presentasi kasus anastesi regional

Upload: fenniebudhiarti

Post on 24-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    1/75

    PRESENTASI KASUSPRESENTASI KASUS

    APPENDIKTOMIAPPENDIKTOMIDENGANDENGANREGIONAL ANESTESIREGIONAL ANESTESI

    Pembimbing :

    dr. Dublianus, S.An

    Dr.Ta!i, S.An

    Di susun Ole#:

    Giani Pu!ra $$%&%%'$&$

    Nisa Ul (usna $$%&%$$$')

    Sri (anda*ani $$%&%$$&+

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    2/75

    PENDA(ULUANPENDA(ULUAN

    Regional Anestesi khususnya blokspinal. Anestesi blok, yaitupenyuntikan anastetik lokal

    langsung ke saraf utama ataupleksus saraf.

    Pada anestesi spinal, anastetik lokaldisuntikkan ke dalam ruangsubarakhnoid di antara konusmedularis dan bagian akhir ruangsubaraknoid.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    3/75

    Prinsip yang digunakan adalahmenggunakan obat analgetiklocal untuk menghambat

    hantaran saraf sensorik untuksementara (reversible).

    Fungsi motoric juga terhambat

    sebagian.an pada teknikanestesi ini, pasien tetap sadar.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    4/75

    STATUS ANESTESISTATUS ANESTESI

    IDENTITAS!ama " !n. R#enis $elamin " Perempuan%mur " &' tahunAlamat "$ebon alemAgama " slamangsa* +uku " ndonesia, #aa+tatus Pernikahan " elum -enikah

    Pendidikan erakhir " +-APekerjaan " PelajarRuang Peraatan " R. ougenvilleanggal -asuk R+ " /01ktober/2&3

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    5/75

    ANAMNESISANAMNESIS

    Autoanamnesis "anggal /' 1ktober /2&3, pukul 24.22 5, di ruang

    ougenville R+% 6ilegon Pasien merupakan pasien edah%mum dengan diagnosis

    Appedisitis Akut

    Kelu#an U!ama Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal /01ktober/2&3

    dengan keluhan nyeri perut kanan baah sejak / mingguyang lalu.

    Ri-a*a! Pen*ai! Searang Pasien !n. R, datang ke Poli edah %mum R+% 6ilegon

    dengan keluhan nyeri perut kanan baah sejak / minggusebelum masuk Rumah +akit.Pasien merasa pusing danbadan terasa lemas.$eluhan mual dan muntah disangkal olehpasien.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    6/75

    Ri-a*a! Pen*ai! Da#ulu : Pasien menyangkal menderita penyakit jantung,

    hipertensi, diabetes melitus, maupun alergi obatdan asma bronkial.

    Ri-a*a! Pen*ai! Keluarga :

    Riayat hipertensi, penyakit jantung, gangguan

    ginjal, asma, maupun diabetes mellitus padaanggota keluarga yang lain disangkal oleh pasien.Ri-a*a! Kebiasaan dan Peng/ba!an :

    Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan merokokataupun minum7minuman beralkohol.Pasien jugamenyangkal memakai gigi palsu, adanya gigigoyang maupun gigi tanggal.

    Ri-a*a! Tindaan Oera!i0 Pasien mengaku tidak pernah melakukan operasi

    sebelumnya.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    7/75

    PEMERIKSAAN 1ISIKPEMERIKSAAN 1ISIK

    S!a!us$eadaan %mum " ampak sakit

    ringan$esadaran " Composmentis

    Tanda 2i!alekanan arah " &/2*82 mm9g

    !adi " :;

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    8/75

    S!a!us GeneralisS!a!us Generalis

    Keala " !ormocephali, rambut coklat tidak mudah dicabut. Ma!a " Pupil bulat isokor, re=eks cahaya langsung >*>,

    re=eks cahaya tidak langsung >*>, konjungtiva anemis 7*7, skleraikterik 7*7.

    (idung " entuk normal, septum deviasi (7), nafas cupinghidung (7), sekret 7*7.

    Telinga " !ormotia, membran timpani intak >*>, nyeri tarik7*7.

    Mulu! " ibir merah kecoklatan, agak kering, sianosis (7),sariaan (7), trismus (7) ..halitosis (7), candidiasis(7).

    Lida# " !ormoglossia, arna merah muda, lidah kotor (7),tremor (7), deviasi (7)

    Gigi geligi "aik. idak ada pemakaian gigi palsu U3ula "?etak di tengah, hiperemis (7) T/nsil "&*&, tidak hiperemis Tengg/r/an "Faring tidak hiperemis Le#er "$@ supra klavikular tidak teraba membesar,

    kelenjar tiroid tidak teraba .membesar, trakea letak normal

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    9/75

    T#/ra4Paru nspeksi "entuk dada normal, simetris dalam

    keadaan statis maupun dinamis,e=oresensiprimer*sekunder dinding dada (7), pulsasiabnormal (7), gerak napas simetris, irama teratur,retraksi suprasternal (7)

    Palpasi " @erak napas simetris, vocal fremitus

    simetrisPerkusi "+onor di semua lapangan paruAuskultasi " +uara napas vesikuler, ronchi 7*7,

    heeing 7*7

    5an!ung nspeksi " ctus cordis tidak tampakPalpasi " idak dilakukan.Perkusi " idak dilakukanAuskultasi "+& normal,+/ normal,reguler, murmur

    (7), gallop (7)

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    10/75

    Es!remi!as

    Atas " Akral hangat, 6R B / detik,sianosis (7), edema (7)

    aah " Akral hangat, sianosis (7),edema (7), deformitas (7).

    Geni!alia " idak diperiksa

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    11/75

    STATUS 1ISIKSTATUS 1ISIK

    Pasien dikategorikan memilikistatus Csik A+A .

    karena tidak memiliki" riayat penyakit sistemik ataupun

    gangguan organic lainnya

    tidak didapati adanya komplikasi pada

    keluhan yang dirasakan

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    12/75

    PEMERIKSAANPEMERIKSAAN

    PENUN5ANGPENUN5ANGPemeriksaan 25-05-2015 Nilai normal

    Hematologi

    Hemoglobin 13,4 14-18 g/dL

    Leukosit 10.820 5000-10000/L

    Hematokrit 40,9 40-48%

    rombosit 3!0.000 150000-450000/L

    "asa #embekuan 10$ 5-15 menit

    "asa #erdaraan 2$ 1-& menit

    'ol. (ara ) * +

    L( 40 mm/am

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    13/75

    Faal Hati

    ') 1! 3! /L

    '# 12 41 /L

    lbumin 5,2 3,5-5,2 g/dl

    Faal Ginjal

    reum 1& 1!-43mg/dL

    reatinin 0,! 0,!-1,1 mg/dL

    sam rat 4,4 mg/dL

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    14/75

    Seroimmunologi

    Hbsg egati6 egati6

    nti-H7 on *eakti6 on *eakti6

    Elektrolit

    atrium 141,4 135-155 mmol/l

    alium 3,91 3,0-5,5 mmol/l

    lorida 105,2 95-10! mmol/l

    Hemostasis

    #rotrombin ime 10,8 9,!-12,5 detik

    # 33,1 25,5-42,1 detik

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    15/75

    KESAN ANESTESI Pasien seorang perempuan berusia &' tahun

    dengan Appendisitis Akut dengan klasiCkasi A+A.

    PENATALAKSANAAN

    Penatalaksanaan kepada pasien meliputi " ntravena =uid drip R? 322cc /2tpm

    nformed consent mengenai tindakanappendiktomi

    $onsul ke bagian Anestesi nformed consent pembiusan " dilakukan operasi

    appendiktomi dengan regional Anestesi denganklasiCkasi A+A

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    16/75

    KESIMPULANKESIMPULAN

    erdasarkan anamnesis danpemeriksaan Csik, maka "

    iagnosis pre operatif "

    Appendisitis Akut +tatus operatif " A+A

    #enis 1perasi " Appendiktomi#enis Anestesi " Regional Anestesi

    (+ubArachnoid lock Anesthesia)

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    17/75

    LAPORAN ANESTESILAPORAN ANESTESI

    Pre/era!i0 nformed 6onsent (>)

    Puasa (>) kurang lebih '7: jam idak terdapat gigi goyang dan pemakaian gigi palsu

    D line terpasang dengan infus R? 322 cc, mengalirlancar $eadaan umum tampak sakit ringan $esadaran Compos Mentis anda Dital"

    ekanan darah " &/2*82 mm9g Pernafasan " /;

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    18/75

    Premediasi Anes!esi +ebelum dilakukan tindakan anestesi

    diberikan 1ndansentron ; mg secarabolus intravena.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    19/75

    Tindaan Anes!esi

    Pasien dalam posisi duduk, kepala menunduk, kemudian menentukan lokasi penyuntikkan di ?07; $emudian dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis ?alu dilakukan penyuntikan di titik ?07; dengan

    menggunakan jarum spinal no. /4@

    kemudian jarum spinal dilepaskan lalu dipastikan baha ?6+yang berarna jernih mengalir melalui kanul kemudian obat anestesi yaitu upivacain /2 mg disuntikkan +etelah itu menutup luka bekas suntikkan dengan kassa

    steril dan micropore. $emudian pasien kembali posisi berbaring di meja operasi. +etelah pasien dibaringkan lalu dilakukan tes blockade

    motorik dengan cara menyuruh pasien mengangkat kakinya $etidakmampuan mengangkat kaki dalam keadaan lurus

    merupakan tanda keberhasilan motorik dan operasi dapatdimulai.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    20/75

    Peman!auan Selama Tindaan

    Anes!esi-elakukan pemantauan keadaan pasien

    terhadap tindakan anestesi. ang dipantauadalah fungsi kardiovaskular dan fungsi

    respirasi, serta cairan.$ardiovaskular " pemantauan terhadap

    tekanan darah dan frekuensi nadi setiap 3

    menit.Respirasi " inspeksi pernapasan spontankepada pasien dan saturasi oksigen

    6airan " monitoring input cairan infus.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    21/75

    Jam Tindakan Tensi Nadi Saturasi

    11.10

    #asien masuk kamar

    o:erasi, dibaringkan dimea o:erasi, kemudian

    di:asangkan alat obs

    tanda ;ital

    132/94 93 99

    11.15(ilakukan s:inal

    anestesi132/8! 94 99

    11.20 ):erasi dimulai 132/88 93 100

    11.25(iberikan "ida

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    22/75

    La/ran Anes!esiLa/ran Anes!esi

    iagnosis Pra edah " Appendisitis Akut iagnosis Pasca edah " Appendisitis Akut Penatalaksanaan Preoperasi " nfus R? 322cc, upivacaine /2 mg Penatalaksanaan Anestesi

    #enis pembedahan " Appendiktomi

    #enis Anestesi " Regional Anestesi eknik Anestesi " +ub Arachnoid lock , ?07;, ?6+ >, jarum spinal no.

    /4@ -ulai Anestesi " pukul &&.&3 5 -ulai 1perasi " pukul &&./2 5 Premedikasi" 1ndansentron ; mg D -edikasi " upivacain /2 mg

    -edikasi tambahan " -idaolam /,3 mg , ramadol &22 mg , Pronalgessupp ($etoprofen &22 mg) Respirasi " Pernapasan spontan 6airan durante operasi " R? 322 cc Pemantauan dan 9R " terlampir +elesai operasi " Pukul &&.;3 5

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    23/75

    P/s! Oera!i0Pasien masuk ke dalam ruang

    pemulihan (Recovery Room) kemudiandibaa kembali ke ruang raat inap.

    1bservasi tanda7tanda vital dalambatas normal " $eadaan umum " tampak sakit ringan $esadaran " compos mentis " &/2*:3 mm9g !adi " 4'

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    24/75

    ANALISA KASUSANALISA KASUS

    6erdasaran anamnesis :

    pasien dapat diklasiCkasikan ke dalam A+A & Persiapan yang dilakukan sebelum operasi yaitu

    memastikan pasien dalam keadaan sehat,

    memasang infus, dan pasien dalam keadaanpuasa selama '7: jam sebelum operasi.-enjelang operasi pasien dalam keadaan tampak

    sakit ringan dan kesadaran compos mentis.#enis anestesi yang akan dilakukan yaitu

    Regional Anestesi dengan teknik SpinalAnesthesia Subarachnoid Block Sit Position.ari anamnesis didapatkan pasien appendisitis

    akut. Pasien direncanakan untuk operasidilakukan tindakan appendiktomi.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    25/75

    +ebelum operasi dimulai, pasien dipersiapkanterlebih dahulu yaitu memastikan infus

    berjalan lancar,pada saat operasi sebagian besar obat7obatan

    diberikan melalui jalur intravena,pemasangan alat7alat tanda vital seperti alat

    tensi dan alat saturasi yang bertujuan untukmelihat keadaan pasien

    alat saturasi bertujuan untuk memantau suplaioksigen pasien, kemudian memastikan pasien

    dalam keadaan tenang dan kooperatif.+ebelum operasi dimulai pasien diberikan obatpremedikasi yaitu 1ndansentron ;mg yangdiberikan secara bolus D.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    26/75

    dilakukan anestesi kepada pasien denganmenggunakan obat upivacain /2mg

    ari anamnesis, pemeriksaan Csik danpenunjang didapatkan diagnosis pasienappendisitis akut.

    Pasien direncanakan untuk dilakukantindakan operasi appendiktomi. +aatoperasi diberikanmidaolam /,3mg,tramadol &22mg.

    1perasi berlangsung selama dua puluhlima menit. +elama operasi diberikancairan Ringer laktat.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    27/75

    +etelah operasi selesai, pasiendiberikan tramadol

    $ondisi pasien stabil danpemantauan dilanjutkan di ruanganRR (Recovery Room) sampai pasien

    dibaa kembali ke ruangan.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    28/75

    TIN5AUAN PUSTAKATIN5AUAN PUSTAKA

    De7nisiAnestesi regional adalah hambatan

    impuls nyeri suatu bagian tubuh

    sementara pada impuls sarafsensorik, sehingga impuls nyeri darisatu bagian tubuh diblokir untuksementara (reversibel).

    Fungsi motorik dapat terpengaruhsebagian atau seluruhnya. etapipasien tetap sadar.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    29/75

    Pembagian Anes!esi8AnalgesiaRegi/nal

    lok sentral (blok neuroaksial),yaitu meliputi blok spinal,

    epidural, dan kaudal. indakan inisering dikerjakan.

    lok perifer (blok saraf), misalnya

    anestesi topikal, inCltrasi lokal,blok lapangan, dan analgesiaregional intravena.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    30/75

    Keun!ungan Anes!esiaRegi/nal

    Alat minim dan teknik relatifsederhana, sehingga biaya relatiflebih murah.

    Relatif aman untuk pasien yang tidakpuasa (operasi emergency, lambungpenuh) karena penderita sadar.

    idak ada komplikasi jalan nafas danrespirasi.

    idak ada polusi kamar operasi olehgas anestesi.

    Peraatan post operasi lebih ringan.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    31/75

    Kerugian Anes!esiaKerugian Anes!esia

    Regi/nalRegi/nalidak semua penderita mau

    dilakukan anestesi secara regional.-embutuhkan kerjasama pasien

    yang kooperatif.+ulit diterapkan pada anak7anak.idak semua ahli bedah menyukai

    anestesi regional.erdapat kemungkinan kegagalan

    pada teknik anestesi regional.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    32/75

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    33/75

    Anes!esi SinalAnes!esi Sinal

    De7nisiindakan anestesi dengan

    memasukan obat analgetik ke

    dalam ruang subaraknoid didaerah vertebra lumbalis yangkemudian akan terjadi hambatan

    rangsang sensoris mulai darivertebra thorakal ;.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    34/75

    Indiasi

    %ntuk pembedahan, daerah tubuhyang dipersyaraC cabang ;kebaah (daerah papila mamaekebaah ). engan durasi operasi

    yang tidak terlalu lama, maksimal /70 jam.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    35/75

    K/n!ra indiasiK/n!ra indiasi

    $ontra indikasi pada teknikanestesi subaraknoid blok terbagimenjadi dua yaitu kontra indikasi

    absolut dan relatif "

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    36/75

    K/n!ra indiasi abs/lu!K/n!ra indiasi abs/lu!

    nfeksi pada tempat suntikan9ipovolemia$oagulapatia atau mendapat terapi

    koagulan.ekanan intrakranial meningkatFasilitas resusitasi dan obat7obatan

    yang minim$urang pengalaman tanpa didampingi

    konsulen anestesi.Pasien menolak.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    37/75

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    38/75

    S!ru!ur Ana!/miS!ru!ur Ana!/mi

    2er!ebra2er!ebraulang vertebra terdiri dari00 tulang"4 buah tulang servikal&/ buah tulang torakal3 buah tulang lumbal

    3 buah tulang sakralulang sakral dankoksigeus satu sama lainmenyatu membentuk duatulang yaitu tulang sakumdan koksigeus.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    39/75

    -emperhatikan susunan anatomis darivertebra, ada beberapa landmarkyang laimdigunakan untuk memperkirakan lokasi

    penting pada vertebra, diantaranya adalah "

    Dertebra 64 " -erupakan vertebra servikaldengan penonjolan yang paling terlihat didaerah leher.

    Papila -amae " ?okasi ini kurang lebih beradadi sekitar vertebra torakal 07;

    Hpigastrium " ?okasi ini kurang lebih berada disekitar vertebra torakal 37'

    %mbilikus " ?okasi ini berada setinggi vertebratorakal &2$rista liaka " ?okasi ini berada setinggi kurang

    lebih vertebra lumbalis ;73

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    40/75

    erikut adalah susunan anatomis padabagian yang akan dilakukan anestesispinal "

    $utis+ubkutis?ig. +upraspinosum?ig. interspinosum?ig. =avum

    Hpiduraluramater+ubarachnoid

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    41/75

    Persiaan Anes!esiPersiaan Anes!esi

    SinalSinalIn0/rmed 9/nsen!" Pasien

    sebelumnya diberi informasi tentangtindakan ini (informed consent)meliputi tindakan anestesi.

    Pemerisaan 7si :PemeriksaanCsik dilakukan meliputi daerah kulittempat penyuntikan untuk

    menyingkirkan adanya kontraindikasi.Pemerisaan lab/ra!/riumanuran

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    42/75

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    43/75

    Oba!;Oba!an PadaOba!;Oba!an Pada

    Anes!esi SinalAnes!esi Sinal

    Anestetik local adalah obatyang menghambat hantaransaraf bila dikenakan pada

    jaringan saraf dengan kadarcukup. Paralisis pada sel sarafakibat anestesi local bersifat

    reversible.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    44/75

    erikut adalah beberapa contoherikut adalah beberapa contohsediaan yang terdapat di ndonesiasediaan yang terdapat di ndonesia

    dan umum digunakan "dan umum digunakan "?idokaine 3G dalam de

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    45/75

    D/sis Oba! Un!uD/sis Oba! Un!u

    Anes!esi SinalAnes!esi Sinal

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    46/75

    P/sisi Dudu ada SinalP/sisi Dudu ada Sinal

    Anes!esiAnes!esi

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    47/75

    1a!/r

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    48/75

    Masala# Klinis PadaMasala# Klinis Pada

    Anes!esi SinalAnes!esi Sinal&. #arum terasa sudah menembus

    bagian yang seharusnya tetapibelum ada cairan yang

    /. erdapat darah yang keluarmelalui jarum

    0. Pasien merasa nyeri tajam di

    ;. #arum terasa menusuk tulang

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    49/75

    K/mliasi TindaanK/mliasi Tindaan

    Anes!esi SinalAnes!esi Sinal

    &. $omplikasi $ardiovaskular

    /. lok inggi atau otal

    0. $omplikasi +istem Respirasi

    ;. $omplikasi @astointestinal

    3. !yeri $epala (Puncture Headache)

    '. $omplikasi raktus %rinarius

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    50/75

    Pen*ebaran /ba! adaPen*ebaran /ba! ada

    anes!esi eiduralanes!esi eidural

    bergan!ung :bergan!ung :Dolume obat yg disuntikan%sia pasien

    $ecepatan suntikanesarnya dosis$etinggian tempat suntikan

    Posisi pasienPanjang kolumna vetebralis

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    51/75

    Teni anes!esiaTeni anes!esia

    eidural :eidural :

    Un!u mengenal ruang eidural digunaan

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    52/75

    Un!u mengenal ruang eidural digunaanban*a !eni. Namun *ang aling

    /uler adala# !eni #ilangn*a resis!ensidan !eni !e!es !ergan!ung.

    &. eknik hilangnya resistensi (loss of resistance) eknik ini menggunakan semprit kaca atau semprit plastik rendah

    resistensi yang diisi oleh udara atau !a6l sebanyak J 0ml. +etelah diberikan anestetik lokal pada tempat suntikan, jarum

    epidural ditusuk sedalam &7/ cm. $emudian udara atau !a6l disuntikkan perlahan dan terputus7

    putus.

    +embari mendorong jarum epidural sampai terasa menembusjaringan keras (ligamentum =avum) yang disusul hilangnyaresistensi.

    +etelah yakin ujung jarum berada dalam ruang epidural

    /. eknik tetes tergantung (hanging drop) Persiapan sama seperti teknik hilangnya resistensi, tetapi pada

    teknik ini menggunakan jarum epidural yang diisi !a6l sampaiterlihat ada tetes !acl yang menggantung. engan mendorong jarum epidural perlahan secara lembut

    sampai terasa menembus jaringan keras yang kemudian disusuloleh tersedotnya tetes !a6l ke ruang epidural. +etelah yakin,lakukan uji dosis (test dose).

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    53/75

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    54/75

    A ! !i l lA ! !i l l

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    55/75

    Anes!e!i l/al *angAnes!e!i l/al *ang

    digunaan un!u eiduraldigunaan un!u eidural?idokain (Kylokain, ?idonest)%mumnya digunakan &7/G, dengan mula

    kerja &2 menit dan relaksasi otot baik. 2.:Gblokade sensorik baik tanpa blokade

    motorik. &.3G laim digunakan untukpembedahan. /G untuk relaksasi pasienberotot.

    upivakain (-arkain)

    $onsentrasi 2.3G tanpa adrenalin,analgesianya sampai : jam. Dolum yangdigunakan B/2ml.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    56/75

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    57/75

    K/mliasi:K/mliasi:

    lok tidak merataepresi kardiovaskuler

    (hipotensi)

    9ipoventilasi (hati7hati keracunanobat)

    -ual7muntah

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    58/75

    Anes!esia KaudalAnes!esia Kaudal

    Anestesi kaudal sebenarnya sama dengan anestesiepidural, karena kanalis kaudalis adalah kepanjangandari ruang epidural dan obat ditempatkan di ruangkaudal melalui hiatus sakralis.

    9iatus sakralis ditutup oleh ligamentum sakrokoksigealtanpa tulang yang analog dengan gabungan antara

    ligamentum supraspinosum, ligamentuminterspinosum, dan ligamentum =avum. Ruang kaudal berisi saraf sakral, pleksus venosus, felum

    terminale dan kantong dura.

    ndikasi " edah daerah sekitar perineum, anorektalmisalnya hemoroid, Cstula paraanal.

    $ontra indikasi" +eperti analgesia spinal dan analgesiaepidural.

    T i ! i d lTeni anes!esia a dal

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    59/75

    Teni anes!esia audal :Teni anes!esia audal :

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    60/75

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    61/75

    Anes!esi Sinal T/!alAnes!esi Sinal T/!al Anestesi spinal total ialah anestesi spinal intratekal atau epidural

    yang naik sampai di atas daerah servikal. Anestesi ini biasanya tidak

    disengaja, pasien batuk7batuk, dosis obat berlebihan, terutama pada

    analgesia epidural dengan posisi pasien yang tidak menguntungkan.

    anda7tanda klinis"

    angan kesemutan

    ?idah kesemutan

    !apas berat

    -engantuk kemudian tidak sadar

    radikardi dan hipotensi berat

    9enti napas

    Pupil midriasi.

    E0 1i i l i 6l E0 1i i l i 6l

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    62/75

    E0e 1isi/l/gis 6l/E0e 1isi/l/gis 6l/

    Neur/asialNeur/asialHfek kardiovaskulerHfek RespirasiHfek @astrointestinal

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    63/75

    6LOK PERI1ER6LOK PERI1ER

    Anes!esi L/al Anestesi lokal adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila

    digunakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar yang cukup.1bat bius lokal bekerja pada tiap bagian susunan saraf.

    Pers*ara!an /ba! *ang b/le# digunaan sebagai

    anes!esi l/al: idak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara

    permanen atas keamanan harus lebar

    Hfektif dengan pemberian secara injeksi atau penggunaan

    setempat pada membran mukosa -ulai kerjanya harus sesingkat mungkin dan bertahan untuk

    jangka aktu yang yang cukup lama apat larut air dan menghasilkan larutan yang stabil, juga

    stabil terhadap pemanasan.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    64/75

    Meanisme eraMeanisme era

    1bat bekerja pada reseptorspesiCk pada saluran natrium(sodium-channel), mencegahpeningkatan permeabilitas sel sarafterhadap ion natrium dan kaliumsehingga tidak terjadi depolarisasi

    pada selaput saraf dan hasilnya,tidak terjadi konduksi saraf.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    65/75

    $onsentrasi minimal anestetika lokal (analog dengan-A6, minimum alveolar concentration) dipengaruhi oleh"

    %kuran, jenis dan mielinisasi saraf

    p9 (asidosis menghambat blokade saraf) Frekuensi stimulasi saraf

    -ula kerja bergantung beberapa faktor, yaitu" p$a mendekati p9 Csiologis sehingga konsentrasi bagian

    tak terionisasi meningkat dan dapat menembusmembrane sel saraf sehingga menghasilkan mula kerjacepat

    Alkalinisasi anestetika lokal membuat aal kerja cepat $onsentrasi obat anestetika local

    ?ama kerja dipengaruhi oleh" katan dengan protein plasma karena reseptor anestetika

    lokal adalah protein ipengaruhi oleh kecepatan absorpsi ipengaruhi oleh banyaknya pembuluh darah perifer di

    daerah pemberian

    E0 i ! # dE0e saming !er#ada

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    66/75

    E0e saming !er#adaE0e saming !er#ada

    sis!em !ubu#sis!em !ubu# +istem kardiovaskular"

    epresi automatisasimiokard

    epresi kontraktilitasmiokard

    ilatasi arteriolar osis besar dapat

    menyebabkandisritmia*kolaps sirkulasi

    +istem pernafasan" Relaksasi otot polos

    bronkus

    9enti nafas akibatparalisis saraf frenikus Paralisis intercostal epresi langsung pusat

    pengaturan nafas

    +istem saraf pusat" Parestesia lidah Pusing initus Pandangan kabur Agitasi epresi pernafasan idak sadar $onvulsi $oma

    munologi " reaksi alergi

    +istem muskuloskeletal "miotoksik (bupivakain Llidokain L prokain)

    K li i b ! ! iK/mliasi /ba! anes!esi

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    67/75

    K/mliasi /ba! anes!esiK/mliasi /ba! anes!esi

    l/all/al K/mliasi l/alerjadi ditempat suntikan

    berupa edema, abses,nekrosis dan gangrene.

    $omplikasi infeksi hampir

    selalu disebabkankelainan tindakan asepsisdan antisepsis.

    skemia jaringan dannekrosis karenapenambahan

    vasokonstriktor yangdisuntikkan pada daerahdengan end-artery.

    K/mliasi sis!emi -anifestasi klinis umumnya

    berupa reaksi neurologisdan kardiovaskuler.

    Pengaruh pada korteks

    serebri dan pusat yanglebih tinggi adalah berupaperangsangan sedangkanpengaruh pada pons danbatang otak berupadepresi.

    Pengaruh kardiovaskuler

    adalah berupa penurunantekanan darah dan depresimiokardium sertagangguan hantaran listrikjantung.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    68/75

    In7l!rasi L/alPenyuntikan larutan analgetik lokal

    langsung diarahkan sekitar tempat lesi6l/ Laangan =1ield 6l/9>nCltrasi sekitar lapangan operasi (contoh,

    untuk ekstirpasi tumor kecil)

    Analgesia Permuaan =T/ial>1bat analgetika lokal dioles atau

    disemprot di atas selaput mukosa

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    69/75

    Analgesia Regi/nalAnalgesia Regi/nal

    In!ra3ena =In!ra3ena =Bier BlockBier Block>>

    Anestesi jenis ini dapat

    dikerjakan untuk bedah singkatsekitar ;3 menit pada lengan atautungkai. iasanya dikerjakan untuk

    orang deasa dan pada lengan.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    70/75

    eknik analgesia regionaleknik analgesia regional

    intravena"intravena"

    Pasang kateter vena (venocath) pada kedua punggung tangan.Hksanguinasi (mengurangi darah) pada sisi lengan yang akan dibedahdengan menaikkan lengan dan peraslah lengan secara manual atau denganbantuan perban elastik (eshmark bandage) dari distal ke proksimal.

    Pasang pengukur tekanan darah pada lengan atas seperti akan mengukurtekanan darah biasa dengan torniket atau manset ganda dan bagian

    proksimal dikembangkan dahulu sampai &22 mm9g di atas tekanan sistoliksupaya darah arteri tidak masuk ke lengan dan tentunya juga darah venatidak akan masuk ke sistemik

    +untikkan lidokain atau prilokain 2,3G 2,' ml*kg (bupivakain tidakdianjurkan karena toksisitasnya besar) melalui kateter di punggung tangandan kalau untuk tungkai leat vena punggung kaki dosis &7&,/ ml*kg

    +etelah /2702 menit atau kalau pasien merasa tak enak atau nyeri padatorniket, kembangkan manset distal dan kempiskan manset proksimal.

    +etelah pembedahan selesai, de=asi manset dilakukan secara bertahap,buka tutup selang beberapa menit untuk menghindari keracunan obat

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    71/75

    E0e saming g/l/nganE0e saming g/l/ngan

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    72/75

    E0e saming g/l/nganE0e saming g/l/ngan

    NSAIDNSAID@angguan saluran cerna9ipersensitivitas kulit@angguan fungsi

    @angguan fungsi hepar@angguan sistem darah@angguan kardiovaskuler@angguan respirasi$eamanan belum terbukti pada

    anita hamil, menyusui, prosespersalinan, anak kecil, manula.

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    73/75

    KESIMPULANKESIMPULAN

    Pasien merupakan pasien bedah umum dengandiagnosa appendisitis akut. ari anemnesis , pasien digolongankan dalam A+A

    &. +ebelum operasi pasien dipuasakan dahulu kurang

    lebih selama '7: jam dan diberikan premedikasi

    berupa 1ndansetron ; mg. dilakukan regional anestesi dengan teknik

    subarchnoid block pada ?07?; denganmenggunakan spinal needle dengan ukuran /4@.

    $emudian dimasukkan obat upivacaine /2 mg.

    +elama operasi berlangsung diberikan terapi cairankurang lebih satu botol Ringer laktat 322 cc. +aat operasi diberikanmidaolam /,3mg, tramadol

    &22mg dan pronalgess supp (ketoprofen &22mg).

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    74/75

    DA1TAR PUSTAKADA1TAR PUSTAKA

    -edscape Reference+ubarachnoid +pinal lock. Available athttp"**emedicine.medscape.com*article*/222:;&7overvie .

    +, $ristanto, Anestesia RegionalM Anestesiologi.7 agian Anestesiologi dan erapi ntensif, Fakultas $edokteran%niversitas ndonesia N #akarta " 6D. nfomedika, /22;M &/0

    +, $ristanto, Anestesia RegionalM Anestesiologi.7 agian Anestesiologi dan erapi ntensif, Fakultas $edokteran%niversitas ndonesia N #akarta " 6D. nfomedika, /22;M &/37:

    !etter, 9 Franks, nteractive igital Atlas Anatomy Oigital H7ook, Dertebral 6olumn, +ection. con ?earning+ystem, Rochester " +ection Q&;'.

    !etter, 9 Franks, nteractive igital Atlas Anatomy Oigital H7ook, Dertebral 6olumn, +ection. con ?earning

    +ystem, Rochester " +ection Q&3;A !+1RA N !e ork +chool of Regional Anesthesia, +ubarachnoidal lock, Available at

    http"**.nysora.com*techniues*neura

  • 7/25/2019 Presentasi Kasus Anastesi Regional

    75/75

    erimaerima

    $asih$asih