anatomi tulis

10
 A. ANATOMI TELINGA Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan keseimbangan. Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar teridiri dari; pinna (daun telinga) dan meatus auditory eksterna. Telinga bagian tengah merupakan rongga timpani yang berisi tiga tulang pendengaran yaitu malleus, inkus dan stapes. Sementara telinga bagian dalam terdapat labirin oseus yang didalamnya terdapat cairan endolimf dan labirin membran yang diidalamnya terdapat cairan perilimf. Kedua cairan tersebut berperan sebagai media penghantar agar terjadi proses mendengar dan untuk keseimbangan. 1. Anatomi Telinga Luar (Auris Eksterna) Telinga luar terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga tengah oleh membrana timpani. Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata.  Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh k ulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan  jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut. Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 cm. Sepertiga lateral mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit. a. Auriku la/Pinna/Daun Telinga Menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga. Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar. b. Meatus Akustikus Eksterna/External Auditory Canal ( Liang Telinga ) Saluran penghubung aurikula dengan membrane timpani panjangnya ±2,5 cm yang terdiri tulang rawan dan tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, khususnya menghasilkan secret  secret berbentuk serum. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit. MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperature yang dapat mengganggu elastisitas membrane timpani. Fungsi dari daun telinga dan liang telinga adalah mengumpulkan bunyi yang berasal dari sumber bunyi. 2. Anatomi Telinga Bagian Tengah (Auris Media) Telinga tengah merupakan rongga udara diisi dengan tulang temporal yang terbuka ke udara luar melalui tuba estachius ke nasofaring dan melalui nasofaringke lingkungan luar. Tuba Eustachius ini biasanya tertutup, tetapi selama menelan, mengunyah, dan menguap ia akan membuka, untuk menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga tetap sama. Tuba juga berfungsi sebagai drainase untuk sekresi. Membrana timpani terletak pada akhir kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga. Membran ini berdiameter sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan nasofaring melalui tuba eustachii, dan berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal. Tiga tulang pendengaran, maleus, inkus, dan stapes, terletak di telinga tengah. Manubrium (pegangan maleus) adalah melekat pada belakang membran timpani. Kepala dari maleus melekat pada dinding telinga tengah, dan bagian pendeknya melekat pada inkus, yang pada akhirnya berartikulasi dengan kepala stapes. Plat kaki pada stapes terpasang oleh ligamentum melingkar pada dinding jendela oval. Dua otot kerangka kecil, tensor timpani dan stapedius, juga terletak di telinga tengah. Kontraksi membrane timpani akan menarik manubrium maleus medial dan mengurangi getaran dari membran timpani; kontraksi terakhir menarik kaki stapes dari stapes keluar dari jendela oval.

Upload: yohanes-tjandra

Post on 12-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 1/10

 A. ANATOMI TELINGATelinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dankeseimbangan. Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitaskehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dankemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam.Telinga bagian luar teridiri dari; pinna (daun telinga) dan meatus auditory eksterna. Telinga bagian tengahmerupakan rongga timpani yang berisi tiga tulang pendengaran yaitu malleus, inkus dan stapes.Sementara telinga bagian dalam terdapat labirin oseus yang didalamnya terdapat cairan endolimf danlabirin membran yang diidalamnya terdapat cairan perilimf. Kedua cairan tersebut berperan sebagaimedia penghantar agar terjadi proses mendengar dan untuk keseimbangan.1. Anatomi Telinga Luar (Auris Eksterna)Telinga luar terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telingatengah oleh membrana timpani. Telinga terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara danperjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternusadalah sendi temporal mandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari dimeatus auditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut. Kanalis auditorius eksternuspanjangnya sekitar 2,5 cm. Sepertiga lateral mempunyai kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana

kulit terlekat. Dua pertiga medial tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternusberakhir pada membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa,yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri telingamendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya mempunyai sifatantibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.a. Auriku la/Pinna/Daun Tel inga

Menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga. Suara yang ditangkap oleh dauntelinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yangdilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.b. Meatus Akustikus Eksterna/External Auditory Canal ( Liang Telinga )Saluran penghubung aurikula dengan membrane timpani panjangnya ±2,5 cm yang terdiri tulang rawandan tulang keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, khususnyamenghasilkan secret – secret berbentuk serum. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula

seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diritelinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya mempunyaisifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit. MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadapperubahan kelembaban dan temperature yang dapat mengganggu elastisitas membrane timpani. Fungsidari daun telinga dan liang telinga adalah mengumpulkan bunyi yang berasal dari sumber bunyi.2. Anatomi Telinga Bagian Tengah (Auris Media)Telinga tengah merupakan rongga udara diisi dengan tulang temporal yang terbuka ke udara luar melaluituba estachius ke nasofaring dan melalui nasofaringke lingkungan luar. Tuba Eustachius ini biasanyatertutup, tetapi selama menelan, mengunyah, dan menguap ia akan membuka, untuk menjaga tekananudara pada kedua sisi gendang telinga tetap sama. Tuba juga berfungsi sebagai drainase untuk sekresi.Membrana timpani terletak pada akhir kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga.Membran ini berdiameter sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dantranslulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga

tengah) dihubungkan dengan nasofaring melalui tuba eustachii, dan berhubungan dengan beberapa selberisi udara di bagian mastoid tulang temporal.Tiga tulang pendengaran, maleus, inkus, dan stapes, terletak di telinga tengah. Manubrium (peganganmaleus) adalah melekat pada belakang membran timpani. Kepala dari maleus melekat pada dindingtelinga tengah, dan bagian pendeknya melekat pada inkus, yang pada akhirnya berartikulasi dengankepala stapes. Plat kaki pada stapes terpasang oleh ligamentum melingkar pada dinding jendela oval.Dua otot kerangka kecil, tensor timpani dan stapedius, juga terletak di telinga tengah. Kontraksimembrane timpani akan menarik manubrium maleus medial dan mengurangi getaran dari membrantimpani; kontraksi terakhir menarik kaki stapes dari stapes keluar dari jendela oval.

Page 2: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 2/10

a. Membrane Timp ani Membran timpani merupakan selaput gendang telinga penghubung antara telingaluar dengan telinga tengah, berupa jaringan fibrous tempat melekat os malleus. Terdiri dari jaringanfibrosa elastic, bentuk bundar dan cekung dari luar.Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga danterlihat oblikterhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut Pars flaksida (MembranShrapnell), sedangkan bagianbawah Pars Tensa (membrane propia). Pars flaksida hanyaberlapis dua, yaitu bagian luar ialah lanjutanepitel kulit liang telinga dan bagian dalamdilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa salurannapas. Pars tensa mempunyai satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dansedikit serat elastin yang berjalan secara radier dibagian luar dan sirkuler pada bagian dalam. Bayanganpenonjolan bagian bawah maleus pada membrane timpani disebut umbo. Dimembran timpani terdapat 2macam serabut, sirkuler dan radier. Serabut inilah yang menyebabkan timbulnya reflek cahaya yangberupa kerucut.Membran timpani dibagi dalam 4 kuadran dengan menarik garis searah dengan prosesus longus maleusdan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo, sehingga didapatkan bagian atas-depan, atas-belakang, bawahdepan serta bawah belakang, untuk menyatakan letak perforasi membrane timpani.Membrane timpani berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya pada tulangpendengaran.b. Kavum Timpani

Rongga timpani adalah bilik kecil berisi udara. Rongga ini terletak sebelah dalam membrane timpani ataugendang telinga yang memisahkan rongga itu dari meatus auditorius exsterna. Rongga itu sempit sertamemiliki dinding tulang dan dinding membranosa, sementara pada bagian belakangnya bersambung

dengan antrum mastoid dalam prosesus mastoideus pada tulang temporalis, melalui sebuah celah yangdisebut aditus. Prosesus mastoideus adalah bagian tulang temporalis yang terletak di belakang telinga,sementara ruang udara yang berada pada bagian atasnya adalah antrum mastoideus yang berhubungandengan rongga telinga tengah. Infeksi dapat menjalar dari rongga telinga tengah hingga antrum mastoiddan dengan demikian menimbulkan mastoiditis.c. Antrum Timpani

Merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak di bagian bawah samping dari kavum timpani.Dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani. Rongga iniberhubungan dengan beberapa rongga kecil yang disebut sellula mastoid yang terdapat dibelakangbawah antrum di dalam tulang temporalis.d. Tuba Eustakhius

Tuba Eusthakius bergerak ke depan dari rongga telinga tengah menuju naso-faring, lantas terbuka.Dengan demikian tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga dapat diatur seimbang melalui meatus

auditorius externa, serta melalui tuba Eusthakius ( faring timpanik ). Celah tuba Eusthakius akan tertutup jika dalam keadaan biasa, dan akan terbuka setiap kali kita menelan. Dengan demikian tekanan udaradalam ruang timpani dipertahankan tetap seimbang dengan tekanan udara dalam atmosfer, sehinggacedera atau ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara dapat dihindarkan. Adanya hubungandengan nasofaring ini, memungkinkan infeksi pada hidung atau tenggorokan dapat menjalar masuk kedalam rongga telinga tengah.e. Tulang  – Tulang Pendengaran Tulang – tulang pendengaran merupakan tiga tulang kecil (osikuli)yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari membrane timpanimenuju rongga telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah malleus, incus dan stapes. Osikulidipertahankan pada tempatnya oleh persendian, otot dan ligament yang membantu hantaran suara. Adadua jendela kecil ( jendela oval dan bulat ) di dinding medial jendela tengah, yang memisahkan telingatengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki stapes menjejak pada jendela oval, dimana suaradihantarkan ke telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke luar getaran suara

Malleus, merupakan tulang pada bagian lateral, terbesar, berbentuk seperti martil dengan gagang yangterkait pada membrane timpani, sementara kepalanya menjulur ke dalam ruang timpani.Incus, atau landasan adalah tulang yang terletak di tengah. Sendi luarnya bersendi dengan malleus,

berbentuk seperti gigi dengan dua akar, sementara sisi dalamnya bersensi dengan sebuah tulang kecil,yaitu stapes.

Stapes, atau tulang sanggurdi, adalh tulang yang dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang lebihkecil, sementara dasarnya yang bulat panjang terkait pada membrane yang menutup fenestra vestibuleatau tingkap jorong.Rangkaian tulang – tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menujurongga telinga dalam.

Page 3: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 3/10

3. Anatomi Telinga Dalam (Auris Interna)Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dankeseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus kokleavestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularisbersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral terletakmembentuk sudut 90 derajat satu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengankeseimbangan. Organ akhir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakanseseorang.Labyrinth terdiri dari dua bagian, yang satu terletak dalam yang lainnya. Labirin tulang adalahserangkaian saluran kaku sedangkan didalamnya terdapat labirin membran. Di dalam saluran ini,dikelilingi oleh cairan yang disebut perilymph, adalah labirin membran. Struktur membran lebih kurangserupa dengan bentuk saluran tulang. Bagian ini diisi dengan cairan yang disebut endolymph, dan tidakada hubungan antara ruang yang berisi endolymph dengan ruangan yang dipenuhi dengan perilymph.Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua setengah lingkaranspiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakan organ Corti. Di dalam lulang labirin,labirin membranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan langsungdengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis. Labirin membranosa tersusunatas utrikulus, sakulus, dan kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organan korti. Labirinmembranosa berisi cairan yang dinamakan endolimfe. Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antaraperilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam. Banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini

terganggu. Percepatan angular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis danmerangsang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalansepanjang cabang vestibular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linearmerangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitas elektris yang akan dihantarkan keotak oleh nervus kranialis VIII. Di dalam kanalis auditorius internus, nervus koklearis (akustik), yangmuncul dari koklea, bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis,utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervusini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalis auditoriusinternus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak.a. Koklea

Bagian koklea dari labirin adalah tabung melingkar yang pada manusia berdiameter 35 mm. Sepanjangpanjangnya, membran basilaris dan membran Reissner's membaginya menjadi tiga kamar (scalae).Skala vestibule dan skala timpani berisi perilymph dan berkomunikasi satu sama lain pada puncak koklea

melalui lubang kecil yang disebut helicotrema. Skala vestibule berakhir pada jendela oval, yang ditutupoleh kaki stapes dari stapes. Skala timpani berakhir pada jendela bulat, sebuah foramen di dindingmedial dari telinga tengah yang ditutup oleh membran timpani fleksibel sekunder. Skala media, skalakoklea ruang tengah, kontinu dengan labirin membran dan tidak berkomunikasi dengan dua scalaelainnya. Skala ini berisi endolymph.b. Organ Kort i

Organ korti yang terletak di membran basilaris, merupakan struktur yang berisi sel-sel rambut yangmerupakan reseptor pendengaran. Organ ini memanjang dari puncak ke dasar koklea dan memilikibentuk spiral. Ujung dari sel-sel rambut menembus lamina, membran retikuler yang didukung Rod ofCorti. Sel-sel rambut yang diatur dalam empat baris: tiga baris sel rambut luar lateral ke terowongandibentuk oleh Rod of Corti, dan satu baris sel rambut dalam medial terowongan. Ada 20.000 sel rambutluar dan sel-sel rambut 3500 masing-masing bagian dalam koklea manusia. Meliputi sel rambut adalahmembran tectorial tipis, kental, tapi elastis di mana ujung rambut luar tertanam.

Pada koklea terdapat sambungan yang erat di antara sel-sel rambut dan sel-sel phalangeal berdekatan.Sambungan ini mencegah endolymph dari mencapai dasar sel. Namun, membran basilaris relatifpermeabel untuk perilymph dalam skala timpani, dan akibatnya, terowongan dari organ Corti dan dasarsel-sel rambut bermandikan perilymph. Karena sambungan ketat yang serupa, hal ini juga sama dengansel-sel rambut di bagian lain dari telinga bagian dalam, yaitu endolymph dibagian tengah, sedangkanbasis mereka bermandikan perilymph.c. Vest ibu lum

Vestibulum merupakan bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membuka fenestra ovaledan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerima muara kanalis semisirkularis.Vestibulum telinga dalam dibentuk oleh sakulus, utrikulus, dan kanalis semisirkularis. Utrikulus dan

Page 4: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 4/10

sakulus mengandung macula yang yang diliputi oleh sel  – sel rambut. Yang menutupi sel – sel rambut iniadalah suatu lapisan gelatinosa yang ditembus oleh silia, dan pada lapisan ini terdapat pula otolit yangmengandung lapisa kalsium dan dengan berat jenis yang lebih besar daripada endolimfe. Karenapengaruh gravitasi maka gaya dari otolit akan membengkokan silia sel  – sel rambut dan menimbulkanrangsangan pada reseptor.d. Jalur Saraf

Dari inti koklea, impuls pendengaran keluar melalui berbagai jalur ke colliculi inferior, pusat reflekspendengaran, dan melalui corpus geniculate medial di thalamus ke korteks pendengaran. Informasi darikedua telinga menyatu, dan pada semua tingkat yang lebih tinggi sebagian besar neuron menanggapiinput dari kedua belah pihak. Korteks pendengaran primer, daerah Brodmann's 41, adalah di bagiansuperior lobus temporal. Pada manusia, itu terletak di celah sylvian dan tidak terlihat pada permukaanotak. Dalam korteks pendengaran primer, neuron yang paling menanggapi masukan dari kedua telinga,tetapi ada juga strip dari sel-sel yang dirangsang oleh masukan dari telinga kontralateral dan dihambatoleh masukan dari telinga ipsilateral. Ada beberapa tambahan daerah menerima pendengaran, sepertiada daerah menerima beberapa sensasi kutan. Daerah asosiasi pendengaran berdekatan dengan areapenerima primer pendengaran yang luas. Bundel olivocochlear adalah bundel serat eferen terkemuka disetiap saraf pendengaran yang timbul dari kedua ipsilateral dan kompleks olivary kontralateral ungguldan berakhir terutama di sekitar basis dari luar sel-sel rambut organ Corti.e. Kanal is Semisirku laris

Di setiap sisi kepala, kanal-kanal semisirkularis tegak lurus satu sama lain, sehingga mereka berorientasi

pada tiga ruang. Di dalam tulang kanal, kanal-kanal membran tersuspensi dalam perilymph. Strukturreseptor, yang ampullaris crista, terletak di ujung diperluas (ampula) dari masing-masing kanal selaput.crista Masing-masing terdiri dari sel-sel rambut dan sel sustentacular diatasi oleh sebuah partisi agar-agar (cupula) yang menutup dari ampula. Proses dari sel-sel rambut yang tertanam di cupula, dan dasarsel-sel rambut dalam kontak dekat dengan serat-serat aferen dari divisi vestibular dari syarafvestibulocochlear.f . Utr ikulus d an Sakulus

Dalam setiap labirin membran, di lantai utricle, ada organ otolithic (makula). Makula lain terletak padadinding saccule dalam posisi semivertical. Macula mengandung sel-sel sustentacular dan sel rambut,diatasi oleh membran otolithic di mana tertanam kristal karbonat kalsium, otoliths. Otoliths, yang jugadisebut otoconia atau telinga debu, mempunyai panjang berkisar 3 - 19 μ. Prosesus dari sel-sel rambutyang tertanam di dalam membran. Serat saraf dari sel-sel rambut bergabung yang berasal dari krista didivisi vestibular dari syaraf vestibulocochlear.

g. Sel RambutSel-sel rambut yang di telinga bagian dalam memiliki struktur umum. Setiap tertanam dalam epitel terdiridari pendukung atau sel sustentacular, dengan bagian akhirnya berhubungan dengan neuron aferen.Memproyeksikan dari ujung apikal adalah proses 30-150 berbentuk batang, atau rambut. Kecuali dalamkoklea, salah satu, kinocilium, adalah silia benar tetapi nonmotile dengan sembilan pasang mikrotubuluskeliling lingkaran dan sepasang pusat mikrotubulus (lihat Bab 1). Ini adalah salah satu proses terbesardan memiliki dipukuli akhir. kinocilium ini hilang dalam sel-sel rambut dalam koklea pada mamaliadewasa. Namun, proses lainnya, yang disebut stereocilia, yang hadir di semua sel-sel rambut. Merekamemiliki inti yang terdiri dari filamen aktin paralel. aktin ini dilapisi dengan berbagai isoform myosin.Dalam rumpun proses pada setiap sel, ada struktur yang teratur. Sepanjang sumbu terhadap kinociliumitu, peningkatan stereocilia semakin tinggi; sepanjang sumbu tegak lurus, semua stereocilia adalahketinggian yang sama.h. Elektr ik

Potensi selaput sel-sel rambut adalah sekitar -60 mV. Ketika stereocilia didorong ke arah kinocilium,potensi membran menurun menjadi sekitar -50 mV. Ketika bundel proses didorong dalam arah yangberlawanan, sel hyperpolarized. Menggusur proses dalam arah tegak lurus terhadap sumbu ini tidakmemberikan perubahan potensial membran, dan menggusur proses dalam arah yang pertengahanantara kedua arah menghasilkan depolarisasi atau hyperpolarization yang proporsionaldengan sejauh mana arah yang menuju atau jauh dari kinocilium. Dengan demikian, rambut prosesmenyediakan mekanisme untuk menghasilkan perubahan potensial membran yang proporsional denganarah dan jarak bergerak rambut.

Page 5: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 5/10

i . Pembentu kan Potensial Ak si pada Serabut Saraf Aferen

Seperti disebutkan di atas, proses proyeksi sel-sel rambut ke endolymph sedangkan basis bermandikanperilymph. Pengaturan ini diperlukan untuk produksi normal potensi generator. perilymph ini terbentukterutama dari plasma. Di sisi lain, endolymph terbentuk di media skala oleh vascularis stria dan memilikikonsentrasi tinggi K + dan konsentrasi rendah Na +. Sel di vascularis stria memiliki konsentrasi tinggi Na+-K + ATPase. Selain itu, tampak bahwa ada K electrogenic unik + pompa di vascularis stria, yangmenjelaskan kenyataan bahwa media skala yang elektrik positif sebesar 85 mV relatif terhadap vestibuleskala dan skala timpani.Sangat halus proses yang disebut link ujung mengikat ujung stereocilium setiap sisi tetangga yang lebihtinggi, dan di persimpangan di sana tampaknya saluran kation mekanis sensitif dalam proses yang lebihtinggi. Ketika stereocilia pendek didorong ke arah yang lebih tinggi, waktu buka dari kenaikan saluran. K +

kation yang paling berlimpah di endolymph-dan Ca2+ masuk melalui saluran tersebut dan menghasilkandepolarisasi. Masih ada ketidakpastian yang cukup tentang peristiwa berikutnya. Namun, satu hipotesisadalah bahwa motor molekul di tetangga yang lebih tinggi langkah berikutnya saluran menuju dasar,melepaskan ketegangan di link ujung. Ini menyebabkan saluran untuk menutup dan memungkinkanpemulihan keadaan istirahat. Motor ternyata adalah berbasis myosinDepolarisasi sel rambut menyebabkan mereka untuk merilis neurotransmitter, mungkin glutamin, yangmemulai depolarisasi dari tetangga neuron aferen.K+ yang masuk ke sel-sel rambut melalui saluran kation mekanis sensitif didaur ulang. Memasuki selsustentacular dan kemudian melewati ke sel sustentacular lain dengan cara sambungan ketat. Pada

koklea, akhirnya mencapai vascularis stria dan dikeluarkan kembali ke endolymph, melengkapi siklus.B. FISIOLOGI TELINGA : PENDENGARANSecara umum, kenyaringan suara berhubungan dengan amplitudo gelombang suara dan nada suaradengan berhubungan frekuensi (jumlah gelombang per unit waktu). Semakin besar amplitudo, makinkeras suara, dan semakin besar frekuensi, semakin tinggi nada suaranya. Namun, pitch juga ditentukanoleh faktor-faktor kurang dipahami lain selain frekuensi, dan frekuensi mempengaruhi kenyaringan,karena ambang pendengaran lebih rendah di beberapa frekuensi dari yang lain. Amplitudo dari gelombang suara dapat dinyatakan dalam perubahan tekanan maksimum pada gendangtelinga, tetapi skala relatif lebih nyaman. Skala desibel adalah skala tertentu. Intensitas suara dalamsatuan bels adalah logaritma rasio intensitas suara itu dan suara standar. Sebuah desibel (dB) adalah 0,1bel. Oleh karena itu, intensitas suara adalah sebanding dengan kuadrat tekanan suara.Tingkat referensi standar suara yang diadopsi oleh Acoustical Society of America sesuai dengan 0desibel pada tingkat tekanan 0,000204 × dyne/cm2, nilai yang hanya di ambang pendengaran bagi

manusia rata-rata. Penting untuk diingat bahwa skala desibel adalah skala log. Oleh karena itu, nilai 0desibel tidak berarti tidak adanya suara tapi tingkat intensitas suara yang sama dengan yang standar.Lebih jauh lagi, 0 – 140 decibel dari ambang tekanan sampai tekanan yang berpotensi merusak organCorti sebenarnya merupakan 107 (10 juta) kali lipat tekanan suara. Frekuensi suara yang dapat didengaruntuk manusia berkisar antara 20 sampai maksimal 20.000 siklus per detik (cps, Hz). Ambang telingamanusia bervariasi dengan nada suara, sensitivitas terbesar berada antara 1000 - 4000-Hz. Frekuensidari suara pria rata-rata dalam percakapan adalah sekitar 120 Hz dan bahwa dari suara wanita rata-ratasekitar 250 Hz. Jumlah frekuensi yang dapat dibedakan dengan individu rata-rata sekitar 2000, namunmusisi yang terlatih dapat memperbaiki angka ini cukup. Pembedaan dari frekuensi suara yang terbaikberkisar antara 1000 - 3000-Hz dan lebih buruk pada frekuensi yang lebih tinggi atau lebih rendah.MaskingSudah menjadi pengetahuan umum bahwa kehadiran satu suara menurunkan kemampuan individu untukmendengar suara lain. Fenomena ini dikenal sebagaimasking. Hal ini diyakini karena perangsangan

reseptor pendengaran baik secara relatifataupun secara absolut terhadap rangsangan lain. Tingkatdimana nada memberikan efek masking terhadap nada lain tergantung dari frekuensinya.Transmisi SuaraTelinga mengubah gelombang suara pada lingkungan luar menjadi potensial aksi pada saraf-sarafpendengaran. Getaran diubah oleh gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran menjadi energi gerakyang menggerakkan kaki dari stapes. Pergerakan ini akan memberikan gelombang pada cairan di telingadalam. Getaran pada organ korti akan menghasilkan potensial aksi di saraf-saraf pendengaranFungsi dari Membran Timpani dan Tulang-tulang PendengaranDalam menanggapi perubahan tekanan yang dihasilkan oleh gelombang suara pada permukaaneksternal, membran timpani bergerak masuk dan keluar. Membran itu berfungsi sebagai resonator yang

