askep dgn pharingitis akut di ru aster

41
 ASUHAN KEPERAW A T AN PADA AN. “A” DENGAN GANGGUAN SISTEM THT: PHARINGITIS AKUT DI RU. ASTER RUMKIT TK.II DR. AK. GANI PALEMBANG DISUSUN OLEH : NAMA : NOVI YANTI. S NIM : 20630 AK  TINGKAT : III. A

Upload: fera-astarina

Post on 05-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asuhan keperawaatan

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN

23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. ADENGAN GANGGUAN SISTEM THT: PHARINGITIS AKUTDI RU. ASTER RUMKIT TK.II DR. AK. GANIPALEMBANG

DISUSUN OLEH :NAMA: NOVI YANTI. SNIM: 20630 AKTINGKAT: III. A

AKADEMI KEPERAWATANKESDAM II / SWJANK XVI. LAPORAN PENDAHULUAN PHARINGITIS

A. PENGERTIANPharingitis virus dan bakterialis akut adalah penyakit yang paling sering menyerang anak-anak. Pharingitis kronis ditandai oleh hipertropi arkus pharing lateral yang jelas. Hal ini juga disebut: Pharingitis Lateral. (BOEIS. Buku Ajar THT).

B.ANATOMI & FISIOLOGI

(Ref: Anatomi & Fisiologi untuk Perawat. Edisi: 10. Roger Watson).

C.ETIOLOGIVirus merupakan penyebab utama infeksi.

Bakteri

Hemofylus Influenza 20 % dari kasus

Streptococus

CoryneBacterium Tuberculosis

Mokilia ( Infeksi jamur ).

S. Pneumonie

D. MANIFESTASI KLINISGejala utama berupa sakit menelan

Suara serak, batuk, demam 39 40 c

Sakit otot, sakit kepala

Pada pemeriksaan akan tampak dinding faring belakang sangat merah (Hiperemis ). Membran faring tampak merah, pembesaran, nodis limfe servikal.

Folikel tonsil dan Limfoid membengkak dan diselimuti oleh Eksudat.

E. PATOFISIOLOGIKuman Streptococus

Jaringan limfoid

Infiltrasi lapisan epitel

Reaksi Jaringan limfosid Superfisial

Proses peradangan

Infiltrasi Leukosit Polimorfonuklear

Hipertrofi Nodus Limfe Servikal

Peningkatan suhu tubuh Malaise Nyeri Tenggorokan

(Ref. Suraidi : 2001 . Asuhan keperawatan pada anak)

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKInfeksi Membran faring tampak merah

Kultur tenggorok

Uji resistensi bila perlu

G. PENATALAKSANAAN MEDIS ( THERAPY )1.Preparat antimikrobial untuk penyebab bakteria : Penisilin untuk Strepcocus Group A dan Sefalosporin untuk penderita yang alergi terhadap penisilin atau Resisten terhadap Eritromisin

2.Antibiotik diberikan selama 10 hari

3.Berikan diet cair atau lunak selama fase akut

4.Pemberian cairan IV jika tidak mampu menelan karena sakit tenggorokan

5.Berikan dorongan untuk banyak minum bila mampu untuk menelan ( 2500 mL setiap hari ).

H.DIAGNOSA KEPERAWATAN (Ref : Baughman. Diare. C. Keperawatan Medikal Bedah)1.Gangguan rasa nyaman : Nyeri badan Hipertrofi folikel Tonsil dan limfoid

2.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi badan Disfagia

3.Ancietas ( kecemasan ) klien b/d kurang pengetahuan tentang penyakitnya

4.Gangguan komunikasi Verbal b/d pembesaran Nodus Limfe Servikal

I.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN1. Diagnosa Keperawatan I: Gangguan rasa nyaman : Nyeri B/d Hipertrofi folikel Tonsil dan limfoid. Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi.Kriteria Hasil : - Nyeri hilangFolikel Tonsil dan Limfoid normal

Klien tenang

IntervensiRasionalisasiKaji tingkat nyeri, contoh: skala nyeri, lokasi,Intensitas

Berikan kumur salin hangat atau irigasi.

Pasang Collar es

Berikan Obat obatan analgesik atau obat antitusif.

Lakukan perawatan mulut untuk mencegah fisura bibir

Mengidentifikasi tingkatan nyeri yang dirasakan klien.

Mengontrol dan mengurangi nyeri

Membantu penyembuhan secara simptomatik

Mengurangi nyeri, mencegah peningkatan tekanan pada bagian nyeri.

Mencegah proses inflamasi lebih lanjut

2. Diagnosa keperawatan II: Gangguan pemenuhan kebutuhan b/d Disfagia Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi Kriteria Hasil :- Klien mampu mengkonsumsi makananTidak adanya tanda tanda Malnutrisi

IntervensiRasionalisasiKaji tingkat / status nutrisi klien

Motivasi klien untuk makan

Beri makan dengan porsi kecil dan sering.

Kolaborasi dengan Tim Medis

mengidentifikasi munculnya tanda-tanda Malnutrisi

Memberitahukan manfaat makanan yang bergizi

Meringankan kerja usus halus

Mempercepat penyembuhan / nafsu makan, porsi makan habis.

3. Diagnosa Keperawatan III: Anxietas ( kecemasan ) Klien b/d kurang pengetahuan tentang penyakitnya Tujuan : Kecemasan klien hilang. Kriteria hasil : - Klien tenangKecemasan berkurang

Pengetahuan klien meningkat

IntervensiRasionalisasiKaji tingkat kecemasan klien.

Lakukan pendekatan Interpesonal dengan klien.

Beri penjelasan kepada klien tentang penyakitnya.

Mengidentifikasi perasaan dan tingkat kecemasan klien.

Mengungkapkan kecemasan dan menimbulkan kepercayaan klien.

Meningkatkan pengetahuan klien dan menjadi kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan perawat.

4. Diagnosa Keperawatan IV:Gangguan komunikasi Verbal b/d pembesaran nodus limfe servikalTujuan: Komunikasi verbalKriteria hasil: - suara normal tdk diberitahukan nyeri dan pembesaran nodus limfe servikal

IntervensiRasionalisasiberikan dorongan untuk tirah baring

bantu Klien dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan

kolaborasi tim medis dalam pemberian therapy lanjutan.

mengurangi pergerakan dan tekanan yang dapat mengakibatkan nyeri

mengetahui dan mengidentifikasi perasaan klien.

- mengurangi pembengkakan nodus limfe servikal.

(Referensi : Baughman . Diare. C. Keperawatan medical bedah)

Diagnosa Keperawatan Tambahan (Referensi: Lynda Juall Carpenito. Asuhan keperawatan).Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksiTujuan : Suhu Tubuh kembali normal Kriteria hasil : - Pembengkakan pada rongga pharing berkurang Sekresi keringat normal

Intervensi Rasionalisasi Kaji / ukur peningkatan suhu tubuh

Monitor TTV

Berikan kompres hangat dan dianjurkan untuk banyak minum

Mengidentifikasi, memantau tanda-tanda infeksi lanjut

Mengetahui perkembangan status vital klien

- membantu menurunkan suhu tubuh dan meningkatkan sekresi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN WDENGAN PHARINGITIS AKUT DI RUMKIT TK II Dr. AK GANI

A.PENGKAJIAN

I. Identitasa.Identitas Klien

Nama: An W Umur : 7 tahunAgama: IslamSuku: JawaPendidikan: Sekolah Dasar Pekerjaan: Alamat: Asr. KoremTgl masuk RS: 25 November 2008Tgl Pengkajian: 25 November 2008No Med.Rec: 07/18/09Diagnosa Medis: Pharingitis akutNo. Med : 103330

b. Identitas Penanggung JawabNama: IlhamUmur: 33 tahunAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: KopdaHub.dgn klien: AyahAlamat: Asr. Korem

II. Riwayat Kesehatana.Keluhan Utama

Tanggal 25 November 2008 jam 11.00 WIB, klien datang ke RS dengan keluhan susah menelan, batuk, suara berubah, badan lemas dan suhu tubuh meningkatb.Riwayat Penyakit sekarang

P :klien mengatkan sakit ( nyeri )Q :nyeri yang dirasakan klien menyebabkan klien susah makan dan berbicaraR :nyeri tersebut dirasakan klien didaerah TenggorokanS :ekspresi wajah klien meringis menahan nyeri, skala nyeri 4 - 5T :nyeri tersebut timbul 3 hari yang lalu, nyeri bertambah berat saat klien makan dan berbicara.c.Riwayat penyakit masa lalu

Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.d.Riwayat Kesehatan keluarga

Klien tidak pernah mengalami riwayat penyakit keturunan, menular dan penyakit serius lainnya.

III. Riwayat Psiko sosial dan spirituala.Psikologis

Sejak sakit klien sering rewel dan menangis.b.Sosial

Sejak sakit klien tidak mau berinteraksi dengan teman teman sebayanya.c.Spiritual

Ibu klien selalu mengajarkan klien untuk beribadah dan berdoa.

IV. Pola Aktivitas Sehari hariNoAktivitasDi RumahDi Rumah Sakit1

2.

3.

4.

Pola NutrisiMakan

Minum

Pola EliminasiBAB

BAK

Pola Aktivitas

Pola Istirahat

Klien makan 3x sehari dengan menu diet lengkap, nafsu makan baik, porsi makan habis.

Klien minum 5 - 6 gelas / hari

Klien BAB setiap pagi, konsistensi padat, warna feces kuning kecoklatan.

Klien BAK 3-4x/hari, warna urine kuning jernih.

Klien beraktivitas fisik secara mandiri tanpa adanya keterbatasan.

Klien tidur malam 5 8 jam/hari, klien dapat tidur nyenyak.

Klien tidur siang 1-2 jam/hari.

Klien makan 3x sehari dengan diet makanan lunak (ML), Klien sulit menelan, porsi makan tidak habis.

Klien minum 3 4 gelas/hari

Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, warna feces kuning tua

Klien BAK 34x se hari, warna urine kuning tua.

Klien tidak dapat melakukan aktivitas fisik secara mandiri, seluruh aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

Klien tidur 6 8 jam/hari, klien dapat tidur nyenyak.

Klien tidur siang 3-4 jam /hari.

V.Pemeriksaan fisik (Januari 2009)a.Keadaan Fisik

Keadaan umum: K/u baikKesadaran: Compos mentisTD: 110/70 mmHgRR: 28x/mntTemp: 39 cNadi: 84x/mnt

b.Tanda tanda khusus

1.Kepala

Bentuk: Simetriswarna rambut: Hitamkebersihan: Tidak ada ketombeekspresi wajah: Meringis2.Mata

Bentuk: SimetrisPenglihatan: Tidak ditemukan adanya kelainanPupil: IsokorSklera: AnikterikKonjugtiva: Tidak anemis3.Telinga

Bentuk: SimetrisPendengaran: Tidak ada kelainanCairan Telinga: Tidak terdapat serumen berlebihan4.Hidung

Bentuk: SimetrisPenciuman: Dapat membedakan bauKebersihan: Cukup bersih

5.Mulut dan Tenggorokan

Gigi : Tidak terdapat terdapat CariesBibir : Tidak pecah - pecahKebersihan :Dinding faring tampak merah dan bengkak6.Leher

Bentuk: SimetrisGerakan :Dapat melakukan gerakan tanpa adanya keterbatasan Kebersihan: Cukup bersih7.Kulit

Turgor: ElastisWarna kulit: Putih kecoklatanPenyakit kulit: Tidak ditemukan adanya penyakit kulitKebersihan: Cukup bersih8.Dada dan Paru paru

Bentuk: SimetrisFrekuensi Pernafasan: 28x /mntSesak nafas: Tidak ditemukan adanya sesak nafasBatuk: Batuk adaSputum: Sputum tidak ada9.Abdomen

Bentuk: SimetrisKeadaan: Datar, lemasNyeri: Nyeri tidak adaBising Usus : , terdengar peristaltic usus (frek : 12x/m)Hati: Tidak ada10.Extrimitas

Atas:Tidak ditemukan keterbatasan gerakBawah:Tidak ditemukan keterbatasan gerak

VI.Pemeriksaan Penunjang- Laboratorium Hb: 14 gr% Leukosit: 13.000 /mlTidak dilakukan pemeriksaan- Kultur Tenggorokan- Uji Resistensi-Inspeksi membran / dinding faring tampak Hiperemis dan Hipertrofi.

VII. Therapy- IVFD RL gtt 20 x/mnt- Instruksi banyak minim ( 2,5 liter/hari ).- Preparat Antimikrobial : Cefotaxime inj. IV 3 x gr- Diet lunak / cair-Paracetamol 3 x 500 mg-Glyserin Guaiacolat 3 x 500 mg

B.ANALISA DATA

NoDataKemungkinan PenyebabMasalah1.Ds : - Klien mengatakan nyeri sewaktu menelan dan berbicaraDo : - Dinding faring tampak merah dan bengkakNyeri + sewaktu menelan dan berbicara

Klien sering menahan nyeri

Virus dan BakteriJaringan lymphoidProses PeradanganHipertrofi tonsil dan limfoidRangsangan ke syaraf Viseral dan otakNyeriGangguan rasa nyamanGangguan rasa nyaman nyeri2.Ds : - Klien mengatakan sulit menelan karena nyeri di tenggorokan Do : - Nafsu makanPorsi makan tidak habis

Klien sulit untuk menelan makanan yang dimakannya karena nyeri.

Proses peradangan Limfoid dan tonsilHipertrofi nodus Limfe servikalDisfagiaIntake makanan kurangGangguan Pemenuhan kebutuhan nutrisiGangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi3.Ds : - Klien mengatakan suara nya serak dan sakit pada tenggorokan saat berbicaraDo : - Suara klien serakFolikel Limfoid dan tonsil membengkak

Nyeri + sewaktu berbicara

Invasi kuman dan bakteriJaringan LymfoidLymfoid dan tonsil Hipertrofi dan HiperemisStimulus pita suaraNyeri sewaktu bicaraGangguan komunikasi verbalGangguan komunikasi verbal4.Ds : - Klien mengatakan bahwa ia merasa kepanasan, sakit kepala dan sering berkeringat.Do : - Rongga faring tampak merah dan HiperemisSekresi keringat klien berlebihan

Vital sign

TD : 110/70 mmhgRR : 28x/mT/p : 39/84Kuman dan Bakteri ( Strep )Reaktivasi pada jaringan LimfoidTimbul tanda tanda infeksiLimfoid Hipertrofi, HiperemisPeningkatan suhu tubuhPeningkatan suhu tubuh

C. PRIORITAS MASALAH1.Peningkatan suhu tubuh

2.Gangguan rasa nyaman : nyeri

3.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

4.Gangguan komunikasi verbal

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Peningkatan suhu tubuh b/d infeksi

2.Gangguan rasa nyaman : Nyeri b/d Hipertrofi tonsil dan Limfoid

3.Gangguan pemenuhan nutrisi b/d Disfagia

4.Gangguan komunikasi verbal b/d nyeri sewaktu bicara.

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama: An W Ru: AsterUmur: 7 Tahun No. Med: 103330NoDiagnosa KeperawatanPerencanaan

TujuanIntervensiRasionalisasi1.16Tgl : 26 November 2008Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksiDs : - Klien mengatakan bahwa ia merasa kepanasan, sakit kepala dan sering berkeringatDo : - Rongga faring tampak bengkak dan hiperemisSekresi keringat klien berlebihanTanda-tanda vital

TD : 110/70 mmHgRR : 28 x/menitT/P : 39/84 x/mTujuan jangka panjang : - Suhu tubuh normal

Tujuan jangka pendek :

Dalam jangka waktu 1x 24 jam suhu tubuh klien mulai stabil

Pembengkakan pada rongga faring berkurang

Sekresi keringat normal

Kaji / ukur peningkatan suhu tubuhMonitor TTV

Berikan kompres hangat dan dianjurkan untuk banyak minum

Ciptakan lingkungan yang teraupetik, cth : suhu kamar yang sesuai dengan kondisi klienKolaborasi dengan tim medis dlm pemberian antipiretik

Mengidentifikasi, memantau tanda tanda infeksi lanjutMengetahui perkembangan status vital klienTerjadi vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga pertukaran cairan intrasel dan intra pembuluh darah dapat terjadi, yang mampu membantu penyerapan panas dan sekresi keringat lebih cepat.Meningkatkan rasa nyaman klien

Therapy Obat obatan berfungsi menurunkan suhu tubuh dan mencegah infeksi lebih lanjut

172.Gangguan rasa nyaman : Nyeri b/d Hipertrofi tonsil dan limfoidDs : - Klien mengatakan nyeri sewaktu menelan dan berbicaraDo : - Dinding faring tampak merah dan bengkakNyeri + sewaktu menelan dan bengkak

Klien sering menangis karena nyeri ditenggorokannya

Tujuan jangka panjang : kebutuhan rasa nyaman terpenuhi

Tujuan jangka pendek :

Dalam jangka waktu 1x24 jam nyeri yang dirasakan berkurangDinding faring kembali normal, bengkak dan Hiperemis ber- kurangKlien tenang tidak rewel

Kaji tingkat nyeri, skala nyeri, lokasi, intensitas nyeri

Lakukan perawatan, seperti :

1.Berikan kumur salin hangat atau irigasi

2.Pasang collar es

3.Berikan Obat obatan analgesik atau obat antitusif

4.Lakukan perawatan mulut untuk mencegah fisura bibir

Ajarkan tehnik tehnik relaksasi dalam mengatasi nyeri

Kolaborasi tim medis dalam pemberian therapy

Mengidentifikasi tingkatan nyeri yang dirasakan klien

Mengontrol dan mengurangi nyeriMembantu penyembuhan secara simptomatik Mencegah peningkatan tekanan pada bagian nyeriMencegah proses inflamasi lebih lanjut

Mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan

Menentukan pemberian therapy lebih lanjut

3.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d DisfagiaDs : - Klien mengatakan sulit menelan karena nyeri di tenggorokanDo : - Nafsu makan berkurangPorsi makan tidak habisKlien sulit menelan makanan yang dimakannya karena nyeri

Tujuan jangka panjang kebutuhan nutrisi terpenuhiTujuan jangka pendek : dalam jangka waktu 1x24 jam intake makanan klien meningkat dgn kriteria hasil:

Nyeri berkurangNafsu makan meningkatPorsi makan habisKesulitan menelan berkurang.

Kaji tingkat / status nutrisi klien.Motivasi klien untuk makan dengan memberikan makanan kesukaan klien tanpa kontra indikasiBeri makan dengan porsi kecil dan sering

Pantau tanda-tanda fisik klien seperti :BB, lingkar lenganKolaborasi dengan tim medis dengan pemasangan IVFD

Mengidentifikasi munculnya tanda tanda mal nutrisiMemberitahukan manfaat makanan, meningkatkan nafsu makan

Makanan dengan jumlah kecil dapat meringankan kerja usus halusMonitoring munculnya tanda-tanda malnutrisiMempercepat penyembuhan / meningkatkan porsi makan

184.Gangguan komunikasi verbal b/d nyeri sewaktu bicaraDs : - Klien mengatakan suaranya serak dan sakit pada tenggorokannya saat berbicaraDo : - Suara klien serakFolikel limfoid dan tonsil membengkakNyeri + sewaktu bicara

Tujuan jangka panjang : komunikasi verbal kembali normalTujuan jangka pendek : dalam jangka waktu 1x24 jam gangguan komunikasi klien berkurang dengan kriteria hasil :

Suara membaikPembengkakan pd folikel limfoid dan tonsil berkurangNyeri berkurang

Kaji keterbatasan dalam berkomunikasiBerikan dorongan klien untuk tirah baringBantu klien dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaannyaKolaborasi tim medis dalam pemberian therapy lebih lanjut

Mengetahui tingkatan gangguan komunikasi verbal klien

Mengurangi pergerakan/ tekanan yang mengakibatkan nyeri

Mengetahui / mengidentifikasi perasaan klien.therapy lanjutan untuk mengurangi efek samping dan komplikasi lanjutan.

19

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASINama: An. W Umur : 7 Tahun RU : AsterNoDiagnosaImplementasiEvaluasiParaf201.Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksiTanggal : 26 November 2008Pukul : 10.00 WIBMengkaji/mengukur peningkatan suhu tubuh klien secara periodik, contoh : setiap 2 jam sekali.Memonitor TTV klien, untuk jam : 12:00 WIB

RR : 28x/mTemp : 390 cT/D : 110/70 mmHgNadi : 86 x/mmemberikan kompres hangat dan banyak minum.

Mengatur suhu kamar yang sesuai dengan kondisi klien : 320C

Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis :

Paracetamol 3 x 500 mgCefotaxime 3 x 1/2 gr

Tanggal : 27 November 2008Pukul : 12.00 WIBS : Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya mulai menurunO : - Klien tampak jarang berkeringat berlebihanSuhu tubuh menurun 370CRongga faring masih tampak merah dan bengkak

A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkanTanggal : 28 November 2008Pukul : 10.00 WIBS : Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya mulai stabilO : - Klien berkeringat Suhu tubuh 36,30CRongga faring mulai kembali normal

A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan

212.Gangguan rasa nyaman : Nyeri b/d Hipertrofi tonsil dan limfoid.Tanggal : 26 November 2008Pukul : 12.00 WIBMengkaji tingkatan nyeri, dengan skala nyeri 0-10, skala : 4-5

Mengajarkan teknik-teknik relaksasi dengan mengajak klien menonton TV di ruangan

Melakukan perawatan intensif :

Memasangkan Collar es pada leher klienMelakukan perawatan mulut untuk mencegah fisura bibir dengan dioleskan madu

Memberikan hasil kolaborasi : Glycerin Guaiacolat : 3 x 500 mg

Tanggal : 27 November 2008Pukul : 13.00 WIBS : Klien mengatakan nyeri yang dirasakannya sudah mulai berkurangO : - Klien tenang tidak rewelPembengkakan dan Hiperemis pada dinding faring berkurang

A : Masalah teratasi sebagianP : Interversi dilanjutkan oleh perawat ruangan

3.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d DisfagiaTanggal : 26 November 2008Pukul : 12.00 WIBMemberikan hasil kolaborasi dengan memberikan makanan sedikit tapi sering, diet ML 3 x sehari

Memotivasi klien untuk makan dengan memberikan makanan tanpa kontra indikasi

Mengkaji tingkat nutrisi klien dengan melihat porsi makanan yang diberikan : porsi habis

Memantau tanda-tanda fisik klien klien : BB : 20 kg

Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis : diet ML dan IVFD RL (melanjutkan IVFD RL gtt 20 x/1 kolf 5)

Tanggal : 27 Desember 2008Pukul : 13.00 WIBS : - Klien mengatakan sakit sewaktu menelanIbu klien mengatakan klien malas makan

O : - Nyeri tidak berkurangNafsu mkan berkurangPorsi makan tidak habis

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi diteruskan

224.Gangguan komunikasi verbal b/d nyeri sewaktu bicara

Tanggal : 26 November 2008Pukul : 12.00 WIBMengurangi keterbatasan klien dalam berkomunikasi baik verbal maupun non verbal dengan cara mengawasi setiap tingkah lakunya bila klien memerlukan sesuatu

Memberikan informasi pada orang tua agar dapat meminta klien untuk tirah baring

Membantu klien dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan dengan cara menebak tingkah laku atau yang ingin disampaikan oleh klien

Memberikan hasil kolaborasi :

Asam Mefenamat : 3 x 500 mgGlyserin Guaiacolat : 3 x 500 mg

Tanggal : 27 November 2008Pukul : 13.00 WIBS : Klien mengatakan masih nyeri sewaktu bicaraO : - Suara klien mulai membaik / normal Pembengkakan dinding faring mulai berkurang.

A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

23DAFTAR PUSTAKA

Baughman, Diare C. 1996. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1996

Perdie, John. 1996. Penyakit Anak. Jakarta Barat :Binarupa Aksara. 1996

Suriadi. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : PT Fajar Interpratama. 2001

Carpenito, Lynda Juall. Asuhan Keperawatan. Jakarta. EGC. 2001Iskandar, Nurbaiti. Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Untuk Perawat. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993