bab 1 bismillah

5
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan rongga mulut merupakan keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur serta jaringan pendukungnya, bersih dari penyakit dan rasa sakit, dapat berfungsi secara optimal, menambah kepercayaan diri seseorang sehingga meningkatkan hubungan interpersonal (Sriyono, 2009). Biofilm bakteri plak merupakan faktor utama penyebab kerusakan periodontal. Penyakit periodontal, termasuk gingivitis dan penyakit periodontal destruktif, adalah infeksi serius yang disebabkan oleh mikroorganisme yang ada di dalam biofilm (Darby, 2014). Gingivitis merupakan peradangan pada gusi yang disebabkan oleh bakteri. Gingivitis yang lazim disebagian besar populasi anak dan orang dewasa adalah lesi inflamasi pada jaringan gingiva, yang biasanya mendahului periodontitis. Menurut Mariotti (1999), karakteristik gingivitis adalah : (a) adanya biofilm pada margin gingiva; (b) perubahan pada warna gingiva; (c) kontur gingiva; (d) suhu sulkular; (e) peningkatan eksudat gingiva; (f) perdarahaan saat ada rangsangan; (g) tidak ada kehilangan perlekatan; (h) tidak ada kehilangan tulang dan (i) adanya perubahan histologi.

Upload: cici-widya-anggraini

Post on 29-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ciretan

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKesehatan rongga mulut merupakan keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur serta jaringan pendukungnya, bersih dari penyakit dan rasa sakit, dapat berfungsi secara optimal, menambah kepercayaan diri seseorang sehingga meningkatkan hubungan interpersonal (Sriyono, 2009). Biofilm bakteri plak merupakan faktor utama penyebab kerusakan periodontal. Penyakit periodontal, termasuk gingivitis dan penyakit periodontal destruktif, adalah infeksi serius yang disebabkan oleh mikroorganisme yang ada di dalam biofilm (Darby, 2014).Gingivitis merupakan peradangan pada gusi yang disebabkan oleh bakteri. Gingivitis yang lazim disebagian besar populasi anak dan orang dewasa adalah lesi inflamasi pada jaringan gingiva, yang biasanya mendahului periodontitis. Menurut Mariotti (1999), karakteristik gingivitis adalah : (a) adanya biofilm pada margin gingiva; (b) perubahan pada warna gingiva; (c) kontur gingiva; (d) suhu sulkular; (e) peningkatan eksudat gingiva; (f) perdarahaan saat ada rangsangan; (g) tidak ada kehilangan perlekatan; (h) tidak ada kehilangan tulang dan (i) adanya perubahan histologi. Intensitas tanda-tanda dan gejala klinis sangat bervariasi antar individu (Carranza, 2012).Dika Wardhani dalam penelitian hubungan tingkat kebersihan rongga mulut dan status gingiva pada ibu hamil di wilaya kerja puskesmas Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember pada tahun 2012 mengemukakan bahwa ada hubungan antara tingkat kebersihan rongga mulut dan status gingiva, yaitu semakin buruk tingkat kebesihan rongga mulut, maka status gingivanya juga semakin buruk. Banyak pula penelitian epidemiologi penyakit periodontal yang menunjukkan bahwa prevalensi dan keparahan penyakit periodontal dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, faktor lokal rongga mulut dan faktor sistemik. Hal ini didukung adanya penelitian yang dilakukan Beatrix pada tahun 2013 di pesisir pantai Kecamatan Bacukiki Barat Kota Pare-pare menunjukkan adanya hubungan kondisi penyakit periodontal yang berkaitan dengan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan usia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9 % dengan 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional. Salah satunya adalah provinsi Jawa Timur dengan prevalensi masyarakat bermasalah gigi dan mulut adalah 28,6%. Diantara mereka, terdapat 30,0 % yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi. Secara keseluruhan, kemampuan untuk mendapat pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 8,6 % (EMD).Data distribusi pengobatan gigi dan mulut di Kabupaten Jember tahun 2007 menunjukkan bahwa salah satu kasus dengan frekuensi penyakit gigi dan mulut terbanyak adalah gingivitis dan penyakit periodontal, yang ditemukan di daerah Puger, Kaliwates dan Sumbersari. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa status kesehatan gigi masyarakat Jember menunjukkan indikasi kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang tinggi. Salah satu sarana kesehatan yang beroperasi secara efektif dan efisien, salah satu sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai pelayanan pengobatan dan pemulihan, tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan medik di Jember, adalah Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jember.Dari permasalah-permasalahan tersebut, maka peneliti ingin meneliti status kesehatan rongga mulut dan status gingiva serta hubungannya dengan faktor individu, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan, pada pengunjung RSGM UNEJ. Kurangnya data yang tersedia mengenai status kesehatan rongga mulut dan status gingiva pengunjung RSGM UNEJ juga menjadi pertimbangan dilakukannya penelitian epidemiologi klinis ini. Penting untuk mengetahui gambaran status kebersihan rongga mulut dan status gingiva karena dari hasil tersebut dapat diketahui seberapa besar masalah kejadian penyakit atau masalah kesehatan gigi dan mulut yang ada di Jember. 1.2 Rumusan MasalahAdapun masalah-masalah yang didapat berdasarkan latar belakang tersebut adalah :1. Bagaimana status kebersihan rongga mulut dan hubungannya dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan pengunjung RSGM UNEJ?2. Bagaimana status gingiva dan hubungannya dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan pengunjung RSGM UNEJ?3. Seberapa besar masalah kesehatan rongga mulut dan masalah kejadian penyakit periodontal pengunjung RSGM UNEJ?

1.3 Tujuan PenelitianTujuan dilakukannya penelitian ini adalah :1. Mengetahui gambaran status kebersihan rongga mulut pengunjung RSGM UNEJ.2. Mengetahui gambaran status gingiva pengunjung RSGM UNEJ.3. Mengetahui hubungan status kebersihan rongga mulut dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan pengunjung RSGM UNEJ.4. Mengetahui hubungan status gingiva dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan pengunjung RSGM UNEJ.5. Mengetahui prevalensi masalah kesehatan rongga mulut dan masalah kejadian penyakit periodontal pengunjung RSGM UNEJ.

1.4 Manfaat PenelitianHasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan untuk dokter gigi maupun staf rumah sakit untuk memantau perubahan yang terjadi di masyarakat yang berpengaruh terhadap pola penyakit dan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan dalam pelayanan pasien. Data hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya.