analisis proses dan fungsi produksi tape singkong …

100
ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TAPE SINGKONG DI KECAMATAN BAJENG BARAT KABUPATEN GOWA IKHSAN SALLA NUR 105960093711 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 14-Feb-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

i

ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE

SINGKONG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TAPE

SINGKONG DI KECAMATAN BAJENG BARAT

KABUPATEN GOWA

IKHSAN SALLA NUR

105960093711

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

i

ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG PADA

INDUSTRI RUMAH TANGGA TAPE SINGKONG DI KECAMATAN

BAJENG BARAT KABUPATEN GOWA

IKHSAN SALLA NUR

105960093711

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

ii

Page 4: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

iii

Page 5: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong Pada Industri Rumah

Tangga Tape Singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Makassar, 02 Juli 2015

Ikhsan Salla Nur

105960093711

Page 6: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

v

ABSTRAK

IKHSAN SALLA NUR. 105960093711. Analisis Proses dan Fungsi Produksi

Tape Singkong pada Industri Rumah Tangga Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Di bimbing oleh SYAFIUDDIN dan

ST. AISYAH, R.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan fungsi produksi tape

singkong pada industri rumah tangga tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa

Pengambilan populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha industri

rumah tangga tape singkong di Kecamatan Bajang Barat Kabupaten Gowa

berjumlah 30 produsen tape singkong yang dijadikan responden penelitian.

Sementara untuk penentuan sampel menggunakan metode sensus yakni dengan

menelusuri keseluruhan populasi dijadikan sampel berjumlah 30 produsen tape

singkong. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kuantitatif, untuk menganalisis proses dan fungsi produksi tape

singkong menggunakan analisis regresi linear berganda, pengolahan data

menggunakan alat bantu SPSS for Windows versi 15,0

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis proses dan fungsi produksi

tape singkong secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap

produksi tape singkong ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel

(24,722 > 2,621) sedangkan secara parsial analisis fungsi produksi mempunyai

pengaruh sebagai berikut : fungsi ragi tape mempunyai pengaruh nyata terhadap

produksi tape singkong ditunjukkan dengan nilai t hitung dan t tabel

(2,087 > 2,064),singkong mempunyai pengaruh sangat nyata terhadap produksi

tape singkong ditunjukkan dengan nilai t hitung dan t tabel (5,784 > 2,064),modal

tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap produksi tape singkong ditunjukkan

dengan nilai t hitung dan t tabel (8,540 > 2,064),tenaga kerja tidak berpengaruh

terhadap produksi tape singkong ditunjukkan dengan nilai t hitung dan t tabel

(1,851 < 2,064) dan peralatan tidak berpengaruh terhadap produksi tape singkong

ditunjukkan dengan nilai t hitung dan t tabel (-0,360 < 2,064).

Kata kunci : proses dan fungsi, produksi, tape singkong.

Page 7: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Salawat dan salam tak

lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat, dan

para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong pada Industri Rumah Tangga

Tape Singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa”

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si selaku pembimbing I dan St. Aisyah, S.Pt,

M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan

2. Bapak Ir. Saleh Molla, M.M selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 8: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

vii

3. Bapak Amruddin, S.Pt, M.Si selaku ketua Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Kedua orangtua Ayahanda. Sallanur, dan St. Hasnah, S.Pd dan Kakak

dan Adikku tercinta Ayu Sartika dan Lailatul Qadri, dan segenap

keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun

material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu

kepada penulis

6. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Bajeng Barat Khususnya kepada

Bapak Camat Bajeng Barat beserta jajarannya yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian di Daerah tersebut

7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal

hingga akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga

kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya. Amin

Makassar, 02 Juli 2015

IKHSAN SALLANUR

Page 9: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ...................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

2.1. Singkong .................................................................................... 7

2.2. Tape ............................................................................................ 9

2.3. Produksi ...................................................................................... 10

2.4. Proses Produksi Tape Singkong ................................................. 11

2.5. Fungsi Produksi ........................................................................... 12

2.6. Kerangka Pemikiran ................................................................... 18

2.7. Hipotesis ....................................................................................... 20

III. III. METODE PENELITIAN ........................................................... 21

Page 10: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

ix

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 21

3.2. Populasi dan Sampel .................................................................. 21

3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 21

3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 22

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................. 23

3.6. Definisi Operasional .................................................................... 28

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 29

4.1. Letak Geografis .......................................................................... 29

4.2. Keadaan Demografis .................................................................. 33

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 35

5.1. Identitas Responden .................................................................... 35

5.2. Penyediaan Bahan Baku ............................................................. 38

5.3. Proses Produksi Tape Singkong ................................................... 38

5.4. Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong .................... 42

5.5. Uji Penyimpanan Asumsi Klasik .................................................. 42

5.6. Pembahasan .................................................................................. 46

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 54

6.1. Kesimpulan ................................................................................. 54

6.2. Saran ........................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa ............................................................................. 30

2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Usia di Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa .......................................................................... 31

3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa ............................................................... 31

4. Kondisi Pertanian yang Berada di Kecamatan Bejeng Barat

Kabupaten Gowa ..................................................................................... 33

5. Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa .............................................................. 35

6. Tingkat Pendidikan Responden pada Usaha Tape Singkong

di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ......................................... 35

7. Tingkat Umur Responden pada Usaha Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa ............................................................. 36

8. Tingkat Pengalaman Responden pada Usaha Tape Singkong

di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ........................................ 37

9. Pengujian Multikolinearitas pada Analisis Proses dan Fungsi

Produksi Tape Singkong ......................................................................... 43

10. Pengujian Autokorelasi pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi

Tape Singkong ......................................................................................... 44

11. Pengujian Heteroskedastisitas pada Analisis Proses dan Fungsi

Produksi Tape Singkong ......................................................................... 45

12. Hasil Pendugaan Regresi Berganda pada Analisis Proses dan Fungsi

Produksi Tape Singkong ......................................................................... 47

13. Hasil Uji F Statistik pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape

Singkong .................................................................................................. 47

Page 12: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

xi

14. Hasil Uji t Statistik pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape

Singkong ................................................................................................. 49

Page 13: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Skema Kerangka Pikir Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape

Singkong pada Industri Rumah Tangga Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa .............................................................. 19

2. Alur Proses Produksi Tape Singkong .................................................... 41

3. Foto Kegiatan Peneliti dan Proses Produksi Tape Singkong ................... 82

Page 14: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Kuesioner Penelitian Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ........................... 59

2. Identitas Responden Usaha Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa .............................................................. 65

3. Rincian Penggunaan Ragi Tape ............................................................... 66

4. Rincian Penggunaan Bahan Baku Singkong ............................................ 67

5. Rincian Penggunaan Modal ..................................................................... 68

6. Rincian Penggunaan Tenaga Kerja .......................................................... 70

7. Rincian Penggunaan Peralatan ................................................................. 71

8. Rincian Hasil Produksi Tape Singkong ................................................... 72

9. Rincian Data Variabel X1,X2,X3,X4 dan X5 Terhadap Y ...................... 73

10. Hasil Uji Multikolinieritas SPSS Versi 15,0 Regression .......................... 74

11. Hasil Uji Autokorelasi SPSS Versi 15,0 Regression ................................ 76

12. Hasil Uji Heteroskedastisitas SPSS Versi 15,0 Regression ...................... 78

13. Hasil Uji Regresi X1,X2,X3,X4 dan X5 Terhadap Y SPSS Ver 15,0 ...... 80

14. Foto Penelitian dan Proses Produksi Tape Singkong............. ................... 82

15. Riwayat Hidup ......................................................................................... 87

Page 15: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris artinya pertanian memegang peranan

penting dari seluruh perekonomian nasional. Hal ini dapat ditujukan banyaknya

penduduk yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian atau dari produk nasional

yang berasal dari pertanian. Pembangunan pertanian dihadapkan pada kondisi

lingkungan strategis yang terus berkembang secara dinamis dan menjurus pada

liberalisasi perdangangan internasional dan investasi. Menghadapi perubahan

lingkungan strategis tersebut serta untuk memanfaatkan peluang yang

ditimbulkannya. Maka pembangunan pertanian lebih difokuskan pada komoditi-

komoditi unggulan yang dapat bersaing dipasar domestik maupun internasional.

Kondisi ini menjadi dasar yang kuat bagi pemerintah untuk mempercepat

reorentasi arah pembangunan sektor pertanian dari semata – semata peningkatan

produksi pertanian modern yang berorientasi agribisnis tanpa merubah prioritas

pokok, yaitu memantapkan swasembada pangan sebagai dasar utama menjaga

stabilitas nasional (Anonim, 2010)

Pertanian akan menjadi kekuatan besar jika dikelola secara terpadu dalam

satu kesatuan sistem agribisnis. Membangun sistem dan usaha agribisnis yang

kokoh berarti pula membangun pertumbuhan sekaligus pemerataan sehingga

terjadi keseimbangan antar sektor. Ini juga berarti menciptakan meaningful

employment yaitu diluar sektor pertanian, sehingga beban pertanian yang terlalu

berat menampung tenaga kerja dapat teratasi (Anonim, 2001)

Page 16: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

2

Seandainya kebijakan industri diarahkan pada industri pertanian atau industri

rumah tangga, diyakini akan dapat membangkitkan sektor ekonomi nasional dan

pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditransmisikan ke seluruh sektor

perekonomian dan hal ini akan menjadi pendorong terbentuknya pertumbuhan

perekonomian nasional yang cepat dan merata. Pengembangan sektor agroindustri

juga dapat dipandang sebagai transmisi yang paling tepat dalam menjembatani

proses transformasi ekonomi diindonesia dari sektor pertanian ke sektor industri

(Anonim, 2001)

Pengembangan singkong sangat penting artinya didalam upaya penyediaan

bahan pangan karbohidrat non beras, diversifikasi/penganekaragaman konsumsi

pangan lokal, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri dan

sebagai sumber devisa melalui ekspor serta upaya mendukung peningkatan

ketahanan pangan dan kemandirian pangan (Anonim, 2001)

Luas panen singkong di Indonesia pada tahun 2011 seluas 1,18 juta hektar

dan produksi yang dicapai sebesar 24,04 juta ton dengan produktivitas sebesar

20,29 ton/ha. Sedangkan pada tahun 2012 luas tanam singkong diproyeksikan

seluas 1,29 juta hektar dan diharapkan luas panen yang akan dicapai seluas 1,24

juta hektar produktivitas 20,23 ton/ha produksi singkong nasional diharapkan

mencapai 25 juta ton (Badan Pusat Statistik Nasional, 2012)

Peluang pengembangan singkong sangat luas, hal tersebut mengingat

ketersediaan lahan yang cukup luas, berdasarkan data dari BPS tahun 2005

menunjukkan bahwa terdapat potensi lahan kering seluas 25.955,901 ha yang

terdiri dari lahan tegal seluas 10.775.051 ha, ladang seluas 3.839.093 ha dan lahan

Page 17: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

3

sementara tidak diusahakan seluas 11.341.757 ha. Lahan-lahan tersebut

merupakan potensi yang tersedia untuk pengembangan areal budidaya/usahatani

singkong. Selain ketersediaan lahan yang cukup luas, juga tersedia paket

teknologi budidaya ubi kayu yang spesifik. (Badan Pusat Statistik Nasional, 2012)

Perkembangan produksi singkong pada lima tahun terakhir mulai dari tahun

2008-2012. Tahun 2008 mencapai 21.756,991, Ton, tahun 2009 mencapai

22.039,145 Ton, dengan persentase 1.30% tahun 2010 perkembangan produksi

singkong meningkat mencapai 23.918,118 ton dengan persentase 8.53% tahun

2011 produksi singkong mencapai 24.044,25 ton dengan jumlah persentase 0.53

dan pada tahun 2012 mencapai 22.677,866 ton dengan jumlah persentase 5.68.

Dilihat dari data Badan Pusat Statistik Nasional tahun 2012 pada 5 tahun terakhir

mulai pada tahun 2008-2012 dengan jumlah rata rata produksi singkong

22.887,229 ton dengan jumlah persentase 1.17% (Badan Pusat Statistik Nasional,

2012)

Potensi singkong di Sulawesi Selatan pada lima tahun terakhir mulai dari

tahun 2008 sampai 2012 mengalami fluktuasi jumlah produksi, pada tahun 2008

produksi singkong mencapai 504.198 ton, tahun 2009 produksi singkong

mencapai 434.862 ton, tahun 2010 mengalami peningkatan produksi dengan

jumlah 601.437 ton, dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan dari 601.147

mencapai 682.996 ton, tetapi pada tahun 2012 mengalami fluktuasi produksi

mencapai 370.124 ton (Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, 2013)

Potensi dan perkembangan produksi singkong di Kabupaten Gowa dapat

dilihat pada lima tahun terakhir mulai dari tahun 2008 produksi singkong di

Page 18: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

4

Kabupaten Gowa mencapai 178.645 ton, tahun 2009 produksi singkong mencapai

180.624 ton, pada tahun 2010 perkembangan produksi singkong mencapai

271.625 ton, sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan jumlah produksi

mencapai 85.699 ton, dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan produksi mencapai

269.318 ton (Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dalam

Angka 2013)

Kecamatan-kecamatan yang berada di kabupaten Gowa salah satunya adalah

Kecamatan Bajeng Barat yang sebagian penduduknya bermata pencaharian petani,

oleh karena itu di Kecamatan Bajeng Barat potensi tanaman singkong cukup baik

dikembangkan karena ketersediaan lahan yang cukup memadai, tingkat produksi

singkong di Kecamatan Bajeng Barat pada tahun 2013 mencapai 1.23-2.46 ton.

Dengan demikian perkembangan tanaman singkong di Kecamatan Bajeng Barat

dapat memberikan kontribusi yang cukup tinggi kerena sebagian masyarakat yang

ada di Kecamatan Bajeng Barat berinisiatif mengolah singkong menjadi produk

tape singkong(Data Sekunder, 2013)

Industri rumah tangga tape singkong khusunya di Kecamatan Bajeng Barat

berjumlah 30 produsen tape singkong, Kecamatan Bajeng Barat cukup potensial

dalam mengembangkan hasil olahan singkong menjadi tape singkong dengan

tingkat produksi 35-50 Kg perminggu sehingga dengan adanya industri tape

singkong di Kecamatan Bajeng barat dapat memberikan kontribusi atau

penghasilan rumah tangga yang cukup, sehingga dapat memenuhi kebutuhan

keluarga (Sumber, Data Primer 2015)

Page 19: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

5

Berdasarkan survey awal diketahui bahwa yang menjadi kendala dalam

pembuatan tape singkong saat ini adalah faktor – faktor yang sangat

mempengaruhi untuk meningkatkan produksi tape singkong, seperti Faktor

ketersediaan bahan baku seperti singkong, dan ragi, juga yang menjadi faktor

utama dalam memulai suatu usaha adalah modal, tenaga kerja dan peralatan

produksi. faktor – faktor tersebut cukup berperan penting karena merupakan

faktor penentu keberhasilan produksi tape singkong.

Singkong yang telah diubah bentuknya dari primer menjadi produk baru

setelah melalui proses pengolahan maka akan mendapakan hasil poduksi yang

maksimal. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian

sehingga dapat mengetahui lebih lanjut mengenai. Analisis proses dan fungsi

produksi tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Bagaimana proses produksi tape singkong yang dilakukan pengrajin tape

singkong pada industri rumah tangga tape singkong di Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa ?

b. Seberapa besar pengaruh fungsi produksi terhadap produksi tape singkong

pada industri rumah tangga tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa ?

Page 20: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi tape singkong yang

dilakukan pengrajin pada industri rumah tangga tape singkong di

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh fungsi produksi tape singkong

terhadap hasil produksi tape singkong pada industri rumah tangga tape

singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

Adapun Kegunaan dalam penelitian ini adalah :

a. Bagi produsen tape singkong, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan informasi mengenai nilai tambah yang di peroleh dari usaha

yang di jalankan.

b. Bagi pemerintah, dan pihak yang terkait, diharapkan penelitian ini dapat

dijadikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran dalam

menentukan kebijakan terhadap pengembangan usaha tape singkong.

c. Bagi peneliti, dapat di jadikan sebagai referensi bagi penelitan selanjutnya

yang berhubungan dengan pengembangan usaha tape singkong.

Page 21: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Singkong (Manihot utilissima)

Suatu usaha tani atau produk yang dihasilkan dan dapat mampu berdaya

saing dan berkelanjutan baik untuk memenuhi kebutuhan pasar/konsumen dalam

dan luar negeri diperlukan dukungan, saling keterkaitan dan sinergi dari masing-

masing subsistem agribisnis. Artinya masing-masing subsistem agribisnis baik

subsistem hulu, tengah dan hilir haruslah mampu berdaya saing serta menyikapi

setiap perubahan iklim yang terjadi.

Tanaman singkong (Manihot utilissima) merupakan salah satu hasil

komoditas pertanian diindonesia yang di pakai sebagai bahan makanan. Seiring

dengan perkembangan teknologi, maka singkong ini bukan hanya dipakai sebagai

bahan makanan saja tetapi juga dipakai sebagai bahan baku industri. Selain itu

singkong juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan pengganti misalnya saja

tape singkong, pembuatan tape singkong ini merupakan salah satu cara

pengolahan singkong untuk menghasilkan suatu produk yang relatif awet dengan

tujuan untuk menambah jenis produk yang dihasilkan (Anonim, 2001 ). Beberapa

macam produk olahan singkong antara lain adalah tepung ubi kayu, keripik

singkong, tape singkong, patilo, kue kaca, bolu pelangi, kue cantik manis, dan

sebagainya (Djaafar et al, 2003)

Singkong merupakan komoditas hasil pertanian yang banyak ditanam

diindonesia. Potensi singkong diindonesia sangat besar, baik ditinjau dari sisi

sebagai sumber bahan pangan utama karbohidrat setelah padi dan jagung, maupun

Page 22: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

8

sebagai bahan pakan dan bahan baku industri. Dilihat dari kontribusinya terhadap

PDB, singkong memberikan kontribusi tanaman pangan terbesar ketiga setelah

padi dan jagung pada tahun 2003 sebesar Rp. 6,1 triliun (hanya dari on farm).

Kontribusi singkong diindonesia terhadap produksi singkong dunia adalah sebesar

10%, dimana pada tahun 2002 produksinya sebesar 16.913.104 ton, tahun 2003

sebesar 18.523.810 ton, dan tahun 2004 sebesar 19.249.169 (Aram,II).

(Darwis, V, dkk.,2009)

Singkong (Manihot utilissima), yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau

ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga

Euphorbiaceae. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik

rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis

singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan

dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat.

Menurut Prasasto (2008), produk olahan ubi kayu lainnya sebagai berikut:

a. Sebagai konsumsi manusia ubi kayu dapat dimanfaatkan sebagai kue

kering.

b. Sebagai industri ubi kayu dapat diolah menjadi dekstrin (industri tekstil,

kertas perekat plywood dan farmasi/ kimia), citrid acid (pemberi rasa

asam standar dalam pembuatan makanan dalam kaleng, minuman, jams,

jelly, obat-obatan, pemberi rasa asam pada sirup, kembang gula)

monosodium glutamate (sebagai penyedap makanan), sorbitol/produk

akhir ubi kayu ( industri kembang gula atau permen), glukosa kristal dan

Page 23: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

9

dextrose monohydrate (industri farmasi) dan minuman instan, sirup

glukosa, tepung tapioca, dan gaplek.

c. Sebagai bahan baku untuk pakan ternak ubi kayu dimanfaatkan untuk

makanan ternak, pemanfaatan limbah industri ubi kayu sebagai bahan

baku pakan ternak bermutu tinggi, akan dapat menekan biaya tinggi dan

memenuhi kebutuhan yang besar akan pakan ternak. Peternakan unggas

yang ingin menggunakan ubi kayu sebagai makanan/ransum digunakan

dalam bentuk yang sudah dijemur/terkena panas atau ubi kayu sudah di

campur dengan bungkil kelapa, dedak halus dan jagung.

d. Sebagai bahan energi ubi kayu mempunyai peluang besar menjadi bahan

baku ethanol yang berfungsi sebagai additive BBM pengganti timbale

(logam timah hitam)

2.2 Tape

Aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi

makanan khas yang disebut tape, bahan pangan yang umunya dibuat tape adalah

ubi kayu (singkong), beras ketan, serta sorgum (Rukmana dan Yuniarsih, 2001)

Tape adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi dimana terjadi

suatu perombakan bahan-bahan yang tidak sederhana, zat pati yang ada dalam

singkong diubah menjadi bentuk yang sederhana yaitu gula engan bantuan suatu

organisme yang disebut ragi atau khamir, tape mempunyai tekstur yang lunak,

rasa yang asam manis dan sedikit mengandung alkohol. Tape singkong dapat

bertahan lama jika mempunyai kadar air yang rendah dan penambahan ragi yang

tepat, sehingga diperoleh tape singkong yang manis dan legit. Sementara itu, jika

Page 24: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

10

kadar airnya terlalu tinggi yang menyebabkan tape singkong menjadi cepat

lembek, dan berasa masam karena penambahan ragi yang berlebihan serta proses

fermentasi yang terlalu lama (Anonim, 2001)

Selama peragian (fermentasi),tape mengalami perubahan-perubahan

biokimia akibat aktivitas mikroorganisme. Jika proses fermentasi terlalu lama

alkohol akan teroksidasi oleh bakteri Acetobacter aceti yang menghasilkan asam

asetat sehingga dapat menghasilkan tape yang terasa masam. Proses fermentasi

yang terlalu lama dapat menghasilkan air tape yang cukup banyak. Rasa manis

pada tape akan berkurang.

2.3 Produksi

Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang.

Variabel pertama dari pemasaran dan cukup penting dan yang mempengaruhi

kepuasan konsumen adalah produk, karena produk merupakan sesuatu yang

ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

(Sam, 2008).

Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu

barang, arah kegiatan ditujukan kepada upaya – upaya pengaturan yang sifatnya

dapat menambah atau menciptakan kegunaan dari suatu barang atau jasa.Untuk

melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu

perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya

dan bagaimana pengendalian atau pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan,

kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk

penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan

Page 25: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

11

produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila

tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa

orang/tenaga kerja, uang/dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan

pembantu.(Yani, 2010).

2.4 Proses Produksi Tape Singkong

Proses produksi tape singkong meliputi beberapa tahap sebagai berikut :

1. Menyiapkan semua bahan.

2. Mengupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.

3. Memotong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.

4. Mencuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.

5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci

sampai terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.

6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu

kukus hingga singkong ¾ matang, sampai daging singkong sudah bisa

ditusuk dengan garpu.

7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh disuatu

wadah, kemudian didinginkan

8. Sambil didinginkan siapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah

singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya

dilapisi dengan daun pisang.

9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam

wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan

saringan

Page 26: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

12

10. Singkong yang telah diberi ragi kemudian ditutup kembali dengan daun

pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil

yang maksimal.

11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-3 hari

hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi

tape.

2.5 Fungsi Produksi

Menurut Soekartawi (2003,17), fungsi produksi adalah hubungan fisik

antara variabel yang dijelaskan (Y) dengan variabel yang menjelaskan(X),fungsi

produksi mempunyai sifat-sifat seperti utility, jika input bertambah, output juga

meningkat. Tambahan input pertama akan memberikan tambahan output lebih

besar dibanding dengan tambahan output lebih besar dibanding dengan tambahan

output yang disebabkan oleh tambahan input berikutnya. Sifat ini disebut Law of

Diminishing Returns, Secara grafis, ceteris paribus.

Menurut Soekartawi (2003,18) hubungan fisik antara input dan output

disebut dengan fungsi produksi penggunaan input (X) akan menambah output (Y)

atau produksi. Hubungan fisik antara X dan Y sering disebut dengan istilah factor

relationship atau FR dapat dituliskan sebagai berikut :

Y :f(X1, X2, X3......Xn)

Berdasarkan persamaan diatas, produsen dapat melakukan tindakan yang

mampu meningkatkan produksi dengan cara sebagai berikut :

Page 27: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

13

a. Menambah jumlah salah satu input yang digunakan atau

b. Menambah jumlah beberapa input (lebih dari satu) dari input yang

digunakan.Fungsi produksi sangat penting dalam teori produksi karena :

1. Dengan fungsi produksi, maka dapat diketahui hubungan antara faktor

produksi dan produksi (output) secara langsung dan hubungan tersebut

dapat mudah di mengerti

2. Dengan fungsi produksi maka dapat diketahui hubungan antara variabel

yang dijelaskan ( dependen variabel ) Y dan variabel yang menjelaskan

( independen variabel ) X sekaligus juga untuk mengetahui hubungan

antara variabel penjelas. Dengan demikian fungsi produksi tape singkong

adalah sebagai berikut:

2.5.1. Ragi Tape

Kata ”ragi” dipakai untuk menyebut adonan atau ramuan yang digunakan

dalam pembuatan berbagai makanan dan minuman seperti tempe, tape, roti,

anggur, brem dan lain-lain. Ragi untuk tape merupakan populasi campuran genus

dimana terdapat spesies-spesies genus Aspergillus, genus Saccharomyces, genus

Candida, genus Hansenula, sedangkan bakteri Acetobacter biasanya tidak

ketinggalan. Genus tersebut hidup bersama secara sinergetik. Aspergillus dapat

menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces, Candida dan Hansenula

dapat menguraikan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainya

(Anonim, 2001)

Page 28: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

14

2.5.2. Bahan Baku ( Singkong )

Bahan baku adalah material atau bahan dasar yang diperlukan untuk

menghasikan suatu produk tertentu setelah melewati suatu proses tertentu. Bahan

baku yang diolah dalam perusahaan dapat diperoleh dari pembelian atau dari

pengolahan sendiri (Anonim, 2001).

