michael skripsi

Upload: michi-mich

Post on 12-Oct-2015

77 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENGARUH DIET VEGETARIAN VEGAN DAN NON VEGAN TERHADAP KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO TUBUH (Protein, Tembaga, Besi, Zink, dan Vitamin C)

Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UKISebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran

Disusun Oleh :Michael A. D. Damanik1061050011

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIAJAKARTA

i2014PENGARUH DIET VEGETARIAN VEGAN DAN NON VEGAN TERHADAP KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO TUBUH (PROTEIN, TEMBAGA, BESI, ZINK, DAN VITAMIN C)

Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UKI Sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran

Disusun Oleh :Michael A. D. Damanik1061050011

Telah Disetujui Oleh PembimbingTanggal 02 Juli 2014

Dr. Luana Nantingkaseh Achmad, SpKJNIP: 051589

Mengetahui,

(Prof. Rondang Soegianto, PhD)

iiKetua Tim SkripsiPERNYATAAN MAHASISWA

Nama : Michael A. D. DamanikNIM : 1061050011Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi berjudul Pengaruh diet vegetarian vegan dan non vegan terhadap kebutuhan zat gizi makro dan mikro gizi tubuh (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C)adalah betul-betul karya buatan sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Skripsi tersebut telah diberi tanda citation dan ditunjukan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik.

Jakarta, 02 Juli 2014 Yang membuat pernyataan,

(Michael A. D. Damanik) NIM : 1061050011

iiiKATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan penyertaannya penulis dapat menyelasikan skripsi dengan judul Pengaruh Diet Vegetarian Vegan dan Non Vegan Terhadap Kebutuhan Zat Gizi Makro dan Mikro Tubuh (Protein, Tembaga, Besi, Zink, dan Vitamin C).Dalam proses pembuatan skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis sendiri, melainkan penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, motivasi dan semangat serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :1. Ayahanda dan ibunda tercinta serta seluruh keluarga besar atas segala dukungan dan doanya yang tiada henti-hentinya selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keberhasilan penulis.2. Prof. Rondang Soegianto, PhD selaku ketua tim skripsi Universitas Kristen Indonesia Fakultas Kedokteran.3. Dr. Luana Nantingkaseh Achmad, SpKJ selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan waktu dan bimbingannya kepada penulis selama penyusunan skripsi.4. ivSahabat-sahabat yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan ,dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.Penulis sadar atas segala kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan di masa yang akan datang. Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, penulis berharap semoga hasil penelitian dalam skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, serta bagi pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima seluruh amal dan niat baik kita selama ini sehingga rahmat Tuhan selalu menyertai kita. Amin.

Jakarta, 26 Februari 2013

Penulis

vDAFTAR ISIHalaman Judul iHalaman Pengesahan iiHalaman PernyataaniiiKata Pengantar ......ivDaftar Isi viAbstrak ......viiiBab I Pendahuluan 11.1 Latar Belakang11.2 Tujuan Penulisan21.3 Manfaat Penulisan 3Bab II Tinjauan Pustaka42.1 Zat Gizi Yang Diperlukan Tubuh 4a. Protein 4b. Tembaga 6c. Besi 8d. Zink 10e. Vitamin C 122.2 Diet Vegetarian 13 a. Pengertian 13b. Dampak positif diet 15c. viDampak negatif diet 16Bab III Pembahasan 17Bab IVPenutup 224.1 Kesimpulan 20 4.2 Saran 20Biodata Penulis 22Daftar Pustaka 23

viiABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai pengaruh pola makan diet vegetarian vegan maupun non vegan terhadap jumlah kebutuhan asupan zat gizi makro dan mikro tubuh (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C). Metode yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah dengan pengambilan data-data dari literatur-literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan diet vegetarian vegan dan non vegan serta zat gizi yang diperlukan tubuh. Diet vegetarian merupakan suatu pola makan yang dimana para pelakunya cenderung lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati bahkan hingga tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan. Hal ini akan mempengaruhi asupan zat-zat gizi makro dan mikro yang diperlukan oleh tubuh karena sumber zat gizi makro dan mikro yang diperlukan tubuh bukan hanya berasal dari makan nabati melainkan juga dari makan hewani. Jika asupan gizi makro dan mikro tubuh tidak tercukupi atau berlebih, maka tubuh akan merespon hal tersebut. Dampak positif dari diet sendiri tidak dapat dirasakan oleh para pelakunya dan dampak negatif yang dapat terjadi.Kata kunci : diet vegetarian vegan dan non vegan, zat gizi, dampak.

viiiABSTRACTThis thesis discusses the influence of vegan vegetarian diet and non-vegan vegetarian diet to total intake needs of macro and micro nutrients the body (protein, copper, iron, zinc, and vitamin C). The method used in the writing of this thesis is to capture data from the literature and books relating to the vegetarian diet vegan and non vegan and nutrients that the body needs. A vegetarian diet is a diet in which the perpetrators tend to consume more plant foods and even to not consume foods that come from animals. This will affect the intake of macro nutrients and micronutrients needed by the body as the source of macro and micro nutrients that the body needs is not only derived from plant-based diet but also from eating animal. If the macro-and micro-nutrient intake is not adequate or excessive body, the body will respond to it. The positive effects of diet alone can not be perceived by the perpetrators and the negative impacts that may occur.Keyword : vegan and non vegan vegatarian diet, nutrient, effect.

4

5

ix4

Bab IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangPola makan diet baik itu diet vegetarian vegan maupun non vegan telah menjadi suatu trend yang cukup banyak diikuti oleh orang-orang di dunia. Walaupun sudah menjadi suatu trend yang banyak diikuti dan memiliki dampak yang positif, diet vegetarian vegan maupun non vegan sendiri memiliki dampak negatif pada tubuh manusia, Hal ini disebabkan oleh karena tubuh manusia memiliki standarisasi kebutuhan asupan zat gizi baik zat gizi makro maupun mikro dalam tubuh manusia. Tahun 2006, kira-kira 4,8 juta jiwa atau 2,3% populasi orang dewasa di Amerika menjadi vegetarian dan menegaskan bahwa mereka benar-benar tidak lagi mengkonsumsi daging, ikan, dan produk hewani lainnya, dan sekitar 1,4% populasi orang dewasa di Amerika menjadi vegan. Tahun 2005, sekitar 3% anak-anak berusia 8 18 tahun dan remaja juga menjadi vegetarian dan sekitar 1% menjadi vegan Berdasarkan survei pada tahun 2002, sekitar 4% vegetarian pada orang-orang dewasa di Kanada diperkirakan mewakili 900.000 penduduknya. Pada umumnya vegetarian lebih banyak dijumpai pada kaum wanita dengan persentase 6,5% dibandingkan kaum pria yang memiliki persentase 4,1% Vegetarian di Indonesia tergabung dalam suatu organisasi yang bernama Indonesia Vegetarian Society (IVS). Jumlah vegetarian yang terdaftar pada Indonesia Vegetarian Society (IVS) saat awal pertama kali didirikan pada tahun 1998 kurang lebih terdapat lima ribu orang dan meningkat menjadi enam puluh ribu anggota pada tahun 2007Berdasarkan data di atas, penulis tergerak untuk menemukan pengaruh diet vegetarian vegan maupun non vegan yang sedang banyak dilakukan oleh orang-orang saat ini terhadap kebutuhan asupan zat gizi makro dan mikro dalam tubuh manusia. Maka dari itu penulis ingin memaparkan pengaruh diet vegetarian vegan dan non vegan terhadap kebutuhan zat gizi makro dan mikro gizi tubuh.

1.2 Tujuan penulisanTujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran, yang mewajibkan setiap mahasiswa FK UKI membuat suatu Karya Tulis Ilmiah berdasarkan informasi atau temuan yang berasal dari data primer/sekunder.Tujuan khusus penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi yang didapatkannya mengenai kebutuhan zat gizi makro dan mikro (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C) yang diperlukan oleh tubuh dan memberikan informasi bagaimanakah pengaruh pola makan diet vegetarian vegan dan non vegan terhadap kebutuhan zat gizi makro dan mikro tubuh (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C).Penulis juga ingin memberikan informasi yang didapatkannya mengenai kelebihan dan kekurangan daripada pola makanan vegetarian vegan dan non vegan yang dilakukan oleh para pelaku diet tersebut sendiri sehubungannya dengan kebutuhan zat gizi makro dan mikro tubuh (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C).

1.3 Manfaat penulisanManfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai kebutuhan zat gizi makro dan mikro tubuh, menambah informasi mengenai pola makanan yang dilakukan oleh para pelaku diet vegetarian vegan dan non vegan serta kelebihan dan kekurangannya, memberi informasi terbaru mengenai pengaruh pola diet vegetarian vegan dan non veganterhadap kebutuhan zat gizi makro dan mikro tubuh (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C).

Bab IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Zat gizi yang diperlukan tubuhZat gizi merupakan komponen yang sangat penting dan esensial bagi tubuh. Terdapat banyak sekali jenis zat gizi yang diperlukan oleh tubuh itu sendiri disertai dengan fungsinya masing-masing. Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dibedakan atas, zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro terdiri atas, energi, protein, lemak, karbohidrat. Sedangkan yang merupakan komponen daripada zat gizi mikro diantaranya, kalsium, fosfor, besi, yodium, zink, magnesium, mangan, folat, tembaga, dan vitamin. Pada skripsi ini sendiri, zat gizi makro dan mikro yang akan dibahas sehubungan dengan kebutuhan asupannya pada para pelaku diet vegetarian vegan dan non vegan diantaranya adalah, protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C.a. ProteinProtein merupakan zat gizi makro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Dimana zat gizi ini memiliki fungsi yang dapat dikatakan cukup penting bagi tubuh kita. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya adalah : Kekebalan tubuh. Pengganti jaringan yang rusak. Untuk membantu pertumbuhan Sebagai sumber cadangan energiDalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali mengkonsumsi makan-makanan yang menjadi sumber utama daripada protein. Akan tetapi kita sering tidak tahu, seberapa banyak protein yang diperlukan oleh tubuh kita dalam satu harinya dan apakah makanan yang kita makan sudah mencukupi kebutuhan protein tubuh kita sendiri. Berikut ini merupakan grafik yang menunjukkan angka kebutuhan protein oleh tubuh :

Pada bayi, kebutuhan asupan protein yang diperlukan tubuh adalah 2,5-3 gram/kg dari total berat badan tubuh. Sedangkan pada usia remaja, kebutuhan asupan protein pada orang dengan jenis kelamin laki-laki adalah 48-62 gram/hari dan pada perempuan yakni, 55-66 gram/hari. Pada orang di usia dewasa, jumlah asupan proteinnya yakni, 50-60 gram/hari baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Pada orang dengan usia lanjut, kebutuhan asupan proteinnya yakni, 49 gram/hari bagi yang berjenis kelamin laki-laki dan 41gram/hari bagi yang berjenis kelamin perempuan.Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya diatas, dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sangat sering mengkonsumsi makanan-makanan yang menjadi sumber protein, diantaranya adalah telur, susu, kacang-kacangan, tahu, tempe, jeroan, ikan, keju, kerang, udang, dan daging. Akan tetapi dari semua jenis makanan yang telah disebutkan, telur dan susu merupakan sumber protein yang paling baik, hal ini dikarenakan pada telur dan susu, protein yang terdapat di dalamnya memiliki kandungan asam amino esensial yang paling baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas.b. TembagaTembaga merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan di dalam tubuh. Walaupun jarang kita mendengar istilah tembaga pada tubuh kita, akan tetapi dalam tubuh kita terdapat senyawa tembaga yang memiliki peran yang cukup penting. Fungsi dari tembaga sendiri bagi tubuh kita yakni : Membantu absorbsi besi, merangsang sintesis hemoglobin, serta melepas besi. Membantu sintesis protein kompleks jaringan kolagen dalam kerangka tubuh dan pembuluh darah. Membantu sintesis pembawa rangsangan seperti noradrenalin dan neuropeptida. Merupakan bagian dari enzim yang berperan dalam reaksi oksidasi.Tembaga yang merupakan salah satu komponen penting bagi tubuh, memiliki nilai asupan yang harus dipenuhi setiap harinya. Nilai asupan tembaga sendiri ,yakni :

Pada bayi, jumlah asupan tembaga yang harus dipenuhi setiap harinya adalah 220 mikrogram/hari. Sedangkan pada usia remaja baik untuk laki-laki maupun perempuan, jumlah kebutuhan tembaga per harinya yakni, 890 mikrogram/hari. Pada usia dewasa,dan lansia kebutuhan asupan tembaga pada laki-laki dan perempuan adalah sama yakni, 900 mikrogram/hariSumber makan yang memiliki kandungan tembaga sendiri banyak yang berasal dari makanan-makanan nabati, diantaranya adalah wijen, kacang-kacangan, kuaci, kedelai, dan tempe.

c. BesiBesi adalah salah jenis zat gizi mikro yang memiliki peran yang penting dalam tubuh. Peran daripada besi sendiri, identik atau erat kaitannya dengan sel darah merah atau hemoglobin. Besi yang dalam penulisan rumus kimianya ,yakni Fe merupakan suatu komponen pigmen heme dan beberapa enzim dalam tubuh manusia.Kebutuhan asupan besi per harinya bagi tubuh manusia adalah :

Pada bayi, kebutuhan asupan besi yang diperlukan tubuh per harinya yakni, 9 miligram/hari. Angka kebutuhan asupan besi ini semakin meningkat pada usia remaja dan dewasa terutama pada orang dengan jenis kelamin perempuan, dimana kebutuhan asupan besi per harinya yakni, 13-23 miligram/hari pada pria dan 19-26 gram/hari pada perempuan. Pada usia lansia, kebutuhan asupan besi kembali menurun, dimana pada pria kebutuhan besi dalam tubuh per harinya adalah 13 miligram/hari dan 14miligram/hari pada perempuan.Sumber asupan besi sendiri berasal dari makanan hewani maupun makan nabati. Sumber besi terdapat pada berbagai macam sumber makanan, diantaranya adalah, hati, daging merah (sapi,kambing,domba), daging putih (ayam,ikan), kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Walaupun pada kedua jenis sumber asupan ini terdapat besi, akan tetapi sumber besi yang terbaik adalah yang berasal dari hewan. Hal ini disebabkan karena, pada sumber besi hewani, besi dapat lebih mudah diserap oleh tubuh (zat besi yang dapat diserap 10-20%) dibandingkan dengan sumber besi nabati (zat besi yang dapat diserap 1-2%).d. ZinkZink atau yang sering disebut dengan seng merupakan salah satu jenis zat mikro yang memiliki peranan penting. Peranan penting zink dalam tubuh yakni : Membantu pertumbuhan tulang Berperan dalam proses pematangan seksual pada usia remaja Membantu metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Berperan dalam hormon-hormon tubuh, seperti : stimulating hormone (FSH), lutenizing hormone (LH), dan kortikotropin.Sama seperti zat gizi makro maupun mikro lainnya, zink memiliki nilai standar sebagai angka kecukupun zink dalam tubuh. Jumlah kebutuhan asupan zink dalam tubuh setiap harinya yakni :

Pada bayi, jumlah kebutuhan asupan zink per harinya adalah 5 miligram/hari baik itu pada bayi laki-laki maupun perempuan. Sedangkan pada usia remaja dan dewasa, terjadi peningkatan kebutuhan asupan zink dalam tubuh. Kebutuhan zink dalam tubuh pada usia remaja dan dewasa baik yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 12-15 miligram/hari. Pada orang dengan usia lanjut, kebutuhan asupan zink per harinya yakni, 13 miligram/hari pada laki-laki dan 14 miligram/hari pada perempuan.e. Vitamin CVitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang menjadi zat gizi mikro yang cukup sering kita dengar dibandingkan dengan jenis-jenis vitamin yang lain. Semua jenis vitamin memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam tubuh manusia, tak terkecuali vitamin C sendiri. Peranan dan fungsi vitamin C dalam tubuh manusia meliputi : Meningkatkan daya tahan tubuh. Meningkatkan aktifitas fagositosis sel darah putih. Meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus. Pembentuk substansi antara sel dari berbagai jaringan.Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber vitamin C tubuh. Walaupun demikian, kita sering kali tidak mengetahui secara pasti kebutuhan vitamin C dalam tubuh kita. Berikut adalah tabel yang menunjukkan angka kebutuhan vitamin C pada tubuh kita setiap harinya.

Pada bayi laki-laki dan perempuan, kebutuhan asupan vitamin C yang diperlukan tubuh setiap harinya adalah 25-35 miligram/hari. Pada usia remaja, dewasa, bahkan hingga lansia, baik pada orang dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, ,memiliki jumlah kebutuhan asupan vitamin C yang diperlukan tubuh setiap harinya yakni, 50-60 miligram/hari.

2.2Diet vegetarian veganA. PengertianVegetarian merupakan salah satu gaya hidup yang sedang menjamur di seluruh penjuru dunia, dan hal itu sendiri tidak terkecuali di Indonesia. Vegetarian sendiri dalam pengertiannya adalah seseorang yang tidak mengkonsumsi produk-produk yang berasal dari hewan. Walaupun demikian, masih pula terdapat vegetarian yang tetap mengkonsumsi telur, dan susu dalam pola makannya sehari-hari. Oleh karena itu, diet vegetarian sendiri terbagi atas beberapa jenis, yakni :1. Ovo vegetarianOvo vegetarian merupakan salah satu jenis diet vegetarian yang dimana para pelaku diet ini masih mengkonsumsi telur.2. Lakto vegetarianLakto vegetarian merupakan salah satu jenis diet vegetarian yang dimana para pelaku diet ini masih mengkonsumsi susu.3. Ovo-lakto vegetarianOvo-lakto vegetarian merupakan salah satu jenis diet vegetarian yang dimana para pelaku diet ini masih mengkonsumsi telur dan susu.

4. Vegetarian veganVegetarian vegan merupakan salah satu jenis diet vegetarian yang dimana para pelaku diet ini tidak sama sekali mengkonsumsi produk-produk hewaniTahun 2006, kira-kira 4,8 juta jiwa atau 2,3% populasi orang dewasa di Amerika menjadi vegetarian dan menegaskan bahwa mereka benar-benar tidak lagi mengkonsumsi daging, ikan, dan produk hewani lainnya, dan sekitar 1,4% populasi orang dewasa di Amerika menjadi vegan. Tahun 2005, sekitar 3% anak-anak berusia 8 18 tahun dan remaja juga menjadi vegetarian dan sekitar 1% menjadi vegan Berdasarkan survey pada tahun 2002, sekitar 4% vegetarian pada orang-orang dewasa di Kanada diperkirakan mewakili 900.000 penduduknya. Pada umumnya vegetarian lebih banyak dijumpai pada kaum wanita dengan persentase 6,5% dibandingkan kaum pria yang memiliki persentase 4,1% Vegetarian di Indonesia tergabung dalam suatu organisasi yang bernama Indonesia Vegetarian Society (IVS). Jumlah vegetarian yang terdaftar pada Indonesia Vegetarian Society (IVS) saat awal pertama kali didirikan pada tahun 1998 kurang lebih terdapat lima ribu orang dan meningkat menjadi enam puluh ribu anggota pada tahun 2007. Jumlah ini merupakan jumlah sebagian kecil daripada orang-orang yang melakukan diet vegetarian di Indonesia dimana banyak para pelakunya yang belum mendaftarkan diri secara resmi pada organisasi ini Vegetarian vegan sendiri lebih banyak berjenis kelamin perempuan (64,29%), sedangkan vegetarian non-vegan lebih banyak pada laki-laki (53,57%). Dilihat dari kategori umur, 42,86% vegetarian vegan berumur lebih dari 50 tahun sedangkan 42,86% vegetarian non-vegan yang berumur rata-rata 20 hingga 34 tahun.

B. Dampak positif diet Pada penelitian dan studi epidimiologi gizi yang pernah dilakukan, didpatkan bahwa diet vegetarian sendiri memiliki dampak positif bagi kesehatan. Dimana para pelaku diet sendiri dapat mengalami penurunan resiko terkena penyakit-penyakit degeneratif kronik, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, kanker dan lain-lain. Selain mengurangi resiko penyakit-penyakit tersebut, orang-orang yang menjalankan program diet vegetarian juga dapat meningkatkan usia harapan hidup mereka. Hal ini disebabkan pola asupan vegetarian yang rendah asupan makanan hewani, cenderung rendah lemak total, lemak jenuh, dan kolesterol, serta tinggi serat dibandingkan dengan dengan non-vegetarianC. Dampak negatif dietWalaupun memiliki dampak positif pada para pelakunya, diet vegetarian sendiri memiliki dampak negatif. Para pelaku diet vegetarian sendiri memiliki risiko tinggi mengalami defisiensi beberapa jenis protein, asam amino, asam lemak, omega-3, vitamin D, vitamin , kalsium, zink, tembaga, dan besi Hal ini terutama terjadi pada para pelaku diet vegetarian vegan yang pada pola makannya sama sekali tidak mengkonsumsi makanan hewani. Pada orang-orang yang melakukan diet laktovegetarian, ovovegetarian, dan lakto-ovovegetarian, zat gizi diatas dapat diperoleh dari susu dan telur yang dikonsumsi (walaupun jumlahnya tidak jauh lebih banyak dari vegetarian vegan)

BAB IIIPEMBAHASANSesuai dengan judul yang diambil penulis, yaitu Pengaruh diet vegetarian vegan dan non vegan terhadap kebutuhan zat gizi makro dan mikro gizi tubuh (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C) maka pada bab ini akan dibahas mengenai kecukupan asupan gizi makro dan mikro tubuh pada para pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan serta dampak negatif pada para pelaku diet vegetarian tersebut jika terjadi kekurangan dan kelebihan pada asupan zat gizi makro dan mikro tubuh (protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C). Asupan protein pada orang yang melakukan diet vegetarian vegan memiliki perbedaan jumlah yang signifikan dibandingkan dengan orang-orang yang melakukan diet vegetarian non-vegan. Pada orang dengan pola diet vegetarian non-vegan memiliki asupan protein yang lebih besar dibandingkan dengan orang dengan pola diet vegetarian vegan. Hal ini disebabkan karena pada orang dengan pola diet vegetarian non vegan mendapatkan asupan protein lebih baik dari nabati maupun hewani yakni dari telur, susu, dan produk-produk hewani lainnya, sedangkan orang dengan pola diet vegetarian vegan hanya mendapatkan asupan protein yang berasal dari nabati Asupan protein nabati pada orang dengan diet vegetarian sendiri berasal dari tempe dan tahu. Jika para pelaku diet vegetarian sendiri mengkonsomsi tahu dan tempe dalam satu hari dengan frekuensi tiga kali dan dengan ukuran 2 potong sedang, maka didapatkan asupan proteinnya kurang lebih 50 gram. Dari hasil ini didapatkan masih kurangnya asupan protein yang dibutuhkan tubuh dalam satu harinya pada para pelaku diet vegetarian vegan itu sendiri, berbeda dengan para pelaku diet vegetarian non vegan yang masih mendapatkan asupan protein dari hewani sehingga kecukupan asupan proteinnya dapat terpenuhi Selain kebutuhan asupan protein, hal yang harus diperhatikan pula sehubungan dengan protein adalah mutu daripada protein itu sendiri. Protein dengan mutu tinggi mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai. Pengkonsumsian protein nabati dan hewani secara bersamaan dapat menghasilkan protein dengan mutu tinggi Jika asupan protein dalam tubuh tidak dapat dipenuhi, maka para pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan dapat mengalami defisiensi protein, gout arthritis, hipoproteinemia, phenylketonuria, dan homocystinuria (terutama pada pelaku diet vegetarian vegan yang tidak mengkonsumsi hewani sama sekali) . Jumlah asupan tembaga pada para pelaku diet vegetarian vegan maupun pelaku diet vegetarian non vegan memiliki memiliki perbedaan yang tidak bermakna atau berbeda jauh.. Hal ini disebabkan karena jenis makanan yang dikonsumsi oleh kedua tipe diet ini merupakan sumber tembaga utama,yakni : kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, dan coklat. Asupan tembaga yang tercukupi ini, akan berperan terutama dalam oksidasi besi sebelum masuk ke plasma dimana besi akan dirubah bentukanya dari ferri menjadi ferro Jika asupan tembaga yang dibutuhkan tubuh tidak dapat dipenuhi, maka dapat terjadi gangguan tumbuh kembang, dan gangguan fungsi kekebalan. Sedangkan jika asupan tembaga melebihi kebutuhan per harinya, maka dapat terjadi dampak negatif pada jangka pendek berupa diare dan muntah-muntah serta nekrosis atau sirosis hati sebagai dampak negatif untuk jangka panjang.Jumlah asupan besi pada vegetarian vegan maupun non vegan tidak memiliki perbedaan yang bermakna.. Sumber asupan besi yang diperlukan oleh tubuh bisa didapatkan dari hewani maupun nabati yakni, daging, ikan, kacang kedelai, kacang hijau, dll. Kecukupan zat besi oleh tubuh pada pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan dapat terpenuhi karena jumlah zat besi pada makanan-makanan nabati lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah zat besi pada makanan yang berasal dari hewani Jika kebutuhan asupan besi dalam tubuh sangat minim atau jauh dibawah angka kebutuhan besi dalam tubuh, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan zat besi dalam tubuh sehingga sintesis hemoglobin tergangguJika kebutuhan zat besi dalam tubuh tidak dapat terpenuhi, maka akan muncul dampak-dampak pada tubuh diantaranya, menurunnya daya tahan tubuh, menurunnya kesehatan reproduksi terutama pada perempuan, menurunkan konsentrasi, dan terjadi gangguan pertumbuhan, serta menyebabkan anemia besi. Jumlah asupan zink pada para pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan memiliki perbedaan yang tidak signfikan dimana keduanya memiliki angka jumlah kecukupan yang hampir sama akan tetapi jumlah asupan tersebut masih dibawah dari jumlah kebutuhan zink tubuh. Hal ini disebabkan karena sumber utama zink sendiri berasal dari makanan-makanan hewani, seperti daging terutama hati, dan seafood serta kerang dan tiram. Pada makanan-makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti sereal dan kacang-kacangan memiliki kandungan zink di dalamnya, akan tetapi kandungan ini tidak sebesar yang dimiliki pada makanan-makanan yang berasal dari hewanJika terjadi kekurangan asupan zink dalam tubuh, maka para pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan dapat mengalami gangguan nafsu makan, letargi mental, gangguan integumen, kematangan seksual yang terhambat, serta gangguan pertumbuhan.Jumlah asupan vitamin C pada pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan bisa dikatakan hampir sama, dimana keduanya memiliki jumlah asupan yang berlebih dan mencukupi kebutuhan vitamin C daripada tubuh sendiri. Sumber vitamin C banyak yang berasal dari makan-makanan nabati yang dimana sering dikonsumsi oleh kedua pelaku diet ini karena banyak terdapat pada buah-buahan seperti, buah jeruk, stroberi, papaya, kiwi, kembang kol, cabe, dll. Dengan jumlah asupan vitamin C yang cukup, maka penyerapan besi nonhem dengan merubah bentuk feri menjadi fero lebih mudah diserap Walaupun asupan vitamin C pada para pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan telah memenuhi kebutuhan vitamin C tubuh setiap harinya, jika terjadi asupan vitamin C yang berlebihan, dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal, dan sebaliknya jika mengalami kekurangan pada asupan vitamin C, maka para pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan akan mengalami defisiensi vitamin C dimana akan terjadi keluhan-keluhan seperti, perdarahan kulit, dan gusi, lemah, dan terjadi gangguan pertumbuhan.

BAB IVPENUTUP

4.1. KesimpulanPada para pelaku diet vegetarian, baik vegetarian vegan maupun non vegan terdapat beberapa perbedaan jumlah dalam asupan beberapa zat gizi makro dan makro, baik perbedaan ini dalam jumlah yang signifikan maupun tidak signifikan yang meliputi, protein, tembaga, besi, zink, dan vitamin C. Pada asupan zat gizi besi, zink, vitamin C, dan tembaga, tidak terdapat perbedaan yang signifikan asupannya baik pada vegetarian vegan maupun non vegan. Pada asupan zat gizi protein, terdapat perbedaan yang cukup signifikan asupannya antara vegetarian vegan dan non vegan. Hal ini dikarenakan kualitas dan kuantitas asupan protein yang didapat oleh para pelaku diet vegetarian non vegan lebih baik dibandingkan dengan yang didapat oleh pelaku diet vegetarian vegan.

4.2. SaranPada para pelaku diet vegetarian vegan maupun non vegan sebaiknya perlu memperhatikan pola makanan yang dikonsumsi setiap harinya, dimana para pelaku diet vegetarian vegan dan non vegan ini sebaiknya perlu lebih mengetahui mengenai asupan gizi yang diperlukan oleh tubuhnya, dan jumlah gizi dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Hal ini perlu diketahui dan dilakukanagar kebutuhan zat gizi tubuh dapat terpenuhi dengan baik dan dampak positif daripada diet itu sendiri dapat dirasakan karena jika asupan gizi yang diterima tubuh kurang dari angka kecukupan gizi tubuh atau melebihi daripada jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, maka tubuh akan segera merespon hal tersebut sehingga dampak negatif dari diet vegetarian sendiri dapat terjadi bagi para pelaku dietnya.

BIODATA PENULISNama: Michael Alexander Dhira DamanikNIM: 1061050011Jenis Kelamin: Laki-lakiTempat/ Tgl/ Lahir: Bandung, 28 Agustus 1992Agama: Kristen ProtestanAlamat: Jl. Ampera Raya no. AIV, Jakarta SelatanRiwayat PendidikanSD: Tarakanita 2, Jakarta , St. Yoseph 2, KupangSLTP: SMPK St. Theresia, KupangSLTA: SMAK Giovanni, KupangUNIVERSITAS : Universitas Kristen Indonesia, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA1. ADA Reports. Position of the American Dietetic Association and Dietitians of Canada: Vegetarian diets. J Am Diet Assoc. 2009;109:1266-1282.2. ADA Reports. Position of the American Dietetic Association and Dietitians of Canada: Vegetarian diets. J Am Diet Assoc. 2003;103:748-765.3. Susianto. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan IMT/U pada balita vegetarian lakto ovo dan non vegetarian di DKI Jakarta tahun 2008. [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia. 2008. [serial online] [cited 2011 May 17] Available from: URL: http://www.gizi.net.4. Dewi Cakrawati Mustika NH. Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Alfabeta. Bandung. 2011.5. DR. Merryana Adriani, SKM., M.KES, Prof. DR. Bambang Wirjatmadi, M.S., MCN., PH.D., SP.GK. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta . 2012. 6. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Grafindo Persada. Jakarta. 2010. 7. Sabate J. Vegetarian nutrition. USA: CSC Press. 2001 ; 3-6, 302-5.8. Larsson CL, Johansson GK. Dietary intake and nutritional status of young vegans and omnivores in Sweden. Am J Clin Nutr 2002; 76, 100-6.9. Craig WJ. Health effect of vegan diets. Am J Clin Nutr 2009; 89(suppl): 1627, 33.10. Debruyne LK, Pinna K, Whitney E. Nutrition and diet therapy. edition. US : Thomson Wadsworth; 2008 : 109-11.11. Mahmud MK, Hermana. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta : Persagi; 2009.12. Whitney E, Rolfes SR. Understanding nutrition, edition. US : Thomson Wadsworth; 2008; 195-6, 342, 443-9.13. Ettinger S. Macronutrients: Carbohydrates, Proteins, and Lipids. In: Mahan LK, Stumps SE, editor. Krausess food, nutrition and diet therapy. edition. Philadelphia: Saunders; 2004: 67.14. Anderson JJB. Minerals. In: Mahan LK, Stumps SE, editors. Krauses food, nutrition, and diet therapy. edition. Philadelphia: Saunders; 2004: 135-48.15. Mithcell MK. Nutrition across the life span. edition. Philadelphia : Saunders; 2003: 533.16. Linder MC. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Diterjemahkan oleh Amiludin P. Jakarta : Universitas Indonesia. 1992: 264-78.