perhitungan harga pokok produk per biji paving …

83
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA UD BETON JAYA BANJARBARU TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : DIDIK MAULANA A03140011 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2017

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI

PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA

POKOK PROSES PADA UD BETON JAYA BANJARBARU

TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK

MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

DIDIK MAULANA A03140011

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI

2017

Page 2: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

ii

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Page 3: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

iii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Page 4: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Didik Maulana

NIM : A03140011

Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 20 Agustus 1996

Agama : Islam

Alamat : Jl. Golf Komplek Wengga IV Blok A2 No 70 Rt

001

Nama Orang Tua (Ayah) : Slamet

(Ibu) : Madiyem

Riwayat Pendidikan : SDN Seberang Mesjid 1 Banjarmasin

SMP Negeri 30 Banjarmasin

SMK Negeri 3 Banjarmasin

Praktik Kerja Lapangan Unit Pelayanan

Pendapatan Daerah (UPPD) Banjarmasin II

Page 5: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

v

MOTTO

“Disaat gelap tidak dapat melihat, pasti ada cahaya yang siap untuk menuntun”

Page 6: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan.

Segala kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan

sebagaimana mestinya.

Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh

siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya

pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya

juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini

bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari tenyata

pernyataaan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum

dari ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik

serta hak yang melekat padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila

saya terbukti melanggar pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.

Banjarmasin, Agustus 2017

Didik Maulana

A03140011

Page 7: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhannahu wata’ala yang telah

memberikan Rahmat dan HidayahNya, dan tak lupa kita panjatkan Sholawat dan

Salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan Judul “Perhitungan

Harga Pokok Produk Per Biji Paving Dengan Menggunakan Metode Harga

Pokok Proses Pada UD Beton Jaya Banjarbaru”. Tujuan penulisan Tugas Akhir

ini adalah untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan

Diploma III pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Akhirnya dengan selesainya Tugas Akhir ini, dengan tulus dan rendah hati

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas segala

sesuatu yang telah diberikan kepada penulis baik berupa dorongan moril maupun

material kepada:

1. Orang Tua dan Kakak yang penulis sayangi dan cintai lahir maupun bathin

yang selalu memberi semangat dan doanya serta dukungan moril maupun

materi.

2. Bapak Edy Yohanes ST. MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin

3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin

Page 8: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

viii

4. Ibu Widya Ais Sahla, SE, M,Sc. AK, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah banyak memberikan waktunya untuk memberikan masukkan,

pengarahan, bimbingan dan perbaikan-perbaikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak H. Waluyo selaku pemilik perusahaan dan Kakak Wandy selaku

anak pemilik perusahaan UD Beton Jaya Banjarbaru atas ketersediaanya

memberikan ijin dan data-data yang dibutuhkan penulis.

6. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah

memberikan bekal ilmu bekal ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga

penulis mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh Staf Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah

membantu penulis selama menimba ilmu di kampus ini.

8. Seluruh teman-teman kelas 6A Akuntansi (khususnya Ahmad Arya

Pratama, Amin Al Muazirin Pratama, Anas Mufti, Muhammad Arsyad,

Muhammad Herdiansyah dan Muhammad Irvan Ridhoni) yang memberikan

semangat, dukungan dan keceriaan selama masa-masa perkuliahan.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya, namun telah

memberikan saran dan masukkan yang sangat berharga bagi penulis dalam

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca pada umumnya dan kepada

penulis khususnya. Tugas Akhir ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh

Page 9: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

ix

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kelak

menjadi pembelajaran bagi penulis.

Banjarmasin, Juli 2017

Penulis

Page 10: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ....................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

ABSTRAK ........................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Permasalahan ................................................................................... 2

C. Batasan Masalah .............................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

E. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

A. Landasan Teori ................................................................................ 5

Page 11: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

xi

1. Pengertian Akuntansi Biaya ..................................................... 5

2. Tujuan Akuntansi Biaya ........................................................... 5

3. Konsep Akuntansi Biaya .......................................................... 6

4. Cara Penggolongan Biaya ........................................................ 7

5. Metode Pengumpulan Biaya Produksi ................................... 11

6. Unsur-unsur Biaya Produksi .................................................. 12

7. Metode Penentuan Biaya Produksi ......................................... 14

8. Depresiasi ............................................................................... 15

9. Metode Harga Pokok Proses .................................................. 17

B. Hasil Penelitian Terdahul .............................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 24

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ........... 24

B. Jenis Penelitian .............................................................................. 24

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 25

1. Jenis Data ............................................................................... 25

2. Sumber Data ........................................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 26

1. Wawancara ............................................................................. 26

2. Dokumentasi ........................................................................... 27

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ............ 28

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 28

1. Profil Perusahaan .................................................................... 28

Page 12: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

xii

2. Struktur Organisasi ................................................................. 29

3. Bahan–bahan dan Peralatan yang digunakan ......................... 32

4. Proses Produksi ...................................................................... 34

5. Penggolongan Biaya Menurut Perusahaan ............................. 35

6. Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan ........ 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 44

1. Penggolongan Biaya ............................................................... 44

2. Penentuan Biaya Produksi yang disarankan Penulis .............. 45

3. Perhitungan Biaya Produksi yang Disarankan Penulis .......... 53

4. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji ............................. 58

5. Jurnal Yang Disarankan Penulis ............................................. 59

6. Laporan Biaya Produksi Yang Disarankan Penulis ............... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 65

A. Simpulan ........................................................................................ 65

B. Saran .............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan ................................... 19

Tabel 2 Laporan Biaya Produksi Bulan November 2016 .................................. 20

Tabel 3 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 22

Tabel 4 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Paving K-200 ............... 32

Tabel 5 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Paving K-150 ............... 32

Tabel 6 Data Hasil Produksi Bulan November 2016......................................... 42

Tabel 7 Data Hasil Produksi Paving Bulan November 2016 ............................ 43

Tabel 8 Daftar Aktiva Tetap .............................................................................. 43

Tabel 9 Penggolongan Biaya Paving Segiempat K–200 .................................. 44

Tabel 10 Penggolongan Biaya Paving Segiempat K-150 .................................... 45

Tabel 11 Perhitungan Biaya Produksi Paving Segiempat K-200 yang disarankan

Penulis Periode November 2016 .......................................................... 53

Tabel 12 Perhitungan Biaya Produksi Paving Segiempat K-150 yang disarankan

Penulis Periode November 2016 .......................................................... 54

Tabel 13 Perhitungan harga pokok produk per biji Paving Segiempat K-200 ... 58

Tabel 14 Perhitungan harga pokok produk per biji Paving Segiempat K-150 .... 58

Tabel 15 UD Beton Jaya Banjarbaru Laporan Biaya Produksi Paving Segiempat

K-200 Bulan November 2016 .............................................................. 61

Tabel 16 UD Beton Jaya Banjarbaru Laporan Biaya Produksi Paving Segiempat

K-150 Bulan November 2016 .............................................................. 62

Tabel 17 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Paving K-200

Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis .............................. 62

Tabel 18 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Perbiji Paving K-150

Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis .............................. 63

Page 14: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Tahapan Struktur Organisasi UD Beton Jaya Banjarbaru ...................... 30

Bagan 2 Tahapan Proses Produksi Paving UD Beton Jaya Banjarbaru ................ 34

Page 15: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Denah Perusahaan

2. Foto Perusahaan

3. Surat persetujuan (balasan) dari Perusahaan

4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

6. Daftar Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing I

7. Lembar Saran Ketua Penguji Tugas Akhir

8. Lembar Saran Anggota Penguji Tugas Akhir

9. Lembar Tanda Terima Penilaian Pembimbingan

Page 16: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

xvi

ABSTRAK

Didik Maulana / A03140011 / 2017 / PERHITUNGAN HARGA POKOK

PRODUK PER BIJI PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HARGA POKOK PROSES PADA UD BETON JAYA BANJARBARU /

Akuntansi Biaya / Harga Pokok Proses / UD BETON JAYA BANJARBARU

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok

produk per satuan paving dengan menggunakan metode harga pokok proses pada

UD Beton Jaya Banjarbaru.

Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah perhitungan harga

pokok produk dengan menggunakan metode harga pokok proses adalah

perhitungan semua biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik yang dikumpulkan dari proses produksi,

dalam hal ini perusahaan tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik, tidak

melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap yang seharusnya masuk kedalam

unsur biaya overhead pabrik dan memasukkan biaya nonproduksi ke dalam biaya

produksi.

Dari hasil penelitian ini bahwa terdapat perbedaan perhitungan harga pokok

produksi per satuan menurut UD Beton Jaya Banjarbaru untuk Paving Segiempat

K-200 menurut perusahaan sebesar Rp1.509,76 sedangkan menurut penulis

sebesar Rp1.414,56 dan perhitungan Paving Segiempat K-150 menurut

persuahaan sebesar Rp1.475,17 sedangkan menurut penulis sebesar Rp1.379,37.

Sehingga terdapat selisih perhitungan untuk Paving Segiempat K-200 sebesar

Rp95,2 dan pada Paving Segiempat K-150 sebesar Rp95,8.

Kata kunci: Penggolongan biaya dan Harga Pokok Proses

Page 17: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia bisnis, persaingan antar perusahaan merupakan hal yang

wajar. Setiap perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk menawarkan

keunggulan dari produknya masing-masing. Selain masalah kualitas, setiap

perusahaan juga bersaing dalam masalah harga, karena produk dengan

kualitas terbaik dan harga murah yang paling diminati dan dicari oleh

konsumen.

Agar perusahaan dapat berkembang dan mempertahankan kelangsungan

hidupnya, maka perusahaan berusaha untuk mendapatkan laba yang optimal

dari setiap unit usaha yang dikerjakannya. Besar kecilnya laba yang

dihasilkan merupakan ukuran kesuksesan perusahaan dalam mengelola

sumber daya. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan harga pokok produk per

satuan yang tepat agar dapat menentukan harga jual yang tepat atas produk

barang yang dihasilkan. Peranan akuntansi biaya sangat diperlukan untuk

industri kecil sampai industri besar.

