auditing tugas ke-2 - munif - konfirmasi piutang dagang

8
KONFIRMASI PIUTANG DAGANG Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 330 paragrag 4 Konfirmasi adalah proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. SA Seksi 326 mendefinisikan asersi sebagai pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Konfirmasi dilaksanakan untuk memperoleh bukti dari pihak ketiga mengenai asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Pada dasarnya, bukti audit yang berasal dari pihak ketiga dianggap lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan bukti yang berasal dari dalam perusahaan yang sedang diaudit. SA Seksi 326 (PSA No.07) tentang Bukti Audit menyatakan bahwa, pada umumnya, dianggap bahwa “Bukti audit yang diperoleh dari sumber independen di luar entitas memberikan keyakinan yang lebih besar atas keandalan untuk tujuan audit independen dibandingkan dengan bukti audit yang disediakan hanya dari dalam entitas tersebut.” Tujuan utama konfirmasi piutang dagang adalah untuk memenuhi tujuan keberadaan, akurasi, dan pisah batas (cuttof). A. Persyaratan Standar Auditing

Upload: ar-kamardi-indra

Post on 09-Nov-2015

700 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

munif

TRANSCRIPT

KONFIRMASI PIUTANG DAGANGMenurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 330 paragrag 4 Konfirmasi adalah proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. SA Seksi 326 mendefinisikan asersi sebagai pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.Konfirmasi dilaksanakan untuk memperoleh bukti dari pihak ketiga mengenai asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Pada dasarnya, bukti audit yang berasal dari pihak ketiga dianggap lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan bukti yang berasal dari dalam perusahaan yang sedang diaudit. SA Seksi 326 (PSA No.07) tentang Bukti Audit menyatakan bahwa, pada umumnya, dianggap bahwa Bukti audit yang diperoleh dari sumber independen di luar entitas memberikan keyakinan yang lebih besar atas keandalan untuk tujuan audit independen dibandingkan dengan bukti audit yang disediakan hanya dari dalam entitas tersebut.Tujuan utama konfirmasi piutang dagang adalah untuk memenuhi tujuan keberadaan, akurasi, dan pisah batas (cuttof).A. Persyaratan Standar AuditingStandar auditing mensyaratkan konfirmasi piutang dagang dalam kondisi normal PSA 07 (SA 330) menyebutkan tiga pengecualian terhadap persyaratan konfirmasi tersebut, yaitu:1. Piutang dagang jumlahnya tidak material2. Auditor mempertimbangkan bahwa konfirmasi merupakan bukti yang tidak efektif karena tingkat respons yang rendah dan tidak dapat diandalkan.3. Kombinasi dari tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian adalah rendah dan bukti subtansif lain dapat diakumulasikan sebagai bukti yang cukup.B. Jenis-Jenis Konfirmasi

Auditor harus dapat memutuskan terlebih dahulu jenis konfirmasi yang harus digunakan, seperti:1. Konfirmasi positif (Positive Confirmation)Konfirmasi positif merupakan konfirmasi yang repondennya diminta untuk menyatakan persetujuan atau penolakan terhadap informasi yang dinyatakan.2. Formulir Konfirmasi Kosong ( Blank Confirmation Form)Blank confirmation merupakan konfirmasi yang respondennya diminta untuk mengisikan saldo atau informasi lain sebagai jawaban atas suatu hal yang dinyatakan.3. Konfirmasi Tagihan (Invoice Confirmation)Konfirmasi tagihan adalah bentuk lain konfirmasi positif yang merupakan konfirmasi individual, bukan saldo keseluruhan piutang pelanggan. Banyak pelanggan yang menggunakan sistem voucher sehingga mereka bisa mengonfirmasi tagihan individual , tetapi bukan informasi saldo keseluruhan.4. Konfirmasi Negatif (Negative Confirmation)Konfirmasi negative merupakan konfirmasi yang respondennya diminta untuk memberikan jawaban hanya jika ia menyatakan ketidak setujuannya terhadap informasi yang dinyatakan. Bukti konfirmasi dapat memberikan bukti yang reliable untuk semua asersi terutama asersi keberadaan atau keterjadian.Auditor berhak menentukan jenis konfirmasi yang digunakan, dan hal ini sebaiknya berdasarkan fakta dalam audit. PSA 07 menyatakan bahwa konfirmasi negatif dapat dilakukan hanya jika tiga kondisi berikut dipenuhi:1. Piutang dagang terdiri dari sejumlah besar akun bersaldo kecil.2. Kombinasi antara risiko pengendalian dan risiko bawaan adalah rendah.3. Jika diyakini bahwa penerima konfirmasi tidak mengabaikan konfirmasi yang diminta.Biasanya, jika konfirmasi negatif dilakukan, maka auditor akan memberikan penekanan pada efektivitas pengendalian internal, pengujian subtansif atas transaksi dan prosedur analitis sebagai bukti kewajaran piutang dagang, dan mengasumsikan bahwa mayoritas penerima konfirmasi akan membaca dengan saksama dan merespons permintaan konfirmasi. Konfirmasi negatif biasanya digunakan untuk audit rumah sakit, toko ritel, bank, dan industri lain yang piutang dagangnya berhubungan dengan masyarakat umum.

C. Penetapan Waktu (Timing)

Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi diperoleh saat konfirmasi tersebut dikirimkan sesegera mungkin setelah penutupan tanggal neraca. Dengan ini auditor dapat menguji secara langsung saldo piutang dagang dari laporan keuangan tanpa perlu memperhatikan transaksi yang terjadi antara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca. Auditor cenderung mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam mengambil keputusan, termasuk materialitas dari piutang dagang dan keberadaan tuntutan hukum karena dapat5 menyebabkan kemungkinan kebangkrutan klien dan risiko sejenisnya.D. Keputusan Pengambilan SampelJumlah Sampel, faktor utama yang memengaruhi jumlah sampel dalam melakukan konfirmasi piutang dagang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:1. Salah saji yang dapat diterima.

2. Risiko yang tak terhindarkan (ukuran relatif dari total piutang dagang, jumlah akun, hasil pengujian tahun sebelumnya, dan ekspetasi salah saji).

3. Risiko pengendalian.

4. Risiko deteksi yang diperoleh dari pengujian subtansif lainnya.

5. Tipe konfirmasi (konfirmasi negatif biasanya membutuhkan sampel lebih banyak).Pemilihan Sampel PengujianBeberapa bentuk stratifikasi diinginkan oleh kebanyakan konfirmasi. Pendekatan kas ke stratifikasi akan mempertimbangkan kedua ukuran dollar rekening individu dan panjang waktu rekening telah tertunda sebagai basis untuk pemilihan saldo untuk konfirmasi.E. Menjalankan PengendalianAuditor tetap perlu melakukan pengendalian konfirmasi hingga dikembalikan dari pelanggan. Jika ada klien yang membantu auditor harus melakukan pengawasan ketat. Alamat pengembalian harus dicantumkan dalam seluruh amplop untuk memastikan agar surat yang tidak ditemukan alamatnya akan terkirim pada kantor akuntan publik (KAP). Langkah ini diperlukan untuk memastikan independensi komunikasi antara auditor dan pelanggan.

F. Tindak Lanjut Bila Tidak Ada TanggapanJika menggunakan konfirmasi positif, PSA 07 mensyaratkan prosedur tindak lanjut bila terdapat konfirmasi yang tidak ditanggapi. Biasanya dilakukan pengiriman kedua atau ketiga. Jika pelanggan tetap tidak mengembalikan surat konfirmasi, maka diperlukan prosedur alternatif. Tujuan alternatif itu sendiri menentukan tanpa konfirmasi apakah akun yang tidak dijawab memang benar ada dan disajikan dengan benar pada tanggal konfirmasi.Penerimaan Kas pada Masa TenggatAuditor perlu menguji lagi penerimaan kas setelah tanggal konfirmasi. Bukti penerimaan kas pada masa tenggat sampai dengan tanggal konfirmasi meliputi pemeriksaan bukti pengiriman, jurnal penerimaan kas, atau bahkan mungkin kredit yang terjadi selama masa tenggat pada berkas utama piutang dagang.Duplikat Faktur PenjualanSangat berguna untuk mengecek penerbitan faktur penjualan aktual dengan tanggal penagihan aktualDokumen PengirimanDokumen ini diperlukan untuk mengetahui apakah pengiriman benar-benar dilakukan dan juga sebagai pengujian pisah batas (cuttof).Korespondensi dengan KlienAuditor tidak perlu menjadikan korespondensi sebagai bagian dari prosedur alternatif, tetapi korespondensi dapat digunakan untuk menemukan piutang yang diragukan atau bermasalah namun tidak ditemukan dengan cara lain.G. Analisis PerbedaanKetika permintaan konfirmasi dikembalikan oleh pelanggan sangat perlu karena untuk menentukan alasan adanya perbedaan yang dilaporkan. Adanya perbedaan pemilihan waktu antara klien dan pelanggan karena digunakan untuk membedakan adanya kesalahan di saldo rekening piutang. Jenis perbedaan yang umum dilaporkan di dalam konfirmasi meliputi:1. Pembayaran Telah DilakukanPerbedaan yang dilaporkan biasanya muncul ketika pelanggan melakukan pembayaran sebelum tanggal konfirmasi, tetapi klien belum menerima pembayaran pada waktunya untuk pencatatan sebelum tanggal konfirmasi. Kejadian seperti itu harus secara hati-hati diselidiki untuk menentukan kemungkinan kesalahan penerimaan tunai jalan pintas penumpukan atau pencurian tunai.2. Barang-Barang Belum DiterimaPerbedaan ini biasanya menghasilkan sebab arsip klien yang penjualan di tanggal pengiriman dan arsip pelanggan yang didapatnya ketika barang-barang diterima. Waktu ketika barang dalam masa pengiriman menyebabkan perbedaan laporan tanggal penerimaan barang atau salah saji akibat pisah batas pada catatan pelanggan.3. Barang-Barang Telah DikembalikanKegagalan klien untuk mencatat memo kredit bisa mengakibatkan perbedaan pemilihan waktu atau pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga yang tidak pantas.4. Kesalahan Pekerjaan Klerk dan Memperdebatkan JumlahJenis perbedaan yang dilaporkan dalam arsip klien adalah ketika pelanggan menyatakan adanya kesalahan dalam harga barang-barang,barang rusak, kuantitas barang-barang yang seharusnya tidak diterima, dan sebagainya. Perbedaan ini harus diselidiki untuk menentukan apakah klien salah dan berapa jumlah kesalahannya.H. Pengambilan KesimpulanSetiap salah saji harus dianalisis untuk menentukan apakah hal ini konsisten atau tidak konsisten dengan tingkat yang ditetapkan dalam risiko pengendalian. Jika terdapat jumlah salah saji yang signifikan dan tidak konsisten dengan evaluasi risiko pengendalian,, maka perlu dilakukan revisi terhadap evaluasi dan mempertimbangkan dampak revisi tersebut terhadap audit.Meskipun jumlah salah saji dalam sampel tidak signifikan dalam mempengaruhi laporan keuangan, auditor perlu mempertimbangkan jika salah saji itu menjadi material dalam populasi.Auditor harus selalu mengevaluasi kondisi kualitatif dari salah saji yang ditemukan dalam sampel, tanpa memperhatikan nominal salah saji populasi yag diestimasi.