analisis bisnis dan sistem - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab4/2006-2-00994-mnsi-bab...

48
88 BAB 4 ANALISIS BISNIS DAN SISTEM 4.1 Evaluasi Faktor Internal Dalam melakukan evaluasi faktor internal data-data dikumpulkan dari hasil wawancara dengan manajer PT Sari Ayu Indonesia dan studi pustaka dari publikasi yang membahas secara khusus tentang PT Sari Ayu Indonesia ,seperti artikel-artikel di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal Adapun faktor-faktor internal yang terindentifikasi sebagai keunggulan perusahaan adalah sebagai berikut: Brand Image yang terkenal Brand Image Martha Tilaar sebagai perusahaan kosmetik di Indonesia cukup bagus , dan menekankan citra perusahaan sebagai penghasil kosmetik budaya ketimuran yang berbahan dasar alam dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern barat. Martha Tilaar dapat disebut icon of beauty sehingga menciptakan keunggulan bersaing. Martha Tilaar berdiri sejak lama, sehingga lebih dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Salah satu produk yang dijual PT Sari Ayu Indonesia adalah Sariayu, dimana merek tersebut mendapatkan penghargaan ”Indonesian Best Brand Award 2005”,dalam kategori face moisturizer, fondation, face powder, dan lipstics. dan ”Golden Indonesian Best Brand Award” untuk kategori Face Muisturizer

Upload: lamdat

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

88

BAB 4

ANALISIS BISNIS DAN SISTEM

4.1 Evaluasi Faktor Internal

Dalam melakukan evaluasi faktor internal data-data dikumpulkan dari hasil

wawancara dengan manajer PT Sari Ayu Indonesia dan studi pustaka dari publikasi

yang membahas secara khusus tentang PT Sari Ayu Indonesia ,seperti artikel-artikel

di internet.

4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal

Adapun faktor-faktor internal yang terindentifikasi sebagai keunggulan

perusahaan adalah sebagai berikut:

• Brand Image yang terkenal

Brand Image Martha Tilaar sebagai perusahaan kosmetik di Indonesia cukup

bagus , dan menekankan citra perusahaan sebagai penghasil kosmetik budaya

ketimuran yang berbahan dasar alam dan menggunakan ilmu pengetahuan

dan teknologi modern barat. Martha Tilaar dapat disebut icon of beauty

sehingga menciptakan keunggulan bersaing. Martha Tilaar berdiri sejak

lama, sehingga lebih dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat.

Salah satu produk yang dijual PT Sari Ayu Indonesia adalah Sariayu, dimana

merek tersebut mendapatkan penghargaan ”Indonesian Best Brand Award

2005”,dalam kategori face moisturizer, fondation, face powder, dan lipstics.

dan ”Golden Indonesian Best Brand Award” untuk kategori Face Muisturizer

Page 2: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

89

dan Foundation yang dikeluarkan oleh ICSA. Penghargaan ini berdasarkan

hasil survey oleh MARS tentang brand value yang bertajuk : Merek-merek

Paling Bernilai / Berkinerja Terbaik di Indonesia, mengukur kinerja berbagai

merek lebih dari 70 kategori produk dan dengan responden yang tersebar di 5

kota besar Indonesia, yakni di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan

Medan. Pada survei ini, Sariayu terpilih tidak hanya dilihat berdasarkan

popularitas merek (Top of Mind/TOM), ad awareness, kepuasan dan

kesetiaan pelanggan, tapi juga dengan parameter lainnya seperti persepsi

mutu, pangsa pasar, kemampuan menggaet / mengakuisisi pelanggan merek

lain.

• Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik

Setiap produk yang akan diluncurkan, produk tersebut sudah mengalami

proses riset dan pengembangan sehingga kualitasnya terjamin dengan baik.

Seluruh kegiatan riset dan pengembangan MTG dilakukan di Martha Tilaar

Innovation Center. MTG menyadari penuh bahwa azas yang dipakai dalam

memproduksi kosmetika telah dimungkinkan oleh adanya teknologi dan

inovasi yang dijadikan basis untuk berbaku mutu secara ketat dengan sistem

Methodology, Standard, Testing, and Quality (MSTQ). Komitmen MTG

dalam hal ini telah diapresiasi dengan penghargaan Anugerah Teknologi

Sidhakretya 2002 oleh Kementerian Riset dan Teknologi R.I.

Pada Tahun 1996 PT Martina Berto sebagai manufaktur Martha Tilaar

mendapatkan ISO (International Standards Operation) 9001, dan pada tahun

1997 giliran PT Sariayu Indonesia mendapatkan ISO 9002. Selain itu pada

Page 3: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

90

tahun 2001, PT Sari Ayu Indonesia berhasil mendapatkan Sertifikat ISO

14001 sebagai pengakuan kualitas kerja dan produknya.

• Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi produk yang luas.

Melalui Sariayu Martha Tilaar, MTG telah menjadi trend-setter karena telah

secara konsisten menciptakan warna-warna trend kosmetik yang bernuansa

budaya Indonesia dipadukan dengan trend warna dunia. Sampai sekarang

MTG telah menggelar 16 trend warna tata rias yang menggambarkan

kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Trend pertama

dihadirkan pada tahun 1987 dengan tema Senja di Sriwedari yang terinspirasi

oleh budaya Solo, dan tema untuk tahun 2003 adalah Bunga Khatulistiwa

yang terinspirasi oleh perempuan dan bunga. Selain itu Martha Tilaar telah

menjadi sponsor utama beberapa acara kecantikan seperti pemilihan Miss

Indonesia dan Miss Asean. MTG juga memiliki data terperinci mengenai

channel member, dari orang yang berwenang dan atau berhubungan dengan

produk MTG, produk yang laris di channel tersebut sampai kegiatan-kegiatan

yang bermanfaat bisa diadakan disana.

• Saluran distribusi yang baik

PT Sari Ayu Indonesia mempunyai saluran distribusi yang tersebar dengan

baik, di dalam maupun diluar negeri, sehingga menjamin ketersediaan

produk-produknya di banyak wilayah. Pendistribusian produk-produk

dilakukan oleh anak perusahaan MTG, yakni PT. Sari Ayu Indonesia (SAI)

yang memiliki 16 cabang nasional dan 2 depo (pembantu cabang). SAI juga

melakukan kerjasama dengan 26 subdistributor yang tersebar diseluruh

Page 4: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

91

Indonesia. Pengendalian ketat dilakukan oleh MTG terhadap seluruh

subdistributor untuk menjaga berjalannya kebijakan harga .

4.1.2 Evaluasi Kelemahan (Weaknesses) Faktor Internal

Adapun faktor-faktor internal yang terindentifikasi sebagai kelemahan

perusahaan adalah sebagai berikut:

• Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-ubah.

Dengan digabungkannya beberapa perusahaan dibawah naungan MTG, maka

dengan sendirinya stuktur organisasi harus mengalami perubahan, sampai

saat ini MTG telah mengalami beberapa kali perubahan stuktur organisasi

dan masih mencoba merumuskan struktur organisasi yang paling tepat.

