bab 1 lansia.docx
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
1/35
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang banyak membawa
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup maupun tatanan
sosial termasuk dalam bidang kesehatan yang sering dihadapkan dalam suatu hal yang
berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh masyarakat yang bermukim
dalam suatu tempat tertentu.
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat
merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu
perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif
maupun negative.
Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu
contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu
sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons
terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya.Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi
juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana
meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah
. !pa definisi lansia "
#. $agaimana aspek sosial budaya yang berkaitan dengan pengaruh sosial budaya pada
pasien lansia "
%. $agaimana cara mengkaji tentang mata rantai antara kebudayaan dan kesehatan "
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
2/35
&. !pa saja pengaruh sosial budaya terhadap kesehatan pada pasien lansia "
'. $agaimana cara mengkaji tentang kebudayaan dan perubahannya "
(. !spek sosial dan kultural apa saja yang mempengaruhi pelayanan kesehatan lansia "
). !pa saja konsep - konsep yang relevan dengan budaya "
*. $agaimana konsep dasar +.eininger "
. $agaimana !suhan Keperawatan pada lansia dengan gangguan sosial kultural"
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
ntuk mengetahui asuhan keperawatan lansia dari aspek sosial budaya .
1.3.2 Tujuan Khusus
. !gar penyusun lebih mengetahui tentang peran sosial dan budaya lansia.
#. Sebagai bahan referensi yang terkait mengenai askep lansia.
%. Sebagai bahan belajar dan pengetahuan tentang penanganan lansia dalam lingkungan
sosial .
BAB 2
PEMBAHAAN
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
3/35
2.1 Pengert!an Lans!a
ansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proseskehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Pada
tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental,
khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuaan normal, seperti
rambut yang mulai memutih, kerut-kerut ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman
panca indera, serta kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas
orang usia lanjut. $elum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan-
kehilangan peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang
dicintai. Semua hal tersebut menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar
untuk dapat menyikapi secara bijak /Soejono, #0001. Penuaan merupakan proses
normal perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan
berlanjut sepanjang hidup. sia tua adalah fase akhir dari rentangkehidupan.
Pengertian lansia /anjut sia1 adalah fase menurunnya kemampuan akal dan
fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai manadi ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan
reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan
kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut,
kemudian mati. $agi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap
menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri
dengan kondisi lingkunganya /2armojo, #00&1.
Pengertian lansia /lanjut usia1 menurut no & tahun (' adalah seseorang
yang mencapai umur '' tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain /3ahyudi, #0001
sedangkan menuru no.# tahun * tentang kesejahteraan lansia /lanjut usia1
adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas (0 tahun /2epsos, 1. sia
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
4/35
lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena
biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan
kematian /Hutapea, #00'1.
ansia /lanjut usia1 adalah kelompok penduduk yang berusia (0 tahun ke atas
/Hardywinoto dan Setiabudhi, 1. Pada lanjut usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi /4onstantinides,
&1.
anjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. 2alam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut $adan Koordinasi Keluarga
$erencana 5asional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi,
aspek ekonomi dan aspek sosial /$KK$5 *1.
Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses
penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik
yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya. $anyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak
lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga
dan masyarakat.
2ari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial sendiri.
2i negara $arat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial di bawah kaum muda.
Hal ini dilihat dari keterlibatan mereka terhadap sumber daya ekonomi, pengaruh
terhadap pengambilan keputuan serta luasnya hubungan sosial yang semakin
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
5/35
menurun. !kan tetapi di 6ndonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas sosial yang
tinggi yang harus dihormati oleh warga muda /Suara Pembaharuan & +aret )1.
2.2 Pengert!an "s!al
Sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan dimana terdapat
kehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan anda rasakan, namun
juga bisa hanya dalam bentuk imajinasi. Setiap anda bertemu orang meskipun hanya
melihat atau mendengarnya saja, itu termasuk situasi sosial. $egitu juga ketika anda
sedang menelpon, atau chatting /ngobrol1 melalui internet. Pun bahkan setiap kali
anda membayangkan adanya orang lain, misalkan melamunkan pacar, mengingat ibu
bapa, menulis surat pada teman, membayangkan bermain sepakbola bersama,
mengenang tingkah laku buruk di depan orang, semuanya itu termasuk sosial.
Sekarang, coba anda ingat-ingat situasi dimana anda betul-betul sendirian. Pada saat
itu anda tidak sedang dalam pengaruh siapapun. $isa dipastikan anda akan
mengalami kesulitan menemukan situasinya. 7adi, memang benar kata !ristoteles,
sang filsuf 8unani, tatkala mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial, karena
hampir semua aspek kehidupan manusia berada dalam situasi sosial.
2.2.1 #nteraks! "s!al
6nteraksi sosial adalah keadaan dimana seseorang melakukan hubungan
saling berbalas respon dengan orang lain. !ktivitas interaksinya beragam, mulai
dari saling melempar senyum, saling melambaikan tangan dan berjabat tangan,
mengobrol, sampai bersaing dalam olahraga. 9ermasuk dalam interaksi sosial
adalah chatting di internet dan bertelpon atau saling sms karena ada balas respon
antara minimal dua orang didalamnya.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
6/35
$erdasarkan sifat interaksi antara pelakunya, interaksi sosial dibedakan
menjadi dua, yakni interaksi yang bersifat akrab atau pribadi dan interaksi yang
bersifat non-personal atau tidak akrab. 2alam interaksi sosial akrab terdapat
derajat keakraban yang tinggi dan adanya ikatan erat antar pelakunya. Hal itu
mencakup interaksi antara orangtua dan anaknya yang saling menyayangi,
interaksi antara sepasang kekasih, interaksi antara suami dengan istri, atau
interaksi antar teman dekat dan saudara.
Sebagian besar interaksi sosial manusia adalah interaksi sosial tidak akrab.
mumnya interaksi dalam situasi kerja adalah interaksi tidak akrab. 9ermasuk
juga ketika anda mengobrol dengan orang yang baru saja anda kenal, interaksi
antar sesama penonton sepakbola di stadion, interaksi dalam wawancara kerja,interaksi antara penjual dan pembeli, dan sebagainya.
2.3 Peran $a%a Lans!a
Sama seperti orang berusia madya harus belajar untuk memainkan peranan baru
demikian juga dengan kaum lansia. 2alam kebudayaan dewasa ini, dimana efisiensi,
kekuatan, kecepatan dan kemenarikan bentuk fisik sangat dihargai, mengakibatkan
orang lansia sering dianggap tidak ada gunanya lagi. Karena mereka tidak dapat
bersaing dengan orang-orang yang lebih muda dalam berbagai bidang tertentu dimana
kriteria nilai sangat diperlukan, dan sikap sosial terhadap mereka tidak
menyenangkan.
ebih jauh lagi, orang lansia diharapkan untuk mengurangi peran aktifnya dalam
urusan masyarakat dan sosial. 2emikian juga dengan dunia usaha dan
profesionalisme. Hal ini mengakibatkan pengurangan jumlah kegiatan yang dapat
dilakukan oleh lansia, dan karenanya perlu mengubah beberapa peran yang masih
dilakukannya.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
7/35
Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum lansia, pujian yang
mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan
mereka. Perasaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi lansia menumbuhkan
perasaan rendah diri dan kemarahan, yaitu suatu perasaan yang tidak menunjang
proses penyesuaian sosial seseorang.
Sosial disini yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai
acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komuniti,
sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan
dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-
tindakan yang dimunculkan oleh individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat.
Sehingga dengan demikian, sosial haruslah mencakup lebih dari seorang individuyang terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari seorang individu berarti
terdapat hak dan kewajiban dari masing-masing individu yang saling berfungsi satu
dengan lainnya.
2.3.1 Peran %alam "s!al Mas&arakat
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan
dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. :rang tua
diharapkan untuk menyesuaiakan diri dengan menurunkan kekuatan, dan
menurunnya kesehatan secara bertahap. Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan
dan perubahan peran yang pernah dilakukan didalam maupun diluar rumah.
+ereka juga diharapkan untuk mencari kegiatan untuk menganti tugas-tugas
terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu dikala masih muda dahulu.
$agi beberapa lansia berkewajiban mengikuti rapat yang meyangkut kegiatan
sosial dan kewajiban sebagai warga negara sangat sulit dilakukan karena
kesehatan dan pendapatan yang menurun setelah mereka pensiun. !kibat dari
menurunnya kesehatan dan pendapatan, maka mereka perlu menjadwalkan dan
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
8/35
menyusun kembali pola hidup yang sesuai dengan keadaan saat itu, yang berbeda
dengan masa lalu.
2.' Peru(ahan Dalam Peran "s!al %! Mas&arakat
!kibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan
sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.
+isalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan
kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya
dicegah dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang
bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena jika
keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain
dan kadang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis,
mengurung diri, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek
dan menangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil.
2alam menghadapi berbagai permasalahan di atas pada umumnya lansia yang
memiliki keluarga bagi orang-orang kita /budaya ketimuran1 masih sangat beruntung
karena anggota keluarga seperti anak, cucu, cicit, sanak saudara bahkan kerabat
umumnya ikut membantu memelihara /care1 dengan penuh kesabaran dan
pengorbanan. 5amun bagi mereka yang tidak punya keluarga atau sanak saudara
karena hidup membujang, atau punya pasangan hidup namun tidak punya anak dan
pasangannya sudah meninggal, apalagi hidup dalam perantauan sendiri, seringkali
menjadi terlantar.
2.) Permasalahan "s!al terka!t Kesejahteraan Lans!a
$erbagai permasalahan sosial yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan
anjut sia, antara lain sebagai berikut ;
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
9/35
&. Permasalahan
. +asih besarnya jumlah ajut sia yang berada dibawah garis kemiskinan.
#. +akin melemahnya nilai kekerabatan, sehingga anggota keluarga yang berusia lanjutkurang diperhatikan, dihargai dan dan dihormati, berhubung terjadi perkembangan pola
kehidupan keluarga yang secara fisik lebih mengarah pada bentuk keluarga kecil.
%. ahirnya kelompok masyarakat industri, yang memiliki ciri kehidupan yang lebih
bertumpu kepada individu dan menjalankan kehidupan berdasarkan perhitungan untung
rugi, lugas dan efisien, yang secara tidak langsung merugikan kesejahteraan lanjut usia.
&. +asih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia danmasih terbatasnnya sarana pelayanan dan fasilitas khusus bagi lanjut usia dengan
berbagai bidang pelayanan pembinaan kesejahteraan lanjut usia.
'. $elum membudaya dam melembaganya kegiatan pembinaan kesejateraan lanjut usia
#. Permasalahan Khusus
+enurut 2epartemen Sosial
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
10/35
&. $anyaknya lanjut usia yang miskin, terlantar dan cacat, sehingga diperlukan bantuan dari
berbagai pihak agar mereka tetap mandiri serta mempunyai penghasilan cukup.
'. $erubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah kepada tatanan masyarakat
individualistik, sehingga anjut sia kurang dihargai dan dihormati serta mereka tersisih
dari kehidupan masyarakat dan bisa menjadi terlantar.
(. !danya dampak negatif dari proses pembangunan seperti dampak lingkungan, polusi dan
urbanisasiyang dapat mengganggu kesehatan fisik lanjut usia.
2.* K"nse$+k"nse$ &ang Rele,an %engan Bu%a&a
a. H"l!sme - eutuhn&a.
!ntropologi percaya bahwa kebudayaan adalah fungsi yang terintegrasi seluruhnya dengan
bagian interelasi dan interdependensi. 2emikian juga budaya lebih baik dipandang dan dianalisa
secara menyeluruh. $erbagai komponen dari budaya seperti politik, ekonomi, agama,
persaudaraan dan system kesehatan, melakukan fungsi yan terpisah tetapi kemudian bercampur
membentuk perbuatan yang menyeluruh. 7adi untuk mengetahui system dari seseorang harus
memandang masing-masing hubunganya dengan orang lain dan dari keseluruhan kulturnya
/$enedict, %&1.Perubahan budaya biasanya mengundang tantangan = tantangan baru dan berbagai masalah.
Perubahan meliputi adaptasi kreatif dari perilaku yang terdahulu yang disebabkan Karena
bahasa, adapt, kepercayaa, sikap, tujuan, undang = undang, tradisi dank ode moral. Pada saat
yang terdahulu sudah keluar dari mode atau kurang bias diterima dan menjadi sumber konflik
yang potensial />lling, //))1.
(. Enkulturas!
!dalah proses mendapatkan pengetahuan dan menghayati nilai-nilai. +elalui proses ini oran
bias mendapatkan kompetensi dari budayanya sendiri. !nak-anak melihat orang tua dan
mengambil kesimpulan tentang peraturan demi perilaku. Pola- pola perilaku menyajikan
penjelasan untuk kejadian dalam penghidupan seperti, dilahirkan, maut, remaja, hamil,
membesarkan anak, sakit penyakit .
. Etn"sentr!s
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
11/35
!dalah suatu kepercayaan bahwa hanya sendiri yang terbaik. Sangat penting bagi perawat
untuk tidak berpendapat bahwa hanya caranya sendiri yang terbaik dan menganggap ide orang
lkain tidak diketahui atuau di pandang rendah.
%. tere"t!$
Stereotip atau sesuatu yang bersifat statis ? tetap merupakan kepercayaan yang dibesar =
besarkan dan gambaran yang dilukiskan dengan populer dalam media massa dan ilmu
kebangsaan. Sifat ini juga menyebabkan tidak bekembangnya pemikiran seseorang.
e. N!la! / n!la! Bu%a&a
Sistem budaya mengandung berbagai orientasi nilai. 5ilai merupakan bentuk kepercayaan
bagaimana seseorang harus berperilaku , kepercayaan adalah sesuatu pertanyaan yang tujuannya
berpegang kepada kebenaran tapi mungkin boleh atau tidak boleh berlandaskan kenyataan
empiris. Salah satu elemen yang paling penting terbangun dalam budaya dan nilainya. 5ilai ini
bersama = sama memiliki budaya yang paling penting terbangun dalam budaya dan nilainya.
5ilai ini bersama memberikan stabilitas dan keamanan budaya, menyajikan standart perilaku.
$ila dua orang bersama = sama memiliki budaya yang serupa dan pengalamanya cenderung
serupa nilai = nilai mereka akan serupa , walaupun dua orang tersebut tidak mungkin pola nilai
yang tetap serupa , namun mereka cukup serupa untuk mengenal kesamaan dan utuk
mengidentifkasi@ yang lain sama sepeti saya@ /Aooenough, ((1 .
Konsep budaya menurut inton adalah ; suatu tatanan pola perilaku yang dipelajari,
diciptakan, serta ditularkan di antara suatu anggota masyarakat tertentu . $atasan budaya
menurut Koentjaraningrat adalah ; keseluruhan system gagasan , tindakan dan Hasil
karyamanusia, dalam rangka kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.Karakteristik budaya menurut 9:. 6hromi adalah ;
. $udaya diciptakan dan ditransmisikan lewat proses belajar .
#. $udaya dimiliki bersama oleh sekelompok manusia dan merupakan pola kelakuan umum.
%. $udaya merupakan mental blue print.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
12/35
&. Penilaian terhadap budaya bersifat relatif . $udaya bersifat dinamis, adaptif dan
integratif.Pemahaman akan konsep budaya, membawa kita pada kesimpulan bahwa
gagasan, perasaan dan perilakumanusia dalam kehidupan sosialnya sangat dipengaruhi
oleh budaya yang berlaku di masyarakat. 2emikianpula pergeseran ataupun perubahan
pada tatanan budaya dalam suatu masyarakat akan diiringi denganperubahan perilaku dari
individu yang hidup di dalamnya.$udaya tercipta sebagai upaya manusia untuk
beradaptasi terhadap masalah -masalah yang timbul dari lingkungan hidupnya.
Selanjutnya budaya mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadian
manusia dalam kelompoknya. 6nteraksi keduanya membentuk suatu pola spesifik
perilaku, proses pikir,emosi dan persepsi individu atau kelompok dalam bereaksi
terhadap tekanan-tekanan kehidupan. 2engan demikian dapat dimengerti peranan budaya
dalam masalah kesehatan jiwa.
2.0 Per(e%aan Bu%a&a
Sesungguhnya karena tradisi berbeda budaya dan peningkatan mobilitas dan memiliki
standart perilaku yang sama. 6ndividu yang dibesarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti
budaya oleh norma-norma yang menentukan jalan pikiran dan perilaku mereka .
a. K"lekt!,!tas Etn!s adalah kelompok dengan asal yang umum, perasaan identitas dan memiliki
standart perilaku yang sama. 6ndividu yang bedasarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti
budaya oleh norma-norma yang menentukan jalan ikiran dan perilaku mereka / Harwood,
* 1 .
(. h"k Bu%a&a adalah salah satu sebab karena bekerja dengan individu yang latar belakang
kulturnya berbeda. Shock budaya sebagai perasaan yang tidak ada yang menolong
ketidaknyamanan dan kondisi disoirentasi yang dialami oleh orang luar yang berusaha
beradaptasi secara komprehensif atau secara efektif dengan kelompok yang berbeda akibat akibat
paraktek nilai-nilai dan kepercayaan./ eininger, )(1. Perawat dapat mengurangi shock budaya
dengan mempelajari tentang perpedaan kelompok budaya dimana ia terlibat. Pemting untuk
perawat mengembangkan hormat kepada orang lain yang berbeda budaya sambil menghargai
perasaan dirinya. Praktik perawatan kesehatan memerlukan toleransi kepercayaan yang
bertentangan dengan perawat.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
13/35
. P"la K"mun!kas!
Kendala yang paling nyata timbul bila kedua orang berbicara dengan bahasa ang berbeda.
Kebiasaan berbahasa dari klien adalah salah satu cara untuk melihat isi dari budaya. +enurut
Kluckhohn,)#, bahwa tiap bahasa adalah merupakan jalan khusus untuk meneropong dan
interprestasi pengalaman tiap bahasa membuat tatanan seluruhnya dari asumsi yang tidak
disadari tetang dunia dan penghidupan. Kendala untuk komunkasi bisa saja terjadi walaupun
individu berbicara dengan bahasa yang sama. Perawat kadang kesulitan untuk menjelaskan
sesuatu dengan bahasa yang sederhana, bebas dari bahasa yang jlimet yang klien bisa menagkap.
Sangat penting untuk menentukan ahwa pesan kita bisa diterima dan dimengerti maksudnya .
%. arak Pr!(a%! %an K"ntak
7arak pribadi adalah ikatan yang tidak terlihat dan fleksibel. Pengertian tentang jarak
pribadi bagi perawat kesehatan masyarakat memungkinkan proses pengkajian dan peningkatan
interaksi perawat klien. Profesional kesehatan merasa bahwa mereka mempunyai ijin keseluruh
daerah badan klien. Kontak yang dekat sering diperlukan perawat saat pemeriksaan fisik,
perawat hendaknya berusaha untuk mengurangi kecemasan dengan mengenal kebutuhan
individu akan jarak dan berbuat yang sesuai untuk melindungi hak privasi.
e. Pa%angan "s!"kultural tentang Pen&ak!t %an ak!t
$udaya mempengaruhi harapan dan persepsi orang mengenai gejala cra memberi etika
kepada penyakit, juga mempengaruhi bilamana, dan kepada siapa mereka harus
mengkomunikasikan masalah = masalah kesehatan dan berapa lama mereka berada dalam
pelayanan. Karena kesehatan dibentuk oleh faktor = faktor budaya, maka terdapat variasi dari
perilaku pelayanan kesehatan, status kesehatan, dan pola = pola sakit dan pelayanan didalam dan
diantara budaya yang berbeda = beda.
Perilaku pelayanan kesehatan merujuk kepada kegiatan-kegiatan sosial dan biologis
individu yang disertai penghormatan kepada mempertahankan akseptabilitas status kesehatan
atau perubahab kondisi yang tidak bisa diterima. Perilaku pelayanan kesehatan dan status
kesehatan saling keterkaitkan dan sistem kesehatan / >lling, )) 1.
2. Hu(ungan s"s!al (u%a&a %engan lans!a
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
14/35
Kebudayaan merupakan sikap hidup yang khas dari sekelompok individu yang dipelajari
secara turun temurun , tetapi sikap hidup ini ada kalanya malah mengundang resiko bagi
timbulnya suatu penyakit . Kebudayaan tidak dibatasi oleh suatu batasan tertentu yang sempit ,
tetapi mempunyai struktur-struktur yang luas sesuai dengan perkembangan dari masyarakat itu
sendiri.
Kebudayaan yang dianut oleh masyarakat tertentu tidaklah kaku dan bisa untuk di rubah,
tantangannya adalah mampukah seorang perawat memberikan penjelasan dan informasi yang
rinci tentang pelayanan kesehatan asuhan keperawatan yang akan di berikan kepada lansia .
Sikap budaya terhadap warga usia lanjut mempunyai implikasi yang dalam terhadap
kesejahteraan fisik maupun mental mereka. Pada masyarakat tradisional warga usia lanjut
ditempatkan pada kedudukan yang terhormat, sebagai Pinisepuh atau Ketua !dat dengan tugas
sosial tertentu sesuai adat istiadatnya, sehingga warga usia lanjut dalam masyarakat ini masih
terus memperlihatkan perhatian dan partisipasinya dalam masalah - masalah kemasyarakatan.
Hal ini secara tidak langsung berpengurah kondusif bagi pemeliharaan kesehatan fisik maupun
mental mereka.
Sebaliknya struktur kehidupan masyarakat modern sulit memberikan peran fungsional pada
warga usia lanjut,posisi mereka bergeser kepada sekedar peran formal, kehilangan pengakuan
akan kapasitas dan kemandiriannya. Keadaan ini menyebabkan warga usia lanjut dalam
masyarakat modern menjadi lebih rentan terhadap tema - tema kehilangan dalam perjalanan
hidupnya. >ra globalisasi membawa konsekuensi pergeseran budaya yang cepat dan terus =
menerus , membuat nilai - nilai tradisional sulit beradaptasi. 3arga usia lanjut yang hidup pada
masa sekarang,seolah-olah dituntut untuk mampu hidup dalam dua dunia yakni ; kebudayaan
masa lalu yang telah membentuk sebagian aspek dari kepribadian dan kekinian yang menuntut
adaptasi perilaku. Keadaan ini merupakan ancaman bagi integritas egonya, dan potensial
mencetuskan berbagai masalah kejiwaan .
2. Mata Ranta! Antara Ke(u%a&aan %an Kesehatan Lans!a
2idalam masyarakat sederhana, kebiasaan hidup dan adat istiadat dibentuk untuk
mempertahankan hidup diri sendiri dan kelangsungan hidup suku mereka. $erbagai kebiasaan
dikaitkan dengan kehamilan, kelahiran, pemberian makanan bayi, yang bertujuan supaya
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
15/35
reproduksi berhasil, ibu dan bayi selamat. 2ari sudut pandang modern ,tidak semua kebiasaan itu
baik. !da beberapa yang kenyataannya malah merugikan.
+enjadi sakit memang tidak diharapkan oleh semua orang apalagi penyakit-penyakit yang
berat dan fatal. +asih banyak masyarakat yang tidak mengerti bagaimana penyakit itu dapat
menyerang seseorang. 6ni dapat dilihat dari sikap mereka terhadap penyakit tersebut. !da
kebiasaan dimana setiap orang sakit diisolasi dan dibiarkan saja. Kebiasaan ini ini mungkin dapat
mencegah penularan dari penyakit-penyakit infeksi seperti cacar dan 9$4.
$entuk pengobatan yang di berikan biasanya hanya berdasarkan anggapan mereka sendiri
tentang bagaimana penyakit itu timbul. Kalau mereka menganggap penyakit itu disebabkan oleh
hal-hal yang supranatural atau magis, maka digunakan pengobatan secara tradisional.
Pengobatan modern dipilih bila meraka duga penyebabnya adalah faktor ilmiah. 6ni dapat
merupakan sumber konflik bagi tenaga kesehatan, bila ternyata pengobatan yang mereka pilih
berlawanan dengan pemikiran secara medis.
2idalam masyarakat industri modern iatrogenic disease merupakan problema. $udaya
menuntut merawat penderita di rumah sakit, pada hal rumah sakit itulah tempat ideal bagi
penyebaran kuman-kuman yang telah resisten terhadap anti biotika .
2. 14 Permasalahan As$ek "s!al Bu%a&a
+enurut Setiabudhi /1, permasalahan sosial budaya lansia secara umum yaitu masih
besarnya jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan, makin melemahnya nilai
kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai dan
dihormati, berhubung terjadi perkembangan pola kehidupan keluarga yang secara fisik lebih
mengarah pada bentuk keluarga kecil, akhirnya kelompok masyarakat industri yang memiliki ciri
kehidupan yang lebih bertumpu kepada individu dan menjalankan kehidupan berdasarkan
perhitungan untung rugi, lugas dan efisien yang secara tidak langsung merugikan kesejahteraan
lansia, masih rendahnya kuantitas tenaga professional dalam pelayanan lansia dan masih
terbatasnya sarana pelayanan pembinaan kesejahteraan lansia, serta belum membudayanya dan
melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia .
2.14.1 Ke(u%a&aan %an Peru(ahann&a
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
16/35
9entu saja kebudayaan itu tidak statis , kecuali mungkin pada masyarakat pedalaman yang
terpencil . Hubungan antara kebudayaan dan kesehatan lansia biasanya dipelajari pada
masyarakat yang terisolasi dimana cara - cara hidup mereka tidak berubah selama beberapa
generasi , walaupun mereka merupakan sumber data - data biologis yang penting dan model
antropologi yang berguna , lebih penting lagi untuk memikirkan bagaimana mengubah
kebudayaan mereka itu. Pada 5egara dunia ke % laju perkembangan ini cukup cepat, dengan
berkembangnya suatu masyarakat perkotaan dari masyarakat pedesaan. 6de-ide tradisional yang
turun temurun, sekarang telah di modifikasi dengan pengalaman-pengalaman dan ilmu
pengetahuan baru. Sikap terhadap penyakit pun banyak mengalami perubahan .Kaum muda dari
pedesaan meninggalkan lingkungan mereka menuju kekota. !kibatnya tradisi budaya lama di
desa makin tersisih. +eskipun lingkungan dari masyarakat kota modern dapat di kontrol dengan
tekhnologi, setiap individu didalamnya adalah subjek dari pada tuntutan ini, tergantung dari
kemampuannya untuk beradaptasi.
Problema dalam menganalisa perubahan kebudayaan apakah memberikan dampak yang
sangat besar sulit diukur, sebagai contoh kenaikan tekanan darah pada para penduduk yang
berimigrasi ke kota. Kenyataan ini tidak dapat di pungkiri . $ila mana budaya itu berubah suatu
adaptasi yang sukses tidak hanya tergantung pada Setiap masyarakat faktor lingkungan dan
biologis. Kemampuan untuk memodifikasi beberapa segi budaya juga penting .
2.14.2 Ke(u%a&aan %an Asuhan Ke$era5atan $a%a Lans!a
$ila suatu bentuk pelayanan kesehatan baru diperkenalkan ke dalam suatu masyarakat
dimana faktor-faktor budaya masih kuat. $iasanya dengan segera mereka akan menolak dan
memilih cara pengobatan tradisional sendiri. !pakah mereka akan memilih cara baru atau lama,
akan memberi petunjuk kepada kita akan kepercayaan dan harapan pokok mereka lambat laun
akan sadar apakah pengobatan baru tersebut berfaedah , sama sekali tidak berguna, atau lambat
memberi pegaruh. 5amun mereka lebih menyukai pengobatan tradisional karena berhubungan
erat dengan dasar hidup mereka. +aka cara baru itu akan dipergunakan secara sangat terbatas,
atau untuk kasus-kasus tertentu saja.
Pelayanan kesehatan yang modern oleh sebab itu harus disesuaikan dengan kebudayaan
setempat, akan sia-sia jika ingin memaksakan sekaligus cara-cara modern dan menyapu semua
cara-cara tradisional . $ila tenaga kesehatan berasal dari lain suku atau bangsa, sering mereka
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
17/35
merasa asing dengan penduduk setempat . ini tidak akan terjadi jika tenaga kesehatan tersebut
berusaha mempelajari kebudayaan mereka dan menjembatani jarak yang ada diantara mereka.
2engan sikap yang tidak simpatik serta tangan besi, maka jarak tersebut akan semakin lebar.
Setiap masyarakat mempunyai cara pengobatan dan kebiasaan yang berhubungan dengan
ksehatan masing-masing. Sedikit usaha untuk mempelajari kebudayaan mereka akan
mempermudah memberikan gagasan yang baru yang sebelumnya tidak mereka terima.
Pemuka - pemuka di dalam masyarakat itu harus diyakinkan sehingga mereka dapat
memberikan dukungan dan yakin bahwa cara - cara baru tersebut bukan untuk melunturkan
kekuasaan mereka tetapi sebaliknya akan memberikan manfaat yang lebih besar .Pilihan
pengobatan dapat menimbulkan kesulitan. +isalnya , bila pengobatan tradisional biasanya
mengunakan cara-cara menyakitkan seperti mengiris-iris bagian tubuh atau dengan memanasi
penderita , akan tidak puas hanya dengan memberikan pil untuk diminum . Hal tersebut diatas
bisa menjadi suatu penghalang dalam memberikan pelayanan kesehatan, tapi dengan berjalannya
waktu mereka akan berfikir dan menerima.
2.14.3 "s!al %an Kultural &ang Mem$engaruh! Asuhan Ke$era5atan Pa%a Lans!a
8ang dipakai sebagai pokok pembicaraan dari bab ini adalah tentang kesehatan lansia yang
bukan hanya berdasarkan pengetahuan dari penyakit fisik saja , tetapi juga atas pengaruh dari
sosial kultural . Sering kali perawat harus merencanakan dan memberikan asuhan kepada
individu ? keluarga Bpasien lansia B yang kepercayaan kesehatannya berbeda dari faham perawat .
Auna memberikan pelayanan yang efektif dan cocok perawat harus mengenal pentingnya
pengaruh budaya dan lain - lain kultural .
Secara sosial seseorang yang memasuki usia lanjut juga akan mengalami perubahan-
perubahan. Perubahan ini akan lebih terasa bagi seseorang yang menduduki jabatan atau
pekerjaan formal. la akan merasa kehilangan semua perlakuan yang selama ini didapatkannya
seperti dihormati, diperhatikan dan diperlukan. $agi orang-orang yang tidak mempunyai waktu
atau tidak merasa perlu untuk bergaul diluar lingkungan pekerjaannya, perasaan kehilangan ini
akan berdampak pada semangatnya, suasana hatinya dan kesehatannya. 2i dalam keluarga,
peranannya-pun mulai bergeser. !nak-anak sudah Cjadi orangC, mungkin sudah punya rumah
sendiri, tempat tinggalnya mungkin jauh.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
18/35
2.11 Asuhan Ke$era5atan 6angguan "s!alultural $a%a Lans!a
2.11.1 De,!n!s!
Proses asuhan keperawatan pada usia lanjut adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk
memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia
secara individu, seperti di rumah?lingkungan keluarga, panti werda maupun puskesmas, yang
diberikan oleh perawat untuk asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota
keluarga atau petugas sosial yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya atau
bimbingan langsung pada waktu tenaga keperawatan melakukan asuhan keperawatan di rumah
atau panti /2epkes, % b1.
2.11.2 Klas!,!kas!
!dapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut usia,
apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lainD
. anjut usia aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal hygiene,
kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu, kebersihan diri termasuk kepala,
rambut, badan, kuku, mata, serta telingaD kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan
ruanganD makanan sesuai, misalnya porsi kecil bergiEi, bervariasi dan mudah dicerna, dan
kesegaran jasmani.
#. anjut usia pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada
lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas.
2.11.3 Pen%ekatan Pera5atan Lans!a
. Pendekatan fisik
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
19/35
Perawatan yang memperhatikan obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian yang dialami klien
lanjut semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa
dicapai dan dikembangkan, dan penyakit yang dapat dicegah atau ditekan progrevitasnya.
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian, yakni;
. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu bergerak tanpa
bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari masih mampu melakukan
sendiri.
#. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya mengalami
kelumpuhan atau sakit, perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lanjut usia ini
terutama tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk
memepertahankan kesehatannya. Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha
menceggah timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi dapat timbul bila
kebersihan kurang mendapat perhatian.
2i samping itu, kemunduran kondisi fisik akibat proses ketuaan, dapat mempengaruhi
ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar.
ntuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat diberikan bimbingan mengenai kebersihan
mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya, hal makanan, cara memakan obat, dan cara pindah dari tempat tidur ke
kursi atau sebaliknya. Hal ini penting karena meskipun tidak selalu, keluhan-keluhan yang
dikemukakan atau gejala-gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang para klien
lanjut usia dihadapkan pada dokter dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan darurat dan
intensif.
!dapun komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan dan
membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan lancar, makan termasuk memilih dan
menentukan makanan, minum, melakuan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan,
duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian,
mempertahankan suhu badan, melindungi kulit dan kecelakaan.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
20/35
9oleransi terhadap kekurangan :# sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu
kekurangan :# yang mendadak harus dicegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal,
jangan makan terlalu banyak dan jangan melakukan gerak badan yang berlebihan.
#. Pendekatan psikis
2i sini perawat mempunyai peranan penting mengadakan pendekatan edukatif pada klien
lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang
asing, sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat
hendaknya memiliki kesabaran dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk
keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip F9ripple S@,
yaitu Sabar, Simpatik, dan Service.
Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih dari lingkungan,
termasuk perawat yang memberikan perawatan. ntuk itu perawat harus selalu menciptakan
suasana aman, tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan
dan hobi yang dimilikinya.
