manfaat metode harga pokok proses dalam

30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akutansi Biaya Akuntansi adalah dibuat suatu sistem untuk menghasilkan informasi akuntansi berupa laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. akuntansi seringkali diartikan sebagai “bahasa bisnis”. perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleknya bahasa tersebut yang digunakan untuk mencatat, mengikhtisarkan, melaporkan dan menginterprestasikan data dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah dan anggota lainnya. Akuntansi memegang peranan penting dalam tata ekonomi dan sistem sosial karena itu pengambilan keputusan yang cepat didasarkan pada informasi yang terpercaya dalam rangka distribusi dan penggunaan sumber daya nasional. 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dibagi menjadi dua tipe yaitu: Akuntansi managemen dan Akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi keuangan terutama untuk memenuhi kererluan manajemen puncak dan pihak luar organisasi. Sedangkan akuntansi managemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi keuangan terutama untuk memenuhi keperluan managemen dalam pelaksanaan fungasi perencanaan dan pengendalian organisasi. Akuntansi biaya bukan merupakan akuntansi yang berdiri sendiri, tetapi akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi managemen. Menurut Mulyadi (2005:7), pengertian akuntansi biaya: ”Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya

Upload: lebao

Post on 12-Jan-2017

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akutansi Biaya

Akuntansi adalah dibuat suatu sistem untuk menghasilkan informasi

akuntansi berupa laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. akuntansi

seringkali diartikan sebagai “bahasa bisnis”. perubahan yang cepat dalam

masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleknya bahasa tersebut yang

digunakan untuk mencatat, mengikhtisarkan, melaporkan dan

menginterprestasikan data dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan,

pengusaha, pemerintah dan anggota lainnya.

Akuntansi memegang peranan penting dalam tata ekonomi dan sistem sosial

karena itu pengambilan keputusan yang cepat didasarkan pada informasi yang

terpercaya dalam rangka distribusi dan penggunaan sumber daya nasional.

2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi secara garis besar dibagi menjadi dua tipe yaitu: Akuntansi

managemen dan Akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan merupakan tipe

akuntansi yang mengolah informasi keuangan terutama untuk memenuhi

kererluan manajemen puncak dan pihak luar organisasi. Sedangkan akuntansi

managemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi keuangan

terutama untuk memenuhi keperluan managemen dalam pelaksanaan fungasi

perencanaan dan pengendalian organisasi.

Akuntansi biaya bukan merupakan akuntansi yang berdiri sendiri, tetapi

akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi

managemen.

Menurut Mulyadi (2005:7), pengertian akuntansi biaya: ”Akuntansi biaya

adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya

Page 2: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu, serta

penafsiran terhadapnya”.

Sedangkan akuntansi biaya menurut Sunarto (2003:2): ”Akuntansi biaya

menyangkut klasifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis biaya produksi.

Akuntansi hanya berkaitan dengan kaperluan intern saja”.

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya

Menurut Mulyadi (2001:7), tujuan pokok akuntansi biaya adalah:

1. Penentuan harga pokok produk atau jasa

Untuk memenuhi tujuan dalam penentuan Harga Pokok Produk,

akuntansi biaya mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya pembuatan

produk atau penyerahan jasa yang kemudian biaya tersebut dikumpulkan dan

disajikan untuk memenuhi kebutukan pihak luar perusahaan dan kebutuhan

manajemen;

2. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya dilakukan dengan cara membandingkan antara

biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan

produk dengan biaya sesungguhnya terjadi (Actual Costs). Pengendalian biaya

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan managemen;

3. Pengambilan Keputusan Khusus

Untuk memenuhi tujuan dalam pengambilan keputusan khusus,

akuntansi biaya menyajikan biaya untuk masa yang akan datang (Future

Costs). Akuntasi tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manajemen

Sedangkan menurut Hammer, Carter, dan Usry (1997:9), tujuan dari

akuntansi biaya adalah:

1. Creating anol executing plans and budgets for operating;

2. Establishing Costing methods that permit control of activitie,

reductions of costs and improvements of quality;

3. Controlling physical quantities of anventoryand determining the

costs of each product of service;

4. Determining company costs and profit for an annual accounting

Page 3: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

period or a shorter period;

5. Choosing among two or more short-run or long-run alternatives that

might alter revenues or costs.

2.1.3 Fungsi Akuntansi Biaya

Fungsi atau peranan dalam akuntansi biaya terhadap manajemen seperti

diungkapkan oleh Hammer, Carter, Usry (1997:8) adalah:

“Costs accounting furnishes management with necessary tools for

planning and controlling actifities, improving quality and efficiency, and

making both routine and strategic decisions”.

Sedangkan menurut Kusnadi dan Hanary Sasongko (2000:4), Fungsi dari

akuntansi biaya adalah:

1. Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya dalam penentuan

harga pokok produk;

2. Merinci biaya mengenai harga pokok produk

3. Memberikan informasi dasar dalam pembuatan perencanaan biaya

dan beban

4. Memberikan data bagi proses penyusunan anggaran dalam setiap

periode tertentu.

2.2 Konsep dan Klasifikasi Biaya

2.2.1 Konsep Biaya

Menurut Mulyadi (2001:9-1), biaya didefinisikan dalam dua pengertian

yaitu dalam arti sempit dan arti luas.

Dalam arti luas: “Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang

diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk

tujuan tertentu”. Sedangkan dalam arti sempit: “Biaya adalah pengorbanan

sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”.

