pokok produk gorden dengan metode harga pokok …

125
i ` PROGRAM APLIKASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN MENGGUNAKAN PHP PADA PURNAMA GORDEN BANJARMASIN Tugas Akhir Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi Oleh: INDRA BAYU KUSUMA D020318008 PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2021

Upload: others

Post on 08-Jun-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

i

` PROGRAM APLIKASI PERHITUNGAN HARGA

POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE

HARGA POKOK PESANAN MENGGUNAKAN PHP

PADA PURNAMA GORDEN BANJARMASIN

Tugas Akhir

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

INDRA BAYU KUSUMA

D020318008

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

2021

Page 2: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

ii

PROGRAM APLIKASI PERHITUNGAN HARGA

POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE

HARGA POKOK PESANAN MENGGUNAKAN PHP

PADA PURNAMA GORDEN BANJARMASIN

Tugas Akhir

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

INDRA BAYU KUSUMA

D020318008

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

2021

Page 3: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

iii

NOTA DINAS

NOTA DINAS Hal : Tugas Akhir Sdr. Indra Bayu Kusuma

Kepada Yth.:

Ketua Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin

Di Tempat

Dengan hormat,

Setelah membaca, mengoreksi dan melakukan perbaikan, maka kami selaku

pembimbing berpendapat bahwa Tugas Akhir yang disusun oleh:

Nama : Indra Bayu Kusuma

NIM : D020318008

Program Studi : D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI

Judul Tugas Akhir : PROGRAM APLIKASI PERHITUNGAN HARGA

POKOK PRODUK GORDEN DENGAN

METODE HARGA POKOK PESANAN

MENGGUNAKAN PHP PADA PURNAMA

GORDEN

dapat diajukan dalam sidang ujian Tugas Akhir untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Komputerisasi

Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Demikian persetujuan ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 13 Agustus 2021

Pembimbing I

Pembimbing II

Emy Iryanie, SE, M.Si, Ak.

NIP 198601222009122005

Sri Haryati, S.Kom, M.Kom

NIP 198802022019032008

Page 4: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

iv

Page 5: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin.

Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan

lain oleh siapapun juga. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan

sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya aini tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri

Banjarmasin.

Banjarmasin, ……..

Yang membuat pernyataan,

INDRA BAYU KUSUMA

NIM D020318008

Page 6: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

vi

HALAMAN MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS. Al Baqarah : 286)

Computerized Accounting 2018-2021

Page 7: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirahim, segala puji dan syukur kehadirat Allah

Subhanahu wa ta’ala, yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-

Nya. Sholawat serta salam tak lupa senantiasa tercurah kepada baginda Nabi kita,

suri tauladan kita Rasulullah SAW, beserta para keluarga beliau, sahabat dan

pengikut beliau hingga akhir zaman.

Persembahan Tugas Akhir ini kepada :

1. Kedua orang tua yang sangat saya cintai, yang telah memberikan banyak kasih

sayang yang tidak akan pernah bisa terbalaskan, perhatian, dukungan yang

tidak ada henti-hentinya dan doa sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir

untuk dijadikan sebagai syarat kelulusan di Politeknik Negeri Banjarmasin.

2. Kepada Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, dan arahan, sehingga Tugas

Akhir ini dapat terselesaikan.

3. Kepada Politeknik Negeri Banjarmasin, tempat membina ilmu selama ini, para

dosen di Jurusan Akuntansi, terkhususnya prodi Komputerisasi Akuntansi,

yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat

berjasa.

4. Kepada Toko Purnama Gorden, yang telah bersedia memberikan izin,

meluangkan waktu untuk melakukan proses wawancara serta bersedia

memberikan informasi-informasi terkait demi kelancaran dalam pengerjaan

Tugas Akhir ini.

5. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan Komputerisasi Akuntansi

Angkatan 2018, yang senantiasa memberikan dukungan, memberikan banyak

bantuan. Dan semangat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 8: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

viii

ABSTRAK

Indra Bayu Kusuma (D020318008), PERHITUNGAN HARGA POKOK

PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN

MENGGUNAKAN PHP PADA PURNAMA GORDEN, Tugas Akhir,

Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik

Negeri Banjarmasin 2021.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana menghitung harga

pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan yang sesuai

dengan konsep akuntansi biaya dan membuat sebuah program aplikasi dengan

menggunakan bahasa pemrograman php untuk menghitung harga pokok produksi

yang terkomputerisasi.

Penelitian ini merupakan studi kasus, penulis menggunakan data berdasarkan dari

RAB (Rencana Anggaran Biaya) produksi gorden dengan kategori produk gorden

blackout pada Toko Purnama Gorden, berdasarkan dari RAB tersebut dilakukan

proses perhitungan yang sesuai dengan akuntansi biaya untuk memperoleh harga

pokok produk, kemudian dibuat program aplikasi menggunakan bahasa

pemrograman php. Program aplikasi ini digunakan untuk melakukan proses

perhitungan harga pokok produk sehingga didapatkan sebuah laporan-laporan yang

berhubungan dengan harga pokok produk.

Berdasarkan dari hasil penelitian, purnama gorden untuk perhitungan harga pokok

produk, belum menggolongkan biaya yang benar sesuai dengan konsep akuntansi

biaya dalam menghitung harga pokok produksinya. Ada beberapa biaya yang

seharusnya termasuk dalam kategori bahan penolong namun dimasukkan kedalam

biaya bahan baku. Selain itu, toko belum menggolongkan secara rinci pada biaya

overhead pabrik, sehingga ada beberapa biaya sesungguhnya yang belum

dimasukkan,. Akibatnya, perhitungan harga pokok produksi belum sesuai dengan

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh harga pokok produksi tersebut. Hal ini

tentunya akan mempengaruhi laba rugi yang dicapai oleh toko. Oleh karena itu,

penulis menyarankan untuk melakukan perhitungan dengan konsep akuntansi biaya

Page 9: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

ix

agar hasil dapat ditentukan secara tepat dan untuk proses perhtungannya disarankan

menggunakan program aplikasi agar proses perhitungan untuk memperoleh harga

pokok produksi lebih cepat dan juga tepat.

Kata Kunci : Program Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produk, Perhitungan

Harga Pokok Produk Menggunakan PHP, Harga Pokok Produk, Metode Harga

Pokok Pesanan, MySQL, PHP.

Page 10: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

x

ABSTRACT

Indra Bayu Kusuma (D020318008), CALCULATION OF THE CURTAINS

COST OF PRODUCTS WITH THE CORPORATE PRICE OF ORDER

METHODS USING PHP ON PURNAMA CURTAINS, Final Project,

Computerized Accounting Study Program, Accounting Department,

Banjarmasin State Polytechnic 2021.

The purpose of this study is to explain how to calculate the cost of production using

the cost of goods ordered method in accordance with the concept of cost accounting

and create an application program using the php programming language to calculate

the computerized cost of goods manufactured.

This research is a case study, the author uses data based on the RAB (Cost Budget)

for the production of curtains with the product category of blackout curtains at the

Purnama Curtain Shop, based on the RAB, the calculation process is carried out in

accordance with cost accounting to obtain the cost of the product, then a program

is made The application uses the PHP programming language. This application

program is used to carry out the process of calculating the cost of products so that

reports are obtained related to the cost of products.

Based on the research results, full curtains for the calculation of the cost of products,

have not classified the correct costs according to the concept of cost accounting in

calculating the cost of production. There are several costs that should be included

in the category of auxiliary materials but are included in the cost of raw materials.

In addition, the store has not classified in detail the factory overhead costs, so there

are some actual costs that have not been included. As a result, the calculation of the

cost of production is not in accordance with the costs incurred to obtain the cost of

production. This of course will affect the profit and loss achieved by the store.

Therefore, the authors suggest doing calculations with the concept of cost

accounting so that the results can be determined precisely and for the calculation

process it is recommended to use an application program so that the calculation

process to obtain the cost of goods manufactured is faster and also precise.

Page 11: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xi

Keywords : Application Program for Calculation of Cost of Products, Calculation

of Cost of Products Using PHP, Cost of Products, Method of Cost of Orders,

MySQL, PHP.

Page 12: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim, allhamdulillah puji syukur kehadirat Allah

Subhanahu wa ta’ala yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Program

Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Gorden dengan Metode Harga Pokok

Pesanan Menggunakan PHP pada Purnama Gorden” dengan waktu yang telah

ditetapkan. Tugas akhir ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Pendidikan pada program studi D3 Komputerisasi Akuntansi pada Jurusan

Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak-pihak yang terkait. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Joni Riadi, S.ST.,MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin

2. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin

3. Ibu Emy Iryanie, SE.,M.Si,Ak, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan waktu, arahan serta bimbingan kepada penulis dalam segi

penulisan dan segi Akuntansi sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan

4. Ibu Sri Haryati, S.Kom,M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak memberikan waktu, arahan serta bimbingan kepada penulis dalam segi

penulisan dan program sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan

5. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi terkhususnya Prodi Komputerisasi

Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah banyak memberikan ilmu

kepada penulis selama berkuliah di Politeknik Negeri Banjarmasin

6. Bapak Anang Hamid, selaku pemilik Purnama Gorden yang telah bersedia

menerima dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian,

memberikan data-data terkait penelitian yang penulis perlukan, serta

meluangkan waktu untuk penulis dalam melakukan wawancara terkait

gambaran dari kegiatan produksi Purnama Gorden

Page 13: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xiii

7. Keluarga saya khususnya kedua orangtua yang saya cintai, yang telah

memberikan banyak kasih sayang dan tidak akan pernah bisa terbalaskan,

perhatian, dukungan yang tidak henti-hentinya dan doa selama penyusunan

Tugas Akhir ini

8. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya Angkatan 2018 Komputerisasi

Akuntansi yang telah banyak memberikan dukungan , serta bantuan , dan selalu

membersamai dari awal kuliah hingga akhir perkuliahan, dan bersama-sama

berjuang menyelesaikan Tugas Akhir.

9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, baik yang terlibat

secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan Tugas Akhir

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini pasti ada

ketidaksempurnaan sehingga terdapat kekurangan, meskipun penulis telah

berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan penulis dalam menyusun

Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan adanya masukkan, baik

kritik maupun saran yang bersifat membangun dari semua pihak pada Tugas

Akhir ini. Penulis berharap semoga apa yang tertuang dari Tugas Akhir ini

dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun bagi para

pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Banjarmasin, Agustus 2021

Penulis

Page 14: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xiv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... ii

Halaman Persetujuan .......................................................................................... iii

Halaman Pengesahan ........................................... Error! Bookmark not defined.

Halaman Pernyataan Keaslian ............................................................................. iv

Halaman Motto ................................................................................................... vi

Halaman Persembahan ....................................................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................. viii

Abstrack .............................................................................................................. x

Kata Pengantar ................................................................................................... xii

Daftar Isi ........................................................................................................... xiv

Daftar Tabel ...................................................................................................... xvi

Daftar Gambar ................................................................................................. xvii

Daftar Lampiran................................................................................................ xix

BAB I .................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Permasalahan ............................................................................................ 3

C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

BAB II ................................................................................................................. 6

A. Landasan Teori .......................................................................................... 6

B. Hasil Pnelitian Terdahulu ........................................................................ 34

BAB III.............................................................................................................. 39

A. Jenis penelitian ........................................................................................... 39

B. Variabel Penelitian...................................................................................... 39

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 40

D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 41

E. Teknik Analisa Data ................................................................................... 42

BAB IV ............................................................................................................. 48

Page 15: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xv

A. Hasil Perusahaan ..................................................................................... 48

1. Sejarah Singkat Perusahaan ..................................................................... 48

2. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................... 48

3. Proses produksi ....................................................................................... 49

4. Perhitugan Harga Jual Menurut Purnama Gorden .................................... 51

BAB V ............................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 101

Page 16: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xvi

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 FORMAT LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI ................... 13

TABEL 2 2 FORMAT LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN

MANUFAKTUR ............................................................................. 15

TABEL 2 3 JURNAL PENCATATAN HARGA POKOK PESANAN .............. 18

TABEL 2 4 FORMAT KARTU HARGA POKOK ............................................ 21

TABEL 2 5 SIMBOL BAGAN ALIR DOKUMEN ........................................... 27

TABEL 2 6 PERBANDINGAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU ............. 34

TABEL 3. 1 ALUR FLOWCHART HARGA POKOK PRODUK ..................... 43

TABEL 3. 2 ALUR PROGRAM APLIKASI (HARGA POKOK PRODUK) ..... 45

TABEL 4. 1 RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA) GORDEN/PESANAN

BLACKOUT ................................................................................. 50

TABEL 4. 2 BIAYA BAHAN BAKU GORDEN .............................................. 54

TABEL 4. 3 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG GORDEN ..................... 54

TABEL 4. 4 BIAYA BAHAN PENOLONG GORDEN ..................................... 56

TABEL 4. 5 DAFTAR KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP PADA PURNAMA

GORDEN ...................................................................................... 57

TABEL 4. 6 PERHITUNGAN BIAYA PENYUSUTAN AKTIVA TETAP

METODE GARIS LURUS ............................................................ 57

TABEL 4. 7 BIAYA OVERHEAD PABRIK LAINNYA PADA PURNAMA

GORDEN ...................................................................................... 58

TABEL 4. 8 BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA .................... 59

TABEL 4. 9 KARTU HARGA POKOK PESANAN GORDEN ........................ 61

TABEL 4. 10 LAPORAN HARGA POKOK PRODUK GORDEN ................... 62

TABEL 4. 11 PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK

PRODUKSI ................................................................................ 63

TABEL 4. 12 NORMALISASI TAHAP 0 (UNNORMALIZED) ....................... 71

TABEL 4. 13 NORMALISASI TAHAP 1 (NORMALIZED) ............................ 72

Page 17: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xvii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4. 1 DFD HIRARKI ......................................................................... 65

GAMBAR 4. 2 DIAGRAM KONTEKS ............................................................ 66

GAMBAR 4. 3 DFD LEVEL 0 .......................................................................... 66

GAMBAR 4. 4 DFD LEVEL 1 PROSES 1 ........................................................ 67

GAMBAR 4. 5 DFD LEVEL 1 PROSES 2 ........................................................ 68

GAMBAR 4. 6 DFD LEVEL 1 PROSES 3 ........................................................ 69

GAMBAR 4. 7 DFD LEVEL 1 PROSES 4 ........................................................ 70

GAMBAR 4. 8 RELASI ANTAR TABEL ......................................................... 74

GAMBAR 4. 9 STRUKTUR FISIK DATABASE ............................................. 76

GAMBAR 4. 10 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 77

GAMBAR 4. 11 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 77

GAMBAR 4. 12 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 77

GAMBAR 4. 13 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 78

GAMBAR 4. 14 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 78

GAMBAR 4. 15 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 78

GAMBAR 4. 16 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 79

GAMBAR 4. 17 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 79

GAMBAR 4. 18 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 79

GAMBAR 4. 19 STRUKTUR FISIK DATABASE ........................................... 80

GAMBAR 4. 20 TAMPILAN MENU LOGIN ................................................... 80

GAMBAR 4. 21 TAMPILAN MENU UTAMA................................................. 81

GAMBAR 4. 22 TAMPILAN MENU PENGGUNA ......................................... 81

GAMBAR 4. 23 TAMPILAN MENU INPUT BAHAN BAKU ......................... 82

GAMBAR 4. 24 TAMPILAN MENU LIST BAHAN BAKU ............................ 83

GAMBAR 4. 25 TAMPILAN MENU INPUT BTKL ........................................ 83

GAMBAR 4. 26 TAMPILAN MENU LIST TENAGA KERJA LANGSUNG ... 84

GAMBAR 4. 27 TAMPILAN MENU OVERHEAD PABRIK .......................... 85

GAMBAR 4. 28 TAMPILAN MENU INPUT BAHAN PENOLONG ............... 85

GAMBAR 4. 29 TAMPILAN MENU LIST BAHAN PENOLONG .................. 86

GAMBAR 4. 30 TAMPILAN MENU INPUT TAMBAHAN OVERHEAD

PABRIK ................................................................................. 86

GAMBAR 4. 31 TAMPILAN MENU LIST TAMBAHAN OVERHEAD

PABRIK ................................................................................. 87

GAMBAR 4. 32 TAMPILAN MENU LIST PENYUSUTAN AKTIVA TETAP 87

GAMBAR 4. 33 TAMPILAN MENU INPUT PRODUK................................... 88

GAMBAR 4. 34 TAMPILAN MENU LIST PRODUK ...................................... 88

GAMBAR 4. 35 TAMPILAN MENU INPUT DATA PESANAN ..................... 89

GAMBAR 4. 36 TAMPILAN MENU LIST DATA PEMESAN ........................ 89

GAMBAR 4. 37 TAMPILAN MENU INPUT HARGA POKOK PRODUKSI .. 90

Page 18: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xviii

GAMBAR 4. 38 TAMPILAN MENU LIST HARGA POKOK PRODUKSI...... 90

GAMBAR 4. 39 TAMPILAN MENU INPUT KARTU HARGA POKOK

PESANAN ............................................................................. 91

GAMBAR 4. 40 TAMPILAN MENU LIST KARTU HARGA POKOK

PESANAN ............................................................................. 91

GAMBAR 4. 41 TAMPILAN SUB MENU LAPORAN .................................... 92

GAMBAR 4. 42 LAPORAN DATA PRODUK ................................................. 92

GAMBAR 4. 43 LAPORAN DATA PESANAN ............................................... 93

GAMBAR 4. 44 LAPORAN BIAYA BAHAN BAKU ...................................... 93

GAMBAR 4. 45 LAPORAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG ............. 93

GAMBAR 4. 46 LAPORAN BIAYA OVERHEAD PABRIK ........................... 94

GAMBAR 4. 47 LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI............................. 94

GAMBAR 4. 48 LAPORAN HARGA POKOK PESANAN .............................. 95

Page 19: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Balasan Izin Penelitian Toko Terkait

Lampiran 2 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

Lampiran 3 Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1)

Lampiran 4 Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 2)

Lampiran 5 Lembar Sarann Seminar Proposal Tugas Akhir (Peguji 1)

Lampiran 6 Lembar Saran Seminar Proposal Tugas Akhir (Penguji 2)

Lampiran 7 Denah Toko

Page 20: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan zaman sekarang ini banyak berkembang jenis-jenis

usaha, baik jenis usaha produksi, teknologi dan sebagainya. Salah satu jenis

usaha yang sangat bagus ialah jenis usaha di bidang produksi gorden. Usaha

di bidang produksi gorden banyak di gemari para pelaku usaha karena setiap

rumah itu pasti memiliki gorden untuk menghiasi di jendela rumahnya

masing-masing, membuat usaha seperti ini memiliki peluang keuntungan

yang bagus.

Setiap pengusaha umumnya memiliki tujuan ingin memperoleh laba

yang besar, agar dapat mencapai hal tersebut maka setiap pengusaha harus

menentukan dan merencanakan hal-hal yang berkaitan dan berpengaruh

terhadap tercapainya laba. Agar dapat tercapainya suatu laba ialah dengan

memperhitungkan biaya-biaya yang di keluarkan dalam menghasilkan

produk. Jika biaya-biaya ini tidak di perhitungkan maka akan berpengaruh

terhadap harga jual produk. Jika harga jual produk terlalu tinggi biasanya

peminat yang akan membeli juga bakal sedikit, kalau harga jual terlalu

rendah maka laba yang akan di peroleh tidak besar bahkan bisa merugikan

si pemilik usaha. Dalam hal ini perlunya konsep akuntansi biaya, dalam

konsep akuntansi biaya semua perhitungan yang asal mulanya masih tidak

teratur kini bisa di atur dengan perhitungan menggunakan akuntansi biaya.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil sebuah objek usaha di bidang

produksi gorden atau usaha developer gorden milik purnama gorden.

Purnama Gorden ini didirikan oleh Anang Hamid sejak tahun 2002.

Purnama Gorden awal mula berdiri di pasar kuripan lalu berpindah ke

Jl.Mahligai dengan menyewa sebuah toko. Purnama gorden ini bukan

sebuah perusahaan PT melainkan toko yang berfokus ke bidang produksi

gorden, purnama gorden juga menjual hasil produksi tadi di toko mereka,

untuk jenis dan motifnya juga banyak di purnama gorden seperti gorden

Page 21: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

2

embos, gorden blackout, gorden satin, dan gorden viterase. Purnama gorden

sendiri berlokasi di jalan mahligai km 7.2 samping mini market alfa Zahra.

Dalam proses produksinya purnama gorden ini menggunakan 2 metode

yaitu metode tanpa pesanan dan juga metode pesanan.

Purnama gorden dalam melakukan perhitungan mereka tidak

menggunakan sistem akuntansi biaya baik transaksi penjualan gorden

ataupun yang melakukan pesanan terlebih dahulu. Purnama gorden

melakukan perhitungan masih secara manual yaitu menggunakan buku.

Sistem perhitungannya mereka melakukan anggran dulu misalkan ada yang

melakukan pesanan terus mereka menyiapkan bahan baku seperti benang,

kain dan sebagainya setelah dibentuk dan jadilah sebuah gorden lalu gorden

tadi di jual ke pemesan sesuai permintaan konsumen.

Selain itu, dalam penentuan harga pokok produk purnama gorden

belum ada menggunakan metode apa pun. Menggunakan metode dalam

penentuan harga pokok produk dirasa penting karena dapat berpengaruh

pada penentuan harga produk sehingga laba yang dihasilkan diharapkan

lebih baik. Disini dalam penentuan harga pokok produk, penulis

menggunakan metode pendekatan full costing, kelebihan dari metode full

costing adalah metode ini lebih rinci dalam memasukkan komponen-

komponen biaya yang diperlukan dalam suatu proses produksi.

Dari permasalahan yang telah diuraikan tersebut, maka dalam hal ini

diperlukan dukungan kemajuan teknologi berupa program aplikasi yang

sudah di program dan di rancang khusus konsep akuntansi, termasuk

akuntansi biaya agar dalam Menyusun laporan keuangan nya bisa teratur

dengan baik. Apalagi akuntansinya yang sudah terprogram dengan aplikasi,

ini memudahkan para pemilik usaha untuk melakukan suatu perhitungan,

hemat waktu, hemat biaya tidak perlu lagi membeli buku untuk menghitung

keuangan, dan hitungan yang lama bisa dilihat lagi dengan sistem.

Aplikasi perhitungan dalam menentukan harga pokok produk yang

berkonsep akuntansi biaya, salah satu program aplikasi yang bisa digunakan

dengan menggunakan aplikasi program berbasis php. Salah satu keunggulan

Page 22: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

3

dari program berbasis php tersebut adalah aplikasi yang dihasilkan dapat di

akses secara web sehingga penggunaannya lebih efisien.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tugas akhir dengan membuat sebuah program aplikasi dengan

judul “Program Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produk Gorden Dengan

Metode Harga Pokok Pesanan Menggunakan php pada Purnama Gorden”.

B. Permasalahan

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Toko Purnama Gorden

yaitu dalam perhitungan harga pokok produk mereka masih menggunakan

cara manual yaitu menggunakan buku. Selain itu, dalam penentuan harga

pokok produk purnama gorden belum ada menggunakan metode apa pun.

Hal ini dinilai penulis tidak efisien karena masih banyak terdapat kesalahan

kesalahan dalam perhitungan anggaran. sehingga memakan waktu yang

lama dalam proses penentuan harga pokok produk. Agar penulisan ini lebih

terarah, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan harga pokok

pesanan full costing

2. Metode yang digunakan adalah metode harga pokok berdasarkan

pesanan

3. Produk yang dijadikan penelitian yaitu satu produk saja yaitu produk

gorden blackout

4. Implementasi yang dihasilkan dari program aplikasi adalah laporan harga

pokok produk, harga pokok pesanan

5. Tidak memperhitungkan bahan/produk yang rusak/cacat, prosesnya dari

bahan baku sampai produk jadi.

6. Aplikasi dibuat menggunakan Bahasa Pemrograman PHP.

7. Dampak yang lama tidak efisien, sedangkan dampak yang baru efisien

dan mempercepat kinerja toko dari sistem aplikasi

Page 23: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

4

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka dapat didefinisikan

rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah perhitungan harga pokok produksi gorden dengan metode

harga pokok pesanan sesuai konsep akuntansi biaya pada purnama

gorden?

2. Bagaimana membuat program aplikasi perhitungan harga pokok

produksi gorden dengan metode harga pokok pesanan menggunakan php

pada purnama gorden?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produksi gorden

dengan metode harga pokok pesanan menurut konsep akuntansi biaya

pada purnama gorden

2. Untuk menghasilkan program aplikasi perhitungan harga pokok produksi

gorden dengan metode harga pokok pesanan menggunakan php pada

purnama gorden

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penilitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini penulis mendapatkan pengetahuan dan

pengalaman, khususnya mengenai sebuah program aplikasi tentang

perhitungan harga pokok produksi gorden dengan metode harga pokok

pesanan menggunakan php untuk di terapkan di toko yang diteliti

tersebut. Penulis juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

mengenai komputerisasi akuntansi.

2. Bagi Purnama Gorden

Page 24: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

5

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, serta

wawasan pengetahuan baru untuk purnama gorden serta dapat

meningkatkan kinerja serta bahan untuk pertimbangan dalam

menentukan harga jual produk menggunakan metode pokok harga

pesanan yang lebih efektif.

3. Bagi Politeknik

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat

bagi para pembaca serta dapat menambah wawasan pengetahuan untuk

dijadikan referensi mengenai perhitungan harga pokok produk pesanan

menggunakan php bagi mahasiswa/I yang akan datang dan ingin

melakukan penelitian dan topik yang sama.

Page 25: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah proses pengidentifikasian, pencatatan,

penghitungan, peringkasan, pengevaluasian, dan pelaporan biaya pokok

suatu produk baik barang maupun jasa dengan metode dan sistem

tertentu sehingga pihak manajemen perusahaan dapat mengambil

keputusan bisnis secara efektif dan efisien (Mulyadi, 2012)

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk dan

jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya (Dony,

2012:1).

Dapat di simpulkan akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan

terhadap biaya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Hasil dari pencatatan, perhitungan, peringkasan, dan pelaporan data-

data ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai pelaku usaha.

Akuntansi biaya dapat dijadikan acuan keputusan dalam pengambilan

keputusan untuk produksi bagi pihak manajemen. Akuntansi biaya ini

termasuk kedalam bagian manajemen karena dengan adanya akuntansi

biaya segala perhitungan dapat teratur dengan baik.

2. Pengertian Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 2012:5).

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh

aktiva, jumlah yang dikorbankan tersebut secara tidak langsung disebut

harga pokok dan dicatat pada neraca sebagai aktiva. Dalam akuntansi

istilah biaya dipertegas dengan membedakan pengertian biaya (cost) dan

biaya sebagai beban (Expenses) (Imam Firmansyah, 2015:1).

Page 26: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

7

3. Tujuan Akuntansi Biaya

Menurut (Mulyadi, 2012: 7) Akuntansi biaya mempunyai tujuan

untuk penentuan harga pokok produk, pengendalian biaya, serta sebagai

informasi terkait dengan biaya untuk kepentingan manajemen dalam

pengambilan keputusan sehingga dapat membantu dalam mengelola

perusahaan dan bagian bagiannya.

4. Penggolongan Biaya

Penggolongan biaya dalam akuntansi biaya dapat dilakukan

dengan berbagai macam cara, didasarkan pada tujuan dan hal-hal yang

ingin dicapai. Penggolongan biaya dalam akuntansi biaya terdapat

beberapa macam cara, berikut biaya digolongkan:

a. Penggolongan biaya menurut objek pengluaran

Penggolongan ini menggunakan nama objek pengeluaran

sebagai dasar dalam penggolongan biaya. Misalnya nama objeknya

pengeluarannya adalah biaya bahan bakar maka segala hal

pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “Biaya

bahan bakar” (Mulyadi, 2012:13).

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur dapat di

golongkan menjadi 3 yaitu:

1) Biaya Produksi

Fungsi produksi yaitu fungsi yang berhubungan dengan

pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk

dijual.

2) Biaya Pemasaran

Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan

kegiatan penjualan produk selesai yang siap untuk dijual dengan

cara memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai

keinginan perusahaan.

Page 27: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

8

3) Biaya Administrasi & Umum

Fungsi Administrasi & Umum adalah fungsi yang

berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan,

pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara

keseluruhan.

c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu

yang dibiyai

Menurut Mulyadi (2012) Sesuatu yang dibiayai dapat berupa

produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang

dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan:

1) Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab

satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika

sesuatu tersebut yang dibiayai tidak ada, maka biaya langsung

ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan

lebih mudah di identifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.

2) Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak

hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak

langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan

istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead

pabrik. Biaya ini tidak mudah di identifikasi dengan produk

tertentu.

d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya

dengan perubahan volume aktivitas

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya

dapat di golongkan menjadi:

1. Biaya Variable

Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya

variable adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

Page 28: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

9

2. Biaya Semi Variable

Biaya semi variable adalah biaya yang berubah tidak

sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi

variable mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya

variable.

3. Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat

volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang

konstan pada volume produksi tertentu.

4. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam

kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji

direktur produksi.

e. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi

menjadi dua, yaitu:

1. Pengeluaran Modal

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat

lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi

adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat

terjadinya dibebankan sebagai kas aktiva dan dibebankan dalam

tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara

didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi.

2. Pengeluaran Pendapatan

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya

mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya

pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran

pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan

dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya

tersebut.

Page 29: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

10

5. Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) Dalam arti yang sempit harga

(price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih

luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan

untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa.

6. Harga Pokok Produksi

Menurut Supriyono (2013), yang menyatakan kalau harga pokok

produksi merupakan jumlah uang yang akan dibayarkan dalam rangka

untuk memiliki produk atau jasa yang diperlukan perusahaan sebagai

sarana untuk menghasilkan keuntungan.

Harga pokok produksi adalah dimana jumlah uang yang

dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa, biaya-biaya

yang dikeluarkan itu untuk pengolahan bahan baku menjadi sebuah

produk. Dengan adanya bahan baku ini perusahaan akan mengolah

menjadi suatu produk dan akan dijual lagi untuk mendapatkan

keuntungan.

7. Unsur-unsur Biaya Produksi

Salah satu metode akuntansi standar untuk menghitung harga

pokok yang akurat adalah penggunaan 3 unsur dalam menentukan harga

pokok produk. Adapaun, unsur-unsur biaya produksi dapat digolongkan

menjadi 3 yaitu:

a. Biaya bahan baku

Bahan baku langsung adalah bahan yang dapat secara mudah

dan akurat ke barang jadi (Riwayadi, 2014:48). Biaya bahan baku

adalah besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses

produksi untuk diubah menjadi barang jadi (Siregar, 2013:29).

Page 30: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

11

b. Biaya tenaga kerja langsung

Tenaga kerja mengkonversi bahan baku langsung menjadi suatu

barang jadi yang siap dipasarkan. Direct Labour merupakan biay-

biaya bagi semua tenaga kerja langsung yang ditempatkan dan

diberdayakan dalam menangani kegiatan produksi secara langsung.

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak masuk

dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung.

Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen

lain selain departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di

departemen pembantu tersebut (termasuk biaya tenaga kerjanya)

dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik, biaya overhead pabrik

dapat digolongkan ke dalam 3 kriteria yaitu:

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya

Menurut sifatnya biaya overhead pabrik dibagi menjadi:

a) Biaya bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi

bagian dari hasil produksi atau bahan yang nilainya relative

kecil dibandingkan harga keseluruhan produk.

b) Biaya tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja

perusahaan yang upahnya tidak dapat diperhitungkan

secara langsung kepada produk.

c) Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya suku cadang

(spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies), dan

harga jasa yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk

keperluan perbaikan dan pemeliharaan mesin produksi,

kendaraan, dan alat-alat perusahaan lainnya.

2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya

dalam hubungan dengan perubahan volume produksi.

Perilaku biaya overhead pabrik ini dapat dibagi menjadi 3

golongan yaitu:

Page 31: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

12

a) Biaya overhead pabrik tetap, yakni biaya overhead pabrik

yang tidak berubah meskipun terjadi perubahan dalam

volume produksi.

b) Biaya overhead pabrik variable, yakni biaya overhead

pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume

produksi.

c) Biaya overhead pabrik semivariabel, yakni biaya overhead

pabrik yang berubah namu tidak sebanding dengan

perubahan volume produksi. Untuk memudahkan

penentuan tarif biaya overhead pabrik, biasanya biaya

overhead pabrik semivariabel akan dipecah menjadi dua

unsur yakni biaya tetap dan biaya variable.

3) Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya

dengan departemen

Berdasarkan hubungannya dengan departemen-

departemen yang ada dalam perusahaan, biaya overhead

pabrik dapat di golongkan menjadi 2 kelompok yaitu:

a) Biaya overhead pabrik langsung departemen (direct

departemental overhead expenses), yakni biaya overhead

pabrik yang ada dalam sebuah departemen dan manfaatnya

hanya dapat dinikmati oleh department tersebut.

b) Biaya overhead pabrik tidak langsung (indirect

departemental overhead expenses), yakni biaya overhead

pabrik yang manfaatnya dapat dinikmati oleh lebih dari satu

departemen.

8. Format Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Manufaktur

Berikut contoh format laporan harga pokok produksi pada

perusahaan manufaktur ditujukan pada tabel 2.1 sebagai berikut:

Page 32: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

13

Tabel 2. 1 Format Laporan Harga Pokok Produksi

PT.Cahaya Kemilau

Laporan Harga Pokok Produksi

Oktober 2020

Persediaan Barang dalam proses Rp. xxx

Bahan Baku

Persediaan Bahan Baku Awal Rp. xxx

Pembelian Bahan Baku Rp. xxx

Retur Pembelian (Rp.xxx)

Total Pembelian Bahan Baku Rp. xxx

Persediaan Bahan Baku Tersedia

Untuk Produksi

Rp. xxx

Persediaan Bahan Baku Akhir (Rp. xxx)

Total Biaya Bahan Baku Rp. xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. xxx

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp. xxx

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

Mesin

Rp. xxx

Biaya Listrik dan Air Rp. xxx

Biaya Rupa-rupa overhead Rp. xxx

Total Biaya Overhead Pabrik Rp. xxx

Total Biaya Produksi Rp. xxx

Total Biaya Barang Dalam Proses Rp. xxx

Persediaan Barang Dalam Proses

Akhir

(Rp. xxx)

Harga Pokok Produksi Rp. xxx

9. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Metode penentuan harga pokok produk adalah dengan

membebankan semua biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja, dan biaya overhead pabrik) baik bersifat tetap maupun variable

kepada produk atau jasa. Unsur-unsur biaya pada harga pokok produksi

terdapat pada dua pendekatan yaitu metode full costing dan variable

costing (Halim et al, 2013:47).

Page 33: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

14

a. Metode pendekatan full costing

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok

produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik, baik variable maupun tetap ditambah dengan biaya

nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi, dan umum)

(Widilestariningtyas et al, 2012:16).

Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode full

costing terdiri dari unsur biaya produk berikut ini:

Biaya Bahan Baku xx

Biaya Tenaga Kerja Langsung xx

Biaya Overhead Pabrik Tetap xx

Biaya Overhead Pabrik Variabel xx

Harga Pokok Produk xx ………..1

Menurut (Mulyadi, 2014), metode penentuan harga pokok

produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya ke

dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur

biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu

full costing dan variable costing.

b. Metode pendekatan variable costing

Variable costing merupakan metode penentuan harga pokok

produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variable

saja ke dalam harga pokok produk. Metode variable costing ini

dikenal dengan nama direct costing (Widilestariningtyas et al,

2012:67).

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur

harga pokok produk menurut metode ini meliputi:

Biaya Bahan Baku xx

Biaya Tenaga Kerja Langsung xx

Biaya Overhead Pabrik Variabel xx

Harga Pokok Produksi xx ………2

Page 34: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

15

10. Format Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan

Pendekatan Full Costing

Berikut format laporan laba rugi perusahaan manufaktur dengan

pendekatan Full Costing ditujukan pada tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 2 2 Format Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Pendapatan Penjualan

Rp. xxx

Harga Pokok Penjualan

Persediaan Awal Produk Jadi Rp. xxx

Harga Pokok Produksi:

Persediaan awal produk dalam proses Rp. xxx

Biaya produksi:

Biaya Bahan Baku Rp. xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. xxx

Biaya overhead pabrik Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

Persediaan Akhir Produk Dalam Proses Rp. xxx

Harga Pokok Produksi Rp. xxx

Harga Pokok Produk yang tersedia

untuk dijual

Rp. xxx

Persediaan Akhir Produk Jadi Rp. xxx

Harga Pokok Penjualan

Rp. xxx

Laba atau rugi kotor

Rp. xxx

Biaya Usaha

Biaya Administrasi & Umum Rp. xxx

Biaya Pemasaran Rp. xxx

Rp. xxx

Laba atau Rugi Usaha

Rp. xxx

Pendapatan di luar usaha Rp. xxx

Biaya di luar usaha Rp. xxx

Page 35: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

16

Rp. xxx

Laba atau rugi sebelum pajak

Rp. xxx

Pajak penghasilan

Rp. xxx

Laba/Rugi bersih setelah pajak

Rp. xxx

Sumber: (Mulyadi, 2012:21)

11. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Metode pengumpulan harga pokok produksi ada dua jenis yaitu

metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses

a. Produksi atas dasar pesanan

Menurut Mulyadi (2014:72) Metode perhitungan biaya

berdasarkan pesanan yaitu dalam metode ini biaya-biaya produksi

dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per

satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk

pesanan tersebut dalam jumlah satuan produk dalam pesanan yang

bersangkutan. Pengolahan produk akan dimulai setelah datangnya

pesanan dari langganan/pembeli melalui dokumen pesanan

penjualan (sales order), yang membuat jenis dan jumlah produk

yang dipesan, spesifikasi pesanan, tanggal pesanan, tanggal pesanan

diterima dan harus diserahkan. Atas dasar pesanan penjualan akan

di buat perintah produksi untuk melaksanakan kegiatan produksi

sesuai dengan yang dipesan oleh pembeli. Harga pokok pesanan

dikumpulkan untuk setiap pesanan sesuai dengan biaya yang

dinikmati oleh setiap pesanan, jumlah biaya produksi setiap pesanan

akan dihitung pada saat pesanan selesai. Untuk menghitung biaya

satuan, jumlah biaya produksi pesanan tertentu dibagi jumlah

produksi pesanan yang bersangkutan. Karakteristik usaha

perusahaan yang menggunakan sistem penentuan biaya berdasarkan

pesanan.

Page 36: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

17

Manfaat harga pokok produksi berdasarkan pesanan adalah:

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan

3. Memantau realisasi biaya produksi

4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan

5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk

dalam proses

b. Produksi atas dasar proses

Menurut Mulyadi (2014:84) metode perhitungan biaya

berdasarkan proses yaitu dalam metode ini biaya produksi

dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan

biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya

produksi dalam proses tertentu selama periode tertentu dengan

jumlah produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka

waktu yang bersangkutan.

Karakteristik usaha perusahaan yang menggunakan sistem

penentuan biaya berdasarkan proses yaitu:

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah

produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk

jangka waktu tertentu.

Manfaat harga pokok produksi berdasarkan proses yaitu:

1. Menentukan harga jual produk

2. Memantau realisasi biaya produksi

3. Menghitung laba atau rugi periodic

4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk

dalam proses yang disajikan dalam neraca

Page 37: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

18

12. Pencatatan Metode Harga Pokok Pesanan

Tabel 2 3 Jurnal Pencatatan Harga Pokok Pesanan a. Jurnal Bahan Baku

1. Untuk pembelian bahan baku dicatat dengan jurnal menggunakan metode

prepertual

Persediaan bahan baku xxx

Utang usaha/Kas xxx

Pembelian xxx

Utang usaha/Kas xxx

2. Untuk penggunaan bahan baku

Barang dalam proses xxx

Persediaan bahan baku xxx

b. Jurnal pencatatan biaya tenaga kerja

1. Mencatat biaya tenaga kerja langsung

Gaji dan upah xxx

Utang gaji dan upah xxx

2. Mencatat distribusi biaya tenaga kerja

Barang dalam proses xxx

BOP sesungguhnya xxx

Biaya administrasi dan umum xxx

Biaya pemasaran xxx

Gaji dan upah xxx

c. Pencatatan biaya overhead pabrik

1. Mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi

BOP sesungguhnya xxx

Macam-macam biaya xxx

2. Membuat pembebanan BOP

Barang dalam proses xxx

BOP yang dibebankan xxx

3. BOP yang dibebankan ditutup ke BOP sesungguhnya

BOP yang dibebankan xxx

BOP sesungguhnya xxx

d. Pencatatan barang jadi

Pencatatan barang jadi didasarkan kepada pesanan-pesanan yang telah

selesai diolah perusahaan

Persediaan barang jadi xxx

BDP-Biaya Bahan Baku xxx

Page 38: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

19

BDP-Biaya Tenaga Kerja xxx

BDP-Biaya Overhead pabrik xxx

Atau

Persediaan barang jadi xxx

Barang dalam proses xxx

e. Pencatatan persediaan barang dalam proses

Persediaan barang dalam proses xxx

BDP-Biaya Bahan Baku xxx

BDP-Biaya Tenaga Kerja xxx

BDP-Biaya Overhead Pabrik xxx

f. Pencatatan penyerahan barang kepada pemesan

Piutang xxx

Penjualan xxx

g. Pencatatan harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan xxx

Persediaan barang jadi xxx

h. Pencatatan pencapatan penjualan produk

Piutang dagang xxx

Penjualan xxx

(Sujarweni, 2015:74-76)

13. Karakteristik Harga Pokok Pesanan

Pada perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang

bentuknya tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga

produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan

identitasnya secara jelas.

b. Setiap pesanan memiliki spesifikasi tersendiri dan setiap jenis

produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.

c. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya

dengan produk menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi

tidak langsung.

d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi,

Page 39: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

20

sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga

pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka

e. Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung pada saat

pesanan yang bersangkutan selesai, dengan menjumlahkan semua

biaya yang dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan

f. Harga pokok satuan untuk pesanan tertentu dihitung dengan

membagi jumlah total harga pokok pesanan yang bersangkutan

dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan.

14. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan

Adapun manfaat dari harga pokok produksi per pesanan yaitu antara

lain:

a. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan

b. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan

c. Memantau realisasi biaya produksi

d. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan

e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca

15. Kartu Harga Pokok

Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode

harga pokok pesanan. Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening

pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap

pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan pesanan tertentu

dicatat secara rinci dalam kartu harga pokok pesanan yang

bersangkutan. Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi

langsung terhadap pesanan tertentu dan biaya produksi tidak langsung

dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung

dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara

langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung di catat dalam kartu

harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu. Berikut contoh format

kartu harga pokok pesanan ditujukan pada tabel 2.4. sebagai berikut:

Page 40: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

21

Tabel 2 4 Format kartu Harga Pokok

PT Evinda

Batam

Kartu Harga Pokok

No. Pesanan : Pemesan :

Jenis Produk : Sifat Pesanan :

Tanggal Pesan : Jumlah :

Tanggal Selesai : Harga Jual :

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Biaya Overhead Pabrik

Tgl No.

BPBG

Ket

.

Jumlah Tgl No.

Kartu

Jam

Kerja

Jumlah Tgl Jam

Mesin

Tarif Jumlah

16. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Dalam menetapkan besarnya BOP yang dibebankan pada produk

suatu perusahaan didasarkan pada tarif yang sudah ditentukan di awal.

Besar biaya overhead pabrik tidak berdasarkan BOP yang sesungguhnya

terjadi. Penentuan tarif tersebut didasarkan pada beberapa sifat dari

biaya overhead pabrik, Langkah-langkah dalam penentuan overhead

pabrik yaitu:

a. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

Dalam melakukan penyusunan anggaran BOP harus

diperhatikan tingkat produksi atau kapasitas yang dipakai sebagai

dasar penaksiran jumlah anggaran BOP. Kapasitas tersebut adalah

sebagai berikut:

-Kapasitas Teoritis adalah kapasitas maksimal yang bisa dihasilkan

oleh suatu departemen atau pabrik dalam kondisi yang sempurna

tanpa adanya hambatan baik itu dari internal atau dari eksternal

perusahaan.

Page 41: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

22

-kapasitas Praktis adalah kapasitas yang bisa dicapai oleh

departemen setelah diperhitungkan adanya berbagai hambatan yang

tidak bisa dihindarkan dari internal perusahaan.

-kapasitas Normal adalah kapasitas yang bisa dicapai oleh

departemen atau pabrik setelah dikurangi dengan berbagai

hambatan yang terjadi pada internal perusahaan untuk jangka

Panjang.

-kapasitas jangka pendek adalah kapasitas sesungguhnya yang

diharapkan.

b. Menentukan dasar pembebanan biaya overhead pabrik pada

produk

Sebagaimana sudah diuraikan diatas sebelumnya bahwa

Langkah awal dalam penentuan tarif BOP adalah Menyusun

anggaran BOP. Sedangkan dasar penyusunan anggaran BOP adalah

kapasitas normal atau kapasitas sesungguhnya yang diharapakan.

Maka dasar yang dipakai untuk pembebanan BOP pada produksi

adalah satuan produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, jam tenaga kerja langsung, dan jam mesin.

Ada berbagai macam dasar yang dapat digunakan untuk

membebankan biaya overhead pabrik kepada produk antara lain:

a. Satuan Produk

Untuk dapat menentukan tarif BOP atas dasar satuan

produk maka bisa dihitung dengan cara membagi taksiran

biaya overhead pabrik dengan jumlah satuan yang dihasilkan

dan hasilnya adalah tarif BOP per unit produksi. Apabila

dirumuskan adalah sebagai berikut:

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝐷𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 = 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

Rumusan BOP yang dibebankan pada produk:

Page 42: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

23

Tarif BOP per unit X unit yang dihasilkan pada periode

yang bersangkutan

b. Biaya Bahan Baku

Untuk dapat menentukan tarif BOP atas dasar biaya bahan

baku bisa dihitung dengan cara membagi taksiran BOP dengan

taksiran biaya bahan baku yang dinyatakan dengan persentase

dan hasilnya adalah tarif BOP dalam % dari biaya bahan baku

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝐵 𝑋 100% = %𝐵𝑂𝑃 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐵𝐵

Berdasarkan BOP yang dibebankan pada produk adalah %

BOP dari bahan yang dikeluarkan pada periode yang

bersangkutan.

c. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jika tarif BOP didasarkan pada biaya tenaga kerja

langsung maka tarif tersebut dihitung dengan cara membagi

taksiran biaya overhead pabrik dengan taksiran biaya tenaga

kerja langsung yang dinyatakan dalam persentase dengan

rumus

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑇𝐾𝐿 𝑋 100% = %𝐵𝑂𝑃 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐵𝑇𝐾𝐿

d. Jam Tenaga Kerja Langsung

Jika tarif BOP ini didasarkan pada jam tenaga kerja

langsung, maka tarif tersebut bisa dihitung dengan cara

membagi taksiran BOP dengan taksiran jam kerja langsung.

