arah baru perdagangan dan investasi untuk mencapai ... · iran, korea, dll. ketidakpastian tersebut...

38
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LEBIH TINGGI JAKARTA, 15 OKTOBER 2019 Dr.Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Upload: others

Post on 21-Feb-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kementerian KoordinatorBidang Perekonomian

ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LEBIH TINGGI

J A K A R T A , 1 5 O K T O B E R 2 0 1 9

D r . D a r m i n N a s u t i o nM e n t e r i K o o r d i n a t o r B i d a n g P e r e k o n o m i a n

Page 2: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

OUTLINE

EKONOMI GLOBAL & DOMESTIK

PERMASALAHAN INDUSTRI DAN PERDAGANGANINDONESIA

ARAH BARU KEBIJAKAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN INDONESIA

PEMBENAHAN EKOSISTEM INVESTASI

3-11

13-15

17-31

32

Page 3: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

EKONOMI GLOBAL

Page 4: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

PEMANGKASAN PERTUMBUHAN

EKONOMI GLOBAL 2019

MENURUNNYA PERTUMBUHANVOLUME PERDAGANGAN DUNIA

2.9 %

2.7 %2.6%Jan’

19

Jun’19

Apr ’19

World Bank

3.5 %

3.3 %3.2%

Jan ’19

Jul’19

IMF

Apr ’19

Trade Volume 2017 2018 2019f 2020f

World 5,5 3,7 2,5 3,7

Advances Economies 4,4 3,1 2,2 3,1

Emerging Market & Developing Economies

7,4 4,7 2,9 4,8

Sumber: WEO IMF, Juli 2019

PERANG

DAGANG

PENURUNAN HARGA

KOMODITAS

SUMBER KETIDAKPASTIAN

GLOBAL

PELONGGARAN

KEBIJAKAN MONETER

KETIDAKSTABILAN

GEOPOLITIK

TERJADI PENINGKATAN KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL Ketidakpastian perekonomian global meningkat yang bersumber dari perang dagang dan penurunan harga komoditas.Ketidakpastian global semakin meningkat karena diikuti dengan ketidakstabilan geopolitik dunia seperti Brexit, keteganganIran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakanmoneter secara bertahap mulai melonggar.

JALUR PERDAGANGAN

RISIKOEKONOMIDOMESTIK

JALUR

KEUANGAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

Pertumbuhan

ekonomi

masih pada

kisaran 5%

Tingkat

kemiskinan

pengangguran,

dan gini rasio

membaik

Inflasi tetap

terjaga

CurrentAccount Defisit

Meningkat;

Volatilitas nilai

tukar dan

saham

4

Page 5: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n PELEMAHAN EKONOMI GLOBAL

49.5

47.0

46

51

56

61

66

12/

20

15

03/

20

16

06/

20

16

09/

20

16

12/

20

16

03/

20

17

06/

20

17

09/

20

17

12/

20

17

03/

20

18

06/

20

18

09/

20

18

12/

20

18

03/

20

19

06/

20

19

09/

20

19

PMI Manufaktur Global dan Kawasan mengalami kontraksi (PMI < 50)

Global ASEANDeveloped Markets Euro ZoneIndonesia

Kondisi Ekonomi AS Aktvitas ManufakturPerlambatan Pertumbuhan Ekonomi

Walaupun belum menunjukkan resesi, namun pelemahan ekonomi global mulai menguat, tercermin dari beberapa indikator seperti perlambatan ekonomiakibat pelemahan permintaan dan penurunan harga komoditas global, inversi yield obligasi AS antara tenor jangka pendek dan jangka panjang sertapelemahan pada aktivitas industri manufaktur di beberapa negara

-0.06 -0.05

0.41

1.22

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2015 2016 2017 2018 2019

Perekonomian negara Eropa sepertiJerman, UK, dan Italy melambat

Italy Germany UK

-0.07 (1998)

-0.51 (2000)

-0.19 (2006) 0.02

-1.000

-0.500

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

Selisih yield obligasi tenor 10 Y – 2 Y AS

Sumber: Bloomberg, CEIC

4.80

3.00

8.00

13.00

18.00

23.00

01

/20

10

10

/20

10

07

/20

11

04

/20

12

01

/20

13

10

/20

13

07

/20

14

04

/20

15

01

/20

16

10

/20

16

07

/20

17

04

/20

18

01

/20

19

China

Bahkan Turki dan Argentina sudah mengalami pertumbuhan ekonomi negatif 3 kuartal terakhir ......

-4.17-1 0.00

-5 .00

0.00

5.00

10.00

15.00

01/2

011

10/2

011

07/2

012

04/2

013

01/2

014

10/2

014

07/2

015

04/2

016

01/2

017

10/2

017

07/2

018

04/2

019

Jerman

Pertumbuhan Industrial Production (%YoY)

Titik terendah sejak 17 tahun terakhir

5

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1/1/

2017

3/1/

2017

5/1/

2017

7/1/

2017

9/1/

2017

11/1

/201

7

1/1/

2018

3/1/

2018

5/1/

2018

7/1/

2018

9/1/

2018

11/1

/201

8

1/1/

2019

3/1/

2019

5/1/

2019

7/1/

2019

Penjualan Retail AS (%YoY)Periode Turki Argentina

2

018

Q1 7.44 4.11

Q2 5.64 -3.81

Q3 2.30 -3.65

Q4 -2.81 -6.08

2019

Q1 -2.36 -5.83

Q2 -1.52 0.65

-2 0.00

-1 0.00

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

60

80

100

120

140

160

180

Penurunan Indeks Harga Komoditas Global dan Impor Dunia

Indeks Harga Komoditas GlobalPertumbuhan Impor Dunia (%YoY) - rhs

Page 6: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

6

PENURUNAN HARGA KOMODITAS GLOBAL DAN PELONGGARAN KEBIJAKAN MONETER

52.8140

50

60

70

80

90

Harga Minyak (USD/Barrel)