Sedangkan biaya menurut Garrison (2000:34) adalah:

Page 4: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

“Costs is a sacrife to get a materials or services the sacrife can be

measured an issued cash unit, properties divert, devices that given and so on”.

Definisi tersebut tidak membedakan antara biaya (cost)dan beban

(expenses). Namun kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.

Hammer, Carter, dan Usry (1997:20) membedakan perbedaan tersebut yaitu:

“Accountants have devine cost as an exchanged price, a sacrifice made to

secure benefit in financial accounting, the forgoing or sacrifice at date of

acquisitions is represented by a current of future dimination in cash or other

assets”.

Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa biaya merupakan pengorbanan

sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang baik yang terjadi maupun

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan beban

didefinisikan sebagai biaya yang telah digunakan untuk menghasilkan pendapatan

pada suatu periode tertentu dan hanya memberikan manfaat ekonomis pada

periode tersebut.

2.2.2 Klasifikasi Biaya

Menurut Mulyadi (2005:13-16), terdapat pengklasifikasian biaya yaitu

sebagai berikut:

1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar,

maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut

“biaya bahan bakar”.

Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam

perusahaan kertas adalah sebagai berikut : biaya merang, biaya jerami, biaya

gaji dan upah, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat

warna.

2. Penggolongan biaya menurut Fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi

Page 5: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena

itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga

kelompok:

a. Biaya Produksi (Production Cost)

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi dalam mengolah

bahan baku menjadi barang jadi siap jual. Contohnya adalah biaya

depresiasi mesin dan ekuipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong,

biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, aik yang langsung

maupun tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Biaya

produksi dibagi menjadi tiga bagian adalah biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik;

b. Biaya Pemasaran (Advertising Cost)

Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan,

biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli,

gaji karyawan, bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran,

biaya contoh (Sample).

c. Biaya Administrasi dan Umum (General and Administration Cost)

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini

adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan

bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya photo

copy.

3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang

dibiayai.

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen.

Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat

dikelompokkan menjadi dua golongan:

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung merupakan biaya yang terjadi yang penyebab satu-

Page 6: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Di dalam

hubungannya dengan biaya produksi dinamakan biaya produksi langsung

yang terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,

sedangkan dalam hubungannya dengan departemen dinamakan biaya yang

terjadi pada suatu departemen. Biaya langsung departemen adalah biaya

yang terjadi pada suatu departemen tertentu. Misalnya biaya tenaga kerja

yang bekerja dalam departemen produksi merupakan biaya langsung

departemen bagi departemen produksi.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang terjadinya tidak

hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak

langsung atau biaya overhead pabrik (Factory Overhead Cost). Biaya ini

tidak mudah didefinisikan produk tertentu. Dalam hubungannya dengan

departemen. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu

departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.

Contohnya adalah biaya yang terjadi di Departemen Pembangkit Tenaga

Listrik. Biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam

perusahaan, baik untuk penerangan maupun untuk penggerakkan mesin

dan ekuipment yang mengkonsumsi listrik. Bagi departemen pemakai

listrik, biaya yang diterima dari alokasi biaya Departemen Pembangkit

Tenaga Listrik merupakan biaya tidak langsung departemen.

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilaku dalam Hubungannya dengan

Perubahan Volume Aktivitas.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat

digolongkan menjadi:

a Biaya Variabel

b Biaya Semivariabel

c Biaya Semifixed

d Biaya Tetap

Page 7: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung.

Biaya Semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap

dan umur biaya variabel.

Biaya Semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi

tertentu.

Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume

kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya.

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:

Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan.

Pengeluaran Modal (Capital Expenditures). Pengeluaran Modal adalah

biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya

periode akuntansi adalah satu tahun kalender).

Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai kas aktiva

dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara

didepresiasi, diamortisasi. atau dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah

pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva

tetap. Untuk promosi besar-besarnya, dan pengeluaran untuk riset dan

pengembangan suatu produk.

Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditures). Pengeluaran

Pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode

akuntansi pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan

ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang

diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan

antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja

Page 8: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

2.3 Sistem Akuntansi Biaya

Secara garis besar Hansen and Mowen (2000:125), mengemukakan

mengenai sistem akuntansi biaya dikelompokkan menjadi tiga sistem yaitu:

1. Sistem biaya yang ditentukan di muka (Predetermind cost system)

2. Sistem biaya sesungguhnya (Historical cost system)

3. Sistem biaya normal (Normal cost system)

2.3.1 Sistem Biaya yang Ditentukan di Muka

Sistem biaya yang ditentukan di muka merupakan sistem pembebanan harga

pokok pada produk yang dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan di muka

sebelum proses produksi dilakukan, biasanya merupakan biaya taksiran (estimated

cost) atau standar atas biaya produksi yang mungkin akan dikeluarkan atau

dibebankan (standart cost).

Muyadi (2005:355), mendefinisikan sistem biaya taksiran adalah:

“Sistem biaya taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan di muka dalam menghitung harga pokok produk yang diproduksi”.

Dalam sistem biaya taksiran, dasar yang dipakai dalam penentuan norma

fisik terbatas pada pengalaman produksi pada masa yang lalu. Jika terjadi

penyimpangan dari norma fisik tersebut, masih perlu dilakukan penyelidikan lebih

lanjut untuk menentukan sebab-sebabnya, apakah karena terjadi pemborosan,

penghematan, atau karena kesalahan dalam penafsiran norma fisiknya yang

dilakukan sebelumnya.

Tujuan Penggunaan Sistem Biaya Taksiran

Menurut Mulyadi (2005:356), Tujuan penggunaan sistem biaya taksiran

adalah:

1. Untuk jembatan menuju sistem biaya standar.

Seringkali sistem biaya taksiran digunakan sebelum biaya standar

dapat ditentukan. Penggunaan sistem biaya taksiran sebagai jembatan

menuju sistem biaya standar mempunyai keuntungan sebagai berikut:

a. Melatih karyawan dalam menggunakan sistem biaya standar karena

Page 9: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

adanya beberapa kesamaan di antara kedua sistem tersebut.

b. Menyesuaikan karyawan secara bertahap terhadap sistem yang baru,

agar terpelihara hubungan yang baik dengan karyawan.

2. Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem

biaya standar.

Dalam perusahaan-perusahaan tertentu, pemakaian sistem biaya taksiran

lebih ekonomis bila dibandingkan dengan sistem biaya standar. Dalam

perusahaan kecil, biaya penentuan biaya standar merupakan beban barat

dan pada umumnya manajemen belum membutuhkan sistem

pengendalian biaya yang sangat seksama. dalam perusahaan yang

seringkali mengalami perubahan produk atau produksi, waktu dan biaya

yang diperlukan untuk penentuan biaya standar sangat besar, sehingga

pemakaian sistem biaya standar tidak ekonomis.

3. Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan.

Banyak perusahaan menggunakan sistem biaya taksiran sebagai alat

pengendalian biaya dan sebagai dasar untuk menganalisis kegiatan-

kegiatannya. meskipun biaya taksiran bukan merupakan biaya yang

seharusnya (mengingat cara penentuannya), namun perbandingan antara

biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dapat memberikan petunjuk

mengenai terjadinya pemborosan sehingga dapat dipakai sebagai dasar

perbaikan kegiatan.

4.Untuk mengurangi biaya akuntansi.

Penghematan biaya akuntansi dengan penggunaan sistem biaya taksiran

sangat terasa jika perusahaan menghasilkan banyak macam produk atau

jika produk (keluarga produk) diolah melalui banyak departemen atau

pusat biaya. Biaya akuntansi dapat dikurangi sebagai akibat dari tidak

diperlukannya kartu persediaan bahan baku, bahan penolong, produk

dalam proses, dan produk jadi untuk mencatat mutasi persediaan dengan

menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual inventory method)

Untuk pengertian biaya taksiran, Supriyono (1996:40) berpendapat sebagai

Page 10: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

berikut:

“Biaya taksiran adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk untuk membiayai kegiatan tertentu di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu”.

Biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang

ditentukan di muka merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya yang

sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar

maka yang dianggap benar adalah biaya standar sepanjang asumsi-asumsi yang

mendasari penentuannya masih belum berubah. Tujuan utama penggunaan biaya

standar adalah untuk pengendalian biaya.

2.3.2 Sistem Biaya Historis atau Biaya Sesungguhnya.

Mengenai sistem biaya historis, Hammer, Carter, dan Usry (1997:54)

berpendapat bahwa:

“In actual cost system, cost recorded whwn issued but the presentation of

operasional result suspend until result of manufacturing operation was in

accounting period established or until services were given”.

Sistem biaya sesungguhnya adalah pembebanan harga pokok kepada

produk yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok produksi. pada sistem ini,

harga pokok baru dihitung pada akhir periode setelah biaya dikumpulkan.

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa sistem ini dapat bermanfaat

untuk penentuan harga pokok produk sedangkan untuk tujuan pengendalian biaya

dan sebagai dasar pengambilan keputusan tidak dapat menyajikan informasi yang

memadai karena:

1. Tidak ada alat untuk mengukur prestasi pelaksanaan sehingga tidak dapat

dilakukan pengukuran terhadap daya guna dan hasil yang dicapai;

2. Untuk pengambilan keputusan diperlukan informasi biaya yang

diperkirakan akan terjadi untuk menghasilkan produk tertentu.

Page 11: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

2.3.3 Sistem Biaya Normal

Pengertian sistem biaya normal, Hansen and Mowen (2000:143) Yang

diterjemahkan oleh tim salemba empat mengemukakan bahwa:

“Sistem biaya normal merupakan sistem biaya yang mengukur biaya

overhead berdasarkan basis yang ditentukan sebelumnya dan

menggunakan biaya = angka sebenarnya untuk bahan baku langsung dan

tenaga kerja langsung”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam perhitungan biaya

overhead dengan menggunakan sistem biaya normal dapat menghasilkan

perhitungan ang mendekati dengan biaya produk yang sebenarnya yang

ditentukan setelah fakta.Pada kenyataannya semua perusahaan dalam pembebanan

overhead pada produksi dengan basis yang ditentukan sebelumnya.Tarif overhead

yang ditentukan sebelumnya dihitung dengan menggunakan formula sebagai

berikut:

Anggaran Overhead Tahunan Tarif Overhead =

AnggaranTingkat Kegiatan Tahunan

Overhead yang dianggarkan hanyalah estimasi terbaik dari jumlah overhead

(Utilitas, Tenaga kerja tidak langsung, depresiasi, dan sebagainya) untuk diadakan

pada tahun yang akan datang. Estimasi didasarkan pada angka-angka tahun

sebelumnya yang kemudian disesuaikan untuk perubahan pada tahun berikutnya.

Pada dasarnya terdapat kesukaran prinsip dalam sistem perhitungan biaya

normal adalah bahwa tarif overhead yang ditentukan sebelumnya cenderung

berbeda dengan tarif yang sebenarnya baik pada biaya overhead sebenarnya

bebeda dengan estimasi biaya ataupun tingkat produksi yang sebenarnya berbeda

dengan tingkat yang diharapkan.

Page 12: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

2.4 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Pengumpulan harga pokok produksi adalah suatu proses pencatatan,

pengukuran dan penentuan harga pokok produksi secara terorganisasi melalui

serangkaian prosedur atau sistem, pengumpulan harga pokok produksi sangat

ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar cara memproduksi produk dapat

dibagi menjadi dua yaitu produksi atas dasar produk pesanan dan produksi atas

dasar produk masa.

Metode pengumpulan harga pokok produksi menurut Supriyono (1996:36-

37) terbagi atas dua kelompok yaitu:

1. Metode Harga Pokok Pesanan ( JobOrder Costing Method)

2. Metode Harga Pokok Proses (Process Costing Method)

2.4.1 Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing Method)

Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok produk

dimana harga pokok produksi dikumpulkan untuk sejumlah produk tertentu atau

suatu jasa yang dapat dipisahkan identitasnya. Perusahaan yang menggunakan

pendekatan metode harga pokok pesanan secara otomatis kegiatan produksi

tergantung pada pesanan yang diterima.

2.4.2 Metode Harga Pokok Proses (Process Costing Method)

Metode harga pokok proses adalah cara penentuan harga pokok produksi

dimana harga pokok produksi dihitung dengan cara membagi jumlah harga pokok

yang dibebankan pada sebuah dpartemen dengan jumlah produk departemen

tersebut pada suatu periode tertentu selama jangka waktu tertentu. Perusahaan

yang menggunakan pendekatan metode harga pokok proses maka perusahaan

tersebut dalam menjalankan proses produksinya yang dilakukan secara masa dan

kontinyu.

Page 13: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

2.5 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Metode penentuan harga pokok produksi merupakan suatu metode yang

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. dalam

perhitungannya terdapat dua pendekatan yaitu Full Costing dan Variabel Costing

yang dijelaskan oleh Mulyadi (2005-17-18), yaitu sebagai berikut:

2.5.1 Full Costing

Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos

produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik langsung xx

Biaya overhead pabrik tetap xx

Harga pokok produksi xx

2.5.2 Variabel Costing

Variabel costing merupakan penentuan kos produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos produksi menurut metode

variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variabel xx

Harga pokok produksi xx

Page 14: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

2.6 Metode Harga Pokok Proses

2.6.1 Pengertian Metode Harga Pokok Proses

Menurut Mulyadi (2005:63), yaitu sebagai berikut:

“Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya

produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara

massa”.

Sedangkan pengertian metode harga pokok proses menurut Mardiasmo

(1994:90) adalah:

“ Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya

produksi melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban

biaya yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan

produk secara massa”.

Metode harga pokok proses merupakan suatu metode yang digunakan oleh

perusahaan yang produksi produknya secara terus-menerus atau dengan produk

secara massa untuk memenuhi persediaan. Pengumpulan biaya berdasarkan

metode harga pokok proses mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Biaya-biaya dibebankan pada perkiraan barang dalam proses pada tiap

departemen;

2. Suatu laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan,

mengikhtisarkan,dan menghitung harga pokok per unit dan harga pokok

total. Harga pokok produk per unit diperoleh dengan cara membagi

jumlah harga pokok yang dibebankan pada sebuah departemen dengan

jumlah produk departemen tersebut pada suatu periode tertentu;

3. Barang dalam proses pada akhir periode akan dinilai kembali dalam

satuan ekuivalen

4. Harga pokok produk dari unit yang telah diselesaikan pada sebuah

departemen akan ditransfer ke departemen berikutnya dengan maksud

pada akhirnya akan diperoleh harga pokok total untuk barang hadi selama

satu periode dan harga pokok dibebankan pada barang dalam proses.

Page 15: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

2.6.2 Karakteristik Metode Harga Pokok Proses

Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses

produk perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik

produksinya menurut Mulyadi (2005:63), adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang

berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.

2.6.3 Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Untuk memahami karakteristik metode harga pokok proses, berikut ini

disajikan perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok

pesanan. perbedaan diantara dua metode pengumpulan biaya produksi menurut

Mulyadi (2005: 64), tersebut terletak pada:

1. Pengumpulan biaya produksi.

2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan

3. Penggolongan biaya produksi

4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik

1. Pengumpulan biaya produksi.

Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut

pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya

produksi per departemen produksi per periode akuntansi.

2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan.

Metode harga pokok pesanan menghitung harag pokok produksi per

satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan

tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan

yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah

selesai diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung harga pokok

produksi per satuaan dengan cara membagi total biaya produksi yang

Page 16: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang

dihasilkan selama periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan

setiap akhir perode akuntansi.

3. Penggolongan biaya produksi.

Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan

menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Di

dalam metode harga pokok proses, pembedaan biaya produksi langsung

dan biaya produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan,terutama

jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk. Karena harga

pokok per satuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya

biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang

sesungguhnya terjadi.

4. Unsur yang Digolongkan dalam Biaya Overhead Pabrik.

Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari

biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung. Dalam metode

ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif

yang ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok proses, biaya

overhead pabrik terdiri dari biaya produksi terdiri dari biaya produksi

selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik

langsung maupun tidak langsung). Dalm metode ini biaya overhead

pabrik dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya

terjadi selama periode akuntansi tertentu.

2.6.4 Penggunaan Metode Harga Pokok Proses

Menurut Mulyadi (2001:77-102), penggunaan metode harga pokok proses

adalah sebagai berikut:

1. Metode harga pokok proses yang diterapkan oleh perusahaan yang

produknya diolah hanya oleh satu departemen produksi. Apabila produk

tersebut tidak diolah lebih lanjut ke departemen lanjutan maka produk ini

merupakan produk yang diolah hanya oleh satu departemen produksi.

2. Metode harga pokok proses yang diterapkan oleh perusahaan yang

Page 17: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi. Apabila

produk yang diolah melalui lebih dari satu departemen produksi dimana

perhitungan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh

departemen setelah departemen pertama merupakan perhitungan

yangbersifat kumulatif dengan demikian harga pokok produksi yang

dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari:

a. Harga pokok produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya;

b. Harga pokok produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah

setelah departemen pertama

3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap

perhitungan harga pokok produksi per satuan.

Ada dua kemungkinan terjadinya produk hilang di dalam proses produksi:

a. Produk yang hilang pada awal proses

Produk yang hilang pada awal proses dianggap belum ikut menyerap

harga produksi yang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan

sehingga tidak diikutsertakan dalam perhitungan unit ekuilvalen.

Dalam departemen produksi pertama, produk yang hilang pada awal

proses akan berdampak pada naiknya harga pokok produksi

perusahaan yaitu:

1). Menaikan harga pokok produksi per satuan produk yang diterima

dari departemen sebelumnya;

2). Menaikan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan

dalam departemen produksi setelah departemen produksi pertama.

b. Produk yang hilang pada akhir proses

Produk yang hilang pada akhir proses dianggap sudah menyerap biaya

yang sudah di keluarkan dalam departemen yang bersangkutan

sehingga harus diperhitungkan dalam pencatatan unit ekuivalen. Harga

pokok produksi akibat dari adanya produk yang hilang pada akhir

proses harus tetap dihitung dan harga pokok ini diperlakukan sebagai

tambahan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen

Page 18: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

produksi berikutnya. Dan hal tersebut akan berakibat pada harga pokok

per satuan produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya

akan menjadi lebih tinggi.

2.6.5 Prosedur Akuntansi Biaya Pada Harga Pokok Proses

Prosedur Akuntansi untuk biaya bahan baku

1. Pencatatan pembelian bahan baku

Persediaan bahan baku xxx

Utang dagang/kas xxx

2. Pecatatan pemakaian bahan baku

Barang dalam proses-Biaya bahan baku xxx

Pemakaian bahan baku xxx

Prosedur Biaya Bahan Penolong

1. Pencatatan terjadinya gaji dan upah

Gaji dan upah xxx

Utang pajak pendapatan karyawan xxx

Utang gaji dan upah xxx

2. Pencatatan biaya tenaga kerja

Barang dalam proses - biaya tenaga kerja xxx

Gaji dan upah xxx

3. Pembayaran biaya tenaga kerja

Utang gaji xxx

Kas xx

Prosedur Akuntansi Biaya Overhead pabrik

1. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx

Berbagai macam rekening dikredit xxx

2. Pencatatan perlakuan selisih biaya overhead pabrik

Selisih biaya overhead pabrik xxx

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx

3. Pecatatan pembebanan biaya overhead pabrik

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xxx

Page 19: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

Berbagai macam rekening dikredit xxx

Prosedur Akuntansi Biaya Pemasaran Sesungguhnya

Pencatatan biaya pemasaran

Berbagai macam rekening dikredit xxx

Kas xxx

Prosedur Akuntansi biaya administrasi dan umum sesungguhnya

Pencatatan biaya admininstrasi dan umum

Berbagai macam rekening dikredit xxx

Kas xxx

Prosedur Akuntansi Untuk Produk Jadi

Pencatatan harga pokok produk jadi

Persediaan Produk jadi xxx

Barang dalam proses biaya bahan baku xxx

Barang dalam proses biaya bahan penolong xxx

Barang dalam proses biaya tenaga kerja xxx

Barang dalam proses biaya overhead pabrik xxx

Prosedur Akuntansi Untuk Persediaan Produk Dalam proses

Pencatatan harga pokok persediaan yang belum selesai diolah

Persediaan produk dalam proses xxx

Barang dalam proses-biaya bahan baku xxx

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja xxx

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xxx

2.7 Harga Pokok Produksi

2.7.1 Penentuan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2001:69), harga pokok produksi adalah:

“ Harga pokok produksi merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh suatu produk. Produk merupakan output dari suatu proses produksi. Biaya-biaya yang terjadi pada suatu proses produk umumnya terjadi dari material ditambah dengan convertion cost sehingga harga pokok produksi meliputi unsur yang sama”.

Page 20: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

Sedangkan menurut Homgren dan Charles (1996:45), menyatakan bahwa:

“ Product cost is the sum of costs assigned to a product for a specifics

porpuse”.

Dengan kata lain, harga pokok produksi merupakan akumulasi dari biaya

yang dibebankan kepada produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan untuk

tujuan tertentu yang terdiri atas biaya produksi dan biaya non produksi. Keandalan

dan keakuratan perhitungan harga pokok produksi tergantung pada sistem

pencatatan dalam akuntansi biaya serta dengan kerja sama yang baik dengan

bagian produksi. Bagian produksi berkewajiban memberikan informasi data teknis

sehubungan dengan proses pembuatan produk yang berkaitan dengan biaya.

Apabila persediaan produk tersebut telah laku dijual maka harga pokok yang

melekat akan menjadi biaya dan dipertemukan dengan hasil penjualan dengan

cara mengurangi harga pokok penjualan dengan hasil penjualan.

2.7.2 Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi

Menurut Supriyono (1996:51-54), adalah sebagai berikut:

1. Menentukan harga jual produk

Perusahaan yang memproduksi produk secara massa bertujuan untuk

memenuhi persediaan gudang dalam penetapan harga jual produk. Harga

pokok produksi per unit merupakan salah satu data yang

dipertimbangkan. Dengan demikian harga pokok produksi dihitung untuk

jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi harga pokok

produksi per satuan produk;

2. Menghitung Laba atau Rugi Periodik

Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan

dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau dapat

mengakibatka rugi bruto. Informasi laba atau rugi periodik diperlukan

untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya dan

menghasilkan laba atau rugi;

3. Menghitung Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam

Page 21: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

Proses yang Disajikan Dalam Neraca

Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban

keuangan periodik maka manajemen harus menyajikan laporan keuangan

berupa neraca dan rugi/laba di dalam neraca, manajemen menyajikan

harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produk.

2.7.3 Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi

2.7.3.1 Biaya Bahan Baku

Menurut Hammer, Carter dan Usry (1997:30), adalah:

“Direct materials are all materials that from an intergral part of the

finished product and that can be included directly in calculating the cost of

product”.

Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa biaya bahan baku adalah

semua biaya dari bagian produk akhir dan dapat dimasukkan secara langsung

dalam perhitungan harga pokok produksi. Biaya bahan baku merupakan harga

perolehan dari bahan yang akan diolah menjadi produk jadi dimana pemakaiannya

dapat diidentifikasikan pada produk tertentu dalam mengolah produk. Untuk

kegiatan proses produksi, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah

harga beli bahan baku saja melainkan mebgeluarkan biaya lain yang berhubungan

dengan biaya bahan baku tersebut. Misalnya, biaya angkut bahan baku, biaya

pembelian dan biaya-biaya lainnya yang dibebankan pada bahan baku.

Menurut Mulyadi (2001:310-321), terdapat beberapa metode penetapan

harga pokok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah:

1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)

Metode masuk pertama keluar pertama menentukan biaya bahan

baku dimana harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk

ke dalam gudang digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang

pertama kali dipakai. Dan harga pokok persediaan akhir didasarkan

pada harga pembelian barang yang paling akhir.

Page 22: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

Bila perusahaan dalam metode penilaian bahan baku

menggunakan pendekatan metode masuk pertama keluar pertama

(FIFO), maka akan menghasilkan jumlah bahan baku yang sama baik

menggunakan metode mutasi persediaan maupun metode persediaan

fisik;

2. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)

Metode masuk terakhir keluar pertama menentukan biaya

bahan baku dimana harga pokok bahan baku yang terakhir masuk ke

dalam gudang digunakan untuk menentukan harga pokok bahan baku

yang pertama kali digunakan dalam proses produksi. Dalam metode

masuk terakhir keluar pertama akan menghasilkan biaya yang berbeda

pada setiap perhitungan dengan menggunakan meyode mutasi

persediaan dan metode persediaan fisik;

3. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average Method)

Metode rata-rata bergerak merupakan metode persediaan bahan

baku yang tersimpan di dalam gudang dihitung harga pokok rata-

ratanya dengan cara membagi total harga pokok produk dengan jumlah

satuannya. Apabila terjadi harga pokok per satuan yang berbeda

dengan antara harga pokok per satuan pada saat pembelian dengan

harga pokok rata-rata persediaan yang ada di gudang maka

penyelesaiannya harus dilakukan harga pokok rata-rata per satuan yang

baru.

2.7.3.2 Biaya Tenaga Kerja

Menurut Hammer, Carter dan Usry (1997:30), adalah

“direct laubor is laubor tha convert direct materials into the finished

product and can be assigned feasibly to a specific product”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa biaya tenaga kerja

langsung adalah jumlah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Sedangkan menurut Mulyadi (2005:319), Biaya tenaga kerja adalah:

“Tenaga Kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan

Page 23: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut”.

Adapun dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja

dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan.

Organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi ke dalam tiga fungsi

pokok: produksi, pemasaran dan administrasi.oleh karena itu perlu ada

penggolongan dan pembedaan antara tenaga kerja pabrik dan renaga

kerja nonpabrik. Pembagian ini bertujuan untuk membedakan biaya

tenaga kerja yang merupakan unsur harga pokok produk dari biaya

tenaga kerja nonpabrik, yang bukan merupakan unsur harga pokok

produksi, melainkan merupakan unsur biaya usaha. Dengan demikian

biaya tenaga kerja perusahaan manufaktur digolongkan menjadi: biaya

tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja pemasaran, dan biaya tenaga

kerja administrasi dan umum.

2. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam

perusahaan.

Misalnya departemen produksi suatu perusahaan kertas terdiri dari

tiga departemen: Bagian pulp, Bagian kertas, Bagian penyempurnaan.

Biaya tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan

sesuai dengan bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan tersebut.

Tenaga kerja yang bekerja di departemen-departemen nonproduksi

digolongkan pula menurut departemen yang menjadi tempat kerja

mereka. Dengan demikian biaya tenaga kerja di departemen-departemen

nonproduksi dapat digolongkan menjadi: biaya tenaga kerja Bagian

Akuntansi, biaya tenaga kerja Bagian Personalia, dan sebagainya.

