analisis jurnal indonesia
DESCRIPTION
Analisis JurnalTRANSCRIPT
ANALISIS JURNAL
Dengan Judul
“ Pengaruh Kepuasan Karyawan, Training, Turnover, dan Produktivitas
Karyawan terhadap keunggulan bersaing melalui kinerja PT Kubota Indonesia “
1. Latar Belakang
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mewujudkan pertumbuhan
dan kelangsungan hidup dalam jangka panjang. Dalam lingkungan bisnis
yang kompleks, perusahaan selalu menghadapi masalah atau tantangan
yang sangat mendasar yaitu bagaimana bisa bertahan di masa kini dan
mampu menghadapi persaingan di masa depan. Sehingga perusahaan
harus bisa meningkatkan kinerjanya, karena kinerja perusahaan selalu
menjadi ukuran keberhasilan kegiatan perusahaan. Tujuan pengukuran
kinerja adalah untuk membandingkan pencapaian sekarang dengan tahun
sebelumnya atau pencapaian yang diraih oleh pesaing. Dengan
mengetahui kinerjanya, perusahaan dapat melakukan revisi atas
kebijakan-kebijakan yang tidak relevan sehingga pencapaian masa depan
akan lebih baik.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan dan menganalisis kinerja
sumber daya manusia untuk keunggulan kompetitif karyawan PT. Kubota
Indonesia berdasarkan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
karyawan dengan metode balance scorecard, yaitu kartu skor berimbang
(BSC) adalah suatu konsep untuk mengukur apakah aktivitas-aktivitas
1
operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan
sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi. Variabel yang
digunakan adalah kepuasan karyawan, turnover karyawan, training dan
produktivitas karyawan sebagai variabel independen adalah keunggulan
kompetitif sebagai variabel intervening kinerja.
2. Kerangka Teoritis
Berikut ini, variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian beserta
indikatornya :
1. Kepuasan Karyawan Bekerja
Adalah situasi dimana karyawan merasa senang/ aman dimana
kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi dengan bekerja pada
perusahaan. Indikatornya: pimpinan dapat memberikan prospek bagi
perusahaan; pimpinan dapat mengatasi tantangan perusahaan;
komunikasi yang terbuka; kerjasama yang baik; prioritas utama
adalah kepuasan pelanggan; karyawan memahami pelanggan; upah
yang sesuai dengan karyawan.
2. Training atau Pelatihan
Adalah kegiatan dimana perusahaan memberikan pelatihan bagi
karyawan untuk bekerja maksimal sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Indikatornya: pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan; atasan memahami kebutuhan atas pelatihan; fasilitas
2
yang lengkap; tersedia fasilitas keselamatan kerja dan pengetahuan
umum yang cukup.
3. Turnover Karyawan
Adalah situasi yang menunjukkan jumlah karyawan yang masuk
dan keluar perusahaan. Indikatornya: rutin dilaksanakan acara
keakraban; disediakan sarana ibadah dan kegiatan yang mendukung
hobi karyawan; penilaian prestasi kerja objektif; peluang
pengembangan karir; perkembangan karir tergantung pada
kemampuan masing-masing-masing karyawan.
4. Produktivitas Karyawan
Adalah produk atau jasa yang berhasil diberikan oleh karyawan
kepada konsumen. Indikatornya: kehidupan pribadi karyawan, tugas
dan tanggungjawab yang seimbang; standar kerja yang jelas;
perkembangan perusahaan pesat; karyawan paham akan tujuan
perusahaan; rutin dilakukan mutasi, rotasi dan promosi karyawan.
5. Kinerja Perusahaan
Adalah ukuran keberhasilan perusahaan, dalam mencapai
tujuannya dilihat dari perspektif BSC (Balance Score Card).
Indikatornya: pertumbuhan profitabilitas dan pelanggan dengan
mempertahankan pelanggan lama dan mencarai pelanggan baru;
efisiensi usaha dengan efektif dan tepat guna; pelatihan bagi
karyawan adalah investasi perusahaan.
3
6. Keunggulan Bersaing
Adalah produktivitas karyawan perusahaan. Indikatornya:
kebijakan perusahaan; gaji dan kesejahteraan; komunikasi yang baik
antara manajemen dengan karyawan.
3. Metode
Penelitian ini dilakukan di PT. Kubota Indonesia dan melibatkan 68
responden. Metode yang digunakan dalam pengukuran atau analisis data
ini adalah Structural Equation Model ( SEM) dengan metode Partial Least
Square (PLS). Metode ini merupakan metode analisis yang powerful
karena tidak mengansumsikan data harus dengan pengukuran skala
tertentu dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan
banyak asumsi dan ukuran sample tidak harus besar (Ghozali, 2006).
Model evaluasi PLS membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel
laten untuk tujuan prediksi. Subjek dari penelitian ini sendiri adalah
mengenai kinerja sumber daya manusia untuk keunggulan kompetitif
karyawan PT. Kubota Indonesia.
4. Hasil
Melalui pengujian tersebut menunjukkan bahwa variabel pembentuk
kinerja perusahaan mampu dijelaskan oleh kepuasan karyawan, training,
turnover karyawan, dan produktivas karyawan sebesar 89,8%, sedangkan
4
sisanya sebesar 10,2% dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan kinerja
variabel pembentuk keunggulan bersaing mampu dijelaskan oleh
kepuasan karyawan, training, turnover karyawan, produktivitas karyawan
dan kinerja perusahaan sebesar 95,2%, sedangkan sisanya 4,8% dijelaskan
oleh variabel lain diluar penelitian.
5. Diskusi
Disorot dari variabel-variabel yang ada, hasil diskusi yang dapat
ditangkap dari masing-masing variabel mengenai pengaruhnya terhadap
karyawan secara langsung adalah :
a) Kepuasan Karyawan Bekerja
Kepuasan kerja adalah keadaan emosi karyawan yang terjadi
maupun tidak terjadi di titik temu antara nilai balas jasa kerja
karyawan dan perusahaan dengan tingkat nilai balas jasa yang
diinginkan karyawan yang bersangkutan. Misalkan seorang karyawan
memiliki prestasi kerja yang tinggi akan mendapatkan pendapatan
yang tinggi pula. Dengan penghargaan tersebut kepuasan kerja mereka
akan meningkat karena menerima penghargaan dengan proporsi yang
sesuai dengan prestasi kerja mereka. Maka dengan kata lain, kondisi
kepuasan atau ketidakpuasan kerja menjadi umpan balik yang akan
mempengaruhi prestasi kerja di masa depan.
5
b) Training atau Pelatihan
Training berdampak besar untuk meningkatkan kecakapan bekerja
dan persaingan baik antara sesama karyawandi perusahaan atau
persaingan antar perusahaan. Sehingga mampu mendukung
perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan dan
memenangkan perusahaan dalam persaingan.
c) Turnover Karyawan
Artinya turnover karyawan memang akan mempengaruhi
manajemen intern perusahaan tetapi tidak berpengaruh pada
keunggulan bersaing perusahaan, karena keunggulan bersaing salah
satunya ditentukan dari kualitas produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Jadi turnover yang tinggi mengakibatkan organisasi tidak
efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman
dan perlu melatih kembali kiaryawan baru (Purba, 2008).
d) Produktivitas Karyawan
PT. Kubota Indonesia merupakan perusahaan Factory, sehingga
yang berpengaruh langsung pada keunggulan bersaing adalah kualitas
produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk
sejenis buatan kompetitornya. Terkadang produktivitas kerja seorang
karyawan cenderung menurun dan pengaruhnya adalah merosotnya
suatu perusahaan.
6
e) Kinerja Perusahaan
Kinerja berdampak signifikan pada keunggulan bersaing .Karena
produktifitas karyawan yang tinggi akan membuat kinerja perusahaan
tinggi pula. Dengan kinerja perusahaan yang baik, maka akan
menstabilkan posisi perusahaan di pasar dalam memenangkan
persaingan.
f) Keunggulan Bersaing
Produktivitas karyawan mempengaruhi keunggulan bersaing yang
erat kaitannya dengan variabel kepuasan karyawan, training, turnover
karyawan, produktivitas karyawan, dan kinerja perusahaan. Maka
semakin tinggi produktivitas karyawan, semakin tinggi pila keunggulan
dalam bersaing antar karyawan. Namun, bukan hanya variabel-variabel
tersebut yang mempengaruhinya, variabel di luar penelitian juga
mempengaruhi keunggulan bersaing perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian jurnal “Pengaruh Kepuasan Karyawan,
Training, Turnover, dan Produktivitas Karyawan terhadap keunggulan
bersaing melalui kinerja PT. Kubota Indonesia“, dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu : variabel kepuasan karyawan, variabel
training karyawan, variabel turnover karyawan, variabel produktivitas
karyawan, kinerja perusahaan masing-masing memberikan pengaruh
secara langsung pada keunggulan bersaing PT. Kubota Indonesia akan
tetapi variabel kinerja memberikan pengaruh langsung yang paling
7
besar terhadap keunggulan bersaing, sedangkan variabel produktivitas
memberikan pengaruh langsung yang paling kecil terhadap keunggulan
bersaing.
Terdapat pengaruh tidak langsung variabel kepuasan dalam bekerja,
training karyawan, turnover karyawan, produktivitas karyawan pada
keunggulan bersaing melalui kinerja perusahaan dimana variabel
turnover karyawan memberikan pengaruh tidak langsung yang paling
besar terhadap keunggulan bersaing melalui kinerja perusahaan pada
PT Kubota Indonesia, sedangkan variabel produktivitas memberikan
pengaruh tidak langsung yang paling kecil terhadap keunggulan
bersaing melalui kinerja perusahaan pada PT. Kubota Indonesia.
6. Keterbatasan
Adapun keterbatan-keterbatasan yang diungkapkan peneliti, adalah
pengambilan sampel penelitian menggunakan kuisioner dengan
pertanyaan tertutup, sehingga responden tidak mempunyai
kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau presepsinya tentang
hal-hal lain yang berkaitan dengan kuisioner. Meskipun dalam
pencarian data di lapangan sudah dilakukan melalui contact person
namun tidak ada jaminan bahwa kuisioner ini benar-benar diisi oleh
personil yang sudah terdaftar di dalam daftar responden yang
8
diberikan oleh objek penelitian sehingga masih terdapat kemungkinan
terjadinya bias.
Critical Review
Dari jurnal tersebut keterbatasan lain yang belum disebutkan
adalah seperti variabel penelitian yang kurang. Peneliti sendiri pernah
menyebutkan bahwa kinerja perusahaan 10% ditentukan oleh variabel
lain diluar penelitian. Jadi hal ini membuat penelitian kurang maksimal.
9