b. indonesia - kd 6.2 memerankan tokoh pementasan drama

27
Memerankan Tokoh Dalam Pementasan Drama

Upload: danny-viperenz

Post on 20-Jun-2015

32.728 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

Memerankan Tokoh Dalam Pementasan Drama

Page 2: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

Standar Kompetensi: Memerankan tokoh

dalam pementasan drama

Kompetensi Dasar:

1. Menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik

pementasan

2. mengekspresikan perilaku dan dialog tokoh protagonis dan

atau antagonis

Page 3: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

MEMERANKAN DRAMA

Memerankan drama berarti mengaktualisasikan segala hal yang terdapat di dalam naskah drama ke dalam lakon drama di atas pentas. Aktivitas yang menonjol dalam memerankan drama ialah dialog antartokoh, monolog, ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan perpindahan letak pemain.

Page 4: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

Pada saat melakukan dialog ataupun monolog, aspek-aspek suprasegmental (Lafal, intonasi, nada atau tekanan dan mimik) mempunyai peranan sangat penting. Lafal yang jelas, intonasi yang tepat, dan nada atau tekanan yang mendukung penyampaian isi/pesan

Page 5: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

1. Membaca dan Memahami Teks Drama

Sebelum memerankan drama, kegiatan awal yang perlu kita lakukan ialah membaca dan memahami teks drama.Teks drama adalah karangan atau tulisan yang berisi nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan, latar panggung yang dibutuhkan, dan pelengkap lainnya (Kontum, lighting, dan musik pengiring). Dalam teks drama, yang diutamakan ialah tingkah laku (acting) dan dialog (percakapan antartokoh) sehingga penonton memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kegiatan membaca teks drama dilakukan sampai dikuasainya naskah drama yang akan diperankan

Page 6: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

2. Menghayati Watak Tokoh yang akan Diperankan

Melalui menghayati yang sungguh-sungguh, kamu dapat memerankan tokoh tertentu dengan baik. Watak seorang tokoh dapat diekspresikan melalui cara sang tokoh memikirkan dan merasakan, bertutur kata, dan bertingkah laku, seperti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Artinya, watak seorang tokoh bisa dihayati mulai dari cara sang tokoh memikirkan dan merasakan sesuatu, cara tokoh bertutur kata dengan tokoh lainnya, dan cara tokoh bertingkah laku.

Page 7: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

A. Menganalisis Pementasan Drama

Dalam mementaskan drama ada beberapa langkah-langkah yang dapat Anda ikuti, yaitu sebagai berikut: 1. Menyusun naskah atau memilih naskah drama yang sudah ada 2. Membedah naskah yang akan dipentaskan secara bersama-sama 3. Membaca keseluruhan naskah (reading) untuk mengenal masing-masing peran 4. Melakukan pemilihan peran (casting) sesuai kemampuan pemain 5. Mendalami peran yang akan dimainkan, antara lain dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

Page 8: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

a. Penjiwaan terhadap karakter tokoh yang

dimainkan

b. Ekspresi yang digunakan harus sesuai

c. Gerak-gerik harus tepat

d. Lafal harus jelas

e. Intonasi tepat

f. Memerhatikan volume suara

Page 9: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

6. Sutradara mengatur teknik pentas (blocking)

dengan cara mengarahkan dan mengatur pemain

7. Menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog

sampai pengaturan pementasan (running)

8. Latihan terakhir sebelum pentas (gladi resik)

9. Pelaksanaan pementasan dengan didukung:

Page 10: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

a. Tata Rias Tata rias dapat membantu pemain untuk membuat perubahan wajah sesuai dengan karakter yang dimau. Misalnya mengubah pemain yang masih muda menjadi nenek-nenek. b. Kostum Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain dalam memerankan karakter yang diinginkan. Contoh: Tokoh pengemis didukung dengan kostum compang-camping, lusuh, dan kotor.

Page 11: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

c. Tata Panggung Tata panggung atau dekorasi mendukung latar cerita yang ingin ditampilkan. Pada teknik tata panggung untuk mendukung latar/setting cerita biasanya juga ditopang dengan seni tata lampu (lighting) d. Tata Bunyi Tata bunyi biasanya membantu menggambarkan situasi yang terjadi dalam pementasan drama. Misalnya terdengar bunyi deburan ombak bearti suasananya sunyi dan sejuk di tepi pantai.

Page 12: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

B. Mengekspresikan Perilaku dan Dialog Tokoh protagonis , dan

antagonis atau tirtagonis

• Protagonis adalah peran utama yang merupakan pusat atau sentral cerita

• Antagonis adalah peran lawan , sebagai musuh atau penghalang tokoh protagonis yang menyebabkan timbulnya konflik

• Tirtagonis adalah peran penengah , bertugas menjadi polerasi , pendamai / pengantar protagonis dan antagonis

Page 13: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

Untuk dapat mengekspresikan watak tokoh yang diperankan, seorang aktor membutuhkan alat ekspresi. Selain dialog, alat ekspresi lain yang dapat digunakan adalah lafal, intonasi, nada/tekanan, dan mimik/gerak-gerik. 1. Lafal Lafal adalah cara pengucapan bunyi bahasa, baik yang berupa kata, kelompok kata, maupun kalimat. Melalui lafal pemain drama dapat menyampaikan pesan. Untuk itu pemain harus mampu menjaga pelafalannya

Page 14: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

2. Intonasi Intonasi adalah musik kalimat, yaitu ketepatan penyajian tingi rendahnya suara nada. Intonasi membantu mengungkapkan ekspresi kejiwaan. Misalnya: Untuk ekspresi marah maka intonasi suara meninggi. 3. Nada/Tekanan Nada/tekanan adalah keras lemahnya pengucapan kata/kalimat. Penggunaan tekanan dimaksudkan untuk mementingkan bagian yang diberi tekanan.

Page 15: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

Cara penggunaan nada, adalah sebagai berikut: a. Tekanan keras diberikan pada bagian yang dipentingkan, yaitu dengan diucapkan lebih keras, sekaligus lebih pelan. b. Tekanan lemah dipentingkan pada bagian yang tidak dipentingkan, yaitu dengan pengucapan biasa atau lebih lemah dan kecepatannya biasa.

Page 16: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

Teknik Bermain Drama

Teknik bermain (akting) merupakan unsur penting dalam seni peran. Berikut ini hal-hal yang sangat mendasar berkaitan dengan teknik bermain drama.

1. Teknik Muncul Teknik muncul adalah cara seorang pemain tampil pertama

kali ke pentas yaitu saat masuk ke panggung telah ada tokoh lain, atau ia masuk bersama tokoh lain. Tentu, setelah muncul, pemain harus menyesuaikan diri dengan suasana perasaan adegan yang sudah tercipta di atas pentas. Kehadiran seorang tokoh harus mendukung perkembangan alur, suasana, dan perwatakan yang sudah tercipta atau dibangun.

Page 17: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

2. Teknik Memberi Isi Kalimat ”Engkau harus pergi!” mempunyai banyak nuansa. Ucapan tulus mengungkap keikhlasan atau simpati, sedangkan ucapan kejengkelan atau kemarahan tentu bernada lain. Nuansa tercipta melalui tekanan ucapan yang telah dijelaskan di muka (tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo). 3. Teknik Pengembangan Teknik pengembangan berkait dengan daya kreativitas pemeran, sutradara, dan bagian estetis. Dengan pengembangan, sebuah naskah akan menjadi tontonan memikat. Bagi pemain, pengembangan dapat ditempuh dengan beberapa cara, diantaranya

Page 18: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

1.Pengucapan

Pengembangan pengucapan dapat ditempuh dengan menaikkan – menurunkan volume dan nada. Dengan demikian setiap kata, frase, atau kalimat dalam dialog diucapkan dengan penuh kesadaran. Artinya, setiap pemain sadar kapan harus mengucap dengan keras-cepat-tinggi atau lembut-lambat-rendah. 2.Gesture

Pengembangan gesture dapat dicapai dengan lima cara. Setiap cara, tentu saja, tidak dapat dipisah-pisahkan sebab saling melengkapi dan menyempurnakan. (1) Menaikkan posisi tubuh Menaikkan posisi tubuh berarti ada gerakan baik dari menunduk-menengadah, tangan terkulai menjadi teracung, berbaring-duduk-berdiri, atau berdiri di lantai-kursi-meja. (2) Berpaling Berpaling mempunyai arti yang spesifik dalam pengembangan dialog: tubuh atau kepala. Perhatikan dialog berikut ini dan tentukan pada bagian mana kita harus berpaling. ”Aku iri denganmu. Kadang-kadang aku berpikir untuk keluar saja, lalu buka bengkel juga. Tidak ada hierarki. Tidak ada rapat-rapat panjang.”

Page 19: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

3) Berpindah tempat Berpindah tempat dapat terjadi dari kiri-kanan, depan-belakang, bawah-atas. Tentu, harus ada alasan yang kuat mengapa harus berpindah (4) Gerakan Gerakan anggota tubuh: melambai, ,mengembangkan jari-jari, mengepal, menghentakkan kaki, atau gerakan lain seturut dengan luapan emosi. Ada tiga kategori melakukan gerakan: a) gerakan dilakukan bersamaan dengan pengucapan kata, b) gerakan dilakukan sebelum kata diucapkan, c) gerakan dilakukan sesudah kata diucapkan. (5) Mimik Perubahan wajah atau mimik mencerminkan perkembangan emosi. Tanpa penghayatan dan penjiwaan tidak mungkinlah timbul dorongan dari dalam atau perasaan-perasaan. Justru perasaan inilah yang mendasari raut wajah.

Page 20: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

4. Menciptakan Peran Tentu saja untuk menciptakan peran, pemain harus sadar bahwa ia sedang ”memerankan sebagai……..” Artinya, seluruh sifat, watak, emosi, pemikiran yang dihadirkan adalah sifat, watak, emosi, dan pemikiran ”tokoh yang diperankan”. Dengan demikian, seorang pemain harus berkemampuan menciptakan peran dalam sebuah pertunjukan. Hal-hal berikut dapat membantu untuk menciptakan peran: 1.kumpulkan tindakan-tindakan pokok yang harus dilakukan oleh pemeran dalam pementasan 2.kumpulkan sifat-sifat tokoh, termasuk sifat yang paling menonjol 3.carilah ucapan atau dialog tokoh yang memperkuat karakternya 4.ciptakan gerakan mimik atau gesture yang mampu mengekspresikan watak tokoh 5.ciptakan intonasi yang sesuai dengan karakter tokoh 6.rancanglah garis permainan tokoh untuk mlihat perubahan dan perkembangan karakter tokoh 7. ciptakan blocking dan internalisasi dalam diri sehingga yang berperilaku adalah tokoh yang diperankan

Page 21: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

CONTOH SOAL

Perhatikan dialog drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

Ida : "Akhir-akhir ini banyak pekerja yang sakit, supaya tidak mengganggu kerja datanglah sore-sore."

Ny. Ardi: "Tetapi engkau sendiri tampak tak begitu sehat, jangan memaksakan diri."

Ida : (Cepat) "Ah, akus ehat, tidak apa-apa, Bu!

Page 22: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

1. Karakter Ny. Ardi dalam dialog di atas adalah .... a. angkuh b. egois c. baik dan bijaksana d. lemah e. lemah dan ramah 2. Bagian yang ditulis dalam kurung dalam drama tersebut adalah .... a. petunjuk lain b. prolog c. epilog d. monolog e. dialog

Page 23: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

3. Perhatikan cuplikan drama berikut :

Herman : Heh, cari barang rongsokan, ya !

Yanti : (terkejut) Ah, Herman, jadi terkejut aku !

Herman : jalan, kok menunduk saja, sedang mencari barang-barang bekas ?

Yanti : Ah, ada-ada saja kamu. Masa iya jalan ku seperti orang mencari barang-barang bekas ? Kalau begitu, tolong, Her ambil keranjang rongsokan (Tertawa riang) hi....hi...hi....

Page 24: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

Sesuai cuplikan diatas, karakter Herman adalah...

a. Suka menghina

b. Suka bercanda

c. Suka memuji

d. Suka marah

e. Suka melucu

Page 25: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

4. Drama dikatakan baik, hidup dan menarik apabila....

a. Tata arstistik tetap dan mengesankan

b. Alur cerita runtut dan mudah dipelajari

c. Aktor atau aktris rupawan dan menarik

d. Sutradara yang berpengalaman dan serba bisa

e. Ada konflik yang menegangkan

Page 26: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

5. Tangan di kepal, bibir terkatup rapat dan mata berlotot adalah ekspresi...

a. Benci

b. Dendam

c. Marah

d. Menahan amarah

e. Jengkel

Page 27: B. Indonesia - KD 6.2 Memerankan Tokoh Pementasan Drama

TERIMA KASIH