bab 2

14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Posyandu Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan pembimbing tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. 4 Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu. 4,5 1. Tujuan Posyandu Tujuan diselenggarakannya posyandu ada 5, diantaranya yaitu: 6 1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) 8

Upload: astriapuspitasari

Post on 09-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 2

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1. PosyanduPos Pelayanan Terpadu atau Posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan pembimbing tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.4Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu.4,51. Tujuan PosyanduTujuan diselenggarakannya posyandu ada 5, diantaranya yaitu: 6 1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) 2. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). 3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. 4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera. 5. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi, balita dan keluarga serta mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita.2. Sasaran PosyanduSasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:5,6a. Bayib. Anak balitac. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan menyusuid. Pasangan usia subur3. Kegiatan PosyanduPosyandu dapat dikembangkan dari pos penimbangan, pos imunisasi, pos KB desa, pos kesehatan ataupun pembentukan yang baru. Satu posyandu sebaiknya melayani seratus (100) balita/700 penduduk atau disesuaikan dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat, geografis, jarak antara rumah, jumlah kepada keluarga dalam kelompok dan sebagainya. Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan sendiri.1 Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu digunakan sistem 5 meja, 4 meja dikelola kader dan 1 meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan petugas medis.Sistem 5 meja di pelayanan Posyandu terdiri dari:a. Meja 1: Pendaftaranb. Meja 2: Penimbangan bayi dan balitac. Meja 3: Pencatatan (pengisian KMS)d. Meja 4 : Penyuluhan perorangan meliputi: Informasi kesehatan tentang anak balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan, diikuti pemberian makanan tambahan, oralit dan vitamin A dosis tinggi. Memberikan informasi kepada ibu hamil yang termasuk risiko tinggi tentang kesehatannya diikuti dengan pemberian tablet tambah darah. Memberikan informasi kepada PUS (Pasangan Usia Subur) agar menjadi anggota KB lestari diikuti dengan pemberian dan pelayanan alat kontrasepsi.e. Meja 5 : Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi pelayanan pelayanan KIA,KB,imunisasi serta pelayanan lain sesuai kebutuhan setempat.1,6

II.2. Tujuan Pembentukan KaderDalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, khusus dibidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek akan tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah atas dasar terbatasnya daya dan adanya dalam operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin.1

II.3. Kartu Menuju Sehat

Gambar 1. Status Pertumbuhan Berdasarkan Grafik Pertumbuhan anak dalam KMSKartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Kartu Menuju Sehat (KMS) yang digunakan pada saat ini dengan menggunakan buku KIA. KMS dibagi dua macam untuk laki- laki dan perempuan, kenaikan berat badan baik laki- laki maupun perempuan dilihat dari kenaikan berat badan minimal (KBM) dan umur anak. Apabila anak umur 1 bulan kenaikan berat badan minimal 800 gr, 2 bulan (900 gr), 3 bulan (800 gr), 4 bulan(600 gr), 5 bulan (500 gr), 6-7 bulan(400 gr), 8-11 bulan (300 gr), anak umur 1-5 tahun kenaikan berat badan minimal 200 gr. 2Penilaian Naik atau Tidak Naik pada KMS merupakan gambar kurva berat badan anak berusia 05 tahun terhadap umurnya. Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS menjadikan tumbuh normal jika grafik pertumbuhan berat badan anak sejajar dengan kurva baku. Ada lima garis pertumbuhan yaitu : 1. Tumbuh kejar atau catch-up growth atau N1 artinya arah garis pertumbuhan melebihi arah garis baku.2. Tumbuh normal atau Normal Growth (NG) artinya arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan arah garis baku.3. Growth Faltering (GF) artinya arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku atau pertumbuhan kurang dari yang diharapkan. 4. Flat Growth (FG) artinya arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap.5. Loss of Growth LG) artinya arah garis pertumbuhan menurun dari arah garis bakuTidak naik apabila, garis pertumbuhannya menurun dan garis pertumbuhannya mendatar. Apabila berat badan tidak naik atau berat badan di Bawah Garis Merah (BGM) 3 kali berturut-turut maka di rujuk ke Puskesmas atau dokter karena ditakutkan adanya gizi buruk. 5II.4. Balita yang Naik Berat BadannyaBalita yang naik berat badannya (N) adalah balita yang ditimbang 2 (dua) bulan berturut-turut naik berat badannya dan mengikuti garis pertumbuhan pada KMS .31. Balita naik berat (N) badannya bila a. Grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan, ataub. Kenaikan berat badan sama dengan KBM (kenaikan berat badan minimal) atau lebih.2 2. Balita tidak naik (T) berat badannya bila :a. Grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya, ataub. Kenaikan berat badan kurang dari KBM.2Tabel 1. Kenaikan berat minimal bayi sampai balita perbulannyaUsiaKBM (Kenaikan Berat Minimal)

1 bulan2 bulan800gr900gr

3 bulan800gr

4 bulan600gr

5 bulan6,7 bulan 500gr400gr

8,9,10,11 bulan 300gr

> 1 th200gr

Gambar 2. Perkembangan Status Gizi Anak yang Memburuk, dalam KMS

Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan pada indikator SKDN tersebut.Indikator yang dipakai adalah N/D (jumlah anak yang berat badannya naik dibandingkan dengan jumlah anak yang ditimbang dalam %). Peramalan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan pada wilayah masing masing wilayah kecamatan.Penghitungan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan pada wilayah masing-masing wilayah kecamatan.S = adalah jumlah balita yang ada di wilayah posyanduK = Jumlah balita terdaftar dan memiliki KMS bulan iniD = Jumlah balita yang datang ditimbang bulan iniN = jumlah balita yang naik berat badannya mengikuti pita KMS pada bulan ini.Balita yang datang dan ditimbang (D) adalah semua balita yang datang dan ditimbang berat badannya (D) di posyandu maupun luar posyandu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) adalah balita yang naik berat badannya (N) dibandingkan dengan balita yang ditimbang (D) di posyandu maupun luar posyandu yang berat badannya naik dan mengikuti garis pertumbuhan pada KMS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) adalah jumlah balita yang ditimbang di posyandu dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu kemudian dikali 100%. Persentase D/S disini menggambarkan berapa besar jumlah partisipasi masyarakat di daerah tersebut yang telah tercapai.Cakupan hasil penimbangan N/D adalah rata rata jumlah baliya yang naik berat badannya dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang di posyandu kemudian dikali 100 %. Persentase N/D disini, menggambarkan berapa besar hasil penimbangan dedaerah tersebut yang telah tercapai.

II.5. Indikator Pelayanan GiziPemantauan dan Pertumbuhan balitaIndikator :1. Balita yang datang dan ditimbang (D/S) (80%)2. Balita yang naik berat badannya (N/D) (80%)3. Balita BGM (