askep osteoporosis brama

Upload: lionel-andreas-brama

Post on 05-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

easdfg

TRANSCRIPT

Kasus :Perempuan umur 55 tahun mengeluh nyeri punggung dan kadang jika berjalan mengalami krepitasi. Klien juga sering mengeluh kemampuan dan staminany menurun. Sering mengkonsumsi junk food dan bekerja sebagai sekretaris di perusahaan bekerja dari jam 07.30-17.00 dan setiap harinya kurang istirahat.

ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN :Analisis DataAdapun data subyektif dan obyektif yang bisa didapatkan dari klien dengan osteoporosis adalah: Data subyektif :- Klien mengeluh nyeri tulang belakang- Klien mengeluh kemampuan gerak cepat menurun- Klien mengatakan membatasi pergaulannya karena perubahan yang tampak dan keterbatasan gerak- Klien mengatakan stamina badannya terasa menurun- Klien mengatakan kurang mengerti tentang proses penyakitnya

Data obyektif ;- klien tampak gelisah- klien tampak meringis- jika berjalan terdapat krepitasi2. DIAGNOSA a. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan injury fisikb. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengankerusakan musculoskeletalc. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatand. Resiko cedera (fraktur) berhubungan dengan tulang osteoporosise. Kurang pengetahuan tentang perawatan dirumah.

3. INTERVENSI (NIC) DAN KRITERIA HASIL (NOC)

1. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan injury fisik Data Subyektif- Klien mengeluh nyeri tulang belakangData Obyektif- terdapat fraktur traumatic pada vertebra dan menyebabkan kifosis angular- klien tampak meringis- klien tampak gelisah

NOC:Tingkat nyeriMenurunkan atau mengurangi nyeri pada tingkat yang masih dapat diterima Pasien.Intervensi NIC: (2400)Bantu pasien mengontrol rasa sakit(Patient-Controlled Analgesia Assistance.1). Aktivitas manajemen nyeri.a). Laksanakan penilaian meliputi; lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri, dan faktor yang menimbulkan nyeri.b).Amati isyarat Non-verbal, tidak nyaman, tidak mampu untuk komunikasikan secara efektif.c). Pastikan bahwa pasien perlu menerima obat penghilang rasa sakit.d). Gunakan strategi komunikasi teraupetik untukmenyampaikan adanya nyeri dan menyatakan pengalaman nyeri terhadap respon nyeri.e). Pertimbangkan pengaruh budaya pada respon nyeri.f). Menentukan dampak dari nyeri pada kualitas hidup.g). Evaluasi pengalaman masalalu meliputi: riwayat individu atau keluarga tentang nyeri atau nyeri kronis yang memberi cacat jasmani/ketidak mampuan, yang sesuai.h). Evaluasi efektivitas pasien, team pelayanan kesehatan untuk kontrol nyeri yang telah digunakan.i). Membantu keluarga dan pasien untuk mencari dan menyediakan dukungan.j). Gunakan suatu perkembangan mental sesuai metoda penilaian yang mempertimbangkan monitor perubahan rasa nyeri dan akan membantu mengidentifikasi actual dan potensial faktor yang mempercepat.k). Menentukan frekuensi (skala) bagaimana membuat pasiennyaman dan rencana monitoring.2). Aktivitas Bantu pasien mengontrol rasa sakit.a). Kolaborasi dengan dokter, anggota keluarga dan pasien dalam memilih jenis narkotik untuk digunakan.b). Rekomendasikan aspirin dan Non-steroid, antiinflamasi bersama narkotik yang sesuai.c). Hindari penggunaan demerold). Pastikan bahwa pasien tidakalergiobat analgesike). Beri pengajaran keluarga dan pasien untuk memonitorintensitas nyeri, qualitas dan jangka waktu.f). Beri pengajaran keluarga dan pasien untuk memonitorpernapasan dan tekanan darah.h). Benar-benar pasien dapat menggunakan PCA(patient controled analgesic)i). Kolaborasi dengan pasien dan keluarga untuk memilihjenis pengawasan, yang sesuai.j). Membantu anggota keluarga atau pasien untuk mengatur dosis obat analgetik.k). Membantu keluarga dan pasien untuk menetapkanlarangan bekerja sesuai interval PCA (patientcontrolled analgesic).l). Konsult dokter, pasien dan keluarga untuk melakukanpenyesuaian larangan bekerja sesuai kemampuan reaksipasien.m). Konsult klinik tenaga ahli untuk pasien yangmempunyai kesukaran mengendalikan rasa nyeri.

2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengankerusakan musculoskeletalData Subyektif- Klien mengeluh nyeri tulang belakang- Klien mengeluh kemampuan gerak cepat menurun- Klien mengatakan stamina badannya terasa menurun

Data Obyektif-adanya krepitasiNOC:Tingkat mobilitas(0208)Kemampuan untuk bergerak penuh tujuan.Intervensi NIC :Terapi Latihan gerakan tulang sendi(0224)Menggunakan gerakkan tubuh aktif atau pasif untuk menjaga atau memperbaiki kelenturan tulang sendi.Aktivitas Terapi latihan gerak tulang sendia). Menentukan pembatasan pergerakan dan efek pada fungsi.b). Kolaborasi dengan fisiotherapy dalam mengembangkan dan melaksanakan suatu program latihan.c). Menentukan ukuran untuk motivasi, memelihara pergerakan.d). Jelaskan ke pasien/keluarga tujuan untuk berlatih.e). Monitor kegelisahan atau nyeri selama aktivitasf). Kontrol nyeri sebelum berlatihg). Pakaian pasien tidak bersifat membatasih). Melindungi pasien dari trauma selama latihani). Membantu pasien memposisikan badan untuk pergerakan pasif / aktif.j). Anjurkan latihan gerakan aktif sesuai jadwal rencanatetap.k). Laksanakan latihan pasif atau aktifl). Instruksikan pasien/keluarga secara sistimatismelaksanakan latihan ROM aktif/pasif.m). Sediakan rancangan instruksi untuk latihann). Membantu pasien untuk mengembangkan suatu jadwallatihan ROM aktif.o). Anjurkan pasien untuk menghayalkan gerakan badansebelum pergerakan awal.p). Membantu dengan mengisyaratkan irama secara tetap, dengan tidak melewati batas nyeri, ketahanan danhubungan mobilitas.q). Anjurkan untuk duduk ditempat tidur atau kursi.r). Anjurkan berjalan-jalan jika sesuais). Menentukan kemajuan kearah pencapaian sasaran.

3. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai denganData Subyektif- Klien mengatakan stamina badannya terasa menurun- Klien mengatakan kurang mengerti tentang proses penyakitnyaData Obyektif- klien tampak gelisahNOC :Kontrol kecemasanIntervensiNIC:Pengurangan Kecemasan Peningkatan koping1). Aktivitas peningkatan kopinga). Menilai penyesuaian pasien pada perubahan gambaran diri yang sesuai.b). Menilai dampak dari pada situasi hidup pasien dan hubungan peranc). Menilai pemahan pasien tentang proses penyakitd). Menilai dan mendiskusikan alternatif respon situasie). Gunakan suatu pendekatan ketenangan untuk menentramkan.f). Sediakan suasana penerimaang). Membantu pasien untuk mengidentifikasi informasi yang menarik akan diperolehh). Evaluasi kemampuan pasien untuk mengmbil keputusani). Menganjurkan pasien untuk mengembangkan kesabaranj). Menganjurkan penerimaan terhadap pembatasan denganorang laink). Mengakui adanya latarbelakang spiritual/budaya pasienl). Anjurkan penggunaan sumber-sumber rohani jikamenginginkanm). Hadapi perasan bertentangan (pasien marah atauperasaan sedih)n). Bantu mengungkapkan perasan, persepsi dan takuto). Kurangi stimuli lingkungan yang bisa disalahtafsirkan seperti mengancam.2). Aktivitas Pengurangan kecemasan.a). Lakukan pendekatan untuk menenangkan, menentramkanpasien.b). Nyatakan dengan jelas harapan dan perilaku pasien.c). Berikan informasi mengenai diagnosis, perawatan danprognosis.d). Terangkan semua prosedur, termasuk perasan yangmungkin dialami pasien selama prosedur.e). Tunggu pasien untuk meningkatkan keamanan danmengurangi ketakutan.f). Anjurkan pasien untuk ditunggui keluarga.g). Dengarkan dengan penuh perhatian.h). Ciptakan suasanan untuk memudahkan kepercayaan.i). Sediakan kegiatan yang menghibur untuk mengurangiketegangan.j). Ajari pasien tentang penggunaan teknik relaksasik). Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaan, masalahdan rasa takut.l). Pantau tekanan darah dan Nadi.

DIAGNOSANOCNIC

4. Resiko cedera (fraktur) yang b.d tulang osteoporosis

Cedera tidak terjadi

Anjurkan melakukan aktivitas fisik untuk memperkuat otot, mencegah atrofi, dan memperkuat demineralisasi tulang progresif Latihan isometric dapat digunakan untuk memperkuat otot batang tubuh Anjurkan pasien untuk berjalan, mekanika tubuh yang baik dan postur tubuh yang baik Hindari aktivitas membungkuk mendadak, melengok, dan mengangkat baben lama Lakukan aktivitas diluar ruangan dan dibawah sinar matahari untuk memperbaiki kemampuan tubuh menghasilkan vitamin D

5. Kurang pengetahuanMemahami osteoporosis dan program pengobatan Jelaskan pentingnya diet yang tepat,latihan, dan aktivitas fisik yang sesuai serta istirahat yang cukup Jelaskan penggunaan obat serta efek samping obat yang diberikan secara detail Jelaskan pentingnya lingkungan yang aman. Misalnya lantai tidak licin, tangga menggunakan pegangan untuk menghindar jatuh Anjurkan mengurangi mengkonsumsi junk food dan beristirahat secukupnya. Jelaskan pentingnya perawatan lanjutan

MUSKULOSKELETAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN OSTEOPOROSIS

OLEH:

NAMA : LA ODE ALMUSYABARNIM : K1A2 14 008PROG. STUDY : KONS. ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI 2014