askep hipoglikemi kel 3

20
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN HIPOGLIKEMIA Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Kegawatdaruratan Disusun Oleh: Kelompok 3 1. HarisMunandar 12209018 2. Harry CiptaDarmawan 12209019 3. Hasan Hariri 12209020 4. HerawatiRahayu 12209021 5. Hilda Ayu Adriyana 12209022 6. IchktiarGalihPratama 12209023 7. IinSukmawati 13210063 8. IingPuspitaSari 12209024 9. IndayaniPathurrohmahSubakti 12209025 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes ) YATSI TANGERANG 1

Upload: hilda-ayu-adriyana

Post on 01-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

,

TRANSCRIPT

PathwayASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN HIPOGLIKEMIADisusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Kegawatdaruratan

Disusun Oleh:Kelompok 31. HarisMunandar122090182. Harry CiptaDarmawan122090193. Hasan Hariri122090204. HerawatiRahayu122090215. Hilda Ayu Adriyana122090226. IchktiarGalihPratama122090237. IinSukmawati132100638. IingPuspitaSari122090249. IndayaniPathurrohmahSubakti12209025

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes ) YATSITANGERANGJl.Prabu Siliwangi (Jl.Raya Pasar Kemis) Km. 3Tangerang BantenTelp (021)5921132,Fax (021)59306633KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Sistem Integumen dengan lancar dan tepat waktu.Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari para dosen, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas materi tentang Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Hipoglikemia yang kami buat berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i STIKes YATSI.

Tangerang, 02 April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang 4B. Rumusan Masalah 5C. Tujuan Penulisan 5BAB II PEMBAHASANA. Definisi Hipoglikemia 6B. Etiologi 6C. Patofisiologi 7D. Tanda dan gejala klimis 7E. Pemeriksaan Diagnostik 8F. Penatalaksanaan8BAB III ASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian 9B. Diagnosa Keperawatan 10C. Intervensi Keperawatan 10BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan 12B. Saran 12DAFTAR PUSTAKA 13LAMPIRAN

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar). Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral. Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya. Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat. Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.

B. Rumusan masalah1. Apa pengertian hpoglikemia?2. Bagaimana tindakan yang tepat untuk hipoglikemia?3. Apa gejala Hipoglikemia?4. Diagnosa Keperawatannya Bagaimana?

C. Tujuan1. Mengetahui apa pengertian Hipoglikemia2. Mengetahui bagaimana tindakan yang tepat untuk Hipoglikemia3. Mengetahui gejala yang timbul pada Hipoglikemia4. Mengetahui apa diagnosa pada penderita Hipoglikemia

BAB IIPEMBAHASANA. PengertianHipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah dibawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemi oral.( Hudak / Galu)Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl secara abnormal rendah. ( http :/ www. Indonesiasehat. Com )Hipoglikemi merupakan suatu keadaan dimana gula dalam darah menurun atau kurang dari normal. (Hudak, 1996)Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dl. Adapun batasan hipoglikemia adalah: Hipoglikemi murni: ada gejala hipoglikemi, glukosa darah < 60 mg/dl Reaksi hipoglikemi: gejala hipoglikemi bila gula darah turun mendadak, misalnya dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl Koma hipoglikemi : koma akibat gula darah < 30 mg/dl Hipoglikemi reaktif : gejala hipoglikemi yang terjadi 3 5 jam sesudah makan.

B. Etiologi Overdosis insulin atau sulfonylurea Tidak mengkonsumsi kudapan yang telah direncanakan Gerak badan tanpa kompensasi makanan Penyakit ginjal stadium akhir Penyakit hati stadium akhir Konsumsi alkohol Kebutuhan insulin Penyembuhan dari keadaan stress Penggunaan zat zat hipoglikemia

C. PatofisiologiKetergantungan otak pada setiap saat pada glukosa yang disuplai oleh sirkulasi diakibatkan oleh ketidakmampuan otak untuk membakar asam lemak yang panjang, kurangnya simpanan glukosa sebagai glukogen didalam otak orang dewasa dan ketidaksetiaan keton dalam fase makan atau kondisi post absortif. Saat gula daran turun, tiba tiba otak mengendali defisiensi energinya setelah kadar serum menurun jauh dibawah sekitar 45mg/dl.

D. Tanda dan Gejala Klinis1. Gejala adrenergic atau system syaraf otonom : Pucat Takikardi Rasa lapar Palpitasi Tremor halus Gugup Cepat marah Parestisia pada bibir dan Jari

2. Gejala Neuroglikopenia atau system syaraf pusat : Sakit kepala Konfulsi Parestesis sirkumoral Merasa lelah Bicara tidak jelas Diplopia Emosi labil Sering menguap Gerakan spastic pada tungkai bawah Kejang dan koma

3. Perubahan Psikis karena hipoglikemia : Depresi dan iritabel Ngantuk pada jam bangun dan malam hari tidak bias tidur Tidak mampu kosentrasi

4. Gejala karena efek hipoglikemik pada system muskuler : Lemah Mudah capek

E. Pemeriksaan Diagnostik1. Tes glukosa darah melalui finger stick2. Hemoglobin glikosilat bisa normal atau tinggi3. Lipid serum bisa normal atau abnormal4. Keton bias negative atau positif5. Dasar diagnosis terbukti hipoglikemi dipakai trias whipple : Hipoglikemi dengan gejala gejala syaraf pusat, psikiatrik, vasomotrik. Penentuan kadar glukosa darah berulang ditemukan dengan harga < 50mg %. Gejala akan hilang dengan pemberian glukosa.

F. Penatalaksanaan1. Bila pasien sadar atau fase adrenergic, beri karbohidrat 15g ( 3 tablet glukosa atau 120cc jus buah tanpa gula atau 3 permen atau 3 sendok makan glukosa atau 6 ons minuman cola, dan 6 ons jus jeruk ).2. Bila pasien tidak sadar atau fase neurologic, beri 1 ampul 50% dextrose ( iv bolus ) atau D40%, 25 50cc iv, cairan ruwatan D10 hipoglikemi menghilang.3. Mencari dan mengobati penyakit dasar.4. Monitor gula darah tiap hari jika perlu

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPOGLIKEMIAA. Pengkajiana. Riwayat keperawatan1. Persepsi managemen kesehatan Riwayat DM Riwayat pemakaian insulin, oral hipoglikemic Riwayat diet dan olah raga. Riwayat periksa2. Nutrisi metabolik Merasa lapar Mengeluh mual3. Eliminasi Mengeluh banyak mengeluarkan keringat4. Aktivitas exercise lelah, lemas Pingsan5. Kognitif Tidak ada konsentrasi. Penglihatan kaburb. Pemeriksaan fisik1. Cardiovaskular Tachycardia, palpitasi, sinkope2. Integumen Pucat, diaphoresis3. Neurologi Iritable, perilaku tidak terkontrol, kejang, coma4. Muskuloskeletal Kelemahan

c. Pemeriksaan diagnostik

Glukosa serum kurang dari 50 mg/ dl.

B. Diagnosa Keperawatan1. perfusi jaringan cerebral tidak efektif b.d kurang suplai energy2. penurunan curah jantung b.d peningkatan kontraktilitas jantung3. Resiko kekurangan volume cairan

C. Intervensi Keperawatan

No DiagnosaTujuan dan Kriteria hasil(NOC)Intervensi(NIC)

1. perfusi jaringan cerebral tidak efektif b.d kurang suplai energy

Setelah dilakukan asuhan selama 3x8 jam ketidakefektifan perfusijaringan cerebral teratasi dengan kriteria hasil: Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan Menunjukkan konsentrasi dan orientasi Pupil seimbang dan reaktif Bebas dari aktivitas kejang

1. Monitor TTV2. Monitor adanya diplopia, pandangan kabur, nyeri kepala3. Monitor level kebingungan dan orientasi4. Monitor status cairan5. Tinggikan kepala 0-45 tergantung pada kondisi pasien dan order medis

2. penurunan curah jantung b.d peningkatan kontraktilitas jantung

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2x8 jam penurunan kardiak output klien teratasi dengan kriteria hasil: Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi) Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites Tidak ada penurunan Kesadaran1. Monitor balance cairan2. Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan3. Monitor toleransi aktivitas pasien4. Monitor adanya dyspneu, fatigue, takipneu dan ortopneu5. Anjurkan untuk menurunkan stress6. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

3.Resiko kekurangan volume cairan

Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3x8 jam volume cairanteratasi dengan kriteriahasil: Mempertahankan urine output sesuai dengan usia Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal pH urin dalam batas normal

1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat2. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa)3. Monitor hasil lab yang sesuai4. Monitor vital sign setiap 15menit 1 jam5. Kolaborasi pemberian cairan IV jika tanda cairan berlebih muncul meburuk setiap 8 jam

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanHipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang dari 50 mg/%. Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni antara lain Transisi dini neonatus ( early Transitional neonatal ), Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal), Sekunder (Scondary), Berulang ( Recurrent). Gejala hipoglikemia yang sering terjadi adalah sering merasa ngantuk,lemas,dan sering sakit kepala. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Untuk menjaga agar kadar gula selalu normal,perhatikan pola makan ,olah raga ringan secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi nergi dan merangsang produksi insulin,hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai anjuran dokter.

B. SaranKesadaran mengontrol gula darah adalah cara yang bias di lakukan oleh setiap warga masyarakat, kami sangat menyarankan agar masyarakat sadar akan penyakit yang akan timbul jika tidak mengontrol gula darah masing-masing. Kami berharap makalah ini bias menjadi tambahan referensi pengetahuan mengenai penyakit hipoglikemia.

DAFTAR PUSTAKA

Baradero Mary , SPC , MN. 2009. Seri Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin . Jakarta : EGC.Gallo & Hundak. 1996. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Volume II . Jakarta : EGC.http://astagina-br-ginting.info Hipoglikemiahttp://www.ilmu-keperawatan.com Askep pasien dengan Hipoglikemiahttp://www.wikipedia.org/hipoglikemia Rumahorbo Hotma , S.kep. 1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Sistem Endokrin . Jakarta : EGC.

14

Penuaan, keturunan, infeksi, gaya hidup, kehamilan, obesitasSel Beta Pankreas rusak / tergangguProduksi insulin Glukosa DIABETES MELITUSDosis insulin terlalu tinggiPuasa / intake kurang HipoglikemiaGlukagon EpinerinGlikogenolisis

Deficit glikogen pada hepar

Gula darah menurun < 60 mg/dl

Penurunan nutrisi jaringan otak Pengaktifan saraf simpatis

Respon SSPPelepasan adrenalin

Glukosa darah dlm otak Respon OtakRespon Vegetatif Penurunan kesadaran Kortek serebri Adrenalin kurang suplai energi ( < 50mg/dl)Timbul sekret dijln napas Kekaburan yang dirasa dikepalaTakikardia, pucat, gemetar, Sulit konsentrasi / berfikirReflek batuk menurun GemetarBanyak keringat

Penurunan curah jantungPerfusi jaringan serebral tidak efektifResiko kekurangan volume cairan Tidak sadar, stupor, kejang, koma.

Bersihan jalan napas tidak efektifss