bab 1-3 jadi

154
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Senen 1.1.1.1 Keadaan Geografis Pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa Kota Administrasi. Berbeda dengan kota otonom yang dilengkapi DPRD tingkat II, maka kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki DPRD Tingkat II yang mendampingi Walikota. Berdasarkan lembaran daerah no 4/1966 ditetapkanlah 5 wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, yang dilengkapi dengan 22 kecamatan dan 220 Kelurahan. Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan ini didasarkan atas asas teritorial dengan mengacu pada jumlah penduduk yaitu 200.000 jiwa untuk kecamatan, 30.000 jiwa untuk kelurahan perkotaan dan 10.000 jiwa untuk kelurahan pinggiran. Secara administratif kotamadya Jakarta Pusat dibagi menjadi 8 kecamatan, 44 kelurahan 394 RW dan 4.711 RT. Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas wilayah 422 Ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah tersebut terdiri dari perumahan 237,25 Ha; industri 4,85 Ha; kantor dan gudang 120,48 Ha; taman 1

Upload: nia-sylvienia

Post on 05-Aug-2015

142 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab 1-3 jadi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Senen

1.1.1.1 Keadaan Geografis

Pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa Kota

Administrasi. Berbeda dengan kota otonom yang dilengkapi DPRD tingkat II,

maka kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki DPRD Tingkat II yang

mendampingi Walikota. Berdasarkan lembaran daerah no 4/1966 ditetapkanlah 5

wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur,

Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, yang dilengkapi dengan 22

kecamatan dan 220 Kelurahan. Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan ini

didasarkan atas asas teritorial dengan mengacu pada jumlah penduduk yaitu

200.000 jiwa untuk kecamatan, 30.000 jiwa untuk kelurahan perkotaan dan

10.000 jiwa untuk kelurahan pinggiran. Secara administratif kotamadya Jakarta

Pusat dibagi menjadi 8 kecamatan, 44 kelurahan 394 RW dan 4.711 RT.

Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki

luas wilayah 422 Ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah

tersebut terdiri dari perumahan 237,25 Ha; industri 4,85 Ha; kantor dan gudang

120,48 Ha; taman 6,92 Ha; pertanian 0 Ha; lahan tidur 0 Ha dB 52,37 Ha. Secara

administratif terdiri 6 kelurahan, 46 RW, 508 RT, 22.451 KK, 102.324 jiwa,

dengan kepadatan penduduk 24.230/Km2. Kecamatan Senen terdiri dari (a)

Kelurahan Kenari (92 Ha) Kelurahan Paseban (71 Ha); (b) Kelurahan Kramat (71

Ha); (c) Kelurahan Kwitang (45 Ha); (d) Kelurahan Senen (81 Ha); dan (e)

Kelurahan Bungur (63 Ha).

1

Page 2: bab 1-3 jadi

Tabel 1.1 Data Kelurahan di Wilayah Kecamatan Senen

Puskesmas Luas (Ha) RW RT KK

Senen 80,90 4 34 1.620

Kwitang 46,61 9 81 5.175

Kenari 91,00 8 54 2.265

Kramat 70,87 8 96 6.355

Paseban 71,41 8 115 7.013

Bungur 62,64 10 130 6.250

Jumlah 422,31 47 510 28.678

(Sumber : Laporan Bulanan Kecamatan Senen Tahun 2011)

Batas wilayah Kecamatan Senen adalah sebagai berikut :

Utara : Jalan Pejambon, Jalan Abdurrahman Saleh, Jalan Kalilio

Senen, Kepu Selatan, Gunung Sahari I, II dan Jalan

Kalibaru Timur Raya

Timur : Jalan Kereta Api dan Kali Sentiong

Selatan : Jalan Pramuka, Matraman, Jalan Letjen Suprapto (Tanah

Tinggi Barat/Poncol)

Barat : Kali Ciliwung

2

Page 3: bab 1-3 jadi

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Senen

(Sumber : Profil Puskesmas kec Senen)

Dari gambar 1.1 menunjukkan peta wilayah di Kecamatan Senen terdapat enam

Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Senen

2. Kelurahan Kwitang

3. Kelurahan Kenari

4. Kelurahan Kramat

5. Kelurahan Paseban

6. Kelurahan Bungur

Kelurahan Senen mempunyai empat RW, Kelurahan Kwitang mempunyai

sembilan RW dan satu Puskesmas Kelurahan, Kelurahan Kenari mempunyai delapan

RW, satu Puskesmas Kelurahan dan Puskesmas Kecamatan Senen terdapat di

Kelurahan Kenari, Kelurahan Kramat mempunyai delapan RW dan satu Puskesmas

Kelurahan, Kelurahan Paseban mempunyai delapan RW dan satu Puskesmas

Kelurahan, Kelurahan Bungur mempunyai sepuluh RW dan satu Puskesmas

Kelurahan.

1.1.1.2 Keadaan Demografi

3

Page 4: bab 1-3 jadi

Wilayah Kecamatan Senen adalah wilayah padat penduduk yang sangat

heterogen. Menurut data Biro Pusat Statistik Jakarta Pusat pada periode Januari

hingga Desember 2011, Kecamatan Senen mempunyai jumlah penduduk sebanyak

74.582 jiwa, dengan kepadatan penduduk 17.660 per Km2.

Berikut rincian kepadatan penduduk di Kelurahan yang ada di wilayah Puskemas

Kecamatan Senen tahun 2011:

Tabel 1.2 Kepadatan Penduduk per Kelurahan Di Wilayah Kecamatan Senen

Tahun 2011

No. Kelurahan

Jumlah

Pendudu

k

Luas

Wilayah

(Km2)

Kepadatan

Penduduk

Per Km2

1 Senen 5.407 0,81 6.683

2 Kwitang 16.032 0,45 34.396

3 Kenari 8.469 0,91 9.306

4 Kramat 23.234 0,71 32.940

5 Paseban 23.603 0,71 33.052

6 Bungur 16.206 0,64 25.871

Jumlah 93.062 4,23 22.036

(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Agama

di Wilayah Kecamatan Senen Tahun 2011

Kelurahan Islam Katolik Protestan Hindu Budha Jumlah

Penduduk

Senen 3.740 640 531 157 339 5.407

Kwitang 14.884 219 474 214 241 16.032

Kenari 6.300 708 747 135 579 8.469

4

Page 5: bab 1-3 jadi

Kramat 21.643 451 620 196 324 23.234

Paseban 21.395 762 809 138 499 23.603

Bungur 14.096 620 853 138 499 16.206

Jumlah 93.062

(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia

Di wilayah Kecamatan Senen Tahun 2011

No. Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

1. 0 – 4 4.232 4.407 8.639

2. 5 – 9 3.585 3.652 7.237

3. 10 – 14 3.776 3.374 7.150

4. 15 – 19 3.340 3.369 6.709

5. 20 – 24 3.348 3.355 6.703

6. 25 – 29 3.685 3.680 7.365

7. 30 – 34 3.878 3.430 7.308

8. 35 – 39 3.767 3.414 7.181

9. 40 – 44 3.410 3.254 6.664

10. 45 – 49 3.306 2.957 6.263

11. 50 – 54 2.950 2.758 5.708

12. 55 – 59 2.439 2.363 4.802

13. 60 – 64 1.927 1.865 3.792

14. 65 – 69 1.703 1.574 3.277

15. 70 – 74 1.152 1.207 2.359

16. > 75 924 981 1.905

Jumlah 48.835 44.227 93.062

(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)

5

Page 6: bab 1-3 jadi

Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan di Wilayah

Kecamatan Senen Tahun 2011

KelurahanBelum

Sekolah

SD SMP SMA AK/DIPLOMA/PT Jumlah

Senen 1.301 102 1.071 1.925 1.008 5.407

Kwitang 4.574 563 3.089 5.827 1.976 16.032

Kenari 738 834 2.832 2.810 1.255 8.469

Kramat 5.334 430 3.505 10.704 3.259 23.234

Paseban 7.434 2.645 4.917 4.235 4.372 23.603

Bungur 3.804 592 4.367 6.120 1.323 16.206

Jumlah 19.608 834 16.224 28.281 9.635 93.062

(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)

6

Page 7: bab 1-3 jadi

Tabel 1.6 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Tahun

2011

Fasilitas

Kesehatan

KelurahanJumlah

Senen Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur

Puskesmas - 1 2 1 1 1 6

RS.

Umum/

Swasta

1/- - 2/1 - -/2 - 3/3

Puskesmas

Keliling- - - - - - -

Posyandu

Lansia6 5 8 12 11 11 53

Praktek

dr./ drg.

Praktek Dr.

Spesialis- - 1 7 1 - 9

Bidan

Praktek- 4 - 17 1 1 23

Apotek 5 4 5 2 4 1 18

Dokter 24

Jam- - - - 3 - 3

Poliklinik - 4 - 3 - 2 9

RB.

Pemerintah- - 1 - - - 1

RB.

Swasta- - 2 - 2 - 4

Klinik KB - 3 - - - - 3

(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2010)

7

Page 8: bab 1-3 jadi

1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas

1.1.2.1 Definisi

Pusat Kesehatan Masyarakat(PUSKESMAS) adalah pusat pengembangan,

pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan garda

terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk tujuan tersebut,

puskesmas berfungsi melayani tugas teknis dan administratif.

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan

infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah

kerja puskesmas.

Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 –

50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan

maka puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana

yang disebut Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar

dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi

satu kelurahan.

Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia. Puskesmas

dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat

maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga dasawarsa Republik Indonesia

mencoba berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia, telah

mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan pelayanan kesehatan yang

lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasan–gagasan baru untuk menyelesaikan

berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun demikian faktanya adalah

kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih jauh dari memuaskan bila

dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

1.1.2.2 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :

a. Promotif ( peningkatan kesehatan )

8

Page 9: bab 1-3 jadi

b. Preventif ( upaya pencegahan )

c. Kuratif ( pengobatan )

d. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )

Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan

jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.

1.1.2.3 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan sehat

adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan

perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.

Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama

yakni (1) lingkungan sehat (2) perilaku sehat (3) cakupan pelayanan kesehatan yang

bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk Kecamatan.

Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi

pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat

yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah

Kecamatan setempat.

1.1.2.4 Misi Puskesmas

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,

yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya.

9

Page 10: bab 1-3 jadi

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,

melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju kemandirian hidup.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang

sesuai dengan standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan

pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan

dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan

perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal

di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan

ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.

1.1.2.5 Strategi Puskesmas

a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan

b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan

masyarakat dan keluarga

c. Meningkatkan profesionalisme petugas

d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang

diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

1.1.2.6 Fungsi Puskesmas

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di

samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

10

Page 11: bab 1-3 jadi

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus

untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah

mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan

dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,

berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber

pembiayaannya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau

progran kesehatan. Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal

budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama

menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa

mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan

perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu

ditambah dengan rawat inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan

kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,

11

Page 12: bab 1-3 jadi

pemberan t

asan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan

kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta

berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

Gambar 1.2 Fungsi Puskesmas

Sumber : Buku ARRIMES Manajemen Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,

puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan program kesehatan perorangan dan

program kesehatan masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan nasional,

keduanya merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program kesehatan

12

Page 13: bab 1-3 jadi

tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib dan program

kesehatan pengembangan.

1. Program Kesehatan Pengembangan

Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok

puskesmas yang telah ada yakni :

a. Program Kesehatan Sekolah

b. Program Kesehatan Olahraga

c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat

d. Program Kesehatan Kerja

e. Program Kesehatan Gigi & Mulut

f. Program Kesehatan Jiwa

g. Program Kesehatan Mata

h. Program Kesehatan Usia Lanjut

i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas

bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan masukan dari

Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila program

kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan

serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan program kesehatan

pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.

Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula

ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten / kota. Penyelenggaraan program

kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan

puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga

fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar

dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas,

baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.

13

Page 14: bab 1-3 jadi

1.1.2.7 Upaya Kesehatan Wajib

Program yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global

serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di

wilayah Indonesia.

Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:

a. Program Promosi Kesehatan

b. Program Kesehatan Lingkungan

c. Program Kesehatan Ibu dan Anak

d. Program Keluarga Berencana

e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

f. Program pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

g. Program Pengobatan Dasar

h. Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan dalam

bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:

14

Page 15: bab 1-3 jadi

i.

Tabel 1.7 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

Program

Kesehatan WajibKegiatan Indikator

Promosi

Kesehatan

Promosi hidup bersih dan

sehat

Tatanan sehat

Perbaikan perilaku sehat

Kesehatan

LingkunganPenyehatan pemukiman

Cakupan air bersih

Cakupan jamban keluarga

Cakupan SPAL

Cakupan rumah sehat

Kesehatan Ibu

dan Anak

ANC Cakupan K1, K4

Pertolongan persalinan Cakupan linakes

MTBS Cakupan MTBS

Imunisasi Cakupan imunisasi

Keluarga

Berencana

Pelayanan Keluarga

BerencanaCakupan MKET

Pengendalian

Penyakit

Menular

Diare Cakupan kasus diare

ISPA Cakupan kasus ISPA

MalariaCakupan kasus malaria

Cakupan kelambunisasi

TuberkulosisCakupan penemuan kasus

Angka penyembuhan

Gizi

Distribusi vit A/ Fe / cap

yodium

Cakupan vit A /Fe / cap

yodium

PSG % gizi kurang / buruk, SKDN

Promosi Kesehatan % kadar gizi

Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan

UGD Jumlah kasus yang ditangani

Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan

15

Page 16: bab 1-3 jadi

(Sumber : Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes)

1.1.2.8 Upaya Kesehatan Pengembangan

Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan

di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Program

kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok puskesmas

yang telah ada yakni :

a. Program Kesehatan Sekolah

b. Program Kesehatan Olahraga

c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat

d. Program Kesehatan Kerja

e. Program Kesehatan Gigi & Mulut

f. Program Kesehatan Jiwa

g. Program Kesehatan Mata

h. Program Kesehatan Usia Lanjut

i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas

bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan masukan dari

Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila program

kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan

serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan program kesehatan

pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.

Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula

ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota. Penyelenggaraan program

kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan

puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga

fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar

16

Page 17: bab 1-3 jadi

dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas,

baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.

Tabel 1.8 Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

17

Page 18: bab 1-3 jadi

Upaya kesehatan

pengembangan

Kegiatan Indikator

Upaya Kesehatan

SekolahUKS/UKGS

Jml. Sekolah dg

UKS/UKGS

% sekolah sehat

Upaya kesehatan olah

raga

Memasyarakatkan

olah raga untuk

kesehatan

Jumlah kelompok senam

Jumlah klub jantung sehat

Upaya perawatan

kesehatan masyarakat

Kunjungan rumah

konseling

% keluarga rawan yang

dikunjungi

Upaya kesehatan kerja

Memasyarakatkan

masker (norma sehat

dalam bekerja)

% pos UKK

Tingkat perkembangan pos

UKK

Upaya kesehatan gigi

dan mulutPoliklinik gigi

Jumlah kasus gigi

Upaya kesehatan jiwa KonselingJumlah kasus penyakit

jiwa

Upaya kesehatan mata Mencegah kebutaan

Jml pend. katarak yg

dioperasi

Jml kelainan visus yang

dikoreksi

Upaya kesehatan usia

lanjut

Memasyarakatkan

perilaku sehat di usia

lanjut

% Posyandu Usila

Tingkat perkembangan

Posyandu Usila

Usaha pembinaan

pengobatan tradisional

Membina pengobatan

tradisional yang

rasional

Jumlah sarasehan battra

Jumlah battra yang dibina

(Sumber : Trihono.2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes,ed.)

1.1.2.9 Azas Puskesmas 18

Page 19: bab 1-3 jadi

1. Azas pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus melaksanakan

berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan

sehingga berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan

oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara

merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas pemberdayaan masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar

berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini,

berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan

Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh

puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain

a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)

c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa

percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)

e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren

(Pokestren)

f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda

g. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)

h. Kesehatan Jiwa :Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)

19

Page 20: bab 1-3 jadi

i. Pembinaan Pengobatan Tradisional: Tanaman Obat Keluarga (TOGA),

Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra).

3. Azas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang

optimal,penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan

secara terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :

a. Keterpaduan Lintas Program

Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang

menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas

Keliling, Posyandu.

b. Keterpaduan Lintas Sektor

Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan

program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi

kemasyarakatn dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral

antara lain 1). UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, pendidikan & agama. 2). Promosi Kesehatan,

keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa,

pendidikan, agama & pertanian. 3). Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor

kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama,

pertanian, koperasi, dunia usaha & organisasi kemsyarakatan. 4).

Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.

4. Azas Rujukan

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau

masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara

vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana

pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata

20

Page 21: bab 1-3 jadi

sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal

yakni :

a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)

Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit

tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan

kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan

program kesehatan perorangan dibedakan atas 1). Rujukan kasus untuk

keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh: operasi) dan

lain-lain. 2). Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap. 3). Rujukan Ilmu Pengetahuan antara

lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan

bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan

medis spesialis di puskesmas.

b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah

kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran

lingkungan dan bencana. Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas

tiga macam: 1). Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman

peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman

alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan

pakaian. 2). Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan

kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan,

gangguan kesehatan karena bencana alam. 3). Rujukan operasional, yakni

menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian

masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan

masyarakat kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional

diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

Gambar 1.3 Sistem Rujukan Puskesmas

21

Page 22: bab 1-3 jadi

(Sumber :Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes)

1.2 GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KECAMATAN SENEN

Wilayah Kecamatan Senen mempunyai satu unit Puskesmas tingkat Kecamatan,

lima unit Puskesmas tingkat Kelurahan, yaitu :

1. Puskesmas Kecamatan Senen

Puskesmas Kecamatan Senen merupakan puskesmas dengan luas bangunan

1500 m2 terdiri dari tiga lantai yang baru selesai dibangun tahun 2000 dan

dioperasionalkan sebagai Puskesmas Kecamatan pada periode Juli 2000,

dilengkapi dengan unit rawat inap rumah bersalin.

2. Puskesmas Kelurahan Kwitang

Dibangun di atas tanah seluas 542 m2 dengan luas bangunan 435 m2.

3. Puskesmas Kelurahan Kenari

Dibangun di atas tanah seluas 300 m2 dengan luas bangunan 250 m2.

4. Puskesmas Kelurahan Paseban

Dibangun di atas tanah seluas 700 m2 dengan luas bangunan 640 m2.

5. Puskesmas Kelurahan Kramat

Dibangun di atas tanah seluas 450 m2 dengan luas bangunan 435 m2.

6. Puskesmas Kelurahan Bungur

Dibangun di atas tanah seluas 500 m2 dengan luas bangunan 435 m2..22

Page 23: bab 1-3 jadi

Gambar 1.4 Skema Puskesmas di wilayah Kecamatan Senen

1.2.5 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Senen

Stuktur organisasi Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2011, terdiri atas

Kepala Puskesmas Kecamatan Senen yang dibantu oleh Tata Usaha, bagian Mutu,

seksi Kesehatan Masyarakat, seksi Pelayanan Kesehatan dan bertanggung jawab

terhadap Puskesmas Kelurahan Kenari, Puskesmas Kelurahan Kwitang, Puskesmas

Kelurahan Paseban, Puskesmas Kelurahan Kramat dan Puskesmas Kelurahan

Bungur. Seksi kesehatan masyarakat bertanggung jawab terhadap bagian P2M, PTM,

Gizi/PSM, Jiwa/NAPZA, Kesehatan Lingkungan dan Pomosi Kesehatan. Seksi

Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar yang membawahi

BPU, BPG, KIA/KB, Jamsostek, MTBS, Tindakan, Laboratorium, Rontgen, Loket,

apotik selain itu seksi pelayanan kesehatan membawahi Gadar, Gakin, Haji, Spesialis

dan RB (Rumah Bersalin).

23

Page 24: bab 1-3 jadi

Diagram1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Senen 2011

1.2.1 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Senen

Dengan surat keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No

15 Tahun 2001 tentang uji coba Puskesmas Kecamatan di Daerah Khusus Ibukota

DKI Jakarta sebagai unit swadana daerah maka Puskesmas Kecamatan Senen resmi

24

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN SENEN

Dr. M. Budiman Panjaitan

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

Nur Rahmawati, S.Sos

PENGELOLA PROG & ANG

drg. AnisulistyoriniBagian DiklitDr. Yulihartati

PJ SIK/DATAFuri M/Yanti M

PENGELOLA UMUM & RTAsep Rahmat

BENDAHARA BARANGSaminah

BENDAHARA PENERIMAAN

Sumarni

MANAJEMEN REPRESENTATIF

drg. Aprilina Maryani SBENDAHARA

PENGELUARANTri Rahayu

PENGELOLA KEPEGAWAIAN

Yanto

KOORDINATOR PENUNJANGDr. Yulihartati

Penanggung Jawab Poli Umum

Dr. Corry. Dami Puspita

Penanggung FarmasiDian Ekawati, Ssi,

Apt

Penanggung jawabPeny. Menular

Dr. Anna HAsnaini

Penanggung jawab rantai

Dingin VaksinAnita Panjaitan

Penanggung jawab LaboratoriumRini Sartika

Penanggung Jawab poli

RadiologiDimas Novianto

Penanggung jawab UKS

Martini

Penanggung Jawab Program

Gizi/PPSMYuyun. S

Penanggung jawab PTM

Dr. Corry. Dami Puspita

Penanggung jawabSurveilans PM/PTM

Murniati/Ali Surahman

Penanggung jawab Promkes

Mukti Sawitri

Penanggung jawab DBD

Kusmanto

Penanggung jawabKes. LingkunganRodouli Girsang

Penanggung Jawab KematianMartini

Penaggnung jawabPerkesmas

Jumiati Ningsih

Penanggung jawab lansia

Purnama

Penanggung jawab poli gigi/UKGS

Drg. Kastur Yuli. S

Penanggung Jawab Poli Spesialis

Drg. Emida DS, SpOrtPenanggung jawab

Poli GiziRetno Hartati

Penanggung jawab Poli TB/Kusta

MurniatiPenanggung jawab

poli 24 Jam/GadarbenDr. fanny Rasany

Koord. Yan Asuransi (Ask,Jams,Gakin)

Dr. corry Dami Puspita

KOORDINATOR PELAYANAN

Dr. Anna Hasnaini

Penanggung jawab poli

Met/HR/Ims/HIV/VCT

Dr. JefersonPenanggung jawab Rumah BersalinMerlina Pardosi

Penanggung jawab poli

KIA/KBNurtadevi

Penanggung jawab loket

Kusmanto Penanggung jawab

IVADr. Corry Dami

Puspita

Penanggungn jawab poli haji

Dr. anna Hasnaini

PUSKESMAS KELURAHAN

Page 25: bab 1-3 jadi

menjadi “Puskesmas Unit Swadana Kecamatan Senen” terhitung mulai tanggal 14

Februari 2001.

Puskesmas Unit Swadana merupakan Puskesmas yang diberi wewenang mengelola

sendiri penerimaan fungsionalnya untuk keperluan operasional secara langsung dan

mengoptimalkan mobilisasi potensi pembiayaan masyarakat dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Visi Puskesmas adalah Pelayanan prima dan rujukan deteksi dini kanker leher rahim

di Jakarta Pusat pada tahun 2015.

Misi Puskesmas sebagai berikut :

1. Mengembangkan mutu pelayanan sesuai dengan standart mutu yang

ditetapkan

2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional

3. Mengembangkan efektifitas manajemen puskesmas

4. Mengembangkan kemandirian masyarakat di dalam bidang kesehatan

5. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Prasarana untuk pelayanan

deteksi dini untuk kanker rahim.

Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Senen

Memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada

peningkatan kepuasan pelangganan serta secara terus menerus melakukan

peningkatan mutu pelayanan melalui penetapan sistem manajemen

mutu( Laptah puskesmas kecamatan senen 2011)

Sasaran mutu puskesmas :

a. Indeks kepuasan pelangganan/masyarakat : Minimal 3,3

b. Keluhan pelanggan ditindak lanjuti : 100 %

Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif

25

Page 26: bab 1-3 jadi

2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif

3. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif

4. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat rehabilitatif

5. Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian dan Pelaksanaan

(P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) dan pelayanan kesehatan

6. Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan

7. Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan

8. Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan kesehatan

9. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis dan

paramedik

10. Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis

11. Mensosialisasikan paradigma baru

1.2.2 Tugas Pokok

Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan yang

mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian, Puskesmas

Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan dan pelatihan tenaga

kesehatan di wilayah kerjanya.

1.2.2.1 Fungsi Puskesmas adalah :

1. Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian

Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan dan pendidikan di

wilayah kerjanya

2. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan dan

pelayanan Puskesmas Kelurahan

3. Memberikan pelayanan kesehatan klinis meliputi: loket, rekam medis, klinik

umum, ibu anak, KB, gigi, spesialis, konsultasi remaja, gizi, geriatri, klinik

24 jam

26

Page 27: bab 1-3 jadi

4. Rawat inap, laboratorium klinik, apotek, farmasi komunikasi, radiologi, optik,

serta klinik lainnya sesuai kebutuhan.

Mengkoordinasi temu lintas batas, lintas sektoral dalam penanggulangan

masalah kesehatan. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan

yang meliputi kesehatan kader, Posyandu, Karang weda dan lain-lain.

Gambar 1.9 Denah lantai dua Puskesmas Kecamatan Senen

(Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Senen)

Sumber Daya Manusia

Potensi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas wilayah Kecamatan Senen

Periode Januari – Februari 2012 berjumlah 83 orang, dengan perincian:

27

Page 28: bab 1-3 jadi

Tabel 1.9 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Senen

Jenis

Puskesmas

JumlahKec.

Senen

Kel.

Kwitang

Kel.

Kenari

Kel.

Kramat

Kel.

Paseban

Kel.

Bungur

Dr.Spesialis

Dr. Umum

Dr. Gigi

Apoteker

Bidan

Akper

Perawat

Perw. Gigi

Ass.Apoteker

Akzi

AKL

Ak.

Analisis

Pek. Kes

Lain-lain

3

6

3

3

1

4

6

1

1

2

1

3

3

2

12

-

1

-

1

-

1

1

1

-

1

-

-

-

-

1

-

1

-

1

-

2

1

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

-

1

-

1

2

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

-

1

-

1

2

-

1

-

-

-

-

-

2

-

1

1

1

-

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

3

11

4

8

1

10

12

3

2

3

1

3

3

2

17

Jumlah 51 7 6 6 8 5 83

(Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Senen 2011)

Sarana dan Prasarana

Puskesmas Kecamatan Senen terdiri dari tiga lantai, pada lantai satu terdapat

Rumah Bersalin (RB) yang dilengkapi dengan kamar rawat inap dan kamar mandi,

Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta satu poliklinik dokter spesialis obstetri dan

ginekologi yang dilengkapi dengan pemeriksaan USG. Di lantai dua terdapat loket

pendaftaran, apotik, laboratorium, pelayanan KIA, KB, Imunisasi, Gizi, poli anak,

28

Page 29: bab 1-3 jadi

poli penyakit dalam, poli khusus asuransi & rujukan (Jamsostek, Askes, dan Gakin),

poli gigi, poli spesialis, ruang tindakan dan kamar mandi. Lantai tiga terdapat kantor

kepala puskesmas, tata usaha, staff program puskesmas, ruang arsip dan aula.

Lantai satu digunakan untuk rumah bersalin swadaya, sedangkan lantai tiga

digunakan sebagai ruang tata usaha.

Puskesmas Kecamatan Senen juga dilengkapi dengan sarana medis dan non

medis. Sarana medis dan non medis adalah perlengkapan dan alat - alat yang tidak

habis pakai yang diberikan kepada Puskesmas, termasuk perlengkapan laboratorium

seperti:

1. Basic Equipment:

a. Umum

b. KlA set

c. Poliklinik set

2. Public Health Nursing dan Midwifery kit

3. Diagnostic and Surgical Equipment

4. Physician kit

5. Health Education Equipment

6. Laboratory Equipment

7. Alat - alat resusitasi dasar

8. Skrining kit bagi UKS di Puskesmas

9. Alat- alat imunisasi

10. IUD set (for family planning )

11. Alat - alat penyuluhan

12. Perangkat peralatan gigi A dan B

13. Perlengkapan / alat - alat pertolongan persalinan

14. Alat kesehatan gigi

15. Alat kesehatan untuk membantu partisipasi masyarakat

16. USG

17. EKG.

29

Page 30: bab 1-3 jadi

Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Senen

adalah :

1. Meubel :

a. Almari arsip dan obat

b. Almari kartu

c. Almari instrumen

d. Meja periksa

e. Meja rapat

f. Meja kerja

g. Kursi

h. Bangku tunggu

2. Kendaraan / transportasi :

a. Mobil puskesmas keliling 2 buah

b. Sepeda motor 11 buah

3. Perlengkapan kantor :

a. Administrasi (formulir, kertas,map, dll)

b. Mesin tulis (portabel, elektronik)

c. Mesin hitung

d. Peti uang / brankas

e. Personal komputer tiga unit pada puskesmas Kecamatan.

4. Alat komunikasi: telepon

5. Alat penerangan: PLN dan generator diesel

6. Alat rumah tangga kantor :

a. Televisi

b. Radio kaset / Radio

c. Kulkas (bukan untuk vaksin)

d. Peralatan dapur

e. Kasur, bantal, sprei, gorden, taplak, Alat - alat kebersihan

Puskesmas Kecamatan Senen juga dilengkapi dengan sarana obat-obatan.

Pengelolaan obat di Puskesmas marupakan suatu rangkaian kegiatan yang

30

Page 31: bab 1-3 jadi

menyangkut perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat dengan

memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia, yang mencakup pola / tata laksana dan

perangkat lunak lainnya, tenaga, sarana dan dana dalam rangka memelihara dan

meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan ekonomis di unit-unit kesehatan

meliputi penyediaan obat yang tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan tempat.

Program Promosi Kesehatan Puskesmas

Promosi Kesehatan adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada

masyarakat yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga

dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap

individu ,keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya

kesehatan bersumber masyarakat. serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Setiap masalah kesehatan, pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul

secara bersamaan, yaitu :

1. Adanya bibit penyakit atau pengganggu lainnya

2. Adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya bibit penyakit

3. Adanya perilaku hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan

lingkungannya.

Oleh sebab itu, sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan oleh perilaku

hidup manusia sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan

promosi kesehatan maka peran promosi kesehatan sangat diperlukan dalam

meningkatkan perilaku masyarakat agar terbebas dari masalah-masalah kesehatan.

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di

Daerah, Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran dan, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar

mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber

daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

31

Page 32: bab 1-3 jadi

Secara operasional, upaya promosi kesehatan di Puskesmas dilakukan agar

masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk

pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah

kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.

Disamping itu, petugas kesehatan Puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan

bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.

Sasaran

Dalam Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ada 2 jenis sasaran :

• Sasaran jangkauan penyuluhan

• Kelompok Umum à Masyarakat Umum

• Kelompok Khusus à Tokoh Masyarakat, PKK, Karang Taruna dll

• Sasaran hasil penyuluhan

Terjadinya perubahan pengertian, sikap dan perilaku dari sasaran

Penyuluhan dalam gedung Puskesmas :

1.Secara Langsung :

2.Sosialisasi Program Prioritas :

Penyuluhan di luar gedung Puskesmas

1.Penyuluhan Kelompok di masyarakat

2.Penyuluhan dilaksanakan di kelompok khusus

3.Intervensi PHBS.

Target :

45 % masyarakat rumah tangga dapat melaksanakan PHBS

80 % masyarakat terbina dan tersosialisasi tentang PHBS

Penerapan PHBS rumah tangga dengan melaksanakan Pengkajian

pengolahan data dan pemetaan

PHBS yang diwakili oleh 1 RW sebagai RW unggulan di masing-

masing Kelurahan.

32

Page 33: bab 1-3 jadi

Strategi

Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman

Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar utama Promosi Kesehatan

adalah:

1. Pemberdayaan : individu, keluarga dan masyarakat

2. Bina Suasana

3. Advokasi, serta dijiwai semangat

4. Kemitraan

Pendukung Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan

Dalam pelaksanaannnya, strategi promosi kesehatan harus diperkuat dengan:

1. Metode dan media yang tepat

2. Sumber daya yang memadai

Program promosi kesehatan di Kecamatan Senen dikoordinir oleh Ibu Mukti

sawitri yang bertanggung jawab dalam kegiatan promosi kesehatan. Ibu Mukti

adalah lulusan dari Akademi Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan,Jakarta.

Dalam kegiatannya, Ibu Mukti langsung berhubungan dengan bagian yang

menunjang, seperti; lansia, KB, KIA, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan

kegiatan promosi kesehatan ini, Ibu Mukti juga dibantu oleh kader pada masing-

masing RW siaga.

Dalam melaksakan kegiatan promosi kesehatan, tidak terdapat Standar

Operational Program (SOP) pada setiap kegiatan, baik dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengorganisasian, dan lain sebagainya.

Sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan promosi

kesehatan di Kecamatan Senen adalah berasal dari anggaran Puskesmas pertahun

(APBN, APBD, SUDINKES). Adapun alokasi dana adalah sebagai berikut;

a. APBN : Rp. 7.900.000,-

33

Page 34: bab 1-3 jadi

b. RW siaga : Rp. 945.000,-

c. Dana sosialisasi program prioritas : Rp. 39.660.000,-

Sarana yang terdapat di Puskesmas Senen yang digunakan dalam

melaksanakan kegiatan promosi kesehatan adalah Aula yang berukuran 20x20 meter

yang terletak di lantai tiga Puskesmas Kecamatan Senen. Selain Aula tersebut, juga

terdapat mobil ambulans sebagai sarana transportasi dan RW siaga yang berjumlah 8

buah yang dapat membantu dalam melaksakan kegiatan promosi kesehatan.

Dalam melaksakan kegiatan promosi kesehatan disesuaikan dan

berkoordinasi dengan program lain baik di dalam maupun di luar gedung. Dalam

pengolahan data dibuat laporan bulanan sebagai pendataan kegiatan setiap bulannya.

Kemudian juga dilakukan laporan tahunan.

Program promosi kegiatan Puskesmas Kecamatan Senen dilaksanakan di

dalam gedung Puskesmas se-Kecamatan Senen dan di luar gedung Puskesmas,

seperti: RW siaga, posyandu, posyandu lansia, sekolah, kantor Kecamatan, dan

lingkungan masyarakat lainnya.

Perencanaan promosi kesehatan  adalah suatu  proses diagnosis penyebab

masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan. Dalam membuat perencanaan promosi kesehatan , perencanaan

harus terdiri dari masyarakat, Profesional kesehatan dan promotor kesehatan.

Fungsi  perencanaan merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen,

oleh karena fungsi ini menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Perencanaan program promosi kesehatan (promkes) di Kecamatan Senen

dilakukan secara rutin setiap tahunnya oleh masing-masing bagian dari program

Puskesmas dan bagian yang terkait. Langkah-langkah perencanaan promkes, yaitu:

A.      Menentukan kebutuhan promosi kesehatan

1.  Diagnosis masalah/ identifikasi kebutuhan promosi kesehatan.

Dalam mengidentifikasi masalah perlu adanya kajian sehingga masalah

tersebut sesuai dengan kebutuhan.

34

Page 35: bab 1-3 jadi

2.   Menetapkan Prioritas Masalah

    Terbatasnya sumber daya dan kemampuan organisasi ,serta kompleksnya

permasalahan yang dihadapi, mengharuskan manajer  untuk menetapkan

prioritas masalah yang perlu dipecahkan.

B.        Mengembangkan komponen promosi Kesehatan

1. Menetapkan Tujuan.

       Tujuan utama promosi kesehatan adalah mencapai:

a.         meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat

b.         peningkatan perilaku masyarakat

c.         peningkatan status kesehatan masyarakat

2. Menentukan Sasaran  Promosi Kesehatan.

Terdapat Ada 3 kelompok sasaran dalam promosi kesehatan yaitu;

a. Sasaran primer, yaitu kepala keluarga untuk kesehatan keluarga secara

umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA, anak sekolah

untuk kesehatan remaja.

b.    Sasaran sekunder, yaitu Tokoh masyarakat, agama ,adapt. Disebut

sasaran sekunder karena dengan memberikan pendidikan kesehatan

kepada kelompok ini diharapkan selanjutnya kelompok ini akan

memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakatnya.

c.    Sasaran tersier, yaitu para pengambil kebijakan baik di tingkat pusat,

maupun daerah. Dengan kebijakan yang diambil oleh kelompok ini

diharapkan mempunyai dampak terhadap perubahan perilaku

masyarakat.

3. Menentukan isi Promosi Kesehatan.

       Isi yang dibuat oleh Kecamatan Senen cukup sederhana, sehingga mudah

dipahami kelompok sasaran.  Banyak metode yang yang digunakan dalam

promosi kesehatan diantaranya melalui konseling individual/perorangan,

penyuluhan, seminar, yang harus disesuaikan dengan besarnya peserta dan

pendidikan formal sasaran.

       Bila mencakup aspek pengetahuan, promosi dilakukan melalui 

35

Page 36: bab 1-3 jadi

penyuluhan langsung, pemasangan poster, spanduk, penyebaran leaflet . Bila

ingin mencapai aspek sikap, maka dapat dilakukan dengan pemberian contoh

nyata yang menggugah emosi, perasaan, sikap sasaran melalui pemutaran film

dan video. Bila ingin mencapai kertampilan tertentu, maka pelatihan dan

pemberian kesempatan untuk mencoba ketrampilan baru perlu dilakukan.

Menyusun jadwal kegiatan disajikan dalam bentuk   bagan chart Hal

tersebut mencakup penjabaran waktu, tempat dan pelaksanaan.

Tidak ditemukan organisasi yang terstruktur mengenai program promosi

kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen. Dalam kegiatannya program ini

dikoordinir oleh koordinator program yakni Ibu Mukti, Akl dan dalam

pelaksanaannya koordinator langsung berkoordinasi dengan program-program

terkait.

Saat ini, di Puskesmas Kecamatan Senen ada dua kegiatan pada program

promosi kesehatan masyarakat ini, yaitu :

A. Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung

B. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)

Berikut paparan singkat mengenai kegiatan – kegiatan tersebut :

Penyuluhan Kesehatan Dalam dan Luar Gedung

Topik yang diangkat dalam penyuluhan kesehatan umumnya merupakan

masalah aktual yang sedang dialami masyarakat.

PKM

KIADalam Gedung Luar Gedung

Target(kali)

(a)

Pencapaian (kali)

(b)

Persentase (%)

(b/aX100%)

Target(kali)

(a)

Pencapaian (kali)

(b)

Persentase (%)

(b/aX100%)1. KIA 7 506 72 % 7 85 12 %

2. KB 7 569 81 % 7 33 4,7 %

36

Page 37: bab 1-3 jadi

3. Gizi 7 341 48,7 % 7 75 10,7 %

4. Imunisasi 7 551 78,7 % 7 134 19 %

5. Diare 7 676 96,5% 7 62 8,8 %

6. DBD 7 228 32,5 % 7 105 15%

7. AIDS 7 301 43 % 7 7 1 %

8. Hepatitis 7 22 3 % 7 12 1,7 %

9. ISPA 7 690 98,5 % 7 33 4,7 %

10. Rokok danNarkotik obat bahaya

7 293 41,8 % 7 8 1 %

11. Keganasan/Kanker

7 50 7 % 7 2 0, 28 %

12. Penyakit Degeneratif

7 383 54,7 % 7 87 12 %

13. Air dan Kes,lingkungan

7 169 24 % 7 107 15 %

14. TBC 7 454 64,8 % 7 34 4,8 %

15. Kusta/Franbosia

7 3 0,4 % 7 0 0 %

16. Kes. Gigi dan mulut

7 487 69,5 % 7 126 18 %

37

Page 38: bab 1-3 jadi

17. Kesehatan Mata

7 88 12, 5 % 7 0 0

18. Kesehatan Jiwa

7 155 22 % 7 12 2 %

19. Kesehatan Kerja

7 0 0 7 0 0

20. Kecacingan 7 0 0 7 0 0

Cakupan penyuluhan gizi dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen di bandingkan dengan ASI ekslusif periode bulan Januari-

Agustus 2012

PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target

Asi Ekslusif 13 4% 80%

Cakupan penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen di bandingkan dengan banyaknya Linakes periode bulan

Januari- Agustus 2012

PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target

Linakes 1430 93 % 90 %

Cakupan penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan dengan Jamban Sehat periode

bulan Januari-Agustus 2012

PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target

Jamban Sehat 1180 93 % 80 %

Cakupan penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamtan Senen di bandingkan dengan angka bebas jentik ( ABJ ) periode

bulan Januari-Agustus 2012

38

Page 39: bab 1-3 jadi

PHSB Cakupan Angka Cakupan % Target

ABJ 1152 96 % 95 %

Cakupan penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan dengan air bersih periode bulan

Januari-Agustus 2012

PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target

Air Bersih 1250 99 % 85 %

Cakupan penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen di bandingkan dengan tingkatan posyandu mandiri periode

bulan Januari-Agustus 2012

PHBS Cakupan Angka Cakupan % Target

Posyandu

Mandiri

13 28 % 40 %

1.1 Identifikasi Masalah

1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 506 kali.

2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 85 kali.

3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012 sebanyak

569 kali.

4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 33 kali.

5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senin periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 341 kali.

39

Page 40: bab 1-3 jadi

6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 75 kali.

7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 551 kali.

8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan

Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 134 kali.

9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 676 kali.

10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 62 kali.

11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 228 kali.

12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 105 kali.

13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 301 kali.

14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tujuh kali.

15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 22 kali.

16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali.

17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 690 kali.

18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali.

19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

293 kali.

40

Page 41: bab 1-3 jadi

20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012 sebanyak delapan

kali.

21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 50 kali.

22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak dua kali.

23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

383 kali.

24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 87 kali.

25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

169 kali.

26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 107 kali.

27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 454 kali.

28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 34 kali.

29. Frekuensi penyuluhan Kusta/Frambosia dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tiga kali.

30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Frambosia luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.

31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

487 kali.

41

Page 42: bab 1-3 jadi

32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak

126 kali.

33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012 sebanyak 88 kali.

34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen bulan Januar5i- Agustus 2012 sebanyak nol kali.

35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012 sebanyak 155 kali.

36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali.

37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.

38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.

39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.

40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol kali.

41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap dengan banyaknya Linakes periode bulan Januari-

Agustus 2012 sebanyak 93 %.

42. Efektivitas banyaknya penyuluhan Gizi dalam dan luar gedung terhadap hasil

program ASI ekslusif di wilayah Kecamatan Senen periode Januari-Agustus

2012 sebanyak 4 %.

43. Efektivitas banyaknya penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar

gedung terhadap hasil program Jamban Sehat di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agustus 2012 sebanyak 93 %.

42

Page 43: bab 1-3 jadi

44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap hasil program dengan angka bebas jentik periode

bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 96 %.

45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap banyaknya tingkatan posyandu mandiri periode

bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 28 %.

46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap hasil program air bersih periode

bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 99 %.

Rumusan Masalah

1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 506 kali, lebih dari target

tujuh kali.

2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 85 kali, lebih dari target

tujuh kali.

3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

569 kali, lebih dari target tujuh kali.

4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali, lebih

dari target tujuh kali.

5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 341 kali, lebih dari target

tujuh kali.

6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 75 kali, lebih dari target

tujuh kali.

43

Page 44: bab 1-3 jadi

7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 551 kali,

lebih dari target tujuh kali.

8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 134 kali, lebih dari target

tujuh kali.

9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 676 kali, lebih dari target

tujuh kali.

10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 62 kali, lebih dari target

tujuh kali.

11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 228 kali,

lebih dari target tujuh kali.

12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 105 kali,

lebih dari target tujuh kali.

13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 301 kali, lebih dari target

tujuh kali.

14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tujuh kali, lebih dari

target tujuh kali.

15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 22 kali, lebih

dari target tujuh kali.

16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali , lebih dari target

tujuh kali.

44

Page 45: bab 1-3 jadi

17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 690 kali, lebih dari target

tujuh kali.

18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali, lebih dari target

tujuh kali.

19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya dalam gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

sebanyak 293 kali, lebih dari target tujuh kali.

20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya luar gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

sebanyak delapan kali, lebih dari target tujuh kali.

21. Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 50 kali, lebih

dari target tujuh kali.

22. Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak dua kali, lebih

dari target tujuh kali.

23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

383 kali, lebih dari target tujuh kali.

24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 87 kali, lebih

dari target tujuh kali.

25. Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

sebanyak169 kali, lebih dari target tujuh kali.

26. Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan Lingkungan luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

107 kali, lebih dari target tujuh kali.

45

Page 46: bab 1-3 jadi

27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 454 kali, lebih dari target

tujuh kali.

28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 34 kali, lebih dari target

tujuh kali.

29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tiga kali, lebih

dari target tujuh kali.

30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol , lebih

dari target tujuh kali.

31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

487 kali, lebih dari target tujuh kali.

32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

126 kali, lebih dari target tujuh kali.

33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 88 kali, lebih

dari target tujuh kali.

34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari

target tujuh kali.

35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 155 kali,

lebih dari target tujuh kali.

36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali, lebih

dari target tujuh kali.

46

Page 47: bab 1-3 jadi

37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari

target tujuh kali.

38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari

target tujuh kali.

39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari

target tujuh kali.

40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih dari

target tujuh kali.

41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap dengan banyaknya Linakes periode bulan Januari-

Agustus 2012 sebanyak 93 %, lebih dari target sebanyak 90 %

42. Efektivitas banyaknya penyuluhan Gizi dalam dan luar gedung terhadap hasil

program ASI ekslusif di wilayah Kecamatan Senen periode Januari-Agustus

2012 sebanyak 4 %, lebih dari target sebanyak 80 %.

43. Efektivitas banyaknya penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar

gedung terhadap hasil program Jamban Sehat di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agustus 2012 sebanyak 93 %, lebih dari target sebanyak 80 %.

44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap hasil program dengan angka bebas jentik periode

bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 96 %, dibandingkan dengan target 95 %.

45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap banyaknya tingkatan posyandu mandiri periode

bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 28 %, dibandingkan dengan target 40 %.

46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap hasil program air bersih periode

bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 99 %, dibandingkan dengan terget 85 %.

47

Page 48: bab 1-3 jadi

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1 Penetapan Prioritas Masalah

Program promkes merupakan program kesehatan dasar yang berhubungan

dengan permasalahan lintas sektoral. Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA

dalam penetapan prioritas masalah untuk program ini karena metode ini memiliki

parameter expanding scope, dimana parameter ini menunjukkan seberapa luas

pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain di luar sektor kesehatan.

Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah

dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah

tersebut diberikan nilai.

Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan

prioritas masalah pada Puskesmas yang ada di Kecamatan Sawah Besar yaitu :

1. Emergency

Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga

menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam

kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa

penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka

digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka

kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya

masalah K1, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka kematian

ibu, dan lain sebagainya.

2. Greatest member

Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang

terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa

penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan

untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan cara melihat

selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan

dengan target yang telah ditetapkan.

48

Page 49: bab 1-3 jadi

3. Expanding Scope

Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor

lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah

seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk

di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang

berkepentingan dengan masalah tersebut.

4. Feasibility

Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa

mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah

ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas

terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya

anggaran untuk kegiatan tersebut.

5. Policy

Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah

masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah

masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah

kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal

tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang

concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi

masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah

tersebut terpublikasi di berbagai media.

Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian

masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk

dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih

obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot

yang akan digunakan.

Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu

dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot

yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang

mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi.

49

Page 50: bab 1-3 jadi

Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah

kriteria yang mempunyai bobot lima.

Bobot 5 : paling penting

Bobot 4 : sangat penting sekali

Bobot 3 : sangat penting

Bobot 2 : penting

Bobot 1 : cukup penting

2.1.1 Emergency

Merupakan kriteria yang menunjukkan seberapa fatal suatu

permasalahan sehingga menimbulkan kematian dan kesakitan. Parameter

yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR, jika masalah yang dinilai

berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain,

maka parameter yang digunakan berupa proxy CFR yaitu suatu angka yang

digunakan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit.

Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta

justifikasi.

Untuk masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit seperti air dan

kesehatan lingkungan serta PHBS digunakan proxy CFR diare (Profil

Kesehatan Indonesia tahun 2011, Depkes RI). Untuk masalah RW Siaga

juga digunakan proxy CFR diare mengingat salah satu tujuan RW Siaga

adalah terciptanya PHBS. Untuk masalah KIA dan KB digunakan proxy

angka kematian ibu karena kedua permasalahan tersebut erat kaitannya

dengan angka kematian ibu. Untuk masalah gizi digunakan CFR gizi buruk.

Untuk masalah imunisasi digunakan prevalensi dari penyakit campak.

Angka-angka yang didapat kemudian diubah dalam bentuk persentase untuk

memudahkan dalam penentuan skor.

Berikut merupakan rincian dari CFR dan proxy:

1. AKI: 228 per 100.000 kematian ibu ~ 0,23%

50

Page 51: bab 1-3 jadi

2. KB: 0,23%

3. Gizi: 3,6%

4. Imunisasi: 1,8%

5. Diare: 0.40%

6. Demam Berdarah: 0,8% ( CFR )

7. AIDS: 1%

8. Hepatitis: 0,6%

9. ISPA: 22,3%

10. Rokok dan Narkoba: 35,8%

11. Kanker: 0,3%

12. Degeneratif: 1,2%

13. Air dan Kesehatan Lingkungan: 0.40%

14. TBC: 16.47%

15. Kesehatan Gigi dan Mulut: 1,8%

16. Kesehatan Mata: 0,2%

17. Kesehatan Jiwa: 2,62%

18. Kesehatan Kerja: 0,08%

19. PHBS: 0.40%

Kemudian ditentukan score bagi nilai di atas dengan skala sebagai

berikut :

Tabel 2.1 Score Emergency

Range (%) Score0-9,99 1

10-19,99 220-29,99 330-39,99 440-49,99 550-59,99 660-69,99 770-79,99 880-89,99 990-99,99 10

51

Page 52: bab 1-3 jadi

Tabel 2.2 Penentuan Score Emergency

No.

Daftar Masalah ProxyX

(%)

y*

(%)

x+y

(%)

Skor

1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

0.23 0 0.23 1

2. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

0.23 0 0.23 1

3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

0.23 0 0.23 1

4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

0.23 0 0.23 1

5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

3.6 0 3.6 1

6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

3.6 0 3.6 1

7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

1.8 0 1.8 1

8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

1.8 0 1.8 1

9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0.40 0 0.40 1

10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0.40 0 0.40 1

11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012

0.8 0 0.8 1

12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

0.8 0 0.8 1

52

Page 53: bab 1-3 jadi

Senen periode bulan Januari-Agustus 201213. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

1 0 1 1

14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

1 0 1 1

15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0.6 0 0.6 1

16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

0.6 0 0.6 1

17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

22.3 0 22.3 5

18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

22.3 0 22.3 5

19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

35.8 0 35.8 8

20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012

35.8 0 35.8 8

21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0.3 0 0.3 1

22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

0.3 0 0.3 1

23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

1.2 0 1.2 1

24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

1.2 0 1.2 1

25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan

0.40 0 0.40 1

53

Page 54: bab 1-3 jadi

Januari-Agustus 201226. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan

luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0.40 0 0.40 1

27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

16.47 0 16.47 4

28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

16.47 0 16.47 4

29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

1.05 0 1.05 1

30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

1.05 0 1.05 1

31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

1.8 0 1.8 1

32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012

1.8 0 1.8 1

33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

1.2 0 1.2 1

34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

1.2 0 1.2 1

35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

2.62 0 2.62 1

36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

2.62 0 2.62 1

37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0.08 0 0.08 1

38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0.08 0 0.08 1

39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

1.4 0 1.4 1

54

Page 55: bab 1-3 jadi

Senen periode bulan Januari-Agustus 201240. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung

di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

1.4 0 1.4 1

41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012

0.23 93 93,53 10

42. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

0,23 4 4,23 1

43. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012

0.40 93 93,4 10

44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap angka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012

0.8 96 96,8 10

45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012

0.23 28 28.23 3

46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap air bersih periode bulan Januari-Agustus 2012

0.40 99 99.40 10

2.1.2 Greetes Members

Greetes Members menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena

masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalensi. Semakin besar

selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.

Untuk menentukan score pada greetes member digunakan range. Range

didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score

dari 1 sampai 16 dengan jarak tiap range sebesar 9,99 agar mendapatkan nilai

greetes member yang bervariasi.

55

Page 56: bab 1-3 jadi

Tabel 2.3. Score Greetes Members

Range (%) Score

0-9.9 1

10-19.9 2

20-29,99 3

30-39,99 4

40-49,99 5

50-59,99 6

60-69,99 7

70-79,99 8

80-89,99 9

90-99,99 10

100-109.99 11

Tabel 2.4 Penentuan Score Greetes Members

NoDaftar Masalah

Cakupan (a)

Target (b)

Selisih (c)

[a-b]

Persentasi selisih (c/b)

Score

1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

506 x 7 x 499 (71%) 8

2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

85 x 7 x 78 (11 %) 2

56

Page 57: bab 1-3 jadi

3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

569x 7 x 562 (80%) 9

4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

33x 7 x 26 (3,7%) 1

5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

341 x 7 x 334 (47,7%) 5

6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

75 x 7 x 68 (9,7%) 1

7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

551 x 7 x 544 (77.7%) 8

8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecametan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

134 x 7 x 127 (18%) 2

9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

676 x 7 x 669 (95,5%) 10

57

Page 58: bab 1-3 jadi

10. Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

62 x 7 x 55 7,8% 1

11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012

228 x 7 x 221 31,5% 4

12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

105 x 7 x 98 14 % 2

13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

301 x 7 x 294 42 % 5

14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 x 7 x 0 0 % 1

15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

22 x 7 x 15 2% 1

16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 x 7 x 5 0,7 % 1

58

Page 59: bab 1-3 jadi

17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

690 x 7 x 683 97, 5 % 10

18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

33 x 7 x 26 3,7 % 1

19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

293 x 7 x 286 40,8 % 5

20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012

8 x 7 x 1 0,1 % 1

21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

50 x 7 x 43 6 % 1

22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

2 x 7 x 5 0,7 % 1

23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

383 x 7 x 376 53,7 % 6

59

Page 60: bab 1-3 jadi

24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

87 x 7 x 80 11% 2

25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

169 x 7 x 162 23 % 3

26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

107 x 7 x 100 14 % 2

27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

454 x 7 x 447 63,8 % 7

28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

34 x 7 x 27 3,8 % 1

29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

3 x 7 x 4 0,5 % 1

30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

0 x 7 x 7 1% 1

60

Page 61: bab 1-3 jadi

31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

487 X 7 X 480 68,5 % 7

32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012

126 X 7 X 119 17% 2

33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

88 X 7 X 81 11,7 % 2

34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

0 X 7 X 7 1% 1

35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

155 X 7 X 148 21% 3

36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 X 7 X 5 0,7 % 1

37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0 X 7 X 7 1% 1

61

Page 62: bab 1-3 jadi

38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0 x 7 x 7 1 % 1

39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0 x 7 x 7 1 % 1

40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

0 x 7 x 7 1% 1

41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012

93% 90% 3% 3 % 1

42. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

4% 80% 76% 95% 10

43. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012

93% 80% 13% 16% 2

44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap angaka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012

96% 95% 1% 1% 1

45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan tingkatan

28% 40% 12% 30% 4

62

Page 63: bab 1-3 jadi

posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012

46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap bersih periode bulan Januari-Agustus 2012

99% 85% 14% 16% 2

2.1.3 Expanding Scope

Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan

terhadap sektor lain diluar kesehatan. berapa banyak jumlah penduduk di wilayah

tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan

dengan masalah tersebut.

Jumlah penduduk tertinggi kelurahan Se-Kecamatan Senen adalah 23.603, dan

jumlah penduduk terendah adalah 5.407, dan untuk jumlah penduduk Se-Kecamatan

Senen adalah 93.062, dengan ini maka scoring penilaian didasarkan atas jumlah

penduduk pada interval-interval tertentu. Jarak antar interval adalah 10.000

penduduk.

Untuk keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 10 karena masalah pada suatu

program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak sektor lainnya

yang berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor lain

diberikan nilai 5.

Tabel 2.5 Penentuan Nilai Jumlah Penduduk

Nilai Jumlah Penduduk

1 10.000-20.000

2 20.001-30.000

3 30.001-40.000

4 40.001-50.000

5 50.001-60.000

6 60.001-70.000

7 70.001-80.000

63

Page 64: bab 1-3 jadi

8 80.001-90.000

9 90.001-100.000

10 100.001-110.000

11 110.001-120.000

12 120.001-130.000

13 130.001-140.000

14 140.001-150.000

15 150.001-160.000

Tabel 2.6 Penentuan Nilai Lintas Sektor

Nilai Lintas Sektor5 Tidak ada keterpaduan lintas sektor

10 Ada keterpaduan lintas sektor

Tabel 2.7 Penentuan Score Expanding Scope

No Daftar MasalahJumlah

PendudukLintas Sektor

Jumlah

1.

Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

2.

Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

3.

Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

12 10 22

4.

Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

12 10 22

5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas

12 10 22

64

Page 65: bab 1-3 jadi

Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

6.

Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

7.

Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

8.

Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

9.

Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

10.

Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

11.

Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012

12 10 22

12.

Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

13.

Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

14.

Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

15.

Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas

12 10 22

65

Page 66: bab 1-3 jadi

Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

17.

Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

18.

Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

19.

Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

20.

Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012

12 10 22

21.

Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

22.

Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

23.

Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

24.

Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

25.

Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode

12 10 22

66

Page 67: bab 1-3 jadi

bulan Januari-Agustus 201227. Frekuensi penyuluhan TBC dalam

gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

32. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012

12 10 22

33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

12 10 22

34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

12 10 22

35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

12 10 22

36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah

12 10 22

67

Page 68: bab 1-3 jadi

Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

41. Efektifitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012

12 10 22

42. Efektifitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

43. Efektifitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

44. Efektifitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap angaka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

45. Efektifitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

46. Efektifitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap air bersih periode bulan Januari-Agustus 2012

12 10 22

68

Page 69: bab 1-3 jadi

2.1.4 Feasibility

Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin

suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria kualitatif,

oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria

ini menjadi obyektif.

Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat

diselesaikan meliputi :

1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin

banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan

suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan

penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap

jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing – masing

wilayah Puskesmas.

Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap Puskesmas terhadap jumlah

penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :

Tabel 2.8 Scoring interval perbandingan petugas promkes dengan jumlah

penduduk pada Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2012

Interval Perbandingan Score

0-500 1

501-1000 2

1001-1500 3

1501-2000 4

2001-2500 5

2501-3000 6

3001-3500 7

3501-4000 869

Page 70: bab 1-3 jadi

4001-4500 9

4501-5000 10

Tabel 2.9 Scoring rasio petugas promkes dengan Jumlah Penduduk pada Puskesmas

Kecamatan Sawah Besar Tahun 2012

No. PuskesmasPetugas Promosi

KesehatanJumlah

PendudukPerbandingan Score

1. Kecamatan Senen 39 128.000 1: 3282 7

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan

untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan

kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan

berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang

dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Kategori fasilitas digolongkan

menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan

ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama

sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada

masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila

tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak

pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol.

Tabel 2.10 Scoring ketersediaan fasilitas terhadap kegiatan program promkes

pada puskesmas di wilayah Kecamatan Senen periode Januari – Agustus 2012

Kategori Ketersediaan ScoreTempat Tidak ada 0

Ada tetapi kurang 1Ada dan cukup 2

Alat Tidak ada 0Ada tetapi kurang 1

Ada dan cukup 2

70

Page 71: bab 1-3 jadi

3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan

puskesmas penilaian dibagi dua yaitu “cukup” dan “kurang”. Penilaian

berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala Puskesmas

tekait.

Tabel 2.11 Scoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan promkes pada

puskesmas di wilayah Kecamatan Senen periode Januari – Agustus 2012

Dana Score

Cukup 2

Kurang 1

Tabel 2.12 Penentuan score feasibility program promkes pada puskesmas se-

Kecamatan Senen Periode Januari – Agustus 2012

No. Daftar Masalah SDMFasilitas

Dana JumlahAlat Tempat

1. Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

7 2 2 2 13

2. Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 2 13

3. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

7 2 2 2 13

4. Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

7 2 1 2 12

71

Page 72: bab 1-3 jadi

5. Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

7 1 1 2 11

6. Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan 7Januari-Agustus 2012

7 2 1 2 12

7. Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 2 13

8. Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecametan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 2 13

9. Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 1 2 11

10.Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 0 1 9

11. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari- Agustus 2012

7 1 2 2 12

12. Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 1 1 10

13. Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 1 10

14. Frekuensi penyuluhan AIDS luar 7 2 1 1 1172

Page 73: bab 1-3 jadi

gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

15. Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 1 1 10

16. Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 0 1 1 9

17. Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 1 1 1 10

18. Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 0 2 1 10

19. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 1 12

20. Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustusi 2012

7 2 2 1 12

21. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 0 0 1 8

22. Frekuensi penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

7 0 0 0 7

23. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di

7 2 2 2 13

73

Page 74: bab 1-3 jadi

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

24. Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 1 12

25. Frekuensi penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 1 12

26. Frekuensi penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 1 1 11

27. Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 2 13

28. Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 1 0 1 9

29. Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 0 2 11

30. Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 0 0 1 8

31. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode Bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 2 13

32 Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di

7 2 1 1 11

74

Page 75: bab 1-3 jadi

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari- Agustus 2012

33. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari - Agustus 2012

7 2 2 1 12

34. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen bulan Januari- Agustus 2012

7 0 0 1 8

35. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senin periode bulan Januari- Agustus 2012

7 1 1 1 10

36. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 0 1 9

37. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 0 0 1 8

38. Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 0 0 1 8

75

Page 76: bab 1-3 jadi

39. Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 1 1 11

40. Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 2 1 11

41. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari- Agustus 2012

7 1 0 1 9

42. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

7 2 2 1 11

43. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 2 1 11

44. Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap angka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 2 2 12

45. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan

7 1 2 1 11

76

Page 77: bab 1-3 jadi

posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012

46. Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap air bersih periode bulan Januari-Agustus 2012

7 1 1 1 10

Score feasibility tertinggi pada program promosi kesehatan periode Januari –

Agustus 2012 terdapat pada Penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan KB dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen, Penyuluhan Imunisasi dalam dan luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan Penyakit Degeratif dalam gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen, Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen yaitu sebesar 13.

2.1.5 Policy

Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu

masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah

tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah

adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta

apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.

Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling

mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak

memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor

untuk Penyuluhan diberikan 1. Sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai

5. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih luas

dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah kesehatan

tersebut di media elektronik diberikan nilai 10.

77

Page 78: bab 1-3 jadi

Tabel 2.15 Scoring rasio kebijakan pemerintah terhadap program

promkes di wilayah Kecamatan Senen periode

Januari-Agustus Tahun 2012

Parameter Score

Tidak ada kebijakan 0

Ada kebijakan 1

Tabel 2.16 Scoring media promosi terhadap program promkes pada

Puskesmas di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agustus Tahun 2012

Parameter Score

Penyuluhan 1

Media cetak ( Poster, Majalah,

Koran)

5

Media Elektronik ( TV, Radio,

Internet)

8

Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas

di wilayah Kecamatan Senen periode

Januari-Agustus Tahun 2012

No Masalah Kebijakan

Pemerintah

Penyuluhan Media

Cetak

Media

elektronik

Jumlah

1. Penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 8 10

2. Penyuluhan KIA luar 1 1 0 8 10

78

Page 79: bab 1-3 jadi

gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

3. Penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 8 10

4. Penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 8 10

5. Penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

6. Penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 8 10

7. Penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen periode bulan Januari-Agustus 2012.

1 1 0 5 7

8. Penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen.

1 1 0 8 10

9. Penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas

di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agutus Tahun 2012

No Masalah Kebijakan

Pemerintah

Penyuluhan Media

Cetak

Media

elektronik

Jumlah

79

Page 80: bab 1-3 jadi

10.

Penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 0 2

11.

Penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 5 8 15

12.

Penyuluhan Demam Berdarah Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 5 0 7

13.

Penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 5 8 15

14.

Penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 5 8 15

15.

Penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 0 2

16.

Penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

17.

Penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 0 2

18.

Penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 0 2

Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas

di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agutus Tahun 2012

80

Page 81: bab 1-3 jadi

No Masalah Kebijakan

Pemerintah

Penyuluhan Media

Cetak

Media

elektronik

Jumlah

19.

Penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

20.

Penyuluhan Rokok dan Narkotik / Obat luar gedung di wilayah Puskesmas Senen.

1 1 0 0 2

21.

Penyuluhan Keganasan/Kanker dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

22.

Penyuluhan Keganasan/Kanker luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan periode bulan Januari-Agustus 2012

1 1 0 5 7

23.

Penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 2

24.

Penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

25.

Penyuluhan Air dan Kesehatan Lingkungan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

26.

Penyuluhan Air dan Lingkungan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

81

Page 82: bab 1-3 jadi

Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas

di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agutus Tahun 2012

No Masalah Kebijakan

Pemerintah

Penyuluhan Media

Cetak

Media

elektronik

Jumlah

27.Penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

28.

Penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

29.

Penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 5 0 7

30.

Penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

31.

Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

32.

Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

33.

Penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

34. Penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di

1 1 0 5 7

82

Page 83: bab 1-3 jadi

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

35.

Penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas

di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agutus Tahun 2012

No Masalah Kebijakan

Pemerintah

Penyuluhan Media

Cetak

Media

elektronik

Jumlah

36.

Penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 0 2

37.

Penyuluhan Kesehatan Kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 0 2

38.

Penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamtan Senen.

1 1 0 0 2

39.

Penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

40.

Penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

41.

Penyuluhan KIA terhadap Linakess dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen.

1 1 0 5 7

83

Page 84: bab 1-3 jadi

42.

Penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap ASI ekslusif.

1 1 5 8 15

43.

Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap Jamban Sehat.

1 1 0 5 7

Tabel 2.17 Penentuan Scoring Policy program promkes pada Puskesmas

di wilayah Kecamatan Senen

periode Januari-Agutus Tahun 2012

No Masalah Kebijakan

Pemerintah

Penyuluhan Media

Cetak

Media

elektronik

Jumlah

44.

Penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan terhadap angka bebas jentik.

1 1 5 8 15

45.

Penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri.

1 1 5 8 15

46.

Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan air bersih.

1 1 0 8 10

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari – Agustus Tahun 2012

84

Page 85: bab 1-3 jadi

No. Kriteria Bobot

MS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5

2. Greetes Member 4 8 32 2 8 9 28 1 4 5 20

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 13 26 13 26 13 26 12 24 11 22

5. Policy 1 10 10 10 10 10 10 10 10 7 7

Jumlah 54 139 48 91 55 135 46 109 46 120

MS1 Frekuensi penyuluhan KIA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 506 kali, lebih dari

target tujuh kali.

MS2 Frekuensi penyuluhan KIA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 85 kali, lebih dari

target tujuh kali.

MS3 Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana dalam gedung di wilayah

Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 569 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS4 Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS5 Frekuensi penyuluhan Gizi dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen

Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 341 kali, lebih dari target tujuh

kali.

85

Page 86: bab 1-3 jadi

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-6 MS-7 MS-8 MS-9 MS-10

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5

2. Greetes Member 4 1 4 8 32 2 8 10 40 1 4

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 12 24 13 26 13 26 11 22 9 18

5. Policy 1 10 10 7 7 10 10 7 7 2 2

Jumlah 46 109 51 136 48 115 51 140 35 95

MS6 Frekuensi penyuluhan Gizi luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 75 kali, lebih dari target

tujuh kali.

MS7 Frekuensi penyuluhan Imunisasi dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 551 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS8 Frekuensi penyuluhan Imunisasi luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 134 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS9 Frekuensi penyuluhan Diare dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 676 kali, lebih dari

target tujuh kali.

MS10 Frekuensi penyuluhan Diare luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 62 kali, lebih dari target

tujuh kali.

86

Page 87: bab 1-3 jadi

Tabel Penentuan 2.18 Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari - Agustus 2012

No. Kriteria Bobot

MS-11 MS-12 MS-13 MS-14 MS-15

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5

2. Greetes Member 4 4 16 2 8 5 20 1 4 1 4

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 12 24 10 20 10 20 11 22 10 20

5. Policy 1 2 15 2 7 15 15 15 15 2 2

Jumlah 41 126 37 106 53 126 50 112 36 97

MS11 Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 228 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS12 Frekuensi penyuluhan Demam Berdarah luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 105 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS13 Frekuensi penyuluhan AIDS dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 301 kali, lebih dari

target tujuh kali.

MS14 Frekuensi penyuluhan AIDS luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tujuh kali, lebih dari

target tujuh kali.

MS15 Frekuensi penyuluhan Hepatitis dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 22 kali,

lebih dari target tujuh kali.

87

Page 88: bab 1-3 jadi

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari - Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-16 MS-17 MS-18 MS-19 MS-20

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 5 25 5 25 8 40 8 40

2. Greetes Member 4 1 4 10 40 1 4 5 20 1 4

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 9 18 10 20 10 20 12 24 12 24

5. Policy 1 7 7 2 2 2 2 7 7 2 2

Jumlah 40 100 49 153 40 117 54 157 45 136

MS16 Frekuensi penyuluhan Hepatitis luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen

Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali, lebih dari target tujuh

kali.

MS17 Frekuensi penyuluhan ISPA dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 690 kali, lebih dari

target tujuh kali.

MS18 Frekuensi penyuluhan ISPA luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 33 kali, lebih dari target

tujuh kali.

MS19 Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya dalam gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

sebanyak 293 kali, lebih dari target tujuh kali.

MS20 Frekuensi penyuluhan Rokok dan Narkotik/Obat berbahaya luar gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012

sebanyak delapan kali, lebih dari target tujuh kali.

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA 88

Page 89: bab 1-3 jadi

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari - Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-21 MS-22 MS-23 MS-24 MS-25

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5

2. Greetes Member 4 1 4 1 4 6 24 2 8 3 12

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 8 16 7 14 13 26 12 24 12 24

5. Policy 1 7 7 7 7 2 2 7 7 7 7

Jumlah 39 98 38 96 44 123 44 110 45 114

MS21 Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

50 kali, lebih dari target tujuh kali.

MS22 Frekuensi penyuluhan Keganasan / kanker luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak dua kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS23 Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

383 kali, lebih dari target tujuh kali.

MS24 Frekuensi penyuluhan Penyakit Degeneratif luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

87 kali, lebih dari target tujuh kali.

MS25 Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan lingkungan dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

168 kali, lebih dari target tujuh kali.

89

Page 90: bab 1-3 jadi

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari - Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-26 MS-27 MS-28 MS-29 MS-30

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 4 20 4 20 1 5 1 5

2. Greetes Member 4 2 8 7 28 1 4 1 4 1 4

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 11 22 13 26 9 18 11 22 8 16

5. Policy 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Jumlah 43 108 53 147 43 115 42 104 39 98

MS26 Frekuensi penyuluhan Air dan kesehatan Lingkungan luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

107 kali, lebih dari target tujuh kali.

MS27 Frekuensi penyuluhan TBC dalam gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 454 kali, lebih dari

target tujuh kali.

MS28 Frekuensi penyuluhan TBC luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan

Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 34 kali, lebih dari target

tujuh kali.

MS29 Frekuensi penyuluhan Kusta/ Franbosia dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak tiga kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS30 Frekuensi penyuluhan Kusta/Franbosia luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih

dari target tujuh kali.

90

Page 91: bab 1-3 jadi

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari - Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-31 MS-32 MS-33 MS-34 MS-35

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5

2. Greetes Member 4 7 28 2 8 2 8 1 4 3 12

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 13 26 11 22 12 24 8 16 10 20

5. Policy 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

Jumlah 50 132 43 108 44 111 39 98 43 110

MS31 Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut dalam gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

487 kali, lebih dari target tujuh kali.

MS32 Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak

126 kali, lebih dari target tujuh kali.

MS33 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 88 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS34 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Mata luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih

dari target tujuh kali.

MS35 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 155 kali,

lebih dari target tujuh kali.

91

Page 92: bab 1-3 jadi

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari - Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-36 MS-37 MS-38 MS-39 MS-40

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5

2. Greetes Member 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 9 18 8 16 8 16 11 22 11 22

5. Policy 1 2 2 2 2 2 2 7 7 7 7

Jumlah 35 95 34 93 34 93 42 104 42 104

MS36 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Jiwa luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 12 kali,

lebih dari target tujuh kali.

MS37 Frekuensi penyuluhan Kesehatan kerja dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih

dari target tujuh kali.

MS38 Frekuensi penyuluhan Kesehatan Kerja luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih

dari target tujuh kali.

MS39 Frekuensi penyuluhan Kecacingan dalam gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih

dari target tujuh kali.

MS40 Frekuensi penyuluhan Kecacingan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen Periode Bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak nol, lebih

dari target tujuh kali.

92

Page 93: bab 1-3 jadi

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari – Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-41 MS-42 MS-43 MS-44 MS-45

N BN N BN N BN N BN N BN

1. Emergency 5 10 50 1 10 10 50 10 50 3 15

2. Greetes Member 4 1 4 10 40 2 8 1 4 4 32

3. Expanding Scope 3 22 66 22 66 22 66 22 66 22 66

4. Feasibility 2 9 18 11 22 11 22 12 24 11 22

5. Policy 1 7 7 15 15 7 7 7 15 15 15

Jumlah 49 145 60 153 52 153 52 153 55 150

MS41 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan Luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap banyaknya Linakes periode bulan Januari-

Agustus 2012 sebanyak 93%, lebih dari target 90 %.

MS42 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

sebanyak 4%, kurang dari target 80 %.

MS43 Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap dengan Jamban Sehat periode

bulan Januari-Agustus 2012 sebanyak 93%, lebih dari target 80 %.

MS44 Efektivitas penyuluhan DBD dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamtan Senen terhadap angka bebas jentik periode bulan Januari-Agustus

2012 sebanyak 96%, lebih dari target 85 %.

93

Page 94: bab 1-3 jadi

MS45 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan

Januari-Agustus 2012 sebanyak 28%, kurang dari target 40 %.

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Promkes Menurut Metode MCUA

pada Puskesmas Kecamatan Senen

Periode Januari – Agustus Tahun 2012

No. Kriteria Bobot

MS-46

N BN

1. Emergency 5 10 50

2. Greetes Member 4 2 8

3. Expanding Scope 3 22 66

4. Feasibility 2 10 20

5. Policy 1 10 10

Jumlah 59 134

MS46 Efektivitas penyuluhan Kesehatan Lingkungan dalam dan luar gedung di

wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap air bersih periode bulan

Januari-Agustus 2012 sebanyak 99%, Lebih 85 %.

2.2 Menentukan Penyebab Masalah

Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya

ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang

ada terlebih dahulu. Pada tahap telah dicoba mencari apa yang menjadi akar

permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini digunakan

diagram sebab akibat yang disebut juga diagram tulang ikan (fishbone

diagram/ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data 94

Page 95: bab 1-3 jadi

yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.

Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input, yaitu sumber

daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah :

1. Man : sumber daya manusia

2. Money : dana

2. Material : sarana

3. Method : cara

Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses akan diubah input menjadi

output. Pada proses terdiri dari :

1. Planning (perencanaan) : sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan

tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk

mencapainya.

2. Organizing (pengorganisasian) : rangkaian kegiatan manajemen untuk

menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan

memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Actuating (pelaksana) : proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu

bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan

keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.

4. Controlling (monitoring) : proses untuk mengamati secara terus—menerus

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan

mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

Masalah prioritas untuk program promkes pada puskesmas di wilayah senen

yang akan ditetapkan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone diagram

adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

sebanyak 4%, kurang dari target 80 % dengan final score 153 (MS 42).

2. Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas

Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-

95

Page 96: bab 1-3 jadi

Agustus 2012 sebanyak 28%, kurang dari target 40 % dengan final score 150

(MS 45).

2.3 Mencari Penyebab Masalah Yang Dominan

Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari

enam prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau

lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan

data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar

penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling

dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang

apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang

lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan

dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup.

Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program promkes pada

puskesmas di wilayah Kecamatan Senen.

2.3.1 Efektivitas Penyuluhan KIA Dalam dan Luar Gedung di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI Ekslusif Periode Bulan Jan-

uari-Agustus 2012

Berdasarkan data yang ditemukan Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar

gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap ASI ekslusif periode bulan

Januari-Agustus 2012 sebanyak 4%, kurang dari target 80 % dengan final score 153

(MS 42).

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

1. Petugas penyuluhan tidak terkoordinir dengan kepala bagian promkes. (Man).

2. Kurangnya alokasi dana terhadap ASI eksklusif di bidang promkes. (Money)

3. Penyediaan alat dari pemerintah tidak merata untuk setiap puskesmas.

(Material).

96

Page 97: bab 1-3 jadi

4. Kurangnya pengetahuan petugas terhadap perkembangan informasi tentang ASI

eksklusif. (Methods).

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

1. Rapat koordinasi masih kurang dilakukan. (Planning).

2. Petugas kurang mengerti tentang peran dan tanggung jawab terhadap tugas

yang

diberikan. (Organizing).

3. Tidak adanya sanksi yang tegas pada petugas. (Actuating).

4. Evaluasi program jarang dilakukan (Controlling).

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah:

1. Kebiasaan turun-menurun masyarakat setempat. (Environment ).

Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan dua akar

penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi

langsung juga pemahaman yang cukup. Dua akar penyebab masalah yang paling

dominan tersebut adalah :

1. Petugas penyuluhan tidak berkoordinasi dengan kepala bagian promkes.

2. Petugas kurang mengerti tentang peran dan tanggung jawab

terhadap tugas yang diberikan.

2.3.2 Efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar gedung di wilayah

Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu mandiri

periode bulan Januari-Agustus 2012

Berdasarkan data yang ditemukan efektivitas penyuluhan KIA dalam dan luar

gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen terhadap tingkatan posyandu

mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012 (MS 45).

97

Page 98: bab 1-3 jadi

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

1. Karena banyaknya tugas penyuluhan kesehatan di puskesmas (Man).

2. Tidak ada biaya swadaya setempat untuk penyuluhan KIA di posyandu mandiri.

(Money)

3. Kurangmya alokasi dana swadaya masyarakat untuk memnyediakan sarana di

posyandu mandiri. (Material).

4. Kurangnya pengetahuan petugas posyandu dalam penyampaian penyuluhan.

(Methods).

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

1. Kurangnya koordinasi puskesmas dengan

masyarakat. (Planning).

2. Masyarakat kurang dilibatkan untuk

memaksimalkan penyuluhan. (Organizing)

3. Tidak adanya batasan dan kejelasan dari

program yang ada. (Actuating).

4. Evaluasi program jarang dilakukan.

(Controlling)

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment) adalah:

1. Kurangnya komunikasi dan informasi

dengan masyarakat setempat (Environment ).

Dari sembilan akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar

penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi

langsung juga pemahaman yang cukup. Kedua akar penyebab masalah yang paling

dominan tersebut adalah:

1. Tidak adanya batasan dan

kejelasan dari program yang ada

2. Kurangnya pengetahuan petugas

98

Page 99: bab 1-3 jadi

posyandu dalam penyampaian penyuluhan.

BAB III

MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH

3.1 Menetapkan Alternatif Cara Pemecahan Masalah

Setelah menentukan penyebab masalah yang paling dominan, untuk

mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling

dominan tersebut maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah. Penetapan

alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple

Criteria Utility Assessment ), yaitu dengan memberikan skoring 1 – 3 pada bobot

berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok. Parameter

diletakkan pada baris, sedangkan alternatif diletakkan pada kolom. Selanjutnya

kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga hasil yang

didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria dengan skor dari setiap

alternatif masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap kriteria berdasarkan

masing – masing alternatif masalah tersebut.

Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah :

1. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna.

Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling mungkin

diselesaikan dengan sempurna dan nilai 1 adalah masalah yang paling sulit

diselesaikan.

2. Mudah dilaksanakan.

Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 merupakan masalah yang paling mudah

dilaksanakan dengan sempurna dan nilai 1 adalah masalah yang paling sulit

dilaksanakan.

99

Page 100: bab 1-3 jadi

3. Murah biayanya.

Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 adalah masalah yang paling murah biaya

pelaksanaannya dan nilai 1 adalah masalah yang paling mahal pelaksanaannya.

4. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.

Diberi nilai 1 – 3, di mana nilai 3 adalah masalah yang paling dapat

diselesaikan dengan cepat dan nilai 1 merupakan masalah yang memerlukan

waktu paling lama dalam penyelesaiannya.

3.1.1 Alternatif Pemecahan Masalah Frekuensi penyuluhan gizi dalam dan

luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan

dengan ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

Dari dua akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan

alternatif masalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Frekuensi penyuluhan KIA

dalam dan luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan

dengan ASI ekslusif periode bulan Januari-Agustus 2012

No Parameter Bobot AL – 1 AL – 2

N BN N BN

1 Mudah dilaksanakan 4 3 12 3 12

2 Murah biayanya 3 3 9 2 6

3 Waktu penerapannya sampai masalah

terpecahkan tidak terlalu lama

2 1 2 1 2

4 Dapat menyelesaikan dengan sempurna 1 1 1 1 1

Jumlah 24 21

Keterangan :

AL – 1 : Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang diprioritaskan untuk 100

Page 101: bab 1-3 jadi

program   promkes.

AL – 2 : Puskesmas mengajukan proposal kembali untuk memohon

pengeluaran dana dari pemerintah guna program penyuluhan.

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan

metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. petugas penyuluhan tidak berkoordinisasi dengan kepala bagian promkes

2. petugas kurang mengerti tentang peran dan tanggung jawab terhadap tugas

yang diberikan.

3.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah Frekuensi penyuluhan KIA dalam dan

luar gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan

dengan tingkatan posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012

Dari tiga akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan

alternatif masalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah penyuluhan KIA dalam dan luar

gedung di wilayah Puskesmas Kecamatan Senen di bandingkan dengan tingkatan

posyandu mandiri periode bulan Januari-Agustus 2012

No Parameter Bobot AL – 1 AL – 2 AL – 3

N BN N BN N B

N

1 Mudah dilaksanakan 4 3 12 2 8 1 4

2 Murah biayanya 3 2 6 2 6 1 3

3 Waktu penerapannya sampai masalah

terpecahkan tidak terlalu lama

2 1 2 1 2 2 4

4 Dapat menyelesaikan dengan

sempurna

1 1 1 2 1 1 1

Jumlah 21 17 12

101

Page 102: bab 1-3 jadi

Keterangan :

AL–1: Puskesmas mengajukan proposal kembali untuk memohon

pengeluaran dana dari pemerintah guna program penyuluhan.

AL–2: Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang diprioritaskan untuk

program promkes.

AL– 3: Puskesmas membagi salah satu ruangan yang ada untuk kegiatan

penyuluhan di dalam gedung.

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan

metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Tidak adanya batasan dan kejelasan dari program yang ada.

2. Kurangnya pengetahuan petugas posyandu dalam penyampaian

penyuluhan.

102