askeb mastitis2
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
1/18
LANDASAN TEORI
A. Definisi Mastitis Dalam Masa Nifas Dapat Terjadi InfeksiMastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama pada primipara yang
biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting
susu, tetapi mungkin juga mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 2005 :
701).
Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1-3 minggu setelah
melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu (Masjoer, 2001 : 324). Pada
kasus mastitis ini biasanya tidak segera ditangani, jika mastitis tidak segera ditanganimenyebabkan abses payudara yang biasa pecah kepermukaan kulit dan akan
menimbulkan borok yang besar.
Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara membesar, keras,
nyeri, kulit murah dan membisul (abses) dan yang pada akhirnya pecah menjadi borok
disertai dengan keluarnya nanah bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan
naik, menggigil. Jika sudah ditemukan tanda-tanda seperti ini maka pemberian ASI pada
bayi jangan dihentikan, tetapi sesering mungkin diberikan.
B. Penyebab1. Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat yang akan
menyebabkan mastitis jika tidak segera ditangani.
2. Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masukmenyebabkan infeksi mastitis.
3. Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu.4.
Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis.(Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2001)
C. Tanda dan Gejala1. Payudara bengkak, terlihat membesar2. Teraba keras dan benjol-benjol
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
2/18
3. Nyeri pada payudara4. Merasa lesu5. Suhu badan meningkat, suhu lebih dari 38oC
(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 104)
D. Pencegahan1. Perawatan puting susu atau perawatan payudara2. Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal3. Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak
dan susu yang sudah kering
4. Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.E. Cara Melakukan Post Natal Breast Care
1. Siapkan alata. Minyak atau baby oilb. Waslap 2 buahc. Air hangatd.
Baskom
2. Cuci tangan3. Melakukan pengurutan pada payudara ibu masing-masing 30 x selama 5 menit
Cara :
a. Pengurutan payudara (melingkar)Kedua telapak tangan dari tempatkan diantara kedua payudara ke arah atas.
Samping ke bawah dan melintang, sehingga tangan menyangga payudara
b. Pengurutan payudar (pangkal payudara)1. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan
saling di rapatkan
2. Sisi kelingkin tangan kanan mengurut payudara kiri dan pangkalpayudara, demikian payudara kanan.
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
3/18
3. Pengurutan payudara dengan menggunakan air hangat dan dinginkompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air hangat
selama 5 menit.
4. Cuci tangan
F. Posisi Menyusui Yang BenarPosisi bayi saat menyusui sangat menentukan kebersihan pemberian ASI dan
mencegah lecet punting susu, pastikan ibu memeluk bayinya dengan benar berikan
bantuan dan dukungan jika ibu memerlukannya. Terutama jika ibu pertama kali menyusui
atau ibu berusia sangat muda.Posisi menyusui yang benar :
1. Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala dan tubuhberada pada satu garis lurus) muka bayi menghadap ke payudara ibu. Hidung bayi
didepan putting susu ibu, posisi bayi harus sedemikian rupa sehingga perut bayi
ketubuh ibunya.
2. Ibu mendekatkan bayi ketuban ibunya (maka bayi kepayudara ibu) danmengamati bayi siap menyusu, membuka mulut, bergerak mencari dan menoleh
3. Ibu menyentuhkan putting susu kebibir bayi, menunggu hingga mulut bayiterbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke putting susu ibu sehingga
bibir bayi dapat menangkap putting susu sendiri
Tanda-tanda posis bayi menyusu dengan baik :
1. Dagu menyentuh payudara ibu2. Mulut terbuka lebar3. Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu4. Mulut bayi mencakup sebanyak mungki areola (tidak hanya putting saja).
Lingkar areola atas terlihat lebih banyak dibandingkan lingkar areola bawah.
5. Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah6. Bibir bawah bayi melengkung keluar
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
4/18
7. bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertaiberhenti sesaat.
(Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 101)
G. Pengobatan1. Segera setelah mastitis ditemukan berikan ASI sesering mungkin tanpa jadwal2. Karena penyebab utama adalah sthaphylo coccus aureus, maka dapat diberikan
antibiotika jenis penicillin
3. Kompres dingin4. Berikan kloksalisin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari
Berikan paracetamol 500 mg 3 x sehari5. Sangga payudara6. Lakukan perawatan payudara post natal breast care.
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
5/18
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohadjo, S., 2001,Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, YBP2. ______________, 1994,Ilmu Kebidanan Jakarta, Jakarta3. Ikatan Bidan Indonesia, 2004,Asuhan Persalinan Nomal, Jakarta4. Mansjoer, A. dkk., 2001, Kapita selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aesculapius
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
6/18
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
HARI KE 5 DENGAN MASTITIS
DI RSU KANUDJOSO DJATIWIBOWO
LANGKAH I
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS1. Nama Ibu : Ny. K Nama Suami : Tn. S
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Suku : Jawa Suku : Bugis
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perum Batu Ampar Alamat : Perum Batu Ampar
2. Keluhan ibuIbu mengatakan demam sejak 5 hari yang lalu, dan nyeri pada daerah payudara
kanan.
3. Riwayat HaidMenarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
7/18
Banyaknya : 2-3 kali ganti tella / hari
Dismenorhoe : Tidak pernah
4. Riwayat persalinan
No.Tgl/th
n lahir
Tempa
t lahir
Masa
gesta
si
Jenis
persalina
n
Peno
long
Penya
kit
Anak
Jeni
s
BB PB keadaaan
1. 10/9/2
012
RSKD Ater
m
Spontan bida
n
- 280
0
49 Hidup
5. Riwayat Kesehatana. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti Tuberculosis (TBC),
hepatitis, dan penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, serta ashma.
b. Riwayat Kesehatan KeluargaDari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
Tuberculosis (TBC), hepatitis, dan penyakit keturunan seperti DM, hipertensi,
serta ashma.
6. Pola Kebiasaan Sehariharia. Pola Nutrisi
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayur, dan buah (bervariasi)
Porsi makan : 1-2 piring
Frekuensi : 3 kali sehari
Pantangan : Tidak ada
Masalah : Tidak ada
b. Personal Hygiene
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
8/18
Frekuensi mandi : 1 kali sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 kali sehari
Frekuensi ganti pakaian : 2 kali sehari
Masalah : Tidak ada
c. Pola Eliminasi- BAB
Frekuensi : 1-2 kali sehari
Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lembek agak keras
Masalah : Tidak ada
- BAK
Frekuensi : 3-4 kali sehari
Warna : Jernih kekuningan
Bau : Amoniak (pesing)
Masalah : Tidak ada
d. Pola Tidur dan Istirahat- Sebelum melahirkan
Tidur siang : 1 jam (13.00-14.00 WITA)
Tidur malam : 7 jam (22.00-05.00 WITA)
Masalah : Tidak ada
- Setelah melahirkan
Tidur siang : Tidak teratur waktu dan lamanya
Tidur malam : Tidak teratur waktu dan lamanya
Masalah : Ketidakteraturan waktu dan lamanya tidur Ibu karena ibu
harus mengurus ekstra bayinya yang sering rewel (karena lapar) yang
disebabkan ASI ibu yang belum keluar.
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
9/18
e. Pola AktivitasIbu sudah mulai belajar melakukan aktivitas sesuai kemampuannya seperti
duduk, berdiri, berjalan serta berlatih melakukan aktivitas-aktivitas ringan
lainnya.
f. Pola SeksualSebelum melahirkan : 2-3 x seminggu
Setelah melahirkan : Tidak ada
Masalah : Ibu dan suami tidak melakukan hubungan seksual
karena ibu masih dalam masa nifas dan ibu khawatir dengan luka jahitannya
7.
Data PsikologisIbu merasa sangat bahagia dengan kelahiran anak pertamanya namun, Ibu juga
merasa cemas dengan keadaannya saat ini.
8. Data SpiritualIbu tidak bisa melaksanakan shalat 5 waktu seperti biasa karena masih dalam
masa nifas.
9. Data Sosial BudayaKebiasaan keluarga budaya Banjar dalam menyambut kelahiran seorang anak
yaitu melakukan acara betapung tawar setelah tali pusat putus dan acara
betasmiahan pada usia anak 40 hari.
B. Data Objektif1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Terlihat Cemas
Berat Badan : 50 Kg
Tinggi Badan : 160 cm
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
10/18
2. TTVTekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
Suhu : 38,60C
Respirasi : 26x/mnt
3. Pemeriksaan Fisika. Rambut
Lurus, Hitam, Bersih, Tidak rontok, Tidak berminyak, dan Tidak
Berketombeb. Muka
Tidak oedema, dan Tidak Pucat
c. MataSimetris, Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
d. HidungTidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar, tidak ada pernapasan cuping
hidung
e. MulutBersih, bibir tidak pucat, bibir tidak pecah-pecah, lidah bersih, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries dentis, gigi tidak berlubang.
f. TelingaSimetris, bersih, tidak ada infeksi dan peradangan, tidak ada serumen
g. LeherTidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening serta tidak ada
pelebaran vena jugularis.
h. MamaePayudara simetris, payudara sebelah kanan tampak membesar, bengkak
dan merah, areola monjol dan lecet, terdapat nyeri tekan, dan tidak
terdapat benjolan abnormal, ASI (+) sedikit
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
11/18
i. AbdomenTidak ada luka bekas operasi, terdapat strie gravidarum
j. Genetalia- Pengeluaran pervaginam
Lochea : Rubra
Banyaknya : Normal, 2-3x ganti pembalut / hari ( 50 cc )
Bau : Amis
- Perium dan anusOedema : Tidak ada
Jahitan : ada, jenis jelujurKeadaan Luka : Semakin Kering dan Membaik
Tanda Peradangan : Tidak ada
Pus : Tidak ada
k. EkstremitasKuku jari tangan dan kaki tidak pucat, tidak ada oedemadan tidak ada
varises.
4. Pemeriksaan penunjangUSG : Tidak dilakukan pemeriksaan
X-Ray : Tidak dilakukan pemeriksaan
Laboratorium : Tidak dilakukan pemeriksaan
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
12/18
LANGKAH II
INTERPRETASI DATA DASAR
DIAGNOSA DASAR
Ibu P1A0 post partum hari ke 5
dengan bendungan ASI
- Ibu melahirkan anak pertama pada tanggal 10September 2012 pukul 08.45 Wita.
- Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu payudarasebelah kanan terasa kencang, membengkak,
kemerahan, badan terasa panas dan nyeri pada
payudara.
- Nafsu makan ibu berkurang.- Partus spontan pervaginam tgl 10 September 2012
Laki-laki BB : 2800 gr, PB : 49 cm, anus (+)
- Plasenta lahir spontan lengkap- KU : baik Kesadaran : Compos mentis T/D :
120/80 mmHg, N : 88x/mnt, T : 38,80C, R :
26x/mnt
- Pada pemeriksaan fisik ditemukan : mammaesebelah kanan tampak lebih besar, membengkak
dan berwarna kemerahan, serta ada lecet pada
putting susu.
- TFU : tidak teraba, pengeluaran pervaginam (+)- Pengeluaran ASI (+) sedikit
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
13/18
MASALAH DASAR
Nyeri dan bengkak pada
payudara
- Ibu mengatakan nyeri pada payudara sebelahkanan.
- Ibu mengatakan badan terasa panas- Suhu badan 38,80C
KEBUTUHAN DASAR
1. Kie tentang :- Penyebab bengkak
pada payudara dan
penanganannya.
- Perawatan payudara- Tehnik menyusui
yang benar
2. Support mental darisuami, keluarga dan
bidan
- Ibu melahirkan anak pertama- Mammae sebelah kanan bengkak dan kemerahan- Putting susu sebelah kanan tampak lecet
LANGKAH III
DIAGNOSA POTENSIAL
Masalah potensial : Abses payudara
Dasar : Payudara bengkak, kencang, nyeri, putting susu lecet dan berwarna kemerahan
Antisipasi :
1. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin2. Kompres hangat
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
14/18
3. Masase payudara4. Pemberian antibiotik dan antipiretik
LANGKAH IV
MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA DAN
KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy
LANGKAH V
INTERVENSI
1. Informasikan hasil pemeriksaan2. Anjurkan pada ibu agar tetap menyusui bayinya sesering mungkin3. Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dan panas pada tubuh serta
penanganannya4. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar5. Anjurkan pada ibu untuk melakukan masase payudara6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
LANGKAH VI
IMPLEMENTASI
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan2. Menganjurkan pada ibu agar tetap menyusui bayinya sesering mungkin, agar
bayinya tidak kekurangan minum serta payudaranya tidak bertambah bengkak.
3. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dan panas pada tubuh adalahkarena adanya pembengkakan pada payudara yang disebabkan karena tidak
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
15/18
keluarnya asi secara lancar, sehingga terjadi penumpukan Asi pada payudara yang
berakibat payudara menjadi bengkak dan lecet sehingga terjadi peradangan, hal
ini dapat dikurangi dengan :
- Tetap menyusui bayinya- Kompres payudara dengan air hangat sebelum menyusui- Selalu membersihkan putting susu sebelum dan sesudah menyusui dengan
ASI
- Menyusui dimulai dengan payudara yang sakit kemudian kepayudara yangsehat
-
Memeras ASI apabila payudara masih bengkak- Melakukan masase payudara minimal 2x sehari- Gunakan bra yang sesuai dengan ukuran payudara- Sarankan pada ibu untuk banyak minum air putih dan istirahat cukup
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar, yaitu dengan memposisikanbayi : Kepala bayi berada disiku ibu dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan
dan tangan ibu menyangga badan bayi dengan telapak tangan menyokong pantan
bayi dan badan. Bayi menghadap ke perut ibu, serta memasukkan areola mammae
kedalam mulut bayi dengan menggunakan tangan yang satunya.
5. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan masase payudara untuk memperlancarproses pengeluaran ASI.
6. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi- Antipiretik : Paracetamol 500 mg/4 jam (disesuaikan dengan kondisi
peningkatan suhu tubuh).
- Antibiotik : Amoxilin 500 mg/6 jam : 3 x sehari selama 10 hari
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
16/18
LANGKAH VII
EVALUASI
Tanggal : 15 September 2012 Pukul : 10.30 wita
Setelah diberikan penjelasan :
- Ibu telah mengerti atas penjelasan yang diberikan- Ibu berjanji akan melaksanakan semua anjuran yang diberikan- Ibu berjanji akan minum obat sesuai dan anjuran dokter
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
17/18
DOKUMENTASI KEBIDANAN
S : - Ibu melahirkan anak pertama pada tanggal 10/9/2012 pukul 08.45 Wita.
- Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu payudara sebelah kanan terasa
kencang, membengkak, kemerahan, badan terasa panas dan nyeri pada
payudara.
- Nafsu makan ibu berkurang.
O : - Partus spontan pervaginam
- Laki-laki BB : 2800 gr, PB : 45 cm, anus (+)
- Plasenta lahir spontan lengkap
- KU : baik Kesadaran : Compos mentis T/D : 120/80 mmHg, N :
80x/mnt, T : 38,80C, R : 26x/mnt
- Pada pemeriksaan fisik ditemukan : mammae sebelah kanan tampak lebihbesar, membengkak dan berwarna kemerahan, serta ada lecet.
- TFU : tidak teraba, pengeluaran pervaginam (-), Pengeluaran ASI (+)
Sedikit
A : Ibu P1A0 post partum hari ke 5 dengan Mastitis
Dx Potensial : Abses payudara
Antisipasi : - Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin
- Masase payudara- Kompres hangat, Pemberian antibiotik dan antipiretik
-
7/29/2019 ASKEB mastitis2
18/18
P : 1. Informasikan hasil pemeriksaan
2.Anjurkan pada ibu agar tetap menyusui bayinya sesering mungkin3.Jelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri dan panas pada tubuh serta
penanganannya
4.Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar5.Anjurkan pada ibu untuk melakukan masase payudara6.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi