anatomi popy
DESCRIPTION
anatomiTRANSCRIPT
MAKALAH
“SEJARAH KEPERAWATAN MENURUT PARA AHLI “
Disusun oleh kelompok 5 :
1. Asih Purnama Sari
2. Mustafa
3. Nilam Afriani
4. Aprilia Novriani
5. Yogi Oktavianus
6. Bunga Maulina Karman
D3 Keperawatan
Stikes Yarsi Bukit Tinggi Sumatra Barat
T.a 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “ teori keperawatan menurut para ahli” meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bukittinggi, 5 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
Kata Pengantar .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
a. Latar belakang..................................................................................................1.1
b.Rumusan masalah ............................................................................................1.2
c. Tujuan masalah ................................................................................................1.3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................2
Biografi henderson........................................................................................................2
Tujuan keperawatan menurut henderson......................................................................3
Teori keperawatan menurut henderson.........................................................................4
Model dan konsep keperawatan menurut henderson....................................................5
Aplikasi teori henderson dalam proses keperawatan....................................................6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan memegang peranan penting dalam
menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan professional
perlu ditunjang oleh konsep dasar keilmuan diantaranya pemahaman
terhadap empat konsep sentral keperawatan. Konsep dan teori
keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan beberapa ahli
keperawatan. Pandangan para ahli tersebut mempunyai kualitas terhadap
perbedaan asumsi , tetapi pada dasarnya mempunyai apresiasi terhadap
proses pemberian asuhan keperawatan kepada klien sehingga memerikan
kesempatan untuk berkembang secara mandiri dalam memenuhi
kebutuhan dalam status kesehatannya
a. Asuhan keperawatan yang profesional akan terwujud jika perawat
sendiri benar-benar memahami ilmu keperawatan secara benar dan
baik. Pemahaman yang baik dan benar tentunya merujuk kepada ilmu
keperawatan yang dijadikan dasar dalam pemberian asuhan
keperawatan baik di rumah sakit maupun di masyarakat. Namun saat
ini pemahaman perawat terhadap ilmu keperawatan yang seharusnya
dijadikan dasar dan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan
masih sangat kurang, sehingga asuhan keperawatan dalam berbagai
tatanan masih berdasarkan order dari profesi lain atau pelayanan yang
bersifat rutinitas semata. Dengan demikian pemahaman perawat akan
ilmu keperawatan perlu ditingkatkan sehingga akan terlihat secara
jelas peran perawat sebagai suatu profesi yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat atas dasar suatu keilmuan yang akan membedakan
pelayanan keperawatan dengan pelayanan kesehatan yang lain.
Sehubungan dengan uraian tersebut diatas pada makalah ini, penulis
akan menganalisa aplikasi salah satu model/teori keperawatan pada
asuhan keperawatan di rumah sakit. Dalam tulisan ini penulis akan
menganalisa aplikasi model/teori keperawatan dari Virginia
Henderson. Penulis mengangkat teori/model Henderson karena
teori/model ini merupakan teori yang pertama dengan jelas
menggambarkan ilmu keperawatan berbeda dengan ilmu kedokteran.
Selain itu, teori ini menguraikan hal yang lebih spesifik yaitu fokus
holistik yang dimudahkan oleh empat belas (14) kebutuhan dasar
manusia yang mudah dikenali, serta langkah-langkah penyelesaian
masalah yang ditujukan untuk kemandirian klien dalam memenuhi
empat belas (14) kebutuhan dasar manusia yang menyerupai
pendekatan proses keperawatan/
b. Rumusan masalah
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI HANDERSON
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak kelima dari 8 bersaudara
dikeluarganya. Ia asli dari Kansas city. Henderson menghabiskan masa
pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hokum di
Washington DC.
Selama perang dunia I Henderson tertarik dengan ilmu keperawatan. Maka
tahun 2918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington DC . Henderson
lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di henry street
visiting nurse service di new york. Ditahun 1922 henderson mulai mengajar ilmu
keperawatan di Norfolk prostestan hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia
memasuki teacher’s college di universitas Colombia dimana ia berturut-turut
meraih gelar B.S dan M.A dibidang pendidikan perawatan ditahun 1929
henderson menjadi menjadi supervisor pengajaran pada klinik strong memorial
hospital di Rochester, new york. Ia kembali ke teacher’s, new york college
ditahun sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analisis perawatan dan
praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai penulis dan peneliti.
Sementara mengajar di teacher’s college ia menulis ulang edisi keempat tulisan
bertha harmer textbook of the principles and practice of nursing stelah kematian
penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. Edisi kelima buku tersebut di
terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu keperawatan karya Henderson
bergabung dengan universitas yale sejak awal tahun 1950an dan telah berbuat
banyak bagi riset keperawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun
1959 hingga tahun 1971. Henderson mengepalai nursing studies indeks project
yang disponsori yale. Nursing studies indeks kedalam empat jilid dilengkapi
dengan indeks biografi perawatan, analisis dan literature sejarah sejak tahun 1900
hingga 1959.
Ditahun 1980an Henderson masih aktif sebagai research associate emeritus di
yale. Research associate emeritus di yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya
dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tujuh gelar doctoral dan
Christiane reimann award pertama kali untuknya.
B. TUJUAN KEPERAWATAN MENURUT HANDERSON
Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan
dan membantu klayen untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin. Dimana pasien merupakan maklhuk sempurna yang dipandang sebagai
komponen bio , psiko , kultural dan spritual yang mempunyai 14 kebutuhan dasar
(aplikasi model konseptual keperawatan,mediana D). Menurut handerson peran
perawat adalah untuk menyempurnakan dan membantu mencapai kemmpuan
untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalm memenuhi 14
kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan , kemauan dan
pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan ocus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola untervensinya adalah mengembalikan ,
menyempurnakan , melengkapi , menambah , menguatkan kekuatan , kemauan ,
dan pengetahuan.
C. MODEL DAN KONSEP KEPERAWATAN MENURUT HANDERSON
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah
model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat
yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau sehat dengan memberikan dukungan
kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
Perawat dimanapun sebenarnya perlu memahami apa yang dijelaskan
Henderson tentang keperawatan, karena dari berbagai pengalaman dan
kegiatannya di dunia keperawatan Henderson dapat memberikan arahan dan
bimbingan bagi perawat dalam menjalankan profesinya secara tepat. Melalui
buku teks yang ia tulis, Henderson menyuarakan pula jati diri profesi
keperawatan pada dunia, baik pada masyarakat umum, profesi kesehatan lain,
bahkan pada perawat atau calon perawat itu sendiri. Sehingga Henderson ini
bukan saja memberikan arahan aplikasi secara nyata pada perawat tetapi juga
landasan bagi kokohnya profesi keperawatan.
Tentu hal tersebut sangatlah berkaitan dengan isi defenisi keperawatan yang
dideskripsikannya berkali-kali, untuk memperjelas fungsi perawat, dimana tugas
merawat bukan hanya ditujukan pada manusia yang sakit namun yang sehat juga,
dan aktifitas itu dilaksanakan dalam rangka terpemenuhinya 14 komponen
kebutuhan dasar pada setiap manusia dengan berbagai aktifitas yang ditujukan
untuk memandirikan klien / manusia, yang didasari akan ditemukannya penyebab
gangguan kesehatan mereka yaitu ketidakmampuan, ketidak-mauan maupun
ketidaktahuan. Dan para anggota profesi keperawatan dapat mempraktekkan ilmu
dan seni keperawatan tanpa menyalahi kaidah utama profesi keperawatan itu
sendiri.
Dalam memandang konsep manusia, Henderson memperhatikan unsur fisik,
biologi, sosiologi dan spiritual. Dari 14 unsur fungsi keperawatan dapat
dikategorikan sebagai berikut sembilan unsur pertama mengandung unsur
psikologi,unsur ke 10 dan 14 mengandung unsur komunikasi dan proses belajar,
unsur ke 11 mengandung unsur spiritual dan moral, unsur ke 12 dan ke 13
mengandung unsur sosial yang berorientasi pada pekerjaan dan rekreasi.
Henderson berpandangan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar sebagaimana
yang terdapat dalam 14 unsur tersebut tidak terbatas dan tidak ada satupun cara
pemuasan kebutuhan tersebut yang sama. Jiwa dan raga merupakan hal yang tak
terpisahkan.
Henderson menekankan beberapa aspek dari konsep sosial / lingkungan. Dia
melihat manusia sebagai individu yang berhubungan dengan keluarga, namun dia
hanya menulis sedikit tentang pengaruh lingkungan dan keluarga terhadap
individu. Dalam bukunya yang ditulis bersama Harmer, Henderson mendukung
peranan pribadi dan masyarakat dalam menjaga kesehatan. Henderson
mengetahui bahwa masyarakat membutuhkan perawat dalam membantu orang
tidak mampu hidup mandiri, dan sebaliknya perawat juga mengaharapkan
masyarakat memberikan sumbangan terhadap pendidikan keperawatan.
D. TEORI KEPERAWATAN MENURUT HANDERSON
Teori keperawatan virginia Handerson (Harmer dan Handerson , 1955)
mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964)
mendefenisikan keperawatan sebagai : membantu individu yang sakit dan yang
sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki konstribusi terhadap
kesehatan dan penyembuhannya dimana individu tersebut akan mampu
mengerjakannya tanpa bantuan bila iya memiliki kekuatan kemampuan dan
pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemandiriannya secara cepat.
1. Manusia
Henderson memandang manusia sebagai mahkluk yang utuh, lengkap,
dan mandiri yang memiliki 14 kebutuhan dasar sebagi berikut :
a. Bernafas normal
b. Makan dan minum dengan cukup
c. Membuang kotoran tubuh (eliminasi)
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
e. Tidur dan istirahat
f. Memilih pakaian yang sesuai
g. Menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi
integument.
i. Menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan seseorang
l. Bekerja dengan sesuatu cara yang mengandung unsur prestasi
m. Bermain atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi
n. Belajar, mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas
kesehatan yang tersedia. (Marriner Ann, 1986)
Henderson juga memandang manusia (klien) sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kemandirian, kesehatan atau kematian
yang damai. Henderson menganggap manusia dan keluarga merupakan satu
kesatuan. Manusia juga harus selalu menjaga keseimbangan fisiologis dan
emosionalnya. (KDIK, 2001)
2. Keperawatan
Henderson mendefinisikan keperawatan dari sisi fungsional sebagai
suatu profesi yang mempunyai fungsi unik yaitu membantu klien baik sehat
atau sakit dalam melaksanakan kegiatan yang mengkontribusi pada
kesehatan, pemulihan atau meninggal dengan damai yang akan mereka
kerjakan tanpa membutuhkan bantuan seandainya mereka memiliki kekuatan,
kehendak dan pengetahuan. Dalam memberikan bantuan dilakukan dengan
suatu cara untuk membantunya meraih kemandirian secepat mungkin.
(KDIK, 2001)
Henderson juga memandang perawat sebagai anggota tim kesehatan,
tetapi tugas perawat tidak tergantung pada dokter, tetapi mengajukan rencana
bila dokter sedang melakukan kunjungan ke pasien. Henderson menekankan
bahwa perawat harus dapat bertugas secara mandiri. Perawat harus dapat
mendiagnosa dan menangani bila situasi menuntut demikian dan perawat
harus mampu menilai kebutuhan dasar manusia. (Marriner Ann, 1986)
3. Kesehatan
Henderson memandang kesehatan sebagai kemampuan individu untuk
memenuhi empat belas komponen kebutuhan dasar manusia tanpa bantuan.
Kesehatan adalah kualitas kehidupan dasar untuk berfungsi dan memerlukan
kemandirian dan saling ketergantungan. Memperoleh kesehatan lebih penting
daripada mengobati penyakit. Individu akan meraih dan mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak atau pengetahuan yang
cukup. Jadi Henderson lebih menekankan pada kualitas kehidupan dari pada
kehidupan itu sendiri yang memungkinkan manusia bekerja secara efektif dan
mencapai tingkat kepuasan tertinggi dalam kehidupan. (Marriner Ann, 1986)
4. Lingkungan
Henderson tidak memberikan definisi sendiri untuk lingkungan ini.
Dalam mendefinisikan lingkungan, Henderson mengambil pengertian
lingkungan dari Webster’s New Collegiate Dictionary dimana yang dimaksud
dengan lingkungan adalah kumpulan semua kondisi eksternal dan pengaruh-
pengaruhnya yang berdampak pada kehidupan dan perkembangan organisme.
Pada individu yang sehat seharusnya memiliki kemampuan untuk mengontrol
lingkunganya, tetapi kondisi sakit dapat mengganggu kemampuan tersebut.
(Marriner Ann, 1986).
E. APLIKASI TEORI HENDERSON DALAM PROSES KEPERAWATAN
1. Pemilihan dan penyediaan makanan
2. Membantu pasien dalam hal BAB dan BAK.
3. Mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan
bersandar.
4. Membantu pasien untuk mendapatkan posisi tidur yang baik dan
merubahnya agar tidak terjadi lecet .
5. Memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu
pasien untuk memakainya
6. Mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya
keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan
atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan
atau mengurangi aktifitasnya
7. untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa
walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya,
dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
8. melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak
factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman
9. Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan
lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan
dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
10. menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan
meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat
berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
11. Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap
kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan
apabila seseorang dapat terus bekerja
12. memilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan
selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya
13. membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan
meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi
yang diberikan