my persentation scr

Upload: hadli-lidya-rikayana

Post on 18-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON INVESMENT DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DIBURSA EFEK INDONESIA Oleh : HADLI LIDYA RIKAYANANIM : 0720103027

  • LATAR BELAKANGPerkembangan Investasi di Indonesia sangat PesatBEI merupakan sarana yang menyediakan peluang berinvestasi dan sumber pendanaanJasa pialang dan analis

  • Rumusan MasalahApakah Current Ratio mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go pubik di Bursa Efek Indonesia.Apakah Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go pubik di Bursa Efek Indonesia.Apakah Return on Invesment mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go pubik di Bursa Efek Indonesia.Apakah Earning per Share mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktut di Bursa Efek IndonesiaApakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Invesment serta Earning per share mempunyai pengaruh simultan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go pubik di Bursa Efek Indonesia.

  • Tujuan penelitianMengetahui perkembangan Current Ratio perusahaan dan pengaruhnya terhadap harga saham.Mengetahui perkembangan Debt to Equity Ratio perusahaan dan pengaruhnya terhadap harga saham.Mengetahui perkembangan Return on Invesment Ratio perusahaan dan pengaruhnya terhadap harga saham.Mengetahui pekembangan Earning Per Share perusahaan serta pengaruhnya terhadap harga sahamMengetahui perkembangan Current Ratio, debt to Equity Ratio , Return on Invesment dan Earning Per Share mempunyai pengaruh simultan terhadap harga saham perusahaan.

  • Operasional VariabelVariabel Dependen : (Y) : Harga SahamVariabel Independen :X1 : Current RatioX2 : Debt To Equity RatioX3 : Return On InvesmentX4 : Earning Per Share

  • Model Pengolahan DataUji Normalitas Data

    Tujuan Uji ini adalah apakah dalam model regresi dan variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal.Normalitas dapat diuji dengan 2 cara yaituMelihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal melalui grafik

  • uji Kolmogorov-SmimovBerdasarkan tabel 7 nilai kolmogorov- smirnov sebesar 0.099dengan tingkat signifikan 0.05 (>0.05) hal ini berarti bahwa data residual terdistribusi secara normal.Berdasarkan gambar IV.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis normal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

  • Uji Autokorelasi

    Autokorelasi : korelasi atau hubungan yang terjadi diantara variabel-variabel dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam serangkaian waktu (data time series) maupun tersusun dalam rangkaian ruang(cross section). Indikator yang menguji autokorelasi adalah uji statistik durbi watson. Pengambilan keputusan :Jika nilai Dw dibawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif (+)Jika nilai Dw diantara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat autokorelasi

  • Jika nilai Dw diatas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif(+)Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS Versi 17 diperoleh d hitung sebesar 1.291. dimana nilai d hitung berada diantara nilai Dw -2 sampai +2, sehinggadapat disimpulkan bahwa model ini terbebas dari autokorelasi.Uji Multikolinearitas

    Uji ini dilakukan untuk menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel bebas dalam model regresi maupun untuk menunjukkan ada tidaknya derajat kolinearitasyang tinggi antara variabel bebas. VIF= 1/(1-R)=1 / TolerenceBerdasarkan tabel IV.7 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki angka VIF diatas angka 10. angka VIF masing-masing variabel Independen disekitar angka 1 dan 2. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada model regresi ini.

  • Uji Heteroskedastisitas

    Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap.Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan cara melihat pola titik-titik pada grafik. Kriteria yang menjadi dasar pengambilan keputusan :Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar dan kemudian menyempit ) maka terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas, dimana titikmenyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

  • Hasil Pengujian HipotesisDari hasil pengolahan data melalui SPSS versi 17 pada tabel IV.11 diperolehan persamaan sebagai berikut:Y = 4300 + 0.155X1 + -0.210X2 + -0.192X3 + 0.608X4 + e.Konstanta (a) sebesar 4300 menyatakan bahwa apabila tidak terdapat Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Earnings Per Share, maka harga sahamnya sebesar 4300.Koefisien regresi untuk (b1) sebesar 0.155 dan beratanda positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan 1% Current Ratio dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan naiknya harga saham sebesar 0.155 %Koefisien regresi untuk (b2) sebesar 0.210 dan beratanda negatif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan 1% Debt to Equity Ratio dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan menurunnya harga saham sebesar 0.210%

  • Koefisien regresi untuk (b3) sebesar 0.192 dan beratanda negatif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan 1% Return on Investment dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan menurunnya harga saham sebesar 0.192%Koefisien regresi untuk (b4) sebesar 0.608 dan beratanda positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan 1% Earnigs Per Share dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan naiknya harga saham sebesar 0.608%Tabel VI.9 menunjukan nilai F hitung adalah 44.357 dengan tingkat signifikasi 0.000. karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi ini dapat digunakan untuk menganalisis hipotesis penelitian.

  • Pengujian HipotesisPengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian parsial (uji t) yang dilakuka untuk hipotesis pertama sampai keempat dan uji F untuk hpotesis kelima.

    . Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham (Ha1)Dari hasil pengolahan data koefisien regresi CR sebesar 0.155 menunjukan hubungan yang positif, hal ini menunjukan bahwa semakin meningkat CR maka harga saham akan semakin meningkat, sebaliknya jika semakin menurun CR maka harga saham akan semakin menurun. Tabel IV.9 menunjukan bahwa nilai t-hitung dari CR adalah 1.003 dan t tabel adalah 1.968596 sehingga diperoleh kesimpulan t hitung < t tabel maka Ha1 ditolak atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi sebesar 0.317 yang lebih besar dari 0.05 (P value < 0.05). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Harga saham.

  • Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham (Ha2)Dari hasil pengolahan data koefisien regresi DER sebesar 0.210 menunjukan hubungan yang negatif, hal ini menunjukan bahwa semakin meningkat DER maka harga saham akan semakin menurun, sebaliknya jika semakin menurun DER maka harga saham akan semakin meningkat. Tabel IV.9 menunjukan bahwa nilai t-hitung dari DER adalah -1.721 dan t tabel adalah 1.968596 sehingga diperoleh kesimpulan t hitung < t tabel maka Ha2 ditolak atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi sebesar 0.86 yang lebih besar dari 0.05 (P value < 0.05). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa debt to equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga saham.

  • Pengaruh Return on Invesment Terhadap Harga Saham (Ha3)

    Tabel IV.9 menunjukan bahwa nilai t-hitung dari ROI adalah -1.904 dan t tabel adalah1.968596 sehingga diperoleh kesimpulan t hitung < t tabel maka Ha3 ditolak atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi sebesar 0.058 yang lebih besar dari 0.05 (P value < 0.05). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Return on Investment tidak berpengaruh terhadap Harga saham.

  • Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Ha4)Dari hasil pengolahan data koefisien regresi EPS sebesar 0.608 menunjukan hubungan yang positif, hal ini menunjukan adanya hubungan yang searah, artinya bahwa semakin tinggi EPS maka harga saham akan semakin tinggi, sebaliknya jika semakin rendah EPS maka harga saham akan semakin rendah. Tabel IV.11 menunjukan bahwa nilai t-hitung dari EPS adalah 9.796 dan t tabel adalah 1.968596 sehingga diperoleh kesimpulan t hitung > t tabel maka Ha4 diterima atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 (P value < 0.05). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Earnings Per Share berpengaruh signifikan terhadap Harga saham.

  • Pengaruh Seluruh Variabel Independen Terhadap Harga Saham (Variabel Dependen) (Ha5)Dari pengolahan data menunjukkan bahwa F hitung variabel Current Ratio Debt to Equity Ratio, Return On Invesment, dan Earning Per Share adalah 44.357 dan F tabel adalah sebesar 2.404832. Sehingga dapat disimpulkan Fhitung > Ftabel maka Ha5 diterima dan H0 ditolak,Sementara itu, tingkat signifikansi sebesar 0.00 yang mana lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti keempat variabel independen secara simultan memiliki pengaruh terhadap harga saham. Sehingga dapat disimpulkan Ha5 diterima dan H0 ditolak.Nilai R2 merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai seberapa baik suatu model yang diterapkan dapat menjelaskan variabel dependennya. Apabila R2 bernilai 0, maka dikatakan tidak ada variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh hubungan tersebut, dan jika R2 bernilai 1 maka dikatakan semua variasi variabel dependen dijelaskan. Dengan demikian R2 bernilai antara 0 dan 1.Dari hasil perhitungan analisis regresi berganda diketahui bahwa R-square dari model penelitian ini adalah 0.395 (lihat Tabel IV.11). Dengan demikian variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Investment (ROI), Earnings Per Share (EPS) dapat menjelaskan variabel harga saham sebesar 39,5%, sedangkan 60,5% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini

  • KesimpulanHasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham, yang dapat dilihat bahwa nilai t hitung < t tabel maka Ha1 ditolak atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi yakni P value < 0.05.

    Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap harga saham, yang dapat dilihat bahwa nilai t hitung < t tabel maka Ha2 ditolak atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi yakni P value < 0.05.

    Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa variabel Retutn on Invesment berpengaruh terhadap harga saham, yang dapat dilihat bahwa nilai t hitung < t tabel maka Ha3 ditolak atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi yakni P value < 0.05.

  • Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham, yang dapat dilihat bahwa nilai t hitung > t tabel maka Ha4 diterima atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi yakni P value < 0.05.

    Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham, yang dapat dilihat bahwa nilai Fhitung > Ftabel maka Ha5 diterima atau bisa dilihat nilai tingkat signifikansi yakni P value < 0.05.Mengamati nilai koefisien determinasi (R Square) perusahaan Manufacture diperoleh sebesar0,395, artinya 39,5% dari variasi variabel dependen (harga saham) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Investment (ROI), Earnings Per Share (EPS)) sedangkan 60,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini, misalnya indikator ekonomi seperti nilai tukar, inflasi, suku bunga atau situasi politik.

  • The EndThank You