Untuk dapat menghitung tarif BOP berdasarkan jam tenaga

kerja langsung dapat digunakan rumus sebagai berikut

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑚 𝑇𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑋 100%

= 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 𝑇𝐾𝐿

Page 43: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

24

e. Jam mesin

Jika tarif BOP didasarkan pada jam mesin, maka tarif BOP

bisa dihitung dengan membagi taksiran BOP dengan taksiran

jam mesin. Berikut merupakan rumus yang digunakan

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑂𝑃

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 = 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐵𝑂𝑃/𝐽𝑎𝑚 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛

17. Penyusutan Aset Tetap

Aktiva tetap atau asset tetap adalah kekayaan perusahaan yang

memiliki wujud, secara relative tahan lama, dan digunakan untuk

menjalankan operasional perusahaan. Untuk mengetahui factor apa saja

yang memengaruhi biaya penyusutan asset tetap dan cara

mengetahuinya

a. Faktor terjadinya penyusutan

Secara umum, ada 2 faktor yang menyebabkan nilai asset

menjadi menyusut, yakni:

1) Faktor fisik

Nilai asset perusahaan dapat menyusut dikarenakan

penggunaan yang terlalu sering, usia barang yang sudah tua, dan

berbagai kerusakan.

2) Faktor fungsional

Penyusutan nilai asset juga dapat disebabkan oleh

ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi,

sehingga asset tersebut perlu diganti dengan yang baru.

Biaya penyusutan asset dibebankan di setiap periode akuntansi.

Biaya ini merupakan taksiran yang keakuratannya sangat tergantung

pada ketelitian dalam penghitungannya. Setidaknya ada 3 faktor

yang memengaruhi biaya penyusutan asset:

Page 44: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

25

a) Harga perolehan (cost)

Harga perolehan mengacu pada biaya total untuk membeli

asset. Biaya inilah yang menjadi dasar perhitungan seberapa

besar depresiasi yang harus dialokasikan per periode akuntansi.

Harga perolehan termasuk biaya pengiriman, pajak

penjualan, dan bea cukai, serta biaya persiapan lokasi,

pemasangan, dan pengujian. Saat memperoleh property, harga

perolehan dapat mencakup survei, biaya penutupan dan

pelunasan hak gadai

b) Nilai sisa (residu)

Nilai residu adalah nilai jual Kembali suatu asset pada akhir

masa manfaatnya. untuk menentukan jumlah biaya asset yang

akan disusutkan, nilai residu harus dikurangi dari biaya asset

tetap. Dengan demikian, nilai residu digunakan sebagai

komponen perhitungan penyusutan

c) Umur ekonomis aktiva

Umur eknomis aktiva adalah periode waktu yang diharapkan

selama asset berguna bagi pemiliknya. Umur ekonomis suatu

asset bisa berbeda dari umur aktualnya. Penting bagi bisnis untuk

memperkirakan umur ekonomis suatu asset, supaya mereka

dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi

atau mengalokasikan dana untuk peralatan yang baru.

b. Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar penyusutan atau depresiasi dari suatu asset tetap.

Berikut ini adalah metode yang paling umum digunakan:

1) Metode penyusutan garis lurus

Dalam metode penyusutan garis lurus (straight line method),

nilai penyusutan dari suatu asset tetap akan selalu sama hingga

akhir umur ekonomisnya.

Page 45: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

26

Rumus :

𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢

𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

2) Metode satuan hasil produksi

Metode satuan hasil produksi menghitung biaya penyusutan

berdasarkan penggunaan aktual asset. Menurut metode ini,

beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah

satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang

bersangkutan.

Rumus :

𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘

=𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛

3) Metode jam jasa

Metode ini biasanya berguna untuk mendepresiasi kendaraan

atau transportasi perusahaan. Metode ini memperhitungkan

masa hidup asset untuk menghitung depresiasi. Dengan metode

ini, penyusutan dihitung dengan membagi total biaya bersih

asset dengan perkiraan masa kerjanya. Misalnya, dalam kasus

mobil, masa pakainya adalah jarak tempuh efektif.

Rumus :

𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟 𝐽𝑎𝑚 =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢

𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

4) Metode penjumlahan angka tahun

Metode penjumlahan angka tahun adalah bentuk penyusutan

yang dipercepat yang didasarkan pada asumsi bahwa

produktivitas asset menurun seiring dengan berjalannya waktu.

Metode ini berupaya untuk membebankan biaya penyusutan

yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal umur ekonomis asset,

karena asset tersebut paling produktif di tahun-tahun awal

penggunaannya.

Page 46: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

27

1

Rumus :

𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑋 (𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢)

18. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Bagan alir adalah suatu model yang menggambarkan aliran data

dan proses untuk mengolah data dalam suatu system (mulyadi,

2016:45). Simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan aliran

data dan proses untuk mengolah data dalam suatu system disajikan pada

gambar berikut:

Tabel 2 5 Simbol Bagan Alir Dokumen

Simbol Nama

simbol

Keterangan

Dokumen

Simbol ini digunakan

untuk

menggambarkan

semua jenis dokumen,

yang merupakan

formular yang

digunakan untuk

merekam data

terjadinya suatu

transaksi. Nama

dokumen

dicantumkan ditengah

simbol

Dokumen

dan

Tebusannya

Simbol ini digunakan

untuk

menggambarkan

dokumen asli dan

tembusannya. Nomor

lembar dokumen

dicantumkan di sudut

kanan atas

2

Faktur

Page 47: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

28

Berbagi

Dokumen

Simbol ini digunakan

untuk

menggambarkan

berbagai jenis

dokumen yang

digabungkan bersama

di dalam satu paket.

Nama dokumen

dituliskan di dalam

masing-masing

simbol dan nomor

lembar dokumen

dicantumkan di sudut

kanan atas simbol

dokumen yang

bersangkutan

Catatan

Simbol ini digunakan

untuk

menggambarkan

catatan akuntansi

yang digunakan untuk

mencatat data yang

direkam sebelumnya

didalam dokumen

atau formular. Nama

catatan akuntansi

dicantumkan di dalam

simbol ini

Penghubung

pada

halaman

yang sama

(onepage

connector)

Simbol ini digunakan

untuk

menggambarkan

bagan alir, arus

dokumen dibuat

mengalir dari atas ke

bawah dan dari kiri ke

kanan dan untuk

Page 48: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

29

memungkinkan aliran

dokumen berhenti

disuatu lokasi pada

halaman tertentu dan

Kembali berjalan di

lokasi lain pada

halaman yang sama

Akhir arus

dokumen

Untuk mengarahkan

pembaca ke symbol

penghubung halaman

yang sama yang

bernomor seperti

yang tercantum di

dalam simbol teresbut

Awal arus

dokumen

Awal arus dokumen

yang berasal dari

symbol penghubung

halaman yang sama,

yang bernomor

seperti yang

tercantum di dalam

symbol tersebut

Penghubung

pada

halaman

yang

berbeda (off-

page

connector)

Untuk menunjukan

kemana dan

bagaimana began alir

terkait satu dengan

lainnya

Keying

Menggambarkan

pemasukan data ke

dalam komputer

melalui On-line

Terminal

Page 49: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

30

Pita

magnetic

Simbol ini

menggambarkan arsip

komputer yang

berbentuk pita

magnetik. Nama arsip

ditulis di dalam

simbol

On-line

stronge

Symbol ini

menggambarkan arsip

computer yang

berbentuk On-line (di

dalam memory

komputer)

Keputusan

Simbol ini

menggambarkan

keputusan yang harus

dibuat dalam proses

pengolahan data.

Keputusan yang

dibuat ditulis di dalam

simbol

Garis alir

Pengolahan data.

Anak panah tidak

digambarkan jika arus

dokumen mengarah

kebawah dan

kekanan. Jika arus

dokumen mengalir ke

atas atau ke kiri, anak

panah perlu

dicantumkan.

Persimpanga

n garis alir

Simbol ini digunakan

jika dua garis alir

bertemu dan salah

satu garis mengikuti

arus garis lainnya

Page 50: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

31

Pertemuan

garis alir

Simbol untuk

menggambarkan awal

dan akhir suatu sistem

akuntansi

Mulai/berak

hir

Simbol untuk

menggambarkan

masuk ke sistem yang

digambarkan dalam

bagan alir

Masuk ke

sistem

Simbol untuk

menggambarkan

keluar dari sistem

Sumber: (Mulyadi, 2016:47-49)

19. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi komputer adalah suatu sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk

menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan (Marshall B.

Romney, Paul John Steinbart, 2019:10).

Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan

(integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik

yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara

harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah

keuangan menjadi informasi keuangan (Azhar Susanto, 2017:80).

20. Sistem Komputer

Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang

cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara

otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan

Page 51: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

32

menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah,

instruksi-intruksi program yang tersimpan di memori (stored program)

(Slamet Riyadhi, 2015:1).

21. Sistem Basis Data

Sistem Basis Data adalah seperangkat koordinasi beberapa file data

terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit

mungkin kelebihan data. Database menggabungkan catatan yang

sebelumnya disimpan dalam beberapa file terpisah ke dalam kelompok

umum yang melayani berbagai pengguna dan aplikasi pengolahan data

(Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2019:99).

Sistem Basis Data merupakan basis data dengan para pemakai yang

menggunakan basis data secara bersama-sama, personil yang

merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang

dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya

(Pamungkas, 2017:6).

22. Database Management System (DBMS)

DBMS adalah program yang mengelola dan mengendalikan data

serta menghubungkan data dan program-program apilkasi yang

menggunakan data yang disimpan dalam database (Marshall B.

Romney, Paul John Steinbart, 2019:100).

DBMS merupakan kumpulan file yang saling berkaitan bersama-

sama dengan program untuk pengelolaannya (Subandi, Yahidi, 2018:7).

23. Normalisasi

Normalisasi adalah teknik dengan melakukan sebuah pendekatan

buttom-up yang digunakan dalam membantu mengidentifikasikan

hubungan (Indrajani, 2015:7).

Normalisasi merupakan tahapan pengelompokan komponen data

yang menjadi tabel yang menunjukkan entitas pada suatu relasi (Lubis,

2016:55).

Page 52: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

33

24. Relasi

Relationship adalah kesesuaian antar beberapa entity. Relationship

set adalah hubungan matematika antara entity n>2, tiap bagiannya

diambil dari satuan entity {(e1, e2, … en) | el l E1, e2 I E2, …, en I En}

dimana (e1, e2, …, en) adalah relationship (Billy Sabella, 2019:14).

25. MySQL

MySQL merupakan RDBMS (server database) yang dapat

mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam

jumlah sangat besar, dpaat diakses oleh banyak user (Budi Raharjo,

2015:16).

MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak

digunakan oleh pemrogram aplikasi web (Kawistara, 2017:175).

26. PHP

PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk

menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat

dimengerti oleh komputer yang berbasis server-side yang dapat

ditambahkan ke dalam HTML (Supomo, Putratama, 2016:3).

PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis web yang

ditulis oleh dan untuk pengembang web (Solichin, 2016:11).

27. HTML

HTML merupakan bahasa pemrograman web yang

memberitahukan peramban web (web browser) bagaimana menyusun

dan menyajikan konten di halaman web (Solichin, 2016:10).

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standard yang

digunakan untuk menampilkan halaman web (Hidayatullah, Kawistara,

2017:15).

28. CSS

CSS adalah suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk

mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web

sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam

(Wahyudi, 2017).

Page 53: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

34

CSS berfungsi untuk membuat tampilan lebih rapi dan menarik

(Hidayatullah, Kawistara, 2017:83).

B. Hasil Pnelitian Terdahulu

Tabel 2 6 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek

Avita Ratna Sari

D020317003

Jurusan Akuntansi

Program Studi

Komputerisasi

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2020

Intan Melani

Kusuma

D010316014

Jurusan Akuntansi

Program Studi

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2020

Indra Bayu

Kusuma

D020318008

Jurusan Akuntansi

Program Studi

Komputerisasi

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2021

(1) (2) (3)

a. Judul Program Aplikasi

Perhitungan

Harga Pokok

Produksi Rumah

dengan Metode

Harga Pokok

Pesanan

Menggunakan

php pada PT

Fitria Trans

Tamara

Perhitungan Harga

Pokok Produksi

Rumah TIpe 36

Menggunakan

Metode Harga

Pokok Pesanan

Full-Costing pada

PT Jofa Dini

Lestari Banjarmasin

Program Aplikasi

Perhitungan Harga

Pokok Produksi

Gorden dengan

Metode Harga Pokok

Pesanan

Menggunakan php

pada Purnama

Gorden Banjarmasin

b. Objek Penelitian Harga Pokok

Produk

Harga Pokok

Produk

Harga Pokok Produk

c. Tempat Penelitian PT Fitria Trans

Tamara

PT Jofa Dini

Lestari Banjarmasin

Toko Purnama

Gorden

a. Rumusan

Masalah

Bagaimana

perhitungan

harga pokok

produksi

rumah

dengan

metode

Bagaimana

Penggolongan

biaya yang tepat

dalam

perhitungan

pokok produksi

rumah tipe 36

Bagaimanakah

perhitungan

harga pokok

produksi gorden

dengan metode

harga pokok

pesanan sesuai

Page 54: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

35

harga pokok

pesanan

menurut

konsep

akuntansi

biaya pada

PT Fitria

Trans

Tamara?

Bagaimana

membuat

program

aplikasi

perhitungan

harga pokok

produksi

rumah

dengan

metode

harga pokok

pesanan

menggunaka

n php pada

PT Fitria

Trans

Tamara

menurut

akuntansi biaya?

Bagaimana

Perhitungan

harga pokok

produksi rumah

tipe 36 yang

sesuai dengan

metode harga

pokok pesanan

Full-Costing?

konsep akuntansi

biaya pada

Purnama

Gorden?

Bagaimana

membuat

program aplikasi

perhitungan

harga pokok

produksi gorden

dengan metode

harga pokok

pesanan

menggunakan

php pada

Purnama Gorden

b. Tujuan

Penelitian

Untuk

mengetahui

bagaimana

perhitungan

harga pokok

produksi

rumah dengan

metode harga

pokok

pesanan

Untuk

mengetahui

penggolongan

biaya yang tepat

dalam

perhitungan

pokok produksi

rumah tipe 36

menurut

akuntansi biaya

Untuk mengetahui

bagaimana

perhitungan harga

pokok produksi

gorden dengan

metode harga

pokok pesanan

menurut konsep

akuntansi biaya

Page 55: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

36

menurut

konsep

akuntansi

biaya pada PT

Fitria Trans

Tamara

Untuk

menghasilka

n program

aplikasi

perhitungan

harga pokok

pesanan

menggunaka

n php pada

PT Fitria

Trans

Tamara

Untuk

mengetahui

Perhitungan

harga pokok

produksi rumah

tipe 36 yang

sesuai dengan

metode harga

pokok pesanan

Full-Costing

pada Purnama

Gorden

Untuk

menghasilkan

program aplikasi

perhitungan harga

pokok produksi

gorden dengan

metode harga

pokok pesanan

menggunakan php

pada Purnama

Gorden

c. Metode

Penelitian

Harga Pokok

Pesanan

Harga Pokok

Pesanan

Harga Pokok

Pesanan

d. Hasil Penelitian Program Aplikasi

Perhitungan

Harga Pokok

Produksi Rumah

dengan Metode

Harga Pokok

Pesanan

Menggunakan

php pada PT

Fitria Trans

Tamara

Pehitungan Harga

Pokok Produksi

Rumah Tipe 36

Menggunakan

Metode Harga

Pokok Pesanan

Full-Costing pada

PT Jofa Dini

Lestari Banjarmasin

Program Aplikasi

Perhitungan Harga

Pokok Produksi

Gorden dengan

Metode Harga Pokok

Pesanan

Menggunakan php

pada Purnama

Gorden Banjarmasin

e. Persamaan dan

Perbedaan

Penelitian

Membahas

tentang

perhitungan

harga pokok

Membahas

tentang

perhitungan harga

pokok produk

Membahas tentang

pehitungan harga

pokok produk

dengan metode

Page 56: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

37

produk

dengan

metode

harga pokok

pesanan

Metode Full

Costing

Objek

penelitian

pada bidang

usaha

perumahan

Membuat

program

aplikasi

Program

aplikasi

yang

digunakan

menggunaka

n program

php

dengan metode

harga pokok

pesanan

Metode Full

Costing

Objek penelitian

pada bidang

usaha perumahan

Tidak membuat

program aplikasi

harga pokok

pesanan

Metode Full

Costing

Objek penelitian

pada bidang usaha

Gorden

Membuat program

aplikasi

Program aplikasi

yang digunakan

menggunakan

program php

Penyempurnaan

program seperti

penambahan user

Sumber : Dibuat oleh penulis

Page 57: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penilitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan

studi kasus. Jenis penelitian studi kasus adalah salah satu jenis penelitian

kualitatif, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam

terhadap program, kejadian, proses, aktivitas terhadap satu atau lebih

orang (Sugiyono, 2016:15).

