geostrategi dan geopolitik negara iran

28
MAKALAH GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI Geostrategi Dan Geopolitik Negara IranDISUSUN OLEH : TOMY SATRIA WARDHANA 2011130007 ILMU POLITIK 1

Upload: tomy-satria-wardhana

Post on 24-Oct-2015

132 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

MAKALAH

GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI

“Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran”

DISUSUN OLEH :

TOMY SATRIA WARDHANA2011130007

ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2013

1

Page 2: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

Daftar Isi

Sampul Depan ............................................................................................................................1

Daftar Isi .....................................................................................................................................2

Bab 1. Pendahuluan ...................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................3

1.2 Pokok Masalah ............................................................................................................3

1.3 Teori dan Konsep ........................................................................................................4

Bab 2. Pembahasan ....................................................................................................................4

2.1 Tentang Iran ...............................................................................................................4

2.2 Sejarah .........................................................................................................................5

2.3 Geostrategi dan Geopolitik Iran ...............................................................................13

2.4 Pengaruh Idiosinkratik dalam Geostrategi dan Geopolitik ...................................14

Bab 3. Penutup ...........................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................18

3.2 Referensi : ....................................................................................................................19

2

Page 3: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Dalam studi hubungan internasional (HI), geopolitik merupakan suatu kajian yang

memandang hubungan internasional dari sudut pandang ruang. Konteks di mana hubungan itu

terjadi secara bervariasi dalam kerangka fungsi interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor dari

lingkup lokal, nasional, internasional, sampai benua-kawasan, bahkan internasional-global.

Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi,

luas serta sumber daya alam wilayah tersebut, sedangkan geostrategi adalah pelaksanaan

geopolitik dalam negara, lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai kebijakan untuk

menentukan sarana-sarana, untuk mencapai tujuan politik dengan memanfaatkan konstelasi

geografi. Sebagai akibatnya geostrategi menjadi upaya menguasai sumber daya untuk tujuan

kelangsungan hidup bangsa.

Geopolitik dan geostrategi mempunyai empat unsur yang membangun, yaitu keadaan

geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur

kebijaksanaan. Dalam makalah ini penulis memfokuskan kajian geopolitik dan geostrategi pada

satu negara tertentu yaitu Iran beserta pengaruh idiosinkratik dari pemimpinnya yang sangat

berpengaruh saat ini, Presiden Ahmadinejad. Peran sebagai presiden memang saat penting di

Iran, apalagi pasca penghapusan perdana menteri saat berevolusi menjadi negara republik.

Alasan pemilihan tema ini adalah didasari oleh kepemimpinan kontroversial dari figur tersebut,

mulai dari kebijakan geopolitik dan geostrategi Iran, reformasi pemerintahan, berbagai

pernyataannya yang mengundang sorotan dunia dan berbagai keberhasilan yang membuatnya

kembali terpilih pada pemilu 2009 lalu.

1.2. Pokok Masalah

Hal penting yang perlu dipertanyakan disini adalah seberapa besar faktor idiosinkratik

Ahmadinejad berpengaruh pada pengambilan kebijakan geopolitik dan geostrategi dari negara

Iran serta bagaimana prospek Iran ke depannya? Apakah mengalami stagnasi atau justru

Ahmadinejad membawa “sejuta” ide revolusioner lainnya untuk menaikkan posisi tawar Iran

dalam kancah perpolitikan internasional?.

3

Page 4: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

1.3. Teori dan Konsep

Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas, penulis mengajukan beberapa pendekatan, diantaranya adalah penggolongan masukan (cluster of inputs) yang merupakan pemikiran James N. Rosenau. Dimana penempuh studi mengenai kebijakan dapat memilih dan menggabungkan faktor yang paling penting dan patut diberi perhatian dalam menjelaskan perpolitikan suatu negara yang diteliti-sistemik, masyarakat, pemerintahan dan idiosinkratik. Hal ini juga didukung oleh pengklasifikasian Howard Lentner mengenai determinan luar negeri dan determinan domestik, dimana faktor individu termasuk didalamnya. Pendekatan kedua adalah dari aspek geopolitik dan geostrategi yang merupakan variabel yang dipengaruhi dalam permasalahan di atas. Untuk memberi gambaran dan bukti tentang nilai strategis Iran sehingga layak untuk ditelaah lebih mendalam karena menjanjikan prospek yang bagus, baik dari segi wilayahnya maupun potensi teknologi dan sumber dayanya seperti minyak, gas alam dan nuklir. Sebagai penguat argumen ini penulis bersandarkan pada teori Mackinder tentang Eurasia yang merupakan kunci untuk menguasai dunia- Iran termasuk di dalam kawasan tersebut. Serta teori Karl Haushofer tentang Wehrgeopolitik yang rawan konflik, karena posisi Iran yang berada diantara Timur dan Barat. Dari sekilas pandang pada konsep di atas, maka penulis melihat ada keterkaitan erat idiosinkratik peran presiden Iran pada pembuatan kebijakannya terkait aspek geopolitik dan geostrategi Iran, baik melalui pemanfaatan media teknologi dan sumber daya alam yang dimiliki.

Bab 2. Pembahasan

2.1. Tentang Iran

Iran (atau Persia) (bahasa Persia: (ایران adalah sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sebagai Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran masih dipanggil Persia di dunia Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran adalah sebuah kognat perkataan "Arya" yang berarti "Tanah Bangsa Arya".

Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan.

Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran saat ini adalah Republik Islam Iran ( ایران اسالمی .(جمهوری

4

Page 5: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

2.2 Sejarah

a. Sejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)

Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Agung.

Cyrus Agung juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Agung dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kemudian memberi dampak yang besar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya.

Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana akhirnya Darius Agung (522-486 M) dinyatakan sebagai raja.

Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan.

Selain itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan.

Di bawah pemerintahan Cyrus Agung dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan jajahannya.

b. Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)

Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal abad ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua kelompok berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah bergerak. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang

5

Page 6: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain.

Kekaisaran Parthia tegak selama lima abad (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania.

c. Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)

Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada zaman Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".)

Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan akhirnya ini memberi jalan kepada futuhat Islam atas Persia.

Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan kebudayaan Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia.

d. Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)

Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk gambaran Islam Persia, di mana mereka melestarikan gambaran sebagai orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sebagai muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Sebagian mendirikan dinasti sendiri.

Pada abad kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang gagasan Arab sebagai Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.)

Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kemudian memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance.

Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia.

6

Page 7: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

e. Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)

Parsi mulai berganti menjadi Islam Syiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kemudian menjadi salah satu penguasa dunia yang utama dan mulai mempromosikan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang menjadi sebuah medan persaingan antara kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang menggunakan pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat abad ke-19, membangkitkan keinginan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan dari Qajar yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas.

Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong mereka.

Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini menjadi oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kemudian ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melalui nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak.

f. Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)

Protes menentang Shah semakin meningkat dan akhirnya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kemudianvmengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri. Setelah itu, Khomeini mengadakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang dibentuk berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan sebagian.

Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika menjadi keruh setelah revolusi ini, terutama saat mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas alasan kedutaan itu menjadi pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tindakan apapun mengenai tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sebagai balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka

7

Page 8: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, akhirnya para tawanan itu dibebaskan sebagai tindak lanjut Deklarasi Aljir.

Pada saat yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak saat itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Tujuan utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu mendapat sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan sebuah tentara yang kuat, telah dibubarkan saat itu. Walau bagaimanapun, mereka berhasil mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, baik penduduk awam maupun laskar Iran, menjadi korban. Jumlah korban diperkirakan antara 500.000 hingga 1.000.000.

g. Pemerintahan dan politik

Iran adalah salah satu di antara anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar)

Pemimpin Agung

Pemimpin Agung Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Ia juga merupakan ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk menyatakan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Ahli bertanggung jawab memilih dan juga memecat Pemimpin Agung atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung.

