bab 2-05208244031

17
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori Teori dalam suatu penelitian sangat diperlukan, untuk mencapai penelitian yang relevan dan suatu legitimasi konseptual. Teori yang dipakai harus berkaitan dengan topik penelitian, agar dapat memecahkan masalah yang ada. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Seni Musik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 676) diterangkan bahwa musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan terutama yang mengandung alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu. Musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu (Jamalus, 1988: 1). Jamalus (1988: 7) mengatakan bahwa, unsur-unsur musik itu terdiri atas beberapa kelompok yang secara bersama-sama merupakan kesatuan membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Semua unsur musik itu berkaitan erat dan sama-sama mempunyai peranan penting dalam sebuah lagu. Urutan pengelompokan unsur-unsur musik ini dapat berbeda-beda sesuai dengan pandangan orang-orang yang menyusunnya.

Upload: munawar

Post on 09-Aug-2015

20 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2-05208244031

6  

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Teori dalam suatu penelitian sangat diperlukan, untuk mencapai penelitian

yang relevan dan suatu legitimasi konseptual. Teori yang dipakai harus berkaitan

dengan topik penelitian, agar dapat memecahkan masalah yang ada. Adapun teori

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Seni Musik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 676) diterangkan bahwa

musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung

irama, lagu dan keharmonisan terutama yang mengandung alat yang dapat

menghasilkan bunyi-bunyi itu. Musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi

dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan

struktur lagu (Jamalus, 1988: 1).

Jamalus (1988: 7) mengatakan bahwa, unsur-unsur musik itu terdiri atas

beberapa kelompok yang secara bersama-sama merupakan kesatuan membentuk

sebuah lagu atau komposisi musik. Semua unsur musik itu berkaitan erat dan

sama-sama mempunyai peranan penting dalam sebuah lagu. Urutan

pengelompokan unsur-unsur musik ini dapat berbeda-beda sesuai dengan

pandangan orang-orang yang menyusunnya.

Page 2: BAB 2-05208244031

7  

Dari uraian di atas, dapat ditarik pemahaman bahwa musik adalah tata

bunyi-bunyian yang merupakan kesatuan antara tiga komponen dasar yang

diperdengarkannya yaitu irama, melodi dan harmoni yang dalam sejarahnya telah

muncul beratus-ratus tahun sebagai bagian dari perjalanan kehidupan umat

manusia.

2. Analisis Struktur

Di dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1988:19) menyatakan bahwa

analisis adalah memeriksa suatu masalah untuk menemukan semua unsur unsur

yang bersangkutan. Pengertian analisis pada penelitian ini dapat di artikan

memeriksa dan menyelidiki musik ilustrasi pada Teater Makyong. Struktur

menurut Komaruddin (1993), adalah rangka yang isinya memperlihatkan susunan

dan hubungan setiap hal yang akan menjadi bahasan yang meliputi bentuk dan isi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 860), mengatakan bahwa struktur adalah

cara bagaimana sesuatu disusun atau digabung.

Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa struktur adalah

susunan yang memiliki hubungan berarti dan dapat dibahas meliputi bentuk dan

isinya. Dengan kata lain, dalam sebuah struktur terlihat adanya tata susunan serta

keterkaitan intern. Bagian-bagian mempunyai arti jika dipandang dari keseluruhan,

dan keseluruhan baru dimengerti jika memperhatikan bagian-bagiannya.

Berdasarkan ulasan tersebut, maka pengertian analisis struktur adalah

mempelajari secermat mungkin dari seluruh aspek yang membentuk bangunan

suatu karya dengan memperhatikan bagian-bagiannya sehingga menemukan makna

Page 3: BAB 2-05208244031

 

secara utu

analisis st

memapark

semua un

menyeluru

Me

yaitu :

a. Bent

b. Bent

c. Bent

Be

struktur se

“A (a [anbagian, “asetengah),akhiri oleh“Bagimu N

uh. Menuru

truktur ada

kan secerma

nsur dan as

uh.

enurut Prier

tuk lagu sat

tuk lagu du

tuk lagu tig

entuk lagu

ebagai berik

nteseden], xa/anteseden”, sedangkanh kadens semNegeri” :

ut Teuw (d

alah suatu

at, seteliti, s

spek suatu

r (1996: 5),

tu bagian : d

a bagian : d

ga bagian : d

satu bagian

kut :

x [konsekw” adalah kan “x/konsekmpurna). C

dalam skrip

analisis ya

semendetai

karya yan

struktur be

dengan satu

dengan dua

dengan tiga

n menurut W

wen]), hurufalimat tanyakwen” adal

Contoh frase

psi Theresi

ang bertuju

l dan semen

ng bersama-

ntuk lagu d

u kalimat saj

kalimat yan

kalimat yan

Wicaksono

f “A” menua (yang bialah kalimat

e anteseden

a Irma Kri

an untuk m

ndalam mun

-sama men

dapat dibeda

ja

ng berlainan

ng berlainan

(1998), bia

unjukkan basanya diakt jawab (yalagu satu ba

Diakhiri ak

istiani, 200

membongka

ungkin keter

nghasilkan m

akan menjad

n

n

asanya mem

bentuk lagukhiri oleh kaang biasanagian dalam

kor dominan 

07: 8),

ar dan

rkaitan

makna

di tiga,

miliki

u satu adens ya di

m lagu

Page 4: BAB 2-05208244031

 

Co

Bentuk la[antesedenmenunjuk“x & y” ka

Sedangkan(a , x) B (mengguna

Bentuk laterkadang setiap bagkonsekuendan konseyang diulalagu tiga b

Da

cerita Wak

Awang, K

dengan str

1) Motif

Bia

Sebagaima

”Sekelotersebuharmon

ontoh frase k

agu dua ban], x [konse

kkan bentukalimat jawa

n bentuk lag(b , y) C (c akan struktu

agu dua bagbagian satu

gian terdapn, walau beekwen, karenang denganbagian”.

alam peneli

k Perambun

Kelantan da

ruktur lagu

asanya dim

ana yang di

ompok nadaut dapat dilini, dinamika

konsekuen

agian biasaekwen]), B

k lagu dua bab.

gu tiga bagi, z). Namu

ur seperti ya

gian tidak su diulang kpat frase yegitu tidak sna ada lagu

n sedikit pe

itian ini, pe

n yaitu lagu

an Cik Mil

dan perlu d

mulai deng

ikemukakan

a yang merihat tidak saa, warna sua

:

anya memi(b [antesed

bagian, den

ian biasanyun tidak selang telah dib

selalu bagikembali seteyang berbesetiap dalam

u yang dalamerubahan. H

eneliti men

u Petani, Tim

lik. Adapun

dibahas dala

gan hitung

n oleh Kusu

rupakan sataja pada mara dan sem

iliki struktuden], y [kogan “a & b

ya memiliki amanya lagbahas di ata

an satu diselah itu dilaeda, yaitu m satu bagim bagiannyHal tersebut

nganalisa st

mang Welo

n beberapa

am penelitia

gan ringan

umawati, (2

u kesatuan melodi dan imua unsur m

ur sebagai nsekwen]),

b” adalah ka

struktur sebgu satu, duaas.

ambung baanjutkan bagfrase antesian terdapata hanya adat berlaku ju

trukrur lagu

, Timang B

a faktor yan

an ini yaitu

menuju

2004: 12) :

tersebut diramanya, n

musik yang a

Diakhir

berikut : huruf “A

alimat tany

bagai berikua dan tiga b

agian dua, gian dua. Dseden dan t frase antea frase anteuga pada b

u iringan d

Bunga, Selen

ng berhubu

:

hitungan b

isebut motifnamun juga ada.

ri akor tonika 

A (a & B” a dan

ut : A bagian

tetapi Dalam

frase seden seden entuk

dalam

ndang

ungan

berat.

f. Hal pada

Page 5: BAB 2-05208244031

10  

Sebuah motif biasanya mulai dengan hitungan ringan (irama gantung) menuju nada berikutnya pada hitungan berat. Sebuah motif paling sedikit terdiri dari dua nada dan paling banyak memenuhi dua ruang birama.”