Dalam penulisan studi kasus ini, penulis melakukan penelitian

dengan pembahasan secara mendalam dan menggambarkan terhadap

fakta, peristiwa, dan kejadian yang terjadi berkaitan tentang perhitungan

harga pokok produksi gorden khususnya pada jenis gorden blackout

dengan menggunakan metode harga pokok pesanan Full Costing pada

Purnama Gorden.

B. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah biaya-biaya produksi yang

dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per

satuan yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung

dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan dengan

jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan (Mulyadi,

2012:35).

Didalam metode ini ditentukan apabila toko tersebut dalam

produksi melakukan pesanan terlebih dulu baru tahap memproduksi

pesanan tersebut. Dalam produksinya Toko Purnama Gorden

menggunakan metode harga pokok pesanan.

2. Harga Pokok Produk

Harga Pokok Produk merupakan metode penentuan biaya

produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke

dalam biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

Page 58: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

39

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang

berperilaku variable maupun tetap (Mulyadi, 2012).

Dalam metode ini toko purnama gorden melakukan perhitungan

hanya menggunakan buku dan dalam perhitungannya tidak

menggunakan metode apapun.

3. Program Aplikasi Perhitungan HPP dengan PHP

Program aplikasi merupakan software atau perangkat lunak

komputer yang dibuat untuk tugas tertentu. Program aplikasi

perhitungan harga pokok produksi akan dihitung dengan menggunakan

program aplikasi berbasis php sebagai front end dan php My Admin

sebagai back end dalam halaman atau database perhitungan harga pokok

produksi pada purnama gorden.

Dalam metode ini dengan adanya program aplikasi perhitungan HPP

dengan php agar dapat mempermudah perhitungan di toko purnama

gorden

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data yang Dikumpulkan

a. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau

data kuantitatif yang diangkakan (scoring). Data kuantitatif

dalam penelitian ini adalah menggunakan data dari RAB

Rencana Anggaran Biaya dengan memakai gorden blcakout

pada Purnama Gorden (Sugiyono, 2015:23).

b. Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata,

atau gambar. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa sejarah

singkat, tanda daftar usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) serta sistem yang diterapkan dalam perhitungan harga

penjualan produk gorden di Purnama Gorden (Sugiyono,

2015:23).

Page 59: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

40

2. Sumber Data yang Dikumpulkan

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak

pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain.

Data primer diperoleh dari pihak toko melalui observasi dan

wawancara langsung ke tempat penelitian. Data primer dalam

penelitian ini adalah sejarah singkat toko, Struktur anggota toko,

serta sistem yang berjalan pada toko Purnama Gorden dalam

melakukan proses produksi Gorden (Suharsimi Arikunto,

2013:172).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan

cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain

yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen. Data

sekunder dikumpulkan dari informasi yang diperoleh melalui

orang lain atau dokumen yang dimiliki oleh toko. Data sekunder

dalam penelitian ini seperti Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP) (Sugiyono, 2012:141).

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode yang perlu

ditempuh oleh peneliti sebagai Langkah-langkah yang diperlukan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini antara lain:

1. Studi Lapangan

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara

dilaksanakan dengan proses tanya jawab secara langsung dengan

pemilik atau pimpinan Purnama Gorden, bertujuan untuk

mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Adapun materi

yang dibahas dalam wawancara yaitu berkaitan tentang sejarah

Page 60: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

41

berdirinya toko, struktur anggota, hal-hal yang berkaitan dalam

perhitungan biaya produksi, dan lain-lain.

b. Dokumentasi

Dokumentasi dilaksanakan adalah dengan mengumpulkan

data-data dokumen dari pihak toko yang berkaitan dengan tema

penelitian yang diangkat oleh penulis. Data dokumentasi dalam

penelitian ini seperti SIUP, Rancangan Anggaran Biaya (RAB),

serta struktur anggota toko.

c. Observasi

Observasi adalah Teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan menggunakan metode pengamatan secara langsung.

Observasi di dalam penelitian ini yaitu meneliti dan melakukan

pengamatan secara langsung dengan berkunjung ke lokasi

Purnama Gorden.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan

referensi dan mempelajarinya dan literatur yang berhubungan

dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian

E. Teknik Analisa Data

Teknik Analisa data adalah proses mencari data, Menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis,

Menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang akan di

pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010:335).

Dalam penelitian ini melakukan identifikasi permasalahan dalam

toko, hal ini diperlukan untuk kemudian di analisis sehingga

menghasilkan sebuah kesimpulan dan saran bagi toko sehingga

harapannya pihak toko bisa menajalankan usahanya lebih maksimal.

Page 61: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

42

Adapun Langkah-langkah dalam melakukan Analisa data penelitian

yaitu:

1. Analisa dan Perhitungan Harga Pokok Produk

Teknik Analisa data adalah proses mencari data, Menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesis, Menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan

yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010:335).

Berikut Analisa perhitungan harga pokok produk pada

penelitian ini:

a. Mengumpulkan data-data mengenai biaya produksi seperti biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik dan

biaya non produksi berdasarkan dari RAB jenis gorden blackout

pada Purnama Gorden.

b. Menggolongkan biaya produksi dan non produksi sesuai

penggolongan yang seharusnya menurut teori akuntansi biaya

dari RAB pada Purnama Gorden.

c. Menyusun flowchart atau began alur untuk perolehan harga

pokok produk, berikut alur penggambaran untuk memperoleh

harga pokok produk:

Page 62: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

43

Tabel 3. 1 Alur Flowchart Harga Pokok Produk

Sumber: Dibuat oleh penulis

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Harga

Pokok Pesanan

Penulis membuat perhitungan harga pokok produksi dengan

metode harga pokok pesanan. Metode ini dilakukan berdasarkan

pesanan yang melibatkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik.

Berikut langkah yang dilakukan oleh penulis dalam pehitungan

harga pokok produk pada penelitian ini:

Page 63: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

44

1) Lakukan penggolongan biaya produksi sesuai dengan unsur

biaya yang diperlukan dalam perhitungan harga pokok produksi

yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik untuk jenis gorden blackout

2) Melakukan perhitungan harga pokok produksi menggunakan

metode harga pokok pesanan dan kemudian menghasilkan harga

pokok produksi

3) Membuat kartu harga pokok pesanan

4) Mencatat RAB yang diperlukan pada Purnama Gorden

5) Membuat laporan harga pokok produksi

6) Melakukan perbandingan antara perhitungan dari RAB Purnama

Gorden dengan perhitungan yang dilakukan oleh penulis

7) Penulis menarik simpulan dan saran yang ditentukan pada

Purnama Gorden

3. Desain Program Aplikasi

a. Desain Database

1) Desain tabel

Pada tahap ini yaitu membuat desain tabel-tabel yang

diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Purnama

Gorden dalam pembuatan rancang bangun program aplikasi

tersebut. Adapun desain tabelnya yaitu tabel user, tabel

bahan baku, tabel biaya tenaga kerja langsung, tabel biaya

overhead pabrik, tabel bop bahan penolong, tabel tambahan

overhead, tabel asset tetap, tabel produk, dan tabel

pemesan.

2) Relasi antar tabel

Pada tahap ini yaitu membuat relasi antar tabel-tabel

yang sudah dibuat sesuai bentuk normal (3NF) agar tidak

terjadi perulangan dalam sistem tersebut.

Page 64: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

45

b. Desain masukan

Pada tahap ini yaitu membuat desain masukkan yang terdiri

dari, input data master yang berisi input bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, data produk, data

pemesan, dan input transaksi berupa transaksi harga pokok

produksi dan kartu harga pokok pesanan.

c. Desain keluaran

Pada tahap ini yaitu membuat desain keluaran dari input

proses yaitu data pada setiap master data yaitu biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, data produk,

data pemesan, dan laporan dari proses transaksi yaitu laporan

harga pokok produksi dan laporan harga pokok pesanan..

d. Bentuk alur program aplikasi

Desain masukan (inputan) pada program aplikasi serta

menghasilkan sebuah keluaran (output) berbentuk laporan harga

pokok produk dan laporan harga pokok pesanan.

Tabel 3. 2 Alur Program Aplikasi (Harga Pokok Produk)

Sumber: Dibuat oleh penulis

Page 65: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

46

4. Implementasi

Implementasi merupakan tahapan pengembangan yang

meliputi proses pembuatan program, pengujian dan

pengoperasian. Dalam tahapan ini penulis membuat program

aplikasi perhitungan harga pokok pesanan menggunakan php.

Kemuadian setelah dibuat maka akan dilakukan pengujian dan

pengoperasian terhadap program tersebut agar dibandingkan

dengan sistem manual di Purnama Gorden, dengan sistem

aplikasi yang telah terkomputerisasi.

Page 66: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Purnama gorden adalah toko yang bergerak dibidang usaha

industri gorden telah mendapatkan izin dan telah memiliki surat izin

yang di keluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu dengan nomor SIUP: No. 0244010132363 yang

di keluarkan pada tahun 2020. Purnama gorden didirikan oleh bapak

Anang Hamid selaku pemilik pada tahun 2002.

Proyek gorden di bangun oleh Purnama gorden yang beroperasi

di Jl Mahligai Km 7, Kel. Pemurus Dalam, Kec. Banjarmasin

Selatan, Kota Banjarmasin, Prov. Kalimantan Selatan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah suatu susunan atau perkumpulan yang di

bentuk dengan tujuan agar suatu perusahaan dapat berjalan. Struktur

organisasi merupakan suatu susunan pemabagian kerja atau susunan

jabatan yang berbeda namun tetap bekerja sama agar tercapainya

visi dan misi yang di inginkan perusahaan tersebut. Adapun struktur

organisasi Purnama gorden adalah sebagai berikut:

Bagan 4.1 Struktur Organisasi

Purnama Gorden

Sumber: Purnama Gorden

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing pada

struktur organisasi Purnam Gorden sebagai berikut:

Pemilik

Anang Hamid

Bagian Produksi

Bagian Admin

Page 67: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

48

1. Pemilik

Pemilik adalah orang yang bertanggung jawab atas usaha

yang sedang berjalan di purnama gorden dan mengawasi

jalannya usaha dan memberikan nasehat atau arahan kepada

karyawan.

2. Bagian Produksi

Bagian produksi adalah bagian yang mana tugasnya

memproduksi yang dari bahan baku sampai produk jadi

3. Bagian Admin

Bagian admin adalah bagian yang bertugas mengelola alur

keuangan dan melayani costumer yang ingin memesan di

purnama gorden

3. Proses produksi

Proses produksi adalah tahapan atau rangkaian yang dilakukan

dari bahan baku sampai produk jadi yang di proses menggunakan

tenaga kerja, mesin atau peralatan sehingga menghasilkan produk

yang bernilai jual.

Adapun proses produksi atau serangkaian tahapan dalam

memproduksi gorden di Purnama Gorden adalah sebagai berikut:

Bagan 4.2 Proses Produksi Gorden pada Purnama Gorden

Sumber: Purnama Gorden

Pekerjaan Ukur Kain dan Pemotongan

Pekerjaan Penjahitan

Pekerjaan Di gosok

Pekerjaan Pengeringan

Page 68: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

49

Berikut penjelasan tahapan-tahapan proses produksi gorden :

a. Pekerjaan Ukur Kain dan Pemotongan

Pekerjaan ukur kain dan pemotongan merupakan pekerjaan

mendasar dalam sebuah membuat gorden. Ukur kain merupakan

unit yang terpenting karena akan berpengaruh pada bentuk suatu

gorden jika mengalami kesalahan pada bagian ukur maka akan

tidak sempurna lah gordennya. Hal pertama yang dilakukan

adalah kain kita ukur terlebih dahulu sesuai keinginan

konsumen. Tahapan berikutnya setelah kain di ukur lalu kain di

potong sesuai ukuran yang sudah di pesan oleh konsumen,

misalnya untuk badannya tingginya 225CM, lalu di potong

25CM untuk lipatan bawah dan atas.

b. Pekerjaan Penjahitan

Pekerjaan penjahitan merupakan pekerjaan tahap

berikutnya setelah selesai di ukur dan dipotong, proses

penjahitan merupakan pekerjaan yang harus teliti dan rapi dalam

pengerjaannya, karena jika meleset sedikit maka hasilnya kurang

memuaskan untuk konsumen. Kain yang telah di ukur dan telah

dilakukan pemotongan lalu kain tersebut dijahit bagian atas

untuk pulkras atau smox reng dan dijahit juga bagian bawahnya.

c. Pekerjaan Di Gosok

Pekerjaan Digosok merupakan pekerjaan tahap selanjutnya

setelah dilakukan penjahitan. Kain yang telah dijahit tersebut

kemudian digosok atau dipres agar kain tersebut bisa rapi dan

lurus dan bisa menjaga keawetan kain tersebut.

d. Pekerjaan Pengeringan

Pekerjaan pengeringan merupakan pekerjaan tahap terakhir

setelah di gosok, Kain yang telah digosok tadi lalu dikeringkan

agar kain tersebut tidak lepas jahitan-jahitannya dan bisa

mendapatkan hasil yang maksimal untuk konsumen.

Page 69: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

50

4. Perhitugan Harga Jual Menurut Purnama Gorden

Purnama gorden dalam menentukan harga jualnya pada gorden

dengan jenis gorden blackout yaitu sebesar penentuan harga jual

berdasarkan dari perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang

dibuat oleh pihak Purnam Gorden. RAB per unit gorden tipe

blackout diuraikan pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4. 1 RAB (Rencana Anggaran Biaya) Gorden/Pesanan Blackout

No Uraian Volume Satuan Harga

Satuan

Jumlah

Harga

(Rp.) (Rp.)

A. Biaya Sewa Gedung 1 Unit 2.084.000 2.084.000

Total Biaya Tambahan 2.084.000

B. Biaya Fisik Pembuatan

(I) Bahan

1 Kain 21 Meter 150.000 3.150.000

2 Smokring 11 Meter 15.000 165.000

3 Benang 2 Pcs 2.000 4.000

4 Rel Aluminium 3 Meter 15.000 45.000

5 Rel Bulat 6 Meter 45.000 270.000

6 Hock 4 Pcs 25.000 100.000

7 Gantungan Tali 4 Pcs 17.500 70.000

Total Biaya Bahan 3.804.000

(II) Upah Pekerja

1 Upah Tukang Jahit 21 Meter 15.000 315.000

2 Upah Tukang Gosok 21 Meter 1.000 21.000

3 Upah Pengiriman 1 Unit 100.000 100.000

4 Upah Tukang Pasang 1 Unit 100.000 100.000

Total Upah Pekerja 536.000

Total Biaya Keseluruhan 6.424.000

Sumber : RAB Purnama Gorden

Page 70: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

51

Harga Kain 21M = Rp. 3.150.000

Biaya Bahan Pembuatan = Rp. 654.000

Total Biaya Baku Pembuatan = Rp. 3.804.000

Biaya Upah Pekerja = Rp. 536.000

Biaya-biaya tambahan lainnya = Rp. 2.084.000

Harga Produksi Gorden = Rp. 6.424.000

Harga Jual untuk gorden per 21 Meter = Rp 8.000.000

Rp 6.424.000

Laba kotor untuk gorden per 21 Meter = Rp 1.576.000

B. Pembahasan hasil Penelitian

Purnama Gorden bergerak di bidang usaha industry produksi

gorden. Produksi gorden ini terletak di jalan mahligai km 7.2 samping

mini market alfa Zahra Kec. Banjarmasin Timur, dalam melakukan

proses produksinya yaitu menggunakan metode pesanan, yang mana

proses kegiatan produksi akan dilakukan apabila terdapat konsumen

yang telah melakukan akad pemesanan pembelian gorden serta telah

selesai melakukan proses administrasi yang terkait dengan pihak toko.

Setelah selesai maka akan dilakukan proses produksi gorden dengan

model yang telah disepakati sebelumnya. Adapun gorden dengan jenis

blackout selama proses pengerjaan produksi gorden biasanya akan

selesai kurang lebih sekitar 2-4 Minggu pengerjaan. Adapun hasil dari

data-data di lapangan yang penulis dapatkan dari proses pengerjaan

produksi gorden milik Purnama Gorden, seperti data RAB dan data-data

lainnya. Dalam mendapatkan menentukan harga pokok produksi, belum

menggolongkan biaya-biaya yang akan atau telah dipakai. Sehingga bisa

mengabitkan berpengaruhnya terhadap penentuan harga jual produk.

Adapun perhitungan dan Langkah-langkah yang penulis sarankan

untuk mengetahui Harga Pokok Produk gorden dengan mencoba

memakai konsep akuntansi adalah sebagai berikut :

Page 71: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

52

1. Penggolongan Biaya Yang Disarankan

Dari hasil data yang diperoleh dalam proses produksi

pengerjaan gorden, yaitu data dari RAB (Rencana Anggaran Biaya)

Gorden milik Purnama Gorden. Untuk mendapatkan perhitungan

yang benar Langkah awalnya adalah menggolongkan setiap biaya-

biaya yang terkait, sesuai dengan konsep akuntansi biaya yang

berlaku terdiri dari :

a. Bahan Biaya Baku

Bahan baku merupakan bahan dasar atau bahan utama yang

digunakan untuk membuat suatu produk. Bahan baku

merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh suatu

produk jadi, Adapun bahan baku yang disarankan terdiri dari

sebagai berikut :

1) Kain ukuran 21 M

2) Smokring ukuran 11 M

3) Benang ukuran 2 Pcs

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang

dikeluarkan untuk membiayai tenaga kerja yang berkaitan

langsung dalam kegiatan memproduksi gorden. Biaya atau upah

tenaga kerja biasanya diberikan sesuai dengan tahapan proses

produksi tersebut yang telah dikerjakan oleh para pekerja. Biaya

tenaga kerja langsung terdiri dari sebagai berikut:

1) Upah tukang jahit

2) Upah tukang gosok

3) Upah pengiriman

4) Upah tukang pasang

Page 72: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

53

c. Biaya overhead pabrik sesungguhnya

Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead terbagi

menjadi :

1) Biaya bahan penolong

Biaya bahan penolong adalah biaya bahan yang

melengkapi bahan pembuatan gorden, namun bukan bagian

dari bahan baku utama. Berikut bahan penolong terdiri dari :

1) Rel Aluminium ukuran 3 M

2) Rel Bulat ukuran 6 M

3) Hock ukuran 4 Pcs

4) Gantungan Tali ukuran 4 Pcs

2) Biaya yang timbul sebagai akibat dari penilaian aktiva tetap

Adapun aktiva tetap yang terkait dengan biaya produksi

adalah :

a. Mesin Jahit

b. Meteran

c. Gunting

d. Toko

e. Meja

f. Kursi

g. Lemari

3) Biaya overhead pabrik lain yang secara tidak langsung

memerlukan pengeluaran uang :

a) Biaya sewa Gedung

d. Biaya non produksi

1) Administrasi dan saran prasarana

Biaya administrasi dan sarana prasarana merupakan

biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan

penunjang tercapainya sebuah produksi, namun sifat biaya

Page 73: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

54

ini bukan termasuk bagian dari biaya produksi, sehingga

biaya ini masuk dalam biaya non produksi.

2. Perhitungan biaya yang disarankan

a. Biaya bahan baku

Perhitungan biaya bahan baku gorden diuraikan pada tabel

4.2 berikut :

Tabel 4. 2 Biaya Bahan Baku Gorden No Nama Bahan Kuantitas Satuan Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

1 Kain 21 M 150.000 3.150.000

2 Smokring 11 M 15.000 165.000

3 Benang 2 Pcs 2.000 4.000

Total Biaya Rp. 3.319.000

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

Jurnal untuk mencatat pemakaian dari bahan baku tersebut

adalah sebagai berikut :

BDP - Biaya Bahan Baku Rp. 3.319.000

Persediaan Bahan Baku Rp. 3.319.000

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung per unit gorden

diuraikan pada tabel 4.3. berikut :

Tabel 4. 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Gorden

No Nama Pekerjaan Jumlah (Rp.)

1 Upah tukang jahit 315.000

2 Upah tukang gosok 21.000

3 Upah tukang kirim 100.000

4 Upah tukang pasang 100.000

Total biaya Rp. 536.000

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

Page 74: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

55

Jurnal untuk mencatat pemakaian dari tenaga kerja

langsung tersebut adalah sebagai berikut :

BDP - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 536.000

Gaji dan Upah Rp. 536.000

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak bisa

dikaitkan langsung dengan produksi suatu produk maupun jasa.

Biaya overhead merupakan jenis pengeluaran yang pada semua

jenis perusahaan. Menurut sifatnya, biaya overhead pabrik

digolongkan menjadi biaya bahan penolong, biaya reparasi

pemeliharaan, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya yang

timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap, biaya overhead

pabrik yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang

tunai. Adapun dalam pengerjaan yang terjadi pada biaya

produksi gorden di Purnama Gorden yang sesungguhnya,

penggolongan biaya overhead pabrik sesungguhnya hanya

terdapat biaya bahan penolong, biaya yang timbul akibat

penilaian terhadap aktiva tetap dan biaya overhead pabrik yang

secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai dalam

proses produksinya.

Berikut rincian dan macam-macam biaya overhead pabrik

tersebut yang disarankan oleh penulis :

1) Biaya bahan penolong

Perhitungan biaya bahan penolong gorden diuraikan

pada tabel 4.4 berikut :

Page 75: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

56

Tabel 4. 4 Biaya bahan penolong gorden

No Nama Bahan Kuantitas Satuan Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

1 Rel Aluminium 3 M 15.000 45.000

2 Rel Bulat 6 M 45.000 270.000

3 Hock 4 Pcs 25.000 100.000

4 Gantungan tali 4 Pcs 17.500 70.000

Total biaya Rp. 485.000

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

2) Biaya yang timbul akibat perolehan aktiva tetap

Dalam perhitungan penyusutan aktiva tetap, penulis

menggunakan metode garis lurus. Metode ini merupakan

metode perhitungan dengan cara yang sederhana dan metode

ini merupakan metode yang paling umum digunakan di

dalam praktik lapangan. Rumus perhitungan menggunakan

penyusutan atau depresiasi tahunan sebagai berikut :

𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝐻𝑃 − 𝑁𝑆

𝑛

Keterangan :

HP = Harga perolehan (cost)

NS = Nilai sisa (residu)

n = Taksiran umur kegunaan

Berikut daftar asset tetap yang dimiliki oleh Purnama

Gorden diuraikan pada tabel 4.5 berikut:

Page 76: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

57

Tabel 4. 5 Daftar kepemilikan Aktiva tetap pada Purnama Gorden

No

Asset

Tetap

Kuantit

as

Satuan

Tahun

Perole

han

Taksira

n

Harga

Perolehan

per unit

(Rp)

Jumlah Harga

Perolehan

(Rp)

1 Mesin

Jahit

Besar

1 Buah 2005 20

Tahun

1.500.000 1.500.000

2 Mesin

Jahit

Sedang

1 Buah 2003 20

Tahun

700.000 700.000

3 Mesin

Obras

Kecil

1 Buah 2004 20

Tahun

500.000 500.000

4 Meja 1 Buah 2010 10

Tahun

300.000 300.000

5 Kursi

Sedang

3 Buah 2010 10

Tahun

40.000 120.000

6 Kursi

Besar

3 Buah 2015 10

Tahun

50.000 150.000

7 Lemari 1 Buah 2015 8

Tahun

1.750.000 1.750.000

Total Biaya 5.020.000

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

*Jumlah harga perolehan = Harga perolehan per unit x

Kuantitas

Tabel 4. 6 Perhitungan Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Metode Garis Lurus

No Nama

Bahan

Kuan

titas

Satu

an

Tahun

Peroleh

an

Taksira

n

Harga

Perolehan

per unit

(Rp)

Jumlah

Harga

Perolehan

(Rp)

Penyusutan (Rp)

1 Tahun 1

Bulan

1 Mesin

Jahit

Besar

1 Buah 2005 20

Tahun

1.500.000 1.500.000 75.000 6.250

Page 77: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

58

2 Mesin

Jahit

Sedang

1 Buah 2003 20

Tahun

700.000 700,000 35.000 2.917

3 Mesin

Obras

Kecil

1 Buah 2004 20

Tahun

500.000 500.000 25.000 2.083

4 Meja 1 Buah 2010 10

Tahun

300.000 300.000 30.000 2.500

5 Kursi

Sedang

3 Buah 2010 10

Tahun

40.000 120.000 4.000 333

6 Kursi

Besar

3 Buah 2015 10

Tahun

50.000 150.000 5.000 417

7 Lemari 1 Buah 2015 8

Tahun

1.750.000 1.750.000 218.750 18.246

Total Biaya 5.020.000 392.750 32.946

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

*Biaya Penyusutan per Tahun = Harga perolehan per unit –

Tahun penyusutan : Tahun Taksiran

*Biaya Penyusutan per Bulan = Biaya Penyusutan per Tahun

– Biaya penyusutan : 12 Bulan

3) Biaya overhead pabrik lain yang secara tidak langsung

memerlukan pengeluaran uang

Biaya overhead pabrik lain yang secara tidak langsung

memerlukan pengeluaran uang untuk gorden pada Purnama

Gorden diuraikan pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4. 7 Biaya overhead pabrik lainnya pada Purnama Gorden

No Nama Biaya Jumlah (Rp)

1 Biaya Sewa Gedung 2.084.000

Total Biaya 2.084.000

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

Adapun biaya overhead pabrik sesungguhnya dalam

pengolahan untuk proses produksi gorden Purnama Gorden

di uraikan pada tabel 4.8 berikut :

Page 78: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

59

Tabel 4. 8 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

No Aset Tetap % Biaya Penyusutan

(Rp)

Jumlah Biaya (Rp)

1 Mesin Jahit

Besar

100 6.250 3.125

2 Mesin Jahit

Sedang

100 2.917 1.458

3 Mesin Obras

Kecil

100 2.083 1.041

4 Meja 100 2.500 1.250

5 Kursi 100 333 166

6 Kursi 100 417 208

7 Lemari 100 18.246 9.123

8 Biaya Bahan

Penolong

100 - 485.000

Rp. 501.371

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

Jumlah produksi gorden di lokasi jalan mahligai km 7.2

samping mini market alfa Zahra pada Purnama Gorden

memproduksi sebanyak 50 unit. Sehingga dalam

perhitungan biaya overhead pabrik sesungguhnya

menggunakan jumlah unit untuk setiap jenis per unit

produksinya. Adapun perhitungan persentase untuk biaya

overhead pabrik sesungguhnya gorden adalah sebagai

berikut :

Persentase (%) gorden = 50

50 𝑥 100% = 100%

4) Menentukan dasar pembebanan biaya overhead pabrik

Menentukan dasar dalam pembebanan biaya overhead

pabrik kepada produk, penulis melakukan perhitungan

berdasarkan dari biaya tenaga kerja langsung, yaitu sebagai

berikut :

= 𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘

𝑇𝑎𝑘𝑠𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑥 100%

Page 79: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

60

= 𝑅𝑝. 501.371

𝑅𝑝. 536.000 𝑥 100% = 93%

Perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan

berdasarkan biaya tenaga kerja langsung yaitu sebesar 93%

= 93% x Rp. 536.000

= Rp. 498.480

Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik :

BDP – Biaya overhead pabrik Rp. 498.480

BOP yang dibebankan Rp. 498.480

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang

sesungguhnya yaitu sebagai berikut :

BOP Sesungguhnya Rp. 498.480

Biaya bahan penolong Rp. 485.000

Mesin jahit besar Rp. 3.125

Mesin jahit sedang Rp. 1.458

Mesin obras kecil Rp. 1.041

Meja Rp. 1.250

Kursi Rp. 166

Kursi Rp. 208

Lemari Rp. 9.123

Biaya sewa Gedung Rp. 2.084.000

Jurnal untuk menutup pembebanan biaya overhead

pabrik ke rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya

yaitu sebagai berikut :

BOP yang dibebankan Rp. 498.480

BOP sesungguhnya Rp. 498.480

Perhitungan selisih biaya overhead pabrik yang

dibebankan kepada produk dengan biaya overhead pabrik

sesungguhnya yaitu sebagai berikut :

Page 80: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

61

Dibebankan kepada produk Rp. 498.480

BOP sesungguhnya Rp. 501.371

Selisih BOP Rp. 2.891

Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik

adalah sebagai berikut :

Selisih BOP Rp. 2.891

BOP Sesungguhnya Rp. 2.891

Adapun perhitungan dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

dimasukkan ke dalam kartu harga pokok pesanan, kartu

harga pokok pesanan diuraikan pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4. 9 kartu harga pokok pesanan gorden

Toko Gorden

Jl. Mahligai Km 7.2 Samping Mini Market Alfa Zahra Banjarmasin

Purnama Gorden

Kartu Harga Pokok Pesanan

No. Pesanan PG-090 Jenis Produk Gorden

Nama Pemesan Ibu Evi Sifat Pesanan Terlaksana

Tanggal Pesan 17 Oktober 2020 Jumlah Pesan 7 Buah

Tanggal Selesai 30 November

2020

Harga Jual Rp. 8.000.000

No No. BBB Keterangan Jumlah

1 BB_001 Kain 3.150.000

2 BB_002 Smokring 165.000

3 BB_003 Benang 4.000

Total Biaya Bahan Baku Rp. 3.319.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

No No. BTKL Keterangan Jumlah

1 TK_001 Upah Tukang Jahit 315.000

2 TK_002 Upah Tukang Gosok 21.000

Biaya Bahan Baku

Page 81: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

62

3 TK_003 Upah Pengiriman 100.000

4 TK_004 Upah Tukang Pasang 100.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 536.000

Biaya Overhead Pabrik

No No. BOP Keterangan Jumlah

1 BOP_001 Tarif BOP Gorden 493.120

Total Biaya Overhead Pabrik Rp. 498.480

Total Biaya Produksi Rp. 4.353.480

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

Biaya Produksi Per Unit Gorden

Biaya Bahan Baku : Rp. 3.319.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp. 536.000

Biaya Overhead Pabrik : Rp. 498.480

Total Biaya Produksi : Rp. 4.353.480

Tabel 4. 10 Laporan Harga Pokok Produk Gorden

Laporan Harga Pokok Produksi

Persediaan Barang Dalam Proses Awal…………………Rp. -

Ditambah :

Bahan Baku…………………………..Rp. 3.319.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung……….Rp. 536.000

Biaya Overhead Pabrik………………Rp. 498.480

Total Biaya Produksi…………………………………….Rp. 4.353.480

Dikurangi :

Persediaan Barang Dalam Proses Akhir…………………Rp. –

Harga Pokok Produksi…………………………………...Rp. 4.353.480

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

3. Jurnal Yang Di Sarankan Oleh Penulis

a) Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku

BDP - Biaya Bahan Baku Rp. 3.319.000

Persediaan Bahan Baku Rp. 3.319.000

Page 82: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

63

b) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 536.000

Gaji dan Upah Rp. 536.000

c) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP - Biaya Overhead Pabrik Rp. 498.480

Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp. 498.480

Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik yang

dibebankan:

Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp. 498.480

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 498.480

Jurnal untuk menutup biaya overhead pabrikyang dibebankan ke

rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya :

Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.891

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 2.891

d) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi

Persediaan produk jadi Rp. 4.353.480

BDP - Biaya Bahan Baku Rp. 3.319.000

BDP - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 536.000

BDP - Biaya Overhead Pabrik Rp. 498.480

Tabel 4. 11 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi

Keterangan

Menurut

Toko Penulis

Biaya Bahan Baku Rp. 3.804.000 Rp. 3.319.000

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Rp. 536.000 Rp. 536.000

Biaya Overhead Pabrik - Rp. 498.480

Biaya Lain lain Rp. 2.084.000 -

Jumlah Biaya Produksi Rp. 6.424.000 Rp. 4.353.480

Harga Pokok Produksi Rp. 6.424.000 Rp. 4.353.480

Selisih Rp. 2.070.520

Sumber : Purnama Gorden (Diolah oleh penulis)

Page 83: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

64

Berdasarkan dari hasil perhitungan, terdapat perbedaan

perbandingan dalam perhitungan harga pokok produksi gorden

menurut toko dan menurut yang disarankan oleh penulis. Hal ini

dapat dilihat dari hasil perhitungan yang disajikan diatas.

