bab 1

6
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dan teknologi menuntut sekian banyak kemajuan tak terkecuali kemajuan dalam bidang material bangunan, sehingga banyak sekali penelitian tentang material bangunan. Mengenai penelitian material tersebut tidak hanya berkisar pada penentuan komposisi campuran material yang tepat, tetapi juga mencari berbagai alternatif lain seperti penambahan zat aditif dan penggantian suatu komponen dengan komponen lainnya. Salah satu hasil dari berbagai penelitian tersebut adalah beton ringan. Beton ringan diperoleh dengan cara mengganti agregat normal dengan agregat ringan. Penggantian agregat akan berdampak pada rendahnya kepadatan beton yang dihasilkan, ini berarti kuat desak dan ketahanan terhadap abrasi yang dihasilkan lebih rendah daripada beton normal. Dari segi kekuatannya, beton mempunyai kuat desak yang cukup besar. Tetapi di lain pihak, terutama pada struktur yang didominasi gaya tarik dan lentur yang sangat besar seperti pada perencanaan beton tidak bertulang untuk jalan raya, landasan lapangan terbang maupun pada balok, bagian tarik beton akan segera retak 1

Upload: insan-prasasti

Post on 13-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TINJAUAN VARIASI FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT BELAH DAN MODULUS OF RUPTURE BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR BATU APUNG COATING

TRANSCRIPT

PROPOSAL SKRIPSI

PAGE 3

BAB 1

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman dan teknologi menuntut sekian banyak kemajuan tak terkecuali kemajuan dalam bidang material bangunan, sehingga banyak sekali penelitian tentang material bangunan. Mengenai penelitian material tersebut tidak hanya berkisar pada penentuan komposisi campuran material yang tepat, tetapi juga mencari berbagai alternatif lain seperti penambahan zat aditif dan penggantian suatu komponen dengan komponen lainnya. Salah satu hasil dari berbagai penelitian tersebut adalah beton ringan. Beton ringan diperoleh dengan cara mengganti agregat normal dengan agregat ringan. Penggantian agregat akan berdampak pada rendahnya kepadatan beton yang dihasilkan, ini berarti kuat desak dan ketahanan terhadap abrasi yang dihasilkan lebih rendah daripada beton normal.Dari segi kekuatannya, beton mempunyai kuat desak yang cukup besar. Tetapi di lain pihak, terutama pada struktur yang didominasi gaya tarik dan lentur yang sangat besar seperti pada perencanaan beton tidak bertulang untuk jalan raya, landasan lapangan terbang maupun pada balok, bagian tarik beton akan segera retak sekalipun mendapat tegangan yang tidak begitu besar. Hal ini disebabkan oleh adanya retak rambut yang merupakan sifat alami beton.

Retak pada beton ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah kekurangan mutu dan kualitas pengerjaan pembuatan beton di lapangan. Sering kali ditemui agar campuran agregat mudah untuk dikerjakan dan dihamparkan maka sering ditambahkan air sebagai bahan pencampur yang tidak sesuai lagi dengan takaran yang dibutuhkan. Jumlah air yang berlebih akan menimbulkan daya lekat antar butiran agregat menurun yang dapat mengakibatkan adanya retakan pada beton, hal ini juga berakibat pada penurunan kekuatan beton seperti kuat belah dan modulus of rupture (modulus runtuh) beton yang pada gilirannya nanti akan mengurangi keawetan beton.

Rendahnya kekuatan beton ringan dengan menggunakan agregat kasar batu apung dapat diatasi dengan menggunakan metode coating (penyelimutan) agregat kasar batu apung dengan pasta semen-metakaolin, dimana 10% berat semen digantikan oleh metakaolin. Penggunaan tambahan metakaolin dalam coating dapat meningkatkan ikatan dan kuat desak seperti halnya penelitian yang dilakukan Sambowo(2003), yang mengganti sebagian semen dengan metakaolin untuk menghasilkan beton normal dan beton mutu tinggi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kadar optimum penggantian semen dengan metakaolin adalah berkisar antara 20 30 % dari berat semen.

1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang masalah di atas adalah :1. Bagaimana hasil dari kuat belah dan modulus of rupture beton ringan yang terbuat dari coating batu apung sebagai agregat kasar dengan variasi faktor air semen.2. Sejauh mana hasil dari kuat belah dan modulus of rupture beton ringan yang terbuat dari coating batu apung sebagai agregat kasar dengan variasi mix design.1.3. Batasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan maka penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut :1. Semen yang digunakan adalah semen tipe 1.

2. Metakaolin dibuat dari kaolin dengan perlakuan panas 750 0C.3. Agregat kasar yang digunakan adalah batu apung yang diperoleh dari Lombok dan di-coating dengan campuran 90% semen dan 10% metakaolin.

4. Umur beton pengujian adalah 28 hari. 5. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian bahan dasar, pengujian nilai slump, pengujian kuat belah dan modulus of rupture. 6. Pengujian tidak memperhatikan aspek reaksi kimia.

7. Pencampuran dengan mixer dan pemadatan dengan vibrator.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :1. Mengetahui hasil dari kuat belah dan modulus of rupture beton ringan yang terbuat dari coating batu apung sebagai agregat kasar dengan variasi faktor air semen.2. Mengetahui hasil dari kuat belah dan modulus of rupture beton ringan yang terbuat dari coating batu apung sebagai agregat kasar dengan variasi mix design.1.5. Manfaat Penelitian1. Manfaat teoritis :

a. Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu bahan struktur.

b. Menambah pengetahuan tentang beton ringan yang memiliki kekuatan dan keawetan relatif baik.

c. Menambah pengetahuan tentang beton ringan ditinjau dari kuat belah dan modulus of rupture. 2. Manfaat praktis :a. Mengetahui sifat beton ringan dengan agregat kasar batu apung.b. Mengetahui hasil dari kuat belah dan modulus of rupture beton ringan yang terbuat dari coating batu apung sebagai agregat kasar dengan variasi faktor air semen.

PAGE