analisis persepsi, perilaku, dan preferensi...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PERSEPSI, PERILAKU, DAN PREFERENSI MASYARAKAT
SANTRI TERHADAP PERBANKAN SYARI’AH
(Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana
Ekonomi
Oleh:
Indra Sofyan
NIM: 1112085000039
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. INFORMASI PRIBADI
Nama : Indra Sofyan
Alamat : Jl. Raya Arko Kalisuren Komplek Inkopad RT 02 RW 06 Kec. Tajur Halang Kab. Bogor
No. Telepon : 087879168667
Email : [email protected]
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Desember 1994
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
II. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun Masuk
Tahun Keluar
SD SDN Margajaya Tangerang Selatan
2000 2006
SMP MTs Modern Ibadurrahman Tangerang 2006 2009 SMA MA Modern Ibadurrahman Tangerang 2009 2012 Perguruan Tinggi Negeri
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta – Perbankan Syariah
Tangerang Selatan
2012 2016
v
III. PENGALAMAN ORGANISASI
Lembaga/Institusi Tahun
Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) MPK – MA Pembangunan Syarif Hidayatullah Jakarta
2010-2011
Anggota ISPPI MA Departemen Sosial dan penerangan MA Modern Ibadurrahman
2011-2012
Anggota HMJ Departemen Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Anggota HMJ Departemen Agama – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2013-2015
IV. KEMAMPUAN
Mampu bekerja secara tim maupun individu Mampu mengoperasikan Microsoft Office (Word, Excel, dan Powerpoint) Mampu berkomunikasi dengan baik
V. PENGALAMAN KERJA
Maintenance Bank BRI KCU Bintaro
VI. LATAR BELAKANGF KELUARGA
Ayah : Mustafa Tempat, Tanggal Lahir : Tasik Malaya, 10 September 1957 Ibu : E.A Siti soleha Tempat, Tanggal Lahir : Banten, 30, April-1962 Alamat : Jl. Raya Arko Kalisuren Komplek Inkopad RT 02 RW
06 Kec. Tajur Halang Kab. Bogor Telepon : 081212744390 Anak ke dari : 2 dari 9 bersaudara
vi
ABSTRACT
The study aims to analyze the influence of the public perception of madrasah students, community behavior of madrasah students, and community preferences toward madrasah students as measured by the shari’a banking products and banking principles of shari’ah. (pondok pesantren modern Ibadurrahman as study case) data used in this study are primary data by distributing questions. This study uses multipia linier regression analysis by using SPSS version 20.0 and Microsoft excel 2007.
These results indicate that the public perception of madrasah student, community behavior of madrasah student and community preferences of madrasah student, simultaneously or together have a significant influence on banks syari’ah sig. 0.000>0.05. the results of this study showed partially public perceptions pupils signification affect Banking syari’ah sig. 0.020<0.05. community attitudes of madrasah student significantly partially affect the shari’ah Banking with sig.0.000<0.05. community preference of madrasah students partially affect the shari’ah Banking with sig. 0.000<0.05.
Keywords : public perceptions of students, Behavior Society of Madrasah Students, Community preference of Madrasah Sstudents, Banking Shari’ah.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Persepsi masyarakat santri, perilaku masyarakat santri, dan preferensi masyarakat santri terhadap Perbankan syari’ah yang diukur dengan produk dan prinsip perbankan syari’ah. (studi kasus pondok pesantren Modern Ibadurrahman) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menyebarkan angket kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier beganda dengan menggunakan program komputer SPSS versi 20.0 dan microsoft Excel 2007.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Persepsi Masyarakat Santri, Perilaku Masyarakat Santri, dan Preferensi Masyarakat Santri, secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap perbankan syari’ah dengan nilai sig. 0.000 < 0.05. Hasil Penelitian ini menunjukan secara parsial Persepsi Masyarakat Santri berpengaruh secara signifikan terhadap Perbankan syari’ah dengan nilai sig. 0.020 < 0.05 . Perilaku Masyarakat Santri berpengaruh secara signifikan terhadap Perbankan Syari’ah dengan nilai sig. 0.000 < 0.05 . Preferensi Masyarakat Santri secara parsial berpengaruh terhadap Perbankan syari’ah dengan nilai sig. 0.000 < 0.05.
Kata Kunci: Persepsi Masyarakat santri, Perilaku Masyarakat Santri, Preferensi Masyarakat Santri, ,Perbankan syari’ah.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah mellimpahkan rahmat, hidayah dan kasih saying-Nya yang tiada terkira
kepada hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Pengaruh Persepsi, Perilaku dan Preferensi Masyarakat Santri
terhadap perbankan syari’ah (Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman)”.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah
wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Makadari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1 Allah SWT, karena tanpa kehendak dan segala pertolongan Nya
tidakmungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini.Terimakasih atas
segala nikmat yang Engkau berikan,yaRabb.
2 Keluarga terbaik dan tersayang yang saya miliki, Ayahanda Mustafa dan
Ibunda E.A Siti soleha yang selalu memberikan yang terbaik dan
mencurahkan segala perhatiannya selama ini,yang telah bekerja keras
demi anak-anak dan keluarga serta membantu penyelesaian skripsi ini.
Kakakku tersayang Ika dewi dan Desi handayani yang memberikan
dukungan baik moril maupun materil. tanpa dukungan dan pengorbanan
kalian saya tidak akan menjadi pribadi seperti sekarang.
ix
3 Bapak Arief Mufraini.LC.,Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
yang sangat berharga selama perkuliahan.
4 Bapak Dr. Herni Ali HT,MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
dengan kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan pengarahan, ilmu yang berharga,serta bimbingan yang sangat
berarti selama penyelesaian skripsi.Terimakasih atas semua saran dan
arahan yang Bapak berikan selama proses penulisan hingga
terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan
Bapak.
5 Ibu Ay Maryani, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan
bimbingan dan pengaruh dalam menyelesaikan penyelesaian
skripsi.Terimakasih atas semua saran dan arahan yang Ibu berikan selama
proses penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT
membalas kebaikan Ibu.
6 Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua JurusanPerbankan Syariah
dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan syari’ah
Fakultas Ekonomi dan BisnisUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
meluangkan waktunya untuk mendengarkan kesulitan saya dan
memberikan saran-saran yang bermanfaat.
7 Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selaku Pembimbing Akademik.
8 Bapak Dr.Ade Sofyan Mulazid selaku pembimbing Akademik
9 Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan ilmu yang sangat berguna dan berharga bagi saya.Semoga
x
Allah selalu memberikan pahala yang sebesar-besarnya atas kebaikan
para dosen FEB UIN Jakarta .Jajaran karyawan dan staf UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan membantu saya selama
perkuliahan.
10 Sahabat-sahabat “JALAN-JALAN MEN” Perbankan Syariah angkatan
2012, Abyan perdana putra, Ikromul azhmi, Rahmi fitriyah, Shella mutya
syarif, Leni tantriana, dan Sri masitoh yang selalu mendukung pengerjaan
skripsi dan atas kebersamaanya selama ini
11 Sahabat-sahabat terbaik, Irfan, Izzuddin, , Hendrik, Ncang Haji, Hanafi,
Haritzah, Rezky, dan teman teman Siaga Kampus Eksyar yang menemani
dari masa-masa awal kuliahhingga akhir dalam suka maupun duka, dan
yang selalu memberikan dukungan serta doanya.SemogaAllah SWT
senantiasa membalas kebaikan kalian.
12 Sahabat M.hasan jurusan Manajemen yang membantu mengerjakan dan
memberi masukan dalam pengerjaan Skripsi. Semoga Allah SWT
senantiasa membalas kebaikannya.
13 Teman-teman KKN elegant 2015, terima kasih untuk kenangan selama
mengabdi di Desa Jonggol .Bogor
14 Sahabat SMA Septiandi, Adam adnan, Anggi, Sadam, Afif yang telah
banyak membantu memberikan pencerahan dalam penyelesaian skripsi
ini.
15 Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan 2012 yang saya
cintai serta saya banggakan dan yang tidak dapat saya sebutkan satu-
persatu.Terimakasih atas empat tahun kebersamaan dengan kalian yang
penuh warna, semoga kita bisa kumpul terus.
xi
16 Seluruh jajaran HMJ Perbankan Syariah periode 2012-2015 dan Mahasiswa
Perbankan Syariah dari semua angkatan yang tidak bias saya sebutkan satu
persatu,yang telah bersama saya selama kepengurusan. Terimakasih atas
loyalitas, pembelajaran dan kerjasama kalian selama kepengurusan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan,baik
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Jakarta, 29Juli 2016
Indra Sofyan
\
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................v
ABSTRACT..........................................................................................................viii
ABSTRAK............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR..........................................................................................x
DAFTAR ISI........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian...........................................................................1 B. Perumusan Masalah....................................................................................8 C. Tujuan Penelitian........................................................................................8 D. Manfaat Penelitian......................................................................................9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori...........................................................................................10
1 Pengertian Persepsi…....................................................................11 2 Pengertian perilaku…….................................................................15 3 Pengertian preferensi......................................................................19 4 Masyarakat santri………………...................................................23 5 Pengertian pondok pesantren.........................................................25
xiii
6 Tipe pesantren................................................................................26 7 Pengetian perbankan syari’ah........................................................29 8 Bank Syariah..................................................................................36
B. Penelitian terdahulu………………………………………........................39 C. Kerangka Pemikiran...................................................................................48 D. Keterkaitan Antar Variabel........................................................................49 E. Hipotesis.....................................................................................................52
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................53 B. Metode Penentuan Sampel.........................................................................53 C. Metode Pengumpulan Data........................................................................55 D. Metode Analisis Data.................................................................................56 E. Operasional Variabel Penelitian.................................................................63
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................66 B. Deskripsi Data............................................................................................69 C. Analisis dan Pembahasan...........................................................................74
1 Uji Asumsi Klasik..........................................................................80 2 Uji Hipotesis...................................................................................84 3 Analisis Regresi Linier Berganda..................................................86
D. Interpretasi..................................................................................................98
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan................................................................................................91 B. Implikasi…................................................................................................92 C. Saran………..……………………………………………………………93
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................95
LAMPIRAN.........................................................................................................99
xiv
DAFTAR TABEL
1.1 : Perkembangan perbankan syari’ah…………………………........7
2.1 : Perbedaan bank syari’ah dan non syari’ah..................................38
2.2 : Penelitian Terdahulu....................................................................50
3.1 Operasional variabel penelitian………..……………………......61
4.1 : Kurikulum pembelajaran pondok pesantren……........................71
4.2 : Data sampe l pene l it ian……….. . . . . . . . . . . . ......................72
4.3 : jen is ke la min responden. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......................73
4.4 : Us ia responden……………….. . . . . . . . . . . . . . ......................73
4.5 : T ingkat pend id ikan t erakh ir re sponden. .....................74
4.6 : Distribusi jawaban responden mengenai persepsi………….......75
4.7 : D ist r ibus i jawaban r espo nden meng ena i per i laku...77
4.8 :.Distribusi jawaban responden mengenai preferensi. . . . . . . . . . . . . ..78
4.9 : D ist r ibus i jawaban r espo nden meng ena i produk dan
pr ins ip per bankan s yar i’ah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....79
4.10 : U j i va l id it as per seps i. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....81
4.11 : U j i va l id it a s pe r i laku…………….. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....81
4.12 : Uji validitas Preferensi………………………………………..82
4.13 : Uji validitas produk dan prinsip perbankan syari’ah………….83
4.14 : Uji realibilitas…………………………………………………83
4.15 : Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-smirnov test…….85
4.16 : Uji multikolieniritas…………………………………………..86
4.17 : Uji Autokorelasi………………………………………………86
4.18 :Uji koefisien determinasi R…………………………………...88
xv
4.19 : Uji statistik F………………………………………………….89
4.20 : Uji statistic T………………………………………………….90
xvi
DAFTAR GAMBAR
2.1 :Kerangka berfikir…………………………………………….. .............53
4.1 : Uji heteroskedastisitas scaterplot……………………………………...87
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat permohonan penelitian………………………………...……102 2. Kuesioner……………………………………………………….…103 3. Kuesioner………………………………………………………….104 4. Hasil distribusi jawaban responden………………………………..109 5. Hasil uji validitas ………………………………………………….113 6. Hasil uji realibilitas………………………………………………...117 7. Hasil uji asumsi klasik……………………………………………..118 8. Hasil uji hipotesis…………………………………………………..120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Perbankan syariah dalam peristilahan international dikenal sebagai
Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. (Muhammad,
2011:15) Seperti halnya bank konvensional, bank syariah mempunyai fungsi
utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan yang
operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-qur’an dan Hadits
Nabi SAW. (Muhammad, 2011:15), bank syariah ini lahir sebagai salah satu
solusi alternatif terhadap persoalan bunga bank dan riba. Riba berarti
menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok secara bathil,
dan menurut jumhur ulama, bahwa riba hukumnya haram. sesuai firman
Allah
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila, keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata jual beli itu sama dengan riba, padahal allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahuli (sebelum
dating larangan); dan urusannya (terserah) kepada allah, orang yang
1
2
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal didalamnya. (QS-AL-Baqarah-275).
Dalam praktik perbankan konvensional terdapat kegiatan-kegiatan yang
dilarang syariat islam seperti praktik riba, membiayai produksi dan
perdagangan barang-barang yang dilarang, misalnya minuman keras. Demi
menghindari pengoperasian sistem bunga, lahirlah perbankan syariah yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sebagai sebuah lembaga keuangan,
Bank syariah memiliki fungsi yang sama dengan lembaga keuangan lainnya,
yaitu menyalurkan dana dari pihak surplus ke pihak defisit dalam berbagai
bentuk produk jasa yang ditawarkan. Namun, karena bank syariah beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah, maka sistem dan produk yang
ditawarkan pun juga tidak sama dengan perbankan konvensional. Bank
konvensional memiliki produk utama berupa kesepakatan kontrak untuk
penyimpanan dan peminjaman uang, sedangkan didalam bank syari’ah
terdapat pula akad (perjanjian) penyertaan modal (mudharabah/musyarakah),
jual beli (murabahah), dan berbagai jasa keuangan lainnya.
Hal yang membedakan antara bank konvensional dan bank syariah
adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang
diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Sehingga terdapat istilah
bunga dan bagi hasil.
Kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan saat ini
semakin meningkat, tidak terkecuali kesadaran masyarakat menggunakan
layanan jasa keuangan syariah, Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
3
perbankan konvensional yang mendirikan unit syariah. Dengan asumsi
perbankan akan diminati oleh nasabah, dan asumsi nasabah yang
menggunakan layanan secara syariah akan lebih tenang karena
menggutamakan kemaslahatan.
Untuk lebih jelasnya perkembangan perbankan syariah bisa dilihat pada
tabel.1 mengenai perkembangan perbankan syariah yang diliris dari OJK
dalam kurun waktu lima tahun.
Tabel 1.1 Perkembangan perbankan syariah
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015 BUS 6 11 11 11 11 UUS 26 27 25 23 24
BPRS 114 131 138 150 155 Jaringan kantor 802 1.069 1.258 1.763 2.101
Sumber : data statistik OJK yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan perbankan syariah
semakin meningkat dalam kurun waktu 5 tahun, namun menurut kepala
Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edy Setiadi
mengatakan, meski tumbuh tinggi, akan tetapi jumlah rekening tabungan dan
pembiayaan syariah baru mencapai 16 juta. oleh karena itu, perbankan
syariah di Indonesia masih memiliki potensi sangat besar. Penetrasi rekening
tabungan ada 12,7 juta, itu tumbuh 17% dari 10,8 juta. Sedang rekening
pembiayaan 3 jutaan, naik 40% jadi total 16 juta. Tapi nominal tersebut kecil.
Menurut Endang Rosawati head of corporate secretary and
communication Bank BNI Syariah mengungkapkan bahwa beberapa regulasi
memang belum banyak memihak terkait perkembangan perbankan syariah,
sehingga sampai saat ini, Market Share dari perbankan syariah tidak lebih
4
dari 5% dari total market perbankan secara umum. Beda dengan
perkembangan perbankan syari’ah di Malaysia yang sudah mencapai 40-50%
Negara Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan perkembangan
perbankan syari’ah di Negara Malaysia.
Dari data tersebut menunjukan bahwa dengan hadirnya bank syariah
ternyata belum sepenuhnya merubah persepsi maupun perilaku masyarakat di
Indonseia khususnya masyarakat muslim di Indonsesia terhadap bank syariah
sendiri. karena masih kurangnya pemahaman atau rendahnya pengetahuan
masyarakat terkait dengan bank syari’ah, dilain sisi keberadaan bank
konvensional lebih mendominasi dibandingkan bank syari’ah, disamping itu
juga masih banyak lagi tantangan dan permasalahan yang dihadapi perbankan
syari’ah dalam perkembangannya. Dalam pelaksanaanya perbankan syari’ah
memiliki kendala diantaranya masih minimalnya SDM yang dimiliki oleh
perbankan syari’ah tersebut, persepsi yang salah tentang perbankan syari’ah
“adanya anggapan yang menyampaikan bahwa bank syari’ah sama dengan
bank konvensional”, padahal diantara keduanya terdapat perbedaan yang
sangat mendasar diantara kedua objek tersebut dan masih ditemukannya
praktik-praktik perbankan syari’ah yang menyimpang dari prinsip-prinsip
syari’ah.
Direktur utama BNI Syariah, Imam teguh saptono mengatakan, market
share perbankan syariah yang masih kecil tersebut memang menjadi
keprihatinan tersendiri bagi Indonesia ditengah populasi penduduk muslim
5
terbesar didunia, tetapi penetrasi pasar bank syariah tak sebegitu besar
dibanding dengan bank konvensional.
Permasalahan yang terjadi ketika suatu bank syariah kurang diminati
adalah adanya permasalahan dalam konsep pemasaran yang kurang
maksimal. Ries dan trout dalam Prasetiojo dan Ihalau (2005;67) mengatakan
bahwa pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk memperebutkan
persepsi konsumen. Seharusnya perbankan syariah yang berlandaskan pada
konsep ekonomi Islam sangat diminati oleh masyarakat Indonesia yang
sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Namun pada kenyataannya
seringkali terjadi pemahaman yang berbeda dari kalangan internal pemeluk
agama Islam maupun masyarakat pada umumnya.
Masyarakat adalah salah satu elemen penting dalam dunia perbankan,
hal ini dikarenakan masyarakatlah yang akan menjadi nasabah bagi bank
syariah. Oleh karena itu, mengetahui Persepsi masyarakat terhadap bank
syariah dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan investasi didunia
perbankan syariah.
Di lain sisi masyarakat mempunyai harapan yang besar terhadap bank
syariah. Dalam persepsi masyarakat , bank syariah adalah bank yang
sempurna dan paling ideal, karena bukanlah islam adalah agama yang
sempurna. Padahal bank syariah bukanlah islam itu sendiri, ia merupakan
bank yang menerapkan konsep syariah, tanggapan atau sikap masyarakat
terutama bagi masyarakat muslim itu sendiri khususnya masyarakat pesantren
terhadap bank syariah cukup beragam, baik mengenai produk dan jasa yang
6
ditawarkan. Oleh karena itu, perkembangan perbankan syariah perlu
mendapatkan perhatian dari pihak yang terkait.
Responeden penelitian ini lebih difokuskan pada responden masyarakat
santri pesantren karna masyarakat santri pesantren merupakan masyarakat
berpendidikan yang aktif dalam lembaga pendidikan yang agamis, sudah
tidak asing lagi bagi mereka mengenal konsep syariah karena dalam
pendidikan keislaman terdapat ilmu-ilmu fiqih dan akhlak sebagai dasar
perbankan syariah. Para santri juga tidak asing dengan perbankan,
kemungkinan santri adalah orang yang menuntut ilmu yang jauh dari tempat
tinggalnya sehingga untuk biaya kehidupannya mereka mengandalkan
kiriman dari orang tuanya, dan perbankan adalah salah satu akses yang
digunakan untuk transfer uang guna memenuhi kebutuhan santri.
Dengan adanya perbankan syariah bagaimana persepsi, perilaku dan
Prefrensi santri masyarakat pesantren terhadap perbankan syariah. dan
apakah mereka berniat untuk melaksanakan syariah secara kaffah.
Berdasarkan latar belakang tersebut menjadi ketertarikan penulis untuk
meneliti mengenai ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PERILAKU
DAN PREFERENSI SANTRI MASYARAKAT PESANTREN
TERHADAP PERBANKAN SYARIAH.
B. Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh persepsi santri pesantren secara parsial terhadap
perbankan syariah?
7
2. Bagaimana pengaruh perilaku santri pesantren secara parsial terhadap
perbankan syariah?
3. Bagaimana pengaruh preferensi santri pesantren secara parsial terhadap
perbankan syariah ?
4. Bagaimanakah pengaruh persepsi, perilaku dan preferensi secara
simmultan santri pesantren terhadap perbankan syariah ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Menguji dan menganalisis persepsi santri pesantren terhadap perbankan
syariah
2. Menguji dan menganalisis perilaku santri pesantren terhadap perbankan
syariah
3. Menguji dan menganalisis preferensi santri pesantren terhadap perbankan
syariah
4. Menguji dan menganalisis persepsi, perilaku dan preferensi santri secara
simultan terhadap perbankan syariah.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Penulis
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan lembaga keuangan terutama
perbankan syariah
b. Menambah pengetahuan tentang adanya persepsi perilaku dan sikap
santri terhadap perbankan syariah
c. Meningkatkan pola pikir ilmiah pada penulis
8
2. Bagi civitas akademika
Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa dalam upaya
memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran
mengenai persepsi perilaku dan sikap terhadap perbankan syariah.
3. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan masukan dan tambahan informasi yang dapat dipertimbangkan
perusahaan khususnya pihak manajemen.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory
stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah
bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi indrawi
tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan
memori. (Jalaludidin, 2011:50)
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi,
dimana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi
yang menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan sebagai tanggapan
yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya,
warna dan suara. Dengan adanya itu semua, persepsi akan timbul. (Etta
mamang, 2013:64)
Persepsi (perception) adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan
menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang
berarti. Poin utamanya adalah persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang
yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.Seseorang mungkin
menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat bersifat agresif dan tidak
9
10
jujur, orang lain mungkin menganggapnya rajin dan membantu. Masing-
masing orang akan merespons secara berbeda terhadap wiraniaga.(Kotler,
2009:17 9).
Kenneth K sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan
paul E,Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu :
seleksi, organisasi, dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada
interpretasi, yang dapat didefinisikan sebagai “meletakkan suatu rangsangan
bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang
bermakna.(Deddy 2009;190)
(Etta mamang, 2013: 64) mengatakan bahwa persepsi kita dibentuk
oleh:
1. Karakteristik dari stimulus
2. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya
3. Kondisi-kondisi didalam diri kita sendiri
Suatu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi
secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Ada sejumlah sumber
yang digunakan seseorang dalam mengakses informasi sehingga dikenal
terhadap sesuatu. Setidaknya,
Menurut Kotler dan Amstrong (2011), ada empat sumber informasi yang
menentukan dalam mengadopsi produk, pertama, sumber pribadi yang
meliputi keluarga, teman, tetangga, dan kenalan. Kedua, sumber komersial,
diantaranya iklan, tenaga penjual dan pedagang, ketiga, sumber publik yang
11
meliputi media massa dan organisasi penilai konsumen. Keempat, sumber
eksperimental diantaranya penanganan, pengujian dan penggunaan produk.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses seleksi persepsi
a) Faktor-faktor dari luar (Veithzal, 2007: 362)
Faktor-faktor dari luar menurut Veizhtal sebagai berikut :
1) Intensitasi
Semakin besar intensitasi stimulus dari luar, semakin besar juga hal
itu dapat dipahami.
Contoh : suara keras, warna yang menyolok akan lebih mudah
diketahui daripada yang sebaliknya.
2) Ukuran
Semakin besar ukuran suatu objek semakin mudah untuk diketahui
Contoh: ikan yang lebih besar lebih mudah dilihat bentuk ukuran
ini akan mempengaruhi persepsi seseorang.
3) Berlawanan atau kontras
Prinsip berlawanan dengan sekelilingnya ini akan menarik banyak
pilihan.
Contoh: sebuah bulatan yang berwarna menyolok akan kelihatan
lebih besar dari pada bulatan yang besarnya sama,tetapi
sekelilingnya lebih besar.
4) Pengulangan
Stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang
lebih besar daripada yang sekali dilihat atau didengar. Dikatakan
oleh Clifford morgan bahwa suatu stimulus yang diulangi akan
12
mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk menangkap, kita
selama satu priode yakni ketika perhatian kita terhadap tugas
pekerjaan sedang memudar.sebagai tambahan pengulangan itu
akan menambah kepekaan atau kewaspadan terhadap stimulus.
5) Gerakan
Orang akan memberikan banyak perhatian kepada yang bergerak.
Contoh: mengajar sambil bergerak lebih menarik dari pada yang
duduk saja, dari gerak-gerak itu akan timbul suatu persepsi.
b) Faktor-faktor dari dalam (Veizhtal 2007: 363)
Faktor-faktor dari dalam menurut Veizhtal adalah sebagai berikut :
1) Belajar dan persepsi
Contoh: seorang anak yang telah diajari oleh orang tuanya bahwa
daging babi itu haram dan liur anjing itu mengandung najis, maka
pada diri anak akan timbul persepsi bahwa anjing dan babi itu
harus dijauhi.
2) Motivasi dan persepsi
Motivasi mempengaruhi terjadinya persepsi. Sebagai contoh :
membicarakan masalah pangan pada masyarakat yang kelaparan
akan lebih menarik dan merangsang perhatian.
3) Kepribadian dan persepsi
Kepribadian, nilai-nilai, dan juga termasuk usia akan
mempengaruhi persepsi seseorang.
13
Contoh: pada usia-usia tua lebih senang dengan musik-musik
klasik sedang pada usia muda lebih senang dengan jenis untuk
musik yang lain.
3. Proses persepsi
Proses persepsi mencakup seleksi, organisasi, dan interpretasi
perseptual. (Veizhtal, 2007:69)
a) Seleksi perseptual
Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih
stimulus berdasarkan pada psikologis yang dimiliki, set psikologis adalah
berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi
persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari
konsumen. Oleh karena itu, dua proses yang termasuk dalam definisi seleksi
adalah perhatian (attention) dan persepsi selektif (selective perception).
b) Organisasi perseptual
Organisasi perseptual (perceptual organization) berarti konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber kedalam pengertian yang
menyeluruh untuk memahami secara lebih baik dan bertindak atas
pemahaman itu, prinsip dasar dari organisasi perseptual penyatuan adalah
bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang dikelomkpokkan
secara menyeluruh. Prinsip-prinnsip penting dalam integrasi persepsi adalah
penutupan (closure), pengelompokkan (grouping), dan konteks (context).
14
1. Penutupan
Prinsip penutupan paling cocok dipakai untuk merek produk
yang cukup dikenal oleh para konsumen.prinsip ini digunakan untuk
memancing konsumen untuk mengisi hurup yang kosong, sehingga
menjadi suatu nama merek yang utuh, misalnya tampilan iklan yang
nama mereknya tidak ditulis lengkap
2. Pengelompokan
Proses penyebutan angka nomor telepon anda secara terpisah-
pisah agar mudah diingat disebut pengelompokan,
tiga prinsip pengelompokan untuk menggolongkan stimulus atau objek
adalah
1. Kedekatan (proixmity)
2. Kesamaan (similiarty)
3. kesinambungan (continuity).
Konsumen juga akan mengelompokkan produk berdasarkan
kesamaan (similarity), delapan bujur sangkar dan empat lingkaran akan
dikelompokkan kedalam tiga set karena masing-masing mempunyai
kesamaan. Set pertama adalah empat bujur sangkar, set kedua empat
lingkaran, dan set ketiga bujur sangkar.
Konsumen juga akan mengelompokkan simuli ke dalam bentuk
yang berkesinambungan dan tidak terpotong-potong lingkaran-
lingkaran kecil dalam gambar menunjukkan prinsip kontinuitas.
Konsumen akan melihat lingkaran-lingkaran kecil itu membentuk
15
sebuah arah anak panah daripada sebagai dua baris atau tujuh kolom.
Prinsip kontinuitas ini mengisyaratkan bahwa pesan dalam iklan
seharusnnya berkesinambungan mulai dari identifikasi merek sampai
pada manfaat yang bisa diperoleh oleh konsumen seandainya konsumen
membeli produk yang diiklankan.
3. Konteks (context)
Stimuli yang diterima oleh konsumen cenderung dihubungkan
dengan konteks atau situasi yang melingkupi konsumen. Oleh karena
itu, latar dari iklan akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
produk.
c. Interpretasi perseptual
Proses terakhir dari perspsi adalah pemberian interpretasi atas stimuli
yang diterima konsumen. Interpretasi ini didasarkan pada pengalaman
penggunaan pada masa lalu. Yang tersimpan dalam memori jangka panjang
konsumen.
B. PERILAKU
1. Pengertian Perilaku
Perilaku dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tanggapan
seseorang mengenai lingkungan atau kejadian yang berhubungan dengan
individu. Sedang menurut Prasetijo dan Ihalauw 2005:8 adalah perilaku
konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat
konsumen dapat diartikan sebuah studi tentang bagaimana pembuat
keputusan (decision units), baik individu, sekelompok, ataupun organisasi,
16
membuat keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk
dan mengkonsumsinya.
Schiffman dkk 2008:5 studi perilaku konsumen terpusat pada cara
individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka
yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang atau jasa yang
berhubungan dengan konsumsi. Selain itu perilaku konsumen merupakan hal-
hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana
barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka (Kotler, 2009: 166).
Prasetijo dan Ihalauw (2005;5) menyimpulkan bahwa perilaku
konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan:
1. Tahapan perolehan (acquestition): mencari (searching) dan
membeli (purchasing).
2. Tahap, konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan
mengevaluasi (evaluating)
3. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan
konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Kotler (2003;147)menyatakan empat karakteristik atau faktor yang
mempengaruhi perilaku masyarakat yaitu ;
a. Faktor budaya
17
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada
perilaku masyarakat. Hal ini karena budaya adalah penyebab paling mendasar
dari keinginan dan perilaku seseorang
Budaya merupakan suatu petunjuk arahan pada fase pemecahan masalah
di masyarakat untuk memuaskan kebutuhan psikologis, personal dan sosial.
Sub-budaya adalah bagian kecil dari budaya atau kelompok orang yang
mempunyai sistem sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.
Sub-budaya termasuk nasionalitas , agama. Kelompok ras, dan wilayah
geografis. Sedangkan kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relative
permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat,
dan tingkah laku yang serupa. Dalam konteks kultural, jika suatu produk
tidak dapat lagi diterima karena nilainya tidak dapat lagi memuaskan
kebutuhan maka masyarakat harus siap merevisi penawarannya.
b. Faktor sosial
Faktor sosial perilaku masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peran dan status sosial
masyarakat, kelompok kecil merupakan orang atau kelompok yang berperan
sebagai titik referensi dari individu untuk membentuk nilai, sikap serta
perilaku baik secara umum maupun khusus. Perilaku seseorang dipengaruhi
oleh banyak kelompok kecil.
Keluarga adalah orang atau pihak yang dihubungkan karena pertalian
darah atau keturunan dengan perkawinan. Anggota keluarga dapat sangat
mempengaruhi perilaku masyarakat. Keterlibatan suami istri sangat
18
bervariasi menurut kategori produk dan menurut tahap proses pembelian.
Peran dan status sosial konsumen yaitu seseorang individu mempunyai tugas
peranan yang berbeda saat berpartisipasi dalam keluarga ataupun organisasi.
Seseorang individu mempunyai peranan beragam dalam keluarga. (Kotler,
2003:148)
c. Faktor pribadi
Faktor pribadi keputusan pembelian juga dipengaruhi berbagai
karakteristik fari individu itu sendiri.