UD Beton Jaya yang beralamat di Jalan Ahmad Yani km 21,800

Landasan Ulin, Banjarbaru merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

manufaktur, khususnya dalam bidang percetakan material, seperti paving,

gorong-gorong, tiang pancang dan lain lain. Pada perusahaan ini tentu saja

banyak biaya yang terjadi di dalamnya seperti biaya produksi maupun biaya

nonproduksi. Biaya produksi menurut konsep akuntansi biaya yaitu biaya

Page 18: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

2

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik, sedangkan menurut perusahaan terdiri dari biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain. Perusahaan tidak

menggolongkan biaya overhead pabrik dengan tepat, tidak melakukan

perhitungan penyusutan aktiva tetap yang seharusnya masuk kedalam unsur

biaya overhead pabrik dan memasukkan biaya nonproduksi ke dalam biaya

produksi. Hal ini tentunya tidak sama dengan konsep akuntansi biaya.

Kesalahan dalam menggolongkan biaya akan berpengaruh dalam penentuan

harga jual produk dan laba yang akan dicapai perusahaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk menyusun

laporan Tugas Akhir dengan judul : “Perhitungan Harga Pokok Produk Per

Biji Paving Dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Proses Pada UD

Beton Jaya Banjarbaru”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dari penelitian

yang dilakukan oleh peneliti pada perusahaan UD Beton Jaya Banjarbaru

adalah: “Bagaimana penggolongan biaya dan perhitungan harga pokok

produk per biji paving yang sesuai dengan konsep akuntansi biaya dengan

menggunakan metode harga pokok proses pada UD Beton Jaya Banjarbaru?”

Page 19: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

3

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan penulis dalam penelitian, maka penulis memberi

batasan masalah pada perhitungan harga pokok produk hanya untuk 2 jenis

produk paving dari total keseluruhan produk 6 jenis, yaitu K-150 dan K-200

yang diproduksi setiap hari kecuali pada hari jumat pada bulan November

tahun 2016.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana penggolongan biaya dan perhitungan harga pokok produk per biji

paving yang sesuai dengan konsep akuntansi biaya dengan menggunakan

metode harga pokok proses pada UD Beton Jaya Banjarbaru.

E. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta

memperkaya ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya yang

berkaitan dengan mata kuliah akuntansi biaya yang berhubungan dengan

harga pokok produk dengan menggunakan metode harga pokok proses dan

juga sebagai salah satu syarat kelulusan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

perusahaan dalam melakukan perhitungan harga pokok produk per biji

dengan menggunakan metode harga pokok proses yang tepat, sehingga

Page 20: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

4

dapat membantu kearah perbaikan dan perkembangan dalam pengambilan

keputusan.

3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk

mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir dengan materi yang sama.

Page 21: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Akuntansi Biaya

“Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan dan penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau

jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya”. Mulyadi

(2015:7).

Akuntansi biaya didefinisikan sebagai bagian dari akuntansi

manajemen, dalam akuntansi biaya akan dipelajari penentuan dan

pengendalian biaya yang terjadi dalam perusahaan yang pada

akhirnya akan menghasilkan informasi biaya yang akan digunakan

manajemen untuk mengambil keputusan. Hasil akhir akuntansi

biaya adalah informasi tentang biaya produksi untuk kepentingan

kegiatan manajemen perusahaan industri, yang meliputi bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik,

penyimpanan, dan penjualan produk jadi. Wiratna Sujarweni

(2015:2)

Akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk

dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan, dan penyajian

transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam

bentuk laporan biaya. (Huriyah Badriyah, 2015:27)

2. Tujuan Akuntansi Biaya

Ada 3 tujuan pokok dalam mempelajari akuntansi biaya adalah

memperoleh informasi biaya yang akan digunakan untuk:

a. Penentuan harga pokok produk

Tujuan mempelajari akuntansi biaya agar dapat memperoleh

informasi biaya untuk penentukan harga pokok produk yang

digunakan perusahaan untuk menentukan besarnya laba yang

diperoleh dan juga untuk menentukan harga jual. Adapun dalam

akuntansi biaya akan dipelajari cara perhitungan harga pokok

Page 22: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

6

produk dengan menggunakan beberapa metode diantaraya

dengan metode harga pokok pesanan, full costing, activity based

costing, dll

b. Perencanaan biaya dan pengendalian biaya

Tujuan mempelajari akuntansi biaya agar dapat memperoleh

informasi biaya sebagai perencanaan biaya. Perencanaan biaya

apa saja yang akan dikeluarkan di masa mendatang. Akuntansi

biaya menyajikan informasi biaya yang mencakup biaya masa

lalu dan biaya di masa yang akan datang. Informasi yang

dihasilkan akuntansi biaya menjadi dasar bagi manajemen untuk

menyusun perencanaan biaya. Dengan perencanaan biaya yang

baik akan memudahkan manajemen dalam melakukan

pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan rangkaian

kegiatan untuk memonitor dan mengevaluasi kesesuaian

realisasi dan anggaran biaya yang terjadi di perusahaan.

Akuntansi biaya menyajikan informasi mengenai anggaran dan

realisasi biaya apakah sudah sesuai atau masih terjadi selisih

dari rencana yang telah ditentukan.

c. Pengambilan keputusan khusus

Tujuan mempelajari akuntansi biaya agar dapat memperoleh

informasi biaya sebagai pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan pemilihan berbagai tindakan alternatif yang akan

dilakukan perusahaan misalnya:

1) Menerima atau menolak pesanan dari konsumen

2) Mengembangkan produk

3) Memproduksi produk baru

4) Membeli atau membuat sendiri

5) Menjual langsung atau memproses lebih lanjut. Wiratna

Sujarweni (2015:3)

3. Konsep Akuntansi Biaya

Konsep akuntansi biaya yang sering dipakai ada tiga, antara lain:

a. Biaya

“Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,

yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas :

1) Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,

Page 23: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

7

2) Diukur dalam satuan uang,

3) Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,

4) Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Mulyadi (2015:8)

b. Beban

Beban merupakan biaya yang telah memberikan suatu

manfaat, termasuk pula penurunan dalam aset atau kenaikan

dalam kewajiban kewajiban sehubungan dengan penyerahan

barang dan jasa dalam rangka memperoleh pendapatan, serta

pengeluaran-pengeluaran yang hanya memberikan manfaat

untuk tahun buku yang berjalan. Firdaus Ahmad Dunia

(2009:21)

c. Kerugian

“Kerugian adalah biaya yang timbul ketika barang atau jasa

diperoleh pada hakikatnya tidak mempunyai nilai sama sekali

tanpa manfaat apa-apa lagi dalam kondisi-kondisi tertentu”.

Firdaus Ahmad Dunia (2009:22)

4. Cara Penggolongan Biaya

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai

macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini di tentukan atas dasar

tujuan hendak diapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam

akuntansi biaya dikenal konsep: ”different costs for different purpose”.

Biaya dapat digolongkan menurut:

a. Objek Pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran

merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek

pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang

Page 24: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

8

berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

(Mulyadi, 2015:13)

b. Fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi produksi,

fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi & umum. Oleh karena itu

dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi

tiga kelompok:

1) Biaya produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk

dijual. Menurut objek pengeluaran, secara garis besar biaya

produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik (factory overhead

cost).

2) Biaya pemasaran

Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi

untuk melaksanakan kegiatan perusahaan produk. Contohnya

adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang

perusahaan ke gudang pembeli dan gaji karyawan bagian-bagian

yang melaksanakan kegiatan pemasaran.

3) Biaya administrasi dan umum

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya

untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Page 25: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

9

Contohnya adalah biaya gaji, biaya pemeriksaan dan biaya

photocopy. (Mulyadi, 2015:14)

c. Hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen.

Dalam hubunganya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat

dikelompokan menjadi dua golongan:

1) Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab

satu satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika

sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung

ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan

mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya

produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung.

2) Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak

hanya disebabkan oleh sesuatu yang di biayai. Biaya langsung

dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya

produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. (Mulyadi,

2015:15)

d. Perilaku biaya dalam hubungannya dalam perubahan volume

aktivitas:

1) Biaya variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang secara total tidak

mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume

produksi atau penjualan.

Page 26: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

10

2) Biaya semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak

sebanding dengan perubahan volume kegiatan. biaya

semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur

biaya variable.

3) Biaya semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat

volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang

konstan pada volume produksi tertentu.

4) Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalm

kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah

gajih direktur produksi. Mulyadi (2015:16)

e. Atas dasar jangka waktu manfaatnya, Biaya dapat dibagi menjadi

dua yaitu:

1) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang

mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi

(biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender).

Pengeluaran modal pada saat terjadinya dibebankan sebagai

kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang

menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi,

atau dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran

untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap

aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran

untuk riset dan pengembangan suatu produk.

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya

yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi

terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh pengeluaran

Page 27: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

11

pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan

biaya tenaga kerja. (Mulyadi, 2015:16).

5. Metode Pengumpulan Biaya Produksi

Dalam pembuatan produk terhadapat dua kelompok biaya: biaya

produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan

biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku

menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya-

biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti

kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum. Biaya

produksi membentuk kos produksi, yang digunakan untuk

menghitung kos produksi jadi dan kos produk yang pada akhir

periode akuntansi masih dalam proses. Biaya nonproduksi

ditambahkan pada kos produksi untuk menghitung total kos

produk. Mulyadi (2015:17)

Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi.

Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi

menjadi dua macam: produksi atas dasar pesanan dan produksi

massa. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan

melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang

diterima dari pihak luar. Contoh perusahaan yang berproduksi

berdasarkan pesanan antara lain adalah perusahaan percetakan,

perusahaan mebel, perusahaan dok kapal. Perusahaan yang

berproduksi berdasar produksi massa melaksanakan pengolahan

produksinya untuk memenuhi persediaan gudang. Umumnya

produknya berupa standar. Contoh perusahaan yang berproduksi

massa antara lain adalah perusahaan semen, pupuk, makanan

ternak, bumbu masak, dan tekstil. Mulyadi (2015:17)

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan,

mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode

kos pesanan (job order cost method). Dalam metode ini biaya-

biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos

produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi

pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya

produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk

dalam pesanan yang bersangkutan. Mulyadi (2015:17)

Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan kos

produksinya dengan menggunakan metode kos proses (process

cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi

dikumpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan

produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan

cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan

jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang

bersangkutan. Mulyadi (2015:17)

Page 28: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

12

6. Unsur-unsur Biaya Produksi

Unsur-unsur biaya produksi dibagi menjadi 2 antara lain:

a. Biaya Bahan Baku

“Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian

menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam

perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian local,

impor, atau dari pengolahan sendiri.” Mulyadi (2015:275)

b. Biaya Tenaga Kerja

“Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang

dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja

adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja

manusia tersebut.” Mulyadi (2015:319)

c. Biaya Overhead Pabrik

“Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.” Mulyadi (2015:194)

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara

penggolongan, antara lain:

a. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya

1) Biaya bahan penolong

Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian

produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian

produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan

dengan harga pokok produksi tersebut.

2) Biaya reparasi dan pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku

cadang (sparepart), biaya bahan habis pakai (factory

supplies), dan harga perolehan jasa dari pihak luar

perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan

Page 29: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

13

emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin

dan equipmen, kendaraan, perkakas laboratorium dan

aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

3) Biaya tenaga kerja tidak langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik

yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung

kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja

tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya

kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak

langsung tersebut.

4) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap

aktiva tetap

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara

lain adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik,

bangunan pabrik, mesin dan equipmen, perkakas

laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang

digunakan di perusahaan.

5) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara

lain adalah biaya asuransi gedung dan emplasemen,

asuransi mesin dan equipmen, asuransi kendaraan,

asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi

kerugian trial run.

6) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung

memerlukan pengeluaran uang tunai

Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok

ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan

kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN, dan

sebagainya.

b. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya

dalam hubungan dengan perubahan volume produksi

Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik

dalam hubunganya dengan perubahan volume kegiatan, biaya

overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan: biaya

overhead pabrik tetap, biaya overhead pabrik variabel, dan

biaya overhead pabrik semivariabel

c. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubunganya

dengan departemen

Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen

yang ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat

digolongkan menjadi dua kelompok: biaya overhead pabrik

langsung departemen dan biaya overhead pabrik tidak

langsung departemen. Mulyadi (2015:194-195)

Page 30: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

14

7. Metode Penentuan Biaya Produksi

a. Full Costing

Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang

berperilaku variable maupun tetap. Dengan demikian kos

produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya

produksi berikut ini:

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variabel xx

Biaya overhead pabrik tetap xx

Kos produksi xx

Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing

terdiri dari unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan

biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya

nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan

umum). (Mulyadi, 2015:18)

“Biaya overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap,

dibebankan kepada produk atas dasar tariff yang ditentukan dimuka

pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead yang

sesungguhnya. Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang

dibebankan berbeda dengan BOP yang sesungguhnya terjadi.”

Huriyah Badriyah (2015:104)

b. Variable Costing

Variabel costing merupakan penentuan kos produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi berperilaku variabel

kedalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Dengan demikian kos produksi menurut metode variabel

costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

Page 31: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

15

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variabel xx

Kos produksi xx

Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variable

costing terdiri dari unsur kos produksi variabel (biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel

(biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum

variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya

pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap).

Mulyadi (2015:19)

8. Depresiasi

“Depresiasi aktiva adalah sebagian dari harga perolehan aktiva

tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode

akuntansi”. Zaki Baridwan (2011:305)

a. Menurut Zaki Baridwan (2011:307) tiga faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menentukan beban depresiasi setiap

periode, yaitu:

1) Harga perolehan (Cost) yaitu uang yang dikeluarkan atau

utang yang timbul dan biaya baiaya lain yang terjadi

dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya

agar dapat digunakan.

2) Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi adalah jumlah

yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-

cara lain ketika aktiva tersebut sudah tidak dapat

digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi

pada saat menjual/ menukarkannya.

b) Taksiran umur kegunaan suatu aktiva dipengaruhi oleh

cara-cara pemeliharaan dan kebijakan yang dianut dalam

reparasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan

periode waktu.

b. Metode perhitungan depresiasi

1) Metode garis lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus adalah metode depresiasi paling

sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini beban

Page 32: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

16

depresiasi tiap periode jumlahnya sama (kecuali kalau ada

penyesuaian-penyesuaian).

Depresiasi Harga perolehan – nilai sisa

taksiran umur kegunaan ......................... (1)

(Zaki Baridwan, 2011:308)

2) Metode jam jasa (Service Hour Method)

Metode ini didasarkan pada anggaran bahwa aktiva

(terutama mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan

sepenuhnya dibandingkan dengan penggunaan tidak

sepenuhnya. Dalam cara ini beban depresiasi dihitung dengan

dengan dasar satuan jam jasa. Beban depresiasi periodik

besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa yang terpakai.

Depresiasi per jam = perolehan-

................. (2)

(Zaki Baridwan, 2011:310)

3) Metode hasil produksi

Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksirkan

dalam satuan jumlah unit hasil produksi sehingga depresiasi tiap

periode akan berfluktuasi dalam hasil produksi. Dasar teori yang

dipakai adalah satuan aktiva itu dimiliki untuk menghasilkan

produk, sehingga depresiasi juga didasarkan pada jumlah produk

yang dapat dihasilkan.

Depresiasi per unit =Harga Perolehan-nilai sisa

taksiran hasil produksi (unit)` .................(3)

(Zaki Baridwan, 2011:310-311)

Page 33: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

17

9. Metode Harga Pokok Proses

“Harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya

produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya

secara massa.” Mulyadi (2015:63)

a. Karateristik Metode Harga Pokok Proses

Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh

karakteristik proses produk perusahaan. Dalam perusahaan

yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalah

sebagai berikut:

1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

2) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

3) Kegiatan produksinya dimulai dengan diterbitkannya

perintah produksinya yang berisi rencana produksi produk

standar untuk jangka waktu tertentu. Mulyadi (2015:63)

b. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga

Pokok Pesanan

Untuk memenuhi karakteristik metode harga pokok proses,

beikut ini disajikan perbedaan metode harga pokok proses dengan

metode harga pokok pesanan. Perbedaan diantara dua metode

pengumpulan biaya produksi tersebut terletak pada:

1) Pengumpulan biaya produksi

Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya

produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok

proses mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi

per periode akuntansi.

2) Perhitungan harga pokok produksi per satuan

Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok

produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang akan

Page 34: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

18

dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan

produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai

diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung harga

pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya

produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan

jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang

bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode

akuntansi (biasanya akhir bulan).

3) Penggolongan biaya produksi

Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi

harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya

produksi langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada

produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan

biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk

berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Di dalam metode

harga pokok proses, pembedaan biaya langsung dan biaya tidak

langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan

hanya menghasilkan satu macam produk. Karena harga pokok

per satuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya

biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar

biaya yang sesungguhnya terjadi.

Page 35: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

19

4) Unsur biaya yang dikelompokan dalam biaya overhead pabrik

Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead

pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja

tidak langsung dan produksi lain selain biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode ini biaya overhead

pabrik dibebankan kepada produk atasa dasar tarif yang

ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok proses, biaya

overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan

baku dan bahan penolon dan biaya tenaga kerja (baik yang

langsung maupun tidak langsung). Dalam metode ini biaya

overhead pabrik dibebankan kepada produk sebesar biaya yang

sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu.

(Mulyadi, 2015 :64)

Tabel 1

Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan

Unsur Biaya

Produksi

Total Biaya Unit

Ekuivalensi

Biaya Produksi

Per Satuan

(1) (2) (3) (2) : (3)

Biaya bahan baku Rp xx xx Rp xx

Biaya tenaga kerja

langsung

Rp xx xx Rp xx

Biaya overhead

pabrik

Rp xx

xx Rp xx

Total Rp xx Rp xx

Sumber : Mulyadi (2015:70)

Page 36: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

20

Tabel 2

Laporan Biaya Produksi Bulan November 2016

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses xx

Produk jadi yang ditransfer ke xx

gudang

Produk dalam proses akhir xx

Jumlah produk yang dihasilkan xx

Biaya yang dibebankan dalam

bulan November 2016:

Total Per biji

Biaya bahan baku Rp xx Rp xx

Biaya bahan penolong Rp xx Rp xx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xx Rp xx

Biaya overhead pabrik Rp xx Rp xx

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

xx biji x Rp xx = Rp xx

Harga Pokok produk dalam proses akhir:

Biaya Bahan Baku Rp xx

Biaya Bahan Penolong Rp xx

Biaya Tenaga Kerja Rp xx

Biaya Overhead Pabrik Rp xx

Jumlah harga pokok dalam proses Rp xx

Jumlah biaya produksi yang dibebankan Rp xx

Sumber: Mulyadi (2015:71)

Berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan biaya

produksi di atas, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

1) Jurnal Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku:

Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp xx

Persediaan bahan baku Rp xx

2) Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong:

Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp xx

Persediaan bahan penolong Rp xx

Page 37: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

21

3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja:

Barang daam proses – biaya tenaga kerja Rp xx

Gaji dan Upah Rp xx

4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik:

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp xx

Berbagai rekening yang dikredit Rp xx

5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang:

Persediaan produk jadi Rp xx

Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp xx

Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp xx

Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Rp xx

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp xx

6) Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam

proses yang belum selesai diolah pada akhir:

Persediaan produk dalam proses Rp xx

Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp xx

Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp xx

Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Rp xx

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp xx

(Mulyadi, 2015:71)

