bab 1-3
DESCRIPTION
m,TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan telah meningkat mengenai berbagai aspek lingkungan dan
akibatnya banyak peristiwa yang dapat diramalkan. Sering terdapat senjang waktu (time lag)
antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya
waktu tenggang (lead time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam
situasi seperti itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan timbul,
sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Dalam hal manajemen dan administrasi, perencanaan merupakan kebutuhan yang besar
karena waktu tenggang untuk pengmbilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun (untuk
penanaman modal) sampai beberapa hari atau bahkan beberapa jam (untuk penjadwalan
produksi). Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam prencanaan yang efektif dan
afisien.
Peramalan (Forecasting) adalah ilmu yang bertujuan menduga keadaan- keadaan masa
mendatang, seperti meramal cuaca, meramal perusahaan bisnis, berapa banyak produk yang akan
dituntut di masa mendatang, kemajuan tehknologi, kemajuan akan komputer. Peramalan
mempunyai peranan langsung pada jenis peristiwa (eksternal), sedangkan pengambilan
keputusan berperan pada jenis perisiwa yang kedua (internal), sehingga keberhasilan atau
perusahaan bergantung pada jenis peristiwa tersebut.
PKS Torgamba PT.Perkebunan Nusantara III merupakan perusahaan BUMN yang
bergerak dalam bidang perkebunan produsi kelapa sawit yang berhubungan dengan berbagai
kalangan masyarakat yang memiliki usaha perkebunan untuk meningkatkan kinerja- kinerja yang
berkualitas dalam industri perkebunan di Indonesia, salah satu unit usaha inti kelapa sawit dan
merupakan milik PT.Perkebunan Nusantara III. Pada operasinya sehari-hari PKS menghasilkan
minyak sawit sebagai salah satu produk dari PTPN III. Dalam upaya menghasilkan produk
minyak sawit tersebut yang diperlukan adalah inti kelapa sawit yang diperoleh dari area
perkebunan milik PTPN III tersebut.
PKS ini difungsikan 24 jam sehari sehingga diperlukan mekanisme monitoring produksi
agar kinerja pabrik dapat terjaga. Metode peramalan sangat bermanfaat untuk memperkirakan
berapa besar kemampuan pabrik dalam mengolah inti kelapa sawit. Metode forecasting ini juga
digunakan untuk memperkirakan apakah manajemen membutuhkan tenaga SDM (Sumber Daya
Manusia) sebagai tambahan apabila nantinya data ramalan dengan metode forecasting ternyata
memperlihatkan peningkatan jumlah inti kelapa sawit di masa mendatang.
Berdasarkan hal inilah, peramalan (forecasting) perlu dibuat dalam system managerial
perusahaan untuk pengambilan keputusan manajemen. Organisasi selalu menentukan sasaran
daan tujuan, berusaha menduga factor-factor lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan
akan menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari
PKS Torgamba PTPN III penulis berkeinginan membuat program aplikasi peramalan produksi
inti kelapa sawit untuk membantu manajer dalam rencana pengambilan keputusan
pengembangan sistem manajemen.
Untuk itu penulis membuat Tugas Akhir dengan judul “Aplikasi Peramalan Produksi
Inti kelapa Sawit dengan Metode Average pada PKS Torgamba PT.Perkebunan Nusantara
III (Persero)”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah gambaran awal yang akan dibahas dalam sebuah penelitian, sehingga
pembahasan dalm suatu sistem akan lebih terarah dan sistematis, serta memiliki aturan yang baik
dan benar.
Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah pada Tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan membuat aplikasi peramalan
produksi Inti kelapa sawit dengan metode average pada PKS Torgamba PT.Perkebunan III
(Persero).
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam hal ini yaitu bagaimana cara merancang suatu sistem aplikasi peramalan
produksi inti kelapa sawit dengan metode Average dengan menggunakan program Visual Basic
berdasarkan system yang sedang berjalan pada PKS Torgamba PT.Perkebunan Nusantara III
(Persero). Dalam pengolahan data produksi inti kelapa sawit pada PKS Torgamba PTPN III
(persero) sangat luas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan Tugas Akhir ini
menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Masalah yang dibahas adalah masalah jumlah produksi inti kelapa sawit.
b. Informasi yang dihasilkan berupa data produksi, laporan penerimaan produksi inti
kelapa sawit /bulan, laporan pengolahan data produksi dan data inti kelapa sawit yang
akan diramal.
c. Bahasa pemograman yang digunakan adalah Visual Basic.
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksudnya adalah dimana dalam masa penelitian produksi kelapa sawit tersebut memiliki
potensi yang lebih baik dan mencapai tujuan yang maksimal.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk membantu manajer menafsirkan jumlah inti kelapa sawit yang akan diolah dimasa
mendatang dengan memperhitungkan kapasitas pabrik sehingga dapat dihasilkan data
yang diperlukan bagi manajemen untuk mengambil keputusan.
b. Supaya dapat memprediksi hasil produksi kelapa sawit setiap dalam pengolahan ,dimana
akan ada peningkatan produksi setiap dalam masa pengolahan dalam kelapa sawit
tersebut.
c. Supaya dapat mengetahui setiap perkembangan dari setiap bulannya sampai setiap akhir
tahun dalam pengolahan kelapa sawit tersebut.
1.5 Metode Penyelesaian Masalah
Metode penelitian adalah Metode yang dilakukan untuk melakukan suatu penelitian dalam suatu
kumpulan objek-objek, atau Informasi, dimana dari kumpulan objek atau Informasi tersebut
dapat dicari arti atau makna, serta pembahasan yang akan dibahas.
Dalam menyusun Tugas Akhir ini, metode penelitian yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Tinjauan Pustaka (library research)
Tinjauan pustaka yakni penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersifat
sekunder yaitu dengan membahas dan mempelajari buku diperpustakaan, sumber dan
informasi dari perusahaan yang relevan serta berhubungan dengan objek penelitian
perusahaan yang dibahas dan disusun.
b. Tinjauan Lapangan (field research)
Tinjauan Lapangan (field research) yakni penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan data langsung daari objek pelelitian perusahaan berupa sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi perusahaan serta system produksi inti kelapa sawit pada
PKS Torgamba PTPN III (Persero).
c. Observasi
Observasi yakni studi yang dilakukan dengan mengadakan penelitian.
d. Interview
Interview yakni dengan mengajukan pertanyaan pada pihak yang bersangkutan.
1.6 Tinjauan Pustaka
Sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adlah himpunan bagian atau
unsure yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan.
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan (menurut Raymond McLeod, Jr. dan George Schell, 2006).
Informasi adalah salah satu informasi daya penting dalam suatu organisasi, digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan, sehubungan dengan itu informasi haruslah berkualitas
(menurut Abdul Kadir dan Terra CH. Triwahyuni, 2009).
Sistem Informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya manusia
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) informasi, guna mencapai sasaran –
sasaran perusahaan (menurut Abdul Kadir,2006).
Visual Basic adalah kode program yang panjang dan yang dapat displit (dibagi) menjadi
dua baris dengan dua baris atau pun lebih dengan menggunakan karakter penyambungan tanda
garis bawah ( _ ).
Visual basic adalah system pemograman yang akan dijalankan oleh
mikroprosesor.Mikroprosesor adalah yang menjalankan sejumlah instruksi yang diperintahkan
kepadanya, dan kumpulan instruksi tesebut dinamakan Program. Sedangkan sistem yaitu Bahasa
level program yang digunakan oleh mikroprosesor untuk bahasa yang dapat dimengerti oleh
Bahasa program itu sendiri (menurut Indra Putra, 2008).
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan adalah system yang dilakukan dalam penyusunan data-data atau kata-kata
yang tertera dalam suatu system, dimana dalam penulisan tersebut dapat diuraikan tentang latar
belakang penulisannya, dan juga pembahasannya.
Sistematika penulisan dalam penyusunan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab, sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan
pmasalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika pembahasan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Kajian Pustaka ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pengertian
aplikasi, pengertian ilmu manajemen, pengertian peramalan, pengertian sistem
produksi,kemudian diikuti dengan sistem database dan metode peramalan dalam
ilmu manajemen serta kajian pemograman Visual Basic 6.0 dan bab ini juga
berisi tentang uraian sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, serta system
yang sedang berjalan pada PKS PTPN III (persero).
BAB III : ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
Rancangan sistem yang diusulkan ini memuat data flow chart perancangan
sistem, table data, algoritma, rancangan input dan output, serta tampilan output
berupa grafik dari rancangan tersebut.
BAB IV : IMPLEMENTASI SYSTEM
Bab ini berisi tentang konsep dasar, kebutuhan sistem, pengujian sistem,
spesifikasi software dan hardware serta menjalankan aplikasi program.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan hal yang merupakan kesimpulan dari hasil penelitian
yang dilakukan dan memberikan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi
kemajuan PKS Torgamba PTPN III (persero).
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan
yang terdiri dari komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Sistem adalah suatu kesatuan yang tediri dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Elemen-elemen
dari sistem komputer adalah software, hardware dan brainware.
Dari definisi diatas pengertian sistem mencakup beberapa hal :
1. Sistem terdiri dari unsur-unsur atau komponen bagian.
2. Bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain dan membentuk sruktur
dalam sistem.
3. Hubungan bagian-bagian sistem membentuk sruktur yang mengikat keseluruhan
dalam satu kesatuan.
4. Untuk mencapai tujuan tertentu.
2.2 Jenis – Jenis Sistem
Jenis sistem dibagi menjadi 3 bagian dalam hubunganya dengan informasi, yaitu:
a. Abstrack System and Physical System ( Sistem Abstrak dan Sistem Fisik )
1. Sistem abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan yang satu sama lain berada
dalam ketergantungan.
2. Sistem Fisik adalah suatu perangkat unsur yang secara bersama – sama beroperasi
untuk mencapai tujuan.
b. Deterministic System and Probabilistic System ( Sistem Deterministik dan Sistem
Probabilistik )
1. Sistem Deterministik adalah sistem yang dalam operasinya dapat menetukan hasilnya
secara pasti, contoh program komputer.
2. Sistem Probabilistik adalah sistem yang dalam operasinya tak dapat diduga hasilnya
secara pasti, contoh sebuah koperasi.
c. Closed system and Open System ( Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka )
1. Sistem Tertutup adalah sistem dimana tidak terjadi pertukaran bahan informasi, atau
energi dengan lingkungan, contoh komputer. Dalam organisasinya dan proses
informasi ada sistem yang secara relatif terpisah dari lingkunganya akan tetap tidak
tertutup seperti dalam pengertian ilmu alam. Dalam komputer merupakan suatu sistem
tertutup karena programnya itu hanya menerima masukan yang telah ditentukan
sebelum mengelolanya dan memberikan keluaran yang telah ditentukan sebelumnya,
yang telah diatur dan dirumuskan dengan baik, sistem ini tidak mendapat gangguan
dari luar.
2. Sistem Terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran bahan
informasi atau energi dengan lingkungan, contoh sistem organisasi. Sistem cenderung
mempunyai sifat menyesuaikan, yang berarti sistem tersebut dapat menyesuaikan
dengan perubahan dalam lingkunganya gguna melangsungkan eksistensinya. Sistem
terbuka akan mengatur sendiri serta mengubah organisasinya dan mempunyai
kemampuan untuk menyesuaikan diri, misalnya penyesuaian menghadapi persaingan
dan perubahan pasar.
2.3 Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu unsur-unsur dari sistem yang
membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem
dengan sistem lainnya :
a. Tujuan
Setiap sistem memeiliki tujuan( Goal) baik satu tujuan ataupun banyak tujuan.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,
sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan
Masukan ( input ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal- hal yang
berwujud ( tampak secara fisik ) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi( permintaan jasa pelanggan).
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan
juga produk, tetapi bisa juga berupa hal- hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pada pasien.
d. Keluaran
Keluaran( output ) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran
bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.
e. Batasan
Yang disebut batasan( Boundary ) sistem dan daerah diluar sistem. Batas sistem
menetukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim
sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.
Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan. Tentu
saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah
perilaku sistem.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan balik
Mekanisme pengendalian( control mechanism ) diwujudkan dengan menggunakan
umpanbalik ( feedback ) yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuaanya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan
sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan
dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan opera sisistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan
hidup sistem.
2.4 Pengertian Informasi
Kata Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno “Informacion” yang diambil dari bahasa latin
“Informationem” yang berarti “garis besar, konsep, ide”.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Berdasarkan beberapa pengertian informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah data yang telah diproses atau diolah sehingga mempunyai suatu arti tertentu dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini maupun saat yang akan datang.
2.5 Pengertian Sistem Informasi
Salah satu kebutuhan yang sangat besar akan teknologi informasi sekarang ini adalah kebutuhan
akan sistem informasi. Banyak sekali aplikasi sistem informasi yang sering dipakai oleh
masyarakat umum, seperti sistem informasi inventori, sistem informasi akuntansi, sistem
penggajian, sistem informasi penilaian, dan masih banyak sistem informasi yang lain.
Dalam pembuatan dan pengembangan sistem informasi, yang harus diperhatikan adalah
kebutuhan dari pengguna atau pemakai sistem informasi yang akan dibuat. Sistem informasi
yang sesuai memerlukan perpaduan tentang bagaimana merancang dan menerapkan sebuah
sistem informasi, serta bagaimana memperoleh sistem komputer yang diperlukan. Dalam hal
tersebut kita harus dapat berpartisipasi dalam proses seperti demikian dan untuk itu harus
mempunyai pengetahuan tentang proses tersebut. Dari uraian sebelumnya dapat kita simpulkan
bahwa pengertian dari sistem informasi adalah kumpulan dari beberapa metode yang saling
berhubungan dalam suatu organisasi dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan
dalam pengolahan data.
Dari pengertian diatas dapat diketahui fungsi daripada informasi yang harus dipahami yaitu
untuk mengurangi keanekaragaman, ketidak pastian dalam pengambilan keputusan yang baik.
Ada beberapa sifat informasi yang harus dipahami dimana informasi harus memiliki sifat-
sifat antara lain sebagai berikut:
1. Mudah dicapai
2. Menyeluruh
3. Ketepatan
4. Sesuai dan Jelas
5. Dapat dibuktikan sebenarnya
6. Bebas dari prasangka
2.5.1 Klasifikasi Sistem Informasi
Ditinjau dari aplikasinya dan pengguna dalam berbagai bidang, sistem informasi dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:
a. Routine Processing System (RPS)
Routine Processing Systemdigunakan untuk melayani berbagai kebutuhan yang telah
terdefenisi dan terjadwal secara rutin.
b. Decision Support system (DSS)
Decision Support system digunakan untuk melayani kebutuhan yang tidak dapat
didefenisikan dengan baik dan biasanya terjadi pada perancangan.
c. Clasical Management System (CMS)
Clasical Management System digunakan untuk melayani kebutuhan pembuatan laporan
kegiatan yang telah terjadwal, terdefenisi dengan baik
d. Real Time Information System (RTIS)
Real Time Information Systemdigunakan untuk melayani kegiatan yang
mempunyai sifat harus direspon dengan cepat
e. Distributed Data Processing System (DDPS)
Distributed Data Processing System digunakan untuk melayani kebutuhan yang tersebar
secara geografis dengan sumber daya yang tersebar
f. Transaction Processinng System (TPS)
Transaction Processinng System digunakan untuk melayani kegiatan yang bersifat
transaksional yaitu membawa perubahan terhadap kondisis sistem yang ada.
2.6 Analisis Sistem
Analisis sistem sangat tergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual,
dapat disimpulkan bahwa analisis dan perancangan sistem adalah suatu proses memahami
sistem. Kemudian merancang sistem informasi yang berbasis komputer dimana hasilnya nanti
adalah berupa sistem komputerisasi. Perancangan sistem informasi diharapkan dapat
menghasilkan suatu laporan yang berisi tentang spesifikasi teknik dari bentuk keluaran dan
masukan perangkat lunak atau perangkat keras yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan
data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian
komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
berintegrasi untuk mencapai tujuan.
Adapun yang menjadi tugas-tugas umum yang dilakukan oleh seorang analisis sistem adalah:
1. Mengumpulkan dan menganalisa segala dokumen-dokumen, file-file, formulir yang
digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2. Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-
kekurangan apa saja yang ada pada sistem tersebut dan selanjutnya melaporkan segala
kakurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3. Merancang perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. Menganalisa dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem baru dan
memberikan argument tentang keuntungan-keuntungan apa sajakah yang dapat diperoleh
dari pemakaian sistem tersebut.
5. Mengawasi segala kegiatan yang ada terutama yang berkaitan dengan penerapan sistem
yang baru.
Dalam tahap analisis sistem terdapat beberapa langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
oleh seorang analisis sistem yaitu:
1. Identify yaitu mengidentifikasikan masalah
2. Understand yaitu memahami kerja sistem yang ada
3. Analyze yaitu menganalisis sistem
4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis
2.7 Perancangan Sistem
Perancangan sistem yaitu tahap setelah analisis sistem yang menggambarkan bagaimana suatu
sistem dibentuk berupa penggambaran rencana, pembuatan sketsa termasuk mengkonfirmasikan
dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Tahap
perancangan sistem mempunyai dua maksud utama yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli
teknik lainnya yang terlibat.
Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk merancang kebutuhan sistem yang
diinginkan untuk pemakai serta membuat gambaran yang jelas. Langkah-langkah dalam
perancangan sistem antara lain:
1. Mengadakan survei untuk mengetahui kebutuhan pemakai.
2. Membuat deskripsi kebutuhan sistem.
3. Merancang desain yang mengimplementasikan model yang diinginkan.
4. Melakukan implementasi dengan mempresentasikan desain ke dalam program
5. Mengadakan uji coba yaitu menguji seluruh spesifikasi struktur
6. Melakukan instalasi yaitu pemasangan perangkat sistem.
Untuk mempermudah perancangan sebuah sistem diperlukan alat bantu yang bertujuan
untuk mempermudah pembuatan sistem.
2.7.1 Alat Perancangan Sistem
Dalam merancang sebuah sistem diperlukan alat yang dapat digunakan untuk merancang sistem
tersebut. Alat analisis perancangan sistem terdiri dari:
a. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah suatu model atau logika data atau proses yang di buat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan
dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Simbol Data Flow Diagram terdiri dari dua teknik yaitu teknik game dan sarson dan teknik
Yourdan dan De Marco. Adapun beberapa sistem DFD menurut Yourdan dan De Marco adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD(Data Flow Diagram)
NO SIMBOL KETERANGAN
1 ENTITTAS
Simbol ini merupakan bagian luar sistem dan aliran yang
dihubungkan dengan terminator dalam sistem memodelkan
hubungan antara sistem dengan dunia luar. Simbol proses yang
memberikan input atau outuput dari luar sistem.
2 ALIRAN DATA Menggambarkan arus data yang mengalir dari satu bagian
kebagian lain dar isistem.
3 PROSES Simbol ini menunjukan transformasi dari masukan menjadi
keluaran.
4 PENYIMPANAN DATA Simbol ini untuk menggambarkan penyimpanan data.
Dalam penggunaan data flow diagram terdapat beberapa bagian. Adapun bagian atau tingkatan
Data Flow Diagram itu adalah sebagai berikut:
1. Diagram Konteks (Level 0)
Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang mengganbarkan
seluruh input ke output dari sistem. Diagram ini juga memberikan gambaran
dari keseluruhan sistem. Dalam level ini hanya memiliki satu proses dan tidak
perlu manampilkan data store.
2. Diagram Nol (Level 1)
Diagram Nol merupakan pengurai dari diagram konteks. Data diagram ini
data store yang perlu ditampilkan.
3. Diagram Rinci (Level 2, Level 3, Level n)
Diagram rinci merupakan rincian dari diagram level 0, dimana di buat suatu
rincian yang lebih terperinci dari proses yang ada dalam diagram level 0 atau
diagram level diatasnya.
b. Flowchart
Dalam merancang suatu sistem yang kita pandang sebagai solusi dari sebuah masalah diperlukan
penanganan secara logika dan sistematis. Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan sebuah
alat bantu seperti Flowchart.
Flowchart adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau
menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari awal hingga akhir. Adapun
komponen-komponen flowchart yang biasa digunakan dalam merancang dan menganalisa suatu
sistem adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 :Simbol-simbol Flowchart
GAMBAR KEGUNAAN
FLOW LINE Alur/arah proses digunakan sebagai
penghubung arah proses.
TERMINATOR Simbol terminator digunakan untuk
memulai atau mengakhiri proses.
Simbol input/output ini digunaka nuntuk
menunjukkan peralatan input/output yang
akan dipakai.
DECISION Simbol ini digunakan untuk menunjukkan
kondisi yang memberikan beberapa
kemungkinan.
PROSES Simbol ini digunakan untuk menunjukkan
pengolahan yang dikerjakan atau dilakukan
komputer.
KONENKTOR Simbol ini digunaka nuntuk menunjukkan
hubungan/lanjutan dari sebuah flowchart.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk memodelkan struktur data karena hal ini relative kompleks. Relasi
menunjukkan hubungan diantaranya sejumlah entitas yang berasal dari himpunan dari entitas
yang berbeda, tidak jadi masalah berapun derajat hubungannya anatara entity.
Tabel 2.4 : Simbol-simbol ERD
2.8 Basis
Data
(Database)
Database
merupakan
suatu
kumpulan
data yang
terdiri dari
tabel-tabel
yang saling
berhubungan
dan
terorganisasi
sedemikian
rupa sehingga
mudah untuk
digunakan
kembali.
Database
adalah salah satu komponen yang penting sekali dalam sistem informasi, karena merupakan
dasar dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Untuk membuat databse dapat
menggunakan Microsoft Access, Oracle, Microsofy SQL atau yang lain.
Database terdiri dari dua kata, yaitu data dan base. Data dapat diartikan sebagai refrentasi
fakta nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang keadaan, dan sebagainaya, dan
GAMBAR KEGUNAAN
ENTITY
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan table (tempat
penyimpanan data)
ATRIBUT
Simbolinidigunakanuntukmenggambarkan
item atau field darisuatuentitas.
RELASI
Simbol ini untuk menggambarkan adanya
tabe lhasil penggabungan/hubungan antara
beberapa entitas
LINK Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan adanya hubungan antara
satu entitas dengan entitas lainnya.
semua itu direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar serta bunyi. Sedangkan base atau
basis bisa diartikan sebagai gudang/tempat atau media penyimpanan elektronik.
Suatu basis data sering didefenisikan sebagai kumpulan data yang disatukan didalam
suatu organisasi. Organisasi tersebut dapat berupa bank, sekolah, departement perusahaan dan
lain sebagainya.
Basis data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terikat
sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Pada saat ini peran basis data
sangatlah menonjol. Pemprosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya
sangatlah diperlukan oleh berbagai instruksi dan perusahaan.
Kemampuan untuk mengatur atau mengolah sejumlah data dan kecepatan untuk mencari
informasi yang relevan adalah asset yang sangat penting bagi suatu organisasi. Untuk mengolah
basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management Sistem(DBMS)
adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pemakai memelihara, mengontrol dan
mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien.
2.8.1 Komponen-komponen Basis Data
1. Entity
Entity adalah sebuah objek atau sekumpulan objek yang saing berhubungan dengan
sistem, dimana data dari sistem tersebut dapat direkam.
2. Atribut
Atribut adalah item-item yang terdapat pada setiap entity yang dapat bertindak sebagai
pengenal bagi entity tersebut.
3. Data Value
Data value adalah informasi yang tersimpan pada masing-masing atribut atau field.
4. Record
Record adalah gabungan dari nilai-nilai atribut yang menginformasikan sebuah entity
atau entitas secara lengkap.
5. File
File adalah gabungan dari record-record yang sejenis (bertipe sama) dan memiliki
panjang elemen yang sama.
6. Basis data (Basisdata)
Database berfungsi untuk penyimpanan data dan menyediakan data bagi sistem
informasi.
7. DBMS (Data Base Management Sistem)
Data Base Management Sistem adalah program aplikasi atau query-query yang
digunakan untuk mengakses dan mengolah basis data.
8. Database Sistem (Sistem Basis Data)
Berikut ini bagian-bagian dari struktur basis data :
1. File adalah terdiri dari record-record yang meggambarkan suatu kesatuan yang
sejenis.
2. Record adalah kumpulan dari field membentuk kesatuan.
3. Item Data/field adalah kimpulan beberapa karakter yang menyusun suatu
ketentuan yang mengandung satu arti tertentu.
4. Character adalah disajikan oleh sekelompok bit, satu karakter seperti satu angka,
satu huruf atau satu simbol.
5. Bit merupakan singkatan dari binary Digit pada sistem computer, digit nol untuk
menyatakan tidak adadan digit 1 untuk menyatakan ada.
Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data dalam sistem, sehingga
informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.
DATABASE
FILE
RECORD
FIELD
CHARACTER
BIT
Adapun hirarki Database adalah sebgai berikut :
1. Database : Kumpulan dari beberapa file/table yang saling
berhubungan antara file satu dengan file
yang lainnya.
2. File : kumpulandari rocord yang saling berkaitan
dan memiliki format yang sama dan sejenis
3. Record : kumpulan dari beberapa file yang
Menggambarkan suatu data individu tertentu
4. Field : suatu atribut dari record yang menunjukkan
suatu item dari data nilai sebuah field
5. Character : kumpulan dari huruf dan angka (kumpulan
dari beberapa bit)
6. Bit : bagian terkecil dari data keseluruhan.
Gambar 2.5 :Hirarki Database/Peringkat data
Untuk mendefinisikan hubungan antar entitas dari satu tabel ke tabel lain dibutuhkan field-field
kunci yang mewakili setiap tabel.
Ada beberapa jenis kunci, yaitu:
a. Kandidat Kunci yaitu atribut-atribut yang bersifat unik yang dapat dipilih menjadi kunci
entitas.
b. Kunci Primer yaitu atribut/field yang bersifat unik yang dipilih sebagai kunci utama pada
sebuah entitas.
c. Kunci Sederhana yaitu kunci entitas yang hanya terdiri dari satu atribut
d. Kunci Komposit (Kunci Gabungan) yaitu kunci entitas yang tersusun atas dua atau lebih
atribut/field.
e. Kunci Tamu (Foreign Key) yaitu atribut yang bukan kunci primer pada sebuah entitas,
tetapi sama dengan kunci primer pada entitas lain.
1. Pendefenisian hubungan antar entitas.
2. Penerjemahaan hubungan ke dalam tabel.
3. Pendefenisian atribut-atribut (field) untuk masing-masing tabel basis data.
2.9 Database Management Sistem (DBMS)
Data Base Management Sistem adalah program aplikasi atau query-query yang digunakan untuk
mengakses dan mengolah basis data.
Pengguna DBMS untuk mengolah data mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
1. Mengendalikan atau mengurangi duplikasi data
2. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departement
3. Integrasi dan keamanan data
4. Administrasi keseragaman
5. Kebebasan data dan akses yang efisien.
Database Management Sistem disusun oleh beberapa komponen. Adapun komponen-komponen
Database Management Sistem (DBMS) adalah sebagai berikut:
1. Query Processor
Query Processor adalahkomponen yang mengubah bentuk query instruksi
Database Manager.
2. Database Manager
Database Manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual
untuk menentukan apakah record-record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan, kemudian database manager memanggil file untuk menyelesaikan
permintaan.
3. File Manager
File Manager adalah untuk memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi
ruang penyimpanan disk.
4. Data Manipulation Language Processor (DML Processor)
Modul yang mengubah perintah Data Manipulation Language (DML) yang
ditempelkan kedalam program aplikasi dalam bentuk fungsi- fungsi.
5. Data Defenition Language Compiler (DDL Compiler)
Data Defenition Language (DDL Compiler) berfungsi untuk mengubah statement
Data Defenition Language (DDL) menjadi kumpulan tabel atau file yang berisi data
dictionary.
6. Dictionary Manager
Dictionary Manager berfungsi untuk mengatur akses dan memelihara data dictionary.
2.10 Bahasa Program
Bahasa Program (program languange) adalah software yang digunakan untuk membuat suatu
program komputer. Bahasa program menggunakan bahasa atau kata-kata unik menjadi kode
untuk menjalankan perintah tertentu pada komputer.
a. Low Level Language
Bahasa pemrograman generasi pertama, bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit
dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin.
b. Middle Level Language
Bahasa pemrograman tingkat menengah dimana penggunaan instruksi sudah mendekati
bahasa sehari- hari, walaupun begitu masih sulit untuk dimengerti karena banyak
menggunakan singkatan- singkatan seperti STO atau STORE artinya simpan.
c. High Level Language
Bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mempunyai ciri mudah dimengerti, karena
menggunakan bahasa sehari- hari.
Pada dasarnya, CPU computer mempunyai sejumlah perintah yang dikenal dengan kode
mesin (machine code). Kode mesin inilah yang berperan sebagai bahasa untuk
mengkomunikasikan data komputer. Dalam dan hal ini CP hanya dapat memahami bahasa
mesin tersebut dan tidak dengan bahasa lainnya.
Oleh karena itu, dapat digunakan merancang sebuah program computer yang diolah CPU,
semua bahasa program pada prinsipnya harus diubah menjadi kode-kode mesin terlebih dahulu.
2.11 Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah bahasa pemograman komputer yang digunakan untuk membuat berbagai
macam program komputer khususnya yang menggunakan sistem operasi windows. Visual basic
merupakan Event Drive ( Programing atau pemograman terkendali kejadian) artinya program
menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event driven atau kejadian tertentu. Visual
basic juga merupakan bahasa pemograman object oriented programming (OOP) yaitu
pemograman yang berorientasi object Visual basic 6.0 yang menyediakan objek-objek yang
sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.
Microsoft Visual basic sangat popular dan banyak digunakan karena Visul basic
menyediakan fasilitas yang disebut Integrated Development Environment (IDE). Bahasa
pemrograman adalah kode- kode yang diketikkan pada area pengetikan program yang dapat
dieksekusi oleh komputer dan hasilnya memiliki arti. Bahasa pemrograman pascal, clipper,
dBase, dll, merupakan software ini digunakan untuk membuat program komputer, apakah itu
sistem operasi, atau program paket. Bahasa pemrograman sangat di perlukan dalam membangun
sebuah sistem informasi. Contohnya PHP, bahasa pemrograman ini diperlukan untuk
membangun sebuah sistem informasi seperti halnya judul yang penulis angkat sebagai bahan
tugas akhir .
Berikut 3 pembagian tingkatan bahasa pemrograman:
Kemajuan teknologi informasi saat ini sangat terasa bagi perkembangan pemograman,
khususnya bagi para pengguna teknologi informasi tertentu. Dalam kemajuan software seperti
pemograman visual ini sudah muncul Visual dBase, Visual Fpxpro, Visual Delphi, dan Visual
Basic.
Visual Basic adalah program penghasil aplikasi yang bekerja pada sistem operasi
windows, dan dapat menghasilkan tipe data sendiri, berupa argument, property, dan metode
public”. Visual Basic 6.0 menyediakan tiga macam interface yang dapat digunakan untuk
merancang kebutuhan. Selain MDI (Multi Document Interface), kini tersedia explorer dokumen
interface dengan gaya seperti windows explorer.
Integrated Development Visual Basic menggunakan tampilan baru sehingga bagian-
bagiannya dapat ditampilkan dengan docking atau floating (melayang). Hasil akhirnya tentu saja
produktifitas kerja yang meningkat karena bidang kerja sesuai dengan kebutuhan dan keperluan
programmer.
Gambar 2.11 tampilan Visual Basic 6.0
2.10.1 Kelebihan Pemrograman Visual Basic
Pemorgraman Visual Basic memiliki banyak kelebihan. Adapun kelibihan yang dimiliki program
Visual Basic 6.0 antara lain:
1. Visual Basic mendukung ADO (Activex Data Objects)
Fasilitas ini merupakan teknologi baru dalam mengakses objek data yang mampu
menghubungkan teknologi Microsoft, pengaturan pengaksesan data local maupun data
jarak jauh dan lain sebagainya.
2. Memiliki data Environment. Ini mendukung sebuah interactive, design line environment
untuk membuat objek ADO.
3. Memiliki SQL (Structure Query Language) editor.
Dengan fasilitas ini dapat menambah prosedur baru ke SQL server dan database yang
sudah ada.
4. Memiliki fasilitas membuat program dengan menggunakan data report atau crystal report.
Dengan fasilitas ini dapat merancang laporan dengan cara drag dan drop untuk membuat
form report secara cepat pada recordset termasuk struktur recordsetnya.
2.11 Ruang Lingkup Visual Basic
Ada beberapa istilah dan komponen MS-Visuan basic yang dipakai dalam membuat program
aplikasi yaitu :
1. Project adalah sekumpulan modul ,project disimpan dalam file berakhiran VBP. File ini
menyimpan seluruh komponen program, termasuk pilihan project, pilihan environment,
pilihan file EXE dan segala sesuatu yang berhubungan dengan project. Pada jendela
project terdapat tiga pilihan icon yaitu icon View Code yang dipakai untuk menampilkan
jendela editor kode program, icon view object dipakai untuk menampilkan bentuk
formulir (form), dan icon Toggle Folder untuk menampilkan folder (tempat menyimpan
file)
2. Control Menu
Control Menu adalah menu yang digunakan untuk melakukan manipulasi jendela atau
layer Visual basic. Pada control menu ini dapat dilakukan ukuran pemindahan jendela
atau menutup jendela yang aktif. Untuk mengaktifkan tombol menu klik tombol mouse
pada sudut sebelah atas jendela. Kemudian akan muncul menu control, dengan berbagai
submenu antara lain :
a. Restore : mengubah ukuran jendela pada ukuran sebelumnya
b.Size : mengubah ukuran jendela
c.Minimize : meminimalkan ukuran jendela
d.Maximize : memaksimalkan ukuran jendela
e.Close : menutup jendela
3. Menu
Menu yang terdapat Visual basic berisi perintah-perintah yang dapat melakukan perintah
tertentu. Pada umumnya aplikasi Windows memiliki baris model menu yang sama
dengan format yang sama.
4. Toolbar
Toolbar adalah salah satu dari setiap bagian jemdela apliksai yang dijalankan dengan
sistem operasi sistem.
5. Form Windows
Form merupakan daerah kerja utama dari pembuatan program dimana objek interaktif
seperti pada tombol-tombol icon perintah.
6. Properties
Properties digunakan untuk menentukan setting atau objek.
7. Kode Program
Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang dilaksanakan jika suatu objek
dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu objek.
8. Metode
Metode adalah suatu set perintah halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah tersedia
2.12 Structured Query Language (SQL)
Structured Query Language (SQL) adalah bahasa standart untuk pengolahan database. Bahasa ini
mengandung – perintah yang dapat digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
maupun memilih data.
Beberapa perintah SQL yang sering digunakan antara lain sebagai berikut :
1. Create
Create adalah perintah yang digunakan untuk membuat struktur tabel. Adapun syntax
perintahnya adalah sebagai berikut :
Create [nama tabel]
2. Select
Create adalah perintah yang digunakan untuk mengambil, menampilkan suatu data atau
memilih data daripada suatu tabel. Adapun syntax perintahnya adalah sebagai berikut :
Select [nama field] from [nama tabel]
Info [Tbl_tujuan ] Where [kondisi]
3. Drop
Drop adalah perintah yang digunakan untuk menghapus tabel dan isi field. Adapun
syntax perintanya adalah sebagai berikut :
Drop [nama tabel]
4. Alter
Alter adalah perintah yang digunakan untuk merubah struktur tabel. Adapun syntax
perintahnya adalah sebagai berikut :
Altter [nama tabel]
Add [nama tabel]
5. Insert
Insert adalah perintah yan g digunakan utnuk mengubah data yang sudah tresimpan.
Adapun syntax perintahnya adalah adalah sebagai berikut.
Insert Into [nama tabel]
Values [isi]
6. Update
Update adalah perintah yang digunakan untuk mengubah data yang sudah tersimpan.
Adapun syntax perintahnya adalah adalah sebagai berikut.
Update [nama tabel] Set [nama field=”isi”]
7. Delete
Delete adalah perintah yang digunakan untuk menhapus baris dari tabel. Adapun
syntax perintahnya adalah sebagai berikut :
Create nama idx [nama field] on [nama field]
2.13 Microsoft Access
Microsoft Access merupakan aplikasi untuk mengolah data (database). Pada access tersedia
fasilisatas yang memungkinkan kita untuk mengolah database seacara optimal. Adapun fasilitas
yang diberikan adalah tabel yang berisi kumpulan data, form untuk mengatur tampilan, query
untuk menyaring data serta report untuk menampilkan laporan.
Program database dalam Microsoft access memungkinkan kita untuk bekerja dalam beberapa
tabel. Dalam proses kerjanya pengoperasian data pada table didalam database oleh beberapa
objek diantaranya yaitu:
1. Tables
Tables merupakan tempat penyimpanan data yang telah diolah dan mempunyai suatu
tempat tertentu.
2. Query
Query berfungsi untuk memasukkan data yang berupa rumus, pengurutan data dan
penyaringan melalui objek tertentu.
3. Form
Form merupakan fasilitas yang disediakan oleh access untuk perancangan dalam berbagai
bentuk.
4. Report
Report atau laporan dapat diartikan sebagai suatu bentuk olahan data yang dicetak
menggunakan printer atau monitor, dimana data yang digunakanberasal dari tabel/database
atau query yang dibentuk sebelumnya.
Gambar 2.13 Tampilan awal Microsoft Access 2007
Keterangan gambar:
1. Kategori template database
2. Tempat untuk memilih template database
3. Textbox untuk menamai database
Gambar 2.13 Tampilan Lembar Kerja Access 2007
Keterangan Gambar:
1. Quick Access Toolbar, untuk mempermudah dalam pengaksesan command fungtion yang
ada pada Microsoft Office Access.
2. Office Button
3. Tempat table yang sudah dirancang
4. Current bar dan search bar
5. Tempat perancangan database
6. Primary key
2.14 Crystal Report
Crystal report merupakan sebuah program khusus yang dirancang untuk membuat laporan yang
dihubungkan dengan bahasa pemrograman yang berbasis windows, seperti: Boorland Delphi,
Visual Basic Visual CC++ dan Visual Interview.
Membuat laporan dengan Crystal Report hasilnya jauh lebih baik dan mudah
dibandingkankan dengan data report yang merupakan bawaan dari Visual Basic. Beberapa
Kelebihan dari Crystal Report adalah:
1. Memberikan kemudahan dalam membuat laporan tanpa melibatkan banyak kode
pemrograman
2. Fasilitas imfor hasil laporan mendukung format-format popular seperti: Microssft word,
Excel, Access, Adobe Acrobat Reader dan HTML.
Tampilan utama Crystal Report dapat dilihat pada gambar 2.13.
Gambar 2.14 Tampilan Center Crystal Report
Keterangan:
a. Page Header adalah bagian yang akan dicetak pada setiap halaman sebelum isi report
b. Details adalah bagian ini merupakan isi dari laporan yang akan ditampilkan
c. Page Footer adalah bagian yang akan dicetak pada akhir report atau halaman erakhir
Beberapa kelebihan Crystal Report:
1. Dari segi pembuatan laporan, tidak selalu rumit yang memungkinkan para programmer
permula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak
pemrograman.
2. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan
oleh banyak programmer dengan masing-masing kelebihan
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format popular seperti Microsoft
Word, Access, Sdope Acrobat Reader, HTML dan sebagainya.
2.15 Pengertian Aplikasi Peramalan
Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan
kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan oleh pengguna.
Sedangkan Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi kejadian di masa mendatang.
Aplikasi Peramalan (forecasting) adalah ilmu yang bertujuan menduga keadaan masa
mendatang, seperti meramal cuaca, meramal perusahaan bisnis, berapa banyak produk yang akan
dituntut di masa mendatang, meramal kemajuan teknologi, kebutuhan akan komputer.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara III (persero) merupakan salah satu dari Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil
perkebunan. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan
proses pengambil alihan perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh
pemerintah RIyang dikenal sebagai “Nasionalisasi” perusahaan perkebunan asing menjadi
Perseroan perkebunan Negara (PPN) embrio yang turut membentuk perusahaan perusahaan
berasal dari NV Rubber Cilture Matchappij Amsterdam (RCMA) dan NV Culture Kij'de Oeskut
(CMO) yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak
zaman colonial pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Langkah awal perusahaan dimulai pada tahun 1958 dengan nama Perusahaan Negara
Baru cabang Sumatera Utara (PPN baru). Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk
atau status badan hukum sejalan dengan undang-undang (UU) dan peraturan pemerintahan (PP)
yang ada, pada tahhun 1968 PPN tersebut direorganisasikan menjadi beberapa kesatuan
Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya
dialihkan menjadi PT. Perkebunan (persero).
Dalam rangka meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas terhadap kegiatan usaha BUMN,
pemerintah telah mencanangkan program Restrukturisasi BUMN sub sector perkebunan.
Melalui penggabungan usaha berdasarkan wilayah Eksploitasi dan perampingan struktur
organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, tiga BUMN
perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (persero), PT. Perkebunan IV (persero), PT.
perkebunan V (persero). Selanjutnya melalui peraturan pemerintah No.8 tahun 1996 tanggal 14
Februari 1996 ketiga perusahaan tersebut yang diwilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera
Utara digabungkan dengan satu perusahaan menjadi : PT. 44
Perkebunan Nusantara III (persero) yang berpusat di Jl. Sei Batang hari No. 2 Medan.
PT. Perkebunan Nusantara III (persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH,
Nomor : 36 tanggal 11 maret 1999 dan telah mendapat pengesahan dari Mentri Kehakiman
Republik Indonesia dengan surat keputusan dengan Nomor : C2-8331.HT.01.TH.96 tanggal 8
Agustus 1996 serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor: 81 tanggal 8
Oktober 1996, tambahan Nomor: 8674/1996.
Sebagai BUMN, pengurusan dan pengawasan perusahaan mengacu kepada peraturan
Pemerintah (PP) yang berlaku. Adapun dasar peningkatan dan pemberhentian manajemen
perseroan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia
Nomor : KEP-213/M-MBU/2003 tanggal 5 Juni 2007.
Susunan keanggotaan komisaris perusahaan perseroan adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Ir. H. Soegiat
Komisaris : Drs. Mulyohadi Sastrodarmodjo, SH
: Prof. DR. Chairuddin P. Lubis, DTM&H
: Aries Mufti, SE, SH, MH
: Heri Sebayang, SH
Untuk keanggotaan Direksi, sesuai dengan keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Indonesia Nomor: KEP-245/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang pembentukan dan
pengangkatan anggota Direksi perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III dengan susunan sebagai
berikut:
Direktur Utama : Ir. H Amri Siregar
Direktur Produksi : Ir. H. Amal Bakti Pulungan, MM
Direktur Keuangan : Drs. Johannes Sitepu, Ak
Direktur SDM : H.M. Rachmat Prawirakesumah, SE, MM
Direktur Perencanaan : Dr. Ir. H. Chairul Muluk
Dan Pengembangan
3.2. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III (persero)
3.2.1.Visi Perusahaan
Pernyataan Visi perusahaan:
Menjadi perusahaan agrybisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola
bisnis terbaik pada tahun 2008.
3.2.2 Misi Perusahaan
Pernyataan Misi Perusahaan:
- Mengembangkan industry hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.
- Menghasilkan Produk berkualitas untuk pelanggan.
- Memperlakukan karyawan sebagai aset strategi dan mengembangkannya secara optimal.
- Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan "Imbal Hasil" terbaik bagi
investor.
- Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
- Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.
- Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
Tata Nilai (Values) pada PT. Perkebunan Nusantara III:
Tabel 3.1. Tata Nilai (Values)
PROAKTIVITY Selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan
mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi.
EXCELLENCE Selalu memperhatikan gairah keunggulan dan berusaha
bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan
kompetensi.
TEAMWORK Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu
menghasilkan sinerji optimal bagi perusahaan.
INNIVATION Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan
innovasi dalam metoda baru dan produk baru.
RESPONSIBILITY Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang
diambil dan tindakan yang dilakukan.
3.3 Struktur Organisasi Perasafaaan
PT. Perkebunan Nusantara III mempunyai struktur organisasi yang berbentuk garis (line)
dimana tingkat tertinggi dipegang pleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham, dan di bawahnya
Dewan Komisaris, Direktur Utama yang mengepalai Direktur Bagian (lihat pada Lampiran).
Penulis juga menjelaskan struktur organisasi pada bagian Perencanaan dan Teknologi Informasi
dimana tempat penulis sebagai berikut.
Gambar 3.3 Bagan Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
3.4 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
Berikut ini adalah bidang-bidang kerja, rungsi, dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
pada PT.Perkebunan Nusantara III antara lain:
1) Direktur Utama
Berfungsi dalam mengambil keputusan dan penanggungjawaban atas jalannya pelaksanaan
operasional perusahaan secara teratur, terarah dan terpadu. Tugas dan wewenang Direktur utama:
a. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan, sesuai yang diatur di dalam anggaran
perusahaan serta ketentuan yang digariskan oleh rapat umum pemegang saham, Menteri
pertanian selaku kuasa pemegang saham dan Dewan Komisaris.
b. Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan
dibidang produksi teknik, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran.
c. Bersama-sama anggota Direksi lainnya mewakili perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan.
d. Bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham melalui dewan
komisaris.
2) Direktur Produksi
Tugas dan wewenang Direktur Produksi:
a. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam
kebijaksanaan Direksi.
b. Melaksanakan pengaturan-pengaturan pengendalian dari unit-unit usaha dan saran
pendukungnya mencakup tanaman (culture technic) produksi, teknologi teknik dsb.
c. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum pada
kebijaksanaan Direksi.
d. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitasi dan investasi dibidang tanaman maupun
sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.
3) Direktur Keuangan
Tugas dan wewenang Direktur Keuangan Pemasaran dan SDM/UMUM:
a. Menyusun perencanaan dibidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja, dan miasalah umum
termasuk kesejahteraan karyawan.
b. Menetapkan ketentuan-ketentuan di bidang keuangan, pemasaran, tenaga kerja, dan
umum.
c. Mengelola administrasi keuangan secara umum dan administrasi perkantoran
serta segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.
d. Melaksanakan pengendalian dari pengawasan terhadap bidang-bidang yang tercantum di
atas.
e. Di dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan keluar
kepada rapat umurn pemegang Sahara, melalui Dewan Komisaris.
4) Bagian Sekretariat Perusahaan
Tugas dan wewenang Sekretariat Perusahaan:
a. Mengurus dan menyelenggarakan rapat-rapat Direksi serta menerbitkan notulen rapat
baik untuk kepentingan operasional maupun kepentingan dokumentasi.
b. Melaksanakan/menyeienggarakan kebijaksanaan Direksi dalam bidang tata usaha surat
menyurat (administrasi), sirkiilasi/pengiriman dan penyimpanan surat-surat dan
dokumentasi perusahaan.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas kehumasan baik dengan instansi sipil maupun ABRI.
d. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas perwalian (LO) dan menyelesaikan acara-acara
protokoler yang diperlukan.
e. Membangun terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang positif melalui
hubungan baik dengan stakeholder agar citra perusahaan dapat meningkat.
5) Biro Perencanaan Pengkajian dan Pengembangan
Tugas dan wewenang Biro Perencanaan Pengkajian dan Pengembangan:
a. Membuat rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang perusahaan
berdasarkan kebijaksanaan Direksi dalam semua bidang yaitu tanaman, teknik,
pengelolaan, administrasi, dan informasi bekerjasama dengan bagian terkait.
b. Meneliti, mengembangkan, mengkaji teknologi yang dipakai diperusahaan termasuk
menguji, mencoba, dan meneliti bahan dan sistem kerja bidang tanaman. Teknik
pengelolaan dan administrasi/informasi.
c. Melaksanakan dan mengevaluasi semua teknologi yang sedang dalam taraf uji coba atau
masih dalam taraf pilot project mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya
serta evaluasinya.
d. Merencanakan dan melaksanakan semua kerjasama dengan pihak lain dan proyek-proyek
yang ditentukan oleh direksi mulai dari MOU, SP dan pelaksanaannya sampai produk
kerjasama dievaluasi level organisasinya.
6) Bagian Sistem Pengendalian Intern
Tugas dan wewenang Sistem Pengendalian Intern:
a. Mengelola bagian pengawasan Intern dan membantu Direktur utama dalam pengawasan
Intern serta memberikan saran dan tindak lanjut mencapai sasaran perusahaan secara
sfisien, efektif, dan ekonomis.
b. Mengelola dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemeriksaan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya kepada BPI memperhatikan pedoman BPI BUMN dan
ketentuan lainnya serta dibantu oleh kepala seksi bawahan.
7) Bagian Teknik
Tugas dan wewenang Bagian Teknik adalah:
a. Membantu Direksi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
merencanakan dan mengawasi peiaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-
mesin sipil atau bangunan baik di kebun sendiri (inti) maupun di daerah pengembangan.
b. Membuat rencana perawatan/pemeliharaan mesin-mesin traksi dan bangunan
sipil.
8) Bagian Teknologi Informasi
Tugas dan wewenang Bagian Teknologi Informasi:
a. Merumuskan rencana induk pengelolaan data dan sistem informasi perusahaan.
b. Menyusun laporan manajemen bersama bagian-bagian terkait dan bentuk basis internet
sesuai tugas pokok manajemen produksi, operasi, keuangan, pemasaran dan SDM
(Sumber Daya Manusia).
c. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka sistem informasi eksekutif dan
sistem pendukung keputusan.
d. Memberikan masukan kepada perangkat manajemen madya dan manajemen mikro di
tingkat kebun/unit dan rumah sakit dalam rangka membangun jaringan komunikasi data
berbasis komputer.
9) Bagian Akuntansi
Tugas dan wewenang Bagian Akuntansi:
a. Menyelenggarakan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya serta membuat laporan
keuangan.
b. Menyelenggarakan pembuatan informasi manajemen, penyusunan laporan keuangan,
analisa biaya.
10) Bagian Umum
Tugas dan wewenang Bagian Umum:
a. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubugan dengan kesejahteraan karyawan staff dan
non staff,
b. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola
administrasi dan pendokumentasian agrarian,
c. Melaksanakan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja.
d. Merumuskan kerja sama dan kebijakan pengamanan di jajaran perusahaan dan
mengadakan hubungan kerjasama dengan aparat keamanan/ pemerintah.
3.5 Sistem Yang Sedang Berjalan pada PKS Torgamba
Sistem produksi inti kelapa sawit yang sedang berjalan di PKS Torgamba PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) dengan menggunakan opersional mesin pabrik. Distributor menjual
kelapa sawit pada PKS Torgamba dan menghitung berapa ton/jumlah sawit yang didistribusi
oleh distributor, setelah proses penimbangan selesai maka PKS Torgamba mengolah kelapa
sawit tersebut menjadi minyak murni (CPO). dengan hasil olahan yang diproses oleh PKS
Torgamba akan ditransfer ke industri minyak murni untuk dijual atau di exsport keluar negeri.
Namun dalam pengolahan data produksi kelapa sawit PKS Torgamba belum memiliki program
khusus dalam proses menghasilkan data produksi untuk meramal produksi inti kelapa sawit.
3.5.1 Sistem Yang Akan Dirancang
Berdasarkan data-data yang sudati ada maka sangat perlu untuk melakukan perhitungan
mengenai jumlah produksi yang akan dikeluarkan oleh pabrik dihari-hari mendatang. Alasan itu
sangat diperlukan karena berkaitan dengan kinerja pabrik secara operasional maupun
manajemen. Metode Average yang dipilih dalam Tugas Akhir ini merupakan metode yang tepat
dan cukup baik dalam meramal jumlah produksi yang akan dihasilkan oleh pabrik.
3.6 Analisis Sistem
Sistem yang selama ini dipakai oleh PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
menggunakan komputerisasi. Distributor akan menjual kelapa sawit pada PKS Torgamba dan
akan ditimbang berapa banyak yang didistribusi. Assisten tata usaha akan menginput data kelapa
sawit yang didistribusi dan memberikan faktur hasil distribusi sebagai bukti. Selain itu,
distributor hams memberikan data-nya untuk mengetahui pelanggan distributor dan asisten tata
usaha akan menginputnya. Setelah proses penimbangan selesai maka pihak asisten tata usaha
memberikan data rencana produksi kelapa sawit yang akan diproses/diolah untuk menghasilkan
minyak murni (CPO). kemudian, akan dikeluarkan data hasil produksi yang diolah PKS
Torgamba. Hasil pengolahan data akan dibuat laporan pada pimpinan sebagai laporan akhir
produksi inti kelapa sawit. Daiam meningkatkan sistem manajerial PKS Torgamba belum
memiliki program khusus dalam meramal (forecast) produksi inti kelapa sawit di masa yang
akan datang. Dengan demikian, akan dibuat program khusus untuk mengembangkan sistem
manajerial dengan menghitung produksi inti kelapa sawit melalui data-data masa lalu.
3.6.1 Diagram Alir Data
Pada Gambar 3.1 dirancang diagram konteks (level 0) dimana dalam aliran data tersebut
merupakan proses sistem yang sedang berjalan pada PKS Torgamba PTPN III (persero). Proses
yang terjadi terdapat setiap peran yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing
sesuai dengan prosedur yang ada. Kemudian pada gambar 3.2 dirancang diagram 0 (level 1)
dimana dalam gambar ini dijelaskan lebih terperinci mengenai sistem yang dirancang.
Gambar 3.6 Diagram konteks Sistem Informasi yang akan Diusulkan
Gambra 3.7 Diagram Overview Sistem Informasi yang Diusulkan
3.6.2. Perancangan Database
Database yang digunakan adaiah Microsoft access 2003, tipe database ini menggunakan
standarisasi ISAM (Indexed Sequential Access Method) adaiah teknik untuk mengatur atau
merancang tempat penyimpanan data dengan efisien, Bentuk database ini menjelaskan file-file
yang akan dibuat dalam sistem peramalan produksi inti kelapa sawit. Tabel digunakan untuk
menyimpan data-data. Setiap satu penyimpanan data digambarkan dalam bentuk tabel. Data dan
57
setiap tabel akan saling terkait. Perancangan database pada sistem informasi produksi inti kelapa
sawit disusun pada tabel dibawah ini;
1. Data product masuk
Tabel product masuk disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Product_Masuk, yang
digunakan untuk menyimpan data produksi inti kelapa sawit berdasarkan periode (Tanggal).
Database yang digunakan adalah Microsoft Access 2003.
Tabel 3.6.2 Tabel Data Product Masuk
Nama_Field Type Size Explanation
ProduksiJD Text 10 ProduksiJD
Nama_Product Text 20 Nama_Product
Tgl_Masuk_Produksi Date/Time 8 Tanggal_Masuk
Quantity Produksi Number Integer Jumlah_Produksi
Primary key: Produksi_ID
Sumber: Hasil Pengolahan Data
2. Data Product
Tabel data product disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Product, yang digunakan
untuk menyimpan data produksi berdasarkan kode faktur.
Tabel 3.6.3 Tabel Data Product
Nama_Field Type Size Explanation
Kd_Faktur Text 6 Kode Faktur
Tanggal Date/Time 8 Tanggal
Quantity_Product Number Integer JurnlahJProduct
Harga/Unit Currency - Harga /Unit
Total_Harga Currency - Total_Harga
Primary Key: Kd_Faktur
Nama table : Data product
a. Data Pengolahan Product
Tabel pengolahan product disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Pengolahan, yang
digunakan untuk menyimpan data hasil pengolahan berdasarkan Id_Pengolahan.
Tabel 3.6.4 Tabel Data Pengolahan Product
Nama_File Type Size Explanation
ID Pengolahan Text 6 ID Pengolahan
Jenis Product Text 20 Jenis jiroduct
Quantity_Pengolahan Number Integer Jumlah_Pengolahan
Primary key: IDJPengolahan
Nama table : Data pengolahan product
b. Data Distributor
Tabel Distributor disimpan dalam sebuah tabel yang diberi nama T_Distributor, yang digunakan
untuk menyimpan data distributor berdasarkan kode distributor.
Tabel 3.6.5 Tabel Data Distributor
Nama_File Type Size Explanation
Kode_Distributor Text 6 Kode_Distributor
Nama Text 30 Nama_Distributor
Alamat Text 50 Alamat Distributor
Telepon Text 15 Telepon Distributor
Surat Izin Usaha Text 20 S urat_Izin_Distributor
Agen Notaris Text 30 Agen_Notaris
Primary Key: Kode_Distributor
Nama table : Data distributor
3.6.3. Perancangan Masukan
Di dalam perancangan pengolahan data produksi inti kelapa sawit ini, bentuk masukan sangat
perlu, sebab dengan adanya pemasukan data dapat diperoleh informasi tentang inti kelapa sawit.
Pemasukan data ini akan diproses dan disesuaikan dengan media yang dibutuhkan. Bentuk
pemasukan (input) tersebut akan diuraikan dibawah ini.
1. Input Data Product Masuk
Input data product masuk digunakan untuk menyimpan data product masuk yang akan diinput
melaiui form product masuk. Berikut ini dirancang gambar input data product masuk yaitu
sebagai berikut.
Gambar 3.6 Data Product Masuk
2. Input Data Pengolahan Product
Input data pengolahan Product digunakan untuk menyimpan data pengolahan product yang akan
diinput melaiui form pengolahan product. Berikut ini dirancang gambar input pengolahan
product.
Gambar 3.6 Input Data Pengolahan Product
3. Input Data Distributor
Input data distributor dugunakan untuk menyimpan data distributor yang akan diinput melalui
form distributor. Berikut ini dirancang gambar input data distributor yaitu sebagai berikut.
Gambar 3.5 Input Data Distributor
4. Input Data Product
Input data product digunakan untuk menyimpan data hasil produksi yang akan diinput melalui
form data product. Berikut ini dirancang gambar input data product yaitu sebagai berikut.
Gambar Data Product
5.Perancangan Keluaran
Perancangan keluaran. merupakan hasil pengolahan data masukan yang sangat penting untuk
menghasilkan laporan yang dibutuhkan. Informasi yang dihasilkan digunakan di dalam maupun
diluar organisasi. Dari hasil peramalan tersebut akan dirancang output berupa kurva. Hasil dari
cetak yang dirancan sebagai berikut.
A. Laporan Product Masuk
Laporan product masuk digunakan untuk memberikan informasi sebagai hasil akhir pengolahan
data product masuk yang akan dilaporkan kepada bagian management. Berikut ini dirancang
gambar laporan product masuk yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.8 Product Masuk
PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kec: Pematang
Siantar Kab: Simalungun
Laporan Product Masuk (Produksi)
NO Produl csi ID Nama Product Tanggal Masuk Quantity Produksi
99 xxx xxx 99-99-9999 99.99.9999 9999999999
B. Laporan Pembayaran Product
Laporan pembayaran product digunakan untuk memberikan informasi sebagai hasil pengolahan
data product yang akan dilaporakan kepada distributor sebagai bukti pembayaran product berupa
faktur dan akan dilaporkan juga kepada bagian asisten tata usaha sampai pada bagian
management. Berikut ini dirancang gambar laporan pembayaran product yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.9 Pembayaran Product
PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusaatara III (Persero) Kec: Pematang
Siantar Kab: Simalungun
Laporan Pembayaran Product
Kode_Faktur Tanggal Quantity Harga/Unit Total Harga
xxxxxx 99-99-9999 9999999999 9999999999 9999999999
C. Laporan Hasil Pengolahan
Laporan hasil pengolahan digunakan untuk memberikan informasi sebagai hasil pengolahan data
product dan akan dilaporkan juga kepada asisten tata usaha sampai kepada bagian management,
Berikut ini dirancang gambar laporan hasil pengolahan yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.10. Hasil Pengolahan
PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kec:
Pematang Siantar Kab: Simalungun
Laporan Hasil Pengolahan
No ID_Pengolahan Jenis Product Quantity Pengolahan
99 Xxxxxx xxxxxxxx 9999999999
D. Laporan Peramalan (forecasting)
Laporan Peramalan (forecasting) digunakan untuk memberikan informasi sistem manajerial
dimasa mendatang. Peramalan diperoleh dari hasil pengolahan data product yang sudah ada dan
dihitung dengan menggunakan metode average dengan membandingkan rata-rata product yang
sudah ada (data masa lalu), sehingga sebingga diperoleh nilai rata-rata bergerak (moving
average) sebagai hasil ramalan produksi. Hasil ramalan tersebut hanya akan dilaporkan dan
diketahui oleh bagian management. Berikut ini dirancang gambar laporan peramalan
(forecasting) yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.11 Peramalan (forecasting) Inti Kelapa Sawit
PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kec: Pematang
Siantar Kab: Simalungun
Laporan Peramalan Inti Kelapa Sawit
Periode
Bln/Thn
Jumiah
Produksi
Rata-rata Kesalahan MAE MSE Bergerak
Tiga- ME(Xi-Fi) Bulanan (Fi)
99-9999 99999999 999999 9999 9999 9999
Jumlah:
Dimana ei = Xi - Fi
ME = 99 MAE = 99
MS = 99 SDE = 999
Periode: I (bulan 1-3)
Min Produksi :
Max produksi
Rata-rata produksi :…………bulan berikutnya (ramalan)
E. Laporan Grafik Peramalan (Forecasting)
Laporan peramalan berupa grafik digunakan untuk memberikan informasi peramalan dari hasil
akhir pengolahan data produksi inti kelapa sawit. Dari grafik yang dibuat akan diketahui
perkembangan produksi inti kelapa sawit tiap tahun agar dapat diketahui berapa banyak inti
kelapa sawit yang akan diproduksi dimasa yang akan datang. Sehingga bagian management
dapat membuat keputusan hal apa yang akan dilakukan untuk perkembangan perusahaan dimasa
mendatang. Berikut ini dirancang gambar grafik laporan peramalan inti kelapa sawit yaitu
sebagai berikut:
Gambar 3.12 Laporan Grafik Peramalan (Forecasting) Inti Kelapa Sawit
3.6.5. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengubahan sebuah label yang memiliki masalah (anomaii) menjadi
dua atau lebih tabel (relasi) yang tidak memiliki masalah tersebut lagi. Tujuan normalisasi adalah
memverifikasi tabel-tabel database agar terhindar dari masalah anomaii (efek-efek yang
diakibatkan oleh adanya operasi-operasi terhadap tabel, relasi database.
Ada 3 jenis anomali, yaitu:
1. Anomali update yaitu efek yang diakibatkan oleh adanya operasi pengubahan data (update)
pada tabel basis data atau terjadi inkonsistensi data.
2. Anomali delete yaitu efek akibat adanya operasi delete (penghapusan) data/record
sehingga dapat menyebabkan hilangnya informasi.
3. Anomali insert yaitu efek akibat operasi insert data, penyisipan data tidak dapat dilakukan
akibat data elemen kunci kosong.
Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) normal jika telah memenuhi tiga kriteria yaitu:
1. Ada dekomposisi (penguraian) label dan dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-join
Decomposition).
2. Terpeliharanya keterganlungan fungsional jika pada saat perubahan dala (Dependency
Presenlion).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (PCNF).
Bentuk Normal (Normal Form) di dalam normalisasi adalah suatu keadaan tabel basis
dala yang memenuhi krileria lertentu untuk level normalisasi lertentu. Ada beberapa jenis bentuk
normal (level normalisasi), yaitu:
1. Bentuk Normal I alau First Normal Form (1NF) Yaitu suatu tabel atau relasi basis data
disebut berada dalam bentuk normal I (INF), jika setiap field (atribut) bernilai tunggal untuk
setiap record.
2. Bentuk Normal II atau Second Normal Form (2NF) Yaitu suatu tabel atau relasi disebut
berada dalam bentuk normal II (2NF), jika sudah memenuhi bentuk normal J/(1NF) dan
setiap atribut (field) bergantung pada kunci primer.
3. Bentuk Normal III atau Thira Normal Form (3NF) Yaitu suatu tebel atau relasi disebut
berada dalam bentuk normal III (3NF), jika"sudah memenuhi bentuk normal II (2NF) dan
tidak terdapat dependensi transitip antar atribut-atribut tabel tersebut.
Selain bentuk-bentuk normal yang asli (INF, 2NF dan 3NF) ini, juga terdapat bentuk-
bentuk lain, seperti Boyce-Codd Normal Form (BCNF), Bentuk Normal IV (4NF), dan Bentuk
Normal V (5NF).
BAB IV
IMPLEMENTASI
Implementasi adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain perangkat lunak yang ada dalam dokumen sistem dengan cara menginstal kedalam computer, menguji, memperbaiki kesalahan dan memulai menggunakan sistem yang diperbaiki.
4.1 Tampilan Program
Adapun tampilan program yang dirancang adalah sebagai berikut :
1. Menu UtamaGambar menu utama merupakan tampilan awal dari program.
Gambar 4.1 Menu Utama
2. Form Data Product MasukDidalam form dapat diketahui tenteng data-data inti kelapa sawit yang masuk, juga digunakan untuk menginput product masuk. Berikut ini tampilan form product masuk adalah sebagai berikut.
Gambar 4.2 Form Data Product Masuk
3. Form Data Pengolahan ProductDidalam Form Data Pengolahan Product terdapat data-data pengolahan product.Yang juga digunakan untuk menginput data pengolahan product. Berikut ini tampilan Form Data Pengolahan Product adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3 Form Data Pengolahan Product
4. Form Data DistributorDidalam Form Data Distributor terdapat data-data distributor. Yang juga digunakan untuk menginput data distributor. Berikut ini tampilan Form Data Distributor adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4 Form Data Distributor
5. Form Data ProductDidalam Form Data Product terdapat data-data product. Yang juga digunakan untuk menginputdata product. Berikut ini tampilan Form Data Product adalah sebagai berikut :
Gambar 4.5 Form Data Product