analisis jurnal

19
TTS ( TRAINING TREATMENT STRES ) PADA STRES Disusun untuk memenuhi tugas Komunitas 2 semester V Prodi S1 Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember Dosen Pembina : Oleh : Kelas / Kelompok : 5B / 10 1) Cindy Anisa Prijanto 13010057 2) Hafi Datur Rofiah 13010067 3) Siti Munawaroh 13010191 4) Yolanda Dwi wirawanti 13010104 YAYASAN JEMBER INTERNASIONAL SCHOOL SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN JEMBER 2015

Upload: cindyanisa

Post on 14-Apr-2016

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

komunitas II

TRANSCRIPT

Page 1: analisis jurnal

TTS ( TRAINING TREATMENT STRES )

PADA STRES

Disusun untuk memenuhi tugas Komunitas 2 semester V

Prodi S1 Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember

Dosen Pembina :

Oleh :

Kelas / Kelompok : 5B / 10

1) Cindy Anisa Prijanto 13010057

2) Hafi Datur Rofiah 13010067

3) Siti Munawaroh 13010191

4) Yolanda Dwi wirawanti 13010104

YAYASAN JEMBER INTERNASIONAL SCHOOLSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATANJEMBER

2015

Page 2: analisis jurnal

BAB 1

PENDAHUILUAN

A. Latar belakang

1. Data Internasional

Stres dalam survei Amerika dilakukan American Psychological Association (APA) antara

Agustus tanggal 4 dan 29, 2014. Secara keseluruhan, generasi muda dan orang tua menilai stres

mereka lebih tinggi dari Amerika keseluruhan orang tua mengatakan stres mereka secara keseluruhan

adalah 5,7 pada skala 10-point dan lebih dari sepertiga (34 persen) mengatakan bahwa mereka stres

secara keseluruhan telah meningkat dalam satu tahun terakhir. Generasi muda dan orang tua juga

lebih mungkin daripada orang Amerika lainnya untuk menunjuk ke masalah keuangan sebagai

sumber stres. Meskipun menurun melaporkan tingkat stres tetap lebih tinggi dari apa yang orang

Amerika percaya untuk menjadi sehat - 3,7 pada Skala 10-point meskipun kesenjangan antara rata

dilaporkan tingkat stres dan tingkat stres yang sehat. Masalah stres adalah bahwa hal itu

terakumulasi. Pada awalnya, mungkin mengalami bentuk ringan dari stres seperti sakit kepala, perut

gugup, atau tidur malam sesekali. Gejala-gejala ini cara tubuh memberitahu Anda untuk mengurangi

stres. Jika Anda tidak mengindahkan pesan, maka stres membangun di fisiologi. Hal ini dapat

menyebabkan masalah yang lebih serius seperti hipertensi, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan

peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Amerika hari ini mengalami lebih banyak stres daripada

sebelumnya. 42% orang Amerika yang disurvei tahun ini oleh American Psychological Association

melaporkan bahwa stres mereka telah meningkat dalam satu tahun terakhir.

2. Data Nasional

Tekanan ekonomi, beban pekerjaan, tata kota yang buruk, hingga penyakit kronis yang

diderita membuat masyarakat stres. Padahal, stres bisa memengaruhi produktivitas, meningkatkan

keparahan penyakit, hingga memunculkan gangguan sosial. Namun, persoalan mental emosional itu

masih disepelekan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan, 6 persen masyarakat

Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Prevalensi

tertinggi penderita gangguan di Sulawesi Tengah, sebesar 11,6 persen. Namun, penderita gangguan

mental emosional justru banyak terdapat di kota kecil dan daerah terluar, seperti Kabupaten Tojo

Una-Una, Sulawesi Tengah, sebesar 37,1 persen dan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara,

sebesar 22,3 persen. Warga kota dengan prevalensi cukup tinggi ada di Kota Bogor, Jawa Barat,

sebesar 28,1 persen.

Mereka yang rentan mengalami gangguan mental emosional adalah orangtua, perempuan,

berpendidikan dan berpenghasilan rendah, dan tinggal di kota. Faktanya, gangguan mental emosional

berupa stres, kecemasan, dan depresi bukan monopoli masyarakat kota. Mereka yang tinggal di desa,

kota kecil, hingga pulau terluar pun banyak yang mengalaminya (Jakarta, Kompas. 21 Mei 2015)

Page 3: analisis jurnal

3. Data Lokal

Pola kedisiplinan Menwa identik dengan semi militer, Dengan tuntutan untuk memiliki

kedisiplinan yang tinggi, maka dapat dikatakan anggota Menwa berisiko mengalami stress.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerapan

kedisiplinan dengan tingkat stres pada anggota resimen mahasiswa di koordinator wilayah III

Jember. Populasi penelitian ini sejumlah 38 responden dengan sampel sebanyak 38 responden yang

diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. hasil penelitian diketahui

paling banyak adalah disiplin baik yaitu 20 responden dengan presentase (52,6%), Tingkat stres yang

dialami oleh anggota Menwa Korwil III Jember paling banyak adalah stres berat yaitu 17 responden

dengan presentase (44,7%). Uji statistik Spearman Rho diperoleh p value= sebesar 0,018, α=0,05,

r=0,381, berarti ada hubungan tetapi lemah antara penerapan kedisiplinan dengan tingkat stres pada

anggota resimen mahasiswa di koordinator wilayah III Jember. Rekomendasi penelitian ini yaitu

komandan satuan Menwa memberikan suatu kegiatan yang sifatnya mencegah untuk terjadinya stres

pada anggota Menwa di Korwil III Jember. ( Unmuh Jember.2015)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana program kesehatan TTS pada penderita stres ?

2. Apakah pentingnya pendidikan kesehatan pada penderita stres ?

3. Bagaimana teknik nafas dalam pada program TTS ?

Page 4: analisis jurnal

BAB II

Program promosi kesehatan

A. Judul : TTS : Training Treatment Stress

B. Tujuan

Tujuan dari program ini untuk menghindari stres program ini meliputi :

1. Mengurai tingkat sres pada tingkat stres yang berlebihan

2. Memperbaikin kualitas psikologi seseorang agar dapat terkendali

3. Menjaga dan Meningkatkan Performa Individu sehingga Performa menjadi Meningkat

Pengaruh-pengaruh pada pendekatan tersebut memberi harapan untuk bisa mengontrol stres

seseorang . pengaruh jangka lama akna berpengaruh pada individu dalam melakukan aktifitas. Taraf

hidup bisa lebihb baik dalam menjalankan aktifitas dan indonesia bisa mempunyai tingkat kesehatan

lebih baik. Mengubah gaya hidup adalah awal baik untuk mengurangi stres.

C. Kegiatan

1. Melakukan terapi nafas dalam

Menarik nafas dalam-dalam adalah hal penting bagi kesehatan fisik maupun emosi. Keuntungan menarik

nafas panjang dan dalam tidak hanya meredakan perasaan gugup tetapi. Dasar konsep teknik pernapasan

adalah semakin banyak paru terpenuhi oleh oksigen maka semakin turun derajat ketegangan. Teknik

relaksasi pernapasan bermanfaat karna efektif mereduksi kecemasan (misal karena operasi), depresi,

iritabilitas (sensitif, cepat tersinggung ) stress, kelelahan.

Page 5: analisis jurnal

LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tehnik Nafas Dalam

I. TOPIK : Tekhnik Mengatasi Stres

II. SUBTOPIK :

1.   Pengertian Stres

2.      Fakto-faktor yang mempengaruhi stres

3.      Teknik mengatasi stres

4.      Tekhnik napas dalam.

III. SASARAN : Penderita stres

IV. METODE : Ceramah dan demonstrasi   

V. WAKTU : ± 30 menit.

VI. TEMPAT :  Panti werda

VII. PENYULUH : Mahasiswa Stikes dr. Soebandi

VIII. TUJUAN            

A. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ± 30 menit, klien, dapat mengerti dan

memahami tentang tekhnik mengatasi stress dan mengontrol stres

B. Tujuan Instruksional Khusus : 

Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan klien dapat :

1.      Menyebutkan pengertian stres

2.      Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi setres

3.      Menyebutkan tekhnik mengatasi stres.

4.      Menyebutkan  tekhnik napas dalam

IX. METODE, MEDIA, SUMBER

1. Metode : Ceramah dan demonstrasi

2. Media : Leafleat

3. Sumber : Junadi, Purnawan, Dkk. 1982. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI.

X. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Sasaran

1 Persiapan 5 menit Pembukaan dan

perkenalan

·      Memberi salam dan

memperkenalkan diri

·      Memberikan materi

penyuluhan.

          Menjawab

salam

Page 6: analisis jurnal

2

3

Pelaksanaan

Penutup

15 menit

10 menit

Pemberian materi

penyuluhan dan

demonstrasi latihan

nafas dalam

Evaluasi

·      Memberikan

pertanyaan mengenai

materi penyuluhan

dan

mendemonstrasikan

latihan nafas dalam

·   Mendengar dan

memperhatikan

- memperagakan

·   Menjawab

pertanyaan

 

XI. EVALUASI

1. Sebutkan pengertian stres

2. Sebutkan 2 dari 4 faktor-faktor yang  mempengaruhi stres

3. Sebutkan tekhnik mengatasi stres 

4. Coba Demontrsikan tekhnik nafas dalam

Page 7: analisis jurnal

LAMPIRAN

STANDAR OPERSIONAL PROSEDURPENGERTIAN  Melatih pasien melakukan nafas dalam TUJUAN 1. Mengontrol stress

2. Menciptakan kondisi yang nyamanPERALATAN  -PROSEDUR PELAKSANAAN

A.  Tahap PraInteraksi  1.  Mengecek program terapi  2.  Mencuci tangan 

B.  Tahap Orientasi  1.  Memberikan salam dan menyapa nama pasien  2.  Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan  3.  Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien 

C.  Tahap Kerja  1.  Menjaga privacy pasien  2.  Mempersiapkan pasien  3.  Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan

satu tangan di abdomen  4.  Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik

nafas dalam    melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup) 

5.  Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada punggung) 

6.  Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan  7.  Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3

hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup)  8.  Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen

dan kontraksi dari otot  9.  Merapikan pasien 

D.  Tahap Terminasi  1.  Melakukan evaluasi tindakan  2.  Berpamitan dengan klien  3.  Mencuci tangan  4.  Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan  

Page 8: analisis jurnal

STRESS

1.   Pengertian Stress

a.  Menurut Hans Selye, “stress adalah respons manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap

tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya” (Pusdikes,Dep.Kes.1989)

b.  ‘Stress adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban

kehidupan)” Dadang Hawari.2001

c.  Stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan suatu ketegangan

dalam diri seseorang (Soeharto Heerdjan,1987)

d.  Secara umum yang dimaksud stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang dapat menimbulkan

tekanan, perubahan, ketegangan emosi dan lain-lain

e.  Stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu sesuatu yang dapat

mengganggu keseimbangan kita (Maramis,1999)

f.   Menurut Vincent Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Grant Brect (2000) bahwa yang dimaksud

stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan

kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan

tersebut.

2.   Penyebab Stress

Timbulnya stress pada seseorang diawali dengan adanya stimuli yang mengawali atau mencetuskan

perubahan yang disebut dengan stressor. Stressor menunjukan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan

kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan fisiologis psikologis sosial, lingkungan, perkembangan spiritual

atau kebutuhan kulturan (Potter & Perry,1997).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress diantaranya:

a.  Faktor biologis, herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik dan neurohormonal

b.  Faktor sosio kultural, perkembangan kepribadian, pengalaman dan kondisi lain yang mempengaruhi.

Macam-macam stressor:

a.  Stressor internal

Berasal dari dalam diri seseorang

b.  Stressor eksternal

Berasal dari luar diri seseorang

Karakteristik Stressor:

a.   Makna stressor

Bila stressor tersebut bermakna dalam hidup individu tersebut maka responnya akan besar

b.   Lingkup stressor

Bila stressornya luas, maka responnya akan besar

c.   Lamanya stressos

Page 9: analisis jurnal

Bila stressor tersebut lama maka responnya akan besar

d.   Jumlah stressor

Bila stressor yang ada bermacam-macam dalam waktu yang sama maka responnya akan besar

e.   Kuatnya stressor

Makin kuat stressor dirasakan maka makin tinggi pula responnya.

Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai faktor (Kozier & Erb,1983 dikutip Keliat B.A.,1999) yaitu:

a.   Sifat stressor

Pengetahuan individu tentang stressor tersebut dan pengaruhnya pada individu tersebut.

b.   Jumlah stressor

Banyaknya stressor yang diterima individu dala waktu bersamaan.

c.   Lama stressor

Seberapa sering individu menerima stressor yang sama. Makin sering individu mengalami hal yang

sama maka akan timbul kelelahan dalam mengatasi masalah tersebut.

d.   Pengalaman masa lalu

Pengalaman individu yang lalu mempengaruhi individu menghadapi masalah.

e.   Tingkat perkembangan

Tiap individu tingkat perkembangannya berbeda

Menurut Maramis (1999), ada empat sumber atau penyebab stress psikologis, yaitu:

a.   Frustasi

Hal ini timbul karena kegagalan dalam mencapai tujuan selain itu adanya aral melintang. Frustasi

sendiri ada yang bersifat intrinsik dan frustasi ekstrinsik.

b.   Koflik

Hal ini dapat terjadi karena seseorang tidak mampu memilih antara dua atau lebih macam keinginan,

kebutuhan atau tujuan.

c.   Tekanan

Timbul karena adanya tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Tekanan ini dapat berasal dari individu

dan luar individu.

d.   Krisis

Krisis adalah suatu keadaan yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya

stress.

3.   Cara Mengedalikan Stress

Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam meyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan

keinginan yang akan dicapai dan respons terhadap situasi yang menjadi ancaman bagi individu.

Cara yang dapat dilakukan adalah :

a.   Individu

1).  Kenali diri sendiri

Page 10: analisis jurnal

2).  Turunkan kecemasan

3).  Tingkatkan harga diri

4).  Persiapan diri

5).  Pertahankan dan tingkatkan cara yang sudah baik.

b.   Dukungan sosial

1).  Pemberian dukungan terhadap peningkatan kemampuan kognitif.

2).  Ciptakan lingkungan keluarga yang sehat.

3).  Berikan bimbingan mental dan spiritual untuk individu tersebut dari keluarga.

4).  Berikan bimbingan khusus untuk individu.

Ada beberapa kiat untuk mengedalikan stress menurut Grand Brecht (2000), diantaranya sebagai

berikut:

a.   Sikap, keyakinan dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional dan adaptif terhadap orang lain.

b.   Mengendalikan faktor penyebab stress dengan jalan:

1).  Kemampuan menyadari

2).  Kemampuan untuk menerima

3).  Kemampuan untuk menghadapi

4).  Kemampuan untuk bertindak

c.   Perhatikan diri anda, proses interpersonal dan interaktif, serta lingkungan anda.

d.   Kembangkan sikap efisien

e.   Relaksasi

f.    Visualisasi

Selain kiat diatas ada beberapa teknik singkat untuk menghilangkan stress, misalnya melakukan

pernafasan dalam, mandi santai dalam bak, tertawa, pijat, membaca, kecanduan positif (melakukan

sesuatu yang disukai secara teratur), istirahat teratur dan mengobrol.

Page 11: analisis jurnal

BAB III

PEMBAHASAN

A. Program TTS

Stres bagi banyak orang menjadi musuh utama dalam menjalani kehidupan. Stres adalah rangsangan

dalam bentuk apapun dan dari manapun yang dapat mempengaruhi proses pikir dan tindakan seseorang.

Stres dengan frekuensi dan jumlah yang tinggi akan menimbulkan ketidakseimbangan baik fisik

ataupun psikis pada individu. Ketidakseimbangan tersebut harus segera diselesaikan melalui pemenuhan

kebutuhan berdasarkan jenis stresnya. Kami disini melakukan program kesehatan nafas dalam untuk

mengurangi tingkat stres. Dengan melakukan training kesehatan pada penderita stres agar mempunyai

taraf hidup yang lebih baik. Tujuan dari nafas dalam ini agar memberikan arahan yang menjadi target

pada keadaan stres itu sendiri sebagai treatment dalam mencegah dan mengurangi stres. Sasaran dan

metode training tersebut harus tepat sasaran dalam melakukan pendidikan kesehatan agar jelas

mengenai apa yang akan dicapai.

Program ini dilakukan dengan melihat kondisi individu yang mengalami stres dengan melakukan

treatment yang mudah agar bisa dimengerti dan diterima, selanjutnya akan mencapai tujuan yang

optimal .

B. Pentingnya pendidikan kesehatan

Banyak dari kita yang sudah diajarkan pentingnya kesehatan sejak dini. Sehingga ketika kita dewasa,

kita bisa mengetahui mana yang berguna bagi kesehatan dan mana yang bisa menurunkan

kesehatan.Jika kita maknai lebih lanjut, sebenarnya ada beberapa tujuan mengapa pendidikan kesehatan

itu perlu diberikan. Antara lain:

1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat, dalam membina dan memelihara

perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yg

optimal.

2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yg sesuai dengan konsep hidup

sehat baik fisik, mental dan social sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

3. agar orang mampu menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yang

dapat mereka lakukan terhadap masalahnya

pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang dinamis dengan tujuan

mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia yang meliputi komponen sikap, ataupun praktek

yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat serta merupakan komponen dari program kesehatan

Page 12: analisis jurnal

C. Teknik nafas dalam

Menarik dan menghembuskan napas secara dalam dan panjang dapat meningkatkan volume udara

yang  masuk dan keluar paru paru sehingga oksigen yang diserap darah bisa lebih banyak daripada

biasanya. Menarik dan menghembuskan napas secara dalam ini biasanya hanya dilakukan pada saat

latihan ,olah raga , atau untuk keperluan tertentu. Misalnya untuk meredakan emosi, menenangkan

fikiran, mengurangi rasa cemas dan lain lain. Teknik ini bisa dilakukan pada program kesehatan

untuk mengatasi stres. Menarik napas dalam merupakan salah satu hal yang terbaik untuk

meringankan rasa stres, sehingga pikiran kembali fokus dan jernih. Ketika menarik napas dengan

dalam, mengirimkan sinyal kepada otak untuk tenang dan rileks. Kemudian otak meneruskan sinyal

tersebut ke tubuh, sehingga merasa rileks kembali.

Page 13: analisis jurnal

BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan

Stres kerja yang berlebihan akan menyebabkan frustasi dan dapat menurunkan prestasinya, sehingga

perlu dimotovasi. Stres kerja banyak sekali gejalanya antara lain gejala psikologis, gejala fisiologis

dan gejala perilaku dan stres kerja juga akan menimbulkan dampak terhadap kinerja individu.

Pengaruh-pengaruh pada pendekatan treatment tersebut memberi harapan untuk bisa mengontrol

stres seseorang . pengaruh jangka lama akna berpengaruh pada individu dalam melakukan aktifitas.

Taraf hidup bisa lebih baik dalam menjalankan aktifitas dan indonesia bisa mempunyai tingkat

kesehatan lebih baik. Mengubah gaya hidup adalah awal baik untuk mengurangi stres.

B. Saran

Dalam melakukan program kesehatan penulis menyarankan untuk kegiatan progam kesehatan ini

agar di praktekkan ke lapangan supaya progam ini bisa berguna bagi semua masyarakat terutama

masyarakat indonesia. program dilakukan dengan prosedur yang tepat yang sudah direncanakan

Page 14: analisis jurnal

DAFTAR PUSTAKA

http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=2014. Diakses pada tanggal 7 Januari 2016

http://digilib.unmuhjember.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=umj-1x-wildanajit-3544. Diakses pada tanggal 7 Januari 2016

Lynne Casey PhD MAPS , (2013). APS (australian psychological society ) Stress and wellbeing . Australia

Https://tedjho.wordpress.com/2013/04/15/stress-dan-adaptasi/. Diakses pada tanggal 7 januari 2016