askep gerd
DESCRIPTION
askep gerdTRANSCRIPT
1.3. Asuhan Keperawatan GERD
1.3.1. Pengkajian a. Identitas Pasien
Nama : Bayi AUmur : 13 bulan
b. Kondisi Umum : bayi masih dalam keadaan sadarc. Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah (tidak ada data)
- Denyut nadi (tidak ada data)
- Respiration rate (32 x/menit)
- Suhu (tidak ada data)
d. Keluhan Utama : mengalami muntah setiap makane. Riwayat Penyakit Terdahulu (tidak ada data)f. Riwayat Penyakit Keluarga (tidak ada data)g. Pemeriksaan Fisik- Data subjektif :
Ibu pasien mengatakan anaknya sering rewel, muntah dan tidak mau makan.
Ibu pasien melaporkan sering terjadi aspirasi pada anaknya. Ibu pasien melaporkan anaknya mengalami batuk sejak 3 hari yang
lalu dan mengalami sesak nafas. - Data objektif :
Respiratory rate = 32 x/menit (tidak normal) Distensi abdomen = positif Berat badan = 7,2 Kg (BB tidak sesuai dengan umur) Merangkak = positif Berjalan = negatif (normalnya umur 13 bulan sudah dapat berjalan)
h. Pemerikasaan Fisik- Inspeksi : bayi tampak rewel, batuk, sesak nafas, dapat merangkak dan
tidak dapat berjalan.- Palpasi : distensi abdomen positif
- Perkusi (tidak ada data)
- Auskultasi (tidak ada data)
i. Pemeriksaan Penunjang- Barium per oral
j. Pola Fungsi Keperawatan Menurut Gordon- Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan (tidak ada data)
Deskripsi pasien tentang status kesehatan secara umum, riwayat penyakit terdahulu, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakitnya.
- Nutrisi-metabolik
a. Data subjektif : ibu mengatakan bahwa bayinya sering mengalami muntah dan tidak mau makan.
b. Data objektif : tidak ada data- Eliminasi (tidak ada data)
Mengkaji pola BAB, BAK, fungsi ekskresi kulit dan karakteristik ekskresi urin dan feses.
- Aktivitas-latihan
a. Data subjektif : tidak adab. Data objektif : bayi dapat merangkak dan tidak dapat berjalan- Istirahat-tidur (tidak ada data)
Frekuensi tidur dan durasi periode istirahat tidur, penggunaan obat tidur dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi pola tidur.
- Kognitif-perseptual
a. Data subjektif : ibu si bayi bingung dan tidak tau bagaimana cara merawat anaknya dengan kondisi seperti itu.
b. Data objektif : tidak ada- Persepsi diri atau konsep diri (tidak ada data)
Kaji perasaan harga diri pasien secara umum, sikap tentang dirinya, indentitas diri dan pola emosional umum.
- Peran-hubungan (tidak ada data)
Kaji peran keluarga dan peran sosial, kepuasaan dan ketidakpuasaan dengan peran.
- Seksual-repsoduksi (tidak ada data)
Fokus pada pasutri terhadap kepuasaan atau ketidakpuasaan dengan seks, pola reproduksi.
- Koping-toleransi stress (tidak ada data)
Kaji metode untuk mengatasi koping terhadap stress, mendefinisikan stressor, toleransi terhadap stress dan efektivitas koping.
- Nilai-keperacayaan (tidak ada data)
Kaji nilai, tujuan dan kepercayaan berhubungan dengan pilihan atau membuat keputusan, kepercayaan spiritual dan hubungan pola nilai kepercayaan dengan masalah dan praktetk kesehatan.
1.3.2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas : materi asing dalam jalan napas (cairan asam lambung). Ditandai dengan sesak nafas, batuk dan gelisah.
b. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ditandai dengan berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal dan ketidakmampuan memakan makanan.
c. Mual berhubungan dengan penyakit esophagus ditandai dengan sensasi muntah dam keengganan terhadap makanan.
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan tidak familiar dengan sumber informasi ditandai dengan pengungkapan masalah dan perilaku hiperbola.
e. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologi ditandai dengan mengekspresikan perilaku misalnya merengek dan perubahan selera makan.
f. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan pengasuhan yang tidak adekuat ditandai dengan terlambat dalam melakukan keterampilan umum kelompok usia.
1.3.3. Intervensi
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas : materi asing dalam jalan napas (cairan asam lambung). Ditandai dengan sesak nafas, batuk dan gelisah.
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien kembali bernapas dengan normal. Dengan kriteria hasil : NOC label :
a. Respiratory status
- Laju pernapasan
pasien kembali normal.
- Ritme
pernapasan
NIC Label :
a. Airway management- Memposisikan
pasien untuk memaksimalkan kemampuan ventilasi.
b. Respiratory monitoring
- Memantau laju,
ritme dan kedalaman pernapasan.
- Memantau dyspnea
dan peristiwa yang meningkatkan dan
1. Peninggian kepala tempat tidur (posisi semi fowler) mempermudah fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi. Posisi tegak memungkinkan ekspansi paru lebih mudah dimana tekanan abdominal pada diafragma diturunkan oleh
pasien kembali normal.
- Kedalaman
pernapasan pasien normal.
b. Respiratory status : Airway Patency.
- Ansietas,
diharapkan pasien tidak rewel.
- Batuk-batuk
pasien dapat diatasi.
memperburuk kondisi pasien.
- Mencatat awal
timbulnya batuk, karakteristik batuk dan lamanya pasien mengidap batuk.
tarikan gravitasi.2. Agar dapat
mengetahui perubahan yang terjadi pada fungsi pernafasan pasien.
3. Agar dapat mengetahui perubahan yang terjadi terhadap pola napas pasien.
4. Untuk memudahkan perawat dalam memberikan tindakan untuk mengatsi batuk pasien.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ditandai
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan berat badan pasien mengalami peningkatan. Dengan kriteria hasil : NOC label.
a. Nutrional Status- Adanya
peningkatan berat badan
- Memiliki
asupan nutrisi, makanan dan cairan yang adekuat.
b. Nutrional Status : Food and Fluid Intake
NIC Label :
a. Nutrition Therapy- Melengkapi
pengkajian nutrisi pasien.
- Memilih suplemen
nutrisi.b. Nutritional
Monitoring- Memonitor
penurunan berat badan.
- Memantau mual dan
muntah pasienc. Total Parenteral
Nutrition (TPN) Administration
- Memeriksa total
nutrisi parenteral untuk memastikan bahwa nutrisi yang
1. Dengan melakukan pengkajian nutrisi yang lengkap maka dapat menentukan status nutrisi pasien dengan akurat.
2. Untuk meningkatkan status nutrisi pasien agar menjadi lebih baik.
3. Dengan rutin memonitor, maka akan lebih cepat memberikan tindakan apabila kondisi pasien menurun.
4. Dengan melakukan pemantauan secara rutin maka dapat mengetahui apakah pasien akan mengalami
- Memberikan
asupan makanan melalui parenteral.
diberikan itu benar.- Mempertahankan
kekonsistenan laju aliran cairan nutrisi parenteral.
- Memonitor
pemasukan dan pengeluaran.
d. Oral Health Maintenance
- Menginstruksikan
orang tua agar menjaga kebersihan mulut anaknya.
kekurangan cairan atau tidak.
5. Mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian nutrisi.
6. Untuk mengetahui keseimbangan nutrisi dan cairan dalam tubuh.
7. Untuk mempertahankan keadekuatan pemberian nutrisi parenteral.
8. Dengan terjaganya kebersihan mulut maka akan dapat meningkatkan nafsu makan pasien.
3. Mual berhubungan dengan penyakit esophagus ditandai dengan sensasi muntah dam keengganan terhadap makanan.
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien tidak mual dan muntah. Dengan kriteria hasil : NOC Label.a. Appetite- Keinginan
makan klien meningkat.
- Intake makanan
klien meningkat.
b. Nausea and Vomiting Severity
- Frekuensi
NIC Label :a. Teaching : Toddler
Nutrition- Menginstruksikan
orang tua untuk memberikan makanan bertekstur padat.
- Menginstruksikan
orang tua memberikan makanan dalam porsi sedikit dan secara rutin.
b. Vomiting Management
- Menilai emesis
untuk warna, konsistensi, darah,
1. Untuk mengurangi rasa mual sehingga pasien tidak akan muntah saat diberikan makanan yang padat.
2. Untuk mencegah terjadinya rasa mual dan muntah pada pasien.
3. Untuk mengetahui kandungan dalam muntah pasien agar dapat meberikan tindakan selanjutnya.
4. Untuk memberikan rasa nyaman dan menyegarkan mulut pasien sehingga dapat
muntah pasien berkurang.
- Intensitas
muntah pasien berkurang.
c. Nausea and Vomiting : Disruptive Effects.
- Mengatasi agar
tidak terjadi pengurangan asupan cairan dan makanan.
dan waktu muntah.- Membersihkan
muntah dengan perhatian khusus untuk menghilangkan bau.
- Memantau
keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Memastikan obat
antiemetik diberikan secara efektif untuk mencegah muntah bila memungkinkan.
mencegah mual.5. Untuk mencegah
terjadinya dehidrasi pada pasien.
6. Agar kerja obat dalam tubuh bekerja dengan baik sehingga mampu mengatasi mual dan muntah.
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan tidak familiar dengan sumber informasi ditandai dengan pengungkapan masalah dan perilaku hiperbola.
Asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan ibu pasien mengetahui bagaimana cara merawat anaknya yang sedang sakit.
Dengan kriteria hasil : NOC Label.
a. Knowledge : Disease Process.
- Ibu pasien
mengetahui penyebab dan faktor pendukung dari penyakit yang diderita anaknya.
- Ibu pasien
mengetahui
NIC Label :
a. Teaching : Disease Process
- Menggambarkan
secara umum tanda dan gejala dari penyakit GERD pada ibu pasien.
- Menggambarkan
proses terjadinya penyakit pada ibu pasien.
- Memberikan
informasi tentang perkembangan pasien pada ibu dan keluarga pasien.
b. Family Integrity Promotion : Childbearing Family
- Mendengarkan
1. Agar ibu pasien dapat memahami penyakit anaknya.
2. Agar ibu pasien mengetahui kondisi anaknya sehingga dapat merasa lebih tenang.
3. Untuk membangun kepercayaan dan rasa nyaman terhadap keluarga pasien.
4. Agar dapat mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan keluarga terhadap kondisi pasien.
faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi anaknya.
- Ibu pasien
mengetahui efek yang ditimbulkan dari penyakit anaknya.
- Ibu pasien
mengetahui tanda dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit anaknya.
b. Knowledge : Health Behavior
- Ibu pasien
mengetahui strategi untuk memenejemen stress.
kekhawatiran, perasaan dan pertanyaan dari keluarga pasien.
c. Family Integrity Promotion
- Mengidentifikasi
tipe mekanisme koping keluarga.
5. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologi ditandai dengan mengekspresikan perilaku misalnya merengek dan perubahan selera makan.
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan rasa nyeri dapat berkurang. Dengan kriteria hasil : NOC Label.
a. Pain Control- Mampu
menggunakan metode non farmakologi
NIC Label :
a. Pain Management- Mengkaji nyeri
secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
- Kontrol lingkungan
yang dapat mempengaruhi nyeri
1. Mengindikasikan kebutuhan untuk intervensi dan juga tanda-tanda perkembangan komplikasi.
2. Untuk mengurangi faktor yang mungkin dapat memperparah rasa nyeri pasien.
3. Agar dapat mengalihkan rasa
untuk mengurangi rasa nyeri.
b. Pain level- Klien tidak
mengeram dan menangis.
- Kehilangan nafsu
makan dapat diatasi.
- Memperbaiki
toleransi makan pasien.
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Mengajarkan
penggunaan teknik non-farmakologi seperti distraksi atau terapi bermain.
nyeri pasien.
6. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan pengasuhan yang tidak adekuat ditandai dengan terlambat dalam melakukan keterampilan umum kelompok usia.
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pertumbuhan dan perkembangan pasien mengalami peningkatan yang signifikan dengan kriteria hasil : NOC Label.
a. Child Development : 12 Months
- Mengupayakan
pasien untuk dapat mengambil langkah-langkah sendiri.
b. Parenting Performance.
- Menyediakan
nutrisi yang sesuai dengan
umur anak.- Menyediakan
perawatan kesehatan yang preventif.
- Merangsang
perkembangan kognitif.
1.3.4. Evaluasi
Hari/tanggal Diagnosa Jam Evaluasi Paraf
Senin, 16 Juni
2014
a. Ketidakefektifan bersihan
jalan napas berhubungan
dengan obstruksi jalan
napas : materi asing dalam
jalan napas (cairan asam
lambung). Ditandai
dengan sesak nafas, batuk
dan gelisah.
08.00 S : ibu pasien
mengatakan bahwa
anaknya sudah tidak
sesak nafas.
O : respiratory rate
pasien kembali normal.
A : masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi
pasien.
Senin, 16 Juni
2014.
b. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ditandai dengan berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal dan ketidakmampuan
08.15 S : ibu pasien
mengatakan bahwa nafsu
makan anaknya telah
meningkat dan berat
badannya mulai naik.
O : pasien tampak lahap
memakan makanan. saat makan dan saat
ditimbang BB anaknya
naik.
A : masalah teratasi.
P : pertahankan kondisi
pasien.
Senin, 16 Juni
2014.
c. Mual berhubungan dengan penyakit esophagus ditandai dengan sensasi muntah dam keengganan terhadap makanan.
08.25 S : ibu pasien
mengatakan mual dan
muntah anaknya mulai
berkurang.
O : anak tampak lebih
segar dan tidak terlihat
muntah saat dilakukan
evaluasi.
A : masalah teratasi.
P : memberikan dan
meningkatkan asuhan
keperawatan pada pasien.
Senin, 16 Juni
2014.
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dan tidak familiar dengan sumber informasi ditandai dengan pengungkapan masalah dan perilaku hiperbola.
08.35 S : ibu pasien
mengatakan ia telah
memahami tentang
penyakit anaknya.
O : ibu tampak tidak
bingung ketika
ditanyakan tentang
penyakit anaknya.
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi.
Senin, 16 Juni
2014.
e. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologi ditandai dengan mengekspresikan perilaku misalnya merengek dan perubahan selera makan.
08.45 S : ibu pasien
mengatakan bahwa
anaknya sudah tidak
rewel.
O : anak tampak tidak
rewel saat dilakukan
evaluasi.
A : masalah teratasi.
P : pertahankan kondisi
pasien.
Senin, 16 Juni
2016
f. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan pengasuhan yang tidak adekuat ditandai dengan terlambat dalam melakukan keterampilan umum kelompok usia
09.00 S : ibu pasien
mengatakan bahwa
anaknya sudah mulai
dapat melakukan
langkah-langkah kecil.
O : anak tampak