isi referat artritis gout - amanda pratiwi
TRANSCRIPT
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 1/19
1
BAB I
PENDAHULUAN
Artritis pirai atau artritis gout telah dikenal sejak masa Hippocrates yang sering
disebut sebagai “penyakit para raja” dan “raja dari penyakit”. Gout berasal dari bahasa latin,
yaitu guttae yang artinya adalah tetesan karena adanya kepercayaan kuno yang menyebutkan
bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.
Artritis pirai merupakan sekelompok penyakit heterogen sebagai akibat dari adanya
deposit kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat adanya supersaturasi asam urat di
dalam cairan ekstraseluler. Manifestasi klinik deposisi urat meliputi artritis gout akut,
akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan yang jarangadalah kegagalan ginjal (gout nefropati). Gangguan metabolisme yang mendasari gout adalah
hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peningkatan kadar asam urat darah lebih dari 7,0
mg/dl pada pria dan 6,0 mg/dl pada wanita.
Artritis pirai adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di seluruh dunia.
Penyakit ini lebih dominan pada pria dewasa. Sebagaimana yang disampaikan oleh
Hippocrates bahwa penyakit ini jarang terjadi pada pria sebelum masa remaja (adolescences)
sedangkan pada perempuan jarang sebelum menopause. Di Indonesia belum banyak publikasi
epidemiologi tentang artritis pirai. Hal ini mungkin disebabkan karena banyak pasien gout
yang melakukan pengobatan terhadap diri sendiri ( self medication).
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 2/19
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Artritis pirai (gout) adalah sekelompok penyakit heterogen yang disebabkan oleh
deposit kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat adanya supersaturasi asam urat di
dalam cairan ekstraseluler.1 Gangguan heterogen tersebut dapat terjadi sendiri atau dalam
kombinasi yang terdiri dari, hiperurisemia, serangan artritis inflamatori akut yang khas
monoartikuler, deposisi tofus kristal urat di dalam dan sekitar sendi, deposisi interstitial
kristal urat dalam parenkim ginjal dan urolitiasis.2 Gangguan metabolisme utama yang
mendasari gout adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peningkatan kadar asam uratdarah lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan 6,0 mg/dl pada wanita.1,2,3
Gout merupakan gangguan metabolik yang sudah dikenal oleh Hippocrates pada
zaman Yunani kuno.1,3 Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite
atau yang biasa disebut dengan disease of king, yang disebabkan karena terlalu banyak
makan, minum anggur dan seks. Hubungan sebab akibat ini tidak sepenuhnya benar.3
2.2. Epidemiologi
Gout merupakan penyakit yang lebih dominan pada pria dewasa. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Hippocrates bahwa gout jarang terjadi pada pria sebelum masa remaja
sedangkan pada perempuan jarang sebelum menopause.1,3 Pada keadaan normal, kadar urat
serum pada laki-laki mulai meningkat setelah pubertas sedangkan pada perempuan, kadar
urat serum tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen meningkatkan eksresi
asam urat melalui ginjal. Setelah menopause, kadar urat serum meningkat seperti pada pria.3
Pada tahun 1986 dilaporkan prevalensi gout di Amerika Serikat adalah 13,6/1000 pria
dan 6,4/1000 perempuan. Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup.1
Di Indonesia belum banyak publikasi epidemiologi tentang artritis pirai. Hal ini mungkin
disebabkan karena banyak pasien gout yang melakukan pengobatan terhadap diri sendiri ( self
medication).1
2.3. Klasifikasi
Gout dapat bersifat primer maupun sekunder. Gout primer merupakan akibat langsung
dari pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan eksresi asam urat.
Gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau eksresi asam
urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat-obat tertentu.3
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 3/19
3
2.4. Metabolisme Purin
Telah disebutkan sebelumnya bahwa gangguan metabolisme utama yang mendasari
gout adalah hiperurisemia. Hiperurisemia didefinisikan sebagai peningkatan kadar asam urat
darah lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan 6,0 mg/dl pada wanita.1,2,3
Asam urat adalah produk pemecahan akhir purin pada manusia. Asam urat merupakan
asam lemah dengan pKa 5,75 dan 10,3. ion urat mudah disaring dari plasma. Kadar urat di
darah tergantung usia dan jenis kelamin. Kadar asam urat akan meningkat dengan
bertambahnya usia dan gangguan fungsi ginjal. Di bawah mikroskop kristal urat menyerupai
jarum - jarum renik yang tajam, berwarna putih, dan berbau busuk.4
Purin merupakan basa nitrogen yang bersama dengan gugus pentosa dan gugus fosfat
akan membentuk nukleotida DNA maupun RNA (tergantung gugus pentosanya jika gugus
pentosanya ribosa maka merupakan RNA, tetapi jika gugus pentosanya 2-deokribosa maka
merupakan RNA). Senyawa purin mempunyai 9 atom karbon. Basa purin terdiri dari adenin,
guanin, xantin dan hipoxantin. Pada DNA dan RNA keduanya mempunyai basa purin yang
sama yaitu adenin dan guanin.4
Proses Pembentukan Purin
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, purin merupakan salah satu senyawa basa
nitrogen yang membentuk nukleutida DNA dan RNA, selain itu purin juga berasal dari
berbagai makanan (untuk makanan penghasil purin dapat di baca disini). Proses pembentukan
purin dalam tubuh terjadi melalui tiga macam proses yaitu secara sintesis denovo,
fosforibolasi purin dan fosforilasi nukleusida purin ( fosforibolasi purin dan fosforilasi
nukleusida purin ini di kenal sebagai jalur penyelamatan purin). Biosintesis denovo terjadi di
hati, sehingga apabila terjadi gangguan pada hati, maka akan menggangu proses sintesis atau
pembentukan purin. Senyawa awal pembentukan purin adalah ribosa 5 phosfat yaitu suatu
pentose (dengan gugus 5 atom carbon) yang berasal dari metabolisme glukosa. Dengan
perantara sebuah enzim regulator yang di kenal dengan phosphoribosyl pyrophosphate sintase
(PRPP-Sintase), maka senyawa ribosa 5 phosfat akan mengalami reaksi biokimia dengan
menggunakan energi dalam bentuk ATP , asam folat, co2 dan gugus asam amino (aspartat,
glisin, glutamin) membentuk suatu basa purin yaitu inosine monophosphate (IMP). Proses
selanjutnya inosine monophosphate (IMP) akan mengalami proses oksidasi dan aminasi
membentuk asam lain yaitu adenilat deaminase (AMP) yang membentuk adenin dan asam
guanilat (GMP) yang kemudian menjadi guanosin atau guanin. Inosinat merupakan produk
jalur De Novo dan merupakan prekursor untuk AMP dan GMP. AMP yang membentuk
adenin dan asam guanilat (GMP) yang kemudian menjadi guanosin atau
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 4/19
4
guanin inilah yang merupakan basa purin pada DNA maupun RNA. Terdapat suatu
mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk
mencegah pembentukan yang berlebihan.4
Gambar 1. Sintesis purin4
Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin
bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat
perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin)
berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat.
Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan
adenin fosforibosiltransferase (APRT).4
Proses Katabolisme PurinSetelah kita membahas proses pembentukan purin, maka selanjutnya kita membahas
proses katabolisme purin yaitu proses penguraian purin menjadi asam urat.
Proses katabolisme purin terjadi karena adanya kelebihan purin yang di butuhkan untuk
sintesis nukleotida di pecah. Adenosin mula- mula akan mengalami deaminasi oleh kerja
enzim adenosin deaminase menjadi inosin, kemudian inosin akan mengalami reaksi
fosforilase dan mengeluarkan residu ribosa sehingga hasilnya adalah hipoxantin. Selanjutnya
hipoxantin akan di rubah menjadi xantin oleh enzim xantin oksidse. Xantin juga terbentuk
dari guanosin yang menjadi guanin (ingat pada siklus yang telah saya jelaskan diatas
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 5/19
5
tentang AMP dan GMP). Xantin yang terbentuk inilah yang dapat berubah menjadi asam urat
lewat pengaturan enzim yang sama dengan enzim yang mengubah hipoxantin menjadi xantin
yaitu ensim xantin oksidase. Jika ada ganguan pada Enzim xantin oksidase sehingga enzim
tidak dapat bekerja maka xantin tidak bisa di ubah menjadi asam urat, malah yang terjadi
penumpukan xantin di dalam darah. selain itu pada penggunaan beberapa obat seperti
alupurinol biasanya menghambat enzim xantin oksidase sehingga asam urat tidak terbentuk.4
Gambar 2. Katabolisme purin
Selain dari katabolisme purin, asam urat juga berasal dari makanan. Apabila kita
mengkonsumsi makanan yang mengandung purin, maka purin tersebut akan langsung
dikatabolisme oleh usus. Urat (bentuk ion dari asam urat), hanya dihasilkan oleh jaringan
tubuh yang mengandung xantin oxidase, yaitu terutama di hati dan usus. Produksi urat
bervariasi tergantung konsumsi makanan mengandung purin, kecepatan pembentukan,
biosintesis dan penghancuran purin di tubuh. Normalnya, 2/3 -3/4 urat di ekskresi (dibuang-
red) oleh ginjal melalui urin. Sisanya memlalui saluran cerna. Berarti semakin banyak
makanan yang mengandung tinggi purin dikonsumsi makan makin tinggi kadar asam urat
yang diserap.4
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 6/19
6
Gambar 3. Anabolisme dan katabolisme purin4
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa asam urat normal ada di dalam tubuh
kita, yang di dapat baik dari makanan yang mengandung purin maupun dari pembentukan
purin. Jadi asam urat akan ada di dalam darah, namun jika Kadar asam urat di dalam darah
meningkat atau dikenal dengan istilah hiperurisemia maka inilah yang menyebabkan
terjadinya penyakit asam urat.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat disebabkan oleh meningkatnya
produksi asam urat atau menurunnya pengeluaran asam urat. Peningkatan asam urat dalam
darah ini akan menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat (MSU) yang akan
tertimbun dalam jaringan tubuh terutama sendi. Ketika kristal urat ini masuk ke dalam sendi
akan mengakibatkan serangan berulang dalam bentuk peradangan sendi (arthritis). MSU
dapat mengaktifkan leukosit sehingga terjadi pengerahan leukosit pada jaringan, kemudian
pengerasan MSU dan pemecahan selanjutnya. Manifestasi klinis dari penyakit ini disebabkan
oleh interaksi yang kompleks dari berbagai tipe sel termasuk sel mast, sel endotel, neutrofil,
makrofag, dan sinovial fibroblas. Kemungkinan yang terjadi adalah keseimbangan darimonosit dan makrofag yang terdiferensiasi memainkan peran kunci dalam mengatur respon
inflamasi dari kristal MSU.1
Gout kronik juga dapat mengakibatkan timbunan yang keras di dalam maupun diluar
sendi dan dapat menyebabkan kerusakan sendi, menurunkan fungsi ginjal dan menyebabkan
terjadinya batu ginjal.1,2,3
Pada penyakit gout-arthritis (radang sendi) terdapat gangguan keseimbangan
metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, jadi jika ada keadaan
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 7/19
7
ganguan pada pengeluaran asam urat maupun kelebihan produksi dari asam urat, maka kadar
asam urat akan meningkat.1,2,3
2.5. Patofisiologi
Keadaan hiperurisemia pada pasien gout dapat berasal dari peningkatan produksi
asam urat, penurunan eksresi asam urat atau kombinasi keduanya.1,2,3,5
Peningkatan aktivitas enzim phosphoribosyl pyrophosphate sintase (PRPP-Sintase).
Enzim ini merupakan enzim regulator untuk senyawa awal pembentukan purin yaitu ribosa 5
phosfat menjadi IMP (dapat di lihat pada proses diatas), jadi jika enzim ini meningkat, maka
pembentukan purin juga akan meningkat, akibatnya asam urat yang merupakan hasil
katabolisme purin juga akan meningkat, akibatnya kadar asam urat dalam darah juga
meningkat. Kelainan yang berhubungan dengan peningkatan aktivitas enzim PRPP sintase ini
biasanya terdapat pada berbagai penyakit genetik, misalnya pada penyakit
phosphoribosylpyrophosphate synthetase superactivity. Penyakit ini merupakan kelainan
akibat mutai dari gen. Orang dengan bentuk parah dari PRS superactivity memiliki gejala
tambahan termasuk kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh perubahan di telinga
bagian dalam (gangguan pendengaran sensorineural), otot lemah (hipotonia), gangguan
koordinasi otot (ataksia), dan keterlambatan perkembangan. Tidak jelas bagaimana mutasi
gen yang menyebabkan bentuk parah dari PRS superactivity. Defisiensi dari hypoxanthine-
guanine phorphoribosyl transferase (HGPRT) yang akan meningkatkan metabolisme guanin
dan hypoxanthin menjadi asam urat.2,3
Ganguan pada enzim ini dapat di temukan pada penderita sindroma lesch-nyhan. Ini
merupakan penyakit yang di turunkan secara genetik, gejala dari penyakit ini ditandai oleh
tiga ciri utama: neurologis disfungsi, kognitif dan perilaku gangguan termasuk melukai diri
sendiri, dan asam urat berlebih (hyperuricemia). Hal lain yang dapat meningkatkan kadar
asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.2,3
Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun,
penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan
salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi
makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat
sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari.2,3
Beberapa keadaan penyakit keganasan atau agen kemoterapi dapat menyebabkan
tingkat turnover peningkatan kematian sel. Ini biasanya karena menjalani kemoterapi, dimana
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 8/19
8
kemoterapi menyebabkan ada jumlah yang cepat dari penghancuran sel, dan sindrom lisis
tumor, dengan banyaknya penghancuran sel ini, maka purin banyak terbentuk, akibatnya
asam urat meningkat. Penderita dengan diabetes melitus kronis, terutama jika kadar ketonnya
tinggi akan menyebabkan proksi asam urat meningkat.2,3
Penurunan sekresi asam urat antara lain disebabkan karena gangguan atau penyakit
ginjal sehingga menggangu proses pengeluaran asam urat melalui ginjal, akibatnya asam urat
menumpuk dalam darah. Ekskresi asam urat utamanya terjadi di ginjal, oleh karena itu
segala macam penyebab yang menimbulkan pengeluaran asam urat di urin menurun, dapat
memicu gout. Selain itu konsumsi alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering
mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang yang tidak mengonsumsinya.2,3
Penderita hipertensi dan hiperkolesterolemia cenderung berisiko terkena
hiperurisemia. Hal ini dikarenakan beberapa ohat anti hipertensi, terutama thiazide diduga
secara tidak langsung mempengaruhi metabolisme lemak yang pada akhirnya mengurangi
pengeluaran asam urat. Pemberian obat atau pengaruh beberapa jenis zat gizi yang dapat
menghambat pengeluaran asam urat, sehingga asam urat menumpuk di darah. Olahraga atau
gerakan fisik akan menyebabkan peningkatan asam laktat. Asam laktat tersebut akan
menurunkan pengeluaran asam urat.2,3
2.6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, gout interkritikal, dan gout
menahun dengan tofi, yang merupakan tiga tahapan klasik dari progresifitas penyakit deposisi
kristal urat.
Artritis Gout Akut ( Acute Gouty Arthritis)
Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan timbul sangat cepat dalam waktu
singkat. Pasien tidur tanpa gejala apa-apa, tiba-tiba terbangun di tengah malam karena rasa
sakit yang hebat hingga tidak dapat berjalan. Gejala biasanya bersifat monoartikuler dengan
keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah, dengan gejala sistematik berupa
demam, menggigil, dan merasa lelah. Pada laki-laki, onset terutama terjadi pada dekade
empat sampai enam, sedangkan pada wanita, pada dekade enam hingga delapan. Onset
sebelum usia 30 tahun pada wanita premenopause harus menimbulkan kecurigaan adanya
kelainan defek enzim yang diturunkan, penyakit ginjal yang toksik ataupun yang diturunkan,
atau induksi oleh obat dan bahan toksik lain.1,2,3
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 9/19
9
Lokasi yang paling sering adalah MTP I yang biasanya disebut podagra. Apabila
proses penyakit berlanjut dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan dan kaki, lutut,
jari, dan siku. Serangan akut ini sembuh secara spontan dalam beberapa hari sampai beberapa
minggu, rekurensi multipel, dapat mengenai beberapa sendi. Pada serangan akut yang ringan,
keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau hari. Serangan berat dapat berlangsung
berhari-hari sampai beberapa minggu.1,2,3
Gambar 4. Gout
Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin,
konsumsi alkohol berlebihan, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, penyakit-penyakit
seperti infark miokardium dan stroke, pemakaian obat diuretik tiazid, pemakaian
imunosupresan siklosporin, dan penghentian terapi adrenocorticotropic hormone (ACTH) dan
glukokortikoid. Penurunan asam urat secara mendadak dengan alopurinol atau obat
urikosurik (terapi hipourisemik) juga dapat menimbulkan kekambuhan.1,2,3
Setelah pulih, pasien masuk pada fase asimptomatik yang disebut periode
interkritikal. Hilangnya gejala secara total selama periode interkritikal adalah gambaran
penting dalam diagnosis gout.1,2,3
Stadium Interkritikal (Intercritical Gout and Reccurent Episodes)
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode asimptomatik.
Walaupun secara klinik tidak ditemukan tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi
ditemukan kristal MSU. Hal ini menunjukkan bahwa proses inflamasi tetap berlanjut,
walaupun tanpa keluhan. Tanpa terapi, sebagian besar penderita akan mengalami serangan
kedua dalam jangka waktu 1 hingga 2 tahun. Tanpa penanganan yang baik dan pengaturan
asam urat yang tidak benar, maka keadan interkritik akan berlanjut menjadi stadium menahundengan pembentukan tofi.1,2,3
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 10/19
10
Artritis Gout Menahun (Chronic Tophaceus Gout)
Stadium ini ditandai dengan deposisi urat solid (tofi) pada jaringan ikat, disertai
proses artropati destruktif. Stadium ini umumnya terjadi pada pasien yang mengobati sendiri
penyakitnya sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur ke dokter. Artritis gout
menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartrikular. Tofi ini sering pecah
dan sulit sembuh dengan obat. Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Lokasi tofi
paling sering pada cuping telinga, MTP I, olekranon, tendon Achilles, dan jari tangan. Pada
stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun.1,2,3
Gambar 5. Gout kronis6
2.7. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis dibutuhkan serangkaian pemeriksaan antara lain :
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Manifestasi klinis yang mengarah ke diagnosis gout harus dikonfirmasi dengan
aspirasi cairan sendi atau deposit tofi. Pada serangan gout akut, ditemukan kristal MSU yang
sebagian besar terletak intraseluler. Cairan terlihat berawan (cloudy) oleh karena leukosit,
dan kristal dalam jumlah besar membuat cairan terlihat seperti pasta tebal berwarna pucat
(thick pasty or chalky joint fluid ). Infeksi bakteri dapat ditemukan bersamaan dengan kristal
urat. Jika ada kecurigaan ke arah artritis septik, cairan harus dikultur. Kristal MSU dapat
ditemukan pada artrosentesis sendi MTP I dan lutut yang sedang tidak dalam serangan gout
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 11/19
11
akut. Teknik ini berguna untuk menegakkan diagnosis gout interkritikal (gout between
attacks). 1,2,3
Kadar asam urat dalam serum dapat normal atau rendah saat serangan akut. Hal ini
berhubungan dengan terapi hipourisemik atau obat-obatan lain yang menurunkan kadar asam
urat. Tetapi, asam urat dalam serum hampir selalu meningkat dan dapat digunakan untuk
melihat kemajuan terapi hipourisemik.1,2,3
Kadar asam urat dalam urin 24 jam berguna untuk menentukan risiko litiasis,
menentukan produksi asam urat yang berlebih (overproduction) atau ekskresi asam urat yang
kurang (underexcretion), dan menentukan regimen terapi hipourisemik yang akan digunakan.
Jika ekskresi asam urat >800 mg per 24 jam pada diet reguler, kita harus memikirkan
penyebab produksi purin yang berlebih. Urinalisis, Blood Urea nitrogen (BUN), hitung
leukosit, dan profil lipid berguna dalam menentukan kemungkinan sekuel serangan gout dan
penyakit-penyakit lain yang memerlukan terapi.1,2,3
Radiologi
Gambaran radiologis yang khas pada artritis gout menahun (chronic tophaceus gout )
adalah perubahan kistik, erosi berbatas tegas yang dideskripsikan sebagai punched out lesions
dan penggir tulang yang overhanging (Martel’s sign atau G sign). Gambaran ini
berhunbungan dengan kalsifikasi jaringan lunak. Tetapi, gambaran radiografis serupa juga
dapat ditemui pada osteoartritis erosif, artripati apatit destruktif, dan rheumatoid arthritis.
Gambar 6. Gambaran Radiologi Gout7
Kriteria Diagnosis
Diagnosa pasti ditentukan dengan menemukan kristal MSU dalam tofi. Akan tetapi
tidak semua pasien memiliki tofi. Oleh karena itu, kombinasi dari penemuan-penemuan klinis
dapat dipakai untuk menegakkan diagnosis.
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 12/19
12
Kriteria diagnosis gout menurut American College of Rheumatology (ACR), yaitu8 :
- Didapatkan kristal MSU di dalam cairan sendi, atau
- Didapatkan kristal MSU di dalam tofus, atau
- Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut, yaitu
Inflamasi maksimal pada hari pertama serangan
Serangan artritis akut lebih dari satu kali
Artritis monoartikuler
Sendi yang terkena berwarna kemerahan
Pembengkakan dan sakit pada sendi MTP I
Serangan pada sendi MTP unilateral
Serangan sedni tarsal unilateral
Tofus
Hiperurisemia
Pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologi
Kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik
Kultur bakteri cairan sendi negatif
2.8. Diagnosis Banding
Pseudogout
Pada pseudogout, biasanya tidak ditemukan keadaan hiperurisemia seperti halnya pada gout.
Selain itu, kristal yang dihasilkan pada keadaan pseudogout bukan merupakan kristal asam
urat tetapi kristal kalsium fosfat.6
Gambar 7. Kristal gout6 Gambar 8. Kristal pseudogout6
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 13/19
13
Artritis Septik
Pada artritis septik, kultur bakteri cairan sendi didapatkan positif sedangkan pada gout
tidak.1,2,3
Artritis Reumatoid
Pada artritis reumatoid, dari awal serangan sudah ditemukan kelainan sendi
poliartikular, bersifat simetris, keadaan yang mendasari adalah autoimun dan faktor
reumatoid serum yang positif.1,2,3
Gambar 9. Artritis reumatoid bersifat simetris7
2.9. Penatalaksanaan
Tatalaksana gout secara umum meliputi edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi dan
pengobatan. Penatalaksanaan medikamentosa gout terdiri dari penatalaksanaan jangka
pendek dan jangka panjang. Terapi jangka pendek dilakukan dengan cara mengatasi gejala
serangan akut yang ada seperti bengkak, kemerahan dan nyeri. Terapi jangka panjang
ditujukan untuk keadaan gout kronis dengan cara mengurangi kadar asam urat untuk
mencegah timbulnya kristal urat.1,2,3,9
Terapi serangan gout akut
Terapi serangan gout akut, terdiri dari :
-OAINS
-Kortikosteroid
-Kolkisin
-COX-2 inhibitor
Ketiga obat tersebut digunakan untuk mengurangi nyeri dan reaksi inflamasi pada
serangan gout akut. Obat penurun asam urat seperti alopurinol dan urikosurik tidak boleh
diberikan pada serangan gout akut karena dapat memperpanjang durasi serangan akut.
a. OAINS
OAINS merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk pasien yang mengalami
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 14/19
14
serangan gout akut. Hal terpenting yang menentukan keberhasilan terapi bukanlah pada
OAINS yang dipilih melainkan pada seberapa cepat terapi NSAID mulai diberikan. OAINS
harus diberikan dengan dosis sepenuhnya ( full dose) pada 24‐48 jam pertama atau sampai
rasa nyeri hilang. Dosis yang lebih rendah harus diberikan sampai semua gejala reda. OAINS biasanya memerlukan waktu 24‐48 jam untuk bekerja, walaupun untuk menghilangkan secara
sempurna semua gejala gout biasanya diperlukan 5 hari terapi. Pasien gout sebaiknya selalu
membawa persediaan OAINS untuk mengatasi serangan akut.
Indometasin banyak diresepkan untuk serangan akut artritis gout, dengan dosis awal
75‐100 mg/hari. Dosis ini kemudian diturunkan setelah 5 hari bersamaan dengan meredanya
gejala serangan akut. Efek samping indometasin antara lain pusing dan gangguan saluran
cerna, efek ini akan sembuh pada saat dosis obat diturunkan.
b. Kolkisin
Kolkisin merupakan terapi spesifik dan efektif untuk serangan gout akut. Namun,
dibanding OAINS kurang populer karena mula kerjanya (onset ) lebih lambat dan efek
samping lebih sering dijumpai.
c. Kortikosteroid
Strategi alternatif selain NSAID dan kolkisin adalah pemberian steroid intra‐artikular.
Cara ini dapat meredakan serangan dengan cepat ketika hanya 1 atau 2 sendi yang terkena.
Namun, harus dipertimbangkan dengan cermat diferensial diagnosis antara arthritis sepsis
dan gout akut karena pemberian steroid intra‐ artikular akan memperburuk infeksi. Pasien
dengan respon suboptimal terhadap NSAID mungkin akan mendapat manfaat dengan
pemberian steroid intra‐artikular.
Steroid sistemik juga dapat digunakan untuk gout akut. Pada beberapa pasien, misalnya
yang mengalami serangan yang berata atau poliartikular atau pasien dengan penyakit ginjal
atau gagal jantung yang tidak dapat menggunakan NSAID dan kolkisin, dapat diberi
prednisolon awal 20‐40 mg/hari. Obat ini memerlukan 12 jam untuk dapat bekerja dan durasi
terapi yang dianjurkan adalah 1‐3 minggu. Alternatif lain, metilprednisolon intravena 50‐150
mg/hari atau triamsinolon intramuskular 40‐100 mg/hari dan diturunkan (tapering ) dalam 5
hari.
d. COX-2 inhibitor
Etoricoxib merupakan satu‐satunya COX‐2 inhibitor yang dilisensikan untuk mengatasi
serangan akut gout. Obat ini efektif tapi cukup mahal, dan bermanfaat terutama untuk pasien
yang tidak tahan terhadap efek gastrointestinal NSAID non‐selektif. COX ‐2 inhibitor
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 15/19
15
mempunyai resiko efek samping gastrointestinal bagian atas yang lebih rendah disbanding
NSAID non‐selektif.
Terapi gout kronis
Kontrol jangka panjang hiperurisemia merupakan faktor penting untuk mencegah terjadinyaserangan akut gout, gout tophaceous kronik, keterlibatan ginjal dan pembentukan batu asam
urat. Kapan mulai diberikan obat penurun kadar asam urat masih kontroversi.
a. Allopurinol
Obat hipourisemik pilihan untuk gout kronik adalah allopurinol. Selain mengontrol
gejala, obat ini juga melindungi fungsi ginjal.
Allopurinol menurunkan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantin
oksidase. Allopurinol tidak aktif tetapi 60‐70% obat ini mengalami konversi di hati menjadi
metabolit aktif oksipurinol. Waktu paruh allopurinol berkisar antara 2 jam dan oksipurinol
12‐30 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Oksipurinol diekskresikan melalui ginjal
bersama dengan allopurinol dan ribosida allopurinol, metabolit utama ke dua.
Dosis
Pada pasien dengan fungsi ginjal normal dosis awal allopurinol tidak boleh melebihi 300
mg/24 jam. Pada praktisnya, kebanyakan pasien mulai dengan dosis 100 mg/hari dan dosis
dititrasi sesuai kebutuhan. Dosis pemeliharaan umumnya 100‐=600 mg/hari dan dosis 300
mg/hari menurunkan urat serum menjadi normal pada 85% pasien. Respon terhadap
allopurinol dapat dilihat sebagai penurunan kadar urat dalam serum pada 2 hari setelah terapi
dimulai dan maksimum setelah 7‐10 hari. Kadar urat dalam serum harus dicek setelah 2‐3
minggu penggunaan allopurinol untuk meyakinkan turunnya kadar urat.
Allopurinol dapat memperpanjang durasi serangan akut atau mengakibatkan serangan lain
sehingga allopurinol hanya diberikan jika serangan akut telah mereda terlebih dahulu. Resiko
induksi serangan akut dapat dikurangi dengan pemberian bersama NSAID atau kolkisin
(1,5 mg/hari) untuk 3 bulan pertama sebagai terapi kronik.
Efek Samping
Efek samping dijumpai pada 3‐5% pasien sebagai reaksi alergi/hipersensitivitas. Sindrom
toksisitas allopurinol termasuk ruam, demam, perburukan insufisiensi ginjal, vaskulitis dan
kematian. Sindrom ini lebih banyak dijumpai pada pasien lanjut usia dengan insufisiensi
ginjal dan pada pasien yang juga menggunakan diuretik tiazid. Erupsi kulit adalah efek
samping yang paling sering, lainnya adalah hepatotoksik, nefritis interstisial akut dan demam.
Reaksi alergi ini akan reda jika obat dihentikan. Jika terapi dilanjutkan, dapat terjadi
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 16/19
16
dermatitis eksfoliatif berat, abnormalitas hematologi, hepatomegali, jaundice, nekrosis
hepatik dan kerusakan ginjal.
Banyak pasien dengan reaksi yang berat mengalami penurunan fungsi ginjal jika dosis
allopurinol terlalu tinggi. Sindrom biasanya muncul dalam 2 bulan pertama terapi, tapi bisa
juga setelah itu. Pasien dengan hipersensitivitas minor dapat diberikan terapi desensitisasi di
mana dosis allopurinol ditingkatkan secara bertahap dalam 3‐4 minggu.
Allopurinol biasanya ditoleransi dengan baik, Efek samping yang terjadi pada 2% pasien
biasanya disebabkan karena dosis yang tidak tepat terutama pada pasien dengan kelainan
fungsi ginjal. Fungsi ginjal harus dicek sebelum terapi allopurinol mulai diberikan dan dosis
disesuaikan.
b. Obat urikosurik
Kebanyakan pasien dengan hiperurisemia yang sedikit mengekskresikan asam urat
dapat diterapi dengan obat urikosurik. Urikoirik seperti probenesid (500 mg‐1g 2kali/hari)
dan sulfinpirazon (100 mg 3‐4 kali/hari) merupakan alternative allopurinol, terutama untuk
pasien yang tidak tahan terhadapa allopurinol.
Urikosurik harus dihindari pada pasien dengan nefropati urat dan yang memproduksi
asam urat berlebihan. Obat ini tidak efektif pada pasien dengan fungsi ginjal yang buruk
(klirens kreatinin <20‐30 mL/menit). Sekitar 5% pasien yang menggunakan probenesid
jangka lama mengalami munal, nyeri ulu hati, kembung atau konstipasi. Ruam pruritis
ringan, demam dan gangguan ginjal juga dapat terjadi Salah satu kekurangan obat ini adalah
ketidakefektifannya yang disebabkan karena ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi
obat, penggunaan salisilat dosis rendah secara bersamaan atau insufisiensi ginjal.
Benzbromarone
Benzbromarone adalah obat urikosurik yang digunakan dengan dosis 100 mg/hari
untuk pasien dengan penurunan fungsi ginjal moderat yang tidak dapat menggunakan
urikosurik lain atau allopurinol karena hipersensitif. Penggunaannya harus dimonitor ketat
karena diakitkan dengan kejadian hepatotoksik berat.
Febuxostat
Obat ini sedang dalam tahap pengembangan clinical trial fase III. Studi awal menunjukkan
bahwa febuxostat ditoleransi baik oleh pasien gout samapi 4 minggu. Febuxostatadalah
non‐ purin xantin oxidase inhibitor yang dikembangakn untuk mengatasi hiperurisemia pada
gout.9
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 17/19
17
c. Gout yang diinduksi oleh obat
Hiperurisemia dapat disebabkan karena penggunaan diuretic, terutama tiazid. Jika
tiazid harus digunakan atau tidak dapat diganti obat lain, maka allopurinol sebaiknya
diberikan untuk menurunkan kadar urat.9
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 18/19
18
BAB III
KESIMPULAN
Artritis pirai atau artritis gout telah dikenal sejak masa Hippocrates yang sering
disebut sebagai “penyakit para raja” dan “raja dari penyakit”. Gout berasal dari bahasa latin,
yaitu guttae yang artinya adalah tetesan karena adanya kepercayaan kuno yang menyebutkan
bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.
Artritis pirai merupakan sekelompok penyakit heterogen sebagai akibat dari
adanya deposit kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat adanya supersaturasi asam
urat di dalam cairan ekstraseluler. Manifestasi klinik deposisi urat meliputi artritis gout akut,
akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan yang jarang
adalah kegagalan ginjal (gout nefropati). Gangguan metabolisme yang mendasari gout adalah
hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peningkatan kadar asam urat darah lebih dari 7,0
mg/dl pada pria dan 6,0 mg/dl pada wanita
Tatalaksana gout secara umum meliputi edukasi, pengaturan diet, istirahat
sendi dan pengobatan. Penatalaksanaan medikamentosa gout terdiri dari penatalaksanaan
jangka pendek dan jangka panjang. Terapi jangka pendek dilakukan dengan cara mengatasi
gejala serangan akut yang ada seperti bengkak, kemerahan dan nyeri. Terapi jangka panjang
ditujukan untuk keadaan gout kronis dengan cara mengurangi kadar asam urat untuk
mencegah timbulnya kristal urat.
7/27/2019 Isi Referat Artritis Gout - Amanda Pratiwi
http://slidepdf.com/reader/full/isi-referat-artritis-gout-amanda-pratiwi 19/19
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: Pusat Penerbitan FKUI;
2006.
2. Isselbacher, et al. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. Volume 5.
Jakarta: EGC. 2000.
3. A.P,Sylvia & Lorraine. Patofisiologi II. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2006.
4. K. Murray. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. 2003.
5. Silbernag S, Lang F. Teks & Atlas Berwarna Patofisiolog . Alih bahasa oleh : Setiawan I,et al.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2006.
6. Webmaster. Gout Crystals. Diunduh dari: http://www.treating-gout.com/gout-crystals.htm
7. Webmaster. Radiological Evidence of Degenerative Joint Disease (DJD). Diunduh dari:
http://www.e-radiography.net/radiology/degenerative_joint_disease.htm
8. Webmaster. Gout . Diunduh dari: www.rheumatology.org
9. Webmaster. Gout . Diunduh dari: http://www.gout.com/causes-triggers#/treating-gout-
flares/pain-management