audit full

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting perusahaan dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan. Salah satu kewajiban perusahaan adalah pemberian gaji sebagai balas jasa perusahaan.Pemberian jasa ini meerupakan proses yang dalam pelaksanaannya butuh suatu pengendalian yang memadai agar tidak terjadi penyimpangan. Biaya gaji merupakan suatu masalah yang sangat penting, baiya gaji merupakan biaya yang membutuhkan jumlah yang cukup besar dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya audit atas penggajian guna menghindari berbagai macam kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan siklus penggajian. Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi : Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan penagihan 1

Upload: abdi

Post on 26-Oct-2015

120 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Full

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan faktor penting perusahaan dalam menjalankan

segala aktivitas perusahaan. Salah satu kewajiban perusahaan adalah pemberian gaji sebagai

balas jasa perusahaan.Pemberian jasa ini meerupakan proses yang dalam pelaksanaannya

butuh suatu pengendalian yang memadai agar tidak terjadi penyimpangan.

            Biaya gaji merupakan suatu masalah yang sangat penting, baiya gaji merupakan biaya

yang membutuhkan jumlah yang cukup besar dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya

audit atas penggajian guna menghindari berbagai macam kecurangan (fraud) dalam

pelaksanaan siklus penggajian.

Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan

personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko

pengendalian,  pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur

analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara

siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :

Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya

memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan

penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering kali

melibatkan retur penjualan serta penghapusan piutangtak tertagih. Penggajian hanya

memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut

melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.

Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun akun

yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan pajak

biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan.

Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua perusahaa,

bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan pemerintah

Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas pemotongan dan

1

Page 2: Audit Full

pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral karyawan juga dapat mengemuka

jika karyawan tidak diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.

Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian, biasanya auditor

menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan

proseduranalitis.pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian

besar akun yang berhubungan dengan penggajian.

1.2 Maksud dan Tujuan

            Maksud dari penyusunan makalah audit siklus penggajian dan personalia  adalah

sebagai berikut:

1. Untuk dapat mengetahui tentang audit siklus penggajian dan personalia, dokumen-

dokumen penggajian serta permasalahannya

2. Untuk dapat memperluas wawasan penulis tentang pemeriksaan akuntansi

Sedangkan tujuan penyusunan makalah audit siklus penggajian dan personalia adalah

sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam mata kuliah Audit II.

1.3 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan.

Metode ini menggunakan cara dengan mencari informasi dari buku-buku, berkas-berkas

laporan yang berkaitan dengan judul yang diangkat sebagai referensi. Buku-buku tersebut

diambil dari berbagai sumber, baik dari luar maupun dari dalam perpustakaan.

1.4 Ruang Lingkup

       Materi yang dibahas dalam penulisan makalah ini dibatasi hanya pada Definisi Audit

terhadap Siklus Penggajian, Akun-akun yang berkaitan dengan Audit Siklus Penggajian,

Tujuan Audit, Dokumen-dokumen dalam audit penggajian, Fungsi yang terkait dalam audit

penggajian, prosedur audit dan kertas kerja.

2

Page 3: Audit Full

1.5 Sistematika Penulisan

       Sistematika penulisan merupakan penjabaran dari setiap isi bab yang ditulis didalam

makalah secara global. Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran untuk

mempermudah pemahaman terhadap makalah dengan perincian sebagai berikut:

BAB I         PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode

penulisan, ruang lingkup serta sistematika penulisan makalah.

BAB II        PEMBAHASAN 

Bab ini memuat tentang Definisi Audit terhadap Siklus Penggajian, Akun-akun yang

berkaitan dengan Audit Siklus Penggajian, Tujuan Audit, Dokumen-dokumen dalam audit

penggajian, Fungsi yang terkait dalam audit penggajian, prosedur audit dan kertas kerja

BAB III       PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang membahas tentang kesimpulan dan saran yang

berhubungan dengan makalah audit penggajian.

3

Page 4: Audit Full

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Siklus Penggajian dan Personalia

     Siklus penggajian dan personalia berhubungan dengan penggunaan tenaga kerja dan

pembayaran semua pegawai. Meliputi semua bentuk kompensasi yang diberikan kepada

seluruh aktivitas tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan. Berbagai bentuk kompensasi

tenaga kerja antara lain: gaji, upah, insentip, lembur, komisi, bonus dan berbagai bentuk

fasilitas pada personel ( misal asuransi, kesehatan dan lain-lain).

Audit pada siklus ini meliputi perolehan pemahaman atas pengendalian intern,

penetapan resiko pengendalian, pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas

transaksi, prosedur analitis serta pengujian rinci atas saldo. Auditor pada umumnya lebih

menekankan diri pada pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan

prosedur analitis. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik antara siklus penggajian

dan kepegawaian dan siklus lain pada audit yang umum, perbedaannya adalah sebagai

berikut:

1. Hanya ada satu golongan transaksi untuk penggajian. Penggajian hanya meiliki satu

golongan karena penerimaan jasa dari pegawai dan pembayaran atas jasa tersebut

terjadi dalam waktu yang pendek

2. Transaksi-transaksi lebih signifikan dari pada akun-akun neraca terkait. Akun-akun

yang berkaitan dengan penggajian relatif lebih kecil dibandingkan jumlah transaksi

keseluruhan selama satu tahun

3. Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif.

Hal ini karena adanya hukuman terkait dengan pemotongan pajak penghasilan.

4

Page 5: Audit Full

Perkiraan yang mempengaruhi siklus penggajian & personalia

DEBET

        Kompensasi Pokok(meliputi Gaji,Upah,komisi dan Macam-macam tunjangan

karyawan)

        Direct Labor

        Indirect Labor (Biaya Overhead Pabrik)

        Biaya Pajak Penghasilan karyawan(Jika PPh karyawan ditanggung oleh

perusahaan)

        Gaji Dibayar Dimuka(Uang Muka Gaji)

KREDIT

        Kas dan Bank

        Utang Pajak penghasilan karyawan

        Utang Gaji dan Upah

        Utang Bonus

        Utang Komisi

Proses penggajian dan kepegawaian mempengaruhi banyak akun dalam laporan keuangan.

Akun yang paling berpengaruh secara signifikan oleh tiap jenis transaksi adalah sebagai

berikut :

Transaksi penggajian Kas

Persediaan

Berbagai kewajiban yang terkait dengan penggajian dan akun beban

Transaksi utang gaji Kas

Berbagai akrua; (seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya pension)

5

Page 6: Audit Full

Siklus ini menjadi penting dengan beberapa alasan sebagai berikut :

1. Gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan

komponen utama pada kebanyakan perusahaan.

2. Beban tenaga kerja (labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian

persediaan pada perusahaan manufaktur dan konstruksi, dimana klasifikasi dan alokasi

beban upah yang tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara

material.

3. Penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber

daya perusahaan karena inefisiensi dan kecurangan.

2.2  Tujuan Audit Siklus Penggajian

Tujuan Umum audit penggajian adalah untuk mengevaluasi apakah saldo perkiraan

yang mempengaruhi siklus tersebut telah disajikan dengan wajar dan sesuai dengan standar

akuntansi keuangan.

Tujuan pokok proses penggajian dan kepegawaian adalah (1) mencatat produksi dan

jenis lain biaya gaji di dalam akun, (2) memastikan bahwa biaya gaji adalah untuk kegiatan

perusahaan yang sah, (3) kewajiban yang masih harus di bayar untuk gaji dan upah, pajak atas

gaji, dan berbagai program imbalan kerja bagi karyawan.

            Audit terhadap transaksi penggajian secara rinci beserta rekening yang terkait

dengannya , antara lain:

1. Eksistensi atau okurensi (occurence) terbentuknya transaksi.

            Pencatatan transaksi penggajian mencerminkan kompensasi semua jasa-jasa yang terjadi

untuk periode yang diliput oleh periode laporan keuangan . pencatatan semua biaya-biaya

penggajian mencerminkan kewajiban pajak yang berasal dari kompensasi dalam periode yang

diaudit. Saldo utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang

menjadi kewajiban pada tanggal neraca.

6

Page 7: Audit Full

2. Kesempurnaan(Completeness) pencatatan transaksi.

            Pencatatan biaya gaji beserta pajaknya mencakup keseluruhan biaya-baiya jasa –jasa

karyawan selama tahun yang diaudit.

            Saldo utang pajak ataupun pajak dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang menjadi

utang kepada pemerintah pada tanggal neraca.

3. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban perusahaan

            Saldo utang pajak ataupun pajak dibayar dimuka merupakan kewajiban yang sah bagi

perusahaan pada tanggal neraca.

4. Penilaian atau alokasi

            Perhitungan setiap pembayaran terhadap biaya penggajian dan peringkasan catatannya

dilakukan secara cermat.

            Perhitungan terhadap saldo utang pajak ataupun pajak dibayar dimuka pada tanggal

neraca telah diperhitungkan dengan cermat.

            Biaya penggajian di pabrik telah diklarifikasi dengan cermat menjadi biaya tenaga kerja

langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung.

            Perhitungan terhadap pajak atas upah telah diperhitungkan berdasarkan tarip pajak yang

berlaku.

5. Penyajian dan pengungkapan

            Gaji dan pajak atas gaji telah diidentifikasi dan diklarifikasi dalam laporan keuangan

dengan layak dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.

            Rekening utang pajak dan utang gaji telah diklarifikasi sebagai utang lancar dalam

laporan keuangan pada saat tanggal neraca.

7

Page 8: Audit Full

2.3 Catatan dan dokumen dalam siklus penggajian dan personalia

Dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penggajian

antara lain sebagai berikut :

1. Personal Authorization adalah surat keputusan yang berisi penempatan dan penugasan

seseorang karyawan dalam posisi dan jabatan tertentu

2. Clock Card adalah formulir daftar hadir karyawan

3. Time tickect adalah formulir yang digunakan untuk mencatat waktu kerja seseorang

karyawan atas penugasan dan jabatan tertentu

4. Payroll Register adalah laopran yang berisi informasi penggajian seluruh karyawan

perusahaan.

5. Payroll Check adalah dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk membayarkan

sejumlah uang sebagai kompensasi yang diserahkan kepadanya.

6. Labor Cost Distribution Summary adalah laporan yang berisi jumlah pembayaran gaji

setiap periode untuk setiap klasifikasi rekening gaji

7. Employee Personnel File merupakan data permanen yang berisi risalah kerja setiap

karyawan

8. Personnel Data Master File adalah arsip data personel berkomputer yang termuktahir

9. Employee Earning Master File adalah arsip data personel untuk komputer mengenai

penghasilan masing-masing karyawan

10. Catatan kepegawaian (personnel record) adalah catatan yang berisi seperti tanggal

bekerja, penyelidikan pegawai, tariff pembayaran, pengurangan yang diotorisasi,

penilaian kinerja dan pemutusan hubungan kerja pegawai.

8

Page 9: Audit Full

11. Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form ) adalah formulir

otorisasi pengurangan gaji, mencakup jumlah yang bebas pemotongan pajak, ASTEK,

pension dan asuransi.

12. Formulir otorisasi tarif (rate authorization form ) adalah formulir yang memberikan

otorisasi tariff gaji. Sumber informasinya adalah perjanjian kerja, otorisasi oleh

manajemen, ayau, dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi dan

komisaris.

13. Kartu absen (time card) adalah dokumen yang menunjukkan jam  berapa seorang

pegawai mulai bekerja dan jam berapa selesainya serta jumla jam kerja setiap hari.

14. Kartu waktu waktu (job time ticket) adalah dokumen yang memperlihatkan masing-

masing jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan, selama statu periode

wapekerjaan khusus yang dilakukan pekerja pabrik untuk waktu ktu tertentu. Formular

ini hanya digunakan jira seorang karyawan mengerjakan beberapa jenis pekerjaan

berbeda atau bekerja pada berbagai bagian..

15. Laporan ikhtisar penggajian (summary payroll report) adalah dokumen yang

dihasilkan computer yang mengikhtisarkan penggajian untuk satu periode dalam

berbagai bentuk. Salah satu ikhtisar adalah total yang didebit ke masing-masing akun

buku besar untuk pembebanan penggajian.

16. Jurnal penggajian (payroll journal) adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat cek

gaji. Buku ini biasanya menunjukkan gaji kotor, pemotongan, dan penerimaan bersih.

Rincian dalam jurnal terdapat dalam berkas induk gaji.

17. Distribusi upah adalah suatu catatan yang meringkaskan perkiraan-perkiraan dalam

buku besar yang harus didebit atas pembebanan upah. Jumlah total dalam distribusi

upah sama dengan upah kotor yang dibayar dan yang dicatat dalam Jurnal penggajian

18. Berkas induk penggajian (payroll master file) adalah berkas yang digunakan untuk

mencatat setiap transaksi penggajian untuk masing-masing pegawai pengelolaan total

gaji pegawai yang dibayarkan selama setahun sampai tanggal terakhir.

19. Cek gaji (payroll check) adalah cek yang diberikan kepada pegawai atas jasa yang

telah diberikan. Jumlah cek adalah gaji kotor dikurangi pajak dan potongan lain

9

Page 10: Audit Full

20. Catatan penghasilan adalah suatu catatan yang dibuat untuk setiap karyawan yang

menunjukkan gaji koto untuk setipa periode pembayaran, pengurangan-pengurangan

atas gaji kotor,gaji bersih,nomor dan tanggal cek.

21. Surat pemberitahuan pajak adalah formulir yang dikirimkan ke Kantor Pelayanan

Pajak untuk melaporkan jumlah pajak penghasilan pegawai yang telah dipotong

selama setahun. Jumlah yang telah dibayarkan, serta jumlah yang kurang atau masih

harus dibayar. Informasi dalam SPT diambil dari berkas induk penggajian dan

biasanya disiapkan dengan menggunakan computer. Formulir ini lazim disebut

sebagai SPT PPh 21.

2.4 Fungsi-fungsi yang terkait pada siklus penggajian dan

personalia

Fungsi personalia melibatkan aktivitas bagian-bagian lain yang berkaitan dengan

pemberian kompensasi kepada sesorang karyawan perusahaan. Kerjasama diantara berbagai

bagian tersebut menunjukkan fungsi tertentu yang antara lain :

Kerjasama diantara berbagai bagian tersebut menunjukkan fungsi tertentu yang antara lain :

a. Hiring Employees

Fungsi ini berkaitan dengan proses penempatan karyawan pada suatu unit kerja.

b. Authorizing Payroll Changes

Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan penetapan struktur gaji atau upah

seseorang beserta perubahannya dalam sistem penggajian perusahaan.

c. Preparing Attendance dan Time Keeping Data

Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan pencatatan kehadiran seseorang dalam

kantor atau pabrik dan pencatatan aktifitas seseorang di unit kerja masingmasing.

d. Preparing the Payroll

10

Page 11: Audit Full

Adalah fungsi personalia yng berkaitan dengan penyiapan daftar gaji seluruh karyawan.

e. Recording the Payroll

Adalah fungsi akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan semua transaksi penggajian.

f. Paying the Payroll

Adalah fungsi berkaitan dengan pembayaran gaji kepada setiap individu karyawan

g. Filling Payroll Tax Return

Adalah fungsi ini berkaitan dengan penanganan pembayaran pajak untuk setiap individu

karyawan.

Menjelaskan dan menilai materialitas, resiko dan strategi audit

Kecurangan dalam pembuatan daftar gaji menjadi perhatian auditor. Kecurangan

semacam ini timbul dari adanya pegawai fiktif yang dimasukkan dalam daftar gaji, dan

kemungkinan kesalahan yang disengaja dalam menyusun klasifikasi daftar gaji. Ini berarti ada

karyawan yang dihitung dengan tarif yang lebih tinggi. Disamping adanya kecurangan

tersebut, akuntan harus memperhatikan ketelitian perhitungan sejak penhitungan waktu hadir,

insentif sampai dengan pembuatan daftar gaji dan pembuatan slip gaji.

Berbagai aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit siklus penggajian dan

personalia, oleh karena itu hal hal yang harus dipertimbangkan adalah :

1. Resiko audit yang utama timbul dari pemrosesan transaksi penggajian

2. Perusahaan pada umumnya memperluas cakupan pengendalian intern untuk transaksi

penggajian

3. Saldo hutang gaji pada akhir tahun kadang kala tidak material

Teknis audit yang disarankan

1. Verifikasi kecermatan penyajian berbagai saldo, daftar dan buku pembantu

2. Terapkan prosedur analitikal

11

Page 12: Audit Full

3. Lakukan inspeksi proses penghitungan daftar gaji dan hutang

4. Hitung kembali dan lakukan pengujian terhadap daftar gaji dan upah

5. Bandingkan penyajian statement dengan GAAP

Materialitas, Resiko Interent dan Prosedur Analitis

Materialitas ,walaupun saldo beban ataupun hutang terkait gaji dan upah bagi

eksekutif/karyawan tidak sesignifikan saldo piutang, namun pengungkapan yang berkaitan

dengan beban/hutang gaji dan upah merupakan pengungkapan yang material

         Resiko Inherent, periode pembayaran bisa ditetapkan secara mingguan, dua bulanan atau

dua bulanan. Dalam setiap kasus, volume transaksi gaji dan upah mungkin tinggi. 

Program tunjangan perusahaan dapat melibatkan opsi saham, hak apresias saham atau

program pensiun yang menyangkut baik masalah pengukuran maupun pengungkapan yang

signifikan.

         Prosedur Analitis, prosedur analitis berguna dalam mengindentifikasi potensi 

kecurangan seperti apabila gaji dan upah kotor per karyawan melebihi ekspektasi auditor.

Jenis prosedur ini dianggap paling efektif jikan audior bisa menggunakan perangkat lunak

audit yang umum, memilah karyawan menuruit kategori dan kemudian mengevaluasi rata-rata

pembayaran menurut kategori karyawan itu.

2.5  Pengujian Pengendalian Intern

Struktur Pengendalian Intern

Auditor harus memahami struktur pengendalian intern dalam aktivitas pembayaran

gaji. Ketiga unsur pengendalian intern harus dipahami, agar dapat menentukan resiko audit

yang akan dihadapinya.

Aspek struktur pengendalian yang harus diperhatikan auditor adalah :

12

Page 13: Audit Full

a. Lingkungan pengendalian

Sangat dipengaruhi sistem perekonomian yang berlaku. Dalam menerapkan sistem penggajian

ini dipengaruhi oleh kesepakatan kerja dengan organisasi buruh setempat. Dalam masalah

penggajian ini manager personalia menghadapi masalah yang sangat pelik karena pada

dasarnya transaksi tenaga kerja terjadi setiap saat bersamaan dengan operasinya perusahaan.

b. Sistem akuntansi

Mencerminkan proses penanganan transaksi penggajian dalam operasi perusahaan.

Auditor harus memahami sistem yang digunakan untuk menangani transaksi jasa-jasa tenaga

kerja beserta aspek pengendaliannya.

c. Prosedur pengendalian

Menghendaki pelaksanaan lima aspek kategorisasi sistem pengendalian intern dalam

operasi perusahaan. Kelima kategori tersebut adalah otorisasi yang memadai, dokumen dan

buku-buku catatan, pemisahan tugas, akses kendalian dan pengecekan oleh pihak yang

independent. Pembahasan ini ditekankan pada penerapan pengendalian intern untuk

mencegah kesalahan dalam penyediaan data dan untuk mengamankan harta perusahaan .

1. Personalia dan pengikatan kerja

Bagian kepegawaian menyediakan sumber yang independen untuk wawancara dan

perekrutan pegawai yang cakap. Bagian ini juga merupakan sumber catatan yang independen

untuk verifikasai intern atas informasi upah.

Pengendalian intern meliputi metode formal untuk memberikan informasi mengenai

pegawai-pegawai baru kepada pegawai pencatat waktu dan petugas penyiap gaji, otorisasi

tarif gaji/upah awal maupun perubahan-perubahan periodiknya, dan tanggal seorang pegawai

berhenti bekerja pada perusahaan. Pengendalian penting yang kedua adalah penyelidikan yang

seksama terhadap kemampuan dan kejujuran pegawai baru.

2. Pencatatan waktu dan penyiapan gaji

13

Page 14: Audit Full

Fungsi ini amat penting dalam audit terhadap penggajian, karena langsung

mempengaruhi beban gaji untuk periode berjalan. Pengendalian-pengendalian dalam fungsi

pencatatan waktu dan penyiapan gaji adalah:

a. Memastikan bahwa pegawai dibayar berdasar lamanya waktu bekerja serta mencegah

pegawai melakukan absensi utk beberapa orang pegawai atau menyerahkan kartu

waktu yang fiktif.

b. Harus ada petugas independen untuk menghitung kembali jam kerja sebenarnya,

mengkaji ulang apakah lembur telah disetujui,meneliti kartu waktu serta memeriksa

kembali tarif maupun perhitungan gaji.

c. Mencegah pegawai yang bertugas membuat cek juga bertanggung jawab

menndatangani dan membagikan cek. Selain itu cek harus dicatat dalam Jurnal

penggajian.

d. Upah langsung utk pekerja pabrik harus didistribusikan ke dalam klasifikasi perkiraan

yang benar.

3. Pembayaran Gaji

     Pengendalian dalam fungsi ini meliputi sebagi berikut :

a. Penandatangan dan pembagian cek harus ditangani dengan baik untuk mencegah

adanya kecurangan.

b. Pengembalian cek yang tidak diambil untuk disetorkan kembali.

c. Dengan menggunakan rekening gaji impres(imprest payroll account)

4. Pengisian formulir pajak dan pembayaran pajak

      Pengisian  formulir SPT secara hati-hai dan tepat waktu adalah penting untuk

menghindari sanksi-sanksi maupun tuntutan terhadap perusahaan. Disamping itu perlu adanya

verifikasi secara independen oleh pegawai yang kompeten.

2.6 Pengujian transaksi-transaksi penggajian

14

Page 15: Audit Full

Prosedur pengujian atas transaksi adalah cara yang sangat penting dalam

memverifikasi saldo-saldo akun dalam siklus penggajian dan kepegawaian.

Prosedur Analitis Subtantif

Setiap perusahaan memiliki karakteristik tersendiri untuk dapat memeriksa kewajaran

beban gaji yang ada pada perusahaan, serta akrual yang terkait dengan gaji ketika

dimanfaatkan sebagai bagian dari perencanaan. Prosedur analitis awal dapat secara efektif

mengidentifikasikan akun beban gaji dan akun akrual yang mungkin disalahsajikan. Misalnya

dengan prosedur ini auditor dapat membandingkan biaya gaji yang dianggarkan dengan biaya

gaji aktual. Apabila dalam perbandingan tersebut ditemukan varians karena perbedaan

kuantitas upah, maka hal tersebut dapat terlihat dalam sistem akuntansi biaya yang digunakan

oleh klien. Jika diketahui dari varians tersebut tidak material, dan didukung dengan bukti

biaya gaji maka hal tersebut adalah wajar. Jika sebaliknya, diketahui varians material, maka

hal yang perlu dilakukan auditor adalah menyelidiki penyebab yang berpotensi dari selisih

yang ditemukan.

Prosedur Analitis

Prosedur Analitik Kemungkinan Salah Saji

1 Bandingkan saldo akun beban penggajian

dengan tahun lalu (disesuaikan jika ada

peningkatan tariff upah dan volume)

Salah saji atas akun beban gaji

2 Bandingka tenaga kerja langsung sebagai

presentase dari penjualan dengan tahun

lalu

Salah saji dari tenaga kerja langsung dan

persediaan

3 Bandingkan beban komisi sebagai

presentase dari penjualan dengan tahun

lalu

Salah saji beban komisi dan hutang komisi

4 Bandingkan beban pajak penghasilan Salah saji beban pajak penghasilan pegawai

15

Page 16: Audit Full

sebagai presentase dari gaji dan upah

dengan tahun lalu (disesuaikan jika ada

perubahan dalam tarif pajak)

dan hutang pajak penghasilan pegawai

5 Bandingkan akun pajak penghasilan

pegawai yang terhutang dengan tahun lalu

Salah saji pajak penghasilan yang terhutang

dan beban pajak penghasilan pegawai

Prosedur ini dilakukan dengan cara membandingkan saldo akun beban penggajian

tahun lalu dengan beban penggajian tahun berjalan. Hal ini agar dapat memprediksi salah saji

atas akun beban gaji tersebut. Pembandingan ini dilakukan juga pada akun-akun lainnya yang

terkait dengan siklus penggajian dan kepegawaian. Setelah hasil dari pelaksanaan prosedur

analitis diperoleh, maka auditor dapat merancang dan melaksanakan pengujian yang lebih

detail atas akun-akun siklus penggajian dan kepegawaian.

Prosedur Pengujian Terperinci Atas Transaksi

Selain prosedur analitis, prosedur lain yang dapat dilakukan oleh auditor adalah

prosedur pengujian terperinci (Test of Detail) atas transaksi terkait akun penggajian. Prosedur

ini dilakukan untuk mendeteksi salah saji dalam transaksi individu yang diproses melalui

aplikasi penggajian. Test of Detail ini berkaitan dengan pengujian pengendalian internal

perusahaan. Atas prosedur ini auditor juga harus memperhatikan transaksi beban gaji yang

mempengaruhi banyak akun beban, biaya langsung maupun tidak langsung, misalnya gaji

umum dan administrasi, gaji penjualan, komisi dan beban pajaknya. Apabila pengendalian

internal perusahaan dapat diandalkan, auditor biasanya tidak perlu melakukan test of detail

atas akun beban gaji ini.

Dalam audit penggajian, hutang gaji yang masih harus dibayar juga diperhatikan.

Beberapa contoh hutang gaji yang masih harus dibayar oleh perusahaan adalah sebagai

berikut: akrual upah dan gaji, akrual pajak penghasilan, akrual komisi, akrual bonus, dan

akrual tunjangan seperti tunjangan liburan dan sakit. Atas audit akrual gaji, terdapat lima

asersi audit yang paling utama yaitu: asersi keberadaan, asersi kelengkapan, penilaian, pisah

16

Page 17: Audit Full

batas, penyajian dan kelengkapan pengungkapan. Asersi tersebut juga berguna ketika risiko

pengendalian rendah atau jumlah akun relatif kecil.

Pisah Batas ( Cutoff )

Hal ini dilakukan apabila auditor ingin mengambil keputusan mengenai semua

kewajiban yang terkait dengan gaji telah dicatat di periode yang tepat. Pemeriksaan atas

dokumen-dokumen pendukung untuk akrual akan memberikan bukti bahwa perusahaan telah

mencatat beban atau kewajiban pada periode yang tepat.

Keberadaan dan Penilaian ( Existence & Valuation )

Asersi keberadaan dan penilaian dapat diuji pada waktu yang bersamaan.

Pertimbangan auditor adalah apakah kewajiban yang dicatat adalah kewajiban yang sah dari

perusahaan dan apakah kewajiban tersebut telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan

dengan jumlah yang tepat.

Kelengkapan ( Completeness )

Asersi ini dilakukan dalam audit penggajian agar auditor dapat meyakini bahwa semua

kewajiban yang terkait dengan penggajian telah dicatat. Dalam asersi ini Auditor harus

berhati-hati dalam memeriksa pajak yang terkait dengan pendapatan yang dibayar oleh

perusahaan, dan oleh karena itu auditor harus dapat menentukan apakah akrual telah dibuat

untuk pajak penghasilan dapat memberikan bukti bahwa semua kewajiban yang terkait

dengan penggajian telah dicatat.

Penyajian dan Asersi Kelengkapan Pengungkapan

Untuk asersi ini auditor harus memastikan bahwa semua pengungkapan dalam laporan

keuangan yang diperlukan untuk proses sumber daya manusia telah dibuat .

METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP TRANSAKSI

17

Page 18: Audit Full

Metodologi yang digunakan dalam siklus penggajian dan kepegawaian sama dengan

metodologi pada siklus penjualan dan penagihan. Auditor harus memahami pengendalian

intern penggajian dan kepegawaian. Setelah memahami pengendalian intern, kemudian

auditor dapat mengestimasi resiko pengendalian yang direncanakan. Kemudian auditor

mengevaluasi biaya manfaat atas pengujian pengendalian dan dilanjutkan dengan merancang

pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penggajian dan

kepegawaian agar memenuhi transaksi terkait sasaran audit. Sasaran audit dalam tahap ini ada

enam sesuai dengan asersi manajemen yaitu: Keberadaan, Kelengkapan, Akurasi, Klasifikasi,

Waktu, dan Posting dan pengikhstisaran. Berikut ini adalah pengendalian kunci atas siklus

penggajian dan kepegawaian:

Memahami pengendalian intern

1. Pemisahan tugas yang memadai

2. Otorisasi yang tepat

3. Dokumen dan catatan yang memadai

4. Pengedalian fisik terhadap aktiva dan catatan

5. Pemeriksaan independen terhadap kinerja

Memformat pajak penghasilan dan pembayaran lainnya

1. Penyusunan surat pemberitahuan pajak penghasilan

2. Pembayaran pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan lain tepat waktu

Mempertimbangkan kecurangan persediaan dan penggajian

1. Hubungan antara gaji dan penilaian persediaan

2. Pengujian penggajian fiktif

3. Pengujian jam kerja fiktif

18

Page 19: Audit Full

METODOLOGI PERANCANGAN PENGJUIAN TERINCI ATAS SALDO

Terbagi atas tiga tahap, yaitu:

Tahap Pertama

1. Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi kewajiban penggajian

2. Menentukan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko bawaan untuk siklus

penggajian dan kepegawaian

3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus penggajian dan kepegawaiaan

Tahap ke Dua

Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas

transaksi untuk siklus penggajian dan kepegawaian

Tahap ke Tiga

1. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penggajian dan

kepegawaian

2. Merancang pengujian terinci atas saldo akun untuk memenuhi tujuan audit atas saldo

terkaitDalam pengujian terinci atas saldo tahapan-tahapan diatas dapat dilaksanakan

berbarengan dengan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

penggajian dan kepegawaian.

Berikut adalah Ikhtisar dari Tujuan Audit, Pengendalian Kunci, Pengujian atas

Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian :

Tujuan audit Pengendalian intern Pengujian atas

pengendalian yang

lazim

Pengujian

substantif atas

transaksi yang

lazim

19

Page 20: Audit Full

Pembayaran gaji

yang dicatat

adalah untuk

pekerjaan yang

aktual

dilaksanakan oleh

non fiktif

(keabsahan).

