analisis na-diklofenak scr hplc (1)

5
2.1 Kromatografi Kromatografi adalah metode suatu proses fisik yang digunakan untuk memisah komponen-komponen dari suatu campuran senyawa kimia. Dalam kromatografi, campura tersebut dibuat sebagi zona yang sempit (kecil pada salah satu u!ung media poru adsorben, yang disebut alas atau landasan kromatografi. "ona campuran kemudian d dengan larutan suatu cairan atau gas yang bergerak sebagai pembawa, melaui media tersebut, yang berupa partikel-partikel yang #diam$ (tidak bergerak, statisiones akibatnya masing-masing komponen dari campuran tersebut akan terbagi (te secara tidak merata antara alas yang $diam# dan cairan atau gas yang membawanya. selan!utnya, masing-masing komponen akan bergerak (bermigrasi pada kecep berbeda (differential migration dan dengan demikian, akan sampai pada u!ung la tersebut pada waktu yang berlainan, dan dengan demikian ter!adilah pemi komponen-komponen yang ada. ('endayana, 2 ). Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponen-komponen campuran yang berdasarkan distribusi diferensial dari komponen-komponen sampel d dua fasa, yaitu fasa gerak dan fasa diam. %alah satu teknik kromatografi yang di gerak dan fasa diamnya menggunakan zat cair adalah '*+ ('igh *erformance +i ui hromatography atau didalam bahasa ndonesia disebut K K/ (Kromatografi air K /inggi (har0ey, 2 1. 2.2 Teknik HPLC '*+ yang modern telah mucul akibat pertemuan dari kebutuhan, keinginan ma untuk meminimalis peker!aan, kemampuan teknologi, dan teoriuntuk memandu pengembangan pada !alur yang rasional. elas sebelum era peralatan yang modern (+i uid hromatography memiliki kekuatan pemisahan yang sangat ampuh, bahkan u komponen-komponen yang berhubungan sangat erat. + harus ditingkatkan kecepatan diotomasasi, dan harus disesuaikan dengan sampel-sampel yang lebih kecil, waktu beberapa !am ( nderwood, Day. 2 2 3 445. 2.3 Komponen HPLC Menurut Adnan (1997), komponen utama HPLC adalah : 1. a. Reservor pelarut : !at pelarut "an# dpaka polartasn"a dapat $ervaras ter#antun# dar sen"a%a "an# danalss, "an# perlu dperhatkan adalah $ah%a tempat pelrut terse$ut harus memun#knkan untuk proses men#hlan#kan #as atau udara "an# ada dalam pelarut 2. $. Pompa : d#unakan untuk men#alrkan pelarut se$a#a &ase mo$le den#an ke'epatan dan tekanan "an# tetap 3. '. n ektor : saat sampel dn ekskan ke dalam kolom, dharapkan a#ar pelarut tdak men##an##u masukn"a keseluruhan sampel ke dalam kolom. n eks dapat men##unakan s"rn#e.

Upload: isabel-lim-

Post on 06-Oct-2015

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lap

TRANSCRIPT

2.1 KromatografiKromatografi adalah metode suatu proses fisik yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dari suatu campuran senyawa kimia. Dalam kromatografi, campuran tersebut dibuat sebagi zona yang sempit (kecil) pada salah satu ujung media porus seperti adsorben, yang disebut alas atau landasan kromatografi. Zona campuran kemudian digerakan dengan larutan suatu cairan atau gas yang bergerak sebagai pembawa, melaui media porus tersebut, yang berupa partikel-partikel yang diam (tidak bergerak, statisiones). Sehingga akibatnya masing-masing komponen dari campuran tersebut akan terbagi (terdistribusi) secara tidak merata antara alas yang diam dan cairan atau gas yang membawanya. Akibat selanjutnya, masing-masing komponen akan bergerak (bermigrasi) pada kecepatan yang berbeda (differential migration) dan dengan demikian, akan sampai pada ujung lain dari alas tersebut pada waktu yang berlainan, dan dengan demikian terjadilah pemisahan diantara komponen-komponen yang ada. (Hendayana, 2006).

Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponen-komponen campuran yang berdasarkan distribusi diferensial dari komponen-komponen sampel diantara dua fasa, yaitu fasa gerak dan fasa diam. Salah satu teknik kromatografi yang dimana fasa gerak dan fasa diamnya menggunakan zat cair adalah HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau didalam bahasa Indonesia disebut KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) (harvey, 2001).

2.2 Teknik HPLCHPLC yang modern telah mucul akibat pertemuan dari kebutuhan, keinginan manusia untuk meminimalis pekerjaan, kemampuan teknologi, dan teori untuk memandu pengembangan pada jalur yang rasional. Jelas sebelum era peralatan yang modern bahwa LC (Liquid Chromatography) memiliki kekuatan pemisahan yang sangat ampuh, bahkan untuk komponen-komponen yang berhubungan sangat erat. LC harus ditingkatkan kecepatannya, diotomasasi, dan harus disesuaikan dengan sampel-sampel yang lebih kecil, waktu elusi yang beberapa jam (Underwood, Day. 2002 : 553).

2.3 Komponen HPLCMenurut Adnan (1997), komponen utama HPLC adalah :1. a.Reservoir pelarut : zat pelarut yang dipakai polaritasnya dapat bervariasi tergantung dari senyawa yang dianalisis, yang perlu diperhatikan adalah bahwa tempat pelrut tersebut harus memungkinkan untuk proses menghilangkan gas atau udara yang ada dalam pelarut2. b.Pompa : digunakan untuk mengalirkan pelarut sebagai fase mobile dengan kecepatan dan tekanan yang tetap3. c.Injektor : saat sampel diinjeksikan ke dalam kolom, diharapkan agar pelarut tidak mengganggu masuknya keseluruhan sampel ke dalam kolom. Injeksi dapat menggunakan syringe.4. d.Kolom krmatografi : kolom yang dipakai memiliki panjang 10 25 cm dan diameter 4,5 5 mm yang diisi dengan fase stasioner beukuran 5-10 mikrometer dan terbuat dari logam atau stainlessteel.5. e.Detektor : digunakan untuk mendeteksi sampel. Detektor dibutuhkan untuk mempunyai sinsitivitas yang tinggi, linear untuk jangka konsentrasi tertentu dan dapat mendekati eluen tanpa mempengaruhi resolusi kromatografi.

2.3 Prinsip HPLCHPLC menggunakan fasa gerak untuk memisahkan komponen dari sebuah campuran komponen (analit). Prinsip keja HPLC adalah pemisahan setiaap komponen dalam sampel berdasarkan kepolarannya. Yang paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya, dan waktu retensinya akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang punsak-puncaknya terpisah. Prinsip dasar HPLC adalah pemisahan komponen-komponen terjadi karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut terhadap fasa diam. Keunggulan menggunakan HPLC dibandingkan kromatografi gas yaitu terletak pada kemampuannya untuk menganalisis cuplikan yang tidak menguap dan labil pada suhu tinggi. (Khopkar, 1990).

Kegunaan HPLC adalah: untuk pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis Analisi ketidakmurnian (impurities) Analisis senyawa tidak mudah menguap (non volatile) Penentuan molekul netral, ionik, maupun zwitter ion Isolasi dan pemurnian senyawa Pemisahan senyawa yang strukturnya hampir sama Pemisahan senyawa dalam jumlah yang sekelumit (trace element), dalam jumlah banyak, dan dalam skala proses industri (Gandjar dan Rohman, 2007).

2.4 Parameter HPLCParameter yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas suatukromatogram adalah Resolusi (Rs), Faktor Retensi (k), Faktor selektifitas (), Efisiensi dan jumlah lempeng teoritis (N).-Resolusi (Rs)Hal yang terpenting dari HPLC adalah mengoptimasi resolusi dalamwaktuyang minimum. Nilai resolusi yang melebihi 1,5 diantara dua puncak akan memberikan nilai pemisahan yang baik. Resolusi dipengaruhi oleh beberapaparameter diantaranya: Selectivity, Effieciency,danRetention.-Faktor Retensi (k)Faktor retensi adalah waktu yang diperlukan untuk membawa keluar suatukomponen dari dalam kolom kromatografi. Nilai k yang tinggi mengindikasikansampel memerlukan waktu dalam berinteraksi dengan fase diam terlebih dahuluhingga keluar dari kolom saat tepat dalam konsentrasi maksimum.-Faktor selektifitas ()Selektifitas merupakan kemampuan instrumen dalam mengenali senyawa-senyawa dalam campuran untuk mendapat selektifitas yang maksimum diperlukaninteraksi yang sesuai (partisi, adsorpsi, size exclusion,atau ion exchange). Apabila kedua senyawa memiliki k atau nilai = 1 kedua senyawa tidak dapat dipisahkan. akibat waktu retensinya identik. Agar terjadi pemisahan yang baik maka nilaiselektivitas () harus lebih besar daripada 1, semakin besar nilai makapemisahannyaakansemakinbaik. Nilai dapat diubah-ubah dengan cara,mengubah fasa gerak (misalnya dengan memperbesar polaritas), mengubah fasadiam, mengubah temperatur karena pada umumnya kenaikan temperatur akanmemperkecil waktu retensi, danmengubah bentuk komponen-EfisiensiEfisiensi kolom merupakan kemampuan kolom mengeluarkan hasil yangdiinginkandengan memuaskan dan dalam waktu yang singkat. Hasil yangidelkolom yang efisien akan menghasilkan puncak yang tajam. Efisiensi sangatdipengaruhi oleh kapasitas dari kolom.-Lempeng teoritis (N)Merupakan parameter yang menghitung efisiensi kromatografi.Menyatakan jumlah peristiwa partisi yang dialami oleh analit pada setiap saatyang dibawa oleh fase gerak selama elusi. Dimana semakin besar harga N akanmemberikan puncak yang lebih efisien.(Gandjar dan rohman, 2007)2.5 Natrium DiklofenakNSAID (Nonsteroidal anti-inflamasi) adalah obat yang memberikan efek analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. Natrium diklofenak merupakan suatu anti radang non steroid (Non steroid antiinflamatory drugs, NSAIDs) yang merupakan suatu turunan asam fenil asetat. Natriumdiklofenak digunakan pada pengobatan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis(Anita, 2010).Diklofenak digunakan untuk meringankan nyeri dan inflamasi otot rangka dan penyakit sendi misalnya, ankylosing spondylitis, keseleo. Bentuk senyawa yang aktif sebagai anti-inflamasi adalah bentuk garam natrium dan garam dietil amonium (Anggraeni, 2012).Natrium diklofenak merupakan salah satu obat yang memiliki potensi lebih besar tetapi memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat lain yang sejenis. Natrium diklofenak merupakan penghambat siklooksigenase yang kuat dengan efek analgesik dan antipiretik. Pemberian diklofenak secara sistemik mengakibatkan efek samping tukak lambung karena berkurangnya sifat proteksi mukosa lambung. Aktivitasnya dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat. (Widyani, 2012).Diklofenak adalah suatu obat penghambat sintesis prostaglandin yang potensinya setara dengan indometasin.Walaupun mekanisme kerja dari diklofenak adalah menghambat sintesis prostaglandin, diklofenak juga menimbulkan penurunan produk lipoksigenase dengan meningkatkan pengambilan asam arakidonat menjadiTrigliserida (Abdel Naser, 2012)2.6 Farmakologi Natrium DiklofenakDiklofenak dapat mengiritasi lambung dan mengalami first past metabolism sehingga hanya 50% obat yang mencapai sirkulasi sistemik bila diberikan peroral. Pada kadar terapetik, 99% terikat protein plasma. Waktu paruhnya dalam plasma 1 sampai 2 jam. Seperti NSAID pada umumnya, diklofenak sering kali menyebabkan nyeri, kerusakan jaringan pada tempat injeksi ketika diklofenak diberikan secara intramuscular. Suppositoria diklofenak dapat menyebabkan iritasi lokal. Diklofenak juga tersedia dalam bentuk topikal untuk meminimalkan efek samping dan memberikan kenyamanan. Natrium diklofenak digunakan dalam bentuk topikal dengan kadar 1% untuk meringankan gejala nyeri dan inflamasi. Beberapa macam sediaan topikal yang ada antara lain, salep, pasta, gel dan krim (Anggraeni, 2012).2.7 Tablet Salut EnterikPada saat obat ditelan dan masuk ke dalam saluran pencernaan yaitu lambung, ada beberapa obat yang dapat rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung. Obat-obat ini perlu dilapisi dengan salut enterik untuk melindungi inti tablet sehingga tidak hancur pada lingkungan asam lambung, mencegah kerusakan bahan aktif yang tidak stabil pada pH rendah, melindungi lambung dari efek iritasi dari obat tertentu dan untuk memfasilitasi penghantaran obat yang diabsorpsi di usus (Abdel Naser, 2012)Tablet salut enterik merupakan tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak melarut atau hancur di lambung melainkan di usus, supaya tablet dapat melewati lambung dan hancur serta diabsorpsi di usus. Polimer yang banyak digunakan dengan tujuan salut enterik adalah selulosa asetil ptalat, polivinil asetil ptalat, dan akrilat. Polimer penyalut umumnya menggunakan pelarut organik. (Abdel Naser, 2012)

Abdel, 2012, Development and Stability Evaluation of enteric Coated Diclofenac Sodium Tablets Using Sureteric, Journal Pharmacy vol 25 No 1, Palestine.

Adnan, M. 1997.Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan.Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.Anggraeni, 2012, Karakteristik Sediaan dan Pelepasan Natrium Diklofenak dalam Sistem Niosom dengan Basis Gel Carbomer 940, PharmaScientia Vol 1 No 1.Anita, 2010, Efek Berbagai Peningkat Penetrasi terhadap Penetrasi Perkutan Gel Natrium Diklofenak secara In Vitro, Jurnal Penelitian Sains & Teknologi Vol 11 No 2, Surakarta.Khopkar, S.M., 1990.Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.Day, R.A., A.L. Underwood. 2002.Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.Harvey, 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi kedua, Widya Medika, Jakarta.Hendayana, Sumar. (2006) .KIMIA PEMISAHAN Metode Kromatografi dan Elektroforensis Modern.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Gandjar dan rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Belajar, Yogyakarta.Widyani, 2012, Difusi Natrium Diklofenak dalam Gel Methocel 400 pada Berbagai pH, ISSN 1907-9850, Bandung.