asuhan keperawatan hidro kel 4 aster (rkk)
DESCRIPTION
askep berisi tentang asuhan keperawatan hidrosefalus yang dilakukan di ruang anak rsud dr soebandi. asuhan keerawatan koprehensif mulai dari data pasien sampai dengan evaluaiTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK R DENGAN HIDROCEPHALUS
Tgl/Jam MRS : 12-10-2012
Ruang : Aster (RKK)
No. Register : 40-60-09
Dx. Medis : Hidrocephalus
Tgl/Jam Pengkajian : 15 Oktober Jam 11.00 WIB
A. IDENTITAS KLIENNama : An. RNama Panggilan : An. RUmur/Tgl lahir : 5 bulanJenis Kelamin : Laki-laki
Identitas orang tuaNama ayah : Tn. A Nama Ibu : Ny. YUmur : 29 th Umur : 25 thJenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : PerempuanAgama : Islam Agama : IslamSuku/Bangsa : Madura/Indonesia Suku/Bangsa : Madura/IndonesiaBahasa : Madura Bahasa : MaduraPendidikan : SD Pendidikan : SDPekerjaan : Buruh/Tani Pekerjaan : Ibu rumah tanggaPenghasilan : 25 rb/hr Penghasilan : -Alamat : Gumukwatu-Pakusari Alamat : Gumukwatu-Pakusari
B. KELUHAN UTAMASesak nafas, batuk,
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPada saat pengkajian ibu mengatakan anaknya mengalami demam tinggi, batuk, dan susah bernafas dan disertai kejang. Akhirnya keluarga membawa ke pukesmas. Karena keadaan pasien yang tidak kunjung membaik pihak puskesmas merujuk pasien ke RSD. Dr. Soebandi Jember dan akhirnya MRS tgl 12-10-2012 di RKK (Aster)
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU1. Penyakit yang pernah diderita
Ibu klien mengatakan 2 bulan yang lalu kepala klien mulai mengalami pembesaran yang di identifikasi sebagai Hidrocephalus.
2. Riwayat OperasiTidak ada riwayat operasi
3. Riwayat AlergiTidak ada riwayat alergi
4. Riwayat ImunisasiKlien tidak rutin imunisasi, klien hanya imunisasi 10 hari setelah lahir dan 2 bulan setelah lahir
E. RIWAYAT PERKEMBANGAN1. Motorik Kasar : belum dapat dikaji2. Motorik halus : belum dapat dikaji3. Sosial : belum dapat dikaji4. Bahasa : pasien hanya merintih ketika terangsang nyeri5. Reflek – reflek: belum dapat dikaji
F. RIWAYAT PERINATAL1. Antenatal
Status gravida ibu G2 P2 A0 H22. Intranatal
Ibu mengatakan klien lahir pada usia 9 bulan, di bidan Pakusari, langsung menangis, dengan BB 2700 gram.
3. Post natal : tali pusat lepas pada hari ke 4.
G. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGAIbu mengatakan, anggota keluarganya tidak ada yang mengalami sakit seperti klien.
H. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Serumah
: Laki-laki : Klien dengan umur
X : Meninggal
X
6bln
I. POLA FUNGSI KESEHATAN1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan
Ibu mengatakan jika anaknya sakit dibawa ke pukesmas2. Pola nutrisi dan metabolism
Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 8-10 x/hr 8 x/hr
Jenis ASI PASI
Porsi Sesuka klien 30cc
Total Konsumsi _ 240cc
Keluhan _ _
3. Pola eleminasiKeterangan Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 2x/hr 2x/hr
Konsistensi Lunak Lunak
Bau Khas Khas
Warna Coklat kekuningan Coklat kekuningan
Untuk eleminasi uri, klien spontan dan tidak ada keluhan.4. Pola aktifitas dan kebersihan diri
Ibu mengatakan klien selalu dimandikan setiap 2x sehari, saat sakit klien diseka 2x dalam 1 hari.
5. Pola istirahat-tidurIbu mengatakan sebelum sakit klien biasanya total tidur dalam sehari 10-15 jam, saat sakit klien apatis sehingga sulit membedakan klien tertidur atau sedang bangun.
6. Pola kognitif dan persepsi sensoriKlien hanya merintih ketika mendapat rangsangan nyeri.
7. Pola konsep diriBelum dapat dikaji
8. Pola hubungan-peranBelum dapat dikaji
9. Pola fungsi seksualitasKlien berjenis kelamin laki-laki.
10. Pola mekanisme kopingBelum dapat dikaji
11. Pola nilai dan kepercayaanBelum dapat dikaji
12. Dampak hospitalisasiBelum dapat dikaji
J. PEMERIKSAAN FISIK1. Status kesehatan umum
Keadaan / penampilan umum : LemahKesadaran : ApatisTinggi badan : 56 cmLingkar kepala : 58 cmLingkar dada : 41 cmLingkar abdomen : 11 cmBB Lahir : 2700 gramBB saat ini : 6 KgBB ideal : -Keterangan Tanda-tanda vitalSuhu : 36,5° C N : 120 x/m RR : 40 x/menit
2. Kepalaa. Bentuk kepala : bulat membesar. b. Kulit kepala : mengkilat, serta terlihat vena-vena kepalac. Ubun-ubun : menonjold. Rambut : hitam, tipis dengan distribusi yang ratae. Wajah : wajah bersihf. Mata : sunset eyeg. Hidung : klien terpasang O2 nasal dan NGTh. Gigi : belum tumbuhi. Telinga : simetris, j. Mulut : mulut kering, dan sering ada sekret
3. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid,
4. Thorax (dada)Keterangan Paru-paru Jantung
Inspeksi Simetris, retraksi (+) Ictus kordis di ICS
Palpasi Tidak ada benjolan dan tidak ada lesi, serta tidak ada nyeri pada dada
Tidak ada benjolan dan tidak nyeri tekan dada
Perkusi Sonor Redup
Auskultasi Vesikuler +/+, Ronkhi +/+, Whezing -/-
S1 S2 Tunggal
5. AbdomenKeterangan Hasil
Inspeksi Flat
Auskultasi Bising Usus (+)
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
Perkusi Tympani
6. Tulang belakangTidak ada kelainan tulang belakang baik lordosis, kifosis maupun scoliosis
7. EkstremitasAkral hangat, CRT < 2 detik,
8. Genetalia dan AnusBersih dan tidak ada kelainan
9. Pemeriksaan neurologisGCS X-3-4
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKTgl 12-10-2012Hematologi Hb 9,5 Leukosit 12,7 Hitung jenis -/-/-/42-42/16 Hematokrit 33,0 Trombosit 166
Elektrolit Gula Darah Sewaktu 42 mg/dl
Tgl 16-10-2012HB : 19Leukosit : 7,2HCT : 31,5
L. TERAPI 1. Oral :2. Parenteral
Tanggal Nama obat Dosis Keterangan15-10-2012 Cefotaxim
Gentamicin Infus D5% ¼
NS
3 x 200mg2 x 10mg
IVIV
3. Lain-lainNebulizer Ambivent 6 x 0,6 mlO2 Nasal 1 LPM
ANALISA DATATgl/Jam Pengelompokan Data Masalah Kemungkinan
Penyebab15-10/11.30
15-10/11.30
15-10/11.30
15-10/11.30
15-10/11.30
DS : DO :
Klien terpasang O2 nasal (1,5 LPM)
Batuk (+), Ronkhi (+), Whezing (+)
N :120x RR :40x T: 36,5° C
Apatis
DS :DO : Kesadaran menurun, Klien Apatis , klien mengalami akumulasi CSS dalam otak
DS : ibu mengatakan tidak mengerti bagaimana merawat anaknya.DO : ibu tidak terlihat mencemaskan kondisi anaknya, ibu memberikan bedak berlebih yang berkontra indikasi dengan sakit klien.
DS :ibu mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang diderita anaknyaDO : ibu sering menanyakan kondisi anaknya, ibu sering menanyakan sebenarnya apa yang diderita anaknya.
DS :DO :
Bed rest Imobilisasi Apatis KU lemah Kepala klien yang lebih
besar dari badan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
Ketidakefektifan koping keluarga
Kurangnya pengetahuan orang tua
Resiko Gangguan Integritas kulit
Penumpukan secret
Akumulasi CSS dalam otak
Kurangnya sumber informasi
kurangnya informasi tentang penyakit,prognosis dan pengobatan anaknya
kerusakan kemampuan untuk menggerakkan kepala dan badan sekunder akibat ukuran kepala
15-10/11.30
DS : ibu mengatakan baju klien tidak diganti selama 4 hari DO : kulit lengket, terdapat kotoran pada mata, baju tampak kotor,
Kurangnya perawatan diri
kurangnya pemahaman keluarga tentang perawatan diri klien
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN / MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN URUTAN PRIORITAS
No. Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan & Masalah Kolaboratif Paraf1.