Eksekutif

Orang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran adalah presiden. Setiap presiden dipilih melalui pemilihan umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun. Setiap calon presiden mesti mendapat persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan agar mereka 'serasi' dengan gagasan negara Islam. Tanggung jawab presiden adalah memastikan konstitusi negara diikuti dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung.

Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa membuat keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta membantu presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti mendapat persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak memiliki kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan harus mendapat persetujuan Pemimpin Agung dan badan perundangan.

8

Page 9: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

Majelis Wali

Majlis Wali Iran mempunyai dua belas ahli undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman akan mencadangkan enam aanggota selebihnya dan mereka akan dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini akan menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak sesuai dengan hukum syariah, maka akan dirujuk kembali oleh parlemen.

Majelis Kebijaksanaan

Majelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik antara parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga turut menjadi penasihat Pemimpin Agung.

Parlemen

Majles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan akan bertugas selama empat tahun. Semua calon Majles dan ahli undang-undang dari parlemen haruslah mendapat persetujuan Majelis Wali.

Kehakiman

Pemimpin Agung akan melantik ketua kehakiman Iran, dan ia pula akan melantik Mahkamah Agung dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa jenis mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu mengenai keselamatan negara.

Majelis Ahli

Majelis Ahli yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang ahli dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan akan bertugas selama delapan tahun. Majelis ini akan menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga akan mengundi untuk jabatan Pemimpin Agung dan juga berkuasa untuk memecatnya.

Dewan Kota Setempat

Majelis setempat akan dipilih secara umum untuk bertugas selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini luas, dari melantik pimpinan kota hinggal menjaga kepercayaan rakyat.

h. Geografi

Iran berbatasan dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan

9

Page 10: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan akhirnya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Luas tanah total adalah 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000 km²).

Lanskap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Bagian barat yang memiliki populasi terbanyak adalah bagian yang paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir merupakan tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul.

Ladang lapang luas ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran kebanyakan kering atau setengah kering, meskipun ada yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sebagai salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang disebut sebagai tempat lahirnya kebudayaan manusia.

i. Iklim

Lanskap Iran memiliki beberapa iklim yang berbeda. Di sisi utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembab selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan adalah 680 mm di bagian timur dataran dan lebih dari 1700 mm di sisi barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu memiliki musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan memiliki musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembab dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm hingga 355 mm.

j. Ekonomi

Ekonomi Iran adalah campuran Ekonomi Perencanaan Sentral dengan sumber minyak dan perusahaan-perusahaan utamanya dimiliki pemerintahan, dan juga terdapat beberapa perusahaan swasta. Pertumbuhan ekonomi Iran stabil semenjak dua abad yang lalu.

Pada awal abad ke-21, persenan sektor jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, adalah yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara adalah hasil pertambangan minyak dan gas alam, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sebanyak $163 milyar atau $2.440 per kapita.

Rekan dagang Iran adalah Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan.

10

Page 11: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

k. Komunikasi dan pengangkutan

Jaringan jalan raya di Iran adalah salah satu yang terbaik di dunia, dan menghubungkan kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 km jalan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta bagi setiap 1000 penduduknya. Jalan KA di Iran sepanjang 6.405 km (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem jalan raya dan jalan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati Tehran dan Mashad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Air adalah maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggung jawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Tehran, Mashad, Shiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam proses membangun jalan kereta api bawah tanah.

l. Demografi

Iran adalah sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya adalah bangsa Iran, keturunan orang Arya. Kebanyakan penduduk Iran bertutur dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Kumpulan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sebanyak 40 juta di Iran, dan jumlah keseluruhannya (merangkumi negara-negara lain) adalah 150-200 juta.

Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sebanyak dua pertiga jumlah penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah abad yang lalu tinggi dan diperkirakan akan menurun di masa depan.

Kebanyakan penduduk Iran adalah muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi adalah penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui.

m. Kota-kota utama

Iran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di kawasan kota tertinggi di dunia. Dari tahun 1950 hingga tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% hingga 60%. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota akan mencapai 80% dari jumlah keseluruhan penduduk Iran. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang merupakan kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sebanyak 7.160.094 dan kawasan metropolisnya pula sebanyak 14 juta. Kebanyakan industri Iran bertumpu di kota ini. Di antaranya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut adalah 8 kota terbesar Iran beserta jumlah penduduknya.

11

Page 12: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

n. Militer

Militer Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa. Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kendali Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran.

Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga angkatan utama yaitu Angkatan Darat Iran sebanyak 350.000 pasukan, Angkatan Laut Iran sebanyak 18.000 pasukan dan Angkatan Udara Iran sebanyak 52.000 pasukan. Angkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Angkatan Laut Revolusi, Angkatan Udara Revolusi dan Angkatan Darat Revolusi.

Angkatan Basij adalah tentara paramiliter yang mempunyai anggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang dapat dimobilisasi.

Kekuatan tentara Iran dirahasiakan dari pengetahuan umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kendali Fajr-3, peluru kendali Kowsar, peluru kendali Fateh-110, peluru kendali Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer.

Peluru kendali Fajr-3 berada di antara pembangunan militer Iran yang paling canggih saat ini, yang dibuat di Iran sendiri dan menggunakan bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kendali ini dirahasiakan.

o. Budaya

Iran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan ideologi.

Kebudayaan Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia merupakan bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Kebanyakan hasil tulisan Persia diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab semasa kekholifahan Islam. Pada zaman awal Islam di Persia, kebanyakan karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika zaman pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai menggunakan bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya mengenai sejarah negara Iran.

Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka merupakan ahli Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi.

12

Page 13: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

2.3. Geostrategi dan Geopolitik Iran

Aspek geografis adalah sebuah anugerah atau pemberian berbeda dengan konteks

perpolitikan yang selalu berubah. Jadi sangat beruntung sekali Iran karena berada di

persimpangan Timur Tengah, Asia Barat dan Kaukasus. Dimana bagian utara Iran bertetangga

dengan Armenia, Azerbaijan, Turkmenistan, bagian timurnya bersebelahan dengan Afganistan

dan Pakistan, sedangkan sebagian besar sayap baratnya berhimpitan dengan Irak dan sebagian

kecilnya dengan Turki. Teluk Persia membentang di barat daya Asia di antara Iran dan Jazirah

Arab dan Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman. Letak Iran di pusat

Eurasia inilah yang selama ribuan tahun menjadikan Iran bagaikan “menara pengintai” sekaligus

benteng pertahanan Timur ataupun Barat. Sehingga setiap kali suatu kekuatan dari Barat hendak

menyerang belahan Timur atau sebaliknya, maka ia akan menjadikan Iran sebagai garis depan.

Bila mengikuti pola berpikir Karl Haushofer tentang Wehrgeopolitik, posisi geografis

yang sedemikian ini menjadikan Iran sebagai daerah rawan gesekan. Kenyataan geopolitik ini

membuat bangsa Iran selama berabad-abad menjadi saksi berbagai perang besar sekaligus

terlibat dalam banyak peperangan, salah satunya adalah antara Inggris melawan Rusia dan India.

Keberadaan Iran di Eurasia (Eropa dan Asia) juga merupakan hal yang penting karena

merupakan bagian ”heartland” yang dimaksud Mackinder, sehingga barangsiapa yang

menguasainya akan dapat menguasai dunia. Heartland banyak diperebutkan karena sumber daya

alamnya yang potensial di bidang energi seperti minyak bumi dan gas.

Dalam geostrategi energi, posisi geografi Iran memang sangat menguntungkan karena

memiliki akses ke Laut Kaspia yang mengandung potensi kekayaan minyak dan gas. Iran secara

otomatis menjadi salah satu negara vital yang dilewati oleh pipa-pipa minyak dan gas menuju

Asia, seperti ke India, Pakistan, dan China. Di samping itu Selat Hormuz juga dilalui oleh kapal-

kapal tanker pengangkut minyak sedunia.

Selain memiliki posisi wilayah yang strategis di Timur Tengah, Iran adalah negara yang

kaya akan sumber energi. Iran adalah salah satu negara anggota OPEC yang mempunyai potensi

minyak Khuzestan dan gas yang luar biasa terutama di Pars Selatan (280-500 Tcf kandungan

cadangan gasnya dan 17 miliar barrel kandungan minyak). Melihat kondisi geostrategi dan

geopolitik energi yang dimiliki Iran maka sangat wajar jika Iran menjadi incaran Amerika

Serikat (AS). Hal ini didukung oleh pernyataan Prof Michael T Clare, penulis buku Blood and

Oil, apa pun alasan yang dikemukakan AS untuk menggulingkan Pemerintah Iran saat ini, baik

13

Page 14: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

nuklir, rezim pemerintahan yang tiran, pelanggaran HAM ataupun terorisme, motif utamanya

adalah menguasai sumber minyak bumi negara tersebut. Selain itu, AS mengincar Iran karena

tidak ingin dominasinya di Timur Tengah terganggu disebabkan Iran yang kaya akan sumber

alam yang sedang melakukan ekspansi geopolitik dan ekonomi di kawasan Eurasia bersama

Rusia dan China untuk melakukan bisnis listrik-kedua negara tersebut memiliki hubungan yang

tidak harmonis dengan AS di masa lalu dan melakukan banyak persaingan di masa sekarang.

AS semakin jengkel dengan Iran karena telah meluncurkan pusat perdagangan minyak

alternatif dengan menggunakan mata uang Euro yang menjadi ancaman bagi dominasi rezim

mata uang Dollar Amerika di dunia. Hal penting yang bisa ditarik dari pemaparan di atas adalah

tentang kemungkinan terbesar AS menyerang Iran adalah karena pragmatisme kepentingan

belaka, karena dalih keberadaan senjata pemusnah massal juga pernah dituduhkan ke Irak namun

sampai sekarang belum terbukti. Apalagi dari pihak IAEA sendiri pun mengatakan bahwa Iran

murni melakukan pengembangan energi untuk menyuplai listrik di negaranya, sama sekali tidak

ada indikasi ke arah pembuatan senjata. Jadi pada era kontemporer ini, pemikiran geopolitik Iran

lebih pada orientasi energi yaitu bagaimana memanfaatkan minyak yang dimilikinya untuk

kemudian juga disatukan dengan kekuatan nuklir.

2.4. Pengaruh Idiosinkratik dalam Geostrategi dan Geopolitik

Pergeseran orientasi geopolitik Iran yang dulunya ditekankan pada pengembangan

supremasi transportasi dan pertahanan darat serta udara menuju energi, tak lain adalah pengaruh

kebijakan kepala negara Iran di era kontemporer salah satunya adalah Ahmadinejad.

Idiosinkratik-pengalaman, bakat, kepribadian, persepsi dan kalkulasi serta perilaku- Nejad

meliputi: meraih gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi,

sehingga wajar bila dalam pemerintahannya dipusatkan pada kelanjutan pengembangan energi

nuklir yang sudah ada sejak era Shah Reza Pahlevi; sebelum menjabat sebagai presiden, Nejad

bekerja menjadi dosen, pernah bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun

1986, menjadi wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan

dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil, dan walikota Teheran.

Sikap dan perilaku sederhana Nejad bukan berarti menunjukkan sosok pribadi yang

lemah, Nejad termasuk tipikal orang yang cenderung konfrontatif daripada kompromis dalam

menyikapi aksi AS yang menyebut Iran sebagai bagian Axis of evil karena menyeponsori tindak

14

Page 15: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

terorisme di Afganistan dan Lebanon. Ahmadinejad tidak diam begitu saja atas tuduhan tersebut,

ia sempat melakukan konfirmasi bahwa Iran sebagai negara Islam yang cinta damai justru

mendukung tindakan pemberantasan terorisme. Hal ini ditegaskan pada pasal 154 UUD Republik

Islam Iran yang menyatakan:“Republik Islam Iran beraspirasi untuk kebahagiaan manusiawi

dalam lingkungan umat manusia serta mengakui kemerdekaan, kebebasan, keadilan, dan

kebenaran sebagai hak-hak yang harus dinikmati oleh semua manusia sedunia. Kemudian untuk

tuduhan lain yang dilontarkan yaitu seputar pengembangan nuklir, Ahmadinejad sempat

memberikan pernyataan terbaru paska terpilihnya kembali sebagai Presiden Iran, yaitu Iran

hanya mau membahas kerjasama untuk mengatasi maslah global dan tidak mau membahas lagi

masalah nuklir. Semua resiko termasuk ancaman tiga embargo sekaligus, sama sekali tidak

menyurutkan ambisi tersebut, apalagi keputusannya didukung oleh mayoritas warga Iran dan

Khomeini sebagai ulama dan pemimpin agung.

Bila ditinjau lebih jauh, alasan Iran mengembangkan nuklir adalah urusan dalam

negerinya, sehingga AS tidak berhak untuk mengintervensi. Apalagi non proliferation treaty

(NPT) membenarkan para penanda tangan untuk menggunakan nuklir guna pembangkit listrik.

Mengapa Iran tidak dibenarkan saat negara lain sudah melakukannya? Padahal India yang bukan

penandatangan NPT justru malah ditawari Washington akses luas pada teknologi nuklir AS.

Bagaimana mungkin seluruh dunia mengecam Iran yang belum pernah menggunakan senjata

nuklirnya-kalaupun ada- dan justru malah mendukung kecaman AS yang jelas-jelas pernah

menggunakan bom atom untuk menghancurkan Jepang dalam Perang Dunia II. Padahal

tujuannya sudah jelas dari awal, yaitu karena kebutuhan listrik Iran terus meningkat 7-8 persen

per tahun. Pada tahun 2005 kebutuhan mencapai 36.000 Mw. Hanya tujuh persen kebutuhan

listrik Iran berasal dari hidroelektrik, sisanya bergantung minyak dan gas, padahal harga minyak

terus meningkat. Bukankah sudah menjadi tugas suatu negara bila memenuhi kebutuhan

rakyatnya, apalagi peluang bisnis listrik ini bisa dijadikan suatu bisnis dalam skala luas dengan

bekerjasama dengan Rusia dan India. Selain itu nuklir memiliki resiko kecil dan tingkat

keamanannya terjamin, serta bisa didaur ulang. Cara ini diharapkan akan mengurangi

ketergantungan konsumsi minyak yang tidak bisa diperbarui.

Bebagai keberhasilan iptek Iran tersebut tak lepas dari tingginya riset yang dilakukan

ilmuwan Iran, mereka melakukan rekonstruksi persenjataan dan teknologi yang mereka impor

dari Rusia, Cina dan Korea Utara. Semua alutsista Iran hanya untuk pertahanan saja. Namun

15

Page 16: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

komentar Ahmadinejad tentang rencananya menghapuskan Israel dari peta dunia atas konflik

Palestina-Israel yang terjadi dan menganggap Holocaus sebagai mitos yang dibuat-buat atau

terlalu dilebih-lebihkan- kalaupun terjadi bukan Palestina yang menanggung akibatnya tapi

Jermanlah yang mesti bertanggung jawab karena Hitler berasal dari negara tersebut,

menimbulkan persepsi ancaman bagi negara lain.

Hal ini dapat dipahami dengan upaya pengonstruksian pemikiran suatu negara saja, bila

suatu negara menginginkan damai maka bersiap-siaplah untuk damai bukan bersiap siap untuk

perang (Civis pacem para pacem). Hal ini juga dikomentari Nejad saat sesi tanya jawab di

Universitas Columbia: ”Tidakkah anda berpikir bahwa banyak permasalahan di dunia ini datang

dari cara anda memandang isu-isu, dari cara berpikir macam ini, dari pendekatan pesimistis

semacam ini terhadap banyak orang, dan dari level tertentu egoisme. Semua itu harus

dikesampingkan sehingga kita dapat menunjukkan rasa hormat kepada setiap orang, membiarkan

sebuah lingkungan persahabatan untuk tumbuh, membiarkan semua bangsa untuk berbicara satu

sama lain, dan bergerak ke arah perdamaian?”

Sangat menarik sekali memang membahas idiosinkratik tokoh ”sekaliber” Ahmadinejad,

yang bisa berbicara sekaligus bisa membuktikannya. Ada beberapa keberhasilannya yang bisa

dijadikan contoh oleh negara lain, yaitu berani menolak intervensi negara lain, karena ini

menyangkut kedaulatan; untuk urusan dalam negeri Ahmadinejad melakukan beberapa program

baru seperti penggunaan smart card untuk mengurangi konsumsi minyak, sehingga produksi

yang dihasilkan bisa diekspor, safari kunjungan ke berbagai daerah sekaligus menyelesaikan

permasalahan yang ada di tempat itu juga, pemangkasan prosedur birokrasi dan tradisi

seremonial demi kepentingan rakyat, memegang rekor kepemimpinan yang paling aktif yang

dibuktikan dengan berbagai proyek besar bagi pengembangan ekonomi Iran. Hal itu

dilaksanakan di tengah-tengah perubahan radikal yang dilakukan di badan pemerintah dan

rintangan-rintangan yang dihadapi pemerintah, khususnya masalah politik luar negeri. Hal ini

meningkatkan antusiasme dukungan dan kepercayaan rakyat yang terus mengalir bahkan saat

pemilu 2009 lalu.

Namun bukan berarti pemerintahan Nejad tidak ada hambatan, pada saat penerapan smart

card banyak rakyat yang mengecam dan terjadi kerusuhan dimana-mana karena penerapannya

hanya 2 jam setelah diumumkan. Berbagai unjuk rasa juga mewarnai hasil pemilu 2009 lalu,

karena tuduhan kecurangan Nejad yang dilakukan pesaingnya Mousavi. Khomeini sebagai

16

Page 17: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

pimpinan agung menyatakan bahwa perhitungan pemilu tidak perlu diulang, karena kerusuhan

yang terjadi ini hanyalah provokasi oleh negara luar. Semestinya Mousavi ”legawa”atas

kekalahannya itu dan bersedia menjadi oposisi untuk mengawasi pemerintahan Ahmadinejad ke

depannya untuk masa depan Iran yang lebih baik, bukan malah mengerahkan massanya.

Kemudian gaya bicara Nejad yang terlalu percaya diri dan radikal dapat dimanfaatkan oleh

negara lain untuk menghancurkan Iran. Hal ini terbukti dari ungkapan Israel yang senang karena

Nejad terpilih kembali, dengan begitu tekanan internasional akan terus berlanjut di Iran, begitu

pula dengan badan intelijen AS yang menyatakan bahwa Nejad adalah informan berharga karena

setiap informasi yang dibutuhkan AS keluar dengan lugas dari mulutnya.

Berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, yaitu Khatami yang lebih lunak pada AS dan

Israel dan aktif dalam PBB. Bila dibandingkan dengan Nejad, Khatami ini merupakan seorang

intelektual, filosof, dan politikus Iran. Ia tampil keempat sebagai Presiden Iran pada periode

1997-2005 dan digantikan Mahmoud Ahmadinejad. Sebagian besar memilih Khatami karena

janjinya untuk meningkatkan status wanita dan tanggap akan permintaan generasi muda Iran.

Khatami dianggap sebagai presiden reformis pertama di Iran karena kampanyenya memfokuskan

pada penegakan hukum, demokrasi dan pencakupan seluruh rakyat Iran dalam proses

perencanaan politik.

Hal ini sering bertentangan dengan pemikiran kaum garis keras yang mayoritas menjadi

pejabat di Iran. Celah ini dapat tertutupi dengan agresivitas Ahmadinejad dalam menanggapi isu

dalam maupun luar negeri. Program Khatami sebenarnya tak berbeda jauh dengan Nejad namun

pelaksanaanya kurang cepat dan nyata, seperti masalah pembangunan pemukiman warga. Dari

beberapa fakta yang disajikan dan beberapa argumen pribadi penulis, sudah jelas sekali bila Iran

identik dengan Ahmadinejad termasuk aspek geopolitik dan geostrateginya di era kontemporer.

Hal ini bisa disamakan dengan profil Hitler yang identik dengan Jerman dan Kim Il Sung dengan

Korutnya.

17

Page 18: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

Bab 3. Penutup

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada pernyataan diatas bahwa jelas Iran adalah negara tertua di dunia dengan mempunyai banyak pengalaman dalam pemerintahan. Pada tahun 1979 Iran melakukan sebuah revolusi dalam bentuk pemerintahannya yang semula kerajaan berubah menjadi Republik Islam Iran yang berdasarkan pada demokrasi.

Secara geografi, Iran terletak dalam suatu posisi yang rawan konflik. Karena Iran berada dalam suatu kawasan kunci, yaitu kawasan Eurasia. Menurut teori Mckinder bahwa Eurasia adalah kunci untuk menguasai dunia. Maka dari itu Iran merupakan negara penting berdasarkan teori ini dan Iran adalah satu – satunya negara di kawasan ini yang berani menentang Amerika dan berani menyuarakan penentangan terhadap Israel serta menolak intervensi dari negara lain. Karena Iran melihat bahwa ini adalah berhubungan dengan kedaulatan negara. sebagai negara yang mempunyai harga diri tentu Iran tidak mau kedaulatannya terganggu dengan adanya intervensi dari luar.

Berdasarkan geopolitik, Iran adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. dengan kembali kepada teori Mckinder bahwa Iran adalah negara yang berada di wilayah Eurasia dan dengan menguasai Eurasia maka akan dapat menguasai dunia. Karena di wilayah ini mempunyai banyak sumber alam yang potensial di bidang energi.

Dalam geostrategi energi, posisi geografi Iran memang sangat menguntungkan karena

memiliki akses ke Laut Kaspia yang mengandung potensi kekayaan minyak dan gas. Iran secara

otomatis menjadi salah satu negara vital yang dilewati oleh pipa-pipa minyak dan gas menuju

Asia, seperti ke India, Pakistan, dan China. Di samping itu Selat Hormuz juga dilalui oleh kapal-

kapal tanker pengangkut minyak sedunia. Melihat kondisi geostrategi dan geopolitik energi yang

dimiliki Iran maka sangat wajar jika Iran menjadi incaran Amerika Serikat (AS).

Apapun yang dilakukan Iran pasti akan langsung tertuju pada Mahmoud Ahmadinejad. Ahmadinejad adalah presiden Iran yang kontroversial dan berani membuat Amerika geram karena kebijakannya yang selalu menentang Amerik serta dengan berani menyatakan penghapusan negara Israel dari peta dunia dan meragukan holocaust saat Perang Dunia II.

Ahmadinejad berhasil membuat ekonomi Iran tumbuh pesat dan Nejad juga mempunyai program – program yang mementingkan rakyat Iran. Itu terlihat dari pemangkasan prosedur birokrasi dan tradisi seremonial demi kepentingan rakyat, memegang rekor kepemimpinan yang paling aktif yang dibuktikan dengan berbagai proyek besar bagi pengembangan ekonomi Iran. Hal itu dilaksanakan di tengah-tengah perubahan radikal yang dilakukan di badan pemerintah dan rintangan-rintangan yang dihadapi pemerintah, khususnya masalah politik luar negeri.

18

Page 19: Geostrategi Dan Geopolitik Negara Iran

3.2. Referensi :

http://ri2naelah.blogspot.com/2010/10/geostrategi-dan-geopolitik-untuk.html

http://ri2naelah.blogspot.com/2010/10/perbandingan-geostrategi-dan-geopolitik.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Iran

19