harga pokok proses
TRANSCRIPT
Semester III
Manfaat Informasi Harga Pokok Proses Menentukan Harga Jual produk Memantau realisasi biaya produksi Menghitung laba dan rugi periodik Menentukan harga pokok persediaan produk
jadi dan produk dalam proses yang disajikandalam neraca.
(sumber : Mulyadi, 2002;71)
Metode Harga Pokok ProsesKarakteristik : Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu. Produk yang dihasilkan bersifat homogin dan bentuknya
standar. Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi atau
scheduls produksi untuk satuan waktu tertentu Tujuan Produksi untuk mengisi persediaan yang
selanjutnya dijual Kegiatan produksi bersifat kontinyu. Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap
akhir periode
Sistem Pembebanan Biaya padaMetode Harga Pokok Proses
1. Semua elemen biaya dibebankanberdasarkan biaya sesungguhnya (historicalcost system)
2. Elemen biaya tertentu yaitu Biaya overheadpabrik, dibebankan berdasarkan tarif ataubiaya yang ditentukan di muka.
3. Semua elemen biaya dibebankan padaproduk atas dasar harga pokok yangditentukan di muka
Laporan Harga Pokok Produksi1. Laporan Produksi, menunjukkan :
a. Informasi Jumlah Produk yang diolah, baikdari produk dalam proses awal, produkyang baru dimasukkan atau diterima daridepartemen sebelumnya, maupuntambahan produk pada departemenlanjutan akibat adanya tambahan bahankalau ada.
b. Informasi jejak produk yang diolah,meliputi produk selesai yang dimasukkanke gudang atau dipindahkan kedepartemen lanjutan, produk yang masihdalam proses akhir, produk hilang, produkrusak, produk cacat.
Lanjutan………2. Biaya yang dibebankan, menunjukkan
informasi tentang :a. Jumlah biaya yang dibebankan, meliputi
harga pokok produk dalam proses awalkalau ada, harga pokok yang diterima daridepartemen sebelumnya untuk departemenlanjutan, dan elemen biaya yangditambahkan pada tahap pengolahanproduk yang bersangkutan.
b. Tingkat produksi ekuivalen yang dihitungdari laporan produksi. Informasi ini untukmenghtiung harga pokok satuan.
c. Harga pokok satuan untuk setiap elemenbiaya yang dibebankan pada tahappengolahan produk atau departemen yangbersangkutan.
Lanjutan…..3. Perhitungan Harga Pokok.
Bagian laporan ini memberikan informasitentang jejak biaya yang dibebanka,menunjukkan berapa biaya yan diserap olehharga pokok produk selesai maupun produkdalam prosespada akhir periode dan sebagainya
Pengolahan Produk melalui Satu TahapPT. Risa Rimendi mengolah produknya secara massamelalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yangdikeluarkan selama bulan januari 200X sbb:Biaya bahan baku Rp 5.000Biaya bahan penolong Rp 7.500Biaya tenaga kerja Rp 11.250Biaya overhead pabrik Rp 16.125
Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebutadalah : Produk jadi 2000 kg Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan
tingkat penyelesaian sbb:Biaya Bahan Baku;100%, Biaya Bahan bahanpenolong 100%, Biaya Tenaga Kerja 50%,Biaya Overhead Pabrik 30% 500 kg
Jawaban…..:Unsur Biaya
ProduksiTotal Biaya Unit
EkuivalensiBiaya Produksi
per satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku Rp 5.000.000 2.500 Rp 2.000
Bahan Penolong 7.500.000 2.500 3.000
Tenaga Kerja 11.250.000 2.250 5.000
Overhead Pabrik 16.125.000 2.150 7.500
Total Rp 39.875.000 Rp 17.500
•Harga pokok Produk jadi : 2000 x Rp 17.500 = Rp 35.000.000•Harga Pokok Persediaan Produk dalam proses ;Biaya Bahan baku : 100% x 500 x Rp 2.000 = Rp1.000.000Biaya bahan Penolong : 100% x 500 x Rp3.000 = 1.500.000Biaya tenaga Kerja ; 50% x 500 x Rp 5.000 = 1.250.000Biaya overhead : 30 % x 500x rp 7.500 = 1.125.000