Motif dapat diidentifikasi dengan cara melihat beberapa cirinya, salah

satunya adalah sebuah motif biasa diawali dengan hitungan ringan dan berakhir

pada hitungan berat. Sebagaimana yang diutarakan Prier (1996: 15), bahwa motif

dapat diidentifikasi antara lain dengan :

”1. Sebuah motif biasanya mulai dengan hitungan ringan(irama gantung) dan menuju pada nada dengan hitungan berat. Tetapi nada berat tidak harus menjadi nada akhir motif.

2. Sebuah motif terdiri dari setidak-tidaknya dua nada dan paling banyak memenuhi dua ruang birama. Bila ia memenuhi satu birama, ia dapat juga disebut motif birama; bila ia hanya memenuhi satu hitungan saja, ia disebut motif mini atau motif figurasi.

3. Nada-nada diantara nada akhir motif yang satu dan awal motif yang berikut disebut nada jembatan yang tidak begitu penting.

4. Bila beberapa motif berkaitan menjadi satu kesatuan, maka tumbuhlah motif panjang yang secara ekstrim dapata memenuhi seluruh pertanyaan atau seluruh jawaban.”

Satu motif belum dapat dikatakan melodi jika, belum bergabung menjadi

satu unit atau satu kesatuan. Sebagaimana Kusumawati, (2004: 12) menyatakan

bahwa :

”Pada mulanya motif yang berdiri sendiri belum merupakan sebuah melodi akan tetapi apabila motif-motif digabung menjadi satu unit maka terbentuklah melodi yang selanjutnya akan menjadi deretan figur-figur.”

Page 6: BAB 2-05208244031

 

Di

Sel

terciptany

“Amemuseb

Ad

mengemba

a. P

P

y

n

b. P

P

k

n

se

y

m

bawah ini a

lain berper

ya variasi me

Apabila motelodi atau dusik dilakubelumnya.”

da beberap

angkan sebu

Pembesaran

Pembesaran

yaitu dengan

namun ketuk

Pengecilan n

Pengecilan n

karena nilai

namun ketuk

emuanya di

yang akan

menggunaka

F

adalah conto

ran sebagai

elodi, sebag

tif kecil taddengan kataukan denga

pa teknik

uah melodi,

nilai nada (

nilai nada

n penggand

kan atau hitu

nilai nada (D

nilai nada

setiap nada

kan atau hitu

ipakai, sehi

dipakai. In

an aturan ya

Figur 

11

oh motif :

pembentuk

gaimana dik

di dikembaa lain untukan cara me

yang digu

, di antarany

(Augmentas

a artinya se

daan nilai na

ungan tetap

Diminusi)

artinya set

a dibagi du

ungan sama

ingga komp

ntinya disin

ang ada.

Figur 

motif 

k melodi, m

kemukakan

ngkan makk membuat engembangk

unakan dal

ya :

si)

etiap nada m

ada sehingg

p sama.

iap nada m

ua, sehingga

a. Beberapa

poser lebih b

ni, kompos

motif juga

Kusumawa

ka akan mevariasi melkan motif-m

lam peneli

mengalami

ga tempo da

mengalami p

a ritme dan

teknik di

bebas mem

er dianjurk

motif 

berperan d

ati (2004: 12

embentuk vlodi dalam motif yang

itian ini u

perubahan

an ritme ber

perubahan

n tempo ber

atas tidak

milih teknik

kan tetap m

dalam

2) :

variasi karya

g ada

untuk

nilai

rubah

nilai,

rubah

wajib

mana

masih

Page 7: BAB 2-05208244031

 

2) Frase

Ko

menurut s

menyataka

ditandai d

lagu pun m

Ka

musik, ad

frase tany

frase jawa

frase tany

pula kalim

dilanjutka

Pertanyaan

tetapi dua

biasanya

contoh seb

odijat (198

struktur kal

an bahwa,

dengan lengk

memiliki fra

alimat baha

da frase “tan

ya dan jawa

abannya. Di

a yang dilan

mat tanya m

an dengan du

n satu adala

a frase ter

jawabanpun

bagai beriku

3: 28) me

limat. Menu

frase adala

kung pengik

ase atau kali

sa memiliki

nya” dan “j

ab, artinya

isamping ad

njutkan fras

ajemuk, art

ua frase jaw

ah frase tany

rsebut biasa

n dalam b

ut :

Jawaba

12

enyatakan

nurut books

ah anak kal

kat. Sehingg

imat.

i kalimat “t

awab”. Let

tidak setiap

da perganti

se tanya lag

tinya dua fra

wab berturut

ya satu dan

anya diang

bentuk panj

Pertanya

n 1

bahwa, fra

.google.co.i

limat lagu,

ga dapat dip

tanya” dan

tak frase tid

p frase tany

an antara “

gi, kemudia

ase pertanya

t-turut pula,

pertanyaan

ggap satu k

jang, sama

aan 1

asering ada

id (diunduh

dalam tulis

pahami bahw

“jawab”, be

dak selalu b

ya dilanjutk

tanya dan j

n baru frase

aan berturut

, contoh :

n dua adalah

kalimat. De

a seperti fr

Pertanyaa

Jawaban 1 

alah pemb

h 16 Juni 2

san musik

hwa sebuah

egitu pula d

bergantian a

kan ataupun

jawab”, ada

e jawabnya

ut-turut kem

h frase tanya

engan dem

rase pertan

an 1 

bagian

2012)

lazim

karya

dalam

antara

n ada

a pula

. Ada

udian

a dua,

mikian

nyaan,

Page 8: BAB 2-05208244031

13  

Bahasa percakapan berbeda prinsip dengan frase lagu. Durasi frase

jawaban sebuah lagu diharapkan sama dengan durasi frase pertanyaan, sebab

dalam frase lagu membutuhkan keseimbangan antara frase tanya dan jawab

(Kusumawati: 2004).

3) Irama adalah urutan yang menjadi rangkaian unsur dasar dalam musik. Irama

tersebut terbentuk dari sekelompok bunyi dengan bermacam-macam lama waktu

atau panjang pendeknya membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa

dalam ayunan birama (Jamalus, 1988 : 8).

4) Ritme adalah panjang pendeknya (durasi) not-not membentuk suatu irama,

yang digambarkan dalam simbol-simbol not (Mujdilah, 1998: 7).

5) Dinamik adalah aspek musik yang terkait dengan tingkat kekerasan bunyi atau

gradasi kekerasan dan kelembutan suara musik (Hidajat, 2006:51). Sedangkan

menurut Banoe (2003:116), dinamik adalah keras lembutnya,dalam cara

memainkan musik, dinyatakan dengan berbagai istilah seperti : P (piano), F

(forte), Crescendo, dan Sfz (sforzando). Dalam penelitian dinamik diartikan

tingkat kekerasan dan kelembutan suara musik yang dinyatakan dengan istilah

seperti Piano, Forte dan Crescendo.

6) Tempo adalah kecepatan dimana kita mengatur atau menghitung panjang not

(Mudjilah,1998:7). Adapun istilah tempo menurut Mudjilah sebagai berikut :

Largo : Sangat lambat (M.M : 46-50)

Adagio : Lambat (M.M : 52-54)

Moderato : Sedang (M.M : 96-104)

Allegro : Cepat,hidup,gembira (M.M : 132-138)

Page 9: BAB 2-05208244031

14  

Vivace : Hidup,gembira (M.M : 160-176)

Presto : Cepat (M.M : 184-200)

Prestissimo : Sangat cepat (M.M : 208)

3. Teater

Menurut Harymawan (1988:2) teater adalah kisah hidup dan kehidupan

manusia yang diceritakan diatas pentas, Disaksikan oleh orang banyak dengan

media : percakapan, Gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis dengan

atau tanpa musik, Nyanyian dan tarian.

Menurut Bandem dan Murgiyanto (1996:9) teater diartikan sebagai drama

yaitu lakon atau kisah hidup manusia yang dipertunjukan diatas pentas dan

disaksikan banyak orang. Dengan demikian teater adalah pertunjukan lakon yang

dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton.

Teater daerah Indonesia ada yang bersifat tradisional dan modern. Teater

tradisional adalah teater daerah yang telah hidup dan berkembang dan diajarkan

secara turun temurun dari generasi ke generasi biasanya secara lisan. Sedangkan

teater modern adalah teater yang sekalipun memiliki ciri-ciri kedaerahan dan

menggunakan bahasa daerah setempat tetapi relatif baru kehadirannya. Peran teater

daerah adalah :

a. Sebagai sarana upacara

Teater ini dipersembahkan untuk leluhur dan sepanjang ada minat, orang

diperbolehkan menontonnya.

Page 10: BAB 2-05208244031

15  

b. Sebagai Hiburan

Teater ini ditujukan kepada orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan

tertentu ataupun mereka yang khusus menjadi penonton.

c. Sebagai media komunikasi

Teater memiliki kemampuan yang amat besar untuk menyampaikan

informasi karena karakteristik teater daerah Indonesia yang bersifat peran

serta komunal. Maksudnya, jika seorang pelaku dalam teater

mengungkapkan kesedihan, penonton akan ikut menangis dan jika seorang

badut membuat lelucon maka penonton akan ikut tertawa. Demikian

seterusnya terjadi peran serta komunal dalam teater sehingga komunikasi

untuk menyampaikan suatu informasi akan terus terjalin dalam setiap

pementasan.

d. Sebagai pengucapan sejarah

Teater ini berfungsi untuk mengungkapkan kembali sejarah yang dimuat

dalam lontar dan naskah lainnya. Teater daerah merupakan wujud seni

pertunjukan yang mengajak masyarakat untuk mengenal sejarah bangsa,

leluhur dan pemimpin lainnya. Melalui teater masyarakat lebih mudah

memahami isi naskah atau prasasti yang merupakan sumber sejarah.

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa dalam

penelitian ini, teater yang diangkat untuk di teliti musik iringannya adalah teater

daerah yang telah hidup, berkembang dan diajarkan secara turun temurun dan

berfungsi sebagai hiburan yaitu Teater Makyong di Bintan, Kepulauan Riau.

Page 11: BAB 2-05208244031

16  

4. Musik Ilustrasi

Musik Ilustrasi adalah musik latar yang mengiringi aksi selama cerita

berjalan. Musik ilustrasi membentuk dan memperkuat mood, cerita serta tema

utama (Hintzman 2008:6). Menurut Kennedy (2005:251) Ilustrasi musik digunakan

untuk memperkuat dan mempertegas adegan yang sedang berlangsung, juga untuk

memanggil penonton.

Musik ilustrasi pertama kali digunakan dalam film tanpa suara dengan

menggunakan piano atau orkestra kecil yang bermain selama adegan berlangsung.

Fungsi utama musik ilustrasi menurut Brindle (2005:160) adalah untuk

mempersiapkan penonton dalam perpindahan adegan atau suasana, sehingga

penonton lebih cepat memahami adegan yang sedang berlangsung. Fungsi khusus

dari ilustrasi menurut Hintzman (2008:6) adalah :

a. Mempertegang dan merelaksasikan alur dalam sebuah cerita

b. Membuat suasana waktu dan tempat

c. Menggambarkan gerak dan aksi

d. Pembentuk suasana cerita

e. Merefleksikan emosi

f. Pengisi latar belakang yang netral

Page 12: BAB 2-05208244031

17  

5. Musik Ilustrasi Makyong

Didalam Ensiklopedi Musik (1997:231) Musik Ilustrasi merupakan istilah

khas Indonesia yang di pakai dalam dunia perfilman. Istilah ini berasal dari zaman

film bisu atau yang lebih kita kenal sebagai drama.

Pengertian Musik Ilustrasi dalam penelitian ini adalah musik iringan pada

Teater Makyong Di Bintan. Musik Ilustrasi ini berfungsi untuk menerangkan dan

menghiasi setiap adegan adegan dalam cerita dari awal hingga akhir. Didalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:387) iringan berarti menyertai atau

mengikuti dengan maksud mengawal dan mengantarkan. Didalam penelitian ini

Musik Ilustrasi yang dimaksud adalah musik yang menyertai atau mengikuti setiap

adegan adegan yang ada di dalam Teater Makyong.

Di dalam Ensiklopedi Musik Indonesia (1985:106) Makyong adalah musik

iringan teater rakyat yang teaternya sendiri juga di sebut Makyong, menampilkan

cerita berbentuk dialog tarian dan nyayian. Kesenian Makyong merupakan

kesenian rakyat yang berasal dari Siam kemudian berkembang di Bintan,

Kepulauan Riau di bawa oleh pedagang pedagang dari pulau Pinang (Malaysia).

Teater Makyong tidak dapat dipentaskan tanpa musik Makyong yang tidak

dapat diganti dengan jenis musik lain. Sejak dari awal hingga akhir pertunjukan,

musik Makyong terus menerus mengiringi penampilan tanpa henti. Ragam lagu

iringan yang di bawakan pada saat pementasan Teater Makyong dalam cerita Wak

Perambun menurut Khalid Kasim selaku Pembina sanggar Teater Makyong di

Bintan adalah :

Page 13: BAB 2-05208244031

18  

a. Petani

Lagu ini dimainkan sebagai lagu pembukaan yang diucapkan dalam bentuk

mantra. Mantra disini adalah kata-kata pembuka yang diucapkan dengan dialek

khas melayu Mantang diiringi musik dan tarian sebagai pesan pembuka

pertunjukan teater kepada penonton.

b. Timang Welo

Dimainkan untuk menyatakan pertukaran setiap adegan. Lagu Timang Welo

merupakan iringan musik yang dimainkan setelah lagu petani selesai dimainkan,

dilanjutkan dengan masuknya seorang pemeran tokoh awang pengasuh yang

berjalan cepat dan gembira diiringi musik sebagai penanda pertukaran adegan

sekaligus merupakan iringan gerak langkah awang pengasuh.

c. Selendang Awang

Dimainkan sebagai lagu pengiring untuk melukiskan percakapan. Menurut

bapak Khalid Kasim selaku pembina sanggar Teater Makyong di Bintan lagu

ini tidak bisa dipastikan durasinya, karena disetiap pertunjukann adegan

percakapan bisa bertambah dan bisa berkurang tergantung pembawaan sang

pelakon, ataupun unsur lain seperti mistis, karena dalam setiap pertunjukannya

tidak jarang ada pelakon yang dimasuki arwah leluruh sehingga bisa merubah

jalannya percakapan.

d. Timang Bunga

Dimainkan saat adegan bersuka ria. Adegan bersuka ria dalam cerita Wak

Perambun hanya sekali dimainkan yang diperankan oleh Inang Pengasuh yang

mandi di sungai bersama tujuh putri cantik sambil bersuka ria.

Page 14: BAB 2-05208244031

19  

e. Kelantan

Lagu ini dimainkan sebagai iringan gerak langkah adegan pertempuran yang

dilakukan oleh Inang Pengasuh, Awang Pengasuh dan Wak Perambun yang

berakhir dengan kekalahan Wak Perambun.

f. Cik Milik

Lagu Cik Milik merupakan lagu penutup yang dimainkan setelah lagu Kelantan

selesai dimainkan dan Wak Perambun ditangkap dan dihukum oleh cekwan.

Lagu ini mengiringi tarian yang membawa pesan perpisahan kepada para

penonton.

Instrumen yang di gunakan dalam Teater Makyong adalah :

a. Mong

Instrumen yang terbuat dari tembaga ini berfungsi sebagai penyeimbang

gendang. Terdiri dari dua buah alat yang besar dan kecil sehingga menimbulkan

perbedaan bunyi yang nyata, dimainkan oleh satu orang pemain.

b. Gedombak

Instrumen yang terbuat dari kayu berbentuk seperti botol. Gedombak berjumlah

dua buah, dimainkan oleh satu orang pemain.

c. Gendang

Instrumen yang terbuat dari kayu sepanjang 45cm. Biasanya disebut gendang

panjang dan berfungsi sebagai pengatur tempo. Gendang panjang merupakan

alat musik yang hampir tidak pernah berhenti dalam mengiringi pertunjukan

Makyong.

Page 15: BAB 2-05208244031

20  

d. Gong

Merupakan Instrumen yang terbuat dari logam. Gong yang dipakai dalam

musik Makyong Bintan berjumlah dua buah dan berfungsi sebagai pengatur

tempo.

6. Wak Perambun

Menurut Khalid Kasim selaku pembina sanggar Teater Makyong di Bintan,

Wak Perambun adalah seorang tokoh dalam cerita yang sekaligus diangkat sebagai

judul dari cerita ini. Cerita ini mengisahkan tentang seorang permaisuri raja yang

sedang ngidam ingin makan daging rusa putih. Raja memerintahkan Awang

Pengasuh untuk mencari Wak perambun yang terkenal sakti agar dapat

membawakannya daging rusa putih dan raja pun berpesan agar Wak Perambun

jangan pulang sebelum mendapatkan daging rusa putih yang dimaksud, karena

apabila gagal maka ia akan dihukum pancung.

Setelah mencari kemana mana, Wak perambun tidak juga menemukan

daging rusa yang dimaksud dan ia pun pulang keistana tanpa membawa daging

rusa putih, ia malah membawa seorang wanita kepada permaisuri raja dan ia

akhirnya dihukum pancung oleh raja. Begitulah sepenggal kisah Wak Perambun

yang gagal menemukan daging rusa putih karena daging rusa putih memang tidak

ada didunia ini. Secara garis besar cerita ini mengangkat tema drama yang dikemas

dalam balutan humor khas melayu mantang yang sangat kental dalam setiap

adegannya.

Page 16: BAB 2-05208244031

21  

B. Penelitian yang Relevan

Analisis Struktur Le Nozze di Figarro karya W.A Mozart, studi mengenai :

Tema, Harmoni dan Dinamik. (skripsi tahun 2007 Jurusan Pendidikan Seni

Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta) oleh

Maungguh Kasmawan. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa lagu Le Nozze di

Figarro merupakan lagu pembuka dengan bentuk sonata klasik yang terdiri atas

bagian eksposisi yang mempunyai tema awal dimana bisa berfungsi sebagai

introduksi. Harmoni dalam lagu ini didominasi oleh akor I-IV, tanda dinamik

sangat lengkap, diawali dengan pp pada tema I dan ditutup dengan crescendo,

sehingga didapatkan ending lagu dalam posisi klimaks.

Analisis Bentuk Penyajian Musik Pengiring Kesenian Embleg di Desa

Andong Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. (skripsi tahun 1999 Jurusan

Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Yogyakarta) oleh Ani Purwaningtyas. Pada penelitian itu disimpulkan bahwa jenis

dan alat musik yang dipakai semuanya tradisional mengingat kesenian ini

bertumpu pada kesenian khas kerakyatan sehingga penggunaan alat musik non

tradisional sengaja ditiadakan. Alat yang digunakan adalah angklung satu,

angklung dua, angklung tiga, kendhang, kempul, saron, kepyak, tamborin dan

gong sedangkan bentuk penyajiannnya sebagai berikut : 1. Pambuka 2. Prapatan

3. Jupukan satu 4. Jupukan dua 5. Pencak 6. Puncak Pencak.

Penelitian di atas digunakan peneliti sebagai acuan dalam penelitian yang

berjudul ”Analisis Musik Ilustrasi Teater Makyong Dalam Cerita Wak Perambun

di Bintan, Kepulauan Riau“ karena penelitian ini sejenis dengan peneliti yang

Page 17: BAB 2-05208244031

22  

akan dilakukan peneliti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian yang meliputi ragam musik iringan yang dimainkan

serta alat alat musik yang digunakan. Acuan penelitian dapat difokuskan tentang

bagaimana cara pengolahan data yang didapat untuk dianalisa dan juga pengkajian

tentang musik ilustrasi yang digunakan untuk mengetahui unsur unsur musik yang

ada di dalamnya.