askeb kejang demam dgn perubahan suhu tubuh (rizazul alwanunikmah).doc

47
ASUHAN KEBIDANAN PADA An. “A” UMUR 16 BULAN DENGAN KEJANG DEMAM DENGAN MASALAH GANGGUAN PERUBAHAN SUHU TUBUH DI KAMAR LORONG RUANG ANAK RSUD dr. M. SOEWANDHIE SURABAYA Disusun Oleh : RIZAZUL ALWANUNIKMAH NIM : 2007.01.0569

Upload: siee-apriel

Post on 19-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. “A” UMUR 16 BULAN DENGAN KEJANG DEMAM DENGAN MASALAH GANGGUAN

PERUBAHAN SUHU TUBUH DI KAMAR LORONGRUANG ANAK RSUD dr. M. SOEWANDHIE

SURABAYA

Disusun Oleh :

RIZAZUL ALWANUNIKMAHNIM : 2007.01.0569

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANGPROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

2009

Page 2: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah

Nya sehingga asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada An. “A”

Umur 16 Bulan dengan Kejang Demam di Kamar Lorong Ruang Anak RSUD

dr. M. Soewandhie Surabaya” dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini penulis menyadari adanya

kekurangan dan keterbatasan, namun berkat bantuan, bimbingan, petunjuk serta

dorongan dan dukungan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak,

akhirnya asuhan kebidanan ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1) Dra. Soelidjah Hadi, M.Kes.M.M selaku Direktur STIKES Husada

Jombang.

2) Badriyah Sri Ismi, Amd.Kep, selaku Kepala Ruangan dan Pembimbing

Praktek di Ruang Anak RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya.

3) Nanik Setyawati, S.S.T selaku dosen Pembimbing Akademik di

STIKES Husada Jombang.

4) Teman-teman semua yang membantu dalam penyelesaian asuhan

kebidanan ini.

Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan dan

penyempurnaan asuhan kebidanan ini atau selanjutnya. Akhirnya penulis berharap

semoga asuhan kebidanan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca semua.

Surabaya, November 2009

Penulis

Page 3: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering

dijumpai pada anak terutama pada golongan umur 6 bulan sampai 4 tahun.

Hampir 3 % dari pada anak yang berumur 5 tahun pernah menderitanya.

Terjadinya bangkitan kejang demam bergantung pada umur, tinggi

serta cepatnya suhu meningkat. (Wegran, 1939; Prichard dan Megrial,

1958). Faktor hereditas juga mempunyai peranan, Lennox-Buchtal (1971)

berpendapat bahwa kepekaan terhadap bangkitan kejang demam

diturunkan oleh sebuah gen dominan dengan penetrasi yang tidak

sempurna. Lennox berpendapat bahwa 41,2% anggota keluarga penderita

mempunyai riwayat kejang sedangkan pada anak normal hanya 3%.

Dan penelitian yang ada, frekuensi berulangnya kejang berkisar

antara 25-50% yang umumnya terjadi pada 6 bulan pertama. Umur, jenis

kelamin dan riwayat keluarga, Lennox Buchtal (1973) mendapatkan :

Pada anak berumur kurang dari 13 tahun, terulangnya kejang pada

wanita 50 dna pria 33%.

Pada anak berumur antara 14 bulan – 3 bulan dengan riwayat keluarga

adanya kejang. Terulangnya kejang adalah 50% sedang pada tanpa

riwayat kejang 25%.

Dari data yang diperoleh kejang demam bisa mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga perlu dilakukan deteksi

dini supaya kejang demam tidak terjadi.

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan umum

Agar penulis mendapatkan pengalaman nyata dari teori

yang selama ini diperoleh sehingga mampu mengembangkan dan

Page 4: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

menerangkan pola fikis secara ilmiah dalam memberikan asuhan

kebidanan pada anak dengan kejang demam melalui pendekatan

management Hellen Varney.

1.2.2. Tujuan khusus

Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Anak “A” Umur 16

Bulan Dengan Kejang Demam Dengan Masalah Gangguan

Perubahan Suhu Tubuh Di Kamar Lorong RSUD dr. M.

Soewandhie Surabaya, penulis diharapkan mampu :

1) Melakukan pengkajian yaitu pengumpulan data subyektif dan

obyektif pada anak dengan kejang demam.

2) Mengidentifikasikan diagnosa masalah dan kebutuhan

3) Mengantisipasi masalah potensial

4) Mengidentifikasikan kebutuhan segera

5) Mengembangkan rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh

6) Mengimplementasikan rencana asuhan kebidanan sesuai

dengan wewenang

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan

1.3. Cara Penyusunan Asuhan Kebidanan

Dalam penyusunan asuhan kebidanan, penulis menggunakan

metode deskriptif yaitu penulis yang mendiskripsikan atau memaparkan

permasalahan yang terjadi pada masa kini terutama pada pemecahan

masalah dengan kasus kejang demam pada An. “A” melalui pendekatan

study kasus. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah :

1.3.1. Study kepustakaan

Adalah cara mengumpulkan data melalui bahan ilmiah dari buku-

buku yang berhubungan dengan kasus anak dengan kejang demam

serta masalah yang ditemukan.

Page 5: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

1.3.2. Wawancara

Adalah cara pengumpulan data dengan tanya jawab secara

langsung mengenai masalah yang dialami pasien, keluarga maupun

dari tim kesehatan yang terkait sehingga mendapatkan data tentang

permasalahan yang berhubungan dengan pasien.

1.3.3. Observasi

Adalah pengamatan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada

pasien.

1.3.4. Pemeriksaan fisik

Adalah pengumpulan data dengan pemeriksaan fisik secara

inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mendapatkan data

obyektif.

1.3.5. Pemeriksaan penunjang

Dilakukan untuk menegakkan diagnosa.

1.3.6. Dokumentasi

Adalah cara pengumpulan data dengan melihat data yang sudah

ada dalam status pasien, catatanmedik maupun dari hasil

pemeriksaan penunjang.

1.4. Tempat dan Waktu

Dalam pembuatan asuhan kebidanan ini dibuat pada saat praktek

pada tanggal 23-29 November 2009 di Kamar Lorong Ruang Anak RSUD

dr. M. Soewandhie Surabaya.

Page 6: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Kejang Demam

2.1.1. Definisi

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

suhu tubuh (suhu rectal diatas 38o C) yang disebabkan oleh suatu

proses ekstracranium dimana sebagian besar terjadi pada anak

dengan usia 6 bulan – 4 tahun. (Ilmu Kesehatan Anak Jilid II, 1985

: 845).

2.1.2. Gambaran klinis

1) Temperatur 38,9 – 40,6o C

2) Menggigil

3) Berkeringat

4) Gelisah

5) Tidak ada nafsu makan

6) Nadi dan pernafasan cepat

Menurut FKUI-RSCM, kriteria kejang demam sederhana :

1) Umur 6 bulan – 4 tahun

2) Kejang berlangsung sebentar kurang dari 15 menit

3) Kejang bersifat umum

4) Kejang timbul dalam 16 jam setelah timbul demam

5) Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal

2.1.3. Etiologi

1) Infeksi

a. Meningitis

b. Ensefalitis

c. Abses otak

d. OMA

2) Peningkatan suhu tubuh

Page 7: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

2.1.4. Patofisiologi

Demam

Kebutuhan O2 + kebutuhan glukosa

Metabolisme meningkat

Mengganggu sel neuron

Perubahan keseimbangan membransel neuron (Na dan K)

Difusi Na dan K

Melepaskan muatan listrik

Kejang

2.1.5. Prognosis

Jika penanggulangannya tepat dan cepat prognosis baik, resiko

post kejang demam tergantung :

1) Riwayat kejang tanpa demam dalam keluarga

2) Kelainan dalam perkembangan atau kelainan saraf sebelum

anak menderita kejang demam

3) Kejang berlangsung lama atau kejang fatal (> 15 menit)

2.1.6. Penatalaksanaan

1) Penatalaksanaan medik

a. Memberantas kejang secepat mungkin

b. Pengobatan penunjang

c. Memberikan pengobatan rumah

d. Mencari dan mengobati penyebab

2) Tindakan pada saat kejang

a. Baringkan pasien ditempat rata, kepala dimiringkan

b. Pasang tong spatel yang dibungkus kassa

c. Singkirkan benda-benda disekitar pasien, lepaskan pakaian

yang mengganggu pernafasan

d. Berikan O2

Neurotransmiter

Page 8: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

e. Bila suhu meningkat, berikan kompres

f. Setelah pasien sadar, berikan minum hangat

2.1.7. Pemeriksaan diagnostik

1) Pemeriksaan fisik

2) Laboratorium : darah lengkap, kultur darah, kultur urine

3) Lumbal pungsi

2.2. Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Kejang Demam

2.2.1. Pengkajian data

Merupakan langkah awal dan dasar dalam asuhan

kebidanan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data awal

informasi pasien yang dibutuhkan dan dikumpulkan untuk

menentukan masalah kesehatan. Kebutuhan kesehatan klien baik

mental, sosial dan lingkungan pada pengkajian meliputi :

A. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara

langsung kepada klien, adapun data-datanya antara lain :

1) Biodata

Yang terdiri dari nama, umur, suku/bangsa, agama, jenis

kelamin, alamat. Biodata orangtua meliputi nama, umur,

agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,

alamat. Maksud dari biodata tersebut adalah untuk

identifikasi penderita dan menentukan status sosial

ekonominya.

2) Keluhan utama

Anak lemah, panas satu hari, tidak mau makan.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Anak tidak mau makan, panas, kejang.

4) Riwayat kesehatan dahulu

Page 9: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Menjelaskan penyakit apa yang pernah di derita oleh anak

dan apakah anak pernah MRS.

5) Riwayat kesehatan keluarga

Penyakti yang pernah diderita keluarga baik dari pihak ibu/

bapak klien seperti penyakit menurun (hipertensi, kencing

manis), penyakit menahun (jantung, ginjal), penyakit

menular (TBC, hepatitis), riwayat kejang.

6) Riwayat neonatal

a. Prenatal

Keadaan klien waktu dalam kandungan, kesehatan ibu

saat hamil, penyakit yang diderita ibu saat hamil,

pemeriksaan ibu saat hamil, obat-obatan yang pernah

didapat saat hamil.

b. Natal

Keadaan klien saat dilahirkan, bagaimana proses

persalinannya, umur kehamilannya berapa saat

dilahirkan, siapa yang menolong, berat badan lahir.

c. Post natal

Apakah klien langsung diberi ASI setelah lahir, apakah

diberi makanan tambahan.

7) Riwayat imunisasi

Mengetahui imunisasi apa saja yang sudah diberikan.

8) Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola nutrisi

Bagaimana nafsu makannya, berapa kali makannya,

porsi makan (selama sakit dan sebelum sakit), minum

berapa gelas per hari.

b. Pola istirahat

Page 10: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Bagaimana pola istirahat klien sebelum sakit dan

selama sakit yang meliputi lama tidurnya mulai jam

berapa sampai jam berapa.

c. Pola aktivitas

Sebelum sakit dan selama sakit bagaimana aktivitas

klien.

d. Pola eliminasi

Bagaimana pola eliminasi klien sebelum dan selama

sakit yang terdiri dari BAB bagaimana frekuensinya,

konsistensinya, warna, bau, ada keluhan atau tidak,

BAK bagaimana frekuensinya, warna, bau, ada keluhan

atau tidak.

e. Pola personal hygiene

Dalam sehari berapa kali klien mandi, gosok gigi, ganti

pakaian dalam seminggu berapa kali cuci rambut.

B. Data Obyektif

Adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik secara

inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi yang terdiri dari :

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum : …

Kesadaran : …

BB sebelum sakit : … kg

BB saat sakit : … kg

2) TTV

Suhu : 36 – 37o C

Nadi : 100 – 130 x/menit

RR : 30 – 40 x/menit

3) Pemeriksaan fisik

Page 11: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

a. Inspeksi

Kepala : kulit kepala bersih atau tidak, ada

benjolan atau tidak, penyebaran

rambut.

Muka : pucat atau tidak, oedem atau tidak.

Mata : simetris atau tidak, conjungtiva

merah muda atau tidak, sklera putih

atau tidak, strabismus atau tidak.

Hidung : bersih atau tidak, ada PCH atau tidak,

epistaksis atau tidak.

Telinga : simetris atau tidak, ada serumen atau

tidak.

Mulut dan gigi : mukosa bibir merah muda atau tidak,

labioskizis atau tidak, stomatitis atau

tidak, ada gigi berlubang atau tidak,

ada caries gigi atau tidak.

Leher : bersih atau tidak, ada pembesaran

kelenjar tyroid atau tidak, ada

pembengkakan vena jugularis atau

tidak.

Dada : ada tarikan intercosta atau tidak.

Abdomen : ada bekas luka atau tidak.

Punggung : ada spina bifida atau tidak.

Genetalia : bersih atau tidak, ada iritasi atau

tidak.

Anus : berlubang atau tidak.

Ekst. Atas : ada kelainan pergerakan atau tidak,

ada kelainan jumlah jari atau tidak.

Ekst. Bawah : ada kelainan pergerakan atau tidak,

dan jumlah jari atau tidak

b. Palpasi

Page 12: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Kepala : ada benjolan atau tidak.

Leher : terdapat pembesaran kelenjar tyroid

atau tidak, pembengkakan vena

jugularis atau tidak.

Axilla : ada pembesaran kelenjar limfe atau

tidak.

Abdomen : ada nyeri tekan atau tidak.

c. Auskultasi

Dada : ada ronchi atau tidak, ada wheezing

atau tidak.

Abdomen : bising usus

d. Perkusi

Abdomen : meteorismus atau tidak.

4) Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

5) Pertumbuhan dan perkembangan

a. Pertumbuhan

Menjelaskan pertumbuhan anak yang telah dicapai,

meliputi BB, TB.

b. Perkembangan

Menjelaskan perkembangan yang telah dicapai,

meliputi motorik halus, motorik kasar, kemampuan

bahasa, adaptasi sosial.

2.2.2. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Dari data yang telah dikumpulkan baik data subyektif

maupun data obyektif. Data dianalisis untuk menentukan suatu

masalah dan kemungkinan penyebab dari konsep dasar asuhan

kebidanan. Maka dapat ditarik analisa sebagai berikut :

Page 13: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Diagnosa : An. “…” umur … dengan observasi lanjut kejang

demam.

Ds : Ibu mengatakan anaknya panas berapa hari disertai

kejang berapa kali.

Do : Keadaan umum : …

Kesadaran : …

TTV : Suhu : 36 – 37o C

Nadi : 100 – 130 x/menit

RR : 30 – 40 x/menit

Frekuensi kejang.

Masalah : Gangguan perubahan suhu tubuh.

Ds : Ibu mengatakan suhu tubuh anaknya naik turun.

Do : TTV : Suhu : 36 – 37o C

Nadi : 100 – 130 x/menit

RR : 30 – 40 x/menit

Akral hangat

2.2.3. Antisipasi Masalah Potensial

Potensi terjadinya kejang berulang

2.2.4. Identifikasi Kebutuhan Segera

Kompres untuk menurunkan suhu tubuh

2.2.5. Intervensi

Diagnosa : An. “…” umur … dengan observasi lanjut kejang

demam.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama … x …

diharapkan panas turun dan tidak terjadi kejang.

Kriteria : Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Page 14: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

TTV dalam batas normal

Suhu : 36 – 37o C

Nadi : 100 – 130 x/menit

RR : 30 – 40 x/menit

Tidak terjadi kejang

Ibu dapat mengerti dan paham tentang penjelasan

tenaga kesehatan

Intervensi

1) Jelaskan pada orang tua pasien tentang kondisi pasien.

Rasional : mengurangi kecemasan akibat ketidaktahuan

kondisi pasien.

2) Berikan O2 jika terjadi kejang berulang.

Rasional : metabolisme basal untuk kontraksi otot-otot

skeletal.

3) Berikan cairan infus.

Rasional : mencegah terjadinya dehidrasi.

4) Lakukan observasi keadaan umum, TTV pada pasien.

Rasional : sebagai parameter awal terjadinya ketidaknormalan.

5) Lanjutkan advice dokter.

Rasional : memberikan terapi dengan lebih lanjut akan

memperbaiki kondisi pasien.

6) Lakukan observasi tanda-tanda kejang.

Rasional : deteksi dini adanya kejang berulang.

7) Berikan kompres hangat.

Rasional : mengurangi panas secara konduksi.

Masalah : Gangguan perubahan suhu tubuh.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama … x …

diharapkan suhu tubuh turun (dalam batas normal).

Page 15: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Kriteria : TTV dalam batas normal

Suhu : 36 – 37o C

Nadi : 100 – 130 x/menit

RR : 30 – 40 x/menit

Akral biasa.

Intervensi

1) Jelaskan pada orang tua tentang kondisi pasien.

Rasional : penjelasan merupakan informasi yang dapat

mengurangi kecemasan akibat ketidaktahuan

kondisi pasien.

2) Ajarkan pada orang tua untuk sering mengganti kompres.

Rasional : mengurangi panas secara konduksi.

3) Berikan pakaian yang mudah menyerap keringat.

Rasional : membantu mempercepat pelepasan panas secara

konveksi dan evaporasi.

4) Monitor TTV terutama suhu dan nadi.

Rasional : peningkatan suhu dan nadi cepat menandakan

dehidrasi atau infeksi.

5) Berikan minum sedikit-sedikit tapi sering.

Rasional : mencegah adanya dehidrasi.

6) Observasi intake dan output.

Rasional : mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh.

2.2.6. Implementasi

Merupakan perwujudan dari rencana yang telah disusun

pada tahap perencanaan. Pelaksanaan akan dengan baik apabila

diterapkan berdasarkan masalah atau diagnosa yang sesuai dengan

jenis tindakan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.

Page 16: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

2.2.7. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dengan

asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kriteria

hasil yang ditentukan dalam perencanaan kejang demam.

Page 17: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian Data

Tanggal MRS : 22 November 2009 Jam : 20.00 WIB

Tanggal pengkajian : 25 November 2009 Jam : 13.00 WIB

A. Data Subyektif

1) Biodata

a. Biodata anak

Nama klien : An. “A”

Umur : 16 bulan

Agama : Islam

Suku/bangsa : Madura/ Indonesia

Jenis kelamin : Laki-laki

Anak ke : 3

Status : Kandung

Alamat : Granting Baru 2B / 4, Surabaya

b. Biodata orangtua

Nama ibu : Ny. “S”

Umur : 37 tahun

Agama : Islam

Suku/bangsa : Madura/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Penghasilan : -

Kawin ke : 1

Lama kawin : 20 tahun

Umur kawin : 17 tahun

Alamat : Granting Baru2B / 4, Surabaya

Nama ayah : Tn. “G”

Umur : 40 tahun

Agama : Islam

Suku/bangsa : Madura/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Penghasilan : Rp. 900.000/bln

Kawin ke : 1

Lama kawin : 20 tahun

Umur kawin : 20 tahun

Alamat : Granting Baru2B / 4, Surabaya

Page 18: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

2) Keluhan utama

Ibu mengatakan anaknya panas tinggi disertai kejang 1 x dirumah

dan sekarang hanya panas yang masih naik turun, belum stabil.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Ibu pasien mengatakan anaknya panas pukul 08.00 WIB pada

tanggal 22 November 2009 tidak stabil naik turun. Pada pukul

19.45 WIB, suhu tubuh anaknya panas tinggi disertai kejang 1 x di

rumah dalam waktu sekitar 5 menit, kemudian anaknya dibawa ke

RSUD dr. M. Soewandhie pada tanggal 22 November 2009 Jam :

20.00 WIB dan MRS.

4) Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu pasien mengatakan tidak pernah MRS, pernah sakit panas,

batuk pilek biasa, dalam kejang cuma beberapa detik.

5) Riwayat kesehatan keluarga

Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang

menderita penyakit menurun (DM, hipertensi), menahun (asma,

jantung), menular (hepatitis, TBC) dan tidak ada riwayat kejang.

6) Riwayat neonatal

a. Riwayat prenatal

ANC

TM I : 2 x di bidan, tidak ada keluhan

Terapi : Fe, kalk, Vit. C

TM II : 2 x di bidan, tidak ada keluhan

Terapi : Fe, kalk, Vit. C

TM III : 2 x di bidan, tidak ada keluhan

Terapi : Fe, kalk, Vit. C

Penyuluhan yang pernah didapat selama hamil

TM I : gizi seimbang ibu hamil, istirahat cukup

TM II : tanda bahaya kehamilan, gizi seimbang ibu

hamil

TM III : persiapan persalinan

Page 19: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Imunisasi TT

TT lengkap (long live)

b. Riwayat natal

Ibu mengatakan melahirkan anaknya yang ketiga pada tanggal

13 Juli 2008 secara spontan B ditolong oleh bidan dengan jenis

kelamin laki-laki, aterm dengan BBL : 3200 gram, PBL : 50

cm, keadaan baik.

c. Riwayat post natal

Ibu mengatakan setelah lahir bayinya diberi susu formula dulu

karena ASInya belum keluar.

7) Riwayat imunisasi

Ibu mengatakan anaknya belum mendapatkan imunisasi campak.

8) Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola nutrisi

Sebelum sakit

Makan : 3 x/hari, porsi kecil (nasi tim, lauk telur 1 butir,

sayur sup ½ mangkok kecil)

Minum : susu formula 9 botol/hari @ 60 cc/botol,

air putih

Saat sakit

Makan : saat pengkajian anak sudah makan ½ porsi kecil

roti sisir sedikit

Minum : susu formula 5 botol/hari @ 60 cc/botol,

air putih.

b. Pola aktivitas

Sebelum sakit

Bermain dengan ibu dan keluarga.

Saat sakit

Sering tiduran, minta digendong.

Page 20: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

c. Pola istirahat

Sebelum sakit

Malam : tidur 10 jam (20.00 – 07.00 WIB), terbangun

jika BAK.

Siang : tidur 4 jam (11.00 – 14.00 WIB), nyenyak.

Saat sakit

Malam : tidur 8 jam (20.00 – 03.00 WIB), sering

terbangun karena badannya panas.

Siang : tidur 2 jam (13.00 – 15.00 WIB), sulit tidur.

d. Pola eliminasi

Sebelum sakit

BAK : 6-7 x/hari, warna kuning jernih, bau khas.

BAB : 2 x/hari, warna kuning lembek, bau khas.

Saat sakit

BAK : 4-5 x/hari, warna kuning jernih, bau khas.

BAB : 1 x/hari, warna kuning lembek, sedikit, bau

khas.

e. Pola personal hygiene

Sebelum sakit

Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 2 x/minggu,

ganti baju dan celana dalam sehabis mandi.

Saat sakit

Diseka 2 x/hari, tidak gosok gigi, belum keramas, ganti

baju 2 x/hari.

B. Data Obyektif

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum : cukup

Kesadaran : composmentis

BB sebelum sakit : 10 kg

Page 21: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

BB saat sakit : 9,8 kg

2) Tanda-tanda vital

Suhu : 38o C

Nadi : 118 x/menit

3) Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : rambut hitam, pendek, bersih, tidak ada

benjolan.

Muka : tidak oedem, tidak pucat.

Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sklera

putih, mata tidak cowong, tidak strabismus.

Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada PCH.

Mulut dan gigi : bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada

stomatitis, tidak ada caries gigi, lidah bersih.

Telinga : bersih, tidak ada serumen, tidak ada kelainan

bentuk tulang belakang, pendengaran baik.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan

pembengkakan vena jugularis.

Dada : tidak ada tarikan intercosta, tidak ada

benjolan.

Abdomen : tidak ada bekas luka.

Punggung : tidak ada spina bifida.

Genetalia : tidak ada iritasi.

Anus : berlubang.

Ekst. Atas : tidak ada kelainan pergerakan, tidak ada

kelainan jumlah jari.

Ekst. Bawah : tidak ada kelainan pergerakan, tidak ada

kelainan jumlah jari.

b. Palpasi

Kepala : tidak ada benjolan, rambut tidak rontok.

Muka : tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan.

Page 22: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Hidung : tidak ada polip.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan

pembengkakan vena jugularis, tidak nyeri

tekan.

Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Abdomen : tidak ada nyeri tekan.

c. Auskultasi

Dada : tidak ada suara wheezing atau ronchi.

Abdomen : bising usus 5 x/menit.

d. Perkusi

Abdomen : tidak meteorismus.

4) Pemeriksaan penunjang

Tanggal 24 November 2009

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

DL

Hemoglobin

Hematokrit (PCV)

Leukosit

Laju endap darah

(LED)

9,0

29,2

8.000

L : 13,2-17,3 gr%

P : 11,7-15,5 gr%.

L : 40-52 %

P : 35-47 %

L : 3.800-10.600/cmm

P : 3.600-11.000/cmm

L : 0-100 mm

P : 0-20 mm

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Page 23: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Diff count :

Eosinophilis

Basophil

Neutrophil

Lymphocyte

Monochyte

Granular

Trombocytes

-

-

-

41,5

3,4

55,1

235.000

0 – 4%

0 – 1%

46,0 – 73,0%

25 – 40%

2 – 6%

43,0 – 76,0%

150.000-450.000 mm3

5) Pertumbuhan dan perkembangan

a. Pertumbuhan

BBL : 3200 gram

BB sebelum sakit : 10 kg

BB saat sakit : 9,8 kg

b. Perkembangan

Berjalan sendiri.

Minum sendiri tapi tumpah.

Pegang mainan dibuat mainan sendiri.

3.2. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Diagnosa : An. “A” umur 16 bulan dengan kejang demam.

Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya panas tinggi disertai kejang

1 x.

Do : Keadaan umum : cukup

Kesadaran : composmentis

TTV : Suhu : 38o C

Nadi : 118 x/menit

Akral hangat

Gelisah

Page 24: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Masalah : Gangguan perubahan suhu tubuh

Ds : Ibu pasien mengatakan suhu tubuh anaknya belum stabil,

naik turun.

Do : TTV : Suhu : 38o C

Nadi : 118 x/menit

Akral hangat

Suhu tubuh intermiten

Kebutuhan : -

3.3. Antisipasi Masalah Potensial

Kejang demam berulang.

3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera

Kompres dengan air hangat untuk menurunkan panas agar tidak terjadi

kejang berulang.

3.5. Intervensi

Diagnosa : An. “A” umur 16 bulan dengan kejang demam.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan 1 x 24 jam diharapkan

panas turun dan tidak terjadi kejang lagi.

Kriteria : Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV dalam batas normal

Suhu : 36 – 37o C

Nadi : 100 – 130 x/menit

Tidak kejang lagi.

Ibu dapat mengerti dan paham tentang penjelasan tenaga

kesehatan.

Page 25: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Intervensi

1) Jelaskan pada orang tua pasien tentang kondisi pasien.

Rasional : mengurangi kecemasan akibat ketidaktahuan kondisi

pasien.

2) Berikan O2 jika terjadi kejang berulang.

Rasional : metabolisme basal untuk kontraksi otot-otot skeletal.

3) Berikan cairan infus.

Rasional : mencegah terjadinya dehidrasi.

4) Lakukan observasi keadaan umum, TTV pada pasien.

Rasional : sebagai parameter awal terjadinya ketidaknormalan.

5) Lanjutkan advice dokter.

Rasional : memberikan terapi dengan lebih lanjut akan memperbaiki

kondisi pasien.

6) Lakukan observasi tanda-tanda kejang.

Rasional : deteksi dini adanya kejang berulang.

7) Berikan kompres hangat.

Rasional : mengurangi panas secara konduksi.

Masalah : Gangguan perubahan suhu tubuh.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan 1 x 15 menit

diharapkan suhu tubuh turun (dalam batas normal).

Kriteria : TTV dalam batas normal

Suhu : 36 – 37o C

Nadi : 100 – 130 x/menit

Akral biasa

Intervensi

1) Jelaskan pada orang tua tentang kondisi pasien.

Rasional : penjelasan merupakan informasi yang dapat mengurangi

kecemasan akibat ketidaktahuan kondisi pasien.

Page 26: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

2) Ajarkan pada orang tua untuk sering mengganti kompres.

Rasional : mengurangi panas secara konduksi.

3) Berikan pakaian yang mudah menyerap keringat.

Rasional : membantu mempercepat pelepasan panas secara konveksi

dan evaporasi.

4) Monitor TTV terutama suhu dan nadi.

Rasional : peningkatan suhu dan nadi cepat menandakan dehidrasi

atau infeksi.

5) Berikan minum sedikit-sedikit tapi sering.

Rasional : mencegah adanya dehidrasi.

6) Observasi intake dan output.

Rasional : mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh.

3.6. Implementasi

Tanggal : 25 November 2009 Jam : 13.10 WIB

Diagnosa : An. “A” umur 16 bulan dengan kejang demam.

1) Jam 13.10 WIB

Menjelaskan pada orang tua pasien tentang kondisi pasien.

2) Jam 13.15 WIB

Memberikan O2 dengan tekanan 2 liter jika kejang berulang.

3) Jam 13.20 WIB

Memberikan cairan infus D5 ¼ 20 tetes/menit.

4) Jam 13.25 WIB

Melakukan observasi keadaan umu, TTV pada pasien :

Keadaan umum : cukup

TTV : Suhu : 38o C

Nadi : 118 x/menit

5) Jam 13.30 WIB

Melakukan advice dokter :

Infus D5 ¼ 20 tetes/menit

Injeksi Dexa 0,3 cc IV

Page 27: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

Injeksi Antrain 0,3 cc IV

Injeksi Cefotaxime 1 x 500 mg IV

Injeksi Diazepam 1 mg IV

6) Jam 13.35 WIB

Melakukan observasi tanda-tanda kejang.

7) Jam 13.40 WIB

Memberikan kompres hangat.

Masalah : Gangguan perubahan suhu tubuh.

1) Jam 13.50 WIB

Menjelaskan pada orang tua tentang kondisi pasien.

2) Jam 13.52 WIB

Mengajarkan pada orang tua untuk sering mengganti kompres.

3) Jam 13.55 WIB

Memberikan pakaian yang mudah menyerap keringat.

4) Jam 13.58 WIB

Memonitor TTV terutama suhu dan nadi :

Suhu : 38o C

Nadi : 118 x/menit

5) Jam 14.02 WIB

Memberikan minum sedikit-sedikit tapi sering.

6) Jam 14.05 WIB

Mengobservasi intake dan output.

3.7. Evaluasi

Tanggal : 26 November 2009 Jam : 09.00 WIB

Diagnosa : An. “A” umur 16 bulan dengan kejang demam.

S : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak kejang.

O : Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Page 28: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

TTV : Suhu : 37o C

Nadi : 120 x/menit

Tidak timbul kejang lagi

A : An. “A” umur 16 bulan dengan kejang demam, masalah

teratasi sebagian.

P : Intervensi dilanjutkan :

Berikan ciaran infus.

Lakukan observasi keadaan umum, TTV pada pasien.

Lakukan observasi tanda-tanda kejang.

Masalah : Gangguan perubahan suhu tubuh.

S : Ibu mengatakan suhu tubuh anaknya masih naik turun.

O : TTV : Suhu : 37o C

Nadi : 120 x/menit

Akral hangat.

A : Gangguan perubahan suhu tubuh, teratasi sebagian.

P : Intervensi dilanjutkan :

Monitor TTV (suhu dan nadi)

Page 29: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan tahap pembahasan yang merupakan

tahap pembanding antara konsep dengan tinjauan kasus pada anak dengan

Kejang Demam, maka pada tahap ini penulis menarik kesimpulan antara

lain dengan pengajian ibu mengatakan anaknya tidak kejang dan suhu

tubuh anaknya masih naik turun, keadaan umum baik, kesadaran

composmentis, TTV : Suhu : 37oC, Nadi : 120 x/menit, RR : 20 x/menit,

tidak ada-ada tanda kejang.

Dalam kasus ini tidak ada antisipasi masalah potensial, sehingga

tidak perlu adanya identifikasi kebutuhan segera. Rencana yang dilakukan

pada kasus ini antara lain : jelaskan pada orang tua tentang kondisi pasien,

ajarkan pada orang tua untuk sering mengganti kompres, berikan pakaian

yang mudah menyerap keringat, monitor TTV terutama suhu dan nadi,

berikan minum sedikit-sedikit tapi sering, dan observasi intake dan output.

Implementasi dilakukan berdasarkan rencana yang sudah

ditetapkan.

Evaluasi dilakukan setelah rencana yang sudah ditetapkan tujuan

dan kriteria saat dilakukan anamnesa : ibu pasien mengatakan anaknya

anak sudah tidak kejang lagi, keadaan umum baik, kesadaran

composmentis, TTV dalam batas normal. Pada assasment masalah belum

teratasi, planning observasi TTV, observasi intake dan output, observasi

tanda-tanda kejang, beri terapi sesuai advice dokter.

4.2. Saran

4.2.1. Bagi ibu dan keluarga

Mengikut sertakan ibu dan keluarga dalam memberi asuhan pada

anak sakit yang telah dianjurkan oleh tenaga kesehatan.

Page 30: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

4.2.2. Bagi petugas

Meningkatkan kemampuan, kecermatan dan ketelitian dalam

mengkaji masalah-masalah pada anak sakit.

4.2.3. Bagi mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat belajar sesuai dengan teori sehingga

memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap lebih baik.

4.2.4. Bagi institusi

Hendaknya buku-buku yang lebih baik berhubungan dengan

keperawatan pada anak sakit yang digunakan sebagai masukan dan

bahan pustaka penyusunan asuhan kebidanan.

Page 31: ASKEB Kejang Demam dgn Perubahan Suhu Tubuh  (Rizazul Alwanunikmah).doc

DAFTAR PUSTAKA

http://www.infoibu.com

Ngastiyah, 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC

Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan). Jakarta : Salemba Medika

Wartonah, Tarwoto. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC