anastesi regional

6
 ANASTESI REGIONAL Anastesi regional adalah hambatan imp uls nyer i suatu bag ian tubuh sementara pad a impuls saraf sensorik, sehingga imp uls nyeri dari satu bagian tubuh diblokir untuk sementara re!ersible"# $ ungsi motorik dapat terpengaruh sebagi an atau seluruhnya# Tetapi pasien tetap sadar# %E&'AGIAN ANASTESI ( ANASTESI REGIONAL )# bl ok sentr al blok neur oaksial" yait u me*l iputi ota k spinal , epidural, dan kaudal# Tindakan ini sering dik er+akan# # bl ok peri fer bl ok sar af" , mis alnya anestes i topi-al, in.ltr asi lo-al, blok lapangan dan analgesia regional intra!ena# /E0NT0NGAN ANASTESI REGIONAL )# alat minim dan tek nik relati!e sederhana, sehi ngga bi aya relati!e lebih murah # relati!e aman untuk pa sien ya ng tidak puasa op erasi emergen-y, lambung penuh" karena penderita sadar # 1# tidak ada komplik asi +alan na fas dan respirasi# 2# tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi# 3# %era4atan post operasi lebih ringan#

Upload: khairul-anam

Post on 06-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medic

TRANSCRIPT

ANASTESI REGIONAL

Anastesi regional adalah hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh sementara pada impuls saraf sensorik, sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh diblokir untuk sementara (reversible). Fungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya. Tetapi pasien tetap sadar.

PEMBAGIAN ANASTESI / ANASTESI REGIONAL1. blok sentral (blok neuroaksial) yaitu me;liputi otak spinal, epidural, dan kaudal. Tindakan ini sering dikerjakan.2. blok perifer (blok saraf), misalnya anestesi topical, infiltrasi local, blok lapangan dan analgesia regional intravena.KEUNTUNGAN ANASTESI REGIONAL1. alat minim dan teknik relative sederhana, sehingga biaya relative lebih murah2. relative aman untuk pasien yang tidak puasa ( operasi emergency, lambung penuh) karena penderita sadar.3. tidak ada komplikasi jalan nafas dan respirasi.4. tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi.5. Perawatan post operasi lebih ringan.

KERUGIAN ANASTESI REGIONAL1. tidak semua penderita mau melakukan anestesi regional2. membutuhkan kerjasama pasien yang kooperatif3. sulit diterapkan pada anak-anak4. tidak semua ahli bedah menyukai anestesi regional5. terdapat kemungkinan kegagalan pada tekhnik anestesi regional

PERSIAPAN ANESTESI REGIONALPersiapan anestesi regional sama dengan persiapan anestesi umum karena untuk mengantisipasi terjadinya toksik sistemik reaction yang bisa berakibat fatal, perlu persiapan resusitasi. Missal, obat anestesi spinal/epidural masuk pembuluh darah kemudia terjadi kolaps karediovaskuler sampau cardiac arrest. Juga untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sehingga operasi bisa dilanjutkan dengan anestesi umum.

PEMBAHASAN BLOK SENTRALNeuroaksial blok ( spinal dan epiduran anestesi ) akan menyebabkan blok simpatis, anaegesia sensoris dan blok motoris ( tergantung dari dosis, konsentrasi dan volume obat anestesi local ).

1. anestesi spinalAnestesi spinal adalah pemberian obat anestetik local kedalah ruang subarachnoid. Anastesi spinal diperoleh dengan cara menyuntikkan anestesi local ke dalam ruang subarachnoid. Anestesi spinal/subarachnoid disebut juga sebagai sebagai blok spinal intradural atau blok intratekal. Untuk mencapai cairan serebrospinal, maka jarum suntik akan menembus kulit subkutis lig.supraspinosum lig. Flavum ruang epidural durameter ruang subarachnoid.Medulla spinalis berada dalam kanalis spinalis dikelilingi oleh cairan serebrospinal, dibungkus oleh menignens ( duramater, lemak dan pleksus venosus). Pada dewasa berakhir setinggi L1, pada anak L2 dan pada bayi L3. Oleh karena itu, anestesi spinal dilakukan ruang sub arachnoid di daerah anatara vertebra L2-L3 atau L3-L4 atau L4-L5.Indikasi :1. bedah ekstremitas bawah2. bedah panggul3. Tindakan sekitar rectum perineum4. bedah obsetrik-ginekologi5. bedah urologi6. bedah abdomen bawah7. pada bedah abdomen atas dan bawah pediatric biasanya dikombinasikan dengan anestesi umum ringan.Kontra indikasi absolute :1. pasien menolak2. infeksi pada tempat injeksi3. hipovolemik berat, syok4. koagulapatia atau mendapat terapi koagulan5. tekanan intra cranial meningkat6. fasilitas resusitasi minim7. kurang pengalaman tanpa didampingi konsulen anestesiKonta indikasi relative :1. infeksi sistemik2. infeksi pada tempat suntikan3. kelainan neurologis4. kelainan psikis5. bedah lama6. penyakit jantung7. hipovolemia ringan8. nyeri punggung kronik

Persiapan analgesia spinal pada dasarnya persiapan untuk analgesia spiral seperti persiapan pada anesthesia umum. Daerah sekitar tempat suntikan diteliti apakah akan menimbulkan kesulitan, missal kelainan anatomis tulang punggung atau pasien gemuk sekali sehingga tak teraba tonjolan prosesus spinosus.Selain itu perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini : 1. informed consent . kita tidak boleh memaksa pasien untuk menyetujui anestesi spinal.2. pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan spesifik seperti kelainan tulang punggung.3. pemeriksaan laboratorium anjuran Hb, Ht, PT ( protombrin time) , PPT ( partial Thromboplastin, Time ).PERALATAN ANALGESIA SPINAL a. Peralatan monitor : tekanan darah, nadi, saturasi oksigen,dll.b. Peralatan resusitasic. Jarum spinal. Jarum spinal dengan ujung tajam atau dengan ujung pinsil.Anastetik local untuk analgesia spinal . berat jenis cairan cerebrospinal pada 37 derajat celcius adalah 1.003-1.008. analgesia local dengan berat jenis yang sama dengan css disebut isobaric. Anestetik local dengan berat jenis yang leih besar disebut hiperbarik. Anestetik local dengan berat jenis lebih kecil dari css disebut hipobarik. Anastetik local yang sering digunakan adalah jenis hiperbarik diperoleh dengan mencampur anastetik lokan dengan dextrose. Untuk jenis hipobarik biasanya diunakan tertakain diperoleh dengan mencampur dengan air injeksi. Anestetik local