bab 2

21
3 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Definisi PGM-FI (Programmed Fuel Injection) PGM-FI (Programmed Fuel Injection) adalah sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi kontrol secara elektronik yang mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang di butuhkan oleh mesin pada setiap keadaan. [1] 2.1.1 Komponen PGM-FI 1. Pompa Bahan Bakar Gambar 1.1 Pompa Bahan Bakar Sumber : PT. Astra Motor Honda Pompa Bahan Bakar berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injector dengan tekanan bahan bakar yang diatur oleh pressure regulator pada 3

Upload: sayudi

Post on 08-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rancangan konstruksi sistem PGM FI sayudi

TRANSCRIPT

15

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAAN2.1Definisi PGM-FI (Programmed Fuel Injection)PGM-FI (Programmed Fuel Injection) adalah sistem suplai bahan bakar dengan menggunakan teknologi kontrol secara elektronik yang mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang di butuhkan oleh mesin pada setiap keadaan.3 [1]2.1.1Komponen PGM-FI1. Pompa Bahan Bakar

Gambar 1.1 Pompa Bahan BakarSumber : PT. Astra Motor HondaPompa Bahan Bakar berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injector dengan tekanan bahan bakar yang diatur oleh pressure regulator pada 294 kPa ( 3,0 kgf/cm2;43 psi) dan regulator tekanan bahan bakar akan mengembalikan bahan bakar dengan membuka katup saat tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa ( 3,0 kgf/cm2;43 psi). [1]

2. Injector Bahan Bakar

Gambar 2.1 Injector Bahan BakarSumber : PT. Astra Motor HondaInjector Bahan Bakar Berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke Trotthle body dimana volume bahan bakar yang disemprot disesuaikan dengan waktu pembukaan noozle yang dikirimkan dari ECM. [1]3. Engine Control Module (ECM) Gambar 3.1 Engine Control Module (ECM)Sumber : PT. Astra Motor HondaEngine Control Module (ECM) berfungsi sebagai pengontrol kinerja sistem dengan mengolah informasi yang dikirim oleh komponen sensor. Engine Control Module (ECM) mengatur waktu pengapian, waktu penyemprotan di injector dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan. [1]2.1.2Macam-Macam Sistem PGM-FI (Programmed Fuel Injection)Sistem PGM-FI (Programmed Fuel Injection) dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan untuk megontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besarnya udara yang dihisapdiukur langsung dengan tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI sistem) atau dengan airflow meter pada sistem L-EFI. [3]1. Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)Sistem D-EFI Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan perhitungan umlah udara yang masuk. Tetapi karena tekanan udara dan jumlah dalam intake manifold tidak dalam konvensi yang tepat, sistem D-EFI tidak begitu akurat dibandingkan dengan sistem L-EFI.Sistem ini sering pula disebut D Jetronic yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronicberarti penginjeksian (injection). [3]2. Sistem L-EFIDalam Sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, sistem L-EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan sistem D-EFI.Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu Luft yang berarti udara. [3]

2.1.3Macam-Macam Sensor PGM-FI (Programmed Fuel Injection)Sensor-sensor sistem PGM-FI beerfungsi untuk mendeteksi bermacam-macam kondisi pada kendaraan dan mengubah kondisi-kondisi tersebut kedalam sinyal-sinyal elektrik yang di terima ECM (Electronic Control Module), untuk kemudian dapat mengatur sistem pembakaran dan supplay bahan bakar sehingga mendapatkan performa motor yang baik. [1]Adapun sensor-sensor yang bekerja pada sistem PGM-FI yaitu :1. Engine Oil Temperature (EOT) sensor

Gambar 1.1 Engine oil temperature (EOT)Sumber : PT. Astra Motor HondaSensor EOT (Engine Oil Temperature) berfungsi untuk mendeteksi suhu oli mesin, apabila suhu mesin belum normal maka putaran mesin belum stabil pada saat stationer/idle dan bila suhu oli mesin sudah normal yaitu sekitar 800- 1000C maka putaran mesin stabil pada saat stationer/idle. Umumnya posisi EOT berada di bagian kiri kepala silinder mesin. [1]

2. Engine Coolant Temperature (ECT) sensor

Gambar 2.1 Engine Coolant Temperature (ECT) sensorSumber : PT. Astra Motor Honda

Sensor EOT (Engine Oil Temperatur)dansensor ECT (Engine coolant Temperatur)Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu pendeteksi suhu mesin,hanya saja sensor ECT terpasang si mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara,seperti supra x 125 pgm fi helm in. [1]3. Intake Air Temperature (IAT) sensor

Gambar 3.1 Intake Air Temperature (IAT)Sumber : PT. Astra Motor Honda

SensorIAT (Intake Air Temperatur)yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu udara yang masuk melalui intake manifold,kerusaka pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.[1]4. Thorlate Position (TP) sensor

Gambar 4.1 Thorlate Position (TP)Sumber : PT. Astra Motor Honda

TP (Throttle Position) berfungsi untuk mendeteksi derajat pembukaan katup di dalam throttle body. Pada saat handle gas dibuka maka katup akan terbuka dan sensor TP akan merespon derajat pembukaan katup oleh handle gas sehingga udara akan masuk dan akan direspon oleh sensor ECM untuk bisa menyesuaikan bahan bakar yang akan disemprotkan melalui injector. Umumnya posisi TP sensor berada di bagian atas mesin. [1]

5. Ignition Pulse Generator (CKP) sensor

Gambar 6.1 Sensor CKP (Crankshaft Position)Sumber : PT. Astra Motor HondaSensor CKP (Crankshaft Position) berfungsi untuk mendeteksi kapan terjadinya pembakaran untuk memberi perintah pengapian. Sensor CKP pada umumnya memiliki 9 tonjolan (pick up) pada rotor magnetnya dimana dalam satu putaran rotor magnet akan mengirimkan 9 pulsa pada ECM sehingga ECM akan mengatur terhadap waktu untuk penyemprotan bahan bakar, waktu pengapian, dan menghentikan pemasokan bahan bakar pada saat motor berhenti. Umumnya posisi CKP berada di bagian kiri mesin. [1]

6. O2 sensor

Gambar 7.1 Sensor O2(Oksigen Sensor)Sumber : PT. Astra Motor HondaSensor O2(Oksigen Sensor) berfungsi untuk mendeteksi hasil pembakaran dan mengirimkannya ke ECM untuk dijadikan acuan dalam pengaturan bahan bakar. Pada saat pembakaran yang terjadi terlalu kaya atau miskin maka O2sensor akan merespon dari hasil gas buang yang dikeluarkan sehingga campuaran bahan bakar dan udara yang akan dibakar menjadi ideal dan emisi gas buang menjadi lebih bersih. Umumnya posisi O2sensor berada di bagian kanan kepala silinder mesin. [1]

7. Bank Angle Sensor

Gambar 8.1 Bank Angle SensorSumber : PT. Astra Motor Honda

Bank Angle Sensor berfungsi untuk mematikan mesin sewaktu sepeda motor mengalami kemiringan berlebihan (saat jatuh) Bank Angle mendeteksi sudut kemiringan sepeda motor. Jika kemiringan sepeda motor lebih dari 55 5o, ECM menghentikan daya listrik fuel pump dan engine electrikal system. [1]

2.2Definisi Sistem KarburatorKarburator adalah tempat mencampur bensin dan udara. Karburator salah satu bagian terpenting dari sebuah kendaraan. Karburator merupakan bagian yang penting pada sepeda motor. Hampir semua sepeda motor menggunakan karburator karena umumnya sepeda motor menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Karena itu karburator yang baik harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin pada setiap tingkat penggunaan dan kecepatan putaran mesin. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna dibutuhkan perbanbingan bensin dan udara dalam percampuran gas, menurut teoritis adalah 1:15. Artinya 1 gram bensin harus dicampur dengan 15 gram udara.Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15 maka biasanya dikatakan campuran miskin contoh 1:18. Apabila perbandingan campuran kurang dari 1:15 maka dikatakan campuran kaya contoh 1:12. Didalam praktek pada umumnya digunakan campuran kaya, ini untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar (boros mesin). Dan dengan sebaliknya apabila menghendaki bahan bakar yang ekonomis maka bisa digunakan campuran miskin. Untuk campuran miskin ini biasa digunakan pada mesin 4 tak karena gerakan motor ini tak secepat kerja motor 2 tak. [4]

2.2.1Skema Langkah Kerja Karburator

Gambar 2.2 skema langkah kerja karburatorSumber : http://www.laskar-suzuki.com/2.2.2Prinsip Kerja KarburatorPada waktu sepeda motor dihidupkan piston dalam silinder melakukan langkah hisap, hisapan ini membuat udara dari luar masuk ke dalam karburator. Kecepatan udara mengalir melewati spuyer kecil, sehingga mengakibatkan tekanan udara mejadi rendah, akibatnya bensin dalam ruang pelampung ikut terhisap naik keluar melalui spuyer kecil. Bensin yang naik keluar bercampur dengan udara menjadi kabut/gas yang merupakan campuran udara dengan bensin. Gas ini akan masuk ke dalam ruang bakar di mesin untuk kemudian dibakar. Prinsip kerja karburator sebenarnya hampir mirip dengan semprotan obat nyamuk. [4]Tingkat putaran mesin dibagi 4 tahap :1. Putaran stasioner (langsam) : Pada posisi ini handle gas tidak diputar atau lepas gas, pada putaran ini dipengaruhi oleh sekrup penyetel udara dan sekrup penyetel gas. Bila putaran mesin tidak normal, maka penyebabnya adalah kedua sekrup penyetelan itu. Pada putaran ini pula yang bekerja adalah spuyer kecil atau pilot jet, sedangkan main jet sama sekali tidak bekerja. Bensin hanya memancar keluar melalui pilot jet untuk bercampur dengan udara. [4]2. Putaran rendah : Pada saat ini posisi handle gas diputar sampai 1/8 putaran, pada putaran ini yang berpengaruh adalah sekrup penyetel udara dan coakan pada skep. Pilot jet / spuyer kecil masih tetap bekerja untuk memancarkan bensin, sementara spuyer besar / main jet ikut memancarkan bensin namun masih dalam jumlah yang lebih sedikit. [4]3. Putaran menengah : Pada putaran ini posisi handle gas pada putaran 1/8 sampai 3/4, yang berpengaruh pada putaran ini adalah coakan skep dan posisi jarum skep. Pada putaran ini spuyer besar atau main jet bekerja lebih banyak memancarkan bensin , sementara spuyer kecil lebih sedikit memancarkan bensinnya. [4]4. Putaran tinggi : Posisi handle gas pada putaran 3/4 sampai penuh, yang berpengaruh adalah besarnya lubang spuyer besar/ main jet. Pada saat ini yang memancarkan bensin adalah spuyer besar atau main jet. Sementara spuyer kecil tidak bekerja memancarkan bensin. [4]BAB IIIMETODOLOGI3.1Prinsip Kerja Sistem PGM-FITeknologi PGM-FI (Programmed fuel injection) di kendalikan secara elektronik untuk memasok bahan bakar dan oksigen secara tepat sesuai kebutuhan mesin di setiap keadaan. Sistem injeksi ini mengandalkan peran berbagai komponen sensor yang mengirimkan sinyal informasi ke pusat kontrol mesin ECM (Engine Cotrol Module), yang kemudian kemudian memberikan sinyal ke komponen perintah ke komponen keluaran di dalam mesin untuk menghasilkan tenaga optimal secara efesien dengan emisi yang ramah lingkungan. [1]3.1.1Skema Cara Kerja PGM-FI :

Gambar 3.1.1 Skema Cara Kerja PGM-FI

14Sumber : PT. Astra Motor Honda3.1.2Perbandingan partikel bahan bakar yang dihasilkan antara mesin karburator dan injeksi :

Gambar 3.1.1 Perbandingan partikel bahan bakarSumber : PT. Astra Motor HondaPada karburator : Pertikel bahan bakar lebih besar dan kurang homogen dengan udara.sedangkan pada PGM-FI : Pertikel bahan bakar lebih kecil dan homogen dengan udara sehingga terbakar lebih sempurna. [1]3.2Perawatan Mesin Sistem PGM-FIBeberapa Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Berkaitan dengan Service Sistem EFI atau PGM-FI :1. Pastikan untuk membuang tekanan bahan bakar sementara mesin dalam keadaan mati.2. Sebelum melepaskan fuel feed hose (slang penyaluran bahan bakar), buanglah tekanan dari sistem dengan melepaskan quick connector fitting (peralatan penyambungan dengan cepat) pada fuel pump (pompa bahan bakar)3. Jangan tutup throttle valve dengan mendadak dari posisi terbuka penuh ke tertutup penuh setelah throttle cable (kabel gas tangan) telah di lepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat.4. Programmed fuel injection (PGM-FI) system dilengkapi dengan Self-Diagnostic System (sistem pendiagnosaan sendiri) yang telah diuraikan. Jika malfunction indicator (MIL) (lampu indikator kegagalan pemakaian) berkedip-kedip, ikuti Self- Diagnostic Procedures (prosedur pendiagnosaan sendiri) untuk memperbaiki persoalan.5. Sebuah sistem PGM FI yang tidak bekerja dengan baik seringkali di sebabkan oleh hubungan yang buruk atau konektornya yang berkarat. Periksalah hubungan-hubungan ini sebelum melanjutkan pemeriksaan.Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda mesin dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).Di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda mesin yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai. [5]Jadwal perawatan berkala (teratur) sistem bahan bakar tipe injeksi tindakan setiap dicapai jarak tempuh :1. Saluran (slang) bahan bakar (bensin)Periksa saluran bahan bakar setelah menempuh jarak 4.000 km, 8.000 km, 12.000 dan seterusnya setiap 4.000 km. [5]2. Sistem penyaluran udara sekunderPeriksa dan bersihkan saluran udara sekunder setelah menempuh jarak 12.000 km. Ganti setiap 3 tahun atau setelah menempuh jarak 24.000 km. [5]3. Putaran stasioner mesinPeriksa, bersihkan, setel putaran stasioner/langsam setelah menempuh jarak 500 km, 2.000 km, 4.000 km, dan seterusnya setiap 2.000 km. [5]4. Cara kerja gas tanganPeriksa dan setel (bila perlu) gas tangan setelah menempuh jarak 4.000 km, 8.000 km, 12.000 km dan seterusnya setiap 4.000 km. [5]5. Saringan udaraPeriksa dan bersihkan saringan udara setelah menempuh jarak 2.000 km, 4.000 km dan seterusnya bersihkan setiap 2.000 km. Ganti setiap 12.000 km. [5]