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tape singkong

adalah.Singkong (Manihot Utilissima) yang juga dikenal sebagai ketela pohon

atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga

Euphorbiaceae. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik

rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis

singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan

dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat.

Singkong dapat diolah menjadi tape singkong melalui proses fermentasi atau

menggunakan ragi tape, ragi tape berfungsi sebagai sumber mikroba yang

berperan dalam proses fermentasi dan sumber protein sel tunggal, sehingga tape

singkong mempunyai tekstur yang lunak, rasa yang asam manis, dan memiliki

aroma khas tape. Singkong maupun kulitnya dapat digunakan sebagai bahan baku

pembuatan tape (Wulandari, 2008)

2.5.3. Modal

Sumber daya finansial merupakan syarat mutlak berlangsungnya suatu

usaha, demikian pula dalam usaha tani. Modal termasuk sumber daya finansial

yang merupakan subtitusi faktor produksi tanah dan tenaga kerja.

Page 29: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

15

Modal adalah faktor penting dalam melakukan usaha sebab modal

mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil atau tidaknya suatu usaha

yang dijalani (Case at al,2007)

Dalam hal ini, aktivitas finansial menggunakan dana untuk memperoleh

pendapatan dan keuntungan jangka panjang. Dalam proses usaha makanan ringan

yang dilakukan oleh pengusaha pasti dan biasanya berkaitan juga dengan proses

pengelolaan anggaran atau finansial untuk mengetahui banyaknya dana yang

dipakai atau pendapatan yang akan diperoleh pada akhir produksi dan agar

pengusaha dapat mengetahui dalam jangka waktu tertentu, jumlah biaya dan rugi-

laba yang dialami oleh petani serta untuk proyeksi keuangan dari seorang petani

(Anonim, 2001)

Sesuai dengan pendapat Case dan Fair (2007) dalam buku yang berjudul

“prinsip prinsip ekonomi” yang menyatakan bahwa modal merupakan faktor

penting dalam melakukan usaha sebab modal mempunyai hubungan yang sangat

kuat dengan berhasil atau tidaknya suatu usaha yang dijalani atau pengertian

klasik modal mengandung pengertian hasil produksi yang digunakan untuk

produksi lebih lanjut atau dapat juga dijelaskan bahwa jika suatu usaha

menambahkan modal berarti usaha tersebut dapat dikatakan mengalami

peningkatan atau berkembang sehingga peningkatan modal dapat mempengaruhi

hasil produksi.

2.5.4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang perlu diperhitungkan dalam

proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari tersediaanya

Page 30: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

16

tenaga kerja saja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja perlu juga diperhatikan.

Jumlah tenaga kerja ini masih banyak dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas

tenaga kerja, jenis kelamin, musim dan upah tenaga kerja. Bila kualitas tenaga

kerja ini tidak diperhatikan maka akan terjadi kemacetan dalam proses produksi

(Soekartawi,1990).

Sumber daya manusia merupakan elemen utama perusahaan

dibandingkan dengan elemen lainnya seperti modal, teknologi, dan uang sebab

manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Manusia yang memilih

teknologi, manusia yang memilih modal, serta manusia yang menggunakan dan

memeliharanya. Disamping itu, manusia dapat menjadi salah satu sumber

keunggulan bersaing yang langgeng. Oleh karena itu, sumber daya manusia

dalam perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting (Anonim, 2001).

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya

fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk

memenuhi kepuasannya (Anonim, 2001).

Tenaga kerja adalah salah satu unsur penentu, terutama bagi usaha tani yang

sangat tergantung pada musim. Kelangkaan tenaga kerja berakibat mundurnya

penanaman sehingga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman produktivitas

dan kualitas produk (Anonim, 2001).

2.5.5. Peralatan

Sumberdaya peralatan merupakan alat yang dapat digunakan dalam proses

produksi dan merupakan sarana dan prasarana dalam suatu alat bantu untuk

Page 31: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

17

memperlancar sistem mekanisme kerja usaha guna memperoleh hasil dan

keuntungan yang diharapkan dalam kemajuan suatu usaha (Anonim, 2001).

Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah

alam sekitarnya, termasuk drinya sendiri. Peralatan merupakan berbagai alat-alat

yang biasa digunakan dalam membantu aktivitas manusia, yang memiliki fungsi

tertentu. Sumber daya peralatan dikatakan sebagai modal tetap dalam kegiatan

usahatani. Alat-alat tersebut misalnya traktor, cangkul, bajak, dan lain-lain

(Anonim, 2001).

Dalam sumber daya peralatan dikenal istilah NPA atau Nilai Penyusutan

Alat, yaitu nilai yang terdapat pada suatu alat dengan melihat harga awal dari

barang tersebut, harga akhir, lama pemakaian, dan jumlah barang tersebut

(Suratiyah, 2008).

Rumus untuk menghitung nilai penyusutan alat yang dimiliki responden

adalah :

NPA (Nilai Penyusutan Alat) = Harga Awal – Harga Akhir x ∑ jumlah (unit)

Umur alat

Sumber daya peralatan merupakan alat yang membantu dalam menjalankan

aktivitas manusia. Sumber daya peralatan dalam pertanian sendiri merupakan

penunjang dari berjalannya usahatani. Pengembangan sumber daya peralatan ini

dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas serta meningkatkan mutu dan

nilai tambah hasil (Anonim, 2001).

2.6 Kerangka Pemikiran

Page 32: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

18

Industri rumah tangga tape singkong merupakan suatu unit usaha produksi

tape singkong yang ada di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa, pada

industri rumah tangga tape singkong terdiri dari proses produksi yang merupakan

bagian dari kegiatan pengelolaan singkong menjadi tape singkong, pada proses

produksi tape singkong terdiri dari fungsi produksi atau faktor yang

mempengaruhinya yaitu. Ragi tape (X1)yang merupakan bahan yang ditambahkan

dalam proses fermentasi tape singkong. Singkong (X2)yang merupakan bahan

baku yang digunakan dalam kegiatan proses produksi tape singkong. Modal (X3)

yang merupakan sumber daya yang digunakan dalam kegiatan produksi tape

singkong berupa barang atau jasa. Tenaga Kerja (X4)yang merupakan orang yang

bekerja didalam industri usaha tape singkong dan Peralatan (X5)yang merupakan

benda-benda yang digunakan didalam kegiatan proses produksi singkong menjadi

tape singkong. Kelima fungsi produksi tersebut merupakan faktor penting yang di

gunakan dalam kegiatan produksi tape singkong.

Adapun Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah :

Page 33: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

19

Gambar 1.Kerangka Pikir Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong

pada Industri Rumah Tangga Tape Singkong di Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa

Berdasarkan kerangka pemikiran pada Gambar 1, maka dapat di ambil

gambaran bahwa terdapat 5 variabel independen (X1, X2, X3, X4 dan X5) dan 1

variabel dependen (Y) dimana variabel X1 menunjukkan ragi tape, variabel X2

menunjukkan bahan baku, variabel X3 menunjukkan modal, variabel X4

menunjukkan tenaga kerja, dan X5 menunjukkan peralatan. Sedangkan variabel

Y menunjukkan hasil produksi tape singkong. Kelima variabel tersebut

mempunyai hubungan sebab akibat.

2.7 Hipotesis

Diduga Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ragi tape, Singkong, Modal,

Tenaga Kerja, dan Peralatan berpengaruh terhadap hasil produksi tape singkong.

Hasil Produksi Tape Singkong

( Y )

Singkong

(X2)

Modal

( X3 )

Tenaga Kerja

( X4)

Peralatan

( X5)

Ragi Tape

(X1)

Industri Rumah Tangga

Tape Singkong

Fungsi Produksi

Proses Produksi Tape

Singkong

Page 34: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

20

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

yang dimulai pada bulan April sampai bulan Juni 2015 dengan pertimbangan

bahwa Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa terdapat industri rumah tangga

yang memproduksi tape singkong.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha industri rumah tangga

tape singkong di Kecamatan Bajang Barat Kabupaten Gowa berjumlah 30

produsen tape singkong yang akan dijadikan responden penelitian, sedangkan

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus, metode

sensus adalah metode pendataan dengan mengambil keseluruhan populasi yang

dijadikan sampel penelitian (Anonim, 2011)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data kualitatif. Data yang berisi pernyataan- pernyataan yang diambil

dilapangan penelitian produksi tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa, seperti (nama, agama, jenis kelamin,tingkat pendidikan,

jumlah tenaga kerja).

b. Data kuantitatif. Data yang berbentuk angka- angka, yang diambil

dilapangan penelitian tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Page 35: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

21

Kabupaten Gowa, seperti data produksi tape singkong, dianalisa dan

dijelaskan dengan menggunakan teknik analisis data

Sumber Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer. Data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli

(responden) yaitu pengelola tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah

disiapkan sebelumnya.

2. Data sekunder. Data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Kantor

Kecamatan Bajeng Barat dan penelitian terdahulu seperti jurnal dan

berbagai media online (internet) beserta dari berbagai buku dan literatur

yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan

secara langsung dilapangan penelitian tape singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara secara

langsung dengan sumber informasi yaitu pengelola tape singkong dengan

menggunakan daftar pertanyaan yaitu kuesioner yang terkait dengan

penelitian ini.

Page 36: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

22

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data secara langsung ditempat penelitian tape

singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa dengan cara

mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, yang sesuai dengan

masalah yang diteliti.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif artinya dengan

menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik

kemudian dilengkapi dengan penjelasan secara deskriptif mengenai fenomena-

fenomena yang terjadi dilapangan. Sugiono (2008)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Analisis regresi linear berganda, dengan menggunakan rumus fungsi

produksi, dimana Y (variabel terkait) dan X (varabel bebas) dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Y = f(X1, X2, X3, X4, X5,....Xn)

Dimana:

Y : Produksi ( kg )

f : Fungsi Produksi

X1 : Ragi tape ( Perbiji )

X2 : Bahan baku singkong ( kg )

X3 : Modal (Rp)

X4 : Tenaga Kerja (HOK)

Page 37: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

23

X5 : Peralatan (Rp)

Dalam Penelitian ini akan diuji nilai R2

F, dan t, serta pengujian asumsi

klasik yang akan diperoleh masing masing nilainya dengan menggunakan analisis

regresi linear berganda dalam bentuk SPSS Ver. 15,0

a. Uji R2 ( Koefisien Determinasi )

Koefisien determinasi yang dilambangkan dengan R2 nilainya

diformulasikan dalam persamaan berikut ini

R2: 1- ∑ bi

∑ Qi 2

Uji ini menggambarkan seberapa variansi dari variabel tak bebas dapat

dijelaskan oleh variansi dari variabel bebas nilai R2 mempunyai jarak antara 0-1

makin besar R2 ( mendekati 1 ) maka hasil estimasi akan semakin mendekati

sebenarnya.

b. Hipotesis yang digunakan diuji dengan uji F

Pengujian terhadap pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen dilakukan dengan menggunakan uji distribusi F, caranya adalah dengan

membandingkan antara nilai kritis F ( F tabel ) dengan nilai F hitung, F Ratio

yang terdapat pada tabel Analisis Of Variance dari hasil perhitungan SPSS

dirumuskan sebagai berikut :

Ho :b1 ═ b2....... ═ bn ═ 0

Ho :b1 ═ b2....... ═ bn ≠ 0

Page 38: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

24

Bila nilai F hitung < F tabel maka, Ho diterima dan bila F hitung > F tabel ,

maka Ho ditolak yang berarti pada input-input yang digunakan berpengaruh

secara bersama-sama.

c. Pengujian Hipotesis dengan uji t

Dirumuskan sebagai berikut :

Ho :b1 ═ b2....... ═ bn ═ 0

Ho :b1 ═ b2....... ═ bn ≠ 0

Bila nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan bila t hitung > t tabel, maka

Ho ditolak yang berarti bahwa variabel yang bersangkutan berpengaruh secara

signifikan.

Nilai diperoleh sebagai berikut:

t ═ (bi-b*)

Sbi

Dimana :

bi : koefisien dari variabel ke-i

b*: nilai hipotesis dari bi

nilai t tabel : α/2, n-k-1

dimana :

n : jumlah sampel

k: jumlah variabel independen termasuk konstanta

d. Uji asumsi Klasik

Pengujian ini bertujuan agar model yang diestimasi terhindar dari gangguan

multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas, pengujian terhadap

gangguan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

25

1. Uji autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang

diurutkan menurut waktu ( seperti data deretan waktu ) atau ruang seperti data

cross section untuk mengetahui autokorelasi digunakan uji Durbin Watson (DW ).

Adanya autokorelasi dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan uji

Durbin-Watson. Uji Durbin Watson dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut ( Gujarati, 2003 )

a. Regresi model lengkap untuk mendapatkan nilai residual

b. Hitung d ( Durbin Watson statistik ) dengan rumus

d ═ ∑ ( e n- e n- 1 ) 2

∑ e n 2

c. Hasil rumus tersebut ( nilai d ) kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel

durbin watson. Didalam tabel itu di muat 2 nilai batas atas ( du ) dan nilai

batas bawah ( d1 ) untuk berbagai nilai n dan k. Untuk nilai autokorelasi

positif ( c < p < 1 ). Hipotesa nol Ho diterima jika d > du, sebaliknya Ho

ditolak jika d< d. Untuk autokorelasi negatif .Hipotesa nol ( Ho ) diterima

jika ( 4-d ) > du, sebaliknya Ho ditolak jika ( 4-d )<d1

2. Uji Multikolinearitas

Masalah multikolinearitas timbul karena salah satu atau lebih variabel ( X1 )

merupakan kombinasi yang linear yang pasti atau mendekati pasti dari variabel

penjelas X lainnya oleh karena itu, farrar dan gleur menyarankan supaya

dilakukan regresi bantuan antar variabel penjelas. Setelah dilakukan estimasi nilai

R2 yang ditemukan, kemudian menghitung nilai F, dengan rumus:

Page 40: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

26

F- hitung ═ R2x1 x (n-k)

1- R2x1 (k-1)

R2x1 : nilai R2 dari hasil estimasi regresi parsial variabel penjelas

n : jumlah data observasi

k : jumlah variabel penjelas ( tidak termasuk konstanta )

Rule of thumb yang digunakan adalah bila F hitung > F tabel, berarti bahwa

xi yang berkolerasi dengan variabel penjelas X lainnya. Selain menggunakan F

hitung juga bisa digunakan pengukuran terhadap varian inflation faktor ( VIF )

dalam uji multikolinieritas ( Gujarati, 2003 )

3. Uji Heteroskedastisitas

Dalam regresi linear berganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar

taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE ( Best, Linear,Unbiased,

dan Estimator ) adalah var ( ui ) ═ ᶱ 2. Sesatan mempunyai variansi yang sama

pada kasus lain dimana variansi ui tidak konstan, melainkan variabel berubah-

ubah. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan pengujian antara lain

metode grafik dan Uji park ( Gujarati, 2003 ).

Page 41: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

27

3.5 Definisi Operasional

a. Produksi adalah kuantitas hasil usaha pengolahan ubi kayu menjadi tape

singkong yang diproduksi pengrajin tape singkong yang dinyatakan/

diukur dalam satuan kilogram (kg)

b. Fungsi Produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam proses

produksi barang dan jasa

c. Bahan Baku adalah ubi kayu yang digunakan untuk menghasilkan tape

singkong yang dihitung/dinyatakan dalam satuan (kg)

d. Ragi tape adalah bahan yang ditambahkan dalam proses fermentasi tape

singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa yang diukur

dalam satuan (Perbiji)

e. Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi

menghasilkan barang-barang baru yang dinyatakan dalam rupiah (Rp)

f. Tenaga kerja adalah orang yang bekerja baik didalam keluarga maupun

diluar kelurga pada proses pengolahan ubi kayu menjadi tape singkong

(HKO)

g. Peralatan adalah benda-benda yang terlibat dalam proses produksi tape

singkong yang dinyatakan dalam satuan harga atau rupiah ( Rp )

h. Industri Rumah Tangga Tape Singkong adalah suatu unit usaha produksi

tape singkong yang ada di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

i. Tape singkong adalah hasil pengolahan singkong menjadi tape singkong

yang diproduksi pengrajin tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa

Page 42: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

28

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Berdasarkan data monografi Kecamatan Bajeng Barat 2013 diperoleh

gambaran bahwa Kecamatan Bajeng Barat memiliki luas wilayah 19.044 ha dan

secara administrasi pemerintah Kecamatan Bajeng Barat memiliki 7 Desa yaitu :

a. Desa Gentungan

b. Desa Tanabangka

c. Desa Borimatangkasa

d. Desa Mandalle

e. Desa Manjalling

f. Desa Kalemandalle

g. Desa Bontomanai

Secara geografis Kecamatan Bajeng Barat berada pada ketinggian 0-50 m

diatas permukaan laut sehingga dapat dikategorikan pada topografi dataran rendah

dengan beriklim tropis yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan batas-batas

sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Kecamatan Pallangga

- Sebelah Selatan : Kecamatan Bontonompo

- Sebelah Barat : Kecamatan Barombong

- Sebelah Timur : Kecamatan Bajeng

Page 43: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

29

Adapun jarak orbitrasi Kecamatan Bajeng Barat dengan pusat pemerintahan

adalah:

a. Kecamatan : 3 Km

b. Kabupaten : 18 Km

c. Provinsi : 30 Km

4.2 Kondisi Demografis

Tabel 1. Keadaan Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio

jenis

kelamin

1. Gentungan 2.663 2.850 5.513 93

2. Tanabangka 1.667 1.781 3.448 94

3. Borimatangkasa 1.631 1.707 3.338 96

4. Mandalle 1.417 1.493 2.910 95

5. Manjalling 1.786 1.824 3.610 98

6. Kalemandalle 1.563 1.617 3.180 97

7. Bontomanai 1.107 1.159 2.266 96

Jumlah 11.834 12.431 24.265 95

Sumber : Kantor Camat Bajeng Barat, 2014

Tabel 1 menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, dan

desa gentungan memiliki jumlah penduduk terbesar dengan jumlah 5.513 Jiwa

sedangkan yang paling terendah yaitu desa bontomanai dengan jumlah penduduk

2.266 Jiwa.

Page 44: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

30

Tabel 2. Keadaan Penduduk berdasarkan Jenis Usia di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa

No Kelompok Umur

Persentase %

1. 0-15 15,05

2. 16-24 19.05

3. 25-34 26.98

4. 35-44 17.50

5. 45-54 15.42

6. 55 Tahun Keatas 6.00

Jumlah 100 %

Sumber : Kantor Camat Bajeng Barat, 2014

Tabel 2 menunjukkan keadaan penduduk berdasarkan jenis usia, dan

penduduk yang tergolong produktif berusia 16-54 tahun, belum produktif 0-15

tahun, dan kurang produktif usia 55 tahun keatas. Berdasarkan kriteria tersebut

maka sebagian besar dari penduduk Kecamatan Bajeng Barat tergolong dalam

usia produktif, sedangkan selebihnya tergolong usia belum produktif dan kurang

produktif.

Tabel 3. Keadaan Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa

No Sektor

Persentase %

1. Petani 10,30

2. Nelayan 5.78

3. Peternak 2.37

4. PNS 6.74

Page 45: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

31

5. Wiraswasta 10.60

6. Lain-lain 64.64

Jumlah 100 %

Sumber : Kantor Camat Bajeng Barat, 2014

Tabel 3 menunjukkan keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian,

dan berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian penduduk yang

berprofesi sebagai petani dengan jumlah persentase 10.30 %, dan masyarakat

yang ada di Kecamatan Bajeng Barat berprofesi sebagai pedagang serta usaha lain

yang bergerak di sektor perikanan laut. Usaha agroindustri berskala kecil dan

menengah dengan jumlah persentase 64.64 % .

Tabel 4. Keadaan Penduduk berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa

No Tingkat Pendidikan

Persentase %

1. Belum Sekolah dan TK 13.49

2. Tidak Tamat SD/ Sederajat 12.68

3. Tamat SD/ Sederajat 29.28

4. Tamat SLTP/ Sederajat 26.24

5. Tamat SLTA/ Sederajat 14.53

6. Tamat DI-DIII 1.93

7. Tamat Sarjana (SI-S3) 1.85

Jumlah 100 %

Sumber : Kantor Camat Bajeng Barat, 2014

Page 46: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

32

Tabel 4 menunjukkan keadaan penduduk berdasarkan pendidikan, dan

berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Bajeng

Barat sebagian besar tamat SD yaitu 29.28 % kemudian tamat SLTP sebesar 26.24

%, selebihnya tamat SLTA, Akademi, dan tidak pernah sekolah. Ini menunjukkan

bahwa tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

pada umumnya relatif rendah.

4.3 Kondisi Pertanian

Penduduk di Kecamatan Bajeng Barat umumnya berprofesi sebagai petani

dan memiliki luas lahan yang cukup memadai untuk dipakai dalam bercocok

tanam oleh petani sehingga kondisi pertanian di Kecamatan Bajeng Barat berjalan

secara efektif dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kondisi Pertanian yang berada di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten

Gowa

No Jenis Tanaman

Luas Panen ( Ha ) Produksi ( Ton )

1. Padi Sawah 3.191 20.926

2. Padi Ladang - -

3. Jagung 15 81

4. Kedelai 100 153

5. Kacang Tanah - -

6. Kacang Hijau 293 280

7. Ubi Kayu 500 1.23

8. Ubi Jalar - -

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Gowa, 2014

Page 47: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

33

Tabel 5 menunjukkan kondisi pertanian yang berada di Kecamatan

Bajeng Barat, bahwa komoditi yang diusahakan paling luas yaitu tanaman pangan

atau padi sawah dengan jumlah 3.191 dari keseluruhan luas pertanaman tanaman

pangan dan hortikultura dan menyusul ubi kayu dengan luas panen 500 dan

tingkat produksi yang dihasilkan mencapai 1.23 ton, begitupun dengan tanaman

jagung, kedelai, dan kacang hijau setiap tahunnya mengalami peningkatan

produksi

Page 48: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

34

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Industri rumah tangga tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten

Gowa berjumlah 30 produsen. Berikut identitas responden pada usaha produksi

tape singkong, dapat dilihat pada Tabel 6.

a. Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan merupakan salah satu variabel penentu tingkat kemajuan suatu

wilayah, makin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi dalam suatu wilayah,

maka tingkat kemajuan wilayah tersebut cenderung lebih tinggi. Secara rinci

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6.Tingkat Pendidikan Responden pada Usaha Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No. Pendidikan

Jumlah Pengrajin Persentase

1. Tidak Sekolah

8 26.60

2. SD

13 43.30

3. SLTP

4 13.30

4. SLTA

5 16.60

Jumlah 30 100.00

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden didominasi oleh

tamatan SD 13 orang atau 35.50 %, Tidak Sekolah 8 orang atau 25.00 %, SLTA 5

orang atau 20.00 % dan SLTP 4 orang atau 19.50 %. Tingkat pendidikan akan

berpengaruh terhadap suatu usaha yang akan dikelolah, apabila disiplin ilmu yang

Page 49: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

35

dimiliki sesuai dengan usaha yang dilakukan maka berpengaruh terhadap proses

kerja atau adopsi inovasi.

b. Tingkat Umur Responden

Umur sangat mempengaruhi fisik dalam bekerja dan berfikir. Responden

yang berumur mudah mempunyai kemampuan yang lebih besar dari responden

yang lebih tua, yang mudah cenderung menerima hal - hal yang baru untuk

menambah pengalaman, sedangkan yang berusia tua mempunyai kapasitas

mengolah usahanya lebih baik dan sangat berhati-hati bertindak dikarenakan lebih

banyak pengalaman dirasakan. Keadaan umur responden dapat dilihat

pada Tabel 7.

Tabel 7. Tingkat Umur Responden pada Usaha Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No. Pendidikan

Jumlah Pengrajin Persentase

1. 25-35

4 13.30

2. 36-46

15 50.00

3. 47-57

11 36.60

Jumlah 30 100.00

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat umur reponden antara 25 sampai 35

tahun sebanyak 4 orang atau 13.30 %, umur antara 36 sampai 46 tahun sebanyak

15 orang atau 50.00 % dan umur 47 sampai 57 tahun sebanyak 11 orang atau

36.60 %. Hal ini menerangkan bahwa 30 responden yang memproduksi tape

singkong tergolong dalam kategori produktif.

Page 50: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

36

c. Tingkat Pengalaman Responden

Setiap pengrajin yang memulai atau menjalankan usahanya mempunyai

latar belakang yang memotivasinya untuk menjalankan usahanya tersebut

sehingga usaha tersebut tetap berjalan atau eksis berproduksi. Tingkat pengalaman

responden dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 8. Tingkat Pengalaman Responden pada Usaha Tape Singkong di

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

No. Tingkat Pengalaman

Responden

Jumlah Pengrajin Persentase

1. 1-10

21 70.00

2. 11-21

6 20.00

3. 22-32

3 10.00

Jumlah 30 100.00

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pengalaman pengrajin dalam

memproduksi tape singkong antara 1 sampai 10 tahun sebanyak 21 orang atau

70.00 %, antara 11 sampai 21 tahun sebanyak 6 orang atau 20.00 % dan tingkat

pengalaman responden antara 22 sampai 32 tahun sebanyak 3 orang atau 10.00 %.

Hal ini dapat di jelaskan bahwa rata-rata jumlah responden pada tingkat

pengalaman dalam produksi tape singkong berada pada tingkatan 10 tahun keatas

dengan artian pengalaman dalam usaha tape singkong cukup maksimal dan sudah

berpengalaman.

