bab 1-3

83
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan telah meningkat mengenai berbagai aspek lingkungan dan akibatnya banyak peristiwa yang dapat diramalkan. Sering terdapat senjang waktu (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang (lead time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam situasi seperti itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan. Dalam hal manajemen dan administrasi, perencanaan merupakan kebutuhan yang besar karena waktu tenggang untuk pengmbilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun (untuk penanaman modal) sampai beberapa hari atau bahkan beberapa jam (untuk penjadwalan produksi). Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam prencanaan yang efektif dan afisien. Peramalan (Forecasting) adalah ilmu yang bertujuan menduga keadaan- keadaan masa mendatang, seperti meramal cuaca, meramal perusahaan bisnis, berapa banyak produk yang akan dituntut di masa mendatang, kemajuan tehknologi, kemajuan akan komputer. Peramalan mempunyai peranan langsung pada jenis peristiwa (eksternal), sedangkan pengambilan keputusan berperan pada jenis perisiwa yang kedua (internal), sehingga keberhasilan atau perusahaan bergantung pada jenis peristiwa tersebut.

Upload: julio-sihite

Post on 21-Jan-2016

179 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

m,

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1-3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan telah meningkat mengenai berbagai aspek lingkungan dan

akibatnya banyak peristiwa yang dapat diramalkan. Sering terdapat senjang waktu (time lag)

antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya

waktu tenggang (lead time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam

situasi seperti itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan timbul,

sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.

Dalam hal manajemen dan administrasi, perencanaan merupakan kebutuhan yang besar

karena waktu tenggang untuk pengmbilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun (untuk

penanaman modal) sampai beberapa hari atau bahkan beberapa jam (untuk penjadwalan

produksi). Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam prencanaan yang efektif dan

afisien.

Peramalan (Forecasting) adalah ilmu yang bertujuan menduga keadaan- keadaan masa

mendatang, seperti meramal cuaca, meramal perusahaan bisnis, berapa banyak produk yang akan

dituntut di masa mendatang, kemajuan tehknologi, kemajuan akan komputer. Peramalan

mempunyai peranan langsung pada jenis peristiwa (eksternal), sedangkan pengambilan

keputusan berperan pada jenis perisiwa yang kedua (internal), sehingga keberhasilan atau

perusahaan bergantung pada jenis peristiwa tersebut.

PKS Torgamba PT.Perkebunan Nusantara III merupakan perusahaan BUMN yang

bergerak dalam bidang perkebunan produsi kelapa sawit yang berhubungan dengan berbagai

kalangan masyarakat yang memiliki usaha perkebunan untuk meningkatkan kinerja- kinerja yang

berkualitas dalam industri perkebunan di Indonesia, salah satu unit usaha inti kelapa sawit dan

merupakan milik PT.Perkebunan Nusantara III. Pada operasinya sehari-hari PKS menghasilkan

minyak sawit sebagai salah satu produk dari PTPN III. Dalam upaya menghasilkan produk

minyak sawit tersebut yang diperlukan adalah inti kelapa sawit yang diperoleh dari area

perkebunan milik PTPN III tersebut.

PKS ini difungsikan 24 jam sehari sehingga diperlukan mekanisme monitoring produksi

agar kinerja pabrik dapat terjaga. Metode peramalan sangat bermanfaat untuk memperkirakan

berapa besar kemampuan pabrik dalam mengolah inti kelapa sawit. Metode forecasting ini juga

Page 2: BAB 1-3

digunakan untuk memperkirakan apakah manajemen membutuhkan tenaga SDM (Sumber Daya

Manusia) sebagai tambahan apabila nantinya data ramalan dengan metode forecasting ternyata

memperlihatkan peningkatan jumlah inti kelapa sawit di masa mendatang.

Berdasarkan hal inilah, peramalan (forecasting) perlu dibuat dalam system managerial

perusahaan untuk pengambilan keputusan manajemen. Organisasi selalu menentukan sasaran

daan tujuan, berusaha menduga factor-factor lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan

akan menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari

PKS Torgamba PTPN III penulis berkeinginan membuat program aplikasi peramalan produksi

inti kelapa sawit untuk membantu manajer dalam rencana pengambilan keputusan

pengembangan sistem manajemen.

Untuk itu penulis membuat Tugas Akhir dengan judul “Aplikasi Peramalan Produksi

Inti kelapa Sawit dengan Metode Average pada PKS Torgamba PT.Perkebunan Nusantara

III (Persero)”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah gambaran awal yang akan dibahas dalam sebuah penelitian, sehingga

pembahasan dalm suatu sistem akan lebih terarah dan sistematis, serta memiliki aturan yang baik

dan benar.

Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah pada Tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan membuat aplikasi peramalan

produksi Inti kelapa sawit dengan metode average pada PKS Torgamba PT.Perkebunan III

(Persero).

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam hal ini yaitu bagaimana cara merancang suatu sistem aplikasi peramalan

produksi inti kelapa sawit dengan metode Average dengan menggunakan program Visual Basic

berdasarkan system yang sedang berjalan pada PKS Torgamba PT.Perkebunan Nusantara III

(Persero). Dalam pengolahan data produksi inti kelapa sawit pada PKS Torgamba PTPN III

(persero) sangat luas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan Tugas Akhir ini

menjadi beberapa bagian yaitu :

a. Masalah yang dibahas adalah masalah jumlah produksi inti kelapa sawit.

Page 3: BAB 1-3

b. Informasi yang dihasilkan berupa data produksi, laporan penerimaan produksi inti

kelapa sawit /bulan, laporan pengolahan data produksi dan data inti kelapa sawit yang

akan diramal.

c. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Visual Basic.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksudnya adalah dimana dalam masa penelitian produksi kelapa sawit tersebut memiliki

potensi yang lebih baik dan mencapai tujuan yang maksimal.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk membantu manajer menafsirkan jumlah inti kelapa sawit yang akan diolah dimasa

mendatang dengan memperhitungkan kapasitas pabrik sehingga dapat dihasilkan data

yang diperlukan bagi manajemen untuk mengambil keputusan.

b. Supaya dapat memprediksi hasil produksi kelapa sawit setiap dalam pengolahan ,dimana

akan ada peningkatan produksi setiap dalam masa pengolahan dalam kelapa sawit

tersebut.

c. Supaya dapat mengetahui setiap perkembangan dari setiap bulannya sampai setiap akhir

tahun dalam pengolahan kelapa sawit tersebut.

1.5 Metode Penyelesaian Masalah

Metode penelitian adalah Metode yang dilakukan untuk melakukan suatu penelitian dalam suatu

kumpulan objek-objek, atau Informasi, dimana dari kumpulan objek atau Informasi tersebut

dapat dicari arti atau makna, serta pembahasan yang akan dibahas.

Dalam menyusun Tugas Akhir ini, metode penelitian yang digunakan adalah sebagai

berikut :

a. Tinjauan Pustaka (library research)

Tinjauan pustaka yakni penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersifat

sekunder yaitu dengan membahas dan mempelajari buku diperpustakaan, sumber dan

informasi dari perusahaan yang relevan serta berhubungan dengan objek penelitian

perusahaan yang dibahas dan disusun.

b. Tinjauan Lapangan (field research)

Page 4: BAB 1-3

Tinjauan Lapangan (field research) yakni penelitian yang dilakukan dengan

mengumpulkan data langsung daari objek pelelitian perusahaan berupa sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi perusahaan serta system produksi inti kelapa sawit pada

PKS Torgamba PTPN III (Persero).

c. Observasi

Observasi yakni studi yang dilakukan dengan mengadakan penelitian.

d. Interview

Interview yakni dengan mengajukan pertanyaan pada pihak yang bersangkutan.

1.6 Tinjauan Pustaka

Sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adlah himpunan bagian atau

unsure yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan.

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan (menurut Raymond McLeod, Jr. dan George Schell, 2006).

Informasi adalah salah satu informasi daya penting dalam suatu organisasi, digunakan

sebagai bahan pengambilan keputusan, sehubungan dengan itu informasi haruslah berkualitas

(menurut Abdul Kadir dan Terra CH. Triwahyuni, 2009).

Sistem Informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya manusia

untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) informasi, guna mencapai sasaran –

sasaran perusahaan (menurut Abdul Kadir,2006).

Visual Basic adalah kode program yang panjang dan yang dapat displit (dibagi) menjadi

dua baris dengan dua baris atau pun lebih dengan menggunakan karakter penyambungan tanda

garis bawah ( _ ).

Visual basic adalah system pemograman yang akan dijalankan oleh

mikroprosesor.Mikroprosesor adalah yang menjalankan sejumlah instruksi yang diperintahkan

kepadanya, dan kumpulan instruksi tesebut dinamakan Program. Sedangkan sistem yaitu Bahasa

level program yang digunakan oleh mikroprosesor untuk bahasa yang dapat dimengerti oleh

Bahasa program itu sendiri (menurut Indra Putra, 2008).

Page 5: BAB 1-3

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan adalah system yang dilakukan dalam penyusunan data-data atau kata-kata

yang tertera dalam suatu system, dimana dalam penulisan tersebut dapat diuraikan tentang latar

belakang penulisannya, dan juga pembahasannya.

Sistematika penulisan dalam penyusunan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab, sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan

pmasalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Kajian Pustaka ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pengertian

aplikasi, pengertian ilmu manajemen, pengertian peramalan, pengertian sistem

produksi,kemudian diikuti dengan sistem database dan metode peramalan dalam

ilmu manajemen serta kajian pemograman Visual Basic 6.0 dan bab ini juga

berisi tentang uraian sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, serta system

yang sedang berjalan pada PKS PTPN III (persero).

BAB III : ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

Rancangan sistem yang diusulkan ini memuat data flow chart perancangan

sistem, table data, algoritma, rancangan input dan output, serta tampilan output

berupa grafik dari rancangan tersebut.

BAB IV : IMPLEMENTASI SYSTEM

Bab ini berisi tentang konsep dasar, kebutuhan sistem, pengujian sistem,

spesifikasi software dan hardware serta menjalankan aplikasi program.

Page 6: BAB 1-3

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan hal yang merupakan kesimpulan dari hasil penelitian

yang dilakukan dan memberikan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi

kemajuan PKS Torgamba PTPN III (persero).

Page 7: BAB 1-3

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan

yang terdiri dari komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran

informasi, materi atau energi. Sistem adalah suatu kesatuan yang tediri dari dua atau lebih

komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Elemen-elemen

dari sistem komputer adalah software, hardware dan brainware.

Dari definisi diatas pengertian sistem mencakup beberapa hal :

1. Sistem terdiri dari unsur-unsur atau komponen bagian.

2. Bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain dan membentuk sruktur

dalam sistem.

3. Hubungan bagian-bagian sistem membentuk sruktur yang mengikat keseluruhan

dalam satu kesatuan.

4. Untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2 Jenis – Jenis Sistem

Jenis sistem dibagi menjadi 3 bagian dalam hubunganya dengan informasi, yaitu:

a. Abstrack System and Physical System ( Sistem Abstrak dan Sistem Fisik )

1. Sistem abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan yang satu sama lain berada

dalam ketergantungan.

2. Sistem Fisik adalah suatu perangkat unsur yang secara bersama – sama beroperasi

untuk mencapai tujuan.

b. Deterministic System and Probabilistic System ( Sistem Deterministik dan Sistem

Probabilistik )

1. Sistem Deterministik adalah sistem yang dalam operasinya dapat menetukan hasilnya

secara pasti, contoh program komputer.

2. Sistem Probabilistik adalah sistem yang dalam operasinya tak dapat diduga hasilnya

secara pasti, contoh sebuah koperasi.

Page 8: BAB 1-3

c. Closed system and Open System ( Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka )

1. Sistem Tertutup adalah sistem dimana tidak terjadi pertukaran bahan informasi, atau

energi dengan lingkungan, contoh komputer. Dalam organisasinya dan proses

informasi ada sistem yang secara relatif terpisah dari lingkunganya akan tetap tidak

tertutup seperti dalam pengertian ilmu alam. Dalam komputer merupakan suatu sistem

tertutup karena programnya itu hanya menerima masukan yang telah ditentukan

sebelum mengelolanya dan memberikan keluaran yang telah ditentukan sebelumnya,

yang telah diatur dan dirumuskan dengan baik, sistem ini tidak mendapat gangguan

dari luar.

2. Sistem Terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran bahan

informasi atau energi dengan lingkungan, contoh sistem organisasi. Sistem cenderung

mempunyai sifat menyesuaikan, yang berarti sistem tersebut dapat menyesuaikan

dengan perubahan dalam lingkunganya gguna melangsungkan eksistensinya. Sistem

terbuka akan mengatur sendiri serta mengubah organisasinya dan mempunyai

kemampuan untuk menyesuaikan diri, misalnya penyesuaian menghadapi persaingan

dan perubahan pasar.

2.3 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu unsur-unsur dari sistem yang

membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem

dengan sistem lainnya :

a. Tujuan

Setiap sistem memeiliki tujuan( Goal) baik satu tujuan ataupun banyak tujuan.

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,

sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja tujuan antara satu sistem

dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

Masukan ( input ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal- hal yang

berwujud ( tampak secara fisik ) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang

Page 9: BAB 1-3

berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah

informasi( permintaan jasa pelanggan).

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan

menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan

juga produk, tetapi bisa juga berupa hal- hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa

pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.

Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pada pasien.

d. Keluaran

Keluaran( output ) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran

bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

e. Batasan

Yang disebut batasan( Boundary ) sistem dan daerah diluar sistem. Batas sistem

menetukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim

sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.

Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan. Tentu

saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah

perilaku sistem.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan balik

Mekanisme pengendalian( control mechanism ) diwujudkan dengan menggunakan

umpanbalik ( feedback ) yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk

mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuaanya adalah untuk mengatur agar

sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan

Page 10: BAB 1-3

sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan

dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan opera sisistem, sedangkan yang

menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan

hidup sistem.

2.4 Pengertian Informasi

Kata Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno “Informacion” yang diambil dari bahasa latin

“Informationem” yang berarti “garis besar, konsep, ide”.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Berdasarkan beberapa pengertian informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah data yang telah diproses atau diolah sehingga mempunyai suatu arti tertentu dan

bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini maupun saat yang akan datang.

2.5 Pengertian Sistem Informasi

Salah satu kebutuhan yang sangat besar akan teknologi informasi sekarang ini adalah kebutuhan

akan sistem informasi. Banyak sekali aplikasi sistem informasi yang sering dipakai oleh

masyarakat umum, seperti sistem informasi inventori, sistem informasi akuntansi, sistem

penggajian, sistem informasi penilaian, dan masih banyak sistem informasi yang lain.

Dalam pembuatan dan pengembangan sistem informasi, yang harus diperhatikan adalah

kebutuhan dari pengguna atau pemakai sistem informasi yang akan dibuat. Sistem informasi

yang sesuai memerlukan perpaduan tentang bagaimana merancang dan menerapkan sebuah

sistem informasi, serta bagaimana memperoleh sistem komputer yang diperlukan. Dalam hal

tersebut kita harus dapat berpartisipasi dalam proses seperti demikian dan untuk itu harus

mempunyai pengetahuan tentang proses tersebut. Dari uraian sebelumnya dapat kita simpulkan

bahwa pengertian dari sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa metode yang saling

berhubungan dalam suatu organisasi dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan

dalam pengolahan data.

Dari pengertian diatas dapat diketahui fungsi daripada informasi yang harus dipahami yaitu

untuk mengurangi keanekaragaman, ketidak pastian dalam pengambilan keputusan yang baik.

Page 11: BAB 1-3

Ada beberapa sifat informasi yang harus dipahami dimana informasi harus memiliki sifat-

sifat antara lain sebagai berikut:

1. Mudah dicapai

2. Menyeluruh

3. Ketepatan

4. Sesuai dan Jelas

5. Dapat dibuktikan sebenarnya

6. Bebas dari prasangka

2.5.1 Klasifikasi Sistem Informasi

Ditinjau dari aplikasinya dan pengguna dalam berbagai bidang, sistem informasi dibagi menjadi

beberapa bagian, yaitu:

a. Routine Processing System (RPS)

Routine Processing Systemdigunakan untuk melayani berbagai kebutuhan yang telah

terdefenisi dan terjadwal secara rutin.

b. Decision Support system (DSS)

Decision Support system digunakan untuk melayani kebutuhan yang tidak dapat

didefenisikan dengan baik dan biasanya terjadi pada perancangan.

c. Clasical Management System (CMS)

Clasical Management System digunakan untuk melayani kebutuhan pembuatan laporan

kegiatan yang telah terjadwal, terdefenisi dengan baik

d. Real Time Information System (RTIS)

Real Time Information Systemdigunakan untuk melayani kegiatan yang

mempunyai sifat harus direspon dengan cepat

e. Distributed Data Processing System (DDPS)

Distributed Data Processing System digunakan untuk melayani kebutuhan yang tersebar

secara geografis dengan sumber daya yang tersebar

f. Transaction Processinng System (TPS)

Transaction Processinng System digunakan untuk melayani kegiatan yang bersifat

transaksional yaitu membawa perubahan terhadap kondisis sistem yang ada.

Page 12: BAB 1-3

2.6 Analisis Sistem

Analisis sistem sangat tergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual,

dapat disimpulkan bahwa analisis dan perancangan sistem adalah suatu proses memahami

sistem. Kemudian merancang sistem informasi yang berbasis komputer dimana hasilnya nanti

adalah berupa sistem komputerisasi. Perancangan sistem informasi diharapkan dapat

menghasilkan suatu laporan yang berisi tentang spesifikasi teknik dari bentuk keluaran dan

masukan perangkat lunak atau perangkat keras yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan

data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian

komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan

berintegrasi untuk mencapai tujuan.

Adapun yang menjadi tugas-tugas umum yang dilakukan oleh seorang analisis sistem adalah:

1. Mengumpulkan dan menganalisa segala dokumen-dokumen, file-file, formulir yang

digunakan pada sistem yang telah berjalan.

2. Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-

kekurangan apa saja yang ada pada sistem tersebut dan selanjutnya melaporkan segala

kakurangan tersebut kepada pemakai sistem.

3. Merancang perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.

4. Menganalisa dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem baru dan

memberikan argument tentang keuntungan-keuntungan apa sajakah yang dapat diperoleh

dari pemakaian sistem tersebut.

5. Mengawasi segala kegiatan yang ada terutama yang berkaitan dengan penerapan sistem

yang baru.

Dalam tahap analisis sistem terdapat beberapa langkah-langkah dasar yang harus dilakukan

oleh seorang analisis sistem yaitu:

1. Identify yaitu mengidentifikasikan masalah

2. Understand yaitu memahami kerja sistem yang ada

3. Analyze yaitu menganalisis sistem

Page 13: BAB 1-3

4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis

2.7 Perancangan Sistem

Perancangan sistem yaitu tahap setelah analisis sistem yang menggambarkan bagaimana suatu

sistem dibentuk berupa penggambaran rencana, pembuatan sketsa termasuk mengkonfirmasikan

dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Tahap

perancangan sistem mempunyai dua maksud utama yaitu:

a.   Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli

teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk merancang kebutuhan sistem yang

diinginkan untuk pemakai serta membuat gambaran yang jelas. Langkah-langkah dalam

perancangan sistem antara lain:

1. Mengadakan survei untuk mengetahui kebutuhan pemakai.

2. Membuat deskripsi kebutuhan sistem.

3. Merancang desain yang mengimplementasikan model yang diinginkan.

4. Melakukan implementasi dengan mempresentasikan desain ke dalam program

5. Mengadakan uji coba yaitu menguji seluruh spesifikasi struktur

6. Melakukan instalasi yaitu pemasangan perangkat sistem.

Untuk mempermudah perancangan sebuah sistem diperlukan alat bantu yang bertujuan

untuk mempermudah pembuatan sistem.

2.7.1 Alat Perancangan Sistem

Dalam merancang sebuah sistem diperlukan alat yang dapat digunakan untuk merancang sistem

tersebut. Alat analisis perancangan sistem terdiri dari:

a. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu model atau logika data atau proses yang di buat untuk

menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data

Page 14: BAB 1-3

disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan

dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Simbol Data Flow Diagram terdiri dari dua teknik yaitu teknik game dan sarson dan teknik

Yourdan dan De Marco. Adapun beberapa sistem DFD menurut Yourdan dan De Marco adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD(Data Flow Diagram)

NO SIMBOL KETERANGAN

1 ENTITTAS

Simbol ini merupakan bagian luar sistem dan aliran yang

dihubungkan dengan terminator dalam sistem memodelkan

hubungan antara sistem dengan dunia luar. Simbol proses yang

memberikan input atau outuput dari luar sistem.

2 ALIRAN DATA Menggambarkan arus data yang mengalir dari satu bagian

kebagian lain dar isistem.

3 PROSES Simbol ini menunjukan transformasi dari masukan menjadi

keluaran.

4 PENYIMPANAN DATA Simbol ini untuk menggambarkan penyimpanan data.

Dalam penggunaan data flow diagram terdapat beberapa bagian. Adapun bagian atau tingkatan

Data Flow Diagram itu adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB 1-3

1. Diagram Konteks (Level 0)

Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang mengganbarkan

seluruh input ke output dari sistem. Diagram ini juga memberikan gambaran

dari keseluruhan sistem. Dalam level ini hanya memiliki satu proses dan tidak

perlu manampilkan data store.

2. Diagram Nol (Level 1)

Diagram Nol merupakan pengurai dari diagram konteks. Data diagram ini

data store yang perlu ditampilkan.

3. Diagram Rinci (Level 2, Level 3, Level n)

Diagram rinci merupakan rincian dari diagram level 0, dimana di buat suatu

rincian yang lebih terperinci dari proses yang ada dalam diagram level 0 atau

diagram level diatasnya.

 b. Flowchart

Dalam merancang suatu sistem yang kita pandang sebagai solusi dari sebuah masalah diperlukan

penanganan secara logika dan sistematis. Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan sebuah

alat bantu seperti Flowchart.

Flowchart adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau

menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari awal hingga akhir. Adapun

komponen-komponen flowchart yang biasa digunakan dalam merancang dan menganalisa suatu

sistem adalah sebagai berikut:

Page 16: BAB 1-3

Tabel 2.3 :Simbol-simbol Flowchart

GAMBAR KEGUNAAN

FLOW LINE Alur/arah proses digunakan sebagai

penghubung arah proses.

TERMINATOR Simbol terminator digunakan untuk

memulai atau mengakhiri proses.

Simbol input/output ini digunaka nuntuk

menunjukkan peralatan input/output yang

akan dipakai.

DECISION Simbol ini digunakan untuk menunjukkan

kondisi yang memberikan beberapa

kemungkinan.

PROSES Simbol ini digunakan untuk menunjukkan

pengolahan yang dikerjakan atau dilakukan

komputer.

KONENKTOR Simbol ini digunaka nuntuk menunjukkan

hubungan/lanjutan dari sebuah flowchart.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

 ERD digunakan untuk memodelkan struktur data karena hal ini relative kompleks. Relasi

menunjukkan hubungan diantaranya sejumlah entitas yang berasal dari himpunan dari entitas

yang berbeda, tidak jadi masalah berapun derajat hubungannya anatara entity.

Page 17: BAB 1-3

Tabel 2.4 : Simbol-simbol ERD

2.8 Basis

Data

(Database)

Database

merupakan

suatu

kumpulan

data yang

terdiri dari

tabel-tabel

yang saling

berhubungan

dan

terorganisasi

sedemikian

rupa sehingga

mudah untuk

digunakan

kembali.

Database

adalah salah satu komponen yang penting sekali dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Untuk membuat databse dapat

menggunakan Microsoft Access, Oracle, Microsofy SQL atau yang lain.

Database terdiri dari dua kata, yaitu data dan base. Data dapat diartikan sebagai refrentasi

fakta nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang keadaan, dan sebagainaya, dan

GAMBAR KEGUNAAN

ENTITY

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan table (tempat

penyimpanan data)

ATRIBUT

Simbolinidigunakanuntukmenggambarkan

item atau field darisuatuentitas.

RELASI

Simbol ini untuk menggambarkan adanya

tabe lhasil penggabungan/hubungan antara

beberapa entitas

LINK Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan adanya hubungan antara

satu entitas dengan entitas lainnya.

Page 18: BAB 1-3

semua itu direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar serta bunyi. Sedangkan base atau

basis bisa diartikan sebagai gudang/tempat atau media penyimpanan elektronik.

Suatu basis data sering didefenisikan sebagai kumpulan data yang disatukan didalam

suatu organisasi. Organisasi tersebut dapat berupa bank, sekolah, departement perusahaan dan

lain sebagainya.

Basis data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terikat

sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Pada saat ini peran basis data

sangatlah menonjol. Pemprosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya

sangatlah diperlukan oleh berbagai instruksi dan perusahaan.

Kemampuan untuk mengatur atau mengolah sejumlah data dan kecepatan untuk mencari

informasi yang relevan adalah asset yang sangat penting bagi suatu organisasi. Untuk mengolah

basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management Sistem(DBMS)

adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pemakai memelihara, mengontrol dan

mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien.

2.8.1 Komponen-komponen Basis Data

1. Entity

Entity adalah sebuah objek atau sekumpulan objek yang saing berhubungan dengan

sistem, dimana data dari sistem tersebut dapat direkam.

2. Atribut

Atribut adalah item-item yang terdapat pada setiap entity yang dapat bertindak sebagai

pengenal bagi entity tersebut.

3. Data Value

Data value adalah informasi yang tersimpan pada masing-masing atribut atau field.

4. Record

Page 19: BAB 1-3

Record adalah gabungan dari nilai-nilai atribut yang menginformasikan sebuah entity

atau entitas secara lengkap.

5. File

File adalah gabungan dari record-record yang sejenis (bertipe sama) dan memiliki

panjang elemen yang sama.

6. Basis data (Basisdata)

Database berfungsi untuk penyimpanan data dan menyediakan data bagi sistem

informasi.

7. DBMS (Data Base Management Sistem)

Data Base Management Sistem adalah program aplikasi atau query-query yang

digunakan untuk mengakses dan mengolah basis data.

8. Database Sistem (Sistem Basis Data)

Berikut ini bagian-bagian dari struktur basis data :

1. File adalah terdiri dari record-record yang meggambarkan suatu kesatuan yang

sejenis.

2. Record adalah kumpulan dari field membentuk kesatuan.

3. Item Data/field adalah kimpulan beberapa karakter yang menyusun suatu

ketentuan yang mengandung satu arti tertentu.

4. Character adalah disajikan oleh sekelompok bit, satu karakter seperti satu angka,

satu huruf atau satu simbol.

5. Bit merupakan singkatan dari binary Digit pada sistem computer, digit nol untuk

menyatakan tidak adadan digit 1 untuk menyatakan ada.

Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data dalam sistem, sehingga

informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.

Page 20: BAB 1-3

DATABASE

FILE

RECORD

FIELD

CHARACTER

BIT

Adapun hirarki Database adalah sebgai berikut :

1. Database : Kumpulan dari beberapa file/table yang saling

berhubungan  antara file satu dengan file

yang lainnya.

2. File : kumpulandari rocord yang saling berkaitan

dan memiliki format yang sama dan sejenis

3. Record : kumpulan dari beberapa file yang

Menggambarkan suatu data  individu tertentu

4. Field : suatu atribut dari record yang menunjukkan

suatu item dari data nilai sebuah field

5. Character : kumpulan dari huruf dan angka (kumpulan

dari beberapa bit)

6. Bit : bagian terkecil dari data keseluruhan.

Gambar 2.5 :Hirarki Database/Peringkat data

Untuk mendefinisikan hubungan antar entitas dari satu tabel ke tabel lain dibutuhkan field-field

kunci yang mewakili setiap tabel.

Ada beberapa jenis kunci, yaitu:

Page 21: BAB 1-3

a. Kandidat Kunci yaitu atribut-atribut yang bersifat unik yang dapat dipilih menjadi kunci

entitas.

b. Kunci Primer yaitu atribut/field yang bersifat unik yang dipilih sebagai kunci utama pada

sebuah entitas.

c. Kunci Sederhana yaitu kunci entitas yang hanya terdiri dari satu atribut

d. Kunci Komposit (Kunci Gabungan) yaitu kunci entitas yang tersusun atas dua atau lebih

atribut/field.

e. Kunci Tamu (Foreign Key) yaitu atribut yang bukan kunci primer pada sebuah entitas,

tetapi sama dengan kunci primer pada entitas lain.

1. Pendefenisian hubungan antar entitas.

2. Penerjemahaan hubungan ke dalam tabel.

3. Pendefenisian atribut-atribut (field) untuk masing-masing tabel basis data.

2.9 Database Management Sistem (DBMS)

Data Base Management Sistem adalah program aplikasi atau query-query yang digunakan untuk

mengakses dan mengolah basis data.

Pengguna DBMS untuk mengolah data mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

1.   Mengendalikan atau mengurangi duplikasi data

2. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak       departement

3.    Integrasi dan keamanan data

4.    Administrasi keseragaman

5.    Kebebasan data dan akses yang efisien.

Database Management Sistem disusun oleh beberapa komponen. Adapun komponen-komponen

Database Management Sistem (DBMS) adalah sebagai berikut:

1. Query Processor

Query Processor adalahkomponen yang mengubah bentuk query         instruksi

Database Manager.

2.    Database Manager

Page 22: BAB 1-3

 Database Manager menerima query dan menguji skema eksternal dan  konseptual

untuk menentukan apakah record-record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi

permintaan, kemudian database manager memanggil file untuk menyelesaikan

permintaan.

3.     File Manager

        File Manager adalah untuk memanipulasi penyimpanan file dan  mengatur alokasi

ruang penyimpanan disk.

4.     Data Manipulation Language Processor (DML Processor)

        Modul yang mengubah perintah Data Manipulation Language (DML)  yang

ditempelkan kedalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-  fungsi.

5.      Data Defenition Language Compiler (DDL Compiler)

         Data Defenition Language (DDL Compiler) berfungsi untuk mengubah   statement

Data Defenition Language (DDL) menjadi kumpulan tabel   atau file yang berisi data

dictionary.

6.     Dictionary Manager

Dictionary Manager berfungsi untuk mengatur akses dan memelihara  data dictionary.

2.10 Bahasa Program

Bahasa Program (program languange) adalah software yang digunakan untuk membuat suatu

program komputer. Bahasa program menggunakan bahasa atau kata-kata unik menjadi kode

untuk menjalankan perintah tertentu pada komputer.

a. Low Level Language

Bahasa pemrograman generasi pertama, bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit

dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin.

b. Middle Level Language

Page 23: BAB 1-3

Bahasa pemrograman tingkat menengah dimana penggunaan instruksi sudah mendekati

bahasa sehari- hari, walaupun begitu masih sulit untuk dimengerti karena banyak

menggunakan singkatan- singkatan seperti STO atau STORE artinya simpan.

c. High Level Language

Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mempunyai ciri mudah dimengerti, karena

menggunakan bahasa sehari- hari. 

Pada dasarnya, CPU computer mempunyai sejumlah perintah yang dikenal dengan kode

mesin (machine code). Kode mesin inilah yang berperan sebagai bahasa untuk

mengkomunikasikan data komputer. Dalam dan hal ini CP hanya dapat memahami bahasa

mesin tersebut dan tidak dengan bahasa lainnya.

Oleh karena itu, dapat digunakan merancang sebuah program computer yang diolah CPU,

semua bahasa program pada prinsipnya harus diubah menjadi kode-kode mesin terlebih dahulu.

2.11 Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah bahasa pemograman komputer yang digunakan untuk membuat berbagai

macam program komputer khususnya yang menggunakan sistem operasi windows. Visual basic

merupakan Event Drive ( Programing atau pemograman terkendali kejadian) artinya program

menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event driven atau kejadian tertentu. Visual

basic juga merupakan bahasa pemograman object oriented programming (OOP) yaitu

pemograman yang berorientasi object Visual basic 6.0 yang menyediakan objek-objek yang

sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.

Microsoft Visual basic sangat popular dan banyak digunakan karena Visul basic

menyediakan fasilitas yang disebut Integrated Development Environment (IDE). Bahasa

pemrograman adalah kode- kode yang diketikkan pada area pengetikan program yang dapat

dieksekusi oleh komputer dan hasilnya memiliki arti. Bahasa pemrograman pascal, clipper,

dBase, dll, merupakan software ini digunakan untuk membuat program komputer, apakah itu

sistem operasi, atau program paket. Bahasa pemrograman sangat di perlukan dalam membangun

sebuah sistem informasi. Contohnya PHP, bahasa pemrograman ini diperlukan untuk

Page 24: BAB 1-3

membangun sebuah sistem informasi seperti halnya judul yang penulis angkat sebagai bahan

tugas akhir .

Berikut 3 pembagian tingkatan bahasa pemrograman:

Kemajuan teknologi informasi saat ini sangat terasa bagi perkembangan pemograman,

khususnya bagi para pengguna teknologi informasi tertentu. Dalam kemajuan software seperti

pemograman visual ini sudah muncul Visual dBase, Visual Fpxpro, Visual Delphi, dan Visual

Basic.

Visual Basic adalah program penghasil aplikasi yang bekerja pada sistem operasi

windows, dan dapat menghasilkan tipe data sendiri, berupa argument, property, dan metode

public”. Visual Basic 6.0 menyediakan tiga macam interface yang dapat digunakan untuk

merancang kebutuhan. Selain MDI (Multi Document Interface), kini tersedia explorer dokumen

interface dengan gaya seperti windows explorer.

Integrated Development Visual Basic menggunakan tampilan baru sehingga bagian-

bagiannya dapat ditampilkan dengan docking atau floating (melayang). Hasil akhirnya tentu saja

produktifitas kerja yang meningkat karena bidang kerja sesuai dengan kebutuhan dan keperluan

programmer.

Page 25: BAB 1-3

Gambar 2.11 tampilan Visual Basic 6.0

2.10.1 Kelebihan Pemrograman Visual Basic

Pemorgraman Visual Basic memiliki banyak kelebihan. Adapun kelibihan yang dimiliki program

Visual Basic 6.0 antara lain:

1. Visual Basic mendukung ADO (Activex Data Objects)

Fasilitas ini merupakan teknologi baru dalam mengakses objek data yang mampu

menghubungkan teknologi Microsoft, pengaturan pengaksesan data local maupun data

jarak jauh dan lain sebagainya.

2. Memiliki data Environment. Ini mendukung sebuah interactive, design line environment

untuk membuat objek ADO.

3. Memiliki SQL (Structure Query Language) editor.

Page 26: BAB 1-3

Dengan fasilitas ini dapat menambah prosedur baru ke SQL server dan database yang

sudah ada.

4. Memiliki fasilitas membuat program dengan menggunakan data report atau crystal report.

Dengan fasilitas ini dapat merancang laporan dengan cara drag dan drop untuk membuat

form report secara cepat pada recordset termasuk struktur recordsetnya.

2.11 Ruang Lingkup Visual Basic

Ada beberapa istilah dan komponen MS-Visuan basic yang dipakai dalam membuat program

aplikasi yaitu :

1. Project adalah sekumpulan modul ,project disimpan dalam file berakhiran VBP. File ini

menyimpan seluruh komponen program, termasuk pilihan project, pilihan environment,

pilihan file EXE dan segala sesuatu yang berhubungan dengan project. Pada jendela

project terdapat tiga pilihan icon yaitu icon View Code yang dipakai untuk menampilkan

jendela editor kode program, icon view object dipakai untuk menampilkan bentuk

formulir (form), dan icon Toggle Folder untuk menampilkan folder (tempat menyimpan

file)

2. Control Menu

Control Menu adalah menu yang digunakan untuk melakukan manipulasi jendela atau

layer Visual basic. Pada control menu ini dapat dilakukan ukuran pemindahan jendela

atau menutup jendela yang aktif. Untuk mengaktifkan tombol menu klik tombol mouse

pada sudut sebelah atas jendela. Kemudian akan muncul menu control, dengan berbagai

submenu antara lain :

a. Restore : mengubah ukuran jendela pada ukuran sebelumnya

b.Size : mengubah ukuran jendela

c.Minimize : meminimalkan ukuran jendela

d.Maximize : memaksimalkan ukuran jendela

Page 27: BAB 1-3

e.Close : menutup jendela

3. Menu

Menu yang terdapat Visual basic berisi perintah-perintah yang dapat melakukan perintah

tertentu. Pada umumnya aplikasi Windows memiliki baris model menu yang sama

dengan format yang sama.

4. Toolbar

Toolbar adalah salah satu dari setiap bagian jemdela apliksai yang dijalankan dengan

sistem operasi sistem.

5. Form Windows

Form merupakan daerah kerja utama dari pembuatan program dimana objek interaktif

seperti pada tombol-tombol icon perintah.

6. Properties

Properties digunakan untuk menentukan setting atau objek.

7. Kode Program

Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang dilaksanakan jika suatu objek

dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu objek.

8. Metode

Metode adalah suatu set perintah halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah tersedia

2.12 Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa standart untuk pengolahan database. Bahasa ini

mengandung – perintah yang dapat digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,

maupun memilih data.

Beberapa perintah SQL yang sering digunakan antara lain sebagai berikut :

1. Create

Page 28: BAB 1-3

Create adalah perintah yang digunakan untuk membuat struktur tabel. Adapun syntax

perintahnya adalah sebagai berikut :

Create [nama tabel]

2. Select

Create adalah perintah yang digunakan untuk mengambil, menampilkan suatu data atau

memilih data daripada suatu tabel. Adapun syntax perintahnya adalah sebagai berikut :

Select [nama field] from [nama tabel]

Info [Tbl_tujuan ] Where [kondisi]

3. Drop

Drop adalah perintah yang digunakan untuk menghapus tabel dan isi field. Adapun

syntax perintanya adalah sebagai berikut :

Drop [nama tabel]

4. Alter

Alter adalah perintah yang digunakan untuk merubah struktur tabel. Adapun syntax

perintahnya adalah sebagai berikut :

Altter [nama tabel]

Add [nama tabel]

5. Insert

Insert adalah perintah yan g digunakan utnuk mengubah data yang sudah tresimpan.

Adapun syntax perintahnya adalah adalah sebagai berikut.

Insert Into [nama tabel]

Values [isi]

6. Update

Update adalah perintah yang digunakan untuk mengubah data yang sudah tersimpan.

Adapun syntax perintahnya adalah adalah sebagai berikut.

Update [nama tabel] Set [nama field=”isi”]

7. Delete

Page 29: BAB 1-3

Delete adalah perintah yang digunakan untuk menhapus baris dari tabel. Adapun

syntax perintahnya adalah sebagai berikut :

Create nama idx [nama field] on [nama field]

2.13 Microsoft Access

Microsoft Access merupakan aplikasi untuk mengolah data (database). Pada access tersedia

fasilisatas yang memungkinkan kita untuk mengolah database seacara optimal. Adapun fasilitas

yang diberikan adalah tabel yang berisi kumpulan data, form untuk mengatur tampilan, query

untuk menyaring data serta report untuk menampilkan laporan.

Program database dalam Microsoft access memungkinkan kita untuk bekerja dalam beberapa

tabel. Dalam proses kerjanya pengoperasian data pada table didalam database oleh beberapa

objek diantaranya yaitu:

1. Tables

Tables merupakan tempat penyimpanan data yang telah diolah dan mempunyai suatu

tempat tertentu.

2. Query

Query berfungsi untuk memasukkan data yang berupa rumus, pengurutan data dan

penyaringan melalui objek tertentu.

3. Form

Form merupakan fasilitas yang disediakan oleh access untuk perancangan dalam berbagai

bentuk.

4. Report

Report atau laporan dapat diartikan sebagai suatu bentuk olahan data yang dicetak

menggunakan printer atau monitor, dimana data yang digunakanberasal dari tabel/database

atau query yang dibentuk sebelumnya.

Page 30: BAB 1-3

Gambar 2.13 Tampilan awal Microsoft Access 2007

Keterangan gambar:

1. Kategori template database

2. Tempat untuk memilih template database

3. Textbox untuk menamai database

Gambar 2.13 Tampilan Lembar Kerja Access 2007

Keterangan Gambar:

1. Quick Access Toolbar, untuk mempermudah dalam pengaksesan command fungtion yang

ada pada Microsoft Office Access.

2. Office Button

Page 31: BAB 1-3

3. Tempat table yang sudah dirancang

4. Current bar dan search bar

5. Tempat perancangan database

6. Primary key

2.14 Crystal Report

Crystal report merupakan sebuah program khusus yang dirancang untuk membuat laporan yang

dihubungkan dengan bahasa pemrograman yang berbasis windows, seperti: Boorland Delphi,

Visual Basic Visual CC++ dan Visual Interview.

Membuat laporan dengan Crystal Report hasilnya jauh lebih baik dan mudah

dibandingkankan dengan data report yang merupakan bawaan dari Visual Basic. Beberapa

Kelebihan dari Crystal Report adalah:

1. Memberikan kemudahan dalam membuat laporan tanpa melibatkan banyak kode

pemrograman

2. Fasilitas imfor hasil laporan mendukung format-format popular seperti: Microssft word,

Excel, Access, Adobe Acrobat Reader dan HTML.

Tampilan utama Crystal Report dapat dilihat pada gambar 2.13.

Page 32: BAB 1-3

Gambar 2.14 Tampilan Center Crystal Report

Keterangan:

a. Page Header adalah bagian yang akan dicetak pada setiap halaman sebelum isi report

b. Details adalah bagian ini merupakan isi dari laporan yang akan ditampilkan

c. Page Footer adalah bagian yang akan dicetak pada akhir report atau halaman erakhir

Beberapa kelebihan Crystal Report:

1. Dari segi pembuatan laporan, tidak selalu rumit yang memungkinkan para programmer

permula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak

pemrograman.

2. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan

oleh banyak programmer dengan masing-masing kelebihan

3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format popular seperti Microsoft

Word, Access, Sdope Acrobat Reader, HTML dan sebagainya.

2.15 Pengertian Aplikasi Peramalan

Page 33: BAB 1-3

Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan

kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan oleh pengguna.

Sedangkan Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi kejadian di masa mendatang.

Aplikasi Peramalan (forecasting) adalah ilmu yang bertujuan menduga keadaan masa

mendatang, seperti meramal cuaca, meramal perusahaan bisnis, berapa banyak produk yang akan

dituntut di masa mendatang, meramal kemajuan teknologi, kebutuhan akan komputer.

Page 34: BAB 1-3

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

PT. Perkebunan Nusantara III (persero) merupakan salah satu dari Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil

perkebunan. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

proses pengambil alihan perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh

pemerintah RIyang dikenal sebagai “Nasionalisasi” perusahaan perkebunan asing menjadi

Perseroan perkebunan Negara (PPN) embrio yang turut membentuk perusahaan perusahaan

berasal dari NV Rubber Cilture Matchappij Amsterdam (RCMA) dan NV Culture Kij'de Oeskut

(CMO) yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak

zaman colonial pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Langkah awal perusahaan dimulai pada tahun 1958 dengan nama Perusahaan Negara

Baru cabang Sumatera Utara (PPN baru). Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk

atau status badan hukum sejalan dengan undang-undang (UU) dan peraturan pemerintahan (PP)

yang ada, pada tahhun 1968 PPN tersebut direorganisasikan menjadi beberapa kesatuan

Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya

dialihkan menjadi PT. Perkebunan (persero).

Dalam rangka meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas terhadap kegiatan usaha BUMN,

pemerintah telah mencanangkan program Restrukturisasi BUMN sub sector perkebunan.

Melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah Eksploitasi dan perampingan struktur

organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, tiga BUMN

perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (persero), PT. Perkebunan IV (persero), PT.

perkebunan V (persero). Selanjutnya melalui peraturan pemerintah No.8 tahun 1996 tanggal 14

Februari 1996 ketiga perusahaan tersebut yang diwilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera

Utara digabungkan dengan satu perusahaan menjadi : PT. 44

Perkebunan Nusantara III (persero) yang berpusat di Jl. Sei Batang hari No. 2 Medan.

Page 35: BAB 1-3

PT. Perkebunan Nusantara III (persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH,

Nomor : 36 tanggal 11 maret 1999 dan telah mendapat pengesahan dari Mentri Kehakiman

Republik Indonesia dengan surat keputusan dengan Nomor : C2-8331.HT.01.TH.96 tanggal 8

Agustus 1996 serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor: 81 tanggal 8

Oktober 1996, tambahan Nomor: 8674/1996.

Sebagai BUMN, pengurusan dan pengawasan perusahaan mengacu kepada peraturan

Pemerintah (PP) yang berlaku. Adapun dasar peningkatan dan pemberhentian manajemen

perseroan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia

Nomor : KEP-213/M-MBU/2003 tanggal 5 Juni 2007.

Susunan keanggotaan komisaris perusahaan perseroan adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Ir. H. Soegiat

Komisaris : Drs. Mulyohadi Sastrodarmodjo, SH

: Prof. DR. Chairuddin P. Lubis, DTM&H

: Aries Mufti, SE, SH, MH

: Heri Sebayang, SH

Untuk keanggotaan Direksi, sesuai dengan keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Indonesia Nomor: KEP-245/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang pembentukan dan

pengangkatan anggota Direksi perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III dengan susunan sebagai

berikut:

Direktur Utama : Ir. H Amri Siregar

Direktur Produksi : Ir. H. Amal Bakti Pulungan, MM

Direktur Keuangan : Drs. Johannes Sitepu, Ak

Direktur SDM : H.M. Rachmat Prawirakesumah, SE, MM

Direktur Perencanaan : Dr. Ir. H. Chairul Muluk

Dan Pengembangan

Page 36: BAB 1-3

3.2. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III (persero)

3.2.1.Visi Perusahaan

Pernyataan Visi perusahaan:

Menjadi perusahaan agrybisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola

bisnis terbaik pada tahun 2008.

3.2.2 Misi Perusahaan

Pernyataan Misi Perusahaan:

- Mengembangkan industry hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

- Menghasilkan Produk berkualitas untuk pelanggan.

- Memperlakukan karyawan sebagai aset strategi dan mengembangkannya secara optimal.

- Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan "Imbal Hasil" terbaik bagi

investor.

- Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

- Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

- Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Tata Nilai (Values) pada PT. Perkebunan Nusantara III:

Tabel 3.1. Tata Nilai (Values)

PROAKTIVITY Selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan

mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi.

EXCELLENCE Selalu memperhatikan gairah keunggulan dan berusaha

bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan

kompetensi.

TEAMWORK Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu

menghasilkan sinerji optimal bagi perusahaan.

INNIVATION Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan

innovasi dalam metoda baru dan produk baru.

RESPONSIBILITY Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang

diambil dan tindakan yang dilakukan.

Page 37: BAB 1-3

3.3 Struktur Organisasi Perasafaaan

PT. Perkebunan Nusantara III mempunyai struktur organisasi yang berbentuk garis (line)

dimana tingkat tertinggi dipegang pleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham, dan di bawahnya

Dewan Komisaris, Direktur Utama yang mengepalai Direktur Bagian (lihat pada Lampiran).

Penulis juga menjelaskan struktur organisasi pada bagian Perencanaan dan Teknologi Informasi

dimana tempat penulis sebagai berikut.

Gambar 3.3 Bagan Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Page 38: BAB 1-3

3.4 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab

Berikut ini adalah bidang-bidang kerja, rungsi, dan tanggung jawab dari masing-masing bagian

pada PT.Perkebunan Nusantara III antara lain:

1) Direktur Utama

Berfungsi dalam mengambil keputusan dan penanggungjawaban atas jalannya pelaksanaan

operasional perusahaan secara teratur, terarah dan terpadu. Tugas dan wewenang Direktur utama:

a. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan, sesuai yang diatur di dalam anggaran

perusahaan serta ketentuan yang digariskan oleh rapat umum pemegang saham, Menteri

pertanian selaku kuasa pemegang saham dan Dewan Komisaris.

b. Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan

dibidang produksi teknik, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran.

c. Bersama-sama anggota Direksi lainnya mewakili perusahaan di dalam dan di luar

pengadilan.

d. Bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham melalui dewan

komisaris.

2) Direktur Produksi

Tugas dan wewenang Direktur Produksi:

a. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam

kebijaksanaan Direksi.

b. Melaksanakan pengaturan-pengaturan pengendalian dari unit-unit usaha dan saran

pendukungnya mencakup tanaman (culture technic) produksi, teknologi teknik dsb.

c. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum pada

kebijaksanaan Direksi.

d. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitasi dan investasi dibidang tanaman maupun

sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.

3) Direktur Keuangan

Tugas dan wewenang Direktur Keuangan Pemasaran dan SDM/UMUM:

a. Menyusun perencanaan dibidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja, dan miasalah umum

termasuk kesejahteraan karyawan.

Page 39: BAB 1-3

b. Menetapkan ketentuan-ketentuan di bidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja, dan

umum.

c. Mengelola administrasi keuangan secara umum dan administrasi perkantoran

serta segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.

d. Melaksanakan pengendalian dari pengawasan terhadap bidang-bidang yang tercantum di

atas.

e. Di dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan keluar

kepada rapat umurn pemegang Sahara, melalui Dewan Komisaris.

4) Bagian Sekretariat Perusahaan

Tugas dan wewenang Sekretariat Perusahaan:

a. Mengurus dan menyelenggarakan rapat-rapat Direksi serta menerbitkan notulen rapat

baik untuk kepentingan operasional maupun kepentingan dokumentasi.

b. Melaksanakan/menyeienggarakan kebijaksanaan Direksi dalam bidang tata usaha surat

menyurat (administrasi), sirkiilasi/pengiriman dan penyimpanan surat-surat dan

dokumentasi perusahaan.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas kehumasan baik dengan instansi sipil maupun ABRI.

d. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas perwalian (LO) dan menyelesaikan acara-acara

protokoler yang diperlukan.

e. Membangun terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang positif melalui

hubungan baik dengan stakeholder agar citra perusahaan dapat meningkat.

5) Biro Perencanaan Pengkajian dan Pengembangan

Tugas dan wewenang Biro Perencanaan Pengkajian dan Pengembangan:

a. Membuat rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang perusahaan

berdasarkan kebijaksanaan Direksi dalam semua bidang yaitu tanaman, teknik,

pengelolaan, administrasi, dan informasi bekerjasama dengan bagian terkait.

b. Meneliti, mengembangkan, mengkaji teknologi yang dipakai diperusahaan termasuk

menguji, mencoba, dan meneliti bahan dan sistem kerja bidang tanaman. Teknik

pengelolaan dan administrasi/informasi.

Page 40: BAB 1-3

c. Melaksanakan dan mengevaluasi semua teknologi yang sedang dalam taraf uji coba atau

masih dalam taraf pilot project mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya

serta evaluasinya.

d. Merencanakan dan melaksanakan semua kerjasama dengan pihak lain dan proyek-proyek

yang ditentukan oleh direksi mulai dari MOU, SP dan pelaksanaannya sampai produk

kerjasama dievaluasi level organisasinya.

6) Bagian Sistem Pengendalian Intern

Tugas dan wewenang Sistem Pengendalian Intern:

a. Mengelola bagian pengawasan Intern dan membantu Direktur utama dalam pengawasan

Intern serta memberikan saran dan tindak lanjut mencapai sasaran perusahaan secara

sfisien, efektif, dan ekonomis.

b. Mengelola dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemeriksaan.

c. Dalam melaksanakan tugasnya kepada BPI memperhatikan pedoman BPI BUMN dan

ketentuan lainnya serta dibantu oleh kepala seksi bawahan.

7) Bagian Teknik

Tugas dan wewenang Bagian Teknik adalah:

a. Membantu Direksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam

merencanakan dan mengawasi peiaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-

mesin sipil atau bangunan baik di kebun sendiri (inti) maupun di daerah pengembangan.

b. Membuat rencana perawatan/pemeliharaan mesin-mesin traksi dan bangunan

sipil.

8) Bagian Teknologi Informasi

Tugas dan wewenang Bagian Teknologi Informasi:

a. Merumuskan rencana induk pengelolaan data dan sistem informasi perusahaan.

b. Menyusun laporan manajemen bersama bagian-bagian terkait dan bentuk basis internet

sesuai tugas pokok manajemen produksi, operasi, keuangan, pemasaran dan SDM

(Sumber Daya Manusia).

c. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka sistem informasi eksekutif dan

sistem pendukung keputusan.

Page 41: BAB 1-3

d. Memberikan masukan kepada perangkat manajemen madya dan manajemen mikro di

tingkat kebun/unit dan rumah sakit dalam rangka membangun jaringan komunikasi data

berbasis komputer.

9) Bagian Akuntansi

Tugas dan wewenang Bagian Akuntansi:

a. Menyelenggarakan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya serta membuat laporan

keuangan.

b. Menyelenggarakan pembuatan informasi manajemen, penyusunan laporan keuangan,

analisa biaya.

10) Bagian Umum

Tugas dan wewenang Bagian Umum:

a. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubugan dengan kesejahteraan karyawan staff dan

non staff,

b. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola

administrasi dan pendokumentasian agrarian,

c. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja.

d. Merumuskan kerja sama dan kebijakan pengamanan di jajaran perusahaan dan

mengadakan hubungan kerjasama dengan aparat keamanan/ pemerintah.

3.5 Sistem Yang Sedang Berjalan pada PKS Torgamba

Sistem produksi inti kelapa sawit yang sedang berjalan di PKS Torgamba PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) dengan menggunakan opersional mesin pabrik. Distributor menjual

kelapa sawit pada PKS Torgamba dan menghitung berapa ton/jumlah sawit yang didistribusi

oleh distributor, setelah proses penimbangan selesai maka PKS Torgamba mengolah kelapa

sawit tersebut menjadi minyak murni (CPO). dengan hasil olahan yang diproses oleh PKS

Torgamba akan ditransfer ke industri minyak murni untuk dijual atau di exsport keluar negeri.

Namun dalam pengolahan data produksi kelapa sawit PKS Torgamba belum memiliki program

khusus dalam proses menghasilkan data produksi untuk meramal produksi inti kelapa sawit.

3.5.1 Sistem Yang Akan Dirancang

Page 42: BAB 1-3

Berdasarkan data-data yang sudati ada maka sangat perlu untuk melakukan perhitungan

mengenai jumlah produksi yang akan dikeluarkan oleh pabrik dihari-hari mendatang. Alasan itu

sangat diperlukan karena berkaitan dengan kinerja pabrik secara operasional maupun

manajemen. Metode Average yang dipilih dalam Tugas Akhir ini merupakan metode yang tepat

dan cukup baik dalam meramal jumlah produksi yang akan dihasilkan oleh pabrik.

3.6 Analisis Sistem

Sistem yang selama ini dipakai oleh PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

menggunakan komputerisasi. Distributor akan menjual kelapa sawit pada PKS Torgamba dan

akan ditimbang berapa banyak yang didistribusi. Assisten tata usaha akan menginput data kelapa

sawit yang didistribusi dan memberikan faktur hasil distribusi sebagai bukti. Selain itu,

distributor hams memberikan data-nya untuk mengetahui pelanggan distributor dan asisten tata

usaha akan menginputnya. Setelah proses penimbangan selesai maka pihak asisten tata usaha

memberikan data rencana produksi kelapa sawit yang akan diproses/diolah untuk menghasilkan

minyak murni (CPO). kemudian, akan dikeluarkan data hasil produksi yang diolah PKS

Torgamba. Hasil pengolahan data akan dibuat laporan pada pimpinan sebagai laporan akhir

produksi inti kelapa sawit. Daiam meningkatkan sistem manajerial PKS Torgamba belum

memiliki program khusus dalam meramal (forecast) produksi inti kelapa sawit di masa yang

akan datang. Dengan demikian, akan dibuat program khusus untuk mengembangkan sistem

manajerial dengan menghitung produksi inti kelapa sawit melalui data-data masa lalu.

3.6.1 Diagram Alir Data

Pada Gambar 3.1 dirancang diagram konteks (level 0) dimana dalam aliran data tersebut

merupakan proses sistem yang sedang berjalan pada PKS Torgamba PTPN III (persero). Proses

yang terjadi terdapat setiap peran yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing

sesuai dengan prosedur yang ada. Kemudian pada gambar 3.2 dirancang diagram 0 (level 1)

dimana dalam gambar ini dijelaskan lebih terperinci mengenai sistem yang dirancang.

Page 43: BAB 1-3

Gambar 3.6 Diagram konteks Sistem Informasi yang akan Diusulkan

Page 44: BAB 1-3

Gambra 3.7 Diagram Overview Sistem Informasi yang Diusulkan

Page 45: BAB 1-3

3.6.2. Perancangan Database

Database yang digunakan adaiah Microsoft access 2003, tipe database ini menggunakan

standarisasi ISAM (Indexed Sequential Access Method) adaiah teknik untuk mengatur atau

merancang tempat penyimpanan data dengan efisien, Bentuk database ini menjelaskan file-file

yang akan dibuat dalam sistem peramalan produksi inti kelapa sawit. Tabel digunakan untuk

menyimpan data-data. Setiap satu penyimpanan data digambarkan dalam bentuk tabel. Data dan

57

setiap tabel akan saling terkait. Perancangan database pada sistem informasi produksi inti kelapa

sawit disusun pada tabel dibawah ini;

1. Data product masuk

Tabel product masuk disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Product_Masuk, yang

digunakan untuk menyimpan data produksi inti kelapa sawit berdasarkan periode (Tanggal).

Database yang digunakan adalah Microsoft Access 2003.

Tabel 3.6.2 Tabel Data Product Masuk

Nama_Field Type Size Explanation

ProduksiJD Text 10 ProduksiJD

Nama_Product Text 20 Nama_Product

Tgl_Masuk_Produksi Date/Time 8 Tanggal_Masuk

Quantity Produksi Number Integer Jumlah_Produksi

Primary key: Produksi_ID

Sumber: Hasil Pengolahan Data

2. Data Product

Tabel data product disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Product, yang digunakan

untuk menyimpan data produksi berdasarkan kode faktur.

Page 46: BAB 1-3
Page 47: BAB 1-3

Tabel 3.6.3 Tabel Data Product

Nama_Field Type Size Explanation

Kd_Faktur Text 6 Kode Faktur

Tanggal Date/Time 8 Tanggal

Quantity_Product Number Integer JurnlahJProduct

Harga/Unit Currency - Harga /Unit

Total_Harga Currency - Total_Harga

Primary Key: Kd_Faktur

Nama table : Data product

a. Data Pengolahan Product

Tabel pengolahan product disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Pengolahan, yang

digunakan untuk menyimpan data hasil pengolahan berdasarkan Id_Pengolahan.

Tabel 3.6.4 Tabel Data Pengolahan Product

Nama_File Type Size Explanation

ID Pengolahan Text 6 ID Pengolahan

Jenis Product Text 20 Jenis jiroduct

Quantity_Pengolahan Number Integer Jumlah_Pengolahan

Primary key: IDJPengolahan

Nama table : Data pengolahan product

Page 48: BAB 1-3

b. Data Distributor

Tabel Distributor disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Distributor, yang digunakan

untuk menyimpan data distributor berdasarkan kode distributor.

Tabel 3.6.5 Tabel Data Distributor

Nama_File Type Size Explanation

Kode_Distributor Text 6 Kode_Distributor

Nama Text 30 Nama_Distributor

Alamat Text 50 Alamat Distributor

Telepon Text 15 Telepon Distributor

Surat Izin Usaha Text 20 S urat_Izin_Distributor

Agen Notaris Text 30 Agen_Notaris

Primary Key: Kode_Distributor

Nama table : Data distributor

3.6.3. Perancangan Masukan

Di dalam perancangan pengolahan data produksi inti kelapa sawit ini, bentuk masukan sangat

perlu, sebab dengan adanya pemasukan data dapat diperoleh informasi tentang inti kelapa sawit.

Pemasukan data ini akan diproses dan disesuaikan dengan media yang dibutuhkan. Bentuk

pemasukan (input) tersebut akan diuraikan dibawah ini.

1. Input Data Product Masuk

Input data product masuk digunakan untuk menyimpan data product masuk yang akan diinput

melaiui form product masuk. Berikut ini dirancang gambar input data product masuk yaitu

sebagai berikut.

Page 49: BAB 1-3

Gambar 3.6 Data Product Masuk

2. Input Data Pengolahan Product

Input data pengolahan Product digunakan untuk menyimpan data pengolahan product yang akan

diinput melaiui form pengolahan product. Berikut ini dirancang gambar input pengolahan

product.

Gambar 3.6 Input Data Pengolahan Product

3. Input Data Distributor

Input data distributor dugunakan untuk menyimpan data distributor yang akan diinput melalui

form distributor. Berikut ini dirancang gambar input data distributor yaitu sebagai berikut.

Page 50: BAB 1-3

Gambar 3.5 Input Data Distributor

4. Input Data Product

Input data product digunakan untuk menyimpan data hasil produksi yang akan diinput melalui

form data product. Berikut ini dirancang gambar input data product yaitu sebagai berikut.

Gambar Data Product

Page 51: BAB 1-3

5.Perancangan Keluaran

Perancangan keluaran. merupakan hasil pengolahan data masukan yang sangat penting untuk

menghasilkan laporan yang dibutuhkan. Informasi yang dihasilkan digunakan di dalam maupun

diluar organisasi. Dari hasil peramalan tersebut akan dirancang output berupa kurva. Hasil dari

cetak yang dirancan sebagai berikut.

A. Laporan Product Masuk

Laporan product masuk digunakan untuk memberikan informasi sebagai hasil akhir pengolahan

data product masuk yang akan dilaporkan kepada bagian management. Berikut ini dirancang

gambar laporan product masuk yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8 Product Masuk

PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kec: Pematang

Siantar Kab: Simalungun

Laporan Product Masuk (Produksi)

NO Produl csi ID Nama Product Tanggal Masuk Quantity Produksi

99 xxx xxx 99-99-9999 99.99.9999 9999999999

B. Laporan Pembayaran Product

Laporan pembayaran product digunakan untuk memberikan informasi sebagai hasil pengolahan

data product yang akan dilaporakan kepada distributor sebagai bukti pembayaran product berupa

faktur dan akan dilaporkan juga kepada bagian asisten tata usaha sampai pada bagian

management. Berikut ini dirancang gambar laporan pembayaran product yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.9 Pembayaran Product

PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusaatara III (Persero) Kec: Pematang

Siantar Kab: Simalungun

Laporan Pembayaran Product

Kode_Faktur Tanggal Quantity Harga/Unit Total Harga

xxxxxx 99-99-9999 9999999999 9999999999 9999999999

Page 52: BAB 1-3

C. Laporan Hasil Pengolahan

Laporan hasil pengolahan digunakan untuk memberikan informasi sebagai hasil pengolahan data

product dan akan dilaporkan juga kepada asisten tata usaha sampai kepada bagian management,

Berikut ini dirancang gambar laporan hasil pengolahan yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.10. Hasil Pengolahan

PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kec:

Pematang Siantar Kab: Simalungun

Laporan Hasil Pengolahan

No ID_Pengolahan Jenis Product Quantity Pengolahan

99 Xxxxxx xxxxxxxx 9999999999

D. Laporan Peramalan (forecasting)

Laporan Peramalan (forecasting) digunakan untuk memberikan informasi sistem manajerial

dimasa mendatang. Peramalan diperoleh dari hasil pengolahan data product yang sudah ada dan

dihitung dengan menggunakan metode average dengan membandingkan rata-rata product yang

sudah ada (data masa lalu), sehingga sebingga diperoleh nilai rata-rata bergerak (moving

average) sebagai hasil ramalan produksi. Hasil ramalan tersebut hanya akan dilaporkan dan

diketahui oleh bagian management. Berikut ini dirancang gambar laporan peramalan

(forecasting) yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.11 Peramalan (forecasting) Inti Kelapa Sawit

PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kec: Pematang

Siantar Kab: Simalungun

Laporan Peramalan Inti Kelapa Sawit

Periode

Bln/Thn

Jumiah

Produksi

Rata-rata Kesalahan MAE MSE Bergerak

Tiga- ME(Xi-Fi) Bulanan (Fi)

99-9999 99999999 999999 9999 9999 9999

Page 53: BAB 1-3

Jumlah:

Dimana ei = Xi - Fi

ME = 99 MAE = 99

MS = 99 SDE = 999

Periode: I (bulan 1-3)

Min Produksi :

Max produksi

Rata-rata produksi :…………bulan berikutnya (ramalan)

E. Laporan Grafik Peramalan (Forecasting)

Laporan peramalan berupa grafik digunakan untuk memberikan informasi peramalan dari hasil

akhir pengolahan data produksi inti kelapa sawit. Dari grafik yang dibuat akan diketahui

perkembangan produksi inti kelapa sawit tiap tahun agar dapat diketahui berapa banyak inti

kelapa sawit yang akan diproduksi dimasa yang akan datang. Sehingga bagian management

dapat membuat keputusan hal apa yang akan dilakukan untuk perkembangan perusahaan dimasa

mendatang. Berikut ini dirancang gambar grafik laporan peramalan inti kelapa sawit yaitu

sebagai berikut:

Gambar 3.12 Laporan Grafik Peramalan (Forecasting) Inti Kelapa Sawit

Page 54: BAB 1-3

3.6.5. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengubahan sebuah label yang memiliki masalah (anomaii) menjadi

dua atau lebih tabel (relasi) yang tidak memiliki masalah tersebut lagi. Tujuan normalisasi adalah

memverifikasi tabel-tabel database agar terhindar dari masalah anomaii (efek-efek yang

diakibatkan oleh adanya operasi-operasi terhadap tabel, relasi database.

Ada 3 jenis anomali, yaitu:

1. Anomali update yaitu efek yang diakibatkan oleh adanya operasi pengubahan data (update)

pada tabel basis data atau terjadi inkonsistensi data.

2. Anomali delete yaitu efek akibat adanya operasi delete (penghapusan) data/record

sehingga dapat menyebabkan hilangnya informasi.

3. Anomali insert yaitu efek akibat operasi insert data, penyisipan data tidak dapat dilakukan

akibat data elemen kunci kosong.

Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) normal jika telah memenuhi tiga kriteria yaitu:

1. Ada dekomposisi (penguraian) label dan dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-join

Decomposition).

2. Terpeliharanya keterganlungan fungsional jika pada saat perubahan dala (Dependency

Presenlion).

3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (PCNF).

Bentuk Normal (Normal Form) di dalam normalisasi adalah suatu keadaan tabel basis

dala yang memenuhi krileria lertentu untuk level normalisasi lertentu. Ada beberapa jenis bentuk

normal (level normalisasi), yaitu:

1. Bentuk Normal I alau First Normal Form (1NF) Yaitu suatu tabel atau relasi basis data

disebut berada dalam bentuk normal I (INF), jika setiap field (atribut) bernilai tunggal untuk

setiap record.

2. Bentuk Normal II atau Second Normal Form (2NF) Yaitu suatu tabel atau relasi disebut

berada dalam bentuk normal II (2NF), jika sudah memenuhi bentuk normal J/(1NF) dan

setiap atribut (field) bergantung pada kunci primer.

3. Bentuk Normal III atau Thira Normal Form (3NF) Yaitu suatu tebel atau relasi disebut

berada dalam bentuk normal III (3NF), jika"sudah memenuhi bentuk normal II (2NF) dan

tidak terdapat dependensi transitip antar atribut-atribut tabel tersebut.

Page 55: BAB 1-3

Selain bentuk-bentuk normal yang asli (INF, 2NF dan 3NF) ini, juga terdapat bentuk-

bentuk lain, seperti Boyce-Codd Normal Form (BCNF), Bentuk Normal IV (4NF), dan Bentuk

Normal V (5NF).

Page 56: BAB 1-3

BAB IV

IMPLEMENTASI

Implementasi adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain perangkat lunak yang ada dalam dokumen sistem dengan cara menginstal kedalam computer, menguji, memperbaiki kesalahan dan memulai menggunakan sistem yang diperbaiki.

4.1 Tampilan Program

Adapun tampilan program yang dirancang adalah sebagai berikut :

1. Menu UtamaGambar menu utama merupakan tampilan awal dari program.

Gambar 4.1 Menu Utama

Page 57: BAB 1-3

2. Form Data Product MasukDidalam form dapat diketahui tenteng data-data inti kelapa sawit yang masuk, juga digunakan untuk menginput product masuk. Berikut ini tampilan form product masuk adalah sebagai berikut.

Gambar 4.2 Form Data Product Masuk

Page 58: BAB 1-3

3. Form Data Pengolahan ProductDidalam Form Data Pengolahan Product terdapat data-data pengolahan product.Yang juga digunakan untuk menginput data pengolahan product. Berikut ini tampilan Form Data Pengolahan Product adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 Form Data Pengolahan Product

Page 59: BAB 1-3

4. Form Data DistributorDidalam Form Data Distributor terdapat data-data distributor. Yang juga digunakan untuk menginput data distributor. Berikut ini tampilan Form Data Distributor adalah sebagai berikut :

Gambar 4.4 Form Data Distributor

Page 60: BAB 1-3

5. Form Data ProductDidalam Form Data Product terdapat data-data product. Yang juga digunakan untuk menginputdata product. Berikut ini tampilan Form Data Product adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5 Form Data Product