Dengan adanya perubahan organisasi perusahaan sedikit mengalami

kebingungan tentang tugas jabatannya.

• Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya terintegrasi.

Untuk hal pendistribusian, tugas ini diserahkan kepada PT Sari Ayu

Indonesia. PT Sari Ayu mempunyai distributor cabang di banyak wilayah.

Pesanan-pesanan yang terjadi di setiap wilayah belum terhubung dengan

wilayah lainnya. Jadi Sistem informasinya belum terintegrasi dengan pusat.

Detil Pesanan-pesanan ini hanya diketahui distributor cabang di wilayah

bagiannya masing-masing.

• Transparansi perusahaan kepada publik yang masih belum terbuka.

Karena perusahaan belum go public, maka perusahaan belum sepenuhnya

dapat terbuka kepada masyarakat luas, sehingga kurang dapat memberikan

Page 5: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

92

citra paling maksimal kepada investor maupun pihak konsumen. Dengan

budaya yang tertutup ini, dikhawatirkan akan mengalami kesulitan berubah

menjadi lebih terbuka jika ingin melakukan go public.

• Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa.

Fasilitas MTG hanya berada di kawasan industri pulogadung saja. Hal ini

menyebabkan perlunya biaya tambahan lagi untuk mendistribusikan produk

untuk memenuhi kebutuhan diluar pulau jawa.

4.2 Evaluasi Faktor Eksternal

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer Martha Tilaar Group, dan

membaca beberapa artikel mengenai analisis kondisi lingkungan usaha dalam

industri kosmetika didapatkan gambaran umum mengenai gambaran umum tentang

kecenderungan globalisasi ekonomi, perubahan perilaku dan nilai social,

demokratisasi dan stabilitas politik, kemajuan teknologi dan persaingan yang terjadi.

Faktor-faktor bersangkutan dapat dikategorikan menjadi factor yang menjadi

ancaman bagi perusahaan dan factor yang mampu mermberikan peluang bagi

perusahaan. Kedua kategori factor bersangkutan akan di evaluasi lebih rinci dalam

sub bab – sub bab selanjutnya.

4.2.1 Evaluasi Peluang (Opportunities) Faktor Eksternal

Adapun faktor-faktor eksternal yang terindentifikasi sebagai peluang bagi

perusahaan dalam sebagai berikut:

• Perluasan pangsa pasar ke luar negeri

Page 6: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

93

MTG berkesempatan untuk lebih memperluas lagi pangsa pasarnya. Selama

ini MTG hanya beroperasi di sekitar kawasan ASEAN saja. MTG dapat

melihat kesempatan yang lebih luas lagi untuk melakukan penjualan ke luar

Asia. Banyak sekali negara-negara yang sebenarnya berpotensi untuk

menjadi tempat pemasaran produk Martha Tilaar.

• Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik.

Setelah krisis ekonomi yang terjadi dikawasan Asia pada tahun 1997,

Negara-negara di Asia banyak melakukan reformasi ekonomi. Tindakan ini

telah mulai memperlihatkan hasilnya dengan pertumbuhan ekonomi yang

relatif stabil walaupun dengan kecenderungan kenaikan pertumbuhan

ekonomi yang relatif masih rendah. Dengan pertumbuhan ekonomi yang

stabil ini akan memberikan kepastian yang lebih baik untuk investasi di Asia

pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya.

• Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang meningkat pesat

serta kepentingannya dalam mendukung tercapainya tujuan strategis

perusahaan, maka dihampir setiap Negara berlomba-lomba untuk

menyediakan maupun meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi untuk memberikan daya tarik negaranya bagi investasi. Dengan

adanya infrastruktur ini maka akan memberikan kemudahan komunikasi dan

informasi bagi perusahaan untuk memanfaatkan secara maksimal teknologi

tersebut dalam usahanya mencapai tujuan strategis perusahaan.

Dengan adanya perkembangan ini maka perusahaan dapat menjalankan

transaksinya secara elektronik yang menawarkan banyak keunggulan.

Page 7: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

94

• Perubahan perilaku yang lebih emosional dari konsumen.

Dengan semakin meningkatnya teknologi telah memberikan banyak

kemudahan kepada konsumen sehingga merubah pola pikir konsumen kearah

yang lebih emosional, dimana konsumen cenderung melihat faktor

bagaimana perusahaan menawarkan produknya bukan apa yang ditawarkan

perusahaan dalam produknya. Hal ini tentu akan lebih memberikan peluang

bagi perusahaan untuk memanfaatkan secara maksimal keunggulan

bersaingnya daripada tetap menggunakan faktor harga sebagai alat

persaingan selama ini yang jelas-jelas akan menguras sumber daya keuangan

perusahaan. Seperti yang dikutip oleh pendapat Hermawan Kertajaya, Prinsip

1 dari The 18 Guiding Principles of Marketing in Venus adalah teknologi

informasi yang mencapai sukses adalah teknologi yang membawa pesan-

pesan emosional. Karena secara alamiah, sebagian besar komunikasi antar

manusia sesungguhnya adalah komunikasi yang emosional, bukan rasional

“Connecting People”-nya nokia harus diakui jauh lebih emosional dari

erricssson. Pria dan wanita sekarang ini tinggal di dunia yang lebih

emosional dan interaktif. Dunia Venus dimana pria mengikuti hukum wanita.

Dimana Emotional Quotient lebih unggul daripada Intelligent Quotient.

Dimana “feel” lebih penting daripada “think”. Di mana keunggulan

perusahaan lebih banyak ditentukan oleh “feel Benefit”

4.2.2 Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal

Adapun faktor-faktor eksternal yang terindentifikasi sebagai ancaman bagi

perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 8: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

95

• Ancaman persaingan produk sejenis

Sekarang ini di Indonesia terdapat banyak sekali merek kosmetik yang

beredar, mulai dari yang sangat murah sampai dengan yang sangat mahal,

jenis kosmetiknya juga sangat beraneka ragam. Secara umum, persaingan

perusahaan kosmetik di Indonesia ketat. MTG harus berupaya keras untuk

mengatasi persaingan produk yang sudah lama ada maupun pendatang baru.

Masing-masing perusahaan berlomba-lomba menonjolkan keunggulannya.

Apalagi dengan adanya AFTA, maka semakin banyak pula kosmetik asing

yang masuk ke Indonesia, terutama kosmetik dari China dan Thailand yang

menawarkan produk dengan harga murah , kemasan dan isinyapun menarik

dan mencolok warnanya, serta mudah ditemui di banyak pusat pertokoan.

Dengan harga murah ini, ditambah dengan keadaan ekonomi yang masih

lemah potensi untuk tumbuh dan berkembangnya pendatang baru ini cukup

besar

• Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan lemah

Dewasa ini keadaan perekonomian Indonesia belum bisa dikatakan baik,

apalagi ditambah dengan kenaikan BBM, harga-harga semakin tinggi,

sehingga membuat daya beli masyarakat semakin sulit. Hal ini bisa

menimbulkan ancaman kosmetik kurang laku di pasaran.

• Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer, jaringan dan transaksi

Semakin berkembangnya teknologi informasi, akan semakin banyak pula

ancaman yang akan terjadi pada keamanan komputer, jaringan dan transaksi.

Page 9: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

96

Pada komputer dan jaringan terdapat ancaman pencurian,

perusakan/pengubahan yang tidak sah pada data, pembobolan sistem, dsb.

• Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-

based.

Kecenderungan pola konsumsi yang menjadi expectation-based akan

menyulitkan perusahaan dimana bila riset pemasaran dilakukan untuk

mencari apa kebutuhan konsumen yang dapat dipenuhi perusahaan maka riset

pemasaran dewasa ini harus mampu menangkap apa harapan konsumen atas

produk yang ditawarkan perusahaan. Tentu saja hal ini akan lebih sulit

dilakukan dan apabila perusahaan salah mengartikan harapan konsumen

tersebut maka perusahaan akan sulit bersaing dalam merebut pangsa pasar

dan hati konsumen.

4.3 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal dan Faktor Internal

4.3.1 Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal PT Sari Ayu

Indonesia

Setelah menganalisa lingkungan internal sehingga terindentifikasi kekuatan

dan kelemahan, maka dilakukan langkah untuk pembobotan faktor internal. Faktor-

faktor tersebut akan dibandingkan secara berpasangan. Berikut hasil kuesioner

pembobotan untuk faktor internal dan eksternal.

Page 10: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

97

Tabel 4.1: Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal PT Sari Ayu Indonesia

No Faktor Internal Dominan Bobot

a. Brand Image yang cukup terkenal 1

b. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik

A

2

a. Brand Image yang cukup terkenal 2

b. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

A

2

a. Brand Image yang cukup terkenal 3

b. Saluran distribusi yang baik

A

2

a. Brand Image yang cukup terkenal 4

b. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-

ubah

A

3

a. Brand Image yang cukup terkenal 5

b. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya

terintegrasi

A

3

a. Brand Image yang cukup terkenal 6

b. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih

relatif rendah.

A

3

a. Brand Image yang cukup terkenal 7

b. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa

A

2

8 a. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik A 2

Page 11: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

98

b. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

a. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 9

b. Saluran distribusi yang baik

B

2

a. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 10

b. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-

ubah

A

3

a. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 11

b. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya

terintegrasi

A

2

a. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 12

b. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih

relatif rendah.

A

3

a. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 13

b. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa

A

2

a. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

14

b. Saluran distribusi yang baik

B

2

a. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

15

b. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-

ubah

A

2

Page 12: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

99

a. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

16

b. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya

terintegrasi

A

2

a. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

17

b. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih

relatif rendah.

A

2

a. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

18

b. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa

B

2

a. Saluran distribusi yang baik 19

b. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-

ubah

A

3

a. Saluran distribusi yang baik 20

b. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya

terintegrasi

A

3

a. Saluran distribusi yang baik 21

b. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih

relatif rendah.

A

3

a. Saluran distribusi yang baik 22

b. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa

A

2

Page 13: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

100

a. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-

ubah

23

b. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya

terintegrasi

B

2

a. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-

ubah

24

b. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih

relatif rendah.

A

2

a. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-

ubah

25

b. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa

B

3

a. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya

terintegrasi

26

b. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih

relatif rendah.

A

2

a. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya

terintegrasi

27

b. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa

B

2

a. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih

relatif rendah.

28

b. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa

B

3

Sumber: PT Sari Ayu Indonesia

Page 14: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

101

Tabel 4.2 : Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Eksternal PT Sari Ayu Indonesia

No Faktor Eksternal Dominan Bobot

a. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 1

b. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

B 2

a. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 2

b. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi

A 2

a. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 3

b. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

B 2

a. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 4

b. Ancaman persaingan produk sejenis

B 3

a. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 5

b. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan

lemah

B 2

a. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 6

b. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer,

jaringan dan transaksi

A 2

a. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 7

b. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari

need-based ke expectation-based

A 2

Page 15: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

102

a. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

8

b. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi

A 3

a. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

9

b. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

A 2

a. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

10

b. Ancaman persaingan produk sejenis

B 2

a. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

11

b. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan

lemah

A 2

a. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

12

b. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer,

jaringan dan transaksi

A 3

a. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

13

b. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari

need-based ke expectation-based

A 3

Page 16: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

103

a. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi

14

b. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

B 2

a. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi

15

b. Ancaman persaingan produk sejenis

B 3

a. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi

16

b. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan

lemah

B 2

a. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi

17

b. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer,

jaringan dan transaksi

A 2

a. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi

18

b. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari

need-based ke expectation-based

A 2

a. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

19

b. Ancaman persaingan produk sejenis

B 2

Page 17: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

104

a. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

20

b. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan

lemah

A 2

a. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

21

b. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer,

jaringan dan transaksi

A 2

a. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

22

b. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari

need-based ke expectation-based

A 3

a. Ancaman persaingan produk sejenis 23

b. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan

lemah

A 2

a. Ancaman persaingan produk sejenis 24

b. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer,

jaringan dan transaksi

A 3

a. Ancaman persaingan produk sejenis 25

b. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari

need-based ke expectation-based

A 3

26 a. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan

lemah

A 3

Page 18: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

105

b. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer,

jaringan dan transaksi

a. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan

lemah

27

b. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari

need-based ke expectation-based

A 3

a. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer,

jaringan dan transaksi

28

b. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari

need-based ke expectation-based

A 2

Sumber : PT Sari Ayu Indonesia

4.3.2 Hasil Kuesioner Penilaian Faktor Internal dan Faktor Eksternal PT Sari

Ayu Indonesia

Setelah melakukan pembobotan atas faktor internal dan eksternal maka

langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian ( ranking ) atas faktor internal dan

faktor eksternal dengan cara membagikan kuesioner penilaian ( ranking ) kepada

perusahaan. Faktor internal dan eksternal akan dinilai atau dirangking sesuai dengan

seberapa besar pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan, yakni dengan

perincian :

4 = superior

3 = di atas rata-rata

2 = rata-rata

1 = di bawah rata-rata / jelek

Page 19: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

106

Adapun hasil dari penilaian faktor internal dan faktor eksternal adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3 : Hasil Kuesioner Penilaian Faktor Internal PT Sari Ayu Indonesia

No. Faktor Internal Perusahaan Rangking

1. Brand Image yang cukup terkenal 4

2. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 4

3. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi produk yang luas 3

4. Saluran distribusi yang baik 4

5. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-ubah 2

6. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya terintegrasi 1

7. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih relatif

rendah.

2

8. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa 1

Sumber : PT Sari Ayu Indonesia

Tabel 4.4 : Hasil Kuesioner Penilaian Faktor Eksternal PT Sari Ayu Indonesia

No. Faktor Eksternal Perusahaan Rangking

1. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 3

2. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik 4

3. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi 4

4. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari konsumen 3

5. Ancaman persaingan produk sejenis 2

Page 20: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

107

6. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan lemah 3

7. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer, jaringan dan

transaksi

4

8. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari need-based ke

expectation-based

3

Sumber : PT Sari Ayu Indonesia

Page 21: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

108

4.3.3 Tahap Input Data Faktor Internal dan Eksternal PT Sari Ayu Indonesia

Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah meng-input data

tersebut ke dalam tabel penentuan bobot dengan berpasangan naik untuk faktor

internal (tabel 4.5) maupun untuk faktor eksternal ( tabel 4.7 ) PT Sari Ayu

Indonesia.

Tabel 4.5: Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Intenal

PT Sari Ayu Indonesia

Perbandingan Berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8

S1 Brand Image yang cukup terkenal 1.00 2.00 2.00 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00

S2

Kualitas Produknya Sudah Teruji

dengan baik 0.50 1.00 2.00 0.50 3.00 2.00 3.00 2.00

S3

Trend-setter tata rias Indonesia dengan

variasi produk yang luas 0.50 0.50 1.00 0.50 2.00 2.00 2.00 0.50

S4 Saluran distribusi yang baik 0.50 2.00 2.00 1.00 3.00 3.00 3.00 2.00

W1

Struktur organisasi perusahaan yang

sering berubah-ubah 0.33 0.33 0.50 0.33 1.00 0.50 2.00 0.33

W2

Sistem informasi korporasi yang

belum sepenuhnya 0.33 0.50 0.50 0.33 2.00 1.00 2.00 0.50

W3

Transparansi perusahaan kepada

publik yang masih relatif rendah. 0.33 0.33 0.50 0.33 0.50 0.50 1.00 0.33

W4

Seluruh fasilitas produksi berada di

pulau jawa 0.50 0.50 2.00 0.50 3.00 2.00 3.00 1.00

total 4.00 7.17 10.50 5.50 17.50 14.00 19.00 8.67

Sumber: Hasil penelitian

Page 22: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

109

Tabel 4.6 : Normalisasi Bobot Faktor Internal PT Sari Ayu Indonesia

Perbandingan Berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8 Bobot

1 S1 Brand Image yang cukup terkenal 0.25 0.28 0.19 0.36 0.17 0.21 0.16 0.23 0.23

2 S2

Kualitas Produknya Sudah Teruji

dengan baik 0.13 0.14 0.19 0.09 0.17 0.14 0.16 0.23 0.16

3 S3

Trend-setter tata rias Indonesia dengan

variasi produk yang luas 0.13 0.07 0.10 0.09 0.11 0.14 0.11 0.06 0.10

4 S4 Saluran distribusi yang baik 0.13 0.28 0.19 0.18 0.17 0.21 0.16 0.23 0.19

5 W1

Struktur organisasi perusahaan yang

sering berubah-ubah 0.08 0.05 0.05 0.06 0.06 0.04 0.11 0.04 0.06

6 W2

Sistem informasi korporasi yang

belum sepenuhnya 0.08 0.07 0.05 0.06 0.11 0.07 0.11 0.06 0.08

7 W3

Transparansi perusahaan kepada

publik yang masih relatif rendah. 0.08 0.05 0.05 0.06 0.03 0.04 0.05 0.04 0.05

8 W4

Seluruh fasilitas produksi berada di

pulau jawa 0.13 0.07 0.19 0.09 0.17 0.14 0.16 0.12 0.13

Sumber: hasil penelitian

Page 23: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

110

Tabel 4.7: Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal

PT Sari Ayu Indonesia

Perbandingan Berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8

1 O1 Perluasan pangsa pasar ke luar

negeri 1.00 0.50 2.00 0.50 0.33 0.50 2.00 2.00

2 O2 Pertumbuhan ekonomi regional

yang mulai membaik 2.00 1.00 3.00 2.00 0.50 2.00 3.00 3.00

3 O3 Perkembangan infrastruktur

teknologi informasi dan

komunikasi 0.50 0.33 1.00 0.50 0.33 0.50 2.00 2.00

4 O4 Perubahan perilaku yang lebih

emosional dari konsumen 2.00 0.50 2.00 1.00 0.50 2.00 2.00 3.00

5 T1 Ancaman persaingan produk

sejenis 3.00 2.00 3.00 2.00 1.00 2.00 3.00 3.00

6 T2 Perekonomian Indonesia yang

masih dalam keadaan lemah 2.00 0.50 2.00 0.50 0.50 1.00 3.00 3.00

7 T3 Potensi dari kerawanan pada

keamanan komputer, jaringan dan

transaksi 0.50 0.33 0.50 0.50 0.33 0.33 1.00 2.00

8 T4 Pola konsumsi dari konsumen

yang berubah dari need-based ke

expectation-based 0.50 0.33 0.50 0.33 0.33 0.33 0.50 1.00

Total 11.50 5.50 14.00 7.33 3.83 8.67 16.50 19.00

Sumber : Hasil penelitian

Page 24: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

111

Tabel 4.8. : Normalisasi Bobot Faktor Eksternal PT Sari Ayu Indonesia

Perbandingan Berpasangan 1 2 3 4 5 6 7 8 Bobot

1 O1 Perluasan pangsa pasar ke luar

negeri 0.09 0.09 0.14 0.07 0.09 0.06 0.12 0.11 0.10

2 O2 Pertumbuhan ekonomi regional

yang mulai membaik 0.17 0.18 0.21 0.27 0.13 0.23 0.18 0.16 0.19

3 O3 Perkembangan infrastruktur

teknologi informasi dan

komunikasi 0.04 0.06 0.07 0.07 0.09 0.06 0.12 0.11 0.08

4 O4 Perubahan perilaku yang lebih

emosional dari konsumen 0.17 0.09 0.14 0.14 0.13 0.23 0.12 0.16 0.15

5 T1 Ancaman persaingan produk

sejenis 0.26 0.36 0.21 0.27 0.26 0.23 0.18 0.16 0.24

6 T2 Perekonomian Indonesia yang

masih dalam keadaan lemah 0.17 0.09 0.14 0.07 0.13 0.12 0.18 0.16 0.13

7 T3 Potensi dari kerawanan pada

keamanan komputer, jaringan dan

transaksi 0.04 0.06 0.04 0.07 0.09 0.04 0.06 0.11 0.06

8 T4 Pola konsumsi dari konsumen yang

berubah dari need-based ke

expectation-based 0.04 0.06 0.04 0.05 0.09 0.04 0.03 0.05 0.05

Sumber : Hasil penelitian

Page 25: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

112

4.3.4 Matriks IFAS ( Internal Factor Analysis Summary )

Dalam matriks IFAS ini, data yang digunakan berasal dari tabel

normalisasi bobot faktor Internal PT Sari Ayu Indonesia ( tabel 4.6 ) dan juga

data yang berasal dari kuesioner penilaian ( ranking ) faktor Internal ( tabel 4.3 ).

Tabel 4.9 : Matriks IFAS PT Sari Ayu Indonesia

No. Tipe Faktor Internal BOBOT SCORE B*S

1 S1 Brand Image yang cukup terkenal 0.23 4 0.93

2 S2 Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 0.16 4 0.62

3 S3 Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

0.10 3 0.30

4 S4 Saluran distribusi yang baik 0.19 4 0.78

Total Strengths 2.63

5 W1 Struktur organisasi perusahaan yang sering

berubah-ubah

0.06 2 0.12

6 W2 Sistem informasi korporasi yang belum

sepenuhnya terintegrasi

0.08 1 0.08

7 W3 Transparansi perusahaan kepada publik yang

masih relatif rendah.

0.05 2 0.10

8 W4 Seluruh fasilitas produksi berada di pulau

jawa

0.13 1 0.13

Total Weaknesses 0.43

TOTAL 2.20

Page 26: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

113

No. Tipe Faktor Internal (diurut berdasar nilai) BOBOT SCORE B*S

1 S1 Brand Image yang cukup terkenal 0.23 4 0.93

2 S4 Saluran distribusi yang baik 0.19 4 0.78

3 S2 Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik 0.16 4 0.62

4 S3 Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi

produk yang luas

0.10 3 0.30

5 W4 Seluruh fasilitas produksi berada di pulau

jawa

0.13 1 0.13

6 W1 Struktur organisasi perusahaan yang sering

berubah-ubah

0.06 2 0.12

7 W3 Transparansi perusahaan kepada publik yang

masih relatif rendah.

0.05 2 0.10

8 W2 Sistem informasi korporasi yang belum

sepenuhnya terintegrasi

0.08 1 0.08

TOTAL 2.20

Sumber: Hasil penilaian

4.3.5 Matrik EFAS ( External Factor Analysis Summary )

Dalam matriks EFAS ini data yang digunakan berasal dari tabel normalisasi

bobot faktor eksternal PT Sari Ayu Indonesia ( tabel 4.8 ) dan data kuesioner

penilaian ( ranking ) faktor eksternal PT Sari Ayu Indonesia (tabel 4.4 ).

Page 27: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

114

Tabel 4.10 : Matriks EFAS PT Sari Ayu Indonesia

No. Type Faktor Eksternal BOBOT SCORE B*S

1 O1 Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 0.10 3 0.29

2 O2 Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

0.19 4 0.77

3 O3 Perkembangan infrastruktur teknologi

informasi dan komunikasi

0.08 4 0.31

4 O4 Perubahan perilaku yang lebih emosional dari

konsumen

0.15 3 0.44

Total Opportunities 1.81

5 T1 Ancaman persaingan produk sejenis 0.24 2 0.49

6 T2 Perekonomian Indonesia yang masih dalam

keadaan lemah

0.13 3 0.40

7 T3 Potensi dari kerawanan pada keamanan

komputer, jaringan dan transaksi

0.06 4 0.19

8 T4 Pola konsumsi dari konsumen yang berubah

dari need-based ke expectation-based

0.05 3 0.15

Total Threats 1.22

TOTAL 0.59

No. Type Faktor Eksternal (diurut berdasar nilai) BOBOT SCORE B*S

1 O2 Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai

membaik

0.19 4 0.77

2 T1 Ancaman persaingan produk sejenis 0.24 2 0.49

3 O4 Perubahan perilaku yang lebih emosional dari 0.15 3 0.44

Page 28: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

115

konsumen

4 T2 Perekonomian Indonesia yang masih dalam

keadaan lemah

0.13 3 0.40

5 O3 Perkembangan infrastruktur teknologi

informasi dan komunikasi

0.08 4 0.31

6 O1 Perluasan pangsa pasar ke luar negeri 0.10 3 0.29

7 T3 Potensi dari kerawanan pada keamanan

komputer, jaringan dan transaksi

0.06 4 0.19

8 T4 Pola konsumsi dari konsumen yang berubah

dari need-based ke expectation-based

0.05 3 0.15

TOTAL 0.59

Sumber : PT Sari Ayu Indonesia

Dengan demikian daerah yang terarsir menunjukan tindakan strategis yang

perlu dilakukan PT Sari Ayu Indonesia, yaitu menumbuhkan dan membina jenis

usaha yang telah dilakukan dengan melakukan strategi intensif.

4.4 Matriks SWOT

Nilai total yang dihasilkan dari tabel diatas, 2.20 ( IFAS ) dan 0.59 ( EFAS ),

dipergunakan untuk mengetahui posisi relatif PT Sari Ayu Indonesia dibandingkan

dengan perusahaan pesaing untuk menentukan bagaimana strategi PT Sari Ayu

Indonesia terhadap faktor internal dan faktor eksternalnya. Setelah mengumpulkan

semua data yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, dirumuskan

strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengurangi ancaman

dan kelemahan yang ada pada perusahaan.

Page 29: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

116

Setelah nilai total diketahui maka disusun diagram SWOT untuk mengetahui

posisi relatif PT Sari Ayu Indonesia dibandingkan perusahaan pesaing dengan cara :

1) Jumlah dari perkalian bobot dan rating pada opportunities dan threats

diselisihkan untuk mendapatkan titik Y.

Opportunities = 1.81

Threats = 1.22

Titik Y = Opportunities - Threats

= 1.81 – 1.22 = 0.59

2) Jumlah dari perkalian bobot dan rating pada strengths dan weaknesses

diselisihkan untuk mendapatkan titik X.

Strengths = 2.63

Weaknesses = 0.43

Titik X = Strengths - Weaknesses

= 2.63 - 0.43 = 2.20

Maka kondisi PT Sari Ayu Indonesia terletak pada koordinat ( 2.20 ; 0.59 ),

yaitu pada kuadran pertama ( gambar 4.2 ). Suatu kondisi dimana perusahaan

memiliki strengths dan opportunities sehingga dapat memanfaatkan kesempatan

yang ada, maka dapat diformulasikan strategi yang tepat untuk dapat mendukung

pertumbuhan perusahaan.

Page 30: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

117

Opportunities

0.59

Weaknesses 2.20 Strengths

Threats

Gambar 4.1 : Posisi Relatif yang Dirancang

Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT, maka dapat

diidentifikasikan beberapa strategi yang dapat dijalankan perusahaan.

Strengths - S

1. Brand Image yang cukup terkenal

2. Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik

3. Trend-setter tata rias Indonesia dengan variasi produk yang luas.

4. Saluran distribusi yang baik

Weaknesess – W

1. Struktur organisasi perusahaan yang sering berubah-ubah.

2. Sistem informasi korporasi yang belum sepenuhnya terintegrasi.

3. Transparansi perusahaan kepada publik yang masih relatif rendah.

4. Seluruh fasilitas produksi berada di pulau jawa.

Page 31: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

118

Opportunities – O

1. Perluasan pangsa pasar ke luar negeri

2. Pertumbuhan ekonomi regional yang mulai membaik.

3. Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

4. Perubahan perilaku yang lebih emosional dari konsumen

Strategi SO

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi berbasis web untuk lebih mengefisienkan penjualan (S1,S2,S4,O2,O3)

2. Memperluas Pangsa Pasar ke luar negeri (O1,S1,S2,S3)

3. Menjadi sponsor event-event kecantikan (S1,S3,O4)

Strategi WO

1. Pemanfaatan Sistem Informasi yang lebih terintegrasi dalam operasionalnya (W2,W3,O3)

2. Menjadikan PT Sari Ayu Perusahaan Go Public (W3, O2)

Threats – T

1. Ancaman persaingan produk sejenis

2. Perekonomian Indonesia yang masih dalam keadaan lemah

3. Potensi dari kerawanan pada keamanan komputer, jaringan dan transaksi

4. Pola konsumsi dari konsumen yang berubah dari need-based ke expectation-based.

Strategi ST

1. Menonjolkan brand bahwa produk Martha Tilaar adalah bahan alami (S1,S2,T1,T4)

2. membangun hubungan yang baik dengan stake holder (S4, T4)

Strategi WT

1. Mengefisienkan biaya operasional (T1,T2,W3)

Gambar 4.2 : Matriks SWOT

Page 32: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

119

Salah satu strategi perusahaan yang terletak pada kuadran Strength –

Opportunities adalah Pemanfaatan teknologi berbasis web untuk lebih

mengefisienkan penjualannya. Hal ini sesuai dengan keadaan perusahaan yaitu

dengan memanfaatkan brand image yang kuat serta kualitas yang baik, ditopang

dengan luasnya saluran distribusi, diharapkan juga dapat mengambil kesempatan

untuk meraih penjualan lagi yang lebih tinggi serta ditambah dengan perkembangan

infrastruktur TI yang baik.

Pemanfaatan Sistem Penjualan berbasis web diharapkan juga dapat

mengatasi masalah yang teridentifikasi sebelumnya, yaitu :

• Kadang-kadang terjadi kesalahan dalam penginputan data pemesanan ke

dalam komputer PT Sari Ayu Indonesia, serta untuk menginputnya

membutuhkan waktu.

• Untuk sistem penjualan dengan mengirimkan salesman ke toko pelanggan

untuk mengambil purchase order, perusahaan merasa kurang efisien karena

selain menghabiskan waktu yang cukup lama , juga meningkatkan biaya

operasional perusahaan seperti biaya transport dan gaji salesman.

• Sistem penjualan tidak terintegrasi antar cabang maupun ke pusat, sehingga

pusat tidak bisa mengetahui secara langsung keadaan setiap cabang. Setiap

sore, masing-masing cabang harus mengirimkan laporan penjualan dalam

bentuk fax ke pusat untuk dipantau.

Page 33: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

120

4.5 Analisis Proses Pembuatan Strategi Untuk e-Commerce

4.5.1 Tahap Pertama : Membuat Kerangka Kesempatan Pasar

Terdapat tujuh langkah pada tahap pertama ini untuk membuat kerangka

kesempatan pasar, yakni :

1. Langkah Pertama : Mengidentifikasi Kebutuhan yang tidak terlayani

dan atau tidak terpenuhi

Langkah pertama ini adalah tahap mengidentifikasi kebutuhan pelanggan

yang tidak terpenuhi atau tidak terlayani. Yang pertama harus dilakukan

adalah menentukan proses pembelian oleh pelanggan. Baru kemudian di

setiap tahap tersebut dicari kebutuhan yang tidak terpenuhi atau tidak

terlayani oleh perusahaan. Gambar 4.3 menggambarkan proses pembelian

oleh pelanggan.

Dapat diidentifikasi bahwa terdapat beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi

ataupun tidak terlayani , yaitu :

• Pada bagian pengumpulan informasi : pelanggan merasa tidak ada

keterangan ataupun visualisasi gambar langsung tentang produk yang

akan dipesan, tidak ada info yang cepat mengenai berita-berita seperti

promo, diskon, dll.

• Pada bagian kepuasan : kadang-kadang terdapat kesalahan barang yang

dikirimkan dengan yang dipesan karena salahnya input (human error).

Page 34: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

121

Adanya Kebutuhan

Evaluasi

Pengumpulan Informasi

Keputusan Membeli

Kepuasan

Kesetiaan

Ketepatan Pengiriman BArang

Telepon

Harga Kualitas

E-mail

Ketersediaan Kebutuhan

Melihat KetersediaanBaca Keterangan

Melalui Salesman

Adanya Produk BaruPermintaan Pasar MeningkatStok Habis

Kualitas Kemudahan

Perulangan pembelian Meningkatnya Pelanggan

Gambar 4.3 : Proses Pembelian Pelanggan PT Sari Ayu Indonesia

Page 35: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

122

2. Langkah Kedua : Mengidentifikasi pelanggan tertentu yang perusahaan

ingin buru

Langkah ini berusaha untuk mencari target pelanggan yang dirasa benar-

benar menguntungkan dan berarti bagi perusahaan. Karena yang akan dibuat

berupa B2B eCommerce, maka pelanggannya haruslah berupa pembeli skala

perusahaan. Contohnya adalah lain Matahari Department store/Supermarket,

Hero Supermarket, Giant Hypermart, Lion Superindo, Indogrosir, Indomaret,

Goro, Diamond/D’Best Supermarket dan Department store, Pasaraya, Tip-

Top, Hari-Hari swalayan dan lain sebagainya. Tabel 4.10 adalah target PT

Sari Ayu Indonesia untuk B2B eCommerce.

Tabel 4.11 : segmen target PT Sari Ayu Indonesia untuk B2B eCommerce

Target Pelanggan Contoh Perusahaan

Penjual Produk Martha Tilaar

Skala Besar

• Matahari Departemen Store

• Carrefour

• Diamon Pasar Swalayan

3. Langkah Ketiga : Menaksir keunggulan relatif ke pelanggan

Langkah ini bertujuan untuk menilai kerelatifan keunggulan perusahaan

terhadap pesaing-pesaingnya. Tiga hal yang paling berarti yang bisa

ditonjolkan perusahaan kepada pelanggannya adalah brand image, kualitas,

saluran distribusi. Berikut ini adalah pemetaan tiga hal tersebut terhadap tiga

pesaing utamanya

Page 36: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

123

Tabel 4.12 :Pemetaan Kekuatan relatif PT Sari Ayu Indonesia Terhadap

Pesaing-Pesaingnya

Martha Tilaar

Mustika Ratu

Ristra

Brand

Image

Kualitas

Saluran

Distribusi

Keterangan :

Gambar Keterangan

Kinerja Level Tinggi

Kinerja Level

Menengah

Kinerja Level Rendah

• Brand Image yang cukup terkenal

Brand Image Martha Tilaar sebagai perusahaan kosmetik di Indonesia cukup

bagus , dan menekankan citra perusahaan sebagai penghasil kosmetik budaya

ketimuran yang berbahan dasar alam dan menggunakan ilmu pengetahuan

dan teknologi modern barat. Martha Tilaar dapat disebut icon of beauty

Page 37: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

124

sehingga menciptakan keunggulan bersaing. Martha Tilaar berdiri sejak

lama, sehingga lebih dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat.

Martha Tilaar Banyak menjadi sponsor acara kecantikan. Dan hal ini

dibuktikan juga Martha Tilaar banyak mendapat penghargaan yang

sebelumnya telah penulis jelaskan.

• Kualitas Produknya Sudah Teruji dengan baik

Setiap produk yang akan diluncurkan, produk tersebut sudah mengalami

proses riset dan pengembangan sehingga kualitasnya terjamin dengan baik.

Seluruh kegiatan riset dan pengembangan dilakukan di Martha Tilaar

Innovation Center. Martha Tilaar menyadari penuh bahwa azas yang dipakai

dalam memproduksi kosmetika telah dimungkinkan oleh adanya teknologi

dan inovasi yang dijadikan basis untuk berbaku mutu secara ketat dengan

sistem Methodology, Standard, Testing, and Quality (MSTQ). Komitmen

MTG dalam hal ini telah diapresiasi dengan penghargaan Anugerah

Teknologi Sidhakretya 2002 oleh Kementerian Riset dan Teknologi R.I.

Pada Tahun 1996 PT Martina Berto sebagai manufaktur Martha Tilaar

mendapatkan ISO (International Standards Operation) 9001, dan pada tahun

1997 giliran PT Sari Ayu Indonesia mendapatkan ISO 9002. Selain itu pada

tahun 2001, PT Sari Ayu Indonesia berhasil mendapatkan Sertifikat ISO

14001 sebagai pengakuan kualitas kerja dan produknya. Ristra Juga pernah

mendapat penghargaan ” THE BEST INNOVATION AWARDS 2005”.

• Saluran distribusi yang baik

MTG mempunyai saluran distribusi yang tersebar dengan baik, di dalam

maupun diluar negeri, sehingga menjamin ketersediaan produk-produknya di

Page 38: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

125

banyak wilayah. Pendistribusian produk-produk MTG dilakukan oleh anak

perusahaan MTG sendiri, yakni PT. Sari Ayu Indonesia (SAI) yang memiliki

16 cabang nasional dan 2 depo (pembantu cabang). SAI juga melakukan

kerjasama dengan 26 subdistributor yang tersebar diseluruh Indonesia.

Pengendalian ketat dilakukan oleh MTG terhadap seluruh subdistributor

untuk menjaga berjalannya kebijakan harga .

Martha Tilaar dan Mustika Ratu tampak bersaing ketat, sedangkan tristra

yang juga merupakan pesaing utamanya mempunyai brand image yang

kurang dibandingkan dengan Martha Tilaar, hal ini terbukti dengan ristra

kurang banyak menjadi sponsor acara-acara seperti pemilihan Miss

Indonesia, dsb. Saluran distribusinya juga berada dibawah Martha Tilaar

karena produk Ristra tidak banyak dijumpai di masyarakat.

4. Langkah Keempat : Menaksir sumber daya perusahaan untuk

mengantarkan penawaran

Langkah keempat ini adalah menilai sumber daya perusahaan yang dapat

mengantarkan penawaran. Untuk menganalisis sumber daya, digunakan

analisis sistem sumber daya yaitu sebuah koleksi aktivitas dan aset individu

dan organisasi yang dikumpulkan bersama menghasilkan kemampuna

organisasi yang mengijinkan perusahaan untuk melayani kebutuhan

pelanggan. 3 kelompok resource system :

• Customer Facing : Brand Image yang dikenal luas, dan sluran distribusi

yang baik.

Page 39: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

126

• Internal: Mutu yang baik (Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya).

Serta penggunaan Teknologi Informasi yang cukup baik.

• Upstream : hubungan dengan pemasok yang cukup baik, ada kontrak-

kontrak. Dan kekuatan Martha Tilaar terhadap pemasok juga cukup kuat.

5. Langkah Kelima : Menaksir Kesiapan Pasar akan teknologi

Langkah berikutnya adalah penilaian kesiapan pasar akan teknologi. Karena

target pelanggannya dalam skala bisnis, maka dirasa kesiapan teknologi jauh

lebih baik dibandingkan dengan tingkat individu. Target pasar dalam skala

bisnis PT Sari Ayu Indonesia kebanyakan memiliki teknologi informasi yang

cukup baik, sistem informasinya pun cukup canggih. Jadi secara garis besar,

target pasarnya sudah memiliki kesiapan dalam teknologi. Menurut PT Sari

Ayu Indonesia, sebagian besar pendapatan dihasilkan dari penjualan barang

kepada pembeli skala atas, contohnya adalah Matahari Department

store/Supermarket, Hero Supermarket, Giant Hypermart, Lion Superindo,

Indogrosir, Indomaret, Goro, Diamond/D’Best Supermarket dan Department

store, Pasaraya, Tip-Top, Hari-Hari swalayan. Dan dapat dikatakan mereka

siap dalam hal teknologi, karena bisnis mereka juga sudah terkomputerisasi.

Selain itu terdapat data statistik perkiraan jumlah pengguna internet tahun

2005 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia,

yaitu dalam situs www.apjii..or.id:

Page 40: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

127

Tabel4.13 :Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumalatif)

Tahun Pelanggan Pemakai 1998 134.000 512.000 1999 256.000 1.000.000 2000 400.000 1.900.000 2001 581.000 4.200.000 2002 667.002 4.500.000 2003 865.706 8.080.534 2004 1.087.428 11.226.143 2005* 1.500.000 16.000.000

Page 41: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

128

6. Langkah Keenam : Menspesifikan kesempatan dalam rangka yang nyata

Langkah berikutnya adalah membuat cerita kesempatan (untuk mendapatkan pertanyaan yang akan berguna untuk membuat

rencana bisnis). Cerita kesempatan berisi tentang segmen target, usulan nilai, keuntungan bagi pelanggan,sumber daya

kritis,alasan untuk percaya,sumber dari sumber daya,bagaimana menghasilkan uang,dan kebesaran kesempatan.

Tabel 4.14 : Cerita Kesempatan Martha Tilaar

Jenis

Segmen

Target

Penjelasan

Segmen

Target

Usulan

Nilai

Keuntungan

bagi

Pelanggan

Sumber

Daya Kritis

Alasan

untuk

Percaya

Sumber

dari

Sumber

Daya

Bagaimana

Menghasilkan

Uang

Kebesaran

Kesempatan

Penjual Kosmetika

Perusahaan skala menengah sampai dengan atas

Proses pembelian yang efektif dan efisien

• Bisa diakses kapan saja, dimana saja

• Informasinya akurat dan up to date

• Mengurangi human error

• Divisi yang menangani masalah pembelian lewat web

• Sistem informasi yang terintegrasi

Saluran

distribusi

yang dapat

diandalkan.

Serta

kredibilitas

kebesaran

Martha

Tilaar

Dalam

perusahaan

Menjual

Produk

Besar

Page 42: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

129

7. Langkah Ketujuh : Menaksir kemenarikan kesempatan

Gambar 4.4 : Penilaian Kesempatan PT Sari Ayu Indonesia

Tingkat persaingan dikatakan negatif dikarenakan jumlah kosmetika yang

ada di indonesia sangat banyak. Jumlah kebutuhan yang tidak terpenuhi juga

bersifat netral, dikarenakan masih terdapat keluhan dari pelanggan, tetapi tidak

bersifat fatal.

Interaksi antar segmen juga sebenarnya tidak bisa didefinisikan karena dalam

penjualannya tidak terdapat segmentasi.

Faktor Netral

Faktor Positif

Faktor Negatif

Tingkat Persaingan

Jumlah kebutuhan yang tidak terpenuhi

Interaksi antar segmen

Tingkat Pertumbuhan

Luapan Teknologi

Ukuran Pasar

Tingkat Keuntungan

Page 43: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

130

Tingkat pertumbuhan dapat dikategorikan cukup tinggi karena kesempatan

yang ada di depan mata untuk menjual dengan lebih baik sudah ada. Begitu juga

dengan luapan teknologi yang terjadi pada PT SAI juga sudah sukup pesat.

Ukuran pasar dalam hal ini bisa dikatakan banyak, dan masih terdapat

potensi lagi untuk dikembangkan. Sedangkan tingkat keuntungan bersifat netral,

karena walau bagaimanapun, PT Sari Ayu Indonesia tidak bisa memonopoli dunia

kosmetika di Indonesia.

4.5.2 Tahap Kedua : Membuat Model Bisnis

Terdapat empat langkah pada tahap kedua ini untuk membuat model bisnis,

yakni :

1. Langkah Pertama : Membuat Kelompok Nilai

Pada tahap ini , harus dianalisis 3 hal, yaitu target pelanggannya, keuntungan

utama aplikasi B2B e-commerce yang ditawarkan kepada pelanggan, dan

alasan yang mendukung bahwa perusahaan dapat menawarkan semua

keuntungan yang telah dijelaskan.

Target pelanggan :

• Pembeli produk PT Sari Ayu Indonesia skala bisnis

Keuntungan utama :

• Mendapatkan informasi baik produk maupun informasi yang lain yang up

to date

• Proses pembelian yang baik dan terintegrasi, mulai dari transaksi di web,

pengaturan back officenya maupun pengiriman.

Page 44: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

131

• Pembelian dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja, serta relatif

mudah

Alasan pendukung :

• PT Sari Ayu Indonesia mempunyai staff IT yang berkualitas. Dengan

adanya staff IT yang berkualitas, pasti akan mempermudah pengaturan

penjualan secara online.

• Saluran distribusi yang baik, sehingga memperlancar proses pembelian

(baik lewat web, ataupun tidak) oleh pelanggan PT Sari Ayu Indonesia

• Brand image yang kuat

• Sistem pemasaran yang baik. Dengan adanya staff pemasaran yang baik,

pasti akan merancang suatu strategi pemasaran yang menarik, yang pada

akhirnya juga akan diterapkan di website penjualan onlinenya.

2. Langkah Kedua : Menentukan Penawaran Online

Sekarang akan dibahas tentang penawaran online, yaitu kombinasi produk,

jasa dan informasi yang PT Sari Ayu Indonesia berikan untuk mengantarkan

kelompok nilai kepada pelanggan, serta pemetaannya ke dalam proses

pembelian pelanggan (diagram telur).

Penawaran onlinenya adalah sebagai berikut :

• Corporate Hall : pada bagian ini akan dibagi menjadi dua kategori yaitu

company profile yang berisi mengenai sejarah perusahaan, visi misi, dan

sebagainya

Page 45: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

132

• Products : bagian ini terbagi menjadi dua bagian besar, yakni produk

untuk sariayu dan produk untuk biokos, yang mana dua bagian ini akan

dibagi lagi menjadi beberapa kategori produk.

• Help : bantuan yang ditawarkan adalah bantuan untuk menggunakan

website, bantuan untuk membeli produk, bantuan untuk mengetahui

prosedur sesudah pembelian, dan lain lain.

• News : pada bagian ini terdapat berita up to date mengenai event, promo,

produk baru, penghargaan, dan lain lain.

• Search : fungsi ini dapat digunakan ketika pembeli ingin mencari secara

cepat barang yang diinginkannya dengan memasukkan kata kunci.

• Contact Us : menu ini digunakan ketika pelanggan ingin memberikan

pertanyaan, saran, kritik. Dalam menu ini terdapat dua cara untuk

menghubungi perusahaan, yaitu dengan mengirimkannya secara online,

ataupun melalui telepon, yang akan ditampilkan nomor telepon

perusahaan yang dapat dihubungi.

• FAQ : berupa daftar pertanyaan yang paling sering ditanyakan.

• Shopping Cart : adalah sebuah fitur, dimana seseorang dapat melihat

daftar belanjaan apa yang telah ia kumpulkan.

• Edit Profile : User dapat mengedit data dirinya.

Page 46: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

133

Gambar 4.5 : Diagram Telur PT Sari Ayu Indonesia

Ada Kebutuhan Pengumpulan Informasi

EvaluasiKesetiaan

PembelianKepuasan

FAQ

Contact Us • Giving Question • Giving Critism

&Advice

News • Up to Date events,

promo, New products, achievement

Search Products

Corporate Hall • Company Profile • Services

Products • Sariayu • Biokos

Shopping Cart

Help • Using Website • Buying Product • After Sales

Edit Profile

Page 47: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

134

3. Langkah Ketiga : Menentukan Sistem Sumber Daya

Seperti yang telah dibahas, bahwa Keuntungan utama yang ditawarkan

adalah:

• Mendapatkan informasi baik produk maupun informasi yang lain yang up

to date

• Proses pembelian yang baik dan terintegrasi, mulai dari transaksi di web,

pengaturan back officenya maupun pengiriman.

• Pembelian dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja, serta relatif

mudah

Dan Alasan pendukungnya adalah :

• PT Sari Ayu Indonesia mempunyai staff IT yang berkualitas. Dengan

adanya staff IT yang berkualitas, pasti akan mempermudah pengaturan

penjualan secara online.

• Saluran distribusi yang baik, sehingga memperlancar proses pembelian

(baik lewat web, ataupun tidak) oleh pelanggan Martha Tilaar

• Brand image yang kuat

• Sistem pemasaran yang baik. Dengan adanya staff pemasaran yang baik,

pasti akan merancang suatu strategi pemasaran yang menarik, yang pada

akhirnya juga akan diterapkan di website penjualan onlinenya.

Dalam pengelolaan aplikasi B2B e-commerce ini, PT Sari Ayu Indonesia

dapat mengantarkan semua kelompok nilai kepada pelanggan dengan usaha

Page 48: ANALISIS BISNIS DAN SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00994-MNSI-Bab 4.pdf · di internet. 4.1.1 Evaluasi Kekuatan (Strengths) Faktor Internal ... kota

135

dan sumber daya perusahaan sendiri. Berikut ini adalah gambar sistem

sumber daya perusahaan.

Gambar 4.6 : Sistem Sumber Daya PT Sari Ayu Indonesia

4. Langkah Keempat : Menentukan Model Pendapatan

PT Sari Ayu Indonesia mendapatkan pendapatannya dari penjualan produk

saja.

Model bisnis PT Sari Ayu Indonesia adalah Widest Assortment, karena web

ini menawarkan produk dengan jenis yang lengkap.

Informasi Up to Date

Proses Pembelian yang baik dan terintegrasi

Pembelian dapat dilakukan dimana saja, kapan saja,

dan mudah

Keuntungan Utama

Staff IT Berkualitas

Saluran distribusi yang

baik

Brand Image yang kuat

Sistem Pemasaran yang

baik

Platform e-Commerce