Page 38: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

22

B. Hasil Penelitian Terdahul

Tabel 3

Hasil Penelitian Terdahulu

Identifikasi

Penelitian

Aspek

Raden Satrio Arif

Wibowo

A03120051 Jurusan

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2015

Farida Aniah

A03130021

Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin 2016

Didik Maulana

A03140011

Jurusan Akuntansi

Politekni Negeri

Banjarmasin

1.Judul Penentuan Harga

Pokok Produksi

dengan

menggunakan

metode harga pokok

proses pada Toko

Kue Kalimantan

Bread di

Banjarmasin

Perhitungan Harga

Pokok Produk Roti

Manis pada Roti

Oval Bakery

Banjarmasin

Perhitungan Harga

Pokok Produk Per

Biji Paving Dengan

Menggunakan

Metode Harga

Pokok Proses Pada

UD Beton Jaya

Banjarbaru

2.Institusi/Perusahaan

yang diteliti

Toko Kue

Kalimantan Bread

di Banjarmasin

Roti Oval Bakery

Banjarmasin

UD Beton Jaya

Banjarbaru

3. Permasalahan Toko Kue

Kalimantan Bread

di Banjarmasin

tidak melakukan

pemisahan biaya-

biaya produksi yang

dikeluarkan, biaya

tersebut

digabungkan dan

dihitung sebagai

biaya produksi pada

periode tersebut,

yang diproduksi

bolu gulung,

cupcake, dan muffin

Bagaimana

Penggolongan biaya

produksi yang sesuai

dengan konsep

akuntansi biaya dan

perhitungan harga

pokok produk.

Bagaimana

penggolongan biaya

produksi dan

perhitungan harga

pokok produk yang

sesuai dengan

konsep akuntansi

biaya

4. Tujuan Untuk mengetahui

bagaimana

penggolongan biaya

pada Toko Kue

Kalimantan Bread

yang sesuai konsep

akuntansi biaya dan

untuk mengetahui

perhitungan harga

Untuk mengetahui

perhitungan harga

pokok produk roti

manis kosong pada

Roti Oval Bakery

sesuai konsep

akuntansi biaya

Untuk mengetahui

bagaimana

penggolongan biaya

dan perhitungan

harga pokok produk

Paving pada UD

Beton Jaya yang

sesuai dengan

konsep akuntansi

Page 39: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

23

pokok produksinya biaya

5. Metode Penelitian Metode harga

pokok dengan

metode harga pokok

proses

Metode harga pokok

dengan metode harga

pokok proses

Metode harga pokok

dengan metode

harga pokok proses

6.Hasil Penelitian Toko Kue

Kalimantan Bread

Banarmasin masih

salah melakukan

perhitungan harga

pokok produksinya,

karena masih salah

dalam

penggolongan

biaya.

Roti Oval Bakery

Banjarmasin masih

kurang tepat dalam

melakukan

perhitungan harga

pokok produksi,

karena tidak

menggolongkan

biaya yang sesuai

dengan dengan

konsep akuntansi

biaya.

Page 40: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Identifikasi dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Harga Pokok Produk

Harga pokok produk merupakan suatu proses pecatatan,

penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta

menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. (Huriyah

Badriah, 2015:27)

Harga pokok produk menurut UD Beton Jaya Banjarbaru

merupakan pengumpulan biaya-biaya yang terlibat baik langsung

maupun tidak langsung dalam proses produksi pengolahan bahan baku

sampai menjadi produk yang siap untuk dijual yaitu paving.

2. Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan

biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah

produknya secara massa. (Mulyadi, 2015:63)

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan oleh penulis adalah studi kasus.

Studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci

dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.

Arikunto (2014:185)

Page 41: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

25

Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan jenis penelitian

studi kasus terhadap perhitungan harga pokok produk paving dengan

menggunakan metode harga pokok proses pada UD Beton Jaya

Banjarbaru.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang nilainya relative atau

ditentukan dalam angka. Dalam penelitian ini data yang dimaksud

adalah biaya-biaya yang di bebankan dalam produksi.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang diujudkan dalam kata

keadaan atau kata sifat yang merupakan kelanjutan kualitasnya.

Data yang dimaksud adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), proses produksi, peralatan

yang digunakan, bahan yang diperlukan, dan tenaga kerja yang

terlibat.

2. Sumber Data

a. Data primer

“Data dari responden (misalnya dari perusahan yang diteliti)

yang diolah kembali oleh penulis.” Jurusan Akuntansi (2012:26)

Page 42: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

26

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang di dapat

dari hasil wawancara, yang terdiri dari sejarah singkat dan struktur

organisasi UD Beton Jaya Banjarbaru.

b. Data Sekunder

“Data mengenai responden (misalnya dari perusahaan yang

diteliti) yang sudah tersedia sehingga penulis tidak perlu

mengolahnya kembali.” Jurusan Akuntansi (2012:26)

Data sekunder dalam penelitian ini seperti biaya tenaga kerja,

biaya bahan baku, jumlah produksi, dan aktiva tetap pada UD

Beton Jaya Banjarbaru.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

(Arikonto, 2014:198)

Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan melakukan

tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan dalam hal ini yaitu

kepada kakak Wandy selaku anak pimpinan usaha tersebut untuk

memperoleh data yang diperlukan oleh penulis.

Page 43: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

27

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pembuktian dengan cara melihat langsung

ke tempat penelitian. Berupa barang-barang tertulis maupun gambar

yang dimiliki oleh UD Beton Jaya Banjarbaru.

E. Teknik Analisis Data

Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun penelitian

ini adalah :

1. Mengumpulkan biaya produksi sesuai dengan penggolongan yang

seharusnya pada UD Beton Jaya Banjarbaru menurut konsep teori

akuntansi biaya.

2. Menghitung penyusutan aktiva tetap pada UD Beton Jaya Banjarbaru.

Rumus metode garis lurus (Straight Line Method):

Depresiasi Harga perolehan – nilai sisa

taksiran umur kegunaan .................................. (1)

3. Melakukan perhitungan biaya-biaya yang dibebankan terhadap produk

yang diteliti.

4. Melakukan perhitungan harga pokok produk per satuan sesuai dengan

metode harga pokok proses

Rumus harga pokok produk per satuan:

Harga pokok per satuan = Total biaya produksi

Hasil Produksi ........................... (4)

5. Membuat laporan biaya produksi bulan November 2016.

Page 44: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil Perusahaan

UD Beton Jaya Banjarbaru didirikan pada tahun 2008 oleh bapak

H. Waluyo, dan mulai beroprasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi

di Jalan Ahmad Yani km 21,800 Landasan Ulin, Banjarbaru. UD Beton

Jaya bergerak dalam bidang percetkan material serperti paving, tiang

pancang, gorong-gorong, kanstin, dan lain-lain untuk diperdagangkan

sebagai keperluan pembangunan dan keperluan toko bahan bangunan

(material). Komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen

portland, abu batu dan pasir yang dijamin mutu dan kualitasnya.

Dalam usahanya UD Beton Jaya Banjarbaru dilengkapi dengan ijin

tempat usaha nomor: 510/2440/BPMP/2008 yang dikeluarkan oleh

Kelurahan Landasan Ulin Tengah, serta nomor pokok wajib pajak

14.324.099.2-732.000 yang dikeluarkan oleh kantor pajak kota

Banjarbaru. UD Beton Jaya Banjarbaru senantiasa berusaha menjaga

kepercayaan pelanggan dengan berusaha memberikan pelayanan dan

kualitas produk yang terbaik.

Page 45: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

29

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan

kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi

dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja

yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan

tanggung jawab. Organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan

usaha, jenis usaha dan besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan.

Setiap perusahaan yang mempunyai tujuan tertentu akan berusaha

semaksimal mungkin membuat suatu hubungan kerja sama yang baik.

Demikian juga halnya dengan UD Beton Jaya Banjarbaru, untuk

menciptakan hubungan kerjasama yang baik dalam operasionalnya, maka

perusahaan ini memiliki struktur organisasi. Dengan adanya struktur

organisasi, uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang akan tergambar

dengan jelas sehingga mempermudah dalam menentukan, mengarahkan,

dan mengawasi jalanya operasional perusahaan agar berjalan dengan baik

dan terkendali. Struktur organisasi bagi perusahaan mempunyai peran

yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalnnya roda

perusahaan. Struktur organisasi UD Beton Jaya dapat di lihat pada

gambar dibawah ini:

Page 46: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

30

Bagan 1

Struktur Organisasi UD Beton Jaya Banjarbaru

Sumber: UD Beton Jaya Banjarbaru diolah kembali oleh penulis

Tugas dan tanggung jawab masing-masing fungsi dari setiap jabatan pada

struktur organisasi UD Beton Jaya Banjarbaru :

1) Pimpinan

Sebagai pemilik sekaligus pimpinan dari UD Beton Jaya memiliki tugas

dan wewenang sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan

produksi dan nonproduksi yang terjadi di perusahaan.

b. bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya operasional dan

memperhatikan kondisi baik material maupun tenaga kerja.

Bagian Administrasi Bagian Produksi

Operator Mesin

Cetak

Pimpinan

H. Waluyo

Bagian Pencetakan

Bagian Pengadukan

Guntur, Kaida dan

Surya

Jali, Fahrianoor,

Irham, Nurakhman,

Rohim dan

Sulaiman

Bambang,

Rahmadi, Jaka dan

Sayuti

dan

Abdurrahman,

Amir, Ahmadi,

Amrudin, Darman,

Dayat, Eko, Firman,

Gusti, Heriansyah,

Kaspul, Mulyadi,

Panji, Pandu,

Ramlan, Riansyah,

Rudi, Sholihin,

Syamsudin,

Waimin, Yusmilan,

Yudi dan Zaini

Page 47: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

31

2) Bagian produksi

Bagian produksi bertugas untuk memastikan prosedur dan

instruksi kerja yang dibuat pemilik untuk aktivitas sehari-hari agar

mudah dipahami dan diukur pencapaiannya, menjamin agar produksi

berjalan dengan lancar, bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan

dan perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi serta mutu

yang dihasilkan. Pada bagian produksi ini terdiri dari beberapa bagian

yaitu bagian pengadukan, operator mesin cetak dan bagian pencetakan.

a) Bagian pengadukan

Bagian pengadukan bertugas untuk mencampurkan seluruh

bahan yang sudah disiapkan kemudian dimasukan ke dalam mixer

dan diaduk sampai tercampur hingga rata.

b) Operator mesin cetak

Operator mesin cetak bertugas untuk menggerakan mesin cetak

/ press paving.

c) Bagian pencetakan

Bagian pencetakan bertugas untuk memasukkan bahan yang

sudah diaduk sampai rata ke dalam mesin pencetakan dan kemudian

mengangkatnya ke tempat penjemuran.

3) Bagian Administrasi

a. Melakukan pencatatan dan memeriksa atas seluruh kegiatan

penjualan.

b. Mencatat stok bahan baku untuk produksi dan stok produk.

Page 48: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

32

3. Bahan–bahan dan Peralatan yang digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada proses produksi paving harus

benar-benar diperhatikan, ini agar produksi yang dihasilkan dapat

memenuhi permintaan konsumen.

Adapun jumlah pemakaian bahan baku yang digunakan dalam

proses pembuatan paving segiempat K-200 dan K-150 dalam bulan

November 2016 adalah:

a. Bahan baku Paving Segiempat K-200: (jadi 89.761 biji)

Tabel 4

Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Paving K-200

No Bahan Kebutuhan Bahan Biaya (Rp)

1 Semen 1.122 sak Rp 61.710.000

2 Abu Batu Kasar 12 truk Rp 7.290.000

3 Abu Batu Halus 12 truk Rp 7.920.000

4 Pasir Barito 12 truk Rp 7.560.000

Sumber: UD Beton Jaya Banjarbaru

b. Bahan baku Paving Segiempat K-150: (jadi 52.260 biji)

Tabel 5

Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Paving K-150

No Bahan Kebutuhan Bahan Biaya (Rp)

1 Semen 622 sak Rp 34.210.000

2 Abu Batu Kasar 7 truk Rp 4.252.500

3 Abu Batu Halus 7 truk Rp 4.620.000

4 Pasir Barito 7 truk Rp 4.410.000

Sumber: UD Beton Jaya Banjarbaru

Page 49: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

33

c. Alat alat yang digunakan

Peralatan yang digunakan dalam peruses produksi paving adalah:

1) Skop

Alat ini digunakan untuk memasukan bahan-bahan ke dalam

gerobak, dan memindahkan bahan-bahan dari gerobak ke dalam

mesin mixer.

2) Cangkul

Alat ini digunakan untuk memasukan bahan-bahan ke dalam

gerobak, dan memindahkan bahan-bahan dari gerobak ke dalam

mesin mixer.

3) Gerobak Sorong

Alat ini digunakna untuk mengangkut bahan-bahan, dan untuk

memindahkan paving yang sudah dicetak ke tempat

pengeringan.

4) Ember

Alat ini digunakan untuk mengangkut air yang ada didalam

sumur bor untuk dicampurkan ke bahan-bahan yang lain.

5) Mixer

Mixer digunakan untuk mengaduk semua bahan-bahan hingga

tercampur rata.

6) Multi Block

Alat ini digunakan untuk mencetak paving dan menekan paving

agar menghasilkan produk yang kuat.

Page 50: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

34

4. Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berusaha

meningkatkan daya guna dari baha mentah dengan menggunakna

sumber-sumber yang tersedia. UD Beton Jaya merupakan jenis usaha

yang dalam kegiatannya memproduksi barang secara terus menerus.

Adapun proses pada UD Beton Jaya dapat dilihat dibawah ini:

Bagan 2

Tahapan Proses Produksi Paving

Sumber: UD Beton Jaya Banjarbaru

Untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, berikut proses

produksi pembuatan Paving Segiempat pada UD Beton Jaya:

a) Tahap penyiapan bahan

Tahap penyiapan bahan yaitu dimana bahan baku disiapkan

sebelum dimasukkan dan dicampur ke dalam mixer. Bahan yang

disiapkan adalah air, semen, abu batu, dan pasir barito.

Penyiapan Bahan

Pengadukan

Pencetakan

Pengeringan

Page 51: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

35

b) Tahap pengadukan

Tahap pengadukan yaitu seluruh bahan yang sudah disiapkan

dimasukan ke dalam mixer dan diaduk sampai tercampur hingga

rata.

c) Tahap pencetakan

Pada UD Beton Jaya tahap pencetakan sudah menggunakan

mesin multi block, sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat dan

mudah. Dimana pada mesin cetak ini bahan yang sudah tercampur

rata dimasukkan ke dalam mesin multi block, setelah dimasukkan

maka paving pun sudah mulai terbentuk dan langsung dipress oleh

mesin tersebut.

d) Tahap Pengeringan

Pada tahap ini paving yang sudah dicetak dan dipress pun

langsung dibawa ke tempat yang sudah di sediakan dan di jemur di

bawah sinar matahari.

5. Penggolongan Biaya Menurut Perusahaan

Dalam menentukan harga pokok produksinya UD Beton Jaya

melakukan penggolong biaya sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku diperhitungkan sebesar pemakaianya yang

dinilai berdasarkan harga beli, penggolongan biaya yang dilakukan

perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 52: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

36

1) Bahan baku Paving Segiempat K-200

a) Semen

b) Abu batu kasar

c) Abu batu halus

d) Pasir barito

2) Bahan baku Paving Segiempat K-150

a) Semen

b) Abu batu kasar

c) Abu batu halus

d) Pasir Barito

b. Biaya Tenaga Kerja

Biaya ini merupakan upah yang dikeluarkan perusahaan untuk

para pekerja yang mengolah produk. Upah ini terdiri dari upah

langsung dan tidak langsung.

c. Biaya lain-lain

1) Biaya listrik

2) Biaya air

3) Biaya telepon

4) Biaya perawatan mesin

5) Biaya angkut penjualan

Page 53: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

37

6. Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan

UD Beton Jaya Banjarbaru dalam memperhitungkan harga pokok

produk Paving Segiempat K-200 pada bulan November 2016 sebagai

berikut:

a. Biaya Bahan Baku Paving K-200

1) Semen = 1.122 sak x Rp55.000 = Rp61.710.000

2) Abu Batu Kasar = 12 trak x Rp607.500 = Rp7.290.000

3) Abu Batu Halus = 12 trak x Rp660.000 = Rp7.920.000

4) Pasir Barito = 12 trak x Rp630.000 = Rp7.560.000

Jumlah biaya bahan baku Paving K-200 = Rp84.480.000

b. Biaya Tenaga Kerja

1) Bagian Pengadukan

Rp130/biji x 89.761 biji = Rp11.668.930 (untuk 6 orang

karyawan)

2) Bagian Percetakan

Rp130/biji x 89.761 biji =Rp11.668.930 (untuk 10 orang

karyawan)

3) Operator Mesin Cetak

Rp11.000.000 x 61%= Rp6.710.000 (untuk 4 orang karyawan)

4) Bagian Administrasi

Rp8.250.000 x 60%= Rp4.950.000 (untuk 3 orang karyawan)

Total biaya tenaga kerja = Rp34.997.860

Page 54: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

38

c. Biaya Lain-lain

1) Biaya Listrik

Rp10.000.000 x 61% = Rp6.100.000

2) Biaya Air

Rp700.000 x 60% = Rp420.000

3) Biaya Telepon

Rp300.000 x 60% = Rp180.000

4) Biaya Perawatan Mesin

Rp4.000.000 x 61%= Rp2.440.000

5) Biaya Angkut Penjualan

Rp11.500.000 x 60% = Rp6.900.000

Jumlah Biaya Lain-Lain = Rp16.040.000

Total biaya produksi Paving K-200 dalam menentukan harga pokok

produk per unit yaitu:

- Biaya Bahan Baku = Rp84.480.000

- Biaya Tenaga Kerja = Rp34.997.860

- Biaya Lain-lain = Rp16.040.000+

Total biaya produksi = Rp135.517.860

HPP= Total biaya produksi = Harga pokok / biji

Hasil Produksi (biji)

HPP= Rp135.517.860 = 1.509,76/ biji ......................................... (4) 89.761

Page 55: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

39

UD Beton Jaya Banjarbaru dalam memperhitungkan harga pokok

produk Paving Segiempat K-150 sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Baku

1) Semen = 622 zak x Rp55.000 = Rp34.210.000

2) Abu Batu Kasar = 7 trak x Rp607.500 = Rp 4.252.500

3) Abu Batu Halus = 7 trak x Rp660.000 = Rp 4.620.000

4) Pasir Barito = 7 trak x Rp630.000 = Rp 4.410.000

Total biaya bahan baku Paving K-150 = Rp47.492.500

b. Biaya Tenaga Kerja

1) Bagian Pengadukan

Rp130/biji x 52.260 biji = Rp6.793.800 (untuk 6 orang

karyawan)

2) Bagian Percetakan

Rp130/biji x 52.260 biji =Rp6.793.800 (untuk 10 orang

karyawan)

3) Operator Mesin Cetak

Rp11.000.000 x 35%= Rp3.850.000 (untuk 4 orang karyawan)

4) Bagian Administrasi

Rp8.250.000 x 35% = Rp2.887.500 (untuk 3 orang karyawan)

Total Biaya Tenaga Kerja = Rp20.325.100

c. Biaya Lain-lain

1) Biaya Listrik

Rp10.000.000 x 35% = Rp3.500.000

Page 56: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

40

2) Biaya Air

Rp700.000 x 35% = Rp245.000

3) Biaya Telepon

Rp300.000 x 35% = Rp105.000

4) Biaya Perawatan Mesin

Rp4.000.000 x 35% = Rp1.400.000

5) Biaya Angkut Penjualan

Rp11.500.000 x 35% = Rp4.025.000

Total Biaya Lain-Lain = Rp9.275.000

Total biaya produksi Paving K-150 dalam menentukan harga pokok

produk per unit yaitu:

- Biaya Bahan Baku = Rp47.492.500

- Biaya Tenaga Kerja = Rp20.325.100

- Biaya Lain-lain = Rp 9.275.000+

Total biaya produksi = Rp77.092.600

HPP= Total biaya produksi = Harga pokok / biji

Hasil Produksi (biji)

HPP= Rp77.092.600 =1.475,17 / biji ................................................. (4) 52.260

Untuk persentase pembebanan yang terdapat di biaya tenaga kerja

(operator mesin cetak dan bagian administrasi) dan di biaya lain-lain

(biaya listrik, biaya air, biaya telepon, biaya pemeliharaan mesin dan biaya

angkut penjualan) dalam memproduksi paving K-200 dan K-150 dilakukan

oleh penulis, karena jika tidak dilakukan pembagian persentase

Page 57: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

41

pembebanan pada perhitungan menurut perusahaan maka biaya yang

dikeluarkan perusahaan akan menjadi lebih besar dan tidak sesuai dengan

kenyataan yang sebenarnya.

Perhitungan harga pokok produk sebagaimana telah diuraikan di atas

dapat dikatakan masih belum tepat, karena perusahaan tidak

menggolongan biaya overhead pabrik, tidak menghitung penyusutan

aktiva tetap, dan memasukkan biaya nonproduksi ke dalam biaya

produksi. Manfaat dari penentuan harga pokok ini sendiri yaitu:

a. Sebagai dasar dalam menentukan harga jual dari hasil produksi

perusahaan dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

b. Dengan adanya perhitungan harga pokok akan memberikan

kemudahan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan suatu produk, sehingga memudahkan pimpinan untuk

mengambil kebijaksanaan lebih lanjut.

c. Dengan perhitungan harga pokok yang tepat, maka akan mudah untuk

mengetahui apakah kegiatan produksi dan penjualan produk

perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan keuntungan

yang banyak.

Adapun hasil produksi UD Beton Jaya Banjarbaru pada bulan

November 2016 yaitu sebagai berikut:

Page 58: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

42

Tabel 6

Data Hasil Produksi

Bulan November 2016

No Nama Barang Banyaknya

Barang

Persentase

Pembebanan

1 Tiang Pancang 20x20 K-400 0 0%

2 Tiang Pancang 25x25 K-400 17 0,011%

3 Paving Segienam K-150 0 0%

4 Paving Segiempat K-150 52.260 35%

5 Paving Segiempat K-200 89.761 60%

6 Paving Segiempat K-250 0 0%

7 Paving Segiempat K-300 0 0%

8 Paving Segiempat K-200+ 6.228 4%

9 Gorong-Gorong Ø 20 52 0,034%

10 Gorong-Gorong Ø 30 26 0,017%

11 Gorong-Gorong Ø 40 78 0,052%

12 Gorong-Gorong Ø 50 52 0,034%

13 Gorong-Gorong Ø 60 78 0,052%

14 Gorong-Gorong Ø 70 26 0,017%

15 Gorong-Gorong Ø 80 104 0,069%

16 Gorong-Gorong Ø 120 52 0,034%

17 Kanstin 1.014 0,68%

Jumlah 149.748 100%

Sumber: UD Beton Jaya Banjarbaru diolah kembali oleh penulis

Perhitungan persentase:

1. Paving Segiempat K-200 89.761 x 100% = 60%

149.748

2. Paving Segiempat K150 52.260 x 100% = 35%

149.748

Pembagian persentase pembebanan yang ada pada tabel di atas

digunakan penulis untuk menghitung unsur biaya overhead pabrik yang

dikeluarkan dalam memproduksi semua jenis produk, seperti biaya air,

penyusutan gerobak sorong, penyusutan skop, penyusutan cangkul,

penyusutan ember, penyusutan truk dan penyusutan bangunan kantor.

Page 59: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

43

Tabel 7

Data Hasil Produksi Paving

Bulan November 2016

No Nama Barang Banyaknya

Barang

Persentase

Pembebanan

1 Paving Segienam K-150 0 0%

2 Paving Segiempat K-150 52.260 35%

3 Paving Segiempat K-200 89.761 61%

4 Paving Segiempat K-250 0 0%

5 Paving Segiempat K-300 0 0%

6 Paving Segiempat K-200+ 6.228 4%

Jumlah 148.249 100%

Sumber: UD Beton Jaya Banjarbaru diolah kembali oleh penulis

1. Paving Segiempat K-200 89.761 x 100% = 61%

148.249

2. Paving Segiempat K150 52.260 x 100% = 35%

148.249

Pembagian persentase pembebanan yang ada pada tabel di atas

digunakan penulis untuk menghitung unsur biaya tenaga kerja langsung

(operator mesin cetak) dan biaya overhead pabrik (biaya listrik, biaya

perawatan mesin, penyusutan mixer, dan penyusutan multi block) yang di

keluarkan hanya dalam produksi paving.

Tabel 8

Daftar Aktiva Tetap

No Aktiva

Tetap

Unit Harga

Perolehan

(Rp)

Nilai Sisa

(Rp)

Umur Tahun

Perolehan

(Rp)

1 Mixer 2 7.000.000 2.500.000 8 2009

2 Multi

Block

2 300.000.000 80.000.000 10 2008 &

2010

3 Gerobak

Sorong

6 475.000 150.000 4 2013

4 Skop 9 50.000 0 3 2013

5 Cangkul 5 50.000 0 3 2013

Page 60: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

44

6 Ember 20 10.000 0 2 2014

7 Truk 2 260.000.000 150.000.000 10 2008 &

2011

8 Bangunan

Kantor

1 150.000.000 130.000.000 20 2008

Sumber: UD Beton Jaya Banjarbaru

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penggolongan Biaya

Sebagaimana telah diuraikan, penggolongan biaya yang dilakukan

perusahaan masih belum tepat, karena tidak sesuai dengan konsep

akuntansi biaya, yang mana perusahaan tidak menggolongan biaya

overhead pabrik dengan tepat, tidak menghitung penyusutan aktiva tetap,

dan memasukan biaya nonproduksi ke dalam biaya produksi, sehingga

hal tersebut akan berpengaruh pada harga jual, sehubungan dengan hal

tersebut penulis tertarik untuk memperhitungkan harga pokok produk per

biji Paving pada UD Beton Jaya Banjarbaru.

Tabel 9

Penggolongan Biaya Paving Segiempat K–200

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Abu batu kasar

Abu batu halus

Pasir barito

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Pengadukan

Bagian Percetakan

Operator Mesin Cetak

3. Biaya overhead pabrik Biaya Listrik

Biaya Air

Biaya Perawatan Mesin

Penyusutan Aktiva Tetap

Sumber : Diolah penulis

Page 61: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

45

Tabel 10

Penggolongan Biaya Paving Segiempat K-150

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Abu Batu Kasar

Abu Batu Halus

Pasir Barito

2. Biaya tenaga kerja Langsung Bagian Pengadukan

Bagian Percetakan

Operator Mesin Cetak

3. Biaya overhead pabrik Biaya Listrik

Biaya Air

Biaya Perawatan Mesin

Penyusutan Aktiva Tetap

Sumber: Diolah penulis

2. Penentuan Biaya Produksi yang disarankan Penulis

Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan biaya produksi

pada bulam November 2016 untuk Paving Segiempat K-200 yang

disarankan penulis untuk perusahaan:

a. Biaya Bahan Baku Paving Segiempat K-200

1) Semen = 1.122 sak x Rp55.000 = Rp61.710.000

2) Abu Batu Kasar = 12 truk x Rp607.500 = Rp 7.290.000

3) Abu Batu Halus = 12 truk x Rp660.000 = Rp 7.920.000

4) Pasir Barito = 12 truk x Rp630.000 = Rp 7.560.000

Total biaya bahan baku Paving K-200 = Rp84.480.000

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

1) Bagian Pengadukan

Rp130/ biji x 89.761 biji= Rp11.668.930 (untuk 6 orang

karyawan)

Page 62: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

46

2) Bagian Percetakan

Rp130/ biji x 89.761 biji= Rp11.668.930 (untuk 10 orang

karyawan)

3) Operator Mesin Cetak

Rp11.000.000 x 61% = Rp6.710.000 (untuk 4 orang karyawan)

Total biaya tenaga kerja langsung = Rp30.047.860

c. Biaya overhead pabrik Paving K-200

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya

digolongkan kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik

yang di perhitungkan perusahaan yaitu: biaya listrik, air, biaya

perawatan mesin, dan penyusutan aktiva tetap.

1) Biaya Listrik

Rp10.000.000 x 61% = Rp6.100.000

2) Biaya Air

Rp700.000 x 60% = Rp420.000

3) Biaya Perawatan Mesin

Rp4.000.000 x 61%= Rp2.440.000

4) Penyusutan Aktiva Tetap

(a) Mixer

Penyusutan Pertahun:

p .000.000 - p2.500.000

p562.500 ..................... (1)

Penyusutan perbulan: Rp562.500 : 12 = Rp46.875

Page 63: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

47

Rp46.875 x 61% = Rp28.594

Rp28.594 x 2 unit = Rp57.188

(b) Multi Block

Penyusutan pertahun:

p300.000.000 - p 0.000.000

10 p22.000.000 ................ (1)

Penyusutan perbulan: Rp22.000.000 : 12 = Rp1.833.333

Rp1.833.333 x 61% = Rp1.118.333

Rp1.118.333 x 2 = Rp2.236.666

(c) Gerobak Sorong

Penyusutan pertahun:

p4 5.000 - p150.000

4 p 1.250 .................................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp81.250 : 12 = Rp6.771

Rp6.771 x 60% = Rp4.063

Rp4.063 x 6 = Rp24.378

(d) Skop

Penyusutan pertahun:

p50.000 - p03

p16.66 .............................................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp16.667 : 12 = Rp1.389

Rp1.389 x 60%= Rp833

Rp833 x 9 = Rp7.497

Page 64: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

48

(e) Cangkul

p50.000 - p0

3 p16.66 ................................................ (1)

Penyusutan perbulan: Rp16.667 : 12 = Rp1.389

Rp1.389 x 60%= Rp833

Rp833 x 5 = Rp4.165

(f) Ember

p10.000 - p0

2 p5.000 .................................................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp5.000 : 12 = Rp417

Rp417 x 60%= Rp250

Rp250 x 20 = Rp5.000

(g) Truk

p260.000.000 - p150.000.000

10 p11.000.000 .............. (1)

Penyusutan perbulan: Rp11.000.000 : 12 = Rp916.667

Rp916.667 x 60%= Rp550.000

Rp550.000 x 2 = Rp1.100.000

(h) Bangunan Kantor

p150.000.000 p130.000.000

20 p1.000.000

Penyusutan perbulan: Rp1.000.000 : 12 = Rp83.333

Rp83.333 x 60%= Rp50.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap = Rp3.484.894

Total biaya overhead pabrik = Rp12.444.894

Page 65: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

49

Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan biaya produksi

bulan November 2016 untuk Paving Segiempat K-150 yang disarankan

penulis untuk perusahaan:

a. Biaya Bahan Paving Segiempat K-150

1) Semen = 622 sak x Rp55.000 = Rp34.210.000

2) Abu Batu Kasar = 7 truk x Rp607.500 = Rp 4.252.500

3) Abu Batu Halus = 7 truk x Rp660.000 = Rp 4.620.000

4) Pasir Barito = 7 truk x Rp630.000 = Rp 4.410.000

Total biaya bahan baku Paving K-150 = Rp47.492.500

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

1) Bagian Pengadukan

Rp130/biji x 52.260 biji= Rp6.793.800 (untuk 6 orang

karyawan)

2) Bagian Percetakan

Rp130/biji x 52.260 biji= Rp6.793.800 (utuk 10 orang

karyawan)

3) Operator Mesin Cetak

Rp11.000.000 x 35%= Rp3.850.000 (untuk 4orang karyawan)

Total Biaya Tenaga Kerja = Rp17.437.600

c. Biaya overhead pabrik Paving K- 150

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya

digolongkan kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik

Page 66: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

50

yang di perhitungkan perusahaan yaitu: biaya listrik, air, biaya

perawatan mesin, dan penyusutan aktiva tetap.

1) Biaya Listrik

Rp10.000.000 x 35% = Rp3.500.000

2) Biaya Air

Rp700.000 x 35% = Rp245.000

3) Biaya Perawatan Mesin

Rp4.000.000 x 35% = Rp1.400.000

4) Penyusutan Aktiva Tetap

(a) Mixer

Penyusutan Pertahun:

p .000.000 - p2.500.000

p562.500 .......................... (1)

Penyusutan perbulan: Rp562.500 : 12 = Rp46.875

Rp46.875 x 35% = Rp16.407

Rp16.407 x 2 unit = Rp32.814

(b) Multi Block

Penyusutan pertahun:

p300.000.000- p 0.000.000

10 p22.000.000 .................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp22.000.000 : 12 = Rp1.833.333

Rp1.833.333 x 35% = Rp641.667

Rp641.667 x 2 = Rp1.283.334

Page 67: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

51

(c) Gerobak Sorong

Penyusutan pertahun:

p4 5.000 - p150.000

4 p 1.250 .................................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp81.250 : 12 = Rp6.771

Rp6.771 x 35% = Rp2.370

Rp2.370 x 6 = Rp14.220

(d) Skop

Penyusutan pertahun:

p50.000 - p.0

3 p16.66 ............................................... (1)

Penyusutan perbulan: Rp16.667 : 12 = Rp1.389

Rp1.389 x 35%= Rp486

Rp486 x 9 = Rp4.374

(e) Cangkul

p50.000 - p0

3 p16.66 ................................................ (1)

Penyusutan perbulan: Rp16.667 : 12 = Rp1.389

Rp1.389 x 35%= Rp486

Rp486 x 5 = Rp2.430

Page 68: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

52

(f) Ember

p10.000 - p0

2 p5.000 .................................................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp.5.000 : 12 = Rp417

Rp417 x 35%= Rp146

Rp146 x 20 = Rp2.920

(g) Truk

p260.000.000- p150.000.000

10 p11.000.000 ................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp11.000.000 : 12 = Rp916.667

Rp916.667 x 35%= Rp320.833

Rp320.833 x 2 = Rp641.666

(h) Bangunan Kantor

p150.000.000 - p130.000.000

20 p1.000.000 ................. (1)

Penyusutan perbulan: Rp1.000.000 : 12 = Rp83.333

Rp83.333 x 35%= Rp29.167

Jumlah penyusutan aktiva tetap = Rp2.010.925

Total biaya overhead pabrik = Rp7.155.925

Page 69: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

53

3. Perhitungan Biaya Produksi yang Disarankan Penulis

Tabel 11

Perhitungan Biaya Produksi Paving Segiempat K-200

yang disarankan Penulis

Periode November 2016

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya Bahan

baku

Semen Rp 61.710.000

Abu Batu Kasar Rp 7.290.000

Abu Batu Halus Rp 7.920.000

Pasir Barito Rp 7.560.000

Jumlah biaya bahan baku Rp 84.480.000

2 Biaya Tenaga

Kerja

Langsung

Bagian

Pengadukan

Rp 11.668.930

Bagian

Percetakan

Rp 11.668.930

Operator Mesin

Cetak

Rp 6.710.000

Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp 30.047.860

3 Biaya

Overhead

Pabrik

Biaya Listrik Rp 6.100.000

Biaya Air Rp 420.000

Biaya Perawatan

Mesin

Rp 2.440.000

Penyusutan

Aktiva Tetap

Rp 3.484.894

Jumlah biaya overhead pabrik Rp 12.444.894

Total Biaya Produksi Rp 126.972.754

Sumber: Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah biaya bahan baku sebesar

Rp84.480.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp30.047.860 dan

biaya overhead pabrik sebesar Rp12.444.894. Jadi jika dijumlahkan

ketiga unsur biaya produksi tersebut akan menghasilkan biaya produksi

Paving Segiempat K-200 sebesar Rp126.972.754.

Page 70: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

54

Tabel 12

Perhitungan Biaya Produksi Paving Segiempat K-150

yang disarankan Penulis

Periode November 2016

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya Bahan

baku

Semen Rp 34.210.000

Abu Batu Kasar Rp 4.252.500

Abu Batu Halus Rp 4.620.000

Pasir Barito Rp 4.410.000

Jumlah biaya bahan baku Rp 47.492.500

2 Biaya Tenaga

Kerja

Langsung

Bagian

Pengadukan

Rp 6.793.800

Bagian

Percetakan

Rp 6.793.800

Operator Mesin

Cetak

Rp 3.850.000

Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp 17.437.600

3 Biaya

Overhead

Pabrik

Biaya Listrik Rp 3.500.000

Biaya Air Rp 245.000

Biaya Perawatan

Mesin

Rp 1.400.000

Penyusutan

Aktiva Tetap

Rp 2.010.925

Jumlah biaya overhead pabrik Rp 7.155.925

Total Biaya Produksi Rp 72.086.025

Sumber: Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah biaya bahan baku sebesar

Rp47.702.500, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp17.437.600 dan

biaya overhead pabrik sebesar Rp7.155.925 Jadi jika dijumlahkan ketiga

unsur biaya produksi tersebut akan menghasilkan biaya produksi Paving

Segiempat K-150 sebesar Rp72.086.025.

Page 71: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

55

Untuk menghitung biaya per satuan yang dikeluarkan UD Beton

Jaya perlu dihitung unit ekuivalen untuk periode Bulan November 2016

dengan perhitungan sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Baku

1) Biaya bahan Paving Segiempat K-200 yang dikeluarkan pada

bulan November 2016 dapat menghasilkan 89.761 Biji produk

jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan baku sebesar Rp84.480.000 tersebut telah digunakan

untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 89.761 biji dan 0 biji

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya bahan baku Paving K-200 adalah 89.761

biji + (0 x 100%) = 89.761 biji.

2) Biaya bahan Paving Segiempat K-150 yang dikeluarkan pada

bulan November 2016 dapat menghasilkan 52.260 biji produk

jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan baku sebesar Rp47.492.500 tersebut telah digunakan

untuk menyelesaikan produk jadi sebesar 52.260 biji dan 0 biji

(100% x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian

unit ekuivalensi biaya bahan baku Paving K-200 adalah 52.260

biji + (0 x 100%) = 52.260 biji.

Page 72: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

56

b. Biaya tenaga kerja langsung

1) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi Paving

Segiempat K-200 yang dikeluarkan dalam bulan November

2016 sebesar Rp30.047.860 tersebut dapat menghasilkan 89.761

biji produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan

tingkat penyelesaian biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini

berarti bahwa biaya tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 89.761 biji dan 0 biji (100%

x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalensi biaya tenaga kerja adalah: 89.761 biji + (0 x 100%)

= 89.761 biji

2) Biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi Paving

Segiempat K-150 yang dikeluarkan dalam bulan November

2016 sebesar Rp17.437.600 tersebut dapat menghasilkan 52.260

biji produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan

tingkat penyelesaian biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini

berarti bahwa biaya tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 52.260 biji dan 0 biji (100%

x 0) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalensi biaya tenaga kerja adalah: 52.260 biji + (0 x 100%)

= 52.260 biji.

Page 73: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

57

c. Biaya overhead pabrik

1) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi Paving Segiempat

K-200 dalam bulan November 2016 sebesar Rp12.444.894 dapat

menyelesaikan 89.761 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead

pabrik sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead

pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 89.761 biji dan 0 biji (100% x 0) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead

pabrik adalah: 89.761 biji + (0 x 100%) = 89.761 biji.

2) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi Paving Segiempat

K-150 dalam bulan November 2016 sebesar Rp7.155.925 dapat

menyelesaikan 52.260 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead

pabrik sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead

pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 52.260 biji dan 0 biji (100% x 0) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian ekuivalensi biaya overhead

pabrik adalah:52.260 biji + (0 x 100%) = 52.260 biji.

Page 74: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

58

4. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji

Perhitungan biaya produk per biji yang di produksi UD Beton Jaya

Banjarbaru dalam bulan November 2016 dilakukan dengan membagi tiap

unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik) disajikan sebagai berikut:

Tabel 13

Perhitungan harga pokok produk per biji Paving Segiempat K-200

Unsur Biaya

Produksi

Total Biaya Unit

Ekuivalensi

Biaya Produksi

Per Biji

Biaya bahan baku Rp 84.480.000 89.761 Rp 941,17

Biaya tenaga kerja

langsung

Rp 30.047.860 89.761 Rp 334,75

Biaya overhead

pabrik

Rp 12.444.894 89.761 Rp 138,64

Total Rp 126.972.754 Rp 1.414,56

Sumber: Diolah oleh penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp126.972.754,

unit ekuivalensi untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 89.761 biji

dan total biaya produksi per biji Paving Segiempat K-200 menurut

penulis sebesar Rp1.414,56.

Tabel 14

Perhitungan harga pokok produk per biji Paving Segiempat K-150

Unsur Biaya

Produksi

Total Biaya Unit

Ekuivalensi

Biaya Produksi

Per Biji

Biaya bahan baku Rp 47.492.500 52.260 Rp 908,77

Biaya tenaga kerja

langsung

Rp 17.437.600 52.260 Rp 333,67

Biaya overhead

pabrik

Rp 7.155.925

52.260 Rp 136,93

Total Rp 72.086.025 Rp 1.379,37

Sumber: Diolah oleh penulis

Page 75: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

59

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp72.086.025,

unit ekuivalensi untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 52.260 biji

dan total biaya produksi per biji Paving Segiempat K-150 menurut

penulis sebesar Rp1.379,37.

5. Jurnal Yang Disarankan Penulis

Pada pembahasan ini dibuatah jurnal yang disarankan penulis.

Dalam metode ini barang-barang yang dikeluarkan akan dibebani harga

pokok pada akhir periode, adapun daftar jurnal yang disarankan penulis

dapat dilihat dibawah ini:

Biaya produksi Paving Segiempat K-200 yang terjadi dalam bulan

November 2016, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp84.480.000

Persediaan Bahan Baku Rp84.480.000

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp30.047.860

Gaji dan Upah Rp30.047.860

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP - Biaya Overhead Pabrik Rp12.444.894

Biaya Listrik Rp6.100.000

Biaya Air Rp 420.000

Persediaan Suku Cadang Rp2.440.000

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp3.484.894

Page 76: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

60

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-Biaya Bahan Baku Rp84.480.000

BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp30.047.860

BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp12.444.894

Persediaan Produk Jadi Rp126.972.754

Biaya produksi Paving Segiempat K-150 yang terjadi dalam bulan

November 2016, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp47.492.500

Persediaan Bahan Baku Rp47.492.500

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp17.437.600

Gaji dan Upah Rp17.437.600

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp7.155.925

Biaya Listrik Rp3.500.000

Biaya Air Rp 245.000

Persediaan Suku Cadang Rp1.400.000

Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp2.010.925

Page 77: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

61

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-Biaya Bahan Baku Rp47.492.500

BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp17.437.600

BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp 7.155.925

Persediaan Produk Jadi Rp72.086.025

6. Laporan Biaya Produksi Yang Disarankan Penulis

Berikut laporan biaya produksi yang disarankan penulis untuk

perusahaan berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan

konsep Akuntansi Biaya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 15

UD Beton Jaya Banjarbaru

Laporan Biaya Produksi Paving Segiempat K-200 Bulan November 2016

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 89.761 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 89.761 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan November 2016:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp84.480.000 Rp941,17

Biaya tenaga kerja langsung Rp30.047.860 Rp334,75

Biaya overhead pabrik Rp12.444.894 Rp138,64

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

89.761 biji x Rp1.414,56 = Rp126.972.754

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp126.972.754

Sumber: Diolah oleh penulis

Page 78: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

62

Tabel 16

UD Beton Jaya Banjarbaru

Laporan Biaya Produksi Paving Segiempat K-150 Bulan November 2016

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 52.260 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 52.260 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan November 2016:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp47.492.500 Rp908,77

Biaya tenaga kerja langsung Rp17.437.600 Rp333,67

Biaya overhead pabrik Rp 7.155.925 Rp136,93

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

52.260 biji x Rp1.379,37 = Rp72.086.025

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp72.086.025

Sumber: Diolah penulis

Tabel 17

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Paving K-200

Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 84.480.000 Rp 84.480.000

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Rp 34.997.860 Rp 30.047.860

Biaya Lain-Lain Rp 16.040.000 -

Biaya Overhead

Pabrik

- Rp 12.444.894

Jumlah Biaya

Produksi

Rp 135.517.860 Rp 126.972.754

Harga Pokok Produk Rp 1.509,76 Rp 1.414,56

Sumber: Diolah oleh penulis

Page 79: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

63

Tabel 18

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Perbiji Paving K-150

Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 47.492.500 Rp 47.492.500

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Rp 20.325.100 Rp 17.437.600

Biaya Lain-Lain Rp 9.275.000 -

Biaya Overhead

Pabrik

- Rp 7.228.842

Jumlah Biaya Produksi Rp 77.092.600 Rp 72.086.025

Harga Pokok Produk Rp 1.475,17 Rp 1.379,37

Sumber: Diolah oleh penulis

Dari tabel di atas terdapat perbedaan dimana perhitungan harga

pokok produk perbiji Paving Segiempat K-200 dan Paving Segiempat K-

150 menurut perusahaan lebih besar dibandingkan perhitungan yang

dilakukan penulis. Dimana perhitungan harga pokok produk per biji

Paving Segiempat K-200 menurut perusahaan sebesar Rp1.509,76

sedangkan menurut penulis sebesar Rp1.414,56 dan perhitungan Paving

Segiempat K-150 menurut persuahaan sebesar Rp1.475,17 sedangkan

menurut penulis sebesar Rp1.379,37.

Hal ini dikarenakan perusahaan masih salah dalam melakukan

penggolongan biaya karena perusahaan tidak menggolongkan biaya

overhead pabrik dengan tepat, tidak melakukan perhitungan penyusutan

aktiva tetap dan memasukkan biaya nonproduksi ke dalam biaya produksi.

Dengan demikian maka dapat diketahui selisih perhitungan harga pokok

produk perbiji Paving menurut UD Beton Jaya Banjarbaru dengan penulis

Page 80: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

64

pada Paving Segiempat K-200 sebesar Rp95,2 dan pada Paving Segiempat

K-150 sebesar Rp95,8.

Page 81: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian berkenaan dengan perhitungan harga

pokok produk per biji Paving Segiempat K-200 dan K-150 dengan

menggunakan metode harga pokok proses, telah diketahui bahwa penulis

mencoba mengambil kesimpulan dari semua hal yang telah dibahas dari hasil

penelitian tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. UD Beton Jaya Banjarbaru masih kurang tepat dalam melakukan

perhitungan harga pokok produk per satuan, karena tidak menggolongkan

biaya yang sesuai dengan konsep akuntansi biaya. Seperti biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

2. Penggolongan biaya produksi menurut perusahaan adalah biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain.

3. UD Beton Jaya Banjarbaru tidak menggolongkan biaya overhead pabrik,

tidak menghitung penyusutan aktiva tetap, dan memasukkan biaya

nonproduksi kedalam biaya produksi.

4. Terdapat perbedaan perhitungan harga pokok produksi per satuan

menurut UD Beton Jaya Banjarbaru untuk Paving Segiempat K-200

menurut perusahaan sebesar Rp1.509,76 sedangkan menurut penulis

sebesar Rp1.141,56 dan perhitungan Paving Segiempat K-150 menurut

persuahaan sebesar Rp1.475,17 sedangkan menurut penulis sebesar

Page 82: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

66

Rp1.379,37. Sehingga terdapat selisih perhitungan untuk Paving

Segiempat K-200 sebesar Rp95,2 dan pada Paving Segiempat K-150

sebesar Rp95,8.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat

penulis berikan dengan harapan dapat dijadikan pertimbangan dalam proses

pengambilan keputusan yang mungkin bisa diterapkan UD Beton Jaya

Banjarbaru dimasa yang akan datang. Adapun saran tersebut sebagai berikut:

1. UD Beton Jaya Banjarbaru sebaiknya melakukan penggolongan yang

sesuai dengan konsep akuntansi biaya karena penggolongan biaya sangat

berpengaruh dalam perhitungan harga pokok peroduksi yang lebih baik.

2. UD Beton Jaya Banjarbaru sebaiknya melakukan perhitungan harga

pokok produk yang sesuai dengan konsep akuntansi biaya, hal ini

dilakukan agar UD Beton Jaya Banjarbaru dapat meminimalisir tingkat

pemborosan biaya produksi, selain itu perusahaan juga mampu

mengetahui penentuan harga jual produk yang sesungguhnya.

3. UD Beton Jaya Banjarbaru sebaiknya memasukkan biaya overhead

pabrik, menghitung penyusutan aktiva tetap dan memisahkan biaya

produksi dengan biaya nonproduksi dalam parhitung harga pokok

produknya sesuai dengan konsep akuntansi biaya.

Page 83: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI PAVING …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badriyah, Hurriyah. 2015. Akuntansi Biaya Untuk Orang Awam. Jakarta: Penerbit

HB.

Baridwan, Zaki. 2011. Intermeadit Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta:

BPFE.

Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta. Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN.

Nikmah, Nailiya. 2012. Metedologi Penelitian. Banjarmasin: Politeknik Negeri

Banjarmasin, tidak publikasikan.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Wasilah, Firdaus Ahmad Dunia. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Jakarta:

Salemba Empat.