analisis michael e porter

14

Click here to load reader

Upload: bimz-nns

Post on 31-Oct-2015

2.885 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis Michael E Porter

TUGAS TAKE HOME

MANAJEMEN STRATEGI

Oleh :

DEWANDONO BIMO SAKTI

H0809024

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2011

Page 2: analisis Michael E Porter

Model Lima kekuatan Porter merupakan  kerangka untuk analisis

industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael E.

Porter dari Harvard Business School  pada 1979. Menggunakan konsep-konsep

pengembangan, Organisasi Industri ekonomi untuk menurunkan lima kekuatan

yang menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik dari pasar.  

Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat

mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah

kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi

perusahaan. Faktor persaingan antar pesaing dalam industri yang sama inilah yang

menjadi  sentral kekuatan persaingan.

KEKUATAN-KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI PERSAINGAN

INDUSTRI

Ancaman masuknya

pendatang baru

kekuatan kekuatan

tawar tawar

menawar menawar

Ancaman produk atau

Jasa pengganti

Sumber : Michael E Porter (1994)

PENDATANG BARU

POTENSIAL

PERSAINGAN INDUSTRI

PEMBELIPEMASOK

PRODUK PENGGANTI

Page 3: analisis Michael E Porter

1. Ancaman pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru,

keinginan untuk merebut sebagian pasar, serta barangkali juga sumber daya

yang besar. Akibatnya harga menjadi turun atau biaya membengkak

sehingga mengurangi laba pada perusahaan. Ancaman masuknya pendatang

baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung

dengan reaksi para pesaing yang sudah ada yang dapat di perkirakan oleh

pendatang baru. Jika rintangan masuk besar dan ada perlawanan yang keras

dari pendatang lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah.

Sumber utama penghalang masuk bagi pendatang baru seperti :

a. Skala ekonomis

Untuk pesaing ekonomis yang kecil , pasti mereka akan memerluka biaya

produksi yang relatif lebih besar karena mereka memproduksi persatuan.

Sedangkan industri besar mereka memproduksi dengan masal. Untuk

para pendatang baru dalam skala ekonomi kecil akan mengalami

kesulitan dalam menembus industri besar dan bersaing.

b. Diferensiasi produk

Differensiasi produk akan menjadi penghambat masuk dengan memaksa

pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi

kesetiaan pelanggan yang sudah ada.

c. Kebutuhan modal

Kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar agar

dapat bersaing menciptakan hambatan hambatan masuk, khususnya jika

modal tersebut diperlukan untuk periklanan sebagai garis depan yang

tidak dapat kembali atau untuk kegiatan penelitian dan pengembangan

yang penuh resiko.

d. Biya beralih ke pemasok (switching cost)

Hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya beralih pemasok yaitu

biaya satu kali (one time cost) yang harus dikeluarakan pembeli bilamana

berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok tertentu ke

pemasok produk lainnya.

Page 4: analisis Michael E Porter

e. Akses ke saluran distribusi

Hambatan masuk dapat timbul denagan adanya kebutuhan dari pendatang

baru untuk mengamankan distribusi produknya, perusahaan baru harus

membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara

penurunan harga, kerja sama periklanan, dan sebagainya yang akan

mengurangi laba.

f. Ketiadakunggulan biaya independen.

Maksudnya mereka mempunyai suatu hal yang tidak bisa ditiru atau

didapatkan. Misalnya teknologi yang sudah dipatenkan, konsensi bahan

baku atau subsidi pemerintah.

g. Kebijakan pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk

ke dalam industri dengan peraturan-peraturan seperti persyaratan lisensi

dan membatasi akses bahan baku.

2. Tekanan dari produk pengganti

Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing dengan industri-industri

yang menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba

potensial dari industri dengan menetapkan harga yang dapat diberikan oleh

perusahaan dalam industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan

oleh pengganti makin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti

yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang

mempunyai kecenderungan untuk memilih harga atau prestasi yang lebih

baik ketimbang produk industri lain, atau dihasikan oleh industri yang

berlaba tinggi, karena perusahaan yang menghasilkan produk subtitusi

tersebut dapat saja menjual produknya dengan harga yang lebih rendah.

Selain itu produk pengganti sering dengan cepat ikut berperan jika terjadi

perkembangan tertentu yang meningkatkan persaingan dalam industrinya

sendiri dan menyebabkan penurunan harga atau peningkatan prestasi.

Penentu ancaman produk pengganti:

a) Kinerja harga relatif dari pengganti

b) Biaya peralihan

Page 5: analisis Michael E Porter

c) Kecondongan pembeli terhadap produk pengganti

3. Kekuatan tawar menawar pembeli

Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar

menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayananan yang lebih baik,

serta berperan sebagai pesaing satu sama lain, semuanya dengan

mengorbankan lab industrinya.

Menurut Porter (Porter, 1980-22) kelompok pembeli disebut kuat jika

situasi berikut terjadi :

a) Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar relatif

terhadap penjualan pihak penjual

b) Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya atau

pembelian yang cukup besar untuk menekan biaya

c) Produk yang dibeli dari industri adalah produk standart atau tidak

terdiferensiasi sehingga mereka yakin selalu dapat menemukan pemasok

alternatif

d) Pembeli menghadapi peralihan yang kecil

e) Pembeli menunjukan ancaman untuk melakukan integrasi balik, artinya

memproduksi sendiri produk yang dibutuhkan

f) Produk industri tidak penting bagi mutu produk atau jasa pembeli

g) Pembeli mempunyai informasi lengkap tentang permintaan, hara pasar

yang aktual dan bahkan biaya pemasok dari suatu produk

Penentu posisi pertawaran :

a) Konsentrasi pembeli versus konsentrasi perusahaan

b) Volume pembeli

c) Biaya peralihan pembeli yang berhubungan dengan biaya peralihan

d) Informasi pembeli

e) Kemampuan untuk integrasi kebelakang

f) Produk pengganti

Page 6: analisis Michael E Porter

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Pemasok dapat menggunakan tawar menawar terhadap para peserta industri

dengan mengancam dan kenaikan harga atau menurunkan mutu produk

atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat dapat menekan laba industri yang

tidak mampu mengimbangi kenaikan harga. Kondisi-kondisi yang membuat

membuat pemasok kuat cenderung serupa dengan kondisi yang membuat

pembeli kuat. Kelompok pemasok dikatakan kuat jika terdapat hal –hal

berikut :

a) Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih

terkonsentrasi ketimbang industri dimana mereka menjual. Kondisi ini

biasanya akan dapat memaksakan pengaruh yang besar dalam hal harga,

mutu dan syarat-syarat penjualan.

b) Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada

industri.

c) Industri bukan merupakan pelanggan yang penting bagi kelompok

pemasok, kondisi seperti ini cenderung menyebabkan pemasok

memaksakan kekuatannya.

d) Produk pemasok merupakan input penting bagi bisnis pembeli, hal ini

khususnya berlaku bila input tidak dapat disimpan sehingga tidak

memungkinkan pembeli menimbun persediaan.

e) Produk kelompok pemasok terdiferensiasi atau pemasok telah

menciptakan biaya peralihan, hal ini mengurangi kesempatan pembeli

untuk membandingkan satu pemasok dengan yang lain.

f) Kelompok pemasok memperlihatkan ancaman yang meyakinkan untuk

melakukan integrasi maju.

Penentu kekuatan pemasok :

a) Diferensiasi masukan

b) Biaya peralihan dari pemasok dan perusahaan dalam industri

c) Adanya masukan pengganti

d) Konsentrasi pemasok

e) Pentingnya volume bagi pemasok

Page 7: analisis Michael E Porter

f) Biya yang berhubungan dengan pembelian total dalam industri

g) Dampak masukan pada biaya atau diferensiasi

h) Ancaman integrasi kedepan yang berhubungan dengan ancaman integrasi

ke belakang oleh perusahaan dalam industri

5. Tingkat persaingan antara persaingan yang ada

Persaingan di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk

mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan

harga, perang iklan, introduksi produk dan meningkatkan pelayanan atau

jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing

merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi.

Menurut Porter persaingan yang tajam merupakan akaibat dari sejumlah

faktor –faktor struktural yang saling berinteraksi. Faktor-faktor tersebuat

anatara laim :

a) Perkembangan industri

b) Biaya tetap/ nilai tambah

c) Kelebihan kapasitas interniten

d) Deferensiasi produk

e) Identitas produk

f) Biaya peralihan

g) Konsentrasi kesinambungan

h) Kekomleksian informasi

i) Keragaman pesaing

j) Taruhan perusahaan

k) Penghalang keluar

Page 8: analisis Michael E Porter

LIMA STRATEGI GENERIK MICHAEL PORTER

Tipe 1 : Kepemimpinan biaya - biaya rendah

Tipe 2 : Kepemimpinan biaya – nilai terbaik

Tipe 3 : Deferensiasi

Tipe 4 : Fokus – biaya rendah

Tipe 5 : Fokus – nilai terbaik

STRATEGI GENERIK

Kepemimpinan biaya Deferensiasi Fokus

Tipe 1

Tipe 2Tipe 3 -

-Tipe 3

Tipe4

Tipe 5

ANALISIS

a. Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership).

Disini terdapat Tipe 1 dan Tipe 2. Cirinya adalah perusahaan lebih

memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan cara memfokuskan

harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi maupun

riset dapat ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru

produk dari perusahaan lain.

Pada tipe 1 perusahan dalam bersaing dalam memperolehkan pasaran yang

ada dengan menggunakan produk yang telah menjadi unggulan di pasaran

dengan menirunya atau membuat nya persis dengan meminimalkan biaya

dalam pembuatannya serta tetap mengacu pada produk aslinya. Contohnya

kita lihat pada helm kendaraan bermotor. Di pasaran kita lihat ada merk helm

“INK”. Dimana produk tersebut telah menjadi pilhan masyarakat Karen mutu

dan kwalitasnya, akan tetapi produk INK kadang kurang terjangkau oleh

sebagian masyarakat karna harganya yang relative tinggi. Maka dad dari

produsen lain yang membuat produk menyerupai INK tetapi dengan mutu dan

BESAR

KECIL

Uku

ran

pasa

r

Page 9: analisis Michael E Porter

kwalitas yang bersaing seperti pada helm JPN dan RN yang menyerupai helm

INK dengan harga yang murah dan terjangkau oleh masyarakat luas.

Pada tipe 2 yaitu dimana perusahaan bersaing dalam hal mutu dan kwalitas

nya. Disini biaya/ harga tak sebagai acuan akan tetapi bagai mana nilai akan

suatu nilai, manfaat, mutu dan kwalitas produk. Contohnya dalam era

informatika seperti ini keperluan akan teknologi terus bersaing. Teknologi

yang canggih akan didapatkan konsumen lebih tinggi harganya dari pada

teknologi yang sudah ketinggalan jaman.

b. Strategi Diferensiasi (Differentiation) (TIPE 3). Strategi Diferensiasi

merupakan strategi unit bisnis yang berkonsentrasi untuk mencapai kinerja

terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh

sebagian besar pasar. Berusaha untuk menciptakan dan memasarkan produk

yang khas untuk berbagai jenis pelanggan yang bervariasi melalui

differensiasi atau keunikan dari suatu produk (Keunggulan Differensiasi).

Differensiasi dapat berasal dari beragam faktor yang serupa, termasuk

pembelian bahan baku bermutu tinggi, sistem pemasukan pesanan yang

responsif, atau desain produk yang unggul.Strategi ini cirinya adalah bahwa

perusahaan mengambil keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial

terhadap suatu produk/ jasa yang unggul agar tampak berbeda dengan produk

yang lain. Produsen menguasai pasar kecil maupun yang besar untuk

memperoleh laba. Dengan demikian, diharapkan calon konsumen dapat

meniknati nya seperti semua kalangan yang mau membeli dengan harga

mahal karena adanya perbedaan itu.

c. Strategi Fokus (Focus). Berusaha untuk memperoleh daya tarik yang khusus

bagi satu atau lebih kelompok pelanggan dan industri pembeli, dengan

menitikberatkan (fokus) pada faktor biaya atau differensiasi, hal ini dapat

diterapkan pada cakupan persaingan yang sempit. Cirinya adalah perusahaan

mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk menghindar dari

Page 10: analisis Michael E Porter

pesaing dengan menggunakan strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh atau

Diferensiasi.

Pada tipe 4 ini produsen terfokus pada pangsa pasar yang kecil dengan tetap

melakukan deferensiasi yang memperhatikan biaya-biaya yang rendah untuk

merebut pasar.

Pada tipe 5 produsen terfokus pada pangsa pasar yang kecil dengan tetap

melakukan deferensiasi yang memperhatikan nilai-nilai untuk merebut pasar.