Page 6: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 6/10

mereproduksi getaran dari sumber suara. Membran akan berhenti bergetar segera ketika berhentigelombang suara. Gerakan dari membran timpani yang diteruskan kepada manubrium maleus. Maleusbergerak pada sumbu yang melalui prosesus brevis dab longusnya, sehingga mentransmisikan getaranmanubrium ke inkus. Inkus bergerak sedemikian rupa sehingga getaran ditransmisikan ke kepala stapes.Pergerakan dari kepala stapes mengakibatkan ayunan ke sana kemari seperti pintu berengsel di pinggirposterior dari jendela oval. Ossicles pendengaran berfungsi sebagai sistem tuas yang mengubah getaranresonansi membran timpani menjadi gerakan stapes terhadap skala vestibuli yang berisi perilymph dikoklea. Sistem ini meningkatkan tekanan suara yang tiba di jendela oval, karena tindakan tuas darimaleus dan inkus mengalikan gaya 1,3 kali dan luas membran timpani jauh lebih besar daripada luaskaki stapes dari stapes. Terdapat kehilangan energi suara sebagai akibat dari resistensi tulangpendengaran, tetapi dalam penelitian didapatkan bahwa pada frekuensi di bawah 3000 Hz, 60% dariinsiden energi suara pada membran timpani diteruskan ke cairan di dalam kokleaRefleks TimpaniSaat otot-otot telinga tengah berkontraksi (m.tensor tympani dan m.stapedius), mereka akan menarikmanubrium mallei kedalam dan kaki-kaki dari stapes keluar. Hal ini akan menurukan transmisi suara.Suara keras akan menginisiasi refleks kontraksi dari otot-otot ini yang dinamakan refleks tympani.Fungsinya adalah protektif, yang akan memproteksi dari suara keras agar tidak menghasilkan stimulasiyang berlebihan dari reseptor auditori. Tapi, refleks ini memiliki waktu reaksi untuk menghasilkan refleksselama 40-160 ms, sehingga tidak akan memberikan perlindungan pada stimulasi yang cepat sepertitembakan senjata.

Konduksi Tulang dan Konduksi UdaraKonduksi gelombang suara ke cairan di telinga bagian dalam melalui membran timpani dan tulangpendengaran, sebagai jalur utama untuk pendengaran normal, disebut konduksi tulang pendengaran.Gelombang suara juga memulai getaran dari membran timpani sekunder yang menutup jendela bulat.Proses ini, penting dalam pendengaran normal, disebut sebagai konduksi udara. Jenis ketiga konduksi,konduksi tulang, adalah transmisi getaran tulang tengkorak dengan cairan dari telinga bagian dalam.konduksi tulang yang cukup besar terjadi ketika garpu tala atau benda bergetar lainnya diterapkanlangsung ke tengkorak. Rute ini juga memainkan peranan dalam transmisi suara yang sangat kerasPerjalanan GelombangPergerakan dari kaki stapes menghasilkan serangkaian perjalanan gelombang di perilymph pada skalavestibuli. Sebagai gelombang bergerak naik koklea, yang tinggi meningkat menjadi maksimum dankemudian turun dari cepat. Jarak dari stapes ke titik ketinggian maksimum bervariasi dengan frekuensigetaran memulai gelombang. suara bernada tinggi menghasilkan gelombang yang mencapai ketinggian

maksimum dekat pangkal koklea; suara bernada rendah menghasilkan gelombang yang puncak dekatpuncak. Dinding tulang dari skala vestibule yang kaku, tapi membran Reissner adalah fleksibel. Membranbasilaris tidak di bawah ketegangan, dan juga siap tertekan ke dalam skala timpani oleh puncakgelombang dalam skala vestibule. Perpindahan dari cairan dalam skala timpani yang hilang ke udarapada jendela bundar. Oleh karena itu, suara menghasilkan distorsi pada membran basilaris, dan situs dimana distorsi ini maksimum ditentukan oleh frekuensi gelombang suara. Bagian atas sel-sel rambut padaorgan Corti diadakan kaku oleh lamina retikuler, dan rambut dari sel-sel rambut luar tertanam dalammembran tectorial. Ketika bergerak stapes, kedua membran bergerak ke arah yang sama, tetapi merekabergantung pada sumbu yang berbeda, sehingga ada gerakan geser yang lengkungan bulu. Rambut darisel-sel rambut batin tidak melekat pada membran tectorial, tetapi mereka tampaknya dibengkokkan olehfluida bergerak antara membran tectorial dan sel-sel rambut yang mendasarinya.Fungsi dari Sel RambutSel-sel rambut dalam, sel-sel sensoris primer yang menghasilkan potensial aksi pada saraf pendengaran,

dirangsang oleh pergerakan cairan pada telinga dalam.Sel-sel rambut luar, di sisi lain, memiliki fungsi yang berbeda. Ini menanggapi suara, seperti sel-selrambut dalam, tapi depolarisasi membuat mereka mempersingkat dan hiperpolarisasi membuat merekamemperpanjang. Mereka melakukan ini lebih dari bagian yang sangat fleksibel dari membran basal, dantindakan ini entah bagaimana meningkatkan amplitudo dan kejelasan suara. Perubahan pada sel rambutluar terjadi secara paralel dengan perubahan prestin, protein membran, dan protein ini mungkin menjadiprotein motor sel-sel rambut luar.Sel-sel rambut luar menerima persarafan kolinergik melalui komponen eferen dari saraf pendengaran,dan asetilkolin hyperpolarizes sel. Namun, fungsi fisiologis dari persarafan ini tidak diketahui.Potensial Aksi pada Saraf-saraf Pendengaran

Page 7: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 7/10

Frekuensi potensial aksi dalam satu serat saraf pendengaran adalah proporsional dengan kenyaringandari rangsangan suara. Pada intensitas suara yang rendah, melepaskan setiap akson suara hanya satufrekuensi, dan frekuensi ini bervariasi dari akson ke akson tergantung pada bagian dari koklea dari seratyang berasal. Pada intensitas suara yang lebih tinggi, debit akson individu untuk spektrum yang lebihluas dari frekuensi suara khususnya untuk frekuensi rendah dari yang di mana simulasi ambang terjadi.Penentu utama dari pitch yang dirasakan ketika sebuah gelombang suara pemogokan telinga adalahtempat di organ Corti yang maksimal dirangsang. Gelombang perjalanan yang didirikan oleh nadamenghasilkan depresi puncak membran basilaris, dan stimulasi reseptor akibatnya maksimal, pada satutitik. Seperti disebutkan di atas, jarak antara titik dan stapes berbanding terbalik dengan nada suara,nada rendah menghasilkan stimulasi maksimal pada puncak koklea dan nada tinggi memproduksistimulasi maksimal di pangkalan. Jalur dari berbagai bagian koklea ke otak yang berbeda. Sebuah faktortambahan yang terlibat dalam persepsi pitch pada frekuensi suara kurang dari 2000 Hz mungkin polapotensi aksi pada saraf pendengaran. Ketika frekuensi cukup rendah, serat-serat saraf mulai merespondengan dorongan untuk setiap siklus gelombang suara. Pentingnya efek volley, bagaimanapun, adalahterbatas; frekuensi potensial aksi dalam serabut saraf diberikan pendengaran menentukan terutamakenyaringan, bukan lapangan, dari suara.Walaupun pitch suara tergantung terutama pada frekuensi gelombang suara, kenyaringan jugamemainkan bagian; nada rendah (di bawah 500 Hz) tampaknya nada rendah dan tinggi (di atas 4000 Hz)tampak lebih tinggi dengan meningkatnya kekerasan mereka. Jangka waktu juga mempengaruhi pitchsampai tingkat kecil. Pitch dari nada tidak dapat dirasakan kecuali itu berlangsung selama lebih dari 0,01

s, dan dengan jangka waktu antara 0,01 dan 0,1 s, naik pitch dengan meningkatnya durasi. Akhirnya,nada suara kompleks yang mencakup harmonisa dari frekuensi yang diberikan masih dirasakan bahkanketika frekuensi primer (hilang pokok) tidak ada.Respon Saraf-saraf Pendengaran di Medula OblongataRespon dari neuron kedua dalam inti koklea terhadap suara rangsangan adalah seperti pada serat sarafpendengaran. Frekuensi dengan intensitas rendah membangkitkan tanggapan yang bervariasi dari unitke unit, dengan peningkatan intensitas suara, dan frekuensi yang respon terjadi menjadi lebih luas.Perbedaan utama antara respon dari neuron pertama dan kedua adalah adanya "cut off" lebih tajam disisi frekuensi rendah di neuron meduler. Kekhususan ini lebih besar dari neuron orde kedua mungkinkarena semacam proses penghambatan di batang otak, tapi bagaimana hal itu dicapai tidak diketahui.Korteks Pendengaran PrimerJalur impuls naik dari nukleus koklea bagian dorsal dan ventral melalui kompleks yang unilateral maupunkontralateral. Pada hewan, ada pola yang terorganisasi pada lokalisasi tonal dalam korteks pendengaran

primer (area 41). Pada manusia, nada rendah yang di arahkan pada daerah anterolateral dan nada tinggipada posteromedial di korteks pendengaran.Area Lain yang Berhubungan dengan PendengaranMeningkatnya ketersediaan PET scanning dan MRI menyebabkan peningkatan pesat dalampengetahuan tentang daerah asosiasi auditori pada manusia. Jalur pendengaran di korteks menyerupai jalur visual bahwa semakin kompleks pengolahan informasi pendengaran bersama mereka. Hal yangmenarik adalah bahwa meskipun daerah pendengaran terlihat sangat sama pada kedua sisi otak, tetapiada spesialisasi pada masing-masing hemisfer. Sebagai contoh, daerah Brodmann's 22 berkaitandengan pemrosesan sinyal pendengaran yang berkaitan dengan pembicaraan. Selama pemrosesanbahasa, jauh lebih aktif di sisi kiri daripada sisi kanan. Area 22 di sisi kanan lebih peduli dengan melodi,nada, dan intensitas suara. Ada juga plastisitas besar dalam jalur pendengaran, dan, seperti jalur visualdan somastatik, mereka dimodifikasi oleh pengalaman. Contoh plastisitas pendengaran pada manusiaadalah bahwa pada individu-individu yang menjadi tuli sebelum kemampuan bahasa sepenuhnya

dikembangkan, melihat bahasa isyarat mengaktifkan daerah asosiasi pendengaran. Sebaliknya, orangyang menjadi buta dalam awal hidup akan menunjukkan lokalisasi suara yang lebih baik dibandingkanorang dengan penglihatan normal.Musisi memberikan contoh-contoh tambahan plastisitas pada kortikal. Pada individu, ada peningkatanukuran daerah pendengaran diaktifkan oleh nada musik. Selain itu, pemain biola telah merubahsomatosensori representasi dari wilayah yang jari-jari mereka gunakan dalam memainkan

Page 8: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 8/10

instrumen mereka. Musisi juga memiliki cerebellums lebih besar dari nonmusicians, mungkin karenabelajar dalam gerakan jari yang tepat.Mekanisme Pusat PendengaranDi perlihatkan bahwa serabut saraf dari ganglion spiralis organ Corti masuk kenuklei koklearis yangterletak pada bagian atas medula oblongata. Pada tempat ini, semua serabut bersinaps. Kemudiansebagian isyarat dihantar ke atas ke batang otak sisi yang sama, tetapi sebagian besar menuju sisi yangberlawanan dan dihantarkan ke atas melalui rangkaian neuron di dalam nukleus olivaris superior,kolikulus inferior dannucleus genikulatum mediale, akhirnya berakhir di dalam korteks pendengaran yangterletak di dalam girus superior lobus temporalis.Beberapa tempat penting harus dicatat dalam hubungannya dengan lintasan pendengaran. Pertama,implus dari masing – masing telinga dihantarkan melalui lintasan pendengaran kedua sisi batang otakhanya dengan sedikit lebih banyak penghantaran pada lintasan kontralateral.Kedua, banyak serabut kolateral dari traktus auditorius berjalan langsung ke dalam sistem retikularisbatang otak. Sehingga bunyi dapat mengaktifkan keseluruhan otak.Ketiga, orientasi ruang derajat tinggi dipertahankan dalam serabut traktus yang berasal dari koklea yangsemuanya menuju korteks. Ternyata, terdapat tiga representasi ruang frekuensi suara pada kolikulusinferior, satu representasi sangat tepat bagi frekuensi suara diskret pada korteks pendengaran danbeberapa representasi yang kurang tepat pada daerah asosiasi pendengaran.Diskriminasi Arah Asal SuaraSeseorang menentukan arah asal suara paling sedikit dengan 2 mekanisme: (1) dengan selisih waktu

antara masuknya suara ke dalam satu telinga dan ke telinga sisi lainnya dan (2) dengan membedakanantara intensitas suara dalam kedua telinga. Mekanisme pertama berfungsi paling baik bagi frekuensi dibawah 3000 siklus per detik, dan mekanisme intensitas bekerja paling baik pada frekuensi yang lebihtinggi karena kepala bekerja sebagai sawar suara dengan frekuensi tersebut. Mekanisme selisih waktumembedakan arah yang jauh yang lebih tepat daripada mekanisme intensitas, karena mekanisme selisihwaktu tidak tergantung pada faktor – faktor luar tetapi hanya tergantung pada interval waktu yangsebenarnya antara dua isyarat pendengaran. Bila seseorang melihat langsung pada suara, suaramencapai kedua telinga tepat pada saat yang sama, sedangkan bila telinga kanan lebih dekat ke suaradaripada telinga kiri, isyarat suara dari telinga kanan dirasakan lebih dahulu daripada isyarat suara daritelinga kiri.Mekanisme Saraf untuk Deteksi Arah suaraDestruksi korteks pendengaran pada kedua sisi otak baik pada manusia atau pada mamalia yang lebihrendah menyebabkan kehilangan sebagian besar kemampuannya mendeteksi arah asal suara. Namun,

mekanisme untuk deteksi ini berlangsung mulai pada nuklei ovaris superior, walaupun memerlukansemua lintasan saraf dari nuklei ini ke korteks untukinterpretasi isyarat. Mekanisme ini diduga sebagaiberikut :Bila suara masuk satu telinga segera sebelum ia masuk telinga lainnya, isyarat dari telinga pertamamenghambat neuron – neuron pada nukleus olivaris superior ipsilateral, dan penghambatan iniberlangsung selama kurang dari satu milidetik. Oleh karena itu, beberapa saat setelah suara mencapaitelinga pertama, lintasan untuk isyarat eksitasi dari telinga sisi yang lain berada dalam keadaanterhambat. Selanjutnya, neuron – neuron tertentu dari nuklei olivaris superior medialis mempunyai waktupenghambatan yang lebih lama daripada neuron lainnya. Oleh karena itu, bila isyarat suara dari telingayang lain masuk ke nukleus olivaris superior yang dihambat, isyarat tidak dapat mendaki lintasanpendengaran melalui beberapa neuron tetapi tidak melalui neuron lainnya. Dan neuron tertentu tempatisyarat lewat ditentukan oleh selisih waktu suara antar kedua teling. Jadi, timbul corak ruangperangsangan saraf, dengan suara yang selisihnya pendek merangsang satu set neuron secara

maksimum dan suara dengan selisih lama merangsang kelompok neuron lainnya secara maksimum.Orientasi ruang isyarat ini kemudian dihantarkan semua ke korteks pendengaran tempat arah suaraditentukan oleh tempat dalam korteks yang dirangsang maksimum.Mekanisme deteksi arah suara ini sekali lagi menunjukkan bagaimana informasi dalam isyarat sensorisdipisahkan sebagai isyarat yang melalui berbagai tingkat aktivitas neuron. Dalam hal ini, “ kualitas” arahsuara dipisahkan dari “ kualitas” nada suara pada tingkat nuklei olivaris superior.Lokalisasi SuaraPenentuan arah dari mana suara berasal di bidang horizontal tergantung dari pendeteksian perbedaanwaktu antara datangnya stimulus dalam dua telinga dan perbedaan konsekuensi dalam tahap gelombangsuara pada kedua sisi, dan juga tergantung pada kenyataan bahwa suara itu lebih keras di sisi paling

Page 9: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 9/10

dekat dengan sumbernya. Perbedaan terdeteksinya waktu tiba suara, yang dapat lebih kecil dari 20 μs,dikatakan menjadi faktor yang paling penting pada frekuensi di bawah 3000 Hz dan perbedaankenyaringan yang paling penting pada frekuensi di atas 3000 Hz. Neuron di korteks pendengaran yangmenerima masukan dari kedua telinga merespon maksimal atau minimal ketika waktu kedatanganstimulus pada satu telinga tertunda oleh periode tertentu relatif terhadap waktu kedatangan di telingayang lain. Periode ini tetap bervariasi dari neuron ke neuron.Suara yang datang dari langsung di depan individu berbeda dalam kualitas dari mereka yang datang daribelakang karena masing-masing pinna dihadapkan sedikit ke depan. Selain itu, pantulan dari gelombangsuara akibat tidak ratanya permukaan pinna sebagai suara bergerak ke atas atau bawah, dan perubahandalam gelombang suara merupakan faktor utama dalam mencari suara di bidang vertikal. Lokalisasisuara yang terganggu secara mencolok diakibatkan oleh lesi pada korteks pendengaran.AudiometriKetajaman pendengaran biasanya diukur dengan sebuah audiometer. Perangkat ini menyajikan subjekdengan nada murni dari berbagai frekuensi melalui earphone. Pada masing-masing frekuensi, intensitasambang ditentukan dan diplot pada sebuah grafik sebagai persentase dari pendengaran normal. Inimemberikan pengukuran yang objektif derajat ketulian dan gambar dari berbagai tone yang palingterpengaruh.TuliTuli biasanya dibagi dalam dua jenis ; pertama, yang disebabkan oleh gangguan koklea atau sarafpendengaran, yang biasanya dimasukkan dalam “ tuli saraf “ dan, kedua ,yang disebabkan oleh

gangguan mekanisme telinga tengah untuk menghantarkan suara ke koklea, yang biasanya dinamakan “tuli hantaran “. Sebenarnya, bila koklea atau saraf pendengaran dirusak total, orang tuli total. Akan tetapi,bila koklea dan saraf masih utuh tetapi sistem osikular rusak atau mengalami ankilosis (“ kaku” karenafibrosis atau kalsifikasi ), gelombang suara tetap dapat dihantarkan ke koklea dengan cara konduksitulang ( seperti penghantaran bunyi dari ujung garpu tala yang bergetar, yang ditempelkan langsungpada tengkorak . Orang dengan beberapa jenis tuli konduksi dapat dibuat mendengar lagi yang hampernormal dengan operasi untuk membuang stapes dan menggantikannya dengan protesa logam atauTeflon kecil dapat menghantarkan suara dari inkus ke foramen ovale.Tuli klinis mungkin disebabkan gangguan transmisi suara di telinga eksternal atau tengah (tuli konduksi)atau kerusakan pada sel-sel rambut atau jalur saraf (tuli saraf). Kedua dapat dibedakan oleh sejumlah tessederhana dengan garpu tala. Tes ini dinamakan sesuai dengan nama untuk individu yangmengembangkannya. Pada tes Weber dan tes Schwabach menunjukkan pentingnya efek masking darikebisingan lingkungan pada ambang pendengaran.

Di antara penyebab tuli konduksi adalah penyumbatan pada saluran pendengaran eksternal akibatserumen atau benda asing, kerusakan tulang pendengaran, penebalan gendang telinga dan juga infeksitelinga tengah berulang, serta kekakuan abnormal dari stapes yang berhubungan dengan jendela oval. Antibiotik golongan aminoglikosida, seperti streptomisin dan gentamisin menghambat saluranmechanosensitive di stereocilia sel rambut dan dapat menyebabkan sel berdegenerasi, menghasilkan tulisaraf dan abnormalitas fungsi vestibular. Kerusakan pada sel rambut luar akibat kontak yang terlalu lamadengan kebisingan juga berhubungan dengan gangguan pendengaran. Penyebab lainnya termasuktumor dari saraf vestibulocochlear dan sudut cerebellopontine (CPA), dan kerusakan pembuluh darahdalam medula. Presbycusis, gangguan pendengaran yang berkaitan dengan penuaan, mempengaruhilebih dari sepertiga dari orang-orang yang berusia lebih dari 75 dan mungkin karena kehilangan kumulatifbertahap dari sel-sel rambut dan neuron.Tuli karena mutasi genetik terjadi pada sekitar 0,1% dari bayi yang baru lahir. Dalam 30% kasus,dikaitkan dengan adanya kelainan pada sistem lainnya (tuli sindromik), tetapi dalam 70% sisanya itu

adalah kelainan-satunya yang jelas (tuli nonsyndromic). Ada bukti bahwa ketulian nonsyndromic karenabeberapa mutasi dapat muncul lebih sering pada orang dewasa daripada anak-anak, sehingga insidenlebih tinggi dari 0,1% dan diperkirakan 16% dari seluruh orang dewasa yang memiliki gangguanpendengaran signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar mutasi yang menyebabkan tulitelah diuraikan. Hal ini tidak hanya telah menambah pengetahuan tentang patofisiologi dari ketulian,namun karakterisasi produk normal dari gen telah memberikan informasi berharga tentang fisiologipendengaran. Sekarang diperkirakan sekitat 100 atau lebih gen yang penting untuk pendengaran normal,dan lokus dari ketulian telah ditemukan dalam semua kecuali lima dari 24 kromosom manusia.Contoh menarik gen yang bemutasi pada kasus tuli adalah connexon 26. Defek ini mempengaruhi fungsiconnexons, yang diperkirankan mencegah daur ulang normal dari ion K + melalui sel-sel sustenacular.

Page 10: anatomi tulis

7/21/2019 anatomi tulis

http://slidepdf.com/reader/full/anatomi-tulis 10/10

Mutasi dalam tiga miosin nonmuscle menyebabkan ketulian. Miosin yang dimaksud adalah adalahmyosin-VIIA, terkait dengan aktin dalam proses rambut sel; myosin-Ib, yang mungkin bagian dari"adaptasi motor" yang menyesuaikan ketegangan pada ujung sel rambut, dan myosin-VI, yang pentingdalam pembentukan silia normal. Tuli juga berhubungan dengan bentuk mutan dari α -tectin, salah satuprotein utama dalam membran tectorial.Contoh tuli sindromik adalah sindrom Pendred, di mana protein transport sulfat mutan menyebabkan tulidan gondok. Contoh lain adalah salah satu bentuk dari sindrom QT yang panjang dimana ada mutasi darisalah satu protein pengatur channel K+, KVLQT1. Dalam striae vascularis, bentuk normal dari protein inisangat penting untuk menjaga K+ konsentrasi tinggi di endolymph, dan di jantung membantumempertahankan interval QT yang normal. Individu yang homozigot untuk KVLQT1 mutan akan tuli dancenderung mengalami aritmia ventrikel dan kematian mendadak yang menjadi ciri dari sindrom QT yangmemanjang. Membran protein yang baru ditemukan, membran Barttin yang bermutasi dapatmenyebabkan tuli dan kelainan pada ginjal sebagai manifestasi sindrom Bartter's.C. MEKANISME PENDENGARANMekanisme sampainya suara pendengaran dapat melalui 2 cara yaitu dengan air condaction dan bonecondaction.1. Air conduction.Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar, lalu disalurkan ke liang telinga , menuju gendang telingadan kemudian gendang telinga bergetar untuk merespon gelombang suara yang menghantamnya“kemudian” getaran ini mengakibatkan 3 tulang pendengaran( malleus, stapes, incus ) yang secara

mekanis getaran dari gendang telinga akan disalurkan menuju cairan yang ada di koklea. Getaran yangsampai ke koklea akan menghasilkan gelombang sehingga rambut sel di koklea bergerak. Gerakan inimerubah energy mekanik menjadi energy elektrik ke saraf pendengaran (auditory nerve, saraf VIII ( sarafakustikus ) yang nantinya akan menuju ke pusat pendengaran di otak bagian lobus temporal sehinggaditerjemahkan menjadi suara yang dapat dikenal di otak 2. Bone conductionGetaran suara berjalan melalui penghantar tulang yang menggetarkan tulang kepala, kemudian akanmenggetarkan perylimph pada skala vestibuli dan skala tympani dan akhirnya getaran itu dikirim dalambentuk impuls saraf ke saraf-saraf pendengaran.Penghantaran melalui tulang dapat dilakukan dengan percobaaan rine, sedangkan penghantaran bunyimelalui tulang kemudian dilan-jutkan melalui udara dapat dilakukan dengan percobaan weberKecepatan penghantaran suara terbatas, makin tambah usia makin berkurang daya tangkap suara ataubunyi yang dinyatakan antara 30 – 20.000 siklus/detikSecara singk at proses pend engaran dapat di jelaskan sebagai berikut:

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga dalambentuk gelombangyang dialirkan melalui udara atau tulang kekoklea. Getaran tersebutmenggetarkan membran timpaniditeruskan ketelinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengimplikasi getaranmelalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkaplonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkaplonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui membraneReissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relative antara membranbasilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinyadefleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatanlistrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskanneurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, laludilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.Daftar Pustaka

Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 3.Jakarta: EGCMoore KL, Agur AMR. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarata: Hipokrrates.Guyton, Arthur C, Hall, John E. 2007. FisiologiKedokteran edisi 11. Jakarta: EGCSetiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sherwood, lauralee. 2001. Fisiologi Manusia “Dari Sel ke Sistem” edisi 2 . Jakarta: EGC