askep anafilaksis sgd 1

Upload: yogadiputra

Post on 07-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    1/14

    ASUHAN KEPERAWATAN

    PASIEN DENGAN SYOK ANAFILAKTIK 

    A. Konsep Dasar Penyakit

    . De!inisi

    Anafilatik adalah suatu risiko pemberian obat melalui suntikan atau cara lain,

    dimana reaksi tersebut dapat berkembang menjadi suatu kegawatan berupa syok,

    gagal nafas, henti jantung, dan kematian mendadak. (Arif Mansjoer, 1999 ; !!".

    Anaphyla#is merupakan bentuk respon alergi yang timbul paling cepat dan

     bahaya. ($rice dan %ilson, !&&' ; 1'".

    Anafilatik adalah terjadinya suatu reaksi alergi yang luas diseluruh sistem

     pembuluh darah dan jaringan. (uyton)*all,199+;-"

    Anafilatik merupakan respon klinis terhadap reaksi imunologi cepat

    (hipersensitiitas tipe /" antara antigen yang spesifik dan antibody. (0runner and

    uddarth, !&&1 ; 1+2"

    Anaphyla#is (Yunani, Ana = jauh dari dan  phyla#is = perlindungan). Anafilaksis

     berarti menghilangkan perlindungan. Anafilaksis adalah reaksi alergi umum

    dengan efek pada beberapa sistem organ terutama kardioaskular, respirasi, kutan

    dan gastro intestinal yang merupakan reaksi imunologis yang didahului dengan

    terpaparnya alergen yang sebelumnya sudah tersensitisasi.

    Anafilksis adalah reaksi alergi serius yang mengenai banyak bagian tubuh

    sekaligus dan secara potensial bisa menyebabkan kematian. 3eaksi ini dapat

    terjadi dalam waktu beberapa menit atau berapa jam setelah memicu tertentu,

    seperti makanan tertentu, sengatan serangga atau obat. 3eaksi bahkan dapat di

    sebabkan oleh lakteks atau olahraga yang banyak mengeluarkan tenaga.

    Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi yang bersifat akut, menyeluruh dan bisa

    menjadi berat.

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    2/14

    ". Epi#e$io%o&i

    4ejadian anafilaksis akhir5akhir ini dilaporkan meningkat, seiring dengan

    meningkatnya prealensi penyakit alergi. 6amun demikian, data epidemiologi

    mengenai insidensi anafilaksis kurang dapat dipercaya karena sangat berariasi.

    ebagai gambaran data dari /nggris menunjukkan 1 dari '-&& rawat inap, 1!'&

    kejadian anafilaksis yang dirawat selama tahun 19915!&&1, !12 kematian karena

    anafilaksis selama periode 19915!&&1. 7ata di atas menunjukkan meskipun jarang

    anafilaksis dapat menyebabkan kematian sehingga akan membawa dampak tidak 

    saja bagi pasien dan keluarganya, tetapi juga bagi petugas kesehatan umumnya

    dan dokter khususnya. 4ewaspadaan terhadap kejadian anafilaksis harus ada pada

    setiap dokter, selain kejadiannya dapat berlangsung sangat cepat, juga

    kejadiannya dapat terjadi dimana saja seperti di tempat praktek, di atas meja

    operasi, bahkan di rumah korban sendiri. $engenalan gejala anafilaksis,

    menegakkan diagnosis, memberikan terapi yang adekuat serta melakukan upaya

     pencegahan termasuk penyuluhan kepada pasien, dalam hal ini sangat diperlukan.

    '. K%asi!ikasi

    Menurut tipe5tipe reaksi anafilaksitik 

    8okal reaksi anafilaksitik local biasanya mekiputi urtikaria serta angioedema

     pada tempat kontak dengan antigen dan dapat merupakan reaksi yang berat

    tetapi jarang fatal

    istemik reaksi sistemik terjadi dalam tempo kurang lebih & menit sesudah

    kontak dalam system organ berikut ini kardioaskuler, respiratorius,

    gastrointestinal, dan integumen

    (. Etio%o&i

    Anafilaksis bisa tejadi sebagai respon terhadap berbagai alergen.

    $enyebab yang sering ditemukan adalah

    igitan:sengatan serangga

    8ebah Madu, aket kuning, emut api

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    3/14

    erum kuda (digunakan pada beberapa jenis aksin"

    Alergi makanan

    8obster, udang dan kepiting, kerang, ikan, kacang5kacangan dan biji5bijian,

     buah beri, putih telur, susu, coklat.

    Alergi obat

    olongan antobiotik penisilin, amphisilin, sefalosporin, neomisin,

    tetrasiklin,kloramphenicol, sulfanamid, kanamisin, serum antitetanus, serum

    antidifteri, dan antirabies. Alergi terhadap gigitan serangga, kuman5kuman,

    insulin, A=at radiodiagnostik, en>im5en>im, bahan darah, obat bius

    (prokain, lidokain", itamin, heparin, makan telur, susu, coklat, kacang, ikan

    laut, mangga, kentang, dll juga dapat menyebabkan reaksi anafilaktik.

    8ain5lain

    8ateks, glikoprotein seminal fluid

    ). Ge*a%a K%inis

    ejala5gejala yang bisa ditemui pada suatu anafilaksis adalah (0runner and

    uddarth, !&&1 ; 1+2"

    5 3ingan

    3asa kesemutan serta hangat pada bagian perifer, dan dapat disertaidengan perasaan penuh dalam mulut serta tenggorok.

    • 4ongesti nasal

    • $embengkakan periorbital

    • $ruritus

    • 0ersin ? bersin dan mata yang berair 

    Awitan gejala dimulai dalam waktu ! jam pertama sesudah kontak 5 edang

    • 3asa hangat

    • =emas

    • atal ? gatal• 0ronkospasme

    • @edem saluran nafas atau laring dengan dispnea

    • 0atuk serta mengi

    Awitan gejala sama seperti reaksi yang ringan

    5 0erat

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    4/14

    3eaksi sistemik yang berat memiliki onset mendadak dengan tanda ?tanda

    serta gejala yang sama seperti diuraikan diatas dan berjalan dengan cepat

    hingga terjadi bronkospasme, oedem laring, dispnea berat, serta sianosis.

    7isfagia (kesulitan menelan", kram abdomen, omitus, diare dan serangan

    kejang ? kejang dapat terjadi. 4adang ? kadang timbul henti jantung dan

    koma.

    +. Pato!isio%o&i

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    5/14

    Alergen masuk lewat kulit, mukosa,saluran nafas:saluran makan

    7ifagosit oleh makrofrag dan dibawa

    ke nodus limfatikus terdekat

    8imfosit < 8imfosit 0

    el 5 sel sitotoksik

    ecara langsung

    menghancurkan antigendgn mengeluarkan bahan

    kimia toksik tanpa

    antibodi

    el 5 sel plasma(memory cell"

    /g

    0erikatan dgn sel mast

    dan basofil

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    6/14

    Antigen ? antibody (/g yg berikatan dgn sel mast

    dan basofil"

    ,a%an na!as

    tak e!ekti! 

    pasme

    otot polos

     bronkiolus

    PK Ga&a% Na!as

    $elepasan histamine, bradikinin dan leukotrien

    @bstruksi

     jalan nafas

    3espiratori 4ardioaskuler

    Basodilatasi

    ena

    $eningkatan

    kapasitasaskuler 

    $eningkatan permeabilitas kapiler 

    @edema

    @edema

    laring

    Angidema

    *ipoolemi

    Resiko

    keti#aksei$-an&an

    o%/$e 0airan

    Basodilatasiarteri

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    7/14

    1. Pe$eriksaan Fisik 

    $emeriksaan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik harus dilakukan pada

    kesempatan pertama bertemu pasien. 3iwayat kesehatan sebelumnya sangat

     penting dengan reaksi yang sedang berlangsung maka dari itu perlu dilakukan

     pendekatan dengan A0=7

      Airway

    a. pastikan kepatenan jalan napas

     b. atur posisi pasien

    c. siapkan gudel atau nasofaringeal jika perlu

    d. pertimbangkan untuk melakukan instubasi jika pasien tidak dapat

    mempertahankan jalan napas.

    Breathing

    a. berikan oksigen tekanan tinggi

     b. monitoring saturasi oksigen untuk mempertahankan saturasi diatas 9!C

    c. monitor frekuensi napas

    d. kaji entilasi dengan bag ale mask jika perlu

    e. ukur $eak #piratory Dlow 3ate ($D3"

    f. pertimbangkan pemberian nebulise albutamol melalui oksigen

      Circulation

    a. lakukan pemberian intraena

     b. monitoring jantung

    c. rekam 4

    d. monitor tekanan darah setiap ' menit

    e. jika hypotensi (0$ EF

    f. 0erikan 11,&&& &.' ml ('&& mcg" /M.

    g. Glangi pemberian adrenalin dalam waktu ' menit jika tidak ada perubahan

    klinis.

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    8/14

    Disa-i%ity

    4aji dengan menggunakan AB$G atau lasgow =oma cale

    A5alert (kesadaran"

    B5respon terhadap perintah erbal

    $5respon terhadap nyeri

    G5unresponsie:tidak berespon

    E2pos/re

    a. $erhatikan adanya tanda kemerahan dan luka pada kulit

     b. ika tidak yakinpada penyebab cari tanda adanya gigitan serangga dan ular elain hal tersebut diatas yang perlu dikaji

    a.

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    9/14

    *ematologi *itung sel meningkat, *emokonsentrasi, trombositopenia,

    eosinophilia naik: normal : turun 4imia $lasma *istamin meningkat, sereum triptaase meningkat.

     b. 3adiologi H foto *iperinflasi dengan atau tanpa atelektasis karena mukus, plug

    4 angguan konduksi, atrial dan entrikular disritm

    4. Kriteria Dia&nosis

    Anafilaksis sangat mungkin bila salah satu dari tiga criteria di bawah ini

    terpenuhi

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    10/14

    − 7ewasa tekanan darah sistolik kurang dari 9&mm *g atau penurunan

    lebih dari &C nilai basal pasien

    5. T6erapy

    egera lakukan resusitasi kardiopulmonal bila ada dalam keadaan henti

     jantung

    @ksigen diberikan dengan konsentrasi yang tinggi selama pelaksanaan

    resusitasi kardiopulmoner atau kalau pasien tampak mengalami sianosis,

    dispnea atau mengi

    pinefrin diberikan dalam bentuk suntikan atau obat hirup, untuk membuka

    saluran pernafasan dan meningkatkan tekanan darah.

    Gntuk mengatasi syok, diberikan cairan melalui infus dan obat5obatan untuk 

    menyokong fungsi jantung dan peredaran darah.

    Antihistamin (contohnya diphenhydramine" dan kortikosteroid (misalnya

     prednison" diberikan untuk meringankan gejala lainnya (setelah dilakukan

    tindakan penyelamatan dan pemberian epinephrine".

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    11/14

    7. Konsep Dasar As/6an Kepera8atan

    . Pen&ka*ian

    a. istem kardioaskular palpitasi, takikardia, hipotensi, renjatan, pingsan,

     pada 4 dapat ditemukan aritmia, < mendatar atau terbalik, irama nodal,

    fibrilasi entrikel sampai asistol

     b. istem respirasi rinitis, bersin, gatal di hidung, batuk, sesak, gawat nafas,

    takipnea sampai apnea

    c. istem gastrointestinal mual, muntah, sakit perut, diare.

    d. istem intergumen pruritus, urtikaria, angioedema.

    e. istem sensori gatal, laktrimasi, merah bengkak.

    f. istem neuro disorientasi, alusinasi, rasa logam, kejang, koma.

    ". Dia&nosa

    a. 0ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan oedema ditandai dg

    adanya sesak nafas.

     b. 4erusakan integritas kulit b.d. peningkatan produksi histamin ditandai dg

    gatal5gatal

    c. 3esiko terhadap ketidakseimbangan olume cairan berhubungan dengan

    meningkatnya kapasitas askuler ditandai dengan hipoolemi.

    d. angguan rasa nyaman berhubungan respon nyeri ditandai dengan gatal5

    gatal

    e. $k gagal ginjal

    f. $k distritmia

    '. Peren0anaan $en/r/t #ia&nosa prioritas

    Dia&nosa Kepera8atan

    T/*/an

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    12/14

    etelah diberikan asuhan keperawatan selama ...#!2 jam diharapkan sesak nafas klien

     berkurang.

    Den&an Kriteria Hasi%

    • $asien terlihat tenang, tidak gelisah dan tidak sesak nafas lagi

    • $asien dapat bernafas normal

    Ren0ana Tin#akan

    9an#iri

    • Mengauskultasi bunyi nafas

    • Mengkaji frekuensi pernafasan pasien, catat rasio inspirasi dan ekspirasi

    • Mengkaji keadaan pasien agar berada pada posisi yang lebih nyaman saat duduk

    atau tidur, (biasanya lebih nyaman dengan posisi semifowler"• Membantu melatih pasien barnafas dengan bibir atau mulut.

    • Mempertahankan kondisi lingkungan, hindarkan dari polusi udara

    Rasiona%isasi

    • Mengetahui derajat spasme bronkus, ada atau tidak bunyi nafas tambahan

    • Mengetahui kelancaran jalan nafas pasien serta frekuensi rata5rata pasien agar

    kondisi pasien tidak bertambah parah

    •7ilakukan agar pasien dapat bernafas dengan lebih mudah. $eninggian kepala

    akan mempermudah fungsi pernafasan dengan bantuan graitasi

    • Membantu pasien dalam mengatasi kesulitan bernafas melalui hidung

    • $olusi udara dari debu, bulu bantal atau asap yang berhubungan dengan kondisi

     pasien dapat mencetus tipe reaksi alergi pernafasan

    Dia&nosa Kepera8atan "

    T/*/anetelah diberikan asuhan keperawatan selama ...!2 jam diharapakan kulit pasien kembali

    normal

    Den&an Kriteria Hasi%

    • kulit tampak bersih

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    13/14

    • tidak ada tanda kemerahan

    • lesi (5"

    Ren0ana Tin#akan

    9an#iri• /nspeksi sluruh area kulit adanya kemerahan dan pembengkakan

    • 8akukan masase dan lubrikasi pada kuit dengan losion:minyak 

    • 0ersihkan dan keringkan kulit kususnya daerah5daerah dengan kelembaban tinggi

    Rasiona%

    • 4ulit biasanya cenderung rusak karena perubahan sirkulasi perifer ketidak

    mampuan merasakan tekanan imobilisasi dan gangguan pengaturan suhu

    •Meningkatkan sirkulasi dan melindungi permukaan kulit

    • 4ulit yang bersih dan kering tidak akan cenderung mengalami

    eksoriasi:kerusakan

    Ko%a-orasi

    • $emberian terapi kinetik:matras berikan tekanan sesui dengan kebutuhan

    Rasiona%

    • Meningkatkan sirkulasi sistemik dan perifer dan menurunkan tekanan pada kulit,

    mengurangi kerusakan kulit

    (. Ea%/asi

      7#1

    5 $asien terlihat tenang, tidak gelisah dan tidak sesak nafas lagi

    5 $asien dapat bernafas normal

    7#!

    5 etelah diberikan tindakan keperawatan kulit tampak bersih tidak ada

    kemerahan lesi dll

    7#

  • 8/18/2019 Askep Anafilaksis SGD 1

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    0runner ) uddart. 199.  Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 Volume .

    akarta =.

    7oengoes, Marylynn . 7kk. 1999. !en"ana Asuhan Keperawatan. akarta =

    $rince, ylia A. ) 8orraine M. %ilson. !&&. #ato$isiologi. akarta =

    =orwin. !&&&. #ato$isiologi. akarta =

    Masjoer, Arief. 1999. Kapita %elekta Kedokteran edisi . akarta =

    uyton ) *all. 199+. &isiologi Kedokteran edisi '. akarta =