untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/12864/08_bb... · web...

40
Bahan baku (raw material) adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang ). Biaya bahan baku (raw material cost) adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongklos angkut, penyimpanan dan lain-lain. 2. Biaya yang diperhitungkan dalam harga pokok bahan yang dibeli Unsur harga pokok bahan yang dibeli adalah semua biaya untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkan dalam keadaan siap pakai. Harga beli dan biaya angkut merupakan unsur yang mudah diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku sedangkan biaya pesan, biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, pergudangan dan biaya akuntansi biaya merupakan unsur yang sulit diperhitungkan sehingga pada prakteknya harga pokok bahan baku yang dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok sebagai akibatnya biaya penyiapan bahan baku diperhitungkan dalam biaya overhead pabrik. 3. Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi 3.A. Metode pencatatan bahan baku Ada macam metode pencatatan bahan baku, yaitu: 3.A.1 Metode Fisik (Fhysical Inventory Method ) Dalam metode ini hanya tambahan persediaan bahan saja yang dicatat sedang mutasi berkurangnya bahan tidak dicatat untuk mengetahui bahan baku yang diperoleh , harus menghitung persediaan bahan baku digudang pada akhir BIAYA BAHAN BAKU ( RAW MATERIAL COST )

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

1. Pengertian

Bahan baku (raw material) adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang ).Biaya bahan baku (raw material cost) adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongklos angkut, penyimpanan dan lain-lain.

2. Biaya yang diperhitungkan dalam harga pokok bahan yang dibeli

Unsur harga pokok bahan yang dibeli adalah semua biaya untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkan dalam keadaan siap pakai. Harga beli dan biaya angkut merupakan unsur yang mudah diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku sedangkan biaya pesan, biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, pergudangan dan biaya akuntansi biaya merupakan unsur yang sulit diperhitungkan sehingga pada prakteknya harga pokok bahan baku yang dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok sebagai akibatnya biaya penyiapan bahan baku diperhitungkan dalam biaya overhead pabrik.

3. Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi

3.A. Metode pencatatan bahan bakuAda macam metode pencatatan bahan baku, yaitu:

3.A.1 Metode Fisik (Fhysical Inventory Method )Dalam metode ini hanya tambahan persediaan bahan saja yang dicatat sedang

mutasi berkurangnya bahan tidak dicatat untuk mengetahui bahan baku yang diperoleh , harus menghitung persediaan bahan baku digudang pada akhir periode akuntansi. Harga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok persediaan akhir yang ada digudang merupakan biaya bahan baku yang dipakai selama periode akuntansi.

3.A.2. Metode Mutasi Persediaan ( Perpetual Inventory Method)Dalam metode ini setiap mutasi dicatat dalam kartu persediaan . Pembelian

dicatat dalam kolom Beli di kartu persediaan ,pemakaian dicatat dalam kolom pakai di kartu persediaan dan jumlah bahan yang tersedian digudang dapat dilihat dalam kolom sisa di kartu persediaan.

3.B. Metode Penilaian Bahan BakuAda beberapa metode penilaian terhadap bahan baku diantaranya :

BIAYA BAHAN BAKU( RAW MATERIAL COST )

Page 2: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

3.B.1. Pertama Masuk Pertama Keluar (Fifo)Metode ini didasarkan anggapan bahwa bahan yang pertama kali dipakai

dibebani dengan harga perolehan persatuan dari bahan yang pertama kali masuk kegudang bahan,atau harga perolehan bahan persatuan yang pertama kali masuk kegudang bahan akan digunakan untuk menentukan harga perolehan persatuan bahan yang pertama kali disusul harga perolehan per satuan bahan yang dipakai pertama kali ,disusul harga perolehan persatuan yang masuk berikutnya.

3.B.2. Metode Rata-Rata (Weighted Average Method)Pada metode ini dengan pencatatan fisik menghitung rata-rata harga perolehan

persatuan bahan sebagai berikut:

(X1 x P1) + (X2 x P2) +.......+(Xn x Pn)Harga perolehan Rata = rata persatuan X1 + X2 + .......+ Xn

Didalam kartu kartu persediaan dengan metode ini setiap terjadi tambahan bahan dan ada bahan yang dipakai memiliki harga perolehan persatuan bahan yang paling baru.

3.B.3. Metode Terakhir Masuk , Pertama Keluar (Lifo)Metode ini berdasarkan anggapaan bahwa bahan yang pertama kali dipakai

dibebani dengan harga perolehan persatuan bahan dari yang terakhir masuk ,disusul dengan harga perolehan bahan persatuan yang masuk sebelumnya dan seterusnya.

3.B.4. Metode Persediaan DasarMetode ini didasarkan atas anggapan bahwa persediaan minimum atas bahan

harus dimiliki perusahaan pada setiap saat agar kegiatan kontinyu. Pada umumnya metode persediaan dasar menggunakan metode Lifo .

4. Analisis Selisih Bahan Baku ( Raw material variance)

Dalam memgendalikan dan mengawasi biaya banyak perusahaaan menggunakan Biaya standar (standard cost) yaitu menetapkan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan per satuan produk , jadi perusahaan akan membuat perencanaan biaya dan pada akhir periode akan diketahui biaya yang sebenarnya terjadi dan biasanya jarang sekali pengeluaran sesungguhnya sama dengan standar dan perbedaan ini disebut selisih (Variances).

Selisih Bahan Baku = Biaya Bahan Baku Sesungguhnya - Biaya Bahan Baku Standar

Selisih bahan baku ini dapat dianalisis dalam:

A) Selisih Harga Bahan (raw material price – variance)

Page 3: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

Selisih harga bahan disebabkan karena pengeluaran untuk biaya bahan harga persatuannya tidak sama dengan standar

Selisih Harga = - Harga Bahan Standar - Harga bahan - x Jumlah sesungguhnya per satuan sesungguhnya dibeli/digunakan - per satuan -

B) Selisih Pemakaian BahanPerbedaan yang disebabkan oleh karena pemakaian bahan menurut standar tidak sama dengan sesungguhnya.

Selisih Pemakaian = Pemakaian bahan - Pemakaian bahan x Harga bahan standar Bahan standar sesungguhnya persatuan bahan

Page 4: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

*** CONTOH SOAL BIAYA BAHAN BAKU ***

PT. ALAM RAYA adalah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta, data persediaan bahan baku (raw material inventory) yang ada dalam catatan perusahaan adalah sebagai berikut :

Persediaan Tanggal 1 Januari 1999 = 200 Kg @ Rp 100,00

PembelianTanggal Jumlah

(Kg)Harga / Kg

12 Jan 1999 400 Rp 12026 Jan 1999 500 Rp 9031 Jan 1999 100 Rp 110

Pemakaian

Tanggal Jumlah16 Jan 1995 50028 Jan 1995 300

Catatan:29 Jan 1999 Dikembalikan ke suplier sebanyak 100 Kg berasal dari pembelian tanggal 26

jan 199930 Jan 1999 Diterima oleh gudang bahan sebanyak 50 Kg dari bahan yang diminta tanggal 28

januari dan berasal dari persediaan awalPerhitungan fisik 31 Jan 1999 sebanyak 350 Kg

Dari data diatas saudara diminta menghitung bahan baku yang dipakai (raw material used) bulan Jan 1999 dengan metode pencatatan fisik maupun Perpetual serta metode penilaian persediaan :

a. Metode FIFOb.Metode LIFOc.Metode Average

Page 5: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

JAWABAN : *** CONTOH SOAL BIAYA BAHAN BAKU ***

A. 1. metode Fisik FifoPersediaan (inventory)Per 1 Jan 1999 (awal = 200 Kg x Rp 100 ) Rp 20. 000Pembelian Bahan (raw material purchase) :Tgl 12/1/1999 = 400 x Rp 120 = Rp 48.000 20/1/1999 = 500 x Rp 90 = Rp 45.000 31/1/1999 = 100 x Rp 110 = Rp 11.000Pembelian kotor (gross purchase) Rp104.000Pengembalian pembelian 100 x Rp 90 = 9.000Pembelian bersih (net purchase) sebanyak 900 Kg Rp 95.000

Harga perolehan Bahan siap pakai (raw material available to use)1.100 Kg Rp 115.000Persediaan Bahan per 31 Jan 1999

100 x Rp 110 = Rp 11.000250 x Rp 90 = Rp 22.500

Rp 33.500Harga perolehan bahan yang dipakai (raw material used) Rp 81.500

A.2. Perpetual Fifo

KARTU PERSEDIAAN BAHAN

PT. Alam rayaSatuan : Nama Bahan : Minimum :EOQ : Kode : Maksimum : Nomor : Pesan :Tanggal Masuk / Beli Keluar / Pakai Sisa

Kuanti tas

Biaya satuan

Jumlah (Rp)

Kuan titas

BiayaSatuan

Jumlah (Rp)

Kuantitas

Biayasatuan

Jumlah (Rp)

1 jan 99 200 100 20.00012 jan 99 400 120 48.000 200

400100120

20.00048.000

16 Jan 99 200300

100120

20.00036.000 100 120 12.000

26 Jan 99 500 90 45.000 100500

120 90

12.00045.000

28 Jan 99 100200

120 90

12.00018.000 300 90 27.000

29 Jan 99 (100 90 9.000) 200 90 18.00030 Jan 99 (50 90 4.500) 250 90 22.50031 Jan 99 100 110 11.000 250

100 90110

22.50011.000

B.1. Fisik LifoPersediaan (inventory) per 1 januari 1999 (awal = 200 Kg x Rp 100) = Rp 20.000Pembelian bahan (raw material purchase) :

Page 6: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

Tanggal 12/1/1999 = 400 Kg x Rp 120 = Rp 48.000 26/1/1999 = 500 Kg x Rp 90 = Rp 45.000 31/1/1999 = 100 Kg x Rp 110 = Rp 11.000

1.000 Kg 104.000Pengembalian pembelian 100 Kg x Rp 90 = 9.000

Pembelian bersih(net purchase) = 900 Kg Rp 95.000

Harga perolehan bahan siap pakai (raw material available to use) (1.100 Kg)Rp 115.000Persediaan Bahan per 31 Januari 1999

200 x Rp 100 = Rp 20.000150 x Rp 120 = Rp 18.000

Rp 38.000

Harga perolehan bahan baku yang dipakai 750 kg Rp 77.000B. 2. Perpetual Lifo

KARTU PERSEDIAAN BAHAN

PT. Alam rayaSatuan : Nama Bahan : Minimum :EOQ : Kode : Maksimum : Nomor : Pesan :Tanggal Masuk / Beli Keluar / Pakai Sisa

Kuantitas

biaya satuan

Jumlah (Rp)

Kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah (Rp)

Kuantitas

Biayasatuan

Jumlah (Rp)

1 jan 99 200 100 20.00012 jan 99 400 120 48.000 200

400100120

20.00048.000

16 jan 99 400100

120100

48.00010.000 100 100 10.000

26 Jan 99 500 90 45.000 100500

100 90

10.00045.000

28 jan 99 300 90 27.000 100200

100 90

10.00018.000

29 jan 99 (100 90 9.000) 100100

100 90

10.000 9.000

30 Jam 99 (50 90 4.500) 100150

100 90

10.00013.500

31 Jan 99 100 110 11.000 100150100

100 90110

10.00013.50011.000

C.1. Fisik rata-rata (Average)

Persediaan bahan per 1 jan 99 = 200 Kg x Rp 100 = Rp 20.000pembelian bahan per 12/1/99 = 400 Kg x Rp 120 = Rp 48.000Pembelian bahan per 26/1/99 = 500 Kg x Rp 90 = Rp 45.000Pembelian bahan per 31/1/99 = 100 Kg x Rp 110 = Rp 11.000

Page 7: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

Pengembalian Pembelian 29/1/99 = (100Kg) x Rp 90 = Rp( 9.000)

1.100 kg a)*Rp 104,545 Rp 115.000Persediaan bahan per 31 jan. 1999 =350 Kg x Rp 104,545 = Rp 36.591

Harga perolehan bahan yang dipakai = 750 Kg x Rp 104,545 = Rp 78.409*) = Rp 115.000 : 1.100 Kg = Rp 104,545

2.b. Perpetual rata-rata

KARTU PERSEDIAAN BAHAN

PT. Alam rayaSatuan : Nama Bahan : Minimum :EOQ : Kode : Maksimum : Nomor : Pesan :Tanggal Masuk / Beli Keluar / Pakai Sisa

Kuantitas

biaya satuan

Jumlah (Rp)

Kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah (Rp)

Kuantitas

Biayasatuan

Jumlah (Rp)

1 jan 99 200 100 20.00012 jan 99 400 120 48.000 600 113,333 68.00016 Jan 99 500 113,333 56.667 100 113,333 11.33326 Jan 99 500 90 45.000 600 93,888 56.33328 Jan 99 300 93,888 28.166 300 93.888 28.16729 Jan 99 (100 90 9.000) 200 95.835 19.16730 jan 99 (50 93,888 4.594) 250 95,444 23.86131 jan 99 100 110 11.000 350 99,603 34.861

KASUS 1

Page 8: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

PT. “ PESONA AWANI” adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan minuman kaleng. Berikut ini adalah data-data pembelian ( purchasing ) dan pemakaian bahan baku bulan Mei 1999 :Persediaan ( inventory ) tanggal 1 Mei 1999 300 kg @ Rp. 200,00

Pembelian :Tanggal Jumlah (kg) Harga / kg4 Mei 1999 500 Rp. 23015 Mei 1999 400 Rp. 25020 Mei 1999 1.100 Rp. 220

PemakaianTanggal Jumlah13 Mei 1999 60016 Mei 1999 40025 Mei 1999 900

Keterangan Lain:28 Mei 1999 dikembalikan ke supplier sebanyak 150 Kg dari pembelian tanggal 20 Mei 199930 Mei 1999 dikembalikan oleh produksi ke gudang bahan yang diminta tgl 25 Mei 1999 sebanyak

100 Kg

Perhitungan fisik bahan baku per 31 mei 1999 sebanyak 350 KgData -data produksi yang lain adalah :

a. Biaya Tenaga Kerja ( direct labor cost ) Rp 1.200.000b. Biaya overhead pabrik ( FOH ) Rp 1.800.000

Diminta :

1. Hitunglah nilai persediaan akhir bahan baku (ending raw material inventory) dan berapakah nilai bahan baku yang dipakai ( raw material used ) dengan menggunakan metode pencatatan fisik maupun perpetual dan dengan menggunakan metode penilaian:a. MPKP (FIFO)b. MTKP (LIFO)c. Rata-rata (Average)

2. Berapakah Harga Pokok Produksi ( production cost / cost of goods manufactured )PT. Pesona Awani pada bulan Mei 1999 dengan masing-masing metode pada poin 1 diatas.

KASUS 2

Page 9: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

PT. Pesona adalah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta, data persediaan bahan baku (raw material inventory) yang ada dalam catatan perusahaan adalah sebagai berikut :

Persediaan (inventory) Tanggal 1 Januari 1999 = 200 Kg @ Rp 100,00

Pembelian Tanggal Jumlah (Kg) Harga / Kg

12 Jan 1999 400 Rp 12026 Jan 1999 500 Rp 9031 Jan 1999 100 Rp 110

Pemakaian Tanggal Jumlah

16 Jan 1999 50028 Jan 1999 300

Catatan:29 Jan 1999 Dikembalikan ke suplier sebanyak 100 Kg berasal dari pembelian tanggal 26 jan 199930 Jan 1999 Diterima oleh gudang bahan sebanyak 50 Kg dari bahan yang diminta tanggal 28 januari

dan berasal dari persediaan awal (beginning inventory)Perhitungan fisik 31 Jan 1999 sebanyak 350 Kg

Dari data diatas saudara diminta menghitung bahan baku yang dipakai (raw material used) bulan Jan 1999 dengan metode pencatatan fisik maupun Perpetual serta metode penilaian persediaan :a. Metode FIFOb.Metode LIFOc.Metode Average

KASUS 3

Page 10: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

PT. “PESONA MENTARI” adalah perusahaan manufaktur, perusahaan ini bergerak dalam pembuatan obat-obatan. Data bahan baku yang ada dalam catatan gudang untuk bahan baku AD bulan April 1999 adalah sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Jumlah Kuantitas Harga Pokok / Unit 1 Mei 1999 Persediaan awal 11.000 Rp. 200,00 3 Mei 1999 Pembelian 5.000 Rp. 220,00 5 Mei 1999 Pemakaian 6.000 - 9 Mei 1999 Pembelian 8.000 Rp. 215,0015 Mei 1999 Pemakaian 10.000 -22 Mei 1999 Pembelian 12.000 Rp. 210,0029 Mei 1999 Pemakaian 11.000 -

Keterangan lain yang dimiliki oleh perusahaan adalah :a) Perusahaan menggunakan metode persediaan pasar dalam penentuan nilai persediaan dan persediaan

bahan AD yang ditentukan perusahaan sebagai persediaan dasar 8.000 unit dengan harga per unit Rp. 200,00.

b) Dari hasil perhitungan phisik 30 April 1999 sebesar 9.000 unit.

Diminta : Hitung bahan baku AD yang dipakai dengan menggunakan metode :a. Metode Phisikb. Metode Perpetual

BIAYA TENAGA KERJA( DIRECT LABOR COST )

Page 11: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

I. PengertianBiaya tenaga kerja (direct labor cost) adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan , elemen biaya tenaga kerja yang merupakan biaya produksi adalah biaya tenaga kerja untuk karyawan di pabrik.

II. Program Gaji dan Upah IntensifTujuan program insentif adalah meningkatkan produktifitas karyawan yang berarti

meningkatkan penghasilan karyawan yang produktifitasnya tinggi sekaligus menekan biaya produksi satuan.

a. Sistem premi bonus berdasarkan jam kerja

1. Premi Sistem Halsey Dihitung dengan rumus :

G = T (JS + 1/2 JH)

2. Premi Sistem Rowan Dihitung dengan rumus :

G = ( 1 + JH/JSt) (JS x T)

3. Premi Sistem Bart Dihitung dengan rumus :

G = ( JSt x JS ) T

Dimana : G = Jumlah gaji atau upah T = Tarif upah per Jam

JS = Jam sesungguhnya JH = Jam dihemat, sebesar Jst - JS

JSt = Jam standar

b. Sistem Premi Bonus Berdasar Satuan HasilSistem ini dikenal dengan istilah : Payment By Result Schames (PBR Schemes) dihitung

dengan menggunakan rumus :

G = JP x TDimana: G = Gaji atau Upah

JP = Jumlah produk yang dihasilkan T = Tarif upah per buah (satuan Produk)

Sistem ini meliputi :

Page 12: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

1. Straight Piece-WorkPada sistem ini apabila standar waktu yang sudah ditentukan dapat menghasilkan

jumlah produk yang melebihi standar jumlah produk yang dihasilkan akan memperoleh premi tertentu dalam presentase yang jumlahnya sama. sedangkan apabila hasil produksi besarnya sama atau berada dibawah standar jumlah produksi yang dihasilkan tidak memperoleh premi.

2. Sistem TaylorPada sistem ini apabila dalam waktu standar karyawan dapat menghasilkan produk

yang melebihi hasil standar diberikan upah diatas tarif upah standar,karyawan yang menghasilkan jumlah produk sama dengan hasil standar diberikan upah sama dengan upah standar, Karyawan yang hasilnya dibawah hasil standar hanya diberikan upah dibawah tarif upah standar.

3.Selisih Upah Langsung (direct labo variance)

Selisih upah langsung adalah perbedaan antara upah langsung standar dengan uapah langsung yang dibayarkan sesungguhnya .Jumlah selisih upah langsung dicari sebagai berikut:

Upah Langsung Sesungguhnya xxxUpah Langsung Standar xxx -

Selisih Upah Langsung xxx

Sebab-sebab adanya Selisih Upah Langsung3.a. Selisih Tarif Upah

selisih ini disebabkan oleh perbedaan antara tarif menurut standar dengan tarif sesungguhnya yang dikomsumsiSelisih upah dicari sebagai berikut:

Selisih Tarif Upah = (Tarif Standar - Tarif Sesungguhnya) X Jam kerja sesungguh perjam kerja perjam kerja nya dikomsumsi

3.b. Selisih Penggunaan Jam Kerja /Selisih EfisiensiSelisih antara jam kerja yang digunakan seharusnya (menurut standar) dengan jam kerja

digunakan sesungguhnya bisa dicari sebagai berikut :Selisih Efisiensi = (Jam Kerja Standar - Jam kerja sesungguhnya)X Tarif standar per jam

KASUS 1

Page 13: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

PT. PESONA BUMI ALAMI Adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perkayuan. dalam menghitung gaji untuk karyawannya menggunakan program gaji dan upah intensif .Berikut ini data-data karyawan PT. Pesona Bumi Alami .

Nama Jam Kerja Nama Jam kerjaBagus S 18 Desi R 17Eva K 17 Dini P 18Tina S 19 Santi S 19Heny F 20 Andry F 16Rosa G 15 Sani M 20

Standart waktu pekerjaan No. 009 untuk setiap 12 Produk = 20 jam, Tarif upah perjam Rp 750.

Diminta :

Hitung upah masing-masing karyawan dan berapa upah rata-rata perjam dengan menggunakan :a. Premi Sistem Halseyb. Premi Sistem Rowanc. Premi Sistem Bart

Page 14: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

KASUS 2

PT PESONA SAMUDRA BAHARI Adalah sebuah perusahaan yang produksinya melaluui 4 departemen produuksi dan beroperasi sesuai pesanan dari pelanggan . Berikut ini data data yang diambil dari perusahaan untuk bulan April 1999

Keterangan Departemen produksiI II III IV

Jam kerja standart persatuan 2 jam 1 jam 4 jam 3 jamTarif upah standart perjam kerja langsung Rp 700 Rp 750 Rp 650 Rp 800

Pesanan yang dikerjakan

No. 001 sebanyak 500 unit dikerjakan di dept I,II,III,IVNo. 002 sebanyak 300 unit dikerjakan di dept I , II , dan IVNo. 003 sebanyak 450 unit dikerjakan di dept II,III, dan IVNo. 004 sebanyak 400 unit dikerjakan di dept I,II,Dan IIINo. 005 sebanyak 100 unit dikerjakan di dept I,III, dan IV

Data jumlah jam kerja langsung sesungguhnya dan jumlah upah langsung untuk tiap departemen adalah sebagai berikut :

Departemen Jumlah jam kerja langsung sesungguhnya

Jumlah upah langsung

Dept I 2.500 jam 1.850.000Dept II 1.600 jam 1.200.000Dept III 5.900 jam 3.900.000Dept IV 4.000 jam 3.100.000

Diminta :

A. Hitunglah Selisih Upah LangsungB. Hitunglah Tarif Upah Langsung

Page 15: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

KASUS 1

PT. “ PESONA AWANI” adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan minuman kaleng. Berikut ini adalah data-data pembelian ( purchasing ) dan pemakaian bahan baku bulan Mei 1999 :Persediaan ( inventory )tanggal 1 Mei 1999 300 kg @ Rp. 200,00Pembelian :

Tanggal Jumlah (kg) Harga / kg4 Mei 1999 500 Rp. 23015 Mei 1999 400 Rp. 25020 Mei 1999 1.100 Rp. 220

PemakaianTanggal Jumlah13 Mei 1999 60016 Mei 1999 40025 Mei 1999 900

Keterangan Lain:28 Mei 1999 dikembalikan ke supplier sebanyak 150 Kg dari pembelian tanggal 20 Mei 199930 Mei 1999 dikembalikan oleh produksi ke gudang bahan yang diminta tgl 25 Mei 1999 sebanyak

100 Kg

Perhitungan fisik bahan baku per 31 mei 1999 sebanyak 350 KgData -data produksi yang lain adalah :

a. Biaya Tenaga Kerja ( direct labor cost ) Rp 1.200.000b. Biaya overhead pabrik ( FOH ) Rp 1.800.000

Diminta :3. Hitunglah nilai persediaan akhir bahan baku dan berapakah nilai bahan baku yang dipakai

( raw material used ) dengan menggunakan metode pencatatan fisik maupun perpetual dan dengan menggunakan metode penilaian:a. MPKP (FIFO)b. MTKP (LIFO)c. Rata-rata (Average)

4. Berapakah Harga Pokok Produksi ( production cost / cost of goods manufactured )PT. Pesona Awani pada bulan Mei 1999 dengan masing-masing metode pada poin 1 diatas.

BIAYA BAHAN BAKU( RAW MATERIAL COST )

Page 16: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

JAWABAN KASUS 1

A. Metode FIFO (MPKP) fisik :

Persediaan (inventory) per 1 mei 1999 300 x Rp 200 = Rp 60.000Pembelian bahan (raw material purchasing) :Tanggal 04/05/99 500 x 230 = Rp 115.000 15/05/99 400 x 250 = Rp 100.000 20/05/99 1100 x 220 = Rp 242.000 Pembelian kotor (gross purchase) Rp 457.000 Pengembalian pembelian (purchase return) =150 x Rp 220 (Rp 33.000) Pembelian bersih (net purchase) 1850 Rp 424.000 Harga pokok bahan siap pakai (raw material available to use) Rp 484.000 Persediaan (inventory) bahan per 31 mei 1999 350 kg x 220 Rp 77.000

Harga perolehan bahan yang dipakai (raw material used) Rp.407.000

KARTU PERSEDIAAN

PT PESONA AWANI

Tanggal Masuk/beli Keluar/pakai Sisa

kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

kuantitas BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

01/05/99 - - - - - - 300 200 60.00004/05/99 500 230 115.000 - - - 300

500200230

60.000115.000

13/05/99 - - - 300300

200230

60.00069.000 200 230 46.000

15/05/99 400 250 100.000 - - - 200400

230250

46.000100.000

16/05/99 - - - 200200

230250

46.00050.000 200 250 50.000

20/05/99 1100 220 242.000 - - - 2001100

250220

50.000242.000

25/05/99 - - - 200700

250220

50.000154.000 400 220 88.000

28/05/99 (150 220 33.000) - - - 250 220 55.00030/05/99 - - - (100 220 22.000) 350 220 77.000Jumlah 1850 424.000 1800 407.000

Page 17: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

B. Metode LIFO (MTKP) fisik :

Persediaan (inventory)per 1 mei 1999 300 x Rp 200 = Rp. 60.000Pembelian bahan (raw material purchasing):Tanggal 04/05/99 500 x 230 = Rp 115.000 15/05/99 400 x 250 = Rp 100.000 20/05/99 1100 x 220 = Rp 242.000 Pembelian kotor (gross purchase) Rp 457.000 Pengembalian pembelian (purchase return) = 150 x Rp 220 (Rp 33.000) Pembelian bersih (net purchase) 1850 Rp 424.000 Harga pokok bahan siap pakai (raw material available to use) Rp 484.000 Persediaan (inventory)bahan per 31 mei 1999 300 kg x 200 = Rp 60.000 50 kg x 230 = Rp 11.500 Rp 71.500

Harga perolehan bahan yang dipakai (raw material used) Rp 412.500

KARTU PERSEDIAAN

PT PESONA AWANI

Tanggal Masuk/beli Keluar/pakai Sisa

kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

kuantitas BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

Kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

01/05/99 - - - - - - 300 200 60.00004/05/99 500 230 115.000 - - - 300

500200230

60.000115.000

13/05/99 - - - 500100

230200

115.000 20.000 200 200 40.000

15/05/99 400 250 100.000 - - - 200400

200250

40.000100.000

16/05/99 - - - 400 250 100.000 200 200 40.000

20/05/99 1100 220 242.000 - - - 2001100

200220

40.000242.000

25/05/99 - - - 900 220 198.000 200200

200220

40.000 44.000

28/05/99 (150 220 33.000) - - - 200 50

200220

40.000 11.000

30/05/99 - - - (100 220 22.000) 200150

200220

40.00033.000

Page 18: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

Jumlah 1850 424.000 1800 411.000C. Metode rata-rata bergerak (average) fisik :

Persediaan (inventory) per 1 mei 1999 300 x Rp 200 = Rp 60.000Pembelian bahan (raw material purchasing) :Tanggal 04/05/99 500 x 230 = Rp 115.000 15/05/99 400 x 250 = Rp 100.000 20/05/99 1100 x 220 = Rp 242.000 Pembelian kotor (gross purchase) Rp 457.000 Pengembalian pembelian (purchase return) = (150) x Rp 220 (Rp 33.000) Pembelian bersih (net purchase) 1850 Rp 424.000 Harga pokok bahan siap pakai (raw material available to use) = 2150 * 225,1 Rp 484.000 Persediaan (inventory) bahan per 31 mei 1999 350 kg x 225,12 Rp 78.792

Harga perolehan bahan yang dipakai (raw material used) Rp 405.216 1800 x 225,12* Rp 484.000 : 2150 = Rp 225,12 / kg.

KARTU PERSEDIAAN

PT PESONA AWANI

Tanggal Masuk/beli Keluar/pakai Sisa

kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

kuantitas BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

Kuantitas

BiayaSatuan

Jumlah(Rp)

01/05/99 - - - - - - 300 200 60.00004/05/99 500 230 115.000 - - - 800 218,75 175.00013/05/99 - - - 600 218,75 131.250 200 218,75 43.75015/05/99 400 250 100.000 - - - 600 239,58 143.750

16/05/99 - - - 400 239,58 95.832 200 239,58 47.91620/05/99 1100 220 242.000 - - - 1300 223,01 289.91625/05/99 - - - 900 223,01 200.709 400 223,01 89.20428/05/99 (150 220 33.000) - - - 250 224,82 56.20430/05/99 - - - (100 223,01 22.301

)350 224,3 78.505

Jumlah 1850 424.000 1800 405.490

2. Harga pokok produksi : HPP = BBB + BTK + BOP Metode phisik :

FIFO = 407.000 + 1.200.000 + 1.800.000 = Rp 3.407.000LIFO = 412.500 + 1.200.000 + 1.800.000 = Rp 3.412.500Rata2 = 405.216 + 1.200.000 + 1.800.000 = Rp 3.405.216

Metode perpetual :

Page 19: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

FIFO = 407.000 + 1.200.000 + 1.800.000 = Rp 3.407.000 LIFO = 411.000 + 1.200.000 + 1.800.000 = Rp 3.411.000Rata = 405.490 + 1.200.000 + 1.800.000 = Rp 3.405..490

KASUS 2

PT. Pesona adalah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta, data persediaan bahan baku (raw material inventory) yang ada dalam catatan perusahaan adalah sebagai berikut :

Persediaan (inventory) Tanggal 1 Januari 1999 = 200 Kg @ Rp 100,00

Pembelian Tanggal Jumlah (Kg) Harga / Kg

12 Jan 1999 400 Rp 12026 Jan 1999 500 Rp 9031 Jan 1999 100 Rp 110

Pemakaian Tanggal Jumlah

16 Jan 1999 50028 Jan 1999 300

Catatan:29 Jan 1999 Dikembalikan ke suplier sebanyak 100 Kg berasal dari pembelian tanggal 26 jan 199930 Jan 1999 Diterima oleh gudang bahan sebanyak 50 Kg dari bahan yang diminta tanggal 28 januari

dan berasal dari persediaan awal (beginning inventory)Perhitungan fisik 31 Jan 1999 sebanyak 350 Kg

Dari data diatas saudara diminta menghitung bahan baku yang dipakai (raw material used) bulan Jan 1999 dengan metode pencatatan fisik maupun Perpetual serta metode penilaian persediaan :a. Metode FIFOb.Metode LIFOc.Metode Average

Page 20: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

JAWABAN KASUS 2

A. Alokasi tanggal 20 mei 1999.Jenisbahanbaku

Kuantitas Alokasi biayaangkut

(2 x 50.000) (3)

Harga pokokBahan baku

(4)Unit (1) % (2)

A 200 20 10.000 110.000B 300 30 15.000 165.000C 200 20 10.000 110.000D 300 30 15.000 165.000

Jumlah 1000 100 50.000 550.000

Tanggal 25 mei 1999.Jenis

BahanBaku

Kuantitas Alokasi biayaAngkut

(2 x 36.000) (3)

Harga pokokBahan baku

(4)Unit(1)

%(2)

A 250 38 13.680 138.680B 200 31 11.160 121.160D 200 31 11.160 131.160

Jumlah 650 100 36.000 391.000 Tanggal 28 mei 1999 Karena pembelian hanya 1 jenis bahan baku maka tanpa alokasi : (300 unit x 525) + 20.000 = 177.500 C.

Tanggal A B C D20 Mei 1999 110.000 165.000 110.000 165.00025 Mei 1999 138.680 121.160 - 131.16028 Mei 1999 - - 177.500 -

Nilai persediaan 248.680 286.160 287.500 296.160

Page 21: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

KASUS 3

PT. “PESONA MENTARI” adalah perusahaan manufaktur, perusahaan ini bergerak dalam pembuatan obat-obatan. Data bahan baku yang ada dalam catatan gudang untuk bahan baku AD bulan April 1999 adalah sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Jumlah Kuantitas Harga Pokok / Unit 1 Mei 1999 Persediaan awal 11.000 Rp. 200,00 3 Mei 1999 Pembelian 5.000 Rp. 220,00 5 Mei 1999 Pemakaian 6.000 - 9 Mei 1999 Pembelian 8.000 Rp. 215,0015 Mei 1999 Pemakaian 10.000 -22 Mei 1999 Pembelian 12.000 Rp. 210,0029 Mei 1999 Pemakaian 11.000 -

Keterangan lain yang dimiliki oleh perusahaan adalah :c) Perusahaan menggunakan metode persediaan pasar dalam penentuan nilai persediaan dan persediaan

bahan AD yang ditentukan perusahaan sebagai persediaan dasar 8.000 unit dengan harga per unit Rp. 200,00.

d) Dari hasil perhitungan phisik 30 April 1999 sebesar 9.000 unit.

Diminta : Hitung bahan baku AD yang dipakai dengan menggunakan metode :a. Metode Phisikb. Metode Perpetual

Page 22: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

JAWABAN KASUS 3a. Metode perpetual :

Keterangan kuantitas HP/unit jumlahPersediaan dasar 8.000 200 1.600.000Kelebihan persediaan 3.000 210 630.000Jumlah persed awal 11.000 2.230.000Pembelian 03/04/99 5.000 220 1.100.000Jumlah 16.000 3.330.000Pemakaian 05/04/99 (6000 unit) 5.000 220 1.100.000

1.000 210 210.000jumlah 10.000 2.020.000pembelian 09/04/99 8.000 215 1.720.000Jumlah 18.000 3.740.000Pemakaian 15/04/99 (10.000 unit) 8.000 215 1.720.000

2.000 210 420.000jumlah 8.000 1.600.000Pembelian 22/04/99 12.000 210 2.520.000Jumlah 20.000 4.120.000Pemakaian 29/04/99 11.000 210 2.310.000Persediaan akhir persediaan dasar 8.000 200 1.600.000Diatas persediaan dasar 1.000 210 210.000Jumlah persediaan akhir 9.000 1.810.000

b. Metode fhisik

Keterangan kuantitas HP / unit jumlahPersediaan dasar 8.000 200 1.600.000Kelebihan persediaan diatas persed dasar 3.000 210 630.000Jumlah persed awal 11.000 2.230.000Pembelian :03/04/99 5.000 220 1.100.00009/04/99 8.000 215 1.720.00022/04/99 12.000 210 2.520.000jumlah persediaan 25.000 5.340.000Tersedia dipakai 36.000 7.570.000Persediaan akhirPersediaan dasar 8.000 200 1.600.000Diatas persediaan dasar 1.000 210 210.000

9.000 1.810.000harga pokok bahan baku dipakai 27.000 5.760.000

Page 23: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

KASUS 1

PT. PESONA BUMI ALAMI Adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perkayuan. dalam menghitung gaji untuk karyawannya menggunakan program gaji dan upah intensif .Berikut ini data-data karyawan PT. Pesona Bumi Alami .

Nama Jam Kerja Nama Jam kerjaBagus S 18 Desi R 17Eva K 17 Dini P 18Tina S 19 Santi S 19Heny F 20 Andry F 16Rosa G 15 Sani M 20

Standart waktu pekerjaan No. 009 untuk setiap 12 Produk = 20 jam, Tarif upah perjam Rp 750.

Diminta :Hitung upah masing-masing karyawan dan berapa upah rata-rata perjam dengan menggunakan :a. Premi Sistem Halseyb. Premi Sistem Rowana. Premi Sistem Bart

BIAYA TENAGA KERJA( LABOR COST )

Page 24: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

BIAYA TENAGA KERJAJAWABAN KASUS 1PT PESONA BUMI ALAMI

a. Premi sistem Helsey G = T (Js + ½ JH)G = jumlah gaji atau upah JH = jam dihemat Jst – JsT = tarif upah per jam Jst = jam standartJs = jam sesungguhnya

Nama gaji gaji rata-rataBagus S 750 (18 + ½ (20 – 18) = 14.250 14.250 : 18 = Rp 792Eva K 750 (17 + ½ (20 – 17) = 13.875 13.875 : 17 = 816 Tina S 750 (19 + ½ (20 – 19) = 14.625 14.625 : 19 = 769Heny F 750 (20 + ½ (20 – 20) = 15.000 15.000 : 20 = 750Rosa G 750 (15 + ½ (20 – 15) = 13.125 13.125 : 15 = 875Desi R 750 (17 + ½ (20 – 17) = 13.875 13.875 : 17 = 816Dini P 750 (18 + ½ (20 – 18) = 14.250 14.250 : 18 = 792Santi S 750 (19 + ½ (20 – 19) = 14.625 14.625 : 19 = 769Andry F 750 (16 + ½ (20 – 16) = 13.500 13.500 : 16 = 844Sani M 750 (20 + ½ (20 – 20) = 15.000 15.000 : 20 = 750

Sistem Premi Rowan :G = (1 + JH/Jst) (JS x T)

Nama gaji gaji rata-rataBagus S (1 + 2/20) (18 x 750) = 14.850 14.850 : 18 = 825Eva K (1 + 3/20) (17 x 750) = 14.662, 14.662,5 : 17 = 862,5Tina S (1 + 1/20) (19 x 750) = 14.962,5 14.962,5 : 19 = 787,5Heny F (1 + 0/20) (20 x 750) = 15.000 15.000 : 20 = 750Rosa G (1 + 5/20) (15 x 750) = 14.062,5 14.062,5 : 15 = 937,5Desi R (1 + 3/20) (17 x 750) = 14.662,5 14.662,5 : 17 = 862,5 Dini P (1 + 2/20) (18 x 750) = 14.850 14.850 : 18 = 825 Santi S (1 + 1/20) (19 x 750) = 14.962,5 14.962,5 : 19 = 787,5 Andry F (1 + 4/20) (16 x 750) = 14.400 14.400 : 16 = 900 Sani M (1 + 0/20) (20 x 750) = 15.000 15.000 : 20 = 750

Sistem premi bartNama gaji gaji rata-rataBagus S ( (20 x 18)) x 750 = 14.230 14.230 : 18 = 790,5 Eva K ( (20 x 17)) x 750 = 13.829 13.829 : 17 = 813,5Tina S ( (20 x 19)) x 750 = 14.620 14.620 : 19 = 769,5 Heny F ( (20 x 20)) x 750 = 15.000 15.000 : 20 = 750Rosa G ( (20 x 15)) x 750 = 12.990 12.990 : 15 = 866Desi R ( (20 x 17)) x 750 = 13.829 13.829 : 17 = 813,5Dini P ( (20 x 18)) x 750 = 14.230 14.230 : 18 = 790,55Santi S ( (20 x 19)) x 750 = 14.620 14.620 : 19 = 769,5

Page 25: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

Andry F ( (20 x 16)) x 750 = 13.416 13.416 : 16 = 838,5Sani M ( (20 x 20)) x 750 = 15.000 15.000 : 20 = 750

Page 26: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

KASUS 2

PT PESONA SAMUDRA BAHARI adalah sebuah perusahaan yang produksinya melalui 4 departemen produksi dan beroperasi sesuai pesanan dari pelanggan . Berikut ini data data yang diambil dari perusahaan untuk bulan April 1999

Keterangan Departemen produksiI II III IV

Jam kerja standart persatuan 2 jam 1 jam 4 jam 3 jamTarif upah standart perjam kerja langsung Rp 700 Rp 750 Rp 650 Rp 800

Pesanan yang dikerjakan

No. 001 sebanyak 500 unit dikerjakan di dept I,II,III,IVNo. 002 sebanyak 300 unit dikerjakan di dept I , II , dan IVNo. 003 sebanyak 450 unit dikerjakan di dept II,III, dan IVNo. 004 sebanyak 400 unit dikerjakan di dept I,II,Dan IIINo. 005 sebanyak 100 unit dikerjakan di dept I,III, dan IV

Data jumlah jam kerja langsung sesungguhnya (actual direct labor hours) dan jumlah upah langsung (direct labor cost) untuk tiap departemen adalah sebagai berikut:

Departemen Jumlah jam kerja langsung sesungguhnya

Jumlah upah langsung

Dept I 2.500 jam 1.850.000Dept II 1.600 jam 1.200.000Dept III 5.900 jam 3.900.000Dept IV 4.000 jam 3.100.000

Diminta :A. Hitunglah Selisih Upah Langsung (direct labor variance).B. Hitunglah Tarif Upah Langsung (direct labor rate).

Page 27: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok

JAWABAN KASUS 2

Keterangan Dept I II III IV Jumlah

Pesanan yang dikerjakanNo.001 500 500 500 500No.002 300 300 ---- 300No.003 ---- 450 450 450No.004 400 400 400 ----No.005 100 ----- 100 100

1300 1650 1450 1350jam kerja langsung standar persatuan produk 2 jam 1 jam 4 jam 3 jamjam kerja langsung standar 2.600 jam 1.650 jam 5.800 jam 4.050 jamselisih efisiensi upahlangsung (dlm jam) 100 jam 50 jam 100 jam 50 jamtarif upah langsung standar Rp 700 Rp 750 Rp 650 Rp 800 70.000 37.500 65.000 40.000 82.500

(laba) (laba) (rugi) (laba) (laba)

a. selisih tarif upah langsung Keterangan Dept

I II III IV JumlahJam kerja langsung sesungguhnya 2.500 1.600 5.900 4.000Tarif upah langsung standar Rp 700 Rp 750 Rp 650 Rp 800

1.750.000 1.200.000 3.835.000 3.200.000jumlah upah langsung sesungguhnya 1.850.000 1.200.000 3.900.000 3.100.000

100.000 (0) 65.000 100.000 65.000 (rugi) (rugi) (laba) (rugi)

Page 28: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12864/08_bb... · Web viewHarga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok