askep gout artritis
TRANSCRIPT
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 1/8
askep gout artritis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnyausia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan
jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan
jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan
penyakit misalnya penyakit gout rthritis.
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause
pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 50-60. Gout lebih
banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita
normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi
sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak
timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.
Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan
gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita
demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh
tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling
sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang.
Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan
kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri.
Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa
pengobatan.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan umum :Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada klien dengangangguan sistem muskuloskeletal yaitu Gout Artritis
Tujuan khusus :
Mahasiswa dapat menjelaskan :
• definisi penyakit Gout Artritis
• etiologi penyakit Gout Artritis
• manifestasi klinik Gout Artritis
• Patofisiologi penyakit Gout Artritis
• komplikasi penyakit Gout Artritis
• pemeriksaan diagnostik penyakit Gout Artritis
• penatalaksanaan penyakit Gout Artritis
• asuhan keperawatan yang harus diberikan pada klien dengan Gout Artritis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR MEDIK
1. Pengertian
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis
akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering
mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.
Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakit
inflamasi yang menyerang persendian. Gout arthritis disebabkan oleh penimbunan asam urat(kristal mononatrium urat), suatu produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 2/8
di jaringan. Penyakit ini sering menyerang sendi metatarsophalangeal 1 dan prevalensinya
lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Kadang-kadang terbentuk agregat kristal
besar yang disebut sebagai tofi (tophus) dan menyebabkan deformitas.
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari (depkes,
1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada zaman Yunani kuno.
Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karenaterlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik
yang telah diusulkan..
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum asam
urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout
juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan
Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.Gout merupakan
kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan efek genetic pada metabolisme purin
(hiperuresemia). Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi asam urat atau detek renal yang
mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.
Artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang patogenesisnya sudah diketahui secara
jelas dan dapat diobati secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan penya-kitheterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler.
Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbul-
kan batu saluran kemih. Kelainan ini dipengaruhi banyak faktor antara lain gangguan kinetik
asam urat misalhya hiperurikemia. Artritis pirai akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaring-
an terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Tidak semua orang dengan
hiperurikemia adalah penderita artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai. Akan tetapi
risiko terjadi artritis pirai lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi asam urat darah.
2. Etiologi
Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk
dalam kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat
yaitu hiperuresemia. Hiperuresemia terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit lain seperti leukimia, terutama bila diobati dengan sitostatistika, psoriasis,
polisitemia vena dan mielofibrosis
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.
a. Ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada glomerulonefritis
kronik atau gagal ginjal kronik
3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.
Tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan defek genetik dalam
metabolisme purin. Imkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan kristal
asam urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi asam
urat ini dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara lain:
• Sickle cell anemia • Kanker maligna
• Penyak it ginjal
Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapatmenyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.Penyebab Gout dapat terjadi akibat
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 3/8
hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin
(terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan Herediter.
3. Patofisiologi
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi keseimbangan
antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang, diproduksi setiap hari
diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam urat normaldipertahankan antara 3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 – 6,0 pada wanita, pada level lebih
dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.
Faktor-faktor yang merupakan presipitasi pembentukan kristal dan deposit di jaringan antara
lain :
• Penurunan PH cairan ekstraseluler
• Penurunan protein plasma pengikat kristal-kristal urat
• Trauma jaringan
• Peningkatan kadar asam urat dari diet
Biasanya menyerang satu persendian, terjadi secara tak terduga, terjadi pada malam hari yang
dapat dipicu oleh trauma, konsumsi alkohol dan pembelahan. Pada level ini asam urat di
dalam persendian menimbulkan respon inflamasi, selanjutnya leukosit Poli Morfo Nuklear(PMN) menginfiltrasi persendian dan memfagosit kristal-kristal urat yang menyebabkan
kematian leukosit PMN, pengeluaran enzim-enzim lisosom serta mediator-mediator inflamasi
lainnya kedalam jaringan. Hal ini menyebabkan sendi yang terserang terlihat kemerahan,
papas, bengkak dan terasa nyeri.
Sekitar 50% serangan gout arthritis akut terjadi pada sendi metatarsophalangeal tumit,
sedangkan bagian tubuh lain yang juga mengalami serangan; ankle, tumit, lutut, jari-jari
tangan dan siku. Nyeri bertambah dalam beberapa jam yang disertai keluhan demam serta
peningkatan angka leukosit (white blood cell) dan sedimen rate.Serangan akut gout ini dapat
terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Hampir 60% penderita mengalami
serangan ulang setelah satu tahun.
4. Manifestasi klinis
Secara klinis ditandai dengan adanya atritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting diketahui
bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa sakit
adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya dipengaruhi
oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk tofi pada daerah-daerah telinga, siku,
lutut, dorsum pedis, dekat tendo Achilles pada metatarsofalangeal digiti I, dan sebagainya.
Pada telinga misalnya, karena permukaannyayang lebar dan tipis serta mudah tertiup angin,
kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di dorsum pedis,
kalkaneus, dan sebagainya karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdirri dari
kristal-kristal urat yang diklilingi oleh benda-benda asing yang meradang, termasuk sel-selraksasa. Serangan seringkali terjadipada malam hari. Biasanya sehari sebelum pasien tampak
segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun karena rasa sakit yang hebat
sekali.
Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam,
disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan, daan nyeri sekali bila
disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu, lalu menghilang.
Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit, tapi dapat merusak tulang. Sendi lutut juga merupakan
tempat predileksi kedua untuk serangan ini.
Tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia, tulang
rawan, bursa dan jaringan lunak. Sering timbul tulang rawan telinga sebagai benjolan keras.
Tofi ini merupakan menifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah seranganartritis akut pertama.
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 4/8
Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:
1. Mikrotofi, dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nekrosis
2. Pielonefritis kronis
3. Tanda-tanda arterosklerosis dan hipertensi
4. Tidak jarang ditemukan pada pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah,
Nefrolitiasis karena endapan asam urat tanpa adanya riwayat gout, yang disebuthiperurisemia asimtomatik. Pasien demikian sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam
uaratnya karena menjadi faktor resiko dikemudian hari ini dan kemudian terbentuknya batu
asam urat di ginjal.
5. Pemeriksaan Penunjang
1. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia,
akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.
2. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut.
Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 -
10.000/mm3.3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan
proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.
4. Urin spesimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat.
Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin.
Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang
dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan
serum asam urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu
toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama
pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi
dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif
gout.
6. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat
perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan
terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.
6. Penatalaksanaan
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangan gout
akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini juga dapatdigunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap
jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata ada bukti
timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn adalah 4-8 rng, tergantung dari
berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-
muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.
Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu 10-24 jam sesudah
pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup efektif untuk
mencegah serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan
kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang
serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak memperlihatkan efek
samping yang berat.Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 5/8
akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan
sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan.
Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat
menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen
urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dandengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum
berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi.
Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan otak. Sardin
dan anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi.
Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi, maka
dilakukan pembedahan.
7. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :
1. Deformitas pada persendian yang terserang
2. Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih3. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal
B.KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a.Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
• Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau sendi lai n.• Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi serangan.
• riwayat gout artritis di dalam keluarga
• obat untuk mengatasi gout
b.Pola nutrisi dan metabolik
• Peningkatan berat badan
• Peningkatan suhu tubuh
c.Pola aktivitas dan latihan• Respon sentuhan pada sendi dan mcnjaga daerah sendi yang terkena.
• Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki, lutut atau
siku).
d.Pola persepsi dan konsep diri
• Rasa cemas dan takut untuk melakukan gerakan atau aktifitas.
• Pesepsi Diri dalam melakukan mobilitas.
2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman pengobatan dan
perawatan di rumah .
3. Intervensi
1. DP : Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
HYD : Klien dapat menyatakan secara verbal bahwa nyeri berkurang, pasien tampak rileks
dan nyeri terkontrol.
Intervensi :
a. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang
mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit yang nonverbal.
Rasional:Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program.
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 6/8
b. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan bantalan.
Rasional:
Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi pergerakan pada sendi
yang sakit.Bantalan yang empuk/lembut akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh
yang tepat dan menempatkan stress pada sendi yang sakit.
c. Berikan kompres hangat atau dingin.Rasional:
Pemiberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek
vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek membantu pengeluaran endortin dan dingin dapat
menghambat impuls-impuls nyeri.
d. Cegah agar tidak terjadi iritasi pada tofi, misal menghindari penggunaan sepatu yang
sempit, terantuk benda yang keras.
Rasional:
Bila terjadi iriitasi maka akan semakin nyeri. Bila terjadi luka akibat tofi yang pecah maka
rawatlah sucara steril dan juga perawatan drain yang dipasang pada luka.
e. Berikan masase lembut.
Rasional:Meningkatkan relaksasi atau mengurangi tegangan otot.
f. Ajarkan klien untuk sering mengubah posisi tidur.
Rasional:
Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi.Menstabilkan sendi, mengurangi
gerakan atau rasa sakit pada sendi.
g. Ajarkan penggunaan tehnik manajemen stress,misalnya relaksasi progresif, sentuhan
terapeutik, dan pengendalian nafas.
Rasional:
Meningkatkan relaksasi, memberikan kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan
koping.
h. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan colchille, Allopurinol (Zyloprin)
Rasional :
menurunkan kristal asam urat yang mempunyai efek samping, nausea, vomitus, diare, oliguri,
hematuri.Allopurinol menghambat asam urat.
2. DP : Hambatan mobilitas berhubungan dengan nyeri persendian
HYD : pasien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan
Intervensi :
a. Kaji tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi.
Rasional:
Tingkat aktifitas / latihan tergantung dari perkembangan atau resolusi dan proses
inflamasi.b. Ajarkan pada klien untuk latihan ROM pada sendi yang terkena gout jika memungkinkan.
Rasional:
Meningkatkan atau mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. Latihan
yang tidak adekuat dapat menimbulkan kakakuan sendi dan aktifitas yang berlebihan dapat
merusak sendi.
c. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktifitas untuk
memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganggu.
Rasional:
Istirahat yang sistemik selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting untuk
mencegah kelelahan, mempertahankan kekuatan.
d. Lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan tongkat dan berikanlingkungan yang aman misalnya menggunakan pegangan tangga pada bak atau pancuran dan
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 7/8
toilet.
Rasional:
Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh..
e. Kolaborasi
Konsul dengan ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vokasional.
Rasional:Berguna dalam memformulasikan program latihan/aktifitas yang berdasarkan pada
kebutuhan, individual dan dalam mengidentifikasi mobilisasi.
3. DP: Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman tentang pengobatan
dan perawatan di rumah .
HYD :Pasien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat dan perawatan
dirumah.
Intervensi :
a. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan instruksi yang diberikan oleh dokter atau
perawat.
Rasional : mengetahui respon dan kemampuan kognnitif klien dalam menerima informasi.
b. Berikan Jadwal obat yang harus di gunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan dan efek samping
Rasional:
Penjelasan ini dapat meningkatkan koordinasi dan kesadaran pasien terhadap pengobatan
yang teratur.
c. Bantu pasien dalam merencanakan program latihan dan istirahat yang teratur.
Rasional:
Memberikan struktur dan mengurangi kecemasan pada waktu menangani proses penyakit
yang kronis kompleks.
d.Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmako terapeutik.
Rasional:
Keuntungan dari terapi obat-obatan tergantung pada ketepatan dosis.
e. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin dibutuhkan.
Rasional :
Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu untuk ikut serta
secara lebih nyaman dalam aktifitas yang dibutuhkan atau diinginkan.
f. Jelaskan pada pasien tentang asal mula penyakit
Rasional:
Memberikan pengetahuan pasien sehingga pasien dapat menghindari terjadinya serangan
berulang.
f. Kolaborasi dengan sumber- sumber komunitas arthritis.Rasional : Bantuan dan dukungan dari orang lain untuk meningkatkan pemulihan maksimal.
5/13/2018 Askep Gout Artritis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-gout-artritis 8/8
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanArtritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis
akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering
mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.
Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk
dalam kelainan metabolik.
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi keseimbangan
antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang, diproduksi setiap hari
diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam urat normal
dipertahankan antara 3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 – 6,0 pada wanita, pada level lebih
dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.B. Saran
Pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan masukan
yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang akan
datang, diantaranya :
• Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat mengetahui atau mengerti tentang rencana
keperawatan pada pasien dengan rheumatoid artritis, pendokumentasian harus jelas dan dapat
menjalin hubungan yang baik dengan klien dan keluarga.
• Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien dengan rheumatoid artritis maka
tugas perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan klien yang
mengalami rheumatoid artritis.
• Untuk perawat diharapkan mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan keluarga
sehingga keluarga diharapkan mampu membantu dan memotivasi klien dalam proses
penyembuhan.