Penggolongan semacam ini dilakukan untuk lebih memudahkan

pengendalian terhadap biaya tenaga kerja yang terjadi dalam tiap

departemen yang dibentuk dalam perusahaan. Kepala departemen yang

bersangkutan bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja karyawan dan

Page 24: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

biaya tenaga kerja yang terjadi dalam departemennya.

3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya.

Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat digolongkan menurut

sifat dan pekerjaanya. Misalnya dalam suatu departemen produksi,

tenaga kerja digolongkan sebagai berikut: operator, mandor, dan

penyelia (superintendant). Dengan demikian biaya tenaga kerja

digolongkan menjadi: upah operator, upah mandor, dan upah penyelia.

Penggolongan biaya tenaga kerja semacam ini digunakan sebagai dasar

penetapan deferensisasi upah standar kerja.

4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk.

Dalam hubungannya dengan produk, tenaga kerja dibagi menjadi:

tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja

langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta

memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut secara langsung

pada produk, dan yang upahnya merupakan bagian yang besar dalam

memproduksi produk. Upah tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai

biaya tenaga kerja langsung dan diperhitungkan langsung sebagai unsur

biaya produksi. Tenaga kerja yang jasanya tidak secara langsung dapat

diusut pada produk disebut tenaga kerja tak langung, Upah tenaga kerja

tak langsung ini disebut biaya tenaga kerja tak langsung dan merupakan

unsur biaya overhead pabrik. Upah tenaga kerja tak langsung dibebankan

pada produk tidak secara langsung, tetapi melalui tarif biaya overhead

pabrik yang ditentukan di muka.

2.7.3.3 Biaya Overhead Pabrik

Menurut Hammer, Carter dan Usry (1997:30), adalah:

“Factory overhead also called manufacturing overhead, manufacturing expenses or factory burder consist off all manufacturing costs not traced directly of specific output”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa biaya overhead pabrik

adalah biaya bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung atau semua biaya

Page 25: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

fabrikase lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung ke dalam produk tertentu.

Menurut Supriyono (1996:294-295), biaya overhead pabrik dapat

digolongkan menjadi tiga golongan adalah sebagai berikut:

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya; 2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan; 3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan

departemen.

Dasar yang dipakai (Based to used)

Setelah anggaran overhead pagrik disusun, langkah selanjutnya adalah

memilih dasar yang akan dipakai untuk membebankan secara adil biaya overhead

pabrik kepada produk.

Ada berbagai macam yang dapat dipakai untuk membebankan biaya

overhead pabrik kepada produk, di antaranya adalah: satuan produk, biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar

pembebanan yang dipakai adalah:

1. Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya

dalam departemen produksi.

2. Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan

tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar

pembebanan yang akan dipakai.

Menurut Mulyadi (2005:199-203), diuraikan beberapa dasar pembebanan

biaya overhead pabrik kepada produk, disertai dengan uraian kebaikan dan

kelemahannya masing-masing.

a. Satuan produk

Metode ini adalah yang paling sederhana dan yang langsung membebankan

biaya overhead pabrik kepada produk. Beban biaya overhead pabrik untuk

setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut

Page 26: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

Taksiran biaya overhead pabrik ---------------------------------------------------- = Tarif biaya overhead pabrik per

satuan Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan

Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi

satu macam produk. Bila perusahaan menghasilkan lebih dari satu macam produk

yang serupa dan berhubungan erat satu dengan yang lainnya perbedaannya hanya

pada berat atau (volume), pembebanan biaya overhead pabrik dapat dilakukan

dengan dasar tertimbang atau dasar nilai (point basis).

b. Biaya bahan baku

Jika biaya overhead pabrik yang dominan bervariasi dengan nilai bahan

baku, maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah

biaya bahan baku yang dipakai. Rumus perhitungan tarif biaya overhead pabrik

adalah sebagai berikut:

Taksiran biaya overhead pabrik Persentase biaya overhead --------------------------------------------------- x 100% = pabrik dari biaya bahan baku

Taksiran biaya bahan baku yang dipakai yang dipakai

Semakin besar biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam pengolahan

produk semakin besar pula biaya overhead pabrik yang dibebankan kepadanya.

Metode ini terbatas pemakaiannya. Suatu produk mungkin dibuat dari

bahan baku yang harganya mahal, sedangkan produk yang lain dibuat dari bahan

yang lebih murah. Jika proses pengerjaan kedua macam produk tersebut adalah

sama, maka produk pertama akan menerima beban biaya overhead pabrik yang

lebih tinggi bila dibandingkan dengan produk yang kedua.

Bila biaya overhead pabrik bervariasi dengan jumlah (berat) bahan baku,

misalnya biaya penanganan persediaan (materials handling), maka dasar

pembebanan biaya overhead pabrik yang dipakai adalah kuantitas bahan baku

yang dipakai.

Page 27: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

c. Biaya tenaga kerja

Jika sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan

yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung (misalnya pajak penghasilan

atas upah karyawan yang menjadi tanggungan perusahaan), maka dasar yang

dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja

langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Taksiran biaya overhead pabrik ---------------------------------------------- x 100% = Persentase biaya overhead pabrik Taksiran biaya tenaga kerja langsung dari biaya tenaga kerja langsung

d. Jam tenaga kerja langsung

Karena ada hubungan yang erat antara jumlah upah dengan junlah jam

kerja (jumlah upah adalah hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah) maka di

samping biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar upah tenaga kerja langsung,

dapat pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.

Jadi apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan

waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan

adalah jam tenaga kerja langsung.

Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Taksiran biaya overhead pabrik ---------------------------------------- = Tarif biaya overhead /jam tenaga kerja langsung Taksiran jam tenaga kerja e. Jam mesin

Apabila biaya overhead pabrik bervariasu dengan waktu penggunaan

mesin (misalnya bahan bakar atau listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin),

Maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin.

Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 28: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

Taksiran biaya overhead pabrik ---------------------------------------- = Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin Taksiran jam kerja mesin

2.7.4 Laporan harga pokok produksi

Menurut Hammer, Carter dan Usry (1997:123) adalah:

“The cost of production report is a device for presenting the amount of costs accumulated and assigned to production during a month,. It is also the source of information for preparing summary journal entries to record the cost of units of product transfered from one producing departement to another and finnaly to finished goods inventory”.

Laporan harga pokok produksi ini disusun untuk sebuah departemen

produksi memperlihatkan yaitu (1) Harga pokok total dan harga pokok per unit

yang ditransfer dari departemen sebelumnya; (2) Biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja dan biaya overhead pabrik yang dihitung ditambahkan di departemen

tersebut; (3) Harga pokok per unit yang ditambahkan di departemen tersebut; (4)

Harga pokok total dan harga pokok per unit yang diakumulasi pada akhir proses

produksi departemen tersebut; (5) Nilai persediaan awal dan akhir barang dalam

proses yang berada dalam salah satu tahap penyelesaian kerja dan (6) Harga

pokok yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang barang jadi.

2.7.5 Efektivitas Penetapan Harga Pokok Produksi

Pengertian efektivitas menurut Komarudin (1998:269) adalah:

“Keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan

manajemen dalam mencapai tujuan yang diharapkan”.

Dari kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa penetapan harga pokok

produksi yang efektif adalah adanya harga pokok produksi yang ditetapkan secara

tepat dan benar terdapat dua faktor pendukung dari penetapan harga pokok

produksi yaitu (1) perhitungan laporan harga pokok produksi dimana laporan

harga pokok produksi tersebut terdiri dari data produksi, pembebanan harga pokok

Page 29: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

dan perhitungan harga pokok. Di dalam melakukan perhitungan harga pokok

produksi harus sesuai dengan kegiatan perusahaan. (2) pelaksanaan dari

perhitungan laporan dari harga pokok produksi. Apabila perusahaan melakukan

kedua hal di atas secara tepat dan benar maka penetapan harga pokok produksi

yang terjadi di perusahaan adalah efektif karena dengan adanya laporan harga

pokok produksi yang digunakan secara tepat dapat menunjukkan tingkat

keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Efektivitas harga pokok produksi ditunjang oleh biaya produksi, merupakan

komponen dasar dalam perhitungan harga pokok penjualan, merupakan dasar

dalam penetapan harga jual, dan merupakan dasar dalam penilaian persediaan.

Harga pokok produk yang efektif adalah harga pokok produk yang dapat

menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan.

2.8 Manfaat Metode Harga Pokok Proses Dalam Menghitung Harga Pokok Produksi

Dalam Perusahaan yang proses produksinya tidak ditetapkan berdasarkan

konsumen dan melakukan produksi secara massa maka perusahaan akan

menggunakan pendekatan metode harga pokok proses di dalam melakukan

perhitungan dan penetapan harga pokoknya. Perhitungan harga pokok per unit

adalah dengan cara membagi total harga pokok produksi selama satu periode

tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam proses tersebut.

Alokasi biaya dalam departemen hanya merupakan langkah sementara sedangkan

langkah terakhir adalah menghitung total biaya untuk penyusunan laporan

keuangan.

Dengan digunakannya metode harga pokok proses yang bermanfaat maka

penetapan harga pokok produksi yang ditetapkan akan tepat. Dari pernyataan di

atas dapat disimpulkan bahwa penetapan harga pokok produksi yang bermanfaat

adalah adanya harga pokok produksi yang ditetapkan secara tepat dan benar. Hal

itu ditunjang oleh dua faktor pendukung dari penetapan harga pokok produksi

yaitu (1) Perhitungan laporan harga pokok produksi dimana laporan harga pokok

produksi tersebut terdiri dari data produksi, pembebanan harga pokok dan

Page 30: MANFAAT METODE HARGA POKOK PROSES DALAM

perhitungan harga pokok di dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi

harus sesuai dengan kegiatan perusahaan. Dalam hal ini kegiatan perusahaan

dalam proses produksi adalah melakukan kegiatan yang terus-menerus dengan

menghasilkan produk standar. Oleh karena itu perusahaan menggunakan metode

harga pokok proses. (2) Pelaksanaan dari perhitungan laporan harga pokok

produksi

Metode Harga Pokok Proses bermanfaat di dalam penetapan harga pokok

produksi dengan memberikan informasi mengenai perhitungan harga pokok

produksi dan membantu manajemen dalam penyusunan laporan keuangan

terutama dalam laporan laba rugi. Selain itu dapat digunakan sebagai penyusunan

neraca perusahaan. Penetapan harga pokok produksi ditunjang oleh (a) biaya

produksi (b) merupakan komponen dasar dalam perhitungan harga pokok

penjualan (c) merupakan dasar dalam penetapan harga jual dan (d) merupakan

dasar dalam penilaian persediaan.

Dengan demikian penetapan harga pokok produksi akan efektif apabila

didukung dengan adanya perhitungan laporan harga pokok produksi yang

digunakan secara tepat dan benar dalam pelaksaan dari laporan harga pokok

produksi karena laporan harga pokok produksi dapat menunjukkan tingkat

keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan yang diharapkan.