Mulai dari umur dan tahap dari hidup. Orang mengubah barang dan jasa yang
mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian,
perabotan, rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga
dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahapan yang mungkin dilalui
oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pekerjaan seseorang
mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya pekerjaan kasar cenderung
membeli banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantor lebih
banyak membeli jas dan dasi. Situasi ekonomi, kondisi ekonomi seseorang
akan mempengaruhi pilihan produk. Gaya hidup, orang yang berasal dari
sub-budaya, kelas sosial, pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya
hidup yang jauh berbeda. Gaya hidup adalah pola kehiduppan seseorang yang
diwujudkan dalam psikografiknya. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih
dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup
menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan
didunia. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian seseorang yang jelas
19
mempengaruhi perilaku membelinya. Kepribadiannya menhacu pada
karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relative
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan sekitarnya.(Kotler,
2003,150)
d. Faktor psikologi.
Faktor psikologi Pilihan dikonsumsi seseorang lebih lanjut
dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting, motivasi, persepsi,
pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang
cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk
memuaskan kebutuhan tadi. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada
suatu saat. Kebutuhan biologis , yang muncul dari keaadaan yang tegang
seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Setelah itu kebutuhan
psikologis, yang sering muncul dari kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan dari kebutuhan ini tiak cukup
kuat memotivasi seseorang supaya bertindak pada suatu saat. Kebutuhan
berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat itensitas yang
mencukupi.(Kotler. 2003:156) keyakinan dan sikap. Melalui tindakan dan
pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini pada
waktunya, akan mempengaruhi perilaku konsumsi.
C. PREFERENSI
1. Pengertian Preferensi
Preference mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi
untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau minat terhadap
20
sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih.
Menurut doris grober preferensi media umumnya meminta pengguna media
untuk mengurutkan preferensi pengguna Terhadap suatu media (Vivian,
2010:567)
Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif (individu),
yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang. Konsumen
dipersilahkan untuk melakukan rangking terhadap bundel barang yang
mereka berikan pada konsumen (Indiarto.2011). yang perlu diperhatikan
adalah preferensi itu bersifat independen terhadap pendapatan dan harga.
2. Proses pengambilan keputusan konsumen
Proses yang digunakan konsumen untuk mengambil keputusan membeli
terdiri atas lima tahap (Kotler dan Amstrong, 2011) yaitu :
1. Pengenalan masalah
Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses pengambilan
kepututsan pembeli dimana konsumen mengenali suatu masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan
keadaan yang diinginkan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen
untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa
yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan adanya masalah
tersebut, konsumen termotivasi untuk memilih produk tertentu.
21
2. Pencarian informasi
Konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari lebih banyak
informasi. Apabilla dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang
memuaskan berada dari jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan
membelinya. Namun jika produk yang diinginkan berada jauh dari
jangkauan, walaupun konsumen mempunyai dorongan yang kuat,
konsumen mungkin akan menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau
melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi merupakan tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah
tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam hal ini, konsumen
mungkin hanya akan meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari sumber mana pun, misalnya :
a. Sumber pribadi : keluarga, teman. Tetangga, kenalan
b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan
c. Sumber publik: media masa, organisasi penilai pelanggan
d. Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunakan
produk.
3. Evaluasi berbagai alternatif
Pemasar perlu mengetahui evaluasi berbagai alternatif (alternatif
evaluation), yaitu suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. Bagaimana konsumen
mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individu dan
22
situasi pembelian tertentu. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk
mengetahui bagaimana mereka mengevaluasi alternatif merek. Jika
mereka tahu bahwa proses evaluasi sedang berjalan, pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk memengaruhi keputusan pembelian.
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk.
Biasanya keputusan pembelian konsumen (purchase decision) adalah
pembelian merek yang paling disukai. Namun demikian, ada dua faktor
yang bisa muncul diantara niat untuk membeli dan keputusan pembelian
yang mungkin mengubah niat tersebut. Faktor pertama adalah sikap orang
lain : faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan. Jadi, pilihan dan
niat untuk membeli tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang
aktual.
5. Perilaku pasca pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir ketika produknya sudah dibeli
konsumen. Setelah membeli produk, konsumen bisa puas atau tidak puas,
dan akan terlibat dalam perilaku pasca pembelian (post-purchase
behaviour) yang tetap menarik bagi pemasar. Perilaku pasca pembelian
merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen mengambill tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan
kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
23
Hubungan antara harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan dari
produk merupakan faktor yang menentukan apakah pembeli puas atau
tidak. Jika produk gagal memenuhi harapan, konsumen akan kecewa : jika
harapan terpenuhi, konsumen akan puas : jika harapan terlampaui,
konsumen akan sangat puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka
terima dari penjual, teman dan sumber lainnya. Jika penjual melebih-
lebihkan kinerja produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi, dan
hasilnya adalah ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan
dengan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Hal ini
menunjkkan bahwa penjual harus membuat pernyataan yang jujur
mengenai kinerja produknya sehingga pembeli bisa terpuaskan.
Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual terus
berlangsung lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada
proses pembrlian dan bukan pada keputusan pembelian saja.
D. Masyarakat santri
Masyarakat santri merupakan salah satu pilar penting dalam
perkembangan agama Islam di Indonesia. Kepercayaan, nilai dan perilaku
pesantren turut mempengaruhi masyarakat di luar pesantren. Pola hubungan
ini menjadikan dunia pesantren menjadi alternatif ideal bagi perubahan di
masyarakat (Abdurrahman,2001:2-3)
24
Pengaruh masyarakat santri terhadap masyarakat indonesia masih kuat,
baik dalam peran pesantren sebagai pusat tarekat maupun pendidikan anak-
anak. (Julia day vol 60,2001).
Dalam kurun waktu cukup lama, dijawa sudah berkembang tradisi besar
Islam. Tradisi ini lahir sebagai hasil strategi para penyebar islam awal adalam
mensikapi proses akulturasi dengan budaya masyarakat lokal. Tradisi besar
yang kemudian dikenal dengan istilah “tradisi pesantren” itu menjadi babak
baru dalam sejarah Jawa karena berhasil menjadi budaya tandingan bagi
masyarakat pedalaman, hindu-jawa yang digawangi kalangan istana dan
keraton jawa.
Dengan lahirnya budaya tandingan yang berkembang dipedesaan,
maka Islam jawa bukan lagi tampil sebagai subkultur, tetapi telah
berkembang sedemikian rupa menjadi sebuah tradisi besar (great tradition).
(Suryo, 2001:15)
Pesantren sebagai bagian intristik dari mayoritas muslim indonesia
dapat ditelusuri dari aspek historis pesantren yang keberadaannya relatif
cukup lama. Penelitian tentang pesantren menyebutkan, pesantren sudah
hadir dibumi nusantara seiring dengan penyebaran islam dibumi pertiwi ini.
Ada yang menyebutkan, pesantren sudah muncul sejak abad akhir ke-14 atau
awal ke-15, didirikan pertama kali oleh maulana malik ibrahim yang
kemudian dikembangkan lebih jauh oleh sunan ampel. Namun berdasarkan
data yang lebih dapat dipertanggung jawabkan, pesantren dalam
25
pengertiannya yang sesungguhnya tumbuh-kembang sejak akhir abad ke-18.
Dalam hal itu, tegalsari dianggap sebagai pesantren tertua.(Martin, 2004:23).
1. Pengertian pesantren
Pesantren adalah sebuah institusi pendidikan keagamaan tertua yang
tumbuh dan berkembang secara swadaya dalam masyarakat muslim
indonesia. Lembaga pendidikan yang khas Indonesia ini bisa dilacak sejak
awal kehadiran dan da’wah Islam di Indonesia (Hasan , 2001:319).
Penyiaran islam khususnya dijawa relatif tidak menimbulkan problem
konfliktual karena proses akulturasi, akomodasi, dan transformasi terhadap
lembaga semisal yang telah eksis sebelumnya yang dimainkan oleh agama
hindu budha. (Husni rahim,2001:145)
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai
asrama tempat santri atau siwa-siswa belajar mengaji sedangkan secara
istilah, pesantren diartikan sebagai lembaga pendidikan islam dimana santri
biasa tinggal dipondok dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab
umum bertujuan menguasai pengetahuan agama islam secara detail serta
mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan
pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat. (Abu hamid, 1993,329)
Abdurrahman mas’ud mendefinisikan pesantren refers to a place where
the santri devotes most of his or her time to live in and acquire knowledge.
(ismail, 2000;171). Definisi diatas menunjukkan betapa pentingnya sosok
pesantren sebagai sebuah totalitas lingkungan pendidikan dalam makna dan
nuansanya secara menyeluruh. Secara definitif Imam Zarkasyi, mengartikan
26
pesantren sebagai lembaga pendidikan islam dengan sistem asrama atau
pondok, dimana kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatann
yang menjiwainya, dan pengajaran agama islam dibawah bimbingan kyai
yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya. (Amir , 1996;56)
Istilah dan aktifitas tentang pesantren juga sering dipersamakan dengan
pondok namun ada yang menggabungkan dua istilah tersebut menjadi pondok
pesantren. Pondok dapat diartikan sebagai tempat penginap bagi santri yang
belajar pada seorang kyai atau dilembaga pendidikan pesantren yang tempat
tinggalnya jauh.(Wahjoetomo, 2000:70).
2. Tipe pesantren
Setiap pesantren memiliki ciri khusus akibat perbedaan selera kyai dan
keadaan sosial budaya maupun sosial geografis yang mengelilinginya. Dari
berbagai tingkat konsistensi dengan sitem lama dan keterpengaruhan oleh
sistem modern, secara garis besar pondok pesantren dapat dikatagorikan
kedalam tiga tipe (Departemen agama 2003:31)
a. Pondok pesantren salafiyah
Salaf artinya lama, dahulu atau traditional. Pomdok pesantren
salafiyah adalah pondok pesantren yang menyelanggarakan pembelajaran
dengan pendekatan tradisional, sebagaimana yang berlangsung sejak awal
pertumbuhannya. Pembelajaran agama islam dilakukan secara individual
atau kelompok dengan konsistensi pada kitab-kitab klasik, berbahasa arab.
27
b. Pondok pesantren kholafiyah (asyriyah)
Khalaf artinya kemudian atau belakangan sedangkan ashri artinya
sekarang atau modern. Pondok pesantren khalafiyah adalah pondok
pesantren yang menyelanggarakan kegiatan pendidikan dengan
pendekatana modern, melalui satuan pendidikan formal, baik madrasah
(MI. MTs, MA atau MAK) maupun sekolah (SD, SMP, SMA ,dan ,SMK)
atau nama lainnya.
c. Pondok pesantren kombinasi
Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah sebagaimana penjelasan
diatas, sebagian besar yang ada sekarang adalah pondok pesantren yang
berada diantara rentangan dua pengertian diatas. Sebagian besar pondok
pesantren yang mengaku dan menamakan diri pesantren salafiyah, pada
umumnya juga menyelenggarakan pendidikan secara klasikal dan
berjenjang.
3. Pengertian Santri
Santri didefinisikan berarti orang-orang yang belajar buku-buku suci
dari agama hindu. Pengertian ini diambil dari kata santri dari akar kata dari
bahasa india. Pendapat lain menyebutkan bahwa santri berasal dari bahasa
jawa yang berarti “ cantrik” orang yang mengikuti seorang guru kemana guru
itu pergi menetap. (Zamkhasyari, 2002;18)
Definisi masyarakat santri dikemukakan oleh Moh. Yahya (2010.9)
sebagai masyarakat yang mengadopsi nilai-nilai positif pesantren.
28
Nilai-nilai yang diajarkan dipesantren merupakan transformasi dan
tauladan seorang kyai atau guru kepada santri atau murid dan masyarakat
sekitarnya. Pemahaman keilmuan dan uswah yang diperoleh dipesantren juga
diterapkan oleh para alumni ketika kembali ke masyarakatnya.
4. Unsur-unsur masyarakat santri
Masyarakat santri terdiri dari empat komponen, (Mahmud, 2001;102)
yaitu
1) Kyai, ustad, dan ulama (dipesantren); fungsi ke ulamaan dari kyai dapat
dilihat melalui 3 aspek, yakni :
a. Sebagai pemangku masjid dan madrasah
b. Sebagai pengajar dan pendidik
c. Sebagai ahli dan penguasa hukum islam
Misi utama seorang kyai adalah sebagai pengajar dan pengajur dakwah
islam, dan mengambil peran lanjut orang tua. Ia sebagai guru sekaligus
pemimpin rohaniah keagaamaan serta bertanggung jawab untuk
perkembangan kepribadian maupun kesehatan jasmaniyah anak didiknya.
Dengan otorita rokhanah kyai sekaligus menyatakan hukum dan aliran-
alirannya, lewat kitab-kitab islam klasik
2) Santri pondok pesantren : yaitu siswa yang belajar dipondok pesantren,
baik santri musim maupun santri kalong.
3) Alumni santri dari suatu pondok pesantren, yaitu siswa santri yang telah
keluar dari pendidikannya dipesantren.
29
4) Masyarakat yang tinggal disekitar pesantren.
E. Perbankan syariah
1. Pengertian perbankan syariah
Bank syariah adalah bank yang menjalankan prakteknya sesuai dengan
prinsip syariah. Dimana yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah
sebagai berikut (Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
syariah)
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan
usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara
lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarokah),
prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntunngan (murabahah),
atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan
(ijarah), atau dengan adanya pindahan kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak bank kepihak lain (ijarah wa itiqna).
Kemudian diperjelas lagi dengan adanya undang-undang RI no.21
tahun 2008 tanggal 16 juli tahun 2008 tentang perbankan syariah. Dimana
yang dimaksud dengan perbankan syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank syariah dan unti usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Sedangkan pengertian dari masing-masing lembaga
30
seperti bank syariah, bank umum syariah, bprs dan UUS adalah sebagai
berikut : (Undang-Undang R1 Nomor 21 tahun 2008).
a. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank
umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.
b. Bank umum syariah adalah bank syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
c. Bank pembiayaan rakyat syariah adalah bank syariah yang didalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
d. Unit usaha syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja
dari kantor pusat Bank umum konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja dikantor cabang dari suatu
bank yang berkedudukan diluar begeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.
2. Tujuan bank syariah
Secara umum tujuan berdirinya bank syariah adalah dapat memberikan
sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-
pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Adapun secara khusus
tujuan bank syariah diantaranya : (Muhammad, 2006;15)
31
a. Menjadi perekat nasionalisme baru, artinya bank syariah dapat
menjadi fasilitator aktif bagi terbentuknya jaringan usaha ekonomi
kerakyatan.
b. Memberdayakan ekonomi masyarakat dan beroperasi secara
transparan, artinya pengelolaan bank syariah harus didasarkan pada
visi ekonomi kerakyatan dan upaya ini terwujud apabila ada
mekanisme operasi yang transparan.
c. Memberikan return yang lebih baik, artinya investasi bank syariah
tidak memberikan janji yang pasti mengenai return yang diberikan
kepada investor karena tergantung besarnya return. Apabila
keuntungan lebih besar, investor akan ikut menikmatinya dalam
jumlah besar.
d. Mendorong penurunan spekulasi dipasar keuangan, artinya bank
syariah lebih mengarahkan dananya untuk transaksi produktif.
e. Mendorong pemerataan pendapatan, artinya salah satu transaksi yang
membedakan bank syariah dengan bank konvennsional adalah
pengumpulan dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS). Peranan ZIS
sendiri diantaranya untuk memeratakan pendapatan masyarakat
f. Meningkatkan efifisiensi mobilisasi dana.
g. Uswah hasanah sebagai implementasi moral dalam penyelenggaraan
usaha bank.
32
3. Perbedaan bank syariah dan bank non syariah
Perbedaan diindonesia menganut dual system banking (bank syariah
dan non syariah),tapi keduanya memiliki perbedaan-perbedaan. Dimana
perbedaan tersebut menjadikan kedua bank tersebut sangat bertolak belakang
secara dasar. Perbedaan tersebut adalah:
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syari’ah Dan Bank Non Syari’ah
Bank Syari’ah Bank Konvensional
Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa
Memakai perangkat bunga dalam kegiatan operasionalnya
Melakukan kegiatan investasi pada sektor yang halal saja
Melakukan kegiatan investasi yang halal dan haram
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur
Profit dan falah oriented Profit oriented
Terdapat dewan pengawas syari’ah yang mengawasi semua kegiatan operasional perbankan
Tidak terdapat dewan sejenis
Sumber: Syafi’i Antonio
4. Prinsip-prinsip dasar dalam produk-produk bank syariah
Secara garis besar, transaksi ekonomi yang didasarkan pada syariat
islam ditentukan oleh hubungan akad. Akad-akad yang berlaku dalam
keseharian pada dasarnya terdiri atas lima prinsip dasar. Adapun kelima
prinsip yang akan ditemukan dalam lembaga keuangan syariah di Indonesia
adalah (Muhammad, 2006;16)
33
a. Prinsip simpanan murni (al-wadiah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank
syariah untuk memberikan kesempatan pada pihak yang kelebihan dana
untuk menyimpan dana dalam bentuk al-wadiah. Fasilitas ini diberikan untuk
tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti halnya giro dan
tabungan. Istilah al-wadiah dalam dunia perbankan konvensional lebih
dikenal giro.
b. Bagi hasil (syirkah)
Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara pembagian
hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini
dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank
dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini
adalah mudharaban dan musyarakah. Prinsip mudharabah ini dapat
digunakan sebagai dasar baik produk pendanaan (tabungan dan deposito)
maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk
pembiayaan dan penyertaan.
c. Prinsip jual beli (at-tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara jual
beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan
atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam melakukan pembelian
barang tersebut kepada nasabah dengan sejumlah harga beli ditambah
keuntungan (margin). Implikasinya dapat berupa : murabahah, salam, dan
istisna.
34
d. Prinsip sewa (al-ijarah)
Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama, ijarah
(sewa murni) seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya.
(operating lease). Secara tekhnik bank dapat membeli dahulu barang yang
dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang tersebut disewakan dalam waktu
yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, bai al-takjiri atau ijarah
mumtahiya bitamlik, yang merupakan penggabungan sewa dan beli dimana
penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.
e. Prinsip jasa/ fee (al-jir walumullah)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan
bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain : bank garansi,
kliring, inkaso, jasa, transfer dan lain-lain.
5. Perkembangan produk-produk bank syariah
Pada dasarnya kegiatan usaha perbankan dapat dibagi menjadi tiga
bagian besar yaitu : (Adiwarman , 2004: 97)
a. Penghimpunan dana (funding)
Penghimpunan dana dibank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan
deposito, prinsip operasional syariah yang diterapkan adalah prinsip wadi’ah
dan mudharabah. Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah
yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda dengan wadi’ah amanah
yang mempunyai prinsip harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang
dititipkan. Pada wadi’ah dhamanah pihak yang sititipi (bank) bertanggung
jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh memanfaatkan harta
35
tersebut. Mudharabah disini dimana bank sebagai mudhorib (pengelola) dan
deposan sebagai shohibul mal (pemilik modal). Mudharabah dibagi atas dua
yakni muthlaqah dan moqayyadah. Mudharabah muthlaqoh adalah deposan
memberikan hak sepenuhnya pada bank untuk memutar atau
menginvestasikan dananya. Sedangkan mudharabah mqoyyadah adalah
deposan memberi batasan pada bank untuk menginvestasikan dananya.
Sebagai contoh batasan pada tempat, jenis usaha dan lainnya.
b. Penyaluran dana (financing)
Dalam menyalurkan dananya, secara garis besar produk pembiayaan
syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan kepada
tujuan penggunaannya, yakni :
1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan
barangnya, dibedakan menjadi pembiayaan murabahah, pembiayaan salam,
dan pembiayaan isthisna. Murabahah disini dimana bank sebagai penjual dan
nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok
disertai dengan margin yang disepakati. Dalam murabahah penyerahan
barang dilakukan setelah akad dan pembayaran dapat dilakukan secara
cicilan. Salam adalah transaksi jual beli dengan barang yang belum ada.
Disini pembayaran dilakukan secara tunai dimuka dan penyerahan dilakukan
setelahnya. Disini bank bertindak sebagai pembeli dan nasabah sebagai
penjual. Isthisna merupakan transaksi yang mirip dengan salam, akan tetapi
pembayaran dapat dilakukan secara cicilan.
36
Landasan hukumnya adalah surat al-baqarah (2) 275 :
“ orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan
mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah) kepada allah. Orang
yang kembali (mengambil riba), maka mereka itu penghuni-penghuni
neraka, mereka itu kekal didalamnya.”
2) Pembiayaan dengan prinsip sewa
Prinsip syari’ah yang digunakan yakni ijarah dan ijarah muntahiya
bitamlik. Pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Sedangkan IMBT
merupakan sewa yang diikuti pemindahan kepemilikan.
3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil
adalah pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah. Musyarakah
disini dimana baik bank dan nasabah sama memberikan kontribusi dengan
keuntungan dan kerugian yang ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Mudharabah dimana salah satu pihak sebagai pemilik modal dan yang
satunya lagi sebagai pengelola.
37
4) Pembiayaan dengan akad pelengkap
Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan,
tetatapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Yang
termasuk dalam akad pelengkap ini adalah hiwalah (peralihan utang), rahn
(gadai), qardh (pinjaman uang), wakalah (perwakilan), dan kafalah (garansi
bank).
c. Jasa (service)
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries, bank syariah
dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan pada nasabah.
Jasa tersebut antara lain yaitu sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa)
misalnya penyewaan kotak penyimpan (safe deposit box) dan jasa tata
laksana administrasi dokumen (custodian).
6. Perkembangan bank syariah
Dengan adanya berbagai perkembangan perundangan dan kebijakan
yang ada di indonesia membawa bank syariah pada perkembangan yang cukup
signifikan. Dilihat dari kebijakan dan perundangan yang telah ada telah
memberi efek yang cukup baik bagi dunia perbankan syariah.
Dimulai dari titik tolak landasan hukum bank syariah melalui UU no 7
tahun 1992 tentang perbankan. Dalam UU tersebut prinsip syariah sudah
dinyatakan walaupun masih samar yang dinyatakan sebagai bagi hasi.
Kemudian prinsip ini benar-benar dinyatakan secara tegas dalam UU No 10
tahun 1998, kemudian diperbaharui menjadi UU No 23 tahun 1999 tentang
bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No 3 Tahun 2004.
38
Undang-undang ini memberikan arahan bagi konvensional untuk membuka
cabang syariah atau mengkonversikan diri menjadi bank syariah.
Landasan hukum bank syariah di Indonesia semakin kuat dengan
dikeluarkannya UU No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Ada
beberapa hal penting yang menjadi catatat dari UU tersebut :
a. Adanya kewajiban mencantumkan kata ‘syariah’ bagi bank syariah,
kecuali bagi bank-bank syariah yang telah beroperasi sebelum
berlakunya UU No 21 tahun 2008 (pasal 5 No. 4). Bagi bank umum
konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) diwajibkan
mencantumkan nama syariah setelah nama bank (pasal 5 no.5)
b. Satu-satunya pemenang fatwa yang berkaitan dengan syariah adalah
MUI. Karena fatwa MUI harus diterjemahkan menjadi produk
perundang-undangan (dalam hal ini peraturan Bank Indonesia/PBI),
dalam rangka penyusunan PBI, BI membentuk komite perbankan
syariah yang beranggotakan unsur-unsur dari BI, departemen Agama,
dan unsur-unsur masyarakat dengan komposisi yang berimbang dan
memiliki keahlian di bidang syariah (pasal 26).
c. Adanya definisi baru mengenai transaksi murabahah. Dalam definisi
lama dijelaskan bahwa murabahah adalah jual beli barang sebesar
harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan. Menurut
UU No 21 tahun 2008 disebutkan bahwa akan murabahah merupakan
akad pembiayaan suatu barang dengan penegasan harga beli kepada
pembeli dan embeli membayarnya dengan harga lebih dengan
39
keuntungan yang disepakati. Diubahnya kata ‘jual beli’ dengan kata
‘pembiayaan’ menjadi solusi bagi perbankan syariah. Karena dengan
adanya perubahan tersebut berarti bank transaksi murabahah menjadi
transaksi yang bebas pajak.
Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut membuat perbankan
syariah semakin menuju pada lembaga yang menuju pada kesyari’ahan.
Dimana untuk menjaga hal tersebut maka dibentuklah Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yang bertugas untuk mengawasi operasional bank.
(Muhammad,2007;48)
F. Penelitian terdahulu Sebagai acuan perbandingan untuk penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, maka peneliti mencantumkan beberapa penelitian terdahulu
diantaranya :
1. Dian ariani (2007) persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di
Medan.
Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
tingkat pendidikan, usia dan pelayanan mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap bank syari’ah di Medan. Penelitian tersebut
menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian tersebut terdapat
hubungan yang signifikan dan positif antara variable pendidikan, usia dan
pelayanan dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di
Medan. Dari ketiga variable bebas, terlihat bahwa variable pelayanan
merupakan variable utama yang memberikan kontribusi paling besar
40
dalam hubungannya dengan hasil persepsi masyarakat umum terhadap
bank syariah di Medan.
2. Lizta Siska Mutiara (2010) persepsi jual beli pembiayaan murabahah
terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah
Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi atas prinsip jual beli dalam pembiayaan murabahah terhadap
motivasi mahasiswa menjadi nasabah Bank syariah. Penelitian tersebut
menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa
persepsi pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang signifikan
terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syariah. Hal ini
terbukti dalam table coefficient, diperoleh nilai korelasi antara variable X
(persepsi jual beli pembiayaan murabahah) dengan variable Y (motivasi
mahasiswa menjadi nasabah Bank syari’ah) sebesar 0,427, hal ini
menunjukan terdapat hubungan yang sedang dan positif karena berada
pada interval 0,40-0,599, dan berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh
nilai T hitung sebesar 4,459 dan T table sebesar 1,6622. Karena nilai t
hitung > t table (4, 459> 1,6622) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
terdapat hubungan persepsi atas prinsip jual beli pembiayaan murabahah
terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah.
3. Dani Panca Setiasih (2011) analisis persepsi, preferensi, sikap, dan
perilaku dosen terhadap perbankan syari’ah.
Menyatakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi, prefrensi sikap, dan perilaku dosen terhadap perbankan syari’ah.
41
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik penyebaran angket, hasil penelitian
menunjukan bahwa variable persepsi tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap sikap, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 1,534
sedanhkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih besar dibandingkan dengan
t hitung. Sedangkan variable preferensi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap sikap hal ini diketahui bahwa nilai t hitung adalah
3,307. Sedangkan nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan
dengan t hitung dan variable sikap mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku diketahui bahwa nilai t hitung adalah 7,173 sedangkan
nilai t table adalah 1,692 yang lebih kecil dibandingkan dengan t hitung,
meskipun persepsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap
dosen pada perbankan syariah tetapi secara system perbankan syari’ah
lebbih bagus atau amanah dibandingkan dengan perbankan konvensional.
4. Metawa dan almossawi (1998) dari hasil penelitiannya di Bahrain
menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank adalah
karena lebih didorong oleh factor agama. Nasabah menekankan pada
ketaatannya pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Selain itu juga keputusan
nasabah didorong oleh factor keuntungan, factor keluarga dan teman,
serta factor lokasi bank. Faktor-faktor tersebut dihubungkan dengan
karakterisik nasabah seperti umur, pendapatan, dan pendidikan ternyata
menunjukan bahwa secara signifikan factor agamis mempengaruhi
42
keputusan nasabah untuk memilih bank syari’ah. ( kamal naser, vol.17
No.3, 1999.135-150)
5. T. Coyle (1999) melalui studi empirisnya di singapura dengan
menggunakan bahwa secara umum muslim maupun non muslim kurang
memahami produk bank syari’ah. Sikap muslim dan non muslim dalam
memilih bank syari’ah adalah pelayanan yang cepat dan efisien,
kerahasiaan bank, reputasi dan citra bank, ringannya biaya cek, dan
tersedianya tempat parkir, untuk nasabah penyimpanan dana non muslim,
bank yang dipilih adalah bank yang paling mampu memberikan
pendapatan paling besar (66,5 persen akan menarik dananya bila bank
syari’ah tidak mampu memberikan pendapatan). (T.Coyle,Vol 8.No,
7,1999,16-18)
43
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Dani Panca Setiasih (2011) (journal)
Analisis Persepsi, preferensi, sikap, dan perilaku dosen terhadap perbankan syari’ah
Menggunakan metode non probability sampling dalam penarikan sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling sedangkan dalam penelitian ini aksidental sampling
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap, diketahui bahwa nilai t hitung adalah 1.534 sedangkan nilai t tabel 1,692 yang melebihi besar dibandingkan dengan t hitung.
44
Lanjutan Tabel 2.2 No Peneliti
(Tahun) Judul
Penelitian Metode Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan 2 Liztya
Siska Mutiara (2010) (journal)
Persepsi jual beli pembiayaan murabahah terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah
Menggunakan sampling aksidental dalam pengambilan sampel
Hanya menggunakan satu variabel bebas yaitu persepsi jual beli pembiayaan dalam menentukan motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah sedangkan dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu persepsi, perilaku,dan preferensi
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah
45
Lanjutan Tabel 2.2
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
3 BI Bank Indonesia (2000) (journal)
Potensi, preferensi dan perilaku masyarakat Jawa tengah terhadap bank syari’ah
Variabel yang digunakan sama dengan penulis yaitu variabel preferensi dan perilaku
Menggunakan variabel potensi
Hasil dari penelitian terlihat sebagian responden tidak tahu 84.40% ketidaktahuan masyarakat terhadap produk perbankan syari’ah ini sebetulnya lebih banyak masih terbatasnya jumlah perbankan syari’ah yang ada di jawa tengah
46
Lanjutan Tabel 2.2
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
4 Khairuddin (2005) (journal)
Preferensi nasabah terhadap produk pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah bank syari’ah
Dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 variabel yaitu preferensi
Penulis menggunakan 3 variabel yaitu persepsi, perilaku dan preferensi
Menunjukan hasil bahwa nasabah berdasarkan karakteristiknya seperti jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pendapatan perbulan, tidak mempunyai sikap terhadap semua atribut produk pembiayaan bank syari’ah
47
Lanjutan Tabel 2.2 No Peneliti
(Tahun) Judul
Penelitian Metode Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan 5 Dian
Ariani (2007) (journal)
Persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah
Hanya menggunakan satu variabel
Teknik penarikan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling, sedangkan penelitian ini menggunakan sampling aksidental
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel pendidikan, usia dan pelayanan dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syariah di medan.
48
G. Kerangka Berfikir
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian, dan
landasan teori yang menjelaskan pengaruh persepsi, perilaku ,dan preferensi
masyarakat santri terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah maka
disusunlah kerangka berpikir dari penelitian ini dalam gambar berikut:
Gambar 2.1
Metode Analisis Data : 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas b. Uji Multikolonieritas c. Uji Heterokedastisitas d. Uji Autokorelasi
2. Uji Hipotesis a. Uji t (Parsial) b. Uji F (Simultan) c. Uji Adjusted R Square
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman
Persepsi Santri (x1) Perilaku Santri (x2) Preferensi Santri (x3)
Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah (Y)
Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas 2. Uji realibilitas
Kesimpulan, Implikasi
49
(X1), perilaku (X2) , dan preferensi (X3) masyarakat santri pondok
pesantren terhadap perbankan syariah. Sedangkan variabel terikatnya (Y)
adalah perbankan syariah yang diukur dengan produk dan prinsip perbankan
syari’ah yang akan diuji baik secara parsial maupun simultan.
H. Keterkaitan antar Variabel
1. Persepsi terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah
Menurut Jalaludin (2011) persepsi merupakan pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimulus indrawi. Hubungan sensasi dengan
persepsi sudah jelas dan memiliki kemampuan mempengaruhi yang luar
biasa. Menurut Hamidi (2000) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
persepsi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
perbankan syari’ah dan persepsi merupakan variabel dominan terhadap
perbankan syari’ah .dimana persepsi masyarakat perbankan syari’ah
merupakan perbankan yang menggunakan syari’at islam dimana syari’at
tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara persepsi
terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamidi (2000) dalam
penelitian nya menyebutkan bahwa persepsi masyarakat berpengaruh
signifikan terhadap perbankan syari’ah.
50
2. Perilaku masyarakat terhadap produk dan prinsip perbankan
syari’ah
Menurut Prasetijo dan Ihalauw(2005).perilaku dapat diartikan sebuah
studi tentang bagaimana pembuat konsumen dapat diartikan sebuah studi
tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu, sekelompok,
ataupun organisasi membuat keputusan beli atau melakukan transaksi
pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Menurut Kotler (2009)
menhimpulkan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
individu, kelompok dan organisasi memiliuh, membeli, menggunakan,
dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka.menurut Ary permata, Deny Nevita
dalam penelitiannya menyebutkan bahwa perilaku masyarakat secara
sendiri-sendiri (parsial) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
perbankan syari’ah dan perilaku masyarakat merupakan variabel dominan
terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Zainal arifin(2015), Hasil
penelitian nya menyebutkan bahwa perilaku masyarakat berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Ini
berarti semakin nyaman masyarakat menggunakan produk perbankan
syariah semakin meningkat masyarakat untuk menggunakan perbankan
syari’ah
.
51
3. Preferensi masyarakat terhadap produk dan prinsip perbankan
syari’ah
Menurut Vivian (2010), preferensi merupakan makna pilihan atau
memilih. Istilah preferensi untuk mengganti kata preference dengan arti
yang sama atau minat terhadap sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat
atau keinginan untuk memilih. Menurut doris grober preferensi media
umumnya meminta pengguna media untuk mengurutukan preferensi
pengguna terhadap suatu media.. Menurut Dani Panca Setiasih (2011),
Hasil dari peneltian nya menyebutkan bahwa preferensi secara parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan
syari’ah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dani
Panca Setiasih bahwa preferensi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah.
52
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang
terkumpul. Definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis
adalah jawaban sementara yang harus dilakukan kebenarannya,
berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori maka hipotesis penelitian
dirumuskan sebagai berikut : (Hartono, 2008:146)
H1: persepsi masyarakat santri pondok pesantren berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap perbankan syariah.
H2: perilaku masyarakat santri pondok pesantren berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap perbankan syariah.
H3: preferensi masyarakat santri pondok pesantren berpengaruh positif
dan secara parsial signifikan terhadap perbankan syariah
H4: persepsi, perilaku, dan preferensi masyarakat santri pondok pesantren
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perbankan syariah
53
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kausalitas yang
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Agar
penelitian ini terarah dan mendekati apa yang diharapkan. Maka
pembatasannya dibatasi dalam penelitian ini persepsi, perilaku, dan
preferensi terhadap perbankan syari’ah. Penulis melakukan penelitian
terhadap pondok pesantren modern Ibadurrahman.
B. Metode Penentuan Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012; 117) adalah “wilayah generelisasi
(umum) yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk mempelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya” Populasi adalah sumber data dalam
penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas.
(Deni Darmawan, 2013:137). Populasi yang akan dijadikan dalam objek
penelitian ini adalah santri pondok pesantren modern Ibadurrahman dijalan
K.H Hasyim Ashari cipondoh Kota Tangerang.
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian atau proporsi dari populasi tertentu yang
menjadi kajian atau perhatian. (Suharyadi, 2007:53). Teknik pengambilan
54
sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling, dimana tidak
memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggola populasi untuk
dijadikan anggota sampel. Adapun teknik penentuan sampel berdasarkan
faktor spontanitas (sampling aksidental), artinya siapa saja yang secara tidak
sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-
cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
Untuk ukuran sampel penelitian menurut menyatakan bahwa ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. bahwa
sebagian besar uji statistik selalu menyertakan rekomendasi ukuran sampel,
uji-uji statistik yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel yang
jumlahnya 30-60 atau 120-130 responden karena itu, dalam penelitian ini
penulis akan menggunakan 60 sampel masyarakat santri pondok pesantren
modern Ibadurrahman. (Suharyadi, 2007:53)
C. Skala pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai
variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam
bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisiensi dan komunikatif
(Sugiyono,2005:88).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert. Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
55
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. (Sugiyono,2005:92). Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, dengan alternatif jawaban sebagai berikut
1. STS = Sangat Tidak Setuju
2 . TS = Tidak Setuju
3 . N = Netral
4 . S = Setuju
5 . SS = Sangat Setuju
D. Jenis dan teknik pengumpulan data
1. Data primer
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer, Data
primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung melalui
objek penelitian, Supranto, 2002:30). Berupa wawancara, dan menyebar
angket atau kuesioner. Kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data yang
nantinya data tersebut akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu.
(Husein umar, 2002:101). Angket/kuesioner ini digunakan bertujuan untuk
mengetahui secara langsung tanggapan responden yang berhubungan dengan
topik penelitian. dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner kepada masyarakat pesantren Ibadurrahman, dalam
hal ini adalah ustadz/ustadzah dan santri yang diperlukan informasinya
dalam mendukung penulisan skripsi.
56
2. Data skunder
Data skunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau
penelitian arsip yang menurut peristiwa masa lalu. Data skunder dapat
diperoleh dari jurnal, majalah. Buku, data statistik maupun dari internet,
(Brawono,2006:30).
E. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan diolah
dan dianalisis dengan tujuan data yang diolah tersebut menjadi sebuah
informasi, sehingga karakteristik dapat lebih mudah dipahami untuk
dijadikan dasar pengambilan keputusan. Pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan bantuan software statistical product and service solutions
(SPSS) versi 20.
1. Uji validitas dan realibitas
a. Uji validitas
Sugiyono, 2008:102 bahwa Validitas ialah mengukur apa yang ingin
diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan
kevalidan dan kefasihan usaha instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang
diteliti secara tepat. Uji validiras dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan nilai r table dengan degree of freedom (df)=n-2 dengan alpha
0,05, jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
57
b. Uji realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengukur reliabilitas menggunakan uji
statistik alpha cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha
cronbach lebih besar dari 0,060. (Imam ghazali,2011:48)
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan awal yang digunakan sebelum
analisis linear berganda (Imam Ghozali, 2011:105). Ketika asumsi tidak
terpenuhi, biasanya peneliti menggunakan berbagai solusi agar asumsinya
dapat terselesaikan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independent dan variabel dependent keduanya mempunyai distribusi
normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2011: 160). Data yang baik
dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal.
Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara diantaranya dengan
melihat kurva normal probability plot.
Normalitas dapat dilihat dengan cara melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal grafik. Jika data (titik) menyebar jauh dari garis
58
diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar
menjauh dari garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal
yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Imam Ghozali, 2011: 160).
Untuk Uji normalitas penelitian ini juga menggunakan uji non-
parametik Kolmogorov-Smrirnov (K-S) untuk mengetahui signifikansi data
terdistribusi normal. Dalam uji Kolmogorov-Smirnov, suatu data dikatakan
normal jika nilai asymptotic significance lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011: 161).
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel
independent atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang
sempurna atau mendekati sempurna. Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi dengan variabel
bebas (independent). Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya
multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
(Imam Ghozali, 2011: 171).
Jika variabel independent saling berkorelasi, maka variabel – variabel
ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independent yang
memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi
adalah sebagai berikut:
59
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent.
2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independent. Jika antar
variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka
hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya
korelasi yang tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari
multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independent.
3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
(2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independent manakah yang dijelaskan oleh variabel independent
lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independent menjadi
variabel dependent (terikat) dan diregres terhadap variabel independent
lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih jika
dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai
cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas
adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap
peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir.
Sebagai misal nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinieritas
0.95. Walaupun multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance
60
dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel
independent mana sajakah yang saling berkolerasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut
heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2011:138).
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran (kecil, sedang, besar).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas
adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah
Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di - studentized.
Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
61
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Imam Ghozali,
2011: 139).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
penggangu pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi maka dikatakan
ada problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011: 140)\
3. Uji regresi linear berganda
Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau
lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel
terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.(Ety,dkk,2007;138).
Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau
lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel
terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas (Ety,dkk,2007;138)
Adapun persamaan regresi linear berganda tersebut yaitu:
Y = a+b1x1+b2x2+b3x3=e
Dimana:
Y = perbankan syariah
X1 = persepsi masyarakat santri pesantren
X2 = perilaku masyarakat santri pesantren
X3 = preferensi masyarakat santri pesantren
a = konstanta
e = standar eror
62
a. Koefisien determinasi
Uji koefisien determinasi berguna mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar
variabel independen menjelaskan variabel dependen, namun untuk regresi linear
berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis
adjusted R square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel indevenden
yang digunakan dalam penelitian. (Bhuono,2005;51)
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel devenden. Jika
nilai probibality t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak signifikan)
sedangkan jika nilai probibality t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh
dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi signifikan)
(Imam Ghozali, 2011:98)
b. Uji simultan (F)
Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel independen
yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen \untuk mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak
dengan membandingkan tingkat signifikasi (alpha) sebesar 5% (0,05) jika nilai
probibality f lebih besar dari alpha 0,05 maka model regresi tidak dapat diprediksi
untujk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel independen
63
secara bersama-sama tidak berpengaruh (ghazali, 2011) dalam penelitian ini
pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya
analisis pengaruh persepsi , Perilaku dan preferensi masyarakat santri terhadap
perbankan syari’ah .
F. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel utama yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen) yaitu sebagai berikut:
1) Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah ;
a) Persepsi masyarakat santri pesantren (X1)
b) Perilaku masyarakat santri pesantren (X2)
c) Preferensi masyarakat santri pesantren (X3)
2) Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah terhadap perbankan
syariah yang diukur melalui produk dan prinsip perbankan syari’ah
Secara keseluruhan, penentuan indikator serta definisi operasional
variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
64
Tabel.3.2 Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Definisi operasional Indikator Pengukuran
1 Persepsi Persepsi adalah
pengalaman tentang
objek, peristiwa,
atau hubungan-
hubungan yang
diperoleh dengan
menyimpulkan
informasi dan
menafsirkan pesan.
(Jalaluddin,
2011:50)
a. Sesuai dengan
prinsip syari’ah
b. Sesuai dengan
budaya yang
membentuk
pribadi
c. Kelompok
referensi (ustad
atau kyai)
d. Informasi
e. Produk dan
interpretasi
2 Perilaku Perilaku adalah studi
tentang bagaimana
individu, kelompok,
dan organisasi
memilih, membeli,
menggunakan, dan
bagaimana barang,
jasa, ide, atau
pengalaman untuk
memuaskan
kebutuhan dan
keinginan mereka
(Kotler, 2009:166)
a. Membuka
rekening di bank
syari’ah
b. Seberapa sering
melakukan
transaksi dengan
bank syari’ah
c. Kenyamanan
menjadi nasabah
bank syari’ah
d. Tidak akan
menggunakan
bank lain selain
bank syari’ah
Skala likert
65
No. Variabel Definisi operasional Indikator Pengukuran
(motivasi dan
tindakan)
e. Merekomendasik
an kepada teman
3 Preferensi Preferensi
meruoakan sebagai
selera subjektif
(Individu) yang
diukur dengan
utilitas, dari bundle
berbagai barang.
(Vivian, 2010 : 567)
a. Seleksi
b. Kriteria
c. Memilih
4 Perbankan
syari’ah
Bank syari’ah adalah
sesuatu yang
menyangkut tentang
bank syari’ah dan
unit usaha syari’ah,
mencakup
kelembagaan,
kegiatan usaha, serta
cara dan proses
dalam melaksanaka
kegiatan
usahanya.(Undang-
Undang RI No 21
Tahun 2008)
a. produk
penyaluran dana
: jual beli,
pembiayaan
b. produk
penghimpunan
dana
c. produk jasa
d. prinsip keadilan
e. prinsip
kemitraan
f. prinsip
keterbukaan
Skala likert
66
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah pondok pesantren modern Ibadurrahman
Dalam penelitian ini objek penelitian adalah santri pondok pesantren
modern Ibadurrahman di kota Tangerang. Pesantren merupakan lembaga
pendidikan yang kompetens dalam bidang ilmu agama, pondok pesantren
modern Ibadurrahman merupakan salah satu pesantren yang berasaskan
ahlussunnah wal jama’ah. Nama “Ibadurrahman” terinspirasi dari surat Al-
Furqon ayat 63 yang berarti ‘hamba-hamba Allah yang maha pengasih’ melalui
jalan tabarrukan terhadap Al-qur’an ini, Ibadurrahman berharap dapat
melahirkan generasi muslim qur’ani yang mampu mengembangkan nilai-nilai
islam ditengah masyarakat, lembaga ini dalam sejarahnya dikelola oleh
yayasan pondok pesantren modern Ibadurrahman yang didirikan oleh Drs, Kh.
Ahmad Ihsan dengan akta notaries No. 21 Tanggal 21 juli 2001 beralamat di jl.
KH. Hasyim Ashari kenanga Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Sejak awal berdiri pada tahun 2001, pesantren ini telah berkomitmen
memperjuangkan pendidikan umat Islam melalui upaya mempersiapkan
kafa’ah generasi muslim yang intelektualis, holistis dan mampu
mengintegrasikan ilmu dan skill nya secara modern dan terarah dengan tetap
memprioritaskan akhlakul karimah sebagai karakter utama.
66
67
Saat pertama kali dibuka, pondok pesantren modern Ibadurrahman hanya
diminati 28 0rang santri yang berasal dari sekitar Jakarta dan Tangerang saja,
berbekal semangat yang tinggi dan dorongan dari keluarga, Drs. Kh. Ahmad
Ihsan atau yang lebih dikenal dengan ustadz Cepot pun terus mengibarkan
bendera Ibadurrahman di sela-sela dakwahnya di seluruh nusantara. Seiring
waktu santri pun terus berdatangan dari berbagai daerah dan propinsi di
Indonesia setiap tahunnya dengan jumlah santri saat ini lebih dari 1000 orang,
diatas lahan 3 hektar dan berbagai fasilitas pendukung.
Sesuai dengn tekad pendirinya, pondok pesantren modern Ibadurrahman
tidak hanya menerapkan kurikulum pendidikan agama saja, namun berbagai
disiplin ilmu termasuk skill pun diadopsi. Termasuk penekanan bahasa arab
dan inggris (bilingual) dalam keseharian santri. Oleh karenanya, tenaga
pendidik didatangkan dari berbagai lulusan Uniersitas dalam dan luar negri
serta alumni pesantren modern dan salafy lainnya.
Dalam pembelajaran agama mengunakan sistem materi khusus pelajaran
agama. Adapun lama belajar adalah 6 tahun, pendidikan ini diwajibkan bagi
santri putra maupun putrid. Sistem pembelajaran untuk memahami kitab-kitab
klasik dengan sistem weton dan sorogan. Dalam pembelajaran ilmu agama
pesantren Ibadurrahman sudah memiliki kurikulum sendiri untuk pemadatan
materi agama, kurikulum yang dimiliki diantaranya sebagai berikut:
68
Tabel 4.1 Kurikulum Pembelajaran Pondok Pesantren Ibadurrahman
No. Tingkatan Kelas Materi pembelajaran
1 Tingkat dasar 1
(kelas dasar)
-Safinatun najah
Akhalaqul banin wal banat
Al-qur’an
Ta’lim muta’alim
Taqriib
2 Kelas 11 Ta’lim muta’alim
Madharijah su’ud
Risalatul najah
Al’qur’an
3 Kelas III Al jurumiyyah
Sulam taufiq
Hadits arba’in nawawi
Addaroryul bahiyah
Sulam munajab
4 Kelas IV Al imrithy
Targhib wa targhib
Nususul adabiyyah
5 Kelas V Al-fiyyah 1
Fathul mu’in
Sumber : pondok pesantren modern Ibadurrahman
69
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para santri dan ustad/ustadzah
pondok pesantren modern Ibadurrahman. Berikut ini adalah deskripsi
mengenai jumlah data responden dan identitas responden penelitian yang
terdiri dari jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan terakhir, dan pengalaman
kerja responden.
a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan
Tabel 4.2 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang disebarkan kepada responden.
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Presentase 1 Jumlah kuesioner yang disebar 60 100% 2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0% 3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0% 4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 60 100%
Sumber: Data primer yang diolah
b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 35 58.3%
Perempuan 25 41.7 % Jumlah 60 100%
Sumber: Data priomer yabg diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 35 orang atau 58.3 %
responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 25 orang atau 41.7
% responden berjenis kelamin perempuan..
70
c. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia.
Tabel 4.4 Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase
< 25 tahun 31 51.7% 25-40 tahun 21 35% > 40 tahun 8 13.3%
Jumlah 60 100% Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang ada pada pondok
pesantren modern Ibadurrahman 46.3% diantaranya dalam rentang usia
dibawah 25 tahun, sedangkan yang berusia antara dari 25-40 tahun sebanyak
38.9%,
dan sisanya adalah responden yang berusia diatas 40 tahun sebesar 14.8 %.
Rata-rata mayoritas santri dan ustad/ustadzah responden yang berusia
dibawah 25 tahun dan 31-40 tahun dimana usia tersebut adalah usia yang
ideal untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Umur antara 25-40 tahun
mampu berfikiran maju, pandai, pengetahuan luas, usahanya rata-rata maju,
penghasilan tinggi dan memiliki produktivitas yang tinggi.
d. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir disajikan pada
tabel berkut ini:
71
Tabel 4.5 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA 30 50% D3 12 20% S1 12 20% S2 6 10%
Jumlah 60 100% Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 37 orang atau sebesar 68.5% mempunyai pendidikan
terakhir S1, sedangkan sisanya yaitu mempunyai pendidikan terakhir D3
sebanyak 7 orang atau sekitar 13.0%, lalu SMA sebanyak 6 orang atau sekitar
11.1% dan S2 sebesar 4 orang atau sekitar 7.4%. Dapat dilihat dari tabel
diatas bahwa mayoritas ustad/ustadzah dan santri merupakan lulusan sarjana
S1.
e. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi Masyarakat Santri
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang
disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari
variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap persepsi masyarakat santri
dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:
72
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi Masyarakat Santri
No. Pernyataan STS %
TS %
N %
S %
SS %
Total %
1
Dengan menggunakan jasa perbankan syari’ah anda dapat merealisasikan salah satu syari’ah Islam secara kaffah (menyeluruh)
0 8.3 6.7 55 30 100
2
Perbankan syari’ah merupakan perbankan yang menggunakan syari’at Islam dimana syari’at tersebut harus dijalankan untuk membentuk pribadi muslim yang sejati
0 8.3 6.7 55 30 100
3
Sistem dan produk-produk perbankan syari’ah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah
0 8.3 10 53.3 28.3 100
4 Saudara menggunakan jasa perbankan syari’ah karena Ustad/Ustadzah atau Kyai anda juga menggunakannya
0 3.3 15 50 31.6 100
5
Informasi yang disaudara terima dari promosi berbagai Bank syari’ah maupu Bank konvensional menarik saudara untuk menjadi nasabah Bank syari’ah
0 3.3 15 50 31.6 100
6
setujukah saudara terhadap informasi yang menyatakan bahwa produk-produk perbankan syari’ah sama dengan perbankan konvensional
0 8.3 10 53.3 28.3 100
Mean % 0 6.6 10.6 52.8 30 100 Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.6 menunjukan bahwa pada variabel persepsi masyarakat santri
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 52.8 %. Dan pertanyaan
73
yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 1 dan 2 , hal ini dapat dilihat
dengan mayoritas responden pada pertanyaan no. 1 dan 2 menjawab “setuju”
sebesar 55 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator Dengan menggunakan
jasa perbankan syari’ah anda dapat merealisasikan salah satu syari’ah Islam
secara kaffah (menyeluruh) dan Perbankan syari’ah merupakan perbankan
yang menggunakan syari’at Islam dimana syari’at tersebut harus dijalankan
untuk membentuk pribadi muslim yang sejati akan berpengaruh pada produk
dan prinsip perbankan syari’ah.
f. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perilaku Masyarakat Santri.
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang
disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari
variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap perilaku masyarakat santri dijelaskan pada tabel 4.7
berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai perilaku masyarakat santri
No. Pernyataan STS %
TS %
N %
S %
SS %
Total %
1 Saudara sudah membuka rekening di perbankan syari’ah
0 0 10 55 35 100
2 Saudara sering melakukan transaksi diperbankan syari’ah 0 0 10 55 35 100
3 Sangat nyaman menggunakan perbankan syari’ah
0 0 6.7 58.3 35 100
4 Saudara melakukan pembiayaan di Bank syari’ah
0 0 15 45 40 100
5 Saudara akan mengajak teman-teman saudara untuk menjadi nasabah diperbankan syari’ah
0 1.7 13.3. 51.7 33.3 100
6 Tidak akan menggunakan bank lain untuk menggunakan jalur
0 0 11.7 51.7 36.6 100
74
No. Pernyataan STS %
TS %
N %
S %
SS %
Total %
transaksi saudara
Mean % 0 0.3 11.1 52.8 35.8 100 Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.7 menunjukan bahwa pada variabel perilaku masyarakat santri
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 52.8 %. Dan pertanyaan yang
paling berpengaruh adalah pertanyaan no.3, hal ini dapat dilihat dengan
mayoritas responden pada pertanyaan no.3 menjawab “setuju” sebesar 58.3 %.
Hal ini menunjukan bahwa indikator sangat nyaman menggunakan produk
perbankan syari’ah berpengaruh pada produk dan prinsip perbankan syari’ah.
g. Distribusi Jawaban Responden Preferensi masyarakat Santri.
Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 4 pertayaan yang
disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari
variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap preferensi masyarakan santri
dijelaskan pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Preferensi masyarakat santri
No.
Pernyataan STS
%
TS
%
N
%
S
%
SS
%
Total
%
1 saudara lebih menyukai produk-produk perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional
0 6.6 11.6 53,3 28,3 100
2
Saudara lebih cocok terhadap sistem perbankan syari’ah
0 6,6 8,3 51,6 28,3 100
75
No.
Pernyataan STS
%
TS
%
N
%
S
%
SS
%
Total
%
3 Saudara lebih senang berhubungan dengan perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional
0 1,6 10 56,6 31.6 100
4
Produk-produk perbankan syari’ah lebih bagus dan menguntungkan di banding Bank konvensional
0 6.6 10 53.3 30 100
Mean % 0 5.4 11.3 53.7 29.6 100 Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.8 menunjukan bahwa pada variabel preferensi mayoritas responden
manjawab “setuju” sebesar 53.7 %. Dan pertanyaan yang paling berpengaruh
adalah pertanyaan no. 3 hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada
pertanyaan no.3 menjawab “setuju” sebesar 56.6 %. Hal ini menunjukan bahwa
indikator saudara lebih senang berhubungan dengan perbankan syari’ah
dibanding perbankan konvensional. Artinya indikator berpengaruh terhadap
produk dan prinsip perbankan syari’ah
h. Distribusi Jawaban Responden Mengenai produk dan prinsip perbankan
syari’ah.
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 7 pertayaan yang disebarkan
ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap produktivitas kerja dijelaskan pada tabel 4.9 berikut:
76
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai produk dan prinsip perbankan
syari’ah
No. Pernyataan STS %
TS %
N %
S %
SS %
Total %
1
Mudharabah, murabahah, salam, isthisna dan ijarah dapat digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syari’ah
0 0 15 46.7 38.3 100
2
Prinsip kerja wadi’ah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syari’ah
0 0 10 55 35 100
3 Akad Wakalah, kafalah, rahn , dan qard dapat diterapkan pada produk jasa perbankan
0 0 6.7 58.3 35 100
4
Dalam penyaluran dana kepada nasabah, pihak bank menerapkan prinsip jual beli (murabahah)
0 0 15 45 40 100
5
Dalam penghimpunan dana, pihak bank syari’ah menerapkan prinsip wadi’ah dan mudharabah
0 0 11.6 51.7 36.7 100
6 Produk jasa bank syari’ah lebih mengutamakan kepada sharf (jual beli valuta asing)
0 0 11.6 50 38.3 100
7
Prinsip wadi’ah dan mudharabah biasanya diterapkan pada nasabah yang mempunya rekening giro
0 0 11.7 51.1 37.2 100
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan bahwa pada variabel produk dan prinsip
perbankan syari’ah mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 51.1 %.
Dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 3. hal ini
dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.3 menjawab
“setuju” sebesar 58.3 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator Wakalah,
kafalah, rahn , dan qard dapat diterapkan pada produk jasa perbankan.
77
Artinya responden setuju bahwa Wakalah, kafalah, rahn , dan qard dapat
diterapkan pada produk jasa perbankan .
A. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation,
pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya sig 2-
tailednya dibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.
Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari tiga variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Persepsi masyarakat santri perilaku
masyarakat santri preferensi masyarakat santri serta produk dan prinsip
perbankan syari’ah dengan 60 sampel responden.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel yang
digunakan dalam penelitian ini:
1) Uji Validitas Persepsi Masyarakat (PM)
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Persepsi Masyarakat Santri
Nomor
Butir Pertanyaan Pearson
Corelation Sig
(2-Tailed) Keterangan
PM 1 0.855 0.000 Valid PM 2 0.855 0.000 Valid PM 3 0.859 0.000 Valid PM 4 0.566 0.000 Valid PM 5 0.566 0.000 Valid PM 6 0.859 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
78
Tabel 4.10 menunjukkan variabel Persepsi Masyarakat Santri
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 hal ini menunjukan bahwa masing-masing
pertanyaan pada variabel Persepsi Masyarakat dapat diandalkan dan layak
sebagai penelitian.
2) Uji Validitas Perilaku Masyarakat Santri (PR)
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Perilaku Masyarakat Santri
Nomor
Butir Pertanyaan Pearson
Corelation Sig
(2-Tailed) Keterangan
PR 1 0.832 0.000 Valid PR 2 0.832 0.000 Valid PR 3 0.738 0.000 Valid PR 4 0.693 0.000 Valid PR 5 0.739 0.000 Valid PR 6 0.711 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan variabel Perilaku masyarakat Santri (PR)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi (2-tailednya) lebih kecil dari 0.05. hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel Perilaku Masyarakat Santri dapat
diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
3) Uji Validitas Preferensi Masyarakat Santri (PP)
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Preferensi Masyarakat Santri
Nomor
Butir Pertanyaan Pearson
Corelation Sig
(2-Tailed) Keterangan
PP 1 0.913 0.000 Valid PP 2 0.912 0.000 Valid
79
PP 3 0.680 0.000 Valid PP 4 0.694 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan variabel Preferensi Masyarakat Santri (PP)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi sig 2-tailed lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel preferensi dapat diandalkan dan
layak diajukan sebagai penelitian.
4) Uji Validitas Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah (K)
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah
Nomor
Butir Pertanyaan Pearson
Corelation Sig
(2-Tailed) Keterangan
P 1 0.403 0.001 Valid P 2 0.405 0.001 Valid P 3 0327. 0.011 Valid P 4 0.420 0.001 Valid
P 5 0.447 0.000 Valid P 6 0.414 0.000 Valid P 7 0.440 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.13 menunjukkan variabel Produk dan prinsip perbankan
syari’ah (P) mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi 2-tailed lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel Produk dan prinsip perbankan
syari’ah dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
80
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha berada diatas 0.60. Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji
reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
Keterangan
Persepsi Masyarakat 0.858 Reliabel Perilaku Masyarakat 0.848 Reliabel Preferensi Masyarakat 0.883 Reliabel Produk dan Prinsip 0.881 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel persepsi
masyarakat santri sebesar 0.858, perilaku masyarakat santri sebesar 0.848,
preferensi 0.883, dan produk dan prinsip perbankan syari’ah 0.881. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.60. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan
kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
81
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal.
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
Pada tabel 4.15 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji kolmogorov-
smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0.241 atau jauh
diatas 0.05 menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta
besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.16 menunjukkan hasil uji
multikolonieritas pada penelitian ini
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz
ed Residual N 60
Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation
4.17199260
Most Extreme Differences
Absolute .133 Positive .116 Negative -.133
Kolmogorov-Smirnov Z 1.029 Asymp. Sig. (2-tailed) .241 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
82
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolonieritas
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
VIF
1
(Constant) 9.795 6.649 1.473 .146
Persepsi .353 .148 .218 2.390 .020 .996 1.00
4
Perilaku .914 .194 .442 4.712 .000 .943 1.06
1
Preferensi 1.046 .211 .464 4.950 .000 .946 1.05
7 a. Dependent Variable: VAR00004
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.16 diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati
angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1 untuk
setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance persepsi masyarakat
sebesar 0.996, perilaku masyarakat sebesar 0.943, dan preferensi masyarakat
santri sebesar 0.946. Selain itu nilai VIF untuk persepsi masyarakat sebesar
1.004, perilaku masyarakat sebesar 1.061, dan preferensi sebesar 1.057. Suatu
model regresi dikatakan bebas dari problem multiko apabila memiliki nilai
VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model
persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam
penelitian ini.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
83
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada
gambar 4.1
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.1, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model
regresi layak digunakan untuk memprediksi produk dan prinsip perbankan
syari’ah berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu perilaku
masyarakat , perilaku masyarakat, dan preferensi masyarakat.
84
d. Uji autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam
model regresi. Tabel 4.17 menggambarkan hasil uji autokorelasi pada
penelitian ini.
Table 4.17 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .732a .535 .510 4.28228 1.781 a. Predictors: (Constant), PM. P PF b. Dependent Variable: PP
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi maka
dikatakan tidak ada problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011)
Dari hasil uji diatas dengan menggunakan durbin Watson tabel
memperoleh du=1,689 sedang kan dw= 1.781 maka du>dw sehingga dapat
dikatakan tidak terdapat autokorelasi.
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
85
berarti variabel-varabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Imam Ghozali,
2011).
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinan R2
Model Summaryb Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .732a .535 .510 4.28228 a. Predictors: (Constant), persepsi , perilaku, preferensi b. Dependent Variable: perbankan syari’ah
Tabel 4.18 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,510 atau
51%, ini menunjukkan bahwa variabel produk dan prinsip perbankan
syari’ah yang dapat dijelaskan oleh variabel persepsi masyarakat santri ,
perilak u masyarakat dan referensi masyarakat adalah sebesar 51%.
Sedangkan sisanya sebesar 0.49 atau 49 % variabel yang lain atau variabel
yang tidak di teliti penulis.
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.19, jika nilai probability
t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika
nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha
(Ghozali, 2011) .
86
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9.795 6.649 1.473 .146 Persepi .353 .148 .218 2.390 .020 Perilaku .914 .194 .442 4.712 .000 Preferensi 1.046 .211 .464 4.950 .000
a. Dependent Variable: perbankan syari’ah Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.19, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Konstan = 9,795
Nilai konstanta positif variabel independen. Bila variabel independen
naik atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel perbankan syari’ah
akan naik atau terpenuhi
Persepsi X1 =353
Merupakan nilai koefisien regresi variabel persepsi terhadap perbankan
syari’ah (Y) akan mengalami peningkatan 353 atau 35.3% koefisien bernilai
positif artinya antara variabel persepsi dan perbankan syari’ah positif.
Perilaku X2= 914
Merupakan nilai koefisien regresi variabel perilaku (X2) terhadap
variabel perbankan syari’ah (Y) artinya jika perilaku mengalami kenaikan
Y = 9.795 + 353X1 + 914X2 + 1046X3+ e
87
satu satuan, maka perbankan syari’ah akan mengalami peningkatan sebesar
914 atau 9.14% koefisien bernilai positif.
Preferensi X3=1046
Merupakan nilai koefisien regresi variabel preferensi (X3) terhadap
variabel perbankan syari’ah (Y) mengalami kenaikan satu satuan, maka
perbankan syari’ah (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1046
koefisien bernilai positif artinya antara preferensi dan perbankan syari’ah
hubungan positif akan mengakibatkan kenaikan pada pebankan syari’ah (Y)
Hipotesis 1 : Pengaruh Persepsi Masyarakat Santri Ter hadap Produk
Dan Prinsip Perbankan Syari’ah
H1 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi masyarakat
santri terhadap variabel produk dan prinsip perbankan syari’ah secara
parsial.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel persepsi
masyarakat santri mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.020. Hal ini
mengindikasikan bahwa berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap
produk dan prinsip perbankan syari’ah karena tingkat signifikansi yang
dimiliki variabel persepsi masyarakat santri lebih kecil dari 0,05.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Hamidi (2000) tentang persepsi dan sikap masyarakat santri jawa timur
terhadap bank syari’ah, dimana variabel persepsi memberikan pengaruh yang
positif terhadap perbankan syari’ah
88
Hipotesis 2 : Pengaruh Perilaku Masyarakat Santri Terhadap Pr oduk
Dan Prinsip Perbankan Syari’ah.
H2 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perilaku masyarakat
santri terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah secara parsial.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel perilaku
masyarakat mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
mengindikasikan bahwa perilaku masyarakat santri berpengaruh positif dan
secara signifikan terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel perilaku masyarakat santri lebih
kecil dari 0,05.
Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian terdahulu oleh Ary
Permata Deny Nevita, Zainal arifin. dimana perilaku masyarakat berpengaruh
positif didukung terhadap perkembangan bank syari’ah di karesidenan Kediri
Hipotesis 3 : Pengaruh preferensi masyarakat santri terhadap produk
dan prinsip perbankan syari’ah
H3 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel preferensi masyarakat
santri terhadap variabel produk dan prinsip perbankan syari’ah secara
parsial.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel preferensi
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan
bahwa preferensi masyarakat santri berpengaruh positif dan secara signifikan
terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah karena tingkat signifikansi
yang dimiliki variabel preferensi lebih kecil dari 0,05.
89
Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian terdahulu oleh Dani Panca
Setiasih (2011) dimana preferensi masyarakat santri memberikan pengaruh
yang positif terhadap perbankan syari’ah
c. Hasil Uji Statistik F
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F
dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam model
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang diuji secara simultan.
Tabel 4.19 berikut menggambarkan hasil uji statistik F.
Tabel. 4.20 Hasil Uji Statistik f
ANOVAa Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1182.058 3 394.019 21.487 .000b Residual 1026.926 56 18.338
Total 2208.983 59
a. Dependent Variable: perbankan syari’ah b. Predictors: (Constant), persepsi, perilaku, preferensi Sumber : Data primer yang diolah
Hipotesis 4 : Pengaruh Persepsi, Perilaku dan Preferensi Masyarakat
Santri Pondok Pesantren Modern Ibadurrahman Terhadap Produk
Dan Prinsip Perbankan Syari’ah
H4 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara Variabel Persepsi
Masyarakat, Perilaku Masyarakat, Preferensi Masyarakat terhadap
variabel Produk dan Prinsip Perbankan Syari’ah secara simultan.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.20 nilai F diperoleh
sebesar 21.487 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model regresi ini layak
90
untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga
dapat dikatakan bahwa persepsi masyarakat, perilaku masyarakat dan
preferensi masyarakat santri berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah
91
91
BAB V
PENUTUP A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi , perilaku,
preferensi masyarakat santri pondok pesantren modern Ibadurrahman terhadap
produk dan prinsip perbankan syari’ah. Berdasarkan hasil dari analisis dan
pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 1 yaitu persepsi berpengaruh
secara positif terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah dapat dilihat
pada pengujian Uji t dengan nilai T hitung 2.390 dengan nilai signifikasi
0.20 < 0.05 sehingga membuktikan pula jika hipotesis 1 ini diterima.
Hasil penelian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Hamidi (2000) tentang persepsi dan sikap masyarakat santri jawa timur
terhadap bank syari’ah, dimana variabel persepsi memberikan pengaruh
yang positif terhadap perbankan syari’ah.
2. Pengujian hipotesis 2 yaitu perilaku berpenuh terhadap produk dan prinsip
perbankan syari’ah, dapat dilihat pada pengujian Uji t dengan nilai T
hitung 4.712 dengan nilai signifikasi 0.00<0,05 sehingga hipotesis 2 ini
diterima
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Ary permata
Deny Nevita dimana perilaku masyarakat berpengaruh positif didukung
terhadap perkembangan bank syari’ah di karesidenan Kediri.
92
3. Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 3, preferensi berpengaruh
positif terhadap produk dan prinsip perbankan syari’ah. Dapat dilihat
dengan uji T dengan nilai t hitung 4.950 tingkat signifikasi 0.00<0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini diterima pada tingkat
signifikan yang membuktikan pula jika hipotesis ini diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Zainal arifin dimana
preferensi berpengaruh secara positif terhadap perbankan syari’ah.
4. Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 4, dimana persepsi, periaku
dan preferensi diuji secara bersama terhadap produk dan prinsip perbankan
syari’ah dapat dilihat dengan Uji F dengan nilai F 21.487 dengan nilai
signifikasi 0.00 < 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi
masyarakat santri, perilaku masyarakat santri, dan preferensi masyarakat
santri berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap produk dan
prinsip perbankan syari’ah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Dani Panca
Setiasih (2011) dimana persepsi perilaku dan preferensi dosen
berpengaruh terhadap perbankan syari’ah.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan penjelasan dan kesimpulan yang telah diuraikan menyatakan
bahwa ketiga variabel independen, yakni persepsi masyarakat santri , perilaku
masyarakat santri dan preferensi masyarakat santri berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Y produk dan prinsip perbankan syari’ah, untuk variabel
persepsi masyarakat santri jawaban yang paling dominan adalah menggunakan
93
jasa perbankan syari’ah karena Ustad atau Kyai anda juga menggunakannya, Lalu
jawaban paling domminan dari variabel perilaku masyarakat santri yaitu
masyarakat sangat nyaman menggunakan perbankan syari’ah, dan jawaban yang
paling dominan dari variabel preferensi yaitu Saudara lebih senang berhubungan
dengan perbankan syari’ah dibanding perbankan konvensional ketiga variabel
dependen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen,
yakni produk dan prinsip perbankan syari’ah baik secara parsial maupun simultan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu berimplikasi terhadap
Perbankan syari’ah Di Indonesia.
Oleh karena itu, perlu menjadi perhatian yang serius bagi Perbankan Syariah
Di Indonesia mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produk dan
prinsip yang ada di Perbankan Syari’ah, terutama mengenai preferensi masyarakat
santri karena variabel preferensi masyarakat santri paling berpengaruh terhadap
produk dan prinsip perbankan syari’ah, Sesuai dengan hasil yang didapatkan
melalui kuesioner. Perbankan syari’ah harus lebih memperhatikan seluruh aspek
yang menyangkut persepsi masyarakat santri, perilaku masyarakat santri dan
preferensi masyarakat santri agar produk dan prinsip perbankan syari’ah
meningkat.
C. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:
Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat
menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
94
selanjutnya yang memiliki tema yang sama yaitu pengaruh persepsi masyarakat
santri , perilaku masyarakat santri dan preferensi masyarakat santri terhadap
produk dan prinsip perbankan syari’ah. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
mengkaji komponen lain selain masalah persepsi , perilaku , preferensi dan
produk serta prinsip perbankan syari’ah yang telah dibahas oleh penulis atau
dengan dimensi dan indikator yang berbeda serta didukung oleh teori-teori atau
penelitian terbaru.
95
DAFTAR PUSTAKA
Ambari, Hasan Muarif, 2001 menemukan peradaban ; Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia, Jakarta
Ariani,Dian, persepsi masyarakat umum terhadap bank syari’ah di Medan (2007)
Arif, Mahmud 2001 “Tradisi Keilmuan dan Moralitas Pesantren” Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, No 1
Bruinesen, Martin Van, 1999 Kitab kuning pesantren dan Tarekat ; Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia, Bandung
BI (Bank Indonesia) (2000) potensi , preferensi dan perilaku masyarakat jawa tengah dan DIY terhadap Bank syari’ah
Bawono, Anton. Multivariate analysisis dengan SPSS
Bhuono Agung , Strategi jitu memilih metode statistic penelitian dengan SPSS 2005
Darmawan,Deni, Metode Penelitian Kuantitatif 2013
Dhofer, Zamkhasyar 2002 Tradisi pesantren, Jakarta
Ety rocgaety, dkk 2007 , Metodologi Penelitian Bisnis ; Dengan Aplikasi SPSS
Ghazali,Imam 2011 Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang
Hamid, Abu, 1993, Sistem Pendidikan Madrasah dan Pesantren di Sulawesi Selatan
Howell, Julia Day, 2001, Ufism and the Indonesian Islamic Revival, The Journal of Asian Studier, Vol, 60, No,3
Hartono Irawan, 2008, Metode Penelitian Sosial, Bandung
Jalaluddin Rakhmat, 2011, Psikologi Komunikasi, PT REMAJA ROSDAKARYA , Bandung
Kasmir, 2014 , Manajemen Perbankan, Edisi Revisi ke 12 (Rajawali Pers) Jakarta
Kusuma Widjaja, Pengantar Psikologi, Edisi ke 11, jilid 1
Karim, A Adiwarman, 2004, Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan PT, Rajagrafindo Persada Jakarta
95
96
Kamal Naser, Metawa dan Almossawi vol. 17 No.3, 1999. 135-150
Kotler Philip, 2003, Marketing Management ; Analysis, Planning, Implamantation, and control
Khoiruddin, Preferensi nasabah terhadap produk pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah bank syari’ah (2005)
Kotler Philip, Lane Keller Kevin, 2009, Manajemen Pemasaran, Translation copyright by penerbit Erlangga
Mutiara,Liztya Siska persepsi jual beli pembiayaan murabahah terhadap motivasi mahasiswa menjadi nasabah bank syari’ah
Muhammad, 2011, Manajemen Bank Syari’ah, Edisi Revisi ke 2 Yogyakarta
Muhammad Ghafur Wibowo, 2008, Membuat Memahami Bunga dan Riba Ala Muslim Indonesia , Biruni press. Yogyakarta
Muhammad,2007, Lembaga Keuangan Syari’ah, Graha Ilmu. Yogyakarta
Mamang Sangaji Eta, Sopiah, 2013, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai ; Himpunan jurnal penelitian, Yogyakarta
Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT REMAJA ROSDAKARYA, Yogyakarta
Prasetiojo, Ristiyanti dan John J.O.L Ilhalauw, 2005, Perilaku Konsumen, Yogyakarta
Priyanto,Duwi 2014 Buku Latihan SPSS Statistik parametrik, PT, Elex Media komputerindo
Rahim,Husni, 2001, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta
Robbins Stephan P, 2007, Perilaku Organisasi buku 1, Jakarta Salemba 4
Schiffman,Leon G dan Leslies Lazar Kanuk, 2008, Consumen Behaviour Indonesia; PT Macanan Jaya Cemerlang.
Setiasih, Dani panca Analisis persepsi, preferensi, sikap, dan perialu dosen terhadap perbankan syari’ah. (2011)
Suryo,Joko, 2001, Tradisi Santri dalam Historiografi Jawa ; ed.Sunaryo Purwo Sumitro, Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Jakarta
Suharyadi ,Statistika Untuk Ekonomi , 2007
SM, Ismail,2000, Pendidikan Islam, Demokrasi dan Masyarakat Madani, Yogyakarta
97
Sugiono,2005, Metode Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D, Bandung
Singgih Santoso,2014, Buku Latihan SPSS statistik parametrik, PT.Elex Media Komputerindo, Jakarta.
T.Coyle, persepsi masyarakat muslim dan non muslim di singapura terhadap perbankan syari’ah vol 8. No,7, 1999,16-18
Umar, Husein, 2002, Research Methode In Finance and Banking, Gramedia Pustaka, Jakarta
Veizhtal Rivai, 2007, Kepemimpinan dan perilaku organisasi, PT Raja Grafindo persada
Wahjoetomo,2000 Perguruan Tinggi Pesantren ; Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta
Wahid, Abdurrahan,2001, Menggerakan tradisi; Esai-Esai Pesantren, Yogyakarta
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syari’ah
Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah
www.liputan6news.com
www.newsbabe.co.id market share perbankan syari’ah diakses 1 Mei 2016
98
Lampiran 1
99
Lampiran 2
Hal: Permohonan pengisian kuesioner Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa program strata (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan perbankan syariah, sedang menyusun sebuah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), dengan ini saya:
Nama : Indra Sofyan NIM : 1112085000039 Mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk
mengisi kuesioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan adalah “Analisis pengaruh persepsi, perilaku, dan preferensi masyarakat santri pondok pesantren modern Ibadurrahman terhadap perbankan syari’ah”
Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset termasuk penilaian kinerja Bapak/Ibu/Saudara/I, sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menyatakan pendapat dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Indra Sofyan
100
KUESIONER
Identitas Responden
Mohon identitas Bapak/Ibu/Sdr/i diisi dengan memberi tanda check
list (√) pada data, sebagai berikut :
1. Umur : 20-25 26-35
36-45 > 46
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita 3. Jenjang Pendidikan : S3 S2 S1
D3 SLTA
4. Lama Bekerja : 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun
4 Tahun > 5 Tahun
5. Jabatan : …………………………………
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Petunjuk Pengisian Kuesioner Bapak/ Ibu diminta untuk
menjawab pertanyaan dibawah ini, kemudian dimohonkan menjawab
pernyataan tersebut dengan memberikan tanda check list (√) satu dari
lima alternatif jawaban yang terdapat dalam pernyataan tersebut:
SS = Sangat Setuju S = Setuju
N = Netral TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
101
Daftar Pertanyaan PERSEPSI MASYARAKAT SANRI (X1)
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Dengan menggunakan jasa perbankan
syari’ah anda dapat merealisasikan salah
satu syari’ah Islam secara kaffah
(menyeluruh)
2 Perbankan syari’ah merupakan
perbankan yang menggunakan syari’at
Islam dimana syari’at tersebut harus
dijalankan untuk membentuk pribadi
muslim yang sejati
Sistem dan produk-produk perbankan
syari’ah sesuai dengan prinsip-prinsip
syari’ah
3
Sistem dan produk-produk perbankan
syari’ah sesuai dengan prinsip-prinsip
syari’ah
4
Saudara menggunakan jasa perbankan
syari’ah karena Ustad/Ustadzah atau
Kyai anda juga menggunakannya
5 Informasi yang disaudara terima dari
promosi berbagai Bank syari’ah maupu
Bank konvensional menarik saudara
untuk menjadi nasabah Bank syari’ah
6 setujukah saudara terhadap informasi
102
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
yang menyatakan bahwa produk-produk
perbankan syari’ah sama dengan
perbankan konvensional
PERILAKU MASYARAKAT SANTRI (X2)
No. Pernyataan STS TS
N
S
SS
1 Saudara sudah membuka rekening di
perbankan syari’ah
2 Saudara sering melakukan transaksi
diperbankan syari’ah
3 Saudara Sangat nyaman
menggunakan perbankan syari’ah
4
Saudara melakukan pembiayaan
diperbankan syari’ah
5
Saudara akan mengajak teman-teman
saudara untuk menjadi nasabah
diperbankan syari’ah
6
Tidak akan menggunakan bank lain
untuk menggunakan jalur transaksi
saudara
103
PREFERENSI MASYARAKAT SANTRI (X3) NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1
saudara lebih menyukai produk-produk
perbankan syari’ah dibanding perbankan
konvensional
2
Saudara lebih cocok terhadap sistem
perbankan syari’ah dibandingkan
perbankan konvensional
3
Saudara lebih senang berhubungan
dengan perbankan syari’ah dibanding
perbankan konvensional
4
Produk-produk perbankan syari’ah lebih
bagus dan menguntungkan di banding
Bank konvensional
104
PRODUK DAN PRINSIP PERBANKAN SYARI’AH (Y) No. PERNYATAAN STS TS N S SS
1
Akad mudharabah, murabahah, salam,
isthisna dan ijarah dapat digunakan untuk
produk penyaluran dana dalam perbankan
syari’ah
2
Prinsip kerja wadi’ah dan mudharabah dapat
digunakan untuk menghimpun dana dalam
perbankan syari’ah
3
Akad Wakalah, kafalah, rahn , dan qard dapat
diterapkan pada produk jasa perbankan
syari’ah
4
Dalam penyaluran dana kepada nasabah,
pihak bank menerapkan prinsip murabahah
(jual beli)
5
Dalam penghimpunan dana, pihak bank
syari’ah menerapkan prinsip wadi’ah dan
mudharabah
6 Produk jasa bank syari’ah lebih mengutamakan
kepada sharf (jual beli valuta asing)
7
Prinsip wadi’ah dan mudharabah biasanya
diterapkan pada nasabah yang mempunyai
rekening giro
105
Tabulasi Jawaban Kuesioner Persepsi Masyarakat Santri Res. Persepsi Masyarakat
PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 TOTAL
1 3 4 4 4 4 4 23 2 3 3 4 5 5 4 24 3 4 4 4 5 5 4 26 4 4 4 5 3 3 5 24 5 4 4 4 2 2 4 20 6 4 4 4 4 4 4 24 7 5 5 4 4 4 4 26 8 5 5 5 4 4 5 28 9 5 5 5 5 5 5 30 10 5 5 5 4 4 5 28 11 5 5 5 4 4 5 28 12 5 5 5 5 5 5 30 13 4 4 3 5 5 3 24 14 4 4 4 3 3 4 22 15 4 4 3 2 2 3 18 16 4 4 4 4 4 4 24 17 4 4 4 4 4 4 24 18 4 4 4 4 4 4 24 19 4 4 4 5 5 4 26 20 4 4 4 4 4 4 24 21 4 4 4 4 4 4 24 22 5 5 5 4 4 5 28 23 4 4 4 5 5 4 26 24 4 4 4 5 5 4 26 25 5 5 5 5 5 5 30 26 4 4 4 5 5 4 26 27 5 5 5 5 5 5 30 28 4 4 4 3 3 4 22 29 4 4 3 4 4 3 22 30 2 2 2 3 3 2 14 31 3 3 2 4 4 2 18 32 3 3 4 4 4 4 22 33 2 2 2 4 4 2 16 34 2 2 5 4 4 5 22 35 4 4 4 4 4 4 24
106
36 4 4 4 4 4 4 24 37 5 5 4 4 5 4 28 38 5 5 5 4 4 5 28 39 5 5 5 4 4 5 28 40 5 5 5 5 5 5 30 41 5 5 5 5 5 5 30 42 5 5 5 3 3 5 26 43 4 4 3 3 4 3 22 44 4 4 4 3 3 4 22 45 4 4 3 5 5 3 24 46 4 4 4 5 5 4 26 47 4 4 4 4 5 4 26 48 4 4 4 4 4 4 24 49 4 4 4 4 4 4 24 50 4 4 4 4 4 4 24 51 4 4 4 4 4 4 24 52 3 3 3 3 3 3 18 53 2 2 2 5 5 2 18 54 4 4 4 5 5 4 26 55 5 5 5 4 4 5 28 56 4 4 4 4 4 4 24 57 4 4 4 4 4 4 24 58 5 5 4 3 3 4 24 59 5 5 5 4 5 5 28 60 2 2 2 3 3 2 14
107
Tabulasi Jawaban Perilaku Masyarakat Santri RES. Perilaku Masyarakat
PERNYATAAN 1 2 3 4 5 6 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 30 2 3 3 3 3 4 4 20 3 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 3 3 3 21 5 4 4 4 3 3 4 22 6 5 5 5 5 5 5 30 7 3 3 4 4 4 4 22 8 4 4 4 4 4 4 24 9 5 5 5 3 3 5 26 10 4 4 3 4 3 3 21 11 4 4 4 4 4 4 24 12 5 5 5 5 5 5 30 13 5 5 5 5 5 5 30 14 4 4 4 4 4 4 24 15 4 4 4 4 4 4 24 16 5 5 5 4 4 5 28 17 5 5 5 5 5 5 30 18 4 4 4 5 5 5 27 19 4 4 4 4 4 4 24 20 5 5 4 5 5 4 28 21 4 4 4 4 4 4 24 22 4 4 5 5 4 4 26 23 4 4 4 4 4 4 24 24 5 5 4 4 4 4 26 25 3 3 4 4 4 3 21 26 4 4 5 5 4 4 26 27 5 5 5 5 5 5 30 28 4 4 4 5 5 3 25 29 4 4 4 5 5 5 27 30 5 5 5 5 5 5 30 31 5 5 4 4 5 5 28 32 4 4 3 3 4 4 22 33 4 4 4 4 4 4 24 34 4 4 4 3 4 4 23 35 4 4 4 3 3 4 22
108
36 4 4 4 3 3 4 22 37 3 3 4 4 4 5 23 38 4 4 4 4 4 5 25 39 5 5 5 3 3 5 26 40 4 4 3 4 3 4 22 41 4 4 4 5 4 5 26 42 5 5 5 5 5 5 30 43 5 5 5 5 4 4 28 44 4 4 4 4 4 4 28 45 5 5 5 4 4 5 28 46 5 5 5 4 4 5 28 47 5 5 5 5 5 5 30 48 4 4 4 5 5 5 27 49 4 4 5 4 5 4 26 50 5 5 4 5 5 4 28 51 4 4 4 4 4 4 24 52 4 4 5 5 4 4 26 53 4 4 4 4 4 4 24 54 5 5 4 4 4 4 26 55 4 4 5 5 4 4 26 56 3 3 4 4 4 3 21 57 3 3 4 4 2 3 19 58 4 4 4 5 5 3 25 59 4 4 4 5 5 5 27 60 5 5 5 5 5 5 30
Tabulasi Jawaban Preferensi Masyarakat Santri
RES. Preferensi Masyarakat
PERNYATAAN 1 2 3 4 TOTAL
1 4 5 5 4 18 2 2 2 4 2 10 3 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 20 6 4 4 4 4 16 7 4 4 4 4 16 8 4 5 5 4 18 9 2 2 4 2 10
109
10 4 4 4 4 16 11 5 5 5 5 20 12 5 5 5 5 20 13 4 4 4 4 16 14 4 4 4 4 16 15 4 5 5 4 18 16 5 5 5 5 20 17 4 4 4 4 16 18 4 4 4 4 16 19 4 5 5 4 18 20 4 4 4 4 16 21 5 4 3 5 17 22 4 4 4 4 16 23 5 5 4 5 19 24 4 3 3 4 14 25 3 4 4 3 14 26 4 4 4 4 16 27 5 4 4 5 18 28 4 4 4 4 16 29 5 5 5 5 20 30 5 5 5 5 20 31 3 3 4 3 13 32 4 4 4 4 16 33 4 4 3 4 15 34 3 4 5 4 15 35 3 2 2 3 10 36 3 4 4 3 14 37 4 4 4 4 16 38 4 5 5 4 18 39 2 2 4 2 10 40 4 4 4 4 16 41 5 5 5 5 20 42 5 5 5 5 20 43 4 4 4 4 16 44 4 4 4 4 16 45 4 5 5 4 18 46 5 5 5 5 20 47 4 4 4 4 16 48 4 4 4 4 16
110
49 4 5 5 4 18 50 4 4 4 4 16 51 5 4 3 5 17 52 4 4 4 4 16 53 5 5 4 5 19 54 4 3 3 4 14 55 3 4 4 3 14 56 2 3 3 2 10 57 5 4 4 5 18 58 4 4 4 4 16 59 5 5 5 5 20 60 3 3 4 5 15
Tabulasi Jawaban Produk Dan PrinsipPerbankanSyari’ah
Res. Produk Dan Prinsip Perbankan Syari’ah
PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 35 2 3 3 3 3 4 4 4 24 3 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 3 3 3 3 26 5 4 4 4 3 3 4 4 26 6 5 5 5 5 5 5 5 35 7 3 3 4 4 4 4 3 25 8 4 4 4 4 4 4 4 28 9 5 5 5 3 3 5 5 31 10 3 4 3 4 3 3 3 24 11 4 4 4 4 4 4 4 28 12 5 5 5 5 5 5 5 35 13 5 5 5 5 5 5 5 35 14 4 4 4 4 4 4 4 28 15 4 4 4 4 4 4 4 28 16 5 5 5 4 4 5 5 33 17 5 5 5 5 5 5 5 35 18 4 4 4 5 5 5 5 32 19 4 4 4 4 4 4 4 28 20 5 5 4 5 5 4 4 32 21 4 4 4 4 4 4 4 28
111
22 4 4 5 5 4 4 4 30 23 4 4 4 4 4 4 4 28 24 5 5 4 4 4 4 5 31 25 5 4 5 5 4 4 4 23 26 3 3 4 4 4 3 3 24 27 5 5 5 5 5 5 5 35 28 4 4 4 5 5 3 4 29 29 4 4 4 5 5 5 4 31 30 5 5 5 5 5 5 5 35 31 5 5 4 4 5 5 5 32 32 4 4 3 3 4 4 4 26 33 4 4 4 4 4 4 4 28 34 4 4 4 3 4 4 3 26 35 4 4 4 3 3 4 4 26 36 3 4 4 3 3 4 3 24 37 3 3 4 4 4 5 5 28 38 4 4 4 4 4 5 4 29 39 5 5 5 3 3 5 5 31 40 3 4 3 4 3 4 4 25 41 4 4 4 5 4 5 4 30 42 5 5 5 5 5 5 5 35 43 5 5 5 5 4 4 5 33 44 4 4 4 4 4 4 4 28 45 4 5 5 4 4 5 4 31 46 5 5 5 4 4 5 5 33 47 5 5 5 5 5 4 5 34 48 5 4 4 5 5 5 5 33 49 4 4 5 4 5 4 4 30 50 5 5 4 5 5 4 4 32 51 4 4 4 4 4 4 4 28 52 4 4 5 5 4 4 5 31 53 4 4 4 4 4 4 5 29 54 5 5 4 4 4 4 5 31 55 5 4 5 5 4 4 4 31 56 3 3 4 4 4 3 3 24 57 3 3 4 4 2 3 4 33 58 4 4 4 5 5 3 4 29 59 4 4 4 5 5 5 4 31 60 5 5 5 5 5 5 5 35
112
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas 1. Persepsi Masyarakat
Correlations PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6 TOT
PM1
Pearson Correlation
1 1.000** .754** .172 .172 .754** .855**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .190 .190 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60
PM2
Pearson Correlation
1.000** 1 .754** .172 .172 .754** .855**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .190 .190 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60
PM3
Pearson Correlation
.754** .754** 1 .177 .177 1.000** .859**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .176 .176 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60
PM4
Pearson Correlation
.172 .172 .177 1 1.000** .177 .566**
Sig. (2-tailed) .190 .190 .176 .000 .176 .000 N 60 60 60 60 60 60 60
PM5
Pearson Correlation
.172 .172 .177 1.000** 1 .177 .566**
Sig. (2-tailed) .190 .190 .176 .000 .176 .000 N 60 60 60 60 60 60 60
PM6
Pearson Correlation
.754** .754** 1.000** .177 .177 1 .859**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .176 .176 .000 N 60 60 60 60 60 60 60
TOT
Pearson Correlation
.855** .855** .859** .566** .566** .859** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
113
2. Perilaku masyarakat Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 PTOT
P1
Pearson Correlation
1 1.000** .589** .316* .395** .547*
* .832**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .014 .002 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
P2
Pearson Correlation
1.000** 1 .589** .316* .395** .547*
* .832**
Sig. (2-tailed)
.000
.000 .014 .002 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
P3
Pearson Correlation
.589** .589** 1 .442** .330* .476*
* .738**
Sig. (2-tailed)
.000 .000
.000 .010 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
P4
Pearson Correlation
.316* .316* .442** 1 .722** .267* .693**
Sig. (2-tailed)
.014 .014 .000
.000 .039 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
P5
Pearson Correlation
.395** .395** .330* .722** 1 .416*
* .739**
Sig. (2-tailed)
.002 .002 .010 .000
.001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
P6
Pearson Correlation
.547** .547** .476** .267* .416** 1 .711**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .039 .001
.000
N 60 60 60 60 60 60 60
PTOT
Pearson Correlation
.832** .832** .738** .693** .739** .711*
* 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
114
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Preferensi masyarakat
Correlations PR1 PR2 PR3 PR4 PRTOT
PR1
Pearson Correlation
1 .768** .354** .951** .913**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .000 N 60 60 60 60 60
PR2
Pearson Correlation
.768** 1 .720** .714** .932**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60
PR3
Pearson Correlation
.354** .720** 1 .344** .680**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .007 .000 N 60 60 60 60 60
PR4
Pearson Correlation
.951** .714** .344** 1 .894**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .000 N 60 60 60 60 60
PRTOT
Pearson Correlation
.913** .932** .680** .894** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
4. Produk dan prinsip perbankan syari’ah Correlations
PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 PP6 PP7 PPTOT
PP1
Pearson Correlation
1 .871** .666** .431** .497** .538** .709** .403**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .001 N 60 60 60 60 60 60 60 60
PP2
Pearson Correlation
.871** 1 .589** .316* .395** .547** .654** .405**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .014 .002 .000 .000 .001 N 60 60 60 60 60 60 60 60
PP3
Pearson Correlation
.666** .589** 1 .442** .330* .476** .547** .327*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .010 .000 .000 .011 N 60 60 60 60 60 60 60 60
PP4
Pearson Correlation
.431** .316* .442** 1 .722** .267* .401** .420**
Sig. (2-tailed) .001 .014 .000 .000 .039 .001 .001 N 60 60 60 60 60 60 60 60
PP5
Pearson Correlation
.497** .395** .330* .722** 1 .416** .406** .447**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .010 .000 .001 .001 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60
PP6
Pearson Correlation
.538** .547** .476** .267* .416** 1 .667** .414**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .039 .001 .000 .001 N 60 60 60 60 60 60 60 60
PP7
Pearson Correlation
.709** .654** .547** .401** .406** .667** 1 .440**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .001 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60
PPTOT
Pearson Correlation
.403** .405** .327* .420** .447** .414** .440** 1
Sig. (2-tailed) .001 .001 .011 .001 .000 .001 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
116
Lampiran 5
Hasil Uji Reliabilitas
1. Persepsi masyarakat santri Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.858 6
2. Perilaku masyarakat santri Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.848 6
3. Preferensi Masyarakat Santri Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.883 4
4. Produk Dan Prinsip Perbankan
Syari’ah Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.881 7
117
Lampiran 6
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. UjiNormalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7 Std. Deviation
4.17199260
Most Extreme Differences
Absolute .133 Positive .116 Negative -.133
Kolmogorov-Smirnov Z 1.029 Asymp. Sig. (2-tailed) .241 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. UjiMultikolinearitas
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 9.795 6.649 1.473 .146
Persepsi .353 .148 .218 2.390 .020 .996 1.004 Perilaku .914 .194 .442 4.712 .000 .943 1.061 Preferensi 1.046 .211 .464 4.950 .000 .946 1.057
a. Dependent Variable: VAR00004
118
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .732a .535 .510 4.28228 1.781 a. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00001, VAR00002 b. Dependent Variable: VAR00004
119
Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis
1. Hasiluji F ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression 1182.058 3 394.019 21.487 .000b Residual 1026.926 56 18.338
Total 2208.983 59
a. Dependent Variable: PP b. Predictors: (Constant), PM, P, PF
2. Hasil Uj t
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9.795 6.649 1.473 .146 Persepsi .353 .148 .218 2.390 .020 Perilaku .914 .194 .442 4.712 .000 Preferensi 1.046 .211 .464 4.950 .000
a. Dependent Variable: VAR00004
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .732a .535 .510 4.28228 a. Predictors: (Constant), PM, P, PF, b. Dependent Variable: PP