bab ii kajian pustaka a. kajian teori 1. harga pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok...

33
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi a. Pengertian Harga Pokok Produksi Para ahli mempunyai definisi yang berbeda-beda mengenai pengertian Harga Pokok Produksi. Berikut definisi Harga Pokok Produksi menurut para ahli.Menurut Hansen dan Mowen (2004:53) “Harga Pokok Produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan”. Dan menurut Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, George Foster (2006:45) “Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured) adalah biaya barang yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan”. Sedangkan menurut Mulyadi (2009: 14) “biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual”. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa “Harga Pokok Produksi merupakan seluruh biaya yang dikorbankan dalam suatu proses produksi untuk mengubah bahan mentah/bahan baku menjadi barang jadi pada suatu periode tertentu”. Dan untuk menentukanHarga Pokok Produksi tidak akan lepas dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya overhead pabrikyang digunakan dalam proses produksi.Selain itu informasi

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Harga Pokok produksi

a. Pengertian Harga Pokok Produksi

Para ahli mempunyai definisi yang berbeda-beda mengenai pengertian

Harga Pokok Produksi. Berikut definisi Harga Pokok Produksi menurut para

ahli.Menurut Hansen dan Mowen (2004:53) “Harga Pokok Produksi

mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan”.

Dan menurut Charles T. Horngren, Srikant M. Datar, George Foster (2006:45)

“Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured) adalah biaya barang yang

dibeli untuk diproses sampai selesai, baik sebelum maupun selama periode

akuntansi berjalan”. Sedangkan menurut Mulyadi (2009: 14) “biaya produksi

merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi

produk jadi yang siap untuk dijual”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

“Harga Pokok Produksi merupakan seluruh biaya yang dikorbankan dalam

suatu proses produksi untuk mengubah bahan mentah/bahan baku menjadi

barang jadi pada suatu periode tertentu”. Dan untuk menentukanHarga Pokok

Produksi tidak akan lepas dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya

overhead pabrikyang digunakan dalam proses produksi.Selain itu informasi

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

10

tentang Harga Pokok Produksi tersebut juga sangat dibutuhkan oleh manajer

dalam menentukan harga jual dan untuk pihak eksternal yang ingin

menanamkan modalnya dalam perusahan tersebut. Karena itu perhitungan

harga pokok produksi harus benar-benar dilakukan secara tepat dan akurat.

b. Komponen Harga Pokok Produksi

Untuk menghitung Harga Pokok Produksi tidak lepas dari tiga

komponen biaya, yaitu:

1. Biaya Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan dasar yang digunakan untuk membuat

barang jadi. Besarnya bahan baku yang digunakan dapat dilihat melalui bentuk

barang yang sudah jadi. Yang artinya, besarnya bahan baku yang digunakan

dapat dilihat dari jumlah/output barang jadi yang sudah diproduksi. Contoh

bahan baku dalam perusahaan mebel adalah kayu.

Menurut Banuar (2011) pada perusahaan manufaktur ada 2 aktivitas

penting yang berkaitan dengan persediaan bahan baku yaitu:

a) Pengadaan: agar persediaan bahan digudang tidak mengalami kelebihan

atau kekurangan maka permintaan bahan harus mempertimbangkan

tingkat reorder point, dimana perusahaan harus melakukan pemesanan

bahan sebelum persediaan bahan akan habis.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

11

b) Distribusi: aktivitas ini merupakan pemindahaan bahan dari golongan

gudang menuju tempat proses produksi dan kembali lagi ke gudang

untuk disimpan.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji/upah tenaga kerja yang

dipekerjakan untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi. Dibanyak

organisasi hal ini merupakan biaya yang membutuhkan pengukuran,

pengendalian, dan analisis yang sistematis (Carter, 2009 dalam Banuar

Yudhaswara 2011: 6). Contoh BTKL pada perusahaan mebel adalah tukang

kayu dan tukang amplas.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya yang

timbul dalam proses produksi selain yang termasuk dalam biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerla langsung (Daljono, 2009: 16). Yang termasuk dalam

BOP antara lain adalah:

a) Biaya pemakaian supplies pabrik

b) Biaya pemakaian minyak pelumas

c) Biaya penyusutan bagian produksi

d) Biaya pemeliharaan

e) Biaya listrik bagian produksi

f) Biaya asuransi

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

12

g) Biaya pengawasan

c. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (1992: 50) ada tiga metode yang dapat digunakan

untuk menentukan harga pokok produksi, yaitu metode penentuan harga pokok

produksi full costing, metode penentuan harga pokok produksi variable costing

dan metode penentuan harga pokok produksi activity-based costing system

yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode full costing

Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang

terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, baik

yang berlaku variabel maupun tetap, seperti berikut ini:

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx

Kos produksi xxx +

2. Metode Variable Costing

Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berlaku variabel ke dalam kos

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

13

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik variabel, seperti berikut ini:

Biaya bahan baku xxx

Biaya bahan baku langsung xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx

Kos produksi xxx +

3. Metode Activity-Based Costing System

Activity-Based Costing System adalah metode penentuan Harga Pokok

Produksi yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk

secara cermat. Full cost of product activity-based costing system mencakup

total biaya desain dan pengembangan ditambah biaya produksi dan ditambah

biaya dukungan logistic.

Biaya desain dan pengembangan

Biaya desain atau pengembangan XXX

Biaya produksi

Aktivitas level unit XXX

Aktivitas level bacth XXX

Aktivitas level produk XXX

Aktivitas level fasilitas XXX +

XXX

Biaya dukungan lagistik

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

14

Biaya iklan XXX

Biaya distribusi XXX

Biaya garansi produk XXX +

XXX +

Jika full costing dan variable costing menitik beratkan penentuan

harga pokok produksi pada fase produksi saja, activity-based costing system

menitik beratkan penentuan harga pokok produksi disemua fase pembuatan

produk, sejak fase desain dan pengembangan produk sampai dengan

penyerahan produk ke konsumen. Full costing dan variable costing merupakan

penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan

kondisi teknologi manufaktur pada masa lalu sedangkan activity-based costing

system menjadi alternative metode penentuan harga pokok produk seiring

dengan perkembangan teknologi informasi.

d. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Metode pengumpulan harga pokok produksi dibagi menjadi dua yaitu

metode harga pokok proses dan metode harga pokok pesanan, yang akan

dijelaskan sebagai berikut ini:

1. Metode Harga Pokok Dalam Proses

Menurut Carter & Usry (2004: 110) “metode harga pokok dalam

proses adalah mengakumulasikan semua biaya operasi suatu proses untuk

suatu periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

15

unit produk yang telah melewati proses selama periode tersebut; hasilnya

adalah biaya per unit”. Jika produk dari suatu proses menjadi bahan baku

dari proses berikutnya, maka biaya per unit dihitung untuk setiap proses.

Menurut Hansen & Mowen (2000: 192-197) “ sistem harga pokok

proses pada dasarnya serupa dengan sistem perhitungan harga pokok

berdasarkan pesanan”. Namun terdapat dua perbedaan kunci, yaitu yang

pertama, suatu sistem harga pokok pesanan mengakumulasikan biaya

produksi berdasarkan pekerjaan dan sistem harga pokok proses

mengakumulasikan biaya berdasarkan proses. Yang kedua, untuk perusahaan

manufaktur harga pokok pesanan menggunakan satu akuntansi proses,

sedangkan sistem harga pokok proses mempunyai kerja akuntansi proses di

semua proses. Prinsip dari perhitungan harga pokok proses adalah untuk

menghitung unit suatu periode, bagi biaya periode tersebut dengan keluaran

periode tersebut.

2. Metode Harga Pokok Pesanan

Menurut Firdaus & Wasilah (2009: 54) “metode harga pokok pesanan

adalah suatusistem akuntansi biaya perpetual yang menghimpun biaya

menurutpekerjaan-pekerjaan tertentu”. Dengan metode ini perusahaan akan

membeli bahan baku sesuai dengan jumlah pesanan yang diterima

olehperusahaan, sehingga dapat terhindarkan dari kelebihan bahan baku.

Selain itu perusahaan juga mempunyai pilihan untuk menerima atau menolak

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

16

pesananyang dapat memberikan keuntungan maupun kerugian bagi

perusahaan.

Menurut Daljono (2009: 35) metode harga pokok pesanan dapat

mempermudah manajer dalam pengambilan keputusan-keputusan sebagai

berikut:

a) Menentukan harga jual

b) Mempertimbangkan menolak atau menerima suatu pesanan

c) Memantau realisasi biaya

d) Menghitung L/R tiap pesanan

e) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang akan disajikan di neraca.

Dengan metode harga pokok pesanan perusahaan dapat dengan lebih

mudah dalam menentukan realisasi biaya produksi, menghitung laporan laba

rugi, dan penyajian harga pokok produk dalam neraca.

Perbedaan antara metode harga pokok pesanan dan metode harga

pokok dalam proses dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

17

Tabel 1.Perbedaan metode harga pokok pesanan dan metode harga

pokok dalam proses

Perbedaan Metode harga pokok

pesanan

Metode harga pokok

proses

Dasar kegiatan Pesanan langganan Budget produksi

Tujuan produksi Untuk melayani pesanan Untuk persediaan yang

akan dijual

Bentuk produk Tergantung spesifikasi

dan dapat dipisahkan

identitasnya

Homogen dan standar

Biaya produksi

dikumpulkan

Setiap ada pesanan Setiap satuan waktu

Kapan biaya

produksi

dihitung

Pada saat pesanan selesai Pada akhir periode/setiap

satuan waktu

Menghitung

harga pokok

Harga pokok pesanan

dibagi jumlah produk

pesanan yang

bersangkutan.

Harga pokok periode

tertentu dibagi jumlah

yang bersangkutan.

Contoh

perusahaan

Percetakan, perusahaan

menufaktur, kontraktor,

konsultan akuntansi, dll

Semen, kertas, PLN,

penyulingan minyak, dll

Sumber: Supriyono, 1992 (dalam Hendro Prasetyo P. 2009)

2. Metode Harga Pokok Produksi Sistem Tradisional

a. Pengertian Sistem Tradisional

Menurut Carter & Ursy “sistem tradisional adalah sistem perhitungan

biaya yang menjadikan volume atau ukuran tingkat unit sebagai dasar untuk

mengalokasikan overhead ke output”. Dan karena itu juga sistem tradisional

juga disebut dengan sistem berdasarkan unit.

Sedangkan menurut Hansen & Mowen (2000: 57) “sistem akuntansi

biaya tradisional mengasumsikan bahwa semua biaya diklasifikasikan sebagai

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

18

tetap atau variabel berkaitan dengan perubahan unit atau volme produk yang di

produksi”.

Dari kedua pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa sistem

tradisional adalah sistem perhitungan biaya bardasarkan jumlah unit yang

diproduksi. Menurut sistem tradisional jumlah biaya yang dikeluarkan akan

bertambah sesuai dengan besarnya jumlah unit yang diproduksi. Dan untuk

menghitung harga per unit produknya adalah dengan cara menjumlah seluruh

biaya yang dikeluarkan kemudian diibagi dengan jumlah unit produksinya.

b. Kelebihan dan Kekurangan/Kelemahan Sistem Tradisional

1. Kelebihan sistem tradisional

Kelebihan sistem akuntansi tradisional menurut Amin.W.Tunggal

(2000) dalam Partogian Sormin (2003):

a) Mudah diaudit, karena jumlah cost driver tidak terlalu banyak sehingga

memudahkan auditor melakukan proses audit.

b) Mudah diterapkan karena tidak banyak memakai cost driver dalam

pengalokasian biaya overhead pabrik, sehingga memudahkan manajer

melakukan perhitungan.

2. Kelemahan/ kekurangan sistem tradisional

Kelemahan atau kekurangan sistem tradisional menurut Supriyono

(2002: 74) adalah:

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

19

a) Sistem Tradisional terlalu menekankan pada tujuanpenentuan harga

pokok persediaan dan harga pokok produk yang dijual, akibatnya sistem

ini hanya menyediakan informasi yang relatif sedikit untuk mencapai

perusahaan dalam persaingan global.

b) Pembebanan biaya overhead pabrik terlalu memusat pada distribusi dan

alokasi biaya overhead pabrik daripada berusaha untuk mengurangi

pemborosan dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai

tambah.

c) Sistem Tradisional tidak mencerminkan sebab akibat biaya karena

hanya mengakui volume produk dan jam kerja yang menjadi faktor

timbulnya biaya.

d) Mengakibatkan timbulnya ditorsi biaya.

e) Sistem tradisional mengakibatkan manajemen cenderung meningkatkan

volume produksi dalam rangka menekan biaya per unit.

f) Sistem Tradisional menggolongkan suatu perusahaan kedalam pusat-

pusat pertanggungjawaban yang kaku dan terlalu menekankan kinerja

jangka pendek.

g) Sistem Tradisional menggolongkan biaya langsung dan biaya tidak

langsung serta biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan faktor tunggal

yaitu volume produksi.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

20

h) Sistem Tradisional menitik beratkan pada perhitungan selisih baiaya sel-

sel tertentu dengan menggunakan standar.

i) Sistem Tradisional kurang menekankan pentingnya siklus hidup produk.

Penentuan harga pokok produksi menggunakan sistem Tradisional

lebih mudah digunakan untuk menghitung harga pokok produksi jika

dibandingkan sistem perhitungan yang lain. Namun sistem Tradisional tidak

mampu memberikan perhitungan biaya yang dapat memberikan informasi yang

akurat dalam teknologi perusahaan maju. Sistem Tradisional lebih tepat

digunakan pada perusahaan yang faktor produksinya lebih dominan pada

penggunaan bahan baku dan tenaga kerja, yang hanya menggunakan sedikit

biaya overhead. Sistem Tradisional lebih cocok diterapkan pada perrusahaan

manufaktur dalam persaingan domestik. Pembebanan biaya overhead pabrik

sistem Tradisional dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

21

Gambar 1: Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Sistem Tradisional

Sumber: Hansen & Mowen, Manajemen Biaya Akuntansi dan pengendalian

(2000:315)

c. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Tradisional

Menurut Supriyono (2002) pembebanan biaya overhead pabrik dengan

sistem Tradisional dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1). Produk Tunggal

Jika hanya memproduksi satu produk saja, maka biaya overhead

akan dibebankan kepada produk itu saja dan pembebanannya tidak akan

menjadi masalah. Contoh perhitungannya sebagai berikut ini:

A. Tarif Pabrik B. Tarif Departemen

pendorong berdasarkan unit

Biaya overhead

Kelompok

diseluruh pebrik

Produk

Biaya overhead

pabrik

Kelompok

departemen A

Kelompok

departemen B

Produk Produk

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

22

Tabel 2. Perhitungan biaya satuan (produk tunggal)

Biaya Produksi Unit Produksi Biaya per Unit

Bahan Baku 600.000 10.000 60

Tenaga Kerja

Langsung

100.000 10.000 10

Overhead 300.000 10.000 30

Total 1.000.000 10.000 100

Sumber: Supriyono (2002: 221)