Kartu absen disetujui

oleh mandor.

Mesin absen

digunakan untuk

mencatat waktu kerja.

Berkas kepegawaian

yang cukup.

Otorisasi kerja.

Pemisahan tugas

antara kepegawaian,

pengelolaan waktu dan

pembayaran gaji.

Hanya pegawai yang

dicatat dalam data

komputer sebagai

aksah yang diterima

kalau dimasukkan.

Otorisasi untuk

mengeluarkan cek.

Periksa kartu absen untuk

indikasi perstujuan.

Telah kebijakan

kepegawaian.Telah bagan

organisasai, bicarakan

dengan pegawai dan

amati tugas yang

dikerjakan.

Periksa hasil cetak dari

transaksi yang ditolak

oleh komputer sebagai

nomor pegawai yang

tidak absen

Periksa pencatatan

penggajian unutk indikasi

perstujuan.

Telah jurnal

penggajian, buku

besar, catatan

pendapatan gaji

untuk jumlah yang

besar atau tidak

biasa.

Bandingkan cek

yang diambil dengan

jurnal penggajian

dalam nama, jumlah

dan tanggal.

Periksa cek yang

dimbil untuk

persetujuan yang

memadai.

Bandingkan cek

yang dibatalkan

yang diambil dengan

catatan

kepegawaian.

Transaksi

penggajian

diotorisasi secara

memadai

(otorisasi)

Pentingnya otorasi

terhadap :

-Otorisasi bekerja

-Jam kerja yang

dipakai terutama jam

-periksa arsip personalia

-Periksa kartu waktu ,

apakah ada persetujuan

-Periksa catatan

penggajian ,apakah ada

-Bandingkan kartu

waktu dengan

catatan yang

independen

mengenai jam kerja

20

Page 21: Audit Full

lembur

-Tingkat upah,gaji atau

tarip komisi

-Potongan-potongan

(asuransi,tabungan gaji

dll)

-Penggunaan cek

verifikasi intern

-periksa otorasi dalam

arsip personalia

-Periksa catatan

penggajian apakah ada

persetujuan

yang digunakan

Transaksi

penggajian yang

ada telah dicatat

(kelengkapan)

Rekonsiliasi

pengeluaran dalam

jurnal penggajian

dengan pengeluaran

dalam rekening bank

gaji.

Buktikan

rekonsiliasi bank.

Transaksi

penggajian yang

dicatat adalah

jumlah waktu

kerja aktual dan

tingkat upah yang

semestinya;

pemotongan

dihitung dengan

semestinya 

(Penilaian)

Periksa indikasi verifikasi

intern.

Hitung ulang jam

kerja dari kartu

absen.

Bandingkan tingkat

upah dengan kontrak

kerja, persetujuan

oleh dewan direksi

dan komisaris atau

sumber lain

-Hitung ulang Gaji

kotor.

-Cek pemotongan

dengan acuan tabel

pajak dan formulir

otorisasi dalam

berkas kepegawaian.

21

Page 22: Audit Full

-Hitung ulang gaji

bersih

-Bandingkan cek

yang diambil dengan

jurnal penggajian

dalam jurnal.

Transaksi

penggajian

diklasifikasikan

dengan memadai

(klasifikasi)

Bagan akun yang

memadai

Verifikasi intern ataas

klasifikasi.

Telaah bagan akun.

Periksa indikasi verifikasi

intern.

-Bandingkan

klasifikasi dengan

bagan akun atau

pedoman prosedur.

-Telaah kartu absen

untuk pegawai

bagian dan tiket

kartu untuk

penugasan pekerjaan

dan telusuri melalui

didistribusi tenaga

kerja.

Transaksi

penggajian dicatat

pada waktu yang

tepat (tepat waktu)

Prosedur yang

memerlukan

pencatatan transaksi

sesegera mungkin

setelah gaji dibayar.

- Verifikasi intern.

Periksa pedoman

prosedur dan amati kapan

dilakukan pencatatan.

Periksa indikasi verifikasi

intern.

Bandingkan tanggal

pencatatan cek

dalam jurnal

penggajian dengan

tanggal pada cek

yang diambil dan

kartu absen.

Bandingkan tanggal

dalam cek dengan

tanggal cek

diuangkan di bank.

Transaksi Verifikasi intern atas Periksa indikasi verifikasi Uji akurasi klerikal

22

Page 23: Audit Full

penggajian

dimasukkan dalam

berkas induk

penggajian dengan

semestinya;dan

diikhtisarkan

dengan

semestinya

(posting dan

pengikhtisaran)

isi berkas induk gaji.

Perbandingan berkas

induk penggajian

dengan total buku

besar penggajian.

intern.

Periksa laporan total

ikhtisar yang diinisialisasi

yang mengindikasikan

perbandingan telah

dibuat.

dengan menghitung

penjumlahan ke

bawah jurnal

penggajian dan

telusuri posting ke

buku besar dan

berkas induk

penggajian.

Evaluasi Temuan Audit Akun yang Terkait dengan Penggajian

Ketika auditor telah menyelesaikan prosedur-prosedur subtantif yang telah

direncanakan untuk akun-akun yang terkait dengan gaji, maka semua salah saji yang

teridentifikasi harus dijumlahkan. Kemungkinan salah saji dibandingkan dengan salah saji

yang dapat diterima yang dialokasikan ke akun yang terkait penggajian. Jika kemungkinan

salah saji kurang dari salah saji yang diterima, auditor dapat menerima bahwa akun telah

disajikan secara wajar. Apabila sebaliknya, jika kemungkinan salah saji melebihi salah saji

yang dapat diterima, maka auditor pada umumnya akan mengajukan usulan bahwa

Perusahaan harus merevisi laporan keuangannya, bila Perusahaan tidak bersedia merevisi,

maka akan disimpulkan bahwa akun tidak disajikan dengan wajar.

Hal yang perlu dilakukan auditor adalah menganalisis salah saji yang ditemukan

melalui penerapan prosedur subtantif, karena salah saji ini dapat memberikan bukti tambahan

atas risiko pengendalian bagi sistem pengajian. Apabila auditor menyimpulkan bahwa risiko

audit sangat tinggi, tambahan prosedur harus dilakukan, atau auditor harus diyakinkan bahwa

perusahaan telah menyesuaikan akun-akun dalam laporan keuangan yang terkait dengan

penggajian sampai pada tingkat yang bisa diterima.

Dapat disimpulkan bahwa audit penggajian berperan penting bagi perusahaan karena

dengan adanya audit penggajian akan mengurangi risiko penggajian fiktif (fraud), selain itu

dengan adanya audit penggajian dapat memastikan proporsi gaji yang diterima karyawan

sesuai dengan jasa yang diberikannya. Risiko signifikan akan adanya fraud yaitu terkait pada

23

Page 24: Audit Full

perhitungan antara jam mulai kerja dan berhentinya bekerja yang akan dikalikan dengan

kebijakan gaji yang diterapkan oleh perusahaan, selain itu juga ada risiko signifikan yang bisa

ditemukan pada perhitungan jam lembur karyawan. Atas risiko-risiko tersebut prosedur-

prosedur yang bisa dilakukan dalam memastikan bahwa perhitungan atas gaji yang diberikan

kepada karyawan dan penambahan gaji atas lembur dapat dilihat dari dokumen yang dimiliki

bagian personalia atau HRD untuk memastikan dokumen tersebut mendukung hal tersebut

wajar dan memastikan atas otorisasi yang diberikan untuk perhitungan gaji lembur karyawan.

Alternatif Lain untuk Mendeteksi Adanya Kecurangan

Beberapa upaya yang digunakan oleh auditor untuk mencegah atau mendeteksi adanya

kecurangan dalam hal penggajian yaitu dengan :

24

Page 25: Audit Full

1. Surprised Payroll Payoff (Pembayaran Gaji Mendadak)

Ini merupakan salah satu alat deteksi audit yang digunakan untuk mendeteksi adanya

kecurangan. Pemberian Gaji Mendadak akan memungkinkan auditor untuk mengetahui

mengenai kondisi pegawai dan kemungkinan terjadinya kecurangan seperti adanya

pegawai fiktif. Namun cara ini tidak serta merta dapat dijalankan dengan mulus karena

selain membutuhkan biaya yang cukup besar, hal ini juga sering menimbulkan

permasalahan dengan serikat pekerja.

2. Rekonsiliasi total jam yang dibayar sesuai dengan catatan penggajian dengan

catatan independen jam kerja.

Hal ini dapat dilakukan untuk mendeteksi laporan pegawai mengenai jam kerja yang

mungkin saja dilaporkan melebihi yang sebenarnya.

Adapun Dua tujuan Audit utama terkait saldo dalam pengujian hutang penggajian

adalah :

1. Yang masih terutang dalam neraca saldo dinyatakan dengan jumlah yang benar

(keakuratan) dan

2. Transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian dibukukan dalam priode yang

benar (Pisah Batas)

25

Page 26: Audit Full

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Dalam siklus

penggajian dan personalia serta jenis pengujian audit yang digunakan untuk mengaudit akun

akun tersebut. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi ditekankan

karena signifikan dari transaksi karena kualitas pengendalian yang tinggi di sebagian

perusahaan. Pengujian atas rincian saldo umumnya terbatas pada prosedur analitis dan

verifikasi kewajiban akrual yang berhubungan dengan penggajian.

26

Page 27: Audit Full

DAFTAR PUSTAKA

Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/siklus-pendapatan-penjualan-dan-penagihan-kas/

http://wizii.blogspot.com/2012/03/analisa-laporan-arus-kas-pada.html

http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/audit-siklus-pengeluaran/

http://linlindaantebellum.wordpress.com/matkul-smstr-3/sia/resume6/

http://christinapandu.blogspot.com/2011/11/siklus-pengeluaran-pembelian-dan.html

http://sienjosiam.blogspot.com/2010/11/siklus-penggajian-dan-manajemen-sumber.html

Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA

Referensi :

Arens, Alvin & Loebbecke, JK, Auditing on integrated Approach,Prentice Hall

Messier, Glover & Prawitt, Auditing & Assurance Services A Systematic Approach.

Standar Profesional Akuntan Publik, 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

27