Menurut toko pada harga pokok produksi sebesar Rp. 6.424.000.

Sedangkan menurut dari hasil perhitungan penulis didapatkan

hasil sebesar Rp. 4.353.480 dan selisihnya sebesar Rp.

2.070.520.

Hal ini dikarenakan toko tidak melakukan penggolongan

biaya produksi, dimana tidak adanya unsur biaya overhead

pabrik yang dimasukkan ke dalam biaya produksi. Selain itu

terdapat penggabungan antara biaya bahan baku dan biaya bahan

penolong, dimana biaya bahan penolong digolongkan ke dalam

unsur perhitungan biaya bahan baku. Adapun demikian toko

juga tidak melakukan perhitungan pada penyusutan akitva tetap

yang seharusnya dimasukkan ke dalam unsur biaya overhead

pabrik.

Sehingga dari hasil perbandingan perhitungan tersebut

terdapat biaya-biaya sesungguhnya yang belum dimasukkan

oleh toko dalam memperhtungkan harga pokok produksi, hal

tersebut tentunya dapat memengaruhi laba yang diperoleh toko.

4. Perancangan Sistem

Arus dari sistem yang penulis sarankan digambarkan pada

diagram alir data berikut. Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow

Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi, berfungsi untuk menggambarkan alur data sistem.

Page 84: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

65

Gambar 4. 1 DFD Hirarki

Sumber : Diolah oleh penulis

Diagram di atas merupakan diagram yang menggambarkan

secara keseluruhan fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem-sistem

perhitungan harga pokok produksi. Diawali dengan proses input

master data, dari data tersebut akan di proses perhitungan harga

pokok produksi melalui proses transaksi, kemudian akan di output

berupa laporan.

Page 85: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

66

Gambar 4. 2 Diagram Konteks

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Diagram diatas merupakan diagram yang menggambarkan

secara umum fungsi dari program aplikasi, yaitu diawali dengan

bagian produksi masukkan atau menginputkan elemen-elemen yang

dibutuhkan kemudian proses akan terjadi pada program aplikasi

sehingga selanjutnya akan menghasilkan sebuah keluaran atau

output laporan untuk pimpinan

Gambar 4. 3 DFD Level 0

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Page 86: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

67

Pada diagram level 0 merupakan penjabaran dari proses yang

terdapat pada diagram hirarki dan diagram konteks sebelumnya.

DFD level 0 memiliki beberapa proses, yaitu input data masukkan,

proses perhitungan, dan proses output data keluaran.

Gambar 4. 4 DFD Level 1 Proses 1

Sumber : Diolah Oleh Penulis

DFD level 1 proses 1 merupakan penjabaran lebih terperinci

mengenai kegiatan dari input data masukkan. Yaitu admin akan

melakukan penginputan data berupa data master yang terdiri dari

data bahan baku, data tenaga kerja, data overhead pabrik, data

produk, dan data pesanan. Data yang telah terinput tersebut masing-

masing akan tersimpan pada database.

Page 87: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

68

Gambar 4. 5 DFD Level 1 Proses 2

Sumber : Diolah Oleh Penulis

DFD level 1 proses 2 menjelaskan lebih terperinci mengenai

kegiatan dari proses harga pokok produksi. Hasil dari input data

master akan dipergunakan untuk proses transaksi yang kemudian

akan menghasilkan perhitungan dari biaya produksi sehingga

menghasilkan harga pokok produk dan kartu harga pokok pesanan.

Page 88: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

69

Gambar 4. 6 DFD Level 1 Proses 3

Sumber : Diolah Oleh Penulis

DFD level 1 proses 3 menjelaskan lebih terperinci mengenai

proses output data keluaran yang dihasilkan ditujukan kepada

pimpinan. Data keluaran dihasilkan dari input data master dan

proses transaksi yang menghasilkan data berupa laporan bahan baku,

laporan tenaga kerja, laporan overhead pabrik, laporan produk, dan

laporan pesanan. Sedang proses dari hasil proses transaksi

menghasilkan laporan harga pokok produk dan harga pokok

pesanan.

Page 89: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

70

Gambar 4. 7 DFD Level 1 Proses 4

Sumber : Diolah Oleh Penulis

DFD level 1 proses 4 menjelaskan lebih terperinci mengenai

proses output data keluaran yang dihasilkan dari laporan input data

master dan laporan dari hasil transaksi. Pada gambar di atas laporan

yang dihasilkan dari laporan input data yaitu laporan bahan baku,

laporan tenaga kerja, laporan overhead pabrik, laporan produksi, dan

laporan pemesan. Sedangkan laporan yang dihasilkan dari proses

transaksi yaitu laporan transaksi berupa laporan harga pokok produk

dan laporan harga pokok pesanan.

Page 90: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

71

5. Program Aplikasi

a. Normalisasi

Normalisasi adalah teknik perencanaan dalam merancang

sebuah basis data relasional. Ada beberapa tahapan dalam

normalisasi.

1) Normalisasi tahap 0 (Unnormalized)

Normalisasi tahap 0 yaitu mencantumkan semua field

yang ada berdasarkan dokumen sumber yang telah ada.

Tabel 4. 12 Normalisasi Tahap 0 (Unnormalized)

No Field No Field No Field

1 Id 22 Jumlah Harga 43 Tanggal

2 Kode bb 23 Id 44 Id

3 Nama bb 24 Nama Overhead 45 Kode Pesanan

4 Satuan 25 Jumlah Penyusutan 46 Nama Pemesan

5 Kuantitas 26 Id 47 Jumlah Pesanan

6 Harga Satuan 27 Nama Produk 48 Tanggal Pesanan

7 Total 28 Harga Jual 49 Tanggal Selesai

8 Tanggal 29 Id 50 Jenis Produk

9 Id 30 Kode Pemesan 51 Spesifikasi Produk

10 Kode BTKL 31 Nama Pemesan 52 Harga Jual

11 Nama BTKL 32 Tanggal Pesanan 53 Sifat Pesanan

12 Tanggal 33 Alamat 54 Id

13 Upah 34 Telpon 55 Nama

14 Id 35 Produk Pesanan 56 Username

15 Nama BOP 36 Status 57 Password

16 Jumlah Harga 37 Id 58 Jabatan

17 Id 38 Barang Awal 59 Id

18 Nama BOP 39 BB 60 Kode BOP

19 Satuan 40 BTKL 61 BOP Bahan

Penolong

20 Kuantitas 41 BOP 62 Tambahan BOP

21 Tarif Satuan 42 Barang Akhir 63 BOP Penyusutan

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Page 91: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

72

2) Normalisasi tahap 1 (NF)

Normalisasi tahap 1 NF (Normalized), adalah

pemberian primary key pada field yang akan dijadikan kunci

utama pada setiap tabel. Ada 11 tabel yaitu tabel bb dengan

primary key id_bb, pada tabel btkl yaitu id_btkl, pada tabel

tambahan overhead yaitu id_bop, pada tabel

bop_bahan_penolong yaitu id_bop_bahan_penolong, pada

tabel asset_tetap yaitu id_aset tetap, pada tabel produk yaitu

id_produk, pada tabel pesanan yaitu id_pesanan, pada tabel

kartu_hpp yaitu id_kartu_hpp, pada tabel hpp yaitu tabel

hpp dengan primary key id_hpp, pada tabel user yaitu

id_user, pada tabel bop yaitu id.

Tabel 4. 13 Normalisasi Tahap 1 (Normalized)

No Field No Field No Field

1 Id *PK 22 Jumlah Harga 43 Tanggal

2 Kode bb 23 Id *PK 44 Id *PK

3 Nama bb 24 Nama Overhead 45 Kode Pesanan

4 Satuan 25 Jumlah Penyusutan 46 Nama Pemesan

5 Kuantitas 26 Id *PK 47 Jumlah Pesanan

6 Harga

Satuan

27 Nama Produk 48 Tanggal Pesanan

7 Total 28 Harga Jual 49 Tanggal Selesai

8 Tanggal 29 Id *PK 50 Jenis Produk

9 Id *PK 30 Kode Pemesan 51 Spesifikasi Produk

10 Kode

BTKL

31 Nama Pemesan 52 Harga Jual

11 Nama

BTKL

32 Tanggal Pesanan 53 Sifat Pesanan

12 Tanggal 33 Alamat 54 Id *PK

13 Upah 34 Telpon 55 Nama

14 Id *PK 35 Produk Pesanan 56 Username

15 Nama BOP 36 Status 57 Password

16 Jumlah

Harga

37 Id *PK 58 Jabatan

Page 92: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

73

17 Id *PK 38 Barang Awal 59 Id *PK

18 Nama BOP 39 BB 60 Kode BOP

19 Satuan 40 BTKL 61 BOP Bahan

Penolong

20 Kuantitas 41 BOP 62 Tambahan BOP

21 Tarif

Satuan

42 Barang Akhir 63 BOP Penyusutan

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Keterangan *PK = Primary Key

3) Normalisasi tahap 2 (2NF)

Normalisasi tahap 2 yaitu sepuluh tabel dipisah

berdasarkan dari 11 buah kunci atau primary key yaitu tabel

bb, btkl, bop, produk, pesanan, bop bahan penolong,

penyusutan asset tetap, kartu pesanan, hpp, bop, dan user.

4) Normalisasi tahap 3 (3NF)

Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap 2 yang

memiliki field yang lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan

sistem yang utuh akan digambarkan pada diagram rasional.

b. Sistem basis data

1) Desain basis data secara logika

Agar sistem basis data dapat menjadi akurat, cepat, dan

tepat, serta dapat memberikan data yang diharapkan, maka

bentuklah normalisasi file. Berikut ini merupakan

normalisasi file bentuk (3NF) pada Purnama Gorden :

Page 93: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

74

Gambar 4. 8 Relasi Antar Tabel

Sumber : Diolah oleh penulis

Penjelasan dari gambar relasi antar tabel diatas adalah

sebagai berikut :

a) Tabel User

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data pengguna.

Tabel ini memiliki field kunci id. Hal ini berarti bahwa satu

data mempunyai banyak detail pengguna.

b) Tabel bahan_baku

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan bahan baku.

Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel hpp dan

kartu hpp. Hal ini berarti bahwa satu data bahan baku bisa

mempunyai banyak detail bahan baku.

c) Tabel biaya_tenaga_kerja_langsung

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data tenaga kerja

langsung. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel

hpp kartu hpp. Hal ini berarti bahwa satu data tenaga kerja

langsung bisa mempunyai banyak detail tenaga kerja.

Page 94: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

75

d) Tabel biaya_overhead_pabrik

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data overhead

pabrik. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel

hpp dan kartu hpp. Hal ini berarti bahwa satu data overhead

pabrik bisa mempunyai banyak detail overhead pabrik.

e) Tabel bop_bahan_penolong

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data bahan

penolong. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke

tabel bop. Hal ini berarti bahwa satu data bahan penolong

bisa mempunyai banyak detail bahan penolong.

f) Tabel tambahan_overhead

Tabel ini berfungsi untuk meyimpan data tamabahn

overhead. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke

tabel bop. Hal ini berarti bahwa satu data tambahan overhead

bisa mempunyai banyak detail tamabahan overhead.

g) Tabel asset_tetap

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data asset tetap.

Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel bop. Hal

ini berarti bahwa satu data asset tetap bisa mempunyai

banyak detail asset tetap.

h) Tabel produk

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data produk.

Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel kartu

hpp. Hal ini berarti bahwa satu data produk bisa mempunyai

banyak detail produk pada tabel kartu hpp.

i) Tabel pesanan

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data dari

pemesan. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel

kartu hpp. Hal ini berarti bahwa satu data pemesan bisa

mempunyai banyak detail pemesan pada tabel kartu hpp.

Page 95: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

76

j) Tabel kartu hpp

Tabel ini merupakan tabel header yang digunakan untuk

menghitung harga pokok produksi berdasarkan pesanan.

Tabel ini memiliki relasi one to many dengan tabel pemesan,

tabel produk, tabel bahan baku, tabel biaya tenaga kerja

langsung, dan tabel biaya overhead pabrik, dengan field

primary key id dimasing-masing tabel yang berelasi dengan

tabel kartu hpp. Hal ini berarti bahwa satu tabel bisa

mempunyai banyak detail tabel yang berelasi tersebut.

k) Tabel hpp

Tabel ini merupakan tabel header yang digunakan untuk

menghitung harga pokok produk. Tabel ini memiliki relasi

one to many dengan tabel bahan baku, tabel biaya tenaga

kerja langsung, dan tabel biaya overhead pabrik, dengan

field primary key id dimasing-masing tabel yang bereleasi

dengan tabel hpp. Hal ini berarti bahwa satu tabel bisa

mempunyai banyak detail dari tabel yang berelasi tersebut.

