bab 2 baru

8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bandar Udara Bandar Udara adalah kawasan di daratan atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Bandar udara menurut statusnya terdiri sebagai berikut : 1. Bandar udara umum, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum. 2. Bandar udara khusus, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Suatu Bandar Udara mencakup suatu kumpulan kegiatan yang luas yang mempunyai kebutuhan – kebutuhan yang berbeda dan terkadang saling bertentangan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Misalnya kegiatan keamanan membatasi sedikit mungkin hubungan ( pintu – pintu ) antara sisi darat ( land side ) dan sisi udara ( air side ), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin pintu terbuka dari sisi darat ke sisi udara agar pelayanan berjalan lancar.

Upload: agung-pradana-wibawa

Post on 21-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

download

TRANSCRIPT

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1. Pengertian Bandar Udara Bandar Udara adalah kawasan di daratan atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Bandar udara menurut statusnya terdiri sebagai berikut :1. Bandar udara umum, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum. 2. Bandar udara khusus, yaitu bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Suatu Bandar Udara mencakup suatu kumpulan kegiatan yang luas yang mempunyai kebutuhan kebutuhan yang berbeda dan terkadang saling bertentangan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Misalnya kegiatan keamanan membatasi sedikit mungkin hubungan ( pintu pintu ) antara sisi darat ( land side ) dan sisi udara ( air side ), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin pintu terbuka dari sisi darat ke sisi udara agar pelayanan berjalan lancar. Kegiatan kegiatan itu saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan. Sebelum tahun 1960-an rencana induk Bandara dikembangkan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan penerbangan lokal. Namun sesudah tahun 1960-an rencana tersebut telah digabungkan ke dalam suatu rencana induk Bandara yang tidak hanya memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan di suatu daerah, wilayah, provinsi atau negara. Agar usaha-usaha perencanaan Bandara untuk masa depan berhasil dengan baik, usaha-usaha itu harus didasarkan kepada pedoman-pedoman yang dibuat berdasarkan pada rencana induk dan sistem Bandara yang menyeluruh, baik berdasarkan peraturan FAA (Federation Aviation Administration), ICAO (International Civil Aviation Organization) ataupun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Kepmen Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

1.1. Rumusan Masalah Struktur perkerasan lentur pada jalan biasa tentu berbeda dengan struktur perkerasan lentur pada landasan pacu (runway) suatu bandara. Salah satu faktor yang membedakan yaitu, dikarenakan beban yang diterima oleh struktur perkerasan runway lebih besar daripada struktur perkerasan jalan biasa. Seperti yang kita tahu, Bandara Kuala Namu merupakan bandara bertaraf Internasional yang mampu menampung pesawat besar seperti Boeing maupun Airbus, maka dari itu perlu perencanaan yang baik dan efisien untuk struktur perkerasan lentur pada landasan pacu (runway). Sebab hal ini menyangkut aspek kekuatan, kenyamanan, estetika dan umur rencana dari perkerasan runway itu sendiri. Adapun perumusan masalah yang akan di lakukan untuk melakukan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur perkerasan lentur pada landasan pacu (runway)?2. Bagaimana prosedur pelaksanaan struktur perkerasan lentur pada landasan pacu (runway) dengan metode metode yang ada?3. Dengan membandingkan metode yang ada, bagaimana metode yang efektif dan efisien dalam perencanaan struktur perkerasan lentur pada landasan pacu (runway)?

1.3. Ruang Lingkup Tugas akhir ini mencakup berbagai faktor dalam perencanaan struktur perkerasan lentur pada runway yang meliputi:1. Struktur perkerasan lentur pada landasan pacu (runway).2. Perhitungan pesawat rencana, konfigurasi roda dan lalu lintas rencana Bandara Kuala Namu3. Perhitungan tebal lapisan perkerasan lentur pada runway Bandara Kuala Namu.4. Metode yang digunakan dilapangan adalah metode FAA (Federation Aviation Administration), dan sebagai perbandingan menggunakan metode CBR (California Bearing Ratio), dan LCN (Load Classification Number).

1.4. Tujuan Penelitian Tugas akhir ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengevaluasi tebal lapisan perkerasan lentur pada landasan pacu (runway) Bandara Kuala Namu dengan metode FAA, CBR dan LCN.2. Untuk membandingkan hasil evaluasi dari masing masing metode.

1.5. Manfaat Penelitian1.5.1. Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis dari tugas akhir ini diantaranya : 1. Tugas akhir ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi atau gambaran tentang metode metode yang digunakan dalam perencanaan struktur perkerasan lentur pada landasan pacu (runway), baik di bangku perkuliahan maupun di lapangan.2. Tugas akhir ini juga nantinya diharapkan menjadi bahan referensi untuk peningkatan penulisan dengan berbagai penyempurnaan.

1.5.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari tugas akhir ini, diharapkan dapat menjadi masukan atau solusi terhadap pemerintah maupun pihak yang terkait dalam prosedur pelaksanaan perkerasan lentur pada landasan pacu (runway) suatu bandara.

1.6. Sistematika Pembahasan Adapun sistematika pembahasan yang akan penulis bahas pada tugas akhir ini terdiri dari lima bab dengan penjabaran sebagai berikut:BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang tinjauan tinjauan teoritis yang mendalam mengenai struktur perkerasan lentur pada runway bandara (mulai dari pengertian, prosedur perencanaan, serta rumus tebal perkerasan dari metode yang menjadi perbandingan).BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang pendiskripsian dan langkah langkah kerja yang akan dilakukan dengan cara memperoleh datadata yang relevan untuk menunjang tugas akhir ini. Dan pada bab ini juga penulis membahas tentang data-data di lapangan yang di perlukan dalam perhitungan tebal perkerasan.BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang datadata yang dianalisa untuk mendapatkan beberapa kesimpulan dengan menggunakan analisa.BAB 5 : KESIMPULAN Bab ini berisi tentang beberapa temuan studi, kesimpulan, saran, dan studi lebih lanjut yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini.

Pengumpulan DataLalu lintas pesawat, material yang digunakanKonfigurasi landasan pacu, keadaan tanah dasarPengolahan DataMenghubungkan metode metode yang direncanakan dengan data yang telah dikumpulkanMenentukan Struktural dan Tebal PerkerasanAnalisis Data dan EvaluasiKesimpulan dan SaranMetode CBRParameter yang digunakan:ESWLCBRC (repitisi pengulangan beban)P (beban yang dipikul oleh roda pesawat)Metode FAAParameter yang digunakan:CBRBerat kotor lepas landas pesawatEkivalen keberangkatan tahunan pesawatPesawat RencanaMetode LCNParameter yang digunakan:CBRESWLMenentukan garis kontak area pesawatIdentifikasi MasalahTujuan PenelitianStudi LiteraturMetodologi Pembahasan yang Digunakan

Gambar 1. Flow Chart Penelitian