Page 51: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

37

5.2 Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan mentah yang diolah dan dapat dimanfaatkan

sebagai sarana produksi dalam suatu industri rumah tangga. Ketersediaan bahan

baku secara cukup dan berkelanjutan akan menjamin suatu perusahaan untuk bisa

berproduksi dalam waktu yang relatif lama. Dalam melakukan pengolahan

singkong menjadi tape singkong bahan baku utama yang digunakan adalah ubi

kayu dan bahan yang ditambahkan adalah ragi tape sedangkan peralatan yang

digunakan yaitu kompor, pisau, baskom, dan panci.

Ketersediaan bahan baku untuk setiap industri rumah tangga tape singkong

cukup maksimal sehingga dapat di kelola dan dikembangkan menjadi produk tape

singkong.

5.3 Proses Produksi Tape Singkong

Kegiatan produksi dilakukan dengan menggunakan alat sederhana dan tidak

menggunakan biaya yang banyak, hanya pada saat pengupaan kulit ubi kayu serta

menghilangkan kulit arinya menggunakan tenaga kerja yang cukup kuat dan teliti.

Uraian kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi tape singkong adalah

sebagai berikut :

a. Pengupasan

Ubi kayu yang telah dipilih dikupas, dan sebelumnya, dipotong terlebih

dahulu pada masing-masing ujungnya, setelah di kupas dan dipotong

pada masing-masing ujungnya, ubi kayu tersebut ditempatkan pada suatu

wadah yaitu baskom.

Page 52: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

38

b. Pencucian

Ubi kayu yang telah dikupas kemudiaan dicuci dengan air sehingga

bersih dari kotoran, kemudiaan dibilas dengan air bersih sebanyak 7 kali

pencucian sehingga kotoran yang melekat pada ubi kayu benar-benar

bersih.

c. Pemotongan

Singkong yang telah dicuci kemudiaan dipotong menjadi 3 bagian dalam

1 singkong, dan apabila hasil panen singkong kecil, tidak perlu

dipotong.

d. Pengupasan Kulit Ari Pada Singkong

Proses pengupasan kulit ari pada singkong bertujuan pada saat singkong

difermentasikan dengan menggunakan ragi, singkong tersebut akan cepat

mengalami proses pemasakan karena telah dikupas bagian luar kulit

singkong yang kasar.

e. Pengukusan

Pengukusan pada singkong dilakukan pada saat singkong telah dipotong

dan dikupas kulit arinya, pengukusan dilakukan dengan waktu 1 jam

untuk memperoleh pengukusan yang benar-benar matang dan lembek.

d. Pendinginan

Setelah singkong dikukus selanjutnya singkong didinginkan dengan

waktu 15 menit untuk selanjutnya diberi ragi tape.

Page 53: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

39

e. Fermentasi

Singkong yang telah didinginkan selanjutnya ditaburi ragi tape dengan

perbandingan 80 kg singkong 50 biji ragi tape, kemudian setelah singkong

diberi ragi tape selanjutnya ditutupi dengan daun pisang dan

difermentasikan selama 3 malam.

f. Pengemasan

Kemasan adalah wadah atau pembungkus, bagi produk pangan yang

mempunyai peranan penting dalam upaya mempertahankan mutu dan

keamanan pangan serta meningkatkan daya tarik produk. Sebelum

dikemas produk tape singkong diangin-anginkan sampai dingin, kemudian

diletakkan ke wadah untuk pedagang keliling dengan menggunakan wadah

daun pisang, sedangkan untuk dipasarkan ditoko atau supermarket

dikemas dengan menggunakan plastik makanan ( plastik produk ) yang

berfungsi mencegah masuknya bau dan bakteri dan rasa asin dari luar,

tetapi dapat melewatkan oksigen sepenuhnya. Daya tahan tape singkong

yang telah difermentasikan dapat bertahan kira-kira 5 hari sampai 1

minggu tergantung proses pengemasan dan penyimpanan yang baik.

Singkong

Page 54: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

40

Gambar. 2 Alur Proses Produksi Tape Singkong di Kecamatan Bajeng

Barat Kabupaten Gowa

5.4 Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa

Pengupasan, Pencucian, Pemotongan

Pengupasan Kulit Ari

Singkong

Pengukusan Singkong dengan

Memperhatikan Sistem Kematangan

Dalam Waktu Selama 1 Jam

Pendinginan Singkong

Selama 15 Menit

Proses Fermentasi Singkong

Selama 3 Hari, 3 Malam

Pengemasan Tape Singkong

Dengan Tujuan

mempecepat Proses

Pemasakan pada

Singkong

Menggunakan Media

Plastik makanan

Menggunakan keranjang

dengan dilapisi Daun

Pisang

Page 55: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

41

Produksi tape singkong yang ada di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten

Gowa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Singkong, Ragi Tape, Modal,

Tenaga Kerja dan Peralatan. Faktor- faktor tersebut merupakan variabel yang

mempengaruhi tingkat produksi yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan

yang diinginkan. Sedangkan jumlah tape singkong yang dihasilkan merupakan

variabel output yang besaran jumlahnya dipengaruhi oleh fungsi produksi

tersebut.

Fungsi produksi yang terdiri dari variabel yang menjelaskan (X) dan variabel

yang dijelaskan (Y) akan diukur dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda. Model analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh atau

kekuatan dari beberapa variabel prediktor terhadap variabel respon. Pengujian

dengan model regresi memberikan nilai pada koefisien determinan, nilai F hitung,

nilai t hitung, dan mendeteksi adanya multikolinieritas antara variabel prediktor

dan kaidah asumsi klasik. Daftar analisis proses dan fungsi produksi yang

dianalisis dengan model regresi linear berganda pada industri rumah tangga tape

singkong.

5.5 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik

Pengujian terhadap asumsi klasik dengan bantuan SPSS versi 15,0 yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah :

5.5.1. Uji Multikolinieritas

Page 56: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

42

Multikolinearitas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam

model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati

sempurna, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna

atau mendekati sempurna diantara variabel bebasnya Priyatno. (2008) Setelah

melakukan uji multikolinieritas pada variabel bebas dengan pengukuran terhadap

varian inflation faktor (VIF) hasilnya menujukkan bahwa semua variabel pada

model yang diajukan bebas dari multikolinieritas hal ini ditujukan pada nilai VIF

yang berada di bawah 9 sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan tidak

mengandung multikolinieritas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Priyatno

(2008) yang menyatakan bahwa apabila nilai varian inflation faktor (VIF)

dibawah 9 maka tidak mengandung multikolinearitas.

Tabel.9 Pengujian Multikolinieritas Pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi

Tape Singkong

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai varian inflation faktor pada variabel X1

bernilai 2,067, variabel X2 bernilai 2,142, variabel X3 bernilai 1,270, variabel X4

bernilai 1,125 dan variabel X5 bernilai 1,146, maka dapat disimpulkan bahwa

kelima variabel pada pengujian multikolinieritas tidak terjadi multikolinieritas

antar variabel bebas. Semua variabel pada model yang diajukan bebas dari

Coefficientsa

-1133,544 406,637 -2,788 ,010

,287 ,137 ,247 2,087 ,048 ,484 2,067

1,001 ,173 ,697 5,784 ,000 ,467 2,142

,001 ,008 ,014 8,540 ,052 ,788 1,270

154,935 83,715 ,162 1,851 ,077 ,889 1,125

-29,784 82,675 -,032 -,360 ,722 ,873 1,146

(Constant)

RAGI TAPE

SINGKONG

MODAL

TENAGA KERJA

PERALATAN

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Page 57: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

43

multikolinieritas hal ini ditujukan pada nilai VIF yang berada di bawah 9 sehingga

dapat dikatakan bahwa persamaan tidak mengandung multikolinieritas. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian Priyatno (2008) yang menyatakan bahwa apabila

nilai varian inflation faktor (VIF) dibawah 9 maka tidak mengandung

multikolinearitas.

5.5.2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi melalui deteksi langsung Durbin watson atau D-W statistik

dengan paket komputer SPSS versi 15,0 ditemukan nilai D-W statistik 2,239

jumlah data 30 sementara jumlah variabel bebas (k : 5) serta besarnya nilai D-W

adalah :

Tabel 10. Pengujian Autokorelasi Pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape

Singkong Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,915(a) ,837 ,804 297,09090 2,239

a Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE, SINGKONG b Dependent Variable: PRODUKSI

Tabel 10 menunjukkan bahwa metode pengujian menggunakan uji Durbin

Watson (DW test) model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila

nilai Durbin- Watson berkisar 1,55 sampai 2,46. Dari output dapat dilihat bahwa

nilai Durbin- Watson sebesar 2,239 karena nilai DW berkisar antara 1,55 sampai

2,46, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian Priyatno (2008) yang menyatakan bahwa tidak

terjadi autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berkisar 1,55 samapai 2,46.

5.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Page 58: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

44

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua

pengamatan didalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas ini dilakukan dengan uji spearman’rho.Gejala

heteroskedastisitas akan ditujukan pada koefisien regresi dari masing-masing

variabel independen terhadap nilai absolut residunya (e) jika nilai probabilitasnya

lebih besar dari nilai alpha nya 0,05 maka dapat dipastikan model tidak

mengandung unsur heteroskedastisitas. Dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas

apabila: t- hitung < tabel atau sig.-t > α

Tabel. 11 Pengujian Heteroskedastisitas Pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi

Tape Singkong

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B

Std. Error

1 (Constant) -1133,544 406,637 -2,788 ,010

RAGI TAPE ,287 ,137 ,247 2,087 ,048

SINGKONG 1,001 ,173 ,697 5,784 ,000

MODAL ,001 ,008 ,014 8,540 ,052

TENAGA KERJA

154,935 83,715 ,162 1,851 ,077

PERALATAN -29,784 82,675 -,032 -,360 ,722

a Dependent Variable: PRODUKSI

Tabel 11 menunjukkan bahwa hasil uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan model regresi dengan variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 dengan

Unstandardized Residual memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05. Karena

signifikansi lebih besar dari pada 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisita. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Priyatno

Page 59: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

45

(2008) yang menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

maka uji heteroskedastisitas tidak terjadi.

5.5.4. Hasil Pendugaan Regresi pada Usaha Industri Rumah Tangga Tape

Singkong

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada analisis proses dan

fungsi produksi usaha industri rumah tangga tape singkong mempunyai nilai

koefisien dan Varians Inflation Factor (VIF) yang berbeda-beda. Nilai tolerance

dan VIF memberikan identifikasi antar variabel bebas (independen) yaitu analisis

proses dan fungsi produksi mempunyai multikolinieritas dalam model, yaitu suatu

keadaan dimana antar variabel prediktor terdapat hubungan yang sangat erat.

Apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari pada 10,

maka terjadi multikolinieritas. Tabel hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada

tabel 9. Nilai hasil uji multikolinieritas diketahui bahwa hasil tolerance dari

masing-masing variabel lebih besar dari 0,1, sedangkan nilai Varians Inflation

Factor (VIF) lebih kecil dari 10 sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak

terjadi masalah multikolinieritas.

Analisis proses dan fungsi produksi tape singkong diduga dengan

menggunakan rumus fungsi produksi yang dimasukkan dalam regresi berganda

adalah analisis yang tidak mempunyai nilai nol tidak dapat dimasukkan dalam

rumus fungsi produksi karena variabel tidak dapat terdefinisi. Semua fungsi

produksi dalam penelitian ini tidak mempunyai nilai nol sehingga, Ragi tape,

Singkong, Modal, Tenaga Kerja, dan Peralatan dapat mempengaruhi output atau

produksi tape singkong

Page 60: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

46

Tabel.12 Hasil pendugaan regresi berganda Analisis proses dan fungsi produksi

tape singkong.

Hasil pendugaan regresi linear berganda diperoleh nilai determinasi (R

2)

sebesar 83,7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa 83,7 produksi tape singkong di

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa memiliki kekuatan hubungan

(dipengaruhi) oleh variabel-variabel penjelas yaitu Ragi tape (X1) Singkong (X2)

Modal (X3) Tenaga Kerja (X4) dan Peralatan (X5) dan sisa nilai determinasi (R2)

sebesar 16.3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

ini yaitu faktor permintaan artinya bahwa setiap penambahan 16,3 persen akan

menyebabkan naiknya produksi tape singkong sebesar 100 persen.

5.5.5. Uji F

Tabel.13 Hasil Uji Statistik pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape

Singkong

Model Summaryb

,915a ,837 ,804 297,09090 2,239

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI

TAPE, SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

ANOVAb

10910035 5 2182006,932 24,722 ,000a

2118312 24 88263,000

13028347 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE,

SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Page 61: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

47

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 13 dapat dijelaskan bahwa nilai F-

hitung sebesar (24,722) > dari nilai F-tabel (2,621) atau signifikan 0,00 < alpha

(0,01) - (0,05) dengan demikian (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima

Dengan demikian dapat disimpulkan secara statistik dibuktikan bahwa

semua variabel independen Ragi Tape (X1) Singkong (X2) Modal (X3) Tenaga

Kerja (X4)dan Peralatan (X5) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

terhadap variabel hasil produksi tape singkong, kelima variabel tersebut sebagai

penentu keberhasilan tingkat produksi tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian Rukmana

(2001) yang menyatakan bahwa beberapa variebel independen seperti. Ragi tape.

Bahan Baku Singkong, Modal, Tenaga Kerja dan Peralatan sangat berpengaruh

terhadap hasil produksi tape singkong, kelima variabel tersebut secara bersama-

sama telah dibuktikan bahwasanya faktor penting dalam mengelola bahan baku

singkong menjadi produk akhir yaitu tape singkong.

5.5.6. Uji t

Untuk melihat apakah variabel independen memang benar dapat

mempengaruhi variabel dependen secara parsial untuk itu digunakan uji t, dalam

uji t dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

Ha : ada hubungan positif antara ragi tape, singkong, modal, tenaga kerja dan

peralatan terhadap hasil produksi tape singkong.

Ho : Tidak ada hubungan positif antara ragi tape, singkong, modal, tenaga kerja

dan peralatan terhadap hasil produksi tape singkong.

Page 62: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

48

Untuk menguji hipotesis tersebut apakah Ho diterima atau ditolak maka dilakukan

uji t dengan derajat bebas ( n-k) dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah

jumlah variabel.

Tabel.14 Hasil Uji Statistik pada Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape

Singkong

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Dari hasil uji t pada Tabel. 14 dapat dijelaskan persamaan fungsi produksi pada

hasil berikut ini :

Y: f(X1,X2,X3,X4,dan X5)

Y: -1133,544 + 0,287 X1 + 1,001 X2 + 0,001 X3 +154,935 X4 -29,784 X5

a. Pengaruh Ragi Tape (X1) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y)

Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung ragi tape (2,087) >

dari t tabel (2,064) atau sig. (0,048) < alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf

signifikansi 5 % dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil

statistik ini menunjukkan bahwa fungsi ragi tape secara parsial berpengaruh nyata

terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t hitung > dari

t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel maka Ha diterima.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa. Ragi tape sangat berpengaruh

Coefficientsa

-1133,544 406,637 -2,788 ,010

,287 ,137 ,247 2,087 ,048

1,001 ,173 ,697 5,784 ,000

,001 ,008 ,014 8,540 ,052

154,935 83,715 ,162 1,851 ,077

-29,784 82,675 -,032 -,360 ,722

(Constant)

RAGI TAPE

SINGKONG

MODAL

TENAGA KERJA

PERALATAN

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Page 63: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

49

terhadap produksi tape singkong karena bahan yang ditambahkan dalam kegiatan

fermentasi singkong menjadi produk primer atau tape singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rukmana

(2001) yang menyatakan bahwa ragi tape merupakan bahan penting dalam proses

produksi tape singkong dan juga bahan yang ditambahkan dalam proses

fermentasi singkong, oleh karena itu ragi tape sangat diperlukan dalam fermetasi

tape singkong.

b. Pengaruh Singkong (X2) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y)

Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung singkong (5,784) >

dari t tabel (2,064) atau sig. (0,000) < alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf

signifikansi 5 % dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil

statistik ini menunjukkan bahwa fungsi singkong secara parsial sangat

berpengaruh nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa

apabila t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel

maka Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan perlu diketahui

bahwa bahan baku pembuatan tape sangat besar manfaatnya terhadap tingkat

produksi tape singkong, pengelolaan singkong menjadi produk tape singkong

perlu dikelola secara maksimal walaupun masih bersifat tradisional, oleh karena

itu ketersediaan singkong besar manfaatnya terhadap produk hilir khususnya di

Kecamatan Bajeng Barat, selain dimanfaatkan sebagai bahan pangan sebagian

masyarakatnya mengolah menjadi produk tape singkong yang menjadi usaha

rumah tangga dalam mengembangkan usaha menjadi produsen tape singkong

sehingga mampu memberikan kontribusi yang cukup bagi pengelola tape

Page 64: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

50

singkong. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rukmana (2001) yang

menyatakan bahwa bahan baku pembuatan tape yaitu singkong perlu dikelola

sebaik mungkin karena bahan tersebut selain digunakan sebagai bahan makanan

juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri salah satunya adalah pembuatan

tape singkong yang merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses

produksi menjadi tape singkong.

c. Pengaruh Modal (X3) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y)

Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung modal (8,540) > dari t

tabel (2,064) atau sig. (0,052) > alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf

signifikansi 5 % dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil

statistik ini menunjukkan bahwa fungsi modal tidak berpengaruh nyata terhadap

hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t hitung > dari t tabel

dan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa. Modal sangat besar

pengaruhnya terhadap kegiatan produksi, khususnya pembuatan tape singkong

modal yang digunakan tidak begitu besar dalam melakukan kegiatan proses

produksi tape singkong karena tanpa modal kegiatan produksi tidak berjalan

secara efisien dan merupakan sumber daya yang digunakan dalam pengolahan

singkong menjadi tape singkong. apabila penambahan modal 1 % maka dapat

meningkatkan sebesar 0,001. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rukmana

(2001) yang menyatakan bahwa modal sangat diperlukan dalam melakukan

kegiatan usaha, oleh karena itu penggunaan modal dalam usaha pengolahan

singkong menjadi tape singkong sangat besar pengaruhnya terhadap produksi,

Page 65: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

51

karena apabila penggunaan modal dilakukan secara efisien maka dapat

meningkatan hasil produksi tape singkong.

d. Pengaruh Tenaga Kerja (X4) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y)

Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung tenaga kerja (1,851)

< dari t tabel (2,064) atau sig. (0,077) > alpha 0,05 adalah signifikan pada taraf

signifikansi 5 % dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil

statistik ini menunjukkan bahwa fungsi tenaga kerja secara parsial tidak

berpengaruh nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa

apabila t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel

maka Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa. Tenaga

kerja yang digunakan dalam kegiatan produksi tape singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa adalah tenaga kerja keluarga yang mengurus

semua perlengkapan baik dari ketersediaan bahan baku sampai dengan proses

produksi sebab itu perlu adanya penambahan tenaga kerja dari luar dengan tujuan

mengurus semua kegiatan proses produksi oleh karena itu setiap penambahan 1 %

atau sekitar 2 atau 3 orang tenaga kerja dari luar kegiatan produksi akan

meningkat perbulannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Riyadi (2007) yang

menyatakan bahwa tenaga kerja sangat besar pengaruhnya terhadap jenis usaha

khususnya industri rumah tangga oleh karena itu setiap penggunaan tenaga kerja

2 sampai 5 orang dapat meningkatkan hasil produksi tape singkong.

Page 66: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

52

e. Pengaruh Peralatan (X5) Terhadap Hasil Produksi Tape Singkong (Y)

Berdasarkan analisis data uji parsial diketahui t hitung peralatan (-0,360)

< dari t tabel (2,064) sig. (0,722) > alpha 0,05 adalah non signifikan pada taraf

signifikansi 5 % dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil

statistik ini menunjukkan bahwa fungsi peralatan secara parsial tidak berpengaruh

secara nyata terhadap hasil produksi tape singkong, dapat dilihat bahwa apabila t

hitung > dari t tabel maka Ho ditolak dan apabila t hitung < dari t tabel maka Ha

diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa peralatan produksi

yang digunakan masih kurang, baik dari peralatan proses pencucian singkong,

pengukusan singkong sampai dengan fermentasi singkong, oleh karena itu perlu

adanya penambahan peralatan produksi supaya sistem pengolahan singkong

menjadi produk tape singkong dapat berjalan secara efisien.. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian Riyadi (2007) yang menyatakan bahwa setiap penggunaan

peralatan produksi pada pengolahan singkong menjadi tape singkong sangat

berpengaruh karena apabila penggunaan peralatan produksi masih kurang maka

hasil produksi tidak maksimal.

Page 67: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

53

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada industri rumah

tangga tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses produksi tape singkong pada industri rumah tangga tape

singkong di Kecamatan Bajeng Barat adalah. Pengupasan singkong.

Pencucian. Pemotongan. Pengupasan kulit ari pada singkong.

Pengukusan, Pendinginan. Fermentasi dan Pengemasan.

2. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa fungsi produksi tape

singkong yaitu ragi tape, singkong, modal, tenaga kerja dan Peralatan.

Kelima fungsi produksi dapat menjelaskan 83,7 dan secara bersama

sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap produksi tape singkong

ditujukan dengan nilai F-hitung sebesar (24,722)>dari nilai F-tabel

(2,621),analisa secara parsial fungsi produksi menunjukkan tingkat

signifikansi yaitu ragi tape dan singkong mempunyai pengaruh nyata

terhadap produksi tape singkong sedangkan modal, tenaga kerja dan

peralatan tidak berpengaruh atau non signifikan terhadap produksi tape

singkong.

Page 68: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

54

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

pada usaha industri rumah tangga tape singkong di Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa :

1. Industri rumah tangga tape singkong sebaiknya menambah jumlah tenaga

kerja luar supaya hasil produksi tape singkong dapat meningkat.

2. Perlu adanya diversifikasi produk tape singkong lebih banyak yang sesuai

dengan permintaan pasar untuk meningkatkan kapasitas produksi tape

singkong. Selain itu untuk mengantisipasi kejenuhan pasar terhadap satu

produk tape singkong.

3. Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan baik dari segi pembinaan dan

pendampingan yang berkelanjutan baik dari segi keterampilan maupun

modal oleh instansi terkait dalam mengembangkan usaha pengelolaan ubi

kayu menjadi tape singkong, dikarenakan usaha ini mampu memberikan

kontribusi yang cukup bagi pengelolah tape singkong.

Page 69: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

55

DAFTAR PUSTAKA

Agustiar, Desember 2012, The Analysis Of The Optimum Production of Cassava

Chips Industri Case Studies Chips Industri Cassava Chips Industrial In

Rundeng Vilage Johan Pahlawan District West Aceh, Journal, of Ilmu

Sosial Ekonomi Pertanian Vol,16 No 3 hal 209-217 ISSN 0853-4217

abstract (on-line) http://www.Journal.Litbang.Com di akses 04-04-2015

Anonim, 2001. Pertanian dan Agribisnis, http://www.JournalLitbangBlogspot

Com di akses 04-04-2015

Anonim, 2013. (Aram, II). ( Darwis, V., dkk., 2009) Produksi Singkong.Jakarta:

2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa. 2013, http://google.com diakses pada

tanggal 30 maret 2015

Badan Pusat Statistik Nasional. 2012, http://google.com diakses pada tanggal 30

Maret 2015

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. 2013. Potret Usaha Pertanian

Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Subsektor.

Case, karl E & Ray C Fair. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi, Jakarta

Penerbit Erlangga,

Daniel. 2002. Pengantar Pembangunan Pertanian, Jakarta. 2010

Deptan. 2010. Aceh Utara Dalam Angka.Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara

Djaafar. Titiek F dan Siti R, 2003. Ubi Kayu dan Olahannya. Kanisius.Yogyakarta

Priyatno, 2008. Belajar Olah Data dan Pembahasannya. Andi yogyakarta

Gujarati, D.N.,2003 Basic Econometrick, fourt Edition. Mc Graw Hiil

International Editions

Juanda. B. 2012. Pendapatan Identifikasi Kendala- Kendala Usaha Tani Ubikayu

(Manihot Esculanta Crant ) di Kecamatan Blang Mangat Kota

Lhokseumawe, aceh

Journal, of Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian http://www.JournalLitbangBlogspot

Com di akses 04-04-2015

Page 70: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

56

Nurul Mubarok. Pebruari, 2009 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produksi

Kerupuk Ikan, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian,

http :// www. JurnalLitbang. Com diakses 05-05 2015.

Priyatno, 2008. Belajar Olah Data dan Pembahasannya. Andi yogyakarta

Hasil Penelitian “ Proses dan Faktor Produksi Tape Singkong”

Journal, of Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Prasasto. S. 2008 . Aspek Produktif Keripik Singkong. http:// wordspress.com

di akses pada tanggal 13 Maret 2015

Riyadi, 2007. Penggunaan Input Produksi. Jakarta PT Rajagrafindo Persada, 2003

Rukmana, dan Yuniarsih, 2001. Singkong dan Pengolahannya

http:// JurnalLitbang. Com diakses 05-05 2015.

Hasil Penelitian “ Faktor-Faktor Produksi Tape Singkong” http://

JurnalLitbang. Com diakses 22-06 2015.

Soekartawi. Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb-Douglas

Edisi Revisi Cet, Ke-3 ( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2003 )

Sugiono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sukirno,2005 Analisis Fungsi Produksi, http :// www. JurnalLitbang. Com diakses

05-05 2015.

Yani, dan Wulandari 2010. Pengertian Produksi.Jakarta,,http://Skripsi

Blogspot.com diakses pada tanggal 13 maret 2015

Page 71: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

58

LAMPIRAN

Page 72: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

59

Lampiran. 1 DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

IDENTITAS RESPONDEN

Nomor Responden :

Nama Lengkap :

Jenis Kelamin :

Desa :

Kecamatan :

Jenis Usaha :

KARAKTERISTIK SAMPEL

1. Umur :

2. Lamanya Pendidikan Formal yang ditempuh : ( Pilih Salah Satu )

a. Tamat/Tidak Tamat SD

b. Tamat SLTP/Tidak Tamat SLTP

c. Tamat SLTA/Tidak Tamat SLTA

d. Tamat Perguruan Tinggi/Tidak Tamat Perguruan Tinggi

3. Lamanya Pengalaman dalam Usaha Tape Singkong ? .........................

Tahun

4. Jumlah Tanggungan dalam Keluarga ? ......................... Jiwa

No Nama Posisi dalam Keluarga Keterangan

1

2

3

4

5

Page 73: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

60

6

7

8

9

10

5. Skala Usaha yang Saudara Miliki ?...........................................

6. Dari Manakah Saudara Memperoleh Informasi Tentang Cara Pengolahan

Singkong Menjadi Tape Singkong ?

a. Pengalaman Sendiri

b. Dari Teman

c. Lain-lain

7. Berapa Jumlah Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Tape

Singkong?.......................

8. Bagaimana Proses Produksi Tape Singkong ?

9. Selama Proses Produksi Tape Singkong, Berapa Harikah Waktu yang

dibutuhkan dalam Proses Fermentasi ?

10. Di Manakah Anda Mendapatkan Bahan yang ditambahkan seperti, Ragi

Tape ?

a. Di Toko

b. Di Pasar

c. Dari Pembuat Ragi

Page 74: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

61

11. Selama Melakukan Usaha Tape Singkong, Siapakah yang Mengurus

Ketersediaan Bahan Baku ?

a. Anda Sendiri

b. Tenaga Kerja dalam Keluarga

c. Tenaga Kerja Luar Keluarga atau Upahan

d. Lain- lain

12. Jika Saudara Menggunakan Tenaga Kerja Luar atau Upahan, Berapakah

Mereka diberi Upah Selama 1 Kali Proses Produksi ? Rp......................

13. Penggunaan Bahan Baku

No Jenis Bahan Baku Jumlah Satuan Harga

( Rp/Satuan)

Jumlah

TOTAL

14. Penggunaan Tenaga Kerja

No Nama Tenaga Kerja Tenaga kerja

Harian

Jumlah/Biaya/Upah

( HOK )

TOTAL

Page 75: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

62

15. Penggunaan Modal

No Jumlah Modal yang di

gunakan dalam 1 kali

proses produksi

Jumlah

Produksi yang

di hasilkan

Harga Tape

Singkong

TOTAL

16. Penggunaan Peralatan

No Jenis Peralatan Jumlah Satuan Harga

(Rp/Satuan)

Umur

Ekonomis

( Tahun )

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jumlah

Page 76: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

63

17. Produksi

No Produksi Harga Jual ( Rp/Kg ) Saluran

Pemasaran

18. Berapa Kalikah Anda Memproduksi Tape Singkong Selama 1

Bulan?........................

19. Bagaimana Anda Mendistribusikan/Menjual Tape Singkong Tersebut ?

a. Dijual Sendiri Ke Pasar

b. Dijual Melalui Pedagang Perantara

20. Dari Manakah Modal Usaha Saudara Untuk Memulai Usaha ?

a. Modal Sendiri

b. Pinjaman dari Bank

c. Bagi Hasil

d. Sumber Lain

21. Sudah Berapa Lama Saudara Memulai Usaha Tape Singkong

?.................bulan/Tahun

Page 77: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

64

22. Apakah Ada Kendala yang dihadapi Saudara Baik dari Segi Ketersediaan

Bahan Baku, atau yang Lain-lain, Selama Melakukan Proses Produksi

Tape Singkong?

a. Ya

b. Tidak

Lampiran 2 Identitas Responden Usaha Tape Singkong di Kecamatan

Bajeng Barat Kabupaten Gowa tahun 2015

No Nama Responden Jenis

Kelamin

L/P

Umur

( Tahun

)

Tingkat

Pendidikan

Pengalaman

Pengrajin

( Tahun)

1. H. Siama L 55 SMA 25

2. Abd. Samad L 45 SD 5

3. Dg. Maling L 40 SD 3

4. Dg. Gasa L 35 Tidak Sekolah 5

5. Jamado Dg.

Siantang

L 48 SMA 12

6. Jamaluddin L 50 SMA 14

7. Dg. Ngapi L 42 SLTP 2

8. Dg. Nanring L 50 Tidak Sekolah 23

9. Abdullah Dg

narang

L 44 SLTP 10

10. Dg. Bani L 40 Tidak Sekolah 12

11. Dg. Ngalle L 46 Tidak Sekolah 6

12. Ahmad Dg.

Sarrang

L 31 SMA 5

13. Dg. Baso L 48 Tidak Sekolah 5

14. Samailah Dg.

Lira

L 50 Tidak Sekolah 15

15. T. Dg naba L 40 Tidak Sekolah 9

16. Dg. Limpo L 39 SD 6

17. Takdir Dg

Nojeng

L 34 SD 5

18. Nawi L 29 SLTP 3

19. Dg Juma’ L 42 SD 7

20. Asikin Dg Pata L 49 SD 7

21. Dg Lalang L 38 SD 4

22. Dg Bantang L 56 Tidak Sekolah 18

23. Irwanto Dg L 50 SD 14

Page 78: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

65

Pasang

24. Badaruddin L 53 SD 26

25. Syainuddin L 40 SD 8

26. Dg. Nanro L 48 SD 6

27. Herianto Dg Tata L 42 SMA 6

28. Dg Mone L 41 SLTP 4

29. Arifuddin Dg

Rowa

L 40 SD 5

30. Mustari Dg.

Maro

L 39 SD 7

Page 79: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

66

Lampiran 3. Rincian penggunaan ragi tape pada industri rumah tangga tape

singkong di Kecamatan Bajeng barat Kabupaten Gowa

X1 Ragi Tape (Perbiji)

No Nama

Responden

Tahun 2014 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. H. Siama 300 300 300 300 300 150 300 300 300 300 300 300

2. Abd Samad 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

3. Dg. Maling 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4. Dg. Gasa 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

5. Jamado Dg.

Siantang

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

6. Jamaluddin 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

7. Dg. Ngapi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

8. Dg. Nanring 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

9. Abdullah

Dg narang

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

10. Dg. Bani 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

11. Dg. Ngalle 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

12. Ahmad Dg.

Sarrang

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

13. Dg. Baso 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130

14. Samailah

Dg. Lira

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

15. T. Dg naba 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

16. Dg. Limpo 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

17. Takdir Dg

Nojeng

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

18. Nawi 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

19. Dg Juma’ 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

20. Asikin Dg

Pata

180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180

21. Dg Lalang 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

22. Dg Bantang 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

23. Irwanto Dg

Pasang

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

24. Badaruddin 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

25. Syainuddin 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

26. Dg. Nanro 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

27. Herianto Dg

Tata

180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180

28. Dg Mone 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

29. Arifuddin

Dg Rowa

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

30. Mustari Dg.

Maro

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 80: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

67

Lampiran 4. Rincian Penggunaan Singkong pada Industri Rumah Tangga

Tape Singkong di Kecamatan Bajeng barat Kabupaten Gowa

X2 Singkong (Kg)

No Nama Responden Tahun 2014

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. H. Siama 350 350 350 350 350 250 350 350 350 350 350 350

2. Abd Samad 170 170 170 170 170 130 170 170 150 150 150 150

3. Dg. Maling 150 150 150 150 150 130 150 150 150 130 130 130

4. Dg. Gasa 150 150 150 150 150 130 130 130 130 130 130 130

5. Jamado Dg.

Siantang

150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

6. Jamaluddin 150 150 150 150 150 130 130 130 150 150 150 150

7. Dg. Ngapi 130 130 130 130 130 110 110 150 150 150 150 150

8. Dg. Nanring 150 150 150 130 150 130 130 130 130 130 130 130

9. Abdullah Dg

narang

150 150 150 150 150 130 130 150 150 150 150 150

10. Dg. Bani 150 150 150 150 150 130 130 130 130 130 130 130

11. Dg. Ngalle 150 150 150 150 150 120 120 120 150 150 150 150

12. Ahmad Dg.

Sarrang

130 130 130 130 130 110 110 130 130 130 130 130

13. Dg. Baso 150 150 150 150 150 130 130 130 130 130 130 130

14. Samailah Dg. Lira 130 130 130 130 130 110 110 110 130 130 130 130

15. T. Dg Naba 160 160 160 160 160 130 130 130 130 130 130 130

16. Dg. Limpo 150 150 150 150 150 130 130 130 160 160 160 160

17. Takdir Dg Nojeng 150 150 150 150 150 130 130 150 150 150 150 150

18. Nawi 150 150 150 150 150 130 130 130 150 150 150 150

19. Dg Juma’ 150 150 150 150 150 130 130 130 130 150 150 150

20. Asikin Dg Pata 180 180 180 180 180 150 150 150 150 150 150 150

21. Dg Lalang 150 150 150 150 150 130 130 130 130 130 130 130

22. Dg Bantang 150 150 150 150 150 120 120 120 140 140 140 140

23. Irwanto Dg

Pasang

180 180 180 180 180 120 120 120 120 120 180 180

24. Badaruddin 180 180 180 180 180 120 120 120 120 120 180 180

25. Syainuddin 180 180 180 180 180 130 130 130 180 180 180 180

26. Dg. Nanro 150 150 150 150 150 120 120 120 120 130 130 130

27. Herianto Dg Tata 150 150 150 150 150 130 130 130 130 130 130 130

28. Dg Mone 130 130 130 130 130 110 110 130 130 130 130 130

29. Arifuddin Dg

Rowa

150 150 150 150 150 130 130 130 150 150 150 150

30. Mustari Dg. Maro 180 180 180 180 180 130 130 130 130 130 130 130

Page 81: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

68

Lampiran 5. Rincian Penggunaan Modal pada Industri Rumah Tangga Tape Singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

X3 Modal (Rp)

No Nama

Responden

Data Perbulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep

Okt Nov Des

1. H. Siama 2.125 2.125 2.125 2.125 2.125 1.80.00 2.125 2.125 2.125 2.125 2.125 2.125

2. Abd Samad 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 800.00 1.700 1.700 1.500 1.500 1.500 1.500

3. Dg. Maling 850 850 850 850 850 500 500 850 850 850 850 850

4. Dg. Gasa 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 800 800 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

5. Jamado Dg.

Siantang

1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 800 800 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200

6. Jamaluddin 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 700 700 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

7. Dg. Ngapi 800 800 800 800 800 500 500 500 800 800 800 800

8. Dg. Nanring 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 650 650 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

9. Abdullah

Dg narang

1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 800 800 1.000000 1.000000 1.000000 1.000000 1.0000000

10. Dg. Bani 850 850 850 850 850 500 500 850 850 850 850 850

11. Dg. Ngalle 850 850 850 850 850 500 500 850 850 850 850 850

12. Ahmad Dg.

Sarrang

1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 700 700 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.000000

13. Dg. Baso 800 800 800 800 800 550 550 800 800 800 800 800

14. Samailah

Dg. Lira

700 700 700 700 700 550 550 700 700 700 700 700

15. T. Dg Naba 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 500 500 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700

16. Dg. Limpo 900 900 900 900 900 500 500 900 500 500 500 500

17. Takdir Dg

Nojeng

1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 600 600 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

18. Nawi 1.350 1.350 1.350 1.350 1.350 500 500 1.350 1.350 1.350 1.350 1.350

19. Dg Juma’ 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700 600 600 1.700 1.700 1.700 1.700 1.700

20. Asikin Dg

Pata

1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 500 500 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1000.000

Page 82: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

69

21. Dg Lalang 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 700 700 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

22. Dg Bantang 1.600 1.600 1.600 1.600 1.600 500 500 1.600 1.600 1.600 1.600 1.600

23. Irwanto Dg

Pasang

800 800 800 800 800 500 500 800 800 800 800 800

24. Badaruddin 850 850 850 850 850 500 500 850 850 850 850 850

25. Syainuddin 850 850 850 850 850 500 500 850 850 850 850 850

26. Dg. Nanro 900 900 900 900 900 500 500 900 900 900 900 900

27. Herianto Dg

Tata

850 850 850 850 850 500 500 850 850 850 850 850

28. Dg Mone 800 800 800 800 800 550 550 800 800 800 800 800

29. Arifuddin

Dg Rowa

1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 500 500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

30. Mustari Dg.

Maro

1.800 1.800 1.800 1.800 1.800 800 800 1.800 1.800 1.800 1.800 1.8000

Page 83: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

70

Lampiran 6. Rincian penggunaan Tenaga Kerja pada industri rumah tangga

tape singkong di Kecamatan Bajeng barat Kabupaten Gowa

X4 Tenaga Kerja (HKO)

No Nama Responden Tahun 2014 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

1. H. Siama 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2. Abd Samad 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3. Dg. Maling 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4. Dg. Gasa 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5. Jamado Dg.

Siantang

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6. Jamaluddin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7. Dg. Ngapi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8. Dg. Nanring 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

9. Abdullah Dg

narang

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10. Dg. Bani 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

11. Dg. Ngalle 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

12. Ahmad Dg.

Sarrang

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

13. Dg. Baso 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14. Samailah Dg. Lira 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15. T. Dg Naba 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

16. Dg. Limpo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17. Takdir Dg Nojeng 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18. Nawi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

19. Dg Juma’ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

20. Asikin Dg Pata 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21. Dg Lalang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

22 Dg Bantang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

23. Irwanto Dg

Pasang

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

24. Badaruddin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25. Syainuddin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

26. Dg. Nanro 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27. Herianto Dg Tata 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

28. Dg Mone 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29. Arifuddin Dg

Rowa

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

30. Mustari Dg. Maro 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 84: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

71

Lampiran 7. Rincian penggunaan Peralatan pada industri rumah tangga

tape singkong di Kecamatan Bajeng barat Kabupaten Gowa

X5 Peralatan

No Nama Responden Tahun 2014

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

1. H. Siama 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2. Abd Samad 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3. Dg. Maling 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4. Dg. Gasa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5. Jamado Dg.

Siantang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6. Jamaluddin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7. Dg. Ngapi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8. Dg. Nanring 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9. Abdullah Dg

narang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10. Dg. Bani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11. Dg. Ngalle 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

12. Ahmad Dg.

Sarrang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13. Dg. Baso 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14. Samailah Dg. Lira 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15. T. Dg Naba 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

16. Dg. Limpo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17. Takdir Dg Nojeng 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18. Nawi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

19. Dg Juma’ 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

20. Asikin Dg Pata 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

21. Dg Lalang 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

22 Dg Bantang 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23. Irwanto Dg

Pasang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

24. Badaruddin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25. Syainuddin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26. Dg. Nanro 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27. Herianto Dg Tata 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28. Dg Mone 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29. Arifuddin Dg

Rowa

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30. Mustari Dg. Maro 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 85: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

72

Lampiran 8. Rincian Hasil Produksi Tape Singkong pada Industri Rumah

Tangga Tape Singkong di Kecamatan Bajeng barat

Kabupaten Gowa

Y Produksi ( Kg )

No Nama

Responden

Tahun 2014 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. H. Siama 400 400 400 400 400 350 400 400 400 400 400 400

2. Abd Samad 100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 100 100

3. Dg. Maling 95 95 95 95 95 70 95 95 95 95 95 95

4. Dg. Gasa 95 95 95 95 95 70 95 95 95 95 95 95

5. Jamado Dg.

Siantang

95 95 95 95 95 70 95 95 95 95 95 95

6. Jamaluddin 95 95 95 95 95 70 95 95 95 95 95 95

7. Dg. Ngapi 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

8. Dg. Nanring 100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 100 100

9. Abdullah Dg

narang

100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

10. Dg. Bani 120 120 120 120 120 80 120 120 120 120 120 120

11. Dg. Ngalle 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

12. Ahmad Dg.

Sarrang

100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

13. Dg. Baso 130 130 130 130 130 70 130 130 130 130 130 130

14. Samailah Dg.

Lira

100 100 100 100 100 65 100 100 100 100 100 100

15. T. Dg naba 160 160 160 160 160 90 160 160 160 160 160 160

16. Dg. Limpo 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

17. Takdir Dg

Nojeng

100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

18. Nawi 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

19. Dg Juma’ 150 150 150 150 150 90 150 150 150 150 150 150

20. Asikin Dg Pata 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

21. Dg Lalang 150 150 150 150 150 90 150 150 150 150 150 150

22. Dg Bantang 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

23. Irwanto Dg

Pasang

100 100 100 100 100 70 100 100 100 100 100 100

24. Badaruddin 120 120 120 120 120 80 120 120 120 120 120 120

25. Syainuddin 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100

26. Dg. Nanro 150 150 150 150 150 90 150 150 150 150 150 150

27. Herianto Dg

Tata

130 130 130 130 130 80 130 130 130 130 130 130

28. Dg Mone 95 95 95 95 95 60 95 95 95 95 95 95

29. Arifuddin Dg

Rowa

100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 100 100

30. Mustari Dg.

Maro

100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 100 100

Page 86: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

73

Lampiran. 9 Produki Tape Singkong

NO NAMA X1 X2 X3 X4 X5 Y Produksi

1 H. Siama 3450 4100 25.175 4 4 4750

2 Abd. Samad 1440 1920 18.700 3 4 1190

3 Dg. Maling 1200 1720 9.500 3 4 1115

4 Dg. Gasa 960 1660 15.100.000 3 4 1115

5 Jamado Dg siantang 1200 1800 13.600.000 3 4 1115

6 Jamaluddin 1200 1740 16.400.000 4 4 1115

7 Dg. Ngapi 1200 1620 8.200.000 4 4 1080

8 Dg. Nanring 1200 1640 16.300.000 3 4 1190

9 Abdullah Dg Narang 960 1800 11.600.000 3 4 1180

10 Dg. Bani 720 1660 9.500.000 3 4 1400

11 Dg. Ngalle 600 1710 9.500.000 3 4 1180

12 Ahmad Dg sarrang 960 1520 11.400.000 3 4 1180

13 Dg. Baso 1560 1660 9.100.000 4 4 1500

14 Samailah Dg Lira 1200 1500 8.100.000 4 4 1165

15 T. Dg. Naba 720 1710 17.100.000 4 4 1850

16 Dg. Limpo 1200 1780 8.400.000 4 4 1180

17 Takdir Dg Nojeng 1200 1760 16.200.000 4 4 1180

18 Nawi 720 1740 14.500.000 4 4 1180

19 Dg. Juma 1800 1720 18.200.000 3 4 1740

20 asikin Dg Pata 2160 1950 10.100.000 3 4 1180

21 Dg. Lalang 1800 1660 16.400.000 3 4 1740

22 Dg. Bantang 1200 1670 17.000.000 2 4 1180

23 Irwanto Dg. Pasang 960 1860 9.000.000 2 4 1170

24 Badaruddin 960 1860 9.500.000 3 4 1400

25 Syainuddin 960 2010 9.500.000 2 4 1180

26 Dg. Nanro 1800 1620 10.000.000 3 4 1740

27 Herianto Dg. Tata 2160 1660 9.500.000 3 4 1510

28 Dg. Mone 720 1080 9.100.000 4 4 1105

29 Arifuddin Dg Rowa 960 1740 16.000.000 2 4 1190

30 Mustari Dg. Maro 1200 1810 19.600.000 2 4 1190

Page 87: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

74

Lampiran. 10 . Hasil Multikoliniearitas ( SPSS Versi, 15,0 ) Regression

Variables Entered/Removedb

PERALATA

N, MODAL,

TENAGA

KERJA,

RAGI

TAPE,

SINGKON

Ga

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Model Summaryb

,915a ,837 ,804 297,09090 2,239

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI

TAPE, SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

ANOVAb

10910035 5 2182006,932 24,722 ,000a

2118312 24 88263,000

13028347 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE,

SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Page 88: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

75

Coefficientsa

-1133,544 406,637 -2,788 ,010

,287 ,137 ,247 2,087 ,048 ,484 2,067

1,001 ,173 ,697 5,784 ,000 ,467 2,142

,001 ,008 ,014 8,540 ,052 ,788 1,270

154,935 83,715 ,162 1,851 ,077 ,889 1,125

-29,784 82,675 -,032 -,360 ,722 ,873 1,146

(Constant)

RAGI TAPE

SINGKONG

MODAL

TENAGA KERJA

PERALATAN

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Page 89: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

76

Lampiran. 11 Hasil Uji Autokorelasi ( SPSS Versi, 15,0 ) Regression

Variables Entered/Removedb

PERALATA

N, MODAL,

TENAGA

KERJA,

RAGI

TAPE,

SINGKON

Ga

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Model Summaryb

,915a ,837 ,804 297,09090 2,239

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI

TAPE, SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

ANOVAb

10910035 5 2182006,932 24,722 ,000a

2118312 24 88263,000

13028347 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE,

SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Page 90: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

77

Coefficientsa

-1133,544 406,637 -2,788 ,010

,287 ,137 ,247 2,087 ,048

1,001 ,173 ,697 5,784 ,000

,001 ,008 ,014 8,540 ,052

154,935 83,715 ,162 1,851 ,077

-29,784 82,675 -,032 -,360 ,722

(Constant)

RAGI TAPE

SINGKONG

MODAL

TENAGA KERJA

PERALATAN

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Residuals Statisticsa

684,5932 4459,2988 1399,6667 613,35805 30

-585,122 575,09796 ,00000 270,26883 30

-1,166 4,988 ,000 1,000 30

-1,970 1,936 ,000 ,910 30

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Page 91: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

78

Lampiran. 12 Uji Heteroskedastisitas ( SPSS Versi, 15,0 ) Regression

Variables Entered/Removedb

PERALATA

N, MODAL,

TENAGA

KERJA,

RAGI

TAPE,

SINGKON

Ga

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Model Summaryb

,915a ,837 ,804 297,09090 2,239

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI

TAPE, SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

ANOVAb

10910035 5 2182006,932 24,722 ,000a

2118312 24 88263,000

13028347 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE,

SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Page 92: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

79

Coefficientsa

-1133,544 406,637 -2,788 ,010

,287 ,137 ,247 2,087 ,048

1,001 ,173 ,697 5,784 ,000

,001 ,008 ,014 8,540 ,052

154,935 83,715 ,162 1,851 ,077

-29,784 82,675 -,032 -,360 ,722

(Constant)

RAGI TAPE

SINGKONG

MODAL

TENAGA KERJA

PERALATAN

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Residuals Statisticsa

684,5932 4459,2988 1399,6667 613,35805 30

-585,122 575,09796 ,00000 270,26883 30

-1,166 4,988 ,000 1,000 30

-1,970 1,936 ,000 ,910 30

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Page 93: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

80

Lampiran. 13 Hasil Uji Regresi, X1, X2, X3, X4, dan X5 Terhadap Y

( SPSS Versi, 15,0 ) Regression

Variables Entered/Removedb

PERALATA

N, MODAL,

TENAGA

KERJA,

RAGI

TAPE,

SINGKON

Ga

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Model Summaryb

,915a ,837 ,804 297,09090 2,239

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Est imate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI

TAPE, SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

ANOVAb

10910035 5 2182006,932 24,722 ,000a

2118312 24 88263,000

13028347 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PERALATAN, MODAL, TENAGA KERJA, RAGI TAPE,

SINGKONG

a.

Dependent Variable: PRODUKSIb.

Page 94: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

81

Coefficientsa

-1133,544 406,637 -2,788 ,010

,287 ,137 ,247 2,087 ,048

1,001 ,173 ,697 5,784 ,000

,001 ,008 ,014 8,540 ,052

154,935 83,715 ,162 1,851 ,077

-29,784 82,675 -,032 -,360 ,722

(Constant)

RAGI TAPE

SINGKONG

MODAL

TENAGA KERJA

PERALATAN

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Residuals Statisticsa

684,5932 4459,2988 1399,6667 613,35805 30

-585,122 575,09796 ,00000 270,26883 30

-1,166 4,988 ,000 1,000 30

-1,970 1,936 ,000 ,910 30

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N

Dependent Variable: PRODUKSIa.

Page 95: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

82

Lampiran. 14 Foto Wawancara dengan salah Pemilik Industri Tape

Singkong Sekaligus Melihat Proses Produksi Tape Singkong

Foto Salah satu Responden UsahaTape Singkong di Kec. Bajeng Barat Kabupaten

Gowa

Pengupasan Singkong

Page 96: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

83

Peneliti Saat Melihat Proses Pengupasan Singkong

Pencucian Singkong

Page 97: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

84

Pengupasan Kulit Ari pada Singkong

Pemasakan Singkong

Page 98: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

85

Fermentasi Tape Singkong

Hasil Tape Singkong yang Telah diFermentasikan Selama 3 Hari dan 3 Malam

Page 99: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

86

Pengemasan Tape Singkong dengan Menggunakan Plastik

Pengemasan Tape Singkong dengan Menggunakan Daun Pisang

Page 100: ANALISIS PROSES DAN FUNGSI PRODUKSI TAPE SINGKONG …

87

RIWAYAT HIDUP

Ikhsan Sallanur dilahirkan di Ujung Pandang, 08

Oktober 1993 dari Ayahanda Sallanur dan Ibunda St.

Hasnah, S.Pd. Penulis merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SDN

NO. 226 Inpres Lanna lulus tahun 2005, lalu melanjutkan

pendidikan di SMPN 2 Galesong Selatan dan selesai pada

tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan ketingkat SMA

Negeri 1 Galesong Utara, dan selesai pada tahun 2011. Di

tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Makassar. Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah

mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) di Kelurahan Lompo Riaja

Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Penulis juga pernah menjadi asisten

mata kuliah Berpikir Kreatif semester ganjil 2012/2013, Kewirausahaan dan

Etika Bisnis semester genap 2013/2014.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

yang berjudul “ Analisis Proses dan Fungsi Produksi Tape Singkong pada Industri

Rumah Tangga Tape Singkong di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa ”