analisis performa pasar beras di vietnam.docx

24
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH PEMASARAN AGRIBISNIS Semester Ganjil 2013/2014 Judul Tugas : ANALISIS PERFORMA PASAR BERAS DI VIETNAM Kelas : Agribisnis D 2012 Disusun Oleh : Kelompok 6 No Nama NPM 1. Carmelita Astrini 150610120119 2. Chairun Nisa Asnawi 150610120127 3. Gelda Amalia H. 150610120136 4. Luthfiyah 150610120140 5. Devina Sela A. 150610120144 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERTANIAN

Upload: carmelita-astrini

Post on 21-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Performa Pasar Beras di Vietnam

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

TUGAS KELOMPOKMATA KULIAH PEMASARAN AGRIBISNIS

Semester Ganjil 2013/2014

Judul Tugas : ANALISIS PERFORMA PASAR BERAS DI VIETNAM

Kelas : Agribisnis D 2012

Disusun Oleh :

Kelompok 6

No

Nama NPM

1. Carmelita Astrini 1506101201192. Chairun Nisa Asnawi 1506101201273. Gelda Amalia H. 1506101201364. Luthfiyah 1506101201405. Devina Sela A. 150610120144

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNISJATINANGOR

2013

Page 2: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Pendahuluan

Kinerja pasar beras dilihat dari beberapa dimensi, yaitu :

1) Mengukur efektivitas saluran pemasaran yang ada.

Pengujian apakah saluran pemasaran menawarkan layanan yang tepat dalam kaitannya

dengan preferensi konsumen.

2) Biaya pemasaran.

Menganalisis margin harga dan profitabilitas antara kegiatan pemasaran padi yang

berbeda-beda untuk mengukur derajat efisiensi pemasaran beras, dan

3) Analisis harga sementara untuk memeriksa pola harga batas atas yang berbeda, harga

rata-rata pada berbagai tingkat pasar yang akan diestimasi. Kemudian menghitung

margin harga rata-rata yang berbeda jenis pedagang beras. Analisis integrasi pasar akan

digunakan untuk mengukur tingkat variasi harga antara beras yang disurvei pada pasar

yang berbeda. Tren dan fluktuasi harga musiman juga dipertimbangkan.

Efektivitas Saluran Pemasaran Beras

Efektivitas saluran pemasaran dinilai dengan memeriksa seberapa baik saluran

pemasaran memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan produsen. Dalam pasar yang

berfungsi dengan baik, saluran pemasaran harus menjamin bahwa konsumen dapat membeli

dan produsen dapat menjual produk mereka dengan harga yang wajar di pasar. Mereka harus

menyeimbangkan pasokan dan permintaan di setiap segmen pasar setiap saat. Dalam studi

ini, efektivitas saluran pemasaran beras terutama dinilai oleh layanan yang berbeda bahwa

saluran telah ditawarkan untuk memaksimalkan kepuasan konsumen.

Hasil analisis saluran pemasaran ini menunjukkan bahwa sejumlah saluran pemasaran

yang berbeda ada untuk melayani petani padi (produsen) dan terakhir konsumen . Saluran

pemasaran, baik swasta maupun pemerintah menyediakan pasar dalam dan luar negeri. Selain

itu, hambatan masuk yang menghambat proses pembentukan harga di pasar tidak terdeteksi .

Tidak ada kekurangan akan pasokan lokal. Dengan memproduksi tiga kali tanaman

padi per tahun, beras selalu tersedia bagi konsumen setiap saat. Sehubungan dengan fungsi

transportasi, sebagian besar pedagang beras di Mekong River Delta menggunakan perahu

mereka sendiri (transportasi murah) atau menggunakan jasa transportasi pribadi dari koperasi.

Page 3: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Pada penelitian ini, sembilan puluh konsumen beras yang terletak di Kota Cantho

diwawancarai untuk mendapatkan preferensi mereka mengenai jenis beras.

Tabel 6.1. Jenis Beras yang Paling Dipilih Oleh Konsumen di Kota Cantho.

Tabel ini menunjukkan bahwa beras lembut, pulen, serta harum merupakan

karakteristik paling penting bagi konsumen beras. Karena Vietnam adalah negara tropis

dengan cuaca panas, padi menjadi cepat kering setelah dimasak. Oleh karena itu, lembut dan

pulen adalah karakteristik yang paling sering dipilih oleh konsumen. Selanjutnya, beras yang

harum setelah dimasak lebih disukai oleh konsumen menengah dan dengan pendapatan

tinggi. Untuk konsumen berpenghasilan rendah, tingkat kemudahan beras untuk dimasak lah

yang penting (Tuan, Vu Anh 2000).

Tabel 6.2. Varietas Beras yang Dipasarkan Oleh Pedagang Eceran di Kota Cantho.

Dengan membandingkan Tabel 6.1 dan Tabel 6.2, kita dapat menyimpulkan bahwa

saluran distribusi beras cukup efektif dalam memberikan bentuk dan kualitas beras untuk

memenuhi selera konsumen. Di tingkat petani beras, para petani akan menanam berbagai

Page 4: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

jenis varietas padi. Di pedagang pengumpul, penggilingan, dan eksportir hanya

mengklasifikasikan beras menjadi dua jenis: kualitas C1 dan C2. Sistem Penilaian ini

mencerminkan preferensi pasar ekspor. Namun, pedagang eceran beras menyediakan

berbagai macam kualitas untuk memenuhi selera konsumen (seperti yang ada di Tabel 6.2).

Dalam prakteknya, pedagang eceran beras di Mekong Delta River biasanya menjual

beras kepada konsumen secara kiloan dan tanpa kemasan. Beberapa beras kualitas tinggi

seperti Nang huong , Nang thom , Jacksmint dijual dalam 5 atau 10 kantong kiloan. Bentuk

produk ini sangat nyaman bagi konsumen. Konsumen beras lainnya seperti restoran, sekolah /

perguruan tinggi, dan badan organisasi negara menerima layanan penjualan dari grosir beras.

Untuk pengirimannya gratis diantar ke tempat mereka. Grosir beras biasanya melakukan

negosiasi dan kontak dengan konsumen grosirnya melalui telepon dan memberikan jenis

beras yang diinginkannya dengan layanan transportasi gratis. Beberapa rumah tangga yang

mengkonsumsi beras secara besar (lebih dari 100 kg per bulan) juga mendapatkan layanan

jasa antar gratis dari grosir beras dan atau pedagang eceran.

Mengenai fungsi keuangan, studi ini menemukan bahwa pada khususnya pedagang

besar menghadapi kendala pada masalah kredit. Pedagang beras meminjam uang dari

sumber-sumber informal seperti teman, kerabat, atau rentenir swasta. Singkatnya, saluran

pemasaran beras di Vietnam diatur cukup efektif. Petani padi dan pedagang di saluran

pemasaran mencoba menawarkan produk yang bagus dan pelayanan yang baik kepada

konsumen akhir. Efektivitas dari saluran pemasaran beras dalam negeri cukup memuaskan,

kecuali adanya akses yang dibatasi untuk kredit merupakan salah satu penghalang bagi

banyak pedagang swasta untuk pengembangan bisnisnya lebih lanjut.

Biaya Pemasaran dan Analisis Margin

Margin pemasaran mengacu pada perbedaan antara harga pada tingkat yang berbeda

dalam sistem pemasaran. Margin pemasaran total adalah perbedaan antara berapa yang

konsumen bayar dan berapa yang produsen / petani terima untuk padinya. Margin yang lebar

berarti adanya tingkat harga yang tinggi di konsumen dan harga yang rendah di produsen.

Margin pemasaran total dapat dibagi menjadi komponen yang berbeda: semua biaya

jasa pemasaran dan margin keuntungan. Biaya pemasaran mencakup semua biaya yang

terlibat dalam penciptaan tempat, waktu, dan bentuk utilitas, dan ditambah pengembalian

Page 5: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

biaya investasi. Biaya bervariasi tergantung pada layanan yang diberikan. Biaya pemasaran

biasanya termasuk upah tenaga kerja; bunga sebagai pengembalian modal yang dipinjam;

sewa tanah dan bangunan, dan keuntungan usaha dan risiko modal. Analisis biaya pemasaran

akan memperkirakan berapa banyak biaya yang yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan

pemasaran. Hal ini juga akan membandingkan biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pelaku

yang berbeda dalam saluran distribusi.

Dalam studi ini, biaya pemasaran beras dan margin yang dikeluarkan oleh pedagang

padi yang berbeda-beda dalam satu saluran akan di estimasikan dalam 6 pelaku dalam saluran

pemasaran:

Petani – Pengumpul - Penggiling - Pedagang - Pengecer - Konsumen

Biaya Pemasaran Pada Pedagang Beras Yang Berbeda

Biaya operasi pengumpul gabah tergantung pada jenis transportasi digunakan. Item

biaya yang paling penting adalah transportasi. Ini adalah sekitar 65 ─ 68 persen dari total

pengeluaran. Biaya transportasi dengan truk cukup tinggi dibandingkan dengan transportasi

menggunakan perahu. Pengumpul gabah juga memperhitungkan berapa kerugian (kuantitas

dan penurunan kualitas gabah/beras) dan biaya jasa lainnya selama pengiriman.

Rata-rata, biaya pemasaran total grosir beras adalah 115.000 VND per ton . Upah buruh

dan biaya input lain seperti air, bahan bakar, listrik merupakan biaya tertinggi (24─25 persen

dari total biaya). Jenis biaya transportasi penting diperhatikan dan juga beberapa biaya

lainnya seperti bunga atas modal yang dipinjam, kerugian, dan penyusutan pada peralatan dan

gudang. Grosir beras juga harus membayar pajak bisnis dan biaya lisensi. Pada awal usaha

mereka, mereka harus membayar sekitar 550.000 ─ 850.000 VND untuk biaya lisensi.

Sejalan dengan kebijakan baru mengenai pajak, grosir beras harus membayar PPN 5 persen.

Singkatnya, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.3 dan Tabel 6.4.

Page 6: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Tabel 6.3 Rata-rata Biaya Pemasaran Beras oleh Pengumpul Gabah di Mekong River Delta

Tabel 6.4. Rata-rata Biaya Pemasaran Beras oleh Pedagang Pengumpul di Mekong River

Delta

Dibandingkan dengan pedagang pengumpul beras, biaya pemasaran yang dihasilkan

oleh pedagang eceran lebih kecil 63.500 VND. Struktur pedagang eceran dan pedagang

pengumpul beras hampir sama. Biaya paling penting yang dikeluarkan adalah biaya untuk

tenaga kerja (46.5 persen). Sekitar 16 ─ 22 persen biaya total adalah untuk biaya listrik dan

biaya lain-lain, seperti kerugian, penyusutan, dan biaya peminjaman barang modal. Sisanya,

sekitar 14 persen untuk biaya lisensi dan pajak.

Page 7: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Pedagang pengumpul menggunakan 4,2 persen dari biaya penjualannya untuk biaya

pemasaran, sementara pedagang eceran hanya menggunakan 2,3 persennya saja.

Tabel 6.5. Rata-rata Biaya Pemasaran Beras oleh Pedangan Eceran di Mekong River Delta

Tabel 6.6. menunjukkan biaya pemasaran oleh penggiling dan pengolah padi. Rata-rata

biaya penggilingan satu ton padi adalah 53.000 VND. Untuk mengolah padi, menghabiskan

biaya 68.000 VND/ton. Biaya terbesar yang dikeluarkan adalah untuk penggunaan bahan

bakar dan listrik untuk pengoperasian mesin, tenaga kerja, bahan material, penyusutan,

pemeliharaan mesin penggiling dan mengolah padi, pajak, dan biaya lisensi.

Tabel 6.6. juga menunjukkan bahwa biaya penggilingan dan pengolahan padi hampir

sama. Bahan bakar/listrik dan biaya untuk tenaga kerja merupakan biaya terbesar (sekitar 25

─ 38 persen). Biaya untuk pengolahan padi lebih besar daripada penggilingan karena setelah

setelah pengolahan, ada biaya pengepakan yang sesuai dengan standar ekspor. Ini

menandakan pula bahwa tenaga kerja lebih banyak dibutuhkan saat proses produksi.

Tabel 6.6. Rata-rata Biaya Proses Penggilingan Padi di Mekong River Delta

Page 8: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Berdasarkan hasil survei, didapatkan bahwa mesin penggiling padi yang sudah tua lebih

membutuhkan biaya pemeliharaan dan pengoperasian yang lebih besar karena membutuhkan

bahan bakar lebih banyak, tetapi dengan hasil yang lebih sedikit daripada mesin penggiling

modern. Mesin penggiling padi yang sudah tua ini juga menyebabkan hasilnya yaitu beras

lebih mudah rusak.

Menurut Kementrian Pertanian Vietnam, Mekong River Delta dapat menghasilkan 15

─ 16 juta ton padi setiap tahunnya. Terdapat 7.454 mesin penggiling padi di Vietnam yang

bisa menghasilkan gilingan padi lebih dari 20 juta ton per tahun. Padahal satu buah mesin

penggiling padi bisa menghasilkan 5 ─ 6 juta ton per tahun. Ini menandakan bahwa beberapa

mesin penggiling padi tidak bekerja secara efisien.

Hal-hal diatas mengindikasikan bahwa untuk mengurangi biaya pemasaran pada tingkat

penggilingan padi, kita harus memiliki solusi-solusi untuk mengatasi masalah biaya yang

besar pada mesin penggiling yang lokal/sudah tua.

Analisis Margin Pemasaran

Tabel 6.7 memberikan gambaran mengenai distribusi margin pemasaran. Penggilingan

padi memberikan margin pemasaran terbesar (1.008.000 VND/ton) dan juga biaya pemasaran

terbesar (951.000 VND/ton) untuk membayar pengeringan, penyimpanan, dan lain-lain.

Tabel 6.7 juga mengindikasikan bahwa pedagang pengumpul padi memiliki persentasi

keuntungan dan pengeluaran lebih besar.

Tabel 6.7.

Page 9: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Tabel 6.8 mengindikasikan bahwa pedagang beras eceran memiliki keuntungan yang

rendah (keuntungan minimum per bulan: 565.000 VND). Keuntungan ini lebih tinggi

daripada upah minimum tenaga kerja di Vietnam (300.000 ─ 350.000 VND/bulan pada tahun

2002). Sedangkan penggiling padi memiliki keuntungan minimum per bulan tertinggi

(14.250.000 VND). Walaupun memiliki keuntungan minimum per bulan tertinggi, tetapi

penggiling padi mengeluarkan modal yang besar untuk penggilingan.

Bila kita membandingkan tingkat keuntungan sebagai persentasi margin pemasaran,

maka didapatkan bahwa pengumpul dan pedagang eceran beras menghasilkan margin

terbesar (sekitar 47 persen) dan penggiling padi menghasilkan margin terendah (5,7 persen).

Dari hal-hal diatas, dapat disimpulkan bahwa pedagang beras disini memperoleh

keuntungan yang besar sebagai persentase nilai tambah, Keuntungan ini seimbang dengan

persentase barang modal yang diinvestasikan. Ini mengindikasikan bahwa pasar beras

beroperasi secara efisien.

Analisa Pola Harga Padi dan Beras

Tren Harga Padi dan Beras

Pertumbuhan harga beras dan padi pada periode 1989-2000 dapat kita pelajari dengan

membagi dengan 2 sub periode : periode 1989-1991, dan periode 1992-2000.

Page 10: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Inflasi yang tinggi terjadi hingga 1990, antara 1986 dan 1987 terjadi inflasi hiper yang

mencapai puncak yaitu 650 persen pada tahun 1987

Sejak tahun 1989 peningkatan harga padi dan beras terjadi lebih lama dari harga indeks

konsumen pasar. Sedangkan pada periode 1989-2000 terjadi peningkatan 18.25 persen.

Secara relatif pada periode ini terjadi penurunan harga pada beras dan padi. Hal ini

memberikan manfaat kepada konsumen dan menyulitkan para petani. Pada intinya ,

pendapatan dari usaha tani sangat bergantung pada proses produksi, biaya produksi, dll.

Walaupun terjadi penurunan sebesar 2.97 persen , hal ini dapat diimbangi dengan adanya

peningkatan pada lahan usaha tani.

Page 11: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Keragaman Harga Padi dan Beras

Keragaman harga beras dan padi dapat diukur dengan menggunakan koefisian tahunan

dari variasi harga bulanan (figure 6.3 and table 6.10). pada period pertama pada tahun 1989

hingga 1991, rata-rata koefisien harga padi menurun dari 0.14 hingga 0.05 untuk beras dan

0.16 hingga 0.04 untuk padi. Keadaan makroekonomi di vietnam yang kembali stabil di awal

1990 mengurangi kenaikan harga dari padi dan beras.

Pada periode akhir pada tahun 1991-1993, koefisien dari harga-harga padi dan beras

terlihat stabil hal ini dapat dilihat di figur 6.3 dan hanya mencapai level medium yaitu 0.02

hingga 0.04 untuk padi dan 0.03 hingga 0.05 untuk beras . hal ini menjelaskan bahwa

keragaman harga padi dan beras berkaitan dengan ketidakstabilan keadaan makro ekonomi

secara umum.

Pada tahun 1994 hingga 1997 terjadi peningkatan harga padi dan beras. Koefisien harga

padi berkisar dari 0.02 hingga 0.13 dan untuk koefisien harga beras berkisar dari 0.03 hingga

0.12. hasil tersebut dapat dijelaskan melalui fluktuasi harga ekspor beras di pasar

internasional.

Page 12: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Pada periode akhir dari 1998 hingga 2000, harga beras dan padi menjadi stabil lagi.

Seperti yang terdapat pada tabel 6.10 dan figur 6.3, koefisien dari harga padi berkisar antara

0.10 hingga 0.11 dan koefisien dari harga beras berkisar dari 0.07 hingga 0.08. walaupun

begitu harga padi ternyata lebih tinggi dibandingkan harga eceran meskipun pemerintah telah

berupaya untuk membantu petani menjual padi mereka dengan harga yang rendah (floor

price) dengan mengeluarkan kebijakan baru serta melakukan intervensi. Permintaan terhadap

padi tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar ekspor mengalami fluktuasi yang

tinggi dikarenakan beragamnya harga ekspor, sedangkan permintaan beras dari konsumen

domestik secara relatif stabil.

Fluktuasi Harga Musiman

Indeks harga beras dan padi dapat dihitung dengan menggunakan metode 12 month

moving average . harga musiman secara umum mencerminkan produksi musiman, dengan

harga yang akan turun dikarenakan musim panen dan harga cenderung meningkat saat bukan

musim panen. Secara umum pergerakan harga musiman mencerminkan biaya penyimpanan

pada pasar beras. Jarak antara harga beras pada periode bukan musim hingga harga musim

panen tdak terlalu signifikan yaitu sekitar 10%. Maka dari itu penyimpanan beras setelah

panen dan penjualan ulang pada saat bukan musim panen tidak terlalu menguntungkan. Biaya

penyimpanan dan resiko yang mungkin terjadi kemungkinan setara atau lebih tinggi dari

harga marjinal.

Integrasi Harga Beras Diantara Vietnam Dan Thailand

Page 13: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Setelah reformasi pasar, Vietnam telah menjadi eksportir beras terbesar kedua di pasar

dunia setelah Thailand. Setiap tahun, lebih dari 50 persen beras Vietnam telah diekspor ke

luar negeri. Fluktuasi harga dunia sangat berpengaruh terhadap perubahan harga di pasar

domestik. Dalam konteks ini, informasi tentang hubungan diantara harga beras di Vietnam

dan harga pasar dunia sangat penting untuk menganalisis fungsi pasar beras dalam negeri.

Pada bagian ini, harga ekspor beras Thailand di pasar dunia telah digunakan untuk menguji

integrasi harga dengan Vietnam.

Data mingguan pada harga beras di Thailand yang diperoleh dari USDA, dan harga di

Vietnam yang diperoleh dari Vitranet, akan digunakan untuk analisis ini. Prosedur Johansen

diterapkan untuk menganalisis integrasi harga beras diantara Vietnam dan Thailand.

Hasil uji kointegrasi Johansen (EVIEWS) menunjukkan bahwa peringkat π sama

dengan 1 (baik bagi λtrace dan tes λmax pada taraf signifikan 95%).

Pengujian untuk integrasi jangka panjang harga diantara Vietnam dan Thailand (Lihat

Lampiran 6.15) menunjukkan bahwa jika kita menormalkannya dengan memperhatikan harga

ekspor di Vietnam, maka kita dapat memperoleh persamaan kointegrasi signifikan yang

sangat tinggi:

Vietnam = 1.009534 Thailand – 12.57837[-19.883] [1.195]R² = 0.9124

Persamaan kointegrasi di atas menyiratkan bahwa dalam jangka panjang, pasar beras di

Vietnam sangat terkointegrasi dengan di Thailand dan koefisien korelasi tidak signifikan

yaitu tidak sama dengan 1. Kenaikan (atau penurunan) dari harga ekspor di Thailand akan

langsung ditransfer ke harga ekspor di Vietnam (Lihat Gambar 6.5). Konstanta persamaan

kointegrasi ini, bagaimanapun juga, tidaklah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

jangka panjang harga ekspor di Vietnam mungkin sama dengan harga ekspor di Thailand.

Hasil pada Tabel 6.15 menunjukkan bahwa jika kita menempatkan pembatasan bahwa

harga Vietnam mengikuti pola harga di Thailand, konstan dalam persamaan kointegrasi

model kami sangatlah signifikan. Selain itu, kedua tiruan variabel D₁ dan D₂ yang terkait

dengan fluktuasi harga ekstrem pada tahun 1999 juga signifikan. Maka dari itu persamaan

kointegrasi sekarang menjadi:

Page 14: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Vietnam = Thailand – 9.885348[-4.785]R² = 0.9362

Hasil Vector Error Correction Model (VECM) yang ada di sisi kanan dari Tabel 6.15

menunjukkan bahwa perubahan harga di Thailand tergantung pada persamaan kointegrasi

jangka panjang dengan Vietnam. Secara lebih rinci, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel,

perubahan harga saat ini di Thailand sangat berkorelasi dengan perubahan harga di Vietnam

pada periode sebelumnya.

Tabel 6.15: Perkiraan dinamika jangka pendek diantara harga Vietnam dan Thailand

(pembatasan Kointegrasi)

Persamaan

Kointegrasi

Persamaan

Kointegrasi 1

Kesalahan

Koreksi

D(VN) D(TL)

VN(-1) 1.000000 CointEq1 -0.077991(0.05675)

0.161120(0.04240)

TL(-1) -1.000000 [-1.37418] [ 3.79967]C 9.885348

(2.06583) [ 4.78516]

R²= 0.9362

D(VN(-1))

D(TL(-1))

D(D1)

D(D2)

-0.282964(0.07749)[-3.65172]0.017457(0.09313)[ 0.18745]-27.86632(5.93343)[-4.69649]-64.02464(5.83384)[-10.9747]

-0.192868(0.05789)[-3.33136]-0.106825(0.06958)[-1.53527]-38.07995(4.43313)[-8.58986]-46.32708(4.35872)[-10.6286]

Catatan : Seluruh angka dalam kurung [...] adalah t-nilai

Gambar 6.5 : Ekspor harga beras di Vietnam dan Thailand 1998 – 2001

Page 15: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

Catatan : Harga dari 25 persen beras yang rusak

Sumber : USDA dan Vitranet

Singkatnya harga ekspor beras di Vietnam sangat terkointegrasi dengan harga ekspor

beras di Thailand. Bahkan harga beras pasar domestik di delta sungai Mekong sangat

terkointegrasi dengan ekspor beras Vietnam. Ekspor beras di Vietnam mengikuti harga pasar

dunia.

Kesimpulan

Analisis efektivitas saluran pemasaran beras menemukan bahwa produsen beras/petani

dan pedagang di pasar mencoba untuk menawarkan jenis beras yang cocok untuk memuaskan

preferensi konsumen. Saluran distribusi beras diatur secara efektif dan menyediakan layanan

yang nyaman untuk konsumen akhir.

Biaya pemasaran margin pemasaran dan margin keuntungan pedagang beras yang

berbeda adalah indikator utama untuk mengefisiensikan fungsi pasar beras. Hasil dari biaya

pemasaran dan analisis margin menunjukkan bahwa pengecer beras dan perakitan yang

terjadi sekecil apa pun akan mempengaruhi biaya pemasaran. Penggilingan/pengolahan padi

menanggung biaya pemasaran tertinggi dan juga mendapat biaya margin pemasaran kotor

tertinggi. Biaya pengolahan penggilingan padi masih tinggi, terutama untuk penggilingan

padi lokal yang masih menggunakan mesin penggilingan tua. Biaya pemasaran yang tinggi

mengimplikasikan bahwa konsumen terakhir harus membayar beras dengan harga yang

relatif tinggi sementara petani padi menerima harga yang relatif rendah untuk padi di pasar.

Terlepas dari margin pemasaran yang tinggi, margin keuntungan meningkat hanya jika

dinyatakan sebagai persentase dari nilai tambah. Keuntungan margin dinyatakan sebagai

persentase dari modal yang diinvestasikan dengan suku bunga yang diterapkan oleh bank-

bank negara. Karena itu kami menyimpulkan bahwa pasar beroperasi secara cukup efisien.

Analisis harga sementara menemukan bahwa dibandingkan dengan periode tahun 1994-

1997 , periode terkhir dari tahun 1998-2000 votalitas harga padi dan beras telah menjadi lebih

stabil. Hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah yang mendukung petani padi, dengan cara

menetapkan harga dasar padi di pasar. Berkaitan dengan fluktuasi harga musiman, kami

Page 16: Analisis Performa Pasar Beras di Vietnam.docx

menemukan bahwa harga mengalami kenaikan selama Maret-April (setelah panen tanaman

padi selama musim dingin-semi) dan turun selama Agustus-September (musim panen raya

tanaman padi yaitu selama musim panas-musim gugur). Komponen musiman dalam pola

harga tahunan hanyalah sebesar 10%. Oleh karenanya penyimpanan spekulatif padi / beras

setelah panen tidaklah benar-benar menguntungkan. Biaya penyimpanan 1 ton padi adalah

160.000 VND, sedangkan margin harga dari puncak ke musim ramping bervariasi yaitu dari

150.000-170.000 VND. Ini adalah indikator lain untuk kinerja pasar yang baik.

Hasil analisis terhadap integrasi pasar menunjukkan bahwa semua tempat pasar utama

di delta sungai Mekong sangatlah terintegrasi. Harga beras yang diikuti harga ekspor dan

harga di HCM City. Dikarenakan jauhnya jarak, pasar yang berada di Utara dapat dikatakan

tidak cukup terintegrasi secara kuat dengan pasar di delta sungai Mekong. Di level

internasional, kami menemukan bahwa harga ekspor beras di Vietnam, yang mana

dikendalikan oleh pemerintah, sangatlah berhubungan dengan harga dunia (harga di

Thailand). Proses pembentukan harga baik di pasar domestik dan ekspor beras berpadu. Hal

ini menunjukkan bahwa kebijakan harga dasar pemerintah mengikuti pola harga yang ada di

pasar dunia. Secara ringkas kami menyimpulkan bahwa proses pembentukan harga di pasar

beras Vietnam tersebut cukup efisien.