bedah editorial - ftp.unpad.ac.id · itu dan bersembunyi di gorong-gorong. akan tetapi nahas, para...

1
D UA bulan setelah tumbang dari kekuasaannya, mantan pemimpin Libia Moamar Khadafi tewas ditembak, Kamis (20/10). Ia mati akibat perlakuan yang barbar dan sadistis. Bukan saja takhta yang lenyap, bukan pula hanya nyawa yang melayang, kehormatan sang pemimpin Libia itu juga terinjak. Tewasnya Khadafi tidak terlepas dari peran pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang melakukan serangan udara terhadap konvoi kendaraan rombongan Khadafi yang melarikan diri ke arah barat Sirte, kampung halaman Khadafi. Ia sempat selamat dari serangan udara itu dan bersembunyi di gorong-gorong. Akan tetapi nahas, para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) mengepung tempat persembunyiannya. Semua tidak berakhir di situ. Setelah tewas ditembak, jenazahnya diarak keliling kota dan menjadi tontonan. Begitulah, kehidupan Khadafi berakhir tragis. Riwayat sosok yang pernah sangat berkuasa dan ditakuti itu tamat oleh rakyatnya sendiri. Kini, dunia menunggu peran aktif NTC, lembaga peralihan di negeri itu, agar dapat mengambil langkah menyiapkan landasan transisional untuk mengubah Libia dari negara yang autokratis menjadi negara demokratis. Dunia pun mengamati peran NATO selanjutnya. Setelah mengintervensi ke Libia dengan alasan membela dan mendukung gerakan prodemokrasi yang ditindas rezim Khadafi, akan segera terlihat apakah memang itu kepentingan sejati di balik serangan NATO, ataukah sekadar mengamankan kepentingan para anggota NATO dalam mengaveling sumur-sumur minyak Libia. Tentu bukan perkara mudah untuk membangun negara yang demokratis. Tidak mudah bagi NTC, juga tidak mudah bagi rakyat Libia sendiri. Setelah demikian lama hidup tertekan, tidaklah mudah mengelola euforia dan menyelesaikan transisi dengan cerdas. Khadafi sudah tewas dengan tragis. Ia mestinya menjadi pelajaran bagi siapa pun yang berkuasa bahwa kekuasaan itu tidak abadi. Oleh karena itu, menjadi keniscayaan bagi para pemimpin di mana pun untuk memperlakukan kekuasaan sebagai amanah. Amanah untuk mendengarkan suara dan hati nurani rakyat, amanah untuk menyejahterakan masyarakat. Bukan sebaliknya, menyalahgunakan kekuasaan. Itu berlaku universal baik untuk raja ataupun kepala negara yang dipilih secara demokratis. Yang dipilih langsung oleh rakyat pun bisa lupa akan rakyatnya dan kemudian ditumbangkan rakyat. Pelajaran dari Libia Merisaukan KEHIDUPAN politik Indone- sia sekarang rasanya tidak bisa dibandingkan dengan kehidu- pan politik di Libia. Indonesia sudah (menerapkan) demokra- si. Yang paling merisaukan di alam demokrasi saat ini ialah masyarakat kita belum memiliki landasan moral yang kuat. Bustami Semestinya Begitu NKRI ini memang surga bagi para koruptor karena masyarakatnya sangat penyabar dan penakut. Mestinya pemimpin korup harus diperlakukan seperti Khada(dikhadakan). Mari kita lihat ke depan, pasti Libia akan cepat menjadi negara makmur, sedangkan NKRI tetap unggul dalam jumlah rakyat melarat dan utang luar negeri. Keadilan Kapitalisme BEHIND the democracy is coming along the capitalism. Yang belum tahu fakta itu biasanya masih terbius oleh gula-gula manisnya sebuah liberalisme. Saya kasihan dengan orang Libia. Mereka belum tahu apa konsekuensinya setelah mereka berutang budi dengan NATO dan kolega mere- ka. Saya tidak bilang Khadafi lebih baik daripada negarawan lain, tapi Khadafi tahu nilai negaranya di mata dunia. Bahasa awamnya ialah ujung-ujungnya uang. Indonesia, wake up, darling. Please.... Lara Peringatan bagi Pemimpin TRAGIS memang akhir hayat Moamar Khada. Begitulah na- sib pemimpin jika mengabaikan rakyatnya sendiri. Siapa pun jadi pemimpin, ambil hikmahnya tragedi ini, kalaupun di dunia lolos, di akhirat nanti pasti dihi- nakan juga. John Barutu KHADAFFI tewas, minyak Libia siap dikuras. 628974408xxx ASTAGFIRULLAH, satu lagi keberhasilan misi CIA & Mos- sad. Sampai kapankah kita mau dijadikan boneka mereka? 61412074xxx KAPITALISME dan imperal- isme yang menjatuhkan Khada. Karena itu, meskipun ada inter- vensi dari Barat dan pemimpin Libia tewas, para gerilyawan masih akan terus berjuang. 6707938xxx PERANG Libia itu merupa- kan pengkhianatan bangsa dan negara karena berbicara tentang pemimpin dan urusan dalam negeri bukan campur tangan negara lain. 6707938xxx APAKAH demokrasi Indo- nesia sekarang ini bukan semi- otoriter? 6285240181xxx KEJADIAN di Libia merupa- kan pelajaran bagi pemimpin di mana pun. Namun, kebrutalan rakyat Libia semoga tidak terjadi di mana pun. 6281910468xxx KEMATIAN Khadamerupa- kan warning buat semua pejabat dan penguasa di negeri ini. 6285238671xxx RAKYAT Libia bergejolak bu- kan karena tidak amanahnya Khada, melainkan karena pro- vokasi negara Barat yang selalu menginginkan kekayaan negara lain dan melanggar HAM tanah orang lain. 6287759662xxx JANGAN sampai di Indonesia ada pemimpin seperti Khadayang keras kepala. 6287879074xxx LIBIA negara Islam, tapi tidak islami. Perayaan joget merayakan kematian tidak islami. 6281339532xxx Minyak Libia Siap Dikuras E NTAH apa yang menjadi alasan pe- merintah memberikan izin impor bahan pangan. Apakah itu untuk memenuhi kebutuhan rakyat atau sekadar topeng untuk menutupi kegagalannya karena tidak mampu merencanakan produksi pangan dengan tepat. Aneh kan? Negara kepulauan ternyata harus mengimpor garam, negara agraris harus mengimpor beras, kentang, dan lain-lain. Bagi masyarakat nonpetani, mungkin hal itu tidak menjadi masalah karena bagi mereka, membeli bahan pangan ialah untuk kebutuhan sehari- hari. Namun bagi para petani, itu sama saja menusuk dari belakang. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, para petani telah beru- saha semaksimal mungkin bahkan melakukan pinjaman uang pada bank untuk membeli bibit unggul, pupuk, dan obat pembasmi hama. Ketika bahan pangan impor masuk seperti air bah, petani hanya mengurut dada. Hasil panen yang melimpah dengan kualitas super tidak laku di pasaran karena kalah bersaing dalam hal harga dengan produk impor. Apa daya, utang sudah melilit pinggang dengan bunga setinggi langit. Akhirnya, pro- fesi petani tidak pernah menjadi impian kaum muda di Indonesia. Apakah pemerintah meres- pons keluhan petani? Ya, dengan menggonta- ganti pejabat/penanggung jawab agar rakyat bingung dan kolaps. Sebenarnya impor bahan pangan bisa dice- gah asal pemerintah mau ‘menempatkan diri’ sebagai petani sehingga apa yang menjadi keluhan, hambatan produksi, distribusi, dan lain sebagainya dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan pemerintah agar impor bahan pangan bisa diatur sedemikian rupa sehingga tidak merugikan petani. Pertama, berikan edukasi gratis kepada para petani agar mereka bisa tanam panen setiap musim. Tentu saja bahan pangan yang ditanam disesuaikan dengan iklim yang ada di Indonesia sehingga tidak ada lahan tidur di negara agraris ini. Bila perlu, pihak kampus dilibatkan untuk memberikan penyuluhan kepada petani. Kedua, perkenalkan dan dukung petani agar mampu menciptakan teknologi sederhana untuk pengolahan dan penyimpanan bahan pangan tertentu sisa hasil panen yang me- limpah agar sisa panen tersebut tidak terbuang sia-sia. Ketiga, berikan pinjaman sesuai syariah ke- pada petani, termasuk memperbaiki infrastruk- tur agar pendistribusian bahan pangan lancar. Keempat, berikan reward kepada petani yang mampu menjadi inspirator dan atau inovator. Selain itu, tetap jaga lingkungan. Emzita Dieni Bogor A DA istilah bahwa kita be- lum merdeka karena bang- sa ini belum bisa mandiri sehingga masih mengandalkan produk impor untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ma- rilah kita tengok kehidupan kita sehari-hari, benarkah kita belum merdeka karena dijajah produk impor? Mari kita tengok rumah masing-masing. Selain peralatan, bahan maka- nan yang diolah di dapur ternyata juga ‘mulai’ didominasi produk asing. Sebagai contoh, gula impor, buah impor, sayur impor, termasuk bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan empon- empon. Hal itu berbanding terbalik dengan bahan makanan produk lokal, yang notabene tidak mem- punyai merek dan berpenampilan kurang menarik serta kotor. Berdasarkan hasil survei ter- hadap isi rumah kita, dapat dilihat bahwa mayoritas produk yang dikonsumsi merupakan produk impor. Dengan banyaknya produk impor/asing yang dikonsumsi, secara logika dapat disimpulkan bahwa di dalam pasar banyak sekali barang-barang impor. Banyaknya barang impor yang didistribusikan ke pasar dalam negeri mempunyai arti bahwa bangsa kita masih mempunyai tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap produk bangsa lain. Dapat dikatakan bangsa ini masih dalam kondisi terjajah, yaitu dijajah produk asing. Andrew Setiawan Rusdianto Jember K EBIJAKAN neko-neko, sebu- tan yang cocok untuk kebi- jakan elite pemerintahan. Produk impor bertaburan di Ta- nah Air kita ini. Dari sekian banyak permasalahan pertanian kita, salah satunya kebijakan. Pada era Bung Karno. Indonesia pernah menjadi negara swasembada beras. Bahkan, dunia menjadikan In- donesia sebagai negara tujuan importir beras. Itu merupakan hasil dari kebijakan yang pro- rakyat. Padahal jika dilihat dari sisi teknologi pertanian sekarang ini, sudah selayaknya kita dengan SDA yang melimpah bisa menjadi eksportir produk pertanian, meng- ubah keunggulan komparatif men- jadi keunggulan kompetitif dengan kemajuan teknologi yang didukung kebijakan yang tidak neko-neko. Jika hal itu terus dipertahankan dan tidak segera diperbaiki, orang luar akan memanfaatkan SDA kita dan mengekspornya kembali ke negara ini. Itu sungguh ironis. Juber S Hutahaen Jambi Negara Subur kok Impor Pangan Modus Penjajahan Modern Kebijakan yang tidak Prorakyat Editorial @ HAM di Libia BAGAIMANA pelaksanaan HAM di Libia ? Guno Tri Tjahjoko Negara makin Hancur RAKYAT yang bodoh! Tidak bisa ambil pelajaran dari negara-negara yang lain. Setelah pemimpinnya jatuh oleh negara Barat, makin hancur negara Anda! Selamat bertempur. In- nalillahi wainna ilaihi rojiun, semoga tenang di sana Om Khada. Ancha O’kazan Belajar dari Sejarah PARA pejabat kita tak pernah mau belajar dari sejarah, buktinya korupsi masih berakar di tiap kementerian. Frans Liando Tidak Takut SEGALA hinaan dan caci maki takkan mem- buat ia takut. Orang besar seperti dia mungkin jatuh karena pujian dan hinaan yang diberikan kepadanya. Imats Sulaemanie Haus Minyak YANG satu haus kekuasaan, yang lain haus minyak! Warung Alif Amerika Bersukacita YANG bersukacita atas kematian Moamar Khadasejatinya adalah Amerika dan seku- tunya. Bersiaplah rakyat Libia untuk sengsara karena minyaknya habis diambil Amerika dan sekutunya. Engkan Pendi Tak Ada yang Abadi TAK ada yang abadi. Good bye Mr Colonel! Erost Ferdiansyah Pelajaran bagi Pemimpin SEMOGA menjadi pelajaran dan pertim- bangan bagi pemimpin yang dianggap gagal oleh rakyatnya untuk amanah menyejahtera- kan rakyat secara nyata atau mundur secara terhormat kalau hanya mampu mengandal- kan retorika untuk sekadar membohongi rakyat. Haerudin Tea Desain Amerika dan sekutu GRAND design AS dan sekutunya berhasil memorak-porandakan Liga Arab atas demokra- si. Jazirah Arab di pertololkan oleh politik adu domba. Terima nasiblah kalian. Revolusi hanya akan menghasilkan penderi- taan berkepanjangan. Selamat jalan sang laki- laki pemberani, Kau akan dikenang dan pada waktunya semua akan terjawab. Edo M Hadi B EDAH EDITORIAL | SENIN, 24 OKTOBER 2011 | HALAMAN 25 Editorial, 22 Oktober Kirimkan komentar Anda atas tema Aksi Pembunuhan Marak, Aparat Harus Cepat Bertindak (periode 24 - 29 Oktober 2011) ke: opini publik di mediaindonesia.com Pemerintah dan masyarakat harus secara sadar mulai mencintai negeri ini dengan menggunakan produk asli anak bangsa sehingga produk dalam negeri unggul di Tanah Air. Berikut komentar Anda. EBET OPINI PUBLIK

Upload: vothu

Post on 24-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEDAH EDITORIAL - ftp.unpad.ac.id · itu dan bersembunyi di gorong-gorong. Akan tetapi nahas, para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) mengepung tempat persembunyiannya. Semua tidak

DUA bulan setelah tumbang dari kekuasaannya, mantan pemimpin Libia Moamar Khadafi tewas ditembak, Kamis

(20/10). Ia mati akibat perlakuan yang barbar dan sadistis. Bukan saja takhta yang lenyap, bukan pula hanya nyawa yang melayang, kehormatan sang pemimpin Libia itu juga terinjak.

Tewasnya Khadafi tidak terlepas dari peran pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang melakukan serangan udara terhadap konvoi kendaraan rombongan Khadafi yang melarikan diri ke arah barat Sirte, kampung halaman Khadafi. Ia sempat selamat dari serangan udara itu dan bersembunyi di gorong-gorong. Akan tetapi nahas, para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) mengepung tempat persembunyiannya.

Semua tidak berakhir di situ. Setelah tewas ditembak, jenazahnya diarak keliling kota dan menjadi tontonan.

Begitulah, kehidupan Khadafi berakhir tragis. Riwayat sosok yang pernah sangat berkuasa dan ditakuti itu tamat oleh rakyatnya sendiri.

Kini, dunia menunggu peran aktif NTC, lembaga peralihan di negeri itu, agar dapat mengambil langkah menyiapkan landasan transisional untuk mengubah Libia dari negara yang autokratis menjadi negara demokratis.

Dunia pun mengamati peran NATO selanjutnya. Setelah mengintervensi ke Libia dengan alasan membela dan mendukung gerakan

prodemokrasi yang ditindas rezim Khadafi, akan segera terlihat apakah memang itu kepentingan sejati di balik serangan NATO, ataukah sekadar mengamankan kepentingan para anggota NATO dalam mengaveling sumur-sumur minyak Libia.

Tentu bukan perkara mudah untuk membangun negara yang demokratis. Tidak mudah bagi NTC, juga tidak mudah bagi rakyat Libia sendiri. Setelah demikian lama hidup tertekan, tidaklah mudah mengelola euforia dan menyelesaikan transisi dengan cerdas.

Khadafi sudah tewas dengan tragis. Ia mestinya menjadi pelajaran bagi siapa pun yang berkuasa

bahwa kekuasaan itu tidak abadi.Oleh karena i tu , menjad i

keniscayaan bagi para pemimpin di mana pun untuk memperlakukan

kekuasaan sebagai amanah. Amanah untuk mendengarkan suara dan hati

nurani rakyat, amanah untuk menyejahterakan masyarakat. Bukan sebaliknya, menyalahgunakan kekuasaan. Itu berlaku universal baik untuk raja ataupun kepala negara yang dipilih secara demokratis. Yang dipilih langsung oleh rakyat pun bisa lupa akan rakyatnya dan kemudian ditumbangkan rakyat.

Pelajaran dari Libia

MerisaukanKEHIDUPAN politik Indone-

sia sekarang rasanya tidak bisa dibandingkan dengan kehidu-pan politik di Libia. Indonesia sudah (menerapkan) demokra-si. Yang paling merisaukan di alam demokrasi saat ini ialah masyarakat kita belum memiliki landasan moral yang kuat.

Bustami

Semestinya Begitu NKRI ini memang surga

bagi para koruptor karena masyarakatnya sangat penyabar dan penakut. Mestinya pemimpin korup harus diperlakukan seperti Khadafi (dikhadafi kan). Mari kita lihat ke depan, pasti Libia akan cepat menjadi negara makmur, sedangkan NKRI tetap unggul dalam jumlah rakyat melarat dan utang luar negeri.

Keadilan

KapitalismeBEHIND the democracy is coming

along the capitalism. Yang belum tahu fakta itu biasanya masih terbius oleh gula-gula manisnya sebuah liberalisme. Saya kasihan dengan orang Libia. Mereka belum tahu apa konsekuensinya setelah mereka berutang budi dengan NATO dan kolega mere-ka. Saya tidak bilang Khadafi lebih baik daripada negarawan lain, tapi Khadafi tahu nilai negaranya di mata dunia. Bahasa awamnya ialah ujung-ujungnya uang. Indonesia, wake up, darling.

Please....Lara

Peringatan bagi Pemimpin

TRAGIS memang akhir hayat Moamar Khadafi . Begitulah na-sib pemimpin jika mengabaikan rakyatnya sendiri. Siapa pun jadi pemimpin, ambil hikmahnya tragedi ini, kalaupun di dunia lolos, di akhirat nanti pasti dihi-nakan juga.

John Barutu

KHADAFFI tewas, minyak Libia siap dikuras.

628974408xxx

ASTAGFIRULLAH, satu lagi keberhasilan misi CIA & Mos-sad. Sampai kapankah kita mau dijadikan boneka mereka?

61412074xxx

KAPITALISME dan imperal-isme yang menjatuhkan Khadafi . Karena itu, meskipun ada inter-vensi dari Barat dan pemimpin Libia tewas, para gerilyawan

masih akan terus berjuang.6707938xxx

PERANG Libia itu merupa-kan pengkhianatan bangsa dan negara karena berbicara tentang pemimpin dan urusan dalam negeri bukan campur tangan negara lain.

6707938xxx

APAKAH demokrasi Indo-nesia sekarang ini bukan semi-otoriter?

6285240181xxx

KEJADIAN di Libia merupa-kan pelajaran bagi pemimpin di mana pun. Namun, kebrutalan rakyat Libia semoga tidak terjadi di mana pun.

6281910468xxx

KEMATIAN Khadafi merupa-kan warning buat semua pejabat dan penguasa di negeri ini.

6285238671xxx

RAKYAT Libia bergejolak bu-kan karena tidak amanahnya Khadafi , melainkan karena pro-

vokasi negara Barat yang selalu menginginkan kekayaan negara lain dan melanggar HAM tanah orang lain.

6287759662xxx

JANGAN sampai di Indonesia ada pemimpin seperti Khadafi yang keras kepala.

6287879074xxx

LIBIA negara Islam, tapi tidak islami. Perayaan joget merayakan kematian tidak islami.

6281339532xxx

Minyak Libia Siap Dikuras

ENTAH apa yang menjadi alasan pe-merintah memberikan izin impor bahan pangan. Apakah itu untuk memenuhi

kebutuhan rakyat atau sekadar topeng untuk menutupi kegagalannya karena tidak mampu merencanakan produksi pangan dengan tepat.

Aneh kan? Negara kepulauan ternyata harus mengimpor garam, negara agraris harus mengimpor beras, kentang, dan lain-lain. Bagi masyarakat nonpetani, mungkin hal itu tidak menjadi masalah karena bagi mereka, membeli bahan pangan ialah untuk kebutuhan sehari-hari.

Namun bagi para petani, itu sama saja menusuk dari belakang. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, para petani telah beru-saha semaksimal mungkin bahkan melakukan pinjaman uang pada bank untuk membeli bibit unggul, pupuk, dan obat pembasmi hama.

Ketika bahan pangan impor masuk seperti air bah, petani hanya mengurut dada. Hasil panen yang melimpah dengan kualitas super tidak laku di pasaran karena kalah bersaing dalam hal harga dengan produk impor.

Apa daya, utang sudah melilit pinggang dengan bunga setinggi langit. Akhirnya, pro-fesi petani tidak pernah menjadi impian kaum muda di Indonesia. Apakah pemerintah meres-pons keluhan petani? Ya, dengan menggonta-ganti pejabat/penanggung jawab agar rakyat bingung dan kolaps.

Sebenarnya impor bahan pangan bisa dice-gah asal pemerintah mau ‘menempatkan diri’ sebagai petani sehingga apa yang menjadi keluhan, hambatan produksi, distribusi, dan lain sebagainya dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan pemerintah agar impor bahan pangan bisa diatur sedemikian rupa sehingga tidak merugikan petani.

Pertama, berikan edukasi gratis kepada para petani agar mereka bisa tanam panen setiap musim. Tentu saja bahan pangan yang ditanam disesuaikan dengan iklim yang ada di Indonesia sehingga tidak ada lahan tidur di negara agraris ini. Bila perlu, pihak kampus dilibatkan untuk memberikan penyuluhan kepada petani.

Kedua, perkenalkan dan dukung petani agar mampu menciptakan teknologi sederhana untuk pengolahan dan penyimpanan bahan pangan tertentu sisa hasil panen yang me-limpah agar sisa panen tersebut tidak terbuang sia-sia.

Ketiga, berikan pinjaman sesuai syariah ke-pada petani, termasuk memperbaiki infrastruk-tur agar pendistribusian bahan pangan lancar. Keempat, berikan reward kepada petani yang mampu menjadi inspirator dan atau inovator. Selain itu, tetap jaga lingkungan.

Emzita DieniBogor

ADA istilah bahwa kita be-lum merdeka karena bang-sa ini belum bisa mandiri

sehingga masih mengandalkan produk impor untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ma-rilah kita tengok kehidupan kita sehari-hari, benarkah kita belum merdeka karena dijajah produk impor? Mari kita tengok rumah masing-masing.

Selain peralatan, bahan maka-nan yang diolah di dapur ternyata juga ‘mulai’ didominasi produk asing. Sebagai contoh, gula impor,

buah impor, sayur impor, termasuk bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan empon-empon. Hal itu berbanding terbalik dengan bahan makanan produk lokal, yang notabene tidak mem-punyai merek dan berpenampilan kurang menarik serta kotor.

Berdasarkan hasil survei ter-hadap isi rumah kita, dapat dilihat bahwa mayoritas produk yang dikonsumsi merupakan produk impor. Dengan banyaknya produk impor/asing yang dikonsumsi, secara logika dapat disimpulkan

bahwa di dalam pasar banyak sekali barang-barang impor.

Banyaknya barang impor yang didistribusikan ke pasar dalam negeri mempunyai arti bahwa bangsa kita masih mempunyai tingkat ketergantungan yang sa ngat tinggi terhadap produk bangsa lain.

Dapat dikatakan bangsa ini masih dalam kondisi terjajah, yaitu dijajah produk asing.

Andrew Setiawan RusdiantoJember

KEBIJAKAN neko-neko, sebu-tan yang cocok untuk kebi-jakan elite pemerintahan.

Produk impor ber taburan di Ta-nah Air kita ini. Dari sekian banyak permasalahan pertanian kita, salah satunya kebijakan. Pada era Bung Karno. Indonesia pernah menjadi negara swasembada beras.

Bahkan, dunia menjadikan In-

donesia sebagai negara tujuan importir beras. Itu merupakan hasil dari kebijakan yang pro-rakyat. Padahal jika dilihat dari sisi teknologi pertanian sekarang ini, sudah selayaknya kita dengan SDA yang melimpah bisa menjadi eksportir produk pertanian, meng-ubah keunggulan komparatif men-jadi keunggulan kompetitif dengan

kemajuan teknologi yang didukung kebijakan yang tidak neko-neko.

Jika hal itu terus dipertahankan dan tidak segera diperbaiki, orang luar akan memanfaatkan SDA kita dan mengekspornya kembali ke negara ini. Itu sungguh ironis.

Juber S HutahaenJambi

Negara Subur kok Impor Pangan Modus Penjajahan Modern

Kebijakan yang tidak Prorakyat

Editorial @

HAM di LibiaBAGAIMANA pelaksanaan HAM di Libia ?

Guno Tri Tjahjoko

Negara makin HancurRAKYAT yang bodoh! Tidak bisa ambil

pelajaran dari negara-negara yang lain. Setelah pemimpinnya jatuh oleh negara Barat, makin hancur negara Anda! Selamat bertempur. In-nalillahi wainna ilaihi rojiun, semoga tenang di sana Om Khadafi .

Ancha O’kazan

Belajar dari SejarahPARA pejabat kita tak pernah mau belajar dari

sejarah, buktinya korupsi masih berakar di tiap kementerian.

Frans Liando

Tidak Takut SEGALA hinaan dan caci maki takkan mem-

buat ia takut. Orang besar seperti dia mungkin jatuh karena pujian dan hinaan yang diberikan kepadanya.

Imats Sulaemanie

Haus MinyakYANG satu haus kekuasaan, yang lain haus

minyak!Warung Alif

Amerika BersukacitaYANG bersukacita atas kematian Moamar

Khadafi sejatinya adalah Amerika dan seku-tunya. Bersiaplah rakyat Libia untuk sengsara karena minyaknya habis diambil Amerika dan sekutunya.

Engkan Pendi

Tak Ada yang AbadiTAK ada yang abadi. Good bye Mr Colonel!

Erost Ferdiansyah

Pelajaran bagi PemimpinSEMOGA menjadi pelajaran dan pertim-

bangan bagi pemimpin yang dianggap gagal oleh rakyatnya untuk amanah menyejahtera-kan rakyat secara nyata atau mundur secara terhormat kalau hanya mampu mengandal-kan retorika untuk sekadar membohongi rakyat.

Haerudin Tea

Desain Amerika dan sekutu

GRAND design AS dan sekutunya berhasil memorak-porandakan Liga Arab atas demokra-si. Jazirah Arab di pertololkan oleh politik adu domba. Terima nasiblah kalian.

Revolusi hanya akan menghasilkan penderi-taan berkepanjangan. Selamat jalan sang laki-laki pemberani, Kau akan dikenang dan pada waktunya semua akan terjawab.

Edo M Hadi

BEDAH EDITORIAL| SENIN, 24 OKTOBER 2011 | HALAMAN 25

Editorial, 22 Oktober

Kirimkan komentar Anda atas tema Aksi Pembunuhan Marak, Aparat Harus Cepat Bertindak(periode 24 - 29 Oktober 2011) ke: opini publik di mediaindonesia.com

Pemerintah dan masyarakat harus secara sadar mulai mencintai negeri ini dengan menggunakan produk asli anak bangsa sehingga produk dalam negeri unggul di Tanah Air. Berikut komentar Anda.

EBET

OPINI PUBLIK