2.
3.
4.
5.
6.
15-10-12/11.45
15-10-12/11.45
15-10-12/11.45
15-10-12/11.45
15-10-12/11.45
15-10-12/11.45
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan penumpukan sekret
Gangguan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan akumulai CSS
Ketidakefektifan koping keluarga yang berhubungan dengan kurangnya sumber informasi
Kurangnya pengetahuan (orang tua) yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,prognosis dan pengobatan anaknya
Resiko Gangguan Integritas kulit yang berhubungan dengan kerusakan kemampuan untuk menggerakkan kepala dan badan sekunder akibat ukuran kepala
Kurangnya perawatan diri yang berhubungan dengan kurangnya pemahaman keluarga tentang perawatan diri klien
INTERVENSI KEPERAWATANTgl/Jam Diagnosa
KeperawatanTujuan & KH Intervensi Rasional
15-10/12.00
15-10/12.00
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas ybd penumpukan sekret
Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral ybd akumulasi CSS dalam otak
Tujuan : dalam 2x24 jam jalan nafas kembali efektif.
KH: Tidak terdapat
secret berlebih pada jalan nafas.
RR regular dengan frek 30-50x/m.
Tidak ada sianosis.
Tidak ada suara nafas tambahan
Klien tidak memakai terapi O2
Tidak ada retraksi
Tujuan : dalam 2x 24jam anak menunjukkan perkembangan kesadaran.
KH :
1. Jelaskan pada orangtua akibat ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
2. Auskultasi bunyi nafas3. Kaji tanda – tanda vital, terutama
pernafasan (frekuensi dan irama).4. Lakukan penghisapan (suction) sesuai
kebutuhan jika anak tidak mampu melakukan batuk efektif
5. Humidifikasi dengan nebulizer
6. Perkusi dan fibrasi dada (klaping)
7. Berikan cairan sesuai kebutuhan, bila perlu tingkatkan selama tidak ada kontraindikasi
8. Berikan O2 bila klien sesak
9. Hindari pemberian bedak berlebihan pada area sekitar mulut dan hidung
1. Berikan penjelasan kepada orang tua mengenai akibat dari gangguan perfusi jaringan.
2. Observasi TTV dan tanda-tanda peningkatan TIK setiap 2 jam.
3. Berikan posisi kepala lebih tinggi 15-30
1. Pemberian penjelasan akan meningkatkan partisipasi keluarga dalam merawat klien.
2. Auskultasi memberi gambaran paru-paru.3. Mengetahui perkembangan status pasien
4. Penghisapan akan mengurangi akumulasi secret sehingga jalan nafas bersih dari secret.
5. Kelembapan akan menurunkan kekentalan secret, sehingga mempermudah pengeluaran dan membantu mencegah pembentukkan mucus tebal pada bronkus.
6. Perkusi dan fibasi dada membantu merontokkan mucus sehingga masuk ke saluran nafas yang lebih besar.
7. Cairan akan memobilisasi dan mengencerkan secret pada jalan nafas.
8. O2 tambahan akan meningkatkan asupan oksigen klien.
9. Bedak yang berlebihan dapat meningkatkan sesak pada klien
1. Pemberian penjelasan akan meningkatkan partisipasi keluarga dalam merawat klien.
2. Mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada klien secara dini dan untuk penetapan tindakan yang tepat.
3. Mengurangi tekanan arteri dengan
15-10/12.00
15-10/12.00
Ketidakefektifan koping keluarga ybd ketidakmampuan orang tua dalam merawat klien
Kurang pengetahuan orang tua ybd kurangnya informasi tentang penyakit,prognosis dan pengobatan anaknya
Kesadaran meningkat
Tidak ada tanda2 TIK meningkat
TTV stabil
Tujuan : keluarga mampu memanajemen koping
KH : Keluarga mampu
memberikan perawatan yang sesuai kepada pasien
Tujuan : setelah diberikan informasi, orang tua mengerti tentang penyakit, prognosis, dan pengobatan.
KH : Keluarga
dengan letak jantung (beri bantal tipis)
4. Ciptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung.
5. Kaji ubun-ubun terhadap keyakinan terjadi penonjolan setiap 4 jam.yakinkan pengkajian selama periodeyang tenang, sebab ubun-ubun biasanya menonjol selama anak menangis.
1. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mencurahkan perasaanya.
2. Kaji tindakan perawatan yang dilakukan keluarga pada pasien.
3. Ikutsertakan orang terdekat dalam pemberian informasi, pemecahan masalah dan perawatan pasien sesuai kemungkinan
1. Kaji tingkat pendidikan keluarga klien.
2. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit anaknya.
3. Jelaskan tentang proses penyakit anaknya dengan melalui penkes.
4. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya bila ada yang belum dimengertinya.
meningkatkan draimage vena dan memperbaiki sirkulasi serebral
4. Rangsangan aktivitas yang meningkat dapat meningkatkan kenaikan TIK.
5. Penonjolan ubun-ubun yang tampak penuh, secara langsung merefleksikan peningkatan TIK.
1. Menggali informasi dari keluarga
2. Keluarga mungkin berusaha membantu/merawat klien namun tindakan yang dilakukan salah dan memperburuk keadaan klien.
3. informasi yang diberikan pada orang terdekat dan keluarga yang merawat klien, akan meminimalkan kesalahan dala upaya merawat klien
1. Tingkat pendidikan memberikan gambaran pengetahuan keluarga.
2. Untuk menentukan informasi yang akan diberikan.
3. Dengan memberikan penkes akan meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita anaknya
4. Menggali informasi yang belum dimengerti keluarga.
15-10/12.00
15-10/12.00
Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan kemampuan untuk menggerakkan kepala sekunder akibat ukuran kepala
Kurangnya perawatan diri ybd kurangnya pemahaman keluarga tentang perawatan diri klien
mengerti tentang penyakit, prognosis dan pengobatan anaknya
Tujuan : Integritas kulit tidak rusak
KH: kulit utuh, bersih
dan kering. Tidak terdapat
lesi akibat penekanan
Tujuan : dalam 1 x 24 jam orang tua mampu merawat kebersihan diri anaknya
Kriteria : Klien tampak
bersih Baju klien setiap
hari ganti
5. Libatkan keluarga dalam pemberian tindakan pada klien.
1. Kaji kulit kepala setiap 2 jam dan monitor area yang tertekan.
2. Mobilisasi mika – miki tiap 2 jam
3. Hindari tidak adanya linen pada tempat tidur.
4. Baringkan kepala pada bantal yang empuk dan lembut.
5. Berikan nutrisi sesuai kebutuhan
1. Bimbing orang tua/keluarga untuk menyeka klien setiap pagi
2. Ganti pakaian yang kotor dengan yang bersih.
3. Ganti pempers yang sudah penuh
4. Berikan HE tentang pentingnya kebersihan diri
5. Bersihkan dan atur posisi dan tempat tidur klien
5. Partisipasi keluarga akan meningkatkan pengetahuan tentang perawatan anaknya.
1. Untuk memantau keadaan integument kulit secara dini
2. Agar tidak terjadi penekanan yang lama pada satu titik serta untuk meningkatkan sirkulasi.
3. Linen dapat menyerap keringat sehingga kulit tetap kering.
4. Untuk mengurangi tekanan pada areal kepala.
5. Jaringan akan mudah nekrosis bila kalori dan protein kurang.
1. Agar keterampilan dapat diterapkan
2. Memberikan kenyamanan klien
3. Memberikan kenyamanan dan kebersihan pada area genetalia
4. Agar keluarga dapat termotivasi untuk menjaga kebersihan klien
5. Dengan tempat tidur yang bersih klien akan merasa nyaman.
DOKUMENTASI KEPERAWATANTgl Jam No DX Tindakan TTD
15/10
16/10
14.30
15.00
15.15
15.20
15.23
15.35
15.50
16.10
16.12
16.50
20.30
21.00
21.10
21.15
21.20
21.25
21.35
23.00
04.00
-
1,5
2
2
5
3,4
1,2,3,4,6
6
3,4,5
1,2
-
1,5
1,2
2
2
2
1,2
1,2
Operan
Observasi cairan, serta mengatur pemberian cairan
Observasi ubun-ubun klien dan observasi tanda-tanda peningkatan TIK
Memposisikan kepala 15-30° lebih tinggi dari badan
Observasi kulit yang mengalami penekanan
Menggali informasi dari ibu
Memberikan HE kepada ibu serta menjelaskan akibat dari gangguan perfusi jaringan.
Menganjurkan ibu untuk mengganti pempers yang penuh
Mengajarkan ibu cara pemberian Asi melalui NGT
TTV
Operan
Observasi cairan dan mengatur pemberian cairan parenteral
TTV
Observasi ubun-ubun klien
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK
Nebulizer
Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
TTV
TTV, observasi tanda-tanda peningkatan TIK
05.00
05.15
06.00
07.00
07.30
08.00
08.10
08.15
08.17
08.25
09.00
09.10
10.00
10.30
10.45
11.00
11.05
12.00
12.30
13.00
1
6
6
1,6
-
1,6
1,2
1,5
5
3,5
-
1
1
3,4
6
1,2
2
2
2
1
Nebulizer
Menganjurkan ibu untuk menyeka bayinya, dan mengganti baju.
Membersihkan tempat tidur klien
Memberikan HE pada ibu
Operan
Melakukan observasi cairan, serta pengaturan pemberian cairan
TTV, mengkaji tanda-tanda peningkatan TIK.mengkaji ubun – ubun.
Menganjurkan kepada ibu untuk tidak lupa memberikan PASI
Observasi kulit yang mengalami penekanan
Menganjurkan ibu untuk memobilisasi anaknya mika - miki
Memberikan injeksi : cefotaxim, gentamicin
Nebulizer
Memberikan fisioterapi dada Claping + Suction
Menggali informasi dari ibu
Memberikan HE pada ibu
TTV
Melakukan pengkajian ubun-ubun
Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
Memposisikan kepala lebih 15-30 derajat lebih tinggi dari badan.
Nebulizer
17/10
14.30
15.00
15.10
15.20
15.25
15.30
15.35
16.00
17.00
18.00
20.00
21.00
21.10
21.15
21.20
21.25
21.45
21.50
21.55
04.00
05.00
-
1,5
1,2
2
2
2
1,3,4,5
3,6
1
1
-
1,5
2
1,2
1
1
3,4,5
1
1
1,2
5
Operan
Observasi cairan, pengaturan pemberian cairan.
TTV
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK
Memposisikan kepala 15-30 derajat lebih tinggi dari badan
Mengkaji ubun-ubun
Menganjurkan ibu untuk memberikan PASI
Menganjurkan ibu untuk menyaka dan mengganti popok anaknya yang penuh
Nebulizer
Suction + claping
Operan
Observasi cairan dan mengatur pemberian cairan.
Observasi ubun –ubun dan tanda-tanda peningkatan TIK
TTV dan kaji pernafasan klien
Observasi humidifier
Nebulizer
Mengingatkan ibu untuk memberikan PASI sesuai jadwal
Klaping
Suction
TTV + kaji pernafasan klien
Menganjurkan ibu untuk memobilisasi klien
05.10
05.12
05.20
07.30
08.00
08.15
08.20
08.30
08.35
08.40
08.50
09.10
09.45
10.30
10.40
10.50
10.53
10.55
11.00
11.50
4,6
1
6
-
1,5
5
5
1
2
2
2
1
1,2
3,4
3,4
3,4
1,2,3
2
1,2
1
Menganjurkan ibu untuk menyeka anaknya
Menganjurkan ibu agar tidak memberi bedak yang berlebih di daerah dekat hidung dan mulut
Membersihkan tempat tidur klien
Operan
Observasi cairan, pengaturan pemberian cairan
Observasi kulit yang mengalami penekanan
Mengajarkan ibu untuk memobilisasi mika –miki setiap 2 jam
Suction dan pemberian fisioterapi dada (claping)
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK
Kaji ubun-ubun klien
Memposisikan kepala 15-30° lebih tinggi dari badan
Nebulizer
Observasi pernafasan klien
Menggali informasi dari ibu
Memberikan HE pada ibu
Memotivasi ibu untuk terlibat dalam perawatan anaknya
Menganjurkan ibu untuk memberikan PASI sesuai jadwal
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK
TTV, observasi pernafasan klien
Suction
12.00
12.15
12.50
13.00
13.10
14.30
15.00
15.10
15.15
16.00
17.00
17.10
18.00
18.45
19.00
20.00
20.30
20.40
20.50
21.00
21.10
1
1
1
2
1,2
-
1
2
1,2
1
2
2
1
6
2
-
1
1,2
1
1
2
Mengisi air humidifier dan observasi pemberian O2 nasal
Nebulizer
Suction + klaping
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK
TTV
Operan
Observasi cairan, pengaturan tetesan cairan dan pemberian O2
Mengkaji ubun-ubun dan tanda-tanda peningkatan
TTV
Suction dan klaping
Menciptakan lingkungan yang tenang
Memberikan posisi kepala 15-30 derajat lebih tinggi dari badan
Memberikan nebulizer
Menganjurkan ibu untuk mengganti popok yang penuh
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK + TTV
Timbang terima
Observasi cairan dan pengaturan tetesan cairan
TTV
Observasi O2 dan mengisi humidifier
Suction + klaping
Memposisikan kepala lebih tinggi dari badan 15-30 derajat
18-10
23.00
02.00
04.00
05.00
07.30
08.00
09.00
09.30
10.05
10.30
10.40
11.15
13.00
15.00
15.05
15.15
15.20
15.25
15.30
15.33
17.00
17.15
19.00
1
1
1,2
1
-
1
1
1
1
1
2
1,2
1
1
-
1
1
1,2
2
2
1
1
1
Suction + klaping
Suction
Observasi TTV dan observasi oksigen
Nebulizer + Fisioterapi dada (klaping)
Operan
Observasi cairan dan pengaturan tetesan cairan, Observasi O2.
Memberikan nebulizer
Klaping (fisioterapi dada)
Suction + klaping
Klaping kemudian suction
Memposisikan kepala 15-30 derajat lebih tinggi dari badan.
TTV
Nebulizer
Suction+ klaping
Operan
Observasi cairan
Pengaturan tetesan cairan, Observasi pemberian O2.
TTV
Mengkaji ubun-ubun
Memposisikan kepala 15-30 derajat lebih tinggi dari badan.
Memberikan nebulizer
Klaping (fisioterapi dada)
TTV
19-10
20.0020.30
20.35
20.38
20.40
21.00
21.15
21.17
21.20
24.00
05.00
08.00
08.10
08.15
08.50
09.00
10.30
10.40
11.00
13.00
14.00
-1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
-
1
2
1
1
1
2
1,2
1
-
OperanObservasi cairan dan pengaturan pemberian tetesan cairan
Observasi O2 nasal, Humidifier
Klaping
Suction
Nebulizer
Memposisikan kepala lebih tinggi dari badan
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK dan observasi ubun-ubun
Mengingatkan ibu untuk tidak lupa memberikan PASI
Suction + claping (fisioterapi dada)
Nebulizer + fisioterapi dada ( klaping )
Operam/Timbang Terima
Observasi cairan dan pengaturan tetesan cairan, Observasi O2.
Observasi tanda-tanda peningkatan TIK
Klaping (fisioterapi dada)
Memberikan nebulizer
Suction + klaping
Memposisikan kepala 15-30 derajat lebih tinggi dari badan.
TTV
Nebulizer
OPERAN
EVALUASI
Masalah Kep/Kolaboratif
TGL/Jam
Catatan Perkembangan Paraf
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan koping keluarga
Kurang pengetahuan orang tua
Resiko kerusakan integritas kulit
Kurangnya perawatan diri
15/1020.00
S : ibu mengatakan klien masih batuk dan disertai dahakO : klien masih terpasang O2 nasal dengan aliran O2 1,5 LPM, RR = 40x/mnt(regular), secret (+), retraksi (+),Ronkhi (+)A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis, dan lebih banyak diam, klien meminum PASI per sondeO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-).A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan kurang paham dalam memberikan perawatan pada klienO : klien memberikan bedak berlebih yang menimbulkan kontraindikasi pada klienA : ketidakefektifan koping individu belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S: ibu mengatakan belum faham tentang penyakit yang diderita anaknyaO: ibu tampak bingung bila ditanya tentang penyakit anaknyaA : masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan jarang memobilisasi klien O : kulit punggung klien kemerahan, tidak ada lesi akibat tekanan, utuh, dan kering,A : resiko kerusakan integritas kulit teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan belum mengganti baju klien sejak 4 hari yang laluO : baju terlihat kotor, klien tampak kurang bersihA : masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan koping keluarga
Kurang pengetahuan orang tua
Resiko kerusakan integritas kulit
Kurangnya perawatan diri
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
16/1008.00
16/1014.00
S : ibu mengatakan klien masih batuk berdahak, sesakO : RR = 35x/mnt(regular), secret (+), retraksi (+),Ronkhi (+),klien masih terpasang O2 nasal dengan aliran O2 1 LPM,A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis,O : klien Apatis, kejang (-), muntah (-), klien merengek ketika batuk-batuk.A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan masih belum faham dalam memberikan perawatan pada klienO : ibu sudah tidak melakukan perawatan yang menimbulkan kontra indikasiA : ketidakefektifan koping individu belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S: ibu mengatakan sudah sedikit mengerti penyakit anaknya, O: ibu masih menanyakan penyakit anaknyaA : masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan jarang memobilisasi klien O : kulit punggung klien kemerahan, tidak ada lesi akibat tekanan, utuh, dan kering,A : resiko kerusakan integritas kulit teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan belum mengganti baju klien, tapi ibu mengatakan sudah menyeka klien pada pagi hari.O : baju terlihat kotor, klien tampak bersihA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan klien masih batuk.O : RR = 42x/mnt(regular), secret (+), retraksi (+),Ronkhi (+),klien masih mendapat terapi O2 nasal 1 LPMA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan koping keluarga
Kurang pengetahuan orang tua
Resiko kerusakan integritas kulit
Kurangnya perawatan diri
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
16/1020.00
S : ibu mengatakan anaknya kadang merengek ketika batukO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-)A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan masih belum faham dalam memberikan perawatan pada klienO : ibu sudah tidak melakukan perawatan yang menimbulkan kontra indikasiA : ketidakefektifan koping individu belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S: ibu mengatakan sudah sedikit mengerti penyakit anaknya, ibu menanyakan mengenai kondisi anaknyaO: ibu kadang masih bingung ketika ditanya tentang penyakit anaknyaA : masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan jarang memobilisasi klien O : kulit punggung klien kemerahan, tidak ada lesi akibat tekanan, utuh, dan kering,A : resiko kerusakan integritas kulit teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan belum mengganti baju klien, tapi ibu mengatakan sudah menyeka klien pada pagi hari.O : baju terlihat kotor, klien tampak bersihA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan klien masih batuk.O : RR = 45x/mnt(regular), secret (+)meningkat, retraksi (+), Ronkhi (+),klien masih mendapat terapi O2 nasal 1 LPMA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan anaknya kadang merengek ketika batuk,ibu mengatakan klien jarang menangis.O : klien Apatis, kejang (-), muntah (-)A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan koping keluarga
Kurang pengetahuan orang tua
Resiko kerusakan integritas kulit
Kurangnya perawatan diri
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan koping keluarga
17/1008.00
teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan masih belum faham dalam memberikan perawatan pada klienO : ibu sudah tidak melakukan perawatan yang menimbulkan kontra indikasi. A : ketidakefektifan koping individu belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S: ibu mengatakan sudah sedikit mengerti penyakit anaknya, ibu menanyakan mengenai kondisi anaknya.O: ibu kadang masih bingung ketika ditanya tentang penyakit anaknyaA : masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan jarang memobilisasi klien O : kulit punggung klien kemerahan, tidak ada lesi akibat tekanan, utuh, dan kering,A : resiko kerusakan integritas kulit teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
S : ibu sudah mengganti baju klien, tapi ibu mengatakan sudah menyeka pada sore tadiO : baju terlihat bersih, klien tampak bersihA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan klien masih batukO : RR = 40x/mnt(regular), secret (+)meningkat, retraksi (+), Ronkhi (+),klien masih mendapat terapi O2 nasal 1 LPMA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan klien jarang menangis.klien lebih sering diam.O : klien Apatis, kejang (-), muntah (-)A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan mengerti bagaimana seharusnya merawat klienO : ibu sudah tidak melakukan perawatan yang menimbulkan kontra indikasi. Ibu sudah mampu
Kurang pengetahuan orang tua
Resiko kerusakan integritas kulit
Kurangnya perawatan diri
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan koping keluarga
17/1014.00
terlibat dalam merawat klien.A : ketidakefektifan koping individu belum teratasiP : lanjutkan intervensi
S: ibu mengatakan sudah sedikit mengerti penyakit anaknya, ibu menanyakan mengenai kondisi anaknya.O: ibu kadang masih bingung ketika ditanya tentang penyakit anaknyaA : masalah belum teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan jarang memobilisasi klien O : kulit yang mengalami penekanan sedikit kemerahan, tidak ada lesi akibat tekanan, utuh, dan kering,A : resiko kerusakan integritas kulit teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
S : ibu sudah mengganti baju klien, tapi ibu mengatakan sudah menyeka pada sore tadiO : baju terlihat bersih, klien tampak bersihA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan klien masih batuk, disertai dahak.O : klien terpasang O2 1 LPM, RR = 38x/mnt, retraksi (+), Ronkhi (+), secret (+) meningkat.A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis, dan lebih banyak diam, klien mampu meminum PASI per oralO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-).A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : Ibu mengatakan dirinya sedang susah karena memikirkan pembiayaan untuk anaknya.karena keluarga merasa tidak mampu membayar biaya perawatan klien.O : keluarga sudah mampu merawat klien tanpa menimbulkan kontraindikasi pada klien
Kurang pengetahuan orang tua
Resiko kerusakan integritas kulit
Kurangnya perawatan diri
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan koping keluarga
17/1020.00
A : ketidakefektifan koping individu teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi
S: ibu mengatakan sudah sedikit mengerti penyakit anaknya, ibu menanyakan mengenai kondisi anaknya.O: ibu kadang masih bingung ketika ditanya tentang penyakit anaknyaA : masalah belum teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan setiap memberikan PASI klien digendong oleh ibuO : kulit klien bersih, tidak ada lesi akibat tekanan, utuh, dan kering, tidak ada kemerahan pada area yang tertekanA : resiko kerusakan integritas kulit teratasi P : intervensi dihentikan
S : ibu sudah mengganti baju klien, ibu mengatakan sudah menyeka pada sore tadiO : baju terlihat bersih, klien tampak bersihA : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
S : ibu mengatakan klien masih batuk, disertai dahak.O : klien terpasang O2 1 LPM, RR = 40x/mnt, retraksi (+), Ronkhi (+), secret (+) meningkat.A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis, dan lebih banyak diam, klien mampu meminum PASI per oralO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-).A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : Ibu mengatakan mengerti bagaimana dalam merawat klienO : keluarga sudah mampu merawat klien tanpa menimbulkan kontraindikasi pada klienA : ketidakefektifan koping individu teratasiP : intervensi dihentikan
Kurang pengetahuan orang tua
Kurangnya perawatan diri
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
18/1008.00
18/1015.00
18/1020.00
S: ibu mengatakan mengerti penyakit anaknyaO: ibu bias menjawab ketika ditanya mengenai sakit anaknya, tidak bingungA : masalah teratasiP : intervensi dihentikan
S : ibu sudah mengganti baju klien, ibu mengatakan setiap hari 2x menyeka klienO : baju terlihat bersih, klien tampak bersih,A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan
S : ibu mengatakan klien masih batuk, disertai dahak.O : klien terpasang O2 1 LPM, RR = 45x/mnt, retraksi (+), Ronkhi (+), secret (+) meningkat.A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis, dan lebih banyak diam, klien mampu meminum PASI per oralO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-).A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan klien masih batuk, disertai dahak.O : klien terpasang O2 1 LPM, RR = 45x/mnt, retraksi (+), Ronkhi (+), secret (+) meningkat.A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis, dan lebih banyak diam, klien mampu meminum PASI per oralO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-).A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan klien masih batuk, disertai dahak.O : klien terpasang O2 1 LPM, RR = 48x/mnt, retraksi (+), Ronkhi (+), secret (+) meningkat.A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
19/1008.00
sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis, dan lebih banyak diam, klien mampu meminum PASI per oralO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-).A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan klien masih batuk, disertai dahak.O : klien terpasang O2 1 LPM, RR = 48x/mnt, retraksi (+), Ronkhi (+), secret (+) meningkat.A : ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
S : ibu mengatakan anaknya jarang menangis, dan lebih banyak diam, klien mampu meminum PASI per oralO : klien Apatis, kejang (-), muntah (-).A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagianP : masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi