analisis estimasi biaya

13
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan tentang pengumpulan data yang dilakukan mengenai biaya-biaya yang berkaitan dengan produksi dari usaha yang diamati, kemudian data tersebut dikelompokkan dan dilakukan pengolahan data. 4.1 Pengumpulan Data Data didapatkan dari hasil pengamatan langsung ke usaha Dakak-dakak Ubi Cincang Restu Keluarga di daerah Andalas. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan rincian biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi tersebut, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan data aset. 4.1.1 Data Produksi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat beberapa data produksi yang didapatkan yaitu meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, data aset, dan biaya overhead pabrik yang terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan baku tidak langsung, biaya perlengkapan administrasi, dan biaya reparasi.

Upload: deza-fahmi

Post on 15-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Melakukan pengolahan data untuk mendapatkan rincian setimasi biaya di sebuah usaha keluarga

TRANSCRIPT

BAB IVPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATABab ini berisikan tentang pengumpulan data yang dilakukan mengenai biaya-biaya yang berkaitan dengan produksi dari usaha yang diamati, kemudian data tersebut dikelompokkan dan dilakukan pengolahan data.1.1 Pengumpulan DataData didapatkan dari hasil pengamatan langsung ke usaha Dakak-dakak Ubi Cincang Restu Keluarga di daerah Andalas. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan rincian biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi tersebut, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan data aset.

1.1.1 Data ProduksiBerdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat beberapa data produksi yang didapatkan yaitu meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, data aset, dan biaya overhead pabrik yang terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan baku tidak langsung, biaya perlengkapan administrasi, dan biaya reparasi.1.1.1.1 Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material)Biaya bahan baku langsung merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk bahan baku yang berhubungan langsung dengan produk dan dapat ditelusuri dengan mudah terhadap produk tersebut.

Berikut ini ditampilkan tabel rincinan biaya bahan baku langsung dari usaha yang diamati:Tabel 4.1 Tabel Direct Material

1.1.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan proses produksi.

Berikut ini ditampilkan rincian biaya tenaga kerja langsung dari usaha yang diamati:

Tabel 4.2 Tabel Direct Labor

1.1.1.3 Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya Overhead merupakan biaya yang dikeluarkan untuk fungsi operasional namun tidak berhubungan langsung dengan produk. Biaya overhead ini meliputi biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan baku tidak langsung, biaya perlengkapan administrasi, dan biaya reparasi pemeliharaan aktifa.

1. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor)Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja yang memiliki fungsi operasional namun tidak berhubungan langsung dengan produk. Berikut ini ditampilkan tabel rincian biaya tenaga kerja tidak langsung dari usaha yang diamati:

Tabel 4.3 Tabel Indirect Labor

2. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)Biaya bahan baku tidak langsung merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk bahan baku yang memiliki fungsi operasional namun tidak berhubungan langsung dengan produk. Berikut ini ditampilkan tabel rincian biaya bahan baku tidak langsung dari usaha yang diamati:

Tabel 4.4 Tabel Indirect Material

3. Biaya Perlengkapan Administrasi, Umum, dan Penjualan (Selling, General, dan Administrative Expense)

Berikut ini ditampilkan tabel biaya perlengkapan administrasi, umum, dan penjualan dari usaha yang diamati:

Tabel 4.5 Tabel Perlengkapan Administrasi, Umum, dan Penjualan

4. Reparasi dan Biaya Pemeliharaan AktifaBerikut ini ditampilkan tabel biaya reparasi dan pemeliharaan aktifa dari usaha yang diamati:

Tabel 4.6 Tabel Reparasi dan Biaya Pemeliharaan Aktifa

1.1.1.4 Data Aset

Data aset merupakan data harga pembelian dari barang-barang yang digunakan dalam proses produksi. Berikut ini ditampilkan tabel data aset dari usaha yang diamati:

Tabel 4.7 Tabel Data Aset

1.2 Pengolahan DataData hasil pengamatan yang telah dilakukan diolah untuk menentukan waktu proses produk, perhitungan penyusutan, harga pokok produksi, harga pokok penjualan, BEP, dan perhitungan laba rugi.1.1.1 Waktu Proses Per ProdukProses produksi dari usaha yang diamati dapat dikelompokkan menjadi beberapa stasiun kerja dan dihitung waktu pekerjaan dilakukan pada setiap stasiun kerja. Berikut ini ditampilkan tabel waktu proses per produk:Tabel 4.8 Tabel Waktu Proses Per Produk

1.1.2 Perhitungan PenyusutanPerhitungan penyusutan dilakukan dengan salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang telah digunakan dari suatu barang. Berikut ini ditampilkan tabel perhitungan penyusutan dari data aset usaha yang diamati:

Tabel 4.9 Tabel Perhitungan Penyusutan

Contoh perhitungan:

1. Penyusutan mesin perekat = (harga perolehan nilai sisa)/ umur ekonomis

= (300.000 125.000)/5

= Rp 35.000,00/tahun

Penyusutan per bulan

= Rp 150.000,00 /12

= Rp 2.916,67

Total penyusutan

= penyusutan/bulan * jumlah unit

= Rp 2.916,67*2

= Rp 5.833,332. Penyusutan genset = (harga perolehan nilai sisa)/ umur ekonomis

= (1.500.000 850.000)/6

= Rp 108.333,33/tahunPenyusutan per bulan

= Rp 108.333,33 /12

= Rp 9.027,78

Total penyusutan

= penyusutan/bulan * jumlah unit

= Rp 9.027,78 *1

= Rp 9.027,781.1.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode ABCSalah satu metode yang digunakan untuk menentukan harga pokok produksi adalah dengan metode Activity Based Costing. Pada pengolahan data berikut ini digunakan metode ABC, dengan formula:

HPP= direct material + direct labor + overhead

... (15)Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:

Direct material= Rp 15.072.000,00

Direct labor

= Rp 5.200.000,00 Overhead= indirect labor + indirect material + administrative expense + reparasi dan biaya pemeliharaan aktifa

= Rp 288.000,00 + Rp 160.000,00 + Rp 5.000,00 +

Rp 348.674,00 = Rp 801.674,00 Sehingga didapatka nilai HPP:

HPP= direct material + direct labor + overhead= Rp15.072.000,00 + Rp 5.200.000,00 + Rp 801.674,00

= Rp21.073.674,00 Jadi, harga pokok produksi dari usaha Dakak-dakak Ubi Cincang Restu Keluarga setiap bulannya adalah sebesar Rp21.073.674,001.1.4 Perhitungan Harga Pokok PenjualanHarga pokok penjualan merupakan harga yang distandarkan oleh suatu perusahaan untuk menjual produknya. Berikut ini adalah formula yang dapat digunakan untuk perhitungan harga pokok penjualan:

Harga pokok penjualan = x (1+ %keuntungan) ... (17)Berdasarkan data hasil pengamatan dapat ditentukan harga pokok penjualan dari usaha yang diamati adalah:

Harga pokok penjualan = x (1+ %keuntungan)

= x (1+ 17,6%)

= Rp 7.749,91Jadi, harga pokok penjualan untuk setiap kemasan ubi cincang dengan berat bersih 200 gram adalah sebesar Rp 7.749,911.1.5 Perhitungan Break Even Point (BEP)Break even point merupakan titik dimana perusahaan tidak mengalami untung atau rugi dalam operasi perusahaannya. Berikut ini ditampilkan tabel klasifikasi fixed cost, variable cost, dan price:Tabel 4.10 Tabel Klasifikasi Fixed Cost (FC)

Tabel 4.11 Tabel Klasifikasi Variable Cost (VC)

Tabel 4.12 Tabel Klasifikasi FC, VC, Price

Fixed Cost (FC)

= Rp 5.637.930,00

Harga Pokok Penjualan= Rp 7.749,91Variable Cost (VC)

= Rp 4.823,67BEP

= FC/ (Harga pokok penjualan VC)

= Rp 5.637.930,00/(Rp 7.749,91 - Rp 4.823,67)

= 1.926,68 unit 1.927 unitJadi, usaha Dakak-dakak Ubi Cincang Restu Keluarga akan mendapatkan balik modal setelah berhasil melakukan penjualan sebanyak 1.927 unit produk.

Berikut ini ditampilkan grafik BEP untuk usaha yang diamati:

Gambar 4.1 Grafik BEP1.1.6 Perhitungan Labar RugiSetiap usaha akan menghasilkan laba ataupun rugi. Perhitungan laba dan rugi dapat dilakukan dengan formula:

Laba rugi= penerimaan total pengeluaran

= (jumlah unit * harga pokok penjualan) HPP ...(18)Berikut ini merupakan hasil perhitungan laba rugi untuk usaha yang diamati:

Laba rugi= (jumlah unit * harga pokok penjualan) HPP

= (3200 * Rp 7.749,91) Rp 21.074.674,00

= Rp 3.726.028,07 Nilai yang didapatkan positif, artinya perusahaan mendapatkan laba dari penjualan ubi cincang dengan berat bersih produk 200 gram untuk setiap kemasan

kira-kira sebesar Rp 3.726.028,07 setiap bulannya.33