dikeluhkan gorong-gorong senayan minim gebrakan kapolda ... · rabu, 2 november 2011 megapolitan 9...

1
RABU, 2 NOVEMBER 2011 9 M EGAPOLITAN Disayangkan bahwa performa Kapolda Metro Jaya menurun menjelang dirinya pensiun tahun depan. LINTAS BERITA Guru Madrasah Lecehkan 32 Anak MANTAN Lurah Koja Selatan, Jakarta Utara, yang kini menjadi guru, Kosim Chotib, 72, dilaporkan ke Polres Jakarta Utara atas tuduhan pelecehan seksual. Kosim menjadi guru mengaji di Ma- drasah Diniah Al Marfuah, Jalan Swasembada Timur XIX, No 09, RT 12/05, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Perwakilan Lembaga Aspirasi Perempuan Swasembada Timur, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Marlina, 40, mengungkapkan sebagian besar keluarga korban tidak berani melaporkan kasus yang menimpa anggota keluarga mereka karena khawatir akan dampak pelaporan tersebut. Pelecehan tersebut diduga berlangsung sejak lama. Salah satu korban, DD, 30, mengaku dirinya pernah dilecehkan Kosim sekitar 12 tahun lalu. Yus, 40, salah satu orangtua korban DH, 7, dan HS, 8, mengatakan kedua anaknya dilecehkan pelaku sekitar dua pekan lalu. Dua keponakan Yus, yakni DV, 9, dan SV, 8, juga mengalami pelecehan seksual. Menantu Kosim, Yus, 49, mengatakan masalah tersebut sebe- tulnya telah selesai beberapa minggu lalu. (NA/J-2) Dana Milik SMA 4 Cikarang Dicuri DANA bantuan operasional siswa (BOS) SMA 4 Cikarang dicuri. Selain dana tersebut, belasan juta rupiah gaji guru ikut digondol para bandit. Peristiwa terjadi kemarin sekitar pukul 10.30 WIB di Kampung Jiun RT002/01, Desa Karang Sari, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Korban diketahui bernama Nicen Saripudin, 39. Pria yang men- jabat Bendahara SMA 4 itu mengaku uang sebesar Rp100 juta yang baru saja diambilnya dari Bank Jabar cabang Cikarang dicuri. Seusai mengambil uang dan berniat menuju sekolah, ban be- lakang mobil Daihatsu Feroza yang dikemudikannya kempes. “Saat saya sibuk memasang dongkrak untuk mengganti ban, sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter berhenti di samping mobil dan kemudian tancap gas,” katanya. (KG/J-2) Dikeluhkan Gorong-Gorong Senayan JALAN Lapangan Tembak Senayan, Kelurahan Gelora, Keca- matan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang sedang digali menim- bulkan kerawanan. Teuku, 26, yang kesulitan mengendalikan motor Honda Spacy berkali-kali tergelincir dan hampir terjatuh ke dalam galian selebar 1 meter. Apalagi di sepanjang galian gorong-gorong tersebut tak terdapat pagar dan moveable concrete barrier (MCB). “Saya kepeleset berkali-kali, hampir aja masuk got. Masak pembatasnya cuma batu-batu kali. Kalau habis hujan pasti tanah merahnya bikin licin,” keluh warga yang tinggal di Pasar Palmerah itu kepada Media Indonesia, kemarin. Kapolsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Johanson Rhonald Simamorang mengatakan pihaknya menyayangkan galian tak berpengaman tersebut. Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengen- dalian Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Tarjuki berjanji akan segera menegur kontraktor dan memerintah- kan kelengkapan rambu-rambu pengamanan. (VB/J-2) Bus Trans-Jakarta kembali Terbakar GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta agar Badan Layanan Umum (BLU) Trans- Jakarta sebagai pengelola bus Trans-Jakarta meningkatkan pengawasan terhadap arma- danya. Bila merasa tidak mam- pu, Fauzi Bowo meminta agar BLU Trans-Jakarta menunjuk pihak lain (outsourcing) sebagai pengawas. Hal itu dikemukakan oleh Foke--panggilan akrab Fauzi Bowo--menanggapi peristiwa kebakaran yang menimpa bus Trans-Jakarta di Jalan Otista, Jakarta Timur, kemarin. “Saya sudah sejak awal me- minta BLU Trans-Jakarta untuk memperketat pengawasan. Sep- erti kapal terbang, sebelum ter- bang kan ada yang mengawasi. Mestinya setiap pagi kan sebe- lum bus itu berangkat harus ada yang mengawasi,” kata Foke di Balai Kota DKI, kemarin. Dengan adanya pengawasan yang baik, kejadian bus Trans- Jakarta terbakar tidak perlu berulang terus. “Kalau BLU Trans-Jakarta tidak mampu melakukan pengawasan seperti itu sendiri, pekerjakan outsour- cing (pihak lain),” ungkapnya. Masalah kebakaran bus Trans-Jakarta tampaknya su- dah menjadi hal biasa di mata masyarakat Ibu Kota. Dalam tiga bulan terakhir saja, em- pat armada bus Trans-Jakarta terbakar. Kasus pertama, terjadi pada 1 Agustus 2011 menimpa bus Trans-Jakarta B 7024 IX koridor III jurusan Kalideres – Harmoni. Bus ini terbakar sekitar pukul 08.23 WIB di Jl Daan Mogot, te- patnya di depan Mal Citraland Grogol, Jakarta Barat. Kasus kedua, pada 11 Okto- ber 2011, sebuah bus gandeng Trans-Jakarta B 76090 IX ter- bakar. Bus ini terbakar sekitar pukul 21.00 WIB di halte Kebon Pala, Jl Matraman Raya, Jatine- gara, Jakarta Timur. Adapun kasus ketiga ter- jadi pada bus Trans-Jakarta single untuk koridor IX (Pluit - Pinangranti). Bus ini meledak ketika tengah mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Ba- han Bakar Gas (SPBG) Pinang- ranti, Jakarta Timur, sekitar pu- kul 08.20 WIB, pada 21 Oktober 2011. Kejadian terakhir yang terjadi kemarin hanya berse- lang 10 hari, pascakasus keba- karan sebelumnya. Menanggapi rentetan keja- dian itu, Kepala BLU Trans- Jakarta M Akbar menolak jika dikatakan lalai merawat bus yang ada. Dalam kontrak de- ngan operator bus Trans-Jakar- ta ada sanksi dan denda jika ketahuan bus tidak layak pakai tetap dioperasikan. “Yang jelas, tidak ada yang menginginkan bus terbakar dan mogok,” kata Akbar. (Ssr/J-2) FIDEL ALI PERMANA W ARGA Jakarta makin cemas dengan semakin tingginya eska- lasi tindak kriminal yang terjadi belakangan ini. Meningginya eskalasi tindak kriminal terlihat dari makin sadisnya pelaku pembunuhan memperlakukan korbannya. Mayat korban dibuang secara serampangan dengan dimasuk- kan ke koper atau kardus. Bah- kan ada yang mayatnya diba- kar, seperti yang ditemukan di lapangan bola, di Srengseng, Jakarta Barat. Penjahat juga tidak segan- segan melukai korbannya. Penjahat yang aksinya diper- goki warga juga makin berani. Bukannya langsung melari- kan diri, kawanan penjahat itu malah balik mengancam warga. Di tengah kondisi yang ada seperti ini, banyak warga me- lihat tidak ada gebrakan yang diusung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S Rajab yang telah menjabat sebagai kapolda sejak 7 Juli 2011. “Susah juga kalau tidak ada gebrakan. Sekarang kalau baca di koran tindakan krimi- nal makin hari makin seram. Masyarakat kan juga jadi gak aman saat bekerja,” kata Nur- din yang berprofesi sebagai tukang ojek saat ditemui di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, kemarin. Linda, 34, ibu rumah tangga dengan dua anak mengaku selalu waswas saat melihat ma- raknya modus tindakan krimi- nalitas sadis di media massa. “Ngeri Mas, sekarang pem- bunuhannya makin sadis saja. Saya minta tolonglah polisi un- tuk memperketat pengamanan supaya masyarakat juga jadi aman,” ujarnya. Perlu diganti Koordinator Indonesia Po- lice Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan sangat minim gebrakan yang dilakukan oleh Kapolda Metro selama empat bulan menjabat. “Saya me- lihat kapolda ini tidak ada strategi yang jitu untuk men- jaga keamanan Jakarta, karena itu harus secepatnya diganti. Angka kriminalitas serta kuali- tasnya meningkat, warga Ja- karta sekarang jadi takut ke mana-mana,” kata Neta saat dihubungi, kemarin. Neta menilai meningkatnya kriminalitas lantaran kurang- nya patroli yang dilakukan aparat kepolisian, terutama di malam hari. Ia mengingatkan bahwa pada masa kapolda- kapolda sebelumnya, patroli motor dimaksimalkan sehingga pelaku kejahatan berkurang dan warga merasa aman. Neta menyesalkan perfor- ma Rajab yang dinilai makin berkurang lantaran menjelang usia pensiun. “Seharusnya, sebagai polisi sejati, dia harus meninggalkan prestasi dan kesan yang baik,” ujarnya. Kepala Bidang Humas Pol- da Metro Jaya Kombes Baha- rudin Djafar menyebutkan masyarakat bisa merasa tidak puas atas kinerja aparat ke- polisian saat ini. Menurutnya, saat ini Polda Metro Jaya sudah menunjukkan prestasi yang baik dalam pengungkapan kasus-kasus. “Mengeluh itu hak masya- rakat,” ujar Baharudin Djafar melalui pesan singkatnya. Saat ini Polda Metro Jaya memiliki prestasi dalam peng- ungkapan kasus-kasus yang ada di masyarakat. “Pembu- nuhan diungkap 75,2%, sangat baik prestasi ini,” katanya memberi contoh. Guna mencegah tingkat kriminalitas diperlukan juga kerja sama dari masyarakat sendiri. Dalam rangka memberi rasa aman jelang pelaksanaan SEA Games, Polda Metro melakukan Operasi Sikat Jaya.(ED/*/J-2) [email protected] Para Perempuan Cantik di Antara Hewan Kurban W IDYA Permatasari, 22, tulen perempuan. Namun, pekerjaan membuatnya berpenampilan seorang penggembala sapi. Seperti koboi, dia mengenakan topi lebar warna abu-abu, sepatu hitam, dan kacamata hitam. Widya merupakan salah satu sales promotion girl (SPG) sapi kurban yang dipekerjakan Doni, pemilik show room di pinggiran Jalan Akses Universitas Indonesia. Jaraknya hanya sekitar 200 meter dari Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Kota Depok. Doni menyulap show room mobilnya menjadi Hotel Hewan Qurban sejak dua pekan lalu. Mobil- mobilnya dipindah ke tempat lain. Setelah Idul Adha selesai, ruang pamer mobil dikembalikan seperti semula. Untuk menciptakan suasana benar-benar di Hotel Hewan Qurban, Doni merekrut sejumlah mahasiswi cantik sebagai SPG dengan gaji Rp5 juta per orang selama 20 hari kerja. Ide Doni terbukti berhasil memikat calon pembeli. “Sejak 18 Oktober hingga saat ini kami sudah menjual hewan kurban sebanyak 1.500 ekor,” tutur Doni, kemarin. Tugas SPG seperti Widya tergolong ringan. Mahasiswi jurusan peternakan semester terakhir Institut Pertanian Bogor itu cukup menebar senyum dan menunjuk hewan-hewan yang bagus untuk dikurbankan. Penampilan Widya dan kawan-kawan setidaknya menjadi daya tarik sendiri bagi calon pembeli. Tidak mengherankan bila setiap hari rata-rata 100 sapi terjual. Sambil menjadi SPG, Widya mengaku menikmati pekerjaannya karena suatu saat ingin juga menjadi pebisnis profesional seperti Doni. “Saya harus bekerja keras dengan terus berlatih. Omong kosong kalau seseorang menjadi terbaik tanpa latihan,” cetus mahasiswa yang sedang menyusun skripsi itu. Putri Permatasari, 22, SPG lainnya, yang bergaya sama dengan Widya, mengaku belajar banyak dari keahlian Doni memasarkan hewan kurban. Warga kompleks Mega Cinere, Jalan Cimahi, Kota Depok, itu terus-terusan memuji bosnya sebagai pebisnis ulung. Mahasiswi semester akhir Bina Sarana Informatika Kota Depok itu mengaku semakin ahli dalam memasarkan hewan kurban. Banyak pertanyaan konsumen yang dijawabnya dengan lancar. “Semua orang ingin sukses. Tapi, tidak semua orang sukses pernah bekerja dan makan minum di tempat kotoran sapi. Inilah yang saya petik sebagai SPG Hotel Hewan Qurban,” paparnya. Titis Prihatiningsih, 22, yang baru diwisuda sebagai sarjana akuntansi Universitas Pancasila, mengatakan bekerja sebagai SPG di Hotel Hewan Qurban semata-mata bukan karena uang. “Seorang sarjana tak berharap bekerja di tempat- tempat yang bau-bau. Tapi, ini bukan soal bau. Saya ingin mengenal ilmu pemasaran yang dilakukan Pak Haji Doni. Enggak ada salahnya belajar di tempat bau,” paparnya. Sependapat dengan Titis, SPG lainnya bernama Avianti Puspa Novelita, 22, mengaku senang mendapat gaji besar. Namun, uang itu bukan tujuan utamanya. “Saya ingin menjadi orang berkualitas. Itulah sebabnya saya melamar menjadi SPG dan belajar ilmu dari Pak Haji Doni,” sambungnya. (Kisar Rajagukguk/J-1) SPG HEWAN KURBAN: Sales promotion girl (SPG) penjualan sapi atau yang disebut ladies cowboy menanti pembeli sapi kurban milik H Doni di Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, kemarin. Untuk menarik perhatian calon pembeli, pemilik bursa sapi menggunakan jasa para ladies cowboy untuk menjual sapi kurban. Harga sapi per ekornya Rp7 juta sampai Rp50 juta. MI/JHONI KRISTIAN Minim Gebrakan Kapolda Dipertanyakan

Upload: vomien

Post on 27-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RABU, 2 NOVEMBER 2011 9MEGAPOLITAN

Disayangkan bahwa performa Kapolda Metro Jaya menurun menjelang dirinya pensiun tahun depan.

LINTAS BERITA

Guru Madrasah Lecehkan 32 Anak MANTAN Lurah Koja Selatan, Jakarta Utara, yang kini menjadi guru, Kosim Chotib, 72, dilaporkan ke Polres Jakarta Utara atas tuduhan pelecehan seksual. Kosim menjadi guru mengaji di Ma-drasah Diniah Al Marfuah, Jalan Swasembada Timur XIX, No 09, RT 12/05, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Perwakilan Lembaga Aspirasi Perempuan Swasembada Timur, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Marlina, 40, mengungkapkan sebagian besar keluarga korban tidak berani melaporkan kasus yang menimpa anggota keluarga mereka karena khawatir akan dampak pelaporan tersebut.

Pelecehan tersebut diduga berlangsung sejak lama. Salah satu korban, DD, 30, mengaku dirinya pernah dilecehkan Kosim sekitar 12 tahun lalu. Yus, 40, salah satu orangtua korban DH, 7, dan HS, 8, mengatakan kedua anaknya dilecehkan pelaku sekitar dua pekan lalu. Dua keponakan Yus, yakni DV, 9, dan SV, 8, juga mengalami pelecehan seksual.

Menantu Kosim, Yus, 49, mengatakan masalah tersebut sebe-tulnya telah selesai beberapa minggu lalu. (NA/J-2)

Dana Milik SMA 4 Cikarang DicuriDANA bantuan operasional siswa (BOS) SMA 4 Cikarang dicuri. Selain dana tersebut, belasan juta rupiah gaji guru ikut digondol para bandit. Peristiwa terjadi kemarin sekitar pukul 10.30 WIB di Kampung Jiun RT002/01, Desa Karang Sari, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Korban diketahui bernama Nicen Saripudin, 39. Pria yang men-jabat Bendahara SMA 4 itu mengaku uang sebesar Rp100 juta yang baru saja diambilnya dari Bank Jabar cabang Cikarang dicuri.

Seusai mengambil uang dan berniat menuju sekolah, ban be-lakang mobil Daihatsu Feroza yang dikemudikannya kempes. “Saat saya sibuk memasang dongkrak untuk mengganti ban, sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter berhenti di samping mobil dan kemudian tancap gas,” katanya. (KG/J-2)

Dikeluhkan Gorong-Gorong SenayanJALAN Lapangan Tembak Senayan, Kelurahan Gelora, Keca-matan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang sedang digali menim-bulkan kerawanan. Teuku, 26, yang kesulitan mengendalikan motor Honda Spacy berkali-kali tergelincir dan hampir terjatuh ke dalam galian selebar 1 meter. Apalagi di sepanjang galian gorong-gorong tersebut tak terdapat pagar dan moveable concrete barrier (MCB). “Saya kepeleset berkali-kali, hampir aja masuk got. Masak pembatasnya cuma batu-batu kali. Kalau habis hujan pasti tanah merahnya bikin licin,” keluh warga yang tinggal di Pasar Palmerah itu kepada Media Indonesia, kemarin.

Kapolsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Johanson Rhonald Simamorang mengatakan pihaknya menyayangkan galian tak berpengaman tersebut. Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengen-dalian Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Tarjuki berjanji akan segera menegur kontraktor dan memerintah-kan kelengkapan rambu-rambu pengamanan. (VB/J-2)

Bus Trans-Jakarta kembali TerbakarGUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta agar Badan Layanan Umum (BLU) Trans-Jakarta sebagai pengelola bus Trans-Jakarta meningkatkan pengawasan terhadap arma-danya. Bila merasa tidak mam-pu, Fauzi Bowo meminta agar BLU Trans-Jakarta menunjuk pihak lain (outsourcing) sebagai pengawas.

Hal itu dikemukakan oleh Foke--panggilan akrab Fauzi Bowo--menanggapi peristiwa kebakaran yang menimpa bus Trans-Jakarta di Jalan Otista, Jakarta Timur, kemarin.

“Saya sudah sejak awal me-minta BLU Trans-Jakarta untuk memperketat pengawasan. Sep-erti kapal terbang, sebelum ter-bang kan ada yang menga wasi. Mestinya setiap pagi kan sebe-lum bus itu berangkat harus ada yang mengawasi,” kata Foke di Balai Kota DKI, kemarin.

Dengan adanya pengawasan yang baik, kejadian bus Trans-Jakarta terbakar tidak perlu berulang terus. “Kalau BLU Trans-Jakarta tidak mampu melakukan pengawasan seperti itu sendiri, pekerjakan outsour-cing (pihak lain),” ungkapnya.

Masalah kebakaran bus Trans-Jakarta tampaknya su-

dah menjadi hal biasa di mata masyarakat Ibu Kota. Dalam tiga bulan terakhir saja, em-pat armada bus Trans-Jakarta terbakar.

Kasus pertama, terjadi pada 1 Agustus 2011 menimpa bus Trans-Jakarta B 7024 IX koridor III jurusan Kalideres – Harmoni. Bus ini terbakar sekitar pukul 08.23 WIB di Jl Daan Mogot, te-patnya di depan Mal Citraland Grogol, Jakarta Barat.

Kasus kedua, pada 11 Okto-ber 2011, sebuah bus gandeng Trans-Jakarta B 76090 IX ter-bakar. Bus ini terbakar sekitar pukul 21.00 WIB di halte Kebon Pala, Jl Matraman Raya, Jatine-gara, Jakarta Timur.

Adapun kasus ketiga ter-jadi pada bus Trans-Jakarta single untuk koridor IX (Pluit - Pinang ranti). Bus ini meledak ketika tengah mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Ba-han Bakar Gas (SPBG) Pinang-ranti, Jakarta Timur, sekitar pu-kul 08.20 WIB, pada 21 Oktober 2011. Kejadian terakhir yang terjadi kemarin hanya berse-lang 10 hari, pascakasus keba-karan sebelumnya.

Menanggapi rentetan keja-dian itu, Kepala BLU Trans-Jakarta M Akbar menolak jika

dikatakan lalai merawat bus yang ada. Dalam kontrak de-ngan operator bus Trans-Jakar-

ta ada sanksi dan denda jika ketahuan bus tidak layak pakai tetap dioperasikan. “Yang jelas,

tidak ada yang menginginkan bus terbakar dan mogok,” kata Akbar. (Ssr/J-2)

FIDEL ALI PERMANA

WARGA Jakarta m a k i n c e m a s dengan semakin tingginya eska-

lasi tindak kriminal yang terjadi belakangan ini.

Meningginya eskalasi tindak kriminal terlihat dari makin sadisnya pelaku pembunuhan memperlakukan korbannya. Mayat korban dibuang secara serampangan dengan dimasuk-kan ke koper atau kardus. Bah-

kan ada yang mayatnya diba-kar, seperti yang ditemukan di lapangan bola, di Srengseng, Jakarta Barat.

Penjahat juga tidak segan-segan melukai korbannya. Penjahat yang aksinya diper-goki warga juga makin berani. Bukannya langsung melari-kan diri, kawanan penjahat itu malah balik mengancam warga.

Di tengah kondisi yang ada seperti ini, banyak warga me-lihat tidak ada gebrakan yang diusung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S Rajab yang telah menjabat sebagai kapolda sejak 7 Juli 2011.

“Susah juga kalau tidak ada gebrakan. Sekarang kalau baca di koran tindakan krimi-nal makin hari makin seram. Masyarakat kan juga jadi gak aman saat bekerja,” kata Nur-din yang berprofesi sebagai

tukang ojek saat ditemui di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, kemarin.

Linda, 34, ibu rumah tangga dengan dua anak mengaku se lalu waswas saat melihat ma-raknya modus tindakan krimi-nalitas sadis di media massa. “Ngeri Mas, sekarang pem-bunuhannya makin sadis saja. Saya minta tolonglah polisi un-tuk memperketat pengamanan supaya masyarakat juga jadi aman,” ujarnya.

Perlu digantiKoordinator Indonesia Po-

lice Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan sangat minim gebrakan yang dilakukan oleh Kapolda Metro selama empat bulan menjabat. “Saya me-lihat kapolda ini tidak ada strategi yang jitu untuk men-jaga keamanan Jakarta, karena itu harus secepatnya diganti.

Angka kriminalitas serta kuali-tasnya meningkat, warga Ja-karta sekarang jadi takut ke mana-mana,” kata Neta saat dihubungi, kemarin.

Neta menilai meningkatnya kriminalitas lantaran kurang-nya patroli yang dilakukan aparat kepolisian, terutama di malam hari. Ia mengingatkan bahwa pada masa kapolda-kapolda sebelumnya, patroli motor dimaksimalkan sehingga pelaku kejahatan berkurang dan warga merasa aman.

Neta menyesalkan perfor-ma Rajab yang dinilai makin berkurang lantaran menjelang usia pensiun. “Seharusnya, sebagai polisi sejati, dia harus meninggalkan prestasi dan kesan yang baik,” ujarnya.

Kepala Bidang Humas Pol-da Metro Jaya Kombes Baha-rudin Djafar menyebutkan masyarakat bisa merasa tidak

puas atas kinerja aparat ke-polisian saat ini. Menurutnya, saat ini Polda Metro Jaya sudah menunjukkan prestasi yang baik dalam pengungkapan kasus-kasus.

“Mengeluh itu hak masya-rakat,” ujar Baharudin Djafar melalui pesan singkatnya.

Saat ini Polda Metro Jaya memiliki prestasi dalam peng-ungkapan kasus-kasus yang ada di masyarakat. “Pembu-nuhan diungkap 75,2%, sangat baik prestasi ini,” katanya memberi contoh.

Guna mencegah tingkat kriminalitas diperlukan juga kerja sama dari masyarakat sendiri.

Dalam rangka memberi rasa aman jelang pelaksanaan SEA Games, Polda Metro melakukan Operasi Sikat Jaya.(ED/*/J-2)

[email protected]

Para Perempuan Cantik di Antara Hewan Kurban

WIDYA Permatasari, 22, tulen perempuan.

Namun, pekerjaan membuatnya berpenampilan seorang penggembala sapi. Seperti koboi, dia mengenakan topi lebar warna abu-abu, sepatu hitam, dan kacamata hitam.

Widya merupakan salah satu sales promotion girl (SPG) sapi kurban yang dipekerjakan Doni, pemilik show room di pinggiran Jalan Akses Universitas Indonesia. Jaraknya hanya sekitar 200 meter dari Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Kota Depok.

Doni menyulap show room mobilnya menjadi Hotel Hewan Qurban sejak dua pekan lalu. Mobil-mobilnya dipindah ke tempat lain. Setelah Idul Adha selesai, ruang pamer mobil dikembalikan seperti semula.

Untuk menciptakan suasana benar-benar di Hotel Hewan Qurban, Doni merekrut sejumlah mahasiswi cantik sebagai SPG dengan gaji Rp5 juta per orang selama 20 hari kerja.

Ide Doni terbukti berhasil memikat calon pembeli. “Sejak 18 Oktober hingga saat ini kami sudah menjual hewan kurban sebanyak 1.500 ekor,” tutur Doni, kemarin.

Tugas SPG seperti Widya

tergolong ringan. Mahasiswi jurusan peternakan semester terakhir Institut Pertanian Bogor itu cukup menebar senyum dan menunjuk hewan-hewan yang bagus untuk dikurbankan.

Penampilan Widya dan kawan-kawan setidaknya menjadi daya tarik sendiri bagi calon pembeli. Tidak mengherankan bila setiap

hari rata-rata 100 sapi terjual. Sambil menjadi SPG, Widya mengaku menikmati pekerjaannya karena suatu saat ingin juga menjadi pebisnis profesional seperti Doni.

“Saya harus bekerja keras dengan terus berlatih. Omong kosong kalau seseorang menjadi terbaik tanpa latihan,” cetus mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi itu.

Putri Permatasari, 22, SPG lainnya, yang bergaya sama dengan Widya, mengaku belajar banyak dari keahlian Doni memasarkan hewan kurban. Warga kompleks Mega Cinere, Jalan Cimahi, Kota Depok, itu terus-terusan memuji bosnya sebagai pebisnis ulung.

Mahasiswi semester akhir Bina Sarana Informatika Kota Depok itu mengaku semakin ahli dalam memasarkan hewan kurban. Banyak pertanyaan konsumen yang dijawabnya dengan lancar.

“Semua orang ingin sukses. Tapi, tidak semua orang sukses pernah bekerja dan makan minum di tempat kotoran sapi. Inilah yang saya petik sebagai SPG Hotel Hewan Qurban,” paparnya.

Titis Prihatiningsih, 22, yang baru diwisuda sebagai sarjana akuntansi Universitas Pancasila, mengatakan bekerja sebagai SPG di Hotel Hewan Qurban semata-mata bukan karena uang.

“Seorang sarjana tak berharap bekerja di tempat-tempat yang bau-bau. Tapi, ini bukan soal bau. Saya ingin mengenal ilmu pemasaran yang dilakukan Pak Haji Doni. Enggak ada salahnya belajar di tempat bau,” paparnya.

Sependapat dengan Titis, SPG lainnya bernama Avianti Puspa Novelita, 22, mengaku senang mendapat gaji besar. Namun, uang itu bukan tujuan utamanya. “Saya ingin menjadi orang berkualitas. Itulah sebabnya saya melamar menjadi SPG dan belajar ilmu dari Pak Haji Doni,” sambungnya. (Kisar Rajagukguk/J-1)

SPG HEWAN KURBAN: Sales promotion girl (SPG) penjualan sapi atau yang disebut ladies cowboy menanti pembeli sapi kurban milik H Doni di Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, kemarin. Untuk menarik perhatian calon pembeli, pemilik bursa sapi menggunakan jasa para ladies cowboy untuk menjual sapi kurban. Harga sapi per ekornya Rp7 juta sampai Rp50 juta.

MI/JHONI KRISTIAN

Minim GebrakanKapolda Dipertanyakan