analisis harga pokok produk dengan metode …
TRANSCRIPT
ANALISIS HARGA POKOK PRODUK
DENGAN METODE TARGET COSTING
(Studi Kasus di CV Bio Karya Ite)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rina Stiana
142114007
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS HARGA POKOK PRODUK
DENGAN METODE TARGET COSTING
(Studi Kasus di CV Bio Karya Ite)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rina Stiana
142114007
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKDENGAN METODE TARGET COSTING
(Studi Kasus di CV Bio Karya Ite)
Oleh:
Rina Stiana
NIM: 142114007
Dosen Pembimbing
F-sLisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA Tanggal: 28 Mei 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKDENGAN METODE TARGET COSTING
(Studi Kasus di CV Bio Karya lte)
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Rina StianaNIM: 142114007
Telah dipertahanhan di depan Dewan Penguji
Paiia" Tanggal ? Juni 2018
ilan dinyatakan menteruhi syarat
Susunan T)ewan Peuguji
Nama Lengkap
Dr. Fr. Reni P.etno.{nggraini, M.Si.. Ak., CA,
l.isia Apriarri, S.E., Ivi.Si., Ak.. QIA.. f-A
Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak.. QIA., CA
Drs. YP. Siipardiyono, M.Si.. r\k., QiA.. CA
Ili". Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA
Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Yogyakarta, 3l Juli 2018
Fakultas EkonomiDharma
ilt
Yuniarto, S.E., M.B.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“... Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah
keadaan diri mereka sendiri ...”
(QS. Ar-Ra’d: 11)
“... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat...”
(QS Al-Mujadilah: 11)
Kupersembahkan untuk:
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
Bapak Akhmad Irianto dan Ibu Arifah
Saudaraku Irfan Kurniawan, Ucha Tandriani, Reni Stiani dan Rica Aprilliani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI _ PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKDENGAN METODE TARGET COSTING
(Studi Kasus di CV Bio Karya lte)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal T Juni 2018 adalahhasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi initidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, ata.u yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisansaya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan qazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Yang membuat pemyataan,
NRina Stiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rina Stiana
NomorMahasiswa :142114001
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karyailmiah saya yang berjudul:
ffit"Titi,ffi tst.,2tr3;,.::!;ff(Studi Kasus di CV Bio Karya Ite)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atat media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untukmemberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataut ini yang saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di YogyakartaPada tanggal: 31 Juli 2018
Yang menyatakan,
NRina Stiana
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir
ini. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis mendapat bantuan bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
4. Segenap karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu
untuk kelancaran penelitian ini.
5. Ibu Sri Anita Cahya selaku pemilik CV Bio Karya Ite yang telah berkenan
memberikan ijin penelitian dan membantu mencarikan data yang
dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Seluruh Karyawan CV Bio Karya Ite yang telah membantu dalam
mengumpulkan data untuk penelitian ini.
7. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan nasehat, dukungan,
motivasi, dan doa yang senantiasa dipanjatkan untuk mengiringi setiap
langkahku dalam menyelesaikan studi ini.
8. Keluargaku, Irfan Kurniawan, Ucha Tandriani, Reni Stiani, Rica Aprilliani,
Ida Rahayu, Rahmad Safei, dan keponakanku tersayang M. Genta
Kurniawan dan Qytara Al-Mahyra Ramadhani yang selalu ada untuk
memberikan semangat, dukungan dan doa kepada penulis dalam
menyelesaikan studi ini.
9. Seluruh Keluarga besar ku yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
doa kepada penulis.
10. Sahabat – sahabat ku tercinta Yuni, Ria, Indah, Nova, Esa, Shella dan Ita
yang selalu memberikan perhatian, dukungan dan kasih sayang kepadaku,
semoga persahabatan ini akan senantiasa terbina selamanya.
11. Teman–teman kelas A Akuntansi 2014 yang selalu berbagi tawa, canda, dan
kenangan indah kebersamaan kita.
12. Teman–teman kelas MPAT L yang selalu memberikan masukan, kritikan,
dan berdinamika bersama selama kurang lebih satu tahun ini.
13. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014 yang selalu berbagi
ilmu yang bermanfaat.
14. Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian Tugas Akhir
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
ogyakafia,31 Juli 2018
?rNRina Stiana
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................. v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv
ABSTRAK ........................................................................................................... xvi
ABSTRACT .......................................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan .................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. Akuntansi Manajemen ................................................................ 6
B. Konsep Biaya .............................................................................. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda
(Different Cost for Different Purposes) ................................. 12
D. Harga Pokok Produk ................................................................. 13
E. Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya ..................... 14
F. Pembebanan Biaya Produksi .................................................... 17
G. Penentuan Harga Jual ............................................................... 20
H. Manajemen Berdasarkan Aktivitas ........................................... 23
I. Target Costing............................................................................ 28
J. Efisiensi Biaya ........................................................................... 33
K. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 35
C. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 36
E. Jenis dan Sumber Data............................................................... 37
F. Teknik Analisis Data.................................................................. 38
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 40
A. Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................... 40
B. Lokasi Perusahaan .................................................................... 41
C. Tujuan Perusahaan..................................................................... 41
D. Struktur Organisasi .................................................................... 42
E. Kebijakan Mutu ......................................................................... 48
F. Proses Produksi .......................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
G. Proses Pemasaran ...................................................................... 53
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 55
A. Deskripsi Data Perusahaan ........................................................ 55
B. Analisis Data dan Pembahasan ................................................. 58
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 79
A. Kesimpulan ............................................................................... 79
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 80
C. Saran .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81
LAMPIRAN .......................................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Biaya Bahan Baku CV Bio Karya Ite (Bulan April Tahun 2016) ...... 55
Tabel 5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung CV Bio Karya Ite (Bulan April
Tahun 2016) ....................................................................................... 55
Tabel 5.3 Biaya Bahan Penolong CV Bio Karya Ite (Bulan Maret
Tahun 2016) ....................................................................................... 56
Tabel 5.4 Biaya Overhead Pabrik CV Bio Karya Ite (Bulan Maret
Tahun 2016) ........................................................................................ 56
Tabel 5.5 Biaya Non Produksi CV Bio Karya Ite (Bulan April Tahun 2016) ... 57
Tabel 5.6 Daftar Harga Jual Produk Pesaing Pada Tahun 2016. ......................... 57
Tabel 5.7 Biaya Bahan Baku CV Bio Karya Ite (Bulan April Tahun 2016) ...... 59
Tabel 5.8 Biaya Tenaga Kerja Langsung CV Bio Karya Ite (Bulan April
Tahun 2016) ....................................................................................... 60
Tabel 5.9 Biaya Bahan Penolong CV Bio Karya Ite (Bulan Maret
Tahun 2016) ....................................................................................... 61
Tabel 5.10 Biaya Overhead Pabrik CV Bio Karya Ite (Bulan Maret
Tahun 2016) ........................................................................................ 62
Tabel 5.11 Biaya Non Produksi CV Bio Karya Ite (Bulan April Tahun 2016) ... 64
Tabel 5.12 Perhitungan Biaya Produksi CV Bio Karya Ite (Bulan April
Tahun 2016) ...................................................................................... 64
Tabel 5.13 Perhitungan Biaya Produk CV Bio Karya Ite (Bulan April
Tahun 2016) ....................................................................................... 65
Tabel 5.14 Perbandingan Harga Jual Produk Pesaing dengan Produk CV Bio
Karya Ite Pada Tahun 2016. ................................................................. 67
Tabel 5.15 Perubahan Jumlah Pembelian Bahan Penolong CV Bio Karya Ite ... 73
Tabel 5.16 Data Bahan Penolong CV Bio Karya Ite Setelah
Perencanaan Ulang ............................................................................... 74
Tabel 5.17 Biaya Overhead Pabrik CV Bio Karya Ite setelah Pengurangan
Biaya ............................................................................................................. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 5.18 Perhitungan Harga Pokok Produk CV Bio Karya Ite setelah
Pengurangan Biaya .............................................................................. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Contoh Definisi Harga Pokok Produk ...................................................... 14
Gambar 2 Ilustrasi Target Costing .............................................................................. 29
Gambar 3 Struktur Organisasi ..................................................................................... 42
Gambar 4 Tahapan Proses Produksi ........................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ANALISIS HARGA POKOK PRODUK
DENGAN METODE TARGET COSTING
(Studi Kasus di CV Bio Karya Ite)
Rina Stiana
NIM: 142114007
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan harga
pokok produk menurut perhitungan yang dilakukan perusahaan dengan harga
pokok produk menurut target costing. Latar belakang penelitian ini adalah
pertumbuhan industri manufaktur yang cukup besar yang membuat persaingan
semakin ketat, supaya perusahaan mampu bertahan dalam persaingan maka
perusahaan harus mampu membuat konsumen tertarik dengan produk yang
dihasilkan, salah satunya dengan menawarkan produk dengan harga yang sama atau
lebih rendah dari harga jual pesaing, untuk dapat menawarkan harga yang sama atau
lebih rendah dari harga yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing, maka perusahaan
harus mampu menghasilkan produk yang sama dengan biaya produk yang lebih
rendah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan perhitungan harga pokok
produk menurut perhitungan yang dilakukan perusahaan, menganalisis penerapan
metode target costing untuk menentukan harga pokok produk, menganalisis cara-
cara untuk efisiensi biaya dan mendeskripsikan perhitungan harga pokok produk
setelah dilakukan efisiensi biaya produk.
Berdasarkan perhitungan harga pokok produk menurut perhitungan
perusahaan, diperoleh harga pokok produk sebesar Rp10.657/dus, sedangkan
menurut target costing harga pokok produk adalah sebesar Rp9.864/dus. Hal
tersebut menunjukkan bahwa harga pokok produk menurut target costing lebih
rendah dari harga pokok produk menurut perhitungan perusahaan. Harga pokok
produk menurut target costing lebih rendah dikarenakan adanya pengurangan biaya
produk. Pengurangan biaya tersebut dilakukan dengan cara mengubah cara
pemasaran produk yaitu dengan memasarkan produk melalui perusahaan distributor
dan mengurangi jumlah pembelian bahan penolong agar menjadi lebih efisien.
Kata Kunci: Target costing, harga pokok produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
ANALYSIS OF PRODUCT COST
WITH TARGET COSTING METHOD
Case Study at CV Bio Karya Ite
Rina Stiana
NIM: 142114007
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
The purpose of this research was to determine whether there was a
difference in the product cost according to calculations made by the company with
the product cost according to target costing.. The background of this research was
the growth of manufacturing industry that makes the competition more tight, in
order that companies can survive in the competition then the company must be able
to make consumers interested in the product, one of them by offering products with
the same price or lower than the price selling a competitor, to be able to offer a price
equal to or lower than the price offered by a competitor company, then the company
must be able to produce the same product with lower product cost.
The type of research was case study. Data collection techniques used were
observation, interview and documentation. The data analysis technique used were
to describe the calculation of the product cost according to the calculation done by
the company, analyze the implementation of target costing method to determine the
product cost, analyze ways of cost efficiency and describe the calculation of product
cost after the cost efficiency.
Based on the calculation of the product cost according to the calculation of
the company, obtained the product cost amounted to Rp10.657/dus, while according
to the target costing of product cost amounted Rp9.864/dus. It showed that the
product cost according to the target costing was lower than the product cost
according to the calculation of the company. The product cost according to the
target costing was lower due to the reduction of product cost. The cost reduction
was done by changing the way product marketing, that is by marketing the product
through a distributor company and reducing the number of materials purchase to be
more efficient.
Keywords: Target costing, product cost
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia terus mengalami
peningkatan. Dalam surat kabar Tempo (2017) disebutkan bahwa
Industri manufaktur nasional dinilai semakin menggeliat karena mampu
berkontribusi sebesar seperempat bagian dari Produk Domestik Bruto
(PDB), demikian data International Yearbook of Industrial Statistics 2016
menyebutkan. Di sisi lain, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), industri
manufaktur mulai menggeliat pada kuartal I-2017, dengan pertumbuhan
industri manufaktur besar dan sedang sekitar 4,33 persen dibanding
pertumbuhan dari kuartal sebelumnya yang mencapai 2,1 persen.
Pertumbuhan juga dialami industri manufaktur mikro dan kecil yang
mencapai 6,63 persen secara tahunan. Pertumbuhan tersebut juga di atas
kuartal sebelumnya yang sebesar 4,88 persen.
Dari informasi tersebut kita dapat melihat bahwa dengan pertumbuhan
industri manufaktur yang cukup besar tersebut membuat persaingan diantara
industri manufaktur semakin ketat. Di tengah persaingan yang semakin ketat
yang terjadi diantara industri manufaktur di Indonesia membuat perusahaan –
perusahaan tersebut harus mampu untuk menjalankan strategi bisnis demi
mempertahankan eksistensinya dan menguasai pangsa pasar. Untuk dapat
menguasai pangsa pasar, tentunya perusahaan harus mampu membuat
konsumen tertarik dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk menarik minat konsumen agar mau membeli
produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah dengan menawarkan harga
yang lebih rendah dari pesaing dengan kualitas yang sama atau lebih bagus dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pesaing, namun disisi lain tetap memperhatikan laba sesuai yang telah
ditargetkan perusahaan.
