ence darmo jaya supenaachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/ence darmo...

3
Ence Darmo Jaya Supena | Research Copyright Ence Supena [email protected] http://encedarmo.staff.ipb.ac.id/research/ Research Sejak melaksanakan tugas akhir kuliah program S1 (tahun 1987), minat penelitian saya adalah dalam bidang genetika dan pemuliaan tanaman, khususnya melalui hibridisasi dan mutagenesis pada kedelai. Bidang ini terus ditekuni sampai menyelesaikan program S2 dengan memperkaya teknik kultur in vitro untuk penyelamatan embrio hasil persilangan antar spesies Glycine hasil intership selama enam bulan di Univ. of Illinois, Urbana-Champaign USA. Sebagai staf junior, pada periode ini, saya aktif dibeberapa penelitian yang berkaitan dengan genetika dan pemuliaan kedelai baik secara konvensional maupun dengan bantuan teknik in vitro , mutagenesis dan juga molekuler, dengan berbagai sumber pendanaan. Penelitian-penelitian tersebut sebagian besar dilakukan di Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi IPB, sekarang menjadi Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) IPB, dimana saya terlibat sebagai asisten peneliti yang selanjutnya menjadi peneliti. Setelah lulus S2 (1993), saya terus melakukan penelitian dengan tetap pada bidang genetika, mutagenesis dan kultur in vitro. Mulai tahun 1996, saya melakukan penelitian lebih mandiri pada bidang yang sama namun untuk komoditas cabai. Keberhasilan mendapatkan dana penelitian melalui progran Hibah Bersaing (1996-1999) sebagai peneliti utama, saya mulai mengembangkan teknologi haploid untuk cabai melalui kultur antera dan penyerbukan dengan polen diradiasi sinar gamma. Pengembangan teknologi haploid untuk cabai ini dilanjutkan pada tahun 2000-2004 melalui proyek BIORIN (Biotechlology Research Indonesia-Netherlands) kerjasama PAU Bioteknologi IPB Bogor dengan Plant Research International (PRI) Wageningen, Belanda dan sekaligus juga menjadi bagian untuk penelitian program S3 saya di Wageningen University Belanda. Pada tahun 2003, saya telah berhasil mengembangkan prosedur yang efisien dalam memproduksi tanaman haploid ganda untuk cabai asal Indonesia melalui sistem kultur antera pada media dua-lapis. Pada tahun 2004, prosedur ini telah digunakan oleh Perusahaan Benih Rijk Zwaan di Belanda untuk cabai paprika dan ternyata jauh lebih efisien dibandingkan prosedur yang dipakai saat itu dengan imbalan sejumlah kompensasi dana penelitian. Selanjutnya, teknologi haploid yang dikembangkan ini dipublikasi dalam dua artikel pada dua jurnal ilmiah internasional, yaitu Plant Cell Report dan Scientia Horticulturae pada tahun 2006. Prosedur yang telah dikembangkan selanjutnya telah dapat diadaptasi pada kondisi lokal di Bogor pada tahun 2007 melalui pendanaan program Insentif Riset Terapan KNRT, dan pada tahun 2008-2009 berupaya untuk mengaplikasikan dalam mengembangkan varietas hibrida cabai berbasis kultivar lokal. Untuk penerapan page 1 / 3

Upload: ledung

Post on 14-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ence Darmo Jaya Supenaachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Ence Darmo Jaya...menyelesaikan program S2 dengan memperkaya teknik kultur in vitro untuk ... - 1989-1991: Hibridisasi

Ence Darmo Jaya Supena | ResearchCopyright Ence Supena [email protected]://encedarmo.staff.ipb.ac.id/research/

Research

Sejak melaksanakan tugas akhir kuliah program S1 (tahun 1987), minat penelitiansaya adalah dalam bidang genetika dan pemuliaan tanaman, khususnya melaluihibridisasi dan mutagenesis pada kedelai. Bidang ini terus ditekuni sampaimenyelesaikan program S2 dengan memperkaya teknik kultur in vitro untukpenyelamatan embrio hasil persilangan antar spesies Glycine hasil intership selamaenam bulan di Univ. of Illinois,  Urbana-Champaign USA. Sebagai staf junior, padaperiode ini, saya aktif dibeberapa penelitian yang berkaitan dengan genetika danpemuliaan kedelai baik secara konvensional maupun dengan bantuan teknik in vitro, mutagenesis dan juga molekuler, dengan berbagai sumber pendanaan.Penelitian-penelitian tersebut sebagian besar dilakukan di Pusat Antar Universitas(PAU) Bioteknologi IPB, sekarang menjadi  Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati danBioteknologi (PPSHB) IPB, dimana saya terlibat sebagai asisten peneliti yangselanjutnya menjadi peneliti.

Setelah lulus S2 (1993), saya terus melakukan penelitian dengan tetap pada bidanggenetika, mutagenesis dan kultur in vitro. Mulai tahun 1996, saya melakukanpenelitian lebih mandiri pada bidang yang sama namun untuk komoditas cabai.Keberhasilan mendapatkan dana penelitian melalui progran Hibah Bersaing(1996-1999) sebagai peneliti utama, saya mulai mengembangkan teknologi haploiduntuk cabai melalui kultur antera dan penyerbukan dengan polen diradiasi sinargamma. Pengembangan teknologi haploid untuk cabai ini dilanjutkan pada tahun2000-2004 melalui proyek BIORIN (Biotechlology Research Indonesia-Netherlands)kerjasama PAU Bioteknologi IPB Bogor dengan Plant Research International (PRI)Wageningen, Belanda dan sekaligus juga menjadi bagian untuk penelitian programS3 saya di Wageningen University Belanda.  Pada tahun 2003, saya telah berhasilmengembangkan prosedur yang efisien dalam memproduksi tanaman haploidganda untuk cabai asal Indonesia melalui sistem kultur antera pada mediadua-lapis. Pada tahun 2004, prosedur ini telah digunakan oleh Perusahaan BenihRijk Zwaan di Belanda untuk cabai paprika dan ternyata jauh lebih efisiendibandingkan prosedur yang dipakai saat itu dengan imbalan sejumlah kompensasidana penelitian. Selanjutnya, teknologi haploid yang dikembangkan ini dipublikasidalam dua artikel pada dua jurnal ilmiah internasional, yaitu Plant Cell Report dan Scientia Horticulturae pada tahun 2006.

Prosedur yang telah dikembangkan selanjutnya telah dapat diadaptasi pada kondisilokal di Bogor pada tahun 2007 melalui pendanaan program Insentif Riset TerapanKNRT, dan pada tahun 2008-2009 berupaya untuk mengaplikasikan dalammengembangkan varietas hibrida cabai berbasis kultivar lokal. Untuk penerapan

page 1 / 3

Page 2: Ence Darmo Jaya Supenaachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Ence Darmo Jaya...menyelesaikan program S2 dengan memperkaya teknik kultur in vitro untuk ... - 1989-1991: Hibridisasi

Ence Darmo Jaya Supena | ResearchCopyright Ence Supena [email protected]://encedarmo.staff.ipb.ac.id/research/

teknologi ini langsung di sentra pertanaman cabai dalam upaya pengembanganbenih hibrida cabai secara mandiri di daerah Pekalongan dan sekitarnyadilaksanakan dengan pendanaan melalui program Hibah Kompetensi DIKTI mulaitahun 2009. Saat ini, saya juga sedang mencoba mengembangkan teknologihaploid ini untuk komoditas lainnya yaitu kedelai, untuk tujuan ini pada tahun2008-2009 telah berjalan dengan dana program KKP3T Deptan dengan judulpenelitian: Induksi Androgenesis Kedelai melalui Kultur Antera pada Media Dua-lapisuntuk Pengembangan Teknologi Haploid dalam Percepatan Proses Pemuliaan. 

Kompetensi yang dimiliki saya dalam kultur haploid dikembangkan juga untukmemperbaiki teknik yang sudah ada untuk embriogenesis mikrospora padatanaman model Brassica napus di PRI Wageningen. Hasilnya sangatmembanggakan karena untuk pertama kalinya bisa menunjukkan dan membuktikandengan frekuensi yang tinggi dan konsisten dapat mengkondisikan kultur untukproses embriogenesis mikrospora yang sangat mirip dengan proses embriogenesiszigotik in planta, yang terbukti dapat dipresentasikan pada International Congressin Plant Embryology di Brno, Republik Ceko pada tahun 2003 dan mendapatapresiasi dari para pakar embriologi tanaman dunia. Hasil ini dengan berbagaipertimbangan dan kepentingan baru dipublikasikan pada tahun 2008 di Journal ofExperimental Botany. Namun sebelumnya, teknik hasil pengembangan ini telahdigunakan untuk penelitian lanjutan transkriptomik dan proteomik yang hasilnyadipublikasikan di jurnal Plant Physiology. Kompetensi saya dalam teknologi haploidini juga telah diakui oleh pakar di bidang yang sama dari pihak luar negeri. Padatahun 2005 diundang untuk postdoc, dan pada tahun 2008-2009 diundang lagiuntuk menjadi peneliti tamu oleh Prof. Dr. Alisher Touraev dari University of Vienna,Austria. Namun karena berbagai kegiatan dan tugas yang harus dilakukan diDepartemen Biologi, FMIPA-IPB, khususnya sebagai Ketua Departemen Biologi sejakMaret 2008) undangan ini belum dapat dipenuhi.

Minat mengembangkan, memperkenalkan, dan menerapkan teknologi haploiddalam penelitian genetika dan pemuliaan tanaman ini akan terus dan terus menjadibagian dari aktivitas dan upaya saya untuk dapat membuktikan bahwa denganpemanfaatan teknologi haploid dapat membuktikan "Gametic Cells Now, NewVarieties Soon".

Pengalaman kerja dalam penelitian

- 1988-1992:  Genetika dan pemuliaan kedelai (anggota peneliti)- 1989-1991:  Hibridisasi dan genetika  cabai  (anggota peneliti)

page 2 / 3

Page 3: Ence Darmo Jaya Supenaachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Ence Darmo Jaya...menyelesaikan program S2 dengan memperkaya teknik kultur in vitro untuk ... - 1989-1991: Hibridisasi

Ence Darmo Jaya Supena | ResearchCopyright Ence Supena [email protected]://encedarmo.staff.ipb.ac.id/research/

- 1991-1993:  Skrining Kedelai untuk pH Rendah, Kekeringan, Nutrisi danIsoenzim  (anggota peneliti)

- 1990-1996: Kultur jaringan dan  hibridisasi antar spesies Glycine (anggotapeneliti dan penelitian tesis program S-2)

- 1993-1996: Regenerasi in vitro dan transformasi genetik kedelai (anggotapeneliti)

- 1996-1997: Induksi steril jantan pada tanaman cabai dengan iradiasi sinargamma  (Ketua Peneliti, Dana OPF-IPB)

- 1996-1999: Pembentukan galur murni cabai menggunakan teknik in vitro danmutagenesis (Ketua Peneliti, Dana HB V)

- 2000-2004: Use of haploid technology for genetic improvement of hot   pepper. (sebagai PhD student/peneliti utama, Biotechnology ResearchIndonesia-Netherlands (BIORIN) project)

- 2000-2004: Use of haploid technology for genetic improvement of hot   pepper. (sebagai PhD student/peneliti utama, Biotechnology ResearchIndonesia-Netherlands (BIORIN) project)

- 2007-2009: Aplikasi haploid teknologi untuk pembentukan varietas hibridacabai berbasis kultivar local (sebagai ketua peneliti dan merupakan proyekpenelitian Insentif Terapan dibiayai Menristek)

- 2007-2011:  Component of whitefly in tomato and hot pepper. (SebagaiIndonesian counterpart, Indosol project kerjasama dengan PRI, Wageningen-URBelanda, dibiayai KNAW-the Netherlands)

- 2008-2009:  Induksi Androgenesis Kedelai melalui Kultur Antera pada MediaDua-lapis untuk Pengembangan Teknologi Haploid dalam Percepatan ProsesPemuliaan  (sebagai ketua peneliti dan merupakan proyek penelitian KKP3TDeptan)

page 3 / 3