Rp 4.875.000•Jumlah biaya produksi bulan Januari 200x Rp 39.875.000
PT. Risa RimendiLaporan Biaya Produksi Bulan januari 200x
Data produksiDimasukkan dalam proses 2.500 kgProduk jadi yang ditransfer ke gudang 2000 kgProduk dalam proses akhir 500 kgJumlah produk yang dihasilkan 2.500 kgBiaya yang dibebankan dalam bulan januari 200x
Total (Rp) Per Kg (Rp)Biaya bahan baku 5.000.000 2.000Biaya bahan Penolong 7.500.000 3.000Biaya Tenaga kerja 11.250.000 5.000Biaya overhead pabrik 16.125.000 7.500Jumlah 39.875.000 17.500Perhitungan Biaya :Harga pokok Produk jadi yang ditransfer ke gudang2.000 kg x @ Rp 17.500 Rp 35.000.000Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :Biaya Bahan baku : 100% x 500 x Rp 2.000 = Rp1.000.000Biaya bahan Penolong : 100% x 500 x rp3.000 = 1.500.000Biaya Tenaga Kerja ; 50% x 500 x Rp 5.000 = 1.250.000Biaya overhead : 30 % x 500x rp 7.500 = 1.125.000
Rp 4.875.000Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan Januari 200x Rp
39.875.000
Pengolahan Produk melalui beberapa tahapPt. Eliona Sari memiliki dua Departemen produksi ;Departemen A dan Departemen B untukmenghasilkan produknya. Data Produksi dan Biayakedua departemen dalam bulan januari 200x sbb :
Dep A Dep B
Dimasukkan dalam Proses 35.000
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30.000
Produk Selesai yang ditransfer ke gudang 24.000
Produk dalam Proses akhir bulan 5.000 6.000
Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 200x
Biaya bahan baku 70.000 0
Biaya tenaga Kerja 155.000 270.000
Biaya overhead pabrik 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku 100% -
Biaya Konversi 20% 50%
Pengaruh Terjadinya Produk yangHilang Dalam ProsesProduk yang hilang sepanjang proses
diperlakukan sebagai produk yang hilangpada awal atau akhir proses.Produk yang hilang di awal proses
dianggap belum ikut menyerap biayaproduksi yang dikeluarkan dalamdepartemen. Sehingga tidakdiikutsertakan dalam perhitungan unitekuivalensi produk yang dihasilkan dalamdepartemen tersebut.
Lanjutan….. Dalam departemen produksi pertama, produk
yang hilang pada awal proses mempunyai akibatmenaikkan harga pokok produksi per satuan. Pada departemen selanjutnya mempunyai akibat :
1. Menaikkan harga pokok produksi per satuanproduk yang diterima dari departemensebelumnya.
2. Menaikkan harga pokok produksi per satuanyang ditambahkan dalam departemen produksisetelah departemen produksi yang pertamatersebut.
Produk yang Hilang pada Akhir Proses
Produk yang hilang pada akhir proses sudah ikutmenyerap biaya produksi, jadi diperhitungkandalam penentuan unit ekuivalensi produk yangdihasilkan oleh departemen tersebut. Akibatnya harga pokok per satuan produk selesai
yang ditransfer ke departemen berikutnya atau kegudang menjadi lebih tinggi.
Produk Rusak Produk yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi
ukuran mutu yang sudah ditentukan dan tidak dapatdiperbaiki secara ekonomis menjadi produk yang baik. Persentase kerusakan normal =
Jumlah produk rusak yang diperkirakan x 100%Jumlah taksiran produk yang dimasukkandalam proses.
Perlakukan harga pokok produk yang rusak :1. Produk Rusak yang tidak laku dijual. Perlakuannya sama dengan produk hilang pada akhir
proses. Jika rusak karena kesalahan harga pokok produk
selesai diperlakukan sebagai rugi produk rusak.
2. Produk rusak yang laku dijual Pengasilan penjualannya dapat diperlakukan
sebagai : pengurangan harga pokok produksi,pengurangan semua elemen biaya produksi didepartemen, pengurangan biaya overhead pabrik,penghasilan lain-lain.
Jika rusak karene kesalahan, penghasilan pnjualandiperlakukan sebagai pengurangan rugi produk.
Lanjutan…………..
Perlakuan Produk dalamProses Awal Periode1. METODE HARGA POKOK RATA-RATA ( AVERAGE COSTING
METHODE)a. Setiap elemen HPP dalam proses awal digabungkan dengan elemen
biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.b. Harga pokok produk harus dipecah kembali ke dalam setiap elemen
biaya.c. Besarnya produksi ekuivalen dapat dihitung sebesar jumlah produk
selesai + produk dalam proses akhir.d. Besarnya harga pokok satuan untuk setiap elemen biaya dihitung
dengan cara membagi jumlah total elemen biaya yang bersangkutansetelah di gabung dengan jumlah produksi ekuivalen.
e. tidak dibedakan asal dari produk selesai dan produk dalam prosesakhir apakah dari produk dalam proses awal atau yang barudimasukkan proses.
2. METODE HARGA POKOK MASUK PERTAMA, KELUAR PERTAMA(FIRST IN,FIRST OUT – FIFO)
Proses produksi dianggap untuk menyelesaikanproduk dalam proses awal menjadi produk selesai,baru kemudian untuk mengolah produk yang barumasuk proses sebagian akan menjadi bagian produkselesai (current production)dan sisanya merupakanproduk dalam proses akhir periode. Setiap elemen harga pokok produk salam proses
awal tidak digabungkan dengan elemen biaya yangterjadi dalam periode yang bersangkutan. Harga pokok produk dalam proses pada awal
periode tidak perlu dipecah kembali.
Lanjutan………..
Produksi ekuivalen = (produksi dalam proses awal x Tingkatpenyelesaian yang diperlukan ) + produksi current + ( produkdalam proses akhir x tingkat penyelesaian yang sudahdininkmati) Besarnya harga pokok satuan setiap elemen iaya dihitung
sebesar elemen biaya yang terjadi pada periode yangbersangkutan : jumlah produksi ekuivalen dari elemen biayayang bersangkutan. Harga pokok produk selesai dipisahkan menjadi 2 golongan :
1. Produk selesai yang berasal dari produk dalam proses awal.2. Produk selesai yang berasal dari produksi current.
3. METODE HARGA POKOK TERAKHIR MASUK PERTAMA KELUAR(LAST IN FIRST OUT – LIFO)
Proses produksi dianggap untuk mnyelesaikan produk yang barumasuk proses pada periode yang bersangkutan.
Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal periode tidakperlu digabungkan dengan setiap elemen biaya yang terjadi padaperiode yang bersangkutan.
Produksi ekuivalen : Produk baru masuk belum selesai:
Produksi ekuivalen = Produk selesai +{ (Produk dalam proses akhirx tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati) – (produk dalamproses awal x tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati periodesebelumnya)}.
Produk selesai > produk baru masuk dalam prosesProduksi ekuivalen = produk selesai dari produk yang baru masukproses + ( Produk selesai dari produk dalam proses awal x tingkatpenyelesaian yang masih diperlukan untuk menyelesaikan)
Lanjutan……….
Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitungdengan cara membagi elemen biaya tertentu yang tejadipada periode yang bersangkutan dengan produksiekuivalen biaya yang bersangkutan. Dibedakan asal dari produk selesai atau produk dalam
proses akhir dari produk yang baru amsuk proses denganyang berasal dari produk dalam proses awal.
Data Produksi : Dep I Dep 2
Produk dalam proses awal :Biaya BB 60%, Biaya konversi 40%Biaya tenaga kerja 30%, BOP 70%
5.000 kg-
-6.000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 50.000 kg -
Unit yang ditransfer ke Dep 2 45.000 kg
Unit yang diterima dari Dep 1 - 45.000 kg
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang - 42.000 kg
Produk dalam proses akhir :Biaya BB 100%, Biaya Konversi 70%Biaya Tenaga Kerja 40%, BOP 80%
10.000 kg-
-9.000 kg
Harga Pokok Produk dalam Proses Awal
Harga Pokok dep I - Rp. 12.990.000
Biaya Bahan Baku Rp. 2.000.000 -
Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.500.000 Rp. 1.500.000
Biaya overhead pabrik Rp. 3.000.000 Rp. 4.000.000
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku Rp. 25.500.000 -
Biaya Tenaga Kerja Rp. 36.500.000 Rp. 25.860.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 49.000.000 Rp. 32.900.000