2). Produk Ganda

Dalam sebuah perusahaan yang memproduksi produk lebih dari

satu, maka biaya overhead pabrik akan dibebankan kepada semua produk

tersebut. Untuk sistem Tradisional pembebanan biaya overhead dianggap

berhubungan dengan jumlah unit yang diproduksi, yang diukur dari jam

tenaga kerja langsung, jam mesin dan harga bahan. Namun, dengan

pembebanan overhead yang seperti itu akan menimbulkan masalah

identifikasi overhead kepada masing-masing produk. Dan masalah ini

dapat diselesaikan dengan mencari cost driver. Cost driver adalah faktor-

faktor yang dapat menjelaskan penyebab terjadinya konsumsi biaya

overhead pabrik. Berikut ini adalah tabel penentuan Harga Pokok Produksi

produk ganda.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

23

Tabel 3. Data penentuan Harga Pokok Produksi

Kertas pembungkus

Putih Biru Total

Produksi pertahun

Biaya utama

Jam kerja langsung

Jam mesin

Produksi berjalan

Jam inspeksi

20.000

100.000

20.000

10.000

20

800

100.000

500.000

100.000

50.000

30

1.200

120.000

600.000

120.000

60.000

50

2.000

Data departemen

Dep. 1 Dep. 2 Dep. 3

Jam kerja langsung:

Putih

Biru

4.000

76.000

16.000

24.000

20.000

100.000

Total 80.000 40.000 120.000

Jam mesin:

Pembungkus putih

Pembungkus biru

4.000

16.000

6.000

34.000

10.000

50.000

Total 20.000 40.000 60.000

Biaya overhead:

Biaya penyetelan

Biaya inspeksi

Biaya listrik

Kesejahteraan

88.000.000

74.000

28.000

104.000

88.000

74.000

140.000

52.000

176.000

148.000

168.000

156.000

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

24

Jumlah 294.000 354.000 648.000

Sumber: Supriyono (2002: 223)

Pembebanan biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan tarif

tunggal atau tarif departemen. Contoh perhitungan penentuan Harga Pokok

Produksi dapat dilihat dari 2 tabel berikut ini:

a). Tarif overhead tunggal

Tarif tunggal berdasarkan jam mesin:

= (Rp.249.000+ Rp.354.000) : (10.000 JM + 50.000 JM)

= Rp.648.000.000 : 60.000

= Rp.10,80 JM

Tabel 4. Perhitungan Biaya Per Unit: Tarif Tunggal Satu Pabrik

Kertas Pembungkus Warna putih

Elemen biaya

Biaya utama

Biaya overhead pabrik

= Rp.10,80 x 10.000

Jumlah

Biaya total

100.000

108.000

208.000

Jumlah

20.000

20.000

Biaya per unit

5,00

5,40

10,40

Kertas Pembungkus Warna Biru

Elemen biaya

Biaya utama

Biaya overhead pabrik

= Rp. 10,80 x 50.000

Jumlah

Biaya Total

500.000

540.000

1.040.000

Jumlah

100.000

100.000

Biaya per Unit

5,00

5,40

10,40

Sumber: Supriyono (2002: 224)

Pembebanan biaya overhead pabrik dengan tarif tunggal dilakukan

melalui dua tahap. Pembebanan pada tahap pertama biaya overhead pabrik

selama satu periode diakumulasikan menjadi satu berdasarkan jam mesin,

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

25

unit produk dan jam tenaga kerja. Kemudian tahap kedua pembebanan

biaya overhead pabrik yang sudah dibebankan kepada produk tersebut

diakumulasikan kepada masing-masing produk.

b). Tarif Departemen

Penentuan overhead berdasarkan tarif departemen lebih akurat jika

dibandingkan dengan penentuan overhead menggunakan tarif tunggal.

Setiap departemen mengkonsumsi biaya yang berbeda-beda dan tentunya

perhitungnya juga harus dibedakan. Perhitungan biaya berdasarkan tarif

departemen dibagi sesuai dengan sifat dari departemen tersebut. Berikut ini

contoh perhitungan berdasarkan tarif departemen yang akan disajikan

dalam tabel 5.

Tarif departemen berdasarkan jam tenaga kerja langsung (JKL):

= Rp.249.000,00 : 80.000 JKL

= Rp.3,675 per JKL

Tarif departemen berdasarkan jam mesin (JM):

= Rp.354.000,00 : 40.000 JM

= Rp.8,85 per JM

Tabel 5. Perhitungan Biaya per Unit: Tarif Setiap Departemen

Kertas Pembungkus Warna Putih

Elemen Biaya

Biaya utama

Biaya overhead

Dep.1:

= Rp.3,675 x 4.000 =

Biaya Total

100.000

14.700

Jumlah

20.000

20.000

Biaya per Unit

5,000

0,735

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

26

Dep.2:

= Rp.8,85 x 6.000 =

Jumlah

53.100

167.800

20.000

2,655

8,390

Kertas Pembungkus Warna Biru

Elemen biaya

Biaya utama

Biaya overhead

Dep.1:

= Rp. 3,675 x 76.000=

Dep.1:

= Rp. 8,85 x 34.000=

Jumlah

Biaya Total

500.000

279.300

300.900

1.080.200

Jumlah

100.000

100.000

100.000

Biaya per Unit

5,000

2,793

3,009

10,802

Sumber: Supriyono (2002: 226)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pembebanan overhead pabrik

menggunakan tarif departemen lebih baik jika dibandingkan dengan tarif

tunggal. Dan tarif departemen membebankan biaya overhead berdasarkan

unit untuk setiap departemen.

3. Metode Harga Pokok Produksi Activity-Based Costing System

a. Pengertian Activity Based-costing System

Pengertian Activity-Based Costing menurut Firdaus dan Wasilah

(2009: 320) adalah “ABC system sebagai suatu sistem pendekatan perhitungan

biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas-aktivitas yang ada diperusahaan”.

Dan menurut Mulyadi (2007: 25) “ABC system merupakan sistem informasi

biaya yang menyediakan informasi lengkap tentang aktivitas untuk

memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolahaan terhadap

aktivitas”.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

27

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ABC

system adalah sistem perhitungan biaya yang didasarkan pada aktivitas-aktivitas

perusahaan yang memicu terjadinya biaya dalam suatu proses produksi.

b. Konsep Dasar Activity-Based Costing System

Activity-Based Costing System merupakan sistem akuntansi yang

menetapkan biaya berdasarkan aktivitas-aktivitas produksi yang menimbulkan

biaya untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Penentuan biaya

menggunakan Activity-Based Costing System akan membantu manajemen

dalam merealisasikan biaya pada suatu produk.

Mulyadi (2007: 52) menyebutkan ada dua filsafah yang melandasi

Activity-Based Costing System, yaitu:

a) Cost is caused

Biaya ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah aktivitas.

Dengan demikian, pemahaman tentang aktivitas yang menjadi penyebab

timbulnya biaya akan menempatkan personel perusahaan pada posisi yang

dapat mempengaruhi biaya. ABC system berangkat dari keyakinan dasar

bahwa sumber daya menyediakan kemampuan untuk melaksanakan

aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus

dialokasikan.

b) The causes of cost can be managed

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

28

Penyebab terjadinya biaya dapat dikelola. Melalui pengelolaan

terhadap aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya, personal

perusahaan dapat mempengaruhi biaya. Pengelolaan terhadap aktivitas

memerlukan berbagai informasi tentan aktivitas.

Gambar 2: Falsafah yang Melandasi ABC System

Sumber: Mulyadi (2007: 53)

Produk yang dijual oleh perusahaan funituremisalnya kursi, meja,

almari dll. Produk-produk ini dihasilkan dari sebuah aktivitas perusahaan yang

mengelolah bahan baku menjadi barang jadi. Dan aktivitas yang dilakukan

perusahaan tersebut akan mengkonsumsi biaya atau sumber daya yang akan

dibebankan pada aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya. Kemudian

aktivitas tersebut akan dibebankan kepada produk.

c. Hierarki Biaya dalam Activity-Based Costing System

Keyakinan dasar ABC system: “biaya ada penyebabnya.”

Titik pusat ABC system

“ Dan penyebab biaya dapat dikelola”

(melalui activity-based management)

Sumber

daya

Aktivitas Cost

object Custemer

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

29

Menurut Firdaus dan Wasilah (2009: 324) Hierarki biaya merupakan

pengelompokan biaya dalam berbagai kelompok biaya(cost pool),

pengelompokan ini didasarkan atas tingkat kesulitan untuk menentukan

hubungan sebab akibat serta untuk dasar pengalokasian. Cost pool dalam ABC

system dibagi menjadi empat sebagai berikut (Charles T. Horngren, Srikant M.

Datar, dan George Foster 2006):

a) Biaya tingkat unit output(output unit-level cost)adalah biaya aktivitas yang

dilakukan atas setiap unit produk atau jasa individual.

b) Biaya tingkat batch (batch-level costs) adalah biaya aktivitas yang

berkaitan dengan kelompok unit, produk dan jasa, dan bukan dengan setiap

unit produk atau jasa individual.

c) Biaya pendukung produk atau biaya pendukung jasa merupakan biaya

aktivitas yang dilakukan untuk mendukung setiap produk atau jasa tanpa

menghiraukan jumlah unit atau batch unit yang dibuat.

d) Biaya pendukung fasilitas (facility-sustaining cost) adalah biaya aktivitas

yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa individual namun

mendukung operasi perusahaan secara keseluruhan.

d. Manfaat Activity-Based Costing System

Metode Activity-Based Costing Systemmempunyai beberapa kelebihan.

Manfaat atau kelebihan dari metode Activity-Based Costing System menurut

Daljono (2009: 267) adalah:

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

30

a) Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

Yaitu penerapan Activity-Based Costing Systemakan meningkatkan

ketepatan dalam pengambilan keputusan, karena penentuan Harga Pokok

Produk yang lebih informatif.

b) Aktifitas perbaikan secara terus menerus untuk mengurangi BOP

Yaitu apabila perusahaan menerapkan Activity-Based Costing System,

manajer akan memahami aktivitas apa saja yang dapat menimbulkan biaya.

Oleh karena itu aktifitas-aktivitas yang tidak ada nilai tambahnya harus

dihilangkan.

c) Memudahkan menentukan relevant cost

Yaitu untuk mendapatkan informasi yang relevan terhadap keputusan

tertentu.

Menurut Supriyono (2002: 80) Activity-Based Costing

Systembermanfaat dalam membantu perusahaan mencapai keunggulan, yaitu:

a) Meningkatkan mutu keputusan manajemen

b) Memungkinkan pengeliminasian pemborosan dengan mengidentifikasikan

aktivitas yang tidak bernilai tambah.

c) Mengidentifikasi sumber daya dengan mengidentifikasi cost driver.

d) Menghubungkan strategi perusahaan dengan pembuatan keputusan

operasional.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

31

e) Menyediakan umpan balik mengenal apakah hasil-hasil yang

diantisipasikan oleh strategi perusahaan tercapai sehingga tindakan koreksi

dapat dibuat.

f) Menjamin bahwa waktu, mutu, fleksibilitas, dan kesesuian dengan tujuan-

tujuan dapat dicapai dengan cara menghubungkan pengukuran kinerja

dengan strategi.

g) Mendorong perbaikan dan TQC secara berkesinambungan karena

perencanaan dan pengendalian diarahkan pada peringkat proses (aktivitas)

h) Meningkatkan efektifitas penganggaran dengan mengidentifikasikan

hubungan biaya dengan kinerja berbagai peringkat pelayanan yang

berbeda.

i) Meningkatkan profitabilitas dengan memantau biaya total daur hidup dan

pelaksanaannya.

j) Menyediakan pandangan kearah pertumbuhan yang cepat, dan paling tidak

menunjukkan elemen biaya overhead.

k) Menjamin pencapaian rencana investasi dengan memantau investasi

melalui sistem akuntansi aktivitas sehingga jika timbul penyimpangan dari

rencana dapat terdeteksi dan tindakan koreksi dapat dibuat.

l) Mengevaluasi secara berkesinambungan efektivitas untuk mengidentifikasi

peluang investasi yang potensial.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

32

m) Menyusun target kinerja eksternal dan tujuan biaya serta mnentukan tujuan

tertentu pada tingkat aktivitas.

n) Mengeliminasi berbagai krisis dengan menentukan masalah-masalah dari

pada mengobati gejala-gejala.

e. KendalaActivity-Based Costing System

Menurut Carter & Usry (2002:513)ada beberapa kelemahan dari

Activity-Based Costing System, yaitu:

a) ABC (Activity Based Costing system) mengharuskan manajer membuat

perubahan radikal dalam cara berpikir mereka mengenai biaya. Cara yang

paling berguna untuk memahami logika ABC (Activity Based Costing)

system adalah dengan mengakui bahwa Activity Based Costing

memperlakukan semua biaya sebagai biaya variabel, karena ABC (Activity

Based Costing) didesain sebagai alat pembuat keputusan strategis dalam

jangka panjang.

b) ABC (Activity Based Costing system) tidak menunjukkan biaya yang akan

dapat dihindari dengan menghentikan suatu produk. ABC (Activity Based

Costing systems) berusaha untuk menunjukkan konsumsi sumber daya

dalam jangka panjang dari setiap produk, namun tidak memprediksikan

berapa banyak pengeluaran yang akan dipengaruhi oleh keputusan tertentu.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

33

c) ABC (Activity Based Costing systems) memerlukan usaha pengumpulan

data melampaui yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelaporan

eksternal.

f. Pemilihan Cost Driver

Untuk perusahaan yang memproduksi produk lebih dari satu jenis

maka jumlah biaya overhead yang dikeluarkan dalam proses produksi akan

dibebankan pada seluruh produk yang diproduksi. Oleh karena itu biaya

overhead pabrik perlu diidentifikasi melalui cost driver, supaya biaya overhead

yang dikonsumsi oleh setiap produk dapat dibebankan secara tepat dan akurat.

Menurut Garrison dan Noreen (2003) dalam Riki Martusa cost driver

is a factor that causes overhead costs. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan

bahwa cost driver adalah faktor penyebab terjadinya suatu biaya, bila terjadi

perubahan pada cost driver maka biaya tersebut akan bertambah pula.

Dalam pemilihan cost driver yang tepat ada tiga faktor yang

harusdipertimbangkan (Cooper dan Kaplan, 1991: 383 dalam Marismiati 2011):

a) Kemudahan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam pemilihan

cost driver (cost of measurement).Cost driver yang membutuhkan

biayapengukuran lebih rendah akan dipilih.

b) Korelasi antara konsumsi aktivitas yang diterangkan oleh cost driver

terpilih dengan konsumsi aktivitas sesungguhnya (degree of correlation).

Cost driver yang memiliki korelasi tinggi akan dipilih.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

34

c) Perilaku yang disebabkan oleh cost driver terpilih (behavior effec). cost

driver yang menyebabkan perilaku yang diinginkan yang akan dipilih.

Menurut Hariadi (2002) dalam Riki Martusa, ada dua macam cost

drivers yaitu:

a) Volume based cost driver Cost driver berdasarkan volume biasanya

didasarkan atas jam tenaga kerja langsung atau jam kerja mesin. Biaya

yang timbul berupa biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja

langsung.

b) Transaction based cost driver.Bagi sistem yang menggunakan basis

transaksi, biaya-biaya yang dibebankan pada unit-unit yang menyebabkan

transaksi itu terjadi.

g. Syarat-syarat Penerapan Activity-Based Costing System

Menurut Supriyono (2002: 247), ada dua hal mendasar yang harus

dipenuhi sebelum kemungkinan penerapan sistem ABC yaitu:

a) Biaya-biaya berdasar nonunit harus merupakan persentase signifikan dari

biaya overhead. Jika biaya-biaya ini jumlahnya kecil, maka sama sekali

tidak ada masalah dalam pengalokasiannya pada tiap produk.

b) Rasio-rasio konsumsi antara aktivitas-aktifitas berdasar unit dan aktivitas-

aktivitas berdasar nonunit harus berbeda. Jika berbagai produk

menggunakan semua aktivitas overead dengan rasio yang kira-kira sama,

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

35

maka tidak ada masalah jika cost driver berdasar unit digunakan untuk

mengalokasikan semua biaya overhead pada setiap produk.

h. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Activity-Based Costing

System

Activity-Beased Costing System adalah perhitungan biaya berdasarkan

aktivitas. Dan tujuan utama dari metode Activity-Based Costing System ini

adalah untuk memperoleh informasi Harga Pokok Produksi yang akurat.

Activity-Based Costing System terdiri dari dua tahap. Berikut ini adalah tahap-

tahap perhitungan Harga Pokok Produksi berdasarkan Activity-Based Costing

Systemmenurut Supriyono (2002: 231-236):

a) Tahap pertama

Tahap pertama dari Activity-Based Costing Systemterdiri dari lima

langkah, yaitu:

1) Penggolongan aktivitas

Aktivitas digolongkan ke beberapa kelompok yang mempunyai

suatu interprestasi fisik yang mudah dan jelas serta cocok dengan

segmen-segman proses produksi yang dikelola.

2) Pengasosasian berbagai biaya dengan berbagai aktivitas

Langkah kedua, menghubungkan berbagai biaya dengan setiap

kelompok aktivitas berdasarkan driver-driver sumber.

3) Menentukan cost driver untuk setiap biaya yang dikonsumsi produk.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

36

4) Menentukan kelompok biaya yang homogen

Kelompok biaya yang homogen adalah sekumpulan biaya yang

terhubung secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan dan

berbagai macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh satu cost driver.

5) Penentuan tarif kelompok (pool rate)

Tahap yang terakhir adalah menentukan tarif kelompok. Tarif

kelompok adalah tarif BOP per unit cost driver yang dihitung untuk

suatu kelompok aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Total BOP per kelompok aktivitas = BOP kelompok aktivitas tertentu

driver biaya

Sumber: supriyono (2002: 232)

Contoh perhitungannya akan disajikan pada tabel 6 sebagai berikut

ini:

Tabel 6. Prosedur Tahap Pertama: Activity-Based Costing

Kelompok 1

Biaya penyetelan

Biaya inspeksi

176.000

148.000

Biaya total kelompok 1 324.000

Produksi berjalan 50

Tarif kelompok 1 6.480

Kelompok 2

Biaya listrik

Kesejahteraan karyawan

168.000

156.000

Biaya total kelompok 2 324.000

Jam mesin 60.000

Tarif kelompok 2 5,40

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

37

Sumber: Supriyono (2002: 233)

b) Prosedur Tahap Kedua

Tahap kedua yaitu menentukan biaya untuk setiap kelompok biaya

overhead dilacak ke berbagai jenis produk. BOP ditentukan dari setiap

kelompok ke setiap produk dengan rumus sebgai berikut ini:

BOP dibebankan = tarif kelompok x unit cost driver yang digunakan

Sumber: Supriyono (2002: 234)

Contoh perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Activity-Based

Costing System disajikan pada tebel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Biaya per Unit: Activity-Based Costing

Kertas Pembungkus Warna Putih

Total Biaya Kuantitas Per Unit

Biaya utama

Overhead:

Kelompok 1= Rp.6.480 x 20 PB

Kelompok 2= Rp.5,40 x 10.000JM

Jumlah overhead

Jumlah biaya

100.000

129.000

54.000

183.600

283.600

20.000

20.000

20.000

20.000

20.000

5,00

6,48

2,70

9,18

14,18

Kertas Pembungkus Warna Biru

Total Biaya Kuantitas Per Unit

Biaya utama

Overhead:

Kelompok 1= Rp.6.480 x 30 PB

Kelompok 2= Rp.5,40 x 50.000JM

Jumlah overhead

Jumlah biaya

500.000

194.400

270.000

464.400

964.400

100.000

100.000

100.000

100.000

100.000

5,00

1,94

2,70

4,64

9,64

Sumber: Supriyono (2002: 235)

Meskipun perhitungan Harga Pokok Produksi menggunakan Activity-

Based Costing Systemdan menggunakan Sistem Tradisional sama-sama

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

38

mempunyai dua tahap, namun hasilnya berbeda. Perbedaan ini terlihat pada

tahap pertama. Activity-Based Costing Systemmenelusuri BOP berdasarkan

aktivitas dengan mempertimbangkan hubungan sebab akibat, sedangkan Sistem

Tradisional menelusuri BOP berdasarkan unit organisasi seperti berdasarkan

pabrik atau departemen. Activity-Based Costing System menghasilkan

perhitungan BOP yang lebih akurat dibandingkan dengan Sistem Tradisional

yang menggunakan alokasi biaya berdasarkan unit.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian Marismiati (2011) yaitu Penerapan Metode Activity-Based

Costing System dalam menentukan harga, dengan hasil penelitian penentuan

tarif jasa rawat inap menggunakan metode ABC yang dibandingkan dengan

metode tradisional, metode ABC memberikan hasil yang lebih besar. Perbedaan

ini terjadi karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk.

Pada metode tradisional biaya overhead hanya dibebankan pada satu cost driver

saja yang mengakibatkan adanya distorsi biaya dalam pembebanan overhead.

Sedangkan pada ABC, biaya overhead dibebankan pada beberapa cost driver

sehingga mampu mengalokasikan biaya aktivitas kesetiap kamar secara tepat

berdasarkan masing-masing aktivitas yang dikonsumsi.

Penelitian yang lainnya yaitu Intan Qona’ah (2012) dengan judul

“Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity-Based Costing Pada

Pabrik Kerupuk “Langgeng”. Hasil dari penelitian ini adalah dari ketiga cost

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

39

pool kerupuk yang ditentukan ada dua yang mengalami undercost yaitu

kerupuk rambak-rambakan dan kerupuk terung, hal ini mengakibatkan adanya

keuntungan yang lebih besar jika menggunakan ABC, sehingga produk mampu

bersaing dan terhindarkan dari kerugian. Sedangkan yang mengalami overcost

pada cost pool adalah kerupuk kedelai, sehingga proporsi pembebanan

overhead sesuai dan produk lebih bersaing serta dapat terhindarkan dari

kerugian.

Penelitianyang selanjutnya adalah penelitian dari Hesti Wulandari

(2008) dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Activity-Based Costing

(ABC)dalam meningkatkan Akurasi Biaya pada PT. Martina Berto”. Dan hasil

dari penelitian ini adalah hasil perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)

dengan menggunakan sistem Activity-Based Costing (ABC) dan sistem

tradisional (konvensional) menunjukkan bahwa perhitungan Harga Pokok

Produksi (HPP) menyebabkan terjadinya distorsi, yaitu overcosted untuk

produk Bedak Padat Type I, Bedak Padat Type II, dan Bedak Padat Type IV

serta undercosted untuk produk Bedak Padat Type III. Terjadinya distorsi ini

menyebabkan pelaporan biaya yang tidak akurat, sehingga mempengaruhi

harga jual dan pengakuan terhadap laba perusahaan.

C. Kerangka Berpikir

CV. Jawa Dipa yang bergerak dalam bidang funiture sudah mencapai

pasar internasional dalam menjual produk yang dihasilkannya. Yang artinya

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

40

pesaing bisnis dari CV. Jawa Dipa tidak hanya ada didalam negeri saja tetapi

juga diluar negeri. Sehingga untuk menentukan Harga Pokok produksi untuk

suatu produk yang diproduksinya tersebut harus dilakukan secara tepat dan

akurat supaya tidak terjadi overcost ataupun undercost. Dalam penentuan harga

pokok produksi dapat dihitung menggunakan dua metode, yaitu menggunakan

metode Tradisional dan Activity-Based Costing System.

Sistem Tradisional memang didesain untuk menghitung harga pokok

produksi perusahaan manufaktur, akan tetapi jika perusahaan manufaktur

tersebut memproduksi barang lebih dari satu jenis, maka akan terjadi distorsi

biaya, karena dalam Sistem Tradisional jumlah biaya yang dibebankan

tergantung pada banyaknya unit yang diproduksi. Sedangkan ABC system

menghitung Harga Pokok Produksi berdasarkan aktivitas-aktivitas yang

dikonsumsi untuk memproduksi barang tersebut. Yang dibagi menjadi dua

tahapan.

Dalam penelitian ini peneliti akan menghitung harga pokok produksi

menggunakan sistem tradisional dan ABC system, dan kemudian akan

membandingkan hasil dari kedua perhitungan tersebut. Berikut ini skema

kerangka berfikir dalam penelitian ini:

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Harga Pokok produksi …€¦ · penentuan harga pokok produk konvensional yang dirancang berdasarkan kondisi ... adalah suatusistem akuntansi

41

Gambar 3. Skema kerangka berfikir

Harga Pokok Produksi Mebel CV. Jawa

Dipa

Harga pokok Produksi Sistem Tradisional

Menganalisis Hasil Perhitungan Harga Pokok

Produksi ABC

Ketepatan Perhitungan Harga Pokok Produksi

Meubel Cv. Jawa Dipa

Harga Pokok Produksi Activity-based costing

Menganalisis Hasil Perhitungan Harga

Pokok Produksi Sistem Tradisional