perhitungan harga pokok produk per biji gorong …

135
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG-GORONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA CV TIGA SUMBER REZEKI BANJARMASIN TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : SHOLEHAH A03140054 KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2017

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG-GORONG DENGAN

MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA CV TIGA SUMBER REZEKI

BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

SHOLEHAH A03140054

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI

2017

Page 2: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Page 3: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …
Page 4: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sholehah

NIM : A03140054

Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 22 April 1996

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jalan Mesjid Jami Gang Gusti Galuh RT 06

NO 68 Panglima Batur

Nama Orang Tua (Ayah) : Masrani Djuhri

(Ibu) : Suaibatul Islamiyah

Riwayat Pendidikan :

- TK Islam Bhakti Banjarmasin

- SD Negeri Surgi Mufti 4 Banjarmasin

- SMP Negeri 24 Banjarmasin

- MA Negeri 3 Banjarmasin

- Praktik Kerja Lapangan di Perum

BULOG Divre Kalsel

Page 5: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

v

MOTTO

Allah is enough for us… Awal dari semua kebaikan adalah

meninggalkan keburukan. By Allah for Allah from Allah to Allah.

Kita tanpa Allah Nothing !!!

Page 6: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala

kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana

mestinya.

Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh

siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya

pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya

juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini

bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari pernyataan saya

ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran

pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat

padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar

pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.

Banjarmasin, Juli 2017

Sholehah

A03140054

Page 7: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji dan syukur ke hadirat Allah Subhannahu

wata’ala yang telah menganugerahkan Rahmat dan HidayahNya. Shalawat dan

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang telah membawa kita dari kehidupan Jahiliyah

kepada kehidupan Islamiyah, serta kepada keluarga beliau, sahabat beliau, dan

seluruh pengikut beliau yang senantiasa berusaha menegakkan Syari’at Islam

dimuka bumi ini hingga akhir zaman. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir dengan judul “Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-

gorong dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Proses Pada CV Tiga Sumber

Rezeki Banjarmasin”. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Akhirnya dengan selesainya Tugas Akhir ini, dengan tulus dan rendah hati penulis

ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang Tua Penulis yang tercinta atas doa, dan semangatnya serta dukungan

moril maupun materi.

2. Bapak H. Edi Yohanes, ST, MT Selaku Direktur Politenik Negeri

Banjarmasin

3. Ibu Andriani, SE, M.M., M.Sc Selaku Ketua Jurusan Politeknik Negeri

Banjarmasin.

4. Ibu Hj. Nurul Mukhlisah, SE, MM selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

Page 8: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

viii

5. Bapak Sandra Iriawan SE, Ak, MM Selaku Dosen Pembimbing I, atas

bimbingan, masukan, pengarahan dan perbaikan-perbaikan dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Rusman Irwansyah SE, MM Selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan pengarahan dalam hal

penulisan mulai awal proses penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.

7. Dosen-dosen pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga

penulis mempunyai kemampuan untuk menyelesainkan Tugas Akhir ini.

8. Seluruh Staff Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah

membantu penulis selama menimba ilmu di Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

9. Squad Kacau Balau Hmm Enak, Retno Muttaqien, Akhmad Ronny,

Muhammad Riswan, Muhammad Daud, Anik Septiana, dan Harlina yang

telah memberikan doa, support, solusi dan selalu memberikan hiburan apabila

Penulis mengalami kegalauan dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini

10. Keluarga besar UKM KSR PMI Unit Politeknik Negeri Banjarmasin,

khususnya angkatan 2014 telah memberikan doa, semangat dan bantuannya.

11. Seluruh teman kelas B Akuntansi angkatan 2014 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu – persatu.

12. Irmi Iriani dan Pradikta Wichaksono S telah membantu Penulis dalam

menemukan Objek yang akan diteliti dan meringankan perhitungan.

Page 9: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

ix

13. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Tugas

Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari

kata sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Semoga

Tugas akhir ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca serta dapat

menambah ilmu pengetahuan bagi penulis. Aamiin Allahumma Aamiin.

Banjarmasin, Juli 2017

Penulis

Page 10: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................ iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

ABSTRAK ........................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Permasalahan ............................................................................................ 3

C. Batasan Masalah ....................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

E. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

A. Landasan Teori ......................................................................................... 6

1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya ........................................... 6

2. Pengertian Biaya ................................................................................ 7

3. Penggolongan Biaya .......................................................................... 7

4. Pengertian Akuntansi Biaya ............................................................. 11

Page 11: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xi

5. Pengertian dan Manfaat Harga Pokok Produksi .............................. 11

6. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga

Pokok Pesanan ................................................................................. 13

7. Metode Harga Pokok Proses – Tanpa Memperhitungkan Persediaan

Produk Dalam Proses Awal ............................................................. 14

8. Penentuan Harga Pokok Produk ...................................................... 15

9. Karakteristik Penggolongan Biaya Bahan Baku, Bahan Penolong,

Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik ............................ 16

10. Karakteristik Harga Pokok Produk dan Sistem Pembebanan Biaya 16

11. Pengertian Depresiasi ...................................................................... 20

B. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30

A. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ...................................... 30

1. Harga Pokok Produk ........................................................................ 30

2. Metode Harga Pokok Proses ............................................................ 30

B. Jenis Penelitian ....................................................................................... 31

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 31

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 32

E. Teknik Analisis Data............................................................................... 33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .......... 34

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 34

1. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................. 34

2. Struktur organisasi ........................................................................... 37

3. Bahan - bahan dan peralatan yang digunakan ................................. 40

4. Proses Produksi ................................................................................ 41

Page 12: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xii

5. Daerah Pemasaran Produk ............................................................... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 56

1. Penggolongan biaya yang disarankan penulis ................................. 56

2. Perhitungan biaya produksi yang disarankan oleh Penulis .............. 59

3. Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong ............... 84

4. Perhitungan harga pokok produk yang seharusnya dilakukan

perusahaan berdasarkan konsep akuntansi biaya ............................. 86

5. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji ...................................... 95

6. Untuk menentukan harga pokok produk pada bulan Januari 2017

maka perlu juga diketahui beberapa jurnal ...................................... 99

7. Laporan Biaya Produksi ................................................................. 104

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 114

A. Simpulan ............................................................................................... 114

B. Saran ..................................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Unit ................................................. 17

Tabel 2. Laporan Biaya Produksi Januari 2017 ......................................................... 18

Tabel 3. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................... 27

Tabel 4. Hasil Produksi Gorong-gorong Periode Januari 2017 ................................. 45

Tabel 5. Hasil Penjualan Gorong-gorong Periode Januari 2017 ................................ 46

Tabel 6. Daftar Aktiva Tetap .................................................................................... 46

Tabel 7. Daftar Tenaga Kerja ..................................................................................... 48

Tabel 8. Rangkuman Biaya Produksi Bulan Januari 2017 ........................................ 55

Tabel 9. Penggolongan Biaya Gorong-gorong diameter 20 x 1 m ............................ 56

Tabel 10. Penggolongan Biaya Gorong-gorong diameter 30 x 1 m .......................... 56

Tabel 11. Penggolongan Biaya Gorong-gorong diameter 40 x 1 m .......................... 57

Tabel 12. Penggolongan Biaya Gorong-gorong diameter 50 x 1 m .......................... 57

Tabel 13. Penggolongan Biaya Gorong-gorong diameter 60 x 1 m .......................... 57

Tabel 14. Penggolongan Biaya Gorong-gorong diameter 70 x 1 m .......................... 58

Tabel 15. Penggolongan Biaya Gorong-gorong diameter 80 x 1 m .......................... 58

Tabel 16. Perhitungan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 20 x 1 m ............... 77

Tabel 17. Perhitungan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 30 x 1 m ............... 78

Tabel 18. Perhitungan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 40 x 1 m .............. 79

Tabel 19. Perhitungan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 50 x 1 m .............. 80

Tabel 20. Perhitungan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 60 x 1 m .............. 81

Tabel 21. Perhitungan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 70 x 1 m .............. 82

Tabel 22. Perhitungan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 80 x 1 m .............. 83

Page 14: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xiv

Tabel 23. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter

20 x 1 m .................................................................................................... 95

Tabel 24. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter

30 x 1 m .................................................................................................... 96

Tabel 25. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter

40 x 1 m .................................................................................................... 96

Tabel 26. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter

50 x 1 m .................................................................................................... 97

Tabel 27. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter

60 x 1 m .................................................................................................... 97

Tabel 28. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter

70 x 1 m .................................................................................................... 98

Tabel 29. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter

80 x 1 m .................................................................................................... 98

Tabel 30. Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 20 x 1 m .................... 104

Tabel 31. Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 30 x 1 m .................... 105

Tabel 32. Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 40 x 1 m .................... 106

Tabel 33. Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 50 x 1 m .................... 106

Tabel 34. Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 60 x 1 m .................... 107

Tabel 35. Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 70 x 1 m .................... 108

Tabel 36. Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 80 x 1 m .................... 108

Tabel 37. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong

Diameter 20 x 1 m .................................................................................... 109

Tabel 38. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong

Diameter 30 x 1 m .................................................................................... 109

Tabel 39. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong

Diameter 40 x 1 m .................................................................................... 110

Tabel 40. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong

Diameter 50 x 1 m .................................................................................... 110

Page 15: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xv

Tabel 41. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong

Diameter 60 x 1 m .................................................................................... 110

Tabel 42. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong

Diameter 70 x 1 m .................................................................................... 111

Tabel 43. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong

Diameter 80 x 1 m .................................................................................... 111

Page 16: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan I. Struktur Organisasi CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin ........................ 38

Bagan II. Proses gorong-gorong CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin .................. 43

Page 17: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

2. Surat Keterangan Tempat Usaha

3. Denah Perusahaan

4. Foto Perusahaan

5. Lembar Bimbingan Konsultasi Tugas Akhir

6. Lembar Saran Penguji

7. Lembar Tanda Terima Penilaian Bimbingan

Page 18: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

xviii

ABSTRAK

Sholehah / A03140054 / 2017 / PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK

PER BIJI GORONG-GORONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HARGA POKOK PROSES PADA CV TIGA SUMBER REZEKI

BANJARMASIN / Akuntansi biaya / Harga Pokok Produk Per Biji / CV

Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produk

per biji gorong-gorong yang sesuai dengan akuntansi biaya yang seharusnya. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini dari hasil wawancara dengan pimpinan dan

pihak terkait di perusahaan CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin. Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam menyusun penelitian ini

adalah mengelompokkan biaya produk sesuai dengan penggolongan yang

seharusnya menurut akuntansi biaya, menghitung harga pokok produk per biji

sesuai dengan metode harga pokok proses, menghitung penyusutan aktiva tetap,

kemudian membuat laporan biaya dan menjurnal.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perhitungan

harga pokok produk per satuan menurut CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

untuk Gorong-gorong diameter 20 x 1 m menurut perusahaan sebesar Rp 92.971

sedangkan menurut penulis sebesar Rp 83.758. Perhitungan Gorong-gorong

diameter 30 x 1 m menurut perusahaan sebesar Rp 97.369 sedangkan menurut

penulis sebesar Rp 90.354. Perhitungan Gorong-gorong diameter 40 x 1 m

menurut perusahaan sebesar Rp 113.976 sedangkan menurut penulis sebesar Rp

114.104. Perhitungan Gorong-gorong diameter 50 x 1 m menurut perusahaan

sebesar Rp 129.480 sedangkan menurut penulis sebesar Rp 130.960. Perhitungan

Gorong-gorong diameter 60 x 1 m menurut perusahaan sebesar Rp 127.690

sedangkan menurut penulis sebesar Rp 132.104. Perhitungan Gorong-gorong

diameter 70 x 1 m menurut perusahaan sebesar Rp 203.753 sedangkan menurut

penulis sebesar Rp 207.854. Perhitungan Gorong-gorong diameter 80 x 1 m

menurut perusahaan sebesar Rp 259.290 sedangkan menurut penulis sebesar Rp

263.104. Sehingga terdapat selisih perhitungan untuk Gorong-gorong diameter 20

x 1 m sebesar Rp 9.213. Gorong-gorong diameter 30 x 1 m sebesar Rp 7.015.

Gorong-gorong diameter 40 x 1 m sebesar Rp 128. Gorong-gorong diameter 50 x

1 m sebesar Rp 1.479. Gorong-gorong diameter 60 x 1 m sebesar Rp 4.414.

Gorong-gorong diameter 70 x 1 m sebesar Rp 4.120. Gorong-gorong diameter 80

x 1 m sebesar Rp 3.815.

Kata Kunci: Harga Pokok Produk Per Biji, Metode Harga Pokok Proses

Page 19: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia industri dari tahun ke tahun tentu ingin semakin maju dan

berkembang, untuk itu pihak manajemen perusahaan perlu membuat kebijakan

yang mengacu pada terciptanya efisiensi dan efektivitas kerja. Kebijakan ini

sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tepat

dengan laba yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan tersebut

dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang memproduksi produk

sejenis. Setiap perusahaan tertuju pada usaha komersial tujuan utamanya

adalah pencapaian keuntungan (laba). Agar tujuan tersebut tercapai maka

perusahaan hendaknya berusaha mengembangkan dan mempertahankan

keunggulan produk yang dihasilkan. Suatu produk akan banyak diminati

masyarakat luas apabila produk tersebut berkualitas tinggi, bermanfaat dan

sesuai dengan perkembangan zaman. Harga produk yang terjangkau juga

sangat berpengaruh terhadap penjualan produk suatu perusahaan.

Menurut Srikalimah (2017) Dalam penetapan harga jual produk, biaya

produksi per biji merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan

disamping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya. Biaya merupakan

faktor penting dalam menjamin keberhasilan perusahaan dalam persaingan di

pasar tentu saja harus dilakukan oleh semua jenis perusahaan baik perusahaan

Page 20: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

2

dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Perhitungan harga

pokok produk merupakan alat ukur untuk menentukan harga jual. Kesalahan

dalam perhitungan harga pokok produk berpengaruh terhadap harga jual.

Apabila harga terlalu tinggi perusahaan kesulitan dalambersaing sebaliknya

jika harga terlalu rendah maka keuntungan yang diharapkan kurang maksimal.

Untuk itu penentuan harga jual harus dilakukan dengan perhitungan yang

akurat dan tepat dalam menghasilkan produk.

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin merupakan salah satu perusahaan

yang bergerak dalam usaha pembuatan sekaligus penjualan berbagai jenis

batako, bata press, gorong-gorong dan pembatas jalan. Gorong-gorong

merupakan salah satu produk yang cukup laku jika dibandingkan dengan

produk yang lain. Hal ini karena pada saat musim kemarau masyarakat

cenderung membuat sumur gali. Dalam pembuatan sumur gali, masyarakat

memerlukan gorong-gorong untuk menampung air.

Dalam menentukan harga pokok produksi, CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin melakukan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan

taksiran atau perkiraan saja, dimana perkiraan tersebut mencakup biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain. Perhitungan biaya bahan baku

diantaranya yaitu perhitungan perkiraan berapa bahan baku yang dibutuhkan.

Untuk biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan upah mingguan yaitu berapa

orang pekerja yang melakukan produksi dikali dengan upah mingguan pekerja.

Sementara itu, untuk biaya overhead pabrik belum diperhitungkan dalam biaya

produksi karena pihak perusahaan hanya menghitung biaya lain-lain yaitu

Page 21: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

3

biaya listrik dan telepon, tidak menghitung penyusutan aktiva tetap, sehingga

hal tersebut akan berpengaruh pada harga jual yang ditawarkan kepada

pembeli yaitu harga terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dengan harga jual yang

terlalu tinggi akan mengakibatkan produk yang ditawarkan sulit bersaing

dengan produk sejenis yang ada di perusahaan yang memproduksi produk

yang sama. Sedangkan jika harga jual produk terlalu rendah akan

mengakibatkan laba yang dihasilkan kurang maksimal. Menghindari kesalahan

tersebut maka sebaiknya yang dilakukan perusahaan adalah dengan

menghitung harga pokok produk yang lebih akurat maka akan diketahui harga

jual per biji yang sesuai dengan perhitungan konsep akuntansi biaya yang

seharusnya. Sebagaimana pentingnya perhitungan harga pokok produk guna

menentukan harga jual, maka penulis tertarik untuk mengambil judul

“Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong pada CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin.”

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana penggolongan biaya menurut konsep akuntansi biaya yang

seharusnya?