Untuk dapat menawarkan harga yang sama atau lebih rendah dari harga
yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing, maka perusahaan harus mampu
menghasilkan produk yang sama dengan biaya produk yang lebih rendah.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan perusahaan untuk melakukan
efisiensi biaya produk adalah dengan menerapkan metode target costing.
“Target costing adalah suatu sistem dimana penentuan harga pokok produk
sesuai dengan yang diinginkan (target) sebagai dasar penetapan harga jual
produk yang akan memperoleh laba yang diinginkan” (Witjaksono 2013: 177).
CV Bio Karya Ite merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang
memproduksi air minum dalam kemasan. Perusahaan ini memiliki banyak
pesaing bisnis baik yang berada disatu daerah dengan perusahaan tersebut
maupun pesaing yang berada di beberapa daerah di Indonesia. Oleh karena itu,
agar perusahaan mampu bertahan ditengah persaingan tersebut maka
perusahaan harus mampu menarik minat konsumen untuk membeli produknya
dengan cara menawarkan produk dengan harga yang sama dengan harga
pesaing atau lebih rendah dari harga pesaing dengan tidak mengurangi kualitas
produknya. Untuk menawarkan produk dengan harga yang sama atau lebih
rendah dari harga pesaing, maka perusahaan harus menekan biaya produknya.
Oleh karena itu, menanggapi isu tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang Harga Pokok Produk dengan Metode Target Costing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan harga pokok produk menurut perhitungan yang
dilakukan perusahaan dengan harga pokok produk menurut target costing ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
harga pokok produk menurut perhitungan yang dilakukan perusahaan dengan
harga pokok produk menurut target costing.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis
serta kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh selama perkuliahan untuk membantu memecahkan dan mencari
solusi atas permasalahan yang terjadi di perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Untuk membantu perusahaan memecahkan masalah dan
memberikan solusi yang tepat berkaitan dengan penentuan harga pokok
produk dengan menggunakan metode target costing.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
referensi kepustakaan dan memberikan informasi tambahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma berkaitan dengan
penelitian ini.
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari enam bab, yang terdiri dari:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori – teori yang akan digunakan
sebagai dasar untuk mengolah data yang diperoleh dari penelitian.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang Subjek dan objek penelitian, metode
dan desain penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang sejarah perkembangan perusahaan, visi, misi,
tujuan pendirian perusahaan, proses produksi dan proses pemasaran.
Bab V: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang analisis data pembahasan data – data yang
diperoleh selama penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab VI: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil, keterbatasan
penelitian, dan saran untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Akuntansi Manajemen
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan pengembangan praktik –
praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Konsekuensinya,
sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas banyak dikembangkan
dan diimplementasikan oleh organisasi. Selain itu, fokus sistem akuntansi
manajemen telah diperluas agar memungkinkan para manajer melayani
kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan mengelola rantai nilai (value
chain) perusahaan. Lebih jauh lagi, para manajer harus menekankan waktu,
kualitas, dan efisiensi untuk mengamankan dan mempertahankan
keunggulan bersaing.
Menurut Hansen dan Mowen (2015: 9), akuntansi manajemen
merupakan kegiatan mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,
mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna
internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengambil keputusan.
Sedangkan Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan – tujuan manajemen tertentu.
Dengan kata lain, Sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses
yang dideskripsikan oleh aktivitas – aktivitas seperti pengumpulan,
pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi.
Informasi mengenai peristiwa ekonomi yang diproses untuk menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
output yang mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan,
anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi pribadi.
B. Konsep Biaya
1. Pengertian Biaya dan Objek Biaya
“Konsep biaya telah berkembang sesuai dengan kebutuhan
akuntan, ekonom, dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya
sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan
untuk menjamin perolehan manfaat” (Carter 2009: 30). Seringkali
istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari beban (expense).
Tetapi, beban dapat didefinisikan sebagai arus keluar yang terukur dari
barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk
menentukan laba, atau dapat diartikan sebagai penurunan dalam aset
bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomi dalam menciptakan
pendapatan atau dari pengenaan pajak oleh badan pemerintah.
Sedangkan Hansen dan Mowen (2015: 9) mendefinisikan biaya sebagai
kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan
bagi organisasi. Biaya dikatakan sebagai setara kas karena sumber non
kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
Menurut Hansen dan Mowen (2015: 43), sistem akuntansi
manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada
entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
apapun seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas dan
lain – lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya.
Beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang
penting. Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam
sebuah organisasi dan dapat juga dideskripsikan sebagai kumpulan
tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk
melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Aktivitas tidak hanya bertindak sebagai objek biaya, tetapi juga
berperan utama dalam pembebanan biaya untuk objek biaya lainnya.
Contoh aktivitas meliputi memasang peralatan untuk produksi,
memindahkan bahan dan barang, mendesain produk dan memeriksa
produk.
2. Klasifikasi Biaya
Menurut Carter (2009: 40), biaya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Biaya dalam Hubungannya dengan Produk
1) Biaya manufaktur, biaya manufaktur didefinisikan sebagai
jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya Bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya utama
(prime cost). Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik disebut biaya konversi. Bahan baku langsung adalah
semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya
produk. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi
dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Overhead
pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri
secara langsung ke output tertentu, overhead pabrik biasanya
memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung.
2) Beban Komersial, beban komersial terdiri atas beban pemasaran
dan beban administrasi. Beban pemasaran dimulai dari titik
dimana biaya manufaktur berakhir, yaitu ketika proses
manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual.
Beban pemasaran mencakup beban promosi, penjualan, dan
pengiriman. Beban administrasi termasuk beban yang terjadi
dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi.
b. Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi.
1) Biaya Variabel, jumlah total biaya variabel berubah secara
proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang
relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya variabel
menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan
berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan.
2) Biaya tetap. Biaya tetap bersifat konstan secara total dalam
rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam
rentang yang relevan.
3) Biaya semivariabel. Beberapa biaya memiliki elemen biaya tetap
dan biaya variabel, jenis biaya ini disebut biaya semivariabel.
c. Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Produksi atau
Segmen Lain.
1) Biaya langsung departemen. Biaya langsung departemen adalah
jika suatu biaya dapat ditelusuri ke suatu departemen dari mana
biaya tersebut berasal.
2) Biaya tidak langsung departemen. Biaya tidak langsung
departemen adalah jika suatu biaya ditanggung bersama oleh
beberapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya
tersebut.
3) Biaya bersama (common cost). Biaya bersama adalah biaya dari
fasilitas atau jasa yang digunakan oleh dua atau lebih operasi.
4) Biaya gabungan (joint cost). Biaya ini terjadi ketika produksi
dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain
tanpa dapat dihindari.
d. Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi.
1) Belanja modal (capital expenditure). Suatu belanja modal
dimaksudkan untuk memberikan manfaat pada periode – periode
mendatang dan dilaporkan sebagai aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2) Belanja pendapatan (revenue expenditure). Belanja pendapatan
memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan
sebagai beban.
e. Biaya dalam Hubungannya dengan Suatu Keputusan, Tindakan,
atau Evaluasi.
1) Biaya diferensial atau biaya marginal atau biaya inkremental.
Biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak
alternatif lainnya.
2) Biaya oportunitas. Biaya oportunitas adalah biaya yang terjadi
jika sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang mungkin hilang
bila alternatif tertentu diambil.
3) Biaya tertanam (sunk cost). Suatu biaya yeng telah terjadi dan
oleh karena itu tidak relevan terhadap pengambilan keputusan.
4) Biaya yang tidak dapat dihindari. Biaya yang tidak dapat
dihindari adalah biaya produk atau divisi yang tidak berpengaruh
terhadap suatu keputusan untuk menghentikan suatu produk atau
divisi.
5) Biaya yang dapat dihindari. Biaya yang dapat dihindari adalah
biaya yang relevan terhadap pengambilan keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
C. Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda (Different Cost for
Different Purposes)
Menurut Hansen dan Mowen (2015: 51), harga pokok produk
(product cost) adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial
yang spesifik. Arti “harga pokok produk” bergantung pada tujuan
manajerial yang sedang berusaha dicapai. Hal ini mengilustrasikan prinsip
manajemen biaya yang fundamental, yaitu “biaya yang berbeda untuk
tujuan yang berbeda”.
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan
manajerial yang spesifik. Jadi, pengertian biaya produk tergantung pada
tujuan manajerial yang sedang berusaha dicapai. Pengertian biaya produk
mengilustrasikan prinsip manajemen biaya yang bersifat fundamental, yaitu
“biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda (Different Cost for Different
Purposes)” (Salman dan Farid 2016: 32). Rantai nilai biaya produk
diperoleh pertama – tama dengan membebankan biaya ke serangkaian
aktivitas yang mendefinisikan nilai dan kemudian membebankan biaya dari
berbagai aktivitas itu ke produk. Menurut Salman dan Farid (2016: 32),
konsep “Different Cost for Different Purposes” dimaksudkan bahwa
informasi biaya yang disajikan sangat bergantung pada tujuan yang ingin
dicapai, tujuan yang akan dicapai bisa perencanaan, pengendalian, ataupun
pengambilan keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
D. Harga Pokok Produk
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan
biaya produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Dalam perhitungan biaya
produk, konvensi yang berlaku secara eksternal menyatakan biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi yang hendak dicapai.
Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan
nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan
pembuatan barang dan penyediaan jasa, sedangkan biaya non produksi
adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan,
pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum (Hansen
dan Mowen 2015: 51).
Beban pokok produksi (cost of goods manufactured) mencerminkan
total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang
hanya dibebankan pada barang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur
dari bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead. Jika beban pokok
produksi adalah untuk produk tunggal, maka biaya rata – rata per unit dapat
dihitung dengan membagi beban pokok produksi dengan unit yang
diproduksi (Hansen dan Mowen 2015: 56).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 1: Contoh Definisi Harga Pokok Produk
Sumber: Hansen dan Mowen (2015: 54)
E. Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya
Menurut Carter (2009: 119), biaya yang dialokasikan ke unit produksi bisa
berupa biaya aktual atau biaya standar. Dalam sistem biaya aktual atau sistem biaya
historis, informasi biaya diakumulasikan ketika biaya terjadi, tetapi penyajian atas
hasilnya ditunda sampai semua operasi untuk periode akuntansi tersebut telah
selesai dilakukan atau dalam kasus bisnis, semua jasa untuk periode tersebut telah
diserahkan. Dalam sistem biaya standar, produk, operasi, dan proses dihitung
biayanya berdasarkan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya
tersebut. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa biaya yang dialokasikan ke unit-unit
produksi bisa saja mencakup seluruh biaya manufaktur (disebut perhitungan biaya
Penelitian dan
Pengembangan
Produksi
Pemasaran
Layanan
Pelanggan
Produksi
Pemasaran
Layanan
Pelanggan
Produksi
Definisi Harga
Pokok Produk Rantai Nilai
Harga Pokok
Produk
Harga Pokok
Produk
Operasional
Harga Pokok
Produk
Tradisional
Tujuan
Manajerial
Keputusan Penetapan Harga
Keputusan Bauran Produk
Analisis tingkat laba strategis
Keputusan Desain Strategis
Analisis Tingkat Laba Taktis
Pelaporan
Keuangan
Eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
penyerapan penuh atau full absorption costing) atau hanya biaya manufaktur
variabel saja (disebut perhitungan biaya langsung atau direct costing atau variable
costing)
Pehitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan
proses adalah dua metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan, dan
keduanya memiliki beberapa aspek yang sama. Meskipun objek biaya final dalam
kedua metode ini adalah unit produksi, kedua metode berbeda secara fundamental
dalam pendekatannya terhadap penelusuran biaya. Dalam perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, biaya ditelusur ke batch, lot, atau kontrak individual. Dalam
perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya ditelusuri ke suatu departemen,
operasi, atau subdivisi lain dalam suatu fasilitas produksi (Carter 2009: 123-124).
1. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya diakumulasikan untuk
setiap batch, lot atau pesanan pelanggan. Metode ini digunakan apabila produk
yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya (cost center) bersifat
heterogen. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan membutuhkan cara yang
praktis untuk mengidentifikasikan setiap pesanan yang dihasilkan dan untuk
membebankan paling tidak beberapa elemen biaya dari pesanan itu sendiri ke
masing-masing pesanan (Carter 2009: 124). Dalam sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, produk dipertanggungjawabkan dalam batch. Setiap batch
diperlakukan sebagai pesanan yang terpisah dan pesanan tersebut merupakan
objek biayanya. Semua biaya yang terjadi dalam memproduksi suatu pesanan
dibebankan ke kartu biaya pesanan dari pesanan tersebut. Ketika pesanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tersebut selesai, biaya per unit dari produk ditentukan dengan cara membagi total
biaya yang dibebankan ke kartu biaya pesanan itu dengan jumlah unit yang
diproduksi untuk pesanan tersebut. Ketika produk yang diproduksi selama suatu
periode akuntansi di suatu pusat biaya memerlukan kuantitas dan kombinasi
yang berbeda-beda dari sumber daya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan
merupakan pilihan yang logis karena biaya untuk memproduksi produk yang
berbeda tidaklah sama (Carter 2009: 174).
2. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing).
Perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) mengakumulasikan
biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen, departemen
merupakan fokus dari penelusuran biaya dalam perhitungan biaya berdasarkan
proses. Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya
operasi dari suatu proses selama periode waktu tertentu dan kemudian membagi
biaya tersebut dengan jumlah unit produk yang telah melewati proses tersebut
selama periode itu, hasilnya adalah biaya per unit (Carter 2009: 124-125).
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke
setiap unit ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke
pusat biaya tersebut dengan total unit yang diproduksi. Persyaratan utama adalah
bahwa semua produk yang diproduksi dalam suatu pusat biaya selama suatu
periode harus sama dalam hal sumber daya yang dikonsumsi (Carter 2009: 174-
175).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
F. Pembebanan Biaya Produksi
Menurut Hansen dan Mowen (2015: 155), beberapa cara berbeda digunakan
untuk mengukur dan membebankan biaya. Dua kemungkinan sistem pengukuran
tersebut adalah perhitungan biaya aktual dan perhitungan biaya normal.
Perhitungan biaya aktual membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead pada produk. Pada praktiknya, sistem perhitungan
biaya aktual murni jarang dilakukan karena tidak dapat menyediakan informasi
biaya per unit yang akurat secara tepat waktu. Perhitungan biaya normal
membebankan biaya aktual bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada
produk. Akan tetapi biaya overhead dibebankan pada produk dengan menggunakan
tarif perkiraan. Menurut Hansen dan Mowen (2015: 155) tarif perkiraan overhead
adalah suatu tarif yang didasarkan pada data yang diperkirakan dan dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:
Menurut Hansen dan Mowen (2015: 158-159), jumlah overhead yang dibebankan
pada produksi aktual pada titik tertentu dalam suatu waktu disebut sebagai overhead
yang dibebankan (applied overhead) dan dihitung dengan menggunakan rumus:
Tarif perkiraan 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 = biaya yang dianggarkan (diperkirakan)
penggunaan aktivitas yang diperkirakan
𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 yang dibebankan = tarif 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑥 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 aktivitas aktual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Beberapa dasar yang digunakan dalam pemilihan tarif biaya overhead
adalah sebagai berikut (Carter 2009: 440):
1. Output Fisik
Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling sederhana untuk
membebankan overhead pabrik. Dasar output fisik akan memuaskan jika
suatu perusahaan hanya memproduksi satu produk saja, jika tidak maka
metode ini tidak akan memuaskan. Penggunaannya diilustrasikan sebagai
berikut:
2. Dasar Biaya Bahan Baku Langsung
Di beberapa perusahaan, suatu studi atas biaya masa lampau menunjukkan
korelasi yang tinggi antara biaya bahan baku langsung dan overhead. Hal
ini mungkin terjadi, misalnya ketika sebagian besar pekerjaan produksi
terdiri atas penerimaan, inspeksi, penyimpanan, pengambilan, dan
penanganan dari banyak lot bahan baku yang mahal. Tarif tersebut dapat
dihitung dengan rumus:
Overhead pabrik sebagai
persentase dari biaya
bahan baku langsung
= estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
estimasi bahan baku langsung × 100
𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik per unit = estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
estimasi unit produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung
Penggunaan metode ini adalah logis apabila terdapat hubungan yang kuat
antara biaya tenaga kerja langsung dengan overhead pabrik dan tarif upah
per jam untuk pekerjaan yang serupa tidak jauh berbeda. Menggunakan
dasar biaya tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead pabrik ke
pesanan atau produk mengharuskan estimasi overhead dibagi dengan
estimasi biaya tenaga kerja langsung untuk menghitung suatu persentase:
4. Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung
Metode ini memerlukan akumulasi jam tenaga kerja langsung per pesanan
atau produk. Pencatatan waktu harus diatur sedemikian rupa sehingga
mampu menyediakan data tambahan. Penggunaan dasar jam tenaga kerja
langsung dibenarkan apabila terdapat hubungan yang kuat antara jam tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik. Selama operasi tenaga kerja
merupakan faktor utama dalam produksi, maka metode ini dapat diterima.
Tarif overhead pabrik yang didasarkan pada jam tenaga kerja langsung
dihitung sebagai berikut:
Overhead pabrik sebagai
persentase dari biaya
tenaga kerja langsung
= estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
estimasi biaya tenaga kerja langsung × 100
Overhead pabrik per
jam tenaga kerja
langsung
= estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik
estimasi jam tenaga kerja langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Dasar Jam Mesin
Ketika mesin digunakan secara ekstensif, maka jam mesin mungkin
merupakan dasar yang paling sesuai untuk pembebanan overhead. Metode
ini didasarkan pada waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi yang
identik oleh suatu mesin atau sekelompok mesin. total jam mesin yang
diperkirakan akan digunakan diestimasi, dan tarif per jam mesin ditentukan
sebagai berikut:
6. Dasar Transaksi
Sekelompok biaya mungkin dapat diasosiasikan dengan suatu aktivitas
tertentu yang tidak terwakili oleh dasar mana pun yang telah dibahas
sebelumnya. Misalnya saja, biaya persiapan dapat dibebankan secara lebih
sesuai ke produk berdasarkan tarif per persiapan. Dengan demikian, setiap
persiapan dipandang sebagai suatu transaksi, dengan biaya dibebankan ke
suatu produk atau batch produk berdasarkan jumlah transaksi yang
diperlukan.
G. Penentuan Harga jual
Salah satu persoalan rumit yang dihadapi oleh manajemen suatu
perusahaan adalah menetapkan harga jual produk perusahaan. Menurut
Rudianto (2006: 230), harga jual produk perusahaan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Harga jual
𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik per jam mesin = Estimasi overhead pabrik
estimasi jam mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang terlalu tinggi akan membuat masyarakat tidak membeli atau
mengurangi jumlah pembelian produk perusahaan sehingga perusahaan
tidak akan memperoleh pendapatan dan laba yang cukup. Sebaliknya harga
jual yang terlalu rendah akan membuat perusahaan tidak mampu mencapai
laba usaha yang direncanakan. Karena itu, menetapkan harga jual produk
perusahaan pada harga yang tepat sangat penting bagi perusahaan agar
tujuan perusahaan secara umum dapat tercapai.
Penetapan harga jual produk memerlukan berbagai pertimbangan
yang terintegrasi. Mulai dari biaya produksi, biaya operasional, target laba
yang diinginkan perusahaan, daya beli masyarakat, harga jual pesaing,
kondisi perekonomian secara umum, elastisitas harga produk dan
sebagainya. Karena itu penentuan harga jual produk perusahaan haruslah
merupakan kebijakan yang harus benar – benar dipertimbangkan secara
matang dan terintegrasi. Menurut Rudianto (2006: 232), secara umum
terdapat beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk menentukan
harga jual suatu produk dengan berbasis pada besarnya biaya yang
dikeluarkan perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Metode maksimalisasi laba
Jika faktor harga jual akan berpengaruh secara nyata terhadap
volume penjualan produk, maka menghitung dan menganalisis
berbagai variasi dan alternatif harga jual dan volume penjualan sangat
diperlukan untuk melihat alternatif yang paling menguntungkan bagi
perusahaan. Kombinasi antara harga jual dan volume penjualan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
paling menguntungkan harus dipilih untuk melihat dampak optimalnya
perolehan laba usaha perusahaan.
2. Metode tingkat pengembalian atas modal yang digunakan
Terkadang perusahaan menetapkan terlebih dulu besarnya
tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkannya di dalam suatu
bidang usaha, sebagai dasar untuk menentukan harga jual produk yang
dihasilkan perusahaan tersebut. Tingkat pengembalian yang diharapkan
oleh para penanam modal perusahaan mengharuskan perusahaan
menggunakannya sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk
pada kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
3. Metode biaya konversi
Jika suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu produk
dengan komposisi biaya yang berbeda satu dengan yang lainnya maka
perusahaan tersebut dapat mempertimbangkan untuk membuat pilihan
produksi yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Maksudnya,
jika perusahaan memiliki dua produk untuk dihasilkan dengan jumlah
laba per unit yang sama antara satu produk dengan lainnya maka
perusahaan harus melihat komposisi biaya diantara kedua produk.
Dengan melihat dan menganalisis komposisi biaya masing – masing
produk tersebut, perusahaan dapat memilih untuk memproduksi salah
satu produk saja yang memberikan keuntungan total yang lebih besar
bagi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4. Metode Marjin kontribusi
Marjin kontribusi adalah selisih antara harga jual dengan biaya
produksi variabel yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk
tersebut. Marjin kontribusi dihitung dengan mengabaikan biaya tetap
yang dikeluarkan perusahaan. Jika perusahaan telah mencapai titik
impas (break even point) maka biaya tetap yang dikeluarkan
perusahaan pada periode tersebut telah dibebankan dan ditutup oleh
volume impas tersebut. Itu juga berarti volume penjualan diatas volume
impas perusahaan dapat mengabaikan biaya tetap tersebut dalam
menentukan harga jual produknya.
5. Metode Biaya standar
Jika perusahaan telah memiliki biaya standar yang dijadikan
tolok ukur dalam menentukan besarnya biaya produksi maka penentuan
harga jual dapat pula ditentukan berdasarkan biaya standar yang
dimiliki perusahaan.
H. Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Menurut Hansen dan Mowen (2015: 218), manajemen berdasarkan
aktivitas (activity-based management-ABM) adalah pendekatan untuk
keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian
manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi
pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini. ABM dapat
dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan
mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha
perbaikan berkelanjutan. Dalam konsep manajemen berdasarkan aktivitas,
salah satu cara untuk mengurangi biaya adalah dengan melakukan analisis
aktivitas. Analisis aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi,
menjelaskan dan mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan
perusahaan (Hansen dan Mowen 2015: 230). Untuk melakukan analisis
aktivitas maka aktivitas – aktivitas tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tak bernilai tambah.
1. Aktivitas Bernilai Tambah
Aktivitas bernilai tambah adalah berbagai aktivitas yang
dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis. Aktivitas yang dapat
diklasifikasikan sebagai aktivitas yang bernilai tambah jika memenuhi
syarat: (1) aktivitas yang menghasilkan perubahan kondisi, (2)
perubahan kondisi yang tidak dapat dicapai melalui aktivitas
sebelumnya, dan (3) aktivitas yang memungkinkan berbagai aktivitas
lainnya dilakukan. Jika berbagai aktivitas yang bernilai tambah telah
diidentifikasi, kita bisa menetapkan biaya bernilai tambahnya. Biaya
bernilai tambah adalah berbagai biaya yang timbul dari melakukan
berbagai aktivitas bernilai tambah dengan efisiensi yang sempurna
(Hansen dan Mowen 2015: 231).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Aktivitas Tidak Bernilai Tambah.
Aktivitas tak bernilai tambah adalah semua aktivitas selain
berbagai aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis
sehingga dipandang tidak perlu. Biaya tak bernilai tambah adalah
berbagai biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak bernilai tambah atau
kinerja tidak efisien dari aktivitas bernilai tambah. Karena peningkatan
persaingan banyak perusahaan mencoba untuk mengeliminasi aktivitas
tak bernilai tambah karena berbagai aktivitas tersebut menambah biaya
yang tidak perlu dan menekan kinerja (Hansen dan Mowen 2015: 232).
Contoh aktivitas tak bernilai tambah adalah pemesanan ulang
suku cadang, pengerjaan ulang karena adanya bagian yang cacat,
perbaikan produk yang masih dalam masa garansi, penanganan keluhan
pelanggan, dan pelaporan cacat produk. Dalam operasi produksi lima
aktivitas utama berikut sering disebut sebagai aktivitas yang sia – sia
dan tidak dibutuhkan (Hansen dan Mowen, 2015: 232):
a. Penjadwalan.
Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya untuk
menentukan kapan berbagai produk yang berbeda memiliki akses ke
proses (atau kapan dan seberapa banyak penyetelan harus dilakukan)
serta seberapa banyak yang akan diproduksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Perpindahan.
Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya untuk
memindahkan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi
dari satu departemen ke departemen lainnya.
c. Waktu tunggu.
Suatu aktivitas dimana bahan baku atau barang dalam proses
menggunakan waktu dan sumber daya untuk menunggu proses
berikutnya.
d. Pemeriksaan.
Suatu aktivitas dimana waktu dan sumber daya digunakan untuk
memastikan bahwa produk memenuhi spesifikasinya.
e. Penyimpanan.
Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya dimana
barang atau bahan baku terkait tetap berada dalam persediaan.
Perbaikan berkelanjutan membawa tujuan pengurangan biaya.
Berbagai usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan
proses yang ada akan disebut sebagai perhitungan biaya Kaizen. Kondisi
persaingan memaksa perusahaan untuk mengirimkan produk yang
diinginkan para pelanggan secara tepat waktu dengan biaya serendah
mungkin. Hal ini berarti perusahaan harus terus berusaha keras untuk
memperbaiki biayanya. Perhitungan biaya kaizen memiliki ciri
perbaikan yang konstan dan meningkat atas berbagai proses dan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang ada. Analisis aktivitas adalah elemen penting dalam perhitungan
biaya kaizen. Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat
cara sebagai berikut (Hansen dan Mowen 2015: 233):
a. Eliminasi Aktivitas
Berfokus pada berbagai aktivitas yang tak bernilai tambah. Jika
aktivitas yang gagal menambah nilai telah diidentifikasi, maka
pengukuran harus dilakukan untuk mengarahkan perusahaan
mengeliminasi aktivitas – aktivitas ini.
b. Pemilihan Aktivitas
Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai rangkaian
aktivitas yang ditimbulkan oleh beberapa strategi yang saling
bertentangan. Berbagai strategi yang berbeda dapat menyebabkan
aktivitas yang berbeda. Pada akhirnya aktivitas menimbulkan biaya.
Tiap strategi desain produk memiliki rangkaian aktivitas dan biaya
sendiri. Jika hal lainnya tidak berubah, maka strategi desain produk
yang berbiaya paling rendahlah yang seharusnya dipilih.
c. Pengurangan Aktivitas
Pengurangan Biaya mengurangi waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan suatu aktivitas. Pendekatan pada pengurangan biaya ini
seharusnya ditujukan, terutama untuk memperbaiki efisiensi dari
berbagai aktivitas yang dibutuhkan atau menjadi strategi jangka
pendek untuk memperbaiki berbagai aktivitas tak bernilai tambah
sampai aktivitas – aktivitas tersebut dapat ditiadakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Penyatuan Aktivitas.
Penyatuan aktivitas meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas
yang dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale. Secara
khusus, kuantitas dari penggerak biaya ditingkatkan tanpa
menambah biaya total aktivitas terkait. Hal ini dapat menurunkan
biaya per unit dari penggerak biaya terkait dan jumlah biaya yang
dapat ditelusuri pada produk yang menggunakan aktivitas tersebut.
I. Target Costing
Menurut Witjaksono (2013: 177), target costing adalah suatu sistem
dimana penentuan harga pokok produk adalah sesuai dengan yang
diinginkan (target) sebagai dasar penetapan harga jual produk yang akan
memperoleh laba yang diinginkan, atau penentuan harga pokok sesuai
dengan harga jual yang pelanggan rela membayarnya. Sedangkan menurut
Lanen, Anderson, dan Maher (2017: 171), target costing adalah konsep
“biaya berdasarkan harga” bukan “harga berdasarkan biaya”. Suatu harga
target (target price) adalah perkiraan harga untuk suatu produk atau jasa
yang bersedia dibayar oleh para pelanggan potensial. Suatu biaya target
adalah perkiraan biaya jangka panjang dari suatu produk atau jasa yang
dapat dijual oleh perusahaan untuk mencapai keuntungan yang ditargetkan.
Menurut Hansen dan Mowen (2009: 361), biaya target adalah perbedaan
antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk menangkap pangsa pasar
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2: Ilustrasi Target Costing
Sumber: Witjaksono (2013: 176)
Dari ilustrasi tersebut Target costing dapat didefinisikan menurut
Witjaksono (2013: 177), suatu sistem dimana (1) penentuan harga pokok
produk adalah sesuai dengan yang diinginkan (target) sebagai dasar
penetapan harga jual produk yang akan memperoleh laba yang diinginkan,
atau (2) penentuan harga pokok sesuai dengan harga jual yang pelanggan
rela membayarnya.
Menurut Witjaksono (2013: 179), proses penerapan target costing
menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Harga menentukan Biaya (Price – Led Costing)
Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif membuat penetapan
harga jual produk bukan hal gampang. Harga jual kerap ditentukan oleh
Market Research
Menentukan harga jual
produk baru
Engineers dan cost Analysts mendesain
suatu produk yang mungkin diproduksi
pada biaya tersebut
Manajemen menghitung biaya produksi
yang memungkinkan tercapainya marjin
laba yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pasar, sehingga harga pasar (market price) digunakan untuk
menentukan target biaya dengan formula berikut :
2. Fokus pada Pelanggan
Kehendak atau kebutuhan pelanggan akan kualitas, biaya dan fungsi
(functionality) secara simultan terdapat dalam produk dan dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan berkenaan dengan desain dan
perhitungan harga pokok produk. Bagi pelanggan manfaat atas fitur dan
fungsi yang ditawarkan oleh produk harus lebih besar dari biaya
perolehannya (alias harga jual dari sisi pandang pengusaha).
3. Fokus pada Desain Produk dan Desain Proses
Pengendalian biaya ditekankan pada tahapan desain produk dan tahapan
desain proses produksi. Dengan demikian setiap perubahan atau
rekayasa harus dilakukan sebelum proses produksi, dengan tujuan
menekan biaya dan mengurangi waktu “ time to market ” terutama bagi
produk baru.
4. Cross Functional Team
Tim/kelompok ini bertanggungjawab atas keseluruhan produk, dimulai
dari ide/konsep produk hingga tahapan produksi penuh.
Target biaya = Harga pasar – Laba kotor yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5. Melibatkan Rantai Nilai
Seluruh anggota yang terlibat dalam rantai nilai, dimulai dari pemasok
barang / jasa, distributor, hingga pelanggan dilibatkan dalam proses
target costing.
6. Orientasi daur hidup produk
Meminimalkan biaya selama daur hidup produk, diantara harga, bahan
baku, biaya operasi, pemeliharaan, dan biaya distribusi serta biaya
bauran pemasaran.
Menurut Blocher, Stout, dan Cokins (2012: 176), penentuan biaya
berdasarkan target sangatlah penting terutama pada saat yang kompetitif,
seperti saat resesi ekonomi, saat dimana banyak perusahaan berjuang untuk
bertahan. Perusahaan mempunyai dua pilihan untuk mengurangi biaya
menjadi sebuah tingkat biaya target:
1. Dengan menyatukan teknologi produksi yang baru, menggunakan
teknik manajemen biaya yang lebih maju seperti pembiayaan berbasis
aktivitas, dan mencari produktivitas yang lebih tinggi.
2. Dengan mendesain ulang produk atau jasa. Metode ini sangat
menguntungkan banyak perusahaan karena menunjukkan bahwa
keputusan desain bernilai penting bagi kebanyakan biaya total siklus
hidup produk. Dengan perhatian yang teliti terhadap desain,
penghemtan yang signifikan pada total biaya menjadi mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Menurut Hansen dan Mowen (2009: 361-362), tiga metode
penurunan biaya yang digunakan secara khusus adalah:
1. Rekayasa Berlawanan.
Rekayasa berlawanan membedah produk pesainguntuk mencari lebih
banyak keistimewaan rancangan yang membuat penurunan biaya.
2. Analisis Nilai
Analisis nilai berusaha menaksir nilai yang ditempatkan pada berbagai
fungsi produk oleh pelanggan. Jika suatu harga yang ingin dibayar oleh
pelanggan untuk suatu fungsi khusus lebih kecil dari pada biayanya,
maka fungsi tersebut mungkin akan dihapus. Kemungkinan lain adalah
mencari cara menurunkan biaya penyediaan fungsi, seperti
menggunakan komponen umum.
3. Perbaikan Proses.
Proses yang digunakan untuk memproduksi dan memasarkan produk
adalah sumber potensi penurunan biaya. Jadi, proses perancangan ulang
untuk memperbaiki efisiensinya juga dapat memberikan sesuatu untuk
mencapai kebutuhan penurunan biaya.
Penerapan sebuah pendekatan penentuan biaya berdasarkan target
melibatkan lima tahap berikut (Blocher, Stout, dan Cokins 2012: 177):
1. Penentuan harga pasar
2. Penentuan laba yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Pembuatan perhitungan biaya target pada harga pasar dikurangi
laba yang diinginkan.
4. Penggunaan rekayasa nilai untuk mengidentifikasi cara – cara
untuk menghemat biaya produk.
5. Penggunaan pembiayaan kaizen dan kendali operasional untuk
penghematan biaya secara lebih baik.
J. Efisiensi Biaya
Efisiensi adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan
sumber daya dengan benar dan tidak membuang – buang sumber daya yang
tidak perlu. Secara jelas, pemahaman efisiensi ini tercermin dalam konsep
perbandingan output-input. Organisasi yang efisien akan berusaha
memaksimalkan rasio output/input, sebaliknya kalau rasio output/input
semakin rendah, perusahaan semakin tidak efisien (Adisaputro dan
Anggarini 2011: 4).
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, tetapi peningkatan
dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia
– sia, atau bahkan fatal. Meningkatkan efisiensi juga merupakan hal yang
penting.pengukuran efisiensi finansial dan non finansial diperlukan. Biaya
adalah ukuran kritikal untuk efisiensi.tren dalam biaya sepanjang waktu dan
perubahan produktivitas dapat menjadi ukuran penting atas keefektivan
keputusan perbaikan berkelanjutan. Biaya harus ditetapkan, diukur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dialokasikan secara tepat agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai
(Hansen dan Mowen 2015: 18).
K. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumadewi (2017)
dengan judul Analisis Pendekatan Target Costing sebagai Alat untuk
Melakukan Efisiensi Produksi (Studi Kasus Pada Askha Jaya Lampung).
Isu dalam penelitian ini adalah membuat produk dengan harga jual yang
kompetitif namun tetap menghasilkan margin laba yang diinginkan tanpa
mengubah kualitas produk. Tujuan Penelitiannya adalah untuk menghitung
cost yang diinginkan dengan pendekatan target costing melalui efisiensi
produksi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Teknik analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan perhitungan
biaya produksi yang dilakukan perusahaan, menganalisis penerapan
pengendalian biaya produksi dengan metode target costing, dan
membandingkan antara analisis perhitungan biaya yang dihitung oleh
perusahaan dengan setelah diterapkan target costing. Dari hasil analisis
perhitungan target costing menunjukkan bahwa ada efisiensi sebesar
Rp.4.286,82/kg. Efisiensi tersebut merupakan perbedaaan perhitungan
target costing dan perhitungan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Sekaran
(2011: 46), penelitian studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual
terhadap situasi yang mirip dalam organisasi yang lain dimana sifat dan definisi
masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di CV Bio Karya Ite yang berlokasi di Desa
Air Rambai, Kecamatan Curup, Rejang Lebong, Bengkulu.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari – Februari 2018.
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian meliputi:
a. Bagian Produksi
b. Bagian Keuangan
c. Bagian Administrasi dan Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Objek penelitian
Objek penelitiannya adalah
a. Biaya – biaya yang digunakan dalam proses produksi yang
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik dan biaya non produksi yang meliputi
biaya pemasaran serta data proses produksi dan data – data
lainnya yang dapat mendukung penelitian.
b. Metode yang digunakan dalam menentukan harga pokok
produksi.
c. Metode yang digunakan dalam menentukan harga jual.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Peneliti mengamati secara langsung proses produksi yang terjadi di
perusahaan, mulai dari perancangan produk, pembelian bahan baku,
sampai produk selesai di produksi.
2. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada pihak – pihak
yang berhubungan dengan proses produksi, pihak yang melakukan
pencatatan akuntansi dan pihak yang berwenang mengatur keuangan
perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya – biaya
produksi yang meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
biaya overhead pabrik serta informasi mengenai cara penentuan harga
pokok produksi dan harga jual yang diterapkan oleh perusahaan.
3. Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan data – data yang mendukung proses penelitian,
antara lain: data mengenai gambaran umum perusahaan (profil
perusahaan), design produk, proses produksi, data biaya bahan baku,
data biaya tenaga kerja langsung, data biaya overhead pabrik, dan data
biaya pemasaran.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif berupa gambaran umum perusahaan,
data mengenai proses produksi dan data mengenai cara penentuan harga
pokok produksi serta penentuan harga jual yang dilakukan oleh
perusahaan. Selanjutnya data kuantitatif berupa data mengenai biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan
biaya pemasaran.
2. Sumber Data
Sumber data penelitiannya berupa data primer yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan pihak – pihak dalam perusahaan mengenai
gambaran umum perusahaan, proses produksi dan cara penentuan harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pokok produksi serta penentuan harga jual. Data sekunder berupa data
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
dan biaya pemasaran.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produk menurut
perhitungan yang dilakukan perusahaan.
2. Menentukan Harga Pokok Produk dengan Menerapkan Metode Target
Costing. Langkah – langkah penerapan target costing adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan harga pasar kompetitif.
Untuk menentukan harga pasar kompetitif ini dilakukan dengan
melakukan observasi untuk mencari informasi mengenai harga
produk sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Lalu
membandingkannya dengan harga produk yang ditawarkan
perusahaan.
b. Menganalisis penentuan harga jual
Menanyakan kebijakan perusahaan dalam menentukan harga
jual, apakah akan mengikuti harga pasar atau lebih rendah dari
harga pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Menentukan laba yang diharapkan
Melakukan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan
mengenai berapa persen laba yang diharapkan perusahaan.
d. Menghitung target biaya.
Menghitung target biaya dengan menggunakan rumus berikut:
e. Menganalisis dengan menggunakan alat target costing untuk
mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan agar terjadi
efisiensi biaya produksi dan melakukan pengurangan biaya
dengan menganalisis aktivitas – aktivitas bernilai tambah dan
aktivitas tidak bernilai tambah.
f. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produk setelah
dilakukan efisiensi biaya produksi.
g. Membandingkan harga pokok produk menurut perhitungan
perusahaan dengan harga pokok produk menurut target costing.
Target Cost = Target Price – Target profit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Hak Guna Usaha (HGU) CV Bio Karya Ite pertama kali di area Air
Rambai Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
diberikan pada tahun 2001 dengan No.69/DKUPP/IND.STDI/VII/2001
dengan membuka usaha berupa air mineral kemasan dengan nama produk
“Bio Ite Sui”, kata “Bio Ite Sui” berasal dari bahasa rejang yang artinya
“inilah air kita”. Pengambilan nama produk sesuai dengan bahasa rejang,
dikarenakan sumber mata air bersumber dari mata air yang berada di
Kabupaten Rejang Lebong Kota Curup Tengah di area Air Rambai.
CV Bio Karya Ite adalah perusahaan air mineral kemasan yang
berdiri pada tahun 2001dengan luas areal 1 hektar tepat berada di kawasan
Air Rambai Kota Curup dan dipimpin oleh Sri Anita Cahya yang bertindak
sebagai Direktur serta Bapak Kus Endang sebagai Manager. CV Bio Karya
Ite mulai melaksanakan kegiatan usahanya tahun 2002 berdasarkan Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No.436/KPT/XII/2002 hingga sekarang.
Perusahaan ini sudah berdiri selama 17 tahun dan beberapa kali melakukan
pergantian pemimpin. Berdasarkan akta notaris tahun 2002 dan syarat
keputusan Menteri Kehakiman, dinyatakan bahwa perusahaan air minum
kemasan ini berbentuk badan hukum sebagai usaha kecil menengah (UKM)
yaitu CV Bio Karya Ite dengan SIUP No.436/KPT/XII/2002 dan modal
perusahaan ini berupa milik pribadi yang dimiliki oleh Sri Anita Cahya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Lokasi Perusahaan
CV Bio Karya Ite berlokasi di Jl.Ahmad Marzuki no 4 Kelurahan
Air Rambai, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu.
C. Tujuan Perusahaan
CV Bio Karya Ite mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memperoleh keuntungan untuk kelancaran dan perkembangan
perusahaan.
2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar.
3. Ikut berperan serta dalam memajukan perekonomian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
D. Struktur Organisasi
Gambar 3: Struktur Organisasi CV Bio Karya Ite
Sumber: CV Bio Karya Ite
Uraian tugas dan tanggung jawab masing – masing bagian sebagai berikut:
1. Direktur
a) Membuat rencana kerja tahunan perusahaan sesuai pengembangan
perusahaan yang diputuskan dalam dewan komisaris.
b) Membuat kesepakatan kerja sama dengan pihak lain yang dapat
menguntungkan perusahaan.
c) Memimpin rapat manajemen perusahaan.
d) Mengarahkan seluruh manajemen untuk memahami arah kebijakan
manajemen yang sejalan dengan komisaris perusahaan.
Direktris
Manager
Kabag Produksi
Kasie Proses Produksi
Kasie Pengendali Mutu
Kabag Pemasaran
Kasie Penjualan dan
Kanvas
Kasie Transportasi dan
Distribusi
Kabag Adm/Keu
Kasie Umum dan Adm
Kasie Keu dan Akun
Kasie Pergudangan
Kasie Kersa dan Promo
Kasie Penda dan Reg
AST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
e) Membuat keputusan – keputusan kaitannya dengan manajemen
perusahaan.
f) Mewakili perusahaan dalam pertemuan – pertemuan dengan lembaga
terkait dengan operasional perusahaan.
g) Mengetahui dan menandatangani surat keluar dan surat masuk.
h) Memantau aliran kas perusahaan.
2. Manager
a) Membuat rencana produksi air minum dalam kemasan (AMDK) untuk
1 (satu) tahun.
b) Membuat rencana penjualan sesuai dengan masukan dari bagian
penjualan.
c) Membuat keputusan – keputusan berkaitan dengan proses pembuatan
air minum dalam kemasan sesuai dengan kebijakan manajemen.
d) Mengawasi pelaksanaan kerja pembuatan air minum dalam kemasan.
e) Memimpin rapat dalam lingkup manajemen pembuatan air minum
dalam kemasan.
f) Mewakili perusahaan untuk menjelaskan ataupun kerjasama dengan
lembaga lain berkaitan dengan pembuatan air minum dalam kemasan.
3. Kepala Bagian Produksi
a) Membuat laporan produksi setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan
untuk dilaporkan kepada manager.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b) Mengkoordinir karyawan dalam proses produksi untuk melaksanakan
tugasnya sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
c) Mengatur kelancaran kegiatan produksi.
4. Kasie Proses Produksi
a) Bertanggung jawab akan ketersediaan laporan – laporan yang berkaitan
dengan kegiatan produksi.
b) Bertanggung jawab terhadap keseluruhan aspek kegiatan yang
berpengaruh terhadap proses produksi.
c) Mencatat dan mengidentifikasi hasil produksi dan setiap masalah mutu
produk.
d) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan packing dan pengiriman ke
gudang jadi.
5. Kasie Pengendali Mutu
a) Melaksanakan pengujian dalam laboratorium maupun pengambilan
contoh baik bahan baku, produk setengah jadi maupun produk jadi
sesuai prosedur kerja.
b) Melaporkan hasil pengujian kepada Kepala Bagian Produksi.
c) Merawat dan memelihara semua alat – alat laboratorium serta
mempersiapkan bahan kimia yang digunakan dalam analisa.
d) Membuat jadwal kalibrasi 1 (satu) kali dalam setahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
e) Memberikan usulan atau saran kepada Kepala Bagian Produksi guna
meningkatkan kualitas uji.
f) Melakukan Inspeksi barang kemasan yang masuk.
6. Kasie Pergudangan
a) Mengatur seluruh aktivitas gudang.
b) Melakukan “Stock opname” secara rutin dan mendokumentasikan
dalam bentuk catatan laporan.
c) Membuat laporan atau catatan tentang barang masuk dan keluar.
7. Kepala Bagian Pemasaran.
a) Memelihara dan menyimpan dokumen penjualan.
b) Membuat laporan kepada pimpinan tiap bulan tentang situasi penjualan
perusahaan.
c) Meninjau kegiatan umpan balik pelayanan dari pelanggan dan
mengusulkan untuk diadakan tindakan korektif.
d) Menerapkan perbaikan ketidaksesuaian untuk kepuasan pelanggan.
8. Kasie Penjualan dan Kanvas
a) Melakukan penggarapan pasar untuk penjualan produk.
b) Melakukan kanvaser ke agen – agen produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
9. Kasie Transportasi dan Distribusi
a) Mengirim barang jadi ke pelanggan sesuai pesanan.
b) Mengantar bahan kemasan ke pabrik.
c) Mencatat order pesanan dari pelanggan.
d) Membuat dan mencatat order penjualan ke bagian gudang untuk
mengeluarkan produk jadi.
10. Kasie Kersa dan Promosi
a) Menyusun rencana promosi produk.
b) Melaksanakan promosi sesuai rencana yang disetujui oleh atasan.
c) Melakukan survei terhadap keluhan dari kepuasan pelanggan.
11. Kepala Bagian Administrasi/Keuangan
a) Bertanggung jawab terhadap proses administrasi personalia
perusahaan.
b) Bertanggung jawab dalam penentuan standar kualifikasi tenaga kerja
yang dibutuhkan perusahaan.
c) Bertanggung jawab atas kegiatan pembukuan keuangan perusahaan.
d) Bertanggung jawab atas laporan bulanan, triwulan, semester dan
tahunan keuangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
12. Kasie Umum dan Administrasi
a) Membuat dan mengedarkan Undangan rapat tinjauan manajemen.
b) Membuat, mengedarkan dan menyimpan daftar hadir rapat.
c) Mencatat dan menyimpulkan hasil rapat.
d) Mencatat dan membuat surat keluar / masuk.
e) Menyiapkan SPP Tahunan.
13. Kasie Keuangan dan Akuntansi.
a) Menyimpan data pembelian bahan baku, bahan penolong.
b) Menyimpan data penjualan.
c) Membuat dan menyimpan buku kas.
d) Membuat dan menyimpan laporan keuangan perusahaan.
14. Kasie Pendaftaran dan Registrasi AST.
a) Mengurus dan membuat surat – surat berkaitan dengan pendaftaran dan
registrasi perizinan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Kebijakan Mutu
CV Bio Karya Ite sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan air minum dalam kemasan menetapkan suatu kebijakan mutu
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan mutu atau sasaran mutu
manajemen. Adapun kebijakan mutu CV Bio Karya Ite sebagai berikut:
“ CV Bio Karya Ite berkomitmen menjadikan Bio Ite Sui sebagai pusat
produksi air minum dalam kemasan yang pertama di Curup dan menjadikan
Bio Ite Sui sebagai mitra yang dapat dipercaya dalam memproduksi air
minum dalam kemasan, dengan menerapkan sistem mutu ISO 9001:2008
secara konsisten dan terus menerus melakukan perbaikan demi efektifnya
Sistem Manajemen Mutu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
F. Proses Produksi
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4: Tahapan Proses Produksi
Sumber: CV Bio Karya Ite
Air Baku
Bak Penampung QC Inspeksi
Reaktion Tank
Sand Filter
Carbon Active filter
Catridge Filter
Finish Tank QC Inspeksi
UV Lamp Filling Machine
Gallon and Pet Bottle
Filling Mechine Cup
Packing QC Inspeksi
Gudang
Selesai
Ozonisasi(03)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Uraian Tahapan Proses Produksi:
Tahapan proses produksi dimulai dengan pemindahan air dari sumbernya
dalam hal ini mata air ke bak penampungan. Sumber mata air yang berada di area
Air Rambai dialirkan melalui pipa – pipa yang dipompa ke tanki penampungan air
baku yang selanjutnya dipompa ke unit pengolahan air (water treatmen) untuk
dilakukan pengujian kadar pH, TDS, bau, rasa dan warna. Proses pengolahan air
baku di unit water treatment merupakan proses pengolahan untuk memperoleh
treated water, yaitu air bersih yang secara kualitas fisika maupun kimia sudah
sesuai standar air minum dan kualitasnya secara mikrobiologis juga sudah lebih
baik dari air baku, sehingga tidak mengganggu kesehatan dan dapat menstabilkan
komposisi mineral didalamnya. Dari unit pengolahan ini dihasilkan air yang sudah
jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau serta tidak mengandung
logam berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi oleh tubuh.
Dalam proses pengolahan air, air baku akan mengalami proses filtrasi.
Proses filtrasi pada dasarnya ialah melewatkan air melalui lapisan bahan yang
berpori misalnya pasir, arang aktif, atau lainnya. Dengan demikian benda atau
partikel – partikel yang lebih besar dari pori filter akan tertahan di atas pori filter
tersebut. Proses filtrasi atau penyaringan pada unit water treatment dilakukan
melalui dua tahap penyaringan atau filter yaitu sand filter dan carbon active filter.
Dalam sand filter terjadi proses penyaringan partikel – partikel kotoran. Pada proses
filtrasi, bahan koloid akan tertahan yaitu dalam bentuk lapisan gelatin, sedangkan
ion – ion yang larut dalam air akan dinetralkan oleh ion –ion pasir (sebagian partikel
pasir juga mengalami ionisasi di dalam filter). Dengan demikian sifat air akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
berubah karena terjadi netralisasi tersebut. Disamping itu, lapisan zooglial pasir
yang mengandung organisme hidup akan memakan bahan organis, jadi akan
membersihkan air. Pasir yang digunakan pada proses filtrasi harus bersih, keras dan
tahan. Bahan penyaring terdiri dari pasir yang cukup kasar dan ditempatkan di atas
koral/kerikil yang ditempatkan secara berlapis – lapis. Dari sand filter, air masuk
ke dalam tanki carbon active filter. Dalam filter ini partikel – partikel kecil yang
terlewatkan dari sand filter cepat diserap oleh karbon aktif dengan kapasitas
penyerapan tinggi. Tujuan penyaringan menggunakan carbon filter ini agar terjadi
proses penyerapan untuk menghilangkan residu, netralisasi bau, warna, rasa, serta
penyaringan partikel – partikel air yang lolos dari sand filter.
Setelah proses filtrasi selesai, kemudian dilakukan sterilisasi yaitu proses
yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang dapat
membahayakan manusia yang terdapat di dalam air dengan menggunakan catridge
dan ozon. Tujuan adanya catridge untuk menahan mikroorganisme dan menyaring
kotoran – kotoran halus yang mungkin masuk ke dalam air. Dalam proses sterilisasi,
air diinjeksi oleh ozon. Dalam proses ozonisasi, gas tersebut akan dicampur dengan
air secara seksama. Gelembung – gelembung ozon menyebar keseluruh bagian air
dan secara aktif mengoksidasi air termasuk bakteri dan mikroorganisme lainnya.
Konsentrasi ozon yang diinjeksi ke dalam kemasan tidak akan meninggalkan residu
pada produk akhir karena ozon tersebut akan berubah menjadi oksigen. Dengan
demikian pada proses ozonisasi, air yang dihasilkan akan lebih bersih dan lebih
segar. Air yang telah diinjeksi ozon kemudian masuk ke dalam tanki penampungan,
dari tanki tersebut kemudian air dialirkan ke masing – masing bagian mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pengisian (filling machine). Pada saat proses pengisian (filling) pastikan lampu
ultraviolet (UV Lamp) menyala, lampu ini sangat penting untuk menjamin air yang
dihasilkan dari hasil penyaringan akan higienis dan steril sehingga bebas dari
bakteri patogen yang dapat mengancam kesehatan tubuh. Setelah air dimasukkan
kedalam cup – cup menggunakan filling mechine cup dan dimasukkan kedalam
botol atau galon menggunakan filling machine gallon and pet bottle, kemudian
dilakukan pemasangan label dan cup seal yang selanjutnya dikemas dalam kardus
– kardus sesuai ukurannya. Setelah itu produk yang telah selesai di produksi
disimpan di dalam gudang dan siap untuk dijual.
Alat – alat dan bahan – bahan yang digunakan dalam proses produksi air
minum dalam kemasan “Bio Ite Sui” adalah sebagai berikut:
1. Alat – alat yang digunakan meliputi:
a) Mesin cup 16 line
b) Mesin Lakban
c) Mesin jet printing
d) Mesin generator ozon
2. Bahan – bahan yang digunakan meliputi:
a) Air tanah (air baku)
b) Kardus cup 220 ml
c) Cup 220 ml
d) Seal Cup
e) Pipet
f) Lakban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
g) Tinta Kadaluarsa
h) Campuran tinta/solfen
i) Cleaner
j) Botol 600 ml
k) Botol 1500 ml
l) Kardus 600 ml
m) Kardus 1500 ml
n) Tutup galon
o) Filter
p) Lakban Kecil
q) Sabun cuci galon
r) Tissue galon
s) Stiker Botol 600 ml
t) Stiker Botol 1500 ml
u) Segel botol 600 ml
v) Segel botol 1500 ml
w) Tutup galon
G. Proses Pemasaran
Proses pemasaran yang dilakukan oleh CV Bio Karya Ite adalah
dengan mendistribusikan atau menyalurkannya secara langsung ke
konsumen. Pendistribusian produk “Bio Ite Sui” ini tidak hanya disekitar
wilayah Curup saja tetapi sudah sampai keluar kota seperti daerah Bintuhan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kota Bengkulu bahkan sampai ke beberapa wilayah di provinsi Sumatera
Selatan dan Jambi. Selain disalurkan langsung oleh CV Bio Karya Ite,
konsumen juga dapat membeli secara langsung produk air minum dalam
kemasan dengan mendatangi langsung pabriknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Perusahaan
CV Bio Karya Ite adalah salah satu perusahaan yang memproduksi
air minum dalam kemasan (AMDK). CV Bio Karya Ite dalam satu bulan
memproduksi 25.000 dus produk untuk kemasan Cup 220 ml atau sebanyak
1.000 dus per harinya. Berikut ini adalah data biaya produksi dan non
produksi CV Bio Karya Ite selama satu bulan:
1. Biaya Produksi
a. Biaya Bahan Baku
Tabel 5.1 Biaya Bahan Baku CV Bio Karya Ite (Bulan
April Tahun 2016)
Jenis Bahan Baku Volume
(M3)
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Air Tanah (Baku) 3000 0 0
Jumlah biaya bahan baku 0
Sumber: CV Bio Karya Ite
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tabel 5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung CV Bio Karya
Ite (Bulan April Tahun 2016)
Deskripsi Pekerjaan Jumlah
Karyawan
Jumlah
Biaya
(Rp)
Petugas Operator 3 orang 1.110.000
Petugas Conveyor 7 orang 2.310.000
Petugas Packing 2 orang 660.000
Petugas Pemindahan
barang
4 orang 1.380.000
Total 16 orang 5.460.000
Sumber: CV Bio Karya Ite
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
c. Biaya Overhead Pabrik
Tabel 5.3 Biaya Bahan Penolong CV Bio Karya Ite
(Bulan Maret Tahun 2016)
Jenis Bahan
Penolong
Jumlah
Bahan
Penolong
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Biaya
(Rp)
Cup 220 ml 1.200.000 buah 95 114.000.000
Kardus 220 ml 29.166 buah 2.992 87.264.672
Seal Cup 30 roll 1.100.000 33.000.000
Pipet 333 kg 23.500 7.825.500
Lakban 15 roll 54.583 818.745
Tinta
Kadaluarsa
1,8 botol 850.000 1.530.000
Campuran
tinta/Solfen
4,2 botol 244.800 1.028.160
Cleaner 1,2 botol 163.200 195.840
Filter 2,4 roll 200.000 480.000
Total 246.142.917
Sumber: CV Bio Karya Ite
Tabel 5.4 Biaya Overhead Pabrik CV Bio Karya Ite
(Bulan Maret Tahun 2016)
No Jenis Biaya Overhead Pabrik Jumlah Biaya
(Rp)
1 Biaya bahan penolong 246.142.917
2 Biaya tenaga kerja tidak
langsung
2.280.000
3 Biaya Listrik (Mesin) 6.000.000
4 Biaya bahan bakar (Oli) 93.000
5 Biaya pemeliharaan dan
perawatan Mesin
780.000
6 Biaya telepon dan jaringan
internet
628.320
7 Biaya makan karyawan produksi 7.705.000
8 Biaya Pajak Air Tanah 63.000
9 Biaya lain-lain 961.800
Total 264.654.37
Sumber: CV Bio Karya Ite
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Biaya Non Produksi
Tabel 5.5 Biaya Non Produksi CV Bio Karya Ite (Bulan
April Tahun 2016)
Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)
Biaya Pemasaran:
Biaya pendistribusian barang 5.033.100
Biaya gaji sopir dan salesman 1.080.000
Total 6.113.100
Sumber: CV Bio Karya Ite
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan manager CV Bio
Karya Ite, diperoleh informasi mengenai kebijakan besarnya laba yang
diharapkan perusahaan adalah sebesar 20% dari harga pokok produk. Untuk
harga jual ditetapkan sebesar Rp14.500/dus. Sementara, untuk informasi
perhitungan harga pokok produk menurut perhitungan yang dilakukan
perusahaan tidak bisa diperoleh penulis karena informasi tersebut bersifat
rahasia. Oleh karena itu, untuk menentukan besarnya harga pokok produk
menurut perusahaan, penulis melakukan perhitungan dengan metode
konvensional.
Berdasarkan hasil riset pasar yang dilakukan penulis, maka
diperoleh informasi mengenai harga jual produk pesaing yang disajikan
pada tabel 5.6.
Tabel 5.6 Daftar Harga Jual Produk Pesaing Pada Tahun 2016.
No Nama
Perusahaan
Nama
Produk
Harga Jual
(Rp/dus)
1 PT Kanada Ratu
Persada
Mitaki 12.500
2 PT Fulgent Star
International
Ayoku 13.500
Sumber: Hasil Riset Pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produk menurut
perhitungan yang dilakukan perusahaan.
Biaya produk menjadi faktor yang sangat penting pada
perusahaan manufaktur dalam menentukan harga jual suatu produk,
oleh karena itu perhitungan biaya produk perlu dilakukan agar dapat
menentukan harga jual yang sesuai untuk produk tersebut, sehingga
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba dapat tercapai. Biaya
produk meliputi biaya produksi dan non produksi. Biaya produksi
terbagi atas biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik, sedangkan biaya non produksi meliputi biaya
pemasaran, biaya layanan pelanggan, dan biaya penelitian dan
pengembangan. Berikut ini akan diuraikan perhitungan biaya produk
pada CV Bio Karya Ite selama satu bulan yang terjadi pada tahun 2016.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari CV Bio Karya Ite, dalam
satu bulan CV Bio Karya Ite memproduksi 25.000 dus produk air
minum dalam kemasan (AMDK) untuk kemasan Cup 220 ml atau
sebanyak 1.000 dus per harinya.
Perhitungan biaya produk pada CV Bio Karya Ite adalah sebagai
berikut:
a. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan
barang dan penyediaan jasa. Data biaya produksi yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
CV Bio Karya Ite selama satu bulan yang terjadi pada tahun 2016
adalah sebagai berikut:
1) Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah semua bahan baku yang membentuk bagian
integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam
perhitungan biaya produk. Biaya bahan baku adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku yang dipakai untuk
pengolahan produk. Pada CV Bio Karya Ite bahan baku yang
digunakan dalam pengolahan air minum dalam kemasan adalah
air baku, untuk memperoleh air baku CV Bio Karya Ite
mengambil langsung dari sumber mata air yang berada di area
industri CV Bio karya ite itu sendiri. Sehingga tidak ada biaya
yang dikenakan untuk memperoleh bahan bakunya. Akan tetapi
CV Bio Karya Ite harus membayar pajak atas pemanfaatan air
baku tersebut. Dalam hubungannya dengan uraian tersebut maka
disajikan data biaya bahan baku CV Bio Karya Ite selama satu
bulan pada tahun 2016 yang disajikan pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7 Biaya Bahan Baku CV Bio Karya Ite (Bulan April
Tahun 2016)
Jenis Bahan Baku Volume
(M3)
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Air Tanah (Baku) 3000 0 0
Jumlah biaya bahan baku 0
Sumber: CV Bio Karya Ite
Berdasarkan informasi dari Tabel 5.7 berkaitan dengan bahan
baku dalam pengolahan air minum dalam kemasan, CV Bio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Karya Ite membutuhkan sebanyak 3000 M3 air baku selama satu
bulan
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu. CV Bio Karya Ite
mempunyai 16 orang tenaga kerja langsung yang masing-
masing mempunyai fungsi dan tugas. Besarnya biaya tenaga
kerja langsung CV Bio Karya Ite selama satu bulan pada tahun
2016 adalah sebesar Rp5.460.000. Berikut ini disajikan data
mengenai biaya tenaga kerja langsung CV Bio Karya Ite selama
satu bulan pada tahun 2016 yang disajikan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Biaya Tenaga Kerja Langsung CV Bio Karya Ite
(Bulan April Tahun 2016)
Deskripsi Pekerjaan Jumlah
Karyawan
Jumlah
Biaya
(Rp)
Petugas Operator 3 orang 1.110.000
Petugas Conveyor 7 orang 2.310.000
Petugas Packing 2 orang 660.000
Petugas Pemindahan
barang
4 orang 1.380.000
Total 16 orang 5.460.000
Sumber: CV Bio Karya Ite
Dari uraian pada tabel 5.8 diketahui bahwa biaya tenaga kerja
langsung CV Bio Karya Ite selama satu bulan pada tahun 2016
sebesar Rp5.460.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3) Biaya Overhead Pabrik
Overhead pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak
ditelusuri secara langsung ke output tertentu, overhead pabrik
biasanya memperhitungkan semua biaya manufaktur kecuali
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Pada CV Bio
Karya Ite, biaya overhead pabrik meliputi biaya bahan penolong
yang disajikan pada Tabel 5.9 dan biaya overhead pabrik secara
keseluruhan yang disajikan pada Tabel 5.10.
Tabel 5.9 Biaya Bahan Penolong CV Bio Karya Ite (Bulan
Maret Tahun 2016)
Jenis Bahan
Penolong
Jumlah
Bahan
Penolong
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Biaya
(Rp)
Cup 220 ml 1.200.000 buah 95 114.000.000
Kardus 220 ml 29.166 buah 2.992 87.264.672
Seal Cup 30 roll 1.100.000 33.000.000
Pipet 333 kg 23.500 7.825.500
Lakban 15 roll 54.583 818.745
Tinta
Kadaluarsa
1,8 botol 850.000 1.530.000
Campuran
tinta/Solfen
4,2 botol 244.800 1.028.160
Cleaner 1,2 botol 163.200 195.840
Filter 2,4 roll 200.000 480.000
Total 246.142.917
Sumber: CV Bio Karya Ite
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.10 Biaya Overhead Pabrik CV Bio Karya Ite (Bulan
Maret Tahun 2016)
No Jenis Biaya Overhead Pabrik Jumlah Biaya
(Rp)
1 Biaya bahan penolong 246.142.917
2 Biaya tenaga kerja tidak
langsung
2.280.000
3 Biaya Listrik (Mesin) 6.000.000
4 Biaya bahan bakar (Oli) 93.000
5 Biaya pemeliharaan dan
perawatan Mesin
780.000
6 Biaya telepon dan jaringan
internet
628.320
7 Biaya makan karyawan produksi 7.705.000
8 Biaya Pajak Air Tanah 63.000
9 Biaya lain-lain 961.800
Total 264.654.037
Sumber: CV Bio Karya Ite
Dari uraian pada tabel 5.9 dan 5.10 dapat diketahui bahwa
besarnya biaya overhead pabrik CV Bio Karya Ite yang terjadi
selama bulan Maret tahun 2016 adalah sebesar Rp264.654.037.
selanjutnya biaya overhead sesungguhnya bulan maret akan
digunakan sebagai estimasi biaya overhead untuk bulan april
tahun 2016. Untuk menghitung tarif overhead, maka tingkat
aktivitas yang akan digunakan sebagai dasar pengalokasian
adalah jam mesin, dimana Jumlah jam mesin yang diperkirakan
adalah sebesar 189 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sehingga tarif overhead pabrik dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Tarif 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 Pabrik = Estimasi 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 pabrik bulan april
Estimasi jam mesin
= 𝑅𝑝264.654.037
189 𝑗𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
= 𝑅𝑝1.400.285,91 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
Besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan pada bulan
april tahun 2016 untuk produk dengan jumlah jam mesin
sesungguhnya sebesar 182 jam mesin adalah sebagai berikut:
Biaya 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 Pabrik = Rp1.400.285,91 × 182
= 𝑅𝑝254.852.036
b. Biaya Non Produksi
Biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi
desain, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan
administrasi umum. Pada CV Bio Karya Ite biaya-biaya non produksi
disajikan pada Tabel 5.10. Biaya-biaya tersebut terjadi selama satu bulan
pada tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.11 Biaya Non Produksi CV Bio Karya Ite (Bulan April
Tahun 2016)
Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)
Biaya Pemasaran:
Biaya pendistribusian barang 5.033.100
Biaya gaji sopir dan salesman 1.080.000
Total 6.113.100
Sumber: CV Bio Karya Ite
Dari beberapa data biaya produksi yang telah disajikan tersebut, maka
perhitungan biaya produksi air minum dalam kemasan CV Bio Karya
Ite selama satu bulan pada bulan april tahun 2016 dapat disajikan pada
tabel 5.12.
Tabel 5.12 Perhitungan Biaya Produksi CV Bio Karya Ite (Bulan
April Tahun 2016)
Uraian Jumlah Biaya
(Rp)
Biaya Produksi
1. Biaya bahan baku 0
2. Biaya tenaga kerja langsung 5.460.000
3. Biaya overhead pabrik 254.852.036
Total Biaya Produksi (1+2+3) 260.312.036
Jumlah unit yang diproduksi (Dus) 25.000
Total Biaya Produksi per Dus 10.412
Sumber: Data diolah
Dari tabel 5.12 menunjukkan bahwa besarnya biaya produksi CV Bio
Karya Ite selama satu bulan pada bulan april tahun 2016 adalah sebesar
Rp260.312.036 atau sebesar Rp10.412/dus.
Berdasarkan data biaya yang telah disajikan, maka dapat
dilakukan perhitungan untuk biaya produk atau harga pokok produk.
Perhitungan total biaya produk CV Bio Karya Ite selama satu bulan pada
bulan april tahun 2016 disajikan pada Tabel 5.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.13 Perhitungan Biaya Produk CV Bio Karya Ite (Bulan
April Tahun 2016)
Uraian Jumlah Biaya
(Rp)
A. Biaya Produksi
1. Biaya bahan baku 0
2. Biaya tenaga kerja langsung 5.460.000
3. Biaya overhead pabrik 254.852.036
Jumlah Biaya Produksi (1+2+3) 260.312.036
B. Biaya non Produksi
1. Biaya Pemasaran 6.113.100
Jumlah Biaya non Produksi 6.113.100
Total Biaya Produk (A+B) 266.425.136
Jumlah unit yang diproduksi (Dus) 25.000
Total Biaya Produk per Dus 10.657
Sumber: Data diolah
Dari perhitungan pada Tabel 5.13 menunjukkan bahwa total biaya
produk atau harga pokok produk CV Bio Karya Ite selama satu bulan
pada bulan april tahun 2016 sebesar Rp266.425.136 atau sebesar
Rp10.657/dus.
2. Menentukan Harga Pokok Produk dengan Menerapkan Metode Target
Costing.
Target costing adalah konsep “biaya berdasarkan harga”, bukan
“harga berdasarkan biaya”. Jadi, penentuan biaya target (target cost)
didasarkan pada perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk
menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per
unit yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berikut langkah – langkah yang dilakukan dalam menerapkan
metode target costing:
a. Mengumpulkan Informasi Harga Jual Produk untuk Menentukan Harga
Pasar Kompetitif.
Langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah
melakukan riset pasar untuk mencari informasi mengenai harga jual
produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Tujuan dari riset
pasar ini adalah untuk membandingkan harga-harga yang ditawarkan
oleh perusahaan pesaing dengan harga jual produk yang ditawarkan
perusahaan untuk kemudian dijadikan dasar dalam menentukan harga
pasar kompetitif. Dalam melakukan pengumpulan informasi terkait
harga jual produk tentunya produk yang akan dibandingkan adalah
produk yang memiliki ukuran, bentuk dan jenis yang sama dengan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam hal ini produk yang
dihasilkan CV Bio Karya Ite yang akan dibandingkan dengan produk
pesaing adalah produk air minum dalam kemasan (air mineral) dalam
kemasan Cup 220 ml. Dari hasil riset pasar yang dilakukan, diperoleh
data mengenai informasi harga jual produk air minum dalam kemasan
yang disajikan pada tabel 5.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 5.14 Perbandingan Harga Jual Produk Pesaing dengan Produk CV Bio Karya Ite Pada Tahun 2016.
No Nama
Perusahaan
Nama
Produk
Harga
Jual Pesaing
(Rp/dus)
Harga Jual CV
Bio Karya Ite
(Rp/dus)
Selisih
(Rp/dus)
Keterangan
1 PT Kanada Ratu
Persada
Mitaki 12.500 14.500 2.000 Harga jual pesaing
lebih rendah
2 PT Fulgent Star
International
Ayoku 13.500 14.500 1.000 Harga jual pesaing
lebih rendah
Sumber: Hasil Riset Pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Setelah melakukan riset pasar untuk mengumpulkan informasi
mengenai harga jual yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing, maka
selanjutnya membandingkan harga jual tersebut dengan harga jual
produk yang ditawarkan oleh CV Bio Karya Ite. Seperti yang tertera
pada tabel 5.13 ada beberapa perusahaan yang mampu menawarkan
harga yang lebih rendah dari harga CV Bio Karya Ite, perusahaan
tersebut diantaranya adalah PT Kanada Ratu Persada yang menawarkan
harga jual sebesar Rp12.500 dan PT Fulgent Star International yang
menawarkan harga sebesar Rp13.500. Dari uraian tersebut maka
perusahaan yang menjadi pesaing utama CV Bio Karya Ite adalah PT
Kanada Ratu Persada yang mana perusahaan tersebut mampu
menawarkan harga yang paling rendah diantara perusahaan lainnya,
sehingga harga pasar kompetitif untuk produk air minum dalam
kemasan untuk kemasan Cup sebesar Rp12.500/dus.
b. Menentukan harga jual
Langkah selanjutnya setelah melakukan riset pasar untuk
menentukan harga pasar kompetitif adalah memutuskan untuk
menentukan berapa harga jual yang akan ditawarkan oleh CV Bio Karya
Ite, apakah akan sama dengan harga pasar kompetitif atau justru lebih
rendah dari harga pasar kompetitif. Dari hasil wawancara yang dilakukan
penulis dengan pihak manager CV Bio Karya Ite, diperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
mengenai harga jual yang telah ditetapkan oleh manager CV Bio Karya
Ite yaitu sama seperti harga pasar kompetitif atau sebesar Rp 12.500.
c. Menentukan Laba yang diharapkan
Langkah selanjutnya setelah menentukan harga jual kompetitif
adalah menentukan besarnya target laba yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis
dengan manager perusahaan, maka manager CV Bio Karya Ite
menargetkan besarnya laba yaitu sebesar 20% dari harga pokok produk.
Oleh karena manager menargetkan laba sebesar 20% dari harga pokok
produk, maka perhitungan target labanya sebagai berikut:
Perhitungan laba kotor yang diharapkan perusahaan
Laba Kotor = 20% dari harga pokok produk
= 20% x Rp10.657/dus
= Rp2.131/dus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Menghitung target biaya (target cost)
Langkah keempat dari metode target costing adalah menghitung
target biaya (target cost). Besarnya target biaya dihitung dengan
mengurangkan harga jual kompetitif dengan laba yang diharapkan
perusahaan. Maka perhitungan target biaya sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan target biaya dengan metode target costing
diatas maka diperoleh target biaya sebesar Rp10.369/dus, sedangkan dari
perhitungan harga pokok produk diperoleh harga pokok produk sebesar
Rp10.657/dus. Untuk mencapai target biaya tersebut maka perusahaan
harus melakukan pengurangan biaya produk.
e. Menganalisis Cara Pengurangan Biaya untuk Melakukan Efisiensi
Biaya.
Jika biaya target lebih rendah dari biaya aktual yang terjadi saat ini,
maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menemukan cara
pengurangan biaya yang dapat menggerakkan biaya aktual ke biaya
target. Dalam menemukan cara untuk mengurangi biaya produk
diharapkan tidak mengurangi kualitas dari produk itu sendiri. Untuk
mengurangi biaya produk penulis menggunakan metode penurunan
Perhitungan target biaya (Target cost)
Target biaya = target price – target profit
= Rp12.500/dus – Rp2.131/dus
= Rp10.369/dus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
biaya dalam target costing dan menganalisis aktivitas – aktivitas yang
tidak bernilai tambah.
Berikut ini adalah analisis mengenai cara – cara yang ditawarkan
penulis dalam mengurangi biaya produk:
1) Mengubah cara pemasaran produk
Saat ini CV Bio Karya Ite memasarkan produknya dengan
mendistribusikan produk secara langsung ke konsumen, yaitu
dengan menyalurkan produk ke toko – toko, pedagang-pedagang
grosiran dan pedagang-pedagang eceran di beberapa daerah di
sekitar CV Bio Karya Ite. Untuk menjalankan proses pemasaran
produk tersebut CV Bio Karya Ite mengeluarkan biaya pemasaran
yang cukup besar. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya gaji sopir,
biaya bahan bakar minyak (bensin), biaya makan, biaya bongkar
muatan dan biaya lain – lain yang dikeluarkan selama perjalanan
pendistribusian barang. Oleh karena itu penulis menawarkan solusi
untuk mengubah metode pemasaran yang lebih efektif dan efisien,
yaitu dengan bekerja sama dengan perusahaan distributor untuk
memasarkan produknya. Selain untuk menghemat biaya pemasaran,
dengan bekerja sama dengan perusahaan distributor otomatis akan
memperluas daerah pemasaran produk, yang mana perusahaan
distributor pasti sudah mempunyai area pemasaran yang luas.
Dengan demikian biaya pemasaran dapat dikurangi. Apabila proses
pemasaran dilakukan melalui distributor maka biaya pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dapat dikurangi sebesar Rp5.033.100, biaya tersebut merupakan
biaya pemasaran yang dikeluarkan selama pendistribusian barang.
Untuk karyawan yang sebelumnya melakukan kegiatan pemasaran
meliputi sopir dan salesman akan dipindahkan ke bagian produksi
yaitu sebagai petugas packing, karena karyawan yang bertugas
melakukan packing hanya berjumlah dua orang, dengan
ditambahnya karyawan di bagian packing produk diharapkan dapat
memaksimalkan proses produksi. Oleh karena jumlah tenaga kerja
langsungnya mengalami penambahan jumlah karyawan, Maka akan
menambah biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp990.000 setiap
bulannya.
2) Mengurangi Jumlah Pembelian Bahan Penolong.
Penulis melakukan analisis terhadap data bahan penolong yang
digunakan untuk memproduksi air minum dalam kemasan pada CV
Bio Karya Ite, setelah menganalisis data bahan penolong, penulis
melihat bahwa pembelian bahan penolong yang dilakukan CV Bio
Karya Ite kurang efisien, seperti beberapa bahan penolong yang dibeli
dengan jumlah yang lebih banyak dari jumlah yang dibutuhkan.
Pembelian bahan penolong yang melebihi kebutuhan produksi ini
tentunya akan menambah biaya produk, selain itu bahan penolong
yang tersisa akan cepat rusak jika tidak langsung digunakan.
Disamping itu, pembelian bahan penolong yang melebihi kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
produksi ini juga akan memicu karyawan untuk bekerja dengan tidak
berhati – hati, karena mereka berpikir kalau banyak bahan penolong
cadangan yang ada jika terjadi kerusakan bahan penolong yang
diakibatkan karena kecerobohan dalam bekerja. Berikut ini adalah
hasil analisis bahan penolong yang sebaiknya dibeli oleh CV Bio
Karya Ite setiap bulannya yang disajikan pada tabel 5.15.
Tabel 5.15 Perubahan Jumlah Pembelian Bahan Penolong CV Bio
Karya Ite
Jenis
Bahan
Penolong
Jumlah
sebelum
perencan-
aan ulang
Jumlah
setelah
perencan-
aan ulang
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Biaya
(Rp)
Cup 220 ml
1.200.000
buah
1.201.000
Buah
95 114.095.000
Kardus 220
ml
29.166
Buah
25.500
Buah
2.992 76.296.000
Seal Cup
30 roll 26 roll 1.100.000 28.600.000
Total 218.991.000
Sumber: Data diolah
Dari tabel 5.15 diuraikan beberapa bahan penolong yang
mengalami perubahan dalam pembelian setiap bulannya. Untuk bahan
Cup, jumlah pembeliannya ditambah sebanyak 1000 buah, hal tersebut
dilakukan untuk mengantisipasi kalau terjadi kerusakan selama proses
produksi. Selain itu, untuk bahan penolong kardus, jumlah
pembeliannya dikurangi sebesar 3.666 buah, dimana kebutuhan kardus
untuk satu bulan adalah sebanyak 25.000 buah dan 500 buah lainnya
sebagai cadangan jika terdapat kerusakan selama produksi. Selanjutnya
yang mengalami perubahan jumlah pembeliannya adalah seal cup (lid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
cup), dalam 1 roll seal cup bisa digunakan untuk 1.000 – 1.300 produk,
maka pembelian seal cup juga dikurangi sebanyak 4 roll. Setelah
dilakukan beberapa perubahan dalam pembelian bahan penolong, maka
berikut ini akan disajikan data baru mengenai bahan penolong yang
sebaiknya dibeli oleh CV Bio Karya Ite untuk tiap bulannya.
Tabel 5.16 Data Bahan Penolong CV Bio Karya Ite Setelah
Perencanaan Ulang
Jenis Bahan
Penolong
Jumlah
Bahan
Penolong
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Biaya
(Rp)
Cup 220 ml 1.201.000 buah 95 114.095.000
Kardus 220 ml 25.500 buah 2.992 76.296.000
Seal Cup 26 roll 1.100.000 28.600.000
Pipet 333 kg 23.500 7.825.500
Lakban 15 roll 54.583 818.745
Tinta Kadaluarsa 1,8 botol 850.000 1.530.000
Campuran
tinta/Solfen
4,2 botol 244.800
1.028.160
Cleaner 1,2 botol 163.200 195.840
Filter 2,4 roll 200.000 480.000
Total 230.869.245
Sumber: Data diolah
f. Perhitungan Harga Pokok Produk Setelah Dilakukan Pengurangan Biaya
Pada tahap ini, penulis akan memaparkan perhitungan harga pokok
produk setelah dilakukan pengurangan biaya. Oleh karena ada
perubahan biaya bahan penolong, maka dilakukan penghitungan ulang
untuk tarif overhead pabriknya berdasarkan estimasi overhead pabrik
yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.17 Biaya Overhead Pabrik CV Bio Karya Ite setelah
Pengurangan Biaya
No Jenis Biaya Overhead Pabrik Jumlah Biaya
(Rp)
1 Biaya bahan penolong 230.869.245
2 Biaya tenaga kerja tidak langsung 2.280.000
3 Biaya Listrik (Mesin) 6.000.000
4 Biaya bahan bakar (Oli) 93.000
5 Biaya pemeliharaan dan perawatan Mesin 780.000
6 Biaya telepon dan jaringan internet 628.320
7 Biaya makan karyawan produksi 7.705.000
8 Biaya Pajak Air Tanah 63.000
9 Biaya lain-lain 961.800
Total 249.380.365
Sumber: Data diolah
Berikut ini perhitungan ulang untuk tarif overhead pabrik setelah
dilakukan pengurangan biaya:
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑃𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘 = 𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘
𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
= 𝑅𝑝249.380.365
189 jam mesin
= Rp1.319.473 per jam mesin
Besarnya biaya overhead pabrik dibebankan untuk produk dengan
jumlah jam mesin sesungguhnya sebesar 182 jam mesin adalah sebagai
berikut:
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑃𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘 = 𝑅𝑝1.319.473 × 182
= 𝑅𝑝240.144.086
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Harga pokok produk setelah dilakukan pengurangan biaya adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.18 Perhitungan Harga Pokok Produk CV Bio Karya Ite
setelah Pengurangan Biaya
Uraian Jumlah Biaya
(Rp)
A. Biaya Produksi
1. Biaya bahan baku 0
2. Biaya tenaga kerja langsung 6.450.000
3. Biaya overhead pabrik 240.144.086
Jumlah Biaya Produksi (1+2+3) 246.594.086
B. Biaya non Produksi
1. Biaya Pemasaran 0
Jumlah Biaya non Produksi 0
Total Biaya Produk (A+B) 246.594.086
Jumlah unit yang diproduksi (Dus) 25.000
Total Biaya Produk per Dus 9.864
Sumber: Data diolah
Dari perhitungan pada tabel 5.18, maka diperoleh biaya produk setelah
dilakukan pengurangan biaya adalah sebesar Rp9.864/dus. Solusi
pengurangan biaya berupa perubahan cara pemasaran produk yaitu
dengan memasarkan melalui distributor dan perubahan jumlah
pembelian beberapa bahan penolong yaitu Cup, kardus, dan seal cup
ternyata mampu menurunkan biaya produk sehingga tercapai target cost
nya. Penurunan biaya produk bahkan melebihi target cost yang sudah
dihitung sebelumnya, dimana target cost sebesar Rp10.369/dus
sedangkan biaya produk setelah pengurangan biaya adalah sebesar
Rp9.864/dus atau lebih rendah Rp505/dus dari target cost.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
g. Membandingkan Harga Pokok Produk Menurut Perhitungan Perusahaan
dengan Harga Pokok Produk Menurut Target Costing.
Dari perhitungan pada tabel 5.18, diperoleh harga pokok produk
menurut target costing adalah sebesar Rp9.864/dus, sedangkan menurut
perhitungan perusahaan, harga pokok produk sebesar Rp10.657/dus. Hal
ini menunjukkan bahwa harga pokok produk menurut target costing
lebih rendah dari harga pokok produk menurut perhitungan perusahaan,
hal tersebut dikarenakan adanya pengurangan biaya produk. Untuk
mengurangi biaya produk, penulis melakukan analisis dan memberikan
beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya produk.
Pertama, mengubah cara pemasaran produk dari yang sebelumnya
pemasaran dilakukan sendiri oleh perusahaan yang menimbulkan biaya
yang cukup besar, kemudian diubah dengan melakukan pemasaran
produk melalui perusahaan distributor. Kedua, melakukan perencanaan
ulang untuk pembelian beberapa bahan penolong setiap bulannya, yaitu
dengan mengurangi jumlah pembelian kardus dan seal cup (lid Cup).
Dengan beberapa solusi tersebut dapat menurunkan harga pokok produk
menjadi Rp9.864/dus atau lebih rendah Rp505/dus dari target cost. Oleh
karena biaya produk mampu dicapai lebih rendah dari target cost, maka
CV Bio Karya Ite bisa menjual produk dengan harga jual yang lebih
rendah dari harga pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Harga jual tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
Dari perhitungan harga jual, maka diperoleh harga jual sebesar
Rp11.837/dus, harga jual tersebut lebih rendah dari harga jual yang
ditawarkan pesaing, dimana harga jual pesaing sebesar Rp12.500/dus.
Dengan demikian CV Bio Karya Ite bisa menjual produk dengan harga
yang lebih rendah dari harga jual perusahaan pesaing yaitu
Rp11.837/dus.
Laba yang diharapkan = 20% x harga pokok produk
= 20% x Rp9.864/dus
= Rp1.973/dus
Harga jual = Harga pokok produk + Laba yang diharapkan
= Rp9.864/dus + Rp1.973/dus
= Rp11.837/dus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan harga pokok produk menurut perhitungan
perusahaan, diperoleh harga pokok produk sebesar Rp10.657/dus,
sedangkan menurut target costing harga pokok produk adalah sebesar
Rp9.864/dus. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga pokok produk
menurut target costing lebih rendah dari harga pokok produk menurut
perhitungan perusahaan. Harga pokok produk menurut target costing lebih
rendah dikarenakan adanya pengurangan biaya produk.
Untuk mengurangi biaya produk, penulis melakukan analisis dan
memberikan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya
produk. Pertama, mengubah cara pemasaran produk dari yang sebelumnya
pemasaran dilakukan sendiri oleh perusahaan yang menimbulkan biaya
yang cukup besar, kemudian diubah dengan melakukan pemasaran produk
melalui perusahaan distributor. Kedua, melakukan perencanaan ulang untuk
pembelian beberapa bahan penolong setiap bulannya, yaitu dengan
mengurangi jumlah pembelian kardus dan seal cup (lid Cup).
B. Keterbatasan Penelitian
Data mengenai biaya tenaga kerja langsung tidak tersedia secara
rinci, penulis hanya memperoleh jumlah biaya tenaga kerja langsung secara
keseluruhan tanpa ada rincian mengenai jumlah jam kerja setiap karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
secara rinci, sehingga untuk pembebanan biaya tenaga kerja langsungnya
menjadi kurang akurat.
C. Saran
1. Saran Untuk Perusahaan
Perusahaan perlu melakukan usaha pengurangan biaya untuk mencapai
target cost, seperti beberapa solusi yang telah disarankan oleh penulis,
yaitu mengubah cara pemasaran produk dengan memasarkan produk
melalui perusahaan distributor dan melakukan perencanaan ulang untuk
pembelian beberapa bahan penolong agar lebih efisien.
2. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengumpulkan data mengenai
biaya tenaga kerja langsung secara rinci agar dalam pembebanan biaya
tenaga kerja langsung dapat dibebankan secara akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Yunita Anggarini. 2011. Anggaran Bisnis: Analisis,
Perencanaan, dan Pengendalian Laba. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Ajie, Dias Pristya. 2012. ”Penerapan Target Costing Sebagai Dasar Penentuan
Harga Jual Studi Kasus Pada Kerajinan Kayu Pak Bowo”. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Alimuddin, Arwina Novieanti. 2012. ’’Analisis Pendekatan Target Costing
Sebagai Alat Penilaian Efisiensi Produksi Semen Pada PT Semen Tonasa di
Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Universitas Hasanudin, Makassar.
Antara. 2017. “Industri Manufaktur Nasional Diklaim Alami Peningkatan”.
Tempo. https://bisnis.tempo.co/read/872360/industri-manufaktur-nasional-
diklaim-alami-peningkatan. Diakses tanggal 3 November 2017.
Blocher, Edward J dkk. 2012. Cost Management: A Strategic Emphasis. Edisi 5.
Salemba Empat, Jakarta.
Carter, William K. 2009. Cost Accounting. Salemba Empat, Jakarta.
Hansen, Don R dan Maryanne M Mowen. 2009. Managerial Accounting. Edisi 8.
Salemba Empat, Jakarta.
Hansen, Don R dan Maryanne M Mowen. 2015. Managerial Accounting. Edisi 8.
Salemba Empat, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman
– Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Kusumadewi, Fransiska. 2017. ”Analisis Pendekatan Target Costing Sebagai Alat
Untuk Melakukan Efisiensi Produksi Studi Kasus Pada Askha Jaya
Lampung”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lanen, William N dkk. 2017. Dasar – Dasar Akuntansi Biaya. Edisi 4. Salemba
Empat, Jakarta.
Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen: Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Manajemen. PT Grasindo, Jakarta.
Salman, Kautsar Riza dan Mochammad Farid. 2016. Akuntansi Manajemen Alat
Pengukuran dan Pengambilan Keputusan Manajerial. Penerbit Indeks,
Jakarta.
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods for Business. Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Spillane, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 1
Materi Wawancara
“CV BIO KARYA ITE”
Data yang diperlukan berkaitan dengan penelitian:
1. Cara perhitungan harga pokok produk menurut perusahaan.
2. Metode Penentuan harga jual.
3. Besarnya harga jual produk.
4. Kebijakan penentuan harga jual untuk target costing, apakah sama dengan
pesaing atau lebih rendah dari harga yang ditawarkan pesaing.
5. Kebijakan penentuan besarnya laba yang diharapkan oleh perusahaan.
6. Proses produksi
7. Proses pemasaran
8. Sejarah singkat dan profil perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI