askep dgn pharingitis akut di ru aster
DESCRIPTION
asuhan keperawaatanTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
23
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. ADENGAN GANGGUAN SISTEM THT: PHARINGITIS AKUTDI RU. ASTER RUMKIT TK.II DR. AK. GANIPALEMBANG
DISUSUN OLEH :NAMA: NOVI YANTI. SNIM: 20630 AKTINGKAT: III. A
AKADEMI KEPERAWATANKESDAM II / SWJANK XVI. LAPORAN PENDAHULUAN PHARINGITIS
A. PENGERTIANPharingitis virus dan bakterialis akut adalah penyakit yang paling sering menyerang anak-anak. Pharingitis kronis ditandai oleh hipertropi arkus pharing lateral yang jelas. Hal ini juga disebut: Pharingitis Lateral. (BOEIS. Buku Ajar THT).
B.ANATOMI & FISIOLOGI
(Ref: Anatomi & Fisiologi untuk Perawat. Edisi: 10. Roger Watson).
C.ETIOLOGIVirus merupakan penyebab utama infeksi.
Bakteri
Hemofylus Influenza 20 % dari kasus
Streptococus
CoryneBacterium Tuberculosis
Mokilia ( Infeksi jamur ).
S. Pneumonie
D. MANIFESTASI KLINISGejala utama berupa sakit menelan
Suara serak, batuk, demam 39 40 c
Sakit otot, sakit kepala
Pada pemeriksaan akan tampak dinding faring belakang sangat merah (Hiperemis ). Membran faring tampak merah, pembesaran, nodis limfe servikal.
Folikel tonsil dan Limfoid membengkak dan diselimuti oleh Eksudat.
E. PATOFISIOLOGIKuman Streptococus
Jaringan limfoid
Infiltrasi lapisan epitel
Reaksi Jaringan limfosid Superfisial
Proses peradangan
Infiltrasi Leukosit Polimorfonuklear
Hipertrofi Nodus Limfe Servikal
Peningkatan suhu tubuh Malaise Nyeri Tenggorokan
(Ref. Suraidi : 2001 . Asuhan keperawatan pada anak)
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKInfeksi Membran faring tampak merah
Kultur tenggorok
Uji resistensi bila perlu
G. PENATALAKSANAAN MEDIS ( THERAPY )1.Preparat antimikrobial untuk penyebab bakteria : Penisilin untuk Strepcocus Group A dan Sefalosporin untuk penderita yang alergi terhadap penisilin atau Resisten terhadap Eritromisin
2.Antibiotik diberikan selama 10 hari
3.Berikan diet cair atau lunak selama fase akut
4.Pemberian cairan IV jika tidak mampu menelan karena sakit tenggorokan
5.Berikan dorongan untuk banyak minum bila mampu untuk menelan ( 2500 mL setiap hari ).
H.DIAGNOSA KEPERAWATAN (Ref : Baughman. Diare. C. Keperawatan Medikal Bedah)1.Gangguan rasa nyaman : Nyeri badan Hipertrofi folikel Tonsil dan limfoid
2.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi badan Disfagia
3.Ancietas ( kecemasan ) klien b/d kurang pengetahuan tentang penyakitnya
4.Gangguan komunikasi Verbal b/d pembesaran Nodus Limfe Servikal
I.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN1. Diagnosa Keperawatan I: Gangguan rasa nyaman : Nyeri B/d Hipertrofi folikel Tonsil dan limfoid. Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi.Kriteria Hasil : - Nyeri hilangFolikel Tonsil dan Limfoid normal
Klien tenang
IntervensiRasionalisasiKaji tingkat nyeri, contoh: skala nyeri, lokasi,Intensitas
Berikan kumur salin hangat atau irigasi.
Pasang Collar es
Berikan Obat obatan analgesik atau obat antitusif.
Lakukan perawatan mulut untuk mencegah fisura bibir
Mengidentifikasi tingkatan nyeri yang dirasakan klien.
Mengontrol dan mengurangi nyeri
Membantu penyembuhan secara simptomatik
Mengurangi nyeri, mencegah peningkatan tekanan pada bagian nyeri.
Mencegah proses inflamasi lebih lanjut
2. Diagnosa keperawatan II: Gangguan pemenuhan kebutuhan b/d Disfagia Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi Kriteria Hasil :- Klien mampu mengkonsumsi makananTidak adanya tanda tanda Malnutrisi
IntervensiRasionalisasiKaji tingkat / status nutrisi klien
Motivasi klien untuk makan
Beri makan dengan porsi kecil dan sering.
Kolaborasi dengan Tim Medis
mengidentifikasi munculnya tanda-tanda Malnutrisi
Memberitahukan manfaat makanan yang bergizi
Meringankan kerja usus halus
Mempercepat penyembuhan / nafsu makan, porsi makan habis.
3. Diagnosa Keperawatan III: Anxietas ( kecemasan ) Klien b/d kurang pengetahuan tentang penyakitnya Tujuan : Kecemasan klien hilang. Kriteria hasil : - Klien tenangKecemasan berkurang
Pengetahuan klien meningkat
IntervensiRasionalisasiKaji tingkat kecemasan klien.
Lakukan pendekatan Interpesonal dengan klien.
Beri penjelasan kepada klien tentang penyakitnya.
Mengidentifikasi perasaan dan tingkat kecemasan klien.
Mengungkapkan kecemasan dan menimbulkan kepercayaan klien.
Meningkatkan pengetahuan klien dan menjadi kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan perawat.
4. Diagnosa Keperawatan IV:Gangguan komunikasi Verbal b/d pembesaran nodus limfe servikalTujuan: Komunikasi verbalKriteria hasil: - suara normal tdk diberitahukan nyeri dan pembesaran nodus limfe servikal
IntervensiRasionalisasiberikan dorongan untuk tirah baring
bantu Klien dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan
kolaborasi tim medis dalam pemberian therapy lanjutan.
mengurangi pergerakan dan tekanan yang dapat mengakibatkan nyeri
mengetahui dan mengidentifikasi perasaan klien.
- mengurangi pembengkakan nodus limfe servikal.
(Referensi : Baughman . Diare. C. Keperawatan medical bedah)
Diagnosa Keperawatan Tambahan (Referensi: Lynda Juall Carpenito. Asuhan keperawatan).Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksiTujuan : Suhu Tubuh kembali normal Kriteria hasil : - Pembengkakan pada rongga pharing berkurang Sekresi keringat normal
Intervensi Rasionalisasi Kaji / ukur peningkatan suhu tubuh
Monitor TTV
Berikan kompres hangat dan dianjurkan untuk banyak minum
Mengidentifikasi, memantau tanda-tanda infeksi lanjut
Mengetahui perkembangan status vital klien
- membantu menurunkan suhu tubuh dan meningkatkan sekresi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN WDENGAN PHARINGITIS AKUT DI RUMKIT TK II Dr. AK GANI
A.PENGKAJIAN
I. Identitasa.Identitas Klien
Nama: An W Umur : 7 tahunAgama: IslamSuku: JawaPendidikan: Sekolah Dasar Pekerjaan: Alamat: Asr. KoremTgl masuk RS: 25 November 2008Tgl Pengkajian: 25 November 2008No Med.Rec: 07/18/09Diagnosa Medis: Pharingitis akutNo. Med : 103330
b. Identitas Penanggung JawabNama: IlhamUmur: 33 tahunAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: KopdaHub.dgn klien: AyahAlamat: Asr. Korem
II. Riwayat Kesehatana.Keluhan Utama
Tanggal 25 November 2008 jam 11.00 WIB, klien datang ke RS dengan keluhan susah menelan, batuk, suara berubah, badan lemas dan suhu tubuh meningkatb.Riwayat Penyakit sekarang
P :klien mengatkan sakit ( nyeri )Q :nyeri yang dirasakan klien menyebabkan klien susah makan dan berbicaraR :nyeri tersebut dirasakan klien didaerah TenggorokanS :ekspresi wajah klien meringis menahan nyeri, skala nyeri 4 - 5T :nyeri tersebut timbul 3 hari yang lalu, nyeri bertambah berat saat klien makan dan berbicara.c.Riwayat penyakit masa lalu
Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.d.Riwayat Kesehatan keluarga
Klien tidak pernah mengalami riwayat penyakit keturunan, menular dan penyakit serius lainnya.
III. Riwayat Psiko sosial dan spirituala.Psikologis
Sejak sakit klien sering rewel dan menangis.b.Sosial
Sejak sakit klien tidak mau berinteraksi dengan teman teman sebayanya.c.Spiritual
Ibu klien selalu mengajarkan klien untuk beribadah dan berdoa.
IV. Pola Aktivitas Sehari hariNoAktivitasDi RumahDi Rumah Sakit1
2.
3.
4.
Pola NutrisiMakan
Minum
Pola EliminasiBAB
BAK
Pola Aktivitas
Pola Istirahat
Klien makan 3x sehari dengan menu diet lengkap, nafsu makan baik, porsi makan habis.
Klien minum 5 - 6 gelas / hari
Klien BAB setiap pagi, konsistensi padat, warna feces kuning kecoklatan.
Klien BAK 3-4x/hari, warna urine kuning jernih.
Klien beraktivitas fisik secara mandiri tanpa adanya keterbatasan.
Klien tidur malam 5 8 jam/hari, klien dapat tidur nyenyak.
Klien tidur siang 1-2 jam/hari.
Klien makan 3x sehari dengan diet makanan lunak (ML), Klien sulit menelan, porsi makan tidak habis.
Klien minum 3 4 gelas/hari
Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, warna feces kuning tua
Klien BAK 34x se hari, warna urine kuning tua.
Klien tidak dapat melakukan aktivitas fisik secara mandiri, seluruh aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.
Klien tidur 6 8 jam/hari, klien dapat tidur nyenyak.
Klien tidur siang 3-4 jam /hari.
V.Pemeriksaan fisik (Januari 2009)a.Keadaan Fisik
Keadaan umum: K/u baikKesadaran: Compos mentisTD: 110/70 mmHgRR: 28x/mntTemp: 39 cNadi: 84x/mnt
b.Tanda tanda khusus
1.Kepala
Bentuk: Simetriswarna rambut: Hitamkebersihan: Tidak ada ketombeekspresi wajah: Meringis2.Mata
Bentuk: SimetrisPenglihatan: Tidak ditemukan adanya kelainanPupil: IsokorSklera: AnikterikKonjugtiva: Tidak anemis3.Telinga
Bentuk: SimetrisPendengaran: Tidak ada kelainanCairan Telinga: Tidak terdapat serumen berlebihan4.Hidung
Bentuk: SimetrisPenciuman: Dapat membedakan bauKebersihan: Cukup bersih
5.Mulut dan Tenggorokan
Gigi : Tidak terdapat terdapat CariesBibir : Tidak pecah - pecahKebersihan :Dinding faring tampak merah dan bengkak6.Leher
Bentuk: SimetrisGerakan :Dapat melakukan gerakan tanpa adanya keterbatasan Kebersihan: Cukup bersih7.Kulit
Turgor: ElastisWarna kulit: Putih kecoklatanPenyakit kulit: Tidak ditemukan adanya penyakit kulitKebersihan: Cukup bersih8.Dada dan Paru paru
Bentuk: SimetrisFrekuensi Pernafasan: 28x /mntSesak nafas: Tidak ditemukan adanya sesak nafasBatuk: Batuk adaSputum: Sputum tidak ada9.Abdomen
Bentuk: SimetrisKeadaan: Datar, lemasNyeri: Nyeri tidak adaBising Usus : , terdengar peristaltic usus (frek : 12x/m)Hati: Tidak ada10.Extrimitas
Atas:Tidak ditemukan keterbatasan gerakBawah:Tidak ditemukan keterbatasan gerak
VI.Pemeriksaan Penunjang- Laboratorium Hb: 14 gr% Leukosit: 13.000 /mlTidak dilakukan pemeriksaan- Kultur Tenggorokan- Uji Resistensi-Inspeksi membran / dinding faring tampak Hiperemis dan Hipertrofi.
VII. Therapy- IVFD RL gtt 20 x/mnt- Instruksi banyak minim ( 2,5 liter/hari ).- Preparat Antimikrobial : Cefotaxime inj. IV 3 x gr- Diet lunak / cair-Paracetamol 3 x 500 mg-Glyserin Guaiacolat 3 x 500 mg
B.ANALISA DATA
NoDataKemungkinan PenyebabMasalah1.Ds : - Klien mengatakan nyeri sewaktu menelan dan berbicaraDo : - Dinding faring tampak merah dan bengkakNyeri + sewaktu menelan dan berbicara
Klien sering menahan nyeri
Virus dan BakteriJaringan lymphoidProses PeradanganHipertrofi tonsil dan limfoidRangsangan ke syaraf Viseral dan otakNyeriGangguan rasa nyamanGangguan rasa nyaman nyeri2.Ds : - Klien mengatakan sulit menelan karena nyeri di tenggorokan Do : - Nafsu makanPorsi makan tidak habis
Klien sulit untuk menelan makanan yang dimakannya karena nyeri.
Proses peradangan Limfoid dan tonsilHipertrofi nodus Limfe servikalDisfagiaIntake makanan kurangGangguan Pemenuhan kebutuhan nutrisiGangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi3.Ds : - Klien mengatakan suara nya serak dan sakit pada tenggorokan saat berbicaraDo : - Suara klien serakFolikel Limfoid dan tonsil membengkak
Nyeri + sewaktu berbicara
Invasi kuman dan bakteriJaringan LymfoidLymfoid dan tonsil Hipertrofi dan HiperemisStimulus pita suaraNyeri sewaktu bicaraGangguan komunikasi verbalGangguan komunikasi verbal4.Ds : - Klien mengatakan bahwa ia merasa kepanasan, sakit kepala dan sering berkeringat.Do : - Rongga faring tampak merah dan HiperemisSekresi keringat klien berlebihan
Vital sign
TD : 110/70 mmhgRR : 28x/mT/p : 39/84Kuman dan Bakteri ( Strep )Reaktivasi pada jaringan LimfoidTimbul tanda tanda infeksiLimfoid Hipertrofi, HiperemisPeningkatan suhu tubuhPeningkatan suhu tubuh
C. PRIORITAS MASALAH1.Peningkatan suhu tubuh
2.Gangguan rasa nyaman : nyeri
3.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
4.Gangguan komunikasi verbal
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Peningkatan suhu tubuh b/d infeksi
2.Gangguan rasa nyaman : Nyeri b/d Hipertrofi tonsil dan Limfoid
3.Gangguan pemenuhan nutrisi b/d Disfagia
4.Gangguan komunikasi verbal b/d nyeri sewaktu bicara.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama: An W Ru: AsterUmur: 7 Tahun No. Med: 103330NoDiagnosa KeperawatanPerencanaan
TujuanIntervensiRasionalisasi1.16Tgl : 26 November 2008Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksiDs : - Klien mengatakan bahwa ia merasa kepanasan, sakit kepala dan sering berkeringatDo : - Rongga faring tampak bengkak dan hiperemisSekresi keringat klien berlebihanTanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHgRR : 28 x/menitT/P : 39/84 x/mTujuan jangka panjang : - Suhu tubuh normal
Tujuan jangka pendek :
Dalam jangka waktu 1x 24 jam suhu tubuh klien mulai stabil
Pembengkakan pada rongga faring berkurang
Sekresi keringat normal
Kaji / ukur peningkatan suhu tubuhMonitor TTV
Berikan kompres hangat dan dianjurkan untuk banyak minum
Ciptakan lingkungan yang teraupetik, cth : suhu kamar yang sesuai dengan kondisi klienKolaborasi dengan tim medis dlm pemberian antipiretik
Mengidentifikasi, memantau tanda tanda infeksi lanjutMengetahui perkembangan status vital klienTerjadi vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga pertukaran cairan intrasel dan intra pembuluh darah dapat terjadi, yang mampu membantu penyerapan panas dan sekresi keringat lebih cepat.Meningkatkan rasa nyaman klien
Therapy Obat obatan berfungsi menurunkan suhu tubuh dan mencegah infeksi lebih lanjut
172.Gangguan rasa nyaman : Nyeri b/d Hipertrofi tonsil dan limfoidDs : - Klien mengatakan nyeri sewaktu menelan dan berbicaraDo : - Dinding faring tampak merah dan bengkakNyeri + sewaktu menelan dan bengkak
Klien sering menangis karena nyeri ditenggorokannya
Tujuan jangka panjang : kebutuhan rasa nyaman terpenuhi
Tujuan jangka pendek :
Dalam jangka waktu 1x24 jam nyeri yang dirasakan berkurangDinding faring kembali normal, bengkak dan Hiperemis ber- kurangKlien tenang tidak rewel
Kaji tingkat nyeri, skala nyeri, lokasi, intensitas nyeri
Lakukan perawatan, seperti :
1.Berikan kumur salin hangat atau irigasi
2.Pasang collar es
3.Berikan Obat obatan analgesik atau obat antitusif
4.Lakukan perawatan mulut untuk mencegah fisura bibir
Ajarkan tehnik tehnik relaksasi dalam mengatasi nyeri
Kolaborasi tim medis dalam pemberian therapy
Mengidentifikasi tingkatan nyeri yang dirasakan klien
Mengontrol dan mengurangi nyeriMembantu penyembuhan secara simptomatik Mencegah peningkatan tekanan pada bagian nyeriMencegah proses inflamasi lebih lanjut
Mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan
Menentukan pemberian therapy lebih lanjut
3.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d DisfagiaDs : - Klien mengatakan sulit menelan karena nyeri di tenggorokanDo : - Nafsu makan berkurangPorsi makan tidak habisKlien sulit menelan makanan yang dimakannya karena nyeri
Tujuan jangka panjang kebutuhan nutrisi terpenuhiTujuan jangka pendek : dalam jangka waktu 1x24 jam intake makanan klien meningkat dgn kriteria hasil:
Nyeri berkurangNafsu makan meningkatPorsi makan habisKesulitan menelan berkurang.
Kaji tingkat / status nutrisi klien.Motivasi klien untuk makan dengan memberikan makanan kesukaan klien tanpa kontra indikasiBeri makan dengan porsi kecil dan sering
Pantau tanda-tanda fisik klien seperti :BB, lingkar lenganKolaborasi dengan tim medis dengan pemasangan IVFD
Mengidentifikasi munculnya tanda tanda mal nutrisiMemberitahukan manfaat makanan, meningkatkan nafsu makan
Makanan dengan jumlah kecil dapat meringankan kerja usus halusMonitoring munculnya tanda-tanda malnutrisiMempercepat penyembuhan / meningkatkan porsi makan
184.Gangguan komunikasi verbal b/d nyeri sewaktu bicaraDs : - Klien mengatakan suaranya serak dan sakit pada tenggorokannya saat berbicaraDo : - Suara klien serakFolikel limfoid dan tonsil membengkakNyeri + sewaktu bicara
Tujuan jangka panjang : komunikasi verbal kembali normalTujuan jangka pendek : dalam jangka waktu 1x24 jam gangguan komunikasi klien berkurang dengan kriteria hasil :
Suara membaikPembengkakan pd folikel limfoid dan tonsil berkurangNyeri berkurang
Kaji keterbatasan dalam berkomunikasiBerikan dorongan klien untuk tirah baringBantu klien dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaannyaKolaborasi tim medis dalam pemberian therapy lebih lanjut
Mengetahui tingkatan gangguan komunikasi verbal klien
Mengurangi pergerakan/ tekanan yang mengakibatkan nyeri
Mengetahui / mengidentifikasi perasaan klien.therapy lanjutan untuk mengurangi efek samping dan komplikasi lanjutan.
19
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASINama: An. W Umur : 7 Tahun RU : AsterNoDiagnosaImplementasiEvaluasiParaf201.Peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksiTanggal : 26 November 2008Pukul : 10.00 WIBMengkaji/mengukur peningkatan suhu tubuh klien secara periodik, contoh : setiap 2 jam sekali.Memonitor TTV klien, untuk jam : 12:00 WIB
RR : 28x/mTemp : 390 cT/D : 110/70 mmHgNadi : 86 x/mmemberikan kompres hangat dan banyak minum.
Mengatur suhu kamar yang sesuai dengan kondisi klien : 320C
Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis :
Paracetamol 3 x 500 mgCefotaxime 3 x 1/2 gr
Tanggal : 27 November 2008Pukul : 12.00 WIBS : Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya mulai menurunO : - Klien tampak jarang berkeringat berlebihanSuhu tubuh menurun 370CRongga faring masih tampak merah dan bengkak
A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkanTanggal : 28 November 2008Pukul : 10.00 WIBS : Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya mulai stabilO : - Klien berkeringat Suhu tubuh 36,30CRongga faring mulai kembali normal
A : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan
212.Gangguan rasa nyaman : Nyeri b/d Hipertrofi tonsil dan limfoid.Tanggal : 26 November 2008Pukul : 12.00 WIBMengkaji tingkatan nyeri, dengan skala nyeri 0-10, skala : 4-5
Mengajarkan teknik-teknik relaksasi dengan mengajak klien menonton TV di ruangan
Melakukan perawatan intensif :
Memasangkan Collar es pada leher klienMelakukan perawatan mulut untuk mencegah fisura bibir dengan dioleskan madu
Memberikan hasil kolaborasi : Glycerin Guaiacolat : 3 x 500 mg
Tanggal : 27 November 2008Pukul : 13.00 WIBS : Klien mengatakan nyeri yang dirasakannya sudah mulai berkurangO : - Klien tenang tidak rewelPembengkakan dan Hiperemis pada dinding faring berkurang
A : Masalah teratasi sebagianP : Interversi dilanjutkan oleh perawat ruangan
3.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d DisfagiaTanggal : 26 November 2008Pukul : 12.00 WIBMemberikan hasil kolaborasi dengan memberikan makanan sedikit tapi sering, diet ML 3 x sehari
Memotivasi klien untuk makan dengan memberikan makanan tanpa kontra indikasi
Mengkaji tingkat nutrisi klien dengan melihat porsi makanan yang diberikan : porsi habis
Memantau tanda-tanda fisik klien klien : BB : 20 kg
Memberikan hasil kolaborasi dengan tim medis : diet ML dan IVFD RL (melanjutkan IVFD RL gtt 20 x/1 kolf 5)
Tanggal : 27 Desember 2008Pukul : 13.00 WIBS : - Klien mengatakan sakit sewaktu menelanIbu klien mengatakan klien malas makan
O : - Nyeri tidak berkurangNafsu mkan berkurangPorsi makan tidak habis
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi diteruskan
224.Gangguan komunikasi verbal b/d nyeri sewaktu bicara
Tanggal : 26 November 2008Pukul : 12.00 WIBMengurangi keterbatasan klien dalam berkomunikasi baik verbal maupun non verbal dengan cara mengawasi setiap tingkah lakunya bila klien memerlukan sesuatu
Memberikan informasi pada orang tua agar dapat meminta klien untuk tirah baring
Membantu klien dalam berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan dengan cara menebak tingkah laku atau yang ingin disampaikan oleh klien
Memberikan hasil kolaborasi :
Asam Mefenamat : 3 x 500 mgGlyserin Guaiacolat : 3 x 500 mg
Tanggal : 27 November 2008Pukul : 13.00 WIBS : Klien mengatakan masih nyeri sewaktu bicaraO : - Suara klien mulai membaik / normal Pembengkakan dinding faring mulai berkurang.
A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan
23DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diare C. 1996. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1996
Perdie, John. 1996. Penyakit Anak. Jakarta Barat :Binarupa Aksara. 1996
Suriadi. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : PT Fajar Interpratama. 2001
Carpenito, Lynda Juall. Asuhan Keperawatan. Jakarta. EGC. 2001Iskandar, Nurbaiti. Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Untuk Perawat. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993