WTI Brent

70.0530.000

50.000

70.000

90.000

110.000

130.000

150.000 Harga Batu Bara (USD/MT)

2105

1600

1800

2000

2200

2400

2600

2800 Harga CPO (MYR/MT)

Sumber: Bloomberg per 7 Oktober 2019

Efek perang dagang juga mulai merembet pada penurunan komoditas harga global

Penurunan Tingkat Suku Bunga Berbagai Negara Tahun 2019

Negara Jumlah Tingkat Suku Bunga (%)

Indonesia 3x 5.75 5.50 5.25

Rusia 3x 7.50 7.25 7.00

India 4x 6.25 6.00 5.75 5.40

Australia 3x 1.25 1.00 0.75

Brazil 2x 6.00 5.50

Filipina 2x 4.50 4.25

Afrika Selatan 1x 6.50

Korea Selatan 1x 1.50

Sejumlah bank sentral di negara maju dan negara berkembang meresponsdinamika ekonomi yang kurang menguntungkan ini dengan menempuhkebijakan moneter yang lebih longgar, termasuk bank sentral AS yangmemutuskan memangkas suku bunga acuan 50 basis poin ke kisaran 1.75-2.00 persen

1.75

6.55.25

2

0

2

4

6

8

1/1/

200

0

7/1/

200

0

1/1/

200

1

7/1/

200

1

1/1/

200

2

7/1/

200

2

1/1/

200

3

7/1/

200

3

1/1/

2004

7/1/

200

4

1/1/

2005

7/1/

200

5

1/1/

200

6

7/1/

200

6

1/1/

200

7

7/1/

200

7

1/1/

200

8

7/1/

200

8

1/1/

200

9

7/1/

200

9

1/1/

201

0

7/1/

2010

1/1/

201

1

7/1/

2011

1/1/

201

2

7/1/

201

2

1/1/

201

3

7/1/

201

3

1/1/

201

4

7/1/

201

4

1/1/

201

5

7/1/

201

5

1/1/

2016

7/1/

201

6

1/1/

2017

7/1/

201

7

1/1/

201

8

7/1/

201

8

1/1/

201

9

7/1/

201

9

Suku Bunga AS

Page 7: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

EKONOMI DOMESTIK

Page 8: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

8

Ditengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh dikisaran 5 persen dengan kualitas yang semakin membaik sebagaimana tercermin dari inflasi yangrendah dan stabil serta menurunnya tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran dan rasio gini

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DIIRINGI KUALITAS YANG SEMAKIN MEMBAIK

11.22

9.41

Mar'13Sep'13Mar'14Sep'14Mar'15Sep'15Mar'16Sep'16Mar'17Sep'17Mar'18Sep'18Mar'19

0.408

0.382

Tingkat Kemiskinan

Rasio Gini

Tingkat Pengangguran

INDIKATOR SOSIAL

5.81

5.01

Feb'13Aug'13Feb'14Aug'14Feb'15Aug'15Feb'16Aug'16Feb'17Aug'17Feb'18 Ags'18Feb'19

8.36

3.35 3.02 3.61 3.13

2014 2015 2016 2017 2018

INFLASI

Sumber: BPS

Inflasi September 2019

-0,27 %mtm

3,39 %YoY

2,20%Ytd

5.56

5.01

4.88

5.03 5.075.17

5.06

2013 2014 2015 2016 2017 2018 Smst I-

2019

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PDB PER KAPITA (USD)

3,532

3,370

3,602

3,877 3,932

2014 2015 2016 2017 2018

Page 9: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

9

-3.50-4.24 -4.26

-1.96-2.41

-1.73

-3.01-3.04

5.05

3

3.5

4

4.5

5

5.5

6

6.5

7

7.5

-6.00

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pertumbuhan PDB vs % Transaksi Berjalan thd PDB

% Transaksi Berjalan Pertumbuhan PDB - rhs

RISIKO SEKTOR EKSTERNAL: DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN

• Defisit transaksi berjalan pada Q2-2019 mencapai USD -8,4 miliar atau -3,04% thd PDB. Lebih besar dari Q1-2019 (-2,6%) dan Q2-2018 (-3,01%)• Melebarnya defisit didorong dari menurunnya surplus barang, melebarnya defisit jasa, dan melebarnya defisit pendapatan primer• Untuk menutupi defisit transaksi berjalan (Investasi > tabungan) diperlukan sumber pendanaan luar negeri dalam bentuk utang. Namun utang yang dicatat dalam

transaksi modal dan finansial sebesar USD 7,05 miliar belum mampu mencukupi sehingga NPI pada Q2-2019 defisit USD 1,98 miliar.

Komponen Transaksi Berjalan(Miliar USD)

2018 2019

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

1. Barang 2.32 0.28 -0.45 -2.58 1.19 0.19

- Ekspor 44.37 43.74 47.71 44.90 41.21 40.08

- Impor -42.05 -43.46 -48.16 -47.49 -40.02 -39.89

2. Jasa -1.57 -1.84 -2.01 -1.64 -1.87 -1.96

- Ekspor 7.00 6.38 7.46 7.17 6.73 6.76

- Impor -8.57 -8.22 -9.47 -8.81 -8.60 -8.72

3. Pendapatan Primer -7.39 -8.02 -7.99 -7.03 -8.12 -8.72

4. Pendapatan Sekunder 1.44 1.63 1.78 2.04 1.83 2.06

TRANSAKSI BERJALAN -5.20 -7.95 -8.68 -9.22 -6.97 -8.44

Saving – Investment Gap Negatif

Saving – Investment Gap Positif

-8.44

7.05

-1.98

-20

-10

0

10

20

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Neraca Pembayaran (Miliar USD)

Transaksi Berjalan Transaksi Modal & Finansial NPISumber: Bank Indonesia

Page 10: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n DEFISIT NERACA PERDAGANGAN BARANG INDONESIA

10

• Defisit neraca perdagangan selama periode Januari s.d Agustus 2019 mencapai USD 1,81 miliar dimana surplus neraca non migas belummampu menutupi defisit migas meskipun lebih baik dibandingkan Januari s.d Agustus 2018 sebesar USD 4,16 miliar.

• Selama tahun berjalan, kinerja ekspor turun 8,3 persen dengan penurunan hampir ke semua negara tujuan utama Indonesia

-2.2

7.79.5

11.8

-8.5

-1.81

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

2014 2015 2016 2017 2018 Jan-Agst

2019

Neraca Perdagangan Barang (Miliar USD)

Migas Non Migas Total

Nilai Perdagangan(Miliar USD)

2014 2015 2016 2017 2018Jan-

Agst’19%YtD

Total Ekspor 176,0 150,4 145,2 168,8 180,2 110,07 -8,28

- Non Migas 146,0 131,8 132,1 153,1 162,8 101,48 -6,66

- Migas 30,0 18,6 13,1 15,7 17,4 8,60 -23,88

Total Impor 178,2 142,7 135,7 157,0 188,7 111,88 -9,89

- Non Migas 134,7 118,1 116,9 132,7 158,8 97,61 -6,50

- Migas 43,5 24,6 18,7 24,3 29,9 14,27 -27,82

Total Neraca -2,2 7,7 9,5 11,8 -8,5 -1,81

- Neraca Non Migas 11,2 13,7 15,2 20,4 4,0 3,87

- Neraca Migas -13,4 -6,0 -5,6 -8,6 -12,5 -5,68

NoHS

CodeURAIAN BARANG

Nilai Ekspor (Miliar USD)Januari– Agustus 2019

Nilai Perubahan Agustus thd

Juli(Miliar USD)

%YTDJan-Aug

Share Jan-Aug 2019

(%)2018 2019

1 27 Bahan bakar mineral 16,46 15,05 -0,16 -8,57 14,83

2 15 Lemak & minyak hewan/nabati 13,47 10,85 0,02 -19,42 10,69

3 85 Mesin/peralatan listrik 5,82 5,55 -0,07 -4,62 5,47

4 87 Kendaraan dan Bagiannya 4,86 5,32 0,01 9,62 5,25

5 71 Perhiasan/Permata 3,89 4,70 0,17 20,75 4,63

6 72 Besi dan Baja 3,63 4,61 0,00 27,07 4,55

7 40 Karet dan Barang dari Karet 4,41 4,13 -0,07 -6,25 4,07

8 84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 3,85 3,55 -0,02 -7,91 3,50

9 62 Pakaian jadi bukan rajutan 3,02 3,06 -0,04 1,40 3,02

10 48 Kertas/Karton 3,04 2,97 -0,02 -2,31 2,92

Ekspor Indonesia masih didominasi komoditas sumber daya alam (SDA)

Sumber: BPS

No NEGARA

Nilai Ekspor (Miliar USD)

%YTDShare

Jan-Aug (%)2017 2018

s.d Aug2018

s.d Aug 2019

1 China 23.0 27.1 18,1 17,2 -5,0 15,66

2 United States of America 17.8 18.5 12,4 11,6 -6,5 10,49

3 Japan 17.8 19.5 13,3 10,7 -19,5 9,76

4 Singapore 12.8 13.0 8,6 8,8 2,3 8,04

5 India 14.1 13.7 8,8 7,7 -12,5 6,95

6 Malaysia 8.5 9.4 6,2 5,8 -6,5 5,27

7 Korea, Republic of 8.2 9.5 6,2 5,0 -19,4 4,51

Sepanjang tahun berjalan 2019, ekspor Indonesia turun ke negara tujuan utama

Page 11: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

42

48

42 43

32

60 60 5962

56

2015 2016 2017 2018 2019

Peringkat Daya Saing Perekonomian

Daya Saing Bisnis Daya Saing Bisnis Digital

MENJAGA IKLIM USAHA, INVESTASI DAN DAYA SAING ....

Sumber: IMD World Competitveness Center

• Pemerintah secara konsisten melakukan perbaikan kemudahan berusaha dan berupaya menjaga daya saing perekonomian• Negara layak investasi dengan kategori risiko rendah disematkan ke Indonesia oleh beberapa lembaga rating internasional

Penilaian Lembaga Rating

Sumber: IRU, Bank Indonesia

April 2019, RatingAffirmed at BBB/Stable

April 2018, RatingUpgraded at Baa2/Stable

March 2019, RatingAffirmed at BBB/Stable

May 2019, RatingUpgraded at BBB/Stable

April 2019, RatingAffirmed at BBB/Positive,

Outlook Revised toPositive

2019 Diff. From 2018

Rank Negara Score Rank Score

1 Singapore 84.8 +1 +1.3

27 Malaysia 74.6 -2 +0.2

40 Thailand 68.1 -2 +0.6

50 Indonesia 64.6 -5 -0.3

64 Filipina 61.9 -8 -0.3

67 Vietnam 61.5 +10 +3.5

Peringkat Global Competitiveness Indeks (GCI)

Sumber: GCI 2019, World Economic Forum

114109

91

72 73

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Laporan EODB 2019

Peringkat EODB Indonesia Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK)

32 32

34

3637 37

38

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: Transparency Internasional11

Page 12: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

PERMASALAHAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN INDONESIA

Page 13: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

13

5.05

3.54

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TW-22019

Pertumbuhan Industri Pengolahan dan PDB (%)

PDB Industri Pengolahan

26.8%

19.9%

2008

2018

Kontribusi industri pengolahan thd PDB yang semakin menurun

14.7

10111213141516

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

% Porsi tenaga kerja sektor industri pengolahan thdtotal tenaga kerja menempati peringkat ke-3

INDUSTRI SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PEREKONOMIAN INDONESIA

1. PROSES PRODUKSI

Insentif Fiskal

Tarif Dasar Listrik

Peningkatan kualitas SDM

Pemberian Insentif BahanBaku (Program KITE, KB)

Kemudahan akses Bahan Baku

Sistem Pengupahan

PeningkatanKapasitas Produksi

Revitalisasi Mesin

Regulasi yang menghambat proses produksi dan kemudahan ekspor

2. REGULASI

Akses pasar

(non-tradisional market)

3. AKSES PASAR

Industri pengolahan masih menjadi motor penggerak ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja yangcukup besar. Namun pertumbuhannya terus menurun dan berada dibawah pertumbuhan ekonominasional dengan kontribusi thd PDB yang semakin menurun. Permasalahan dari sisi proses produksi,regulasi dan akses pasar terus menjadi fokus perhatian pemerintah

Permasalahan Industri (1)

Sumber: BPS

Page 14: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n BEBERAPA PERMASALAHAN INDUSTRI DAN EKSPOR INDONESIA

Prosedural ekspor yang membebanieksport ir sepert i Health Cert ificate (HC)dan SVLK yang tidak dipersyaratkan olehnegara tujuan ekspor dan tingginya biayaLaporan Surveyor (LS)

Tingginya tarif bea masuk ke negaratujuan ekspor yang belum melakukankerja sama dengan negara Indonesia

Banyak dan sulitnya hambatan non-tarifdi negara tujuan ekspor yang dihadapioleh eksport ir Indonesia sepert i kendalalalat buah yang ada pada buah tropisIndonesia

Sulitnya memperoleh akses informasiterkait dengan prosedur ekspor danpangsa pasar ekspor bagi eksport ir

Struktur ekspor Indonesia masih dalambentuk primary product yang manabelum sesuai dengan struktur permintaandunia yaitu produk manufaktur

Permasalahan Ekspor …

Ketergantungan industri terhadap

impor bahan baku

74.4

16.5

9.2

Bahan Baku/Penolong

Barang Modal

Barang Konsumsi

Share ImporMenurutBarang(%)

Penurunan investasi ke sektor industri

*)Share Investasi Tahun 2017 – 2019 (% Tota l Investasi)

Q1-2017

Q2-2019

20.06%

18.53% 29.81%

41.99%

51.66%

37.96%

Agrikultur Industri Jasa

Mismatch keahlian pendidikan vokasi yang tidak

sesuai dengan kebutuhan industri

2.65

5.04

6.78

8.63

6.246.89

SD atau

lebih

rendah

SMA SMP SMK Universitas Diploma

I/II/III

TPT Menurut Pendidikan (%)

Ket: membandingkan seluruh pengangguran pada jenjang pendidikan tertentu

terhadap jumlah angkatan kerja di tingkat pendidikan y ang sama

Tingginya biaya logistik

8%13%

24%

15%

9% 9%13%

9% 8%

% Biaya logistik terhadap PDB

Permasalahan Industri lainnya …

Berbagai permasalahan industri dan ekspor Indonesia menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah yang masihterus dibenahi

14

Page 15: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

• Selain tantangan ekonomi, terdapat tantangan Industri 4.0 yang menuntut transformasi ekonomi secara komprehensif.

• Sebagai langkah pertama penting memanfaatkan dan mengoptimalkan momentum Revolusi Industri 4.0 untuk menarik industri yang

masih menggunakan teknologi 1.0, 2.0, dan 3.0 agar lebih efisien dan produktif

Masih Terdapat Industri di Indonesia yang berada pada fase R.I 1,2,3

RevolusiIndustri 3.0

RevolusiIndustri 2.0

RevolusiIndustri 1.0

RevolusiIndustri 4.0

Contoh: Mesin Mekanik: • Industri Textil (Alat tenun) • Pertanian (Mesin Bajak)

Contoh:Produksi Massal:Industri Mamin (Mie Instan)Percetakan (Koran)

Contoh: KomputerisasiIndustri ElektronikOtomotif

Contoh: OtomatisasiFintech (crowdfunding, P2P Lending)Consumer Digital (GO-JEK)

• Industri Indonesia mayoritas masih menggunakan teknologi revolusi industri 1.0 – 3.0. Industri 4.0 harus dimanfaatkan sebagai lokomotif

untuk menarik industri 1.0 – 3.0 dalam mencapai pertumbuhan yang lebih optimal.

• Dengan demikian, Indonesia perlahan-lahan akan ‘naik kelas,’ meninggalkan industri 1.0 – 3.0, dan seutuhnya masuk ke revolusi industri 4.0

• Dengan pengoptimalan ini, dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sebesar30-50% dari penambahan tenaga kerja di tahun 2030*

15

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 SEBAGAI TANTANGAN BARU BAGI INDUSTRI

Page 16: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

ARAH BARU KEBIJAKAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN INDONESIA

I. PENGEMBANGAN INDUSTRI YANG BERBASIS SDA DAN INDUSTRI 4.0I.1 PENGEMBANGAN INDUSTRI YANG BERBASIS SDAI.2 PENGEMBANGAN INDUSTRI 4.0

II. PERBAIKAN PERIJINAN BERUSAHAIII. PEMBENAHAN ADMINISTRASI PERPAJAKANIV. INSENTIF FISKALV. KEBIJAKAN PERDAGANGAN

V.1 PENINGKATAN PRODUK EKSPOR DENGAN TERLIBAT SEBAGAI BAGIAN GLOBAL VALUE CHAINV.2 SIMPLIFIKASI PROSEDURAL UNTUK MENEKAN BIAYA DAN WAKTUV.3 EFISIENSI LOGISTIKV.4 DIPLOMASI EKONOMI DAN PENINGKATAN PASAR

VI. PENINGKATAN KUALITAS SDMVII. PENGOPTIMALAN INFRASTRUKTUR

Page 17: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

17

I. PENGEMBANGAN INDUSTRI YANG BERBASIS SDA DAN INDUSTRI 4.0

Dalam rangka pengembangan industri berbasis SDA dari hulu ke hilir dan membuat daya saing yang tinggi telah diberikan tax holiday sesuai besaran investasi

dan telah ditetapkan SDA yang mendapatkan tax holiday.

I.1 PENGEMBANGAN INDUSTRI YANG BERBASIS SDA

Sektor Berbasis SDA

Industri kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, perkebunan

Industri logam dasar hulu (besi baja dan bukan besi baja)

Industri pemurnian dan/atau pengilangan minyak dan gas bumi

Industri petrokimia berbasis minyak bumi, gas alam, atau batubara

Industri kimia dasar anorganik

Industri pengolahan berbasis hasil pertanian, perkebunan, atau kehutanan yang menghasilkan bubur kertas (pulp) tanpa atau beserta turunannya

Page 18: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

Mendorong Industri Berorientasi Ekspor

Industri Prioritas Pada Roadmap Industri 4.0

Makanan & Minuman

Tekstil dan Pakaian

Elektronik Otomotif Kimia

Industri Lainnya

Hasil Sumber Daya Alam(Pertambangan, Perkebunan &

Hortikultura, Kehutanan, danPerikanan)

Pariwisata

Revisi struktur PPnBM

Modernisasi Mesin dengan

Fasilitas Perpajakan

Hilirisasi produkdan peningkatan

nilai tambah

Penyelesaian Fasilitas

PPh Psl 23

Bahan Baku Impor (Nafta Kondensat &

Ethylena)

Modernisasi Mesin

TerobosanPengembangan

DestinasiWisata Baru

18

Kebijakan industri berorientasi ekspor diprioritaskan untuk industri 4.0 dan industri lainnya dengan menyelesaikan akar permasalahan industri

prioritas tersebut, seperti modernisasi permesinan untuk industri makanan dan TPT, serta pemberian insentif industri lainnya yang membutuhkan.

I.2 PENGEMBANGAN INDUSTRI 4.0

I. PENGEMBANGAN INDUSTRI YANG BERBASIS SDA DAN INDUSTRI 4.0

Page 19: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

TANTANGAN TEROBOSANFAKTAISU

Sistem

Regulasi

Kelembagaan

Sedang Migrasi Sistem OSS versi 1.0 ke Sistem OSS versi 1.1

• Menyelesaikan NSPK(NSPK selesai= 38)

• Review PP 24/2018

Pembentukan Satgas Percepatan Pelaks.Berusaha di: ▪ 17 K/L (100%), ▪ 34 Provinsi (100%) ▪ 456 Kab/Kota (88%)

• Kepatuhan penggunaan sistem OSS• Sinkronisasi kebutuhan dunia usaha• Keragaman berbagai jenis PNBP

• Pemahaman K/L terhadap NPSK masihberagam

• Pemahaman kepala daerah terhadappelaksanaan PP 24 Tahun 2018 masihrendah

• Mendorong efektifitas pelaksanaan dan pembentukan Satgas K/L/D

• Memberikan kejelasan kewenangan PTSP, Satgas dan OPD (Dinas)

• Belum semua kewenangan perizinan telah didelegasikan dari dinas ke DPMPTSP

• Penyesuaian Perdadengan Peraturan Pemerintah (PP)

• Mengurangi jenis Izin Usaha (Izin Usaha adalahfungsi dari risiko)

Perubahan dan penguatanperan DPMPTSP di daerah

• Pembuatan Repository perizinan berusaha

• Standarisasi jenis PNBP

II. PERBAIKAN PERIJINAN BERUSAHA

19

Pemerintah melahirkan sistem perijinan terpadu dalam jaringan Online Single Submission (OSS) sebagai cara memangkas masalah

perijinan investasi yang akan terus disempurnakan dalam implementasinya

Page 20: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

Penajaman dan peningkatan fungsi, penataan dan penyempurnaan organisasi

Pembentukan SDM yang tangguh, akuntabel, dan berintegritas

Penataan system TI dan basis data yang andal, mendukung proses bisnis DJP, dan

menghasilkan output yang akurat dan reliable

Penyerdehanaan proses bisnis agar lebih efisien, efektif, akuntabel, berbasis TI, dan

mencakup seluruh tugas perpajakan

Memperluas basis perpajakan, memberikan kepastian hokum, mengurangi biaya

kepatuhan, dan meningkatkan penerimaan pajak

20

III. PEMBENAHAN ADMINISTRASI PERPAJAKAN

Redesign IT dan Proses Bisnis

Sistem Belum SepenuhnyaTerintegrasi

Teknologi Out of Date

Struktur Basis Data Kompleks

➢ sistem yang dapat mengelola data secaraterintegrasi dan adaptif

➢ memaksimalkan pengolahan data-data automaticEOI, data tax amnesty, dan data dari pihak ketigauntuk penggalian potensi penerimaan di masa yangakan datang

➢ Antisipasi perubahan konsep bisnis dan tenologiinformasi (digital economy)

Perpres No.40 Tahun 2018 tentang Pembaruan Sistem

Administrasi Perpajakan.

Reformasi perpajakan diarahan untuk perubahan sistem perpajakan yang menyeluruh, termasuk pembenahan administrasi perpajakan,

perbaikan regulasi, dan peningkatan basis perpajakan. Reformasi ini bertujuan agar Indonesia mampu meningkatkan kemandirian dalam

membiayai kebutuhan pembangunan nasional di masa mendatang.

ORGANISASI

SUMBER DAYA MANUSIA

TEKNOLOGI INFORMASI DAN BASIS DATA

PROSES BISNIS

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

5 Pilar ReformasiPerpajakan

Core Tax System DJP yang Baru

Page 21: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

21

IV. INSENTIF FISKAL

TAX ALLOWANCETAX HOLIDAYSUPER DEDUCTIONVOKASI & LITBANG

INVESTMENT ALLOWANCE

Dalam rangka mendorong industri, pemerintah mengeluarkan berbagai insentif fiskal guna mengembangkan

industri manufaktur, meningkatkan investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi

• Dukungan Pemerintah terhadap

program penciptaan lapangan

pekerjaan dan penyerapan

tenaga kerja

• Fasilitas berupa pengurangan

penghasilan neto sebesar 60%

dari jumlah investasi untuk

industri padat karya tertentu

• Untuk investasi pada industri

pionir yaitu memiliki keterkaitan

luas, memberi nilai tambah dan

eksternalitas yang tinggi,

memperkenalkan teknologi baru,

dan memiliki nilai strategis bagi

perekonomian

• Fasilitas pengurangan PPh

Badan sebesar 100% (untuk

investasi minimal Rp500 miliar)

atau sebesar 50% (untuk

investasi minimal Rp100 miliar)

Super Deduction Vokasi

• Mengikutsertakan industri dalam

kegiatan vokasi untuk memberikan

pengetahuan dan mendorong

transfer of knowledge

• Pengurangan penghasilan bruto

maksimal 200% atas biaya dalam

rangka kegiatan penyediaan

praktik kerja, pemagangan,

dan/atau pembelajaran

Super Deduction Litbang

• Meningkatkan peran industri dalam

menumbuhkan inovasi serta

pemanfaatan teknologi terkini

dalam proses produksi

• Pengurangan penghasilan bruto

maksimal 300% atas biaya litbang

yang dilakukan di Indonesia

• Investasi pada sektor prioritas

dengan kriteria memiliki

investasi tinggi atau untuk

ekspor, menyerap tenaga

kerja tinggi atau menggunakan

TKDN tinggi

• Fasilitas berupa investment

allowance sebesar 30%,

penyusutan dan amortisasi

dipercepat PPh dividen 10%

dan tambahan kompensasi

kerugian yang lebih lama dari

5 tahun

PARADIGMA PEMBERIAN FASILITAS PERPAJAKAN

Trust & Verify

•Proses kemudahan di awal sejalan dengan prinsip self assessment

•Verifikasi dalam rangka pengawasan

Simplicity&

Certainty

•Sederhana dalam prosedur

•Memberikan kepastian atas hak dan kewajiban

Page 22: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

IV. INSENTIF FISKAL: TAX HOLIDAY

Keterangan PMK 150/2018

WP yang dapat

diberikan T/H

Penanaman modal baru pada Industri Pionir

dengan nilai investasi minimal Rp 500 miliar

• 18 sektor

• 169 KBLI

Persentase

pengurangan T/H

• 100% (untuk Tax Holiday)

• 50% (untuk Mini Tax Holiday)

Jangka Waktu

Tax Holiday:

▪ Investasi Rp500 M s.d. < Rp1 T –> 5 tahun

▪ Investasi Rp1 T s.d. < Rp5 T –> 7 tahun

▪ Investasi Rp5 T s.d. < Rp15 T –> 10 tahun

▪ Investasi Rp15 T s.d < Rp30 T –> 15 tahun

▪ Investasi minimal Rp30 T –> 20 tahun

Mini tax holiday:

▪ Investasi Rp100 M s.d. < Rp500 M

Masa Transisi• 50% selama 2 tahun (untuk tax holiday)

• 25% selama 2 tahun (mini tax holiday)

Proses Otomasi, diputuskan dengan Sistem OSS

18 Sektor Berdasar PMK No.150 Tahun 2018

a. Industri logam dasar hulu (besi baja dan bukan besi baja)b. Industri pemurnian dan/atau pengilangan minyak dan gas bumic. Industri petrokimia berbasis minyak bumi, gas alam, atau batubarad. Industri kimia dasar anorganik e. Industri kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, perkebunanf. Industri bahan baku farmasi g. Industri pembuatan peralatan iradiasi, elektromedikal, atau elektroterapi h. Industri pembuatan komponen utama peralatan elektronika atau telematika, seperti

semiconductor wafer, backlight untuk Liquid Crystal Display (LCD), electrical driver, atau display

i. Industri pembuatan mesin dan komponen utama mesinj. Industri pembuatan komponen robotik yang mendukung industri pembuatan mesin-

mesin manufakturk. Industri pembuatan komponen utama mesin pembangkit tenaga listrikl. Industri pembuatan kendaraan bermotor dan komponen utama kendaraan bermotorm. Industri pembuatan komponen utama kapaln. Industri pembuatan komponen utama kereta api o. Industri pembuatan komponen utama pesawat terbang dan aktivitas penunjang

industri dirgantarap. Industri pengolahan berbasis hasil pertanian, perkebunan, atau kehutanan yang

menghasilkan bubur kertas (pulp) tanpa atau beserta turunannyaq. Infrastruktur ekonomir. Ekonomi digital yang mencakup aktivitas pengolahan data, hosting, dan kegiatan yang

berhubungan dengan itu

22

Capaian per 30 September 2019

• Jumlah Wajib Pajak : 43 Wajib Pajak;

• Rencana Investasi : Rp 517,2 Triliun;

• Penyerapan Tenaga kerja : 31.924 Tenaga Kerja;

• Lokasi Usaha : 16 Provinsi;

• Asal Investor : 11 Negara.

Page 23: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n V. KEBIJAKAN PERDAGANGANUntuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di era Industri 4.0 diperlukan Kebijakan Perdagangan untuk mendorong ekspor

Peningkatan produk

ekspor dengan terlibat sebagai bagian Global

Value Chain

Simplifikasi prosedural untuk menekan biaya dan waktu

Efisiensi logistik

Diplomasi ekonomi dan peningkatan pasar

• Partisipasi industri Indonesia dalam global value chain (GVC) masih tergolong rendah

dengan indeks 43,5.

• Peningkatkan ekspor diarahkan pada produk bagian dari rantai nilai global (globalvalue chain).

a. Mengurangi Komoditi yang Wajib LS (Laporan Surveyor)

b. Mengurangi Lartas Ekspor lainnya (ET, TPP, SPE)

a. Sistem DeliveryOrder (DO) Online, InaportNet

b. Prosedur Ekspor Otomotif

c. OtomotifCenter

a. Diplomasi pengenaan Tarif Preferensi (FTA)

b. Penyelesaian sengketa dagang

c. Peningkatan akses pasar ekspor (non-tradisional market)

d. Penguatan Market Intelegence di luar negeri

1

2

3

4

23

Page 24: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

Partisipasi industri Indonesia dalam global value chain (GVC) masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan ekspor Indonesia maka pembangunan

industri nasional perlu diarahkan dengan menjadikan industri di Indonesia sebagai bagian dari rantai nilai global (global value chain).

Pemasaran

ProduksiIde

Distribusi

Pengadaan

Bahan

Baku

Desain

• Value Chain merupakan kegiatan yang dilakukanperusahaan dan pekerja untuk menghasilkan suatu produk,mulai dari konsep sampai dengan distribusi produk akhir

(Kaplinsky & Morris, 2000)• GVC ketika rangkaian value chain dilakukan oleh beberapa

perusahaan yang tersebar di beberapa negara.

43.5

60.4

54.3

43.1

47.7 48.6

Indonesia Malaysia Thailand India China NegaraBerkembang

Indeks Partisipasi Global Value Chain 2017

kontribusi Indonesia dalam dalam rantai nilai global (GlobalValue Chain) masih tergolong rendah dimana indeks kontribusiIndonesia sebesar 43.5, di bawah rata-rata kontribusi agregatnegara berkembang sebesar 48.5.

Rendahnya tingkat partisipasi Indonesia dalam GVC diantaranyadisebabkan karena Indonesia masih bergantung pada eksporhasil agrikultur dan tambang dimana tidak memberikan value

added cukup besar bagi Indonesia

Sumber: WTO 2017 24

V. KEBIJAKAN PERDAGANGAN

V.1 PENINGKATAN PRODUK EKSPOR DENGAN TERLIBAT SEBAGAI BAGIAN GLOBAL VALUE CHAIN

Page 25: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

1. Penghapusan kewajiban LS yang dilakukan oleh Lembaga Survey untuk komoditi CPO dan Produk Turunannya serta

Gas yang dialirkan lewat pipa melalui penerbitan peraturan sebagai berikut :

a. Permendag No. 17 Tahun 2019 tentang Pencabutan Permendag No. 90 Tahun 2015 tentang Verifikasi atau

Penelusuran Teknis Terhadap Ekspor Kelapa Sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan Produk Turunannya,

b. PMK No. 22 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor Kelapa Sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan Produk

Turunannya, dan

c. Permendag No. 21 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi dan Bahan Bakar

Lain (pasal 30)

2. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan oleh

Lembaga Survey untuk kepentingan fiskal dan pengawasan.

Mengurangi Komoditi yang Wajib LS (Laporan Surveyor)

V.2 SIMPLIFIKASI PROSEDURAL UNTUK MENEKAN BIAYA DAN WAKTU

1

Terdapat berapa kesamaan dokumen persyaratan pada Eksportir Terdaftar (ET), Surat Persetujuan Ekspor (SPE), Tanda

Pengenal Produsen (TPP) dan dokumen ekspor lainnya sehingga menyebabkan duplikasi serta menambah waktu dan

biaya pengurusan dokumen ekspor. Pemerintah akan melakukan simplifikasi dan pengurangan prosedur pengurusan

dokumen ekspor terebut.

Mengurangi Lartas Ekspor Lainnya (ET, SPE dan TPP)2

V. KEBIJAKAN PERDAGANGAN

25

Page 26: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

V.3 EFISIENSI LOGISTIK

Sistem DO Online, InaPortNet Prosedur Ekspor Otomotif

Otomotif Center

Sistem DO Online adalah programpenebusan delivery order dari

shipping line oleh pemilik barang /freight forward secara elektronik.

Simplifikasi prosedur ekspor otomotifyaitu pemasukan barang ekspor ke

kawasan pabean tidak

memerlukan NPE dan PEB dapatdiajukan setelah masuk ke KawasanPabean.

Pembangunan kawasan “otomotifcenter” untuk mengakomodir seluruh

proses produksi semua perusahaanotomotif dalam satu kawasan khusus

V. KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Efisiensi logistik untuk meningkatkan daya saing harga produk ekspor di pasar

26

Page 27: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

V.4 DIPLOMASI EKONOMI DAN PENINGKATAN PASARV. KEBIJAKAN PERDAGANGAN

27

Page 28: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

VI. PENINGKATAN KUALITAS SDM

Pemetaan sektor perlu dilakukan untuk mensinergikan sektor prioritas antara K/L terkait sehingga, kebijakan pengembangan vokasi yang dilakukan kedepan

dapat fokus pada sektor unggulan, terintegrasi meliputi tiga fokus lembaga vokasi (SMK, BLK & Poltek), dan dilakukan secara masif dan scalable.

Sektor Prioritas Roadmap Vokasi

123456

MANUFAKTUR

AGRIBISNIS

PARIWISATA

KESEHATAN

EKONOMI DIGITAL

PEKERJA MIGRAN

1. INDUSTRI MANUFAKTUR (3793 SMK)

Sektor Prioritas Revitalisasi SMKTarget 5.000 SMK

2. PERTANIAN (499 SMK)

3. PARIWISATA (453 SMK)

4. EKONOMI KREATIF (65 SMK)

5. KEMARITIMAN (180 SMK)

6. ENERGI & PERTAMBANGAN (10 SMK)

Sektor Prioritas BLKTarget 159 BLK

1. INDUSTRI MANUFAKTUR (74 BLK)

2. AGRIKULTUR (23 BLK)

3. PARIWISATA (18 BLK)

4. EKONOMI KREATIF (44 BLK)

Sektor Prioritas PoliteknikTarget 265 Politeknik

1. INDUSTRI MANUFAKTUR(131 POLTEK)

2. PERTANIAN & KEHUTANAN (34 POLTEK)

3. PARIWISATA(6 POLTEK)

5. MARITIM & TRANSPORTASI (12 POLTEK)

6. KONSTRUKSI(37 POLTEK)

7. PERTAMBANGAN(2 POLTEK)

8. LISTRIK GAS & AIR MINUM (3 POLTEK)

4. SOSIAL & KESEHATAN(38 POLTEK)

9. JASA (REAL ESTATE & COMMERCE) (2 POLTEK)

Sektor Prioritas Vokasi IndustriTarget 3.793 Link and Macth

INDUSTRI MANUFAKTUR (2.612 SMK LINK & MATCH)

Fokus untuk

melakukan

Reskilling &

Upskilling

Sesuai dengan Sektor PrioritasRoadmap Vokasi

Sektor Prioritas yang ditetapkan K/L di luar Sektordalam Roadmap Vokasi

Keterangan:

▪ Pada vokasi industri, seluruh sektor telahsesuai dengan Sektor Prioritas Roadmap Vokasi

▪ Sedangkan pada SMK, BLK dan Politeknik, Sektor Prioritas Roadmap Vokasi yang belummasuk adalah Sektor Kesehatan dan PekerjaMigran 28

Page 29: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

VII. PENGOPTIMALAN INFRASTRUKTUR: PROGRAM STRATEGIS NASIONAL (PSN)

29

Secara kumulatif, sejak tahun 2016 s.d

agustus 2019 ada 81 PSN yang selesai

dengan investasi mencapai Rp390 T

Pemerintah telah menyusun proyek strategis nasional yang terdiri dari 223 proyek dan 3 program, dengan total nilai investasi mencapai

Rp4.183 triliun yang tercantum dalam perpres no. 56/2018

Page 30: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

VII. PENGOPTIMALAN INFRASTRUKTUR: PENGEMBANGAN KEK

5 KEK

TARGET TAHUN 2018 - 2019

Pengembangan KEK s.d

Oktober 2019

13 KEK(8 KEK Industri dan 5 KEK

Pariwisata)

17

• KEK dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi• KEK yang tersebar dari barat hingga timur wilayah Indonesia didukung dengan penyelenggaraan infrastruktur, pemberian fasiltias dan insentif

serta kemudahan berinvestasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan menarik investor

13. KEK Singhasari

+ KEK Baru

30

Page 31: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

Sumber: Laporan PLN

VII. PENGOPTIMALAN INFRASTRUKTUR: PROGRAM KELISTRIKAN 35.000 MW

31

Page 32: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n PEMBENAHAN EKOSISTEM INVESTASI

TUJUAN

Konsep Omnibus Law

1Dasar acuan penyusunan

norma RUU Kemudahan dan

Daya Saing

2Mempermudah Proses

Investasi3

Standarisasi Perizinan yang cepat,

sederhana, dan terintegrasi

Konsep kebijakan yang menggabungkan sejumlah aturan

terkait dengan perizinan bisnis di beberapa K/L menjadi

satu UU yang akan dijadikan payung hukum baru.

Penataan Kewenangan

(Presiden sebagai Kepala Pemerintahan)

• Kewenangan Pemerintahan

• Perubahan UU Pemerintahan Daerah

• Perubahan UU Administrasi Pemerintah

Persyaratan Investasi

• Daftar Negatif Investasi (DNI) danPortofolio

• Perubahan UU Sektor yang mengatur DNI & PembatasanInvestasi

• Perlindungan UMKM-K

• Penyelenggaran UrusanPenanaman Modal

• Sengketa Penanaman Modal

Kegiatan Usaha Berbasis Risiko

(Risk Based Approach/RBA)

• Mengubah konsep dari License Approach (semua kegiatan wajibpunya izin) → ke Risk-Based Aprroach(izin hanya untuk kegiatan risiko K3L)

• Klasifikasi pengendalian dalam Risk-Based Aprroach :

• Izin dalam rangkaoperasional/komersial

• Standard/Sertifikat/Lisensi

• Registrasi (NIB)

• Inspeksi

32

Page 33: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

TERIMAKASIHekon.go.id

Page 34: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

LAMPIRAN

Page 35: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n STATUS KEMAJUAN 223 PROYEK + 3 PROGRAM PSN PER SEPTEMBER 2019

35

Sumber: KPPIP

Page 36: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n PETA SEBARAN DAN KINERJA INVESTASI KEK

KINERJA INVESTASI KEK

No KEKKomitmen Investasi

(Miliar Rupiah)

1 Galang Batang 36.250,00

2 Mandalika 17.720,80

3 Sei Mangkei 11.222,60

4 Palu 5.545,80

5 Sorong 5.378,90

6 Bitung 2.746,00

7 Tanjung Lesung 2.407,50

8Arun Lhokseumawe 1.762,00

9 MBTK 995,00

10 Tanjung Kelayang 839,00

11 Morotai 433,00

Total 74.078,00

As per August 2019

Telah beroperasi

Pembangunan

36

Page 37: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n INSENTIF FISKAL: SUPER DEDUCTION UNTUK VOKASI DAN LITBANG

Mendorong Peran Swasta dalam kegiatan Pengembangan SDM Indonesia, dan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di Indonesia

300%

Super deduction untuk Industri dengan kegiatan vokasi Super deduction untuk Industri dengan kegiatan litbang

200%

Ps. 35 UU PPh

PP 45/2019

RPMK Fasilitas Super Deduction R&D

PMK 128/PMK.010/2019Tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas

Penyelenggaraan Kegiatan Praktik Kerja, Pemagangan, dan/atau Pembelajaran dalam Rangka Pembinaan dan

Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi Tertntu

Hal-hal yang belum cukup diatur, diatur dengan PP

Mengatur:- Jenis Fasilitas- Amanah Pengaturan lebih lanjut dengan PMK

Mengatur- Besaran fasilitas- Jenis kegiatan RnD yang diberi fasilitas- Mekanisme pemberian fasilitas

Mengatur:- Besaran fasilitas- Jenis praktik kerja/pemagangan/pembelajaran pada

kompetensi tertentu yang diberi fasilitas- Mekanisme pemberian fasilitas

KONSTRUKSI PENGATURAN

37

Page 38: ARAH BARU PERDAGANGAN DAN INVESTASI UNTUK MENCAPAI ... · Iran, Korea, dll. Ketidakpastian tersebut telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Sementara kebijakan moneter

Kem

en

teri

an K

oo

rdin

ator

Bid

ang

Pere

kon

omia

n

Pembangunan 5 pilar utama secara kronologis sebagai landasan transformasi ekonomi menuju Indonesia maju 2024.

OPTIMALISASI

PEMANFAATAN

INFRASTRUKTUR

MENGURANGI

KETERGANTUNGAN

THD MODAL ASING

(JANGKA PENDEK)

PENINGKATAN

KUALITAS SDM &

EFISIENSI PASAR

TENAGA KERJA

KONFIGURASI

INVESTASI

UNTUK MENDUKUNG

PERTUMBUHAN

Kelima pilar yang dibangun akan saling berkaitan untuk

membentuk fondasi pembangunan yang berkelanjutan.

KEBIJAKAN

PEMERATAAN

EKONOMI

LIMA PILAR TRANSFORMASI EKONOMI MENUJU INDONESIA 2024

38