Perawat harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam
memecahkan dan mengurangi rasa putus asa, rasa rendah diri, rasa keterbatasan sebagai akibat
dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang dideritanya.
Hal ini perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi bersama dengan berlanjutnya usia.
Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala, seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa
yang baru terjadi , berkurangnya kegairahan keinginan , peningkatan kewaspadaan, perubahan
pola tidur dengan suatu kecenderungan untuk tiduran di waktu siang, dan pergeseran libido.
Perawat harus sabar mendengarkan cerita-cerita dari masa lampau yang membosankan,
jangan mentertawakan atau memarahi klien lanjut usia bila lupa atau kesalahan. Harus diingat,
kemunduran ingatan jangan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu.
$ila perawat ingin mengubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan,
perawat bisa melakukannya secara perlahan-lahan dan bertahap, perawat harus dapat mendukung
mental mereka kearah pemuasan pribadi sehingga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak
menambah beban, bila perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka dapat merasa puas
dan bahagia.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
21/35
%. Pendekatan social
+engadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan sosial. +emberikan kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien
lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. 7adi, pendekatan sosial ini merupakan suatu
pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain. 2alam pelaksanaannya perawat dapat menciptakan hubungan social
antara lanjut usia dan lanjut usia dan perawat sendiri.
Perawat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para lanjut usia untuk
mengadakan komunikasi dan melakukan rekreasi, misal jalan pagi, menonton film, atau hiburan-
hiburan lain.
Para lanjut usia perlu dirangsang untuk mengetahui dunia luar, seperti menonton televisi,
mendengarkan radio, atau membaca surat kabar dan majalah. 2apat disadari bahwa pendekatan
komunikasi dalam perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam
proses penyembuhan atau ketenangan para klien lanjut usia.
9idak sedikit klien tidak dapat tidur karena stress, stress memikirkan penyakit, biaya hidup,
keluarga yang di rumah sehingga menimbulkan kekecewaan, ketakutan atau kekhawatiran, dan
rasa kecemasan. ntuk menghilangkan rasa jemu dan menimbulkan perhatian terhadap
sekelilingnya perlu diberi kesempatan kepada lanjut usia untuk menikmati keadaan di luar, agar
merasa masih ada hubungan dengan dunia luar.
9idak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian di antara lanjut usia /terutama yang tinggal
dipanti werda1, hal ini dapat diatasi dengan berbagai usaha, antara lain selalu mengadakan
kontak dengan mereka, senasib dan sepenanggungan, dan punya hak dan kewajiban bersama.
2engan demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun
terhadap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun terhadap petugas yang
secara langsung berkaitan dengan pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia dipanti werda.
&. Pendekatan spiritual
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
22/35
Perawat harus bias memberikan ketentuan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan
tujuan atau agama yang dianutnya, terutama bila klien lanjut usia dalam keadaan sakit atau
mendekati kematian.sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang
menekati kematian, 2< 9oni Setyobudhi mengemukakan bahwa maut sering kali menggugah
rasa takut.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
23/35
#. +empertahankan kesehatan dan kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut usia
dan jalan perawatan dan pencegahan.
%. +embantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup klien lanjut usia.
&. +erawat dan menolong klien lanjut usia yang menderita penyakit atau mengalami
gangguan tertentu /kronis maupun akut1.
'. +erangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa
yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu kelainan tertentu.
(. +encari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan , masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan
2.11.) 7"kus Ke$era5atan Lans!a
. Peningkatan kesehatan /health promotion1.
#. Pencegahan penyakit /preventif1.
%. +engoptimalkan fungsi mental.
&. +engatasi gangguan kesehatan yang umum.
2.12 APL#KA# TE8R# MADELE#NE LE#N#N6ER
2.12.1 K"nse$ A5al
eininger /)*1 mendefinisikan transkultural di keperawatan sebagai; F bidang
kemanusiaan dan pengetahuan pada studi formal dan praktik dalam keperawatan yang
difokuskan pada perbedaan studi budaya yang melihat adanya perbedaan dan kesamaan dalam
perawatan, kesehatan, dan pola penyakit didasari atas nilai-nilai budaya, kepercayaan dan praktik
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
24/35
budaya yang berbeda di dunia, dan menggunakan pengetahuan untuk memberikan pengaruh
budaya yang spesifik pada masyarakat.@
9iga tipe budaya yang berhubungan dengan keputusan dan tindakan dipakai untuk
menyakinkan bahwa pelayanan keperawatan memberikan penyesuian tentang nilai dan norma.
Hal tersebut adalah ;
. $udaya asuhan kultural
#. Keputusan dan tindakan dirancang untuk membantu mendukung, atau meningkatkan
kemampuan pasien untuk memelihara atau mempertahankan kesehatan, menyembuhkan
sakit dan kematian.
%. !komodasi asuhan kultural
&. Keputusan dan tindakan dirancang untuk membantu, mendukung atau meningkatkan
kemampuan pasien untuk mengadaptasi atau merundingkan kemampuan atau kepuasan
status kesehatan atau kematian.
'. Pengolahan ulang asuhan kultural
(. Keputusan dan tindakan dirancang untuk membantu, menyongkong atau menampukan pasien untuk merubah cara hidup ke pola yang baru atau berbeda yang secara budaya
berarti dan memuaskan atau mendukung pemanfaatan dan pola hidup sehat.
2.12.2 Para%!gma Ke$era5atan Te"r! Ke$era5atan Le!n!nger
a. Manus!a - $as!en
+anusia adalah individu atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini yang berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan tindakan. +anusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada.
(. Kesehatan
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki pasien dalam mengisi
kehidupannnya
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
25/35
. L!ngkungan
ingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana pasien dengan budayanya
saling berinteraksi, baik lingkungan fisik, sosial dan simbolik.
%. Ke$era5atan
Keperawatan dipandang sebagai suatu ilmu dan kiat yang diberikan kepada pasien dengan
berfokus pada prilaku, fungsi dan proses untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
atau pemulihan dari sakit.
2.12.3 K"nse$ Utama Te"r! Transkultural
1. Culture Care
5ilai-nilai, keyakinan, norma, pandangan hidup yang dipelajari dan diturunkan serta
diasumsikan yang dapat membantu mempertahankan kesejahteraan dan kesehatan serta
meningkatkan kondisi dan cara hidupnya.
#. World View
4ara pandang individu atau kelompok dalam memandang kehidupannya sehingga
menimbulkan keyakinan dan nilai.
#. Culture and Social Structure Dimention
Pengaruh dari factor-faktor budaya tertentu /sub budaya1 yang mencakup religius,
kekeluargaan, politik dan legal, ekonomi, pendidikan, teknologi dan nilai budaya yang saling
berhubungan dan berfungsi untuk mempengaruhi perilaku dalam konteks lingkungan yang
berbeda
#. Generic Care System
$udaya tradisional yang diwariskan untuk membantu, mendukung, memperoleh kondisi
kesehatan, memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup untuk menghadapi kecacatan dan
kematiannya.
#. Profesional system
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
26/35
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan yang memiliki
pengetahuan dari proses pembelajaran di institusi pendidikan formal serta melakukan pelayanan
kesehatan secara professional.
#. Culture Care Preservation
paya untuk mempertahankan dan memfasilitasi tindakan professional untuk mengambil
keputusan dalam memelihara dan menjaga nilai-nilai pada individu atau kelompok sehingga
dapat mempertahankan kesejahteraan.
#. Culture Care Acomodation
9eknik negosiasi dalam memfasilitasi kelompok orang dengan budaya tertentu untuk beradaptasi?berunding terhadap tindakan dan pengambilan kesehatan.
#. Cultural Care Repattering.
+enyusun kembali dalam memfasilitasi tindakan dan pengambilan keputusan
professional yang dapat membawa perubahan cara hidup seseorang.
#. Culture Congruent !ursing Care
Suatu kesadaran untuk menyesuaikan nilai-nilai budaya ? keyakinan dan cara hidup
individu? golongan atau institusi dalam upaya memberikan asukan keperawatan yang
bermanfaat.
2.12.' Transkultural 9are Dengan Pr"ses Ke$era5atan
+odel konseptual asuhan keperawatan transkultural dapat dilihat pada gambar berikut ;
Penerapan teori eineger /Sunrise +odel1 pada proses keperawatan dapat dijelaskan
sebagai berikut ;Proses Keperawatan Sunrise +odel
Pengkajian dan2iagnosis
Pengkajian terhadap evel satu, dua dan tiga yang meliputi ;evel satu ; 3orld view and Social system level
evel dua ; 6ndividual, Gamilies, Aroups communities and
6nstitution in diverse health system
evel tiga ; Golk system, professional system and nursing
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
27/35
Perencanaan dan
6mplementasi
evel empat ; 5ursing care 2ecition and !ction
4ulture 4are Preservation?maintanance
4ulture 4are !ccomodation?negotiations 4ulture 4are valuasi
2.12.) Anal!s!s Te"r! Transultural Nurs!ng
1. Kemam$uan te"r! menghu(ungkan k"nse$ %alam mel!hat $en"mena
9eori 9ranscultural 5ursing yang digambarkan dalam Sunrise +odel menunjukan bahwa
level satu dan dua dari teori memilki banyak kesamaan dengan beberapa teori keperawatan
lainnya sedangkan pada level ketiga dan keempat memiliki perbedaan spesifik dan bersifat unik
jika dibandingkan dengan teori lainnya.
2. T!ngkat 6eneral!sas! Te"r!
9eori dan model yang dikemukan oleh eininger relatif tidak sederhana, namun demikian
teori ini dapat didemontrasikan dan diaplikasikan sehingga dapat diberikan justifikasi dan
pembenaran bagaimana konsep-konsep yang dikemukakan saling berhubungan.
3. T!ngkat Kel"g!san Te"r!
Kelogisan teori eininger adalah pada fokus dari pandangganya dengan melihat bahwa
latar belakang budaya pasien /individu, keluarga, kelompok, masyarakat1 yang berbeda sebagai
bagian penting dalam rangka pemberian asuhan keperawatan.'. Testa(!l!tas te"r!
9eori Cultural care diversity and "niversality dikembangkan berdasarkan atas riset
kualitatif dan kuantitatif.
). Keman,aatan Te"r! (ag! Pen!ngkatan B"%& 8, Kn"5le%ge
$eberapa penelitian tentang konsep perawatan dengan memperhatikan budaya telah
memberikan arti akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentang perbedaan dan
persamaan budaya dalam praktek keperawatan.
*. Keman,aatan Te"r! $a%a Pengem(angan Praktek Ke$era5atan
9eori ini sangat relevan dan dapat diterapkan secara nyata dalam praktek keperawatan,
karena teori ini mengemukakan adanya pengaruh perbedaan budaya terhadap perilaku hidup
sehat. 2an dalam aplikasinya teori ini sangat relevan dengan penerapan praktek keperawatan
komunitas.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
28/35
0. K"ns!stens! Te"r!
eininger menyampaikan pentingnya pemahaman budaya dalam rangka hubungan perawat
pasien yang juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh 6moge King yang menekankan
pentingnya persamaan persepsi perawat pasien untuk pencapaian tujuan.
BAB 3
AUHAN KEPERA:ATAN
3.1 Anal!s!s 7en"mena Ke$era5atan
Kasus;
5y.! /(' tahun1 tinggal di rumah sederhana di sebuah desa dengan penduduk lumayan
padat. Sejak ' tahun yang lalu, kedua anaknya meningglakan 5y. ! sendiri di rumah, karena
harus pergi merantau mencari pekerjaan. 5y.! banyak menghabiskan waktunya di rumah. ntukmemenuhi kebutuhan sehari-hari, 5y.! dibantu oleh tetangganya, karena merasa kasihan
terhadap 5y.!. 5y.! sering mengeluhkan nyeri dibagian sendi tangan dan kakinya sejak 0tahunyang lalu.
9etangga 5y.! menawarkan bantuan pada 5y.! untuk mengantarkan dia pergi berobat ke
dokter untuk memeriksakan penyakitnya. 5amun 5y.! lebih senang memijatkan tangan dankakinya ke tukang pijat yang ada di daerahnya. 5y.! lebih percaya pada tukang pijat yang
menjadi langganannya sejak dulu. Petugas pelayanan kesehatan juga beberapa kali mendatangi
5y.!, untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis. 5amun 5y.!, menolak dan menyuruh
petugas itu pergi.Hubungan 5y. !, juga tidak terlalu baik dengan tetangganya . 5y.! hanya mau menerima
bantuan, namun enggan untuk berinteraksi terlalu lama dengan tetangganya. 5y.! hanya mau
menjawab pertanyaan dan berbicara seperlunya saja. 5y.! tampak menarik diri dari lingkungansekitarnya. 5y.! hanya mau banyak bercerita pada tetangga yang memiliki hubungan paling
dekat dengannya. 5y.! mengaaku lebih nyaman berkomunikasi dengan anak-anaknya.
2i dalam rumah 5y. ! terdapat sebuah 9, 5amun 9 tersebut tidak pernah difungsikan.9idak ada fasilitas telepon di rumah 5y.!, 5y.! biasanya mendapat kabar tentang anaknya dari
tetangga yang juga merantau dan sedang pulang kampung. 5y.! biasanya menggunakan jasa
tukang becak untuk berpergian sekedar membeli kebutuhan sehari-hari setiap satu minggu sekali.
5y.! mengaku tidak terbiasaa menggunakan jasa kendaraan bermotor paada saat bepergian,karena takut jatuh.
1
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
29/35
berbagai alasan, dikarenakan lokasi yang kurang terjangkau dan juga faktor dari dalam diri klien
sendiri yang menganggap bahwa dukun pijat lebih mampu mengatasi penyakit klien.
2
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
30/35
2alam memenuhi kehidupan sehari-hari klien lebih suka menerima bantuan dari orang lain.
Klien mengira bahwa biaya ke rumah sakit atau berobat ke dokter terlalu mahal jika
dibandingkan dengan pergi berobat ke dukun pijat.
0ens!
D!agn"sa 1
Tujuan atau Kr!ter!a Has!l =N89
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
31/35
. Pasien menunjukkan keterampilan interaksi sosial
#. Pasien menunjukkan keterlibatan sosial
%. Pasien memahami dampak perilaku diri pada interaksi sosial
&. Pasie menunjukkan perilaku yang dapat meningkatkan atau memperbaiki interaksi sosial
'. Pasien mendapatakan ? meningkatkan keterampilan interaksi sosial /misD kedekatan dankerja sama1.
(. Pasien mengungkapakan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain
6ntervensi /5641 ;
. +odifikasi perilaku keterampilan sosial ; +embantu pasien mengembangkan atau
meningkatakan keterampilan sosial interpersonal.
#. Pembinaan hubungan kompleks ; +embina hubungan yang terapeutik dengan pasienyang kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
%. Promosi integritas keluarga ; +eningkatkan persatuan dan kesatuan keluarga.
&. Promosi keterlibatan keluarga ; +emfasilitasi perawatan keluarga dalam perawatan emosi
dan kondisi fisik pasien.
'. Peningkatan Harga 2iri ;+embantu pasien meningkatkan penilaian pribadi tentang harga
diri.
(. Peningkatan sosialisi ; +emfasilitasi kemampuan pasien untuk berinteraksi dengan orang
lain.
!ktivitas lain ;
. $uat interaksi terjadwal
#. 6dentifikasi perubahan perilaku tertentu
%. 6dentifikasi tugas-tugas yang dapat meningkatakan atau memperbaiki interaksi sosial
&. ibatkan pendukung sebaya dalam memberkan umpan balik kepada pasien dalam interksi
sosial
'. Peningkatan sosialisa / 5641 ;
. !njurkan bersikap jujur dan apa adanya dalam berinteraksi dengan oran lain
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
32/35
#. !njurkan menghargai hak orang lain
%. !njurkan sabar dalam membina hubungan
&. $antu pasien meningkatkan kesadaran tentang kekuatan dan keterbatasan dala
berkomunikasi dengan orang lain
'. $eri umpan balik positif jika pasien dapat berinterksi dengan orang lain
(. Gasilitasi pasien dalam memberi masukan dan membuat perencanaan aktivitas mendatang
• #nter>ens!
D!agn"sa 2
Tujuan- Kr!ter!a E>aluas! =N89
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
33/35
(. Peningkatan kesadaran diri ; +embantu pasien menggali dan memahami gagasan,
perasaan, motivasi, dan perilaku pasien.
). Peningkatan sosialisi ; +emfasilitasi kemampuan pasien untuk berinteraksi dengan oranglain.
*. Peningkatan sistem dukungan ; +emfasilitasi dukungan kepada pasien oleh keluarga,
teman, dan komunitas.
!ktivitas lain ;
. $antu pasien membedakan persepsi dan kenyataan
#. 6dentifikasi bersama pasien faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan isolasi sosial
%. $eri penguatan terhadap usaha-usaha yang dilakukan pasien, keluarga, dan teman-teman
untuk berinterksi
&. Peningkatan sosialisasi / 5641 ;
. 2ukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai minat dan tujuan yang sama
#. $erikan umpan balik tentang peningkatan dalam aktivitas
%. 2ukung pasien untuk mengubah lingkungan seperti jalan-jalan
• 6ntervensi keperawatan berdasarakan % aspek menurut eininger
+odifikasi ;
+emberikan penyuluhan dan informasi, agar pasien mampu ;
. +emodifikasi pola pikir klien, bahwa setiap penyakit harus diperiksakan di petugasmedis, tidak harus selalu pergi ke tukang pijat.
#. +enerima kritik dan saran dari orang lain.
%. $ersikap terbuka dan belajar berinteraksi sosial dengan orang lain.
&. $elajar membina hubungan baik dengan tetangga.
'. +ampu menerima perubahan yang tejadi dengan lingkungannya /menyangkut
penggunaan teknologi dan transportasi1.
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
34/35
BAB '
PENUTUP
'.1. Kes!m$ulan
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat
merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu
perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif
maupun negatif.
Hubungan antara kebudayaan dan kesehatan pasien lansia biasanya dipelajari pada
masyarakat yang terisolasi dimana cara - cara hidup mereka tidak berubah selama beberapa
generasi, walaupun mereka merupakan sumber data-data bilogis yang penting dan model
antropologi yang berguna , lebih penting lagi untuk memikirkan bagaimana mengubah
kebudayaan mereka itu.
Perawat harus selalu menjaga hubungan yang efektif dengan masyarakat BpasienJdengan
selalu mengadakan komunikasi efektif demi meningkatkan status kesehatan lansia dan
mendukung keberhasilan pemerintah dalam bidang kesehatan berbasis publik .
'.2. aran
+akalah dibuat berdasarkan kebutuhan seorang mahasiswa sebagai tanggung jawabnya
dalam menyelesaikan tugas sebuah mata kuliah. 2iperlukan bimbingan dan arahan dari dosen
pembimbing sehingga kiranya makalah tersebut dapat menjadi sesuatu yang lebih berguna di
masa yang akan datang.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sebagai bahan ajar untuk penyusunan berikutnya.
DA7TAR PUTAKA
-
8/18/2019 BAB 1 lansia.docx
35/35
• $asford, ynn I :liver Slevin. #00(. 9eori dan Praktik Keperawatan ; Pendekatan
6ntegral pada !suhan Pasien. 7akarta ; >A4
• 7honson, +arion dkk. #000. 5ursing :utcomes 4lassification /5:41. St. ouise,
+issouri ; +osby, 6nc.
• eininger. + I +cGarland. +.A4.
3ilkinson, 7udith +. #0. 'u$u Sa$u ) Diagnosis #eperawatan %disi *. 7akarta ; >A4
2iposkan oleh 5ursing.community di 0(.% Kirimkan 6ni lewat >mail$log9his$erbagi ke 9witter$erbagi ke Gacebook$agikan ke Pinterest
https://www.blogger.com/profile/11293065403454349949http://nursing-community.blogspot.co.id/2013/04/kelompok-5-askep-pada-lansia-dengan_23.htmlhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=facebookhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=pinteresthttp://nursing-community.blogspot.co.id/2013/04/kelompok-5-askep-pada-lansia-dengan_23.htmlhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=facebookhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=4047993995867649831&postID=1606046369780638610&target=pinteresthttps://www.blogger.com/profile/11293065403454349949