2) Desain basis data secara fisik

a) Tabel User

Nama tabel : User

Gambar 4. 9 Struktur fisik database

Tabel User

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 96: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

77

b) Tabel detail produk

Nama tabel : produk

Gambar 4. 10 Struktur fisik database

Tabel Produk

Sumber : Diolah oleh penulis

c) Tabel detail pesanan

Nama tabel : Pesanan

Gambar 4. 11 Struktur fisik database

Tabel pesanan

Sumber : Diolah oleh penulis

d) Tabel detail bahan baku

Nama tabel : bahan_baku

Gambar 4. 12 Struktur fisik database

Tabel bahan baku

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 97: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

78

e) Tabel detail biaya tenaga kerja langsung

Nama tabel : biaya_tenaga_kerja_langsung

Gambar 4. 13 Struktur fisik database

Tabel Biaya tenaga kerja langsung

Sumber : Diolah oleh penulis

f) Tabel detail biaya overhead pabrik

Nama tabel : biaya_overhead_pabrik

Gambar 4. 14 Struktur fisik database

Tabel Biaya overhead pabrik

Sumber : Diolah oleh penulis

g) Tabel bahan penolong

Nama tabel : bop_bahan_penolong

Gambar 4. 15 Struktur fisik database

Tabel bop_bahan_penolong

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 98: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

79

h) Tabel tamabahn overhead

Nama tabel : tamabahan_overhead

Gambar 4. 16 Struktur fisik database

Sumber : Diolah oleh penulis

i) Tabel penyusutan aktiva tetap

Nama tabel : aktiva_tetap

Gambar 4. 17 Struktur fisik database

Sumber : Diolah oleh penulis

j) Tabel kartu harga pokok pesanan

Nama tabel : kartu_hpp

Gambar 4. 18 Struktur fisik database

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 99: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

80

k) Tabel harga pokok produk

Nama tabel : hpp

Gambar 4. 19 Struktur fisik database

Sumber : Diolah oleh penulis

c. Dokumentasi

Desain tampilan antar muka yang ada dilayar komputer

sebagai bentuk-bentuk komunikasi antar pengguna dengan

komputer. Dibawah ini merupakan tampilan dari program

aplikasi perhitungan harga pokok produk dengan metode harga

pokok pesanan yang telah penulis buat, adalah sebagai berikut :

1) Login

Form login merupakan halaman awal pertama kali pada

saat user membuka program aplikasi perhitungan harga

pokok produk. From login digunakan untuk bisa mengakses

aplikasi menuju ke menu form utama dengan memasukkan

username dan password. Berikut tampilan menu login yang

penulis buat :

Gambar 4. 20 Tampilan Menu Login

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 100: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

81

2) Menu utama

Menu utama merupakan form menu tampilan utama

yang terdiri dari sub-sub menu yang bisa digunakan user

untuk berbagai macam kegiatan mengenai perhitungan harga

pokok produk pada toko purnama gorden. Berikut tampilan

menu utama dari aplikasi yang penulis buat :

Gambar 4. 21 Tampilan Menu Utama

Sumber : Diolah oleh penulis

3) Menu Pengguna

Menu pengguna atau menu user merupakan form yang

digunakan untuk Kelola user agar bisa akses ke program

aplikasi. Pada menu ini, pengguna bisa menambahkan,

mengedit dan menghapus akun pengguna. Berikut dibawah

initampilan dari menu pengguna atau menu user yang

penulis buat :

Gambar 4. 22 Tampilan Menu Pengguna

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 101: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

82

4) Data Master

Data master merupakan data yang digunakan untuk

menyimpan data-data yang nantinya akan berhubungan

dengan proses transaksi yang akan dilakukan. Data master

memiliki beberapa sub-sub menu data master, berikut

dibawah ini sub-sub menu dari data master yang penulis

buat:

a) Data master bahan baku

Form bahan baku digunakan untuk menyimpan data

bahan baku yang digunakan untuk memproduksi suatu

produk. Data master bahan baku memuat informasi

mengenai kode bahan baku, nama bahan baku, satuan

bahan baku, kuantitas bahan baku, harga persatuan, serta

jumlah keseluruhan bahan baku. Berikut tampilan data

master bahan baku, yang terdiri dari menu input untuk

menginput atau memasukkan data bahan baku, dan menu

output untuk menampilkan daftar atau list dari bahan

baku yang telah dimasukkan.

Gambar 4. 23 Tampilan Menu input bahan baku

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 102: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

83

Gambar 4. 24 Tampilan Menu List Bahan Baku

Sumber : Diolah oleh penulis

b) Data Master Tenaga Kerja Langsung

Data master tenaga kerja langsung digunakan untuk

menyimpan data tenaga kerja langsung dalam

memproduksi suatu produk. Form ini memuat informasi

tentang nama pekerjaan beserta upah untuk tenaga kerja

langsung. Yang digunakan untuk memproduksi suatu

produk. Berikut tampilan dari form tenaga kerja

langsung yang penulis buat :

Gambar 4. 25 Tampilan Menu Input BTKL

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 103: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

84

Gambar 4. 26 Tampilan Menu List Tenaga Kerja Langsung

Sumber : Diolah oleh penulis

c) Data Master Overhead Pabrik

Data master overhead pabrik digunakan untuk

menyimpan data overhead pabrik dalam memproduksi

suatu produk. Data master overhead pabrik terdiri dari

beberapa komponen yaitu bahan penolong, tambahan

overhead pabrik, serta penyusutan asset tetap, yang mana

akumulasi dari keseluruhan data tersebut menjadi

komponen dari data overhead pabrik. Berikut tampilan

dari data master overhead pabrik yang penulis buat :

1) Data Overhead Pabrik

Form ini memuat keseluruhan biaya dari

komponen-komponen overhead pabrik.

Page 104: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

85

Gambar 4. 27 Tampilan Menu Overhead Pabrik

Sumber : Diolah oleh penulis

2) Bahan Penolong

Form ini digunakan untuk menyimpan data

bahan penolong yang digunakan sebagai bahan

penolong dalam memproduksi suatu produk. Data ini

termasuk bagian dari overhead pabrik. Berikut

tampilan yang penulis buat :

Gambar 4. 28 Tampilan Menu Input Bahan Penolong

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 105: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

86

Gambar 4. 29 Tampilan Menu List Bahan Penolong

Sumber : Diolah oleh penulis

3) Tambahan Overhead Pabrik

Form ini digunakan untuk menyimpan data

tambahan overhead pabrik. Data ini termasuk bagian

dari overhead pabrik. Berikut tampilan yang penulis

buat :

Gambar 4. 30 Tampilan Menu Input Tambahan Overhead Pabrik

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 106: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

87

Gambar 4. 31 Tampilan Menu List Tambahan Overhead Pabrik

Sumber : Diolah oleh penulis

4) Penyusutan aktiva tetap

Form ini digunakan untuk menyimpan data

biaya dari penyusutan asset tetap. Data ini termasuk

bagian dari overhead pabrik. Berikut tampilan yang

penulis buat :

Gambar 4. 32 Tampilan Menu List Penyusutan Aktiva Tetap

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 107: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

88

d) Data Master Produk

Data master produk digunakan untuk menyimpan

data produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan.

Data master produk memuat informasi produk beserta

harga jualnya. Berikut tampilan dari data master produk

yang penulis buat :

Gambar 4. 33 Tampilan Menu Input Produk

Sumber : Diolah oleh penulis

Gambar 4. 34Tampilan Menu List Produk

Sumber : Diolah oleh penulis

e) Data Master Pesanan

Data master pesanan digunakan untuk menyimpan

data-data pemesan yang ingin memesan produk dari

toko. Berikut tampilan dari data master pemesan yang

penulis buat :

Page 108: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

89

Gambar 4. 35 Tampilan Menu Input Data Pesanan

Sumber : Diolah oleh penulis

Gambar 4. 36 Tampilan Menu List Data Pemesan

Sumber : Diolah oleh penulis

5) Transaksi

Data transaksi berfungsi sebagai proses untuk

melakukan perhitungan. Data-data transaksi yang digunakan

untuk melakukan proses perhitungan diperoleh dari data

master yang telah di input sebelumnya. Dalam hal ini

transaksi berfungsi sebagai proses untuk memperoleh

perhitungan harga pokok produksi dan untuk mengetahui

Page 109: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

90

keseluruhan biaya dari kartu harga pokok pesanan. Berikut

dibawah ini sub-sub menu dari data transaksi yang penulis

buat :

a) Harga Pokok Produk

Form harga pokok produksi berfungsi sebagai form

perhitungan dalam memperoleh informasi mengenai

harga pokok produksi. Berikut tampilan dari menu harga

pokok produk yang penulis buat :

Gambar 4. 37 Tampilan Menu Input Harga Pokok Produksi

Sumber : Diolah oleh penulis

Gambar 4. 38 Tampilan Menu List Harga Pokok Produksi

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 110: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

91

b) Kartu Harga Pokok Pesanan

Kartu harga pokok pesanan berfungsi sebagai

informasi mengenai keseluruhan detail biaya dari produk

pesanan pemesan. Kartu harga pokok pesanan memuat

informasi mengenai data pemesan sekaligus biaya-biaya

yang dikeluarkan dalam memproduksi pesanan tersebut.

Berikut tampilan dari menu kartu harga pokok pesanan

yang penulis buat :

Gambar 4. 39 Tampilan Menu Input Kartu Harga Pokok Pesanan

Sumber : Diolah oleh penulis

Gambar 4. 40 Tampilan Menu List Kartu Harga Pokok Pesanan

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 111: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

92

6) Laporan

Menu form laporan terdiri sub-sub menu laporan dari

data master dan laporan dari data transaksi. Berikut dibawah

ini tampilan yang memuat sub-sub menu dari form laporan.

Gambar 4. 41 Tampilan Sub Menu Laporan

Sumber : Diolah oleh penulis

a) Laporan data master

Berikut ini tampilan dari laporan data master :

1) Laporan data produk

Gambar 4. 42 Laporan Data Produk

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 112: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

93

2) Laporan data pesanan

Gambar 4. 43 Laporan Data Pesanan

Sumber : Diolah oleh penulis

3) Laporan biaya bahan baku

Gambar 4. 44 Laporan Biaya Bahan Baku

Sumber : Diolah oleh penulis

4) Laporan biaya tenaga kerja langsung

Gambar 4. 45 Laporan biaya tenaga kerja langsung

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 113: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

94

5) Laporan biaya overhead pabrik

Gambar 4. 46 Laporan Biaya Overhead Pabrik

Sumber : Diolah oleh penulis

b) Laporan transaksi

Berikut tampilan dari laporan data transaksi :

1) Laporan harga pokok produksi

Gambar 4. 47 Laporan Harga Pokok Produksi

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 114: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

95

2) Laporan harga pokok pesanan

Gambar 4. 48 Laporan Harga Pokok Pesanan

Sumber : Diolah oleh penulis

Page 115: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

96

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

oleh penulis, maka penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan

yaitu sebagai berikut :

1. Purnama gorden dalam menggolongkan biaya produksinya belum

sesuai dengan konsep akuntansi biaya.

2. Purnama gorden dalam menggolongkan biaya bahan baku terdapat

beberapa biaya yang seharusnya masuk kategori biaya bahan

penolong dan masih belum menggolongkan biaya overhead pabrik

secara lengkap.

3. Purnama gorden dalam menghitung harga pokok produksinya secara

pesanan berdasarkan RAB. Sedangkan harga pokok produk tidak

cukup berdasarkan RAB saja, karena masih ada biaya sesungguhnya

yaitu pada biaya overhead pabrik yang berpengaruh terhadap biaya

produksi seperti biaya bahan penolong, biaya yang timbul sebagai

akibat penilaian terhadap aktiva tetap atau biaya penyusutan, biaya

overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan uang tunai.

4. Perhitungan biaya produksi menurut toko dalam memproduksi satu

tipe gorden sebesar total dari RAB yaitu Rp. 6.424.000. Sedangkan

menurut hasil penelitian pembahasan yang dilakukan oleh penulis

berdasarkan perhitungan dengan konsep akuntansi dari jumlah

keseluruhan biaya, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik yaitu Rp. 4.348.120.

5. Pihak yang terlibat dalam pengoperasian program di purnama

gorden yaitu pemilik, admin, produksi dan costumer

6. Sistem yang digunakan di Purnama Gorden masih manual maka

dampaknya kurang efisien dan kinerjanya kurang cepat

Page 116: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

97

7. Dari penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka

penulis membuat sebuah program aplikasi yang bertujuan untuk

menghitung harga pokok produksi gorden pada Purnama Gorden

dengan metode harga pokok pesanan menggunakan bahasa

pemograman php sehingga bisa menghasilkan data laporan-laporan

untuk harga pokok produksi gorden

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat

penulis usulkan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

mengambil kebijakan dan keputusan yang mungkin bisa diterapkan

pada toko purnama gorden dimasa yang akan datang. Adapun saran

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Purnama gorden dalam melakukan perhitungan harga pokok

produksi gorden sebaiknya melakukan penggolongan biaya yang

sesuai dengan konsep akuntansi biaya pada kegiatan produksinya,

karena hal tersebut bisa mempengaruhi biaya laba rugi yang

didapatkan.

2. Dengan memasukkan komponen-komponen biaya yang sesuai

dengan konsep akuntansi dalam menghitung harga pokok produksi,

maka purnama gorden sebaiknya menaikkan harga jual produk,

untuk tercapainya laba.

3. Purnama goden sebaiknya menggunakan program aplikasi berbasis

komputer untuk menghitung harga pokok produksi pada setiap

pesanan produknya agar informasi perhitungan harga pokok

produksi tersimpan dengan baik dan dapat mempermudah dalam

melakukan perhitungan. Program aplikasi perhitungan harga pokok

produk dengan bahasa pemprograman php bisa menjadi salah satu

pilihan dalam melakukan kegiatan harga perhitungan harga pokok

produksi yang akan dilakukan oleh toko agar menjadi lebih mudah.

4. Dari penelitian dan pembahasan yang penulis buat, adanya beberapa

keterbatasan, kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk

Page 117: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

98

mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan mengembangkan

topik pembahasan yang lebih lengkap sehingga dapat ditemukan

hasil yang lebih optimal.

Page 118: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

99

Daftar Pustaka

Mulyadi. Akuntansi Biaya. Yogyakarta :

Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, 2012

Widilestariningtyas, Ony., Sony W.F and

Sri Dewi Anggadini. Akuntansi

Biaya .Yogyakarta: Graha Ilmu,

2012

Firmansyah, Imam.. Akuntansi Biaya itu

Gampang. Jakarta : Dunia Cerdas,

2015

Iryanie, Emy., & Handayani, Monika. (2019). Akuntansi Biaya. Banjarmasin:

Poliban Press.

Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya (Edisi 5). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya

Pendekatan Tradisional dan

Kontemporer. Salemba Empat.

Jakarta.

Siregar, Baldric. 2013. Akuntansi Biaya.

Salemba Empat, Jakarta.

Halim, A. Et al., (2013). Akuntansi

Manajemen: Akuntansi Manajerial.

Edisi Kedua. Yogyakarta:

BPFE.

Widilestariningtyas. Et al., (2012).

Akuntansi Biaya. Edisi Kesatu.

Graha Ilmu: Yogyakarta.

Mulyadi. (2014). Akuntansi Biaya (Kelima).

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Page 119: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

100

Sujarweni, & V, W. (2015). Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:

Pustaka Baru Pess.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi (Edisi 4). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kombinasi. Cetakan Kedelapan. Bandung:

Alfabeta.

http://eprints.umm.ac.id/38431/3/2.%20BAB%20II.pdf

http://fullindo.blogspot.com/2015/08/penggolongan-biaya.html

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4511/3/BAB%20II.pdf

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-harga-pokok-produksi/

https://media.neliti.com/media/publications/269324-analisis-perhitungan-harga-

pokok-produks-439ae4df.pdf

http://ciputrauceo.net/blog/2015/12/17/pengertian-biaya-overhead-pabrik-dan-

cara-menghitung-biaya-overhead-pabrik

https://nanopdf.com/download/laporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur_pdf

http://repository.unsada.ac.id/252/3/Bab%202.pdf

https://maradana.files.wordpress.com/2011/12/akuntansi-biaya-5.pdf

https://mastahbisnis.com/biaya-overhead-pabrik-bop/

https://www.hashmicro.com/id/blog/menghitung-penyusutan-aktiva-tetap/

https://dianisa.com/pengertian-sistem-operasi/

https://materibelajar.co.id/pengertian-database/

https://www.dosenpendidikan.co.id/dbms/

http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-SIF201-Week5-Normalization.pdf

https://jagad.id/pengertian-relasi/

Page 120: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

101

Denah Toko

Nama Toko : Purnama Gorden

Alamat : Jln Mahligai Komp. Ria Safari RT. 17 No. 20 Banjarmasin

Nama Pemilik : Anang Hamid

Telepon :08125057910

Email :-

Koordinat : -3.3537625452485678, 114.63248748540687

A. Denah/Peta Toko

B. Foto Toko

Page 121: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

102

Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1)

Page 122: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

103

Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 2)

Page 123: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

104

Page 124: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

105

Surat balasan dari purnama gorden

Page 125: POKOK PRODUK GORDEN DENGAN METODE HARGA POKOK …

106

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)