2. Bagaimana perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong

dengan menggunakan metode harga pokok proses pada CV Tiga Sumber

Rezeki Banjarmasin?

Page 22: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

4

C. Batasan Masalah

Agar penelitian dapat mencapai sasaran yang lebih terarah pada

masalah yang dihadapi perusahaan, maka penulis membatasi permasalahan

pada perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong dengan

menggunakan metode harga pokok proses pada CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin yaitu untuk periode Januari 2017, dengan semua jenis ukuran

gorong-gorong diameter

1. 20 x 1 m

2. 30 x 1 m

3. 40 x 1 m

4. 50 x 1 m

5. 60 x 1 m

6. 70 x 1 m

7. 80 x 1 m

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui penggolongan biaya yang sesuai dengan konsep

akuntansi biaya yang seharusnya.

2. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong

dengan menggunakan metode harga pokok proses pada CV Tiga Sumber

Rezeki Banjarmasin.

Page 23: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

5

E. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada CV Tiga Sumber

Rezeki Banjarmasin maka kegunaan yang dapat diperoleh adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan

tentang akuntansi biaya, terutama dalam hal perhitungan harga pokok

produk per unit.

2. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan

informasi bagi penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dan

pembahasan terhadap permasalahan yang sama.

3. Bagi CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan CV

Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin sekarang atau masa depan dalam

menjalankan dan memperhitungkan harga pokok produk per unit.

Page 24: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya

“Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi manajemen dimana

merupakan salah satu dari bidang khusus akuntansi yang menekankan

pada penentuan dan pengendalian biaya”. Firdaus Ahmad Dunia (2009:4)

“Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang

merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi

biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk

laporan biaya”. Supriyono (2013:12)

Tujuan dan manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah

satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan,

yaitu informasi biaya yang bermanfaat untuk :

a. Penentuan harga pokok produk

Biaya yang telah terjadi dimasa lalu atau biaya historis dengan

tujuan untuk memenuhi kebutuhan manajemen

b. Pengendalian biaya

Memenuhi kebutuhan manajemen dan kebutuhan pihak luar

perusahaan

c. Pengambilan keputusan khusus

Menyangkut masa yang akan datang. Oleh karena itu informasi yang

relevan dengan pengembalian keputusan khusus selalu berhubungan

dengan informasi masa yang akan datang. Informasi biaya tidak

dicatat dalam catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu

proses peramalan. Karena keputusan khusus merakan sebagian besar

kegiatan manajemen perusahaan, laporan akuntansi biaya untuk

memenuhi tujuan pengembalian keputusan adalah bagian dari

akuntansi manajemen. Firdaus Ahmad Dunia (2009:25)

Page 25: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

7

2. Pengertian Biaya

Sebuah perusahaan yang menjalankan usahanya untuk lebih

meningkatkan usahanya tersebut tentulah para pengusaha menginginkan

perusahaannya tetap eksis dan berkembang. Agar perusahaan tersebut

berkembang. Tentunya pihak perusahaan mempunyai suatu system yang

menyangkut tentang biaya. Dengan kata lain, biaya diperlukan agar pihak

perusahaan dapat mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut telah

melakukan kegiatan usahanya dan bagaimana hasil yang diperoleh dari

kegiatan tersebut. Lukman Surjadi (2013:7)

“Biaya adalah harga perolehan yang digunakan atau dikorbankan

dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) yang akan dipakai sesuai

pengurang penghasilan”. Biaya digolongkan ke dalam harga pokok

penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, biaya bunga dan

biaya pajak perseroan”. Lukman Surjadi (2013:16)

Biaya dibagi menjadi dua yaitu :

a. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis (sifat

kelangkaan) yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi (biaya

historis) atau kemungkinan akan terjadi (biaya masa yang akan

datang) untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Dalam arti sempit biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis untuk

memperoleh aktiva. Jumlah yang dikorbankan secara tidak langsung

disebut harga pokok yang dikorbankan dalam usaha memperoleh

penghasilan dan dicatat pada neraca sebagai aktiva. Mulyadi (2015:9)

3. Penggolongan Biaya

Penggolongan adalah proses mengelompokkan secara sistematis atas

keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang

lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau

lebih penting.

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang

akan digunakan untuk berbagai tujuan, dalam menggolongkan biaya harus

disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan.oleh

karena itu dalam penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut

digolongkan, untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan

biaya yang berbeda pula, atau tidak ada satu cara penggolongan biaya yang

dapat dipakai untuk semua tujuan menyajikan informasi biaya. Lukman

Surjadi (2013:18)

Page 26: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

8

a. Penggolongan Biaya sesuai dengan Fungsi Pokok dari

Kegiatan/Aktivitas Perusahaan

Fungsi pokok dari kegiatan perusahaan-perusahaan dapat

digolongkan ke dalam :

1) Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan

pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk

dijual.

2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan

penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang

memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang

diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dari hasil

penjualan

3) Fungsi administrasi dan umum, yaitu fungsi yang berhubungan

dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan

pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat

berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).

4) Fungsi keuangan (financial), yaitu fungsi yang berhubungan

dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan

perusahaan.

Menurut Mulyadi, biaya digolongkan ke dalam lima cara, yaitu :

a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

Cara penggolongan ini nama objek pengeluaran merupakan

dasar penggolongan biaya, misalnya nama objek pengeluaran adalah

listrik, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan listrik

disebut “biaya listrik”.

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam Perusahaan

Biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :

1) Biaya produksi

Semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau

kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.

Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Page 27: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

9

2) Biaya pemasaran

Semua biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran

produk. Contohnya biaya promosi, biaya angkut dari gudang

perusahaan ke gudang pembeli.

3) Biaya administrasi dan umum

Semua biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi

pemasaran produk. Contohnya adalah biaya gaji karyawan bagian

keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat,

biaya pemeriksaan akuntan, dan biaya fotocopy.

4) Biaya keuangan

Semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan.

c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang

dibiayai

1) Biaya langsung (direct cost)

Biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena

adanya sesuatu yang dibiayai, Jika sesuatu yang dibiayai tersebut

tidak ada maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.

2) Biaya tidak langsung (indirect cost)

Biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang

dibiayai. Biaya itu ada tetapi tidak mengeluarkan uang kas.

Page 28: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

10

d. Penggolongan biaya menurut perilaku dalam hubungannya dengan

perubahan volume kegiatan

1) Biaya variabel

Biaya yang jumlah totalnya berubah akan tetapi sebanding dengan

volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung.

2) Biaya semi variabel

Biaya yang jumlah totalnya berubah akan tetapi perubahannya

tidak sebanding dengan volume kegiatan. Biaya ini mengandung

unsur biaya tetap dan biaya variabel.

3) Biaya semi fixed

Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan

berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi

tertentu.

4) Biaya tetap

Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume kegiatan tertentu.

Contohnya adalah gaji direktur produksi.

e. Penggolongan Biaya Menurut Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya

1) Pengeluaran modal (capital expenditures)

Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi

(biasanya satu tahun kalender). Contohnya adalah pengeluaran

untuk pembelian aktiva tetap.

Page 29: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

11

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)

Biaya yang mempunyai manfaat dalam periode akuntansi

terjadinya pengeluaran tersebut. Contohnya adalah biaya iklan dan

biaya tenaga kerja. Mulyadi (2015:16)

4. Pengertian Akuntansi Biaya

“Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan, dan penyajian biaya-biaya pembuatan dan penjualan produk

atau penyerahan jasa dengan cara-cara tertentu beserta penafsiran terhadap

hasilnya”. Riwayadi (2014:1)

“Tujuan akuntansi biaya adalah menyediakan informasi biaya untuk

kepentingan manajemen guna membantu mereka mengelola perusahaan.

Riwayadi”. (2014:2)

5. Pengertian dan Manfaat Harga Pokok Produksi

”Istilah harga pokok sama dengan pengertian biaya dalam arti

sempit, yaitu pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”.

Mulyadi (2015:9)

Pada perusahaan manufaktur semua biaya yang terjadi atau

dikeluarkan dalam mengolah bahan baku menjadi produk yang siap dijual

dapat disebut sebagai harga pokok atau biaya produksi. Jadi harga pokok

produk adalah segala pengorbanan sumber ekonomi yang terjadi untuk

memperoleh satuan produk.

Page 30: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

12

Dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok

produksi ini bermanfaat bagi manajemen perusahaan untuk :

a. Menentukan harga jual produk

Perusahaan yang memproduksi massa memproses produknya

untuk memenuhi persediaan di gudang. Dengan demikian biaya

produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk menghasilkan

informasi biaya produksinya per satuan produk. Dalam penetapan harga

jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi

yang dipertimbangkan disampig informasi biaya lain serta informasi

nonbiaya.

b. Memantau realisasi biaya produksi

Jika neraca produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan

untuk dilaksanakan, manajemen memerlukan informasi biaya produksi

sesungguhnya dikeluarkan didalam pelaksanaan rencana produksi

tersebut. Oleh karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk

mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam

jangka waktu tertentu tersebut dilakukan dengan menggunakan metode

harga pokok proses.

c. Menghitung laba atau rugi periode tertentu

Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran

perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto

atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan informasi

biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk

dalam periode tertentu. Informasi laba atau rugi bruto periodic

diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya

nonproduksi dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode

harga pokok proses digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan

informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk periode

tertentu guna menghasilkan laba atau rugi bruto tiap periode.

d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca.

Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggung

jawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan

keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Didalam neraca,

manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan

harga pokok produk pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk

tujuan manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap

periode. Berdasarkan catatan biaya prduksi tiap periode tersebut

manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada

produk jadi belum laku dijual pada tanggal neraca. Disamping itu,

berdasarkan catatan biaya produksi tiap periode tersebut, manajemen

dapat pula menentukan biaya produksi yang melekat pada produk yang

pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan. Biaya produksi

yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal

neraca masih dalm proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai

harga pokok persediaan produk dalam proses.

Page 31: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

13

Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam

memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu perlu dihitung unsur

biaya berikut :

Taksiran biaya bahan baku Rp xx

Taksiran biaya tenaga kerja langsung xx

Taksiran biaya overhead pabrik xx

Total biaya produksi Rp xx

Mulyadi (2015:65-70)

6. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok

Pesanan

Untuk memahami karakteristik metode harga pokok proses berikut ini

disajikan perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga

pokok pesanan. Perbedaan diantara dua metode pengumpulan biaya

produksi tersebut terletak pada:

a. Pengumpulan biaya produksi

Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi

menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses

mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode

akuntansi.

b. Perhitungan harga pokok per satuan

Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi

per satuan dengan cara membeagi total biaya yang dikeluarkan untuk

pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam

pesanan yang bersangkutan. Metode harga pokok proses menghitung

harga pokok produk per satuan dengan cara membagi total biaya yang

dikeluarkan selama periode yang bersangkutan, perhitungan ini

dilakukan setiap akhir periode akuntansi.

c. Penggolongan biaya produksi

Metode harga pokok pesanan biaya produksi harus dipisahkan

menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar biaya

yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung

dibebankan kepada produk berdasarkan terif yang ditentukan dimuka.

Metode harga pokok proses pembebanan biaya produksi langsung dan

biaya produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika

perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk, karena harga

pokok per satuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya

biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang

sesungguhnya terjadi.

d. Unsur yang Digolongkan dalam Biaya Overhead Pabrik

Metode harga pokok pesanan biaya overhead pabrik terdiri dari

biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya

produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Page 32: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

14

Didalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk

atas dasar tariff yang ditentukan dimuka. Metode harga pokok proses

biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi terdiri dari biaya

produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga

kerja (baik yang langsung maupun yang tidak langsung). Didalam

metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk sebesar

biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu.

Mulyadi (2015:64-65)

7. Metode Harga Pokok Proses – Tanpa Memperhitungkan Persediaan

Produk Dalam Proses Awal

Untuk memberikan gambaran awal penggunaan metode harga pokok

proses dalam pengumpulan biaya produksi, berikut ini disajikan contoh

penggunaan metode harga pokok proses yang belum memperhitungkan

dampak adanya persediaan produk dalam proses awal.

a. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang

produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi.

b. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang

produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi.

c. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap

perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan :

1) Produk hilang pada awal proses

2) Produk hilang pada akhir proses

Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk

periode tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan

dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya

produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang

dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Page 33: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

15

Bila dihubungkan dengan perusahaan CV Tiga Sumber Rezeki

maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut termasuk perusahaan

yang berproduksi secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak

sehingga metode yang dipakai adalah metode harga pokok proses.

8. Penentuan Harga Pokok Produk

“Penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-

unsur biaya ke dalam biaya produksi. Mulyadi (2015:10)

Penentuan harga pokok produk dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

: full costing dan variabel costing.

a. Metode full Costing

Full costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang variable maupun tetap

Dengan demikian biaya produksi menurut metode full costing

terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya bahan baku Rp xx

Biaya tenaga kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variabel xx

Biaya overhead pabrik tetap xx

Kos produksi Rp xx

Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing

terdiri dari unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya

nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum).

b. Metode variabel costing

Variabel costing merupakan metode penentuan kos produksi yang

hanya memeperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke

dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

Dengan demikian kos produksi menurut metode variabel costing

terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

Biaya bahan baku xx

Biaya tenag kerja langsung xx

Biaya overhead pabrik variabel xx

Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing

terdiri dari kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya

nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan umum variabel)

Page 34: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

16

dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap,

biaya administrasi dan umum tetap). Mulyadi (2015:17-19)

9. Karakteristik Penggolongan Biaya Bahan Baku, Bahan Penolong, Biaya

Tenaga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik

Biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

a. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah biaya perolehan semua bahan yang

pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam

proses dan kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek

biaya dengan cara yang ekonomis. Misalnya pemakaian bahan berupa

semen, pasir dan batu pada perusahaan gorong-gorong yang menjadi

komponen utama produk, dapat ditelusuri secara langsung tanpa perlu

alokasi.

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung atau upah langsung adalah biaya

yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung. Istilah tenaga kerja

langsung digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (buruh) yang

terlibat secara langsung

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang meliputi semua

elemen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.

Supriyono (2013:20)

10. Karakteristik Harga Pokok Produk dan Sistem Pembebanan Biaya

Karakteristik dari metode harga pokok proses adalah sebagai

berikut :

Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses

produk perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa,

karakteristik produksinya adalah sebagai berikut :

a. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

c. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi

yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu

Page 35: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

17

tertentu, sehingga untuk menghitung besarnya harga pokok per unit

yaitu :

Tabel 1

Perhitungan Harga Pokok Produk Per Unit

Elemen biaya

produksi

Biaya

produksi

Unit Ekuivalen Biaya produk per biji

yang dihasilkan

Biaya bahan baku Rp xxx E = p + (q x r) Rp xxx

Biaya bahan penolong Rp xxx E = p + (q x r) Rp xxx

Biaya tenaga kerja Rp xxx E = p + (q x r) Rp xxx

Biaya overhead pabrik Rp xxx E = p + (q x r) Rp xxx

Jumlah Rp xxx E = p + (q x r) Rp xxx

Sumber : Mulyadi (2015:70)

Unit ekuivalen adalah unit yang disamakan dengan satuan produk

jadi untuk kepentingan perhitungan barang dalam proses. Untuk

menghitung unit ekuivalen ini maka digunakan rumus sebagai berikut :

Unit ekuivalen + produk jadi + (tingkat penyelesaian x produk

dalam proses)

Perhitungan biaya produksi per produk yang diproduksi dilakukan

dengan membagi tiap unsur biaya produksi yaitu biaya bahan baku,

biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik

Setelah biaya produk per satuan dihitung, harga pokok produk

jadi ditransfer ke gudang dan harga pokok persediaan produk dalam

proses dihitung sebagai berikut :

Harga pokok produk jadi : Rp xxx

Harga produk dalam proses :

Biaya Bahan Baku Rp xxx

Biaya Bahan Penolong Rp xxx

Biaya Tenaga Kerja Rp xxx

Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +

Rp xxx +

Jumlah biaya produksi Rp xxx

Sumber : Mulyadi (2015:70)

Page 36: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

18

Setelah melakukan perhitungan diatas kemudian disajikan dalam

bentuk laporan biaya produksi pada tabel dibawah ini sebagai berikut :

Tabel 2

Laporan Biaya produksi Januari 2017

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses xx

Produk jadi yang ditransfer ke xx

gudang

Produk dalam proses akhir xx

Jumlah produk yang dihasilkan xx

Biaya yang dibebankan dalam

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp xxx Rp xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx Rp xxx

Biaya overhead pabrik Rp xxx Rp xxx

Rp xxx Rp xxx

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

= Rp xxx

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp xxx

Biaya yang terjadi dalam bulan Januari 2017 dicatat dengan jurnal

berikut ini :

Jurnal pencatatan biaya produksi sebagai berikut :

1) Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku

Persediaan bahan baku Rp xxx

Kas Rp xxx

2) Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp xxx

Persediaan bahan baku Rp xxx

Page 37: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

19

3) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Rp xxx

Gaji dan upah Rp xxx

4) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp xxx

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp xxx

5) Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang :

Persediaan produk jadi Rp xxx

Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp xxx

Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp xxx

Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Rp xxx

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp xxx

6) Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses

yang belum selesai diolah akhir bulan :

Persediaan produk dalam proses Rp xxx

Barang dalam roses – biaya bahan baku Rp xxx

Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp xxx

Barang dalam proses – biaya tenaga kerja Rp xxx

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp xxx

Mulyadi (2015:75)

Page 38: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

20

11. Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang

secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi.

Menurut PSAK No. 17, depresiasi (penyusutan) adalah alokasi jumlah

suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang

diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Aktiva tetap yang dapat disusutkan adalah aktiva

yang :

a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi.

b. Memiliki masa manfaat yang terbatas.

c. Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau

memasok barang atau jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan

administrasi.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan depresiasi bisa

dikelompokkan menjadi dua, yakni :

a. Faktor-faktor fisik

Faktor-faktor yang mengurangi fungsi aktiva tetap adalah aus

karena dipakai (wear and tear), aus karena umur (deterioration and

decay) dan kerusakan-kerusakan.

b. Faktor-faktor fungsional

Faktor-faktor fungsional yang membatasi umur aktiva tetap antara

lain, ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi

sehingga perlu diganti dank arena adanya perubahan permintaan

Page 39: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

21

terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, atau karena adanya

kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak ekonomis lagi jika

dipakai.

Ada tiga factor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan

beban depresiasi setiap periode. Faktor-faktor itu ialah:

a. Harga perolehan (cost)

Uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan biaya-biaya

lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya

agar dapat digunakan

b. Nilai sisa (residu)

Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi adalah jumlah yang

diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika

aktiva tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan

biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual/menukarnya.

c. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat)

Taksiran umur kegunaan (masa manfaat) suatu aktiva dipengaruhi

oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut

dalam reparasi.taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam satuan periode

waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya. Dalam menaksir

umur (masa mafaat) aktiva, harus dipertimbangkan sebab-sebab

keausan fisik dan fungsional.

Page 40: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

22

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung

beban depresiasi yang dapat digunakan untuk menghitung beban depresiasi

periodik.

a. Metode garis lurus (Straight line method)

Metode ini adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan

banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi tiap periode

jumlahnya sama. (kecuali kalau ada penyesuaian-penyesuaian).

Depresiasi =

Keterangan : HP = Harga perolehan (cost)

NS = Nilai sisa (residu)

n = Taksiran umur kegunaan

Perhitungan depresiasi (penyusutan) dengan metode garis lurus

ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :

1) Kegunaan ekonomis dari suatu aktiva akan menurun secara

proporsional setiap periode.

2) Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif

tetap.

3) Kegunaan ekonomis berkurang karena lewatnya waktu

4) Penggunaan (kapasitas) aktiva tiap-tiap periode relatif tetap

Dengan adanya anggapan-anggapan seperti diatas, metode garis

lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung depresiasi gedung,

mebel, dan alat-alat kantor. Biaya depresiasi yang dihitung dengan

Page 41: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

23

cara ini jumlahnya setiap periode tetap, tidak menghiraukan kegiatan

dalam periode tersebut.

b. Metode jam jasa (Service hours method)

Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama

mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full

time) disbanding dengan yang penggunaan yang tidak sepenuhnya (part

time). Dalam cara ini beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan

jam jasa. Beban depresiasi periodic besarnya akan sangat tergantung

pada jam jasa yang terpakai (digunakan).

Depresiasi per jam =

c. Metode hasil produksi (Productive output method)

Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan

jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi (penyusutan) dihitung

dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode

akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi dalam hasil produksi. Dasar

teori yang dipakai adalah bahwa suatu aktiva itu dimiliki untuk

menghasilkan produk, sehingga depresiasi juga didasarkan pada jumlah

produk yang dapat dihasilkan.

Depresiasi per unit =

Keterangan : HP = Harga perolehan (cost)

NS = Nilai sisa (residu)

n = Taksiran hasil produksi (unit)

Page 42: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

24

d. Metode beban berkurang (Reducing charge methods)

Dalam metode ini beban depresiasi (penyusutan) tahun-tahun

pertama akan lebih besar daripada beban depresiasi tahun-tahun

berikutnya. Metode ini didasarkan pada teori bahwa aktiva yang baru

akan dapat digunakan dengan lebih efisien dibandingkan dengan

aktiva yang lebih tua. Begitu juga biaya reparasi dan

pemeliharaannya. Biasanya aktiva yang baru akan memerlukan

reparasi dan pemeliharaan yang lebih sedikit dengan aktiva yang lama.

Jika dipakai metode ini maka diharapkan jumlah beban depresiasi dan

biaya reparasi dan pemeliharaan dari tahun ke tahun akan relatif stabil,

karena jika depresiasinya besar maka biaya reparasi dan

pemeliharaannya kecil (dalam tahun pertama), dan sebaliknya dalam

tahun terakhir, beban depresiasi kecil sedangkan biaya reparasi dan

pemeliharaannya besar.

Ada 4 cara untuk menghitung beban depresiasi yang menurun

dari tahun ke tahun yaitu :

1) Metode jumlah angka tahun (sum of year’s digits method)

Di dalam metode ini depresiasi (penyusutan) dihitung dengan cara

mengalikan bagian pengurang (reducing fractions) yang tiap

tahunnya selalu menurun dengan harga perolehan dikurangi nilai

residu. Bagian pengurang ini dihitung sebagai berikut :

Pembilang = bobot (weight) untuk tahun yang bersangkutan

Page 43: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

25

Penyebut = jumlah angka tahun selama umur ekonomis aktiva

atau jumlah angka bobot (weight)

Keterangan : n = Umur ekonomis

2) Metode saldo menurun (Declining balance method)

Dalam cara ini beban depresiasi (penyusutan) periodic dihitung

dengan cara mengalikan tariff yang tetap dengan nilai buku aktiva.

Karena nilai buku aktiva ini setiap tahun selalu menurun maka

beban depresiasi tiap tahunnya juga selalu menurun. Tarif ini

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

T = 1 -

Keterangan : T = Tarif

N = Umur ekonomis

NS = Nilai sisa (residu)

HP = Harga perolehan

Depresiasi mesin dihitung sebagai berikut :

T = 1 -

3) Double declining balance method

Dalam metode ini, beban depresiasi (penyusutan) tiap tahunnya

menurun. Untuk dapat menghitung beban depresiasi yang selalu

menurun, dasar yang digunakan adalah persentase depresiasi

Page 44: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

26

dengan cara garis lurus. Persentase ini dikalikan dua dan setiap

tahunnya dikalikan pada nilai buku aktiva tetap. Karena nilai

buku selalu menurun maka beban depresiasi juga selalu menurun.

4) Metode tarif menurun (declining rate on method)

Disamping metode-metode yang telah diuraikan dimuka, kadang-

kadang dijumpai cara menghitung depresiasi dengan

menggunakan tarif (%) yang selalu menurun. Tarif ini

setiapperiode dikalikan dengan harga perolehan. Penurunan tarif

setiap periode dilakukan tanpa menggunakan dasar yang pasti,

tetapi ditentukan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan.

Karena tarifnya setiap periode selalu menurun maka beban

depresiasinya juga selalu menurun.

Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung beban

depresiasi adalah metodeperhitungsn bungs majemuk. Dalam

metode ini beban depresiasi bisa dihitung dengan cara annitet atau

sinking fund.

e. Metode tarif kelompok/gabungan

Metode ini merupakan cara perhitungan depresiasi untuk kelompok

aktiva tetap sekaligus. Metode ini adalah metode garis lurus yang

diperhitungkan terhadap sekelompo k aktiva. Apabila aktiva yang

dimiliki mempunyai umur dann fungsi yang berbeda, maka aktiva ini

bisa dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok, untuk masing-masing

fungsi. Depresiasi diperhitungkan terhadap masing-masing kelompok.

Page 45: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

27

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 3

Hasil penelitian terdahulu

Identitas

Penelitian

Aspek

Raudatul Muna

A03070038

Jurusan

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin

Farida Aniah

A03130021

Jurusan

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin

Sholehah

A03140054

Jurusan

Akuntansi

Politeknik Negeri

Banjarmasin

1. Judul Penentuan harga

pokok produk

pada perusahaan

Alexa Bakery

Banjarmasin

Perhitungan harga

pokok produk

Roti manis pada

Roti Oval Bakery

Banjarmasin

Perhitungan harga

pokok produk per

biji gorong-

gorong dengan

menggunakan

metode harga

pokok proses

pada CV Tiga

Sumber Rezeki

Banjarmasin

2. Institusi/Perusah

aan yang diteliti

Alexa Bakery

Banjarmasin

Roti Oval Bakery

Banjarmasin

CV Tiga Sumber

Rezeki

Banjarmasin

3. Permasalahan Bagaimana

perhitungan harga

pokok produk dan

penggolongan

biaya produksi

sesuai dengan

konsep akuntansi

biaya pada

perusahaan Alexa

Bakery yang

diproduk yaitu

roti gulung

Bagaimana

penggolongan

biaya pada Roti

Oval Bakery

Banjarmasin yang

sesuai dengan

konsep akuntansi

biaya serta yang

dengan

menggunakan

metode harga

pokok proses

Bagaimana

perhitungan harga

pokok produk per

biji gorong-

gorong dengan

menggunakan

metode harga

pokok proses

pada CV Tiga

Sumber Rezeki

Banjarmasin yang

sesuai dengan

konsep akuntansi

biaya yang

seharusnya?

4. Tujuan

Penelitian

Untuk

mengetahui

penentuan harga

pokok produk dan

penggolongan

Untuk

mengetahui

perhitungan harga

pokok produk roti

manis kosong

Untuk

memperoleh

gambaran yang

jelas mengenai

perhitungan harga

Page 46: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

28

Lanjutan …

biaya produksi

pada perusahaan

Alexa Bakery

yang sesuai

dengan konsep

akuntansi biaya

pada roti oval

bakery

pokok produk per

biji gorong-

gorong dengan

menggunakan

metode harga

pokok proses

pada CV Tiga

Sumber Rezeki

Banjarmasin yang

sesuai dengan

akuntansi biaya

yang seharusnya

5. Metode

Penelitian

Metode harga

pokok dengan

metode harga

pokok proses

Metode harga

pokok dengan

metode harga

pokok proses

Metode harga

pokok dengan

metode harga

pokok proses

6. Hasil Penelitian Dari hasil

penelitian

disimpulkan

bahwa terdapat

perbedaan angka

dari harga pokok

produksi antara

perusahaan Alexa

Bakery dengan

penulis yaitu

perhitungan harga

pokok menurut

perusahaan

sebesar Rp

6.290,-/bungkus,

sedangkan

menurut

perhitungan

penulis sebesar

Rp 6.547,-

/bungkus hal ini

terjad setelah

dilakukannya

penggolongan

biaya dan

perhitungan

biaya-biaya

produksi kurang

tepat, dengan

demikian baru

Dari hasil

penelitian

disimpulkan

bahwa terdapat

perbedaan dimana

harga pokok

produksi roti

manis kosong

antara perusahaan

Roti Oval Bakery

Banjarmasin

dengan penulis

yaitu perhitungan

harga pokok

menurut

perusahaan

sebesar Rp 842.88

sedangkan

menurut penulis

sebesat Rp

350.766. roti oval

keju menurut

perusahaan Rp.

844.80,

sedangkan

menurut penulis

Rp 3.384.6 dan

perhitungan roti

oval coklat

menurut

Page 47: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

29

Lanjutan …

dapat ditentukan

harga pokok

produksi secara

tepat.

perusahaan

sebesar Rp 850.75

sedangkan

menurut penulis

Rp 3.369.230

Page 48: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Harga Pokok Produk

“Harga pokok produk menurut Wiratna ujarwani adalah biaya yang

terlibat langsung dalam proses produksi dimana harga pokok produk

digunakan sebagai penentu besarnya laba yang diperoleh dan sebagai

penentu harga jual suatu produk.” Wiratna Sujarwani (2015:3)

“Harga pokok produk per biji gorong-gorong menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah seluruh biaya yang dijadikan sebagai

sumber untuk menentukan harga jual guna memperoleh penghasilan yang

tepat.”

2. Metode Harga Pokok Proses

“Metode harga pokok proses menurut Bustami dan Nurlela

merupakan metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik

dibebankan ke pusat biaya atau departemen, yang umumnya diterapkan

pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa.” Bustami

(2010:91)

Page 49: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

31

“Metode harga pokok proses menurut CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin adalah proses pengolahan sebuah produk secara terus

menerus.”

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus. Studi

kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan

mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau tertentu. Arikunto

(2014:185)

Penelitian ini menunjuk pada hal-hal yang berhubungan dengan

perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong pada perusahaan

dengan menggunakan metode harga pokok proses untuk usaha CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian yaitu :

a. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang nilainya relatif atau ditentukan

dalam angka. Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah harga

pokok dan jumlah biaya-biaya yang berupa biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

b. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang bisa berupa kata atau kalimat

yang merupakan kelanjutan kualitasnya. Dalam penelitan ini data

Page 50: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

32

yang dimaksud adalah sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, serta tenaga kerja yang terlibat.

2. Sumber data yang digunakan yaitu :

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui

wawancara dengan pihak yang terkait di CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin dan diolah kembali oleh penulis yaitu tentang sejarah

perusahaan dan struktur organisasi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia di CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin sehingga penulis tidak perlu mengolah

kembali yaitu tentang biaya bahan baku untuk pembuatan gorong-

gorong serta jumlah biaya tenaga kerja dan biaya lainnya seperti

listrik, air dan daftar aktiva tetap, data penjualan dan data produksi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun cara pengumpulan data yang diperlukan adalah sebagai

berikut :

1. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab

dengan pihak yang terkait di perusahaan untuk mengetahui tentang

pokok permasalahan yang diteliti.

Page 51: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

33

2. Observasi

Penulis meninjau langsung ke tempat penelitian yaitu

perusahaan CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin guna mendapatkan

data atau gambaran mengenai informasi terhadap permasalahan yang

akan dibahas.

E. Teknik Analisis Data

Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun

penelitian ini adalah :

1. Mengumpulkan data-data yang didapat dari hasil wawancara dan

observasi di perusahaan

2. Mengelompokkan biaya produk sesuai dengan penggolongan yang

seharusnya menurut teori akuntansi biaya

3. Melakukan perhitungan harga pokok produk per biji sesuai dengan

metode harga pokok proses

4. Menghitung penyusutan aktiva tetap pada CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin

5. Membuat laporan biaya produksi bulan Januari 2017

6. Membuat jurnal untuk menentukan harga pokok produ pada bulan

Januari 2017

Page 52: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin adalah salah satu usaha

dagang manufaktur di Banjarmasin yang bisa dibilang cukup sukses

selama ini, karena memulai usahanya dari nol atau dari pengalaman –

pengalaman yang didalamnya. Sekitar tahun 1974 sampai 1976 pemilik

perusahaan ini memutuskan sekolahnya sejak duduk di bangku kelas 1

SMP dan ikut bekerja dengan orang tuanya dipasar sebagai pedagang

eceran. Tahun 1979 ayahnya meninggal dunia, sehingga sejak dari tahun

itu ia bekerja ikut dengan orang lain di pasar dan berhenti dari pekerjaan

di pasar, ia kemudian ikut bekerja lagi diperusahaan Kaltagen, Tahun

1991 pemilik CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin ini berhenti bekerja

di Kaltagen, kemudian menjadi buruh liar d beberapa bangunan.

Tahun 1994 mulai mendirikan usaha kecil-kecilan dari uang hasil

kerjanya selama menjadi buruh liar. Dengan modal usaha kurang lebih

Rp. 600.000,- dengan segala ketekunan yang dilakukannya dengan

sendiri. Usaha kecil-kecilan yang dibukanya berupa pembuatan bata

press dan batako untuk dijual sendiri ke konsumen 2 tahun kemudian

pemilik memiliki 2 karyawan untuk membantu bekerja, dari keuntungan

penjualan digunakan untuk membayar gaji dan makan karyawan serta

Page 53: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

35

membiayai hidup. Sejak saat itu usaha tersebut mulai berkembang dan

sedikit demi sedikit karyawannya bertambah banyak. Seiring dengan

perkembangan usahanya dari tahun ke tahun yang cukup bagus dan pesat,

pemilik usaha ini kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah toko

di Jalan Sultan Adam tepatnya di seberang SMA Negeri 5 Banjarmasin.

Berkat ketekunan, keuletan dan kegigihan pemilik usaha ini

menginginkan usahanya semakin maju dan menjadi lebih besar lagi

terwujud hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya volume penjualan

meskipun laba yang diperoleh tidak begitu besar. Dengan perkembangan

usahanya yang semakin pesat dan dalam rangka menunjang kegiatan

operasionalnya sehari-hari yang memerlukan area bangunan yang cukup

luas, maka pemilik usaha ini memutuskan untuk memiliki tempat usaha

sendiri yang beralamat di Jalan Sultan Adam Rt.20 No.85 Seberang SMA

Negeri 5 Banjarmasin dengan nama Usaha CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin.

Seiring dengan perkembangan usahanya dari tahun ke tahun yang

cukup bagus dan pesat, pemilik usaha ini kemudian memutuskan untuk

mendirikan sebuah toko di Jalan Sultan Adam tepatnya di seberang SMA

Negeri 5 Banjarmasin. Berkat ketekunan,keuletan dan kegigihan pemilik

usaha ini menginginkan usahanya semakin maju dan menjadi lebih besar

lagi terwujud hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya volume

penjualan meskipun laba yang diperoleh tidak begitu besar. Dengan

perkembangan usahanya yang semakin pesat dan dalam rangka

Page 54: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

36

menunjang kegiatan operasionalnya sehari-hari yang memerlukan area

bangunan yang cukup luas, maka pemilik usaha ini memutuskan untuk

memiliki tempat usaha sendiri yang beralamat di jalan Sultan Adam

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin merupakan usaha pengadaan

dan perdagangan batako, bata press, gorong-gorong dan pembatas jalan

untuk kebutuhan perseorangan, proyek kecil maupun proyek besar yang

di pimpin oleh H. Muhammad Luthfie. Usaha ini mempunyai Surat Ijin

Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor: 503-245/SIUP.KP-

V/BP2TPM/2012, dan NPWP: 02.043.131.8-731.000.

Dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan sehari-

hari pemilik usaha ini dibantu oleh beberapa orang karyawan yang

berjumlah 10 orang yaitu 4 orang bagian cetak, 4 bagian angkut dan

sekaligus merangkap sebagai bagian pasang, 1 orang bagian pengawas

lapangan, dan 1 orang bagian pengawas gudang. Namun demikian, usaha

ini tetap dikelola secara sederhana dan bersifat kekeluargaan, sehingga

praktis dan mudah dalam mengambil keputusan perusahaan.

Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh

keuntungan dan memberikan lapangan pekerjaan terutama untuk

masyarakat sekitar. Keuntungan yang didapat dari usaha tersebut

dipergunakan untuk kesejahteraan pekerja, keluarga dan 5% dari

keuntungan yang diperoleh untuk pembangunan mesjid yang berada

dipelosok wilayah Kalimantan Selatan seperti : Alalak, Kandangan

dalam, Anjir, Tamban dan banyak lagi yang lainnya.

Page 55: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

37

2. Struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang penting bagi

suatu perusahaan, baik perusahaan besar, menengah maupun perusahaan

kecil, karena struktur organisasi menunjukkan kerangka susunan

perwujudan pola tetap hubungan – hubungan diantara fungsi-fungsi,

bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang

menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang

berbeda-beda dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi pada suatu perusahaan yang satu dengan yang

lain mungkin berbeda, dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi

perusahaan tersebut, misalnya ukuran perusahaan, jumlah karyawan

perusahaan dan lain-lain. Walaupun demikian, tujuan dibuat struktur

organisasi perusahaan adalah sama yaitu memudahkan pimpinan dalam

mengkoordinasikan perusahaan yang dikelolanya untuk mencapai untuk

mencapai suatu tujuan .

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin dalam menjalankan

usahanya telah menetapkan suatu struktur organisasi garis. Pada sistem

organisasi garis terdapat kesatuan komando yang terjaga secara baik,

karena pimpinan ada dipuncak dan bawahan hanya mempunyai seorang

atasan, sehingga disiplin bawahan dapat ditingkatkan dalam sistem ini

juga, kekuasaan dan pengawasan berjalan lurus dari atas ke bawah,

sedangkan arus tanggung jawab berjalan dari bawah keatas.

Page 56: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

38

Berikut ini adalah struktur organisasi CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Bagan I

Struktur Organisasi CV Tiga Sumber Rezeki

Sumber : CV Tiga Sumber Rezeki

Berikut adalah tugas dan kewajiban dari setiap bagian organisasi CV

Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin:

a. Pimpinan atau Pemilik Modal

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya antara lain :

1) Menyelenggarakan kegiatan perusahaan secara menyeluruh

2) Bertanggung jawab atas kelancaran usaha yang dilaksanakannya

3) Bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai kegiatan

operasional perusahaan

4) Mengadakan hubungan dengan pihak luar perusahaan

b. Bagian Produksi

Mengerjakan kegiatan produksi dan bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan.

Page 57: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

39

1) Bagian Percetakan

Bertugas untuk mencetak gorong-gorong, melaporkan kepada

pimpinan berapa gorong-gorong yang diproduksi selama satu bulan

2) Bagian Pengangkut

Bagian ini berkewajiban atau bertugas sebagai pengangkut gorong-

gorong yang dipesan konsumen untuk mengangkut dari tempat

produksi ke truk

c. Bagian Pasang

Bagian ini bertugas untuk memasang-masang gorong-gorong ke tempat

yang diinginkan konsumen.

d. Bagian Pengawasan

Mengawasi segala kegiatan baik itu di lapangan maupun dibagian

gudang.

1) Bagian Pengawas Lapangan

a) Bagian ini berkewajiban atau bertugas untuk mengontrol

pekerjaan bagian-bagian lain seperti bagian percetakan, bagian

pelapis dan lain-lain.

b) Mengontrol bahan material yang diperlukan untuk

memproduksi gorong-gorong baik itu bahan baku, bahan

penolong dan sebagainya.

c) Mempunyai tanggung jawab terhadap pengendalian mutu dan

pemeliharam sisa material pada akhir produksi serta tanggung

jawab atas segala persedian perusahaan.

Page 58: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

40

d) Bagian pengawas lapangan ini bertugas untuk membantu

pimpinan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

e) Mengawasi penjualan produk, baik jumlah maupun harganya.

f) Mencari pelanggan baru untuk meningkatkan volume

penjualan.

2) Bagian Pengawas Gudang

Bagian ini bertugas untuk mengontrol hasil produksi yang masuk

ke gudang, serta menghitung hasil produksi yang masuk kegudang

pada hari itu, bertanggung jawab atas terjaganya hasil gorong-

gorong yang masuk ke gudang agar tidak hilang.

3. Bahan - bahan dan peralatan yang digunakan

a. Bahan - bahan yang digunakan

Bahan - bahan yang dipergunakan dalam pembuatan gorong-gorong

pada CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin adalah :

1) Semen

2) Pasir sirtu

3) Batu kural

b. Alat - alat yang dipergunakan

Alat - alat yang digunakan dalam proses produksi pembuatan gorong-

gorong adalah :

1) Cangkul

Alat ini digunakan untuk mencangkul pasir yang ada didalam truk

agar mudah dipindahkan ke gerobak sorong dan diletakan

Page 59: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

41

dihalarnan ternpat pembuatan proses produksi gorong-gorong. Alat

tangkai cangkul ini terbuat dari kayu dan seroknya terbuat dari besi.

Cangkul ini berbentuk huruf L.

2) Skop

Alat ini digunakan untuk melakukan pencampuran bahan dan

pengadukan, pengadukan ini dilakukan dengan tenaga manual yang

disebut dengan skop. Skop juga bisa sebagai pengangkut pasir.

Skop ini terbuat dan kayu dan besi.

3) Alat cetak

Alat cetak ini terbuat dari kayu, yang digunakan pada saat proses

pencampuran dan pengadukan telah selesai dan siap untuk

dilakukan pencetakan.

4) Ember

Ember ini terbuat dari plastik yang digunakan untuk mengambil air

yang ada disumur agar dicampur dengan bahan pembuatan gorong-

gorong.

4. Proses Produksi

Proses produksi pada hakekatnya merupakan cara, metode, dan

teknik untuk menciptakan atau menghasilkan suatu barang atau jasa

dengan menggunakan sumber- sumber seperti bahan baku, bahan

penolong, tenaga kerja dan dana yang tersedia. Secara garis besar urutan –

urutan proses pembuatan gorong-gorong pada CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin adalah sebagai berikut:

Page 60: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

42

a. Pencampuran bahan baku

Pada bagian ini pertama yang dilakukan adalah mencampur semua

bahan baku seperti pasir sirtu, batu kural, semen dan air. Semua bahan

baku tersebut dicampur sesuai dengan ukuran atau komposisi dan

aturan yang telah ditetapkan dengan perbandingan 1: 2: 4 yaitu semen,

batu kural dan pasir sirtu untuk semua jenis gorong-gorong.

b. Pengadukan bahan baku

Setelah proses Pencampuran selesai, dilakukan lagi proses pengadukan

bahan baku, Pengadukan ini menggunakan alat skop, hal ini dilakukan

agar semua bahan yang dicarnpur menjadi menyatu dengan baik dan

merata.

c. Pencetakan

Pada tahap pencetakan ini bahan baku yang sudah diaduk akan dicetak

sesuai dengan ukuran tinggi ketebalan gorong-gorong untuk semua

jenis ukuran gorong-gorong. Cetakan ini terbuat dari besi atau plat

yang langsung dipesan dari Surabaya.

d. Pengeringan - proses pertama

Setelah bahan baku dicetak maka dilakukan pengeringan pertama

selama 1 x 24 jam tidak terkena matahari tetapi tempatnya terbuka

dan teduh untuk menghilangkan 0,4% kadar air. Setelah kering cetakan

tersebut diturunkan kemudian dijemur disinar matahari terbuka.

Cetakan bahan baku yang sudah kering dapat disebut sebagai gorong-

gorong.

Page 61: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

43

e. Pengangkutan

Setelah melakukan pengeringan tahap pertama maka gorong-gorong

yang sudah setangah mengering akan di alihkan ketempat yang telah

disediakan.

f. Pengeringan - proses akhir

Setelah itu dilakukan lagi proses akhir pengeringan gorong-gorong

selama 24 hari disinar matahari. Sesudah proses penjemuran maka

gorong-gorong tersebut siap dijual atau dipasarkan kepada konsumen.

Bagan 2

Proses gorong-gorong

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Sumber : CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Page 62: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

44

5. Daerah Pemasaran Produk

Pada awalnya berdirinya usaha dagang ini, daerah pemasaran

hanya terbatas yaitu dipasarkan pada daerah sekitar dekat pembuatan

gorong-gorong tersebut, setelah informasi pembuatan gorong-gorong

meluas maka daerah pemasaran menjadi lebih luas juga seperti

Banjarmasin, Lianganggang, Banjarbaru Pelaihari, Martapura. Walaupun

daerah pemasaran hanya sekitar daerah Kalimantan Selatan saja tetapi

volume penjualan yang dipasarkan ke konsumen dari tahun ketahun

meningkat.

Cara pemasaran atau penjualan gorong-gorong yang dilakukan

oleh CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin ada 2 yaitu :

a. Secara langsung

Pelanggan dapat melakukan pembelian secara langsung ke tempat

produksinya yaitu di perusahaan CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin tanpa melalui perantara.

b. Secara order

1) Memesan melalui kontraktor

Pelanggan dapat melakukan pembelian dengan cara memesan

kepada salah satu pekerja di CV Tiga Sumber Rezeki bisa

melalui telepon atau berbicara tatap muka secara langsung

kepada pekerja atau pun dari perantara pekerja yang

membelikan pemesanan konsumen.

Page 63: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

45

2) Memesan langsung dari tempat pembuatan gorong-gorong

Pelanggan dapat melakukan pembelian dengan memesan

langsung ke CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin dengan cara

menelpon ke tempat perusahaan atau datang ke perusahaan.

3) Memesan langsung ke rumah pribadi pemilik perusahaan

Pélanggan dapat memesan produk gorong-gorong dengan cara

datang bertatap muka kerumah pemilik perusahaan atau

menelpon kerumah atau ke hp pemilik.

Tabel 4

Hasil Produksi Gorong-gorong

Periode Januari 2017

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

No Nama Barang Produksi Harga per

Gorong-gorong

Persentase

Pembebanan

1 Gorong-gorong Ø 20 13 Rp 80.000 4,33%

2 Gorong-gorong Ø 30 15 Rp 90.000 5,00%

3 Gorong-gorong Ø 40 30 Rp 110.000 10,00%

4 Gorong-gorong Ø 50 37 Rp 150.000 12,33%

5 Gorong-gorong Ø 60 75 Rp 175.000 25,00%

6 Gorong-gorong Ø 70 68 Rp 250.000 22,67%

7 Gorong-gorong Ø 80 62 Rp 300.000 20,67%

Total 300 Rp 1.155.000 100,00%

Sumber :CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin diolah kembali oleh Penulis

Page 64: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

46

Tabel 5

Hasil Penjualan Gorong-gorong

Periode Januari 2017

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

No Jenis Gorong-Gorong Penjualan Harga Jual Total Pendapatan

1 Gorong-gorong Ø 20 10 Rp 80.000,00 Rp 800.000,00

2 Gorong-gorong Ø 30 10 Rp 90.000,00 Rp 900.000,00

3 Gorong-gorong Ø 40 28 Rp 110.000,00 Rp 3.080.000,00

4 Gorong-gorong Ø 50 35 Rp 150.000,00 Rp 5.250.000,00

5 Gorong-gorong Ø 60 75 Rp 175.000,00 Rp 13.125.000,00

6 Gorong-gorong Ø 70 65 Rp 250.000,00 Rp 16.250.000,00

7 Gorong-gorong Ø 80 60 Rp 300.000,00 Rp 18.000.000,00

Total 283 Rp 1.155.000,00 Rp 57.405.000,00

Sumber :CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin diolah kembali oleh Penulis

Tabel 6

Daftar Aktiva Tetap

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Nama Aktiva Banyak Tahun

Perolehan

Harga Perolehan

per unit

Masa

Manfaat Nilai/Harga

Perolehan Nilai residu

Cangkul 4 2016 Rp 60.000 2 Rp 240.000 Rp -

Skop 4 2016 Rp 60.000 2 Rp 240.000 Rp -

Alat Cetak Ø

20 5 2013 Rp 1.000.000 5

Rp 5.000.000 Rp 250.000

Alat Cetak Ø

30 5 2013 Rp 1.500.000 5

Rp 7.500.000 Rp 375.000

Alat Cetak Ø

40 5 2013 Rp 2.000.000 5

Rp 10.000.000 Rp 500.000

Alat Cetak Ø

50 10 2013 Rp 2.500.000 5

Rp 25.000.000 Rp 1.250.000

Alat Cetak Ø

60 10 2013 Rp 3.000.000 5 Rp 30.000.000 Rp 1.500.000

Alat Cetak Ø

70 5 2013 Rp 3.500.000 5 Rp 17.500.000 Rp 875.000

Alat Cetak Ø

80 5 2013 Rp 4.000.000 5 Rp 20.000.000 Rp 1.000.000

Ember 4 2016 Rp 15.000 1 Rp 60.000 Rp -

Gerobak

Sorong 2 2016 Rp 450.000 2

Rp 900.000 Rp 50.000

Page 65: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

47

Mesin Aduk

Beton/Molen 3 2013 Rp 12.000.000 5

Rp 36.000.000 Rp 18.000.000

Total Rp 30.085.000 Rp 152.440.000 Rp 23.800.000

Sumber : CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin diolah kembali oleh Penulis

a. Penggolongan biaya menurut perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin penggolongan biaya untuk pembuatan

gorong-gorong yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Diameter

1) 20 x 1 m

2) 30 x 1 m

3) 40 x 1 m

a) Biaya bahan baku

(1) Semen

(2) Pasir Sirtu

b. Diameter

1) 50 x 1 m

2) 60 x 1 m

3) 70 x 1 m

4) 80 x 1 m

a) Biaya bahan baku

(1) Semen

(2) Pasir Sirtu

Page 66: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

48

(3) Batu Kural

b) Biaya tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja pada CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin seluruhnya berjumlah 10 orang. Berikut ini

daftar tenaga kerja pada CV Tiga Sumber Rezeki

Banjarmasin adalah sebagai berikut:

Tabel 7

Daftar Tenaga Kerja

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

No Jenis Pekerjaan

Jumlah

Tenaga Kerja

(Orang)

Gaji Per Minggu

1 Bagian Percetakan 4 Rp 450.000

2 Bagian Pengangkutan/ Pasang 4 Rp 450.000

3 Bagian Pengawas Lapangan 1 Rp 425.000

4 Bagian Pengawas Gudang 1 Rp 425.000

Sumber : CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

b. Perhitungan biaya produksi menurut perusahaan

Berdasarkan dari penggolongan biaya yang dilakukan oleh CV

Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin dalam memperhitungkan harga pokok

produk jadi gorong-gorong yang dihasilkan dalam tahun 2017 untuk

bulan Januari.

Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan biaya produk

gorong-gorong sebagai berikut :

a. Diameter 20 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 2,6 sak @Rp 55.000/sak Rp 143.000

Page 67: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

49

b) Pasir Sirtu 0,16 trak @Rp 500.000/trak Rp 80.000 +

Total biaya bahan baku Rp 223.000

2) Biaya tenaga kerja

a) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 4,33% Rp 312.000

b) Bagian angkut/ pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 4,33% Rp 312.000

c) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 4,33% Rp 73.667

d) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 4,33% Rp 73.667 +

Total biaya tenaga kerja Rp 771.333

3) Biaya lain-lain

a) Biaya listrik, air dan telepon

@Rp 1.500.000 x 14% Rp 214.286

Total biaya lain-lain Rp 214.286

b. Diameter 30 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 3,75 sak @Rp 55.000/sak Rp 206.250

b) Pasir Sirtu 0,30 trak @Rp 500.000 /trak Rp 150.000 +

Total biaya bahan baku Rp 356.250

Page 68: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

50

2) Biaya tenaga kerja

a) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 5% Rp 360.000

b) Bagian angkut/ pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 5% Rp 360.000

c) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000 /rminggu x 5% Rp 85.000

d) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 5% Rp 85.000 +

Total biaya tenaga kerja Rp 890.000

3) Biaya lain-lain

a) Biaya listrik, air dan telepon

@Rp 1.500.000 x 14% Rp 214.286

Total biaya lain-lain Rp 214.286

c. Diameter 40 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 15 sak @Rp 55.000/sak Rp 825.000

b) Pasir Sirtu 1,2 trak @Rp 500.000/trak Rp 600.000 +

Total biaya bahan baku Rp 1.425.000

2) Biaya tenaga kerja

a) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 10% Rp 720.000

b) Bagian angkut/ pasang 4 orang

Page 69: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

51

@Rp 450.000 perminggu x 10% Rp 720.000

c) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000 perminggu x 10% Rp 170.000

d) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000 perminggu x 10% Rp 170.000 +

Total biaya tenaga kerja Rp 1.780.000

3) Biaya lain-lain

a) Biaya listrik, air dan telepon

@Rp 1.500.000 x 14% Rp 214.286

Total biaya lain-lain Rp 214.286

d. Diameter 50 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 23,13 sak @Rp 55.000/sak Rp 1.272.150

b) Pasir Sirtu 1,39 trak @Rp 500.000/trak Rp 695.000

c) Batu Kural 0,46 trak @Rp 900.000/trak Rp 414.000 +

Total biaya bahan baku Rp 2.381.150

2) Biaya tenaga kerja

a) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 12,33% Rp 888.000

b) Bagian angkut dan pasang 4 orang

@Rp 450.000 / perminggu x 12,33% Rp 888.000

c) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000 perminggu x 12,33% Rp 209.667

Page 70: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

52

d) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000 perminggu x 12,33% Rp 209.667 +

Total biaya tenaga kerja Rp 2.195.333

3) Biaya lain-lain

a) Biaya listrik, air, dan telepon

@Rp 1.500.000 x 14% Rp 214.286

Total biaya lain-lain Rp 214.286

e. Diameter 60 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 37,5 sak @Rp 55.000/sak Rp 2.062.500

b) Pasir Sirtu 3 trak @Rp 500.000/trak Rp 1.500.000

c) Batu Kural 1,5 trak @Rp 900.000/trak Rp 1.350.000 +

Total biaya bahan baku Rp 4.912.500

2) Biaya tenaga kerja

a) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 25% Rp 1.800.000

b) Bagian angkut dan pasang 4 orang

@Rp 450.000 / perminggu x 25% Rp 1.800.000

c) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000 / perminggu x 25% Rp 425.000

d) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000 / perminggu x 25% Rp 425.000 +

Total biaya tenaga kerja Rp 4.450.000

Page 71: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

53

3) Biaya lain-lain

a) Biaya listrik, air, dan telepon

@Rp 1.500.000 x 14% Rp 214.286

Total biaya lain-lain Rp 214.286

f. Diameter 70 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 85 sak @Rp 55.000/sak Rp 4.675.000

b) Pasir Sirtu 6,8 trak @Rp 500.000/trak Rp 3.400.000

c) Batu Kural 1,7 trak @Rp 900.000/trak Rp 1.530.000 +

Total biaya bahan baku Rp 9.605.000

2) Biaya tenaga kerja

a) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 22,67% Rp 1.632.000

b) Bagian angkut dan pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 22,67% Rp 1.632.000

c) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 22,67% Rp 385.333

d) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425..000/ minggu x 22,67% Rp 385.333 +

Total biaya tenaga kerja Rp 4.034.667

3) Biaya lain-lain

a) Biaya listrik, air dan telepon

@Rp 1.500.000 x 14% Rp 214.286

Page 72: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

54

Total biaya lain-lain Rp 214.286

g. Diameter 80 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 93 sak @Rp 55.000/sak Rp 5.115.000

b) Pasir Sirtu 7,44 trak @Rp 500.000/trak Rp 3.720.000

c) Batu Kural 3,72 trak @Rp 900.000/trak Rp 3.348.000 +

Total biaya bahan baku Rp 12.183.000

2) Biaya tenaga kerja

a) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 20,67% Rp 1.488.000

b) Bagian angkut dan pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 20,67% Rp 1.488.000

c) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 20,67% Rp 351.333

d) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 20,67% Rp 351.333 +

Total biaya tenaga kerja Rp 3.678.667

3) Biaya lain-lain

a) Biaya listrik, air dan telepon

@Rp 1.500.000 x 14% Rp 214.286

Total biaya lain-lain Rp 214.286

Page 73: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

55

Tabel 8

Rangkuman Biaya Produksi Bulan Januari 2017

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Sumber : Diolah oleh Penulis

No. Jenis Gorong-gorong Bahan Baku Lain-lain Tenaga Kerja Total Jumlah

Produk HP Per biji

1 Gorong-gorong Ø 20 Rp 223.000 Rp 214.286 Rp 771.333 Rp 1.208.619 13 Rp 92.971

2 Gorong-gorong Ø 30 Rp 356.250 Rp 214.286 Rp 890.000 Rp 1.460.536 15 Rp 97.369

3 Gorong-gorong Ø 40 Rp 1.425.000 Rp 214.286 Rp 1.780.000 Rp 3.419.286 30 Rp 113.976

4 Gorong-gorong Ø 50 Rp 2.381.150 Rp 214.286 Rp 2.195.333 Rp 4.790.769 37 Rp 129.480

5 Gorong-gorong Ø 60 Rp 4.912.500 Rp 214.286 Rp 4.450.000 Rp 9.576.786 75 Rp 127.690

6 Gorong-gorong Ø 70 Rp 9.605.000 Rp 214.286 Rp 4.034.667 Rp 13.853.952 68 Rp 203.735

7 Gorong-gorong Ø 80 Rp 12.183.000 Rp 214.286 Rp 3.678.667 Rp 16.075.952 62 Rp 259.290

Total Rp 31.085.900 Rp 1.500.000 Rp 17.800.000 Rp 50.385.900 300 Rp 1.024.511

Page 74: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

56

56

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penggolongan biaya yang disarankan penulis

Sebagaimana telah diuraikan, penggolongan biaya yang dilakukan

perusahaan masih belum tepat, dan masih kurang tepat karena tidak

sesuai dengan konsep akuntansi biaya, yang mana perusahaan tidak

menggolongan biaya overhead pabrik dengan tepat, tidak menghitung

penyusutan aktiva tetap, sehingga hal tersebut akan berpengaruh pada

harga jual, sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk

memperhitungkan harga pokok produk per biji gorong-gorong pada CV

Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin.

Tabel 9

Pengolongan Biaya Gorong-gorong diameter 20 x 1 m

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

(Yang disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Pasir Sirtu

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Percetakan

Biaya tenaga kerja tidak langsung Bagian Pengangkutan/ pasang

Bagian pengawas lapangan

Bagian pengawaas gudang

3. Biaya overhead pabrik Penyusutan aktiva tetap

Biaya air

Tabel 10

Pengolongan Biaya Gorong-gorong diameter 30 x 1 m

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

(Yang disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Pasir Sirtu

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Percetakan

Biaya tenaga kerja tidak langsung Bagian Pengangkutan / pasang

Page 75: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

57

57

Bagian pengawas lapangan

Bagian pengawaas gudang

3. Biaya overhead pabrik Penyusutan aktiva tetap

Biaya air

Tabel 11

Pengolongan Biaya Gorong-gorong diameter 40 x 1 m

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

(Yang disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Pasir Sirtu

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Percetakan

Biaya tenaga kerja tidak langsung Bagian Pengangkutan / pasang

Bagian pengawas lapangan

Bagian pengawaas gudang

3. Biaya overhead pabrik Penyusutan aktiva tetap

Biaya air

Tabel 12

Pengolongan Biaya Gorong-gorong diameter 50 x 1 m

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

(Yang disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Pasir Sirtu

Batu kural

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Percetakan

Biaya tenaga kerja tidak langsung Bagian Pengangkutan/ pasang

Bagian pengawas lapangan

Bagian pengawaas gudang

3. Biaya overhead pabrik Penyusutan aktiva tetap

Biaya air

Tabel 13

Pengolongan Biaya Gorong-gorong diameter 60 x 1 m

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

(Yang disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Pasir Sirtu

Batu kural

Page 76: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

58

58

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Percetakan

Biaya tenaga kerja tidak langsung Bagian Pengangkutan/ pasang

Bagian pengawas lapangan

Bagian pengawaas gudang

3. Biaya overhead pabrik Penyusutan aktiva tetap

Biaya air

Tabel 14

Pengolongan Biaya Gorong-gorong diameter 70 x 1 m

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

(Yang disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Pasir Sirtu

Batu kural

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Percetakan

Biaya tenaga kerja tidak langsung Bagian Pengangkutan/ pasang

Bagian pengawas lapangan

Bagian pengawaas gudang

3. Biaya overhead pabrik Penyusutan aktiva tetap

Biaya air

Tabel 15

Pengolongan Biaya Gorong-gorong diameter 80 x 1 m

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

(Yang disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan

1. Biaya bahan baku Semen

Pasir Sirtu

Batu kural

2. Biaya tenaga kerja langsung Bagian Percetakan

Biaya tenaga kerja tidak langsung Bagian Pengangkutan/ pasang

Bagian pengawas lapangan

Bagian pengawaas gudang

Lanjutan …

3. Biaya overhead pabrik Penyusutan aktiva tetap

Biaya air

Page 77: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

59

59

2. Perhitungan biaya produksi yang disarankan oleh Penulis

a. Diameter 20 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 2,6 sak @Rp 55.000/sak Rp 143.000

b) Pasir Sirtu 0,16 trak @Rp 500.000/trak Rp 80.000 +

Total biaya bahan baku Rp 223.000

2) Biaya tenaga kerja

a) Biaya tenaga kerja langsung

(1) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 4,33% Rp 312.000

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung

(1) Bagian angkut/ pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 4,33% Rp 312.000

(2) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 4,33% Rp 73.667

(3) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 4,33% Rp 73.667 +

Total biaya tenaga kerja Rp 771.333

3) Biaya overhead pabrik

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya digolongkan

kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang di

perhitungkan perusahaan yaitu: biaya penyusutan aktiva tetap

Penyusutan aktiva tetap.

Page 78: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

60

60

a) Cangkul

Penyusutan per tahun =

= = Rp 120.000

Penyusutan per bulan =

= = Rp 10.000

Rp 10.000 x 4,33% = Rp 433

b) Skop

Penyusutan per tahun = = Rp 120.000

Penyusutan per bulan = = Rp 10.000

Rp 10.000 x 4,33% = Rp 433

c) Alat cetak d20

Penyusutan per tahun =

= Rp 950.000

Penyusutan per bulan = = Rp 79.167

Rp 79.167 x 4,33% = Rp 3.431

d) Ember

Penyusutan per tahun = = Rp 60.000

Penyusutan per bulan = = Rp 5.000

Page 79: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

61

61

Rp 5.000 x 4,33% = Rp 217

e) Gerobak sorong

Penyusutan per tahun = = Rp 425.000

Penyusutan per bulan = = Rp 35.417

Rp 35.417 x 4,33% = Rp 1.535

f) Mesin Aduk Beton/Molen

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.600.000

Penyusutan per bulan = = Rp 300.000

Rp 300.000 x 4,33% = Rp 13.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap Rp 94.521

Total biaya overhead pabrik Rp 94.521

b. Diameter 30 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 3,75 sak @Rp 55.000/sak Rp 206.250

b) Pasir Sirtu 0,30 trak @Rp 500.000 /trak Rp 150.000 +

Total biaya bahan baku Rp 356.250

2) Biaya tenaga kerja

a) Biaya tenaga kerja langsung

(1) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 5% Rp 360.000

Page 80: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

62

62

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung

(1) Bagian angkut dan pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 5% Rp 360.000

(2) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 5% Rp 85.000

(3) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 5% Rp 85.000 +

Total biaya tenaga kerja Rp 890.000

3) Biaya overhead pabrik

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya digolongkan

kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang di

perhitungkan perusahaan yaitu: biaya penyusutan aktiva tetap

Penyusutan aktiva tetap

a) Cangkul

Penyusutan per tahun =

= = Rp 120.000

Penyusutan per bulan =

= = Rp 10.000

Rp 10.000 x 5% = Rp 500

b) Skop

Penyusutan per tahun = = Rp 120.000

Page 81: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

63

63

Penyusutan per bulan = = Rp 10.000

Rp 10.000 x 5% = Rp 500

c) Alat cetak d30

Penyusutan per tahun =

=Rp 1.425.000

Penyusutan per bulan = = Rp 118.750

Rp 118.750 x 5% = Rp 5.938

d) Ember

Penyusutan per tahun = = Rp 60.000

Penyusutan per bulan = = Rp 5.000

Rp 5.000 x 5% = Rp 250

e) Gerobak sorong

Penyusutan per tahun = = Rp 425.000

Penyusutan per bulan = = Rp 35.417

Rp 35.417 x 5% = Rp 1.771

f) Mesin Aduk Beton/Molen

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.600.000

Page 82: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

64

64

Penyusutan per bulan = = Rp 300.000

Rp 300.000 x 5% = Rp 15.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap Rp 109.063

Total biaya overhead pabrik Rp 109.063

c. Diameter 40 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 15 sak @Rp 55.000/sak Rp 825.000

b) Pasir Sirtu 1,2 trak @Rp 500.000/trak Rp 600.000 +

Total biaya bahan baku Rp 1.425.000

2) Biaya tenaga kerja

a) Biaya tenaga kerja langsung

(1) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 10% Rp 720.000

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung

(1) Bagian angkut/ pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 10% Rp 720.000

(2) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 10% Rp 170.000

(3) Bagian pengawas gudang

@Rp 425.000/ minggu x 10% Rp 170.000 +

Total biaya tenaga kerja Rp 1.780.000

Page 83: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

65

65

3) Biaya overhead pabrik

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya digolongkan

kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang di

perhitungkan perusahaan yaitu: biaya penyusutan aktiva tetap.

Penyusutan aktiva tetap

a) Cangkul

Penyusutan per tahun =

= = Rp 120.000

Penyusutan per bulan =

= = Rp 10.000

Rp 10.000 x 10% = Rp 1.000

b) Skop

Penyusutan per tahun = = Rp 120.000

Penyusutan per bulan = = Rp 10.000

Rp 10.000 x 10% = Rp 1.000

c) Alat cetak d40

Penyusutan per tahun =

= Rp 1.900.000

Penyusutan per bulan = = Rp 158.333

Page 84: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

66

66

Rp 158.333 x 10% = Rp 15.833

d) Ember

Penyusutan per tahun = = Rp 60.000

Penyusutan per bulan = = Rp 5.000

Rp 5.000 x 10% = Rp 500

e) Gerobak sorong

Penyusutan per tahun = = Rp 425.000

Penyusutan per bulan = = Rp 35.417

Rp 35.417 x 10% = Rp 3.542

f) Mesin Aduk Beton/Molen

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.600.000

Penyusutan per bulan = = Rp 300.000

Rp 300.000 x 10% = Rp 30.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap Rp 218.125

Total biaya overhead pabrik Rp 218.125

d. Diameter 50 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 23,13 sak @Rp 55.000/sak Rp 1.272.150

b) Pasir Sirtu 1,39 trak @Rp 500.000/trak Rp 695.000

Page 85: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

67

67

c) Batu Kural 0,46 trak @Rp 900.000/trak Rp 414.000 +

Total biaya bahan baku Rp 2.381.150

2) Biaya tenaga kerja

a) Biaya tenaga kerja langsung

(1) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 12,33% Rp 888.000

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung

(1) Bagian angkut/ pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 12,33% Rp 888.000

(2) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 12,33% Rp 209.667

(3) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 12,33% Rp 209.667 +

Total biaya tenaga kerja Rp 2.195.333

3) Biaya overhead pabrik

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya digolongkan

kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang di

perhitungkan perusahaan yaitu: biaya penyusutan aktiva tetap

Penyusutan aktiva tetap

a) Cangkul

Penyusutan per tahun =

= = Rp 120.000

Page 86: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

68

68

Penyusutan per bulan =

= = Rp 10.000

Rp 10.000 x 12,33% = Rp 1.233

b) Skop

Penyusutan per tahun = = Rp 120.000

Penyusutan per bulan = = Rp 10.000

Rp 10.000 x 12,33% = Rp 1.233

c) Alat cetak d50

Penyusutan per tahun =

= Rp 4.750.000

Penyusutan per bulan = = Rp 395.833

Rp 395.833 x 12,33% = Rp 48.819

d) Ember

Penyusutan per tahun = = Rp 60.000

Penyusutan per bulan = = Rp 5.000

Rp 5.000 x 12,33% = Rp 617

e) Gerobak sorong

Penyusutan per tahun = = Rp 425.000

Page 87: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

69

69

Penyusutan per bulan = = Rp 35.417

Rp 35.417 x 12,33% = Rp 4.368

f) Mesin Aduk Beton/Molen

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.600.000

Penyusutan per bulan = = Rp 300.000

Rp 300.000 x 12,33% = Rp 37.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap Rp 269.021

Total biaya overhead pabrik Rp 269.021

e. Diameter 60 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 37,5 sak @Rp 55.000/sak Rp 2.062.500

b) Pasir Sirtu 3 trak @Rp 500.000/trak Rp 1.500.000

c) Batu Kural 1,5 trak @Rp 900.000/trak Rp 1.350.000 +

Total biaya bahan baku Rp 4.912.500

2) Biaya tenaga kerja

a) Biaya tenaga kerja langsung

(1) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 25% Rp 1.800.000

Page 88: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

70

70

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung

(1) Bagian angkut/ pasang 4 orang

@Rp 450.000 / perminggu x 25% Rp 1.800.000

(2) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 25% Rp 425.000

(3) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 25% Rp 425.000 +

Total biaya tenaga kerja Rp 4.450.000

3) Biaya overhead pabrik

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya digolongkan

kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang di

perhitungkan perusahaan yaitu: biaya penyusutan aktiva tetap.

Penyusutan aktiva tetap

a) Cangkul

Penyusutan per tahun =

= = Rp 120.000

Penyusutan per bulan =

= = Rp 10.000

Rp 10.000 x 25% = Rp 2.500

b) Skop

Penyusutan per tahun = = Rp 120.000

Page 89: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

71

71

Penyusutan per bulan = = Rp 10.000

Rp 10.000 x 25% = Rp 2.500

c) Alat cetak d60

Penyusutan per tahun =

= Rp 5.700.000

Penyusutan per bulan = = Rp 475.000

Rp 475.000 x 25% = Rp 118.750

d) Ember

Penyusutan per tahun =

= Rp 60.000

Penyusutan per bulan = = Rp 5.000

Rp 5.000 x 25% = Rp 1.250

e) Gerobak sorong

Penyusutan per tahun = = Rp 425.000

Penyusutan per bulan = = Rp 35.417

Rp 35.417 x 25% = Rp 8.854

f) Mesin Aduk Beton/Molen

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.600.000

Page 90: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

72

72

Penyusutan per bulan = = Rp 300.000

Rp 300.000 x 25% = Rp 75.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap Rp 545.313

Total biaya overhead pabrik Rp 545.313

f. Diameter 70 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 85 sak @Rp 55.000/sak Rp 4.675.000

b) Pasir Sirtu 6,8 trak @Rp 500.000/trak Rp 3.400.000

c) Batu Kural 1,7 trak @Rp 900.000/trak Rp 1.530.000 +

Total biaya bahan baku Rp 9.605.000

a) Biaya tenaga kerja langsung

(1) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 22,67% Rp 1.632.000

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung

(1) Bagian angkut dan pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 22,67% Rp 1.632.000

(2) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 22,67% Rp 385.333

(3) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425..000/ minggu x 22,67% Rp 385.333 +

Total biaya tenaga kerja Rp 4.034.667

Page 91: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

73

73

2) Biaya overhead pabrik

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya digolongkan

kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang di

perhitungkan perusahaan yaitu: biaya penyusutan aktiva tetap

Penyusutan aktiva tetap

a) Cangkul

Penyusutan per tahun =

= = Rp 120.000

Penyusutan per bulan =

= = Rp 10.000

Rp 10.000 x 22,67% = Rp 2.267

b) Skop

Penyusutan per tahun = = Rp 120.000

Penyusutan per bulan = = Rp 10.000

Rp 10.000 x 22,67% = Rp 2.267

c) Alat cetak d70

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.325.000

Penyusutan per bulan = = Rp 277.083

Page 92: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

74

74

Rp 277.083 x 22,67% = Rp 62.806

d) Ember

Penyusutan per tahun = = Rp 60.000

Penyusutan per bulan = = Rp 5.000

Rp 5.000 x 22,67% = Rp 1.133

e) Gerobak sorong

Penyusutan per tahun = = Rp 425.000

Penyusutan per bulan = = Rp 35.417

Rp 35.417 x 22,67% = Rp 8.028

f) Mesin Aduk Beton/Molen

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.600.000

Penyusutan per bulan = = Rp 300.000

Rp 300.000 x 22,67% = Rp 68.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap Rp 494.417

Total biaya overhead pabrik Rp 494.417

g. Diameter 80 x 1 m

1) Biaya bahan baku

a) Semen 93 sak @Rp 55.000/sak Rp 5.115.000

b) Pasir Sirtu 7,44 trak @Rp 500.000/trak Rp 3.720.000

Page 93: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

75

75

c) Batu Kural 3,72 trak @Rp 900.000/trak Rp 3.348.000 +

Total biaya bahan baku Rp 12.183.000

2) Biaya tenaga kerja

a) Biaya tenaga kerja langsung

(1) Bagian percetakan 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 20,67% Rp 1.488.000

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung

(1) Bagian angkut/ pasang 4 orang

@Rp 450.000/ minggu x 20,67% Rp 1.488.000

(2) Bagian pengawas lapangan 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 20,67% Rp 351.333

(3) Bagian pengawas gudang 1 orang

@Rp 425.000/ minggu x 20,67% Rp 351.333 +

Total biaya tenaga kerja Rp 3.678.667

3) Biaya overhead pabrik

Biaya lain-lain yang dihitung perusahaan seharusnya digolongkan

kedalam biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik yang di

perhitungkan perusahaan yaitu: biaya penyusutan aktiva tetap.

Penyusutan aktiva tetap

a) Cangkul

Penyusutan per tahun =

= = Rp 120.000

Page 94: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

76

76

Penyusutan per bulan =

= = Rp 10.000

Rp 10.000 x 20,67% = Rp 2.067

b) Skop

Penyusutan per tahun = = Rp 120.000

Penyusutan per bulan = = Rp 10.000

Rp 10.000 x 20,67% = Rp 2.067

c) Alat cetak d80

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.800.000

Penyusutan per bulan = = Rp 316.667

Rp 316.667 x 20,67% = Rp 65.444

d) Ember

Penyusutan per tahun = = Rp 60.000

Penyusutan per bulan = = Rp 5.000

Rp 5.000 x 20,67% = Rp 1.033

e) Gerobak sorong

Penyusutan per tahun = = Rp 425.000

Page 95: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

77

77

Penyusutan per bulan = = Rp 35.417

Rp 35.417 x 20,67% = Rp 7.319

f) Mesin Aduk Beton/Molen

Penyusutan per tahun =

= Rp 3.600.000

Penyusutan per bulan = = Rp 300.000

Rp 300.000 x 20,67% = Rp 62.000

Jumlah penyusutan aktiva tetap Rp 450.792

Total biaya overhead pabrik Rp 450.792

Tabel 16

Perhitungan Biaya Produksi Gorong- gorong diameter 20 x 1 m

Yang disarankan Penulis

Periode Januari 2017

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya bahan

baku Semen Rp. 143.000

Pasir sirtu Rp. 80.000

Jumlah biaya bahan baku Rp. 223.000

2 Biaya tenaga

kerja langsung

Bagian

percetakan

Rp. 312.000

Biaya tenaga

kerja tidak

langsung

Bagian

pengangkutan &

pasang

Rp. 312.000

Bagian pengawas

lapangan

Rp. 73.667

Bagian pengawas

gudang

Rp. 73.667

Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 771.333

3 Biaya

Overhead

Pabrik

Biaya penyusutan

aktiva tetap

Rp. 94.521

Page 96: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

78

78

Biaya Air Rp. -

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 94.521

Total Biaya Produksi Rp. 1.088.854

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi

gorong-gorong diameter 20 x 1 m pada satu periode (satu bulan) yaitu

bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :

1) Biaya bahan baku Rp 223.000

2) Biaya tenaga kerja Rp 771.333

3) Biaya overhead pabrik Rp 94.521 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 1.088.854

Tabel 17

Perhitungan Biaya Produksi Gorong- gorong Diameter 30 x 1 m

Yang disarankan Penulis

Periode Januari 2017

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya bahan

baku Semen Rp. 206.250

Pasir sirtu Rp. 150.000

Jumlah biaya bahan baku Rp. 356.250

2 Biaya tenaga

kerja langsung

Bagian

percetakan

Rp. 360.000

Biaya tenaga

kerja tidak

langsung

Bagian

pengangkutan &

pasang

Rp. 360.000

Bagian pengawas

lapangan

Rp. 85.000

Bagian pengawas

gudang

Rp. 85.000

Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 890.000

3 Biaya

Overhead

Pabrik

Biaya penyusutan

aktiva tetap

Rp. 109.063

Biaya Air Rp. -

Page 97: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

79

79

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 109.063

Total Biaya Produksi Rp. 1.355.313

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi

gorong-gorong diameter 30 x 1 m pada satu periode (satu bulan) yaitu

bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :

1) Biaya bahan baku Rp 356.250

2) Biaya tenaga kerja Rp 890.000

3) Biaya overhead pabrik Rp 109.063 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 1.355.313

Tabel 18

Perhitungan Biaya Produksi Gorong- gorong Diameter 40 x 1 m

Yang disarankan Penulis

Periode Januari 2017

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya bahan

baku Semen Rp. 825.000

Pasir sirtu Rp. 600.000

Jumlah biaya bahan baku Rp. 1.425.000

2 Biaya tenaga

kerja langsung

Bagian

percetakan

Rp. 720.000

Biaya tenaga

kerja tidak

langsung

Bagian

pengangkutan &

pasang

Rp. 720.000

Bagian pengawas

lapangan

Rp. 170.000

Bagian pengawas

gudang

Rp. 170.000

Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 1.780.000

3 Biaya

Overhead

Pabrik

Biaya penyusutan

aktiva tetap

Rp. 218.125

Biaya Air Rp. -

Page 98: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

80

80

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 218.125

Total Biaya Produksi Rp. 3.423.125

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi

gorong-gorong diameter 40 x 1 m pada satu periode (satu bulan) yaitu

bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :

1) Biaya bahan baku Rp 1.425.000

2) Biaya tenaga kerja Rp 1.780.000

3) Biaya overhead pabrik Rp 218.125 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 3.423.125

Tabel 19

Perhitungan Biaya Produksi Gorong- gorong Diameter 50 x 1 m

Yang disarankan Penulis

Periode Januari 2017

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya bahan

baku Semen Rp. 1.272.150

Pasir sirtu Rp. 695.000

Batu kural Rp. 414.000

Jumlah biaya bahan baku Rp. 2.381.150

2 Biaya tenaga

kerja langsung

Bagian

percetakan

Rp. 888.000

Biaya tenaga

kerja tidak

langsung

Bagian

pengangkutan &

pasang

Rp. 888.000

Bagian pengawas

lapangan

Rp. 209.667

Bagian pengawas

gudang

Rp. 209.667

Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 2.195.333

3 Biaya

Overhead

Pabrik

Biaya penyusutan

aktiva tetap

Rp. 269.021

Page 99: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

81

81

Biaya Air Rp. -

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 269.021

Total Biaya Produksi Rp. 4.854.504

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi

gorong-gorong diameter 50 x 1 m pada satu periode (satu bulan) yaitu

bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :

1) Biaya bahan baku Rp 2.381.150

2) Biaya tenaga kerja Rp 2.195.333

3) Biaya overhead pabrik Rp 269.021 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.845.504

Tabel 20

Perhitungan Biaya Produksi Gorong- gorong Diameter 60 x 1 m

Yang disarankan Penulis

Periode Januari 2017

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya bahan

baku Semen Rp. 2.062.500

Pasir sirtu Rp. 1.500.000

Batu kural Rp. 1.350.000

Jumlah biaya bahan baku Rp. 4.912.500

2 Biaya tenaga

kerja langsung

Bagian

percetakan

Rp. 1.800.000

Biaya tenaga

kerja tidak

langsung

Bagian

pengangkutan &

pasang

Rp. 1.800.000

Bagian pengawas

lapangan

Rp. 425.000

Bagian pengawas

gudang

Rp. 425.000

Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 4.450.000

3 Biaya

Overhead

Pabrik

Biaya penyusutan

aktiva tetap

Rp. 545.313

Page 100: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

82

82

Biaya Air Rp. -

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 545.313

Total Biaya Produksi Rp. 9.907.813

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi

gorong-gorong diameter 60 x 1 m pada satu periode (satu bulan) yaitu

bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :

1) Biaya bahan baku Rp 4.912.500

2) Biaya tenaga kerja Rp 4.450.000

3) Biaya overhead pabrik Rp 545.313 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 9.907.813

Tabel 21

Perhitungan Biaya Produksi Gorong- gorong Diameter 70 x 1 m

Yang disarankan Penulis

Periode Januari 2017

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya bahan

baku Semen Rp. 4.675.000

Pasir sirtu Rp. 3.400.000

Batu kural Rp. 1.530.000

Jumlah biaya bahan baku Rp. 9.605.000

2 Biaya tenaga

kerja langsung

Bagian

percetakan

Rp. 1.632.000

Biaya tenaga

kerja tidak

langsung

Bagian

pengangkutan &

pasang

Rp. 1.632.000

Bagian pengawas

lapangan

Rp. 385.333

Bagian pengawas

gudang

Rp. 385.333

Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 4.034.667

3 Biaya overhead

pabrik

Biaya penyusutan

aktiva tetap

Rp. 494.417

Page 101: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

83

83

Biaya Air Rp. -

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 494.417

Total biaya produksi Rp. 14.134.083

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi

gorong-gorong diameter 70 x 1 m pada satu periode (satu bulan) yaitu

bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :

1) Biaya bahan baku Rp 9.605.000

2) Biaya tenaga kerja Rp 4.034.667

3) Biaya overhead pabrik Rp 494.417 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 14.134.083

Tabel 22

Perhitungan Biaya Produksi Gorong- gorong Diameter 80 x 1 m

Yang disarankan Penulis

Periode Januari 2017

No Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

1 Biaya bahan

baku Semen Rp. 5.115.000

Pasir sirtu Rp. 3.720.000

Batu kural Rp. 3.348.000

Jumlah biaya bahan baku Rp. 12.183.000

2 Biaya tenaga

kerja langsung

Bagian

percetakan

Rp. 1.488.000

Biaya tenaga

kerja tidak

langsung

Bagian

pengangkutan &

pasang

Rp. 1.488.000

Bagian pengawas

lapangan

Rp. 351.333

Bagian pengawas

gudang

Rp. 351.333

Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 3.678.667

3 Biaya overhead Biaya penyusutan Rp. 450.792

Page 102: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

84

84

pabrik aktiva tetap

Biaya Air Rp. -

Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 450.792

Total biaya produksi Rp. 16.312.458

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi

gorong-gorong diameter 80 x 1 m pada satu periode (satu bulan) yaitu

bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :

1) Biaya bahan baku Rp 12.183.000

2) Biaya tenaga kerja Rp 3.678.667

3) Biaya overhead pabrik Rp 450.792 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 16.312.458

3. Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong

Perusahaan menghitung harga pokok produk per biji gorong-gorong

berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per biji, sehingga

dapat diperoleh harga pokok per biji gorong-gorong sebagai berikut :

a. Diameter 20 x 1 m

Harga pokok produk per biji gorong-gorong =

= Rp 83.758

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per

biji gorong-gorong ukuran diameter 20 x 1 m menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah sebesar Rp 83.758

Page 103: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

85

85

b. Diameter 30 x 1 m

Harga pokok produk per biji gorong-gorong =

= Rp 90.354

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per

biji gorong-gorong ukuran diameter 30 x 1 m menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah sebesar Rp 90.354

c. Diameter 40 x 1 m

Harga pokok produk per biji gorong-gorong =

= Rp 114.104

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per

biji gorong-gorong ukuran diameter 40 x 1 m menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah sebesar Rp 114.104

d. Diameter 50 x 1 m

Harga pokok produk per biji gorong-gorong =

= Rp 130.960

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per

biji gorong-gorong ukuran diameter 50 x 1 m menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah sebesar Rp 130.960

e. Diameter 60 x 1 m

Harga pokok produk per biji gorong-gorong =

= Rp132.104

Page 104: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

86

86

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per

biji gorong-gorong ukuran diameter 60 x 1 m menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah sebesar Rp 132.104

f. Diameter 70 x 1 m

Harga pokok produk per biji gorong-gorong =

= Rp207.854

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per

biji gorong-gorong ukuran diameter 70 x 1 m menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah sebesar Rp 207.854

g. Diameter 80 x 1 m

Harga pokok produk per biji gorong-gorong =

= Rp263.104

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per

biji gorong-gorong ukuran diameter 80 x 1 m menurut CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin adalah sebesar Rp 263.104

4. Perhitungan harga pokok produk yang seharusnya dilakukan perusahaan

berdasarkan konsep akuntansi biaya.

Untuk menghitung biaya per biji yang dikeluarkan CV Tiga Sumber

Rezeki Banjarmasin perlu dihitung unit ekuivalen untuk periode Bulan

Januari 2017 dengan perhitungan sebagai berikut:

Page 105: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

87

87

a. Biaya bahan baku

1) Biaya bahan baku gorong-gorong diameter 20 x 1 m yang

dikeluarkan pada bulan Januari 2017 dapat menghasilkan 13 biji

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

baku sebesar Rp. 223.000 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 13 biji dan 0 biji (100% x 0

biji) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalen biaya bahan baku gorong-gorong diameter 20 x 1 m

adalah 13 biji + (100% x 0 biji) = 13 biji.

2) Biaya bahan baku gorong-gorong diameter 30 x 1 m yang

dikeluarkan pada bulan Januari 2017 dapat menghasilkan 15 biji

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

baku sebesar Rp. 356.250 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 15 biji dan 0 biji (100% x 0

biji) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalen biaya bahan baku gorong-gorong diameter 30 x 1 m

adalah 15 biji + (100% x 0 biji) = 15 biji.

3) Biaya bahan baku gorong-gorong diameter 40 x 1 m yang

dikeluarkan pada bulan Januari 2017 dapat menghasilkan 30 biji

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

Page 106: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

88

88

baku sebesar Rp. 1.425.000 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 30 biji dan 0 biji (100% x 0

biji) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalen biaya bahan baku gorong-gorong diameter 40 x 1 m

adalah 30 biji + (100% x 0 biji) = 30 biji.

4) Biaya bahan baku gorong-gorong diameter 50 x 1 m yang

dikeluarkan pada bulan Januari 2017 dapat menghasilkan 37 biji

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

baku sebesar Rp. 2.381.150 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 37 biji dan 0 biji (100% x 0

biji) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalen biaya bahan baku gorong-gorong diameter 50 x 1 m

adalah 37 biji + (100% x 0 biji) = 37 biji.

5) Biaya bahan baku gorong-gorong diameter 60 x 1 m yang

dikeluarkan pada bulan Januari 2017 dapat menghasilkan 75 biji

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

baku sebesar Rp. 4.912.500 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 75 biji dan 0 biji (100% x 0

biji) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalen biaya bahan baku gorong-gorong diameter 60 x 1 m

adalah 75 biji + (100% x 0 biji) = 75 biji.

Page 107: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

89

89

6) Biaya bahan baku gorong-gorong diameter 70 x 1 m yang

dikeluarkan pada bulan Januari 2017 dapat menghasilkan 68 biji

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

baku sebesar Rp. 9.605.000 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 68 biji dan 0 biji (100% x 0

biji) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalen biaya bahan baku gorong-gorong diameter 70 x 1 m

adalah 68 biji + (100% x 0 biji) = 68 biji.

7) Biaya bahan baku gorong-gorong diameter 80 x 1 m yang

dikeluarkan pada bulan Januari 2017 dapat menghasilkan 62 biji

produk jadi dan tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat

penyelesaian biaya bahan 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan

baku sebesar Rp. 12.183.000 tersebut telah digunakan untuk

menyelesaikan produk jadi sebesar 62 biji dan 0 biji (100% x 0

biji) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit

ekuivalen biaya bahan baku gorong-gorong diameter 80 x 1 m

adalah 62 biji + (100% x 0 biji) = 62 biji.

b. Biaya tenaga kerja

1) Biaya tenaga kerja untuk memproduksi gorong-gorong diameter

20 x 1 m yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2017 sebesar

Rp. 771.333 tersebut dapat menghasilkan 13 biji produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

Page 108: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

90

90

biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 13 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya tenaga kerja

adalah 13 biji + (100% x 0 biji) = 13 biji

2) Biaya tenaga kerja untuk memproduksi gorong-gorong diameter

30 x 1 m yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2017 sebesar

Rp. 890.000 tersebut dapat menghasilkan 15 biji produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 15 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya tenaga kerja

adalah 15 biji + (100% x 0 biji) = 15 biji

3) Biaya tenaga kerja untuk memproduksi gorong-gorong diameter

40 x 1 m yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2017 sebesar

Rp. 1.780.000 tersebut dapat menghasilkan 30 biji produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 30 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya tenaga kerja

adalah 30 biji + (100% x 0 biji) = 30 biji

Page 109: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

91

91

4) Biaya tenaga kerja untuk memproduksi gorong-gorong diameter

50 x 1 m yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2017 sebesar

Rp. 2.195.333 tersebut dapat menghasilkan 37 biji produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 37 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya tenaga kerja

adalah 37 biji + (100% x 0 biji) = 37 biji

5) Biaya tenaga kerja untuk memproduksi gorong-gorong diameter

60 x 1 m yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2017 sebesar

Rp. 4.450.000 tersebut dapat menghasilkan 75 biji produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 75 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya tenaga kerja

adalah 75 biji + (100% x 0 biji) = 75 biji

6) Biaya tenaga kerja untuk memproduksi gorong-gorong diameter

70 x 1 m yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2017 sebesar

Rp. 4.034.667 tersebut dapat menghasilkan 68 biji produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

Page 110: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

92

92

tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 68 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya tenaga kerja

adalah 68 biji + (100% x 0 biji) = 68 biji

7) Biaya tenaga kerja untuk memproduksi gorong-gorong diameter

80 x 1 m yang dikeluarkan dalam bulan Januari 2017 sebesar

Rp. 3.678.667 tersebut dapat menghasilkan 62 biji produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

biaya tenaga kerja sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

tenaga kerja tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk

jadi sebesar 62 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya tenaga kerja

adalah 62 biji + (100% x 0 biji) = 62 biji

c. Biaya overhead pabrik

1) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi gorong-gorong

diameter 20 x 1 m dalam bulan Januari 2017 sebesar Rp.94.521

dapat menyelesaikan 13 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar

13 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalen biaya overhead pabrik adalah 13 biji +

(100% x 0 biji) = 13 biji.

Page 111: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

93

93

2) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi gorong-gorong

diameter 30 x 1 m dalam bulan Januari 2017 sebesar Rp. 109.063

dapat menyelesaikan 15 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar

15 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalen biaya overhead pabrik adalah 15 biji +

(100% x 0 biji) = 15 biji.

3) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi gorong-gorong

diameter 40 x 1 m dalam bulan Januari 2017 sebesar Rp. 218.125

dapat menyelesaikan 30 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar

30 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalen biaya overhead pabrik adalah 30 biji +

(100% x 0 biji) = 30 biji.

4) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi gorong-gorong

diameter 50 x 1 m dalam bulan Januari 2017 sebesar Rp. 269.021

dapat menyelesaikan 37 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik

Page 112: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

94

94

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar

37 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalen biaya overhead pabrik adalah 37 biji +

(100% x 0 biji) = 37 biji.

5) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi gorong-gorong

diameter 60 x 1 m dalam bulan Januari 2017 sebesar Rp. 545.313

dapat menyelesaikan 75 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar

75 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalen biaya overhead pabrik adalah 75 biji +

(100% x 0 biji) = 75 biji.

6) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi gorong-gorong

diameter 70 x 1 m dalam bulan Januari 2017 sebesar Rp. 494.417

dapat menyelesaikan 68 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar

68 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalen biaya overhead pabrik adalah 68 biji +

(100% x 0 biji) = 68 biji.

Page 113: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

95

95

7) Biaya overhead pabrik untuk memproduksi gorong-gorong

diameter 80 x 1 m dalam bulan Januari 2017 sebesar Rp. 450.792

dapat menyelesaikan 62 biji produk jadi dan tidak ada persediaan

dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik

sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebesar

62 biji dan 0 biji (100% x 0 biji) persediaan produk dalam proses.

Dengan demikian ekuivalen biaya overhead pabrik adalah 62 biji +

(100% x 0 biji) = 62 biji.

5. Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji

Tabel 23

Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter 20 x 1 m

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp.1.088.854 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 13 biji dan total

biaya produksi per biji gorong-gorong diameter 20 x 1 m sebesar

Rp 83.758

Elemen biaya

produksi Biaya produksi

Unit ekuivalen

(per biji)

Biaya produksi

per biji gorong-

gorong

Biaya bahan baku Rp 223.000 13 Rp 17.154

Biaya tenaga kerja Rp 771.333 13 Rp 59.333

Biaya overhead

pabrik Rp 94.521 13 Rp 7.271

Total Rp 1.088.854 Rp 83.758

Page 114: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

96

96

Tabel 24

Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong diameter 30 x 1 m

Elemen biaya

produksi Biaya produksi

Unit ekuivalen

(per biji)

Biaya produksi

per biji gorong-

gorong

Biaya bahan baku Rp 356.250 15 Rp 23.750

Biaya tenaga kerja Rp 890.000 15 Rp 59.333

Biaya overhead

pabrik Rp 109.063 15 Rp 7.271

Total Rp 1.355.313 Rp 90.354

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp.1.355.313 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 15 biji dan total

biaya produksi per biji gorong-gorong diameter 30 x 1 m sebesar

Rp 90.345

Tabel 25

Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong diameter 40 x 1 m

Elemen biaya

produksi Biaya produksi

Unit ekuivalen

(per biji)

Biaya produksi

per biji gorong-

gorong

Biaya bahan baku Rp 1.425.000 30 Rp 47.500

Biaya tenaga kerja Rp 1.780.000 30 Rp 59.333

Biaya overhead

pabrik Rp 218.125 30 Rp 7.271

Total Rp 3.423.125 Rp 114.104

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 3.423.125 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 30 biji dan total

biaya produksi per biji gorong-gorong diameter 40 x 1 m sebesar

Rp 114.104

Page 115: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

97

97

Tabel 26

Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong diameter 50 x 1 m

Elemen biaya

produksi Biaya produksi

Unit ekuivalen

(per biji)

Biaya produksi

per biji gorong-

gorong

Biaya bahan baku Rp 2.381.150 37 Rp 64.355

Biaya tenaga kerja Rp 2.195.333 37 Rp 59.333

Biaya overhead

pabrik Rp 269.021 37 Rp 7.271

Total Rp 4.845.504 Rp 130.960

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.845.504 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 37 biji dan total

biaya produksi per biji gorong-gorong diameter 50 x 1 m sebesar

Rp 130.960

Tabel 27

Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong diameter 60 x 1 m

Elemen biaya

produksi Biaya produksi

Unit ekuivalen

(per biji)

Biaya produksi

per biji gorong-

gorong

Biaya bahan baku Rp 4.912.500 75 Rp 65.500

Biaya tenaga kerja Rp 4.450.000 75 Rp 59.333

Biaya overhead

pabrik Rp 545.313 75 Rp 7.271

Total Rp 9.907.813 Rp 132.104

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 9.907.813 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 75 biji dan total

biaya produksi per biji gorong-gorong diameter 60 x 1 m sebesar

Rp 132.104

Page 116: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

98

98

Tabel 28

Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong diameter 70 x 1 m

Elemen biaya

produksi Biaya produksi

Unit ekuivalen

(per biji)

Biaya produksi

per biji gorong-

gorong

Biaya bahan baku Rp 9.605.000 68 Rp 141.250

Biaya tenaga kerja Rp 4.034.667 68 Rp 59.333

Biaya overhead

pabrik Rp 494.417 68 Rp 7.271

Total Rp 14.134.083 Rp 207.854

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 14.134.083

unit ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 68 biji dan

total biaya produksi per biji gorong-gorong diameter 70 x 1 m sebesar

Rp 207.854

Tabel 29

Perhitungan harga pokok produk per biji gorong-gorong diameter 80 x 1 m

Elemen biaya

produksi Biaya produksi

Unit ekuivalen

(per biji)

Biaya produksi

per biji gorong-

gorong

Biaya bahan baku Rp 12.183.000 62 Rp 196.500

Biaya tenaga kerja Rp 3.678.667 62 Rp 59.333

Biaya overhead

pabrik Rp 450.792 62 Rp 7.271

Total Rp 16.312.458 Rp 263.104

Sumber : Diolah oleh Penulis

Dari able di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 16.312.458

unit ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 62 biji dan

total biaya produksi per biji gorong-gorong diameter 80 x 1 m sebesar

Rp 263.104

Page 117: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

99

99

6. Untuk menentukan harga pokok produk pada bulan Januari 2017 maka

perlu juga diketahui beberapa jurnal.

Biaya produksi gorong-gorong ukuran diameter 20 x 1 m yang

terjadi dalam bulan Januari 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 223.000

Persediaan bahan baku Rp 223.000

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 771.333

Gaji dan upah Rp 771.333

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 94.521

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 94.521

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-Biaya bahan baku Rp 223.000

BDP-Biaya tenaga kerja Rp 771.333

BDP-Biaya overhead pabrik Rp 94.521

Persediaan produk jadi Rp 1.088.854

Page 118: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

100

10

0

Biaya produksi gorong-gorong ukuran diameter 30 x 1 m yang

terjadi dalam bulan Januari 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 356.250

Persediaan bahan baku Rp 356.250

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 890.000

Gaji dan upah Rp 890.000

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 109.063

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 109.063

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-Biaya bahan baku Rp 356.250

BDP-Biaya tenaga kerja Rp 890.000

BDP-Biaya overhead pabrik Rp 109.063

Persediaan produk jadi Rp 1.355.313

Biaya produksi gorong-gorong ukuran diameter 40 x 1 m yang

terjadi dalam bulan Januari 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 1.425.000

Persediaan bahan baku Rp 1.425.000

Page 119: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

101

10

1

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.780.000

Gaji dan upah Rp 1.780.000

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 218.125

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 218.125

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-Biaya bahan baku Rp 1.425.000

BDP-Biaya tenaga kerja Rp 1.780.000

BDP-Biaya overhead pabrik Rp. 218.125

Persediaan produk jadi Rp 3.423.125

Biaya produksi gorong-gorong ukuran diameter 50 x 1 m yang

terjadi dalam bulan Januari 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 2.381.150

Persediaan bahan baku Rp 2.381.150

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 2.195.333

Gaji dan upah Rp 2.195.333

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 269.021

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 269.021

Page 120: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

102

10

2

c. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-biaya bahan baku Rp 2.381.150

BDP-biaya tenaga kerja Rp 2.195.333

BDP-biaya overhead pabrik Rp 269.021

Persediaan produk jadi Rp 4.845.504

Biaya produksi gorong-gorong ukuran diameter 60 x 1 m yang

terjadi dalam bulan Januari 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 4.912.500

Persediaan bahan baku Rp 4.912.500

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 4.450.000

Gaji dan upah Rp 4.450.000

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 545.313

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 545.313

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-biaya bahan baku Rp 4.912.500

BDP-biaya tenaga kerja Rp 4.450.000

BDP-biaya overhead pabrik Rp 545.313

Persediaan produk jadi Rp 9.907.813

Page 121: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

103

10

3

Biaya produksi gorong-gorong ukuran diameter 70 x 1 m yang

terjadi dalam bulan Januari 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 9.605.000

Persediaan bahan baku Rp 9.605.000

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 4.034.667

Gaji dan upah Rp 4.034.667

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 494.417

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 494.417

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-biaya bahan baku Rp 9.605.000

BDP-biaya tenaga kerja Rp 4.034.667

BDP-biaya overhead pabrik Rp 494.417

Persediaan produk jadi Rp 14.134.083

Biaya produksi gorong-gorong ukuran diameter 80 x 1 m yang

terjadi dalam bulan Januari 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 12.183.000

Persediaan bahan baku Rp 12.183.000

Page 122: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

104

10

4

b. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 3.678.667

Gaji dan upah Rp 3.678.667

c. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 450.792

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 450.792

d. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP-biaya bahan baku Rp 12.183.000

BDP-biaya tenaga kerja Rp 3.678.667

BDP-biaya overhead pabrik Rp 450.792

Persediaan produk jadi Rp 16.312.458

7. Laporan Biaya Produksi

Berikut laporan biaya produksi yang disarankan penulis untuk

perusahaan berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan

konsep akuntansi biaya sebagai berikut :

Tabel 30

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 20 x 1 m

Bulan Januari 2017

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 13 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 13 biji

Biaya yang dibebankan dalam

Page 123: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

105

10

5

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp 223.000 Rp 17.154

Biaya tenaga kerja langsung Rp 771.000 Rp 59.333

Biaya overhead pabrik Rp 94.521 Rp 7.271

Rp 1.088.854 Rp 83.758

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

13 biji x Rp 83.758 = Rp 1.088.854

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 1.088.854

Sumber: Diolah oleh penulis

Tabel 31

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 30 x 1 m

Bulan Januari 2017

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 15 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 15 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp 356.250 Rp 23.750

Biaya tenaga kerja langsung Rp 890.000 Rp 59.333

Biaya overhead pabrik Rp 109.063 Rp 7.271

Rp 1.355.313 Rp 90.354

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

15 biji x Rp 90.354 = Rp 1.355.313

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 1.355.313

Sumber: Diolah oleh penulis

Page 124: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

106

10

6

Tabel 32

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 40 x 1 m

Bulan Januari 2017

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 30 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 30 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp 1.425.000 Rp 47.500

Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.780.000 Rp 59.333

Biaya overhead pabrik Rp 218.125 Rp 7.271

Rp 3.423.125 Rp 114.104

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

30 biji x Rp 114.104 = Rp 3.423.125

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 3.423.125

Sumber: Diolah oleh penulis

Tabel 33

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 50 x 1 m

Bulan Januari 2017

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 37 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 37 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp 2.381.150 Rp 64.355

Page 125: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

107

10

7

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.195.333 Rp 59.333

Biaya overhead pabrik Rp 269.021 Rp 7.271

Rp 4.845.504 Rp 130.960

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

37 biji x Rp 130.960 = Rp 4.845.504

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.845.504

Sumber: Diolah oleh penulis

Tabel 34

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 60 x 1 m

Bulan Januari 2017

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 75 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 75 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp 4.912.500 Rp 65.500

Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.450.000 Rp 59.333

Biaya overhead pabrik Rp 545.313 Rp 7.271

Rp 9.907.813 Rp 132.104

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

75 biji x Rp 132.104 = Rp 9.907.813

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 9.907.813

Sumber: Diolah oleh penulis

Page 126: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

108

10

8

Tabel 35

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 70 x 1 m

Bulan Januari 2017

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 68 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 68 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp 9.605.000 Rp 141.250

Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.034.667 Rp 59.333

Biaya overhead pabrik Rp 494.417 Rp 7.271

Rp 14.134.083 Rp 207.854

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

68 biji x Rp 207.854 = Rp 14.134.083

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 14.134.083

Sumber: Diolah oleh penulis

Tabel 36

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin

Laporan Biaya Produksi Gorong-gorong diameter 80 x 1 m

Bulan Januari 2017

Data Produksi:

Dimasukan dalam proses 62 biji

Produk jadi yang ditransfer ke 0 biji

gudang

Produk dalam proses akhir 0 biji

Jumlah produk yang dihasilkan 62 biji

Biaya yang dibebankan dalam

bulan Januari 2017:

Total Perbiji

Biaya bahan baku Rp 12.183.000 Rp 196.500

Page 127: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

109

10

9

Biaya tenaga kerja langsung Rp 3.678.667 Rp 59.333

Biaya overhead pabrik Rp 450.792 Rp 7.271

Rp 16.312.458 Rp 263.104

Perhitungan biaya:

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

62 biji x Rp 263.104 = Rp 16.312.458

Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 16.312.458

Sumber: Diolah oleh penulis

8. Perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan

menurut penulis

Setelah diteliti dan dibandingkan, terdapat perbedaan jumlah harga

pokok produk antara perhitungan yang dilakukan oleh CV Tiga Sumber

Rezeki Banjarmasin dengan perhitungan penulis (berdasarkan konsep

akuntansi biaya), perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 37

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong Diameter

20 x 1 m Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 223.000 Rp 223.000

Biaya Tenaga Kerja Rp 771.333 Rp 771.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 214.286 Rp 94.521

Jumlah biaya produksi Rp 1.208.619 Rp 1.088.854

Harga pokok produksi Rp 92.971 Rp 83.758

Sumber: Diolah Penulis

Tabel 38

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong Diameter

30 x 1 m Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 356.250 Rp 356.250

Biaya Tenaga Kerja Rp 890.000 Rp 890.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 214.286 Rp 109.063

Jumlah biaya produksi Rp 1.460.536 Rp 1.355.313

Harga pokok produksi Rp 97.369 Rp 90.354

Sumber: Diolah Penulis

Page 128: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

110

11

0

Tabel 39

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong Diameter

40 x 1 m Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut

Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 1.425.000 Rp 1.425.000

Biaya Tenaga Kerja Rp 1.780.000 Rp 1.780.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 214.286 Rp 218.125

Jumlah biaya produksi Rp 3.419.286 Rp 3.423.125

Harga pokok produksi Rp 113.976 Rp 114.104

Sumber: Diolah Penulis

Tabel 40

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong Diameter

50 x 1 m Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut

Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 2.381.150 Rp 2.381.150

Biaya Tenaga Kerja Rp 2.195.333 Rp 2.195.333

Biaya Overhead Pabrik Rp 214.286 Rp 269.021

Jumlah biaya produksi Rp 4.790.769 Rp 4.845.504

Harga pokok produksi Rp 129.480 Rp 130.960

Sumber: Diolah Penulis

Tabel 41

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong Diameter

60 x 1 m Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut

Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 4.912.500 Rp 4.912.500

Biaya Tenaga Kerja Rp 4.450.000 Rp 4.450.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 214.286 Rp 545.313

Jumlah biaya produksi Rp 9.576.786 Rp 9.907.813

Harga pokok produksi Rp 127.690 Rp 132.104

Sumber: Diolah Penulis

Page 129: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

111

11

1

Tabel 42

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong Diameter

70 x 1 m Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut

Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 9.605.000 Rp 9.605.000

Biaya Tenaga Kerja Rp 4.034.667 Rp 4.034.667

Biaya Overhead Pabrik Rp 214.286 Rp 494.417

Jumlah biaya produksi Rp 13.853.952 Rp 14.134.083

Harga pokok produksi Rp 203.735 Rp 207.854

Sumber: Diolah Penulis

Tabel 43

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Per Biji Gorong-gorong Diameter

80 x 1 m Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis

Keterangan Menurut

Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 12.183.000 Rp 12.183.000

Biaya Tenaga Kerja Rp 3.678.667 Rp 3.678.667

Biaya Overhead Pabrik Rp 214.286 Rp 450.792

Jumlah biaya produksi Rp 16.075.952 Rp 16.312.458

Harga pokok produksi Rp 259.290 Rp 263.104

Sumber : Diolah Penulis

Adanya perbedaan perhitungan dimana biaya tenaga kerja menurut

perusahaan dibagi rata menjadi 7 produk gorong-gorong sedangkan menurut

penulis biaya tenaga kerja dihitung sesuai persentase produksi gorong-

gorong. Perhtiungan biaya overhead pabrik menurut perusahaan menghitung

biaya listrik, biaya air dan biaya telpon sedangkan menurut penulis biaya

penyusutan aktiva tetap yang termasuk biaya overhead pabrik dan biaya air

menggunakan air sumur jadi tidak ada nilainya.

Page 130: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

112

11

2

Terdapat perbedaan dimana perhitungan harga pokok produksi

gorong-gorong diameter 20 x 1 m, 30 x 1 m, 40 x 1 m, 50 x 1 m, 60 x 1

m, 70 x 1 m, dan 80 x 1 m menurut perusahaan dan perhitungan yang

dilakukan penulis, yaitu dimana perhitungan harga pokok produksi

yang disarankan penulis dan perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan produksi gorong-gorong diameter 20 x 1 m menurut

perusahaan Rp 92.971 sedangkan menurut penulis Rp 83.758

2. Perhitungan produksi gorong-gorong diameter 30 x 1 m menurut

perusahaan Rp 97.369 sedangkan menurut penulis Rp 90.354

3. Perhitungan produksi gorong-gorong diameter 40 x 1 m menurut

perusahaan Rp 113.976 sedangkan menurut penulis Rp 114.104

4. Perhitungan produksi gorong-gorong diameter 50 x 1 m menurut

perusahaan Rp 129.480 sedangkan menurut penulis Rp 130.960

5. Perhitungan produksi gorong-gorong diameter 60 x 1 m menurut

perusahaan Rp 127.690 sedangkan menurut penulis Rp 132.104

6. Perhitungan produksi gorong-gorong diameter 70 x 1 m menurut

perusahaan Rp 203.735 sedangkan menurut penulis Rp 207.854

Perbedaan hal perhitungan terjadi karena perusahaan masih salah

dalam melakukan penggolongan biaya produksi, selain itu perusahaan

juga tidak melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap yang

seharusnya dimasukkan dalam biaya overhead pabrik.

Page 131: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

113

11

3

Dengan demikian maka dapat diketahui selisih perhitungan harga

pokok produk menurut CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin dengan

penulis pada

1. Gorong-gorong diameter 20 x 1 m Rp 9.213 (lebih besar menurut

perusahaan)

2. Gorong-gorong diameter 30 x 1 m Rp 7.015 (lebih besar menurut

perusahaan)

3. Gorong-gorong diameter 40 x 1 m Rp 128 (lebih kecil menurut

perusahaan)

4. Gorong-gorong diameter 50 x 1 m Rp 1.479 (lebih kecil menurut

perusahaan)

5. Gorong-gorong diameter 60 x 1 m Rp 4.414 (lebih kecil menurut

perusahaan)

6. Gorong-gorong diameter 70 x 1 m Rp 4.120 (lebih kecil menurut

perusahaan)

7. Gorong-gorong diameter 80 x 1 m Rp 3.815 (lebih kecil menurut

perusahaan).

Page 132: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

114

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada CV Tiga

Sumber Rezeki Banjarmasin serta pembahasan yang dilakukan pada bab-bab

sebelumnya, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Pembebanan yang dilakukan CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin masih

kurang tepat karena adanya temuan biaya non produksi yang

diperhitungkan ke dalam biaya produksi.

2. CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin masih kurang tepat dalam

memperhitungkan biaya produksi karena hanya memperhitungkan biaya

bahan baku, dan biaya tenaga kerja belum menghitung biaya yang terkait

dalam aktiva tetap untuk produksi.

3. Terdapat perbedaan perhitungan harga pokok produk per satuan menurut

CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin untuk Gorong-gorong diameter

20 x 1 m menurut perusahaan sebesar Rp 92.971 sedangkan menurut

penulis sebesar Rp 83.758. Perhitungan Gorong-gorong diameter 30 x 1 m

menurut perusahaan sebesar Rp 97.369 sedangkan menurut penulis sebesar

Rp 90.354. Perhitungan Gorong-gorong diameter 40 x 1 m menurut

perusahaan sebesar Rp 113.976 sedangkan menurut penulis sebesar

Rp 114.104. Perhitungan Gorong-gorong diameter 50 x 1 m menurut

Page 133: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

115

perusahaan sebesar Rp 129.480 sedangkan menurut penulis sebesar

Rp 130.960. Perhitungan Gorong-gorong diameter 60 x 1 m menurut

perusahaan sebesar Rp 127.690 sedangkan menurut penulis sebesar

Rp 132.104. Perhitungan Gorong-gorong diameter 70 x 1 m menurut

perusahaan sebesar Rp 203.753 sedangkan menurut penulis sebesar

Rp 207.854. Perhitungan Gorong-gorong diameter 80 x 1 m menurut

perusahaan sebesar Rp 259.290 sedangkan menurut penulis sebesar

Rp 263.104. Sehingga terdapat selisih perhitungan untuk Gorong-gorong

diameter 20 x 1 m sebesar Rp 9.213. Gorong-gorong diameter 30 x 1 m

sebesar Rp 7.015. Gorong-gorong diameter 40 x 1 m sebesar Rp 128.

Gorong-gorong diameter 50 x 1 m sebesar Rp 1.479. Gorong-gorong

diameter 60 x 1 m sebesar Rp 4.414. Gorong-gorong diameter 70 x 1 m

sebesar Rp 4.120. Gorong-gorong diameter 80 x 1 m sebesar Rp 3.815.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian dan pembahasan, maka penulis akan

mencoba mengajukan saran yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar

pertimbangan atau masukan bagi perbankan dalam penelitian selanjutnya,

saran tersebut sebagai berikut:

1. CV Tiga Sumber Rezeki Banjarmasin agar membuat dan menyusun

pelaporan harga pokok produk dan kelancaran usaha serta ketelitian

perhitungan biaya produksi.

2. Biaya penyusutan aktiva tetap turut diperhitungkan dalam menghitung

harga pokok proses dan dalam melakukan perhitungannya menggunakan

Page 134: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

116

metode garis lurus, dimana pertimbangannya adalah masa manfaat dari

aktiva itu sama setiap tahunnya.

3. Pimpinan perusahaan hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan mengenai konsep akuntansi biaya dengan cara membaca

literature yang berkaitan dengan akuntansi biaya atau mengikuti kursus

akuntansi sehingga akan membantu menetapkan kebijakan perushaan lebih

lanjut demi kemajuan perusahaan.

Page 135: PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER BIJI GORONG …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2014). Penelitian Pendidikan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Baridwan, Z. (2014). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE-

YOGYAKARTA.

Dewi, S. P., & Kristanto, S. B. (2015). Akuntansi Biaya. Edisi 2. Bogor: IN

MEDIA.

Dunia, F. A. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2015). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen YKPN.

Riwayadi. (2014). Akuntansi Biaya. Pendekatan Tradisional dan Kontemporer.

Jagakarsa, Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Supriyono. (2008). Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga

Pokok. Buku Satu. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Surjadi, L. (2013). Akuntansi Biaya : Dasar-Dasar Penghitungan Harga Pokok.

Jakarta Barat.

.